INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK"

Transkripsi

1 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

2

3 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Berpikir Sistem

4

5 Buku ini dapat diterbitkan berkat dukungan United States Agency for International Development (USAID). Opini yang tertulis dalam buku ini murni merupakan pendapat tim penulis dan tidak merefleksikan pandangan USAID ataupun pemerintah Amerika Serikat. USAID menjamin hak bebas royalti noneksklusif dan permanen untuk mereproduksi, mempublikasi, serta mempergunakan buku ini dalam bentuk apapun, juga memberikan wewenang bagi pihak lain dalam menggunakannya untuk kepentingan Pemerintah.

6 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Editor: Tim Indohun ISBN Diterbitkan oleh: Indohun National Coordinating Office Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok, Jawa Barat Telp./Fax.: nco@indohun.org Website:

7 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Contoh: Modul OH menjadi Paparan PowerPoint Contoh Pemakaian Materi Dalam Mata Kuliah Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health Sub bab: Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat Sub Bab: Kolaborasi dan Kemitraan Sub Bab: Komunikasi dan Informatika Contoh Pemakaian Materi Dalam Pelatihan Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health Sub bab: Kesehatan Ekosistem Sub Bab: Kepemimpinan Sub Bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika i

8

9 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Kata Pengantar Dalam rahmat Tuhan YME kami dapat menyelesaikan terjemaahan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health. Buku ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para ahli yang mempunyai keahlian yang mendalam di dalam displin ilmu mereka untuk bekerjasama lintas disiplin dalam rangka menjawab permasalahan yang kompleks terkait One Health. Terdapat tujuh bab yang akan membantu membangun keahlian, pengetahuan, dan kemampuan para peserta kursus untuk dapat secara efektif mencari jawaban terhadap permasalahan-permasalahan kesehatan masyarakat melebihi disiplin ilmunya, dan juga agar para peserta dapat berfungsi sebagai satu bagian yang menyatu dengan tim ahli yang bersifat multi-disiplin. Tujuh bab di dalam Buku Panduan Aplikasi SoftSkill One Health meliputi: Kolaborasi dan Kemitraan Komunikasi dan Informatika Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika Kepemimpinan Manajemen Kebijakan, Advokasi and Regulasi Systems Thinking Buku ini dirancang oleh tim penyusun yang terdiri dari 33 ahli dari berbagai disiplin ilmu mulai dari ilmu kedokteran hewan, kedokteran, kesehatan masyakarat, ekologi, rancangan instruksional, meliputi lima negara termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat, yang telah bekerjasama selama hampir satu tahun untuk menyusun modul-modul One Health ini, tim penyusun terdiri dari: Dr. Abu Tholib Aman Mr. Irwin Fernandez Chavez Dr. Jeein Chung Dr. Ede Surya Darmawan Dr. Stanley Fenwick Ms. Louise Flynn Dr. Karin Hamilton Dr. Latiffah Hassan Dr. Douglas L. Hatch Dr. Raymond R. Hyatt Ms. Kimberly Kennedy Dr. Nongyao Kasatpibal Dr. Sumalee Lirtmunlikaporn Dr. Roslaini Bin Abd. Majid Dr. Mohd Rizal Abdul Manaf Dr. Walasinee Moonarmart Dr. Saengduen Moonsom Ms. Pornthip Rujisatian Dr. Sarmin MP Dr. Pham Hong Ngan Dr. Felicia Nutter Dr. Mohd Sham Bin Othman Dr. Pham Duc Phuc Dr. Trioso Purnawarman Dr. Jennifer Steele Dr. Agik Suprayogi Ms. Roberta Talmage Dr. Metawee Thongdee Dr. Kriangkrai Thongkorn Mr. Luu Quoc Toan Dr. Ronald Morales Vargas Dr. Le Thi Huong Dr. Le Thi Thanh Xuan Buku ini berasal dari Modul One Health yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga mudah untuk diajarkan kepada mahasiswa kesehatan di Indonesia. Materi yang dirancang dalam buku ini telah dirancang agar anda dapat menyesuaikan isinya terhadap lokasi spesifik anda (universitas, wilayah, negara, dll.). Sebagai contoh, anda mungkin ingin menyesuaikan praktek di lapangan terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan atau satwa liar di wilayah anda; atau mungkin anda ingin memfokuskan perhatian anda pada penyakit-penyakit zoonotic yang prevalensinya paling tinggi di wilayah anda. Jika anda mengajar mahasiswa S2 dan bukan mahasiswa S1, maka anda mungkin ingin menambahkan pekerjaan akademis ke dalam tugas dan bahan bacaan mahasiswa anda. Anda mungkin dapat memasukkan beberapa aspek dari modul One Health ini di matakuliah mahasiswa S1, anda dapat menggunakan materi-materi di dalam modul untuk digunakan dalam workshop untuk para ahli, atau anda dapat memodifikasi materi-materi tersebut untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan di masyarakat. Setiap bab dan materi telah dirancang agar dapat menyesuaikan dan menyelaraskan dengan rencana pemakaiannya. Berkreasilah dan jadikanlah materi ini berguna untuk anda. Salam Koordinator INDOHUN iii

10 iv

11 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Pendahuluan One Health merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling bergantung satu sama lain atau interdependen, dan tenaga profesional yang bekerja dalam area tersebut akan dapat memberikan pelayanan terbaik dengan saling berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai semua faktor yang terlibat dalam penyebaran penyakit, kesehatan ekosistem, serta kemunculan patogen baru dan agen zoonotik, juga kontaminan dan toksin lingkungan yag dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas substansial, serta berdampak pada pertumbuhan sosioekonomik, termasuk pada negara berkembang. Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health dan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health dapat digunakan secara bersamaan ataupun individual oleh para pengajar. Buku ini terdiri dari masing-masing tujuh bab atau modul. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health yaitu Konsep dan Pengetahuan tentang One Health; Dasar-dasar Penyakit Menular; Manajemen Penyakit Menular; Epidemiologi dan Analisis Risiko; Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat; Kesehatan Ekosistem; dan Perubahan Perilaku. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health yaitu Kolaborasi dan Kemitraan; Komunikasi dan Informatika; Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika; Kepemimpinan; Manajemen; Kebijakan, Advokasi and Regulasi; dan Systems Thinking. Pemanfaatan buku ini disesuaikan dengan kebutuhan dari pengajar. Pemodifikasian susunan bab dapat dilakukan. Setiap bab memiliki bobot pengajaran yang berbeda, sehingga dapat diajarkan dalam beberapa sesi. Informasi lebih lanjut mengenai buku ini, hubungi: INDOHUN NCO Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok, Jawa Barat Telp./Fax.: nco@indohun.org Website: Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari buku ini adalah untuk: menambah pengetahuan dan meningkatkan kolaborasi lintas-sektor serta antarprofesi; memberikan strategi praktis yang bermanfaat untuk investigasi lapangan wabah penyakit sekaligus menjadi paparan realistis bagi mahapeserta dan fakultas mengenai kemunculan penyakit infeksi, temasuk agen infeksi zoonotik, agen infeksi yang baru diidentifikasi yang mampu menyebabkan ancaman pandemi, kampanye peningkatan kesadaran publik dan manajemen penyakit, serta kesehatan ekosistem dan lingkungan; dan meningkatkan kerja sama di kalangan petugas kesehatan pemerintah tingkat nasional, regional, serta kabupaten yang tertarik pada prinsip One Health, bersama dengan agen kesehatan multilateral (misalnya Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization [WHO], Badan Makanan dan Pertanian Persatuan Bangsa-Bangsa/Food and Agriculture Organization of the United Nations [FAO], serta Badan Kesehatan Satwa Dunia/World Organisation for Animal Health [OIE]), juga lembaga swadaya masyarakat (LSM)/nongovernmental organizations (NGOs) dan pihak swasta. Keterangan berikut wajib dicantumkan oleh siapa saja yang hendak menduplikasi bahan atau isi rangkaian modul One Health: Modul Pendidikan One Health, Southeast Asia One Health Network (SEAOHUN),

12

13 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Bab 6: Berpikir Sistem Bab 6 Deskripsi Modul dan Outcome Pembelajaran Target Peserta Modul ini memberikan peserta keahlian yang dibutuhkan untuk melakukan pendekatan Berpikir Sistem terhadap penyakit pandemik emerging. Outcome utama dari modul ini adalah kemampuan untuk: Menggunakan Berpikir Sistem untuk memetakan sistem yang kompleks dan rumit yang mencakup komponen manusia, hewan, lingkungan dan ekologi. Bekerja sebagai bagian dari tim One Health yang menggunakan pemetaan sistem untuk mengintegrasikan informasi dari banyak disiplin dan sektor, untuk mengembangkan strategi untuk menjawab tantangan One Health dan untuk mengantisipasi mengurangi potensi dampak yang tidak diinginkan dari tindakan One Health. Mahasiswa S1 dan S2 dari Universitas; atau Mitra One Health, Praktisi dan Ahli Peta Pembelajaran Kompetensi Kompetensi #1 Menjelaskan elemenelemen dari kompleks permasalahan dan Berpikir Sistem. Tujuan Pembelajaran untuk Membangun Kompetensi Memahami konsep inti dari Berpikir Sistem dan penerapannya di dalam intervensi One Health dengan: Secara akurat menjelaskan konsep utama sistem (contohnya, sistem yang kompleks, rumit dan adaptif) Memahami apa yang berbeda dari Berpikir Sistem terhadap bentuk lain dari thinking (contoh, logis, kausal, dll.) Mengevaluasi keuntungan dan implikasi dari penggunaan pendekatan system untuk mamahami permasalahan One Health. 319

14 INDOHUN Kompetensi #2 Membuat dan menggunakan pemetaan sistem untuk memperdalam pemahaman permasalahan One Health. Kompetensi #3 Bermitra dengan anggota tim One Health untuk mengembangkan solusi terkait permasalahan kompleks One Health menggunakan Berpikir Sistem dan tools/maps yang relevan. Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Tujuan Pembelajaran untuk Membangun Kompetensi Membuat pemetaan sistem terkait permasalahan One Health dengan: Mengidentifikasi elemen-elemen dasar dari permasalahan One Health. Mengidentifikasi kaitan antara manusia, hewan dan lingkungan. Memetakan titik-titik integrasi dimana elemen-elemen sistem individual (contoh: jejaring sosial, organisasi, pemerintah, komunitas, ekosistem) saling berinteraksi. Tujuan Pembelajaran untuk Membangun Kompetensi Berkontribusi sebagai anggota tim One Health untuk mengembangkan solusi terkait permasalahan One Health dengan: Menggunakan konsep dari teori wicked problem/ super wicked problem untuk lebih memahami bagaimana memformulasikan dan mendekati tantangan One Health. Mengintegrasikan informasi dan tindakan lintas disiplin dan sektor menggunakan peralatan Berpikir Sistem. Mengidentikasi poin-poin pengungkit untuk dampak maksimal. Menentukan dan mengurangi dampak yang tidak diinginkan dari intervensi yang sudah direncanakan. Membuat umpan balik mendasar dan feed-forward loops. Gambaran Umum Waktu Topik Bahan 30 Menit Pengantar Modul Berpikir Sistem 60 Menit Apa itu Berpikir Sistem?: Tantangan Pembelajaran 180 Menit Apa itu Berpikir Sistem?: Sebuah Eksplorasi Flipchart atau whiteboard dan spidol Komputer, proyektor LCD, layar/dinding kosong Modul PowerPoint Akses internet Klip video Flipchart atau whiteboard dan spidol Komputer, proyektor LCD, layar/dinding kosong Modul PowerPoint Panduan Peserta Akses internet Klip video Flipchart atau whiteboard dan spidol Komputer, proyektor LCD, layar/dinding kosong Modul PowerPoint Bahan untuk membuat poster (kertas flipchart, spidol) 320

15 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Waktu Topik Bahan 60 Menit Apa itu Berpikir Sistem?: Berbagi Pembelajaran 90 Menit Masalah berat: Mencari Solusi terkait Permasalahan One Health dengan Berpikir Sistem 60 Menit Masalah Berat dalam One Health: Berbagi Solusi 60 Menit Perenungan dan Evaluasi Pembelajaran Lakban atau stand untuk memasang poster Flipchart atau whiteboard dan spidol Komputer, proyektor LCD, layar/dinding kosong Modul PowerPoint Bahan untuk membuat poster (kertas flipchart, spidol) Flipchart atau whiteboard dan spidol Komputer, proyektor LCD, layar/dinding kosong Modul PowerPoint Lakban atau stand untuk memasang poster Panduan Peserta Cara untuk Menyampaikan Materi Modul ini Modul ini mengajarkan Berpikir Sistem menggunakan metodologi pengajaran yang dinamakan pembelajaran berbasis masalah atau yang lebih dikenal dengan istilah Problem-Based Learning (PBL): Peserta akan dihadapkan pada tantangan pembelajaran One Health dan akan diminta untuk memecahkan tantangan tersebut dengan menggunakan Berpikir Sistem. PBL membutuhkan teknik pengajaran yang khusus yang mana pengajar memfasilitasi pembelajaran dengan mendukung, mengarahkan dan memantau proses pembelajaran tersebut. Pengajar tidak menjawab pertanyaan, tapi mengajukan balik pertanyaan dengan metode Socratic sehingga peserta dapat menemukan langkah mereka selanjutnya. Informasi lebih lanjut tentang metode Socratic, lihatlah Menggunakan Pertanyaan di dalam Modul One Health, di bagian Pengantar Materi One Health. Tujuan dari PBL adalah untuk membantu peserta untuk dapat mengembangkan pengetahuan yang fleksibel, keahlian memecahkan masalah yang efektif, pembelajaran mandiri, kemampuan kolaborasi efektif dan motivasi intrinsik, sebagai tambahan atas keahlian teknis dan pengetahuan yang spesifik domain. Di dalam sebuah model PBL, peserta bekerja secara bersama-sama untuk memecahkan permasalahanpermasalahan kompleks dunia nyata. Untuk memecahkan permasalahan-permasalahan ini, peserta merancang rencana pembelajaran tentang bagaimana mereka akan mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengembangkan solusi. DI dalam pencarian solusi tersebut, peserta berinteraksi dengan akademisi dan ahli teknis, serta berbagai pemangku kebijakans yang meliputi badan usaha, organisasi pemerintah dan non-pemerintah, serta organisasi berbasis masyarakat. Bekerja di dalam grup-grup, peserta menentukan masalah dan kemudian mengidentifikasi apa yang mereka ketahui dan apa yang perlu mereka ketahui untuk memecahkan permasalahan tersebut. Peserta mengidentifikasi bagaimana dan di mana untuk mengakses informasi baru yang dapat membantu mereka memecahkan masalah tersebut. Pada umumnya permasalahan PBL berkaitan dengan penyakit (ill-defined), yang mana peserta perlu untuk mengklarifikasi asumsi dan menguji asumsi tersebut dengan mengumpulkan data dari berbagai disipilin dan perspektif. Di dalam banyak permasalahan PBL, tidak hanya ada satu jawaban yang benar dan seringkali solusi harus dihasilkan dari data yang terbatas. 321

16 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Proses pemecahan masalah dapat disimpulkan ke dalam tujuh tahapan berikut ini: Tahap Satu: Grup mendiskusikan masalah atau tantangan pembelajaran berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang sudah diperoleh sebelumnya. Mereka mengidentifikasi apa yang mereka ketahui. Tahap Dua: Grup mengidentifikasi apa yang mereka harus ketahui untuk memecahkan masalah tersebut. Selama tahapan ini, grup menganalisis dan mematahkan masalah ke dalam komponenkomponen, membahas implikasinya, memikirkan kemungkinan penjelasan atau solusi, dan membangun hipotesis di dalam bekerja. Tahap Tiga: Selama tahapan ini, tim mengidentifikasi dan membagi tugas pembelajaran dan membuat rencana studi untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. Grup membuat rencana yang menguraikan informasi atau pengetuhuan tambahan apa saja yang mereka butuhkan untuk memecahkan masalah tersebut. Rencananya harus mencakup: Daftar referensi yang harus dikonsultasikan, termasuk artikel, website, dll., dan daftar tindakan khusus yang harus dilakukan dan siapa yang akan melakukannya. Tahap Empat: Peserta mengumpulkan informasi di kelas melalui percobaan, kuliah kecil, dll. dan di luar kelas melalui kunjungan lapangan, wawancara, dll. Tahap Lima: Sembari grup mengumpulkan infomasi, mereka juga menganalisis dan mengevaluasi data. Data dapat memperkuat atau melemahkan asumsi mereka terkait masalah dan mempengaruhi grup untuk memeriksa ulang apa yang mereka ketahui dan apa yang harus mereka ketahui. Tahap Enam: Grup mengusulkan sebuah solusi terhadap permasalahan atau tantangan pembelajaran. Tahap Tujuh: Menyampaikan solusinya adalah tahapan terakhir. Ini memungkinkan peserta lain untuk mengulas, membenarkan atau menyanggah temuannya. Dengan ini maka, proses pembelajaran berlanjut. Referensi bagi Fasilitator 1. Abdalla, E. A. and Gaffar, A. M. (2011). The Seven Steps of PBL Implementation: Tutor s Manual. Retrieved from: Amador, J. A., Miles L. and Peters C.B. (2007). The Practice of Problem-Based Learning: A Guide to Implementing PBL in the College Classroom. Anker Boston, MA: Anker Publishing Company, Inc. 3. Barell, J. F. (2006). Problem-Based Learning: An Inquiry Approach. United States of America: Corwin Press. 4. Horst, W.J. Rittel and Melvin M. Webber, Dilemmas in a General Theory of Planning, Policy Sciences 4, (1973), (pp ). Retrieved from 5. International Centre for Development Oriented Research in Agriculture. (n.d). Systems Diagrams Guidelines. Retrieved from 6. International Centre for Development Oriented Research in Agriculture. (n.d), Berpikir Sistem- Approaches. Retrieved from 7. International Centre for Development Oriented Research in Agriculture. (n.d). Berpikir Sistem Key Concepts. Retrieved from 8. Meadows, D. (2008). Thinking in Berpikir Sistem: A Primer. United States of America: Chelsea Green Publishing. 9. Senge, P. (2006). The Fifth Discipline: The Art & Practice of The Learning Organization. New York, New York: Doubleday Business. 322

17 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Pengantar Berpikir Sistem Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Menjelaskan ke peserta gambaran umum dari Modul Berpikir Sistem dan tujuan pembelajarannya. Kuliah; Klip video 30 menit Flipchart dan whiteboard dengan spidol Komputer, proyektor LCD, layar/dinding kosong Modul PowerPoint Panduan Peserta Akses internet (untuk fasilitator) Klip video Berpikir Sistem, Institut Riset Australia untuk Lingkungan dan Keberlanjutan Catatan untuk Fasilitator Kuliah 20 Menit Gambaran Umum Modul Memberikan gambaran umum tentang kompetensi modul dan agenda dan kemudian memperkenalkan konsep PBL. Kompetensi Modul Berpikir Sistem Menjelaskan elemen-elemen dari permasalahan kompleks dan Berpikir Sistem. Membuat dan menggunakan pemetaan sistem untuk memperdalam pemahaman terkait permasalahan One Health. Bermitra dengan anggota tim One Health untuk mengembangkan solusi terkait permasalahan kompleks One Health menggunakan Berpikir Sistem dan tools terkait. Agenda 30 Menit Pengantar Modul Berpikir Sistem 60 Menit Apa itu Berpikir Sistem?: Tantangan Pembelajaran 180 Menit Apa itu Berpikir Sistem?: Eksplorasi 60 Menit Apa itu Berpikir Sistem?: Berbagi Pembelajaran 90 Menit Masalah berat: Mencari Solusi terkait Permasalahan One Health dengan Berpikir Sistem 60 Menit Masalah Berat dalam One Health: Berbagi Solusi 60 Menit Perenungan dan Evaluasi Pembelajaran 323

18 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Klip Video 10 Menit Memperlihatkan kepada peserta klip video pendek berikut ini dengan menekankan pada apa yang dapat terjadi ketika anda tidak memandang isu One Health dari perspektif sistem. Berikanlah beberapa menit untuk menampung pertanyaanpertanyaan atau komentar-komentar. YouTube Berpikir Sistem, Institut Riset Australia untuk Lingkungan dan Keberlanjutan, Universitas Macquone Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Menjelaskan ke peserta gambaran umum dari Modul Berpikir Sistem dan tujuan pembelajarannya. Sumber Gambar: Catatan: 324

19 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Apa itu Berpikir Sistem? Tantangan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Tugas Pra-Kelas: Membuat rencana pembelajaran tentang Berpikir Sistem. Problem-Based Learning (PBL) 60 Menit Flipchart atau whiteboard dengan spidol Komputer, proyektor LCD, layar/dinding kosong Modul PowerPoint Akses internet(untuk fasilitator) Panduan Peserta Klip video Menyederhanakan Kompleksitas, Eric Berlow Bacalah Konsep Kunci - Berpikir Sistem, (International Centre for development oriented Research in Agriculture/ICRA Learning Resources) Catatan untuk Fasilitator Pra-kerja Kegiatan Individual 5 menit 25 menit Mintalah peserta untuk membaca artikel berikut ini sebelum kelas dimulai: Konsep Kunci - Berpikir Sistem, ICRA Learning Resources Pengantar Sesi Sampaikanlah pengantar berikut ini tentang sistem dan Berpikir Sistem: Ketika anda belajar tentang sistem, kompleksitasnya sangat luar biasa. Pendekatan Berpikir Sistem memungkinkan kita untuk mulai memahami kompleksitasnya dan menggunakannya untuk mencari jawaban yang bermakna. Untuk sedikit inpirasi, marilah kita untuk beberapa menit menonton TED Talk oleh Eric Berlow, seorang ahli ekologi dan ilmuwan jejaring yang dikenal akan risetnya dalam hal jarring-jaring makanan dan jejaring ekologis dan pendekatan kreatifnya terhadap permasalahan kompleks. TED Talk Eric Berlow, Menyederhanakan Kompleksitas simplicity.html Membangun Rencana Pembelajaran Berpikir Sistem Anda Mulailah kegiatan dengan menugaskan peserta untuk menuliskan namanya di flipchart atau whiteboard. 325

20 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Kegiatan Grup Kecil 25 menit Di bawah nama mereka, buatlah dua kolom yang diberi judul Hal-hal yang Saya Ketahui tentang Berpikir Sistem dan Hal-hal yang Saya Tidak Ketahui tentang Berpikir Sistem. Kemudian mintalah ke peserta untuk membuat daftarnya di setiap kolom. Mintalah ke peserta untuk mondar-mandir di dalam ruangan dan melihat daftar peserta lainnya. Buatlah tim yang terdiri dari 3 atau 4 peserta yang memiliki daftar yang bersifat komplementer terhadap dirinya (contoh: pasangkanlah orang-orang yang mengetahui hal-hal yang tidak diketahui oleh mitranya). Masing-masing tim menyelesaikan kedua kolom pertama tabel tentang Rencana Pembelajaran Berpikir Sistem di dalam Panduan Peserta. Kemudian membuat rencana pembelajaran tentang Berpikir Sistem. Rencana ini bertujuan untuk mengisi celah yang dimiliki tim dalam hal pengetahuan dan memastikan bahwa mereka akan memiliki pemahaman yang komprehensif tentang Berpikir Sistem. Tim mempertimbangkan pertanyaan berikut ini sebelum mengisi kolom ketiga: Apa yang anda ketahui tentang Berpikir Sistem agar dapat menggunakan pendekatan Berpikir Sistem di dalam menjawab permasalahan One Health? Bagaimanakah urutan di dalam anda mempelajari tentang hal-hal yang telah diidentifikasi di pertanyaan sebelumnya? Sumber daya utama apa sajakah yang akan anda gunakan? Apa yang akan anda lakukan ketika anda tidak dapat menemukan informasi yang anda inginkan? Apa yang anda lakukan ketika anda punya pertanyaan-pertanyaan? Bagaimana anda akan tahu kalau informasi sudah cukup? Rencana Pembelajaran Berpikir Sistem Hal-hal yang kita ketahui tentang Berpikir Sistem Hal-hal yang tidak kita ketahui tentang Berpikir Sistem Rencana pembelajaran lebih lanjut tentang apa yang tidak kita ketahui Catatan: Jika peserta berkata bahwa mereka tidak mengetahui apapun tentang Berpikir Sistem, maka tanyakanlah ke mereka: Ketika sebuah topik itu baru untuk anda, apa yang anda lakukan pertama kali untuk mempelajarinya? Kumpulkanlah jawaban dan kemudian berkatalah: Untuk satu jam berikutnya, laksanakanlah rencana anda untuk mempelajari hal baru. Kemudian, berhentilah dan buatlah daftar tentang apa yang anda sekarang ketahui dan apa yang masih harus anda cari tahu. Ingatlah, PBL adalah sebuah proses yang berulang dan peserta hendaknya mereka memperbarui apa yang mereka ketahui dan tidak ketahui. 326

21 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Ketika tim sudah menyelesaikan daftarnya, beritahukanlah bahwa mereka akan menggunakan rencana pembelajaran tersebut untuk menyelesaikan tugas di sesi berikutnya. 5 minutes Kebiasaan dari Pemikir Sistem Ulas kembali dan diskusikan slide PowerPoint: Kebiasaan dari Pemikir Sistem. Poster from 327

22 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Membuat rencana pembelajaran tentang Berpikir Sistem. Bacalah Konsep Kunci-Berpikir Sistem (ICRA Learning Resources) Tugas Bacaan Catatan: Membuat Rencana Pembelajaran tentang Berpikir Sistem Kegiatan Individual 328

23 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Isilah tabel di bawah ini: Hal-hal yang kita ketahui tentang Berpikir Sistem Hal-hal yang kita tidak ketahui tentang Berpikir Sistem Tugas Grup Kecil Carilah dua atau tiga peserta lain yang anda rasa dapat membuat anda memahami tentang Berpikir Sistem. Sebagai tim, gunakanlah 25 menit untuk membuat rencana untuk lebih mempelajari tentang Berpikir Sistem. Mulailah dengan mendiskusikan: Apa yang anda ketahui tentang Berpikir Sistem agar dapat menggunakan pendekatan Berpikir Sistem di dalam menjawab permasalahan One Health? Bagaimanakah urutan di dalam anda mempelajari tentang hal-hal yang telah diidentifikasi di pertanyaan sebelumnya? Sumber daya utama apa sajakah yang akan anda gunakan? Apa yang akan anda lakukan ketika anda tidak dapat menemukan informasi yang anda inginkan? Apa yang anda lakukan ketika anda punya pertanyaan-pertanyaan? Bagaimana anda akan tahu kalau informasi sudah cukup? Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, isilah tabel di halaman berikut. RENCANA KITA UNTUK MEMPELAJARI TENTANG BERPIKIR SISTEM Hal-hal yang kita ketahui tentang Berpikir Sistem Hal-hal yang tidak kita ketahui Rencana untuk lebih mempelajarinya Dua referensi untuk membantu anda memulai pembelajaran tentang Berpikir Sistem adalah the ICRA Learning Resources tentang Panduan Berpikir Sistem dan Pendekatan Berpikir Sistem. Referensi sudah termasuk di bagian akhir modul ini, yaitu di dalam bagian referensi. 329

24 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Poster dari Catatan: 330

25 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Apa itu Berpikir Sistem? Sebuah Eksplorasi Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Tugas Pra-Kelas: Memahami konsep inti tentang Berpikir Sistem dan penerapannya di dalam di dalam intervensi One Health dengan: Secara akurat menjelaskan konsep pokok sistem (contoh: kompleks, rumit and sistem yang adaptif). Memahami perbedaan Berpikir Sistem dibandingkan bentuk lain thinking (contoh, logis, kausal, dll.). Mengevaluasi keuntungan dan implikasi dari penggunaan penedekatan sistem untuk memahami permasalahan One Health. Problem-Based Learning (PBL) 180 Menit Flipchart atau whiteboard dengan spidol (untuk setiap peserta) Komputer, proyektor LCD, layar/dinding kosong Modul PowerPoint Panduan Peserta Bahan untuk membuat poster (kertas flipchart, spidol) Bacalah Panduan Diagram Sistem (ICRA Learning Resources) Bacalah Berpikir Sistem: Pendekatan (ICRA Learning Resources) Rincian Catatan Pra-kerja Kegiatan Grup Kecil 80 Menit Sebelum kelas dimulai, mintalah peserta untuk membaca artikel berikut ini: Systems Diagrams Guidelines (ICRA Learning Resources) Berpikir Sistem: Approaches (ICRA Learning Resources) Catatan: Sesi ini dapat dimulai pada saat tatap muka kelas dan kemudian diselesaikan di rumah, atau dilakukan pada beberapa tatap muka kelas. Membuat Peta Berpikir Sistem Arahkan peserta untuk menggunakan rencana pembelajaran Berpikir Sistem yang telah dibuat di materi sebelumnya untuk membuat poster dengan menggunakan teknik pemetaan sistem yang: Mendefinisikan Berpikir Sistem. Meringkaskan konsep-konsep inti Berpikir Sistem. Menjelaskan elemen-elemen khusus Berpikir Sistem dibandingkan terhadap bentuk thinking yang lain. Memperagakan cara untuk membuat pemetaan sistem. Mengevaluasi keuntungan dan implikasi penggunaan pendekatan sistem untuk memahami permasalahan One Health. 331

26 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Catatan: Di sesi ini, tim-tim akan meneliti dan mempelajari tentang Berpikir Sistem. Sebagai fasilitator, anda akan membatu proses pembelajaran dengan: Mendengarkan peserta dan merenungi apa yang anda dengar. Bertanya untuk mendorong penemuan. Mengarahkan peserta ke sumber-sumber referensi. Lihatlah ke Catatan Singkat Fasilitator di halaman berikutnya di dalam panduan ini dan bacaan-bacaan yang diberikan tentang sistem, Berpikir Sistem dan pemetaan sistemping. Catatan Singkat Fasilitator - Sistem, Berpikir Sistem dan Pemetaan sistem Karakteristik Sistem Integritas atau Keutuhan Adaptif Kuat Evolusioner Berorientasi pada Tujuan (Goal-seeking) Self-preserving Mengatur dirinya sendiri untuk menyesuaikan terhadap perubahan (Self-organizing) Memiliki batasan-batasan Deskripsi Tambahan tentang Sistem Sebuah gabungan elemen-elemen yang saling terhubung yang secara koheren diatur sedemikian rupa untuk mencapai sesuatu. (Donnella H. Meadows, 2008) Sebuah gabungan elemen-elemen yang berinteraksi dalam kurun waktu tertentu yang menerapkan aturan yang sederhana yang mengarah pada pola perilaku. (Peter Coleman, 2011) Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian dengan tautan di antara bagian-bagian tersebut, yang menyatukan bagian-bagian tersebut menjadi satu kesatuan, dan batasan yang menentukan apa yang berada di dalam dan di luar sistem (Williams, 2011) Seluruh bagian dari sistem harus memiliki kaitan (langsung atau tidak langsung), jika tidak maka sebenarnya ada dua atau lebih sistem yang berbeda. Setiap sistem mempunyai batasan dan batasan tersebut adalah keputusan yang dibuat oleh pengamat atau kumpulan pengamat. Sebuah sistem dapat diletakkan di dalam sistem lain, atau dapat beririsan dengan system lain. Sebuah sistem menerima input dari dan mengirim output ke lingkungan yang lebih luas. Informasi, energi, dan/atau material secara terus-menerus mengalir di antara elemen-elemen berbeda yang menyusun sebuah sistem dan juga mengalir dari lingkungan sekitar ke dalam sistem melewati membran semipermeabel atau batasan. Sebuah sistem memiliki sejarah dan masa lalu diintegrasikan dengan masa kini; elemen-elemennya saling berevolusi dan juga dengan lingkungan. Evolusi tersebut tidak dapat diubah arahnya. (Snowden dan Boone, 2007) Tersusun dari entitas yang mencari kesetimbangan, tapi dapat memperlihatkan perilaku yang berubah-ubah, kacau-balau atau eksponensial. Perubahan terhadap sistem umumnya non-linier. Mungkin saja perubahan itu tertunda atau tidak terlihat. 332

27 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Dampaknya tidak selalu kumulatif; melainkan berinteraksi ke luar di dalam hubungan dinamis dengan bagian-bagian lain dari sistem. Sistem yang sederhana memiliki derajat certainty dan predictability yang tinggi, dan hubungan sebabakibat yang diketahui. Jawaban yang benar umumnya tidak perlu dibuktikan lagi (self-evident) dan tidak perlu dipertanyakan lagi dan terdapat kesepakatan umum tentang bagaimana sebuah permasalahan dapat dipecahkan. (Quinn dan Patton 2011) Sistem yang rumit dapat terdiri atas beberapa jawaban benar. Sementara seringkali terdapat hubungan yang jelas antara sebab dan akibat, tidak semua orang dapat melihatnya. Ini adalah ranah dari yang diketahui, yang tidak diketahui. (Snowden dan Boone 2007) Sistem yang kompleks dicirikan dengan derajat ketidaktentuan yang tinggi dan rendahnya kemufakatan. Itu melibatkan elemen-elemen yang saling berinteraksi dalam jumlah besar dan interaksinya bersifat non-linier. Perubahan kecil dapat menghasilkan konsekuensi besar yang tidak proporsional. Konteks yang kompleks adalah ranah dari yang tidak diketahui dari yang tidak diketahui. (Snowden dan Boone 2007) Sistem-sistem yang adaptif adalah sekumpulan entitas-entitas yang saling berinteraksi atau saling bergantung satu sama lain, yang membentuk kesatuan yang terintegrasi yang secara bersama-sama merespons terhadap perubahan lingkungan atau perubahan dari satu atau lebih bagian yang berinteraksi. Feedback loops adalah ciri utama dari sistem yang adaptif. Contoh sistem yang adaptif adalah ekosistem, organisme individual, komunitas manusia, organisasi manusia dan keluarga manusia. Perilaku individual dan kolektif dari entitasentitas turut berubah dan mengatur dirinya, menyesuaikan dengan peristiwa inisiasi-perubahan-mikro atau gabungan peristiwa. Tiga Karakteristik dari Pendekatan Berpikir Sistem (Peter Sange, 2012) 1. Sebuah komitmen yang sangat dalam dan gigih terhadap pembelajaran yang hakiki. 2. Bersiaplah untuk keliru: Jalan pikiran seseorang bersifat terbatas; kerelaan untuk menantang model mental pribadi. 3. Lakukan triangulasi: Memerlukan orang-orang yang dapat melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang yang berbeda untuk bekerja secara kolektif. Diambil dari: Pemetaan sistem (Pemetaan sistem di Universitas Terbuka, Digunakan sebagai alat untuk berpikir Alat komunikasi Dibentuk dari gumpalan-gumpalan dan kata-kata Memperlihatkan struktur dari sebuah system of interest Memperlihatkan struktur sebagai sebuah hirarki dari pengelompokkan-pengelempokkan Membangun Pemetaan sistem (Pemetaan sistem di Universitas Terbuka, Pendekatan dari atas ke bawah (Top-Down Approach): Mengidentifikasi tujuan yang jelas untuk system of interest anda (Judul dari Pemetaan sistem). Menggambar batasan. Mengidentifikasi subsistem-subsistem. Memikirkan subsistem dan komponen apa yang diperlukan di dalam masing-masing subsistem. Melanjutkan pergerakan ke level yang lebih rendah. Mungkin akan berguna jika merancang subsistem dari coretan pensil. 333

28 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Pendekatan dari bawah ke atas (Bottom-Up Approach): Berguna jika tujuan dari system of interest anda belum ditentukan, tetapi anda dapat mengidentifikasi elemenelemen penyusunnya. Mulailah dari komponen-komponen yang termasuk ke dalam sistem anda. Kelompokkanlah komponen-komponen tersebut. Lanjutkanlah pengelompokkan hingga anda dapat membuat batas-batasnya. Mengidentifikasi tujuan dari sistem anda yang sudah disatukan tersebut dan berilah judulnya. Tipe lain dari Diagram/Map yang Mirip Concept Map: Sebuah diagram yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep dan digunakan untuk mengelola dan menyusun pengetahuan. Mind Map: Sebuah diagram yang digunakan untuk memvisualisasikan garis besar informasi. Seringkali dibuat mengellilingi kata kunci atau teks, ditempatkan di tengah, yang mana kata-kata dan konsep yang berhubungan akan ditambahkan. Kategori-kategori besar menyebar dari titik pusat dan kategori-kategori kecil adalah ranting dari cabang yang lebih besar. Kategori dapat menggambarkan kata, ide, atau tugas. (John W. Budd, 2004) Spray Diagram: Terlihat mirip dengan mind map, tapi digunakan untuk menampilkan struktur argument, untuk merangkum hubungan antara ide orang lain atau untuk membuat catatan. Rich Picture: Memberikan mekanisme pembelajaran tentang masalah kompleks (ill-defined problems) dengan menggambarkan tampilan kaya yang detail tentangnya. Tidak ada kemufakatan tentang sintaksis, dan terdiri atas symbol-simbol, dan sketsa-sketsa. Flow Chart: Sebuah diagram yang memperlihatkan tahapan demi tahapan perkembangan melalui sebuah prosedur atau sistem dengan seperangkat simbol-simbol konvensional. Causal Loop Diagram: Membantu di dalam memvisualisasikan bagaimana berbagai variabel yang berbeda saling berhubungan di dalam sebuah sistem. Diagram terdiri atas seperangkat catatan-catatan dan tepiantepian (edges). 334

29 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Berpikir Sistem Maps dari Berpikir Sistem (Contoh) 335

30 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Memahami konsep inti tentang Berpikir Sistem dan penerapannya di dalam di dalam intervensi One Health dengan: Secara akurat menjelaskan konsep pokok sistem (contoh, kompleks, rumit and sistem yang adaptif). Memahami perbedaan Berpikir Sistem dibandingkan bentuk lain thinking (contoh, logis, kausal, dll.). Mengevaluasi keuntungan dan implikasi dari penggunaan penedekatan sistem untuk memahami permasalahan One Health. Bacalah Panduan Diagram Sistem (ICRA Learning Resources) Bacalah Berpikir Sistem: Pendekatan (ICRA Learning Resources) Pra-kerja Membuat Peta Berpikir Sistem Small Group Activity Membuat poster dengan menggunakan teknik Pemetaan Sistem untuk: Mendefinisikan Berpikir Sistem. Meringkaskan konsep-konsep inti Berpikir Sistem. Menjelaskan elemen-elemen khusus Berpikir Sistem dibandingkan terhadap bentuk thinking yang lain. Memperagakan cara untuk membuat Pemetaan Sistem. Mengevaluasi keuntungan dan implikasi penggunaan pendekatan sistem untuk memahami permasalahan One Health. Contoh-contoh Pemetaan Sistem 336

31 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN BERPIKIR SISTEM Area untuk merancang poster Berpikir Sistem anda tentang Berpikir Sistem. 337

32 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Catatan: 338

33 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Apa itu Berpikir Sistem? Berbagi Pembelajaran Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Memahami konsep inti tentang Berpikir Sistem dan penerapannya di dalam intervensi One Health dengan: Secara akurat menjelaskan konsep utama sistem (contoh: sistem yang kompleks, rumit dan adaptif) Memahami apa yang berbeda dari Berpikir Sistem terhadap bentuk lain dari thinking (contoh, logis, kausal, dll.) Mengevaluasi keuntungan dan implikasi dari penggunaan pendekatan system untuk mamahami permasalahan One Health. Peer Learning (Sesi Poster) 60 Menit Lakban atau stand untuk memasang poster Rincian Catatan Kegiatan Grup Besar 60 Menit Menyajikan Berpikir Sistem Map Anda Pasanglah masing-masing poster di dinding. Mintalah agar masing-masing tim mengulas poster-poster tim lain dan berilah masing-masing 15 menit untuk mendiskusikan perbaikan akhir poster yang ingin mereka lakukan. Ulaslah kembali kegiatan di atas dengan menggunakan metode berikut ini: Opsi 1 Mintalah masing-masing tim untuk menyajikan poster mereka ke kelas, menyoroti perbaikan yang telah dilakukan atau hal yang mereka pelajari dari poster-poster tim lainnya. Opsi 2 Mintalah satu grup untuk menyajikan posternya dan kemudian mintalah grup lainnya untuk menambahkan ke poster untuk menyusun penyajian akhir seluruh peserta tentang Berpikir Sistem. 339

34 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Memahami konsep inti tentang Berpikir Sistem dan penerapannya di dalam intervensi One Health dengan: Secara akurat menjelaskan konsep utama sistem (contoh., sistem yang kompleks, rumit dan adaptif) Memahami apa yang berbeda dari Berpikir Sistem terhadap bentuk lain dari thinking (contoh, logis, kausal, dll.) Mengevaluasi keuntungan dan implikasi dari penggunaan pendekatan sistem untuk mamahami permasalahan One Health. Pengetahuan Baru Apa yang grup lainnya cantumkan di dalam posternya tentang Berpikir Sistem yang ingin anda tambahkan ke dalam poster anda? Latihan Grup Besar Catatan: 340

35 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN BERPIKIR SISTEM Buatlah sketsa atau catatan di sini terkait poster akhir kelas tentang Berpikir Sistem. 341

36 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Sub Bab: Masalah Serius: Mencari Solusi Permasalahan One Health dengan Berpikir Sistem Tujuan Pembelajaran: Membuat pemetaan sistem terkait permasalahan One Health dengan: Mengidentifikasi elemen-elemen dasar dari permasalahan One Health. Mengidentifikasi kaitan antara manusia, hewan dan lingkungan. Memetakan titik-titik integrasi dimana elemen-elemen sistem individual (contoh: jejaring sosial, organisasi, pemerintah, komunitas, ekosistem) saling berinteraksi. Berkontribusi sebagai anggota tim One Health untuk mengembangkan solusi terkait permasalahan One Health dengan: Menggunakan konsep dari teori masalah serius / masalah sangat serius untuk lebih memahami bagaimana memformulasikan dan mendekati tantangan One Health. Mengintegrasikan informasi dan tindakan lintas disiplin dan sektor menggunakan Berpikir Sistem tools. Mengidentikasi poin-poin pengungkit untuk dampak maksimal. Menentukan dan mengurangi dampak yang tidak diinginkan dari intervensi yang sudah direncanakan. Membuat umpan balik mendasar dan feed-forward loops. Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Problem-Based Learning (PBL) 90 Menit Flipchart atau whiteboard dengan spidol Komputer, proyektor LCD, layar/dinding kosong Modul PowerPoint Panduan Peserta Bahan untuk membuat poster (kertas flipchart atau poster dan spidol) Rincian Catatan Kuliah 20 menit Berpikir Sistem - Masalah berat Menyampaikan materi presentasi tentang Berpikir Sistem - Masalah berat. Lihatlah bagian catatan dari PowerPoint untuk catatan terperinci fasilitator. Topiktopik berikut sudah tercakup di dalam penjelasannya: Masalah berat: Mencari Solusi terhadap Permasalahan One Health dengan Berpikir Sistem Apa itu Masalah berat? 342

37 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Kegiatan Grup Kecil 70 menit Dengan mengacu ke materi kuliah, sampaikanlah ketiga tantangan One Health berikut ini: Tantangan #1 Masalah Berat dalam One Health Terjadi KLB penyakit yang mirip dengan influenza terhadap manusia dan hewan di kota kecil di Thailand. Tantangan #2 Tantangan #3 Lima puluh (50) ayam mati sebelum hari libur TET di sebuah desa di Vietnam. Tiga orang mendatangi puskesmas dengan tanda-tanda dan gejala-gejala DBD di sebuah kota kecil di Indonesia. Arahan Tantangan Mintalah peserta untuk membentuk tim di sekeliling tantangan yang menarik minat mereka. Jika ada sebuah grup besar peserta yang ingin mengerjakan tantangan yang sama, maka bagilah grup tersebut menjadi dua grup yang lebih kecil. Satu grup terdiri atas lima hingga 8 peserta, itu adalah jumlah yang optimal. Peserta harus menggunakan Berpikir Sistem untuk mendalami tantangan yang mereka pilih. Hendaknya mereka mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini dan juga mengusulkan solusi terkait tantangan tersebut. Masingmasing tim harus membuat poster yang menangkap informasi ini untuk disajikan di pertemuan kelas berikutnya. Siapa? Siapa yang mengidap penyakit itu? Siapa saja yang terkena dampak dari penyakit tersebut? Siapakah yang harus berada di dalam tim One Health? Di mana? Di manakah kasus pertama ditemukan? Di manakah penyakit tersebut telah menyebar? Kapan? Kapankah kasus pertama ditemukan? Secepat apakah penyakit tersebut menyebar? Bagaimana? Bagaimanakah penyakit itu ditularkan? Seberapa serius penyakit itu? Bagaimanakah penyakit dapat dikelola dan dikendalikan? Apa? Apakah implikasi dari penyakit tersebut terhadap manusia, hewan, dan kesehatan ekologi? Mengapa? Mengapa KLB terjadi? Catatan: Untuk peserta dengan pengalaman yang terkait dengan One Health, anda dapat berikan tantangan-tantangan di atas sebagai contoh dan kemudian mintalah mereka dalam grup-grup kecil untuk membuat skenario yang pernah mereka hadapi atau akan mereka hadapi. 343

38 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran : Membuat Pemetaan Sistem terkait permasalahan One Health dengan: Mengidentifikasi elemen-elemen dasar dari permasalahan One Health. Mengidentifikasi kaitan antara manusia, hewan dan lingkungan. Memetakan titik-titik integrasi dimana elemen-elemen sistem individual (contoh, jejaring sosial, organisasi, pemerintah, komunitas, ekosistem) saling berinteraksi. Berkontribusi sebagai anggota tim One Health untuk mengembangkan solusi terkait permasalahan One Health dengan: Menggunakan konsep dari teori wicked problem/ super wicked problem untuk lebih memahami bagaimana memformulasikan dan mendekati tantangan One Health. Mengintegrasikan informasi dan tindakan lintas disiplin dan sektor menggunakan Berpikir Sistem tools. Mengidentikasi poin-poin pengungkit untuk dampak maksimal. Menentukan dan mengurangi dampak yang tidak diinginkan dari intervensi yang sudah direncanakan. Membuat umpan balik mendasar dan feed-forward loops. Masalah Serius Kuliah Masalah Serius adalah suatu permasalahan sosial atau kultural yang sulit atau hampir mustahil untuk dipecahkan karena empat alasan: pengetahuan yang tidak lengkap atau bertolakbelakang, jumlah orang dan opini yang terlibat, beban ekonomi besar, dan keterkaitan permasalahan ini dengan permasalahan-permasalahan lain. Catatan: Tiga Tantangan One Health Memecahkan Masalah Menggunakan Berpikir Sistem Small Group Activity Tantangan #1 Tantangan #2 Tantangan #3 Terjadi KLB penyakit yang mirip dengan influenza terhadap manusia dan hewan di kota kecil di Thailand. Lima puluh (50) ayam mati sebelum hari libur TET di sebuah desa di Vietnam. Tiga orang mendatangi puskesmas dengan tanda-tanda dan gejala-gejala DBD di sebuah kota kecil di Indonesia. 344

39 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Arahan Tantangan Gunakanlah Berpikir Sistem untuk mendalami tantangan yang anda pilih, dan menjawab pertanyaan berikut ini: Siapa? Siapa yang mengidap penyakit itu? Siapa saja yang terkena dampak dari penyakit tersebut? Siapakah yang harus berada di dalam tim One Health? Di mana? Di manakah kasus pertama ditemukan? Di manakah penyakit tersebut telah menyebar? Kapan? Kapankah kasus pertama ditemukan? Secepat apakah penyakit tersebut menyebar? Bagaimana? Bagaimanakah penyakit itu ditularkan? Seberapa serius penyakit itu? Bagaimanakah penyakit dapat dikelola dan dikendalikan? Apa? Apakah ada implikasi terhadap kesehatan manusia, hewan dan ekologi? Mengapa? Mengapa KLB terjadi? Kemudian usulkanlah solusi-solusi terhadap tantangannya. Buatlah sebuah poster dan bersiaplah untuk menyajikan ide-ide anda di depan kelas. Area untuk merancang poster anda. Catatan: 345

40 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Sub Bab: Masalah Serius dalam One Health: Berbagi Solusi Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Berbagi solusi terkait Masalah Berat dalam One Health. Peer Learning (Sesi Poster) 60 Menit Flipchart atau whiteboard dengan spidol Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding kosong Modul PowerPoint Panduan Peserta Lakban atau stand untuk memasang poster Catatan untuk Fasilitator Brifing Grup Besar 50 menit 10 menit Presentasi Poster: Masalah Berat dalam One Health Mintalah masing-masing grup untuk menjelaskan mengapa mereka memilih tantangan One Health dan solusi yang mereka usulkan. Kemudian mintalah mereka menjawab pertanyaan dari peserta yang lain. Jika peserta memilih tantangan yang sama, maka bandingkanlah solusinya. Berpikir Sistem di atas Berpikir Sistem Perlihatkanlah Diagram Berpikir Sistem di bawah ini dan di dalam slide PowerPoint dan mintalah komentar akhir terkait permasalahan One Health yang jahat. 346

41 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Merenungi pembelajaran anda di dalam modul Berpikir Sistem. Untuk mendapatkan umpan balik dari peserta tentang kekuatan dari modul ini dan bagian-bagian yang perlu diperbaiki. Self - Evaluation Penilaian Pembelajaran Individual Bagaimanakah anda menilai level anda terkait kompetensi Modul Berpikir Sistem berikut ini: Memahami Menerapkan Mengevaluasi/Membuat Menjelaskan elemen-elemen dari masalah kompleks dan Berpikir Sistem. Membuat dan menggunakan Pemetaan Sistem untuk memperdalam pemahaman tentang permasalahan One Health. Bermitra dengan anggota tim One Health untuk mengembangkan solusi terkait permasalahan kompleks One Health menggunakan Berpikir Sistem dan peralatannya. Tuliskan dua atau tiga hal yang anda pelajari dari sesi ini. Pikirkanlah: Apakah yang anda pelajari dari modul ini yang anda anggap baru untuk anda? Apakah pelajaran di dalam modul ini berdampak pada perubahan terhadap pandangan anda sebelumnya? Apa yang masih anda ragukan? Apakah anda ada pertanyaan yang perlu dijawab? Apa yang menarik bagi anda/ apa yang ingin anda pelajari lebih dalam? Apakah ada perilaku-perilaku baru yang ingin anda coba, berdasarkan materi ini? Topik-topik apa saja yang ingin anda bagi kepada orang-orang di luar kelas ini? Catatan: 347

42 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Berbagi Pembelajaran Diskusi Grup Kecil Di dalam grup kecil, berbagilah tentang: Kunci pembelajaran yang anda dapatkan dari modul. Bagaimana anda akan menerapkan konsep, pengetahuan, dan keahlian yang diperoleh dari modul. Catatan: 348

43 Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Tujuan Pembelajaran: Untuk merenungi tentang apa yang kita pelajari di dalam Modul Berpikir Sistem. Untuk mendapatkan umpan balik dari peserta tentang kekuatan dari modul ini dan bagian-bagian yang perlu diperbaiki. Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Penilaian Individual; Umpan Balik Grup 60 Menit Panduan Peserta Rincian Catatan Penilaian Pembelajaran Individual Mintalah ke peserta untuk mengisi penilaian pembelajaran di dalam Panduan Peserta mereka. Mintalah mereka untuk menilai kemampuan mereka untuk memahami, menerapkan, dan mengevaluasi/membuat setiap tujuan pembelajaran dari modul, menggunakan formulir isian di bawah ini: Evaluasi-diri Peserta Setelah selesai diisi, kumpulkanlah penilaian tersebut untuk perbaikan modul di masa mendatang. Bagaimanakah anda menilai level anda terkait kompetensi Modul Berpikir Sistem berikut ini: Menjelaskan elemen-elemen dari masalah kompleks dan Berpikir Sistem. Memahami Menerapkan Mengevaluasi/ Membuat Membuat dan menggunakan pemetaan sistem untuk memperdalam pemahaman tentang permasalahan One Health. Bermitra dengan anggota tim One Health untuk mengembangkan solusi terkait permasalahan kompleks One Health menggunakan Berpikir Sistem dan tools. 349

44 INDOHUN Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Diskusi Grup Kecil Umpan Balik Grup 10 Menit 10 Menit Tuliskan dua atau tiga hal yang anda pelajari dari sesi ini. Pikirkanlah: Apakah ada hal baru atau hal yang mengejutkan anda? Apakah pelajaran di dalam modul ini berdampak pada perubahan terhadap pandangan anda sebelumnya? Apa yang masih anda ragukan? Apakah anda ada pertanyaan yang perlu dijawab? Apa yang menarik bagi anda/apa yang ingin anda pelajari lebih dalam? Apakah ada perilaku-perilaku baru yang ingin anda coba, berdasarkan materi ini? Topik-topik apa saja yang ingin anda bagi kepada orang-orang di luar kelas ini? Di dalam grup kecil, mintalah masing-masing peserta untuk berbagi tentang: Kunci pembelajaran yang didapatkannya dari modul. Bagaimana mereka akan menerapkan konsep, pengetahuan, dan keahlian yang diperoleh dari modul. Bertanyalah kepada peserta: Elemen apakah dari modul yang anda sukai/rasakan sebagai kekuatan? Hal apakah yang terdapat di dalam modul yang anda usulkan untuk diubah? Ada komentar tambahan? Referensi untuk Peserta 1. Horst, W.J. Rittel and Melvin M. Webber, Dilemmas in a General Theory of Planning, Policy Sciences 4, (1973), (pp ). Retrieved from 2. International Centre for Development Oriented Research in Agriculture. (n.d). Systems Diagrams Guidelines. Retrieved from 3. International Centre for Development Oriented Research in Agriculture. (n.d), Berpikir Sistem- Approaches. Retrieved from 4. International Centre for Development Oriented Research in Agriculture. (n.d). Berpikir Sistem Key Concepts. Retrieved from 5. The Open University. Various courses and modules on Berpikir Sistem and Practice Senge, Peter M. (2006). The Fifth Discipline: The Art and Practice of the Learning Organization. New York: Doubleday Business. 350

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Manajemen Buku ini dapat diterbitkan

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kebijakan, Advokasi, dan Regulasi Buku

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kolaborasi dan Kemitraan Buku ini dapat

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Komunikasi dan Informatika Buku ini

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kepemimpinan Buku ini dapat diterbitkan

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal

Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Untuk Knowledge Sector Initiative Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal Nomor Permintaan Aplikasi: 01/KSI/SG-S/Des/2014 Tanggal Mulai dan Penutupan

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL

PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL Pelatihan Tutor TTM 2015 PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua Making Higher Education Open to All PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL Tujuan Latihan Pembelajaran Aktif

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1 1.3c MODEL PROBLEM BASED LEARNING 2 Model Problem Based Learning 3 Definisi Problem Based Learning : model pembelajaran yang dirancang agar peserta

Lebih terperinci

Merancang Pembelajaran dengan Satu Komputer (Backward Design)

Merancang Pembelajaran dengan Satu Komputer (Backward Design) Merancang Pembelajaran dengan Satu Komputer (Backward Design) Deskripsi Kegiatan Sesi ini digunakan untuk mulai bekerja dengan guru untuk merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengintegrasi

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM. Chairul Furqon, S.Sos., MM.

KONSEP SISTEM. Chairul Furqon, S.Sos., MM. KONSEP SISTEM Chairul Furqon, S.Sos., MM. 1 Source: Systems & system thinking, Beynon-Davies: 2004 2 Organisasi/perusahaan dalam Lingkungan Pemerintah Lembaga Keuangan Masyarakat Global Pemasok ORGANISASI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN (X 1 ) sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN (X 1 ) sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN ( 1 ) Mata pelajaran Kelas/tingkat Semester Topik Jumlah pertemuan Kompetensi Inti : Biologi : / SMA : II (Genap) : Keseimbangan Ekosistem ( Pencemaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik. UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? (Unit 7 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? Pendahuluan Guru seringkali mengalami kesulitan

Lebih terperinci

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISPH

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISPH Form. 04 FISPH /FISCM PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISPH Pengantar Tujuan dari penilaian mandiri ini adalah untuk membantu Anda menemukan tingkat kompetensi Anda terhadap dimensi kunci pengajaran

Lebih terperinci

PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM

PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM HELMI SURYA 24006305 PARTISIPASI Proses di mana berbagai stakeholder mempengaruhi dan berbagi kontrol atas berbagai inisiatif pembangunan Proses dengan pendekatan

Lebih terperinci

Fighting Inequality for Better Growth

Fighting Inequality for Better Growth Panduan Sesi IDF 2017 Indonesia Development Forum 2017 Fighting Inequality for Better Growth Jakarta, 9-10 August 2017 PANDUAN SESI IDF 2017 Daftar Isi 1. Pembagian acara a. Sesi pleno b. Sesi parallel

Lebih terperinci

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 1 PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 Pendahuluan Oleh: Bambang Prihadi*) Implementasi Kurikulum 2013 dicirikan dengan perubahan yang sangat mendasar

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. Efektivitas dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata dasar efektif yang diartikan

II. KAJIAN PUSTAKA. Efektivitas dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata dasar efektif yang diartikan II. KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata dasar efektif yang diartikan ada efeknya, akibatnya, pengaruhnya, kesannya, atau

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI. BIO 4007 (3 SKS) Semester III

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI. BIO 4007 (3 SKS) Semester III RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI BIO 4007 (3 SKS) Semester III PENGAMPU MATA KULIAH 1. Dr. Feskaharny Alamsjah 2. Dr. Zozy Aneloi Noli 3. Dr. Periadnadi 4. Dr. Nurainas PROGRAM

Lebih terperinci

Membangun Insan dan Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dan Dilandasi Semangat Gotong Royong

Membangun Insan dan Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dan Dilandasi Semangat Gotong Royong Membangun Insan dan Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dan Dilandasi Semangat Gotong Royong KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PELIBATAN PUBLIK PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) Definisi/Konsep Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang

Lebih terperinci

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada

Lebih terperinci

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan : Hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Serui Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua dengan pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

Modul 4: Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi: Refleksi Jigsaw

Modul 4: Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi: Refleksi Jigsaw Modul 4: Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi: Refleksi Jigsaw Modul 4: Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi: Refleksi Jigsaw Latar Belakang Ini adalah modul refleksi pertama dalam

Lebih terperinci

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Definisi/Konsep

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING RUANG LINGKUP MATAKULIAH Materi Pengantar ERP Sistem dan Rekayasa ERP Pemetaan Proses Siklus ERP ERP: Sales, Marketing & CRM ERP: Akuntansi, Keuangan ERP: Produksi, Rantai

Lebih terperinci

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA PANDUAN PELAKSANAAN: MEMBUKA DATA DARI BAWAH Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan

Lebih terperinci

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses Panduan Pelaksanaan 25 Agustus 2015 JAKARTA Panduan Pelaksanaan: Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29 Sesi 1 Apakah Kita Mengenal Peserta Pelatihan Sebagai Pelajar Dewasa? Pendahuluan Seorang fasilitator pelatihan yang efektif harus tahu peserta pelatihan yang ia hadapi. Peserta pelatihan bukan hanya sekedar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah komunikasi dalam konteks pedagogi adalah hal yang penting karena ketika proses pembelajaran berlangsung didalamnya terdapat interaksi antara guru dengan siswa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II. BAB III ANALISIS Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada Tugas Akhir ini, maka dilakukan analisis pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Analisis komunitas belajar. 2. Analisis penerapan prinsip psikologis

Lebih terperinci

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3 UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGJAR UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR Pendahuluan Persiapan dan praktik mengajar adalah salah satu unit yang penting dalam setiap tahapan pelatihan. Unit ini memberikan

Lebih terperinci

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN (FAQ) AKSELERATOR PEMBANGUNAN TENAGA KERJA YANG INKLUSIF USAID INDONESIA

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN (FAQ) AKSELERATOR PEMBANGUNAN TENAGA KERJA YANG INKLUSIF USAID INDONESIA PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN (FAQ) AKSELERATOR PEMBANGUNAN TENAGA KERJA YANG INKLUSIF USAID INDONESIA TAUTAN FAQ PROSES PENCIPTAAN SOLUSI BERSAMA (CO CREATION) PERSYARATAN DAN KEIKUTSERTAAN PENGAJUAN

Lebih terperinci

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit Pengantar: ANALISA KOMUNITAS Aktivitas belajar ini tepat diberikan kepada kelompok yang mau menyusun rencana kegiatan atau yang mau memfasilitasi perencanaan

Lebih terperinci

Bab 3 Mengapa Lesson Study?

Bab 3 Mengapa Lesson Study? Bab 3 Mengapa Lesson Study? A. Bagaimana Pengetahuan Berkembang? Dalam suatu pertemuan, sejumlah guru melakukan diskusi tentang masalah pembelajaran matematika SMP. Salah seorang guru mengemukakan pengalamannya

Lebih terperinci

PEDOMAN BELAJAR ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN SEMESTER II TAHUN 2011

PEDOMAN BELAJAR ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN SEMESTER II TAHUN 2011 [STUDY GUIDE ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN] 1 PEDOMAN BELAJAR ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN SEMESTER II TAHUN 2011 Disusun oleh: dr., M.Kes PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (PS MIKM) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Pembangunan dan Perubahan Sosial Kode Mata Kuliah : PSI-311 Jumlah SKS : 3 Waktu Pertemuan : 300 menit SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Kompetensi Dasar : 1. Penguasaan Teori-Teori Sosial

Lebih terperinci

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH Pendahuluan Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi

Lebih terperinci

Outline 0 PENDAHULUAN 0 TAHAPAN PENGEMBANGAN MODEL 0 SISTEM ASUMSI 0 PENDEKATAN SISTEM

Outline 0 PENDAHULUAN 0 TAHAPAN PENGEMBANGAN MODEL 0 SISTEM ASUMSI 0 PENDEKATAN SISTEM Outline 0 PENDAHULUAN 0 TAHAPAN PENGEMBANGAN MODEL 0 SISTEM ASUMSI 0 PENDEKATAN SISTEM Pendahuluan 0 Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting

Lebih terperinci

TEKNIK SEVEN JUMP. Yunia Hastami Siti Munawaroh FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2015

TEKNIK SEVEN JUMP. Yunia Hastami Siti Munawaroh FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2015 TEKNIK SEVEN JUMP Yunia Hastami Siti Munawaroh FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2015 PERAN SEVEN JUMP Sebagai alat bagi mahasiswa untuk mencapai LO. LO (Learning Objective) : tujuan pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang bertujuan agar peserta

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

INKUIRI DAN INVESTIGASI IPA

INKUIRI DAN INVESTIGASI IPA INKUIRI DAN INVESTIGASI IPA A. INVESTIGASI Sains terbentuk dari proses penyelidikan yang terus-menerus. Hal yang menentukan sesuatu dinamakan sebagai sains adalah adanya pengamatan empiris. PPK Jatim (2008:

Lebih terperinci

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 :0: AM STANDAR AUDIT 0 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study? A. Siapa yang Melakukan Lesson Study? Lesson study adalah sebuah kegiatan kolaborasi dengan inisiatif pelaksanaan idealnya datang dari Kepala Sekolah bersama

Lebih terperinci

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP Pendahuluan Pembelajaran di dalam kelas, pada dasarnya dimaksudkan

Lebih terperinci

Masyarakat yang Setara

Masyarakat yang Setara Masyarakat yang Setara Kelas: 11 Kode Unit: 1101 Unit ini mengintegrasikan kompetensi dasar berikut dari Ekonomi dan Kewarganegaraan: Kompetensi Dasar (K 2013) Ekonomi Kewarganegaraan 3.1 Menjelaskan konsep

Lebih terperinci

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN IV WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WORKSHOP ANALISIS DATA 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Modul Pelatihan Praktik

Lebih terperinci

STANDAR PERIKATAN AUDIT

STANDAR PERIKATAN AUDIT EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN f Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.07/2017

Lebih terperinci

DEPARTEMEN BIOSTATISTIKA DAN KEPENDUDUKAN

DEPARTEMEN BIOSTATISTIKA DAN KEPENDUDUKAN DEPARTEMEN BIOSTATISTIKA DAN KEPENDUDUKAN 1 DATA MAHASISWA Nama Mahasiswa :. NPM :. Peminatan :. Program : Reguler/Ekstensi Akademik :. Lapangan :. Tempat PBL 3 (Alamat Lengkap) :.... 2 Daftar Isi I. Pendahuluan...

Lebih terperinci

SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA

SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum MACAN) mengundang Anda untuk berpartisipasi pada acara Sejarah Sumber Terbuka:

Lebih terperinci

JU002. Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan STUDY GUIDE. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Udayana

JU002. Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan STUDY GUIDE. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Udayana Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan JU002 2010 Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Daftar Isi Daftar Isi...

Lebih terperinci

Memperkenalkan Logic Model

Memperkenalkan Logic Model Memperkenalkan Logic Model Terdapat dua jenis logic model: teori perubahan dan program. Keduanya mempunyai manfaat, kegunaan, serta peran atas keefektivitasan organisasi. Proses pemodelan dimulai dengan

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN SEMINAR GLOBAL HEALTH SECURITY AGENDA JAKARTA, 28 MARET 2016

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN SEMINAR GLOBAL HEALTH SECURITY AGENDA JAKARTA, 28 MARET 2016 SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN SEMINAR GLOBAL HEALTH SECURITY AGENDA JAKARTA, 28 MARET 2016 Assalammualaikum WW Salam sejahtera bagi kita semua, Yang terhormat Ibu Menteri

Lebih terperinci

WAWANCARA DEFENISI BAB V. Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab

WAWANCARA DEFENISI BAB V. Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab WAWANCARA BAB V DEFENISI Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab 1 Jenis Informasi yang dicari Pendapat orang yang diwawancarai Perasaannya tentang

Lebih terperinci

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik UNIT 5a PENDAMPINGAN UNIT 5a PENDAMPINGAN Pendahuluan Pengawas Mata Pelajaran (selanjutnya disebut Pengawas) mempunyai posisi dan peran yang sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Pengawas adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama

BAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama BAB V PENUTUP Semua analisa dan pembahasan didasarkan pada dokumen dan data yang diperoleh dari penggalian informasi dari staf tersebut mendukung hubungan antara penerapan model penilaian kinerja staf

Lebih terperinci

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll.

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll. 1 Interaktivitas elearning didefinisikan sebagai "dialog" antara peserta didik dan alat elearning dimana peserta didik terlibat dan terlibat dalam proses elearning Ini adalah elemen kunci dari proses perancangan

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menekankan

Lebih terperinci

1 2 http://creativegapminding.com 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 MODUL 4 COACHING UNTUK MENGEMBANGKAN ORANG A. SUB POKOK BAHASAN - Arti, Tujuan dan Penggunaan Coaching - Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN

2013, No BAB I PENDAHULUAN 2013, No.233 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN ARSIP ELEKTRONIK BAB I PENDAHULUAN A. Umum Kemajuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kurikulum Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang artinya tempat berpacu. Istilah

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang 1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Systems thinking merupakan pendekatan dengan cara pandang yang menganggap bahwa suatu problem merupakan satu kesatuan sistem dalam dunia yang luas. Prinsip systems

Lebih terperinci

Intel Teach Program Assessing Projects

Intel Teach Program Assessing Projects Menilai Proyek Pelajaran berbasis proyek menuntut penilaian yang lebih progresif dimana siswa dapat melihat pelajaran sebagai proses dan strategi penyelesaian masalah untuk memenuhi harapan-harapan proyek.

Lebih terperinci

Pendahuluan. Implementasi Program Information Skills di Universitas Indonesia 1. Mohamad Aries 2

Pendahuluan. Implementasi Program Information Skills di Universitas Indonesia 1. Mohamad Aries 2 Implementasi Program Information Skills di Universitas Indonesia 1 Mohamad Aries 2 Pendahuluan Universitas Indonesia (UI) memiliki rencana strategi dalam dua hal. Meningkatkan kualitas pendidikan/pengajaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Djamarah (2005:66), guru perlu menciptakan suatu masalah untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Djamarah (2005:66), guru perlu menciptakan suatu masalah untuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Problem Based Learning Menurut Djamarah (2005:66), guru perlu menciptakan suatu masalah untuk dipecahkan oleh anak didik di kelas. Pemecahan masalah dapat mendorong

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS MEMBACA CEPAT ONLINE

KURIKULUM KURSUS MEMBACA CEPAT ONLINE KURIKULUM KURSUS MEMBACA CEPAT ONLINE Salam Membaca Cepat, Saya mengucapkan terima kasih atas ketertarikan Anda pada kursus membaca cepat online. Dokumen ini akan menjelaskan materi apa saja yang disajikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori-Teori Belajar yang Relevan 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan.

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH 1. Pendahuluan Induksi merupakan tahap penting dalam Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) bagi seorang guru. Program Induksi Guru

Lebih terperinci

Kode: NAMA MATA KULIAH. BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR:

Kode: NAMA MATA KULIAH. BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR: Kode: 00802 08015. 01 NAMA MATA KULIAH BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR: BUKU BLOK SISTEM KARDIOVASKULAR A. DESKRIPSI MODUL B. KOMPETENSI BLOK SISTEM KARDIOVASKULER C. TUJUAN

Lebih terperinci

60 menit tahun. Bekerja Sama untuk Mencapai Tujuan Global. Subjek. Hasil Belajar. Persiapan

60 menit tahun. Bekerja Sama untuk Mencapai Tujuan Global. Subjek. Hasil Belajar. Persiapan Bekerja sama untuk mencapai Tujuan Global P1 Saat mengetahui ketidakberuntungan berbagai budaya dan masyarakat di seluruh dunia, siswa-siswa saya sering bertanya, Mengapa ini bisa terjadi? Terkadang, seorang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di setiap kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan sampai kepada masalah yang sulit untuk didapatkan

Lebih terperinci

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur Dokumen Kurikulum 2013-2018 Program Studi : Arsitektur Fakultas : Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Total Bidang Halaman Kode Akademik Dokumen dan Kemahasiswaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran II. TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Matematis Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran berbasis masalah, sebelumnya harus dipahami dahulu kata masalah. Menurut Woolfolk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini pesatnya kemajuan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini pesatnya kemajuan teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir ini pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menyebar ke setiap aspek kehidupan. Hampir sebagian besar dimensi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS) MATA KULIAH PILIHAN HUTAN KOTA Oleh: Dr. Chairul JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) HUTAN KOTAN A. Latar belakang

Lebih terperinci

Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia

Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Maret 2017 Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia (c) Maret 2017 Panduan

Lebih terperinci

Hak Cipta Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2015

Hak Cipta Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2015 Hak Cipta Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2015 Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110 Telp. (62 21) 3868201, Fax. (62 21) 3800188 AKTUALISASI NILAI-NILAI

Lebih terperinci

PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa

PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa PB 7 BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa SPB 7.1. Potensi dan Aset Ekonomi Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan keterkaitan partisipasi warga pada perencanaan

Lebih terperinci

METODE REGULATORY IMPACT ASSESSMENT (RIA) UNTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

METODE REGULATORY IMPACT ASSESSMENT (RIA) UNTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN METODE REGULATORY IMPACT ASSESSMENT (RIA) UNTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Nuri Andarwulan SEAFAST Center, IPB Southeast Asian Food & Agr. Sci & Tech Center Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB 23 Oktober

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE

BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE BAB IV PERENCANAAN DAN ANALISIS MOXIE Pada bab ini akan dibahas hasil dari perencanaan dan analisis pengembangan Moxie. Moxie merupakan sebuah knowledge library yang dikembangkan dengan studi kasus yang

Lebih terperinci