Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK"

Transkripsi

1 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

2 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kesehatan Ekosistem

3

4 Buku ini dapat diterbitkan berkat dukungan United States Agency for International Development (USAID). Opini yang tertulis dalam buku ini murni merupakan pendapat tim penulis dan tidak merefleksikan pandangan USAID ataupun pemerintah Amerika Serikat. USAID menjamin hak bebas royalti noneksklusif dan permanen untuk mereproduksi, mempublikasi, serta mempergunakan buku ini dalam bentuk apapun, juga memberikan wewenang bagi pihak lain dalam menggunakannya untuk kepentingan Pemerintah.

5 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Editor: Tim Indohun ISBN Diterbitkan oleh: Indohun National Coordinating Office Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok Jawa Barat Telp./Fax. (021) nco@indohun.org Website :

6 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Kata Pengantar Dalam rahmat Tuhan YME kami dapat menyelesaikan terjemaahan Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health. Buku ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para ahli yang mempunyai keahlian yang mendalam di dalam displin ilmu mereka untuk bekerjasama lintas disiplin dalam rangka menjawab permasalahan yang kompleks terkait One Health. Terdapat tujuh bab yang akan membantu membangun keahlian, pengetahuan, dan kemampuan para peserta kursus untuk dapat secara efektif mencari jawaban terhadap permasalahanpermasalahan kesehatan masyarakat melebihi disiplin ilmunya, dan juga agar para peserta dapat berfungsi sebagai satu bagian yang menyatu dengan tim ahli yang bersifat multi-disiplin. Tujuh bab di dalam Buku Panduan Aplikasi Hard Skill One Health meliputi: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health Dasar-dasar Penyakit Menular Manajemen Penyakit Menular Epidemiologi dan Analisis Risiko Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat Kesehatan Ekosistem Perubahan Perilaku Buku ini dirancang oleh tim penyusun yang terdiri dari 33 ahli dari berbagai disiplin ilmu mulai dari ilmu kedokteran hewan, kedokteran, kesehatan masyakarat, ekologi, rancangan instruksional, meliputi lima negara termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat, yang telah bekerjasama selama hampir satu tahun untuk menyusun modul-modul One Health ini, tim penyusun terdiri dari: Dr. Abu Tholib Aman Mr. Irwin Fernandez Chavez Dr. Jeein Chung Dr. Ede Surya Darmawan Dr. Stanley Fenwick Ms. Louise Flynn Dr. Karin Hamilton Dr. Latiffah Hassan Dr. Douglas L. Hatch Dr. Raymond R. Hyatt Ms. Kimberly Kennedy Dr. Nongyao Kasatpibal Dr. Sumalee Lirtmunlikaporn Dr. Roslaini Bin Abd. Majid Dr. Mohd Rizal Abdul Manaf Dr. Walasinee Moonarmart Dr. Saengduen Moonsom Ms. Pornthip Rujisatian Dr. Sarmin MP Dr. Pham Hong Ngan Dr. Felicia Nutter Dr. Mohd Sham Bin Othman Dr. Pham Duc Phuc Dr. Trioso Purnawarman Dr. Jennifer Steele Dr. Agik Suprayogi Ms. Roberta Talmage Dr. Metawee Thongdee Dr. Kriangkrai Thongkorn Mr. Luu Quoc Toan Dr. Ronald Morales Vargas Dr. Le Thi Huong Dr. Le Thi Thanh Xuan Buku ini berasal dari Modul One Health yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga mudah untuk diajarkan kepada mahasiswa kesehatan di Indonesia. Materi yang dirancang dalam buku ini telah dirancang agar anda dapat menyesuaikan isinya terhadap lokasi spesifik anda (universitas, wilayah, negara, dll.). Sebagai contoh, anda mungkin ingin menyesuaikan praktek di lapangan terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan atau satwa liar di wilayah anda; atau mungkin anda ingin memfokuskan perhatian anda pada penyakit-penyakit zoonotic yang prevalensinya paling tinggi di wilayah anda. Jika anda mengajar mahasiswa S2 dan bukan mahasiswa S1, maka anda mungkin ingin menambahkan pekerjaan akademis ke dalam tugas dan bahan bacaan mahasiswa anda. Anda mungkin dapat memasukkan beberapa aspek dari modul One Health ini di matakuliah mahasiswa S1, anda dapat menggunakan materi-materi di dalam modul untuk digunakan dalam workshop untuk para ahli, atau anda dapat memodifikasi materi-materi tersebut untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan di masyarakat. Setiap bab dan materi telah dirancang agar dapat menyesuaikan dan menyelaraskan dengan rencana pemakaiannya. Berkreasilah dan jadikanlah materi ini berguna untuk anda. Salam, Koordinator INDOHUN ix

7 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health x

8 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Pendahuluan One Health merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling bergantung satu sama lain atau interdependen, dan tenaga profesional yang bekerja dalam area tersebut akan dapat memberikan pelayanan terbaik dengan saling berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai semua faktor yang terlibat dalam penyebaran penyakit, kesehatan ekosistem, serta kemunculan patogen baru dan agen zoonotik, juga kontaminan dan toksin lingkungan yag dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas substansial, serta berdampak pada pertumbuhan sosioekonomik, termasuk pada negara berkembang. Informasi lebih lanjut mengenai buku ini, hubungi: INDOHUN NCO Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok Jawa Barat Telp./Fax. (021) nco@indohun.org Website : Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health dan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health dapat digunakan secara bersamaan ataupun individual oleh para pengajar. Buku ini terdiri dari masing-masing tujuh bab atau modul. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health yaitu Konsep dan Pengetahuan tentang One Health; Dasar-dasar Penyakit Menular; Manajemen Penyakit Menular; Epidemiologi dan Analisis Risiko; Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat; Kesehatan Ekosistem; dan Perubahan Perilaku. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health yaitu Kolaborasi dan Kemitraan; Komunikasi dan Informatika; Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika; Kepemimpinan; Manajemen; Kebijakan, Advokasi and Regulasi; dan Systems Thinking. Pemanfaatan buku ini disesuaikan dengan kebutuhan dari pengajar. Pemodifikasian susunan bab dapat dilakukan. Setiap bab memiliki bobot pengajaran yang berbeda, sehingga dapat diajarkan dalam beberapa sesi. Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari buku ini adalah untuk: menambah pengetahuan dan meningkatkan kolaborasi lintas-sektor serta antarprofesi; memberikan strategi praktis yang bermanfaat untuk investigasi lapangan wabah penyakit sekaligus menjadi paparan realistis bagi mahapeserta dan fakultas mengenai kemunculan penyakit infeksi, temasuk agen infeksi zoonotik, agen infeksi yang baru diidentifikasi yang mampu menyebabkan ancaman pandemi, kampanye peningkatan kesadaran publik dan manajemen penyakit, serta kesehatan ekosistem dan lingkungan; dan meningkatkan kerja sama di kalangan petugas kesehatan pemerintah tingkat nasional, regional, serta kabupaten yang tertarik pada prinsip One Health, bersama dengan agen kesehatan multilateral (misalnya Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization [WHO], Badan Makanan dan Pertanian Persatuan Bangsa- Bangsa/Food and Agriculture Organization of the United Nations [FAO], serta Badan Kesehatan Satwa Dunia/World Organisation for Animal Health [OIE]), juga lembaga swadaya masyarakat (LSM)/non-governmental organizations (NGOs) dan pihak swasta. Keterangan berikut wajib dicantumkan oleh siapa saja yang hendak menduplikasi bahan atau isi rangkaian modul One Health: Modul Pendidikan One Health, Southeast Asia One Health Network (SEAOHUN),

9 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 2

10 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Contoh: Modul OH menjadi Paparan PowerPoint Buku: Panduan Aplikasi One Health: Hard Skill Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health Sub bab: Kesehatan Ekosistem Sub Bab: Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat Sub Bab: Perubahan Perilaku Buku: Panduan Aplikasi One Health: Soft Skill Sub bab: Kepemimpinan Sub bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika Sub Bab: Komunikasi dan Informatika Sub Bab: Kolaborasi dan Kemitraan 3

11 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 4

12 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Bab 2: Kesehatan Ekosistem BAB 2 Deskripsi Modul dan Outcome dari Pembelajaran Modul ini mengemukakan mengenai pemahaman akan prinsip dasar kesehatan ekosistem dalam konteks One Health. Di akhir modul, mahapeserta diharapkan sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai dinamika ekosistem sehingga mereka dapat bekerja dengan tenaga profesional bidang lingkungan untuk menganalisis seberapa besar efek perubahan alami dan antropogenik pada lingkungan dapat memengaruhi kesehatan manusia dan hewan secara lokal, regional, hingga nasional. Di akhir kelas, mahapeserta diharapkan sudah memahami bagaimana mencari jawaban, kapan harus memanggil tenaga profesional, serta memiliki latar belakang pengetahuan dan kosa kata yang adekuat untuk bekerja bersama tenaga profesional. Target peserta Mahasiswa S1; atau Partner, Praktisi, dan Tenaga profesional One Health Peta Pembelajaran Konsep Fundamental mengenai Kesehatan Ekosistem dan Hubungannya dengan Kesehatan Manusia dan Hewan Analisis Efek Beberapa Perubahan Antropogenik terhadap Ekosistem Analisis Efek Penghujung/Hilir pada Kesehatan Manusia dan Hewan Komponen Abiotik Ekosistem Identifikasi Faktor- Faktor yang dapat Berpengaruh Buruk terhadap Ekosistem Analisis Perubahan Ekosistem Regional/Daratan dan Efeknya terhadap Kesehatan Manusia dan Hewan Komponen Biotik Ekosistem Hubungan antara Ekosistem dengan Kesehatan Manusia dan Hewan Analisis Perubahan Iklim sebagai Contoh Dampak Global terhadap Perubahan Ekosistem dan Akibatnya terhadap Kesehatan Kompetensi Kompetensi #1 Memahami prinsip ekologi/ekosistem fundamental Tujuan Pembelajaran untuk Mengembangkan Kompetensi Memahami prinsip dasar ekologi dan ekosistem terkait kesehatan manusia dengan mampu mendeskripsikan: Komponen abiotik pada suatu ekosistem: air, karbon, dan nitrogen. Komponen biotik pada suatu ekosistem, misalnya tingkat tropis, termasuk produsen serta konsumen primer dan sekunder. 73

13 INDOHUN Kompetensi #2 Mengenali hubungan antara ekosistem, kesehatan hewan, dan kesehatan manusia Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Tujuan Pembelajaran untuk Mengembangkan Kompetensi Mampu menjelaskan bagaimana kesehatan ekosistem mempengaruhi kesehatan hewan dan manusia: Kualitas udara Kualitas air Tanah Habitat Keragaman hayati (biodiversitas) Peran daerah belum berkembang terhadap kenyamanan spiritual dan kultural Kompetensi #3 Analisis efek dampak langsung pada lingkungan Gambaran Umum Tujuan Pembelajaran untuk Mengembangkan Kompetensi Analisis bagaimana perubahan alami dan antropogenik dapat memengaruhi ekosistem secara langsung serta dapat pula berdampak pada kesehatan hewan dan manusia: Konversi hutan Perkembangan industri dan kota Bencana alam Waktu Topik Perlengkapan 60 Menit Pendahuluan mengenai Kesehatan Ekosistem Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding kosong Lembar balik (flipchart) atau papan tulis dengan spidol Materi modul dalam bentuk slide power point 60 Menit Siklus Abiotik Gambaran Umum dan Spesifikasi Air, Karbon, dan Nitrogen 60 Menit Siklus Biotik, Jaring makanan, dan Ekosistem Asia Tenggara Menit Ekosistem di Asia Tenggara: Nilai dan Layanan 80 Menit Faktor-faktor yang Merusak Ekosistem: Alami dan Buatan Manusia Panduan untuk peserta Lembar balik (flipchart) atau papan tulis dengan spidol Materi modul dalam bentuk slide power point Panduan untuk peserta Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding kosong Lembar balik (flipchart) atau papan tulis dengan spidol Materi modul dalam bentuk slide power point Panduan untuk peserta Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding kosong Lembar balik (flipchart) atau papan tulis dengan spidol Materi modul dalam bentuk slide power point Panduan untuk peserta Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding kosong Lembar balik (flipchart) atau papan tulis dengan spidol Materi modul dalam bentuk slide power point Akses internet 74

14 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Waktu Topik Perlengkapan 60 Menit Efek kerusakan ekosistem serta Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding kosong dampaknya pada kesehatan manusia Lembar balik (flipchart) atau papan tulis dengan dan hewan: Skala Lokal, Regional, spidol dan Nasional Materi modul dalam bentuk slide power point 60 Menit Perubahan Iklim, Ekosistem, Kesehatan Manusia dan Hewan 60 Menit Simulasi Pertambangan Emas (Gold Mining) 60 Menit Refleksi pembelajaran, Evaluasi dan Ujian opsional Sumber Rujukan Fasilitator Panduan untuk peserta Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding kosong Lembar balik (flipchart) atau papan tulis dengan spidol Materi modul dalam bentuk slide power point Panduan untuk peserta Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding kosong Lembar balik (flipchart) atau papan tulis dengan spidol Materi modul dalam bentuk slide power point Panduan untuk peserta Ujian (opsional) Panduan untuk peserta 1. Corvalan, C., et al. (2005) Ecosystems and Human Well-Being: Health Synthesis. World Health Organization. Retrieved from 2. Costanza, R., D Arge, R., and de Groot, R. (1997) The value of the world s ecosystem services and natural capital. Nature 387 ( ). Retrieved from 3. Sekercioglu, C. H. (2010) Chapter 3: Ecosystem Functions and Services. In Sodhi, N.S. and Ehrlich, P.R. Conservation Biology for All. London: Oxford University Press. Retrieved from Chapter3.pdf. 4. Lindberg, K., Furze, B., Staff, M. and Black, R. (1997). Asia-Pacific Forestry Sector Outlook Study: Ecotourism and other Services Derived from Forests in the Asia-Pacific Region: Outlook to

15 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Sub Bab: Pendahuluan Mengenai Kesehatan Ekosistem Tujuan Pembelajaran: Metode Belajar: Waktu: Perlengkapan dan Bahan: Tugas Sebelum Kelas: Menjelaskan prinsip dasar ekosistem Memaparkan cakupan dan tujuan kelas Diskusi Kelompok Besar; Kuliah 60 menit Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding kosong Lembar balik (Lembar Balik (flipchart)) atau papan tulis dengan spidol Materi modul dalam bentuk slide power point Panduan untuk peserta Membaca Assessing Ecosystem Health atau Penilaian Kesehatan Ekosistem (Rapport, Constanza dan McMichael) Catatan untuk Fasilitator Sebelum kelas Sebelum kelas dimulai, peserta sudah harus membaca artikel berikut. Artikel ini mungkin akan sulit dimengerti, namun artikel ini mencakup sebagian besar konsep penting dan komprehensif mengenai modul ini. Dengan demikian, artikel ini akan memberikan peserta gambaran umum yang sangat baik mengenai kesehatan ekosistem dan oleh karenanya peserta harus benar-benar memahami isinya di akhir modul. Assessing Ecosystem Health atau Penilaian Kesehatan Ekosistem oleh D.J. Rapport, R. Constanza, and A.J. McMichael. TREE v. 13, no. 10 Oktober Diskusi Kelompok Besar Kuliah 15 Menit 20 Menit Tanyakan pada kelas pertanyaan berikut dan dokumentasikan jawaban mereka pada flipchart atau papan tulis: Menurut Anda, seperti apakah ekosistem yang sehat itu? Berikan beberapa contoh dari artikel yang dapat memengaruhi kesehatan ekosistem Pendahuluan mengenai Kesehatan Ekosistem Berikan pendahuluan singkat mengenai ekosistem, kesehatan ekosistem, dan hubungan antara ekosistem dan One Health. Lihat slide power point modul untuk catatan detail akan konsep ini. Pada sesi kuliah ini, Anda akan memaparkan topik-topik berikut ini: Definisi Ekosistem, Kesehatan Ekosistem, dan Keragaman Hayati (Biodiversitas) Atribut primer Ekosistem Komponen, Struktur, dan Fungsi Ekosistem Ekosistem dan One Health Ketika menutup sesi kuliah ini, tanyakan pada kelas pertanyaan berikut: Apa saja ekosistem di area di sekitar universitas ini? Bagaimana Anda mendapatkan manfaat dari ekosistem tersebut? Bagaimana kesehatan Anda bergantung pada ekosistem? 76

16 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Kuliah Tugas Pekerjaan Rumah 20 Menit 5 Menit Gambaran Umum Modul Berikan gambaran umum yang singkat mengenai Modul Kesehatan Ekosistem, ulas mengenai agenda kelas dan kompetensi inti modul. Kompetensi Inti Modul Kesehatan Ekosistem Pahami prinsip ekosistem/ekologi fundamental Kenali hubungan antara ekosistem, kesehatan hewan, dan kesehatan manusia Analisis efek dampak langsung pada lingkungan Agenda Modul 60 menit Pendahuluan mengenai Kesehatan Ekosistem 60 menit Siklus Abiotik Ikhtisar dan Kekhususan Air, Karbon, dan Nitrogen 60 menit Siklus Biotik, Jaring makanan, dan Ekosistem Asia Tenggara 60 menit Ekosistem di Asia Tenggara: Nilai dan Manfaat 60 menit Faktor-faktor yang Merusak Ekosistem: Alami dan Buatan 60 menit Efek kerusakan ekosistem serta dampaknya pada kesehatan manusia dan hewan: Skala Lokal, Regional, dan Nasional 60 menit Perubahan Iklim, Ekosistem, Kesehatan Manusia dan Hewan 60 menit Simulasi Pertambangan Emas (Mining Simulation) 60 menit Umpan balik dari pengajar, Evaluasi dan Ujian opsional Kelompok Pekerjaan Rumah Siklus Abiotik Bagi peserta menjadi tiga kelompok dan tentukan satu dari tiga siklus abiotik ini pada tiap kelompok: air, karbon, atau nitrogen. Setiap kelompok diminta untuk mengulas topik dan membuat presentasi mengenai subjek tersebut untuk dipaparkan di kelas. Mereka dapat menggunakan slide power point modul mengenai Siklus Abiotik sebagai titik awal. Setiap kelompok sebaiknya mempersiapkan diri untuk mendiskusikan seberapa penting siklus ini dan efek kerusakannya pada kesehatan manusia dan hewan. 77

17 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Latihan untuk Peserta Tujuan pembelajaran: Tugas Pra-kelas Menjelaskan prinsip dasar ekosistem. Menampilkan cakupan dan tujuan modul ini. Membaca Assessing ecosystem health (Rapport, Constanza and McMichael) Tugas Bacaan Sebelum kelas dimulai, bacalah artikel berikut dan persiapkan untuk mendiskusikannya di kelas: Assessing ecosystem health (Rapport, Constanza and McMichael) Tugas bacaan Pendahuluan mengenai Kesehatan Ekosistem Kuliah Ekosistem merupakan sebuah komunitas hidup organisme (tumbuhan, hewan dan mikroba) dalam hubungannya dengan komponen tak hidup lingkungan (misalnya udara, air dan mineral tanah); kedua komponen ini berinteraksi sebagai suatu sistem. Komponen-komponen biotik dan abiotik dianggap saling berhubungan melalui siklus nutrisi dan aliran energi. Ekosistem sehat adalah ekosistem yang stabil dan berkelanjutan, mampu mempertahankan karakternya dalam komposisi, organisasi, dan fungsi dari waktu ke waktu, serta memiliki ketahanan terhadap stres Bagaimana pendapat Anda? Apa saja ekosistem di area universitas ini? Bagaimana Anda dapat memperoleh manfaat dari ekosistem tersebut? Bagaimana kesehatan Anda bergantung pada ekosistem? 78

18 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Catatan: Pekerjaan Rumah Ekosistem yang ditugaskan: Air Karbon : Nitrogen Pekerjaan Rumah Gunakan presentasi PowerPoint mengenai Siklus Abiotik sebagai panduan, buat presentasi yang menggambarkan siklus, mengapa sistem penting dan efeknya terhadap kesehatan manusia jika terganggu. 79

19 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Sub Bab: Siklus Abiotik Tujuan Pembelajaran: Metode Belajar: Waktu: Perlengkapan dan Bahan: Tugas Sebelum Kelas Menjelaskan mengenai siklus abiotik ekosistem: air, karbon, dan nitrogen Aktivitas kelompok kecil 60 Menit Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding kosong Lembar balik (flipchart) atau papan tulis dengan spidol Materi modul dalam bentuk slide power point Panduan untuk peserta Baca Deforestation and Malaria: Revising the Human Ecology Perspective atau Penggundulan Hutan dan Malaria: Revisi Perspektif Ekologi Manusia (Pattanayak, Subhrendu K., dan Yasuoka, Junko) Catatan untuk Fasilitator Sebelum kelas Sebelum kelas dimulai, kelompok sebaiknya sudah mempersiapkan presentasi mengenai siklus abiotik sesuai dengan pembagian yang dilakukan pada sesi sebelumnya. Arahkan peserta pada slide Siklus Abiotik yang ada pada presentasi modul sebagai panduan untuk mempresentasikan siklus sesuai tugas yang diberikan pada mereka. Setiap kelompok diharapkan siap untuk mendiskusikan seberapa penting siklus tersebut dan efeknya pada kesehatan hewan dan manusia bila siklus itu rusak. 5 Menit Pendahuluan mengenai Siklus Abiotik Awali sesi dengan menyampaikan garis besar konsep yang akan dicakup pada sesi ini: Ekologi, Ekosistem, dan Ekologi Ekosistem Siklus Abiotik (air, karbon, dan nitrogen) Bagaimana faktor fisik dan kimia membentuk lingkungan abiotik Aktivitas Kelompok Kecil 55 Menit Sampaikan pada peserta bahwa mereka akan mengulas lingkungan biotik dan berbagai tipe ekosistem yang berbeda pada sesi selanjutnya. Siklus Abiotik: Air, Karbon, dan Nitrogen Setelah pendahuluan, berikan peserta beberapa menit untuk berkumpul bersama kelompok pekerjaan rumah mereka dan menyiapkan presentasi mereka. Setiap kelompok akan mempresentasikan topik yang dibagikan dan setelah seluruh presentasi, kelas akan mendiskusikan mengenai seberapa penting tiap siklus dan bagaimana kerusakannya dapat memengaruhi kesehatan manusia dan hewan. Catatan: Sebagai fasilitator, Anda harus mengulas bagian catatan pada slide power point modul sebelum kelas dimulai dan pastikan presentasi peserta benar-benar mencakup setiap topik penting dan fakta yang mereka sajikan akurat. Paling tidak, presentasi mereka harus mencakup terminologi dan garis besar konsep berikut. 80

20 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Siklus Abiotik: Air Siklus Abiotik: Karbon Siklus Abiotik: Nitrogen Berbagai bentuk presipitasi yang berbeda Infiltrasi/penyerapan Air permukaan Air tanah Mata air Gunung es (glaciers) Intersepsi Evaporasi Transpirasi Akuifer Aliran Kolam/waduk Karbon dioksida (CO 2 ) Sumber Lubuk (sink) Mineralisasi Denitrifikasi Fiksasi Nitrifikasi Pencucian (leaching) Pembaruan tanaman/ Pembuangan tanaman 81

21 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Tugas Sebelum Kelas Menjelaskan mengenai siklus abiotik ekosistem: air, karbon, dan nitrogen Baca Deforestation and Malaria: Revising the Human Ecology Perspective atau Penggundulan Hutan dan Malaria: Revisi Perspektif Ekologi Manusia (Pattanayak, Subhrendu K., dan Yasuoka, Junko) Air, karbon, dan nitrogen Aktivitas Kelompok Kecil dan Diskusi Kelompok Besar THE CONCEPT OF ECOSYSTEMS Ecology Individuals Populations Communities Ecosystem Abiotic components Biotic components Ecosystem Ecology Functional aspects Source: tx.english-ch.com/teacher/owen/levelc/amazing-icebergs-and-their-role-in-the-ecosystem/ Catatan: Catatan: 82

22 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Siklus Biotik, Jaring Makanan, dan Ekosistem Asia Tenggara Tujuan Pembelajaran: Metode Belajar: Waktu: Perlengkapan dan Bahan: Menjelaskan konsep siklus biotik dan jaring makanan Mendemonstrasikan bagaimana mengaplikasikan hal tersebut dalam lingkup ekosistem besar Asia Tenggara Diskusikan dinamika dasar hutan bakau, hutan hujan tropis, dan batu karang Kuliah 60 Menit Komputer, Proyektor LCD, Layar/dinding kosong Lembar balik (flipchart) atau papan tulis dengan spidol Materi modul dalam bentuk slide power point Panduan untuk peserta Catatan untuk Fasilitator Kuliah 50 Menit Gambaran Umum Siklus Biotik, Jaring Makanan, dan Ekosistem Asia Tenggara Sampaikan kuliah mengenai siklus biotik yang mencakup garis besar topik di bawah ini. Ulas mengenai detail catatan slide powerpoint modul. Komponen Ekosistem: Siklus Abiotik dan Biotik Siklus Energi Tingkat Tropis, Rantai Makanan, dan Jaring Makanan Ekosistem Asia Tenggara: hutan bakau, hutan hujan tropis, dan batu karang. Manfaat Ekosistem Nilai Ekosistem Tugas Presentasi Jaring Makanan Ekosistem Setelah kuliah, bagi peserta menjadi tiga kelompok dan jelaskan bahwa setiap kelompok akan mengambil salah satu peran di antara ekosistem Asia Tenggara antara hutan bakau, hutan hujan tropis, dan batu karang. Mereka ditugasi untuk benar-benar memahami dan menjadi ahli akan ekosistem dan aspek berikut: Siklus nutrien Jaring makanan Status di negara mereka (yang sesuai) Ancaman ekosistem Manfaat yang dapat diberikan oleh ekosistem Hal-hal yang dapat merusak fungsi ekosistem Bagaimana ekosistem berinteraksi dengan kesehatan hewan dan manusia 83

23 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Tugas Pekerjaan Rumah 10 Menit Pada kelas selanjutnya, setiap kelompok harus mempresentasikan jaring makanan pada ekosistem mereka. Peserta sebaiknya melakukan penelitian berdasarkan tinjauan literatur di perpustakaan atau telusur dalam jaringan (daring) dengan kelompok mereka dan memastikan bahwa seluruh fakta yang didapat bersifat akurat. Seringkali, gambaran umum ekosistem ditemukan pada telusur daring atau dalam buku yang meliputi hewan dan tanaman yang tidak terdapat di Asia Tenggara. Peserta harus memastikan bahwa jaring makanan akurat pada wilayah mereka. Presentasi direncanakan akan berdurasi sekitar 5 menit. Disarankan peserta dapat mengunjungi situs-situs berikut untuk memulai studi atau penelitian mereka: Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) Science Direct World Resources Institute (WRI) Daftar link ke sumber rujukan tambahan tercakup dalam Panduan untuk Peserta dan pada slide power point modul. 84

24 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Siklus Energi Menjelaskan konsep siklus biotik dan jaring makanan Mendemonstrasikan bagaimana mengaplikasikan hal tersebut dalam lingkup ekosistem besar Asia Tenggara Diskusikan dinamika dasar hutan bakau, hutan hujan tropis, dan batu karang Kuliah University of Michigan the Concept of the Ecosystem. Accessed from /ecosystem.html Catatan: 85

25 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Jaring Makanan University of Michigan the Concept of the Ecosystem. Accessed from Catatan: 86

26 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Ekosistem Asia Tenggara Hutan bakau Hutan Tropis Terumbu Karang en.wikipedia.org Catatan: 87

27 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pekerjaan Rumah Menjadi ahli pada ekosistem yang ditentukan Hutan bakau Hutan Hujan Tropis Terumbu Karang Pekerjaan Rumah Mempelajari ekosistem, termasuk: Siklus nutrien Jaring makanan Status dalam negara mereka (bila sesuai) Ancaman ekosistem Manfaat/layanan yang dapat disediakan oleh ekosistem Apa yang dapat mengganggu fungsi ekosistem Bagaimana ekosistem memengaruhi kesehatan hewan dan kesehatan manusia Mempersiapkan presentasi kreatif mengenai jaring makanan dalam ekosistem Anda. Catatan: Terdapat banyak versi di Internet, namun pastikan akurasinya. Data dari Internet seringkali mencakup hewan yang sebenarnya tidak ada pada benua tersebut. Pastikan jaring makanan Anda akurat untuk area Anda dan Anda harus mampu menjelaskan perannya masing-masing. 88

28 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Ekosistem Asia Tenggara: Nilai dan Manfaat Tujuan Pembelajaran: Metode Belajar: Waktu: Perlengkapan dan Bahan: Tugas Sebelum Kelas: Identifikasi dan bandingkan nilai dan manfaat ekosistem di Asia Tenggara Hargai dan apresiasi perbedaan nilai dan manfaat pada setiap negara di Asia Tenggara Kuliah; Diskusi Kelompok; Presentasi Peserta Menit Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding kosong Lembar Balik (flipchart) atau papan tulis dengan spidol Slide power point Modul Handout Chapter 2: Services Provided by Forests. In Ecotourism and Other Services Derived From Forests in The Asia-Pacific Region: Outlook to 2010, Lindberg. K. Handout Economic Values of coral reef, mangrove, and Seagrasses: A Global Compilation, Conservation International, The Ocean Foundation. ICRI and NOAA. Handout Ecosystem service values for mangrove in Southeast Asia: A meta-analysis and value transfer application. Ecosystem Services. Brander, L., Wagtendon, A., Hussain Baca cepat Ecosystems and human well-being: health synthesis. World Health Organization (2005) Baca cepat The value of the world s ecosystem services and natural capital, Costanza, R., d Arge, R., and de Groot, R. (1997) Baca cepat Ecosystem functions and services in Sodhi, N.S. and Ehrlich P.R. Conservation Biology for All. Catatan untuk Fasilitator Pra-kerja Sebagai tambahan untuk mempersiapkan Presentasi Jaring Makanan Ekosistem, peserta harus membaca bahan bacaan berikut sebelum kelas dimulai. Peserta tidak perlu membaca seluruh halaman, namun dapat dilakukan melalui metode baca cepat sehingga peserta tidak asing dengan topik dan konsep berikut. Baca cepat Ecosystems and human well-being: health synthesis. World Health Organization (2005) Baca cepat The value of the world s ecosystem services and natural capital, Costanza, R., d Arge, R., de Groot, R. (1997) Baca cepat Ecosystem functions and services in Sodhi, N.S. and Ehrlich P.R. Conservation Biology for All. Aktivitas Kelompok Besar Menit Presentasi Jaring Makanan Ekosistem Persilakan peserta mempresentasikan pekerjaan rumah yang telah diberikan pada sesi sebelumnya. Berikan waktu di antara presentasi untuk sesi tanya jawab. Waktu yang diberikan sekitar 5 menit setiap presentasi. 89

29 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Kuliah 40 Menit Sejarah Pergerakan Lingkungan dan Peningkatan Fokus terhadap Isu Lingkungan Berikan kuliah mengenai pergerakan lingkungan Amerika yang dapat ditemukan dalam slide powerpoint presentasi modul. Jelaskan mengenai sejarah diketahuinya peran penting lingkungan. Di Amerika, pergerakan lingkungan dikatalisasi oleh Hari Bumi 22 April Gerakan lingkungan telah bervariasi di seluruh dunia dan telah mencerminkan isu-isu spesifik negara, seperti bendungan, deforestasi/penggundulan hutan, kontaminasi industrial, polusi udara, pengeboran minyak dan gas, pertambangan, dan tenaga nuklir. Karena semakin banyak perhatian tercurah pada isu-isu lingkungan, lebih banyak dana mulai dikucurkan untuk mencari bukti ilmiah akan nilai dan manfaat ekosistem. Akibat bencana Exxon Valdez di Alaska pada tahun 1989, terdapat keinginan untuk memberikan nilai ekonomi pada manfaat yang telah diberikan oleh ekosistem sekaligus nilai untuk hewan. Hal ini dilakukan melalui bidang ekonomi lingkungan. Selain nilai ekonomi, berbagai komponen ekosistem memainkan fungsi yang penting seperti yang telah kita bahas dalam siklus abiotik dan biotik. Program saat ini untuk menilai manfaat ekosistem termasuk REDD dan REDD+. Keduanya adalah program yang disponsori PBB yang mendapatkan dukungan di seluruh dunia. Berikut adalah deskripsinya: Pengurangan emisi dari Penggundulan dan Degradasi Hutan (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation atau REDD) merupakan upaya menciptakan nilai finansial untuk karbon yang tersimpan di hutan, menawarkan insentif bagi negara-negara berkembang untuk menurunkan emisi lahan hutan dan berinvestasi dalam jalur rendah-karbon untuk perkembangan yang berkelanjutan. REDD + melampaui deforestasi dan degradasi hutan, serta meliputi peran konservasi, pengelolaan hutan, dan peningkatan persediaan karbon hutan (Program REDD PBB Tentang REDD+. Diakses dari org/aboutredd/tabid/102614/default.aspx) REDD+ Deforestasi dan degradasi hutan melalui perluasan pertanian, konversi ke padang rumput, pembangunan infrastruktur, penebangan yang merusak, kebakaran dan lain-lain, menyebabkan hampir 20% emisi gas rumah kaca secara global, lebih dari seluruh sektor transportasi global dan kedua tertinggi pada sektor energi. Sekarang jelas bahwa untuk membatasi dampak perubahan iklim dalam arti masyarakat cukup dapat mentoleransi, suhu rata-rata global harus distabilkan dalam dua derajat Celcius. Hal ini hampir mustahil untuk dicapai tanpa mengurangi emisi dari sektor kehutanan, di samping aksi mitigasi lainnya. (Program REDD PBB About REDD+. Diakses dari Program ini bertujuan menggali nilai dan manfaat ekosistem. Manfaat ekosistem berkontribusi bagi kesehatan manusia dan lingkungan serta kesejahteraan manusia dengan memberikan manfaat seperti air dan udara yang bersih, tanah yang subur untuk produksi dan penyerbukan tanaman, serta pencegahan banjir. Catatan: Pendahuluan ini menggambarkan pertumbuhan lingkungan di Amerika. Ini mencakup konsep penting, namun fasilitator harus menambahkan bagaimana pergerakan lingkungan atau kapan isu lingkungan mulai diketahui atau mulai dianggap penting di Negara mereka. 90

30 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Air segar Makanan Kayu, serat, bahan bakar Produk biologis Manfaat Ekosistem Siklus hidrologis diatur dengan fungsi alami ekosistem dan proses geofisik terkait (misalnya evaporasi dan sistem iklim). Sebagai contoh, daerah basah akan menyaring air segar dengan membuang polutan seperti bahan kimia dan toksik. Ketersediaan air sangat penting dan bila air langka, akan membahayakan produksi makanan, kesehatan manusia, perkembangan ekonomi, dan stabilitas geopoliti Ekosistem darat dan laut, baik liar dan dikelola, merupakan sumber makanan dan oleh karena itu memberikan kehidupan yang sehat bagi manusia. Di daerah pedesaan, populasi manusia bergantung pada ekosistem lokal yang produktif lokal yang menyediakan sumber nutrisi dasar. Di daerah perkotaan, manusia bergantung pada ekosistem yang produktif lokal, regional, dan global. Lebih dari setengah dari populasi dunia bergantung pada bahan bakar padat yang merupakan produk langsung dari ekosistem untuk memasak dan menghangatkan. Bahan bakar termasuk kayu, jerami tanaman dan kotoran hewan. Banyak produk yang ditemukan di ekosistem mengandung sifat obat yang digunakan untuk perawatan kesehatan manusia. Penemuan medis dan farmakologis terus berlanjut, terutama di daerah keanekaragaman hayati yang tinggi. Pengaturan penyakit infeksi Manajemen, pengelolaan, dan detoksifikasi nutrien dan sampah Pengaturan iklim Manfaat Ekosistem (Lanjutan) Ekosistem yang masih intak/utuh membatasi virus, bakteri, dan mikroba lainnya serta parasit geografis dan musiman. Ekosistem mendaur-ulang dan mendistribusi-ulang nutrien, yang akan membantu mempertahankan kesehatan flora dan fauna. Kondisi iklim regional bersifat spesifik terhadap ekosistem yang ada. Manfaat ekosistem ini sensitif terhadap kondisi iklim. Nilai Ekosistem Simpulkan kuliah dengan mengulas mengenai nilai-nilai ekosistem. Jelaskan pada kelas bahwa komunitas dan manusia dapat memperoleh manfaat dari ekosistem yang akan meningkatkan kesehatan jiwa, menyediakan perasaan subjektif mengenai tempat dan budaya, serta meningkatkan pengetahuan ilmu sosial dan alam. Ekosistem memberikan nilai pada manusia melalui: Apresiasi estetis Motivasi Pariwisata Sumber genetik Rekreasi Budaya dan spiritualitas Pendidikan Tanyakan pada kelas, Bayangkan komunitas, wilayah, dan negara kita. Bagiamana ekosistem memberikan kita nilai-nilai pada area tersebut? Ambil beberapa tanggapan untuk setiap kategori dan tuliskan di papan tulis atau Lembar Balik (flipchart). 91

31 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Aktivitas Kelompok Kecil 20 Menit Manfaat Ekosistem Asia Tenggara Bagi kelas menjadi tim yang terdiri dari lima peserta. Distribusikan satu set artikel berikut ke setiap tim dan berikan waktu 20 menit untuk mengidentifikasi setidaknya 5 manfaat ekosistem yang disediakan oleh setiap ekosistem di Asia Tenggara. Peserta harus menuliskan manfaat tersebut di Lembar Balik (flipchart) atau papan tulis. Sumber Handout Chapter 2: Services Provided by Forests. In Ecotourism and Other Services Derived From Forests in The Asia-Pacific Region: Outlook to 2010, Lindberg. K. Economic Values of Batu karang, Hutan bakau, and Seagrasses: A Global Compilation, Conservation International, The Ocean Foundation. ICRI and NOAA. Ecosystem service values for hutan bakau in Southeast Asia: A meta-analysis and value transfer application. Ecosystem Services. Brander, L., Wagtendon, A., Hussain, S. Note: As an optional activity, you can find the game Buy, Sell and Trade Ecosystem Services online at Presentasi Kelompok Besar 20 Menit Untuk setiap ekosistem hutan bakau, hutan hujan tropis, dan batu karang persilakan setiap kelompok membagikan respons mereka masing-masing. Pastikan poin-poin berikut tercakup. Hutan bakau Hutan hujan tropis Batu karang Perikanan/Jaring Kualitas udara Bahan mentah makanan Kualitas air Perlindungan banjir Perlindungan pantai Kayu bakar Bahan: kayu Sekuestrasi karbon Keanekaragaman hayati Kualitas air Perlindungan banjir Bahan: kayu, obat Keanekaragaman hayati Perlindungan pantai Pemeliharaan perikanan Siklus nutrien Rekreasi pariwisata Keanekaragaman hayati 92

32 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Tugas Sebelum Kelas: Identifikasi dan bandingkan nilai dan manfaat ekosistem di Asia Tenggara Hargai dan apresiasi perbedaan nilai dan manfaat pada setiap negara di Asia Tenggara Baca cepat Ecosystems and human well-being: health synthesis. World Health Organization (2005) Baca cepat The value of the world s ecosystem services and natural capital, Costanza, R., d Arge, R., and de Groot, R. (1997) Baca cepat Ecosystem functions and services in Sodhi, N.S. and Ehrlich P.R. Conservation Biology for All. Tugas bacaan Pra-kerja Sebelum kelas dimulai, baca dokumen ini. Anda dapat membacanya secara cepat atau garis besarnya saja, namun pastikan Anda tidak asing dengan topik dan konsepnya. Baca Ecosystems and human well-being: health synthesis. World Health Organization (2005) Baca The value of the world s ecosystem services and natural capital, Costanza, R., d Arge, R., dan de Groot, R. (1997) Baca Ecosystem functions and services in Sodhi, N.S. and Ehrlich P.R. Conservation Biology for All. Jaring Makanan Hutan bakau, Hutan Hujan Tropis, dan Terumbu Karang Catatan: 93

33 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Nilai dan Manfaat/Layanan Ekosistem Kuliah Sumber: Manfaat/Layanan Ekosistem meliputi: Air segar Makanan Kayu, serat, bahan bakar Produk biologis Pengaturan penyakit infeksi Manajemen, pengolahan, dan detoksifikasi nutrisi dan limbah Pengaturan iklim Nilai Ekosistem meliputi: Aesthetic appreciation Pariwisata Rekreasi Pendidikan Motivasi Sumber genetik Budaya dan spiritualitas Catatan: 94

34 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Aktivitas kelompok kecil Gunakan artikel-artikel berikut sebagai rujukan, identifikasi setidaknya lima manfaat/layanan ekosistem yang disediakan oleh masing-masing ekosistem Hutan bakau, Hutan Hujan Tropis, Terumbu Karang di Asia Tenggara. Sumber Chapter 2: Services Provided by Forests. In Ecotourism and Other Services Derived From Forests in the Asia-Pacific Region: Outlook to 2010, Lindberg. K. Economic Values of Coral Reefs, Hutan bakaus, and Seagrasses: A Global Compilation, Conservation International, The Ocean Foundation. ICRI and NOAA. Ecosystem service values for hutan bakaus in Southeast Asia: A meta-analysis and value transfer application. Ecosystem Services. Brander, L., Wagtendon, A., Hussain, S. Catatan: 95

35 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Sub Bab: Faktor yang Dapat Merusak Ekosistem: Alami dan Buatan Manusia Tujuan Pembelajaran: Metode Belajar: Waktu: Perlengkapan dan Bahan: Tugas Sebelum Kelas: Mendaftar faktor-faktor umum (baik alami maupun buatan manusia) yang mengganggu ekosistem. Identifikasi dampak faktor-faktor tersebut pada kesehatan manusia dan hewan. Kuliah: Diskusi Kelompok Kecil; Latihan Peserta 80 Menit Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding kosong Lembar Balik (flipchart) or papan tulis dengan spidol Slide powerpoint modul Akses internet (untuk peserta) Membaca memilih sendiri dari daftar di bawah ini Tugas opsional Film Catatan untuk Fasilitator Sebelum kelas, peserta harus membaca beberapa sumber berikut (tidak semua) dan melihat faktor-faktor yang mengganggu setiap jenis ekosistem yang ditemukan di Asia Tenggara. Pra-kerja Hutan bakau: The Present State of Mangrove Ecosystems in Southeast Asia (Food and Agriculture Organization of the United Nations) Hutan hujan tropis: The Forests of Southeast Asia (United Nations Environmental Program) Southeast Asian Biodiversity in Crisis (Associate Professor Navjot Sodhi, National University of Singapore) Batu karang: Reefs at Risk in Southeast Asia (Burke, L.E., and M. Spalding) Ecosystems: Coral Reefs (National Oceanic and Atmospheric Administration) Diskusi Kelompok Besar 20 Menit Aktivitas opsional: Peserta menonton film Avatar dan mempersiapkan diskusi mengenai apa yang terjadi bila skenario pada film terjadi pada kehidupan nyata dan terjadi di negara mereka. Untuk memperkenalkan faktor-faktor yang dapat mengganggu ekosistem, tanyakan pertanyaan berikut pada peserta: (pilihan) Bagaimana film Avatar menggambarkan ekosistem dan faktor-faktor yang mengganggu ekosistem? Ekosistem apa saja yang telah Anda alami dan apa faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan ekosistem? Apa itu keanekaragaman hayati? 96

36 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Diskusi Kelompok Besar 20 Menit Mengapa keanekaragaman hayati penting? Apa yang akan terjadi jika kita memberantas semua hutan di (nama negara)? Mengapa kita perlu daerah alami? Kita semua tahu bahwa mengeliminasi hutan adalah tindakan yang buruk, namun apakah alasannya? Bagaimana kesehatan manusia dapat terpengaruh? Kuliah 20 Menit Faktor-faktor yang dapat mengganggu ekosistem Sampaikan kuliah yang memperkenalkan faktor-faktor yang mengganggu ekosistem dengan mendiskusikan bagaimana sebagian besar masalah lingkungan akhirnya sampai kembali pada pertumbuhan penduduk dan kemakmuran. Dengan adanya kemakmuran, maka penggunaan sumber daya akan meningkat, yang kemudian akan meningkatkan produksi dan konsumsi barang. Kelebihan penduduk, konsumsi berlebihan, pembangunan dan industrialisasi adalah hal-hal yang saling terkait satu sama lain. Garis besar di bawah ini menyoroti konsep kunci yang harus dibahas dalam kuliah dan slide powerpoint modul berserta catatan detailnya. 1. Keanekaragaman Hayati - keragaman makhluk hidup dalam suatu ekosistem. 2. Faktor-faktor yang secara langsung mendorong perubahan ekosistem meliputi: Perubahan penggunaan lahan lokal dan penutup Perubahan iklim Pengenalan atau penghapusan spesies Perikanan Muatan gizi dari kegiatan seperti pemupukan, pengendalian hama, irigasi Modifikasi sungai Penarikan Air Polusi 3. Yang secara tidak langsung mendorong perubahan dalam ekosistem meliputi: Pertumbuhan penduduk Ekonomi (misalnya, globalisasi, perdagangan, kerangka kebijakan dan pasar) Sosial Politik (misalnya tata kelola/pemerintahan, kerangka kelembagaan dan hukum) Ilmu pengetahuan dan Teknologi Budaya dan agama (misalnya keyakinan, konsumsi) 4. Lima dampak besar bagi keanekaragaman hayati ekosistem meliputi: Kerusakan/perubahan habitat Penanaman/eksploitasi berlebihan Polusi Pengenalan spesies eksotik Perubahan iklim 5. Perubahan penting dalam ekosistem yang mempengaruhi kesehatan manusia dan contohnya. 97

37 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Aktivitas Ekonomi Manusia dan Dampaknya pada Ekosistem Perubahan Habitat Penanaman yang berlebihan Polusi Pengenalan spesies eksotis Perubahan iklim Pertanian X X X X Kehutanan X X X Perikanan X X X Urbanisasi X X X Pabrik/ pembuatan produk X X X Aktivitas Kelompok Kecil 40 Menit Faktor-faktor yang mengganggu ekosistem saya Mintalah peserta untuk kembali ke tim ekosistemnya: Hutan bakau, Hutan hujan tropis, dan Batu karang. Berdasarkan penelitian dan bacaan pekerjaan rumah mereka, masingmasing tim harus mengembangkan daftar faktor yang mengganggu ekosistem. Setiap tim kemudian harus siap untuk menjelaskan daftar tersebut. Setelah daftar dikembangkan, tim lain akan mengevaluasi daftar dan mengidentifikasi poin yang hilang. Setiap tim akan mendapatkan nilai untuk setiap faktor yang mereka sebutkan dan juga untuk setiap faktor baru yang hilang dalam tim lain. Nilai bonus akan diberikan kepada tim yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mengganggu keanekaragaman hayati. Motivasi peserta untuk memaparkan konsep yang digarisbawahi pada halaman berikutnya. Hutan bakau Polusi - Limbah industri, muatan sedimen, kimia hasil pertambangan, logam berat Sedimentasi Sampah organik (kota dan industri) - mengurangi oksigen terlarut Kerja pertanian muatan nitrogen dan fosfor, pestisida Produksi garam Tumpahan minyak Deforestasi/penggundulan hutan Tambak Penggunaan Ilegal Tsunami Hutan hujan tropis Deforestasi/penggundulan hutan pembalakan legal dan liar Konversi pertanian kelapa sawit Penghidupan pertanian Ekspansi/perluasan kota Peternakan sapi Kayu bakar Bendungan Pertambangan Industri Pariwisata Kebakaran Aktivitas gunung berapi/volkano Kekeringan Badai tropis 98

38 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Batu karang Penangkapan ikan berlebihan Teknik penangkapan ikan yang merusak Pengerukan Pertambangan pasir dan karang Konstruksi Pesisir Sedimentasi Keanekaragaman hayati Konversi hutan Pembakaran hutan Konsumsi daging satwa liar Perdagangan satwa liar Perubahan iklim Invasi spesies Deposisi nitrogen Osilasi Selatan El Nino Tugas Pekerjaan Rumah Untuk aktivitas selanjutnya, biarkan peserta dalam kelompok yang sama, namun tukarulang ekosistemnya. Setiap kelompok harus bertemu sebelum kelas berikutnya dimulai untuk mempersiapkan presentasi mengenai pertanyaan-pertanyaan berikut. Motivasi peserta untuk berpikir kreatif dan memaparkan jawaban yang diperoleh dari berbagai media. Apa status terbaru ekosistem Anda di tingkat provinsi, wilayah, negara, dan di Asia Tenggara? Diskusikan perubahan historis yang telah terjadi. Apa fungsi yang dilakukan oleh ekosistem Anda yang memengaruhi hewan dan kesehatan manusia? Apa saja faktor-faktor yang mengganggu ekosistem Anda? Fungsi apa yang sedang terganggu dan bagaimana gangguan ini memengaruhi kesehatan secara lokal, regional, nasional? Apa tindakan yang harus diambil untuk mengatasi konsekuensi kesehatan akibat perubahan ekosistem? Apakah ada harapan? Apa yang bisa dilakukan? 99

39 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Tugas Sebelum Kelas: Mendaftar faktor-faktor umum (baik alami maupun buatan manusia) yang mengganggu ekosistem. Identifikasi dampak faktor-faktor tersebut pada kesehatan manusia dan hewan. Membaca memilih sendiri dari daftar di bawah ini Tugas opsional Film Pekerjaan Rumah Gunakan rujukan berikut, identifikasi faktor-faktor yang dapat mengganggu setiap tipe ekosistem Asia Tenggara. Pekerjaan rumah Hutan bakau: The Present State of Hutan bakau Ecosystems in Southeast Asia (Food and Agriculture Organization of the United Nations) Hutan Hujan Tropis: The Forests of Southeast Asia (United Nations Environmental Program) Southeast Asian Biodiversity in Crisis (Associate Professor Navjot Sodhi, National University of Singapore) Terumbu Karang: Reefs at Risk in Southeast Asia (Burke, L.E., and M. Spalding) Ecosystems: Coral Reefs (National Oceanic and Atmospheric Administration) Faktor-faktor yang dapat mengganggu ekosistem Faktor-faktor yang secara langsung mengganggu: Faktor-faktor yang secara tidak langsung mengganggu: Kuliah Perubahan penggunaan dan penutupan lahan lokal Perubahan iklim Pengenalan atau penghapusan spesies Perikanan Muatan nutrien yang didapat dari kegiatan seperti pemupukan, pengendalian hama, irigasi Modifikasi sungai Penarikan air Polusi Pertumbuhan populasi Ekonomi (misalnya globalisasi, perdagangan, kerangka kebijakan dan pasar) Sosiopolitik (misalnya tata kelola/ pemerintahan, kerangka hukum dan kelembagaan) Ilmu pengetahuan dan teknologi Budaya dan agama (misalnya, kepercayaan, konsumsi) Dua contoh dampak pada kesehatan masyarakat: 100

40 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Habitat Fragmentation Loss of Large Predators in the Northeast US Increase Population of Rodents Increase incidence of Lyme Disease Deforestation Sunlight, Pooled Water, Temperature Increase Mosquito Breeding Habitat Malaria Outbreaks Catatan: 101

41 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Faktor-faktor yang mengganggu ekosistem saya Tantangan kelompok kecil Daftar: Untuk ekosistem Anda, kembangkan daftar faktor-faktor yang mengganggu sistem. Siapkan daftar yang komprehensif untuk tantangan ini. Bagaimana pendapat Anda? Apakah status terkini ekosistem Anda di provinsi atau negara di Asia Tenggara? Diskusikan perubahan historis yang telah terjadi. Fungsi apa yang ekosistem Anda sediakan yang memengaruhi kesehatan hewan dan manusia? Apa saja faktor-faktor yang mengganggu ekosistem Anda? Fungsi apa yang sedang terganggu dan bagaimana mereka memengaruhi kesehatan secara lokal, regional, dan nasional? Apa tindakan yang harus diambil untuk mengatasi konsekuensi kesehatan perubahan ekosistem? Catatan: 102

42 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Efek Gangguan Ekosistem dan Dampaknya pada Kesehatan Manusia dan Hewan: Skala Lokal, Regional, dan Nasional Tujuan Pembelajaran: Metode Belajar: Waktu: Perlengkapan dan Bahan: Tugas Sebelum Kelas: Eksplorasi dampak gangguan ekosistem pada kesehatan manusia dan hewan. Jelaskan apa yang dapat terjadi sebagai akibat gangguan ekosistem pada skala lokal, regional dan nasional. Diskusi Kelompok Besar dan Kelompok Kecil 60 Menit Komputer, Proyektor LCD, layar/dinding kosong Lembar Balik (flipchart) or papan tulis dengan spidol Slide Powerpoint Modul Panduan Peserta Siapkan Presentasi Ekosistem Kelompok Catatan untuk Fasilitator Pra-kerja Aktivitas Kelompok Besar 60 Menit Sebelum kelas dimulai, peserta dikumpulkan dalam kelompok masing-masing dan mempersiapkan presentasi yang akan menjawab daftar pertanyaan di bawah ini. Motivasi peserta untuk berpikir kreatif dan memaparkan jawaban yang didapat dari beragam media. Apa status terbaru ekosistem Anda di tingkat provinsi, wilayah, negara, dan di Asia Tenggara? Diskusikan perubahan historis yang telah terjadi. Apa fungsi yang dilakukan oleh ekosistem Anda yang memengaruhi hewan dan kesehatan manusia? Apa saja faktor-faktor yang mengganggu ekosistem Anda? Fungsi apa yang sedang terganggu dan bagaimana gangguan ini memengaruhi kesehatan secara lokal, regional, nasional? Apa tindakan yang harus diambil untuk mengatasi konsekuensi kesehatan akibat perubahan ekosistem? Apakah ada harapan? Apa yang bisa dilakukan? Persilakan setiap kelompok untuk menyampaikan presentasinya dan berikan kesempatan pada audiens untuk mengajukan pertanyaan, jawaban, atau komentar. Sebagai fasilitator, pastikan diskusi yang berlangsung mencakup tantangan pada skala lokal, nasional, dan regional. 103

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Manajemen Buku ini dapat diterbitkan

Lebih terperinci

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi. MINGGU 3 Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 1 Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian ekosistem b. Karakteristik ekosistem c. Klasifikasi ekosistem Pengertian Ekosistem Istilah ekosistem merupakan kependekan dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kebutuhan hidup manusia, tidak dapat dipungkiri bahwa tekanan terhadap perubahan lingkungan juga akan meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan fakta fisiknya, Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km (terpanjang

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #5 Genap 2015/2016. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #5 Genap 2015/2016. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #5 Pendahuluan 2 >70% permukaan bumi terdiri dari air yang merupakan sumber daya alam yang paling berharga yang ada di planet bumi. Tanpa hidrogen dan oksigen, kehidupan di bumi akan menjadi tidak

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kebijakan, Advokasi, dan Regulasi Buku

Lebih terperinci

PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 1 EKOSISTEM Topik Bahasan: Aliran energi dan siklus materi Struktur trofik (trophic level) Rantai makanan dan

Lebih terperinci

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis ix H Tinjauan Mata Kuliah utan tropis yang menjadi pusat biodiversitas dunia merupakan warisan tak ternilai untuk kehidupan manusia, namun sangat disayangkan terjadi kerusakan dengan kecepatan yang sangat

Lebih terperinci

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia SUMBER DAYA ALAM (SDA) Kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kemaslahatan manusia SUMBER DAYA ALAM TIM ILMU LINGKUNGAN FMIPA UNSYIAH JENIS-JENIS SDA Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Lebih terperinci

Pendahuluan Daniel Murdiyarso

Pendahuluan Daniel Murdiyarso Pendahuluan Daniel Murdiyarso 1 Daftar isi dari presentasi ini: - Apakah toolbox itu? - Apakah IPN? - Apakah SWAMP? - Kenapa lahan gabut tropis penting? - Cakupan Toolbox IPN - Para penulis Toolbox IPN

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Komunikasi dan Informatika Buku ini

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Berpikir Sistem Buku ini dapat diterbitkan

Lebih terperinci

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK RAFIKA DEWI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Ilmu Ekonomi 2016 Dosen pembimbing: Bapak Ahmad Ma ruf, S.E., M.Si.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah teritorial Indonesia yang sebagian besar merupakan wilayah pesisir dan laut kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam ini berpotensi untuk dimanfaatkan bagi

Lebih terperinci

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN Oleh: Dini Ayudia, M.Si. Subbidang Transportasi Manufaktur Industri dan Jasa pada Bidang Perencanaan Pengelolaan SDA & LH Lahan merupakan suatu sistem yang kompleks

Lebih terperinci

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia 5 Juni 2010 PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, baik tumbuhan maupun hewan. Sampai dengan

Lebih terperinci

KERUSAKAN LINGKUNGAN

KERUSAKAN LINGKUNGAN bab i KERUSAKAN LINGKUNGAN A. KONSEP KERUSAKAN LINGKUNGAN Kerusakan lingkungan sangat berdampak pada kehidupan manusia yang mendatangkan bencana saat ini maupun masa yang akan datang, bahkan sampai beberapa

Lebih terperinci

Negara berkembang [Indonesia] 60-70% agriculture. Tanaman dan ternak produksi dari satu area pertanian

Negara berkembang [Indonesia] 60-70% agriculture. Tanaman dan ternak produksi dari satu area pertanian TINJAUAN UMUM PENDAHULUAN Negara berkembang [Indonesia] 60-70% agriculture [pertanian] Tanaman dan ternak produksi dari satu area pertanian dengan luasan area kecil [1 3Ha] kaitannya dengan sistem produksi

Lebih terperinci

Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem

Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem DAYA DUKUNG LINGKUNGAN JASA EKOSISTEM PADA TUTUPAN HUTAN DI KAWASAN HUTAN EKOREGION KALIMANTAN oleh: Ruhyat Hardansyah (Kasubbid Hutan dan Hasil Hutan pada Bidang Inventarisasi DDDT SDA dan LH) Daya Dukung

Lebih terperinci

EKOSISTEM. Yuni wibowo

EKOSISTEM. Yuni wibowo EKOSISTEM Yuni wibowo EKOSISTEM Hubungan Trofik dalam Ekosistem Hubungan trofik menentukan lintasan aliran energi dan siklus kimia suatu ekosistem Produsen primer meliputi tumbuhan, alga, dan banyak spesies

Lebih terperinci

MAKALAH PEMANASAN GLOBAL

MAKALAH PEMANASAN GLOBAL MAKALAH PEMANASAN GLOBAL Disusun Oleh : 1. MUSLIMIN 2. NURLAILA 3. NURSIA 4. SITTI NAIMAN AYU MULIANA AKSA 5. WAODE FAJRIANI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar belakang disusunnya makalah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah,

Lebih terperinci

Ilmuwan mendesak penyelamatan lahan gambut dunia yang kaya karbon

Ilmuwan mendesak penyelamatan lahan gambut dunia yang kaya karbon Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: Nita Murjani n.murjani@cgiar.org Regional Communications for Asia Telp: +62 251 8622 070 ext 500, HP. 0815 5325 1001 Untuk segera dipublikasikan Ilmuwan

Lebih terperinci

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul: Jenis Kegiatan: Mitigasi Berbasis Lahan A. Informasi Kegiatan A.1.

Lebih terperinci

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 DAFTAR ISI A. SUMBER DAYA ALAM Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika

Lebih terperinci

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Perubahan Iklim Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Lingkungan adalah semua yang berada di

Lebih terperinci

PENGANTAR SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL. SUKANDAR, IR, MP, IPM

PENGANTAR SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL. SUKANDAR, IR, MP, IPM PENGANTAR SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL SUKANDAR, IR, MP, IPM (081334773989/cak.kdr@gmail.com) Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Sebagai DaerahPeralihan antara Daratan dan Laut 12 mil laut

Lebih terperinci

KITA, HUTAN DAN PERUBAHAN IKLIM

KITA, HUTAN DAN PERUBAHAN IKLIM KITA, HUTAN DAN PERUBAHAN IKLIM Peningkatan Kapasitas Akar Rumput untuk REDD+ di kawasan Asia Pasifik Maret 2012 RECOFTC - The Center for People and Forests adalah satusatunya organisasi nirlaba internasional

Lebih terperinci

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Disusun oleh: Mirza Zalfandy X IPA G SMAN 78 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Topik kuliah pendahuluan ini membahas tentang lingkungan hidup di Indonesia dengan sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Poko bahasan kuliah ini

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PENGESAHAN. Agreement. Perubahan Iklim. PBB. Kerangka Kerja. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 204) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

PENANGANAN TERPADU DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR, LAUTAN DAN PULAU

PENANGANAN TERPADU DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR, LAUTAN DAN PULAU PENANGANAN TERPADU DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR, LAUTAN DAN PULAU Zonasi Wilayah Pesisir dan Lautan PESISIR Wilayah pesisir adalah hamparan kering dan ruangan lautan (air dan lahan

Lebih terperinci

TINJUAN PUSTAKA. Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal

TINJUAN PUSTAKA. Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal TINJUAN PUSTAKA Ekosistem Mangrove Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal woodland, vloedbosschen, dan hutan payau (bahasa Indonesia), selain itu, hutan mangrove oleh masyarakat

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan gambut merupakan salah satu tipe ekosistem yang memiliki kemampuan menyimpan lebih dari 30 persen karbon terestrial, memainkan peran penting dalam siklus hidrologi serta

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER VII Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami iklim Junghuhn dan iklim Schmidt Ferguson. 2. Memahami

Lebih terperinci

HIDROSFER & PENCEMARAN AIR

HIDROSFER & PENCEMARAN AIR HIDROSFER & PENCEMARAN AIR Kita tidak mungkin hidup tanpa air; air mutlak diperlukan dalam setiap aspek kehidupan (Kofi Annan, Sekjen PBB). Peran air di alam dan dalam kegiatan manusia sangat kompleks

Lebih terperinci

TUNTAS/PKBM/1/GA - RG 1 Graha Pustaka

TUNTAS/PKBM/1/GA - RG 1 Graha Pustaka RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Fenomena Biosfer dan Antroposfer Pertemuan Ke- : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 x 45 menit)

Lebih terperinci

Melestarikan habitat pesisir saat ini, untuk keuntungan di esok hari

Melestarikan habitat pesisir saat ini, untuk keuntungan di esok hari Melestarikan habitat pesisir saat ini, untuk keuntungan di esok hari Kesejahteraan masyarakat pesisir secara langsung terkait dengan kondisi habitat alami seperti pantai, terumbu karang, muara, hutan mangrove

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau dengan garis pantai sepanjang 99.023 km 2 (Kardono, P., 2013). Berdasarkan UNCLOS

Lebih terperinci

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara Amalia, S.T., M.T. Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara Perubahan komposisi atmosfer secara global Kegiatan

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

Perlindungan Terhadap Biodiversitas

Perlindungan Terhadap Biodiversitas Perlindungan Terhadap Biodiversitas Pendahuluan Oleh karena kehidupan di dunia tergantung kepada berfungsinya biosfer secara baik, maka tujuan utama konservasi dan perlindungan adalah menjaga biosfer dalam

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

Pemuda Asia Tenggara sebagai Pemersatu untuk Dunia Kita Inginkan

Pemuda Asia Tenggara sebagai Pemersatu untuk Dunia Kita Inginkan 6th UNEP TUNZA Southeast Asia Youth Environment Network (SEAYEN) Meeting Youth Statement pertemuan Panel Tingkat Tinggi di Bali pada kemitraan / kerjasama global (25-27 Maret, 2013) 26 Maret 2013 Pemuda

Lebih terperinci

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Mata Pencaharian Penduduk Indonesia Pertanian Perikanan Kehutanan dan Pertambangan Perindustrian, Pariwisata dan Perindustrian Jasa Pertanian merupakan proses untuk menghasilkan bahan pangan, ternak serta

Lebih terperinci

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendahuluan 1. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendahuluan 1. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan sebagai sebuah ekosistem mempunyai berbagai fungsi penting dan strategis bagi kehidupan manusia. Beberapa fungsi utama dalam ekosistem sumber daya hutan adalah

Lebih terperinci

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961): 44 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekologi Sungai Aspek ekologi adalah aspek yang merupakan kondisi seimbang yang unik dan memegang peranan penting dalam konservasi dan tata guna lahan serta pengembangan untuk

Lebih terperinci

Kepastian Pembiayaan dalam keberhasilan implementasi REDD+ di Indonesia

Kepastian Pembiayaan dalam keberhasilan implementasi REDD+ di Indonesia ISSN : 2085-787X Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL, EKONOMI, KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN IKLIM Jl. Gunung Batu No.

Lebih terperinci

5.1. Analisis mengenai Komponen-komponen Utama dalam Pembangunan Wilayah Pesisir

5.1. Analisis mengenai Komponen-komponen Utama dalam Pembangunan Wilayah Pesisir BAB V ANALISIS Bab ini berisi analisis terhadap bahasan-bahasan pada bab-bab sebelumnya, yaitu analisis mengenai komponen-komponen utama dalam pembangunan wilayah pesisir, analisis mengenai pemetaan entitas-entitas

Lebih terperinci

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar POLUSI Standart Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja 2. Polusi Air Polusi Air Terjadinya polusi

Lebih terperinci

PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI NELAYAN

PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI NELAYAN PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI NELAYAN OLEH : Arif Satria Fakultas Ekologi Manusia IPB Disampaikan padalokakarya MENGARUSUTAMAKAN ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DALAM AGENDA PEMBANGUNAN, 23 OKTOBER

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kepemimpinan Buku ini dapat diterbitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air laut merupakan suatu medium yang unik. Sebagai suatu sistem, terdapat hubungan erat antara faktor biotik dan faktor abiotik, karena satu komponen dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hutan mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hutan mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di sepanjang garis pantai tropis sampai sub-tropis yang memiliki fungsi istimewa di suatu lingkungan yang mengandung

Lebih terperinci

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek

Lebih terperinci

Kuliah ke-2. R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam

Kuliah ke-2. R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam Kuliah ke-2 R. Soedradjad Lektor Kepala bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam Spektrum Biologi: KOMPONEN BIOTIK GEN SEL ORGAN ORGANISME POPULASI KOMUNITAS berinteraksi dengan KOMPONEN ABIOTIK menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU RI No. 41

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU RI No. 41 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki pulau dengan garis pantai sepanjang ± km dan luas

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki pulau dengan garis pantai sepanjang ± km dan luas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar didunia yang memiliki 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang ± 81.000 km dan luas sekitar 3,1 juta km 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan manusia. Dalam sistem tata lingkungan, air merupakan unsur utama. Negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013

Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013 Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013 1. Apakah TFCA Kalimantan? Tropical Forest Conservation Act (TFCA) merupakan program kerjasama antara Pemerintah Republik

Lebih terperinci

MATERI KULIAH BIOLOGI FAK.PERTANIAN UPN V JATIM Dr. Ir.K.Srie Marhaeni J,M.Si

MATERI KULIAH BIOLOGI FAK.PERTANIAN UPN V JATIM Dr. Ir.K.Srie Marhaeni J,M.Si MATERI KULIAH BIOLOGI FAK.PERTANIAN UPN V JATIM Dr. Ir.K.Srie Marhaeni J,M.Si Apa yang dimaksud biodiversitas? Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah : keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bumi sudah ada sejak jaman dahulu. Bumi merupakan sebuah tempat hunian yang di dalamnya terdapat makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Bentuk bumi tidaklah

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kolaborasi dan Kemitraan Buku ini dapat

Lebih terperinci

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut

Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut Peta Jalan Lahan Gambut APRIL-IPEWG Versi 3.2, Juni 2017 Kelompok Ahli Gambut Independen (Independent Peatland Expert Working Group/IPEWG) dibentuk untuk membantu

Lebih terperinci

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas I. Ruang Lingkup: Seluruh ketentuan Sustainability Framework ini berlaku tanpa pengecualian bagi: Seluruh

Lebih terperinci

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi 106 Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi 1. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa energi matahari akan diserap oleh tumbuhan sebagai produsen melalui klorofil untuk kemudian diolah menjadi

Lebih terperinci

Pasal 3 Pedoman Identifikasi Faktor Risiko Kesehatan Akibat Perubahan Iklim sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak

Pasal 3 Pedoman Identifikasi Faktor Risiko Kesehatan Akibat Perubahan Iklim sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang

Lebih terperinci

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA DAFTAR TABEL Daftar Tabel... i BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan. l 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah

Lebih terperinci

Implementasi Kebijakan dan Regulasi Dalam Kesehatan Lingkungan

Implementasi Kebijakan dan Regulasi Dalam Kesehatan Lingkungan Implementasi Kebijakan dan Regulasi Dalam Kesehatan Lingkungan Disampaikan dalam Kuliah S2 KMPK-IKM UGM Hukum, Etika dan Regulasi Kesehatan Masyarakat Oleh : Dr. Dinarjati Eka Puspitasari, S.H., M.Hum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk rawan

Lebih terperinci

Deforestasi merupakan penghilangan dan penggundulan hutan yang tidak

Deforestasi merupakan penghilangan dan penggundulan hutan yang tidak Deforestasi merupakan penghilangan dan penggundulan hutan yang tidak terkendali. Dilakukan dengan cara menebang, membakar, atau mengalihkan fungsi hutan menjadi pertambangan. Degradasi hutan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai perairan laut yang lebih luas dibandingkan daratan, oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Perairan laut Indonesia kaya akan

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai kekayaan alam yang beranekaragam termasuk lahan gambut berkisar antara 16-27 juta hektar, mempresentasikan 70% areal gambut di Asia Tenggara

Lebih terperinci

Strategi Restorasi Hutan Tropis

Strategi Restorasi Hutan Tropis Strategi Restorasi Hutan Tropis Kursus online yang diselenggarakan oleh Environmental Leadership & Training Initiative (ELTI) Yale School of Forestry & Environmental Studies 10 Oktober 20 November 2016

Lebih terperinci

BAB X. PENGELOLAAN EKOSISTEM HUTAN BERBASIS EKOLOGI

BAB X. PENGELOLAAN EKOSISTEM HUTAN BERBASIS EKOLOGI BAB X. PENGELOLAAN EKOSISTEM HUTAN BERBASIS EKOLOGI A. Pendahuluan Daya tarik ekosistem dan lingkungan dunia memberikan isyarat dan tantangan, dan membujuk jiwa yang selalu mau menguasainya tanpa henti,

Lebih terperinci

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut. PERKEMBANGAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA BAGI LINGKUNGAN A. PENYEBAB PERKEMBANGAN PENDUDUK Pernahkah kamu menghitung jumlah orang-orang yang ada di lingkunganmu? Populasi manusia yang menempati areal atau wilayah

Lebih terperinci

EKOSISTEM SEBAGAI MODAL ALAM

EKOSISTEM SEBAGAI MODAL ALAM 3 EKOSISTEM SEBAGAI MODAL ALAM BI2001 Pengetahuan Lingkungan Sumber utama materi dan ilustrasi: Miller, G.T. & S.E. Spoolman. 2012. Living in the Environment. Seventeenth edition. Brooks/Cole, Belmont,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hidup NO. 02/MENKLH/I/1998, pencemaran lingkungan memiliki definisi

BAB I PENDAHULUAN. Hidup NO. 02/MENKLH/I/1998, pencemaran lingkungan memiliki definisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup NO. 02/MENKLH/I/1998, pencemaran lingkungan memiliki definisi Masuknya atau dimasukkannya makhluk

Lebih terperinci

Teknologi Bersih. Kuliah Minggu ke 8 tahun Nur Hidayat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Teknologi Bersih. Kuliah Minggu ke 8 tahun Nur Hidayat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Teknologi Bersih Kuliah Minggu ke 8 tahun 2011 Nur Hidayat Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Metabolisme Industri Istilah keberlanjutan merupakan istilah

Lebih terperinci

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013 PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013 Apakah Erosi Tanah? Erosi tanah adalah proses geologis dimana partikel

Lebih terperinci

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA 30 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA Ada dua kecenderungan umum yang diprediksikan akibat dari Perubahan Iklim, yakni (1) meningkatnya suhu yang menyebabkan tekanan panas lebih banyak dan naiknya permukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang manfaat serta fungsinya belum banyak diketahui dan perlu banyak untuk dikaji. Hutan berisi

Lebih terperinci

BRIEF Volume 11 No. 01 Tahun 2017

BRIEF Volume 11 No. 01 Tahun 2017 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL, EKONOMI, KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN IKLIM BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN POLICY BRIEF Volume 11 No. 01 Tahun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai

PENDAHULUAN. karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas, karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai sepanjang 81.000 km. Selain menempati

Lebih terperinci

5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan

5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan Bab 5 5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan 5.2.1 Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan Perhatian harus diberikan kepada kendala pengembangan,

Lebih terperinci

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012 For more information, contact: Leony Aurora l.aurora@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)8111082309 Budhy Kristanty b.kristanty@cgiar.org Cell Indonesia: +62 (0)816637353 Sambutan Frances Seymour, Direktur

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia dengan total

BAB I PENGANTAR. keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia dengan total BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki garis pantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia dengan total panjang keseluruhan 95.181

Lebih terperinci