Daftar Isi. Kata Pengantar... 1 Daftar Isi... 2 Kata Motivasi... 3 Tujuan Pembelajaran... 6

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Daftar Isi. Kata Pengantar... 1 Daftar Isi... 2 Kata Motivasi... 3 Tujuan Pembelajaran... 6"

Transkripsi

1 Kata Pengantar Puji syukur harus senantiasa Anda panjatkan panjatkan kehadirat Tuhan atas limpahan rahmat-nya kepada kita semua.rasa syukur itu dapat Anda wujudkan dengan cara memlihara lingkungan dan mengasah akal budi untuk memanfaatkan karunia Tuhan itu dengan sebaikbaiknya. Jadi, rasa syukur itu harus senantiasa Anda wujudkan dengan rajin belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan cara itu, Anda akan menjadi generasi bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar. egala usaha telah kami lakukan untuk terbitnya buku ini. Namun, dalam usaha yang maksimal itu kami menyadari tentu masih terdapat kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. 1

2 Daftar Isi Kata Pengantar... 1 Daftar Isi... 2 Kata Motivasi... 3 Tujuan Pembelajaran... 6 LOGIKA MATEMATIKA A. Pernyataan dan Kalimat Terbuka beserta Ingkarannya Konjungsi, Disjungsi, dan Ingkarannya... 9 C. Implikasi, iimplikasi, dan Ingkarannya D. Konvers, Invers, dan Kontraposisi E. Pernyataan erkuantor F. Penarikan Kesimpulan Aplikasi dalam Kehidupan ehari-hari oal Latihan Daftar Pustaka Deskripsi Penggunaan Program Quis Makker iodata Kelompok dan Deskripsi Kerja Kelompok

3 Kata Motivasi eringkali impian terbesar kita dapat ditemukan dalam ketakutan terbesar kita. emakin kita merasa bijak harusnya membuat kita semakin menyadari bahwa ada banyak hal yg belum kita ketahui dlm hidup ini. Keberhasilan atau kegagalan kita dalam pencapaian biasanya berkaitan dengan kemampuan membina hubungan antar sesama. Kebanyakan orang berhasil bukan karena mereka ditakdirkan, melainkan karena mereka menetapkan hati untuk itu. Investasi yg terbaik adalah investasi pada diri kita sendiri berupa pengetahuan dan skill. Jabatan yg tinggi tanpa disertai Attitude (sikap & karakter) yg baik, akan menghancurkan kehidupan seseorg sampai titik yg paling rendah. alah satu musuh kemajuan diri kita adalah Comfort Zone. Nikmati hal-hal kecil dlm hidup ini, karena mungkin suatu hari kita baru menyadari itu adalah hal besar. Untuk mampu meraih pencapaian yg lebih besar dari sekarang, kita perlu memperbesar kapasitas diri kita. eberapa orang hidup dlm penjara yg membatasi dirinya namun bukan penjara besi melainkan penjara pikirannya sendiri. Kemampuan mengerti atau memahami orang lain salah satu kunci 3

4 sukses dlm menjalin hubungan. Ucapkan dlm doa kita setiap hari bahwa saya perlu Engkau Tuhan dlm seluruh aspek hidup saya. Apabila kita memiliki kebesaran hati maka kita tdk akan mudah marah, kecewa dan tersinggung. Keberhasilan dlm hidup tidak datang dgn sendirinya, kita yg harus pergi meraihnya. Pastikan diri kita dikenal sebagai sumber solusi bukan sumber masalah. Jangan biarkan kemajuan diri kita dihalangi oleh kebiasaan-kebiasaan buruk. Upgrade terus kualitas diri kita, agar kita senantiasa memiliki nilai tambah. Di dalam diri kita sudah diberikan Tuhan kemampuan yg sangat hebat utk kita gunakan secara maksimal. Komitmen dan konsistensi ke sasaran yg tepat akan membuahkan hasil. Nyatakan hari ini bahwa "Tuhan aku perlu tuntunan-mu senantiasa dlm seluruh aktivitasku hari ini." eandainya saja kita selalu benar-benar berpikir sebelum bertindak pasti penyesalan jarang terjadi. Jika kita mereka selalu terhadap menantikan kesempurnaan, kondisi yang terlepas sempurna dari maka apapun kita bidang tidak akan pernah yang mereka melakukan pilih. apapun. Orang Keinginan yg rendah hati adalah akan kunci belajar dari lebih motivasi, banyak tapi ketimbang ketetapan orang hati dan yang arogan. 4

5 ukses bukanlah final, gagal bukanlah fatal; dan keberanian untuk melanjutkan adalah hal yang paling utama. Tidak masalah bagaimana lambatnya Anda berjalan. Yang penting Anda tidak berhenti. Dua puluh tahun dari sekarang, Anda akan lebih kecewa terhadap hal-hal yang tidak Anda lakukan, daripada hal-hal yang telah Anda lakukan. Kebanyakan orang berhasil bukan karena mereka ditakdirkan, melainkan karena mereka menetapkan hati untuk itu. Ketika rintangan meningkat, Anda bisa mengubah arah menuju sasaran Anda, tapi jangan mengubah keputusan Anda untuk mencapainya. ukses tidak begitu diukur dari posisi yang telah dicapai seseorang dalam hidupnya, tapi dari rintangan yang berhasil dilaluinya ketika mereka berusaha mencapai kesuksesan. Perubahan adalah hukum kehidupan. Dan orang yang hanya melihat ke masa lalu atau masa sekarang pasti akan melewatkan masa depan. Masalah adalah kesempatan bagi Anda untuk melakukan yang terbaik dalam kehidupan. Jangan biarkan kekecewaan hari kemarin mengalihkan impian hari esok. Kualitas hidup seseorang berbanding lurus dengan komitmen 5

6 komitmen yang akan membawa Anda mencapai sukses. Anda harus bangun setiap pagi dengan tekad untuk sukses, bila Anda ingin tidur dengan penuh kepuasan. Rahasia sukses adalah konsisten terhadap tujuan Anda setiap harinya. Harga untuk sukses adalah kerja keras, dedikasi, dan ketetapan hati bahwa kita telah memberikan yang terbaik untuk pekerjaan kita. Perbedaan antara "Yang Tidak Mungkin" dan "Yang Mungkin" terletak di dalam tekad seseorang. Jagalah diri Anda agar selalu bersih dan terang; Anda adalah jendela, dimana melaluinya-lah, Anda akan melihat dunia. sumber: status kawan2 di twitter 6

7 Tujuan Pembelajaran etelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat: 1. Menentukan nilai kebenaran dan ingkaran dari suatu pernyataan. 2. Menentukan nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi, dan ingkarannya. 3. Menentukan nilai kebenaran dari implikasi, konvers, invers. Dan kontraposisi besrta ingkarannya. 4. Menjelaskan arti kuantor universal dan eksistensial besera ingkarannya. 5. Membuat ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor. 6. Menarik kesimpulan dengan silogisme, modus ponen, dan modus tolens. 7. Membuktikan sifat matematika dengan bukti langsung. 8. Membuktikan sifat matematika dengan bukti langsung (kontraposisi dan kontradiksi). 9. Membuktikan sifat dengan induksi matematika. 7

8 Logika Matematika Logika sudah dipelajari orang sejak tahun 400 M, yaitu pada zaman Yunani Kuno.Tokoh-tokoh pendiri ilmu logika adalah Plato ( M), dan Aristoteles ( M).Kata logika berasal dari kata Logike (kata sifat dari logos). Logos artinya kata, ucapan, atau pikiran yang diucapkan selngkap-lengkapnya.jadi, logika adlah ilmu yang mempelajari asas-asas dan aturan-aturan penalaran agar di peroleh kesimpulan yang benar.jelasnya, logika memuat asas-asas dan aturan-aturan yang membantu kita untuk berpikir yang benar. A. Pernyataan dan Kalimat Terbuka beserta Ingkaran 1. Pernyataan Pernyataan atau kalimat deklaratif adalah kalimat yang mempunyai nilai kebenaran, yaitu berniailai benar atau salah tetapi tidak bernilai benar dan salah sekaligus.pernyataan yang benar dikatakan mempunyai nilai kebenaran benar (), sedangkan Pernyataan yang salah dikatakan mempunyai nilai kebenaran salah ().sedangkan lambing sebuah pernyataan tunggal biasanya dinotasikan dengan huruf kecil, misalnya: p,q, dan r. 8

9 Contoh pernyataan: a. emarang Ibu kota jawa tengah (mempunyai nilai kebenran ) b. 2 5 = 10 (mempunyai nilai kebenran ) c. semua gas beracun. (mempunyai nilai kebenran ) d. jika x 2 >1, maka x>1(mempunyai nilai kebenran ) Ada dua cara untuk menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan, yaitu: a. Cara empiris, yaitu nilai kebenaran suatu pernyataan didasarkan fakta yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: Kota andung terletak di Jawa arat.(mempunyai nilai kebenran ) b. Cara non empiris, yaitu nilai kebenaran suatu pernyataan berdasarkan pada perhitunganperhitungan atau bukti matematika. Contoh: setiap bilangan Prima adalah bilangan ganjil.(mempunyai nilai kebenran ) 2. Kalimat Terbuka Kalimat Terbuka adalah kalimat yang masih memuat peubah / variable, sehingga belum dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar atau salah).uatu kalimat 9

10 terbuka dapat berubaaah menjadi pernyataan dengan menentukan nilai variable dari kalimat terbuka tersebut. Contoh: Kalimat terbuka 2x 3 = 5 2x 3 = 5 dapat menjadi pernyataan bernilai benar untuk x = 4 dan dapat menjadi pernyataan bernilai salah untuk x Negasi / Ingkaran Jika p merupakan suatu pernyataan, maka ingkaran dari p dinotasikan ~p atau p atau p (biasa dibaca tidak p, bukan p, atau non p ).nilai kebenaran dari ingkaran p merupakan kebalikan dari nilai kebenaran p. artinya jika p bernilai benar, maka ~p bernilai salah dan sebaliknnya jika p bernilai salah, maka ~p bernilai benar. Ingkaran dari semua atau setiap atau kata yang sepadan dengannya adalah ada atau beberapa. Ingkara dari ada atau beberapa adalah semua atau setiap. Tabel kebenaran dari ingkaran: Contoh: P ~p Tentukan ingkaran dan nilai kebenrannya dari pernyataan dibawah ini! 10

11 a. p : semua bilangan prima adalah bilangan ganjil. b. q : 25 5 = 20 c. r : tidak semua bilangan genap habis dibagi 2. Jawab: a. p : emua bilangan prima adalah bilangan ganjil. () ~p :Ada bilangan prima adalah yang bukan bilangan ganjil. () b. q : 25 5 = 20 () ~q :25 5 = 20 () c. r : tidak semua bilangan genap habis dibagi 2. () ~r : emua bilangan genap habis dibagi 2. (). Disjungsi, Konjungsi, dan Ingkarannya 1. Disjungsi Disjungsi adalah pernyataan majemuk yang merupakan gabungan dari dua pernyataan atau lebih dengan menggunakan kata penghubung atau.disimbolkan v dibaca atau.pernyataan p v q dibaca p atau q. Tabel kebenaran disjungsi: 11

12 P Q p v q - Jika salah satu pernyataan bernilai benar, maka disjungsi bernilai banar. - Disjungsi bernilai salah jika kedua pernyataan bernilai salah. Contoh: Tentukan kebenaran disjungsi untuk pernyataanpernyataan dibawah ini! a. p : semua bilangan cacah adalah bilangan real b. q : semua bilangan prima adalah bilangan ganjil jawab: a. p : semua bilangan cacah adalah bilangan real, τ(p) = b. q : semua bilangan prima adalah bilangan ganjil, τ(p) = jadi, τ(pv q) =. 2. Konjungsi Konjungsi adalah pernyataan majemuk yang merupakan gabungan dari dua pernyataan atau lebih dengan menggunakan kata penghubung 12

13 dan.disimbolkan dibaca dan.pernyataan p q dibaca p dan q. Tabel kebenaran konjungsi: P Q p q Konjungsi bernilai benar apabila kedua pernyataan benar. Contoh: a. P : sin 45 = q : =7 2 jawab: P :sin 45 = 1 2 2, τ(p) = q : =7 2, τ(p) = jika, τ(p q) = 3. Ingkaran Disjungsi dan Konjungsi a. Ingkaran Disjungsi Ingkaran dari disjungsi ~(pv q) adalah ~p ~q. hal ini dapat dibuktikan dengan table kebenaran. 13

14 P q ~p ~q p v q ~(pv q) ~p ~q Nilainya sama Jadi, Contoh: ~(pv q) ~p ~q terbukti Tentukan ingkaran dari pernyataan berikut ini! 1. Amir anak yang rajin atau Amir anak yang pandai. 2. Rudi suka membaca novel atau senang mendengarkan radio. Jawab: Ingkarannya dalah: 1. Amir anak yang tidak rajin dan tidak pula pandai. 2. Rudi tidak suka membaca novel dan tidak senang mendengarkan radio. b. Ingkaran konjungsi 14

15 adapun ingkaran dari konjungsi ~(p q) adala~p v ~q atau ~(p q) ~p v~q. Hal ini dapat dibuktikan dengan table kebenaran. P q ~p ~q p q ~(p q) ~p v~q Nilainyasama Jadi, Contoh: ~(p q) ~p v ~q terbukti Tentukan ingkaran dari pernyataan berikut ini! a. eni anak yang suka bergaul dan pintar. b. Pak anwar guru yang baik hati dan rajin. Jawab: a. eni anak yang tidak suka bergaul atau tidak pintar. b. Pak anwar guru yang tidak baik hati atau tidak rajin. C. Implikasi, iimplikasi, Ingkarannya 1. Implikasi (pernyataan bersyarat) 15

16 Implikasi merupakan pernyataan majemuk yang berasal dari pernyataan p dan q dalam bentuk jika p maka q. Pernyataan p disebut alasan/sebab/hipotesis/anteseden, sedangkan pernyataan q di sebut kesimpulan/konklusi/konsekuen. Implikasi jika p, maka q biasa dilambangkan dengan p q atau p q yang dapat dibaca: 1. Jika p maka q 2. P mengakibatkan q 3. q hanya jika p 4. p syarat cukup untuk q 5. q syarat cukup untuk p table kebenaran dari implikasi p q P q p q Dari table kebenaran diatas, implikasi bernilai salah hanya jika anteseden benar dan konsekuan salah satu dengan kata lain, implikasi senantiasa bernilai benar kecuali jika p bernilai benar dan q bernilai salah. 16

17 Pada implikasi p q tidak diharuskan adanya hubungansebab akibat, antara anteseden (p) dan konsekuen (q). Contoh: Tentukan nilai kebenaran dari p q untuk pernyataan berikut ini! p :2 9 : 2 3 = 2 3 q :16 log 2 = 4 jawab: p :2 9 : 2 3 = 2 3, τ(p) = q :16 log 2 = 4, τ(p) = jadi, τ(p q) =. 2. iimplikasi (ekuevalensi) iimplikasi (implikasi dua arah/bikonditional/ekuivalen) merupakan pernyataan majemuk dalam bentuk p jika dan hanya jika q yang dinotasikan p q. biiplikasi p q dapat juga dibaca: - Jika p maka q dan jika q maka p - p syarat perlu dan cukup bagi q - q syarat perlu dan cukup bagi p biimplikasi merupakan implikasi dua arah atau p q merupakan gabungan dari p q dengan q p. Hal ini dapat dibuktikan dengan table kebenaran. 17

18 P q p q p q q p (p q) (q p) ama Dari tabel terlihat bahwa: p q dinyatakan benar jika τ(p) = τ(q) p qdinyatakan benar jika τ(p) τ(q) contoh: tentukan nilai kebenaran dari p(x) q(x)! a. p(x) : x 2 8x + 16 = 0 q(x) : x 4 = 0 jawab: a. p(x) : x 2 8x + 16 = 0 (x 4) (x 4) = 0 x = 4 Hp: {4} q(x) : x 4 = 0 x = 4 Hp: {4} p x)danq(x) ternyata mempunyai penyelesaiaan yang sam, sehingga p(x) q(x)bernilai benar. 18

19 3. Ingkaran Implikasi dan iimplikasi a. Ingkaran Implikasi Dengan menggunakan table kebenaran dapat dibuktikan bahwa ingkaran dari p q adalah p ~q / ditulis: ~(p q) p ~q p q ~q p q ~(p q) p ~q ama Contoh: Tentukan ingkaran dari pernyataan berikut ini! 1. Jika hari panas maka ia tidak datang. Jawab: 1. Hari tidak panas tetapi ia tidak dating. b. Ingkaran biimplikasi Dengan menggunakan table kebenaran dapat dibuktikan bahwa ingkaran dari p q adalah (p ~q) v (~p q) atau dapat ditulis: ~(p q) p ~q 19

20 p q ~p ~q p q ~(p q) p ~q q ~p (p ~q) v (~p q) ama Contoh: Tentukan ingkaran dari pernyataan berikut ini! 1. Dia gembira jika dan hanya jika dia lulus ujian. Jawab: 1. Dia gembira tetapi dia tidak lulus ujian atau dia tidak gembira tetapi dia lulus ujian. D. Konvers, Invers, dan Kontraposisi 1. Hubungan Konvers, Invers, dan Kontraposisi dengan Implikasi Dari implikasi p q, maka dapat dibentuk pernyataan: - Konvers dari p q adalah q p - Invers dari p q adalah ~p ~q - Kontraposisi dari p q adalah ~q ~p Nilai kebenaran dari Konvers, Invers, dan Kontraposisi dapat dilihat dengan tabel kebenaran sebagai berikut: 20

21 P q ~p ~q p q q p ~p ~q ~q ~p sama sama Dari tabel kebenaran diatas dapat disimpulkan: a. Nilai kebenaran p q sama dengan nilai kebenaran ~q ~p atau dapat dikatakan suatu ekuivalen dengan kontraposisinya, yang dinotasikan dengan: p q ~q ~p b. Nilai kebenaranq psama dengan nilai kebenaran ~p ~q atau dengan kata lain konvers suatu implikasi ekuivalen dengan invers suatu implikasi yang dinotasikan dengan: q p ~p ~q c. Karena nilai kebenarannya sama, maka: 21

22 p q) (~q ~p) Merupakan tautologi (q p) (~p ~q) Contoh: Tentukan kovers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan berikiut ini! jika a adalah bilangan ganjil, maka a²adalah bilangan ganjil. Jawab: Konvers : Jika a² bilangan ganjil, maka a bilangan ganjil. Invers : Jika a² bukan bilangan ganjil, maka a bukan bilangan ganjil. Kontraposisi : Jika a² bilangan ganjil, maka a bukan bilangan ganjil. Hubungan nilai kebenaran darikonvers, Invers, dan Kontraposisi dapat digambarkan dengan skema berikut. p q Konvers q p Invers kontraposisi invers ~p ~q konvers ~q ~p 22

23 - Konvers dari invers suatu implikasi adalah kontraposisi dari implikasi tersebut. - Kontraposisi dari konvers suatu implikasi adalah invers dari implikasi tersebut. - Invers dari kontraposisi suatu implikasi adalah konvers dari implikasi tersebut. 2. Ingkaran dari Konvers, Invers, dan Kontraposisi Ingkaran dari Konvers, Invers, dan Kontraposisi dari implikasi p q adalah sebagai berikut. - Konvers : q p Ingkarannya : ~(q p) q ~p - Invers : ~p ~q Ingkarannya : ~(~p ~q) ~p q - kontraposisi : ~q ~p Ingkarannya : ~(~q ~p) ~q p Contoh: Tentukan kovers, invers, dan kontraposisi dari implikasi berikut ini beserta ingkarannya! jika tidak ada listirk, maka lampu akan mati. Jawab: - Konvers : jika lampu mati, maka tidak ada listrik. Ingkarannya : lampu mati meskipun ada listrik. 23

24 - Invers : jika ada listrik, maka lampu tidak akan mati. Ingkarannya :ada listrik tetapi lampu mati. - kontraposisi :jika lampu tidak mati, maka tidak ada listrik. Ingkarannya :lampu tidak mati, tidak ada listrik. E. Pernyataan erkuantor uatu kalimat terbuka dapat diubahmenjadi kalimata tertutup dengan cara menggantika variable dengan konstanta tertentu dengan cara menambahkan suatu kuantor di depan kalimat terbuka. Kuntor adalah lambing yang menunjukan generalisasi suatu kalimat terbuka.terdapat 2 jenis kuantor yaitu kuantor universal dan kuantor eksistensial. 1. Kuantor Universal Kata yang digunakan dalam pernyataan berkuantor universal (umum) adalah kalimat semua atau setiap yang dinotasikan dengan x, p (x) (biasa dibaca: untuk semua x berlaku p(x)). Nilai kebenaran dari pernyataan berkuantor ditentukan oleh: - Himpunan semesta yang ditinjau, - entuk kalimat terbuka. 24

25 Misal: semua sapi pemakan rumput. Kalimat tersebut merupakan kalimat yang benardan ekuivalen dengan jika hewan itu sapi, maka hewan itu makan rumput. ecara umum pernyataan berkuantor universal semua A adalah ekuivalen dengan pernyataan implikasi jika x A, maka x. Contoh: Tentukan nilai kebenaran berkuantor dari x,x 2 + 4x + 4 >0, x r Jawab: x, x 2 + 4x + 4 >0, sama artinya x (x +2)²>0, jelas merupakan pernyataan yang benar. 2. Kuantor Eksistensial Pernyataan berkuantoreksistensial menggunakan kata ada atau beberapa, yang dinotasikan dengan x,p(x) (dibaca ada/beberapa x berlaku P(x)). Misal: beberapa orang suka makan sate ekuivalen dengan sekurang-sekurangnya ada seorang yang senang makan sate. Jadi, pernyataan berkuantor beberapa A adalah ekuivalen dengan sekurangsekurangnya ada sebuah x A yang merupakan. Contoh: 25

26 Tentukan nilai kebenaran dari x, x R, x 2 + 8x + 16<0! Jawab: x, x R, x 2 + 8x + 16 <0 berarrti ada x sehingga berlaku x 2 + 8x + 16 <0, jelas bernilai salah sebab x 2 + 8x + 16 = (x + 4)², selalu bernilai positif. 3. Ingkaran Kuantor Universal Ingkaran dari pernyataan berkuantor universal adalah pernyataan berkuantor eksistensial yang dinotasikan ~[ x, p(x)] x, ~p(x) Dibaca ingkaran dari untuk semua x berlaku p(x), ekuivalen dengan ada/beberapa x yang bukan p(x). Contoh: Tentukan ingkaran pernyataan berkuantor universal berikut serta tentukan pula nilai kebenrannya! a. x,x R x 2 + 2x Jawab: a. x,x R x 2 + 2x bernilai benar ~( x, x R x 2 + 2x + 1 0) x,x 2 + 2x + 1 <0 bernilai salah. 4. Ingkaran Kuantor Eksistensial 26

27 Ingkaran pernyataan berkuantor eksistensial adalah kuantor universal dan dinotasikan: ~[ x,p(x)] x, ~p(x) Dibaca ingkaran beberapa/ada x berlaku p(x) ekuivalen dengan untuk setiap x bukan p(x). Contoh: a. x, x R, x 5 > 6 Jawab: a. x, x R, x 5 > 6 ~( x, x R, x 5 > 6) x, x 5 6 bernilai salah F. Penarikan Kesimpulan 1. Tautologi dan Kontradiksi Tautologi adalah sebuah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar untuk semua nilai kebanaran pada pernyataan-pernyataan tungglnya. Contoh: Tunjukan dengan tabel kebenaran bahwa implikasi ((p q) p) qmerupakan tautologi! 27

28 P q p q (p q) p (p q) p q Pada kolom 5 terlihat bahwa ((p q) p) q selalu benar sehingga disebut tautologi. edangkan kontradiksi merupakan kebalikan dari tautologi, yaitu suatu bentuk pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah untuk setiap nilai kebenaran pada pernyataan-pernyataan tunggalnya. Contoh: Tunjukan dengan table kebenaran bahwa ~p (p q) merupakan kontradiksi! Jawab: p q ~p p q ~p (p q) erdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa~p (p q) selalu salah sehingga disebut kontradiksi. uatu iplikasi yang merupaka tautologi disebut iplikasi logis, sedangkan biimplikasi yang merupakan tautologi dinamakan biimplikasi logis. Contoh: 28

29 Tunjuka dengan tabel kebenran bahwa (p q) (q p) merupakan biimplikasi logis! jawab: p q p q q p (p q) (q p) Terlihat bahwa (p q) (q p) merupakan biimplikasi logis. 2. Pengertian Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dari suatu argument didasarkan pada pernyataan yang benar, sehingga dapat disimpulkan (konklusi) yang benar. Pernyataan tunggal atau majemuk yang ditentukan disebut premis, sedangkan pernyataan yang diturunkan dari premis-premis disebut kesimpulan.premis-premis yang telah ditentukan kebenarannya sehingga didapat suatu konklusi disebut argumen.validitas (keabsahan) suatu argumen dapat dibuktikan jika argument tersebut merupakan tautologi untuk setiap nilai kebenaran premis-premisnya.metode sederhana untuk membuktikan valid atau tidaknya suatu argument adalah dengan bantuan tabel kebenaran. 29

30 Adapun pola penarikan kesimpulan disajikan dengan bentuk Premis (1) Premis (2) Premis (n) Konklusi Contoh: elidiki keabsahan penarikan kesimpulan berikut! Mawar anak yang cantik atau cerdas Mawar anak yang tidak cantik Jadi, mawar anak yang cerdas. Jawab: Missal: p :Mawar anak yang cantik q : Mawar anak yang cerdas sehingga kalimat diatas berpola Premis 1 : p v q () Premis 2 : ~p () Konklusi : q () p q ~p p v q (p v q) ~p ((p v q) ~p) q 30

31 Karena ((p v q) ~p) q merupakan tautologi berarti penarikan kesimpulan tersebut sah. 3. Pola-pola Penarikan Kesimpulan a. Modus ponen entuk argument modus ponen adalah: Premis 1 : p q () Premis 2 : p Konklusi : q () () Jika disajikan dalam bentuk implikasi modus ponen dapat dituliskan menjadi: Modus ponen merupakan argument yang sah, hal ini dapat dibuktikan dengan tabel kebenaran sebagai berikut. P q p q (p q) p [(p q) p] q contoh: tentukan validitas penarikan kesimpulan dibawah ini! a. Jika hari hujan maka sungai banjir. emua sungai banjir, jadi hari hujan. b. Jika suatu bilangan habis dibagi 4, maka bilangan itu habis dibagi 2. [(p q) p q 31

32 12 habis dibagi 4, jadi 12 habis dibagi 2. Jawab: a. Misal: p : hari hujan q : semua sungai banjir Argumen tersebut dapat disajikan dengan p q q p Argumen tersebut tidak sesuai dengan modus ponen sehingga penerikan kesimpulan tidak sah. b. Misal: p : bilangan habis di bagi 4 q :bilangan habis di bagi 2 Argumen tersebut dapat disajikan dengan p q p q Argumen diatas sesuai dengan modus ponen sehingga penarikan kesimpulan sah. c. Modus tollens 32

33 entuk argument modus tollens didasarkan pada Premis 1 : p v q Premis 2 : ~q Konklusi :~p Jika disajikan dalam implikasi, modus tollens dapat dirumuskan. Modus tollens merupakan penarikan kesimpulan yang sah ini dapat dibuktikan dengan tabel kebenaran dibawah ini! p q ~p ~q p q p q) ~q ((p q) ~q ~p Contoh: Tentukan validitas penarikan kesimpulan dibawah ini! a. Jika bapak pulang, maka ibu senang. Ibu tidak senang, jadi bapak tidak pulang. b. Jika Ani lulus ujian, maka ibu senang. Ani tidak lulus ujian, jadi ibu tidak senang. Jawab: a. Misal p : bapak pulang q : ibu senang [(p q) ~q] ~q 33

34 p q ~q p Jadi, merupakan kesimpulan yang sah sesuai dengan pola modus tollens. b. Misal p : ani lulus ujian q : ibu senang argumen diatas dapat disajikan dengan: p q ~p ~q Argumen diatas tidak sesuai dengan pola modus tollens. Jadi, penarikan kesimpulan tersebut tidak sah. d. ilogisme ecara umum bentuk argument silogisme: Premis 1 : p q Premis 2 : q r Konklusi :p r Jika disajikan dalam bentuk implikasi, silogisme dapat ditulis: 34

35 Penarikan kesimpulan dengan silogisme merupakan penarikan kesimpulan yang sah, hal ini dapat dibuktikan dengan menggunakan tabel kebenran. p q r p q q r p r [(p q) (q r)] Contoh: p q) ( q r) [ p q) (q r)] p r) elidiki validitas penerikan kesimpulan di bawah ini! a. Jika kereta datang, maka jalan ditutup. Jika kereta datang, maka jalan macet. Jadi, jika kereta dating jalan macet. b. emua ikan hidup di air. emua lumba-lumba hidup di air. Jadi, lumba- lumba adalah ikan. Jawab: a. Misal: p : kereta datang 35

36 q : jalan ditutup r : jaln macet argumen diatas dapat disajikan dengan: p q q r p r Jelas merupakan pola silogisme, jadi penarikan kesimpulannya sah. b. emua ikan hidup di air ekuivalen dengan jika ia ikan, maka ia hidup di air. emua lumba-lumba hidup di air ekuivalen dengan jika lumba-lumba, maka ia hidup di air. Misal: p : ikan q : hidup di air r : lumba-lumba p q r q r q Karena bukan merupakan silogisme, maka penarikan kesimpulan tersebut tidak sah. 36

37 Aplikasinya dalam Kehidupan ehari-hari anyak siswa yang berfikir bahwa matematika itu tidaka sepenuhnya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, karena setiap mendapatkan materi dari guru siswa hanya diberikan sebuah rumus dan cara menggunakannya. Jarang sekali rumus-rumus tersebut dikaitkan dengan kehidupan seharihari, sehingga siswa enggan untuk belajar matematika dengan sungguh-sungguh. alah satu materi yang jarang sekali dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari adalah logika matematika. Padahal logika matematika erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Coba kita perhatikan beberapa contoh berikut. 1. Misalnya peraturan yang dibuat dalam sekolah menyebutkan bahwa siswa putra tidak boleh berambut panjang dan tidak boleh mewarnai rambut. Jika kita perhatikan sekilas tidak ada yang salah dari peraturan tersebut. Tapi jika dilihat dari segi logika matematika maka peraturan tersebut perlu ditinjau lebih lanjut. Misalnya pada kata hubung dan (konjungsi) akan bernilai benar jika pernyataan pertama bernilai benar dan 37

38 pernyataan kedua bernilai benar. Jika kita lihat peraturan sekolah tersebut maka siswa putra boleh memanjangkan rambutnya atau mewarnai rambutnya tapi tidak memanjangkan rambutnya. 2. Misalnya seorang laki-laki sedang memberitahu pacarnya bahwa dia memiliki pacar selain dirinya. Kemudian pacarnya marah dan mengancam dia. sekarang silahkan kamu pilih saya atau dia pernyataan tersebut bernilai disjungsi karena jika dilihat dari logika matematika lakilaki tersebut bisa mempunyai dua pacar, karena kata hubung atau bisa bernilai benar jika setidaknya ada satu pernyataan bernilai benar. Maka kesimpulannya laki-laki tersebut bisa memiliki dua pacar. Dari contoh diatas terlihat bahwa logika matematika erat akitannya dalam kehidupan sehari-hari. 38

39 Daftar Pustaka Rubiyanto, Drs.dkk.2010.uku Ajar Matematika untuk MA atau MA Kelas X. urakarta: Citra Pustaka. 39

40 Ulangan Harian Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan tepat! 1. Jika p benar dan q salah, maka pernyataan yang benar adalah... a. p q c. p v q e. p q b. ~ p q d. p q 2. yarat agar pernyataan (p v q) q bernilai salah adalah... a. p benar dan q salah d. p salah dan q salah b. p salah dan q salah e. p salah c. p benar dan q benar 3. Nilai kebenaran dari~ p q adalah... a. d. b. e. c. 4. Negasi dari 2x + 5 >0 adalah... a. 2x + 5 < 0 d. 2x + 5 = 0 b. 2x e. 2x c. 2x + 5 >0 5. Nilai kebenaran dari. p ~q adalah... a. d. b. e. c. 40

41 6. Ingkaran dari p (q r) adalah... a. p (~q r) d. ~p (~ q v ~r) b. p (~q v ~r) e. ~p (q r) c. ~p (~ q ~r) 7. Pernyataan yang ekuivalen dengan pernyataan jika hari hujan, ia pergi adalah... a. Jika hari tidak hujan, maka ia tidak pergi. b. Jika hari hujan, maka ia tidak pergi. c. Jika ia pergi, maka hari hujan. d. Jika ia tidak pergi, maka hari tidak hujan. e. Jika ia pergi, maka hari tidak hujan. 8. Konvers dari jika x = 5, maka x 2 = 25 adalah... a. jika x = 5,maka x 2 25 d. x 2 = 25, maka x = 5 b. jika x 5,maka x 2 25 e. jika x 25,maka x 2 5 c. x = 5, maka x 2 = Dari pernyataan berikut yang merupakan invers dari jika x > 6, maka x 2 > 36 adalah... a. Jika x< 6, maka x 2 > 36 d. Jika x >6, maka x 2 36 b. Jika x >6, maka x 2 < 36 e. Jika x = 6, maka x 2 = 36 c. Jika x 6, maka x Invers dari (p q) ~r adalah... a. (~p v ~q) r c. r (p q) e. r (~p ~q) b. (~p ~q) r d. r (~p v ~q) 41

42 Deskripsi Penggunaan Quis Makker ebelum mengerjakan soal alangkah baiknya mengucapkan bismilahhirrohmannirrohim 1. Untuk membuka quis makker masukan pasword noci 2. elama pengerjaaan soal, Anda dibatasi waktu pengerjaan soal selama 180 detik untuk masing masing soal. 3. Untuk menjawab pertanyaan, klik bulatan/kotak pada jawaban yang Anda anggap paling benar. 4. Anda dapat melihat hasil pengerjaan soal pada akhir pengerjaan, Anda dianggap lulus atau tidak berdasarkan nilai yang didapat. 5. Anda dapat me-review jawaban Anda dengan menekan tombol submit yang berada pada tombol paling bawah dan restart. 6. Anda dapat melihat cara penyelesaian dari setiap soal dengan menekan pilihan review feedback yang berada paling bawah. elamat Mengerjakan dan ukses 42

43 DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIADI 1. Nama Lengkap : NENCI 2. Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon,14 November Jenis Kelamin : Perempuan 4. Agama : Islam 5. tatus : elum menikah 6. Alamat : JL Raden Dewi artika Rt/Rw: 001/009, Kel:Tukmudal Kec: umber, Kab: Cirebon 7. Ket. Kerja : Pembuat Quis Makker RIWAYAT PENDIDIKAN 1. (2006) Lulus DN II Tukmudal 2. (2009) Lulus MPN I Dukupuntang 3. (2012) Lulus MK udi Arti 4. (2012 ekarang) Universitas wadaya Gunung Jati PENGALAMAN KERJA 1. Kantor APUIPDA - Cirebon 43

44 DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIADI 1. Nama Lengkap : Novi Apriyani 2. Tempat, Tanggal Lahir : Indramayu, 24 Agustus Jenis Kelamin : Perempuan 4. Agama : Islam 5. tatus : elum menikah 6. Alamat : Ds. Tanjung Pura, blok: iwalan, Rt/Rw: 009/002 Kec: Karangampel, Kab: Indramayu. 7. Ket. Kerja : Pembuat uku Ajar RIWAYAT PENDIDIKAN 1. (2006) Lulus DN I Tanjung Pura 2. (2009) Lulus MTN I Karangampel 3. (2012) Lulus MAN I Kedokan under 4. (2012 ekarang) Universitas wadaya Gunung Jati 44

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA A 6 LOGIKA MATEMATIKA A RINGKAAN MATERI 1. Pengertian Logika adalah suatu metode yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran (bentuk pemikiran yang masuk akal). Pernyataan adalah kalimat yang hanya

Lebih terperinci

Jadi penting itu baik, tapi jadi baik jauh lebih penting

Jadi penting itu baik, tapi jadi baik jauh lebih penting LOGIKA MATEMATIKA Logika Matematika - Pernyataan, Nilai Kebenaran, dan Kalimat Terbuka - Pernyataan Majemuk - Konvers, Invers, dan Kontraposisi - Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial - Ingkaran dari

Lebih terperinci

BAB I LOGIKA MATEMATIKA

BAB I LOGIKA MATEMATIKA BAB I LOGIKA MATEMATIKA A. Ringkasan Materi 1. Pernyataan dan Bukan Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah. (pernyataan disebut

Lebih terperinci

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah.

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah. LOGIKA MATEMATIKA 1. Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah. Pernyataan dilambangkan dengan huruf kecil, misalnya p, q, r dan seterusnya.

Lebih terperinci

LOGIKA Matematika Industri I

LOGIKA Matematika Industri I LOGIKA TIP FTP UB Pokok Bahasan Pengertian Logika Pernyataan Matematika Nilai Kebenaran Operasi Uner Operasi Biner Tabel kebenaran Pernyataan Tautologi, Kontradiksi dan Kontingen Pernyataan-pernyataan

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA) LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA) Disampaikan Pada MGMP Matematika SMA Provinsi Bengkulu Tahun Ajaran 2007/2008 Oleh: Supama Widyaiswara LPMP Bengkulu DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA 1 BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA DI SUSUN OLEH : DRS. ABD. SALAM,MM KELAS X BM & PAR SMK NEGERI 1 SURABAYA LOGIKA MATEMATIKA Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. Oleh : Siardizal, S.Pd., M.Kom

LOGIKA MATEMATIKA. Oleh : Siardizal, S.Pd., M.Kom LOGIKA MATEMATIKA Oleh : iardizal,.pd., M.Kom elamat datang di CD berprogram Menu Utama Info Guru Diskripsi Materi Pelajaran LOGIKA MATEMATIKA Kompetensi Dasar Materi Latihan oal 2 elamat datang di CD

Lebih terperinci

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG LOGIKA MATEMATIKA A. PERNYATAAN DAN KALIMAT TERBUKA Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar dan salah). 1. Gadis itu cantik. 2. Bersihkan lantai itu. 3. Pernyataan/kalimat

Lebih terperinci

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si. Logika Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si. Logika Matematika Kalimat Terbuka dan Tertutup Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak mengandung nilai kebenaran Contoh: Semoga kamu

Lebih terperinci

Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika

Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika Oleh : Markus Yuniarto, S.Si Tahun Pelajaran 2014 2015 SMA Santa Angela Jl. Merdeka No. 24 Bandung LOGIKA MATEMATIKA A. Standar Kompetensi : Menggunakan

Lebih terperinci

Logika Matematika. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Logika Matematika. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI Logika Matematika 1. Pengertian Logika 2. Pernyataan Matematika 3. Nilai Kebenaran 4. Operasi Uner 5. Operasi Biner 6. Tabel kebenaran Pernyataan 7. Tautologi, Kontradiksi dan Kontingen 8. Pernyataan-pernyataan

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) LOGIKA MATEMATIKA Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X Created By Ita Yuliana 37 Logika Matematika Kompetensi

Lebih terperinci

LOGIKA SIMBOLIK. Bagian II. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 1

LOGIKA SIMBOLIK. Bagian II. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 1 LOGIKA IMOLIK agian II eptember 2005 Pengantar Dasar Matematika 1 LOGIKA Realitas Kalimat/ Pernyataan Logis LOGIKA eptember 2005 Pengantar Dasar Matematika 2 Apakah logika itu? Logika: Ilmu untuk berpikir

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B

LOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B LOGIKA MATEMATIKA A. Pernyataan, kalimat terbuka, dan ingkaran pernyataan. 1. Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus kedua-duanya. a. Hasil kali

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. d. 6 + a > -4 e. 7 adalah faktor dari 63. c. 4 x 6 2. Tentukan variabel dan himpunan penyelesaian dari: a.

LOGIKA MATEMATIKA. d. 6 + a > -4 e. 7 adalah faktor dari 63. c. 4 x 6 2. Tentukan variabel dan himpunan penyelesaian dari: a. LOGIKA MATEMATIKA A. Definisi 1). Pernyataan Pernyataan adalah suatu kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah. Air laut rasanya asin, adalah bilangan prima, urabaya

Lebih terperinci

Tingkat 2 ; Semester 3 ; Waktu 44 menit

Tingkat 2 ; Semester 3 ; Waktu 44 menit MK Negeri 3 Jakarta tandar Kompetensi H Menerapkan Logika Matematika Dalam Pemecahan Dalam Pemecahan Masalah Yang erkaitan Dengan Pernyataan Majemuk Dan Pernyataan erkuantor. Tingkat 2 ; emester 3 ; Waktu

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014

LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014 LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014 A. PERNYATAAN MAJEMUK Jenis-jenis pernyataan majemuk: 1. Konjungsi (^ = dan ) A: Hari ini Jowoki kampanye B: Hari ini Jowoki Umroh Konjungsi (A ^ B): Hari ini Jowoki kampanye

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. Pernyataan

LOGIKA MATEMATIKA. Pernyataan LOGIKA MATEMATIKA 1 PERNYATAAN DAN UKAN PERNYATAAN A Pengertian logika Matematika Logika adalah ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar. Logika matematika (logika simbolik) adalah ilmu tentang penyimpulan

Lebih terperinci

I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA

I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA 1 I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA A. Pernyataan. Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus keduanya. Benar atau salahnya suatu pernyataan dapat ditunjukkan

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN Logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika dan pelajaran-pelajaran lainnya, sehingga dapat membantu dan memberikan bekal tambahan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

Bab 1 LOGIKA MATEMATIKA

Bab 1 LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA MATEMATIKA ab 1 Dalam setiap melakukan kegiatan sering kita dituntut untuk menggunakan akal dan pikiran. Akal dan pikiran yang dibutuhkan harus mempunyai pola pikir yang tepat, akurat, rasional,

Lebih terperinci

5. 1 Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka)

5. 1 Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka) Sumber: Art and Gallery Standar Kompetensi 5. Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor Kompetensi Dasar 5. 1 Mendeskripsikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Materi Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : X / 2 Pertemuan ke : 1,2 Alokasi Waktu : 5 x 45 menit Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan

Lebih terperinci

6. LOGIKA MATEMATIKA

6. LOGIKA MATEMATIKA 6. LOGIKA MATEMATIKA A. Negasi (Ingkaran) Negasi adalah pengingkaran terhadap nilai kebenaran suatu pernyataan. ~ p : tidak p p ~ p B S S B B. Operator Logika 1) Konjungsi adalah penggabungan dua pernyataan

Lebih terperinci

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012 Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah September 26, 2012 Cara menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu dengan membagi beberapa bagian (kolom). Nilai kebenarannya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kurikulim MK Negeri 1 urabaya RENCANA PELAKANAAN PEMELAJARAN (RPP) Nama ekolah : MK Negeri 1 urabaya Program Keahlian : Mata Pelajaran : Matematika Kelas / emester : tandar Kompetensi : Menerapkan logika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat?

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat? BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara etimologi, istilah Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang berarti kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bisa juga ilmu pengetahuan. Dalam arti

Lebih terperinci

BAB IV LOGIKA A. Pernyataan B. Operasi uner

BAB IV LOGIKA A. Pernyataan B. Operasi uner BAB IV LOGIKA A. Pernyataan Pernyataan adalah kalimat matematika tertutup yang benar atau yang salah, tetapi tidak kedua-duanya pada saat yang bersamaan. Pernyataan biasa dilambangkan dengan p, q, r,...

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. Materi SMA/SMK/MA. kelas X

LOGIKA MATEMATIKA. Materi SMA/SMK/MA. kelas X LOGIKA MATEMATIKA Materi SMA/SMK/MA kelas X Orang yang paling sempurna bukanlah orang dengan otak yang sempurna, melainkan orang yang dapat mempergunakan sebaiknya-baiknya dari bagian otaknya yang kurang

Lebih terperinci

LOGIKA. Arum Handini Primandari

LOGIKA. Arum Handini Primandari LOGIKA Arum Handini Primandari LOGIKA MATEMATIKA KALIMAT TERBUKA DAN TERTUTUP Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak mengandung nilai kebenaran Contoh: Apakah kamu tahu pencipta lagu PPAP? Semoga ujian

Lebih terperinci

PERNYATAAN MAJEMUK & NILAI KEBENARAN

PERNYATAAN MAJEMUK & NILAI KEBENARAN PERNYATAAN MAJEMUK & NILAI KEBENARAN 1. Pernyataan Majemuk Perhatikan pernyataan hari ini hujan dan aku berjalan-jalan. Pernyataan tersebut terdiri dari dua pernyataan pokok/tunggal (prime sentence), yaitu

Lebih terperinci

PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF

PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF Unit 6 PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF Wahyudi Pendahuluan U nit ini membahas tentang penalaran induktif dan deduktif yang berisi penarikan kesimpulan dan penalaran indukti deduktif. Dalam penalaran induktif

Lebih terperinci

Matematika Industri I

Matematika Industri I LOGIKA MATEMATIKA TIP FTP - UB Pokok Bahasan Proposisi dan negasinya Nilai kebenaran dari proposisi Tautologi Ekuivalen Kontradiksi Kuantor Validitas pembuktian Pokok Bahasan Proposisi dan negasinya Nilai

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. Modul Matematika By : Syaiful Hamzah Nasution

LOGIKA MATEMATIKA. Modul Matematika By : Syaiful Hamzah Nasution LOGIKA MATEMATIKA Logika matematika mempunyai peranan mendasar dalam perkembangan teknologi computer. Karena logika digunakan dalam berbagai aspek di bidang computer seperti pemrograman, ersitektur computer,

Lebih terperinci

LOGIKA. Logika Nilai kebenaran pernyataan majemuk Ingkaran suatu pernyataan Penarikan kesimpulan. A. Pernyataan, Kalimat Terbuka, Ingkaran.

LOGIKA. Logika Nilai kebenaran pernyataan majemuk Ingkaran suatu pernyataan Penarikan kesimpulan. A. Pernyataan, Kalimat Terbuka, Ingkaran. LOGIKA Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk, serta mampu menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan

Lebih terperinci

Pertemuan 2. Proposisi Bersyarat

Pertemuan 2. Proposisi Bersyarat Pertemuan 2 Proposisi ersyarat Proposisi ersyarat Definisi 4 Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk jika p, maka q disebut proposisi bersyarat (implikasi dan dilambangkan dengan p q Proposisi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 72 KETENTUAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 72 KETENTUAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN Logika Matematika 0 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 72 KETENTUAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Alokasi Waktu

Lebih terperinci

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya A. emesta Pembicaraan yaitu himpunan semua objek yang dibicarakan a. 1 + 1 = 2 Jika semesta pembicaraannya adalah himpunan bilangan bulat, himpunan bilangan cacah, himpunan bilangan asli. b. x 2 1 = 0

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup ab I Pendahuluan A. Latar elakang ecara etimologis, logika berasal dari kata Yunani 'logos' yang berarti kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bisa juga berarti ilmu pengetahuan (Kusumah, 1986). Dalam

Lebih terperinci

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1 2. ALJABAR LOGIKA 2.1 Pernyataan / Proposisi Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai kebenaran (benar atau salah), tetapi tidak keduanya. Contoh 1 : P = Tadi malam BBM mulai naik (memiliki

Lebih terperinci

SOAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar antara pilihan a, b, c, d, atau e!

SOAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar antara pilihan a, b, c, d, atau e! OAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar antara pilihan a, b, c, d, atau e! 1. Ordo dari matriks A = ( ) adalah. a. 2 x 2 d. 4 b. 2 x 3 e. 6 3 x 2 2. ila ( ) ( ), maka nilai dari

Lebih terperinci

CBT Psikotes CBT UN SMA IPA SBMPTN. FPM Matematika. Tes Buta Warna

CBT Psikotes CBT UN SMA IPA SBMPTN. FPM Matematika. Tes Buta Warna GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Aplikasi CBT UN SMA IPA android dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. CBT Psikotes Aplikasi CBT Psikotes

Lebih terperinci

4. LOGIKA MATEMATIKA

4. LOGIKA MATEMATIKA 4. LOGIKA MATEMATIKA A. Negasi (Ingkaran) Negasi adalah pengingkaran terhadap nilai kebenaran suatu pernyataan. ~ p : tidak p p ~ p B S S B B. Operator Logika 1) Konjungsi adalah penggabungan dua pernyataan

Lebih terperinci

Logika. Modul 1 PENDAHULUAN

Logika. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Logika Drs. Sukirman, M.Pd. L PENDAHULUAN ogika merupakan salah satu bidang ilmu yang mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan penarikan kesimpulan yang absah, baik yang bersifat deduktif

Lebih terperinci

Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan

Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA Wahyudi Pendahuluan D alam menyelesaikan permasalahan matematika, penalaran matematis sangat diperlukan. Penalaran matematika menjadi pedoman atau tuntunan sah atau tidaknya

Lebih terperinci

KONSEP DASAR LOGIKA MATEMATIKA. Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika - 3 sks

KONSEP DASAR LOGIKA MATEMATIKA. Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika - 3 sks KONSEP DASAR LOGIKA MATEMATIKA Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika - 3 sks Agenda 2 Pengantar Logika Kalimat pernyataan (deklaratif) Jenis-jenis pernyataan Nilai kebenaran Variabel dan konstanta Kalimat

Lebih terperinci

A. Pengertian Logika B. Pernyataan C. Nilai Kebenaran

A. Pengertian Logika B. Pernyataan C. Nilai Kebenaran HAND OUT PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Pengantar Dasar Matematika ub Materi : Pernyataan, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, iimplikasi Pertemuan : 1 URAIAN POKOK PERKULIAHAN LOGIKA A. Pengertian Logika

Lebih terperinci

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya A. emesta Pembicaraan yaitu himpunan semua objek yang dibicarakan a. 1 + 1 = 2 Jika semesta pembicaraannya adalah himpunan bilangan bulat, himpunan bilangan cacah, himpunan bilangan asli. b. x 2 1 = 0

Lebih terperinci

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN 2.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dibicarakan rumus-rumus tautologi dan prinsip-prinsip pembuktian yang tidak saja digunakan di bidang matematika, tetapi

Lebih terperinci

BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA

BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA Ingkaran, Disjungsi, Konjungsi, Implikasi, Biimplikasi : Konvers, Invers, Kontraposisi : Tabel Kebenaran : p q ~ p ~ q p q p q p q p q B B S S B B B B B S S B B S S S S B B S

Lebih terperinci

MODUL LOGIKA MATEMATIKA

MODUL LOGIKA MATEMATIKA PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODUL LOGIKA MATEMATIKA AUTHOR: Navel Mangelep UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA KATA PENGANTAR Salah satu penunjang

Lebih terperinci

NEGASI KALIMAT DAN KALIMAT MAJEMUK (Minggu ke-3)

NEGASI KALIMAT DAN KALIMAT MAJEMUK (Minggu ke-3) NEGASI KALIMAT DAN KALIMAT MAJEMUK (Minggu ke-3) 1 1 Kata Penghubung Kalimat 1. Konjungsi: menggunakan kata penghubung: dan 2. Disjungsi: menggunakan kata penghubung: atau 3. Implikasi: menggunakan kata

Lebih terperinci

PENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka.

PENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka. BAB 2 LOGIKA PENGERTIAN Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Proposisi Kalimat deklaratif yang

Lebih terperinci

BROTO APRILIYANTO, S.

BROTO APRILIYANTO, S. NASKAH BKS MATEMATIKA KELAS X SEMESTER GENAP LOGIKA MATEMATIKA BROTO APRILIYANTO, S. Pd. (SMA N 1 WURYANTORO) MGMP MATEMATIKA SMA KAB. WONOGIRI 2011 BAB 31 LOGIKA MATEMATIKA STANDAR KOMPETENSI: 4. Menggunakan

Lebih terperinci

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA BAB I DASAR-DASAR LOGIKA 11 Pendahuluan Logika adalah suatu displin yang berhubungan dengan metode berpikir Pada tingkat dasar, logika memberikan aturan-aturan dan teknik-teknik untuk menentukan apakah

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. (Pembelajaran Matematika SMA) Oleh: H. Karso

LOGIKA MATEMATIKA. (Pembelajaran Matematika SMA) Oleh: H. Karso LOGIKA MATEMATIKA (Pembelajaran Matematika MA) Oleh: H. Karso A. Kalimat Pernyataan Pengertian logika matematika termasuk logika modern dan logika tradisional dengan pentingnya belajar logika secara panjang

Lebih terperinci

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN Updated by Admin of Bahan Belajar Logika matematika merupakan salah satu materi pelajaran matematika dan cabang logika yang mengandung kajian matematis logika.

Lebih terperinci

INGKARAN DARI PERNYATAAN

INGKARAN DARI PERNYATAAN HAND-OUT Student Name : Subject : Matematika Wajib Grade/Class : / Toic : Logika Matematika Date : Teacher(s) : Mr. Daniel Kristanto Semester : 2 Parent s Signature : LOGIKA MATEMATIKA Kalimat logika matematika

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 3 F T T F T F T F

PERTEMUAN KE 3 F T T F T F T F PEREMUAN KE 3 E. DISJUNGSI EKSLUSI (Exclusive OR) Misalkan p dan q adalah proposisi. Exclusive or p dan q, dinyatakan dengan notasi, adalah proposisi yang bernilai benar bila hanya salah satu dari p dan

Lebih terperinci

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah/SKS Program Studi Semester Dosen Pengampu : Matematika Diskrit : MAT-3615/ 3 sks : Pendidikan Matematika : VI (Enam) : Nego Linuhung, M.Pd /Nurain Suryadinata, M.Pd Referensi

Lebih terperinci

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus.

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus. Logika Proposisi 1 I. Logika Proposisi Logika adalah bagian dari matematika, tetapi pada saat yang sama juga merupakan bahasa matematika. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ada kepercayaan bahwa

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelas XI. To ali. Kelompok Penjualan dan Akuntansi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

MATEMATIKA. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelas XI. To ali. Kelompok Penjualan dan Akuntansi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional i MATEMATIKA Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelas XI Kelompok Penjualan dan Akuntansi To ali Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional ii Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT Penulis : Nelly Indriani Widiastuti S.Si., M.T. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2011 DAFTAR ISI Daftar Isi. 2 Bab 1 LOGIKA

Lebih terperinci

Konvers, Invers dan Kontraposisi

Konvers, Invers dan Kontraposisi MODUL 5 Konvers, Invers dan Kontraposisi Represented by : Firmansyah,.Kom A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMELAJARAN 1. Tema Konvers, Invers dan Kontraposisi 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok 1. Konvers, invers

Lebih terperinci

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Logika (logic) 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai

Lebih terperinci

MATEMATIKA DISKRIT. Logika

MATEMATIKA DISKRIT. Logika MATEMATIKA DISKRIT Logika SILABUS KULIAH 1. Logika 2. Himpunan 3. Matriks, Relasi dan Fungsi 4. Induksi Matematika 5. Algoritma dan Bilangan Bulat 6. Aljabar Boolean 7. Graf 8. Pohon REFERENSI Rinaldi

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB IX LOGIKA MATEMATIKA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB IX LOGIKA MATEMATIKA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB IX LOGIKA MATEMATIKA Dr. Djadir, M.Pd. Dr. Ilham Minggi, M.Si Ja faruddin,s.pd.,m.pd. Ahmad Zaki, S.Si.,M.Si Sahlan Sidjara,

Lebih terperinci

Bab 1 LOGIKA MATEMATIKA

Bab 1 LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA MATEMATIKA ab 1 Dalam setia melakukan kegiatan sering kita dituntut untuk menggunakan akal dan ikiran. Akal dan ikiran yang dibutuhkan harus memunyai ola ikir yang teat, akurat, rasional, logis,

Lebih terperinci

Logika Matematika. ILFA STEPHANE, M.Si. September Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

Logika Matematika. ILFA STEPHANE, M.Si. September Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang ILFA STEPHANE, M.Si September 2012 Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang Definisi 1 Logika adalah usaha dalam memutuskan ya atau tidaknya (whether or not) suatu keputusan yang sah. Oleh karena

Lebih terperinci

Unit 6 PENALARAN MATEMATIKA. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar, semoga Anda sukses.

Unit 6 PENALARAN MATEMATIKA. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar, semoga Anda sukses. Unit 6 PENALARAN MATEMATIKA Clara Ika Sari Budhayanti Pendahuluan D alam menyelesaikan permasalahan matematika, penalaran matematis sangat diperlukan baik di bidang aritmatika, aljabar, geometri dan pengukuran,

Lebih terperinci

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : Matematika KELAS : XI STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan logika matematka dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor KODE KOMPETENSI

Lebih terperinci

Materi 4: Logika. I Nyoman Kusuma Wardana. STMIK STIKOM Bali

Materi 4: Logika. I Nyoman Kusuma Wardana. STMIK STIKOM Bali Materi 4: Logika I Nyoman Kusuma Wardana STMIK STIKOM Bali Logika merupakan dasar dr semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan-pernyataan (statements). Dalam Logika

Lebih terperinci

1.3 Pembuktian Tautologi dan Kontradiksi. Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun nilai proposisi

1.3 Pembuktian Tautologi dan Kontradiksi. Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun nilai proposisi 1.3 Pembuktian 1.3.1 Tautologi dan Kontradiksi Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun nilai proposisi yang membentuknya disebut toutologi, sedangkan proposisi yang selalu bernilai salah

Lebih terperinci

Logika & Himpunan 2013 LOGIKA MATEMATIKA. Oleh NUR INSANI, M.SC. Disadur dari BUDIHARTI, S.Si.

Logika & Himpunan 2013 LOGIKA MATEMATIKA. Oleh NUR INSANI, M.SC. Disadur dari BUDIHARTI, S.Si. LOGIKA MATEMATIKA Oleh NUR INSANI, M.SC Disadur dari BUDIHARTI, S.Si. Logika adalah ilmu yang mempelajari secara sistematis kaidah-kaidah penalaran yang absah/valid. Ada dua macam penalaran, yaitu: penalaran

Lebih terperinci

Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa p q = q p.

Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa p q = q p. PEMAHAAN 1. Pengertian Kata LOGIKA mengacu pada suatu metode atau cara yang sistematis dalam berpikir (reasoning), dan terdapat dua sistem khusus yaitu : suatu metode dasar yang disebut dengan Kalkulus

Lebih terperinci

Logika Matematika. Bab 1

Logika Matematika. Bab 1 Bab 1 Sumber: pkss.co.id Pada bab ini, Anda akan diajak untuk memecahkan masalah yang ber - hubungan dengan konsep, di antaranya mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka), mendeskripsikan

Lebih terperinci

- Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat

- Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat LOGIKA Tujuan umum : - Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat Tujuan Khusus: - mahasiswa diharapkan dapat : 1. memahami pengertian proposisi,

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. MATEMATiKA DISKRET S1-SISTEM INFORMATIKA STMIK AMIKOM. proposisi conjungsi tautologi inferensi

LOGIKA MATEMATIKA. MATEMATiKA DISKRET S1-SISTEM INFORMATIKA STMIK AMIKOM. proposisi conjungsi tautologi inferensi LOGIKA MATEMATIKA MATEMATiKA DISKRET S1-SISTEM INFORMATIKA STMIK AMIKOM Definisi Proposisi adalah suatu kalimat yang bernilai benar atau salah dan tidak keduanya Proposisi Kalimat Deklaratif Proposisi

Lebih terperinci

p q p? q (p? q) -p -q (1) (2) (3) (4) (5) (6) B B B S S S B S S B S B S B S B B S S S B B B B B S S ( - p? - q ) B S (p? q) S

p q p? q (p? q) -p -q (1) (2) (3) (4) (5) (6) B B B S S S B S S B S B S B S B B S S S B B B B B S S ( - p? - q ) B S (p? q) S MAT. 02. Logika i Kode MAT.02 Logika p q p? q (p? q) -p -q (1) (2) (3) (4) (5) (6) B B B S S S B S S B S B S B S B B S S S B B B (p? q)? ( - p? - q ) B B S S ( - p? - q ) B S (p? q) S BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA Talisadika Maifa

LOGIKA MATEMATIKA Talisadika Maifa 22 BAB II LOGIKA MATEMATIKA Talisadika Maifa A. PENDAHULUAN Pembahasan mengenai logika sudah ada sejak lama bahkan sebelum manusia mengenal istilah logika itu sendiri. Menilik kembali kepada sejarahnya,

Lebih terperinci

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA. Oleh: Fadjar Shadiq

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA. Oleh: Fadjar Shadiq MK Teknik Tingkat Dasar AHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA Oleh: Fadjar hadiq DEPARTEMEN PENDIDIKAN NAIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DAAR DAN MENENGAH PUAT PENGEMANGAN PENATARAN GURU MATEMATIKA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321. SEMESTER : GANJIL (5) DOSEN : MAULANA, S.Pd., M.Pd.

PETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321. SEMESTER : GANJIL (5) DOSEN : MAULANA, S.Pd., M.Pd. Doc Logika Matematika PGSD Maulana 1 PETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321 BOBOT SKS : 2 (DUA) TAHUN AKADEMIK : 2007/2008 PROGRAM : PGSD S-1 KELAS SEMESTER : GANJIL

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Latihan Soal Logika halaman 1 01. Misalkan p adalah pernyataan yang bernilai benar dan q adalah pernyataan yang benar. Dari tiga pernyataan berikut: (1) yang bernilai benar

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom Pendahuluan Untuk menemukan suatu gagasan baru dari informasi dan gagasan yang telah ada, diperlukan proses berpikir. Proses ini dikenal

Lebih terperinci

Unit 7 PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar dan tetap bersemangat, semoga Anda sukses.

Unit 7 PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar dan tetap bersemangat, semoga Anda sukses. Unit 7 PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF Pendahuluan Clara Ika Sari Budhayanti U nit penalaran induktif dan deduktif ini akan membahas mengenai penarikan kesimpulan dan penalaran indukti deduktif. Dalam

Lebih terperinci

PROPOSISI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1

PROPOSISI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1 PROPOSISI MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara pernyataan (statements). Proposisi Pernyataan atau kalimat

Lebih terperinci

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012 Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah September 26, 2012 yang diharapkan Dasar: Menggunakan logika matematika. Indikator Esensial: 1 Mengidentifikasi suatu tautologi 2 Menentukan ingkaran suatu pernyataan

Lebih terperinci

KUANTOR. A. Fungsi Pernyataan

KUANTOR. A. Fungsi Pernyataan A. Fungsi Pernyataan KUANTOR Definisi : Suatu fungsi pernyataan adalah suatu kalimat terbuka di dalam semesta pembicaraan (semesta pembicaraan diberikan secara eksplisit atau implisit). Fungsi pernyataan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Program Keahlian Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Ke- Alokasi Waktu : SMK Negeri 1 Salatiga : Akuntansi : Matematika : X / 2 (dua) : 1(satu) : 2

Lebih terperinci

ATURAN INFERENSI. Dr. Julan HERNADI & (Asrul dan Enggar) Pertemuan 6 FONDASI MATEMATIKA. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unmuh Ponorogo

ATURAN INFERENSI. Dr. Julan HERNADI & (Asrul dan Enggar) Pertemuan 6 FONDASI MATEMATIKA. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unmuh Ponorogo Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unmuh Ponorogo Pertemuan 6 FONDASI MATEMATIKA Masalah Penarikan Kesimpulan Kesimpulan apa yang dapat diambil dari deskripsi berikut 1 Jika seseorang kuliah di perguruan

Lebih terperinci

E-learning matematika, GRATIS

E-learning matematika, GRATIS E-learning matematika, GRATI 1 A. ahasa Matematika Penyusun : Istijab,.H. M.Hum. ; Lustya Rubiati,.Pd. Editor : Drs. Keto usanto, M.i. M.T. ; Istijab,.H. M.Hum. Imam Indra Gunawan,.i. Logika matematika

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i UCAPAN TERIMA KASIH...ii ABSTRAK.iii DAFTAR ISI.iv DAFTAR TABEL.vi DAFTAR BAGAN ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN.xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah..

Lebih terperinci

Pada Penerbit Shania Universitas Swadaya Gunung Jati (UGS)

Pada Penerbit Shania Universitas Swadaya Gunung Jati (UGS) Logika Matematika 1 Judul Buku : Logika Matematika Penyusun : Nia Apriyanti dan Sharifah Koordinator/ Editor : Nia Apriyanti dan Sharifah Penilai : Dede Trie Kurniawan, S.Si., M.Pd Hak Cipta@ Pada Penerbit

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb.

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb.

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Matematika tidak dapat terlepas dalam kehidupan manusia sehari-hari, baik saat mempelajari matematika itu sendiri maupun mata kuliah lainnya. Mata kuliah Pengantar

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Terima kasih atas kesediaan Bapak atau Ibu guru yang menggunakan buku Matematika Aplikasi SMA Kelas X XII. Hormat kami, Tim Penyusun

Kata Pengantar. Terima kasih atas kesediaan Bapak atau Ibu guru yang menggunakan buku Matematika Aplikasi SMA Kelas X XII. Hormat kami, Tim Penyusun Kata Pengantar Perjalanan panjang proses penilaian buku Matematika SMA oleh Pusat Perbukuan dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Departemen Pendidikan Nasional telah usai bersamaan dengan diterbitkannya

Lebih terperinci

Blaise Pascal logika pernyataan atau proposisi logika penghubung atau predikat

Blaise Pascal logika pernyataan atau proposisi logika penghubung atau predikat Logika Matematika Dalam setiap kegiatan kita dituntut untuk mempunyai pola pikir yang tepat, akurat, rasional dan kritis agar tidak salah dalam penalaran yang menyebabkan kesalahan dalam mengambil kebijakan.

Lebih terperinci

Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Tahun Ajaran 2013/2014 Logika Klasik Matematika Diskret (TKE132107) - Program Studi Teknik

Lebih terperinci