Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor"

Transkripsi

1 SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM

2 STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten), atau (ii) Januari 0 (untuk entitas selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain Emiten.) DAFTAR ISI Paragraf Pendahuluan Ruang Lingkup... Tanggung Jawab Auditor terhadap Opini Audit... Tanggal Efektif... Tujuan... Definisi... Ketentuan Penentuan Kebutuhan Seorang Pakar Auditor... Sifat, Saat, dan Luas Prosedur Audit... Kompetensi, Kapabilitas dan Objektivitas Pakar Auditor Pemerolehan suatu Pemahaman tentang Bidang Keahlian Pakar Auditor Perjanjian dengan Pakar Auditor... Evaluasi atas Kecukupan Pekerjaan Pakar Auditor... Pengacuan ke Pakar Auditor dalam Laporan Auditor... Materi Penerapan dan Penjelasan Lain Definisi Pekerjaan Pakar Auditor... A A Penentuan Kebutuhan Seorang Pakar Auditor... A A Sifat, Saat, dan Luas Prosedur Audit... A A Kompetensi, Kapabilitas dan Objektivitas Pakar Auditor.. A A0 Pemerolehan suatu Pemahaman tentang Bidang Keahlian Pakar Auditor A A Perjanjian dengan Pakar Auditor... A A Evaluasi atas Kecukupan Pekerjaan Pakar Auditor... A A0 Pengacuan ke Pakar Auditor dalam Laporan Auditor... A A Standar Audit ( SA ) 0, Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor harus dibaca bersama dengan SA 00, Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit. ii SA Paket 00.indb //0 :: AM

3 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor Pendahuluan Ruang Lingkup. SA ini berhubungan dengan tanggung jawab auditor atas pekerjaan individu atau organisasi di bidang keahlian selain akuntansi atau audit, ketika pekerjaan tersebut digunakan untuk membantu auditor dalam mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat. SA ini tidak mengatur hal-hal yang berkaitan dengan kondisi ketika auditor internal secara individual menyediakan bantuan langsung kepada auditor eksternal dalam pelaksanaan prosedur audit.. SA ini tidak berhubungan dengan: (a) Situasi yang di dalamnya tim perikatan mengikutsertakan seorang anggota, atau berkonsultasi dengan seorang individu atau organisasi dengan keahlian di bidang khusus akuntansi atau audit, yang dijelaskan dalam SA 0; atau (b) Penggunaan pekerjaan seorang individu atau organisasi yang memiliki keahlian di bidang selain akuntansi atau audit, yang pekerjaannya di bidang tersebut digunakan oleh entitas dalam menyusun laporan keuangan (pakar yang dipekerjakan oleh manajemen) yang diuraikan dalam SA 00. Tanggung Jawab Auditor terhadap Opini Audit. Auditor bertanggung jawab tunggal terhadap opini audit yang dinyatakan, dan tanggung jawab tersebut tidak berkurang dengan penggunaan pekerjaan seorang pakar auditor. Meskipun demikian, jika auditor menggunakan pekerjaan pakar, mengikuti SA ini, disimpulkan bahwa pekerjaan pakar tersebut memadai untuk tujuan auditor tersebut, auditor mungkin dapat menerima temuan pakar atau kesimpulan di bidang keahlian pakar sebagai bukti audit yang tepat. Tanggal Efektif. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) SA 0, Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan, paragraf A, A0 A. SA 00, Bukti Audit, paragraf A A. SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

4 0 0 0 Januari 0 (untuk Emiten), atau (ii) Januari 0 (untuk entitas selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain Emiten. Tujuan. Tujuan auditor adalah: (a) Untuk menentukan apakah perlu menggunakan pekerjaan seorang pakar auditor; dan (b) Jika menggunakan pekerjaan pakar auditor, untuk menentukan apakah pekerjaan tersebut memadai untuk tujuan auditor. Definisi. Untuk tujuan SA, istilah di bawah ini memiliki makna yang dijelaskan sebagai berikut: (a) Pakar auditor: Individu atau organisasi yang memiliki keahlian dalam suatu bidang selain akuntansi atau auditing, yang bekerja dalam bidang yang digunakan oleh auditor untuk membantu auditor tersebut dalam memperoleh bukti audit yang cukup dan layak. Seorang pakar auditor dapat merupakan seorang pakar internalnya (seorang rekan atau staf, termasuk staf sementara dari firm auditor tersebut atau firm jejaring) atau seorang pakar external. (Ref: Para. A A) (b) Keahlian: Keterampilan, pengetahuan dan pengalaman dalam suatu bidang tertentu. (c) Pakar manajemen: Individu atau organisasi yang memiliki keahlian dalam suatu bidang selain akuntansi atau auditing, yang pekerjaannya dalam bidang tersebut digunakan oleh entitas untuk membantu entitas dalam penyusunan laporan keuangan. Ketentuan Penentuan Kebutuhan Seorang Pakar Auditor. Jika keahlian di suatu bidang selain akuntansi atau audit diperlukan untuk mendapatkan bukti audit kompeten yang cukup dan tepat, auditor harus menentukan apakah ia perlu menggunakan pekerjaan seorang pakar auditor. (Ref: Para. A A) Rekan dan firm harus dibaca mengacu ke istilah setara di sektor publik, jika relevan. SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

5 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor Sifat, Saat, dan Luas Prosedur Audit. Sifat, saat, dan luas prosedur auditor yang berkaitan dengan ketentuan dalam paragraf akan bervariasi tergantung pada kondisi. Dalam menentukan sifat, saat, dan luas prosedur tersebut, auditor harus mempertimbangkan berbagai hal termasuk: (Ref: Para. A) (a) Sifat dari hal yang berkaitan dengan pekerjaan pakar; (b) Risiko kesalahan penyajian material dalam hal yang berkaitan dengan pekerjaan pakar; (c) Signifikansi pekerjaan pakar dalam konteks audit; (d) Pengetahuan dan pengalaman auditor tentang pekerjaan sebelumnya yang dilakukan oleh pakar tersebut;dan (e) Apakah pakar tersebut menjadi subjek kebijakan dan prosedur pengendalian mutu firm auditor. (Ref: Para. A A) Kompetensi, Kapabilitas, dan Objektivitas Pakar Auditor. Auditor perlu mengevaluasi apakah pakar auditor memiliki kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas yang diperlukan untuk tujuan auditor. Dalam kasus pakar eksternal yang ditunjuk auditor, evaluasi atas objektivitas harus termasuk permintaan keterangan tentang kepentingan dan hubungan yang mungkin dapat menjadi sebuah ancaman terhadap objektivitas pakar tersebut. (Ref: Para. A A0) Pemerolehan Suatu Pemahaman tentang Bidang Keahlian Pakar Auditor. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman yang cukup tentang bidang keahlian pakar untuk memungkinkan auditor dalam: (Ref: Para. A A) (a) Menentukan sifat, ruang lingkup, dan objektivitas pekerjaan pakar untuk tujuan auditor; dan (b) Mengevaluasi kecukupan pekerjaan tersebut untuk tujuan auditor. Perjanjian dengan Pakar Auditor. Auditor harus menyetujui, secara tertulis bila diperlukan, atas hal-hal berikut dengan pakar auditor: (Ref: Para. A A) (a) Sifat, ruang lingkup dan objektivitas pekerjaan pakar; (Ref: Para. A) (b) Peran dan tanggung jawab auditor dan pakar tersebut; (Ref: Para. A A) SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

6 0 0 0 (c) Sifat, saat, dan luas komunikasi antara auditor dan pakar tersebut, termasuk bentuk laporan apa pun yang akan disediakan oleh pakar tersebut; dan (Ref: Para. A0) (d) Kebutuhan pakar tersebut untuk mengobservasi ketentuan kerahasiaan. (Ref: Para. A) Evaluasi Kecukupan Pekerjaan Pakar Auditor. Auditor harus mengevaluasi kecukupan pekerjaan pakar auditor untuk tujuan auditor, yang mencakup: (Ref: Para. A) (a) Relevansi dan kelayakan dari temuan atau kesimpulan pakar tersebut, dan konsistensi hal-hal tersebut dengan bukti audit lain; (Ref: Para. A A) (b) Jika pekerjaan pakar tersebut melibatkan penggunaan asumsi dan metode signifikan, relevansi dan kelayakan asumsi dan metode tersebut dalam kondisi yang bersangkutan; dan (Ref: Para. A A) (c) Jika pekerjaan pakar tersebut melibatkan penggunaan data sumber yang signifikan bagi pekerjaan pakar tersebut, relevansi, kelengkapan, dan akurasi data sumber tersebut. (Ref: Para. A A). Jika auditor memutuskan bahwa pekerjaan pakar auditor tersebut tidak memadai untuk tujuan auditor, maka auditor harus: (Ref: Para. A0) (a) Setuju dengan pakar tersebut atas sifat dan luas pekerjaan selanjutnya yang akan dilakukan oleh pakar tersebut; atau (b) Melakukan prosedur audit tambahan yang tepat atas kondisi tersebut. Pengacuan ke Pakar Auditor dalam Laporan Auditor. Auditor tidak boleh mengacu ke pekerjaan seorang pakar auditor dalam laporan auditor yang berisi suatu opini tanpa modifikasian kecuali diharuskan oleh peraturan perundangundangan. Jika pengacuan itu diharuskan oleh peraturan perundang-undangan, auditor harus menunjukkan dalam laporan auditor bahwa pengacuan tersebut tidak mengurangi tanggung jawab auditor atas opini auditor tersebut. (Ref: Para. A). Jika auditor membuat acuan ke pekerjaan seorang pakar auditor dalam laporan auditor karena pengacuan tersebut SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

7 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor relevan dengan suatu pemahaman atas modifikasi terhadap opini auditor, auditor harus menunjukkan dalam laporan auditor bahwa pengacuan tersebut tidak mengurangi tanggung jawab auditor atas opini tersebut. (Ref: Para. A) *** Materi Penerapan dan Penjelasan Lain Definisi Pakar Auditor (Ref: Para. (a)) A. Keahlian di suatu bidang selain akuntansi atau audit mungkin mencakup keahlian yang berhubungan dengan hal-hal seperti: Penilaian atas instrumen keuangan yang kompleks, tanah dan bangunan, mesin dan pabrik, perhiasan, karya seni, barang antik, aset takberwujud, aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dalam kombinasi bisnis dan aset yang mungkin telah mengalami penurunan. Perhitungan aktuaris atas liabilitas yang berkaitan dengan kontrak asuransi atau program manfaat bagi karyawan. Estimasi cadangan minyak dan gas. Penilaian atas liabilitas lingkungan, dan biaya pembersihan lingkungan. Interpretasi atas kontrak, peraturan perundangundangan. Analisis atas isu kepatuhan pajak yang kompleks atau tidak biasa. A. Dalam banyak kasus, pembedaan antara keahlian di bidang akuntansi atau audit, dan keahlian di bidang lain, tidak sulit dilakukan, walaupun hal ini melibatkan bidang khusus akuntansi atau audit. Sebagai contoh, individu dengan keahlian dalam menerapkan metode akuntansi untuk pajak tangguhan sering kali dengan mudah dapat dibedakan dengan pakar dalam hukum perpajakan. Pakar pertama bukanlah pakar untuk tujuan SA ini, karena merupakan keahlian akuntansi; pakar kedua adalah pakar untuk tujuan SA ini karena merupakan keahlian hukum. Pembedaan serupa mungkin dapat juga dibuat di bidang lainnya, sebagai contoh, antara keahlian dalam metode akuntansi untuk instrumen keuangan, dan keahlian di dalam pembuatan model kompleks untuk tujuan penilaian instrumen keuangan. Namun, dalam beberapa kasus, terutama keahlian yang melibatkan munculnya bidang keahlian akuntansi atau SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

8 0 0 0 audit, pembedaan antara bidang khusus akuntansi atau audit, dan keahlian di bidang lainnya, akan menjadi suatu masalah pertimbangan profesional. Peraturan dan standar profesional yang berlaku tentang pendidikan dan ketentuan kompetensi bagi akuntan dan auditor mungkin dapat membantu auditor dalam menerapkan pertimbangan tersebut. A. Adalah perlu untuk menerapkan pertimbangan pada waktu mempertimbangkan bagaimana ketentuan SA ini dipengaruhi oleh kenyataan bahwa pakar auditor dapat merupakan individu atau organisasi. Sebagai contoh, pada saat menilai kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar auditor, kemungkinan pakar tersebut adalah sebuah organisasi yang auditor pernah menggunakannya, namun auditor tersebut tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan pakar secara individual yang ditunjuk oleh organisasi untuk perikatan tertentu tersebut; atau mungkin sebaliknya, bahwa auditor tersebut mungkin sudah mengenal pekerjaan pakar secara individual namun tidak demikian dengan organisasi yang di dalamnya pakar tersebut bekerja. Dalam kasus lainnya, baik atribut pakar secara individu dan atribut manajerial organisasi (seperti, sistem pengendalian mutu yang dilakukan oleh organisasi) mungkin relevan dengan evaluasi auditor. Penentuan Kebutuhan Seorang Pakar Auditor (Ref: Para. ) A. Seorang pakar auditor mungkin diperlukan untuk membantu auditor dalam satu atau lebih hal berikut: Memperoleh suatu pemahaman tentang entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internalnya. Mengidentifikasi dan menilai risiko-risiko kesalahan penyajian material. Menentukan dan menerapkan respons menyeluruh untuk menilai risiko di tingkat laporan keuangan. Merancang dan melaksanakan prosedur audit lebih lanjut untuk merespons risiko yang telah ditentukan pada tingkat asersi, yang terdiri dari pengujian pengendalian atau prosedur substantif. Mengevaluasi kecukupan dan ketepatan bukti audit Contohnya, International Education Standard, Ketentuan Kompetensi untuk Profesional Audit mungkin dapat membantu. SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

9 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor yang diperoleh dalam pembentukan suatu opini atas laporan keuangan. A. Risiko kesalahan penyajian material mungkin dapat meningkat ketika pakar dalam bidang selain akuntansi diperlukan oleh manajemen dalam menyusun laporan keuangan, sebagai contoh, karena hal ini dapat menunjukkan kompleksitas, atau karena manajemen mungkin tidak mempunyai pengetahuan tentang bidang keahlian tersebut. Jika dalam mempersiapkan laporan keuangan manajemen tidak mempunyai keahlian yang dibutuhkan, seorang pakar manajemen mungkin digunakan dalam menghadapi risiko tersebut. Pengendalian yang relevan, termasuk pengendalian yang berhubungan dengan pekerjaan seorang pakar manajemen, jika ada, mungkin juga mengurangi risiko kesalahan penyajian material. A. Jika penyusunan laporan keuangan melibatkan penggunaan pakar di bidang selain akuntansi, auditor yang memiliki keahlian dalam akuntansi dan audit, mungkin tidak memiliki keahlian yang diperlukan untuk mengaudit laporan keuangan tersebut. Rekan perikatan disyaratkan untuk meyakinkan dirinya bahwa tim perikatan, dan pakar auditor yang bukan merupakan bagian dari tim perikatan, secara kolektif memiliki kompetensi dan kapabilitas yang cukup untuk melakukan perikatan audit. Di samping itu, auditor disyaratkan untuk memastikan sifat, saat dan luas dari sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perikatan tersebut. Penentuan apakah auditor menggunakan pekerjaan pakar auditor, dan jika demikian kapan dan seberapa luas, membantu auditor dalam memenuhi ketentuan ini. Seiring dengan kemajuan audit, atau berubahnya kondisi, auditor mungkin perlu untuk merevisi keputusan sebelumnya tentang penggunaan pekerjaan pakar auditor. A. Seorang auditor yang tidak memiliki keahlian di bidang relevan selain akuntansi atau audit, namun, meskipun demikian ia mungkin dapat memperoleh pemahaman yang cukup di bidang tersebut untuk melaksanakan audit tanpa SA 0, paragraf. SA 00, Perencanaan suatu Audit atas Laporan Keuangan, paragraf (e). SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

10 0 0 0 menggunakan pakar auditor. Pemahaman ini diperoleh melalui, sebagai contoh: Pengalaman dalam mengaudit entitas yang memerlukan keahlian semacam itu dalam penyusunan laporan keuangan. Pendidikan atau pengembangan profesional dalam bidang tertentu. Hal ini dapat meliputi kursus formal, atau diskusi dengan individu yang memiliki keahlian di bidang yang relevan dengan tujuan meningkatkan kapasitas auditor itu sendiri dalam menghadapi permasalahan di bidang tersebut. Diskusi seperti itu berbeda dengan konsultasi dengan seorang pakar auditor tentang serangkaian kondisi khusus yang dijumpai dalam perikatan yang di dalamnya pakar diberi fakta yang relevan yang akan memungkinkan pakar tersebut memberikan saran berdasar informasi tentang hal tertentu. Mendiskusikan dengan auditor yang melaksanakan perikatan serupa. A. Namun, dalam kasus lain, auditor mungkin menentukan adalah perlu, atau dapat memilih, untuk menggunakan seorang pakar auditor dalam membantu untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat. Pertimbangan ketika memutuskan apakah menggunakan seorang pakar auditor mencakup: Apakah manajemen telah menggunakan pakar manajemen dalam menyusun laporan keuangan (lihat paragraf A). Sifat dan sigfinikansi hal tersebut, termasuk kompleksitasnya. Risiko adanya kesalahan penyajian material dalam hal tersebut. Sifat prosedur yang diharapkan untuk merespons risiko yang teridentifikasi, termasuk: pengetahuan auditor dan pengalaman dengan pekerjaan pakar tersebut yang berhubungan dengan hal-hal tersebut; dan ketersediaan sumber bukti audit alternatif. A. Ketika manajemen menggunakan seorang pakar manajemen dalam penyusunan laporan keuangan, keputusan auditor SA 0, paragraf A. SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

11 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor apakah menggunakan seorang pakar auditor juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: Sifat, ruang lingkup, dan tujuan pekerjaan pakar manajemen. Apakah pakar manajemen dipekerjakan oleh entitas, atau oleh pihak yang diikat dengan kontrak oleh entitas untuk menyediakan jasa yang relevan. Luas bidang yang terhadapnya manajemen dapat melakukan pengendalian terhadap atau memengaruhi pekerjaan pakar manajemen. Kompetensi dan kapabilitas pakar manajemen. Apakah pakar manajemen terikat dengan standar kinerja teknis atau standar profesional lain atau ketentuan industri. Pengendalian apa pun dalam entitas atas pekerjaan pakar tersebut. SA 00 mencakup ketentuan dan pedoman tentang dampak kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar manajemen terhadap keandalan bukti audit. Sifat, Saat dan Luas Prosedur Audit (Ref: Para. ) A. Sifat, saat, dan luas prosedur audit yang berkaitan dengan ketentuan dalam paragraf SA ini akan bervariasi tergantung pada kondisi. Sebagai contoh, faktor-faktor berikut dapat menyarankan kebutuhan prosedur yang berbeda atau prosedur yang lebih luas dibandingkan dengan kasus ini: Pekerjaan pakar auditor berhubungan dengan suatu hal yang signifikan yang melibatkan pertimbangan subjektif dan kompleks. Auditor sebelumnya tidak menggunakan hasil pekerjaan pakar auditor, dan tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar tersebut. Pakar auditor melaksanakan prosedur yang terpadu dengan audit, tidak dimintai konsultasi untuk menyediakan saran atas hal secara individual. Pakar tersebut adalah pakar eksternal yang ditunjuk auditor dan tidak menjadi subjek kebijakan dan prosedur pengendalian mutu firm. SA 00, paragraf. SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

12 0 0 0 Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Mutu Firm Auditor (Ref: Para. (e)) A. Seorang pakar internal mungkin seorang rekan atau staf, termasuk staf sementara firm auditor dan oleh karena itu menjadi subjek kebijakan dan prosedur pengendalian mutu firm tersebut sesuai dengan SPM atau ketentuan nasional yang setidaknya sama. Alternatif lainnya, pakar internal yang ditunjuk auditor dapat merupakan seorang rekan atau staf, termasuk staf sementara firm jejaring, yang mungkin mempunyai kebijakan dan prosedur pengendalian mutu yang sama dengan firm auditor tersebut. A. Seorang pakar eksternal yang ditunjuk auditor bukan merupakan anggota tim perikatan dan tidak menjadi subjek kebijakan dan prosedur pengendalian mutu berdasarkan SPM. Dalam beberapa yurisdiksi, peraturan perundangundangan mungkin mensyaratkan bahwa seorang pakar eksternal yang ditunjuk auditor diperlakukan sebagai anggota tim perikatan, dan oleh karena itu menjadi subjek ketentuan etika yang relevan, termasuk ketentuan yang berkaitan dengan independensi dan ketentuan profesional lain, seperti yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan tersebut. A. Tim perikatan dapat mengandalkan sistem pengendalian mutu firm yang bersangkutan, kecuali jika informasi yang disediakan oleh firm atau pihak lainnya menyarankan sebaliknya. Luas pengandalan tersebut akan bervariasi tergantung kondisi dan dapat berdampak terhadap sifat, saat, dan luas prosedur auditor yang berkaitan dengan hal-hal berikut: Kompetensi dan kapabilitas melalui program rekrutmen dan pelatihan. Objektivitas. Pakar internal auditor menjadi subjek ketentuan etika yang relevan, termasuk ketentuan yang berkaitan dengan independensi. SPM, Pengendalian Mutu Bagi Kantor Akuntan Publik yang Melaksanakan Perikatan Asurans (Audit, Reviu, dan Perikatan Asurans Lainnya) dan Perikatan Selain Asurans, paragraf (f). Lihat SA 0, paragraf. SPM, paragraf (f). SA 0, paragraf. SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

13 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor Evaluasi auditor atas kecukupan pekerjaan pakar auditor. Sebagai contoh, program pelatihan firm dapat memberikan pakar internal auditor pemahaman yang tepat tentang hubungan timbal balik keahlian mereka dengan proses audit. Pengandalan pada pelatihan dan proses lain dalam firm tersebut, seperti protokol untuk membatasi lingkup pekerjaan pakar internal auditor, dapat berdampak terhadap sifat, saat, dan luas dari prosedur auditor untuk mengevaluasi kecukupan pekerjaan pakar auditor. Kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangundangan, melalui proses pemantauan. Perjanjian dengan pakar auditor. Pengandalan seperti itu tidak mengurangi tanggung jawab auditor untuk memenuhi ketentuan SA ini. Kompetensi, Kapabilitas, dan Objektivitas Pakar Auditor (Ref: Para. ) A. Kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar auditor adalah faktor yang secara signifikan memengaruhi apakah pekerjaan pakar auditor tersebut akan cukup untuk tujuan auditor. Kompetensi berhubungan dengan sifat dan tingkat keahlian pakar auditor. Kapabilitas berhubungan dengan kemampuan pakar auditor dalam melaksanakan kompetensinya dalam kondisi yang berkaitan dengan perikatan. Faktor-faktor yang memengaruhi kapabilitas dapat mencakup, sebagai contoh, lokasi geografis, dan ketersediaan waktu dan sumber daya. Objektivitas berhubungan dengan kemungkinan dampak keberpihakan, benturan kepentingan, atau pengaruh pihak lain terhadap pertimbangan profesional atau bisnis pakar auditor tersebut. A. Informasi tentang kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar auditor dapat berasal dari berbagai sumber, seperti: Pengalaman pribadi pakar tersebut dengan pekerjaan sebelumnya. Diskusi dengan pakar tersebut. Diskusi dengan auditor lain atau pihak lain yang terbiasa dalam menggunakan pekerjaan pakar tersebut. Pengetahuan kualifikasi pakar tersebut, keanggotaan dalam organisasi profesional, atau asosiasi industri, izin praktik, atau bentuk lain pengakuan eksternal. SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

14 0 0 0 Makalah atau buku yang diterbitkan yang ditulis oleh pakar tersebut. Kebijakan dan prosedur pengendalian mutu firm auditor tersebut (lihat paragraf A A). A. Hal-hal yang relevan untuk mengevaluasi kompetensi, kapabilitas dan objektivitas pakar auditor mencakup apakah pekerjaan pakar tersebut didasarkan pada standar kinerja teknis atau ketentuan profesional lain atau industri, sebagai contoh, standar etika dan ketentuan keanggotaan lain atau organisasi profesional atau asosiasi industri, standar akreditasi badan pemberi lisensi, atau ketentuan yang ditegakkan oleh peraturan perundang-undangan. A. Hal-hal lainnya yang mungkin relevan mencakup: Relevansi kompetensi pakar auditor tentang hal-hal yang pekerjaan pakar tersebut akan digunakan, termasuk bidang spesialisasi dalam keahlian pakar tersebut. Sebagai contoh, suatu aktuaris tertentu dapat memiliki spesialisasi dalam properti dan asuransi kecelakaan, namun memiliki keterbatasan keahlian tentang perhitungan pensiun. Kompetensi pakar auditor yang berkaitan dengan ketentuan akuntansi dan audit yang relevan, sebagai contoh, pengetahuan tentang asumsi dan metode, termasuk model, jika berlaku, yang konsisten dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Apakah kejadian yang tidak diharapkan, perubahan kondisi, atau bukti audit yang diperoleh dari hasil prosedur audit menunjukkan kemungkinan diperlukannya untuk mempertimbangkan kembali evaluasi awal atas kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas pakar auditor selama audit berlangsung. A. Suatu kisar luas kondisi dapat mengancam objektivitas, sebagai contoh, ancaman kepentingan pribadi, ancaman advokasi, ancaman kedekatan, ancaman telaah pribadi, dan ancaman intimidasi. Pencegahan dapat menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut, dan dapat diciptakan oleh struktur eksternal (contohnya, profesi pakar auditor, peraturan perundang-undangan), atau oleh lingkungan kerja pakar auditor (contohnya, kebijakan dan prosedur SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

15 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor pengendalian mutu). Terdapat juga pencegahan spesifik untuk perikatan audit. A. Evaluasi signifikansi ancaman atas objektivitas dan perlunya pencegahan dapat bergantung pada peran pakar auditor dan signifikansi pekerjaan pakar tersebut dalam konteks audit. Terdapat beberapa kondisi yang di dalamnya pencegahan tidak dapat mengurangi ancaman ke suatu tingkat tertentu yang dapat diterima, contohnya, jika pakar auditor yang diusulkan adalah individu yang berperan signifikan dalam penyusunan informasi yang sedang diaudit, yaitu jika pakar auditor adalah pakar manajemen. A0. Pada waktu mengevaluasi objektivitas pakar eksternal auditor, adalah relevan untuk: (a) Meminta keterangan kepada entitas tentang adanya kepentingan atau hubungan yang diketahui antara entitas dengan pakar eksternal auditor yang mungkin berdampak terhadap objektivitas pakar tersebut. (b) Mendiskusikan dengan pakar tersebut tentang pencegahan yang berlaku, termasuk ketentuan profesional yang berlaku bagi pakar tersebut; dan mengevaluasi apakah pencegahan tersebut cukup untuk mengurangi ancaman ke tingkat yang dapat diterima. Kepentingan dan hubungan yang mungkin relevan untuk dibahas dengan pakar auditor mencakup: Kepentingan keuangan. Hubungan bisnis dan pribadi. Penyediaan jasa lain oleh pakar tersebut, termasuk oleh organisasi dalam kasus pakar eksternal tersebut adalah suatu organisasi. Dalam beberapa kasus, merupakan hal yang tepat bagi auditor untuk memperoleh pernyataan tertulis dari pakar eksternal auditor tentang adanya kepentingan atau hubungan dengan entitas yang disadari oleh pakar tersebut. Pemerolehan Suatu Pemahaman Tentang Bidang Keahlian Pakar Auditor (Ref: Para. ) A. Auditor dapat memperoleh suatu pemahaman atas bidang tentang keahlian pakar auditor melalui cara yang dijelaskan dalam paragraf A, atau melalui diskusi dengan pakar tersebut. SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

16 0 0 0 A. Aspek-aspek bidang keahlian pakar auditor yang relevan terhadap pemahaman auditor dapat mencakup: Apakah bidang keahlian pakar tersebut mempunyai area khusus yang relevan dengan audit (lihat paragraf A). Apakah ketentuan profesional atau standar lain, dan peraturan perundang-undangan berlaku. Apakah asumsi dan metode, termasuk model jika relevan, digunakan oleh pakar auditor, dan apakah halhal tersebut dapat diterima secara umum dalam bidang keahlian pakar tersebut dan tepat untuk tujuan pelaporan keuangan. Sifat data internal dan data atau informasi eksternal yang digunakan oleh pakar auditor. Perjanjian dengan Pakar Auditor (Ref: Para. ) A. Sifat, ruang lingkup, dan tujuan pekerjaan pakar auditor mungkin sangat bervariasi sesuai dengan kondisi, sama halnya dengan peran dan tanggung jawab auditor dan pakar auditor, dan sifat, saat, dan luasnya komunikasi antara auditor dengan pakar auditor. Oleh karena itu, disyaratkan bahwa halhal tersebut disepakati antara auditor dengan pakar auditor, terlepas apakah pakar tersebut merupakan pakar ekternal atau pakar internal yang ditunjuk auditor. A. Hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf mungkin berdampak terhadap tingkat kerincian dan formalitas perjanjian antara auditor dengan pakar auditor, termasuk apakah lebih tepat untuk membuat perjanjian dalam bentuk tertulis. Sebagai contoh, faktor-faktor berikut dapat menyarankan perlunya suatu perjanjian yang lebih rinci dibandingkan dengan kasus lain, atau untuk perjanjian dalam bentuk tertulis: Pakar auditor akan memiliki akses terhadap informasi entitas yang sifatnya rahasia atau sensitif. Peran atau tanggung jawab auditor dan pakar auditor berbeda dari yang biasanya diharapkan. Berlaku peraturan perundang-undangan multi-yurisdiksi. Hal yang dituju oleh pekerjaan pakar auditor sangat kompleks. Auditor tidak pernah sebelumnya menggunakan pekerjaan yang dilakukan oleh pakar tersebut. Semakin luasnya tingkat pekerjaan pakar auditor tersebut, dan signifikansinya dalam konteks audit. SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

17 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor A. Perjanjian antara auditor dengan pakar eksternal yang ditunjuk auditor sering dalam bentuk surat perikatan. Lampiran memuat daftar hal-hal yang dipandang perlu untuk dimasukkan dalam surat perikatan, atau bentuk lain perjanjian dengan pakar eksternal yang ditunjuk auditor. A. Ketika tidak ada perjanjian tertulis antara auditor dengan pakar eksternal yang ditunjuk auditor, bukti perjanjian tersebut dapat dicantumkan dalam, sebagai contoh: Memorandum perencanaan, atau kertas kerja seperti program audit. Prosedur dan kebijakan firm audit. Dalam kasus pakar internal yang ditunjuk auditor, prosedur dan kebijakan yang ditetapkan yang diacu oleh pakar tersebut, dapat mencakup kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan pekerjaan pakar tersebut. Luasnya dokumentasi dalam kertas kerja auditor bergantung pada sifat kebijakan dan prosedur tersebut. Sebagai contoh, tidak disyaratkan dokumentasi dalam bentuk kertas kerja auditor jika firm auditor mempunyai detail protokol yang mencakup kondisi yang di dalamnya pekerjaan pakar tersebut digunakan. Sifat, Ruang Lingkup, dan Tujuan Pekerjaan (Ref: Para. (a)) A. Sering kali relevan pada saat menyepakati sifat, ruang lingkup, dan tujuan pekerjaan pakar auditor untuk memasukkan pembahasan tentang standar kinerja teknis yang relevan atau ketentuan lain profesional atau industri yang akan diikuti oleh pakar tersebut. Peran dan Tanggung Jawab (Ref: Para. (b)) A. Kesepakatan tentang peran dan tanggung jawab auditor dan pakar auditor dapat mencakup: Apakah auditor atau pakar auditor akan melakukan pengujian rinci atas data sumber. Izin bagi auditor untuk membahas temuan atau kesimpulan pakar auditor dengan entitas dan pihak lain, dan memasukkan rincian temuan atau kesimpulan pakar tersebut sebagai basis untuk memodifikasi opini dalam laporan auditor, jika diperlukan (lihat paragraf A). SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

18 0 0 0 Kesepakatan untuk memberikan informasi kepada pakar auditor atas kesimpulan auditor tentang pekerjaan pakar tersebut. Kertas Kerja A. Kesepakatan atas peran dan tanggung jawab auditor dan pakar auditor masing-masing mungkin juga memasukkan kesepakatan tentang akses ke, dan penyimpanan terhadap, kertas kerja masing-masing. Ketika pakar auditor adalah anggota dari tim perikatan, kertas kerja pakar tersebut menjadi bagian dari dokumentasi audit. Sebaliknya, berdasarkan perjanjian, kertas kerja pakar eksternal yang ditunjuk auditor menjadi milik mereka dan bukan merupakan bagian dari dokumentasi audit. Komunikasi (Ref: Para. (c)) A0. Komunikasi dua arah yang efektif memudahkan penyatuan sifat, saat, dan luasnya prosedur pakar auditor dengan pekerjaan lain atas audit, dan modifikasi semestinya terhadap tujuan pakar auditor selama audit berlangsung. Sebagai contoh, pada saat pekerjaan pakar auditor berhubungan dengan kesimpulan auditor tentang suatu risiko signifikan, baik laporan tertulis formal pada saat kesimpulan pekerjaan pakar tersebut maupun laporan lisan selama pekerjaan berlangsung dapat merupakan komunikasi yang tepat. Identifikasi rekan atau staf yang bertindak sebagai pendamping pakar auditor, dan prosedur komunikasi antara pakar tersebut dengan entitas, membantu komunikasi tepat waktu dan efektif, terutama untuk perikatan yang lebih besar. Kerahasiaan (Ref: Para. (d)) A. Adalah perlu untuk pengaturan tentang kerahasiaan dalam ketentuan etika yang relevan yang berlaku untuk auditor maupun untuk pakar auditor. Ketentuan tambahan dapat ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Entitas dapat juga meminta pengaturan kerahasiaan spesifik yang disepakati dengan pakar eksternal yang ditunjuk auditor. Evaluasi atas Kecukupan Pekerjaan Pakar Auditor (Ref: Para. ) A. Evaluasi auditor atas kompetensi, kapabilitas dan objektivitas pakar auditor, pengetahuan auditor atas bidang keahlian SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

19 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor pakar auditor, dan sifat pekerjaan yang dilaksanakan oleh pakar auditor yang berdampak terhadapi sifat, saat, dan luas prosedur audit untuk mengevaluasi kecukupan pekerjaan pakar untuk tujuan auditor. Temuan dan Kesimpulan Pakar Auditor (Ref: Para. (a)) A. Prosedur spesifik untuk mengevaluasi kecukupan pekerjaan pakar auditor untuk tujuan auditor dapat mencakup: Permintaan keterangan kepada pakar auditor. Mereviu kertas kerja dan laporan pakar auditor. Prosedur koroborasi, seperti: o o Mengobservasi pekerjaan pakar auditor; Memeriksa data yang diterbitkan, seperti laporan statistik dari sumber yang memiliki reputasi baik dan berwenang; o Konfirmasi hal-hal relevan kepada pihak ketiga; o Melaksanakan prosedur analisis rinci; dan o Melakukan penghitungan kembali. Mendiskusikan dengan pakar lain dengan keahlian yang relevan ketika, contohnya, temuan atau kesimpulan pakar auditor tidak konsisten dengan bukti audit lainnya. Mendiskusikan laporan pakar auditor dengan manajemen. A. Faktor-faktor yang relevan pada saat mengevaluasi kelayakan dan kewajaran temuan atau kesimpulan pakar auditor, dalam bentuk laporan atau bentuk lainnya, dapat mencakup apakah faktor-faktor tersebut: Disajikan dengan suatu cara yang konsisten dengan standar profesi atau industri pakar auditor. Dinyatakan secara jelas, termasuk pengacuan ke tujuan yang disepakati dengan auditor, ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dan standar yang diterapkan. Berdasarkan periode yang tepat dan memperhitungkan peristiwa kemudian, jika relevan. Subjek kepada reservasi, pembatasan atau larangan dalam penggunaan, dan jika demikian, apakah pembatasan ini mempunyai implikasi terhadap auditor; dan Berdasarkan pertimbangan yang tepat atas kekeliruan atau penyimpangan yang ditemukan oleh pakar auditor. SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

20 0 0 0 Asumsi, Metode, dan Data Sumber Asumsi dan Metode (Ref: Para. (b)) A. Pada saat pekerjaan pakar auditor adalah untuk mengevaluasi asumsi dan metode yang melandasi, termasuk model jika berlaku, yang digunakan oleh manajemen dalam mengembangkan estimasi akuntansi, prosedur auditor terutama akan ditujukan untuk mengevaluasi apakah pakar auditor telah melakukan reviu secara memadai atas asumsi dan metode tersebut. Ketika pekerjaan pakar auditor adalah untuk mengembangkan estimasi tunggal atau suatu kisaran untuk dibandingkan dengan estimasi tunggal manajemen, prosedur auditor terutama ditujukan ke pengevaluasian asumsi dan metode, termasuk model jika tepat, yang digunakan oleh pakar auditor. A. SA 0 mendiskusikan asumsi dan metode yang digunakan oleh manajemen dalam membuat estimasi akuntansi, termasuk dalam beberapa kasus penggunaan model khusus, yang dikembangkan oleh entitas. Walaupun diskusi tersebut ditulis dalam konteks auditor memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang asumsi dan metode manajemen, hal tersebut juga membantu auditor dalam mengevaluasi asumsi dan metode yang digunakan oleh pakar auditor. A. Pada saat pekerjaan seorang pakar auditor melibatkan penggunaan asumsi dan metode signifikan, faktor yang relevan untuk evaluasi auditor atas asumsi dan metode tersebut mencakup apakah hal-hal tersebut: Diterima secara umum dalam bidang keahlian pakar auditor; Konsisten dengan ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; Tergantung pada penggunaan model khusus; dan Konsisten dengan yang dipakai oleh manajemen, jika tidak, alasan, dan dampak, perbedaan tersebut. SA 0, Audit atas Estimasi Akuntansi, termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan, paragraf, dan. SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

21 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor Data Sumber yang Digunakan oleh Pakar Auditor (Ref: Para. (c)) A. Ketika pekerjaan seorang pakar auditor melibatkan penggunaan data sumber yang signifikan terhadap pekerjaan pakar tersebut, prosedur berikut dapat digunakan untuk menguji data tersebut: Verifikasi terhadap asal-usul data, termasuk pemerolehan pemahaman atas, dan jika dapat diterapkan pengujian, pengendalian internal atas data tersebut dan, jika relevan, transmisinya kepada pakar tersebut. Mereviu data atas kelengkapan dan konsistensi internal. A. Dalam banyak kasus, auditor dapat menguji data sumber. Namun, dalam kasus yang lain, pada saat sifat data sumber yang digunakan oleh pakar auditor bersifat sangat teknis dalam hubungannya dengan bidang keahlian pakar tersebut, pakar tersebut dapat menguji data sumber tersebut. Jika pakar auditor telah menguji data sumber, permintaan keterangan kepada pakar, atau supervisi atau pereviuan atas pengujian yang dilakukan oleh pakar mungkin merupakan cara yang tepat bagi auditor untuk mengevaluasi relevansi, kelengkapan, dan keakuratan data. Pekerjaan yang Tidak Memadai (Ref: Para. ) A0. Jika auditor menyimpulkan bahwa pekerjaan pakar auditor tidak memadai untuk tujuan auditor dan auditor tidak dapat menyelesaikan hal tersebut melalui prosedur audit tambahan yang disyaratkan oleh paragraf, yang mungkin melibatkan pekerjaan lanjutan yang dilakukan oleh pakar tersebut dan auditor, atau termasuk mempekerjakan atau melakukan perikatan dengan pakar lain, mungkin diperlukan untuk menyatakan suatu opini modifikasian dalam laporan auditor berdasarkan SA 0 karena auditor tidak mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat. SA 0, Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Independen Auditor, paragraf (b). SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

22 0 0 0 Pengacuan ke Pakar Auditor dalam Laporan Auditor (Ref: Para. ) A. Dalam beberapa kasus, peraturan perundang-undangan mungkin mensyaratkan pengacuan ke pekerjaan pakar auditor, contohnya, untuk tujuan transparansi dalam sektor publik. A. Adalah mungkin tepat dalam beberapa kondisi untuk mengacu ke pakar auditor dalam laporan auditor yang berisi suatu opini modifikasian, untuk menjelaskan sifat modifikasi tersebut. Dalam kondisi tersebut, auditor mungkin perlu meminta izin kepada pakar auditor sebelum membuat pengacuan tersebut. SA 0.0 SA Paket 00.indb 0 //0 :: AM

23 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor Lampiran (Ref: Para. A) Pertimbangan untuk Kesepakatan antara Auditor dengan Pakar Eksternal Auditor Lampiran ini mendaftar hal-hal yang menjadi pertimbangan auditor untuk dimasukkan dalam kesepakatan dengan pakar eksternal yang ditunjuk auditor. Daftar berikut hanya ilustrasi dan tidak memberikan gambaran yang menyeluruh; hal ini hanya dimaksudkan sebagai panduan yang dapat digunakan bersamaan dengan pertimbangan yang digariskan dalam SA ini. Apakah memasukkan beberapa hal-hal tertentu dalam kesepakatan tergantung pada kondisi dalam perikatan tersebut. Daftar ini juga dapat membantu dalam mempertimbangkan hal-hal yang dimasukkan dalam kesepakatan dengan pakar internal yang ditunjuk auditor. Sifat, Ruang Lingkup, dan Tujuan Pekerjaan Pakar Eksternal yang Ditunjuk Auditor Sifat dan ruang lingkup prosedur yang dilaksanakan oleh pakar eksternal yang ditunjuk auditor. Tujuan pekerjaan pakar eksternal yang ditunjuk auditor dalam konteks pertimbangan materialitas dan risiko tentang hal yang berhubungan dengan pekerjaan pakar eksternal auditor, dan jika relevan, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Adanya standar kinerja teknis yang relevan atau ketentuan profesional lain atau industri yang akan diikuti oleh pakar eksternal yang ditunjuk auditor. Asumsi dan metode, termasuk model jika berlaku, yang akan digunakan oleh pakar eksternal yang ditunjuk auditor, dan wewenang mereka. Tanggal efektif tentang, atau jika berlaku, periode pengujian untuk, hal pokok yang berkaitan dengan pekerjaan pakar eksternal yang ditunjuk auditor, dan ketentuan tentang peristiwa kemudian. Peran dan Tanggung Jawab Auditor dan Pakar Eksternal Auditor Standar audit dan akuntansi yang relevan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Izin dari pakar eksternal yang ditunjuk auditor tentang penggunaan laporan pakar oleh auditor, termasuk pengacuan ke laporan tersebut, atau pengungkapan laporan tersebut SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

24 0 0 0 kepada pihak lain, sebagai contoh pengacuan ke laporan pakar tersebut dalam basis untuk suatu opini modifikasian dalam laporan auditor, jika perlu, atau pengungkapan laporan pakar tersebut kepada manajemen atau komite audit. Sifat dan luas penelaahan auditor terhadap pekerjaan pakar eksternal yang ditunjuk auditor. Apakah auditor atau pakar eksternal yang ditunjuk auditor akan menguji data sumber. Akses pakar eksternal yang ditunjuk auditor terhadap catatan, arsip, personel, dan pakar yang melakukan perikatan dengan entitas tersebut. Prosedur untuk berkomunikasi antara pakar eksternal yang ditunjuk auditor dengan entitas. Akses auditor dan pakar eksternal yang ditunjuk auditor terhadap kertas kerja satu sama lainnya. Kepemilikan dan pengendalian terhadap kertas kerja selama dan setelah perikatan, termasuk adanya ketentuan penyimpanan dokumen. Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk melaksanakan pekerjaan dengan keahlian dan kecermatan. Kompetensi dan kemampuan pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Harapan bahwa pakar eksternal yang ditunjuk auditor akan menggunakan semua pengetahuannya yang relevan dengan audit atau, jika tidak, akan memberitahukan kepada auditor. Adanya pembatasan atas asosiasi pakar eksternal yang ditunjuk auditor terhadap laporan auditor. Adanya kesepakatan untuk memberitahu pakar eksternal yang ditunjuk auditor atas kesimpulan auditor tentang pekerjaan pakar tersebut. Komunikasi dan Pelaporan Metode dan frekuensi komunikasi, termasuk: o Bagaimana temuan atau kesimpulan pakar eksternal yang ditunjuk auditor akan dilaporkan (laporan tertulis, laporan lisan, masukan yang diberikan secara berkelanjutan kepada tim perikatan, dll). o Identifikasi individu spesifik dalam tim perikatan yang akan bertindak sebagai penghubung dengan pakar eksternal yang ditunjuk auditor. Kapan pakar eksternal auditor akan menyelesaikan pekerjaan dan melaporkan temuan atau kesimpulan kepada auditor. SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

25 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk mengomunikasikan dengan segera adanya potensi terjadinya penundaan dalam penyelesaian pekerjaan, dan adanya potensi kurang terbuka atau pembatasan atas temuan atau kesimpulan pakar tersebut. Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk mengomunikasikan dengan segera adanya pembatasan dari entitas terhadap akses pakar tersebut terhadap catatan, arsip, personel atau pakar yang melakukan perikatan dengan entitas. Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk mengomunikasikan kepada auditor semua informasi yang diyakini oleh pakar tersebut relevan dengan audit, termasuk adanya perubahan dalam kondisi yang sebelumnya telah dikomunikasikan. Tanggung jawab pakar eksternal yang ditunjuk auditor untuk mengomunikasikan kondisi yang dapat menciptakan ancaman terhadap objektivitas pakar tersebut, dan adanya perlindungan yang relevan yang dapat menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima. Kerahasiaan Kebutuhan pakar auditor untuk mengobservasi ketentuan kerahasian, termasuk: o Pasal kerahasiaan dalam ketentuan etika yang relevan yang diterapkan kepada auditor. o Ketentuan tambahan yang mungkin dapat dikenakan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, jika ada. o Ketentuan spesifik tentang kerahasiaan yang diminta oleh entitas, jika ada. SA 0. SA Paket 00.indb //0 :: AM

26 SA Paket 00.indb //0 :: AM

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 :0: AM STANDAR AUDIT 0 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Standar audit Sa 500. Bukti audit

Standar audit Sa 500. Bukti audit Standar audit Sa 500 Bukti audit SA paket 500.indb 1 Standar Audit Standar audit 500 BuKti audit (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari

Lebih terperinci

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

Standar Audit SA 500. Bukti Audit SA 00 Bukti Audit SA paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 00 BUKTI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit SA 0 Dokumentasi Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 DOKUMENTASI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal SA 0 Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau

Lebih terperinci

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SPR 0 Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 0 REVIU ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM YANG DILAKSANAKAN

Lebih terperinci

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA 0 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA Paket 00.indb //0 0::0 AM STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI

Lebih terperinci

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis SA 0 Representasi Tertulis SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 REPRESENTASI TERTULIS (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i)

Lebih terperinci

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus SA 00 Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 00 PERTIMBANGAN KHUSUS AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG

Lebih terperinci

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal SA 0 Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN AUDIT 0 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

Standar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha

Standar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha SA 0 Kelangsungan Usaha SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 KELANGSUNGAN USAHA (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk

Lebih terperinci

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DALAM AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA 0 Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 RESPONS AUDITOR TERHADAP RISIKO YANG TELAH DINILAI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan SA 0 Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan SA paket 00.indb // 0:: AM STANDAR AUDIT 0 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI, TERMASUK ESTIMASI

Lebih terperinci

Standar Audit (SA) 720. Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan

Standar Audit (SA) 720. Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan (SA) 0 Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN

Lebih terperinci

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA 0 Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 BUKTI AUDIT PERTIMBANGAN SPESIFIK ATAS UNSUR PILIHAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk

Lebih terperinci

INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL

INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing dan Atestasi Oleh : Robert Renovan (NIM. 2015250974) Yoga Pradana (NIM. 2015250975)

Lebih terperinci

STANDAR PERIKATAN AUDIT

STANDAR PERIKATAN AUDIT EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia

Lebih terperinci

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan SPR 00 Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 00 PERIKATAN UNTUK REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk reviu atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 0:0: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT

Lebih terperinci

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit SA 0 Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PENGEVALUASIAN ATAS KESALAHAN PENYAJIAN YANG DIIDENTIFIKASI SELAMA AUDIT (Berlaku efektif

Lebih terperinci

Standar Audit SA 550. Pihak Berelasi

Standar Audit SA 550. Pihak Berelasi SA 0 Pihak Berelasi SA paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 PIHAK BERELASI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN SA Seksi 322 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 33 PENDAHULUAN 01 Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup

Lebih terperinci

Standar Audit SA 520. Prosedur Analitis

Standar Audit SA 520. Prosedur Analitis SA 0 Prosedur Analitis SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PROSEDUR ANALITIS (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam

Lebih terperinci

Standar Audit SA 560. Peristiwa Kemudian

Standar Audit SA 560. Peristiwa Kemudian SA 0 Peristiwa Kemudian SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 PERISTIWA KEMUDIAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari

Lebih terperinci

SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI

SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI Semarang, 15 Desember 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait,

Lebih terperinci

Standar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit

Standar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit SA 0 Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 MATERIALITAS DALAM TAHAP PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 02 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK

Lebih terperinci

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI EXPOSURE DRAFT STANDAR PENGENDALIAN MUTU STANDAR PERIKATAN JASA 0 PERIKATAN KOMPILASI PENGENDALIAN MUTU BAGI KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Exposure Draft

Lebih terperinci

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit. SA Seksi 722 INFORMASI KEUANGAN INTERIM Sumber : PSA No. 73 PENDAHULUAN 01. Seksi ini memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan lingkup prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan

Lebih terperinci

STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Indonesian Institute of Certified Public Accountants STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

Lebih terperinci

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No. SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH Sumber: PSA No. 62 PENDAHULUAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini berisi standar untuk pengujian

Lebih terperinci

Standar Audit SA 315. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

Standar Audit SA 315. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya SA Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT PENGINDENTIFIKASIAN DAN PENILAIAN RISIKO KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL MELALUI PEMAHAMAN

Lebih terperinci

Standar audit Sa 550. pihak Berelasi

Standar audit Sa 550. pihak Berelasi Standar audit Sa 550 pihak Berelasi p er us it at at ud ek ep rp ek ed er ep eh up ep et rr ek ob ed om at ad ep rp ek ed er ep eh u i i Standar Audit Standar audit 550 pihak BErElaSi (Berlaku efektif

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PERTANYAAN DAN JAWABAN 01 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Penerapan Berbasis I Secara Proposional Sesuai Ukuran Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT

Lebih terperinci

2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit )

2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit ) 2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit ) Standar Audit ini mengatur tanggung jawab keseluruhan auditor independen ketika melaksanakan

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 530. Sampling Audit

Standar Audit SA 530. Sampling Audit SA 0 Sampling Audit SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 SAMPLING AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk

Lebih terperinci

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN SA Seksi 317 UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN Sumber: PSA No. 31 PENDAHULUAN 01 Seksi mengatur sifat dan lingkup pertimbangan yang harus dilakukan oleh auditor independen dalam melaksanakan

Lebih terperinci

ATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N

ATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N Atestasi Kepatuhan SAT Seksi 500 ATESTASI KEPATUHAN S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk memberikan panduan bagi perikatan

Lebih terperinci

PERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN

PERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN Sa Seksi 337 PERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN Sumber : PSA No. 74 01 seksi ini memberikan panduan tentang prosedur yang harus dipertimbangkan oleh auditor

Lebih terperinci

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Guidelines for auditing management systems. Standar ISO

Lebih terperinci

Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI TANYA DAN JAWAB TJ 01 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

Lebih terperinci

SEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI

SEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI SEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI Salah satu hal yang membedakan profesi akuntan publik dengan profesi lainnya adalah tanggung jawab profesi akuntan publik dalam melindungi kepentingan publik.

Lebih terperinci

SURAT PERIKATAN AUDIT

SURAT PERIKATAN AUDIT SA Seksi 320 SURAT PERIKATAN AUDIT Sumber: PSA No. 55 Lihat Seksi 9320 untuk Interpretasi Seksi ini PENDAHULUAN 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk memberikan panduan tentang: a. Persetujuan dengan klien

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit Standar Prof SA Seksi 3 1 2 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI SA Seksi 315 KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI Sumber: PSA No. 16 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang komunikasi antara auditor pendahulu dengan auditor pengganti

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN SUPERVISI

PERENCANAAN DAN SUPERVISI Standar Profesionail Akuntant Publik SA Seksi 3 1 1 PERENCANAAN DAN SUPERVISI Sumber: PSA No. 05 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan pertama mengharuskan bahwa Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya

Lebih terperinci

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI Laporan praktisi tentang prosedur yang disepakati yang berkaitan dengan asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau tentang efektivitas

Lebih terperinci

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENERAPAN SPM 1 SECARA PROPORSIONAL SESUAI KARAKTERISTIK OPERASI DAN BESAR KECILNYA KANTOR AKUNTAN PUBLIK

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENERAPAN SPM 1 SECARA PROPORSIONAL SESUAI KARAKTERISTIK OPERASI DAN BESAR KECILNYA KANTOR AKUNTAN PUBLIK PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 03 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENERAPAN SPM 1 SECARA PROPORSIONAL SESUAI KARAKTERISTIK OPERASI DAN BESAR KECILNYA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT SA Seksi 325 KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT Sumber: PSA No. 35 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan melaporkan

Lebih terperinci

Standar Pengendalian Mutu SPM 1

Standar Pengendalian Mutu SPM 1 Standar Pengendalian Mutu SPM Pengendalian Mutu bagi Kantor Akuntan Publik yang Melaksanakan Perikatan Asurans (Audit, Reviu, dan Perikatan Asurans Lainnya) dan Perikatan Selain Asurans SPM.indd //0 :0:

Lebih terperinci

REPRESENTASI MANAJEMEN

REPRESENTASI MANAJEMEN SA Seksi 333 REPRESENTASI MANAJEMEN Sumber: PSA No. 17 PENDAHULUAN 01 Seksi ini mensyaratkan auditor untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen sebagai bagian dari audit yang dilaksanakan sesuai

Lebih terperinci

PANDUAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR JASA AKUNTANSI

PANDUAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR JASA AKUNTANSI PANDUAN SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR JASA AKUNTANSI Kompartemen Kantor Jasa Akuntansi Oleh Feroza Ranti Ketua Bidang Peningkatan Kompetensi & Implementasi IAI Kompartemen Akuntan Kantor Jasa Akuntansi

Lebih terperinci

STANdAR PENGENDALIAN MUTU 1 PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS

STANdAR PENGENDALIAN MUTU 1 PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS STANdAR PENGENDALIAN MUTU PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Tanggapan tertulis atas exposure draft paling lambat diterima pada Agustus 0. Dewan Standar Profesi

Lebih terperinci

Panduan Standar Pengendalian Mutu 1: Pengendalian Mutu bagi KJA yang Melaksanakan Perikatan Selain Perikatan Asurans

Panduan Standar Pengendalian Mutu 1: Pengendalian Mutu bagi KJA yang Melaksanakan Perikatan Selain Perikatan Asurans IKATAN AKUNTAN INDONESIA KOMPARTEMEN AKUNTAN KANTOR JASA AKUNTANSI Panduan Standar Pengendalian Mutu 1: Pengendalian Mutu bagi KJA yang Melaksanakan Perikatan Selain Perikatan Asurans Dra. Tia Adityasih,

Lebih terperinci

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL SA Seksi 323 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL Sumber: PSA No. 56 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi sebagai berikut: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui

Lebih terperinci

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA IKATAN AKUNTANSI INDONESIA Aturan Etika ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan

Lebih terperinci

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA DEWAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA DEWAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA DEWAN STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK 2007 2008 Djohan Pinnarwan Syarief Basir Eddy Setiawan Fitradewata Teramihardja Godang P. Panjaitan Handri Tjendra Johannes Emile

Lebih terperinci

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA 40 4. Standar pelaporan Ke-4: Tujuan standar pelaporan adalah untuk mencegah salah tafsir tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh akuntan bila namanya dikaitkan dengan laporan keuangan: 01. Seorang akuntan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MUTU. KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN

SISTEM PENGENDALIAN MUTU. KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN A. Pendahuluan Untuk menjamin Kantor Jasa Akuntansi (KJA) Dr. Suryo Pratolo & Rekan bekerja secara profesional dan menjaga etika profesi, maka perlu

Lebih terperinci

Modul ke: INTERNAL AUDIT. Berhubungan Dengan Auditor Eksternal. Yessie, SE, Msi. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

Modul ke: INTERNAL AUDIT. Berhubungan Dengan Auditor Eksternal. Yessie, SE, Msi. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: 12 Afly Fakultas EKONOMI DAN BISNIS INTERNAL AUDIT Berhubungan Dengan Auditor Eksternal Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI Signifikansi dan manfaat koordinasi dengan auditor ekstern Auditor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan audit merupakan sarana atau media yang digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai kewajaran penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan kepada para pengguna

Lebih terperinci

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI Audit atas Estimasi Akuntansi SA Seksi 342 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI Sumber: PSA No. 37 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit kompeten

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis. SA Seksi 710 PERTIMBANGAN KHUSUS DALAM AUDIT BISNIS KECIL Sumber : PSA No. 58 PENDAHULUAN 01. Pernyataan Standar Auditing yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia diterapkan dalam audit informasi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN

KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN SA Seksi 360 KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN Sumber : PSA No. 68 PENDAHULUAN 01 Beberapa pernyataan standar auditing telah memberikan panduan tentang hubungan antara auditor dengan manajemen. Seksi ini menguraikan,

Lebih terperinci

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga STANDAR AUDITING SA Seksi 200 : Standar Umum SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga SA Seksi 500 : Standar Pelaporan Keempat STANDAR UMUM 1.

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN SA yang berlaku umum mengenai pekerjaan lapangan yang pertama mengharuskan dilakukannya perencanaan yang memadai. Auditor harus melakukan perencanaan kerja yang memadai

Lebih terperinci

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN SA Seksi 330 PROSES KONFI RMASI Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang proses konfirmasi dalam audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang

Lebih terperinci

ED SPM 1: PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS

ED SPM 1: PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS 1 ED SPM 1: PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Grha Akuntan, 3 Agustus 2017 Materi ini dipersiapkan sebagai bahan pembahasan isu terkait, dan tidak merepresentasikan

Lebih terperinci

ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK

ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 07 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Menyongsong Berlakunya Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang Baru

Menyongsong Berlakunya Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang Baru Edisi: V/Mei 2009 Menyongsong Berlakunya Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang Baru Oleh : Syarief Basir, Ak, CPA, MBA Setelah melalui serangkaian proses yang relatif panjang dan lama, akhirnya pada Agustus

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DEWAN KOMISARIS PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK TANGGAL 11 DESEMBER 2017 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 3 2. Fungsi, Tugas dan Tanggung

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI SA Seksi 315 KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI Sumber: PSA No. 16 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang komunikasi antara auditor pendahulu dengan auditor pengganti

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN SA Seksi 319 PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber : PSA No. 69 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang pertimbangan auditor atas pengendalian intern klien

Lebih terperinci

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No.

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No. SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR Sumber: PSA No. 36 Lihat SA Seksi 9553 untuk Interpretasi Seksi ini PENDAHULUAN 01

Lebih terperinci

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN Daftar Isi Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 300 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN Penunjukan auditor independen; perencanaan dan supervisi; risiko audit dan materialitas dalam pelaksanaan audit; pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku profesional akuntan publik salah satunya diwujudkan dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional audit behavior). Perilaku

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya

Lebih terperinci

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Lebih terperinci

EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT KERANGKA UNTUK PERIKATAN ASURANS INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT KERANGKA UNTUK PERIKATAN ASURANS INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT KERANGKA UNTUK PERIKATAN ASURANS Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia Tanggapan tertulis atas exposure draft ini diharapkan

Lebih terperinci

TATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON

TATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON TATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON Lampiran I Tata cara verifikasi pengalaman praktik berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Asosiasi Nomor

Lebih terperinci

Kode Etik Profesi Akuntan Publik

Kode Etik Profesi Akuntan Publik Kode Etik Profesi Akuntan Publik Per Oktober 00 Diterjemahkan (dengan modifikasi) dari Code of Ethics For Professional Accountants yang ditetapkan oleh International Ethics Standards Broad for Accountants

Lebih terperinci

Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang

Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang Pada Standar Pekerjaan Lapangan #1 (PSA 05) menyebutkan bahwa Pekerjaan (audit) harus direncanakan sebaik-baiknya, dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya Perencanaan audit meliputi

Lebih terperinci

REPRESENTASI MANAJEMEN

REPRESENTASI MANAJEMEN SA Seksi 333 REPRESENTASI MANAJEMEN Sumber: PSA No. 17 PENDAHULUAN 01 Seksi ini mensyaratkan auditor untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen sebagai bagian dari audit yang dilaksanakan sesuai

Lebih terperinci

STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA

STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA LAMPIRAN III PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APIP PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA

Lebih terperinci

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN SA Seksi 543 BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN Sumber: PSA No. 38 Lihat SA Seksi 9543 untuk Interpretasi Seksi ini. PENDAHULUAN 01 Seksi ini berisi panduan bagi auditor independen

Lebih terperinci

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL Latar Belakang Definisi dan Ruang Lingkup Standar Atribut dan Standar Kinerja Kode Etik tedi last 01/17 LATAR BELAKANG. Faktor yang mendorong Manajemen membentuk

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,

Lebih terperinci

BAB 1 PROFESI AUDITING

BAB 1 PROFESI AUDITING PERTANYAAN TINJAUAN BAB 1 PROFESI AUDITING 1-1 (Tujuan 1-5) Jelaskan hubungan antara jasa audit, jasa atestasi, dan jasa assurance, serta berikan contoh masing-masingnya. Jasa Assurance adalah jasa professional

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA SA Seksi 623 LAPORAN KHUSUS Sumber: PSA No. 41 PENDAHULUAN 01 Seksi ini berlaku untuk laporan auditor yang diterbitkan dalam hubungannya dengan: a. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan basis akuntansi

Lebih terperinci