Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
|
|
- Veronika Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
2 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Overview
3
4 Buku ini dapat diterbitkan berkat dukungan United States Agency for International Development (USAID). Opini yang tertulis dalam buku ini murni merupakan pendapat tim penulis dan tidak merefleksikan pandangan USAID ataupun pemerintah Amerika Serikat. USAID menjamin hak bebas royalti noneksklusif dan permanen untuk mereproduksi, mempublikasi, serta mempergunakan buku ini dalam bentuk apapun, juga memberikan wewenang bagi pihak lain dalam menggunakannya untuk kepentingan Pemerintah.
5 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Editor: Tim Indohun ISBN Diterbitkan oleh: Indohun National Coordinating Office Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok Jawa Barat Telp./Fax. (021) nco@indohun.org Website :
6 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health viii
7 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Kata Pengantar Dalam rahmat Tuhan YME kami dapat menyelesaikan terjemaahan Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health. Buku ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para ahli yang mempunyai keahlian yang mendalam di dalam displin ilmu mereka untuk bekerjasama lintas disiplin dalam rangka menjawab permasalahan yang kompleks terkait One Health. Terdapat tujuh bab yang akan membantu membangun keahlian, pengetahuan, dan kemampuan para peserta kursus untuk dapat secara efektif mencari jawaban terhadap permasalahanpermasalahan kesehatan masyarakat melebihi disiplin ilmunya, dan juga agar para peserta dapat berfungsi sebagai satu bagian yang menyatu dengan tim ahli yang bersifat multi-disiplin. Tujuh bab di dalam Buku Panduan Aplikasi Hard Skill One Health meliputi: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health Dasar-dasar Penyakit Menular Manajemen Penyakit Menular Epidemiologi dan Analisis Risiko Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat Kesehatan Ekosistem Perubahan Perilaku Buku ini dirancang oleh tim penyusun yang terdiri dari 33 ahli dari berbagai disiplin ilmu mulai dari ilmu kedokteran hewan, kedokteran, kesehatan masyakarat, ekologi, rancangan instruksional, meliputi lima negara termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat, yang telah bekerjasama selama hampir satu tahun untuk menyusun modul-modul One Health ini, tim penyusun terdiri dari: Dr. Abu Tholib Aman Mr. Irwin Fernandez Chavez Dr. Jeein Chung Dr. Ede Surya Darmawan Dr. Stanley Fenwick Ms. Louise Flynn Dr. Karin Hamilton Dr. Latiffah Hassan Dr. Douglas L. Hatch Dr. Raymond R. Hyatt Ms. Kimberly Kennedy Dr. Nongyao Kasatpibal Dr. Sumalee Lirtmunlikaporn Dr. Roslaini Bin Abd. Majid Dr. Mohd Rizal Abdul Manaf Dr. Walasinee Moonarmart Dr. Saengduen Moonsom Ms. Pornthip Rujisatian Dr. Sarmin MP Dr. Pham Hong Ngan Dr. Felicia Nutter Dr. Mohd Sham Bin Othman Dr. Pham Duc Phuc Dr. Trioso Purnawarman Dr. Jennifer Steele Dr. Agik Suprayogi Ms. Roberta Talmage Dr. Metawee Thongdee Dr. Kriangkrai Thongkorn Mr. Luu Quoc Toan Dr. Ronald Morales Vargas Dr. Le Thi Huong Dr. Le Thi Thanh Xuan Buku ini berasal dari Modul One Health yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga mudah untuk diajarkan kepada mahasiswa kesehatan di Indonesia. Materi yang dirancang dalam buku ini telah dirancang agar anda dapat menyesuaikan isinya terhadap lokasi spesifik anda (universitas, wilayah, negara, dll.). Sebagai contoh, anda mungkin ingin menyesuaikan praktek di lapangan terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan atau satwa liar di wilayah anda; atau mungkin anda ingin memfokuskan perhatian anda pada penyakit-penyakit zoonotic yang prevalensinya paling tinggi di wilayah anda. Jika anda mengajar mahasiswa S2 dan bukan mahasiswa S1, maka anda mungkin ingin menambahkan pekerjaan akademis ke dalam tugas dan bahan bacaan mahasiswa anda. Anda mungkin dapat memasukkan beberapa aspek dari modul One Health ini di matakuliah mahasiswa S1, anda dapat menggunakan materi-materi di dalam modul untuk digunakan dalam workshop untuk para ahli, atau anda dapat memodifikasi materi-materi tersebut untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan di masyarakat. Setiap bab dan materi telah dirancang agar dapat menyesuaikan dan menyelaraskan dengan rencana pemakaiannya. Berkreasilah dan jadikanlah materi ini berguna untuk anda. Salam, Koordinator INDOHUN ix
8 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Pendahuluan One Health merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling bergantung satu sama lain atau interdependen, dan tenaga profesional yang bekerja dalam area tersebut akan dapat memberikan pelayanan terbaik dengan saling berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai semua faktor yang terlibat dalam penyebaran penyakit, kesehatan ekosistem, serta kemunculan patogen baru dan agen zoonotik, juga kontaminan dan toksin lingkungan yag dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas substansial, serta berdampak pada pertumbuhan sosioekonomik, termasuk pada negara berkembang. Informasi lebih lanjut mengenai buku ini, hubungi: INDOHUN NCO Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok Jawa Barat Telp./Fax. (021) nco@indohun.org Website : Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health dan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health dapat digunakan secara bersamaan ataupun individual oleh para pengajar. Buku ini terdiri dari masing-masing tujuh bab atau modul. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health yaitu Konsep dan Pengetahuan tentang One Health; Dasar-dasar Penyakit Menular; Manajemen Penyakit Menular; Epidemiologi dan Analisis Risiko; Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat; Kesehatan Ekosistem; dan Perubahan Perilaku. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health yaitu Kolaborasi dan Kemitraan; Komunikasi dan Informatika; Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika; Kepemimpinan; Manajemen; Kebijakan, Advokasi and Regulasi; dan Systems Thinking. Pemanfaatan buku ini disesuaikan dengan kebutuhan dari pengajar. Pemodifikasian susunan bab dapat dilakukan. Setiap bab memiliki bobot pengajaran yang berbeda, sehingga dapat diajarkan dalam beberapa sesi. Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari buku ini adalah untuk: menambah pengetahuan dan meningkatkan kolaborasi lintas-sektor serta antarprofesi; memberikan strategi praktis yang bermanfaat untuk investigasi lapangan wabah penyakit sekaligus menjadi paparan realistis bagi mahapeserta dan fakultas mengenai kemunculan penyakit infeksi, temasuk agen infeksi zoonotik, agen infeksi yang baru diidentifikasi yang mampu menyebabkan ancaman pandemi, kampanye peningkatan kesadaran publik dan manajemen penyakit, serta kesehatan ekosistem dan lingkungan; dan meningkatkan kerja sama di kalangan petugas kesehatan pemerintah tingkat nasional, regional, serta kabupaten yang tertarik pada prinsip One Health, bersama dengan agen kesehatan multilateral (misalnya Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization [WHO], Badan Makanan dan Pertanian Persatuan Bangsa- Bangsa/Food and Agriculture Organization of the United Nations [FAO], serta Badan Kesehatan Satwa Dunia/World Organisation for Animal Health [OIE]), juga lembaga swadaya masyarakat (LSM)/non-governmental organizations (NGOs) dan pihak swasta. Keterangan berikut wajib dicantumkan oleh siapa saja yang hendak menduplikasi bahan atau isi rangkaian modul One Health: Modul Pendidikan One Health, Southeast Asia One Health Network (SEAOHUN),
9 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 2
10 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Contoh: Modul OH menjadi Paparan PowerPoint Buku: Panduan Aplikasi One Health: Hard Skill Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health Sub bab: Kesehatan Ekosistem Sub Bab: Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat Sub Bab: Perubahan Perilaku Buku: Panduan Aplikasi One Health: Soft Skill Sub bab: Kepemimpinan Sub bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika Sub Bab: Komunikasi dan Informatika Sub Bab: Kolaborasi dan Kemitraan 3
11 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 4
12 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Overview Program RESPOND dan One Health One World. One Medicine. One Health. Konsep One Health adalah strategi global untuk memperluas kolaborasi dan komunikasi antar disiplin ilmu, yang menyangkut seluruh aspek pelayanan kesehatan bagi manusia, hewan, dan lingkungan. Sinergi yang dicapai akan memajukan pelayanan kesehatan di abad ke-21 dan seterusnya dengan mempercepat penemuan-penemuan riset biomedis, meningkatkan keberhasilan kesehatan masyarakat, mempercepat perluasan dasar pengetahuan ilmiah, dan meningkatkan pendidikan medis dan perawatan klinis. Apabila ini bisa diimplementasikan dengan benar, maka sinergi ini dapat melindungi dan menyelamatkan jutaan hidup manusia dan hewan pada generasi saat ini dan generasi-generasi mendatang. Program RESPOND Program RESPOND, dibangun berdasarkan konsep-konsep One Health, yang merupakan bagian dari program USAID terkait Emerging Pandemic Threats (EPT). Program RESPOND membangun kemampuan negara-negara berisiko tinggi untuk dapat mengendalikan penyebaran penyakit infeksi dengan menghubungkan petugaspetugas pemerintah, fakultas di universitas, masyarakat sipil, dan praktisi dari sektor swasta di sektor kesehatan manusia, hewan peliharaan, dan satwa liar. Bersama mitra-mitra di atas, program RESPOND membangun sistem manajemen penyakit yang komprehensif dan memperkuat kemampuan bereaksi terhadap KLB (outbreak) untuk mencegah penyebaran emerging infectious diseases di tingkat lokal, lintas perbatasan, dan internasional. SEAOHUN - South East Asia One Health University Network SEAOHUN didirikan untuk membantu perkembangan dan pembangunan kemampuan lintas disiplin yang berkelanjutan dalam rangka bereaksi terhadap emerging dan reemerging infectious diseases serta zoonotic diseases di Asia Tenggara. Sepuluh universitas, dari empat negara Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam saat ini tergabung dalam jejaring SEAOHUN. Misi dari SEAOHUN adalah untuk mendorong kemampuan dalam pelatihan, pendidikan dan riset jaringan universitas SEAOHUN guna membangun dasar keahlian, pengetahuan dan sikap bagi para pemimpin One Health. 5
13 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Kerangka Kerja Kompetensi One Health SEAOHUN Program RESPOND One Health Core Competency (OHCC), melibatkan jejaring Universitas One Health Asia Tenggara (SEAOHUN), jejaring universitas One Health Afrika Tengah dan Timur (OHCEA), bersama dengan organisasi-organisasi mitra Amerika Serikat di dalam membangun kerangka kerja kompetensi, sehingga kurikulum One Health dapat dirancang dan dimulai. Kerangka kerja OHCC mencakup program dan kurikulum yang terdiri dari tiga tingkatan: Kompetensi di tingkat negara untuk memfasilitasi pengembangan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan institusi dan pelaksanaan program di negara tertentu. Kompetensi di tingkat regional regional untuk memfasilitasi koordinasi terkait pengembangan kurikulum dalam lingkup jejaring regional seperti SEAOHUN or OHCEA. Kompetensi di tingkat global untuk memfasilitasi proses saling berbagi terkait pengembangan kurikulum lintas batas regional dan jejaring universitas. Di dalam kerangka kerja ini, kompetensi inti didefinisikan sebagai pengetahuan, perilaku, dan sikap yang dibutuhkan oleh setiap anggota tim KLB One Health untuk pencegahan, surveilens penyakit, atau tindakan. Tabel di bawah menunjukkan kompetensi inti OHCC, kompetensi regional SEAOHUN, dan kompetensi negara untuk Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Domain Global Februari 2014 KERANGKA KERJA KOMPETENSI RESPOND ONE HEALTH Domain Regional SEAOHUN Malaysia Indonesia Thailand Vietnam Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen Perencanaan dan Manajemen Komunikasi Komunikasi dan Informatika Budaya dan Budaya dan Kepercayaan Kepercayaan Kepercayaan Kepemimpinan Kepemimpinan Kepemimpinan dan Profesionalisme Kolaborasi dan Kemitraan Kolaborasi dan Kemitraan Komunikasi Komunikasi Komunikasi dan Informatika Budaya dan Budaya dan Budaya dan Etika Kolaborasi dan Kemitraan Kepercayaan Kepemimpinan dan Profesionalisme Kerjasama Kepemimpinan Kolaborasi dan Kemitraan Perencanaan dan Manajemen Komunikasi dan Informatika Budaya dan Kepercayaan Kepemimpinan Kolaborasi dan Kemitraan Nilai dan Etika Nilai dan Etika Etika Nilai dan Etika Nilai dan Etika Systems Thinking Systems Thinking Systems Thinking Systems Thinking Systems Thinking Systems Thinking Pengetahuan tentang One Health Kebijakan, Regulasi, dan Advokasi 6
14 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Modul-Modul Pelatihan One Health Pelatihan One Health terdiri dari empat belas modul: tujuh modul kompetensi inti dan tujuh modul teknis. Modul kompetensi inti meliputi: Kolaborasi dan Kemitraan Komunikasi dan Informatika Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika Kepemimpinan Manajemen Kebijakan, Advokasi dan Regulasi Systems Thinking Modul teknis meliputi: Konsep dan Pengetahuan terkait One Health Dasar-dasar Penyakit Infeksi Manajemen Penyakit Infeksi Epidemiologi and Analisis Risiko Kesehatan Masyarakat Kesehatan Ekosistem Perubahan Perilaku Kompetensi inti bersifat mendasar dan berbeda dengan modul teknis, karena menyediakan keahlian dan pengetahuan bagi penerapan keahlian teknis di dalam konteks One Health. Kompetensi-kompetensi ini saling berkaitan. Sebagai contoh: perubahan perilaku membutuhkan pemahaman petugas One Health tentang bagaimana budaya dan kepercayaan membentuk pemahaman seseorang dan sebuah komunitas tentang penyakit; kesehatan masyarakat memerlukan kepemimpinan dan kerjasama untuk merumuskan dan menerapkan kebijakan dan regulasi. Kompetensi teknis juga saling berkaitan. Sebagai contoh, Manajemen Penyakit Infeksi membutuhkan pemahaman tentang dasar-dasar penyakit infeksi dan perubahan perilaku. Anda akan melihat bahwa modul-modul tersebut saling beririsan. Sebagai contoh, terdapat pelajaran-pelajaran tentang stakeholder analysis di dalam modul Komunikasi dan Informatika, modul Kebijakan, Advokasi dan Regulasi dan modul Dasar-dasar Penyakit Infeksi. Sembari para profesor dan pelatih menyesuaikan materi untuk peserta Anda, Anda mungkin dapat melihat betapa miripnya keahlian dan pengetahuan yang dikembangkan di berbagai modul yang berbeda sehingga Anda dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan hasil pembelajaran yang Anda inginkan. 7
15 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Gambaran Ikhtisar Modul Modul Kolaborasi dan Kemitraan Pokok inti dari One Health adalah kemampuan untuk membentuk kemitraan dan kolaborasi lintas disiplin. Modul ini membangun pemahaman mengenai kemampuan terkait prinsip-prinsip dasar kolaborasi dan kemitraan, dalam konteks pendekatan One Health untuk menjawab tantangan kesehatan yang begitu kompleks. Modul ini menggunakan metode Tantangan Marshmallow, sebuah latihan yang menyenangkan dan konstruktif, yang memungkinkan peserta untuk dapat merasakan pelajaran yang sederhana tapi mendalam dalam hal kolaborasi, inovasi dan kreatifitas. Kompetensi Mendorong keikutsertaan perwakilan dari konstituen yang bervariasi, lintas ahli/pemerhati kesehatan manusia, hewan, kesehatan lingkungan dan disiplin lain yang terkait. Berbagi visi, daya, tanggung jawab, akuntabilitas, dan penghargaan di antara mitra kolaborasi. Sesi-sesi Waktu/Durasi Topik 30 Menit Pengantar 120 Menit Apa itu Kolaborasi dan Kenapa Berkolaborasi? 450 Menit Bagaimanakah Anda Berkolaborasi dengan Baik? Menit Latihan Kolaborasi 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Modul Komunikasi dan Informatika Modul ini membantu perkembangan pemahaman tentang komunikasi dan berbagi informasi yang efektif lintas disiplin dan sektor. Peserta akan mempelajari tentang komunikasi verbal dan non-verbal sembari mempraktekkan keahlian dasar di dalam komunikasi di dalam menyimak informasi, mengajukan pertanyaan yang tidak bisa dijawab hanya dengan Ya atau Tidak (open-ended questions), dan mengubah kalimat menggunakan bahasa sendiri (paraphrasing). Mereka akan menerapkan keahlian-keahlian ini, sembari berlatih mengembangkan dan menyampaikan pesan-pesan One Health kepada berbagai stakeholders. Kompetensi Menjelaskan teknik-teknik dan pedoman-pedoman dasar komunikasi (contoh: komunikasi tertulis, multimedia, media sosial, diskusi interaktif, keahlian menyimak). Memahami dasar-dasar komunikasi risiko. Memahami berbagai macam cara untuk mengelola dan berbagi informasi. Sesi-sesi Waktu/Durasi Topik/Kegiatan 105 Menit Keahlian Komunikasi 90 Menit Strategi Komunikasi di dalam Promosi One Health 60 Menit Pengantar Komunikasi Risiko 60 Menit Penyampaian Pesan-pesan Komunikasi Risiko 180 Menit Berkomunikasi Dengan/Melalui Media 335 Menit Memahami Berbagai Cara di dalam Mengelola dan Berbagi Informasi 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran 8
16 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Modul Budaya, Kepercayaan, Nilai, and Etika Modul ini memberikan peserta sebuah pemahaman mengenai budaya, kepercayaan, nilai, dan etika di tataran individu dan masyarakat, yang mana hal tersebut sangat penting ketika bekerja lintas disiplin dan konteks guna mencapai tujuan-tujuan One Health. Melalui simulasi-simulasi, riset dan latihan-latihan dalam kelompok kecil, peserta dapat mempelajari keanekaragaman sosial, gender, agama atau kepercayaan, dan historis, serta mengembangkan keahlian-keahlian untuk dapat bekerja secara profesional dengan pemangku kepentingan One Health pada lintas sosial-budaya yang berbeda. Kompetensi Mengidentifikasi dan menginterpretasi norma-norma dan kearifan lokal, serta budaya yang terkait manusia, hewan dan kesehatan lingkungan. Membangun rasa saling percaya antarkomunitas di dalam intervensi One Health. Memperagakan nilai-nilai, etika, dan profesionalisme di dalam perencanaan dan penerapan intervensi One Health. Sesi-sesi Waktu/Durasi Topik/Kegiatan 75 Menit Pengantar Budaya dan Health Beliefs 90 Menit Pemodelan dan Dimensi Budaya 135 Menit Budaya dan Gender 90 Menit Budaya dan Hewan 60 Menit Budaya dan Lingkungan 600 Menit Membangun Rasa Saling Percaya Lintas Kebudayaan Observasi Lapangan 270 Menit Nilai-nilai dan Profesionalisme Pribadi 60 Menit Melindungi Subyek Manusia Selama Riset Berlangsung 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Modul Kepemimpinan Modul ini menjelaskan tentang kepemimpinan di dalam konteks One Health, sebagai sebuah kemampuan untuk mendorong tindakan kolektif untuk perubahan yang positif. Di dalam modul ini, peserta akan mempelajari secara mendalam beragam keahlian, pengetahuan, dan perilaku kepemimpinan yang harus diperagakan oleh para praktisi One Health agar mereka efektif di dalam proses pembelajarannya. Selain itu, agar mereka dapat mempelajari gaya kepemimpinannya masing-masing dan dampaknya terhadap kemampuan mereka di dalam bekerja di kelompoknya, serta mengulas teknik-teknik guna mendorong pihak lain agar mengambil tindakan kolektif. Kompetensi Menjelaskan apa itu kepemimpinan dan bagaimana sudut pandang kebudayaan dan sektoral berdampak pada persepsi kepemimpinan yang efektif. Memperagakan dan memahami kepemimpinan yang efektif di dalam konteks One Health. Memahami dan mengembangkan gaya kepemimpinan sendiri. Mengembangkan dan menerapkan strategi-strategi untuk menarik dan mendorong pihak lain agar mengambil tindakan kolektif. 9
17 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Sesi-sesi Waktu/Durasi Topik/Kegiatan Menit Pengantar Kepemimpinan 160 Menit Peranan Kepemimpinan di dalam One Health 135 Menit Gaya-gaya Kepemimpinan 60 Menit Menerapkan Gaya Kepemimpinan Anda Bekerja Secara Kolektif 205 Menit Menarik dan Mendorong Pihak Lain agar Mengambil Tindakan: Bagian I 165 Menit Menarik dan Mendorong Pihak Lain agar Mengambil Tindakan: Bagian II 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Modul Manajemen Peter Drucker: Kepemimpinan itu adalah tentang melakukan hal yang benar, sedangkan manajemen adalah bagaimana melakukannya dengan benar. Modul ini membahas secara mendalam keahlian-keahlian manajemen dalam hal perencanaan pekerjaan (work planning), pemantauan (monitoring), dan pengantisipasian masalah serta pencarian solusi. Modul ini menjelaskan instrumen dasar Six Sigma untuk pengelolaan pekerjaan yang efektif. Sebagai tambahan, modul ini membahas bagaimana seorang manager dapat membantu tim One Health untuk mengenali dan mengelola stres sehingga tim dapat merespon secara efektif terhadap emerging pandemic threat. Kompetensi Memahami perbedaan makna antara mengelola dan memimpin, serta arti penting keduanya terhadap keberhasilan program One Health. Mengembangkan rencana-rencana kerja untuk merencanakan dan memantau kemajuan. Memastikan kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem berfungsi sebagaimana mestinya guna memandu dan mendukung program One Health. Mengawasi pelaksanaan dan memantau program guna memaksimalkan efektivitas tindakan dan hasil yang ingin dicapai One Health. Mengatasi hambatan, memecahkan masalah, dan menerapkan tindakan perbaikan selama program One Health berlangsung. Mengevaluasi dan berbagi pembelajaran pasca-program. Memastikan keselamatan dan kesejahteraan tim One Health. Sesi-sesi Waktu/Durasi Topik/Kegiatan 60 Menit Pengantar Manajemen One Health 120 Menit Rencana Kerja: Kunci Keberhasilan Manajemen Program One Health 120 Menit Kebijakan and Prosedur: Kunci dalam Memandu dan Mendukung Program One Health 180 Menit Instrumen untuk Mengelola Program One Health 90 Menit Pemantauan Pelaksanaan untuk Mencapai Hasil yang Diinginkan 120 Menit Mengelola Kesehatan Tim 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran 10
18 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Modul Kebijakan, Advokasi, and Regulasi Modul ini menumbuhkan pemahaman tentang kerangka kerja kebijakan yang mendukung pencapaian hasil-hasil yang ingin dicapai oleh One Health. Di dalam modul ini, peserta akan mengidentifikasi badan-badan pembuat regulasi baik di tingkat nasional maupun internasional, melaksanakan studi mendalam terkait regulasi kesehatan internasional yang dibuat oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), serta memikirkan bagaimana memperkuat kebijakan, regulasi, panduan, dan prosesdur yang sudah ada dengan menerapkan perspektif One Health. Peserta akan mempelajari tentang advokasi terkait perubahan kebijakan dan bagaimana menerapkannya. Kompetensi Mengidentifikasi dan memahami peranan dan kebijakan lembaga-lembaga internasional yang berpengaruh terhadap kebijakan One Health. Mengidentifikasi dan memahami peranan dan kebijakan dari institusi-institusi kementerian nasional/lembagalembaga nasional yang berpengaruh terhadap isu-isu yang berkaitan dengan One Health. Mengadvokasi kebijakan yang berkaitan dengan isu-isu One Health. (Tingkat lanjut) Menganalisis dampak-dampak dari kebijakan regional dan setempat, ekonomi, dan budaya yang berkaitan dengan isu-isu One Health. Sesi-sesi Waktu/Durasi Topik/Kegiatan 30 Menit Pengantar 120 Menit Kebijakan, Regulasi, Panduan, Prosedur, dan Position Papers: Definisi dan Organisasi Internasional yang Membuatnya 60 Menit Struktur Kebijakan Internasional/Intergovernmental Policy 60 Menit Menganalisis Kebijakan, Regulasi, Panduan dan Policy Papers dari WHO, OIE dan FAO 150 Menit Menggali Kebijakan-kebijakan Nasional 90 Menit Menjadi Pendorong bagi Kebijakan-kebijakan One Health 90 Menit Praktikum Advokasi Kebijakan 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Modul Systems Thinking Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), modul ini menjelaskan kepada peserta tentang keahlian-keahlian yang dibutuhkan untuk menggunakan pendekatan system thingking di dalam menghadapi emerging pandemic disease. Key outcomes dari modul ini adalah kemampuan untuk: menggunakan system thinking guna memetakan sistem yang kompleks dan rumit yang mencakup kesehatan manusia, hewan, lingkungan dan ekologis; serta agar dapat bekerja sebagai bagian dari tim One Health yang menggunakan systems map untuk mengembangkan solusi terhadap permasalahan yang kompleks, menghimpun informasi dari berbagai disiplin dan sektor, untuk mengembangkan strategi di dalam menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi One Health, serta untuk mengantisipasi dan mengurangi kemungkinan dampak yang tidak diiinginkan atas tindakan yang dilakukan oleh One Health. Kompetensi Menjelaskan elemen-elemen dari permasalahan kompleks dan systems thinking. Membuat dan menggunakan systems mapping untuk memperdalam pemahaman terkait permasalahan One Health. Bermitra dengan anggota tim One Health untuk mengembangkan solusi terkait permasalahan kompleks One Health menggunakan systems thinking dan tools terkait. 11
19 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Sesi-sesi Waktu/ Durasi 30 Menit Pengantar Modul Systems Thinking Topik/Kegiatan 60 Menit Apa itu Systems Thinking?: Tantangan Pembelajaran 180 Menit Apa itu Systems Thinking?: Sebuah Eksplorasi 60 Menit Apa itu Systems Thinking?: Berbagi Pembelajaran 90 Menit Wicked Problems: Mencari Solusi terkait Permasalahan One Health dengan Systems Thinking 60 Menit Wicked One Health Problems: Berbagi Solusi 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Modul Konsep dan Pengetahuan One Health Dengan games, wordles, dan debat-debat, peserta akan mempelajari sejarah One Health, berbagai disiplin yang membutuhkan kerjasama untuk menjawab isu-isu kesehatan global yang berkaitan dengan kesehatan, serta konsep dan istilah penting One Health. Peserta akan mampu menjelaskan pentingnya mengambil perspektif yang menggabungkan interaksi manusia, hewan, dan kesehatan ekologi untuk merespon dan mengendalikan emerging pandemic threats. Kompetensi Menjelaskan sejarah dan konsep One Health. Menggambarkan domain dan penerapan Kompetensi Inti One Health (OHCC). Menggambarkan penerapan dari pendekatan One Health. Sesi-sesi Waktu/ Topik/Kegiatan Durasi 90 Menit Pengetahuan tentang One Health 70 Menit Siapakah yang dapat menjadi anggota tim One Health? 90 Menit Domain-domain Kompetensi Inti One Health (OHCC) 60 Menit Debat: Pendekatan vs Disiplin Ilmu 120 Menit Aksi One Health: Masalah Saya Nyata 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Modul Dasar-dasar Penyakit Infeksi Modul ini membantu perkembangan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar dari penyakit infeksi di dalam konteks One Health. Modul ini akan menggunakan pendekatan One Health untuk mempelajari beragam penyakit infeksi zoonosis utama terkait manusia dan hewan, serta membantu peserta untuk dapat memahami dasar-dasar penyebaran penyakit infeksi dan dampaknya di kehidupan sehari-hari. Kompetensi Menjelaskan konsep-konsep dasar mengenai penyakit infeksi. Menginterpretasikan dasar-dasar penyakit infeksi dan dampaknya di kehidupan sehari-hari. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan penerapan nilai-nilai budaya dan tradisi (misal: ternak, sanitasi) Menggabungkan setiap unsur dari konsep dasar mengenai penyakit infeksi Menerapkan berbagai strategi komunikasi di dalam penulisan, presentasi oral, dan role-play. 12
20 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Sesi-sesi Waktu/Durasi Topik/Kegiatan 420 Menit Konsep-konsep Dasar Penyakit Infeksi 120 Menit Tim One Health melakukan Role-Play Menit Isu-isu di Kehidupan Sehari-hari Terkait Penyakit Infeksi 90 Menit Pengaruh Manusia terhadap Penyakit Infeksi 90 Menit Kegiatan Role-Play terkait Bencana Alam dan Penyakit Infeksi Menit Budaya dan Tradisi di dalam Masyarakat Lokal Kunjungan Lapangan Menit Mengembangkan Systems Map untuk Penyakit Infeksi 180 Menit Membuat Pesan-pesan untuk Penyampaian Informasi terkait Penyakit Infeksi 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Modul Manajemen Penyakit Infeksi Manajemen penyakit infeksi adalah cara yang komprehensif di dalam memikirkan dan memandang permasalahan penyakit infeksi dengan menggunakan berbagai perspektif dari seluruh spektrum manajemen penyakit termasuk surveilens, promosi kesehatan, pencegahan, deteksi, perawatan dan rehabilitasi dari perspektif host/ agent/lingkungan. Modul ini membantu mengembangkan pemahaman mengenai konsep program-program One Health di dalam manajemen penyakit infeksi pada tingkatan individu dan komunitas, yang mana sangat penting untuk dapat bekerja lintas disiplin dan konteks untuk mencapai tujuan-tujuan One Health. Peserta akan memahami juga interaksi antara agent, host, dan lingkungan di dalam mengembangkan intervensi-intervensi guna mengendalikan KLB, serta strategi-strategi untuk pengendalian penyakit. Kompetensi Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor risiko yang terkait dengan kesakitan selama KLB atau epidemi penyakit infeksi. Merancang sebuah management plan untuk penyakit menular. Mengevaluasi efektivitas dari tindakan-tindakan One Health di dalam manajemen penyakit infeksi. Merancang sebuah sistem surveilens dan pemantauan penyakit. Sesi-sesi Waktu/Durasi Topik/Kegiatan 180 Menit Modul Pengantar dan Konsep-konsep Dasar 100 Menit Menjelaskan Faktor-faktor Risiko Penyakit Infeksi di dalam Sebuah Skenario KLB 180 Menit Membuat Peta untuk Memvisualisasikan Faktor Risiko dan Control Points 360 Menit Penilaian Risiko di Tingkat Komunitas Lokal 300 Menit Mengumpulkan Data Berbasis Komunitas untuk Mendukung Investigasi atau Penilaian Risiko Penyakit Infeksi Menit Mengembangkan Materi-materi untuk Membangun Kesadaran Masyarakat terkait Penyakit Infeksi Menit Mengkritisi Management Plan Penyakit Infeksi dengan Perspektif One Health 60 Menit Menjelaskan Dampak Sistemik dari Sebuah Management Plan 150 Menit Menelaah Sistem Surveilens yang Berjalan 150 Menit Menganalisis Data Surveilens Menggunakan HealthMap 60 Menit Melakukan Kegiatan Role-Play Tim One Health untuk mengembangkan Management Plan dan Surveilens Plan 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran 13
21 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Modul Epidemiologi dan Analisis Risiko Epidemiologi, epizootiologi, dan kesehatan populasi adalah istilah-istilah yang semuanya menjelaskan studi mengenai kesehatan dan penyakit di dalam populasi. Analisis risiko adalah sebuah pendekatan sistematis untuk mengevaluasi, baik kemungkinan terjadinya maupun besaran dampaknya jika terjadi suatu hal yang merugikan, dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko serta berkomunikasi dengan pemangku kepentingan dan populasi terkait. Epidemiologi dan analisis risiko, keduanya penting di dalam penerapan pendekatan One Health, dan program profesi ilmu kesehatan masyarakat yang menggabungkan topik-topik ini ke dalam materi kurikulum. Mengenali bahwa pendekatan One Health sangatlah luas dan meliputi banyak disiplin yang berbeda dari ilmu kesehatan (seperti ekonomi, ilmu sosial, hukum dan kebijakan dll), modul ini dirancang untuk memperkenalkan kepada pihak-pihak yang memiliki sedikit atau bahkan tidak ada latar belakang keilmuan di bidang epidemiologi hingga sejarah, konsep, teori, teminologi dan penerapan epidemiologi, guna meningkatkan kemampuan mereka untuk dapat bekerjasama dengan para ahli epidemiologi. Kompetensi Mendefinisikan epidemiologi dan terminologi dasar serta konsep di dalam epidemiologi. Menjelaskan komponen-komponen penting di dalam penerapan epidemiologi. Menjelaskan komponen-komponen utama dan proses di dalam analisis risiko penyakit serta bagaimana analisis risiko penyakit mengaitkan ilmu pengetahuan dengan kebijakan. Sesi-sesi Waktu/Durasi Topik/Kegiatan 15 Menit Pengantar Menit Epidemiologi sebagai Ilmu Dasar Kesehatan Masyarakat 60 Menit Epidemiologi di dalam Penerapannya: Sejarah dan Contoh 60 Menit Instrumen dan Metode di dalam Epidemiologi 60 Menit Mitra dan Sumberdaya Epidemiologi 60 Menit Epidemiologi Deskriptif 180 Menit Epidemiologi Analitis 120 Menit Ukuran-ukuran Statistik di dalam Epidemiologi Menit PECOT: Pengajaran Penilaian Kritis terhadap Literatur Epidemiologi yang Sudah Dipublikasikan 180 Menit Pengantar Surveilens Penyakit 90 Menit The Contagious Classroom: Sebuah Investigasi KLB Menit Pengantar Analisis Risiko Penyakit Variabel Analisis Risiko Penyakit: Kerja Lapangan untuk Penilaian Risiko 240 Menit Pilihan: Ulasan Kosakata dan Konsep dengan Mengamati Contagion 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Modul Kesehatan Masyarakat Modul ini membawa pendekatan One Health ke area kesehatan masyarakat dengan mengamati keterkaitan di antara manusia, hewan, dan kesehatan ekologis sembari peserta mempelajari bagaimana mencegah penyakit dan mendorong peningkatan kesehatan di dalam kelompok-kelompok masyarakat, dari lingkup komunitas paling kecil hingga lingkup negara. Topik-topik di dalam modul ini meliputi kualitas udara, kualitas air/sanitasi, keamanan pangan (food safety), epidemiologi/biostatistik, kesehatan ibu/kesehatan anak, dan ilmu sosial, sembari peserta diperkenalkan ke topik-topik kritis kesehatan masyarakat. Modul ini mencakup diskusi tentang kebijakan dan keterlibatan pemangku kepentingan. 14
22 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Kompetensi Memahami penerapan kesehatan masyarakat dan kaitannya dengan One Health. Memahami hubungan antara otoritas pemerintah, pembuat kebijakan, industri, dan peneliti-peneliti yang terkait dengan penerapan program-program kesehatan masyarakat. Menganalisis kebijakan kesehatan masyarakat baik di tingkat nasional maupun lokal. Menggunakan systems thinking untuk menganalisis/merumuskan kebijakan kesehatan masyarakat. Sesi-sesi Waktu/Durasi Topik/Kegiatan 60 Menit Pengantar Kesehatan Masyarakat 60 Menit Kesehatan Ekosistem, Perubahan Iklim, dan Kesehatan Masyarakat 120 Menit Hewan dan Kesehatan Masyarakat: Interaksi Manusia/Satwa Liar (Zoonoses) 180 Menit Hewan dan Kesehatan Masyarakat: Interaksi Manusia/Ternak 360 Menit Foodborne Diseases, Keamanan Pangan dan Produksi Makanan 60 Menit Kualitas Air, Sanitasi dan Waterborne Diseases 60 Menit Pemantauan Penyakit dan Surveilens: Istilah Dasar Epidemiologi/ Investigasi Penyakit 90 Menit Pemantauan Penyakit dan Surveilens: Surveilens di Lingkup Lokal dan Dunia 240 Menit Kesehatan Komunitas 120 Menit Kebijakan dan Program 60 Menit Mengambil Pendekatan One Health terhadap Kebijakan-kebijakan dan Program-program Kesehatan Masyarakat 90 Menit Systems Thinking: Membangun Kesepakatan terhadap Isu Kesehatan Masyarakat di antara para Stakeholders dengan Menggunakan Pendekatan One Health 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Modul Kesehatan Ekosistem Modul ini membantu membangun pemahaman akan prinsip-prinsip dasar kesehatan ekosistem di dalam konteks One Health. Peserta akan mempelajari tiga jenis ekosistem di wilayah Asia Tenggara bakau (mangroves), hutan hujan tropis, dan terumbu karang dan menganalisis bagaimana perubahan-perubahan yang disebabkan oleh alam dan aktivitas manusia (anthropogenic) terhadap lingkungan dapat berdampak pada kesehatan hewan dan manusia di lingkup lokal, regional, dan nasional. Capstone dari modul ini adalah sebuah simulasi nyata di dunia, yang mana peserta dapat merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang perlu mereka tanyakan terkait dampak kegiatan industri pada kesehatan manusia, hewan dan ekologis. Kompetensi Memahami prinsip-prinsip dasar ekologi/ekosistem. Mengenali hubungan di antara ekosistem, kesehatan hewan, dan kesehatan manusia. Menganalisis efek dari dampak langsung terhadap lingkungan. Sesi-sesi Waktu/Durasi Topik/Kegiatan 60 Menit Pengantar Kesehatan Ekosistem 60 Menit Siklus Abiotik Gambaran Umum tentang Air, Karbon, dan Nitrogen 60 Menit Siklus Biotik, Jejaring Makanan, dan Jenis Ekosistem di Asia Tenggara Menit Jenis Ekosistem di Asia Tenggara: Nilai dan Fungsi 80 Menit Faktor-faktor yang Mengganggu Ekosistem: Alami dan Buatan Manusia 60 Menit Efek dari Gangguan terhadap Ekosistem dan Dampaknya terhadap Kesehatan Manusia dan Hewan: Pada Skala Lokal, Regional, dan Nasional 60 Menit Perubahan Iklim, Ekosistem, Kesehatan Manusia dan Hewan 60 Menit Simulasi untuk menggali Solusi Emas 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran serta Opsi Akhir 15
23 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Modul Perubahan Perilaku Di dalam modul ini, peserta akan menggunakan riset dan pemodelan untuk modifikasi perilaku dari konteks pelayanan kesehatan (health care) guna mengembangkan model-model perubahan perilaku untuk intervensi One Health, yang mana perubahan perilaku pada manusia tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia itu sendiri melainkan juga berdampak pada kesehatan hewan dan ekologis. Bagian pertama dari modul ini membahas perubahan perilaku individu; sedangkan bagian kedua membahas perubahan di dalam organisasi dan komunitas. Kompetensi Menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan perubahan perilaku dan mengubah konsep-konsep manajemen. Mengadopsi dan menerapkan model-model perubahan perilaku individu untuk konteks One Health. Memperagakan kompetensi kultural dan profesionalisme di dalam memimpin perubahan. Merancang strategi-strategi perubahan perilaku untuk intervensi One Health di tingkat komunitas. Sesi-sesi Waktu/Durasi Topik/Kegiatan --- Pra-kerja: Pengalaman Perubahan Perilaku Pribadi 60 Menit Pengarahan Pra-kerja dan Pengantar Perubahan Perilaku 60 Menit Pendekatan Perubahan Perilaku yang bersifat Professional-Directed dan Patient-Centered 60 Menit Model-model Perubahan yang bersifat Patient-Centered: Model Health Belief 120 Menit Model-model Perubahan yang bersifat Patient Centered: Kesiapan untuk Berubah dan Wawancara Motivasi 180 Menit Model-model Perubahan Organisasi dan Komunitas: Kotter dan Lewin 120 Menit Perubahan Perilaku di dalam Intervensi One Health 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran 16
24 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Menyesuaikan Modul dengan Kondisi Setempat Pelatihan One Health dirancang untuk mememuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh Kelompok Kerja Kompetensi Inti One Health (OHCC). Pelatihan One Health haruslah: Memiliki hak kenegaraan dan melibatkan staf dan administrator SEAOHUN di dalam pengembangan kurikulum. Bersifat fleksibel untuk dapat masuk ke kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan. Dapat diterapkan pada pelatihan yang bersifat in-service dan pre-service programming. Kerangka Kerja (OHCC) Untuk memenuhi kriteria OHCC, instruktur/fasilitator, mempunyai pilihan materi ajar dan teknik penyampaian materi yang tepat, yang mana hal tersebut tetaplah menjadi prinsip dasar di dalam rancangan materi Pelatihan One Health. PILIHAN: Instruktur/fasilitator One Health dapat memilih untuk mengajarkan kompetensikompetensi inti dalam modul terpisah (stand-alone) atau menggabungkannya ke dalam satu modul teknis. OHCCs bersifat inter-dependent, dan dengan demikian dapat diajarkan baik secara terpisah maupun dikombinasikan dengan keahlian-keahlian teknis. Sebagai contoh, sebuah pemahaman mendalam tentang budaya dan komunikasi sangat penting di dalam keberhasilan perubahan perilaku pemangku kepentingan. Fasilitator One Health dapat mengajarkan keahlian budaya dan komunikasi secara terpisah atau menggabungkan konsep-konsep ini di dalam materi terkait perubahan perilaku. 17
25 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health PILIHAN: Instruktur/fasilitator One Health dapat memilih untuk mengkombinasikan unsur-unsur di dalam modul-modul. Modul-modul ini terdiri dari sesi-sesi yang mencakup topik-topik yang berbeda. Fasilitator dapat memilih materi yang dirasa paling bermanfaat bagi peserta dan mengkombinasikan topik-topik dari berbagai modul, yang paling sesuai dengan kebutuhan pembelajaran atau konteks kesehatan lokal. PILIHAN: Instruktur/fasilitator One Health dapat memilih untuk mengajarkan sesi-sesi tertentu dari sebuah modul dibandingkan dengan mengajarkan keseluruhan modul. PILIHAN: Fasilitator One Health dapat memilih untuk membuat unit baru di dalam pelatihan yang sedang berjalan atau membuat sebuah pelatihan singkat (short course) One Health. Modul ini dapat digunakan sebagai materi yang terpisah (stand-alone), sebagai materi yang ditambahkan ke materi yang telah ada, atau untuk membuat materi One Health yang baru. PILIHAN: Instruktur/fasilitator One Health dapat memilih untuk menyesuaikan isi dengan kondisi setempat dan mengubah konteksnya. Modul-modul ini dirancang untuk dapat disesuaikan dengan kondisi setempat. Sebagai contoh, jika suatu wilayah lebih rentan terhadap flu burung dibandingkan dengan Ebola, maka instruktur dapat mengubah topik penyakit yang didiskusikan. Latihan-latihan di dalam modul dapat diubah sesuai dengan konteks lokal. Sebagai contoh, Modul Kesehatan Masyakarat mengajarkan peserta untuk melaksanakan audit kesehatan masyarakat. Jika pelatihan dilakukan di universitas, peserta dapat mengaudit fasilitas kampus; jika pelatihan dilakukan di kota kecil, peserta dapat mengaudit fasilitas medis setempat, pasar, atau bagian lain dari kota tersebut. PILIHAN: Instruktur/faslitator One Health menyusun modul-modul yang disesuaikan dengan audiens/peserta. Modul-modul ini dapat disesuaikan terhadap peserta. Jika pelatihan ini diperuntukkan bagi mahasiswa S2, maka instruktur dapat memberikan lebih banyak perhatian pada teori dan riset serta bacaan dan tugas tambahan dengan materi yang lebih mendalam. Jika pelatihan bersifat short course bagi para profesional, instruktur dapat memberikan lebih banyak perhatian pada konsep-konsep terapan dan praktek langsung (hands-on activities). Menyesuaikan Materi One Health dengan Kebutuhan Anda Langkah Pertama: Mengetahui kompetensi One Health Anda. Langkah Kedua: Pelajari kurikulum Anda dan identifikasi kompetensi apa yang belum dikuasai ATAU jika Anda merancang pelatihan baru atau short course, identifikasi kompetensi apa yang ingin Anda dikuasai. Langkah Ketiga: Gunakan Materi Pelatihan One Health untuk mengisi kekurangannya. 18
26 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Berikut adalah contoh materi-materi One Health in One Day yang dapat diberikan kepada empat audiens yang berbeda: AKADEMIK PEMERINTAH & PEMBUAT KEBIJAKAN Pengantar One Health Pengantar Konsep One Health Konsep dan Terminologi (Presentasi) Konsep Penyakit Infeksi, Epidemiologi dan Kebijakan Simulasi One Health Gaya Kepemimpinan Leadership Self-Assessment Test Systems Mapping Simulasi One Health (lanjutan) Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan (Self-Assessments dan Diskusi Kelompok) Manajemen Program One Health yang Sukses (Pembicara) Instrumen Manajemen Six Sigma (Kerja Kelompok) Kolaborasi/Kemitraan dan Komunikasi Simulasi One Health (lanjutan) Kerjasama Kolaborasi di Parlemen (Simulasi) Refleksi diri terkait Perubahan Perilaku PRAKTISI KESEHATAN Simulasi: Orang Utan, Minyak Sawit, Tuberkulosis, dan Lingkungan Simulasi pagi menggunakan materi dari: Kesehatan Ekosistem Budaya, Kepercayaan, Nilai, dan Etika Epidemiologi dan Analisis Risiko Dasar-dasar Penyakit Infeksi Manajemen Penyakit Infeksi Perubahan Perilaku Dilanjutkan dengan simulasi di siang hari dengan menggunakan materi: Kebijakan, Advokasi dan Regulasi Systems Thinking Kolaborasi dan Kemitraan Komunikasi dan Informatika LULUSAN H&S Konsep dan Pengetahuan One Health Konsep dan Domain (Presentasi) Jeopardy (Game) Systems Thinking Menggali Systems Thinking (PBL) Memetakan Pemangku Kepentigan (Latihan Kelompok) Ekosistem Kesehatan (Presentasi) Komunikasi Risiko Penyakit Infeksi (Simulasi) Kolaborasi dan Kemitraan Lembaga-lembaga yang terlibat di dalam Kebijakan (Diskusi) Bekerjasama di dalam pendekatan One Health (Latihan Kelompok) 19
27 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Peran Pengajar/Fasilitator One Health Modul-modul One Health menggunakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada peserta (learner-centered approach), yang berarti bahwa pengajar memainkan peranan yang sangat berbeda dari guru pada umumnya. Anda lebih bersifat seperti mentor/pelatih/pemandu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan pemicu dan memfasilitasi pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Sebagai pengajar, Anda selalu memastikan bahwa materi yang diteliti dan dikembangkan oleh peserta selalu lengkap dan akurat. Sebagai mentor atau pelatih, Anda secara berkala menilai peserta Anda dan memberikan umpan balik yang membangun keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan mereka. Sebagai pemandu, Anda mengarahkan peserta Anda kepada sumber daya dan orang-orang yang dapat memberikan keahlian, pengetahuan, dan perspektif. Kadangkala, Anda akan memainkan peran yang lebih sederhana dengan memberikan kuliah singkat dengan disertai informasi teknis. Dengan peran yang Anda mainkan, tantangan bagi Anda adalah untuk: Menggunakan materi-materi ini untuk membantu peserta menemukan prinsip-prinsip ilmiah dan membangun soft skills mereka. Mengadopsi dan memfasilitasi pengalaman-pengalaman dimana peserta mempraktekkannya di lapangan dan komunitas untuk menguji asumsi dan mengumpulkan data. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong peserta untuk berpikir lebih dalam. Memberikan umpan balik kepada peserta untuk memastikan mereka telah menguasai kompetensi tertentu. Adalah tanggung jawab anda untuk menciptakan suasana belajar yang aman dan terbuka. Suasana yang aman memungkinkan peserta untuk belajar mengambil risiko dengan: Membuat kesalahan sembari mereka mempraktekkan perilaku baru dan berkesempatan untuk untuk terus berlatih sehingga mereka menguasainya. Memahami pentingnya untuk berani berkata, Saya tidak tahu, atau mengangkat suatu ide atau opini untuk pengujian dan pemeriksaan, dan secara terbuka berbagi dengan koleganya. Sebuah suasana yang terbuka memungkinkan terjadinya: Diskusi yang di dalamnya terdapat berbagai sudut pandang dan sudut pandang dari kalangan minoritas dan mendorong sikap saling menghargai. Kritik yang membangun, yang mendorong seluruh peserta untuk memahami perspektif yang berbeda dan memperbaiki ide, termasuk ide-ide ilmiah, yaitu yang menghasilkan solusi yang lebih baik. Contoh kegiatan-kegiatan yang bersifat learner-centered activities di modul One Health meliputi: Studi kasus Percobaan Observasi dan pengalaman lapangan Games Kerja kelompok Peer teaching Esai foto dan video Latihan pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning exercises) 20
28 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Bermain peran (role play) dan simulasi Penilaian pribadi (self-assessments) Tabel di bawah ini menunjukkan peran yang berbeda antara peserta dengan fasilitator di dalam empat metodologi pembelajaran aktif: Focused Discussions Problem-Based Learning Student-led Seminars Penjelasan Singkat Persiapan Peserta Partisipasi Fakultas Diskusi terkait suatu kasus* Peserta hendaknya Anggota fakultas memandu dipandu oleh fakultas. membaca terlebih diskusi berdasarkan tujuan dahulu area topik dari pembelajaran yang spesifik. diskusi. Diskusi kasus yang bersifat Peserta mengidentifikasi Anggota fakultas memfasilitasi problem-centered, yang isu-isu pembelajaran diskusi peserta terkait kasus didorong oleh peserta, dan selama sesi kasus yang dan isu pembelajaran yang berlangsung dalam dua atau diteliti disela-sela diidentifikasi oleh peserta. tiga sesi. pertemuan Peserta melakukan topiccentered discussions Role Play Peserta diberikan peran berdasarkan sebuah skenario tertulis, untuk merangsang interaksi nyata di dalam ruang kelas. Seorang peserta (sebagai pengajar ) menyiapkan bahan presentasi tentang topik yang relevan dengan kasus. Secara umum persiapan tidak diperlukan. Anggota fakultas siap untuk membantu peserta yang bertindak sebagai student teacher Anggota fakultas memperagakan teknik dan bertindak sebagai pengamat yang menilai kemampuan peserta dan memberikan umpan balik Catatan: Tabel dari Alliance for Clinical Education; Chapter 5: Instructional Methods and Strategies. J. Koestler, C. White, et.al. diakses di: familymed.uthscsa.edu/ace/pdf_chapters/guidebook_chp05.pdf * Definisi dari kasus: Kelas diberikan permasalahan yang kompleks, dinamakan kasus, untuk menganalisis (contoh., di dalam atau di luar kelas). Kasus tersebut diselaraskan dengan tujuan pembelajaran materi dan biasanya dirancang untuk tidak memiliki satu jawaban benar., tapi memiliki beberapa pendekatan atau solusi yang masuk akal yang mana pengajar memfasilitasi diskusi tersebut. Untuk informasi lebih lanjut terkait ini dan metodologi pembelajaran aktif lainnya, bukalah: Active Learning: Creating Excitement in the Classroom Active_Learning_Creating_Excitement_in_the_Classroom.pdf Instructional Methods and Learning Styles pdf Instructional Methods and Strategies Using the Case Method to Facilitate Learning using-the-case-method.pdf Photo Essay The Seven Steps of Problem-Based Learning Implementation SEVEN_STEPS_OF_PBL_IMPLEMENTATION_TUTORS_MANUAL Role Plays, Games and Simulations ystrategies/3780bookpartl0906.pdf Role Playing for Teachers 21
29 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Menggunakan Pertanyaan di Modul One Health Di bagian inti dari learner-centered experiences, adalah memahami bagaimana menggunakan pertanyaan-pertanyaan secara efektif, yang umumnya dinamakan Metode Socratic, untuk memicu peserta untuk berpikir lebih mendalam dan akurat. Contoh pertanyaan adalah sebagai berikut. Pertanyaan Klarifikasi Konseptual Mendorong peserta untuk lebih mendiskusikan tentang apa yang sebenarnya mereka tanyakan atau pikirkan. Mendorong peserta untuk menyampaikan konsep-konsep dibalik argumennya, seperti: Mengapa Anda berkata demikian? Apa sebenarnya maksud dari ini? Bagaimana ini ada kaitannya dengan apa yang sudah kita bicarakan sebelumnya? Apakah sifat dari...? Apa yang sudah kita ketahui tentang ini? Dapatkan Anda memberikan contohnya? Apakah yang Anda maksud... atau...? Dapatkah Anda mengubah kalimat Anda? Penggalian Asumsi Menggali asumsi-asumsi dan mendorong peserta untuk berpikir mengenai persangkaan dan keyakinan yang tidak perlu diragukan lagi sebagai dasar argumen mereka. Apa lagi yang dapat kita asumsikan? Sepertinya Anda berasumsi bahwa...? Bagaimana Anda memilih untuk menggunakan asumsi-asumsi itu? Tolong jelaskan mengapa/bagaimana...? Bagaimana Anda dapat memeriksa atau tidak sepakat atas asumsi tersebut? Apa yang mungkin terjadi jika...? Apakah Anda setuju atau tidak setuju dengan...? Penggalian Dasar Logis, Alasan, dan Bukti Ketika mereka menyampaikan dasar logis untuk argumen mereka, galilah pertimbangan mereka yang mendasarinya. Bertanyalah: Mengapa itu terjadi? Bagaimana Anda mengetahui ini? Tunjukkanlah ke saya...? Dapatkah Anda memberikan contoh terkait itu? Apa yang menurut Anda menyebabkan...? Apa sifat dasar dari ini? Apakah alasan-alasan ini cukup memadai? Apakah akan dapat dipertahankan di pengadilan? Bagaimana itu bisa dibantah? Bagaimana saya bisa yakin dengan apa yang Anda katakan? Mengapa... terjadi? Image from blog.davey.com Mengapa? (teruslah menanyakan itu jika Anda tidak langsung mendapatkan jawabannya) Apa bukti yang dapat mendukung ucapan Anda? Atas dasar otoritas apa argumen Anda itu? 22
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:
Lebih terperinciINDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Manajemen Buku ini dapat diterbitkan
Lebih terperinciINDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Berpikir Sistem Buku ini dapat diterbitkan
Lebih terperinciRio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.
Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang
Lebih terperinciINDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Komunikasi dan Informatika Buku ini
Lebih terperinciINDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kebijakan, Advokasi, dan Regulasi Buku
Lebih terperinciINDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika
Lebih terperinciPedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:
Lebih terperinciMEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA
MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA PANDUAN PELAKSANAAN: MEMBUKA DATA DARI BAWAH Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan
Lebih terperinciMembuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA
Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses Panduan Pelaksanaan 25 Agustus 2015 JAKARTA Panduan Pelaksanaan: Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data
Lebih terperinciPedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:
Lebih terperinciINDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kepemimpinan Buku ini dapat diterbitkan
Lebih terperinciINDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kolaborasi dan Kemitraan Buku ini dapat
Lebih terperinciIndonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan
Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul : Jenis Kegiatan : Adaptasi dan Ketangguhan A. Informasi Kegiatan A.1.
Lebih terperinci7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)
7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait
Lebih terperinciPermintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal
Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Untuk Knowledge Sector Initiative Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal Nomor Permintaan Aplikasi: 01/KSI/SG-S/Des/2014 Tanggal Mulai dan Penutupan
Lebih terperinciPRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI
www.iakmi.or.id PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI Aplikasi Student Centered Active Learning untuk Meningkatkan Mutu Lulusan Agustin Kusumayati, dr., MSc., PhD. Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi
Lebih terperinciPedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:
Lebih terperinciPedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:
Lebih terperinciSecara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:
PERENCANAAN SOSIAL BERBASIS KOMUNITAS YANG INDEPENDEN PADA SEKTOR RELAWAN Pada tahun 1992, Dewan Perencanaan Sosial Halton bekerjasama dengan organisasi perencanaan sosial yang lain menciptakan Jaringan
Lebih terperinciPendalaman Kriteria Akreditasi IABEE
Pendalaman Kriteria Akreditasi IABEE Kriteria Akreditasi IABEE Terdiri dari 3 bagian: 1. Kriteria Umum (Common Criteria) 2. Panduan Kriteria (Criteria Guide) 3. Kriteria Disiplin (Discipline Criteria)
Lebih terperinciPEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menekankan
Lebih terperinciPedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:
Lebih terperinciPENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISPH
Form. 04 FISPH /FISCM PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISPH Pengantar Tujuan dari penilaian mandiri ini adalah untuk membantu Anda menemukan tingkat kompetensi Anda terhadap dimensi kunci pengajaran
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI. BIO 4007 (3 SKS) Semester III
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI BIO 4007 (3 SKS) Semester III PENGAMPU MATA KULIAH 1. Dr. Feskaharny Alamsjah 2. Dr. Zozy Aneloi Noli 3. Dr. Periadnadi 4. Dr. Nurainas PROGRAM
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia
Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards
Lebih terperinciInisiatif Accountability Framework
Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda
Lebih terperinciKETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN
KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Problem-Based Learning (PBL) diperkenalkan pertama kali di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum Problem-Based Learning (PBL) diperkenalkan pertama kali di Fakultas Kedokteran Universitas McMaster Kanada pada tahun 1969, selanjutnya banyak fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Penelitian Penelitian ini dilakukan di STIKES Surya Global, pada mahasiswa semester 6 pada tanggal 18-19 Mei 2016. Jumlah sample dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab untuk
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi Quality Management Center (QMC) merupakan salah satu organisasi internal yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab
Lebih terperinciKuesioner Kebijakan, Instrumen, Kerangka Kerja, Proyek dan Prakarsa Gaya Hidup yang Berkelanjutan
Kuesioner Kebijakan, Instrumen, Kerangka Kerja, Proyek dan Prakarsa Gaya Hidup yang Berkelanjutan Selamat Datang di Kuesioner Gaya Hidup yang Berkelanjutan Cara kita menjalani hidup kita sehari-hari pilihan-pilihan
Lebih terperinciPEDOMAN BELAJAR ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN SEMESTER II TAHUN 2011
[STUDY GUIDE ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN] 1 PEDOMAN BELAJAR ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN SEMESTER II TAHUN 2011 Disusun oleh: dr., M.Kes PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (PS MIKM) UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Interprofessional Education (IPE) 1. Definisi IPE Menurut WHO (2010), IPE merupakan suatu proses yang dilakukan dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan
Lebih terperinciKURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015
KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1 1.3c MODEL PROBLEM BASED LEARNING 2 Model Problem Based Learning 3 Definisi Problem Based Learning : model pembelajaran yang dirancang agar peserta
Lebih terperinciTINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI
TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)
Lebih terperinciDefinisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional.
Definisi Global Profesi Pekerjaan Sosial Pekerjaan sosial adalah sebuah profesi yang berdasar pada praktik dan disiplin akademik yang memfasilitasi perubahan dan pembangunan sosial, kohesi sosial dan pemberdayaan
Lebih terperinciDeklarasi Dhaka tentang
Pembukaan Konferensi Dhaka tentang Disabilitas & Manajemen Risiko Bencana 12-14 Desember 2015, Dhaka, Bangladesh Deklarasi Dhaka tentang Disabilitas dan Manajemen Risiko Bencana, 14 Desember 2015 diadopsi
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG
Lebih terperinciA. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister
A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Lebih terperinciBab II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Interprofessional Education (IPE) a. Definisi IPE Menurut the Center for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE, 1997), IPE adalah dua atau
Lebih terperinciSTANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA -Tahun 2005- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pengurus Pusat PPNI, Sekretariat: Jl.Mandala Raya No.15 Patra Kuningan Jakarta Tlp: 62-21-8315069 Fax: 62-21-8315070
Lebih terperinciMemanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal
Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal Lima Langkah untuk Membantu Organisasi Masyarakat Sipil Berhasil Menerapkan Data Terbuka dengan Baik Panduan Pelaksanaan JAKARTA Panduan Pelaksanaan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia, yang sebelumnya pembelajaran berbasis pengajar (teacher-centered
Lebih terperinciInstitut Pertanian Bogor
Institut Pertanian Bogor Usulan Pengembangan National Zoonoses Center Institut Pertanian Bogor Latar Belakang Peningkatan ancaman penyakitpenyakit infeksius yang bersumber pada hewan merupakan dampak:
Lebih terperinciPembelajaran Berbasis Riset: Strategi Mengaitkan Pengajaran dan Riset Secara Sukses*)
Pembelajaran Berbasis Riset: Strategi Mengaitkan Pengajaran dan Riset Secara Sukses*) Oleh Dr. Leonardus Banilodu, MS. Program Studi Biologi FMIPA UNWIRA Jln. Jend. A. Yani 50-52 Kupang 85225, Timor NTT
Lebih terperinciDiklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor
Diklat Penjenjangann Auditor Utama Auditor Madya Auditor Muda Diklat Pembentukann Auditor Ahli Auditor Terampil KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
Lebih terperinci1. Peran Penting Manajemen Perubahan 2. Elemen Perubahan 3. Struktur Program Management Office (PMO) Manajemen Perubahan 4.
1. Peran Penting Manajemen Perubahan 2. Elemen Perubahan 3. Struktur Program Management Office (PMO) Manajemen Perubahan 4. Pengorganisasian Manajemen Perubahan 5. Tahapan Perubahan Manajemen perubahan
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO crmsindonesia.org
S U R V E Y N A S I O N A L MANAJEMEN RISIKO 2016 crmsindonesia.org Daftar Pustaka 3 Indonesia 6 Potret 7 9 dan Kompetisi Regional dan Tren Manajemen Risiko di Indonesia Adopsi Manajemen Risiko di Indonesia
Lebih terperinciProblem-based learning (PBL) berbasis teknologi informasi (ICT)
Problem-based learning (PBL) berbasis teknologi informasi (ICT) RANGKUMAN I Wayan Warmada Laboratorium Bahan Galian Jurusan Teknik Geologi FT-UGM 1 Apa dan bagaimana? PBL adalah metode belajar yang menggunakan
Lebih terperinciBAB II VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA
BAB II Rencana Aksi Daerah (RAD) VISI, MISI DAN LANDASAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA 2.1 Visi Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Derah Kabupaten Pidie Jaya, menetapkan Visinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mahasiswa keperawatan. Hal ini sesuai dengan Brinkley et al., (2010)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berpikir kritis merupakan hal yang penting pada mahasiswa keperawatan. Hal ini sesuai dengan Brinkley et al., (2010) yang mengungkapkan bahwa kemampuan dalam
Lebih terperinciKerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik
Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik The Medical Leadership Competency Framework (MLCF) Dibuat atas dasar konsep kepemimpinan bersama di mana kepemimpinan tidak terbatas hanya pada pemimpin saja, dan
Lebih terperinciKERANGKA STRATEGIS Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global
KERANGKA STRATEGIS 2012-2015 Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global Pertemuan Tahunan Para Presiden APRU ke 16 Universitas Oregon 27-29 Juni 2012 Draf per 24 Mei 2012 APRU: Sekilas Pandang 42
Lebih terperinci1. Mengelola penyampaian bantuan
KODE UNIT : O.842340.004.01 JUDUL UNIT : Pengaturan Bidang Kerja dalam Sektor Penanggulangan Bencana DESKRIPSIUNIT : Unit kompetensi ini mendeskripsikan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja yang
Lebih terperinciKURIKULUM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKES HELVETIA MEDAN KURIKULUM MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN
KURIKULUM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKES HELVETIA MEDAN KURIKULUM MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN Sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Jangka Panjang Pembangunan
Lebih terperinciLampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja
(1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja umum untuk lulusan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi adalah sebagai berikut. Lulusan pendidikan akademik pada: a. Program Diploma
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN. IV.2 Perancangan Model Komunitas Belajar Learner-Centered
BAB IV PERANCANGAN Pada bab ini dilakukan perancangan model komunitas belajar dengan prinsip psikologis learner-centered sesuai dengan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, berikut penjelasannya. IV.1
Lebih terperinciUniversitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U
STANDAR PROSES Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U Standar Kompetensi
Lebih terperinciAFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti
AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti Pendekatan advokasi yang dilakukan oleh Advance Family Planning (AFP) fokus pada upaya memperoleh quick wins (keputusan-keputusan berkaitan dengan kebijakan atau
Lebih terperinci1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan
KODE UNIT : O.842340.003.01 JUDUL UNIT : Menjalin Hubungan yang Positif dengan Pemangku Kepentingan DESKRIPSI UNIT : Unit ini menjelaskan keterampilan, pengetahuan, dan Sikap kerja yang diperlukan untuk
Lebih terperinciDEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KONGRES INTERNASIONAL KE-6 ISPAH (KONGRES KESEHATAN MASYARAKAT DAN AKTIVITAS FISIK Bangkok, Thailand 16-19
Lebih terperinciMenerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut
Menerapkan Filosofi 4C APRIL di Lahan Gambut Peta Jalan Lahan Gambut APRIL-IPEWG Versi 3.2, Juni 2017 Kelompok Ahli Gambut Independen (Independent Peatland Expert Working Group/IPEWG) dibentuk untuk membantu
Lebih terperinciSEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN
SEBUAH AWAL BARU: PERTEMUAN TINGKAT TINGGI TENTANG KEWIRAUSAHAAN Pertemuan Tingkat Tinggi Tentang Kewirausahaan akan menyoroti peran penting yang dapat dimainkan kewirausahaan dalam memperluas kesempatan
Lebih terperinciLISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb
LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb Penggunaan laboratorium utk sarana pembelajaran di perguruan tinggi diperkenalkan pd pertengahan abad 19 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa praktikum di laboratorium lebih
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2013 PERATURAN KEPALA LEMBAGA
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS) MATA KULIAH PILIHAN HUTAN KOTA Oleh: Dr. Chairul JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) HUTAN KOTAN A. Latar belakang
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia. Paket Aplikasi Studi Singkat
Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Pencegahan dan Pengobatan Malaria untuk Bayi, Anak-Anak dan Wanita Hamil di Bagian Timur Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards adalah
Lebih terperinciRPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)
RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) Berdasarkan : KBK (KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI) KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN KESEHATAN KUI 661 Koordinator mata kuliah: Laksono Trisnantoro BAGIAN
Lebih terperinciEkosistem Mangrove, masyarakat dan konflik: mengembangkan pengetahuan berdasarkan pendekatan untuk menyelesaikan beragam kebutuhan
Ekosistem Mangrove, masyarakat dan konflik: mengembangkan pengetahuan berdasarkan pendekatan untuk menyelesaikan beragam kebutuhan Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan rencana aksi untuk menyelesaikan
Lebih terperinciKesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Indluenza
Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Indluenza Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Virus influenza diklasifikasi menjadi tipe A, B dan C karena nukleoprotein dan matriks proteinnya.
Lebih terperinciGLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21
Forum Dunia tentang HAM di Kota tahun 2011 GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 16-17 Mei 2011 Gwangju, Korea Selatan Deklarasi Gwangju tentang HAM di Kota 1
Lebih terperinciPESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL
POLICY BRIEF 03 PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL Layanan HIV dan AIDS yang Komprehensif dan Berkesinambungan (LKB)
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.
BAB III ANALISIS Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada Tugas Akhir ini, maka dilakukan analisis pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Analisis komunitas belajar. 2. Analisis penerapan prinsip psikologis
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI TAHUN
MANUAL PROSEDUR AKADEMIK SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI TAHUN 2013-2017 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI JL. RAYA TANJUNG BARAT NO. 11 PS. MINGGU JAKARTA SELATAN TELP. 021 781 7823, 781 5142 FAX. -21 781 5144
Lebih terperinciEpidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini
Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan
Lebih terperincimemberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan
INDONESIA VISI 2050 Latar belakang Anggota Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) dan Indonesia Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia) mengorganisir Indonesia Visi 2050 proyek
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Memimpin dalam rangka pendayagunaan sumber daya secara optimal Menciptakan budaya dan iklim yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia. Paket Informasi Studi Singkat
Australia Awards Paket Informasi Studi Singkat Pencegahan dan Pengobatan Malaria untuk Bayi, Anak-Anak dan Wanita Hamil di Bagian Timur Page 2 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards adalah
Lebih terperinciMEMBANGUN JEJARING DAN KEMITRAAN TKSK
MATERI MEMBANGUN JEJARING DAN KEMITRAAN TKSK Oleh: Muhammad Satria, S.Sos., M.Si 1 INDIKATOR KOMPETENSI Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat: a. Mengidentifikasi Aspek yang diperlukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu
Lebih terperinciSTANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA I. VISI, MISI, DAN TUJUAN UNIVERSITAS A. VISI 1. Visi harus merupakan cita-cita bersama yang dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan
Lebih terperinciSOSIALISASI GLOBAL CODE OF PRACTICE ON THE INTERNATIONAL RECRUITMENT OF HEALTH PERSONNEL
SOSIALISASI GLOBAL CODE OF PRACTICE ON THE INTERNATIONAL RECRUITMENT OF HEALTH PERSONNEL KERJASAMA ANTARA PUSRENGUN BPPSDM KESEHATAN KEMENKES RI DENGAN WORLD HEALTH ORGANIZATION The WHO Global Code of
Lebih terperinciTo protect animal welfare and public health and safety
To protect animal welfare and public health and safety Perdagangan Daging Anjing di Indonesia: Kejam dan Berbahaya Setiap tahun, jutaan anjing ditangkap dan dicuri untuk diangkut ke seluruh Indonesia,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi pendahuluan, uji coba model, dan uji validasi model, serta pembahasan penelitian,
Lebih terperinciACDPINDONESIA Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership
Risalah Kebijakan Mei 2017 PRAKTIK-PRAKTIK EFEKTIF REFORMASI KURIKULUM DI ASIA Pengantar Keadilan sosial dan Kesetaraan Pendahuluan Mekanisme Transisi untuk Reformasi Kurikulum Pendorong Perubahan Kesimpulan
Lebih terperinciKERANGKA DAN STRATEGI PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DALAM PROGRAM KARBON HUTAN BERAU (PKHB)
KERANGKA DAN STRATEGI PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DALAM PROGRAM KARBON HUTAN BERAU (PKHB) Menimbang berbagai faktor utama yang menghambat pengelolaan hutan lindung secara efektif, maka pengelolaan hutan
Lebih terperinciKomunikasi risiko 1 LAMPIRAN 2. Definisi dan tujuan
218 Penyakit bawaan makanan: fokus pendidikan kesehatan LAMPIRAN 2 Komunikasi risiko 1 Definisi dan tujuan Komunikasi risiko merupakan pertukaran informasi dan pandangan mengenai risiko serta faktor-faktor
Lebih terperinciRENCANA INDUK PENGABDIAN MASYARAKAT (RIPKM) PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN
RENCANA INDUK PENGABDIAN MASYARAKAT (RIPKM) PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN 2012-2017 UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN Jl.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN MANAJERIAL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS
Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS Berikut Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) DIMENSI KOMPETENSI INDIKATOR Manajerial Menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan Merumuskan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN
Lebih terperinciMETODE REGULATORY IMPACT ASSESSMENT (RIA) UNTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
METODE REGULATORY IMPACT ASSESSMENT (RIA) UNTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Nuri Andarwulan SEAFAST Center, IPB Southeast Asian Food & Agr. Sci & Tech Center Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB 23 Oktober
Lebih terperinciVISI, MISI, DAN PROGRAM UB TAHUN
VISI, MISI, DAN PROGRAM UB TAHUN 2014-2018 HARI DWI UTAMI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Capaian UB Sebagai World Class University MOU dengan Universitas di luar negeri. Kolaborasi dalam riset
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN SEMINAR GLOBAL HEALTH SECURITY AGENDA JAKARTA, 28 MARET 2016
SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN SEMINAR GLOBAL HEALTH SECURITY AGENDA JAKARTA, 28 MARET 2016 Assalammualaikum WW Salam sejahtera bagi kita semua, Yang terhormat Ibu Menteri
Lebih terperinciKERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)
KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.
Lebih terperinciPerubahan ini telah memberikan alat kepada publik untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan ekonomi. Kemampuan untuk mengambil keuntungan dari
PENGANTAR Sebagai salah satu institusi pembangunan publik yang terbesar di dunia, Kelompok (KBD/World Bank Group/WBG) memiliki dampak besar terhadap kehidupan dan penghidupan jutaan orang di negara-negara
Lebih terperinci