Teknik Lingkungan Itenas No.2 Vol.1 Jurnal Institut Teknologi Nasional [September 2013]

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Teknik Lingkungan Itenas No.2 Vol.1 Jurnal Institut Teknologi Nasional [September 2013]"

Transkripsi

1 Reka Lngkungan Teknk Lngkungan Itena No.2 Vol.1 Jurnal Inttut Teknolog Naonal [September 2013] Pengolahan Lmbah Car Hotel Aton Braga Cty Walk dengan Proe Ftoremeda menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok DEBORA F. SITOMPUL 1, MUMU SUTISNA 2, KANCITRA PHARMAWATI 3 1. Inttut Teknolog Naonal 2. Inttut Teknolog Naonal 3. Inttut Teknolog Naonal Emal: tompul.debora@outlook.com ABSTRAK Statu kota Bandung ebaga kota wata menyebabkan penngkatan jumlah hotel yang member dampak terhadap tmbulan lmbah car. Lmbah car dar hal kegatan perhotelan dapat dolah ecara fka, kma maupun bolog. Dar ketga jen pengolahan n, pengolahan bolog merupakan cara pengolahan yang palng ekonom. Pengolahan bolog yang dapat dterapkan dalam kegatan perhotelan adalah ftoremeda. Ftoremeda merupakan proe dmana tumbuhan dan mkroorganme yang hdup d akar tumbuhan bermutualme dan melakukan pengolahan terhadap parameter-parameter yang terdapat pada lmbah car. Parameter yang damat pada peneltan n adalah BOD, COD, TSS, ph, bau, dan kekeruhan. Pada peneltan n dterapkan tga jen perlakuan yatu perlakuan I (lmbah aja), perlakuan II (lmbah+ 1 eceng gondok), dan perlakuan III (lmbah + 2 eceng gondok). Waktu kontak yang dgunakan adalah 0, 2, 4, 6 dan 8 har. Hal peneltan menunjukkan bahwa etap perlakuan memlk nla efen yang tngg untuk mengolah parameter BOD, TSS dan kekeruhan dengan waktu kontak optmum elama 6 har, dan ecara umum perlakuan III merupakan perlakuan terbak yang memlk nla efen ebear 84,48 % untuk penyhan BOD, 89,95% untuk penyhan TSS, dan 87,76 % untuk penyhan kekeruhan. Kata kunc : lmbah car hotel, ftoremeda,eceng gondok ABSTRACT Bandung ha a tatu a tourt cty. It make an ncreang number of hotel that have an mpact of the re of lqud wate. Lqud wate from the dometc actvty can be proceed by phycal, chemcal and bologcal treatment. Bologcal proce the mot economt. One of bologcal treatment appled n dometc actvte phytoremedaton. Phytoremedaton the proce whch bothplant and mcroorganm that lve on plant root have mutualm and perform proceng on the parameter contaned n the watewater. In th reearch, the oberved parameter are BOD, COD, TSS, ph, odor, and turbdty. In th reearch,three type of treatment are appled. 1t treatment (lqud wate only), 2nd treatment (lqud wate + 1 Ecchorna Crape), and 3rd treatment (lqud wate + 2 Ecchorna Crape). The contact tme appled n th reearch are 0, 2, 4, 6 and 8 day. The reult howed that each treatment ha a hgh effcency value for proceng BOD, TSS and turbdty wth optmum contact tme 6 day, and bet treatment that ha a value of 84.48% effcency for removal of BOD, 89, 95% for TSS removal, and 87.76% for turbdty removal the 3rd treatment. Key word: hotel lqud wate, phytoremedaton, Ecchorna Crape Pengolahan Lmbah Car Hotel Aton Braga Cty Walk dengan Proe Ftoremeda Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok 1

2 Debora Franka Stompul, Mumu Sutna, Kanctra Pharmawat 1. PENDAHULUAN Kota Bandung merupakan kota metropoltan terbear d Jawa Barat. Selan dkenal dengan ebutan Kota Kembang, Bandung dkenal dengan ebutan kota wata, mula dar wata kulner, hngga wata belanja. Setap har elalu berdatangan watawan dar luar kota mengunjung Kota Bandung dengan beragam kebutuhan. Kawaan yang erng dkunjung oleh watawan dar luar kota adalah Jalan Braga yang merupakan kawaan cagar budaya, yang memlk bangunan-bangunan dengan nla budaya dan htor yang tngg. Sebaga penunjang kebutuhan para watawan yang berdatangan ke Kota Bandung, dlakukan pengembangan erta penngkatan ndutr perhotelan mula dar eg kuantta hngga kualta. Pengembangan d bdang perhotelan member dampak potf dan negatf. Dampak potf yang terjad akbat penngkatan jumlah hotel d Kota Bandung adalah penngkatan pada apek perekonoman daerah. Penngkatan jumlah hotel d Kota Bandung member dampak negatf yang tdak dapat danggap epele, yatu menngkatnya tmbulan lmbah car. Apabla permaalahan lmbah car n tdak dtanggulang dengan cara yang tepat, dapat menmbulkan pencemaran lngkungan d badan ar penerma yang akan berdampak pula pada manua dan makhluk hdup lannya. Pencemaran lngkungan oleh lmbah car kegatan hotel akan emakn bear apabla pembuangan lmbah car hotel dlakukan ecara langung tanpa pengolahan terlebh dahulu. Pengolahan lmbah car ecara umum dapat dlakukan mengggunakan tga macam proe yatu proe fka, kma dan bolog. Salah atu contoh proe pengolahan lmbah car ecara bolog adalah dengan ftoremeda. Ftoremeda merupakan uatu proe dmana tumbuhan tertentu yang bermbo dengan mkroorganme dalam meda yang dapat mengubah zat pencemar menjad zat yang tdak berbahaya bahkan berguna ecara ekonom. Pada peneltan n, dlakukan proe ftoremeda dengan tumbuhan eceng gondok untuk mengolah lmbah car Hotel Aton Braga Cty Walk. Tumbuhan eceng gondok pada kenyataannya merupakan gulma pada peraran, akan tetap tumbuhan eceng gondok dapat dmanfaatkan ebaga bahan yang bernla ekonom erta dapat pula dgunakan dalam pengolahan lmbah car. Selan mudah ddapat, tumbuhan eceng gondok dyakn dapat memberkan nla efen pengolahan yang tngg dalam pengolahan lmbah car, khuunya pengolahan lmbah car dengan proe ftoremeda. Pada peneltan n dlakukan vara pada waktu kontak dan jumlah eceng gondok yang dgunakan dalam reaktor. Untuk vara waktu kontak yang dgunakan adalah 0, 2, 4, 6, dan 8 har. Sedangkan untuk vara jumlah eceng gondok yang dgunakan dalam reaktor adalah 0 eceng gondok pada perlakuan pertama (P1), 1 eceng gondok pada perlakuan kedua (P2), dan 2 eceng gondok pada perlakuan ketga (P3). Parameter yang damat adalah parameter BOD, COD, TSS, ph (mengacu pada Keputuan Menter Lngkungan Hdup No. 52 Tahun 1995 mengena Baku Mutu Lmbah Car Bag Kegatan Hotel), bau, dan kekeruhan (mengacu kepada pertmbangan apek etetka). Tujuan awal dar peneltan n adalah untuk memperoleh nforma apakah proe ftoremeda dapat dterapkan ebaga proe pengolahan lmbah car Hotel Aton Braga Cty Walk. Tujuan lannya adalah mengetahu waktu kontak dan perlakuan terbak yang menghalkan efen pengolahan tertngg. Karena dlakukan vara jumlah eceng gondok,pada akhr peneltan dapat dketahu apakah jumlah eceng gondok memberkan pengaruh terhadap nla efen pengolahan, dmana nforma terebut akan angat berguna aat dlakukan pengaplkaan d lapangan. Reka Lngkungan 2

3 Pengolahan Lmbah Car Hotel Aton Braga Cty Walk dengan Proe Ftoremeda Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok 2. METODOLOGI Peneltan n dlakukan dengan kala laboratorum menggunakan reaktor bebentuk pereg panjang dengan panjang 45 cm, lebar 36 cm, dantngg 14 cm. Kapata reaktor adalah 22,68 lter dan volume lmbah dalam reaktor ebanyak 20 lter. Reaktor yang dgunakan berjumlah 6 buah dmana etap P1,P2 dan P3 dlakukan ecara duplo. Pada reaktor 1 dan 2 daplkakan perlakuan 1 (P1) yatu ar lmbah tanpa eceng gondok. Pada reaktor 3 dan 4 daplkakan perlakuan 2 (P2) yatu ar lmbah+1 eceng gondok. Sedangkan pada reaktor 5 dan 6 daplkakan perlakuan 3 (P3) yatu ar lmbah+2 eceng gondok. Stem yang dgunakan pada peneltan n adalah tem batch. Pada peneltan pendahuluan dlakukan pengukuran awal kualta ar lmbah Hotel Aton Braga Cty Walk. Parameter yang dukur adalah BOD, COD, TSS, ph, bau dan kekeruhan. Setelah dlakukan peneltan pendahuluan dlakukan peneltan nt yang terdr dar aklmata eceng gondok dan proe ftoremeda. Proe aklmata eceng gondok dlakukan dengan cara merendam eceng gondok ddalam aquadet elama 1-2 har dengan tujuan mematkan tdak ada zat pencemar yang menempel pada akar eceng gondok. Selanjutnya dlakukan proe ftoremeda dengan waktu kontak 0, 2, 4, 6, dan 8 har. Pada etap waktu kontak dlakukan pengukuran parameter BOD, COD, TSS, ph, bau dan kekeruhan. Setelah mendapatkan hal dar peneltan d laboratorum, dlakukan pengolahan data antara lan dengan merata-ratakan hal pengukuran etap perlakuan kemudan menghtung nla efen pengolahan mang-mang perlakuan. Setelah melakukan pengolahan dan anal dar data peneltan, akan dperoleh kempulan yang menjad output dar peneltan n, yatu jen perlakuan dan waktu kontak yang optmum yang menghalkan nla efen tertngg erta pengaruh jumlah eceng gondok yang dgunakan terhadap efen pengolahan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hal Peneltan Proe ftoremeda dalam peneltan n dlakukan elama 8 har, dan 2 har ekal dlakukan pengukuran terhadap parameter-parameter yang telah dtentukan yatu BOD, COD, TSS, ph, bau dan kekeruhan. Penentuan parameter yang dukur merupakan mengacu pada Keputuan Menter Negara Lngkungan Hdup No 52 Tahun 1995, Tentang Baku Mutu Lmbah Car Untuk Kegatan Hotel. Parameter yang tercantum pada KepMen terebut antara lan adalah parameter BOD, COD, TSS dan ph. Dlakukan pula pengukuran terhadap dua parameter tambahan, yatu parameter bau dan kekeruhan. Parameter bau dan kekeruhan dukur dengan pertmbangan apek etetka. Pada peneltan n lmbah car hotel mendapat 3 perlakuan berbeda, yatu perlakuan I. Tanpa Eceng Gondok (kontrol), perlakuan II.Dengan 1 Eceng Gondok, dan perlakuan III. Dengan 2 Eceng Gondok. Mang-mang perlakuandlakukan ecara duplo. Pada har ke-0 dlakukan pengukuran kualta lmbah car hotel ebelum dlakukan pengolahan menggunakan proe ftoremeda. Hal pengukuran yang dperoleh dtamplkan pada tabell dbawah n. Pengolahan Lmbah Car Hotel Aton Braga Cty Walk dengan Proe Ftoremeda Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok 3

4 Debora Franka Stompul, Mumu Sutna, Kanctra Pharmawat Tabel1Hal Pengukuran Kualta Lmbah Car Awal Parameter Satuan Pengukuran 1 Pengukuran 2 Rata-rata Baku Mutu BOD mg/l COD mg/l TSS mg/l ph - 6,98 7,14 7,06 6,0-9,0 Bau - berbau ammonak berbau ammonak berbau ammonak - Kekeruhan NTU 73,00 74,00 73,50 - Sumber : Hal Peneltan Pengolahan Data dan Pembahaan Setelah dlakukan rekaptula data hal peneltan dengan merata-ratakan hal pengukuran etap perlakuan, dlakukan perhtungan nla efen pengolahan mang-mang perlakuan. Peramaan yang dgunakan untuk menghtung nla efen pengolahan adalah : Dmana : Ef= 100% Ef: Efen pengolahan menggunakan ftoremeda dengan waktu kontak t Co : Konentra parameter dalam lmbah awal C : Konentra parameter etelah pengolahan Tabel 2 Hal Pengukuran Pada Setap Parameter Waktu Kontak 0 har 2 har 4 har Perlakuan I I II III I II III Parameter BOD (mg/l) ,78 54, ,86 30,69 31,85 COD (mg/l) TSS (mg/l) ph 7,06 7,39 7,41 7,36 7,27 7,34 7,26 Bau Ammonak ammonak ammonak ammonak ganggang ganggang Ganggang Kekeruhan (NTU) 73,50 27,50 23,50 20,00 12,50 6,50 7,50 Reka Lngkungan 4

5 Pengolahan Lmbah Car Hotel Aton Braga Cty Walk dengan Proe Ftoremeda Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok Lanjutan Tabel 2 Waktu Kontak 6 har 8 har Perlakuan I II III I II III Parameter BOD (mg/l) 22,22 20,98 17,85 60,30 56,60 50,83 COD (mg/l) TSS (mg/l) ph 7,34 7,41 7,4 7,14 7,25 7,4 Bau ganggang ganggang Ganggang ganggang ganggang ganggang Kekeruhan (NTU) 9,5 9,0 9,0 17, ,5 Sumber : Hal Peneltan 2012 Tabel 3 Nla % Efen Pada Setap Perlakuan d Setap Waktu Kontak Perlakuan I. Tanpa Eceng Gondok Waktu Kontak % Efen Tap Parameter BOD 0 66,28 40,99 80,68 47,57 COD 0-314,29-114,29 42,86-271,43 TSS 0 36,21 68,34 89,22 36,21 ph 0-4,67-2,97-3,97-4,67 Kekeruhan 0 62,59 82,99 87,07 62,59 LanjutanTabel 3 Perlakuan II. Dengan 1 Eceng Gondok Waktu Kontak % Efen Tap Parameter BOD 0 52,60 73,31 81,76 66,28 COD 0-257,14 42,86-28,57-314,29 TSS 0 36,74 82,03 91,20 36,21 ph 0-4,96-3,97-4,96-4,67 Kekeruhan 0 68,03 91,16 87,76 62,59 Pengolahan Lmbah Car Hotel Aton Braga Cty Walk dengan Proe Ftoremeda Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok 5

6 Debora Franka Stompul, Mumu Sutna, Kanctra Pharmawat LanjutanTabel 3 Perlakuan II. Dengan 2 EcengGondok Waktu Kontak % Efen Tap Parameter BOD 0 8,70 72,30 84,48 66,28 COD 0-185,71-42,86 0,00-314,29 TSS 0 49,55 81,37 89,95 36,21 ph 0-4,25-2,83-4,82-4,67 Kekeruhan 0 72,79 89,80 87,76 62,59 Sumber : Hal Peneltan 2012 Untuk memudahkan anal terhadap nla % efen pengolahan, maka dbuat grafk yang menyatakan fluktua nla % efen pengolahan pada mang-mang paramater d etap perlakuan (I, II dan III) terhadap waktu kontak. Grafk Efen BOD E f e n ( % ) Waktu Kontak (Har) Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III Gambar 1 Grafk Efen Pengolahan Parameter BOD Waktu Kontak 0-8 Berdaarkan Gambar 1, dapat dlhat bahwa pada perlakuan II (dengan 1 eceng gondok) dan perlakuan III (dengan 2 eceng gondok), nla efen pengolahan yang palng tngg adalah pada har ke 6, yatu ebear 81,76 % pada perlakuan 2 dan 84,48 % pada perlakuan 3. Perlakuan I ebaga kontrol menunjukkan,efen pengolahan BOD yang juga memlk nla tertngg pada har ke 6, yatu ebear 80,68%. Hal n menunjukkan bahwa tanpa eceng gondok ekalpun, penurunan nla BOD dapat terjad dengan nla efen cukup bear, yatu 80,68%. Penurunan nla BOD yang terjad dapat debabkan aktvta mkroorganme yang terdapat pada lmbah, mengngat lmbah yang dolah merupakan lmbah car hotel yang memlk karaktertk tdak jauh dar lmbah dometk yang ddalamnya terdapat mkroorganme dengan jumlah yang banyak. Apabla dlakukan perbandngan terhadap ketga perlakuan, perlakuan 3 memlk nla efen tertngg. Hal n menunjukkan bahwa eceng gondok dengan jumlah lebh banyak memberkan kontrbu untuk menurunkan parameter BOD dengan lebh bak. Reka Lngkungan 6

7 Pengolahan Lmbah Car Hotel Aton Braga Cty Walk dengan Proe Ftoremeda Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok Dapat dkatakan bahwa tumbuhan eceng gondok membuat kond d mana mkroorganme yang ada emakn ubur, ehngga proe pengolahan parameter BOD berlangung dengan bak. Pada har ke 8, bak perlakuan I, II dan II mengalam penurunan nla efen yang cukup gnfkan. Penurunan nla efen pengolahan parameter BOD pada har ke 8 dapat debabkan keberadaan ganggang hjau yang angat peat yang mengakbatkan penurunan okgen terlarut dalam ar. Apabla melhat Gambar 2, dapat dambl kempulan bahwa proe ftoremeda dengan menggunakan eceng gondok untuk mengolah lmbah car hotel, tdak menunjukkan nla efen yang cukup tngg untuk pengolahan parameter COD. Nla efen tertngg untuk penurunan nla COD dtunjukkan pada har ke 4 untuk perlakuan II yatu ebear 42,86%, erta pada har ke 6 untuk perlakuan I yatu ebear 42,86 % (kontrol). Sedangkan untuk nla efen pada perlakuan III yang tertngg adalah 0 % pada har ke 6 dmana nla COD awal = nla COD pada har ke 6. Grafk Efen COD E f e n ( % ) Waktu Kontak (Har) Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III Gambar 2Grafk Efen Pengolahan Parameter COD Waktu Kontak 0-8 Berdaarkan lteratur, penngkatan dan penurunan parameter COD pada umumnya memlk pola yang ama dengan penngkatan dan penurunan parameter BOD. Namun pada peneltan n tdak demkan. Hal n debabkan keberadaan zat yang tdak dapat ddegrada ecara bolog lebh banyak dbandngkan zat yang dapat ddegrada ecara bolog, ehngga pengolahan parameter COD tdak menunjukkan pola yang ama dengan pengolahan parameter BOD. Pengolahan Lmbah Car Hotel Aton Braga Cty Walk dengan Proe Ftoremeda Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok 7

8 Debora Franka Stompul, Mumu Sutna, Kanctra Pharmawat Grafk Efen TSS E f e n ( % ) Waktu Kontak (Har) Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III Gambar 3. Grafk Efen Pengolahan Parameter TSS Waktu Kontak 0-8 Grafk efen pengolahan parameter TSS bak pada perlakuan I, II maupun III memlk pola yang ama. Mengalam kenakan mula dar har ke 0 hngga har ke 6, kemudan mengalam penurunan drat d har ke 8. Har ke 6 merupakan waktu kontak palng optmal pada pengolahan parameter TSS apabla melhat grafk d ata. Nla efen pengolahan parameter TSS pada har ke 6 untuk perlakuan I ebear 89,22 %, perlakuan II ebear 91,20 %, dan perlakuan III ebear 89,95 %. Berdaarkan lteratur, penurunan parameter TSS melalu proe ftoremeda dapat terjad dengan cara padatan terupen yang berupa bahan organk dgunakan oleh tumbuhan ebaga unur hara yang menunjang pertumbuhan. Apabla mengacu pada teor n, eharunya perlakuan III yang menggunakan eceng gondok dengan jumlah yang palng banyak, dapat menghalkan nla efen tertngg. Namun pada kenyataannya, nla efen tertngg untuk penurunan parameter TSS dengan waktu kontak optmum 6 har, adalah pada perlakuan II. Pada perlakuan I yang tdak menggunakan eceng gondok, penurunan TSS tetap memlk nla efen yang tngg. Hal n dapat debabkan oleh proe degrada yang dlakukan oleh mkroorganme yang terdapat pada ar lmbah. Selan tu, dapat debabkan karena ganggang yang telah muncul dar har ke-4 menempel pada bulu akar eceng gondok, ehngga tdak terkut pada aat melakukan pengukuran. Pada har ke 8 terjad penurunan nla efen ebab pertumbuhan ganggang yang emakn peat (terutama pada perlakuan II) hngga menyebabkan ar lmbah berwarna hjau dan berbua. Pada har ke 8, banyaknya ganggang pada ar lmbah menyebabkan ganggang terbaca ebaga TSS dan hal terebut menyebabkan nla TSS mengalam penngkatan. Hal pengukuran awal nla ph lmbah car hotel Aton Braga Cty Walk tdak melebh baku mutu. Namun pada peneltan n, tetap dlakukan pengamatan terhadap parameter ph untuk melhat pengaruh proe ftoremeda terhadap ph. Parameter ph endr merupakan faktor yang menentukan pertumbuhan eceng gondok. Eceng gondok hanya dapat hdup pada ph optmum 7,0-7,5 (Dhahyat,1974 dalam Mukt, 2008). Reka Lngkungan 8

9 Pengolahan Lmbah Car Hotel Aton Braga Cty Walk dengan Proe Ftoremeda Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok Grafk Efen ph E f e n ( % ) Waktu Kontak (Har) Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III Gambar 4 Grafk Efen Pengolahan Parameter ph Waktu Kontak 0-8 Nla ph mula dar waktu kontak 0 hngga 8 har elalu mengalam perubahan etap harnya, namun tetap pada karan 7,0 7,5 dmana telah debutkan bahwa karan ph terebut merupakan ph optmum untuk pertumbuhan eceng gondok dan nla ph terebut tdak melebh baku mutu. Kenakan maupun penurunan nla ph elama proe ftoremeda debabkan aktvta bokma mkroorganme yang terdapat pada ar lmbah dan pada akar tanaman eceng gondok (perlakuan II dan III). Grafk Efen Kekeruhan E f e n Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III ( % ) Waktu Kontak (Har) Gambar 5Grafk Efen Pengolahan Parameter Kekeruhan Waktu Kontak 0-8 Pada Gambar 5, dapat dlhat bahwa untuk perlakuan II dan III, waktu kontak yang palng optmal adalah har ke 4, edangkan untuk perlakuan I (kontrol), waktu kontak yang palng optmal adalah har ke 6. Namun elh nla efen antara har ke 4 dan har ke 6 untuk etap perlakuan tdak terlalu jauh. Pada har ke 8, etap perlakuan mengalam penurunan nla efen parameter kekeruhan. Hal n dapat dhubungkan dengan parameter TSS, dmana pada har ke 8 parameter TSS mengalam penngkatan nla karena keberadaan ganggang yang terbaca ebaga TSS. Parameter TSS berbandng luru dengan kekeruhan, ehngga aat nla TSS menngkat, maka nla kekeruhan pun menngkat. Pengolahan Lmbah Car Hotel Aton Braga Cty Walk dengan Proe Ftoremeda Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok 9

10 Debora Franka Stompul, Mumu Sutna, Kanctra Pharmawat Untuk parameter bau tdak dapat dajkan ecara kuanttatf ehngga tdak dapat dbuat grafk. Pada har ke-0 dan ke-2 dlakukan pengukuran bau dan dperoleh hal bahwa lmbah car hotel terebut memlk bau yang menyerupa bau ammonak (NH 3 ). Bau ammonak n beraal dar lmbah kegatan dometk. Sejak har ke-4 bau ammonak pada lmbah telah hlang, dan bergant dengan bau ganggang. Bau ganggang yang tercum pada har ke-4 beraal dar tumbuhan ganggang yang telah mat, ebab ganggang yang mah hdup tdak memlk bau. Setelah har ke-4 bau ganggang yang tercum menjad emakn tajam. Hal n mengndkakan bahwa etap har emakn banyak ganggang yang tumbuh dan mat dan pada har ke-8 ganggang-ganggang terebut menyebabkan lmbah menjad berbua. 4. KESIMPULAN Hal peneltan menunjukkan pengolahan lmbah Hotel Aton Braga Cty Walk dengan proe ftoremeda menggunakan tumbuhan eceng gondok cukup optmal dalam penyhan parameter BOD, TSS dan kekeruhan. Dengan kata lan, proe ftoremeda n dapat daplkakan ebaga proe pengolahan lmbah car Hotel Aton Braga Cty Walk. Perlakuan III menghalkan nla efen tertngg yatu 84,48 % untuk penyhan BOD, 89,95% untuk penyhan TSS, dan 87,76 % untuk penyhan kekeruhan. Oleh karena tu dapat dmpulkan bahwa jumlah eceng gondok yang dgunakan memberkan pengaruh terhadap nla efen pengolahan.waktu kontak yang palng optmum adalah har ke-6 dmana untuk etap perlakuan bak perlakuan I, II maupun III, nla efen yang dtunjukkan pada har ke-6 merupakan nla efen tertngg. DAFTAR RUJUKAN Mara, Roana Sar Pengolahan Lmbah Car Tapoka Secara Bolog Menggunakan Eceng Gondok dan Mkroba Rzofrnya, Te. Inttut Teknolog Bandung Ananda, Cut Ftoremeda Fofat Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok pada Lmbah Laundry,Skrp. Program Stud Teknk Lngkungan Inttut Teknolog Naonal. Bandung FJ Skora, et al, Phytoremedaton of Explove n Groundwater Ung Innovatve Wetylend Baed Treatment Technologe, US Army Envronmental Center, Maryland USA Gardner, F.P., dkk, (1991), Folog Tanaman Buddaya, ed 1, UI Pre. Jakarta Gntng, P Stem Pengelolaan Lngkungan dan Lmbah Indutr. Jakarta. Yrama Wdya Reka Lngkungan 10

Siti Aminah 1) Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru ABSTRAK

Siti Aminah 1) Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru ABSTRAK ANALISIS PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN KEMBUNG (Ratrellger pp) DI PERAIRAN KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN UTILIZATION ANALYSIS OF THE MACKEREL (RASTRELLIGER SPP) RESOURCES IN TANAH LAUT

Lebih terperinci

* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI

* PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI * PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERTINGKAT PADA STEAM DRUM PT INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK-GRATI Oleh : eko wahyudanto (409.05.004) Pembmbng : Ir.Mochamad.Ilya HS NIP. 949099 97903 00 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan . Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

Kajian Pemilihan Struktur Dua Rantai Pasok yang Bersaing Untuk Strategi Perbaikan Kualitas

Kajian Pemilihan Struktur Dua Rantai Pasok yang Bersaing Untuk Strategi Perbaikan Kualitas JURNAL TEKNIK POITS Vol. 1, No. 1, (01 1-5 1 Kaan Pemlhan Struktur Dua Ranta Paok yang Berang Untuk Strateg Perbakan Kualta Ika Norma Kharmawat, Lakm Prta W, Suhud Wahyud Juruan atematka Fakulta atematka

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia) PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas

Lebih terperinci

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) IV. PEMBAHASAN

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) IV. PEMBAHASAN 8 IV PEMBAHASAN 4 Aum Berkut n aum yang dgunakan dalam memodelkan permanan a Harga paar P ( merupakan fung turun P ( kontnu b Fung baya peruahaan- C ( fung baya peruahaan- C ( merupakan fung nak C ( C

Lebih terperinci

Marzuki Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Almuslim ABSTRAK

Marzuki Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Almuslim ABSTRAK PERBANDINGAN PRETAI IWA ANTARA PEMBELAJARAN PROBLEM OLVING DENGAN METODE KONVENONAL PADA DALIL PHYTAGORA TERHADAP IWA KELA VIII MP NEGERI PEUANGAN ELATAN KABUPATEN BIREUEN Marzuk Program tud Penddkan Matematka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

Pengantar. Ilustrasi 29/08/2012. LT Sarvia/ REGRESI LINEAR BERGANDA ( MULTIPLE LINEAR REGRESSION )

Pengantar. Ilustrasi 29/08/2012. LT Sarvia/ REGRESI LINEAR BERGANDA ( MULTIPLE LINEAR REGRESSION ) 9/08/0 ( MULTIPLE LINEA EGEION ) Elty arva, T., MT. Fakulta Teknk Juruan Teknk Indutr Unverta Krten Maranatha Bandung Pengantar Pada e ebelumnya kta hanya menggunakan atu buah X, dengan model Y = a + bx

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

ABSTRAK. Lentera :Vol.12, No.3, Nopember

ABSTRAK. Lentera :Vol.12, No.3, Nopember PERBEDAAN PRETAI BELAJAR PENYEDERHANAAN BENTUK AKAR YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB DAN METODE KOOPERATIF MODEL GROUP INVETIGAI PADA IWA KELA X MA NEGERI 7 KOTA LHOKEUMAWE Marzuk Doen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menmbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

EL2005 Elektronika PR#01

EL2005 Elektronika PR#01 EL2005 Elektronka PR#0 SOAL B C E G a. Buktkan bahwa n = ( ). b. Turunkan peramaan untuk A v = /. c. Htung nla n dan A v = / jka dberkan = 00 kω, = 00 Ω, = kω, dan = 00. d. Ulang oal (c) jka dberkan =

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DARI INDUSTRI KECIL PENGOLAHAN TAHU SECARA BIOFILTRASI MENGGUNAKAN ENCENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart.

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DARI INDUSTRI KECIL PENGOLAHAN TAHU SECARA BIOFILTRASI MENGGUNAKAN ENCENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DARI INDUSTRI KECIL PENGOLAHAN TAHU SECARA BIOFILTRASI MENGGUNAKAN ENCENG GONDOK (Echhorna crasspes (Mart.) Solms) Poppy Arsl, Supryanto ABSTRAK Sebagan besar ndustr tahu merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS RESPON DINAMIK TANAH DAN RESPON SPEKTRA DESAIN

BAB V ANALISIS RESPON DINAMIK TANAH DAN RESPON SPEKTRA DESAIN BAB V ANALISIS RESPON DINAMIK TANAH DAN RESPON SPEKTRA DESAIN Anal repon te pefk dlakukan untuk mengevalua repon tanah lokal terhadap gerakan batuan daar d bawahnya. Kond tanah lokal mempengaruh karaktertk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solusi Integer Linear Programming

Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solusi Integer Linear Programming JURNAL SAINTIFIK VOL. NO., JANUARI 0 Penggunaan Metode Branch and Bound dan Gomory Cut dalam Menentukan Solu Integer Lnear Programmng Wahyudn Nur, Nurul Mukhlah Abdal Program Stud Matematka FMIPA Unverta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Peneltan n bertujuan untuk mengetahu Pembelajaran Kooperatf Tpe Student Team Achevement Dvon (STAD) dengan Meda Komk Lebh Efektf darpada Pembelajaran dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan

Lebih terperinci

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL 1. KWARTIL Kwartl merupakan nla yang membag frekuens dstrbus data menjad empat kelompok yang sama besar. Dengan kata lan kwartl merupakan nla yang membag tap-tap 25% frekuens

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan peneltan n adalah untuk mengetahu perbandngan hal belajar antara metode ceramah dengan metode mnd mappng pada mater pokok tem pernapaan manua d MT. PI

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan

Lebih terperinci

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran

Perhitungan Bunga Kredit dengan Angsuran Perhtungan Kredt dengan / Mengapa Perhtungan Kredt Perlu Dketahu? Perhtungan bunga kredt yang dgunakan bank akan menentukan besar keclnya angsuran pokok dan bunga yang harus dbayar Debtur atas kredt yang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI TEKNIK SAMPLING PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI PENDAHULUAN Pendugaan parameter dar peubah Y seharusnya dlakukan dengan menggunakan nformas dar nla-nla peubah Y Bla nla-nla peubah Y sult ddapat, maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Semnar Nasonal Aplkas Teknolog Informas 004 Yogyakarta, 19 Jun 004 Aplkas Pemrograman Komputer Dalam Bdang Teknk Kma Arf Hdayat Program Stud Teknk Kma Fakultas Teknolog Industr, Unverstas Islam Indonesa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tinggi bagi kesehatan. Buwono (1993) mengungkapkan bahwa susu

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tinggi bagi kesehatan. Buwono (1993) mengungkapkan bahwa susu BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Susu kambng merupakan suatu produk yang memlk nla manfaat tngg bag kesehatan. Buwono (1993) mengungkapkan bahwa susu merupakan sumber gz yang palng lengkap sekalgus palng

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil .1 Sstem Makroskopk dan Sstem Mkroskopk Fska statstk berangkat dar pengamatan sebuah sstem mkroskopk, yakn sstem yang sangat kecl (ukurannya sangat kecl ukuran Angstrom, tdak dapat dukur secara langsung)

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

2. Menentukan model nonlinier jerapan P yang paling baik. PENDAHULUAN

2. Menentukan model nonlinier jerapan P yang paling baik. PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Fofor (P) merupakan unur hara pentng dalam tanah. Keteredaan P bag tanaman erng bermaalah, bentuk fofor yang tereda atau umlah yang dapat dambl oleh tanaman hanya ebagan kecl

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

Interpretasi data gravitasi

Interpretasi data gravitasi Modul 7 Interpretas data gravtas Interpretas data yang dgunakan dalam metode gravtas adalah secara kualtatf dan kuanttatf. Dalam hal n nterpretas secara kuanttatf adalah pemodelan, yatu dengan pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS

BAB IV HASIL ANALISIS BAB IV HASIL ANALISIS. Standarda Varabel Dalam anal yang dtamplan pada daftar tabel, dar e-39 wadu yang meml fator-fator melput luaan DAS, apata awal wadu, 3 volume tahunan rerata pengendapan edmen, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci