Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK"

Transkripsi

1 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

2 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Dasar-dasar Penyakit Infeksi

3

4 Buku ini dapat diterbitkan berkat dukungan United States Agency for International Development (USAID). Opini yang tertulis dalam buku ini murni merupakan pendapat tim penulis dan tidak merefleksikan pandangan USAID ataupun pemerintah Amerika Serikat. USAID menjamin hak bebas royalti noneksklusif dan permanen untuk mereproduksi, mempublikasi, serta mempergunakan buku ini dalam bentuk apapun, juga memberikan wewenang bagi pihak lain dalam menggunakannya untuk kepentingan Pemerintah.

5 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Editor: Tim Indohun ISBN Diterbitkan oleh: Indohun National Coordinating Office Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok Jawa Barat Telp./Fax. (021) nco@indohun.org Website :

6 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Kata Pengantar Dalam rahmat Tuhan YME kami dapat menyelesaikan terjemaahan Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health. Buku ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para ahli yang mempunyai keahlian yang mendalam di dalam displin ilmu mereka untuk bekerjasama lintas disiplin dalam rangka menjawab permasalahan yang kompleks terkait One Health. Terdapat tujuh bab yang akan membantu membangun keahlian, pengetahuan, dan kemampuan para peserta kursus untuk dapat secara efektif mencari jawaban terhadap permasalahanpermasalahan kesehatan masyarakat melebihi disiplin ilmunya, dan juga agar para peserta dapat berfungsi sebagai satu bagian yang menyatu dengan tim ahli yang bersifat multi-disiplin. Tujuh bab di dalam Buku Panduan Aplikasi Hard Skill One Health meliputi: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health Dasar-dasar Penyakit Menular Manajemen Penyakit Menular Epidemiologi dan Analisis Risiko Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat Kesehatan Ekosistem Perubahan Perilaku Buku ini dirancang oleh tim penyusun yang terdiri dari 33 ahli dari berbagai disiplin ilmu mulai dari ilmu kedokteran hewan, kedokteran, kesehatan masyakarat, ekologi, rancangan instruksional, meliputi lima negara termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat, yang telah bekerjasama selama hampir satu tahun untuk menyusun modul-modul One Health ini, tim penyusun terdiri dari: Dr. Abu Tholib Aman Mr. Irwin Fernandez Chavez Dr. Jeein Chung Dr. Ede Surya Darmawan Dr. Stanley Fenwick Ms. Louise Flynn Dr. Karin Hamilton Dr. Latiffah Hassan Dr. Douglas L. Hatch Dr. Raymond R. Hyatt Ms. Kimberly Kennedy Dr. Nongyao Kasatpibal Dr. Sumalee Lirtmunlikaporn Dr. Roslaini Bin Abd. Majid Dr. Mohd Rizal Abdul Manaf Dr. Walasinee Moonarmart Dr. Saengduen Moonsom Ms. Pornthip Rujisatian Dr. Sarmin MP Dr. Pham Hong Ngan Dr. Felicia Nutter Dr. Mohd Sham Bin Othman Dr. Pham Duc Phuc Dr. Trioso Purnawarman Dr. Jennifer Steele Dr. Agik Suprayogi Ms. Roberta Talmage Dr. Metawee Thongdee Dr. Kriangkrai Thongkorn Mr. Luu Quoc Toan Dr. Ronald Morales Vargas Dr. Le Thi Huong Dr. Le Thi Thanh Xuan Buku ini berasal dari Modul One Health yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga mudah untuk diajarkan kepada mahasiswa kesehatan di Indonesia. Materi yang dirancang dalam buku ini telah dirancang agar anda dapat menyesuaikan isinya terhadap lokasi spesifik anda (universitas, wilayah, negara, dll.). Sebagai contoh, anda mungkin ingin menyesuaikan praktek di lapangan terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan atau satwa liar di wilayah anda; atau mungkin anda ingin memfokuskan perhatian anda pada penyakit-penyakit zoonotic yang prevalensinya paling tinggi di wilayah anda. Jika anda mengajar mahasiswa S2 dan bukan mahasiswa S1, maka anda mungkin ingin menambahkan pekerjaan akademis ke dalam tugas dan bahan bacaan mahasiswa anda. Anda mungkin dapat memasukkan beberapa aspek dari modul One Health ini di matakuliah mahasiswa S1, anda dapat menggunakan materi-materi di dalam modul untuk digunakan dalam workshop untuk para ahli, atau anda dapat memodifikasi materi-materi tersebut untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan di masyarakat. Setiap bab dan materi telah dirancang agar dapat menyesuaikan dan menyelaraskan dengan rencana pemakaiannya. Berkreasilah dan jadikanlah materi ini berguna untuk anda. Salam, Koordinator INDOHUN ix

7 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health x

8 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Pendahuluan One Health merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling bergantung satu sama lain atau interdependen, dan tenaga profesional yang bekerja dalam area tersebut akan dapat memberikan pelayanan terbaik dengan saling berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai semua faktor yang terlibat dalam penyebaran penyakit, kesehatan ekosistem, serta kemunculan patogen baru dan agen zoonotik, juga kontaminan dan toksin lingkungan yag dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas substansial, serta berdampak pada pertumbuhan sosioekonomik, termasuk pada negara berkembang. Informasi lebih lanjut mengenai buku ini, hubungi: INDOHUN NCO Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok Jawa Barat Telp./Fax. (021) nco@indohun.org Website : Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health dan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health dapat digunakan secara bersamaan ataupun individual oleh para pengajar. Buku ini terdiri dari masing-masing tujuh bab atau modul. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health yaitu Konsep dan Pengetahuan tentang One Health; Dasar-dasar Penyakit Menular; Manajemen Penyakit Menular; Epidemiologi dan Analisis Risiko; Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat; Kesehatan Ekosistem; dan Perubahan Perilaku. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health yaitu Kolaborasi dan Kemitraan; Komunikasi dan Informatika; Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika; Kepemimpinan; Manajemen; Kebijakan, Advokasi and Regulasi; dan Systems Thinking. Pemanfaatan buku ini disesuaikan dengan kebutuhan dari pengajar. Pemodifikasian susunan bab dapat dilakukan. Setiap bab memiliki bobot pengajaran yang berbeda, sehingga dapat diajarkan dalam beberapa sesi. Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari buku ini adalah untuk: menambah pengetahuan dan meningkatkan kolaborasi lintas-sektor serta antarprofesi; memberikan strategi praktis yang bermanfaat untuk investigasi lapangan wabah penyakit sekaligus menjadi paparan realistis bagi mahapeserta dan fakultas mengenai kemunculan penyakit infeksi, temasuk agen infeksi zoonotik, agen infeksi yang baru diidentifikasi yang mampu menyebabkan ancaman pandemi, kampanye peningkatan kesadaran publik dan manajemen penyakit, serta kesehatan ekosistem dan lingkungan; dan meningkatkan kerja sama di kalangan petugas kesehatan pemerintah tingkat nasional, regional, serta kabupaten yang tertarik pada prinsip One Health, bersama dengan agen kesehatan multilateral (misalnya Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization [WHO], Badan Makanan dan Pertanian Persatuan Bangsa- Bangsa/Food and Agriculture Organization of the United Nations [FAO], serta Badan Kesehatan Satwa Dunia/World Organisation for Animal Health [OIE]), juga lembaga swadaya masyarakat (LSM)/non-governmental organizations (NGOs) dan pihak swasta. Keterangan berikut wajib dicantumkan oleh siapa saja yang hendak menduplikasi bahan atau isi rangkaian modul One Health: Modul Pendidikan One Health, Southeast Asia One Health Network (SEAOHUN),

9 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 2

10 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Contoh: Modul OH menjadi Paparan PowerPoint Buku: Panduan Aplikasi One Health: Hard Skill Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health Sub bab: Kesehatan Ekosistem Sub Bab: Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat Sub Bab: Perubahan Perilaku Buku: Panduan Aplikasi One Health: Soft Skill Sub bab: Kepemimpinan Sub bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika Sub Bab: Komunikasi dan Informatika Sub Bab: Kolaborasi dan Kemitraan 3

11 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health 4

12 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Bab 6: Dasar-dasar Penyakit Infeksi BAB 6 Deskripsi Modul dan Tujuan Pembelajaran: Modul ini mengembangkan pemahaman mengenai prinsip dasar dari penyakit-penyakit infeksi dalam konteks One Health. Modul ini menggunakan pendekatan One Health untuk mempelajari berbagai penyakit infeksi zoonosis penting pada manusia dan hewan serta membantu mahasiswa untuk memahami dasar-dasar ekologi penyakit menular dan pengaruhnya pada manusia, hewan dan lingkungan. Tujuan kunci dari modul ini adalah mendapatkan kemampuan untuk: Menjelaskan dan menginterpretasikan konsep dasar dari beberapa penyakit infeksi terpilih dan bagaimana penyakit tersebut mempengaruhi kesehatan manusia, hewan dan lingkungan Memahami bagaimana budaya dan tradisi dapat mempengaruhi penyakit-penyakit infeksi. Menggunakan konsep berpikir (system thinking) dalam konteks penyakit infeksi. Berkomunikasi efektif dalam topik-topik penyakit infeksi. Target Pelajar Mahasiswa pra-sarjana dan pascasarjana di universitas; atau rekan-rekan, praktisi dan profesional di bidang One Health Peta Pembelajaran Konsep-konsep dasar penyakit infeksi Budaya dan tradisi dalam komunitas lokal (karyawisata) Mengembangkan peta sistem untuk penyakit infeksi Kompetensi Aktivitas bermain peran kelompok dengan konsep "One Health" Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penyakit infeksi. Bencana alam dan penyakit infeksi: aktivitas bermain peran role ( play ) Pengaruh manusia pada penyebaran penyakit infeksi Membuat pesan untuk menyampaikan informasi tentang penyakit infeksi. Kompetensi #1 Mendeskripsikan konsep-konsep dasar penyakit infeksi Sasaran Pembelajaran untuk Mengembangkan Kompetensi Memahami konsep-konsep dasar yang berkaitan dengan penyakit-penyakit infeksi serta dapat: Mendeskripsikan etiologi dan epidemiologi dari penyakit-penyakit infeksi penting Membandingkan patologi, patogenesis, manifestasi klinis dan tata-laksana dari berbagai penyakit infeksi. Mengaplikasikan konsep-konsep fundamental untuk mengembangkan pendekatan One Health untuk pengendalian dan pencegahan penyakit infeksi. Merancang suatu pendekatan One Health untuk promosi kesehatan tentang penyakit infeksi di tingkat masyarakat. 311

13 INDOHUN Kompetensi #2 Menginterpretasikan dasar-dasar penyakit infeksi dan pengaruhnya pada kehidupan seharihari Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Sasaran Pembelajaran untuk Mengembangkan Kompetensi Menggunakan konsep-konsep dasar dari penyakit infeksi untuk dapat: Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis-jenis endemi penyakit infeksi dalam suatu wilayah tertentu pada manusia dan hewan. Memberikan contoh-contoh penyakit infeksi pada manusia dan hewan dan menjelaskan dampaknya pada kehidupan sehari-hari populasi yang terpengaruh. Menganalisa skenario penyakit infeksi yang dipengaruhi oleh bencana alam. Kompetensi #3 Mengidentifikasi masalah penyakit infeksi yang berhubungan dengan praktik budaya dan tradisi (cth: hewan ternak, kebersihan). Sasaran Pembelajaran untuk Mengembangkan Kompetensi Memahami masalah-masalah yang berhubungan dengan budaya, kepercayaan, nilainilai dan etika yang mempengaruhi penyakit infeksi dengan cara: Mendeskripsikan praktik produksi hewan ternak tradisional dan penyakit infeksi yang disebarkan hewan ternak pada suatu wilayah. Memahami bagaimana praktik budaya lokal dapat mempengaruhi kemunculan dan penularan dari penyakit infeksi. Menganalisa masalah penyakit infeksi dan mengidentifikasi solusi potensial untuk perselisihan paham dengan praktik budaya dan tradisional. Kompetensi #4 Mengintegrasikan unsur-unsur dari konsep-konsep dasar penyakit infeksi. Sasaran Pembelajaran untuk Mengembangkan Kompetensi Memahami cara konsep berpikir (system thinking) dalam hubungannya dengan penyakit infeksi dan menggunakannya untuk: Mendeskripsikan konsep-konsep dasar penyakit infeksi dan bagaimana konsepkonsep ini saling terkait. Mengembangkan diagram transmisi yang meliputi seluruh komponen sistem dari suatu penyakit infeksi, termasuk efek hilir Mendeskripsikan bagaimana para pemangku kepentingan terlibat dalam suatu penyakit infeksi dan bagaimana mereka dapat terdampak oleh penyakit tersebut. Kompetensi #5 Mengaplikasikan berbagai strategi komunikasi dalam tulisan, presentasi lisan dan permainan peran. Sasaran Pembelajaran untuk Mengembangkan Kompetensi Memahami bagaimana menggunakan metode-metode komunikasi yang tersedia untuk menyampaikan informasi secara sesuai tentang suatu masalah penyakit infeksi dengan dapat: Menyampaikan informasi tentang penyakit infeksi secara efektif kepada para profesional dan masyarakat awam dalam media tertulis. Mendeskripsikan riwayat, epidemiologi terbaru, patologi, tata-laksana, pengendalian dan pencegahan penyakit infeksi dalam suatu presentasi lisan. Memahami bagaimana berkomunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam sebuah skenario permainan peran tentang suatu penyakit menular yang baru muncul (PMBM) untuk menggunakan dan meneruskan informasi secara efektif. 312

14 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Gambaran Umum Waktu Topik Bahan-bahan 440 Menit (7 jam, 20 Menit) Konsep-konsep dasar penyakit infeksi 120 Menit Aktivitas bermain peran kelompok dengan konsep One Health 60 Menit Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penyakit infeksi. 75 Menit Pengaruh manusia pada penyebaran penyakit infeksi 90 Menit Bencana alam dan penyakit infeksi: aktivitas bermain peran Menit Menit Budaya dan tradisi dalam komunitas lokal (karyawisata) Mengembangkan peta sistem untuk penyakit infeksi 180 Menit Membuat pesan untuk menyampaikan informasi tentang penyakit infeksi. Komputer, proyektor LCD, dinding / layar Flipchart / papan tulis dan spidol Modul Powerpoint Bahan-bahan laboratorium Makalah Komputer, proyektor LCD, dinding / layar Flipchart / papan tulis dan spidol Modul Powerpoint Panduan mahasiswa Komputer, proyektor LCD, dinding / layar Flipchart / papan tulis dan spidol Modul Powerpoint Panduan mahasiswa Komputer, proyektor LCD, dinding / layar Flipchart / papan tulis dan spidol Modul Powerpoint Panduan mahasiswa Komputer, proyektor LCD, dinding / layar Flipchart / papan tulis dan spidol Modul Powerpoint Skenario Model demonstrasi, jika diperlukan Makalah Komputer, proyektor LCD, dinding / layar Flipchart / papan tulis dan spidol Transportasi ke lokasi karyawisata Panduan mahasiswa Komputer, proyektor LCD, dinding / layar Flipchart / papan tulis dan spidol Modul Powerpoint Komputer dan akses internet VUE Program Komputer, proyektor LCD, dinding / layar Flipchart / papan tulis dan spidol Modul Powerpoint Komputer dan akses internet 60 Menit Refleksi dan Evaluasi pembelajaran Panduan mahasiswa 313

15 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Referensi untuk Fasilitator 1. Betts R.F, Chapman, S. W. and Penn, R. L. (2002). Reese and Bett s A Practical Approach to Infectious Diseases, 5 th ed. United States: Lippincott Williams & Wilkins. 2. Cleveland, S., Haydon, D.T., Taylor, L. (2007). Overviews of Pathogen Emergence: Which Pathogens Emerge, When and Why? Current Top Microbiology Immunology. 315(85-111). Summary (abstract) retrieved on December 1, 2013, from: 3. Lederberg. J. (2000) Infectious History. Science Magazine: 288 (5464); National Institute of Health (US); Biological Sciences Curriculum Study. NIH Curriculum Supplement Series [Internet]. Bethesda (MD): National Institutes of Health (US); Understanding Emerging and Re-Emerging Infectious Diseases. Retrieved from: 5. Root, K.R., Waldvolgel, F., and Corey, L. Clinical Infectious Diseases: A Practical Approach New York: Oxford University Press. ISBN X. 314

16 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Konsep Dasar Penyakit Infeksi Tujuan Pembelajaran: Cara pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Tugas Pra-kelas: Mendeskripsikan etiologi dan epidemiologi penyakit infeksi penting. Membandingkan patologi, patogenesis, manifestasi klinis dan tata-laksana dari berbagai penyakit infeksi Mengaplikasikan konsep-konsep dasar yang berguna untuk mengembangkan suatu pendekatan One Health untuk pengendalian dan pencegahan penyakit infeksi. Kuliah; Film; Practical Student-Centered Learning (SCL); Problem Based Learning (PBL) 7 Jam, 20 Menit Komputer, proyektor LCD, dinding / layar Flipchart / papan tulis dan spidol Modul Powerpoint Sampel klinis, slide permanen, buku-buku bench aid, model patologi. Kertas kosong Makalah Lembar Fakta Virus Nipah World Health Organization (WHO) Membaca artikel, Interdisciplinary approaches to understanding disease emergence: the past, present, and future drivers of Nipah virus emergence (Daszak, P., Zambrana- Torrelio, C., Bogich, T.L., et.al.) Catatan untuk Fasilitator Sebelum memulai kelas, mahasiswa diminta untuk membaca artikel di bawah ini. Artikel tersebut akan menyediakan pengantar yang menyeluruh untuk dasar-dasar penyakit infeksi dan One Health Pra-kerja Kuliah 20 Menit Daszak, P., Zambrana-Torrelio, C., Bogich, T.L., et.al. Proc Natl Acad Sci U S A Feb 26; 110 Suppl 1: doi: /pnas Interdisciplinary approaches to understanding disease emergence: the past, present, and future drivers of Nipah virus emergence. Article available free online at PubMed Central: ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/pmc /. Ringkasan Modul Menyambut kelas dan menyampaikan ringkasan singkat tentang kompetensi yang diharapkan dan agenda modul. Kompetensi Inti dari Modul Dasar-Dasar Penyakit Infeksi Mendeskripsikan konsep-konsep dasar penyakit infeksi Menginterpretasikan dasar-dasar penyakit infeksi dan pengaruhnya pada kehidupan sehari-hari. Mengidentifikasi masalah penyakit infeksi yang berhubungan dengan praktik budaya dan tradisi (cth: hewan ternak, kebersihan). Mengintegrasikan unsur-unsur dari konsep-konsep dasar penyakit infeksi. Mengaplikasikan berbagai strategi komunikasi dalam tulisan, presentasi lisan dan permainan peran. 315

17 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Kuliah Diskusi Kelompok Kecil 60 Menit 60 Menit Agenda Modul 440 Menit Konsep-konsep dasar penyakit infeksi 120 Menit Aktivitas bermain peran kelompok dengan konsep One Health 60 Menit Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penyakit infeksi. 75 Menit Pengaruh manusia pada penyebaran penyakit infeksi 90 Menit Bencana alam dan penyakit infeksi: aktivitas bermain peran Menit Budaya dan tradisi dalam komunitas lokal (karyawisata) Menit Mengembangkan peta sistem untuk penyakit infeksi 180 Menit Membuat pesan untuk menyampaikan informasi tentang penyakit infeksi. 60 Menit Refleksi dan Evaluasi pembelajaran Ringkasan Tentang Istilah dan Konsep Penting Berikan presentasi tentang istilah-istilah kunci dan konsep-konsep penyakit infeksi. Lihat presentasi Powerpoint dari modul ini untuk catatan terperinci dan slides mengenai topiktopik berikut: Pengenalan tentang penyakit-penyakit infeksi yang penting dalam ilmu kedokteran dan ilmu kedokteran hewan. Konsep tentang penyakit zoonosis Klasifikasi biologis dari agen-agen penyebab Tata-nama umum Konsep-konsep tentang hubungan antara host dan agen penyebab Manifestasi klinis spesifik dan non-spesifik Reaktivitas silang antara beberapa agen infeksi terpilih. Pendekatan Interdisipliner Terhadap Virus Nipah Dalam aktivitas ini, mahasiswa akan mengkaji makalah tentang The past, present, and future drivers of Nipah virus emergence sebagai bacaan sebelum kelas dimulai. Artikel ini menghubungkan konsep-konsep One Health dan konsep trans-disiplin dengan konsepkonsep dasar penyakit infeksi. Sebelum memulai aktivitas, bacakan informasi pengantar berikut tentang Virus Nipah dari Lembar Fakta WHO untuk memberikan orientasi kepada mahasiswa tentang penyakit menular yang baru muncul (PMBM) tersebut. Infeksi Virus Nipah (NiV) adalah penyakit menular yang baru muncul yang penting dalam bidang kesehatan masyarakat di wilayah Asia Tenggara. Nama virus tersebut berasal dari sebuah desa di Malaysia dimana virus tersebut pertama kali ditemukan. Virus ini bersama dengan virus Hendra menyusun sebuah genus baru bernama Henipavirus dalam sub-famili Paramyxoviridae. Kelelawar dari genus Pteropus telah diidentifikasi sebagai reservoir natural dari NiV. Sebuah studi Sero-epidemiologi di Malaysia menunjuk kepada empat spesies kelelawar buah, Pteropus hypomelanus, P. vampyrus, Cynopterus brachyotis, Eonycteris spelaea, dan satu kelelawar pemakan serangga, Scotophilus kuhlii. Virus Nipah telah berhasil diisolasi dari cairan serebrospinal para korban di Malaysia. Virus yang sangat menular ini juga telah berhasil diisolasi dari sampel urin kelelawar dan sampel buah yang termakan sebagian di Malaysia. 316

18 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Minta mahasiswa untuk membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil dan minta mereka untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut yang berhubungan dengan artikel tentang virus Nipah: Apakah yang dimaksud sebagai reservoir suatu penyakit? Apakah virus Nipah dan dimanakah pertama kali virus ini muncul? Apakah manifestasi patologis dari virus Nipah di manusia? Apakah menifestasi patologis dari virus Nipah di hewan lain? Apa yang dimaksud sebagai Drivers of Emerging Infectious Diseases? (Penggerak dari penyakit menular yang baru muncul) Bagaimana virus Nipah muncul dari populasi hewan dan menular ke manusia? Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi kemunculan penyakit? Strategi apa yang dapat digunakan untuk membantu memperkirakan kemunculan penyakit di masa depan? Jelaskan bagaimana pendekatan One Health penting untuk memahami kemunculan penyakit? Aktivitas kelompok besar Menit Mengidentifikasi Organisme Infeksius Sesi Praktik Laboratorium Aktivitas ini memberikan mahasiswa praktik langsung dalam melakukan teknik laboratorium untuk mengidentifikasi organisme infeksius. Penanganan spesimen untuk diagnosis penyakit infeksi dan pemahaman tentang metode diagnostik merupakan hal yang penting bagi anggota-anggota tim One Health. Bagian ini dapat disesuaikan dengan waktu yang tersedia atau dilewati jika waktu dan bahan-bahan laboratorium tidak tersedia, yang mana dalam kasus ini, sebagai gantinya kami menganjurkan fasilitator untuk mendiskusikan dan menunjukkan gambar-gambar untuk setiap topik laboratorium di bawah sehingga mahasiswa dapat memahami metode diagnostik yang digunakan di laboratorium untuk mengidentifikasi penyakit infeksi yang menyebabkan kesakitan pada manusia atau hewan. Masing-masing dari tiga bagian berikut membutuhkan waktu satu jam. Metode laboratorium dan gambar-gambar telah tersedia di folder Bahan Referensi. Alat dan Bahan: spesimen klinis atau lapangan seperti feses, urin, sputum, darah atau slide permanen dan gambar-gambar. Anda akan memberikan mahasiswa spesimen klinis yang belum diproses dan slide permanen untuk mengidentifikasi organisme spesifik (cth: parasit), dan melakukan teknik diagnostik dasar. Mahasiswa diminta untuk mengidentifikasi dan menggambar karakteristik morfologis dari infeksi parasit yang ada pada spesimen klinis. Sesi Praktik 1: Pemeriksaan Feses Langsung Sesi praktik ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa kepada teknik diagnostik dasar untuk infeksi parasit saluran cerna seperti helminthes / cacing (nemahelminthes dan platihelminthes) dan parasit protozoa (amoeba, Giardia, Cryptosporidium, Balantidium). Mahasiswa diharapkan untuk melakukan pemeriksaan feses langsung pada spesimen feses manusia dan hewan. Mahasiswa diharapkan untuk mengenali parasit saluran cerna dan membedakannya dari sisa-sisa feses. Mahasiswa juga mendapatkan slide permanen dan gambar-gambar sebagai referensi untuk membantu mengenali organisme-organisme tersebut. 317

19 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Referensi: Fecal Exam Procedures, Companion Animal Parasite Council (CAPC). Available online at: Diagnostic Clinical Parasitology Service Laboratory, January 2009, University of Tennessee College of Veterinary Medicine; Knoxville, Tennessee Available online at: by%20fecal%20exam.pdf Laboratory Identification of Parasitic Diseases of Public Health Concern, U.S. CDC. Available online at: Sesi Praktik 2: Apusan Darah Tipis dan Tebal Tujuan dari sesi praktikum ini adalah untuk mengenalkan mahasiswa kepada teknik diagnostik dasar pada infeksi parasit darah seperti malaria, tripanosoma dan cacing filaria. Mahasiswa mendapatkan sampel darah manusia dan hewan dan akan melakukan prosedur apusan darah tipis dan tebal. Slide yang digunakan kemudian diwarnai dengan pewarnaan Giemsa (lihat rincian panduan mahasiswa). Mahasiswa diharapan untuk mengenali komponen-komponen darah normal berikut: Sel darah merah (eritrosit) Sel darah putih (termasuk limfosit, neutrofil, eosinofil dan monosit) Mahasiswa juga mendapatkan slide permanen dan gambar-gambar untuk referensi. Referensi: Diagnostic Procedures, U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Available online at: Laboratory Identification of Parasitic Diseases of Public Health Concern. Available online at: Sesi Praktik 3: Kultur dan Pewarnaan Bakteri Sesi praktikum ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa kepada teknik diagnostik dasar untuk infeksi bakteri. Spesimen klinis seperti feses, urin dan sputum diberikan kepada mahasiswa, bersama dengan cawan petri berisi agar yang sudah disiapkan sebelumnya. Mahasiswa diminta untuk melakukan kultur bakteri dari spesimen klinis tersebut. Mahasiswa juga diperkenalkan kepada prinsip-prinsip dasar teknik asepsis dan prosedur yang aman untuk menangani sampel klinis di laboratorium. Pada akhir sesi, mahasiswa diminta untuk melakukan pewarnaan bakteri dasar seperti pewarnaan Gram dan pewarnaan Ziehl-Neelsen menggunakan kultur yang sudah disiapkan untuk membantu membedakan berbagai jenis patogen bakteri. Referensi: Procedure Bacteria Morphology. Introduction to the Microbiology Laboratory, University of Wyoming website (Lab Manual). Available online at edu/molb2210_lab/labmanual/lab_03.pdf. Film 2 Jam Menunjukkan film Quarantine sebagai ringkasan pada modul konsep-konsep dasar penyakit infeksi. Pada akhir film, mahasiswa diarahkan untuk mendiskusikan film tersebut melalui pertanyaanpertanyaan berikut: Jenis penyakit infeksi apakah yang dideskripsikan dalam film? Apakah dampak dari penyakit tersebut? Bagaimana penyakit tersebut menyebar? Tindakan pengendalian apa yang diterapkan? Apakah tindakan tersebut efektif? 318

20 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Tugas Pra-kelas: Mendeskripsikan etiologi dan epidemiologi penyakit infeksi penting. Membandingkan patologi, patogenesis, manifestasi klinis dan tata-laksana dari berbagai penyakit infeksi Mengaplikasikan konsep-konsep dasar yang berguna untuk mengembangkan suatu pendekatan One Health untuk pengendalian dan pencegahan penyakit infeksi. Membaca artikel Daszak, P., Zambrana-Torrelio, C., Bogich, T.L., et al. Proc Natl Acad Sci U S A Feb 26; 110 Suppl 1: doi: /pnas Interdisciplinary approaches to understanding disease emergence: The past, present, and future drivers of Nipah virus emergence. Article available free online at PubMed Central: Pra Kerja Tugas membaca Bacalah Interdisciplinary approaches to understanding disease emergence: the past, present, and future drivers of Nipah virus emergence. Article available free online at PubMed Central: Ikhtisar Istilah dan Konsep Kunci Kuliah Istilah dan konsep kunci untuk diketahui: Penyakit infeksi yang penting dalam ilmu kedokteran dan ilmu kedokteran hewan Konsep tentang penyakit zoonosis Klasifikasi biologis dari agen-agen penyebab Tata-nama umum Konsep-konsep tentang hubungan antara pejamu (host) dan agen penyebab Manifestasi klinis spesifik dan non-spesifik Reaktivitas silang antara beberapa agen infeksi terpilih. Istilah Patogen Definisi Infeksi Pembawa (Carrier) Virulensi Laten Inang reservoir Profilaksis 319

21 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Classification of Organisms that Cause Infectious Disease Catatan: Bakteri Virus Fungi/Jamur 320

22 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Protozoa Helminthes/Cacing Prions Segitiga Penyakit 321

23 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Catatan: Penyakit Infeksi: Pendekatan Interdisipliner Terhadap Virus Nipah Aktivitas Kelompok kecil Infeksi Virus Nipah (NiV) adalah penyakit menular yang baru muncul yang penting dalam bidang kesehatan masyarakat di wilayah Asia Tenggara. Nama virus tersebut berasal dari sebuah desa di Malaysia di mana virus tersebut pertama kali ditemukan. Virus ini bersama dengan virus Hendra menyusun sebuah genus baru bernama Henipavirus dalam sub-famili Paramyxoviridae. Kelelawar dari genus Pteropus telah diidentifikasi sebagai reservoir natural dari NiV. Sebuah studi Seroepidemiologi di Malaysia menunjuk kepada empat spesies kelelawar buah, Pteropus hypomelanus, P. vampyrus, Cynopterus brachyotis, Eonycteris spelaea, dan satu kelelawar pemakan serangga, Scotophilus kuhlii. Virus Nipah telah berhasil diisolasi dari cairan serebrospinal para korban di Malaysia. Virus yang infeksius juga telah berhasil diisolasi dari sampel urin kelelawar dan sampel buah yang termakan sebagian di Malaysia. 322

24 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Bagaimana menurut anda? Apakah yang dimaksud sebagai reservoir suatu penyakit? Apakah virus Nipah dan dimanakah pertama kali virus ini muncul? Apakah manifestasi patologis dari virus Nipah di manusia? Apakah menifestasi patologis dari virus Nipah di hewan lain? Apa yang dimaksud sebagai Drivers of Emerging Infectious Diseases? (Penggerak dari penyakit menular yang baru muncul) Bagaimana virus Nipah muncul dari populasi hewan dan menular ke manusia? Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi kemunculan penyakit? Strategi apa yang dapat digunakan untuk membantu memperkirakan kemunculan penyakit di masa depan? Jelaskan bagaimana pendekatan One Health penting untuk memahami kemunculan penyakit? Catatan: Mengidentifikasi Organisme Infeksius Sesi Praktik Laboratorium: Pemeriksaan feses langsung Apusan darah tipis dan tebal Kultur dan pewarnaan bakteri Catatan: 323

25 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Film - Quarantine Tonton film ini sambil memikirkan tentang: Jenis penyakit infeksi apakah yang dideskripsikan dalam film? Apakah dampak dari penyakit tersebut? Bagaimana penyakit tersebut menyebar? Tindakan pengendalian apa yang diterapkan? Apakah tindakan tersebut efektif? Catatan: 324

26 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Aktivitas Bermain Peran Kelompok dengan Konsep One Health Tujuan pembelajaran: Jenis Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Mendeskripsikan bagaimana para pemangku kepentingan terlibat dalam suatu penyakit infeksi dan bagaimana mereka dapat terdampak oleh penyakit tersebut. Menggunakan skenario permainan peran (role play) untuk mendemonstrasikan bagaimana cara berkomunikasi dengan beragam pemangku kepentingan setelah terjadi wabah penyakit menular yang baru muncul. Merancang suatu pendekatan One Health untuk promosi kesehatan tentang penyakit infeksi di tingkat komunitas. Kuliah; Bermain peran; Diskusi Kelompok Besar 120 Menit Komputer, proyektor LCD, dinding / layar Flipchart / papan tulis dan spidol Modul Powerpoint Panduan mahasiswa Catatan untuk Fasilitator Kuliah 30 Menit (Perhatikan bahwa bagian ini tumpang tindih dengan modul yang ada pada Konsep dan Pengetahuan One Health, sehingga informasi lebih lanjut dapat diperoleh dari modul tersebut.) Komponen-komponen Penanganan Penyakit dan Pemangku Kepentingan Bawakan materi kuliah yang mengkaji konsep-konsep One Health dan sejarahnya, komponen-komponen dari instansi yang menangani penyakit manusia dan hewan serta para pemangku kepentingan yang terlibat dalam pendekatan One Health untuk penyakit menular baru muncul (PMBM). Lihat ikhtisar presentasi di bawah ini dan perhatikan slide presentasi untuk catatan kuliah yang terperinci. Pendekatan One Health dan sejarahnya Ikhtisar dari sistem pelayanan kesehatan manusia dan kesehatan hewan Institusi kesehatan internasional Sistem pelayanan kesehatan manusia Sistem pelayanan kesehatan hewan Mengapa pendekatan One Health yang melibatkan banyak pemangku kepentingan merupakan hal yang penting. Bermain peran 1 jam Bermain Peran Sebagai Pemangku Kepentingan Berikan mahasiswa sebuah peran sebagai salah satu pemangku kepentingan yang tertulis di bawah ini. Pimpin mahasiswa selama aktivitas bermain peran di mana para mahasiswa memainkan peran sebagai berbagai pemangku kepentingan dalam sebuah situasi wabah penyakit zoonosis. Dalam skenarion ini, terdapat interaksi antara komunitas lokal dengan institusi kesehatan nasional dan internasional yang menyelidiki wabah tersebut. 325

27 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Para pemangku kepentingan dari institusi-institusi pengendali yang kemungkinan terlibat dalam penyelidikan penyakit infeksi: Dokter hewan dari World Organization for Animal Health (OIE) Ahli kesehatan masyarakat dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Staff institusi kesehatan internasional dari World Health Organization (WHO) Pejabat pemerintah dari tingkat lokal (cth: kota/kabupaten) dan nasional Pemangku kepentingan dari komunitas lokal: Petani Dokter dan perawat di klinik kesehatan lokal Dokter hewan lokal Masyarakat: pemilik toko Masyarakat: penjaja makanan mentah di pasar Masyarakat: pelanggan pasar Pekerja rumah jagal Berikan instruksi berikut kepada mahasiswa: Bayangkan sebuah wabah dari penyakit infeksi zoonosis baru. Anda tahu bahwa penyakit ini menyebabkan demam tinggi, sakit kepala dan nyeri otot pada pasien manusia, dan berlanjut kepada penyakit neurologis yang menyebabkan kematian pada 10% penderita manusia (disebut kasus ), menurut laporan dari rumah sakit dan klinik lokal. Anda juga mendapat laporan tentang suatu penyakit yang tidak terdiagnosis pada hewan ternak di wilayah tersebut, yang sampai saat ini belum ditelusuri sepenuhnya. Terdapat laporan-laporan tentang beberapa petani yang mengirimkan hewan sakit ke rumah jagal. Masyarakat desa juga melihat peningkatan yang drastis pada jumlah kematian burung di wilayah desa, namun tidak diketahui apakah hal ini berhubungan dengan kasus manusia. Wilayah tersebut baru-baru ini mulai membabat wilayah hutan yang ada untuk lahan pertanian. Anda akan memainkan peran sebagai salah satu pemangku kepentingan tersebut untuk menyelidiki wabah penyakit infeksi yang belum diketahui ini. Para pemangku kepentingan perlu memutuskan bagaimana cara terbaik untuk bekerja sebagai tim One Health dan mengatur peran masing-masing individu dalam tim. Mereka akan bekerja bersama untuk mengembangkan sebuah rencana, melibatkan seluruh anggota kelompok, untuk menelusuri dan menanggapi wabah penyakit baru tersebut. Mintalah para mahasiswa untuk mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut selama 15 menit, kemudian mulai melakukan permainan peran selama 45 menit: Apa saja aktivitas yang dapat diimplementasikan di masyarakat oleh para pemangku kepentingan untuk menanggapi penyakit tersebut? Menurut anda, bagaimana anda terlibat dalam penyebaran penyakit ini? Bagaimana anda menyelesaikan masalah yang terkait dengan peran anda? Apakah tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan? Bagaimanakah sebaiknya cara anggota dari institusi kesehatan nasional dan internasional bekerja sama dengan pejabat dinas kesehatan lokal (kota/kabupaten) dan ahli-ahli dari universitas, dan bagaimana sebaiknya cara mereka berkomunikasi dengan komunitas lokal 326

28 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Bagaimana anggota masyarakat setempat dapat bekerja sama sebaik-baiknya dengan institusi luar? Apa sajakah tantangan dan halangan yang dapat dihadapi ketika seluruh pemangku kepentingan bekerja sama untuk mengatasi kemunculan penyakit baru ini? Bagaimana seluruh anggota dapat merasa penting dan dibutuhkan sebagai bagian dari tim One Health yang sedang mencoba untuk meningkatkan kesehatan masyarakat setempat. Diskusi Kelompok Besar 30 Menit Mintalah mahasiswa untuk mendiskusikan aktivitas yang telah dilakukan dan mengidentifikasi pesan-pesan penting untuk dibawa pulang dan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik. Mereka sebaiknya mendiskusikan tanggapan mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas, apa yang mereka pelajari tentang merancang pendekatan One Health dalam melibatkan pemangku kepentingan, dan bagaimana tim tersebut dapat mengimplementasikan aktivitasaktivitas yang teridentifikasi selama wabah penyakit infeksi. 327

29 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Latihan untuk Peserta Tujuan pembelajaran: Mendeskripsikan bagaimana para pemangku kepentingan terlibat dalam suatu penyakit infeksi dan bagaimana mereka dapat terdampak oleh penyakit tersebut. Menggunakan skenario permainan peran (role play) untuk mendemonstrasikan bagaimana cara berkomunikasi dengan beragam pemangku kepentingan setelah terjadi wabah penyakit menular yang baru muncul. Merancang suatu pendekatan One Health untuk promosi kesehatan tentang penyakit infeksi di tingkat komunitas. Komponen-komponen Penanganan Penyakit dan Pemangku Kepentingan Kuliah Catatan: 328

30 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Pecahnya Wabah Penyakit Infeksi yang Tidak Diketahui Bermain Peran Bayangkan sebuah wabah dari penyakit infeksi zoonosis baru. Anda tahu bahwa penyakit ini menyebabkan demam tinggi, sakit kepala dan nyeri otot pada pasien manusia, dan berlanjut kepada penyakit neurologis yang menyebabkan kematian pada 10% penderita manusia (disebut kasus ), menurut laporan dari rumah sakit dan klinik lokal. Anda juga mendapat laporan tentang suatu penyakit yang tidak terdiagnosis pada hewan ternak di wilayah tersebut, yang sampai saat ini masih beum ditelusuri sepenuhnya. Terdapat laporan-laporan tentang beberapa petani yang mengirimkan hewan sakit ke rumah jagal. Masyarakat desa juga melihat peningkatan yang drastis pada jumlah kematian burung di wilayah desa, namun tidak diketahui apakah hali ini berhubungan dengan kasus manusia. wilayah tersebut baru-baru ini mulai membabat wilayah hutan yang ada untuk lahan pertanian. Pemangku-pemangku kepentingan berikut ini terlibat: Anggota institusi pengendali Veterinarian from World Organization for Animal Health (OIE) Public health expert from Centers for Disease Control (CDC) International health agency staff from World Health Organization (WHO) Pejabat pemerintah tingkat nasional dan lokal (cth: kota/kabupaten) Anggota masyarakat: Petani Dokter dan perawat di klinik kesehatan lokal Dokter hewan lokal Masyarakat: pemilik toko Masyarakat: penjaja makanan mentah di pasar Masyarakat: pelanggan pasar Pekerja rumah jagal Sebagai sebuah kelompok yang terdiri dari pemangku kepentingan, anda perlu membuat keputusan tentang bagaimana cara terbaik untuk bekerja sebagai sebuah tim One Health dan mengatur peran masing-masing individu dalam tim, dan kemudian mengembangkan sebuah rencana yang melibatkan seluruh anggota untuk menelusuri, mengidentifikasi dan menanggapi kedaruratan akibat wabah tersebut. Peran anda dalam permainan peran adalah: Anda memiliki 15 menit untuk memikirkan tentang: Apa saja aktivitas yang dapat diimplementasikan di masyarakat oleh para pemangku kepentingan untuk menanggapi penyakit tersebut? Menurut anda, bagaimana anda terlibat dalam penyebaran penyakit ini? Bagaimana anda menyelesaikan masalah yang terkait dengan peran anda? Apakah tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan? Bagaimanakah sebaiknya cara anggota dari institusi kesehatan nasional dan internasional bekerja sama dengan pejabat dinas kesehatan lokal (kota/kabupaten) dan ahli-ahli dari universitas, dan bagaimana sebaiknya cara mereka berkomunikasi dengan komunitas lokal Bagaimana anggota masyarakat setempat dapat bekerja sama sebaik-baiknya dengan institusi luar? Apa sajakah tantangan dan halangan yang dapat dihadapi ketika seluruh pemangku kepentingan bekerja sama untuk mengatasi kemunculan penyakit baru ini? Bagaimana seluruh anggota dapat merasa penting dan dibutuhkan sebagai bagian dari tim One Health yang sedang mencoba untuk meningkatkan kesehatan masyarakat setempat. 329

31 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Catatan: Bagaimana menurut anda? Bagaimana penilaian anda terhadap tim anda? Apa yang anda pelajari tentang bagaimana merancang pendekatan One Health? Apa yang anda pelajari tentang mengimplementasikan aktivitas pemangku kepentingan pada saat terjadi wabah penyakit infeksi? Catatan: 330

32 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Sub Bab: Permasalahan dalam Kehidupan Sehari-hari yang Berkaitan dengan Penyakit Infeksi Tujuan Pembelajaran Jenis Pembelajaran: Waktu: Alat dan Bahan: Tugas Pra-Kelas: Berikan contoh-contoh tentang penyakit infeksi pada manusia dan hewan dan jelaskan pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari dari populasi yang terpengaruh. Survey individual; Wawancara; Aktivitas Kelompok Besar 60 Menit Komputer, proyektor LCD, dinding / layar Flipchart atau papan tulis dengan spidol Modul powerpoint Panduan mahasiswa Catatan aktivitas sehari-hari pribadi Catatan untuk Fasilitator Pra-kerja Catatan Aktivitas Sehari-hari Pribadi Mintalah mahasiswa untuk mengisi catatan pribadi pada panduan mahasiswa masingmasing selama dua (atau lebih) hari untuk merekam aktivitas sehari-hari mereka. Mahasiswa perlu mengidentifikasi kejadian dalam kehidupan sehari-hari mereka dan bagaimana setiap aktivitas dapat terkait dengan penyebaran penyakit infeksi. Mahasiswa diinstruksikan untuk mencatat, setidaknya, waktu terjadinya setiap aktivitas, penjelasan singkat tentang aktivitas tersebut dan bagaimana aktivitas tersebut memiliki risiko penyebaran penyakit infeksi. Mahasiswa dapat diberikan tugas tersebut untuk diselesaikan di luar kelar atau diberikan waktu di dalam kelas untuk mengingat kembali aktivitas minggu sebelumnya dan mencatat aktivitas tersebut. Contoh formulir catatan pribadi: CONTOH CATATAN AKTIVITAS Jam Aktivitas Risiko Penyakit Infeksi 7:00 Bangun pagi, mandi, minum Pencemaran Air segelas air 7:30 Menyiapkan makan pagi (telur, roti, susu) Penyakit yang disebarkan melalui makanan, praktik memasak yang tidak baik, telur khususnya risiko Salmonella (jika tidak matang) 8:00 Pergi kerja/sekolah Bertemu dengan orang terinfeksi (cth: influenza) di transportasi umum 331

33 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Kuliah 15 Menit Penyakit-penyakit Infeksi dan Kehidupan Sehari-hari Setelah mahasiswa menyelesaikan catatan pribadi aktivitas sehari-hari mereka, sampaikan presentasi tentang Penyakit-penyakit Infeksi dan Kehidupan Sehari-hari. Kuliah ini akan memberikan ikhtisar pendek tentang bagaimana aktivitas normal yang dilakukan setiap orang sehari-hari (pada tingkatan individu, keluarga, dan masyarakat) dapat berujung kepada penyebaran dan wabah penyakit infeksi. Aktivitas individu: Pengolahan makanan Makan dan menyajikan makanan Merawat hewan peliharaan Interaksi dengan hewan lain ternak dan hewan liar Kebersihan pribadi Interaksi dengan orang lain Aktivitas keluarga: Berbagi makanan dan pengolahan makanan Perawatan anak-anak dan orang lanjut usia Membersihkan Perayaan Aktivitas masyarakat: Pasar Rumah makan dan acara-acara dengan katering Perkumpulan agama, perayaan Sekolah, kuliah Teater Aktivitas Kelompok Besar 15 Menit Kelas perlu mendiskusikan aktivitas pada setiap tingkatan yang paling mungkin terlibat dalam penyebaran penyakit infeksi. Pastikan bahwa setiap mahasiswa berfokus pada topiktopik berikut: Makanan dan Makan Membersihkan dan Kebersihan Hewan Metode Pencegahan Penyakit Lainnya (cth: vaksinasi) Pengolahan dan penyimpanan makanan secara aman Air bersih (dapat diminum) Pembelian makanan toko atau pasar Membersihkan rumah tangga Perawatan anak Kebersihan pribadi Ternak dan praktik peternakan Hewan peliharaan Hewan yang berkeliaran dengan bebas Hewan liar Anak (cth: Vaksinasi rutin) Lanjut usia (cth: Vaksinasi influenza) Hewan (cth: Vaksinasi rabies) Catatan: Aktivitas ini berfungsi sebagai pengantar untuk karyawisata pada bagian berikutnya dan mahasiswa diminta untuk mengkaji apa yang telah mereka pelajari tentang segi-segi kehidupan sehari-hari yang terlibat dalam penyebaran penyakit infeksi di masyarakat 332

34 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Aktivitas individu 30 Menit Penyakit Infeksi dan Kehidupan Sehari-hari: Wawancara Untuk aktivitas ini, mahasiswa diminta untuk memilih anggota keluarga atau teman untuk diwawancara dari komunitas lokal mereka. Jika waktu terbatas, mahasiswa dapat mewawancarai teman sekelas selama waktu belajar di kelas, atau mahasiswa lain di luar kelas. Mahasiswa diminta menggunakan formulir Wawancara Penyakit Infeksi dan Kehidupan Sehari-hari pada panduan mahasiswa mereka sebagai permulaan, namun anjurkan mereka untuk memasukkan lebih banyak pertanyaan, sesuai dengan target wawancara, kepada keluarga atau komunitas. Mereka perlu menanyakan pertanyaan (dan mencatatnya di panduan mahasiswa) yang berhubungan dengan: Memasak Menyajikan makanan Menyimpan makanan Makan Membersihkan Kebersihan Acara-acara perayaan dimana makanannya disajikan (pesta, pernikahan, dll) (jika memungkinkan) Vaksinasi pada manusia dan hewan Mahasiswa juga perlu untuk menanyakan kepada target wawancara tentang hewan-hewan yang ada di sekitar mereka sehari-hari: Hewan ternak Hewan peliharaan Hewan di komunitas Hewan liar 333

35 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran Tugas Pra-Kelas: Berikan contoh-contoh tentang penyakit infeksi pada manusia dan hewan dan jelaskan pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari dari populasi yang terpengaruh. Catatan aktivitas sehari-hari pribadi Pra-kerja Isi sebuah catatan aktivitas pribadi untuk dua hari atau lebih untuk merekam aktivitas seharihari anda dan bagaimana aktivitas tersebut dapat berhubungan dengan risiko penyebaran suatu penyakit infeksi. Pra-kerja CONTOH CATATAN AKTIVITAS Jam Aktivitas Risiko Penyakit Infeksi 7:00 Bangun pagi, mandi, Pencemaran Air minum segelas air 7:30 Menyiapkan makan pagi (telur, roti, susu) Penyakit yang disebarkan melalui makanan, praktik memasak yang tidak baik, telur khususnya risiko Salmonella (jika tidak matang) 8:00 Pergi kerja/sekolah Bertemu dengan orang terinfeksi (cth: influenza) di transportasi umum Pengamatan tambahan: CATATAN AKTIVITAS Jam Aktivitas Risiko Penyakit Infeksi 0:00 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00 334

36 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN CATATAN AKTIVITAS Jam Aktivitas Risiko Penyakit Infeksi 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00 23:00 Penyakit-penyakit Infeksi dan Kehidupan Sehari-hari Aktivitas sehari-hari: Kuliah Individu: Pengolahan makanan Makan dan menyajikan makanan Merawat hewan peliharaan Interaksi dengan hewan lain ternak dan hewan liar Keluarga: Berbagi makanan dan pengolahan makanan Perawatan anak-anak dan orang lanjut usia Membersihkan Perayaan Masyarakat: Pasar Rumah makan dan acaraacara dengan katering Perkumpulan agama, perayaan, sekolah, kuliah Teater Kebersihan pribadi Sekolah Interaksi dengan orang lain Pemakaman Catatan: 335

37 INDOHUN Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Wawancara tentang Masalah-masalah dalam Kehidupan Sehari-hari yang Berkaitan Dengan Penyakit Infeksi Pilihlah seorang anggota keluarga atau teman dari komunitas lokal anda dan wawancara mereka tentang aktivitas sehari-hari dan pengetahuan tentang bagaimana aktivitas tersebut dapat berhubungan dengan penyebaran penyakit infeksi. Catat jawaban mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan tambahkan pertanyaan lainnya yang anda anggap sesuai untuk keluarga atau komunitas lokal anda. Mulailah dengan menjelaskan kepada orang yang akan anda wawancarai bahwa anda sedang mengikuti kelas One Health dan anda sedang mempelajari cara aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dapat berhubungan dengan penyebaran penyakit infeksi. Beritahukan mereka bahwa anda sudah terlebih dahulu membuat sebuah catatan aktivitas sehari-hari anda sendiri dan ingin menanyakan tentang aktivitas dan pengetahuan mereka tentang penyakit infeksi. Sebelum memulai, anda dapat menjawab pertanyaan apapun yang mungkin dimiliki oleh orang yang diwawancara tentang apa yang anda maksud sebagai penyakit infeksi dan bagaimana penyakit ini menyebar. Nama orang yang diwawancara: Tanggal wawancara: Makanan apa yang biasanya disiapkan di rumah? Siapa yang terlibat dalam proses memasak? Bagaimana anda biasanya menyajikan makanan yang tersedia di rumah? Bagaimana anda menyimpan makanan di rumah anda? Tanyakan lebih mendalam tentang daging mentah, sayur, susu dan telur. Makanan apa yang anda dan keluarga anda makan di rumah makan? 336

38 Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDOHUN Bagaimana anda pikir pengolahan dan penyajian makanan dapat berhubungan dengan penyebaran penyakit infeksi? Jelaskan apa yang anda maksud dengan penyakit infeksi kepada orang yang diwawancara jika diperlukan. Apakah anda mengetahui tentang penyakit tertentu yang dapat disebarkan melalui makanan? Apa sajakah aktivitas membersihkan rumah yang biasanya anda lakukan secara rutin? Siapa yang paling banyak membersihkan rumah? Apakah anda tahu bagaimana aktivitas membersihkan rumah atau praktik menyimpan makanan dapat berhubungan dengan penyebaran (atau pencegahan) penyakit infeksi. Apakah anda memiliki anak di rumah? Siapakah yang biasanya mengurus anak-anak tersebut? Apakah anda memiliki hewan peliharan di rumah atau hewan ternak di wilayah rumah anda? Siapa yang biasanya mengurus hewan peliharaan atau ternak? 337

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Manajemen Buku ini dapat diterbitkan

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Komunikasi dan Informatika Buku ini

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kebijakan, Advokasi, dan Regulasi Buku

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Berpikir Sistem Buku ini dapat diterbitkan

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

To protect animal welfare and public health and safety

To protect animal welfare and public health and safety To protect animal welfare and public health and safety Perdagangan Daging Anjing di Indonesia: Kejam dan Berbahaya Setiap tahun, jutaan anjing ditangkap dan dicuri untuk diangkut ke seluruh Indonesia,

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Infeksi protozoa usus adalah salah satu bentuk infeksi parasit usus yang disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan Cryptosporidium parvum

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PASIEN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PASIEN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PASIEN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kepemimpinan Buku ini dapat diterbitkan

Lebih terperinci

MODUL. EPIDEMIOLOGI & PENGENDALIAN (S3): Pengendalian Bagian dari Model Dinamik 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

MODUL. EPIDEMIOLOGI & PENGENDALIAN (S3): Pengendalian Bagian dari Model Dinamik 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT EPIDEMIOLOGI & PENGENDALIAN (S3): Pengendalian Bagian dari Model Dinamik Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email : @ub.ac.id 1. PENDAHULUAN 2. TUJUAN PEMBELAJARAN 3. KEGIATAN BELAJAR 4. BUKU

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan profesional, pusat terapi dan diagnosis yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization atau WHO (2006), mendefinisikan foodborne disease sebagai istilah umum untuk menggambarkan penyakit yang disebabkan oleh makanan dan minuman

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, No.595, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Dampak Bahaya. Agensia Biologi. Aspek Kesehatan. Penanggulangan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

BAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh

BAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans yang mempengaruhi baik manusia maupun hewan. Manusia terinfeksi melalui

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Rabies merupakan suatu penyakit zoonosis yaitu penyakit hewan berdarah panas yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Rabies merupakan suatu penyakit zoonosis yaitu penyakit hewan berdarah panas yang BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rabies merupakan suatu penyakit zoonosis yaitu penyakit hewan berdarah panas yang ditularkan kepada manusia dan menyerang susunan saraf pusat. Penyakit ini mendapat

Lebih terperinci

Institut Pertanian Bogor

Institut Pertanian Bogor Institut Pertanian Bogor Usulan Pengembangan National Zoonoses Center Institut Pertanian Bogor Latar Belakang Peningkatan ancaman penyakitpenyakit infeksius yang bersumber pada hewan merupakan dampak:

Lebih terperinci

Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Indluenza

Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Indluenza Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Indluenza Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Virus influenza diklasifikasi menjadi tipe A, B dan C karena nukleoprotein dan matriks proteinnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009, maka diperlukan adanya fasilitas pelayanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009, maka diperlukan adanya fasilitas pelayanan kesehatan untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pada era globalisasi ini masyarakat cenderung menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu. Sebagai wujud pengamalan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009, maka diperlukan

Lebih terperinci

1. 3 TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian dari OH dan Zoonosis 2. Untuk mengerti peran veteriner dalam OH 3. Untuk mengetahui pemeran lain OH

1. 3 TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian dari OH dan Zoonosis 2. Untuk mengerti peran veteriner dalam OH 3. Untuk mengetahui pemeran lain OH BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Zoonosis adalah jenis penyakit yang penularannya berasal dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Contoh zoonosis yang penularannya berasal dari hewan ke manusia adalah

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menekankan

Lebih terperinci

Prof. Dr. Drh. I Gusti Ngurah Mahardika Universitas Udayana Denpasar-Bali HP:

Prof. Dr. Drh. I Gusti Ngurah Mahardika Universitas Udayana Denpasar-Bali   HP: M Prof. Dr. Drh. I Gusti Ngurah Mahardika Universitas Udayana Denpasar-Bali Email: gnmahardika@indosat.net.id HP: 08123805727 Gambaran Umum penyakit zoonosis yang berpotensi menjadi Emerging Infectious

Lebih terperinci

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab: Kolaborasi dan Kemitraan Buku ini dapat

Lebih terperinci

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK

Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK Bab:

Lebih terperinci

Proses Penyakit Menular

Proses Penyakit Menular Proses Penyakit Menular Bagaimana penyakit berkembang? Spektrum penyakit Penyakit Subklinis (secara klinis tidak tampak) Terinfeksi tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit; biasanya terjadi perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Selain virus sebagai penyebabnya,

Lebih terperinci

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat BAB 1 PENDAHULUAN Setiap kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan atau meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan di rumah sakit dapat dinilai melalui berbagai indikator, salah satunya adalah melalui penilaian terhadap

Lebih terperinci

Food-borne Outbreak. Saptawati Bardosono

Food-borne Outbreak. Saptawati Bardosono Food-borne Outbreak Saptawati Bardosono Pendahuluan Terjadinya outbreak dari suatu penyakit yang disebabkan oleh makanan merupakan contoh yang baik untuk aplikasi epidemiologi dalam mengatasi masalah kesehatan

Lebih terperinci

SILABUS BLOK INFEKSI & PENYAKIT TROPIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014

SILABUS BLOK INFEKSI & PENYAKIT TROPIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014 SILABUS BLOK INFEKSI & PENYAKIT TROPIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2014 Program Studi : Pendidikan Dokter Blok : Penyakit Tropis (Blok 4) Bobot :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan. Indonesia. Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan. Indonesia. Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional Indonesia. Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan

Lebih terperinci

KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER

KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Staf Pengajar: Drh. Abdul Zahid Ilyas, MSi Dr. drh., MS Dr. drh. Agustin

Lebih terperinci

Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal

Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Knowledge Sector Initiative. Untuk. Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal Permintaan Aplikasi Hibah (Request for Applications) Untuk Knowledge Sector Initiative Judul Kegiatan: Skema Hibah Pengetahuan Lokal Nomor Permintaan Aplikasi: 01/KSI/SG-S/Des/2014 Tanggal Mulai dan Penutupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perawat profesional dalam melaksanakan peran dan fungsinya sehari hari, selalu beresiko tertular terhadap berbagai penyakit. Penularan penyakit dapat terjadi secara kontak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pembangunan nasional dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pembangunan nasional dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, yang pada hakekatnya merupakan upaya penyelenggaraan kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk

Lebih terperinci

Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Prosedur Khusus di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Prosedur Khusus di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Strategi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Prosedur Khusus di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang cenderung menjadi epidemi dan pandemi Pedoman Acuan Ringkas Ucapan

Lebih terperinci

Our Mobile Planet: Indonesia

Our Mobile Planet: Indonesia Our Mobile Planet: Indonesia Memahami Konsumen Seluler Mei 2013 Rahasia dan Milik Google 1 Ringkasan Eksekutif Ponsel cerdas telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Penetrasi ponsel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak umur bawah lima tahun (balita) merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, terutama penyakit infeksi (Notoatmodjo, 2011). Gangguan kesehatan

Lebih terperinci

Jangan Sembarangan Minum Antibiotik

Jangan Sembarangan Minum Antibiotik Jangan Sembarangan Minum Antibiotik Beragamnya penyakit infeksi membuat kebanyakan orang segera berobat ke dokter meski hanya penyakit ringan. Rasanya tidak puas jika dokter tidak memberi obat apapun dan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Campak merupakan salah satu penyakit yang sangat menular (Infeksius) dan dapat mengakibatkan kesakitan yang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Campak merupakan salah satu penyakit yang sangat menular (Infeksius) dan dapat mengakibatkan kesakitan yang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Campak merupakan salah satu penyakit yang sangat menular (Infeksius) dan dapat mengakibatkan kesakitan yang serius, komplikasi jangka panjang bahkan kematian (WHO,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat negara kita baru mulai bangkit dari krisis, baik krisis ekonomi, hukum dan kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG OTORITAS VETERINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG OTORITAS VETERINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG OTORITAS VETERINER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh virus influenza tipe A, yang ditularkan oleh unggas seperti ayam, kalkun, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh virus influenza tipe A, yang ditularkan oleh unggas seperti ayam, kalkun, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A, yang ditularkan oleh unggas seperti ayam, kalkun, dan itik (Soejoedono

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.20, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Otoritas Veteriner. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6019) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang lnfeksi saluran cerna memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di seluruh dunia, dengan angka kejadian tertinggi didapatkan di negara berkembang terutama

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang kita kenal dengan HIV/AIDS saat ini merupakan global health issue. HIV/AIDS telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan bahwa terdapat negara dengan beban Human Immunodeficiency Virus (HIV) tertinggi dan kasus

Lebih terperinci

Pelatihan Pendidik Pengobatan

Pelatihan Pendidik Pengobatan Yayasan Spiritia Pelatihan Pendidik Pengobatan Latar Belakang Kami di Spiritia sering diminta menjadi penyelenggara pelatihan Pendidik Pengobatan untuk kelompok dukungan sebaya atau organisasi lain. Walaupun

Lebih terperinci

Inisiatif Accountability Framework

Inisiatif Accountability Framework Inisiatif Accountability Framework Menyampaikan komitmen rantai pasokan yang etis Pengantar untuk periode konsultasi publik 10 Oktober 11 Desember, 2017 Selamat Datang! Terimakasih untuk perhatian anda

Lebih terperinci

PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN SAMPEL

PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN SAMPEL PENGAMBILAN DAN PENGIRIMAN SAMPEL Pengambilan dan Pengiriman Sampel Kenali Laboratorium Anda Ketahui jenis-jenis uji yang dapat dilakukan dan pilihlah yang terbaik Sediakan semua informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

MODUL 2 DASAR DASAR FLU BURUNG, PANDEMI INFLUENZA DAN FASE FASE PANDEMI INFLUENZA MENURUT WHO

MODUL 2 DASAR DASAR FLU BURUNG, PANDEMI INFLUENZA DAN FASE FASE PANDEMI INFLUENZA MENURUT WHO MODUL 2 DASAR DASAR FLU BURUNG, PANDEMI INFLUENZA DAN FASE FASE PANDEMI INFLUENZA MENURUT WHO DepKes RI 2007 Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum : Dapat menjelaskan dasar dasar Flu Burung, pandemi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit Pengantar: ANALISA KOMUNITAS Aktivitas belajar ini tepat diberikan kepada kelompok yang mau menyusun rencana kegiatan atau yang mau memfasilitasi perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe

BAB I PENDAHULUAN. penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Avian Influenza (AI) atau flu burung atau sampar unggas merupakan penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe H5N1 dari family Orthomyxoviridae.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTB). TB paling sering menjangkiti paru-paru dan TB paru sering

Lebih terperinci

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit atau jamur, yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dari seseorang

Lebih terperinci

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2018 KEMHAN. Penanggulangan Wabah Penyakit Menular. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Data World Health Organization (2012) menunjukkan bahwa dua miliar orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus Hepatitis B dan sekitar 600.000 orang meninggal

Lebih terperinci

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG Volume, Nomor, Tahun 0, Halaman 535-54 Online di http://ejournals.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas dan globalisasi telah meluas di seluruh kawasan

BAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas dan globalisasi telah meluas di seluruh kawasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perdagangan bebas dan globalisasi telah meluas di seluruh kawasan Asia Tenggara sejak tahun 2003, dan akan diperluas lagi untuk kawasan Asia Pasifik pada tahun 2010

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN I. UMUM Pengaturan pengendalian dan penanggulangan Penyakit Hewan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Giardiasis adalah penyakit diare yang disebabkan oleh protozoa patogen Giardia intestinalis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit diare akibat infeksi protozoa

Lebih terperinci

Bagian XIII Infeksi Nosokomial

Bagian XIII Infeksi Nosokomial Bagian XIII Infeksi Nosokomial A. Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian infeksi nosokomial 2. Menjelaskan Batasan infeksi nosocomial 3. Menjelaskan bagaimana proses terjadinya infeksi nosocomial

Lebih terperinci

Aplikasi Penelitian Epidemiologis di RS

Aplikasi Penelitian Epidemiologis di RS Aplikasi Penelitian Epidemiologis di RS Deskripsi Sesi Tujuan Sesi Sesi ini membahas tentang penggunaan penelitian epidemiologi pada konteks pelayanan kesehatan di rumahsakit terutama dalam mengukur kejadian

Lebih terperinci

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer:

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer: Kegiatan 1: Menilai Pengetahuan Siswa tentang Sains KATEGORI Geografi Matematika Sains Pedagogi 100 100 100 100 200 200 200 200 300 300 300 300 Model Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tiga kriteria utama, yaitu gangguan fungsi intelektual secara bermakna,

BAB I PENDAHULUAN. dengan tiga kriteria utama, yaitu gangguan fungsi intelektual secara bermakna, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Disabilitas intelektual (dahulu dikenal dengan retardasi mental) didiagnosis dengan tiga kriteria utama, yaitu gangguan fungsi intelektual secara bermakna, gangguan

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5543 LINGKUNGAN HIDUP. Penyakit Hewan. Peternakan. Pengendalian. Penanggulangan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 130) PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 ayat (1). Pembangunan bidang kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 ayat (1). Pembangunan bidang kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan amanat Undang-Undang

Lebih terperinci

PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION)

PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION) PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION) A. DEFINISI 1. Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter atau ahli medis terhadap suatu diagnosa, terapidan rekomendasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya kesehatan transfusi darah adalah upaya kesehatan berupa penggunaan darah bagi keperluan pengobatan dan pemulihan kesehatan. Sebelum dilakukan transfusi darah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Blastocystis hominis 2.1.1 Epidemiologi Blastocystis hominis merupakan protozoa yang sering ditemukan di sampel feses manusia, baik pada pasien yang simtomatik maupun pasien

Lebih terperinci

Pengambilan dan Pengiriman Sampel

Pengambilan dan Pengiriman Sampel Pengambilan dan Pengiriman Sampel Kenali Laboratorium Anda Ketahui jenis-jenis uji yang dapat dilakukan dan pilihlah yang terbaik Sediakan semua informasi yang dibutuhkan Hubungi lab bila Anda perlu informasi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISA DAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA MANUSIA YANG DITULARKAN OLEH HEWAN TERNAK

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISA DAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA MANUSIA YANG DITULARKAN OLEH HEWAN TERNAK LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISA DAN MENDETEKSI PENYAKIT PADA MANUSIA YANG DITULARKAN OLEH HEWAN TERNAK Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. protozoa yang ditularkan melalui feses kucing. Infeksi penyakit yang ditularkan

BAB I PENDAHULUAN. protozoa yang ditularkan melalui feses kucing. Infeksi penyakit yang ditularkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara beriklim tropis, penyakit akibat parasit masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius. Salah satu di antaranya adalah infeksi protozoa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Gejala umumnya muncul 10 hingga

Lebih terperinci

MODUL 4 IKTERUS NEONATORUM

MODUL 4 IKTERUS NEONATORUM MODUL 4 IKTERUS NEONATORUM TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang penyebab, patofisiologi, komplikasi dan tatalaksana ikterus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh unggas. Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh unggas. Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit flu burung atau flu unggas (Avian Influenza) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas. Penyakit

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS DI INDONESIA

KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS DI INDONESIA KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS DI INDONESIA Drg. Vensya Sitohang, M. Epid Direktur P2PTVZ, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan Bincang-bincang tentang PP NO 3 Tahun 2017 Jakarta, 24 Februari 2017 ZOONOSIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tikus. Manusia dapat terinfeksi oleh patogen ini melalui kontak dengan urin

BAB I PENDAHULUAN. tikus. Manusia dapat terinfeksi oleh patogen ini melalui kontak dengan urin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leptospirosis atau penyakit kuning merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Penyakit ini disebabkan bakteri Leptospira Icterohaemorrhagiae

Lebih terperinci

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI

PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI www.iakmi.or.id PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRASI Aplikasi Student Centered Active Learning untuk Meningkatkan Mutu Lulusan Agustin Kusumayati, dr., MSc., PhD. Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kesehatan gigi berisiko tinggi terpapar oleh mikroorganisme patogen di lingkungan kerja seperti bakteri, virus dan jamur selama perawatan gigi. Mikroorganisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia, yang sebelumnya pembelajaran berbasis pengajar (teacher-centered

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan lain yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan lain yang BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sebab makanan yang kita makan bukan saja harus memenuhi gizi tetapi harus juga aman dalam

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI. BIO 4007 (3 SKS) Semester III

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI. BIO 4007 (3 SKS) Semester III RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) DASAR-DASAR BIOPROSPEKSI BIO 4007 (3 SKS) Semester III PENGAMPU MATA KULIAH 1. Dr. Feskaharny Alamsjah 2. Dr. Zozy Aneloi Noli 3. Dr. Periadnadi 4. Dr. Nurainas PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan, fungsi otak secara

Lebih terperinci

PENDEKATAN DIAGNOSIS DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

PENDEKATAN DIAGNOSIS DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007 PENDEKATAN DIAGNOSIS DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007 SKRIPSI Oleh Siska Yuni Fitria NIM 042010101027 FAKULTAS

Lebih terperinci

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS Diberikan Pada Mahasiswa Semester VII Fakultas Kedokteran Unhas Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2016 DAFTAR KETERAMPILAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan tempat berkumpulnya segala macam penyakit, baik menular maupun tidak menular. Ditinjau dari asal atau didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007

Indonesia - Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007 Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007 Laporan ditulis pada: December 30, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi tingginya angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut tumor. Pertumbuhan tidak normal tersebut dapat terjadi di hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. disebut tumor. Pertumbuhan tidak normal tersebut dapat terjadi di hampir semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit di mana terdapat pertumbuhan sel tubuh secara tidak normal dan tidak terkontrol sehingga kemudian tampak menjadi benjolan yang disebut tumor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Infeksi toksoplasmosis dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Infeksi toksoplasmosis dapat terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit zoonosis merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Salah satu penyakit zoonosis adalah toksoplasmosis yang disebabkan oleh

Lebih terperinci