Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK"

Transkripsi

1 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

2 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat

3

4 Buku ini dapat diterbitkan berkat dukungan United States Agency for International Development (USAID). Opini yang tertulis dalam buku ini murni merupakan pendapat tim penulis dan tidak merefleksikan pandangan USAID ataupun pemerintah Amerika Serikat. USAID menjamin hak bebas royalti noneksklusif dan permanen untuk mereproduksi, mempublikasi, serta mempergunakan buku ini dalam bentuk apapun, juga memberikan wewenang bagi pihak lain dalam menggunakannya untuk kepentingan Pemerintah.

5 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Editor: Tim Indohun ISBN Diterbitkan oleh: Indohun National Coordinating Office Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok Jawa Barat Telp./Fax. (021) nco@indohun.org Website :

6 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Kata Pengantar Dalam rahmat Tuhan YME kami dapat menyelesaikan terjemaahan Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health. Buku ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para ahli yang mempunyai keahlian yang mendalam di dalam displin ilmu mereka untuk bekerjasama lintas disiplin dalam rangka menjawab permasalahan yang kompleks terkait One Health. Terdapat tujuh bab yang akan membantu membangun keahlian, pengetahuan, dan kemampuan para peserta kursus untuk dapat secara efektif mencari jawaban terhadap permasalahanpermasalahan kesehatan masyarakat melebihi disiplin ilmunya, dan juga agar para peserta dapat berfungsi sebagai satu bagian yang menyatu dengan tim ahli yang bersifat multi-disiplin. Tujuh bab di dalam Buku Panduan Aplikasi Hard Skill One Health meliputi: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health Dasar-dasar Penyakit Menular Manajemen Penyakit Menular Epidemiologi dan Analisis Risiko Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat Kesehatan Ekosistem Perubahan Perilaku Buku ini dirancang oleh tim penyusun yang terdiri dari 33 ahli dari berbagai disiplin ilmu mulai dari ilmu kedokteran hewan, kedokteran, kesehatan masyakarat, ekologi, rancangan instruksional, meliputi lima negara termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat, yang telah bekerjasama selama hampir satu tahun untuk menyusun modul-modul One Health ini, tim penyusun terdiri dari: Dr. Abu Tholib Aman Mr. Irwin Fernandez Chavez Dr. Jeein Chung Dr. Ede Surya Darmawan Dr. Stanley Fenwick Ms. Louise Flynn Dr. Karin Hamilton Dr. Latiffah Hassan Dr. Douglas L. Hatch Dr. Raymond R. Hyatt Ms. Kimberly Kennedy Dr. Nongyao Kasatpibal Dr. Sumalee Lirtmunlikaporn Dr. Roslaini Bin Abd. Majid Dr. Mohd Rizal Abdul Manaf Dr. Walasinee Moonarmart Dr. Saengduen Moonsom Ms. Pornthip Rujisatian Dr. Sarmin MP Dr. Pham Hong Ngan Dr. Felicia Nutter Dr. Mohd Sham Bin Othman Dr. Pham Duc Phuc Dr. Trioso Purnawarman Dr. Jennifer Steele Dr. Agik Suprayogi Ms. Roberta Talmage Dr. Metawee Thongdee Dr. Kriangkrai Thongkorn Mr. Luu Quoc Toan Dr. Ronald Morales Vargas Dr. Le Thi Huong Dr. Le Thi Thanh Xuan Buku ini berasal dari Modul One Health yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga mudah untuk diajarkan kepada mahasiswa kesehatan di Indonesia. Materi yang dirancang dalam buku ini telah dirancang agar anda dapat menyesuaikan isinya terhadap lokasi spesifik anda (universitas, wilayah, negara, dll.). Sebagai contoh, anda mungkin ingin menyesuaikan praktek di lapangan terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan atau satwa liar di wilayah anda; atau mungkin anda ingin memfokuskan perhatian anda pada penyakit-penyakit zoonotic yang prevalensinya paling tinggi di wilayah anda. Jika anda mengajar mahasiswa S2 dan bukan mahasiswa S1, maka anda mungkin ingin menambahkan pekerjaan akademis ke dalam tugas dan bahan bacaan mahasiswa anda. Anda mungkin dapat memasukkan beberapa aspek dari modul One Health ini di matakuliah mahasiswa S1, anda dapat menggunakan materi-materi di dalam modul untuk digunakan dalam workshop untuk para ahli, atau anda dapat memodifikasi materi-materi tersebut untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan di masyarakat. Setiap bab dan materi telah dirancang agar dapat menyesuaikan dan menyelaraskan dengan rencana pemakaiannya. Berkreasilah dan jadikanlah materi ini berguna untuk anda. Salam, Koordinator INDOHUN ix

7 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health x

8 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Pendahuluan One Health merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling bergantung satu sama lain atau interdependen, dan tenaga profesional yang bekerja dalam area tersebut akan dapat memberikan pelayanan terbaik dengan saling berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai semua faktor yang terlibat dalam penyebaran penyakit, kesehatan ekosistem, serta kemunculan patogen baru dan agen zoonotik, juga kontaminan dan toksin lingkungan yag dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas substansial, serta berdampak pada pertumbuhan sosioekonomik, termasuk pada negara berkembang. Informasi lebih lanjut mengenai buku ini, hubungi: INDOHUN NCO Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok Jawa Barat Telp./Fax. (021) nco@indohun.org Website : Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health dan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health dapat digunakan secara bersamaan ataupun individual oleh para pengajar. Buku ini terdiri dari masing-masing tujuh bab atau modul. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health yaitu Konsep dan Pengetahuan tentang One Health; Dasar-dasar Penyakit Menular; Manajemen Penyakit Menular; Epidemiologi dan Analisis Risiko; Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat; Kesehatan Ekosistem; dan Perubahan Perilaku. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health yaitu Kolaborasi dan Kemitraan; Komunikasi dan Informatika; Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika; Kepemimpinan; Manajemen; Kebijakan, Advokasi and Regulasi; dan Systems Thinking. Pemanfaatan buku ini disesuaikan dengan kebutuhan dari pengajar. Pemodifikasian susunan bab dapat dilakukan. Setiap bab memiliki bobot pengajaran yang berbeda, sehingga dapat diajarkan dalam beberapa sesi. Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari buku ini adalah untuk: menambah pengetahuan dan meningkatkan kolaborasi lintas-sektor serta antarprofesi; memberikan strategi praktis yang bermanfaat untuk investigasi lapangan wabah penyakit sekaligus menjadi paparan realistis bagi mahapeserta dan fakultas mengenai kemunculan penyakit infeksi, temasuk agen infeksi zoonotik, agen infeksi yang baru diidentifikasi yang mampu menyebabkan ancaman pandemi, kampanye peningkatan kesadaran publik dan manajemen penyakit, serta kesehatan ekosistem dan lingkungan; dan meningkatkan kerja sama di kalangan petugas kesehatan pemerintah tingkat nasional, regional, serta kabupaten yang tertarik pada prinsip One Health, bersama dengan agen kesehatan multilateral (misalnya Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization [WHO], Badan Makanan dan Pertanian Persatuan Bangsa- Bangsa/Food and Agriculture Organization of the United Nations [FAO], serta Badan Kesehatan Satwa Dunia/World Organisation for Animal Health [OIE]), juga lembaga swadaya masyarakat (LSM)/non-governmental organizations (NGOs) dan pihak swasta. Keterangan berikut wajib dicantumkan oleh siapa saja yang hendak menduplikasi bahan atau isi rangkaian modul One Health: Modul Pendidikan One Health, Southeast Asia One Health Network (SEAOHUN),

9 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 2

10 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Contoh: Modul OH menjadi Paparan PowerPoint Buku: Panduan Aplikasi One Health: Hard Skill Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health Sub bab: Kesehatan Ekosistem Sub Bab: Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat Sub Bab: Perubahan Perilaku Buku: Panduan Aplikasi One Health: Soft Skill Sub bab: Kepemimpinan Sub bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika Sub Bab: Komunikasi dan Informatika Sub Bab: Kolaborasi dan Kemitraan 3

11 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 4

12 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Bab 3: Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat BAB 3 Deskripsi Modul dan Keluaran Pembelajaran Sasaran Pembelajar Modul ini mencakup pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar kesehatan masyarakat yang juga berhubungan dengan konteks dan pendekatan One Health. Di akhir modul, mahasiswa harus memiliki pemahaman yang mencukupi tentang kesehatan masyarakat untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan kebijakan One Health. Mahasiswa Sarjana dan Pascasarjana; atau Mitra, Praktisi dan Profesional One Health Peta Pembelajaran Memahami konsep dasar kesehatan masyarakat. Mendesain model integrasi One Health ke dalam inisiatif kesehatan masyarakat Menganalisis bagaimana kesehatan masyarakat dapat diperkuat dengan mengadaptasi pendekatan One Health. Menguji program dan kebijakan kesehatan masyarakat. Menganalisis dan menciptakan kemitraan antara komunitas pemangku kepentingan dalam mengembangkan, merevisi, dan mengimplementasikan kebijakan dan inisiatif kesehatan masyarakat. Menggunakan pendekatan One Health dalam mengembangkan, merevisi, dan mengimplementasikan kebijakan dan program kesehatan masyarakat. Kompetensi Kompetensi #1 Memahami praktek kesehatan masyarakat dan hubungannya dengan One Health. Tujuan Pembelajaran untuk Membangun Kompetensi Memahami luasan dan lingkup praktek kesehatan masyarakat di negara asal mahasiswa terkait dengan One Health, mencakup: Lingkungan dan kesehatan masyarakat. Hewan, penyakit infeksi dan kesehatan masyarakat. Hewan ternakdan kesehatan masyarakat. Keamanan dan higiene makanan. Monitoring kesehatan komunitas, surveilans penyakit, investigasi penyakit dan respon terhadap wabah. 119

13 INDOHUN Kompetensi #2 Memahami keterkaitan antara otoritas pemerintah, pembuat kebijakan, industri dan peneliti berkaitan dengan implementasi program kesehatan masyarakat. Kompetensi #3 Menganalisis kebijakan kesehatan masyarakat nasional atau lokal. Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Tujuan Pembelajaran untuk Membangun Kompetensi Jelaskan bagaimana program kesehatan masyarakat dibangun dan diimplementasikan untuk: Air Pangan buah-buahan dan sayuran, ternak Satwa liar Hewan ternak Vermin, Satwa liar peri-urban Tujuan Pembelajaran untuk Membangun Kompetensi Memeriksa kebijakan kesehatan masyarakat tingkat nasional dan lokal yang sedang berjalan dan mempertimbangkan pertanyaan berikut: Apakah pembuat kebijakan dan lembaga yang bertanggung jawab untuk kesehatan masyarakat telah menggunakan pendekatan One Health? Mana yang sudah dan mana yang belum? Apakah pendekatan One Health sesuai dengan topik atau konteksnya? Mengapa pendekatan One Health belum digunakan? Apakah terdapat kesulitan untuk menggunakan pendekatan One Health dalam topik atau konteks tersebut? Kompetensi #4 Berpikir sistem untuk menganalisis/membuat kebijakan kesehatan masyarakat. Tujuan Pembelajaran untuk Membangun Kompetensi Berpikir sistem untuk mengembangkan model baru bagi kebijakan dan regulasi kesehatan masyarakat regional yang mempromosikan pendekatan One Health untuk isu kesehatan masyarakat. Siapa saja pemangku kepentingan? Apa saja faktor pendorong/penarik dalam melibatkan pemangku kepentingan dan mendapatkan penerimaan mereka? Gambaran Umum Waktu Topik Bahan 60 Menit Pengantar Kesehatan Masyarakat Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dengan spidol Presentasi PowerPoint Panduan Mahasiswa 60 Menit Kesehatan Ekosistem, Perubahan Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Iklim dan Kesehatan Masyarakat Flipchart atau papan tulis dengan spidol Presentasi PowerPoint Panduan Mahasiswa 120 Menit Kesehatan Hewan dan Masyarakat: Presentasi PowerPoint Interaksi Manusia/Satwa Liar Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih (Zoonosis) Koneksi internet dan komputer untuk mahasiswa Kartu binatang Panduan Mahasiswa 120

14 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Waktu Topik Bahan 160 Menit Kesehatan Hewan dan Masyarakat: Interaksi Manusia/Hewan Domestifikasi Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Koneksi internet dan komputer untuk mahasiswa Panduan Mahasiswa 150 Menit Penyakit melalui Makanan, Keamanan Presentasi PowerPoint Makanan dan Produksi Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Makanan Flipchart atau papan tulis dan spidol Koneksi internet (untuk mahasiswa) Panduan Mahasiswa 60 Menit Kualitas Air, Sanitasi dan Penyakit Presentasi PowerPoint dengan Perantaraan Air Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dan spidol Panduan Mahasiswa 60 Menit Monitoring dan Surveilans Penyakit: Istilah-Istilah Dasar Epidemiologi/ Investigasi Penyakit Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dan spidol Sedotan, cangkir, reagen sihir Panduan Mahasiswa Menit Monitoring dan Surveilans Penyakit: Presentasi PowerPoint Surveilans Penyakit Lokal dan Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Global Flipchart atau papan tulis dengan spidol Paket Nipah (1 per meja) Panduan Mahasiswa 240 Menit Kesehatan Komunitas Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Akses ke area di mana mahasiswa dapat berjalan berkeliling dan berbicara dengan penduduk lokal Panduan Mahasiswa 120 Menit Kebijakan dan Program Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dengan spidol Panduan Mahasiswa 60 Menit Menggunakan Pendekatan One Presentasi PowerPoint Health untuk Kebijakan dan Program Kesehatan Masyarakat Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dengan spidol Panduan Mahasiswa 90 Menit Berpikir Sistem: Membangun Presentasi PowerPoint Konsensus Pemangku Kepentingan Menggunakan Pendekatan Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih One Health untuk Isu Kesehatan Flipchart atau papan tulis dan spidol Masyarakat Panduan Mahasiswa 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran Panduan Mahasiswa 121

15 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Desain Modul Modul ini didesain untuk menjabarkan beberapa konsep inti kesehatan masyarakat dan menghubungkannya dengan One Health (ekosistem, zoonosis, pangan dan air). Sesi Monitoring dan Surveilans Penyakit serta Kesehatan Komunitas dalam dokumen ini, yang dikembangkan oleh Southeast Asia One Health University Network (SEAOHUN), merepresentasikan aktivitas pembelajaran di mana konsep kesehatan masyarakat diaplikasikan dan diintegrasikan menggunakan pendekatan One Health. Tiga sesi terakhir dari Modul Kesehatan Masyarakat didesain sebagai unit di mana aktivitas pembelajaran dibangun dari satu sesi ke sesi berikutnya. Satu atau lebih dosen tamu yang dapat memfasilitasi diskusi mengenai pengembangan kebijakan dan program dapat diundang untuk memberikan manfaat tambahan bagi pembelajaran mahasiswa tergantung pada keterampilan dan pengalaman fasilitator/profesor yang membawakan modul ini. Dosen tamu harus mengenal baik konsep One Health, begitu pula dengan pengembangan dan implementasi kebijakan dan program, serta dapat mencakup akademisi dari ilmu politik, pegawai pemerintahan atau advokator kebijakan. Selain itu, bisa jadi terdapat beberapa topik kesehatan masyarakat (evaluasi sistem surveilans penyakit) di mana fasilitator meyakini bahwa ahli dalam subjek tersebut dapat memberi manfaat lebih jauh bagi tujuan yang bersifat edukasi dari modul ini. Referensi untuk Fasilitator 1. Daszak, Peter, Cunningham, Andrew A. and Hyatt, Alex D., Emerging infectious diseases of wildlife: threats to biodiversity and human health, Science, Vol. 287 (2000) 2. Keesing F., L.K. Belden, P. Daszak, A. Dobson, C.D. Harvell, R.D. Holt, P. Hudson, A. Jolles, K.E. Jones, C.E. Mitchell, S.S. Myers, T. Bogich, and R.S. Ostfeld. Impacts of biodiversity on the emergence and transmission of infectious diseases. Nature 2010 Dec 2; 468(7324): doi: /nature Overview of Public Health, Jones and Bartlett Publishers 4. Patz et al Unhealthy Landscapes: Policy Recommendations on Land Use Change and Infectious Disease Emergence. Environmental Health Perspectives: VOLUME 112, NUMBER10, July

16 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Pengantar Kesehatan Masyarakat Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Mengartikulasikan peran dan posisi kesehatan masyarakat dalam pendekatan One Health. Kuliah; Diskusi Kelompok Besar 60 Menit Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dengan spidol Presentasi PowerPoint Panduan Mahasiswa Catatan untuk Fasilitator Kuliah 15 Menit Gambaran Umum Modul Mahasiswa diperkenalkan Modul Kesehatan Masyarakat dan sediakan gambaran umum singkat tentang agenda modul dan kompetensi inti. Kompetensi Inti untuk Kesehatan Masyarakat Memahami praktek kesehatan masyarakat dan hubungannya dengan One Health. Memahami hubungan antara otoritas pemerintah, pembuat kebijakan, industri dan peneliti dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat dan implementasi program kesehatan masyarakat. Menganalisis kebijakan dan aktivitas kesehatan masyarakat nasional atau lokal. Berpikir sistem untuk menganalisis/membuat kebijakan. Module Agenda 60 Menit Pengantar Kesehatan Masyarakat 60 Menit Kesehatan Ekosistem, Perubahan Iklim dan Kesehatan Masyarakat 120 Menit Kesehatan Hewan dan Masyarakat: Interaksi Manusia/Satwa Liar (Zoonosis) 160 Menit Kesehatan Hewan dan Masyarakat: Interaksi Manusia/Hewan Domestifikasi 150 Menit Penyakit melalui Makanan, Keamanan Makanan dan Produksi Makanan 60 Menit Kualitas Air, Sanitasi dan Penyakit dengan Media Air 60 Menit Monitoring dan Surveilans Penyakit: Istilah-Istilah Dasar Epidemiologi/Investigasi Penyakit Menit Monitoring dan Surveilans Penyakit: Surveilans Penyakit Lokal dan Global 240 Menit Kesehatan Komunitas 120 Menit Kebijakan dan Program 60 Menit Menggunakan Pendekatan One Health untuk Kebijakan dan Program Kesehatan Masyarakat 90 Menit Berpikir Sistem: Membangun Konsensus Pemangku Kepentingan Menggunakan Pendekatan One Health untuk Isu Kesehatan Masyarakat 60 Menit Refleksi dan Evaluasi Pembelajaran 123

17 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Kuliah 30 Menit Pengantar Kesehatan Masyarakat Sampaikan presentasi pembuka mengenai kesehatan masyarakat. Kuliah akan mencakup poin-poin tercantum di bawah ini dan catatan detail kuliah dapat ditemukan dalam Presentasi PowerPoint. Apakah kesehatan masyarakat itu? Apakah kesehatan veteriner masyarakat itu? Siapa saja profesional kesehatan masyarakat? Apakah EcoHealth itu? Apakah One Health itu? Bagaimana sejarah One Health? Apakah pendekatan One Health itu? Apa kaitan antara One Health dan kesehatan masyarakat? Diskusi Kelompok Besar 15 Menit One Health dan Kesehatan Masyarakat Dalam kelas, diskusikan pertanyaan berikut. Bagaimanakah penerapan pendekatan One Health ke dalam Kesehatan Masyarakat dapat memperkuat kemampuan komunitas untuk mengatasi isu kesehatan yang kompleks? 124

18 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Mengartikulasikan kesehatan masyarakat sebagai komponen One Health Gambaran Umum Istilah dan Konsep Kunci dalam Kesehatan Masyarakat dan One Health Kuliah Kesehatan masyarakat adalah praktik pencegahan penyakit dan promosi kesehatan yang baik dalam sekelompok masyarakat, dari komunitas kecil hingga seluruh negara. American Public Health Association Konsep One Health telah dikarakteristikkan menggunakan berbagai pendekatan tetapi seluruhnya melibatkan risiko kesehatan pada hubungan manusia hewan ekosistem. One Health bekerja dengan inklusif melintasi disiplin, profesi dan sektor dari tingkat lokal hingga global, untuk meningkatkan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. One Health Talk Catatan: Human health sector Health related disciplines in the environmental sector Agricultural, Animal production, Veterinary medicine sector 125

19 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Apa yang Anda Pikirkan? Bagaimanakah penerapan pendekatan One Health ke dalam Kesehatan Masyarakat dapat memperkuat kemampuan komunitas untuk mengatasi isu kesehatan yang kompleks? Catatan: 126

20 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN 127

21 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Sub Bab: Kesehatan Ekosistem, Perubahan Iklim dan Kesehatan Masyarakat Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Penugasan Pra-kelas: Mendefinisikan istilah ekosistem dan memahami pentingnya hubungan antara ekosistem dan kesehatan manusia dan hewan. Mendeskripsikan contoh perubahan ekologis dan sosial dan dampaknya bagi kesehatan global. Menjelaskan mengapa dan bagaimana perubahan lingkungan (seperti perubahan iklim) mempengaruhi kesehatan global. Kuliah; Diskusi Kelompok Besar 60 Menit Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putihl Flipchart atau papan tulis dengan spidol Presentasi PowerPoint Panduan Mahasiswa Baca Patz, J.A., P. Daszak, G.M. Tabor, A.A. Aguirre, et al. Unhealthy Landscapes: Policy Recommendations on Land Use Change and Infectious Disease Emergence. Environ Health Perspect Jul; 112(10): Baca McMichael, A.J., R.E. Woodruff, and S. Hales. Climate change and human health: risks and responses. Lancet 2006 Mar 11; 367(9513): Catatan untuk Fasilitator Pra-kerja Sebelum kelas berlangsung, berikan tugas kepada mahasiswa dengan bacaan berikut mengenai perubahan bentang alam dan perubahan iklim: Patz, J.A., P. Daszak, G.M. Tabor, A.A. Aguirre, et al. Unhealthy Landscapes: Policy Recommendations on Land Use Change and Infectious Disease Emergence. McMichael, A.J., R.E. Woodruff, and S. Hales. Climate change and human health: risks and responses. Kuliah 45 Menit Pengantar Kesehatan Ekosistem, Perubahan Iklim dan Kesehatan Masyarakat Sampaikan kuliah pengantar yang meliputi topik berikut. Lihat presentasi pada Presentasi PowerPoint untuk catatan kuliah secara detail. Gambaran umum ekosistem, kesehatan ekosistem dan jasa ekosistem. Ekosistem Asia Tenggara Penggangu dan Penekan Ekosistem Jasa Ekosistem dan Kesehatan Masyarakat Efek perubahan iklim pada lingkungan dan kesehatan masyarakat Diskusi Kelompok Besar 15 Menit Kesehatan Masyarakat dan Perubahan Iklim Sebagai kesatuan kelas, diskusikan bacaan tentang perubahan bentang alam dan perubahan iklim serta gali bagaimana perubahan tersebut dapat berdampak bagi kesehatan masyarakat. Kemudian, kemukakan pertanyaan berikut untuk diskusi kelompok, Mengapa pendekatan One Health dibutuhkan untuk mengatasi dampak dari perubahan bentang alam dan iklim terhadap ancaman emerging and reemerging pandemic secara efektif? 128

22 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Penugasan Prakelas Mendefinisikan istilah ekosistem dan memahami pentingnya hubungan antara ekosistem dan kesehatan manusia dan hewan. Mendeskripsikan contoh perubahan ekologis dan sosial dan dampaknya bagi kesehatan global. Menjelaskan mengapa dan bagaimana perubahan lingkungan (seperti perubahan iklim) mempengaruhi kesehatan global. Patz, J.A., P. Daszak, G.M. Tabor, A.A. Aguirre, et al. Unhealthy Landscapes: Policy Recommendations on Land Use Change and Infectious Disease Emergence. Environ Health Perspect Jul; 112(10): 1092К8. McMichael, A.J., R.E. Woodruff, and S. Hales. Climate change and human health: risks and responses. Lancet 2006 Mar 11; 367(9513): Gambaran Umum Istilah dan Konsep Kunci dalam Kesehatan Ekosistem Kuliah Sebuah ekosistem merupakan komunitas dari organisme hidup (tanaman, hewan dan mikroba) bersama dengan komponen tidak hidup dari lingkungannya (seperti udara, air dan tanah mineral), yang berinteraksi sebagai sebuah sistem. Komponen biotik dan abiotik ini dianggap saling berhubungan bersama melalui siklus nutriea dan aliran energi. Wikipedia ( Catatan: 129

23 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Catatan: 130

24 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Catatan: 131

25 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Apa yang Anda Pikirkan? Apa Anda Pikirkan? Catatan: Apa dampak dari perubahan lanskap dan perubahan iklim bagi kesehatan masyarakat? Bagaimana pendekatan One Health dapat secara efektif mengatasi dampak dari perubahan tersebut terhadap ancaman kemunculan dan kemunculan kembali pandemi? 132

26 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Kesehatan Hewan dan Masyarakat: Interaksi Manusia/Satwa Liar (Zoonosis) Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Mendefinisikan zoonosis dan emerging diseases Menjelaskan pentingnya zoonosis terhadap One Health dan Kesehatan Masyarakat Mendiskusikan penyebab-penyebab inti dari disease emergence and re-emergence Memberikan contoh zoonosis tertentu yang sering terjadi di tingkat regional Kuliah, Aktivitas Kelompok Kecil dan Besar 120 menit Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Panduan Mahasiswa Koneksi internet dan komputer untuk mahasiswa Kartu binatang Catatan untuk Fasilitator Kuliah 20 Menit Satwa Liar dan Kesehatan Masyarakat Sampaikan kuliah mengenai satwa liar dan kesehatan masyarakat yang membahas topik berikut. Lihat Presentasi PowerPoint untuk catatan kuliah secara detail. Mendefinisikan istilah zoonosis, host, agen, vektor, reservoir, fomite, emerging and reemerging diseases Mode transmisi Sejarah disease emergence Faktor-faktor yang diasosiasikan dengan disease emergence Zoonosis di Asia Tenggara Dampak zoonosis 133

27 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Aktivitas Kelompok Kecil 50 Menit Pengerat, Kelelawar dan Primata: Persiapan Bagi kelas ke dalam tiga kelompok: Pengerat, Kelelawar dan Primata. Anda dapat membagi kelas secara acak dengan meminta mahasiswa memilih sebuah kartu atau tanya mahasiswa jika mereka ingin menjadi binatang tertentu. Sebelum memulai aktivitas, arahkan mahasiswa untuk membaca gambaran umum penyakit yang dimuat dalam bagian referensi modul. Mereka harus mengidentifikasi informasi berikut berkaitan dengan virus yang ditularkan di taksa mereka: Sejarah penyakit zoonosis Reservoir penyakit zoonosis Mode penularan Karakteristik penyakit Taksa Virus #1 Kelelawar Nipah, SARS, Hendra Pengerat Leptospirosis, Plague, Hantavirus Primata Demam Kuning Setelah membaca gambaran umum penyakit, mehasiswa harus melakukan penugasan kelompok dan menyiapkan 10 menit presentasi untuk menyampaikan pada kelas tentang hewan yang ditugaskan. Setiap presentasi harus mencakup topik berikut: Virus zoonosis yang umum ditemukan di kelompok taksonomi (sebanyak yang dapat mereka temukan dalam waktu yang dialokasikan) Jalur penularan Efek kesehatan bagi manusia Aktivitas Kelompok Besar 50 Menit Pengerat, Kelelawar dan Primata: Presentasi Grup Berikan waktu 10 menit pada setiap kelompok untuk menyampaikan presentasi pada kelas. Setelah semua presentasi diberikan, jelaskan beberapa pertanyaan berikut: Apa kesamaan yang dimiliki semua penyakit zoonosis itu? Apa yang membuat setiap penyakit unik/berbeda? Seberapa mampu adopsi pendekatan One Health dapat membantu mengontrol ancaman emerging atau reemerging pandemik penyakit itu? 134

28 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Mendefinisikan istilah zoonosis dan emerging diseases Menjelaskan pentingnya zoonosis terhadap One Health dan Kesehatan Masyarakat Mendiskusikan penyebab-penyebab utama disease emergence and re-emergence Memberikan contoh zoonosis tertentu yang sering terjadi di regional Satwa Liar dan Kesehatan Masyarakat Kuliah Zoonosis adalah penyakit infeksius yang ditularkan antara spesies dari hewan, selain dari manusia ke manusia atau dari manusia ke hewan lain. Vektor: organisme yang menularkan patogen dari reservoir kepada host Reservoir: host dalam jangka waktu lama bagi patogen Fomite (wahana): objek tidak hidup yang dapat menularkan agen infeksius Catatan: 135

29 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Apa yang Anda Pikirkan? Apa kesamaan yang dimiliki semua penyakit zoonosis itu? Apa yang membuat setiap penyakit unik/berbeda? Seberapa mampu adopsi pendekatan One Health dapat membantu mengontrol ancaman emerging atau reemerging pandemik penyakit itu? 136

30 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Kesehatan Hewan dan Masyarakat: Interaksi Manusia/Hewan Domestifikasi Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Penugasan Pra- Kelas: Mendiskusikan bagaimana interaksi antara manusia dan domestifikasi hewan dapat berdampak bagi kesehatan manusia dan hewan. Diskusi Kelompok Besar; Brainstorming dan Presentasi Kelompok Kecil; Refleksi Individual 120 menit Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dan spidol Koneksi internet dan komputer untuk mahasiswa Panduan Mahasiswa Baca Artikel The origin of human pathogens: evaluating the role of agriculture and domestic animals in the evolution of human disease (Jessica M. C. Pearce-Duvet) Beri tanggapan pada Pertanyaan Pemandu Catatan untuk Fasilitator Pra-kerja Sebelum kelas, mintalah mahasiswa membaca artikel berikut dan pikirkan pertanyaan yang tercantum di bawah ini: The origin of human pathogens: evaluating the role of agriculture and domestic animals in the evolution of human disease, by Jessica M. C. Pearce-Duvet Pertanyaan Pemandu: Seberapa banyak bukti bahwa patogen manusia berasal dari manusia? Apa peran yang dimainkan domestifikasi hewan dalam transmisi patogen ke manusia? Apakah anda setuju dengan kesimpulan penulis paper ini? Mengapa tidak atau ya? Diskusi Grup Kecil 20 Menit Sambut mahasiswa ke dalam kelas dan bagi mereka ke dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan opini mereka tentang asal mula patogen manusia dan tanggapan mereka terhadap pertanyaan pemandu di atas. 137

31 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Aktivitas Kelompok Besar 20 Menit Mengobservasi Interaksi Manusia/Hewan Domestifikasi Sebagai persiapan untuk ativitas selanjutnya, perkenalkan konsep photovoice pada mahasiswa. Photovoice merupakan sebuah metode yang biasanya digunakan dalam ranah pembinaan komunitas (community development), kesehatan dan pendidikan masyarakat, yang mengombinasikan fotografi dengan aksi sosial di akar rumput. Peserta diminta untuk merepresentasikan komunitas atau titik pandang mereka dengan mengambil fotografi, mendiskusikannya secara bersama, dan melakukan penjangkauan atau aksi lainnya. Apa yang akan dilakukan oleh mahasiswa adalah versi photovoice yang telah dimodifikasi. Catatan: Diskusikan dengan mahasiswa mengenai perlunya menghormati privasi seseorang yang diambil gambarnya dan untuk menghormati penolakannya, begitu pula untuk mengenali budaya dan kebiasaan komunitas lokal apabila fotografer dianggap mengambil foto yang akan membuat anggota komunitas merasa malu atau mungkin menciptakan situasi di tingkat lokal merasa berada dalam cahaya buruk. Tunjukkan gambar di bawah ini pada layar dan minta mahasiswa pelajari gambar tersebut selama 5 menit. Jelaskan bahwa gambar merupakan langkah-langkah operasional pemberian pakan hewan yang terkonsentrasi dan minta mahasiswa untuk berpikir mengenai jalur penularan yang potensial terpapar dan terinfeksi patogen. Panggil seorang sukarelawan untuk menjelaskan apa yang mereka lihat dan bagaimana hal tersebut menjadi penting ketika berpikir tentang penularan penyakit. Cobalah untuk mendorong partisipasi dari mahasiswa yang pendiam atau pemalu, yang belum berpartisipasi secara aktif. Sebagai fasilitator cobalah temukan jawaban berikut: Pekerja yang kurang dalam hal pakaian protektif atau kesempatan menjaga kebersihan individu atau dekontaminasi di lokasi Kurangnya manajemen kotoran hewan, padahal sering digunakan pada tanah namun tanpa penanganan Lalat dan serangga lain yang membawa patogen masuk dan keluar melalui sistem ventilasi dan bukaan kecil Ventilasi dengan kipas volume tinggi menghasilkan pergerakan material yang cukup besar ke dalam lingkungan eksternal Sumber: Concentrated Animal Feeding Operation, gambar oleh Salvador Saenz 138

32 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Slide PowerPoint Aktivitas Kelompok Kecil 60 Menit Mengobservasi Interaksi Manusia/Hewan Ternak (lanjutan) Tunjukkan kepada mahasiswa seri gambar interaksi manusia/hewan yang terdapat dalam Handout. Minta mahasiswa secara sukarela untuk memberikan komentar singkat tentang apa yang mereka lihat dan yang dapat mereka simpulkan dari gambar tersebut. Kemudian, buat kelompok-kelompok kecil dan minta setiap kelompok menggunakan internet untuk membuat esai dari foto yang mengilustrasikan: Penyakit yang secara historis ditularkan dari hewan (peliharaan dan ternak) kepada manusia. Apakah penyakit tersebuttelah menjadi sporadis atau telah menjadi pandemik dan/atau pandemik. Metode transmisi umum dari setiap penyakit. Karakteristik tipe transmisi yang biasanya menghasilkan epidemik luas atau bahkan pandemik. Metode yang potensial untuk mencegah penularan. Diskusi Kelompok Besar 60 Menit Beri waktu yang sama kepada setiap kelompok untuk membawakan presentasinya. Untuk penutup, diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: Pertimbangkan kembali presentasi. Apa yang akan dimodifikasi tambah, ubah atau hapus dalam presentasi Anda? Bagaimanakah pemahaman mengenai interaksi manusia/hewan ternak memperkuat pemahaman tentang kesehatan manusia? 139

33 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Penugasan Pra-kelas: Mendiskusikan bagaimana interaksi antara manusia dan hewan peliharaan dapat berdampak bagi kesehatan manusia dan hewan. Baca Artikel - The origin of human pathogens: evaluating the role of agriculture and domestic animals in the evolution of human disease (Jessica M. C. Pearce-Duvet) Hadir dengan persiapan untuk mendiskusikan: Seberapa banyak bukti bahwa patogen manusia berasal dari manusia? Apa peran yang dimainkan domestifikasi hewan dalam transmisi patogen ke manusia? Apakah anda setuju dengan kesimpulan penulis paper ini? Mengapa tidak atau ya? Asal Mula Patogen Manusia Dengan kelompok kecil rekan mahasiswa Anda, diskusikan artikel dan sampaikan ide Anda mengenai pertanyaan dalam tugas pra-kelas. Photovoice Catatan: Photovoice merupakan sebuah metode yang biasanya digunakan dalam ranah pembinaan komunitas (community development), kesehatan dan pendidikan masyarakat, yang mengombinasikan fotografi dengan aksi sosial di akar rumput. Peserta diminta untuk merepresentasikan komunitas atau titik pandang mereka dengan mengambil fotografi, mendiskusikannya secara bersama, dan melakukan penjangkauan atau aksi lainnya. 140

34 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Sumber: Concentrated Animal Feeding Operation, gambar oleh Salvador Saenz Gambar menunjukkan sebuah operasi pemberian pakan hewan yang terkonsentrasi. Apa jalur potensial bagi pemaparan dan perpindahan patogen yang Anda lihat dalam gambar? Mengamati Interaksi Manusia/Hewan Peliharaan PowerPoint 141

35 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Catatan: Dengan menggunakan internet, dengan kelompok kecil dari kawan kelas Anda, buatlah sebuah presentasi Photovoice yang menggambarkan: Penyakit yang ditularkan dari hewan (peliharaan dan peternakan) ke manusia sepanjang sejarah, dan identifikasi penyakit mana yang sporadis atau yang telah menjadi pandemik dan/atau pandemik Bagaimana penyakit tersebut biasanya ditularkan Tipe penularan sangat mungkin menyebabkan epidemik luas atau bahkan pandemik. Apa saja karakteristik dari penularan yang demikian Cara-cara potensial untuk mencegah penularan. Catatan: 142

36 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Apa yang Anda Pikirkan? Dari presentasi, modifikasi penambahan, perubahan atau penghilangan apa yang Anda lakukan untuk presentasi Anda? Bagaimana pemahaman tentang interaksi manusia/hewan peliharaan dapat memperkuat pemahaman tentang kesehatan manusia? Catatan: 143

37 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Sub Bab: Penyakit Melalui Makanan, Keamanan Makanan dan Produksi Makanan Tujuan Pembelajaran: Tipe Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Mengidentifikasi agen penyebab, sumber, habitat dan faktor risiko serta beban penyakit dari kesakitan melalui makanan. Mendeskripsikan praktek higiene yang bagus dan ukuran keamanan makanan. Mendefinisikan bahaya dan pengendalian titik kritis dalam proses produksi makanan. Kuliah; Diskusi kelompok dalam kelas atau setelah kunjungan lapangan dan presentasi mahasiswa 150 Menit Presentasi PowerPoint Komputer, proyektor LCD, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dan spidol Koneksi internet (untuk mahasiswa) Catatan untuk Fasilitator Kuliah 40 Menit Penyakit Melalui Makanan dan Keamanan Makanan dari Ladang hingga Garpu Sampaikan presentasi PowerPoint tentang penyakit melalui makanan dan keamanan makanan. Topik yang dicakup antara lain: Penyakit akibat makanan, agen penyakit yang umum; sumber dan habitat serta faktor risiko akibat makanan. Rantai produksi makanan dan faktor yang terkait dengan pertumbuhan mikroba. Detail mengenai praktek higiene yang baik dan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dari fase pembelian hingga disajikan. Catatan: Presentasi PowerPoint memuat sebuah video Introduction to Food Safety ( Aktivitas Kelompok Kecil Diskusi Kelompok Besar 20 Menit 30 Menit Melakukan Penilaian Higiene dan Sanitasi Buat tiga kelompok dan tugaskan salah satu dari industri makanan berikut untuk setiap kelompok: Rumah pemotongan/penyembelihan (ayam, sapi, kambing, babi) Industri makanan (susu, daging, telur) Pasar (dengan banyak bahan makanan) Mintalah setiap kelompok bertukar pandangan mereka mengenai higiene dan sanitasi dari industri tersebut dan kemudian buatlah daftar langkah ringkas dalam flipchart. Kumpulkan flipchart dan tempelkan pada dinding. Berkelilinglah untuk melihat semua daftar langkah tersebut sehingga mahasiswa dapat mendalami rencana yang dibuat oleh setiap kelompok. Mintalah setiap kelompok menjelaskan daftar higiene dan sanitasi yang mereka buat lalu sediakan waktu untuk mahasiswa untuk bertanya atau memberikan saran yang dapat ditambahkan ditambahkan dalam pandangan mereka. 144

38 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Diskusi Kelompok Besar 55 Menit Keamanan dan Sanitasi Makanan: Daftar Praktek Pengolahan yang Baik/Good Manufacturing Practices (GMPs) Tinjau kembali keamanan dan sanitasi makanan untuk GMPs saat mengulas: Jelaskan mengapa setiap hal tersebut penting. Berikan contoh. Ceritakan pengalaman inspeksi yang telah dilakukan atau baca, berikan contoh kriteria yang digunakan dan situasi yang dihadapi di lapangan. Catatan: Daftar makanan dan keamanan biasanya dibuat oleh pemerintah pusat sehingga Anda harus mencari daftar tersebut yang digunakan untuk negara Anda. Daftar GMP biasanya ditemukan dalam website kementerian/biro pertanian, pangan, pembangunan desa dan/atau kesehatan. 5 Menit Simpulkan sesi ini dengan mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut dengan kelompok: Diskusi Kelompok Besar Bagaimana kebersihan dan sanitasi yang baik dalam industri makanan secara positif berdampak pada kesehatan manusia? Bagaimanakah HACCP berhubungan dengan kesehatan masyarakat? Penyakit zoonosis apa yang berasal dari hewan dan dapat ditularkan melalui makanan? Apakah seharusnya kebersihan dan sanitasi diawasi secara rutin, atau cukupkah inspeksi atau evaluasi tunggal saja? Keamanan dan Sanitasi Makanan Checklist untuk Good Manufacturing Practices (GMPs): Bangunan dan Fasilitas Kriteria Baik Perlu Upaya Apakah area sekitar perusahaan Anda bersih dari sampah, gulma, rumput dan semak? Apakah terdapat air tergenang di lantai Anda (yang juga dapat membuat hama tertarik)? Apakah lantai, dinding, langit-langit, jendela dan sekat-sekat secara benar dipelihara dan dibersihkan? Seharusnya tidak ada cat yang terkelupas di area produksi manapun. Apakah pintu dan jendela keluar di area produksi memiliki sekat jaring untuk menghindarkan serangga? Jika tidak apakah mereka tertutup rapat? Apakah sebuah pinsil dapat melalui bawah pintu? Sudahkah setiap lubang dan celah telah ditutup sehingga tidak tersedia ruang bersembunyi atau jalan masuk bagi hama? Apakah ada suatu bukti kehadiran hewan lain seperti kucing atau anjing? Apakah kamar kecil dibersihkan secara rutin? Apakah terdapat fasilitas pencucian tangan untuk pekerja dan pengunjung yang dilengkapi dengan sabun atau pengering kertas atau udara? Apakah terdapat kebocoran di atap, jendela loteng, jendela, sekat atau pipa langitlangit? Apakah lampu di langit-langit ditutupi dengan pelindung untuk mencegah produk terkontaminasi oleh pecahan kaca jika terjadi kasus kaca pecah/meledak Jumlah Dicek: 145

39 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Checklist untuk GMPs: Kontrol Produksi dan Proses Kriteria Baik Perlu Upaya Apakah produk dan stok disimpan dengan basis first-in/first-out untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi melalui pembusukan? Apakah produk yang masuk diberi tanggal untuk memastikan rotasi stok yang tetap dan untuk tujuan penelusuran internal? Apakah barang-barang tertimbun? Ini meningkatkan peluang pembusukan dan kontaminasi. Apakah kendaraan yang masuk diinspeksi? Apakah kontainer yang berdebu, luntur atau kotor diperiksa secara rutin? Apakah produk yang cacat oleh kerusakan, serangga, pengerat atau penyebab lain disimpan dalam area karantina yang dibuat untuk mencegah kontak mereka dengan produk yang aman? Apakah barang-barang yang dikarantina tersebut dimusnahkan secepatnya untuk mencegah berkembang tempat pembenihan hama? Apakah bahan-bahan yang masuk diperiksa sehingga barang yang rusak atau terkontaminasi dapat ditolak? Apakah bahan-bahan yang tidak terpakai disegel kembali secara benar untuk mencegah kontaminasi? Apakah bahan-bahan disimpan dengan perlakuan yang aman? Barang-barang yang terkait makanan seharusnya tidak disimpan dengan barang yang tidak berkaitan dengan makanan. Bahan-bahan seharusnya ditumpuk sehingga ventilasi dan suplai udara tidak terblok. Tumpukan bahan-bahan harus disusun untuk kepentingan keamanan. Apakah Anda memiliki prosedur recall yang efektif? Jumlah Dicek: Checklist untuk GMPs: Peralatan Kriteria Baik Perlu Upaya Apakah semua peralatan yang berkontak dengan makanan dibersihkan dan disterilkan sesering yang diperlukan untuk mencegah kontaminasi produk? Jadwal pembersihan yang sesuai untuk setiap peralatan harus ditaati. Apakah peralatan didesain atau sesuai dengan penggunaannya pada pembuatan makanan? (Sebagai contoh: peralatan untuk memegang atau memproses makanan tidak boleh mengandung polychlorinated biphenyls [PCB], yang sangat beracun; hal ini tidak berlaku untuk transformer dan kondenser listrik yang mengandung PCB dalam kontainer tersegel.) Apakah terdapat sisa-sisa makanan atau bahan lain pada peralatan? Hal ini dapat menjadi tempat pembenihan serangga, jamur/cendawan dan/atau bakteri Apakah terdapat sisa-sisa atau rembesan larutan atau lubrikan pembersih pada peralatan, yang dapat mengontaminasi makanan? Semua perbaikan pada peralatan harus bersifat permanen (contohnya tidak ada jepitan pada pasak), karena perbaikan sementara dapat rusak atau pecah dan masuk ke dalam produk makanan. Apakah peralatan sulit untuk dibongkar dalam rangka pembersihan dan inspeksi? Jika semakin sulit, maka kecenderungan Anda atau pekerja juga semakin sedikit untuk membersihkannya. Apakah banyak terdapat ruang mati di dalam atau sekitar peralatan di mana makanan dan puing lain dapat menjadi sarang untuk serangga dan bakteri? Dapatkah permukaan peralatan disterilkan? Jumlah Dicek: 146

40 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Checklist untuk GMPs: Higiene Personal Kriteria Apakah pekerja terlatih dengan baik mengenai apa yang mereka lakukan? Anda dapat mencegah banyak masalah dengan memastikan keadaan pegawai Anda secara jelas memahami fungsinya Dalam memegang produk makanan, apakah pegawai Anda menggunakan tutup rambut, tutup dada, sarung tangan sekali pakai dan seragam bersih yang benar? Apakah pegawai Anda menggunakan perhiasan, cincin, arloji, semir kuku atau perban? Apakah pegawai Anda memiliki suatu penyakit, infeksi atau luka (contohnya bisul, luka) yang dapat mengontaminasi makanan di area produksi? Apakah pegawai Anda mencuci dan membersihkan tangannya setelah setiap kali memasuki toilet? Apakah pegawai Anda menjaga kebiasaan bersih personalnya? Apakah lalu lintas di dalam perusahaan Anda diatur untuk mencegah kontaminasi area produksi? Apakah pengunjung menggunakan pakaian dan helm? Sudahkah pegawai Anda diberi tahu alasan mengapa mereka harus secara rutin mengobservasi dan mempraktekkan tindakan kehati-hatian di atas? Sudahkah pegawai Anda mengikuti pelatihan GMP? Jumlah Dicek : Baik Perlu Upaya Checklist untuk GMPs: Operasi Sanitasi Kontrol Hama Kriteria Apakah Anda memiliki layanan profesional pengontrol hama? Apakah Anda memeriksa secara rutin apa yang dilakukan operator pengontrol hama? Apakah Anda memiliki dokumentasi bahan kimia apa yang digunakan? Apakah tungai, kumbang atau kecoa hadir di tempat pengolahan? Seharusnya tidak ada kejadian atas keberadaan mereka. Apakah Anda memiliki cukup bait station (penjerat hama)? Apakah Anda menggunakan pengamanan pengasapan? Apakah catatan dan dokumentasi pengontrolan hama tersedia selalu? Apakah pestisida atau peralatan aplikasi disimpan secara aman? Apakah produk disimpan di atas palet dan setidaknya dijauhkan 18 inci dari dinding? Apakah fasilitas Anda dipelihara secara baik? Jumlah Dicek: Baik Perlu Upaya 147

41 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Checklist untuk GMPs: Fasilitas dan Kontrol Sanitasi Kriteria Baik Perlu Upaya Apakah sampah, puing dan serakan kotoran dibersihkan, baik di dalam maupun di luar tempat pengolahan, sehingga tidak tersedia tempat untuk persembunyian hama? Apakah semua bahan kimia untuk sanitasi yang digunakan di tempat pengolahan mengikuti Departemen Pertanian, Administrasi Pangan dan Obat-Obatan atau standar lainnya? Apakah pegawai makan, minum dan menggunakan produk tembakau hanya di area yang ditentukan dan tidak di area produksi atau gudang? Apakah makanan yang tumpah atau tidak dimakan oleh pegawai dibersihkan segera sehingga tidak menarik hama atau bakteri? Apakah kotoran pengerat yang telah lama sudah dibersihkan sehingga Anda dapat menempatkan suatu aktivitas baru? Apakah sampah segera dibuang dan disimpan di tempat pembuangan yang sesuai? Tidak seharusnya sampah berada di tempat tersebut yang dapat mengakibatkan adanya hama dan bau. Apakah sampah ditutup? Tumpukan sampah yang tidak tertutup merupakan tempat sempurna untuk serangga dan pengerat berkembang biak. Apakah air yang digunakan perusahaan Anda berasal dari sumber yang diakui (apakah dari suplai kota atau sumber swasta yang teruji)? Apakah Anda memeriksa bahwa tidak ada selang yang teruntai di bak atau di atas lantai? Hilangnya tekanan dapat menyebabkan aliran balik yang akan mengkontaminasi suplai air Anda. Apakah fasilitas Anda memiliki katup aliran balik dan pemutus vakum untuk mencegah kontaminasi suplai air? Apakah terdapat air tergenang di sekitar perusahaan Anda (secara khusus, di area produksi, gudang dan area pengepakan?) Jumlah Dicek: Checklist untuk GMPs: Prosedur Sanitasi untuk Kebersihan dan Sanitasi Kriteria Baik Perlu Upaya Apakah peralatan dirapihkan/dibongkar? Apakah puing-puing produk dibuang? Apakah peralatan disterilkan dengan sanitizer yang diakui dan dicuci dengan air yang baik, jika dibutuhkan? Apakah fasilitas dibersihkan dengan pembersih yang diakui menurut arahan/instruksi perusahaan/pabrik? Apakah fasilitas dicuci dengan air bersih jika perlu? Apakah pegawai membersihkan tangan, lengan, sarung tangan, celemek, sepatu boot, dll sesering yang diperlukan selama prosedur pemegangan? Apakah pegawai membersihkan kemudian mensterilkan peralatan (minimal) sesering yang diperlukan selama prosedur pemegangan untuk mencegah kontaminasi makanan atau bahan pengemasan? Jumlah Dicek 148

42 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Checklist untuk GMPs: Analisis Bahaya (Hazard) dan Perencanaan (Penanganan) Bahaya Kriteria Apakah analisis bahaya juga mencakup bahaya keamanan makanan? Apakah analisis bahaya juga mencakup diagram alur (flow chart) yang mendeskripsikan langkah dari setiap aliran proses produksi dalam tahapan pembuatan? Apakah analisis bahaya juga mengidentifikasi tujuan penggunaan produk akhir? Apakah rencana Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) mencantumkan bahaya keamanan makanan yang diidentifikasi dalam analisis bahaya? Apakah rencana HACCP mencantumkan pengendalian titik kritis ) untuk setiap bahaya keamanan makanan? Apakah rencana HACCP mencantumkan keterbatasan untuk dipenuhi dalam setiap pengendalian titik kritis? Apakah rencana HACCP mencantumkan prosedur untuk digunakan dalam mengawasi setiap pengendalian titik kritis dan frekuensi -- yang dengannya prosedur ini akan dilaksanakan? Apakah rencana HACCP mengidentifikasi aksi korektif untuk ditaati dalam merespon kesalahan dalam batas kritis pengendalian titik kritis? Apakah sistem pencatatan rencana HACCP mendokumentasikan pengawasan pengendalian titik kritis dan/atau berisi rekaman dengan nilai dan observasi aktual? Baik Perlu Upaya 149

43 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Mengidentifikasi agen penyebab, sumber, habitat dan faktor risiko serta beban penyakit dari kesakitan melalui makanan. Mendeskripsikan praktek higiene yang bagus dan ukuran keamanan makanan. Mendefinisikan bahaya dan pengendalian titik kritis dalam proses produksi makanan. Penyakit Melalui Makanan dan Keamanan Makanan: Dari Ladang hingga Garpu Perkuliahan Perkuliahan berfokus pada: Kesakitan akibat makanan, agen kausatif penyakit yang umum; sumber dan habitat serta faktor risiko untuk kesakitan akibat makanan. Rantai produksi makanan dan faktor yang diasosiasikan dengan pertumbuhan mikrobial. Detail mengenai praktek higiene yang baik dan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dari pembelian hingga ke meja saji. Catatan: 150

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Manajemen Buku ini dapat diterbitkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung Kombinasi Jumlah Tabung yang Positif 1:10 1:100 1:1000 APM per gram atau ml 0 0 0

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kebijakan, Advokasi, dan Regulasi Buku

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar stan-stan yang ada di kantin SMP-SMA Karangturi. Jumlah stan di kantin SMP-SMA Karangturi Agustus 2008 Februari 2009:

Lampiran 1. Daftar stan-stan yang ada di kantin SMP-SMA Karangturi. Jumlah stan di kantin SMP-SMA Karangturi Agustus 2008 Februari 2009: 7 LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar stan-stan yang ada di kantin SMP-SMA Karangturi Jumlah stan di kantin SMP-SMA Karangturi Agustus 2008 Februari 2009: a. Kuliner (makanan berat) 1. De Pot Gang-gang Sulai 2.

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Komunikasi dan Informatika Buku ini

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Dokumentasi SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) S P O Sanitasi

Dokumentasi SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) S P O Sanitasi Dokumentasi SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) S P O Sanitasi HANDOUT MATA KULIAH : REGULASI PANGAN (KI 531) OLEH : SUSIWI S JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA F P M I P A UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 APA ITU CPPOB? adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara : a. mencegah tercemarnya pangan

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Berpikir Sistem Buku ini dapat diterbitkan

Lebih terperinci

1. 3 TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian dari OH dan Zoonosis 2. Untuk mengerti peran veteriner dalam OH 3. Untuk mengetahui pemeran lain OH

1. 3 TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian dari OH dan Zoonosis 2. Untuk mengerti peran veteriner dalam OH 3. Untuk mengetahui pemeran lain OH BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Zoonosis adalah jenis penyakit yang penularannya berasal dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Contoh zoonosis yang penularannya berasal dari hewan ke manusia adalah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI - 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI A. BANGUNAN 1. Lokasi Lokasi jasaboga tidak berdekatan dengan sumber pencemaran seperti tempat sampah umum, WC umum, pabrik cat dan sumber pencemaran

Lebih terperinci

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Tempat Penjualan Daging Ayam Sampel daging ayam yang diteliti diperoleh dari pasar-pasar di Kota Tangerang Selatan. Selama pengambilan kuisioner terdapat 24 pedagang

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kepemimpinan Buku ini dapat diterbitkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran LAMPIRAN Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai A Kondisi umum sekitar restoran 1 Lokasi 1 0 Jarak jasaboga minimal 500 m dari sumber pencemaran seperti tempat sampah umum,

Lebih terperinci

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi SIAP SAJI YANG BAIK BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Direktorat Surveilan dan Penyuluhan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penentuan Pohon Keputusan untuk Bahan Baku Pertanyaan 1 (P1) Apakah ada potensi bahaya yang berkaitan dengan bahan baku ini?

Lampiran 1. Penentuan Pohon Keputusan untuk Bahan Baku Pertanyaan 1 (P1) Apakah ada potensi bahaya yang berkaitan dengan bahan baku ini? 105 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Penentuan Pohon Keputusan untuk Bahan Baku Pertanyaan 1 (P1) Apakah ada potensi bahaya yang berkaitan dengan bahan baku ini? Ya Tidak Pertanyaan 2 (P2) Apakah anda/ pelanggan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice 113 LAMPIRAN 113 114 Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice 1 Lokasi Lokasi produksi harus jauh dari tempattempat yang menjadi sumber cemaran, seperti: tempat pembuangan sampah,

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kolaborasi dan Kemitraan Buku ini dapat

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.214, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Peternakan. Kesehatan. Veteriner. Hewan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5356) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

A. Apa itu Portofolio Sekolah?

A. Apa itu Portofolio Sekolah? Portofolio Sekolah Gambaran Umum i A. Apa itu Portofolio Sekolah? 1. Map A-4: Portofolio Sekolah adalah sebuah buku/map yang berisi serangkaian materi, termasuk di dalamnya foto-foto dan dokumen-dokumen.

Lebih terperinci

PENGGUDANGAN DAN PENYERAHAN

PENGGUDANGAN DAN PENYERAHAN STANDARD OPERATION PROSEDURE PENGGUDANGAN DAN PENYERAHAN Surabaya, 8 Februari 2003 Disyahkan SOEKARMANDAPA OENTOENG, BSc. Plant Manager Peringatan : Dilarang memperbanyak dan/atau menyalin sebagian atau

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XV PENGENDALIAN MUTU SELAMA PROSES KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/423/2017 TENTANG TIM TEKNIS ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/423/2017 TENTANG TIM TEKNIS ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/423/2017 TENTANG TIM TEKNIS ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2 ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2 Lintang Sekar Langit lintangsekar96@gmail.com Peminatan Kesehatan Lingkungan,

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul : Jenis Kegiatan : Adaptasi dan Ketangguhan A. Informasi Kegiatan A.1.

Lebih terperinci

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab : Sub Lampiran 1 FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA Nama dan alamat fasilitas yang diperiksa Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT Pemilik Fasilitas (Perusahaan atau Perorangan)

Lebih terperinci

Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal

Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Untuk Knowledge Sector Initiative Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal Nomor Permintaan Aplikasi: 01/KSI/SG-S/Des/2014 Tanggal Mulai dan Penutupan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK. 00.05.5.1639 TENTANG PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (CPPB-IRT) KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit adalah ayam penghasil telur tetas fertil yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit adalah ayam penghasil telur tetas fertil yang digunakan 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pembibit Broiler Ayam pembibit adalah ayam penghasil telur tetas fertil yang digunakan untuk ditetaskan menjadi DOC (Suprijatna dkk., 2005). Ayam pembibit menghasilkan

Lebih terperinci

GOOD MANUFACTURING PRACTICES GOOD MANUFACTURING PRACTICES. Manajemen Mutu 11/17/2011

GOOD MANUFACTURING PRACTICES GOOD MANUFACTURING PRACTICES. Manajemen Mutu 11/17/2011 GOOD MANUFACTURING PRACTICES GOOD MANUFACTURING PRACTICES Manajemen Mutu Definisi: Prosedur dalam perusahaan yang menggaransi keamanan produksi Presenter: Nur Hidayat Manajer Mutu Lab Sentral Ilmu Hayati

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. zoonoses (host to host transmission) karena penularannya hanya memerlukan

PENDAHULUAN. zoonoses (host to host transmission) karena penularannya hanya memerlukan PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Leptospirosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri patogen Leptospira, yang ditularkan secara langsung maupun tidak langsung dari hewan ke manusia,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Instalasi Karantina Hewan

TINJAUAN PUSTAKA Instalasi Karantina Hewan TINJAUAN PUSTAKA Instalasi Karantina Hewan Instalasi karantina hewan (IKH) adalah bangunan berikut peralatan, lahan dan sarana pendukung lainnya yang diperlukan sebagai tempat pelaksanaan tindakan karantina

Lebih terperinci

BAB IV KURSUS HIGIENE SANITASI MAKANAN

BAB IV KURSUS HIGIENE SANITASI MAKANAN - 18 - BAB IV KURSUS HIGIENE SANITASI MAKANAN A. PENYELENGGARAAN 1. Peserta, Penyelenggara, Penanggung Jawab dan Pembina Teknis a. Peserta pelatihan adalah setiap orang dan/atau pengusaha/pemilik/penanggung

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya yang berkaitan dengan makanan dan minuman masih menjadi masalah yang paling sering ditemukan di

Lebih terperinci

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH Pendahuluan Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi

Lebih terperinci

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 9/MENKES/SK/VI/ YANG TELAH DIMODIFIKASI NO. a. b. - VARIABEL UPAYA BANGUNAN PASAR Penataan ruang dagang Tempat penjualan bahan pangan dan makanan

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018 KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018 PENYEBAB??? Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Pentingnya

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.20, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Otoritas Veteriner. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6019) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya kegiatan pekerjaan di luar rumah, akan meningkatkan kebutuhan jasa pelayanan makanan terolah termasuk makanan dari

Lebih terperinci

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Pendahuluan Sanitasi : pencegahan penyakit dengan menghilangkan/mengatur

Lebih terperinci

To protect animal welfare and public health and safety

To protect animal welfare and public health and safety To protect animal welfare and public health and safety Perdagangan Daging Anjing di Indonesia: Kejam dan Berbahaya Setiap tahun, jutaan anjing ditangkap dan dicuri untuk diangkut ke seluruh Indonesia,

Lebih terperinci

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku) G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku) Kementerian Kesehatan RI 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

Rekomendasi nasional kode praktis - Prinsip umum higiene pangan

Rekomendasi nasional kode praktis - Prinsip umum higiene pangan Standar Nasional Indonesia Rekomendasi nasional kode praktis - Prinsip umum higiene pangan (CAC/RCP 1-1969, Rev. 4-2003, IDT) ICS 67.020 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

Fighting Inequality for Better Growth

Fighting Inequality for Better Growth Panduan Sesi IDF 2017 Indonesia Development Forum 2017 Fighting Inequality for Better Growth Jakarta, 9-10 August 2017 PANDUAN SESI IDF 2017 Daftar Isi 1. Pembagian acara a. Sesi pleno b. Sesi parallel

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk

Lebih terperinci

Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di

Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di Laboratorium Terpadu. Pedoman ini juga disediakan untuk menjaga

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami dan memiliki pengetahuan tentang penyimpanan bahan pada katering pelayanan lembaga

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami dan memiliki pengetahuan tentang penyimpanan bahan pada katering pelayanan lembaga HANDOUT 8 Mata Kuliah : Katering Pelayanan Lembaga Program : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering Jenjang : S-1 Semester : VI Minggu : 12 dan 13 Pokok Bahasan : Penyimpanan Bahan Jumlah SKS : 3 sks 1.

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KESEHATAN LINGKUNGAN

ANALISIS POTENSI KESEHATAN LINGKUNGAN MODUL: ANALISIS POTENSI KESEHATAN LINGKUNGAN I. DESKRIPSI SINGKAT U ntuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus memperhatikan lokasi, kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.130, 2014 LINGKUNGAN HIDUP. Penyakit Hewan. Peternakan. Pengendalian. Penanggulangan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5543) PERATURAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif

Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif Working Improvement in Small Medium Enterprise (WISE) by PAOT

Lebih terperinci

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG OTORITAS VETERINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG OTORITAS VETERINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG OTORITAS VETERINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perdagangan global, tidak dapat dipungkiri bahwa lalu lintas barang semakin terbuka, sehingga memungkinkan tidak adanya batasan negara dalam lalu lintas

Lebih terperinci

REFERENSI PENYUSUNAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) MANUAL

REFERENSI PENYUSUNAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) MANUAL REFERENSI PENYUSUNAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) MANUAL Referensi Penyusunan GMP Manual Page 1 RUANG LINGKUP 1.1. Umum. GMP Manual ini menjelaskan mengenai persyaratan umum tatacara berproduksi yang

Lebih terperinci

PERANAN NOMOR KONTROL VETERINER (NKV) SEBAGAI PERSYARATAN DASAR UNTUK PRODUKSI PANGAN HEWANI YANG AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL (ASUH)**

PERANAN NOMOR KONTROL VETERINER (NKV) SEBAGAI PERSYARATAN DASAR UNTUK PRODUKSI PANGAN HEWANI YANG AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL (ASUH)** PERANAN NOMOR KONTROL VETERINER (NKV) SEBAGAI PERSYARATAN DASAR UNTUK PRODUKSI PANGAN HEWANI YANG AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL (ASUH)** Oleh : Dr.drh. I Wayan Suardana, MSi* *Dosen Bagan Kesmavet Fakultas

Lebih terperinci

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida Rumah Sehat edited by Ratna Farida Rumah Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh setiap manusia dimanapun dia berada. * Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya

Lebih terperinci

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 181). PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)?

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? Pendahuluan Tujuan Program Pelatihan ini adalah untuk menghasilkan peningkatan mutu pendidikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan 1. Jaminan Mutu Mutu didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan, dan pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721) PANDUAN CUCI TANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721) 787799 Email : rsia_pbh2@yahoo.co.id BAB I DEFINISI Kebersihan

Lebih terperinci

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6 HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6 PERSONAL HIGIENE HIGIENE adalah usaha untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan atau ilmu yang mempelajari cara-cara yang berguna bagi kesehatan.

Lebih terperinci

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.04.12.2207 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TATA CARA

Lebih terperinci

Modul Pelatihan PEDOMAN PERSONAL HYGIENE

Modul Pelatihan PEDOMAN PERSONAL HYGIENE TROPICAL PLANT CURRICULUM PROJECT Modul Pelatihan PEDOMAN PERSONAL HYGIENE Nyoman Semadi Antara Pusat Studi Ketahanan Pangan Universitas Udayana 2012 DISCLAIMER This publication is made possible by the

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR.../PERMEN-KP/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT CARA PENANGANAN IKAN YANG BAIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer:

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Kegiatan 1: Menilai Pengetahuan Siswa tentang Sains KATEGORI Geografi Matematika Sains Pedagogi 100 100 100 100 200 200 200 200 300 300 300 300 Model Satu

Lebih terperinci

PANDUAN INFECTION CONTROL RISK ASESSMENT (ICRA) KONSTRUKSI RS. BAPTIS BATU TAHUN 2014 RS BAPTIS BATU JL RAYA TLEKUNG NO 1 JUNREJO BATU

PANDUAN INFECTION CONTROL RISK ASESSMENT (ICRA) KONSTRUKSI RS. BAPTIS BATU TAHUN 2014 RS BAPTIS BATU JL RAYA TLEKUNG NO 1 JUNREJO BATU PANDUAN INFECTION CONTROL RISK ASESSMENT (ICRA) KONSTRUKSI RS. BAPTIS BATU TAHUN 2014 RS BAPTIS BATU JL RAYA TLEKUNG NO 1 JUNREJO BATU DAFTAR ISI Halaman Judul... Daftar Isi... Lembar Pengesahan... i ii

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Produksi. Pangan Olahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Produksi. Pangan Olahan. No.358, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Produksi. Pangan Olahan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 75/M-IND/PER/7/2010 TENTANG PEDOMAN CARA PRODUKSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization atau WHO (2006), mendefinisikan foodborne disease sebagai istilah umum untuk menggambarkan penyakit yang disebabkan oleh makanan dan minuman

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perkarantinaan hewan

Lebih terperinci

Sanitasi Penyedia Makanan

Sanitasi Penyedia Makanan Bab 6 Sanitasi Penyediaan Makanan Sanitasi Penyedia Makanan Sanitasi Jasa Boga Sanitasi Rumah Makan & Restoran Sanitasi Hotel Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi Transportasi Penggolongan Jasa Boga Jasa boga

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PENYAKIT PENYAKIT INFEKSIUS EMERGING DAN RE-EMERGING. Dr.Marlinggom Silitonga NPO Surveillance & Response, WHO Indonesia

PENGENDALIAN PENYAKIT PENYAKIT INFEKSIUS EMERGING DAN RE-EMERGING. Dr.Marlinggom Silitonga NPO Surveillance & Response, WHO Indonesia PENGENDALIAN PENYAKIT PENYAKIT INFEKSIUS EMERGING DAN RE-EMERGING Dr.Marlinggom Silitonga NPO Surveillance & Response, WHO Indonesia OUTLINE PRESENTASI LATAR BELAKANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALASAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Pembibit Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam broiler (Sudaryani dan Santosa, 2003). Pembibitan ayam merupakan suatu kegiatan pemeliharaan

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER PROGRAM MAGISTER (S-2)

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER PROGRAM MAGISTER (S-2) PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER PROGRAM MAGISTER (S-2) PERNYATAAN KOMPETENSI Setelah menyelesaikan pendidikan di program Studi ini, lulusan mampu

Lebih terperinci

Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang. pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh

Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang. pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat, sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta, dan atau

Lebih terperinci

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. Penerapan sanitasi dan higiene diruang penerimaan lebih dititik beratkan pada penggunaan alat dan bahan sanitasi.

Lebih terperinci

HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN

HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN Mengapa higiene pekerja itu penting: 1. Pekerja yang sakit tidak seharusnya kontak dengan pangan dan alat yang digunakan selama pengolahan, penyiapan dan penyajian

Lebih terperinci

7 LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Potensi Bahaya Secara Kualitatif dengan Kombinasi Antara Kemungkinan Terjadi dengan Tingkat Keparahan

7 LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Potensi Bahaya Secara Kualitatif dengan Kombinasi Antara Kemungkinan Terjadi dengan Tingkat Keparahan 90 7 LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Potensi Bahaya Secara Kualitatif dengan Kombinasi Antara Kemungkinan Terjadi dengan Tingkat Keparahan Kemungkinan Terjadi (Probability) Tinggi : sering terjadi Sedang

Lebih terperinci

Merancang Pembelajaran dengan Satu Komputer (Backward Design)

Merancang Pembelajaran dengan Satu Komputer (Backward Design) Merancang Pembelajaran dengan Satu Komputer (Backward Design) Deskripsi Kegiatan Sesi ini digunakan untuk mulai bekerja dengan guru untuk merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengintegrasi

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG

- 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG - 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci