Membangun Insan dan Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dan Dilandasi Semangat Gotong Royong

Transkripsi

1 Membangun Insan dan Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dan Dilandasi Semangat Gotong Royong KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

2 PELIBATAN PUBLIK

3 PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Manfaat Pelibatan Publik Mendukung penyusunan kebijakan dengan informasi yang lebih lengkap, mutu lebih baik penerimaan publik lebih luas dan langgeng. Membangun fondasi positif bagi pemerintah dan pemegang kepentingan untuk bekerja sama dengan membangun kepercayaan. Memungkinkan pertukaran informasi dan peningkatan pemahaman dari pejabat publik dan para pemegang kepentingan. Memperkuat institusi demokratis dan mengurangi sinisme. Membangun hubungan antar pemerintah dan publik berdasarkan kesepahaman bersama. Meningkatkan komunikasi, transparansi dan akuntabilitas bagi publik. Menghindari dan meminimalkan dampak negatif dari pengambilan keputusan. Menjawab kekhawatiran publik sejak awal sehingga mengurangi kemungkinan konflik, penundaan, dan pemborosan biaya. Mengarahkan fokus pada isu-isu penting. Mengklarifikasi rumor dan informasi yang salah. Meningkatkan pemahaman pemerintah akan halhal yang benar-benar menjadi prioritas, ketertarikan dan kekhawatiran publik. Meningkatkan kredibilitas keputusan dan pengambil keputusan.

4 PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Tingkatan Pelibatan Publik Kolaborasi Partisipasi Konsultasi Sosialisasi

5 Tingkatan Pelibatan Publik Sosialisasi PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Pemerintah Menyediakan informasi kepada publik untuk meningkatkan tingkat pemahaman seputar isu dan topik yang menjadi perhatian publik. Individu dan pemegang kepentingan kemudian dapat melakukan penilaian dan evaluasi terhadap dampak kebijakan dan inisiatif yang diajukan oleh pemerintah. Aktivitas: Keputusan kebijakan telah diambil Menyediakan fakta dan/atau hasil terkait program atau kebijakan Isu dan topik relatif sederhana Tidak ada kesempatan bagi publik untuk mempengaruhi hasil akhir Bertujuan membangun kesadaran dan pemahaman

6 Tingkatan Pelibatan Publik Konsultasi PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Pemerintah Memfasilitasi input publik terhadap beberapa alternatif kebijakan sebelum kebijakan ditentukan. Konsultasi biasanya berfokus pada beberapa kelompok pemegang kepentingan tertentu pada masa awal atau pertengahan penyusunan kebijakan, sembari menyediakan batasan jelas tentang masukan pemegang kepentingan yang dapat diakomodasi. Aktivitas: Mendengarkan dan mengumpulkan informasi Membantu formulasi dan modifikasi kebijakan Menguji ide dan konsep dengan publik Menjernihkan isu atau kekhawatiran terhadap kebijakan Memberikan nasehat kepada pemerintah Bertujuan meningkatkan mutu pengambilan keputusan

7 Tingkatan Pelibatan Publik Partisipasi PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Bekerja sama dengan publik untuk memastikan aspirasi, kekhawatiran dan analisis publik dipahami dan turut dijadikan pertimbangan. Pemerintah Aktivitas: Pertukaran informasi secara bilateral dan/atau multilateral dengan tujuan memenuhi target bersama Berbagai opsi yang dikembangkan publik dijadikan pertimbangan Mendapatkan buy-in dari publik Terjadi komunikasi timbal balik terhadap berbagai perspetif alternatif, harapan dan kekhawatiran Bertujuan membangun ide dan/atau meletakkan dasar pengambilan keputusan

8 Tingkatan Pelibatan Publik Kolaborasi PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Bekerja erat secara aktif dengan publik dan pemegang kepentingan dalam pengembangan alternatif dan identifikasi solusi-solusi yang disetujui bersama. Pemerintah Aktivitas: Pemerintah dan pemegang kepentingan bersama-sama menciptakan alternatif solusi terhadap permasalahan/isu yang kompleks Pengambil keputusan menyetujui implementasi solusi-solusi alternatif yang dibangun bersama sampai batas yang paling memungkinkan Bertujuan mengambil keputusan dan aksi bersama

9 PAPARAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Elemen Pelibatan Publik Pemberitahuan yang cukup tentang proses dan aktivitas pelibatan publik. Informasi yang dapat diakses dan dipahami dengan mudah oleh publik. Jadwal dan tenggat waktu yang realistis untuk partisipasi publik. Tingkat pelibatan publik yang tepat. Sensitivitas terhadap nilai-nilai yang dianut oleh publik dan pemegang kepentingan. Proses bersifat adaptif terhadap kebutuhan para pesertanya. Hasil transparan dan dikomunikasikan secara cepat dan tepat.

10 Terima Kasih