RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)"

Transkripsi

1 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya RENCANA PELAKANAAN PEMELAJARAN (RPP) Nama ekolah : MK Negeri 1 urabaya Program Keahlian : Mata Pelajaran : Matematika Kelas / emester : tandar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka) Indikator : 1. Pernyataan dan bukan pernyataan dibedakan 2. uatu pernyataan ditentukan nilai kebenarannya Alokasi Waktu : 2 x 90 menit I. TUJUAN PEMELAJARAN 1. iswa mampu membedakan pernyataan dan bukan pernyataan 2. iswa mampu membedakan pernyataan dan kalimat terbuka 3. iswa mampu menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan II. MATERI PEMELAJARAN Pernyataan dan ukan Pernyataan A. Pernyataan (Kalimat Tertutup) Pernyataan adalah suatu kalimat yang dapat ditentukan nilai kebenarannya, yaitu benar saja atau salah saja, tidak kedudanya pada saat yang bersamaan. Contoh: 1. etahun ada 12 bulan (benar) adalah bilangan ganjil (salah). 3. Matahari terbit dari arah timur (benar). MGMP Matematika Hal 1

2 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya. ukan Pernyataan (Kalimat Terbuka) Kalimat terbuka adalah suatu kalimat yang tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya karena masih mengandung variabel/peubah. Apabila variabel/peubah diganti dengan konstanta, maka akan menjadi pernyataan. Pengganti variabel yang menyebabkan kalimat terbuka menjadi pernyataan bernilai benar disebut himpunan penyelesaian, ditulis Hp. Contoh: 1. 2x 7 = 3 2. eliau presiden RI yang pertama. 3. Apakah pelajaran matematika menyenangkan? III. METODE PEMELAJARAN 1. Pembelajaran Langsung dan TAD 2. Ceramah, diskusi dan pemberian tugas IV. KEGIATAN PEMELAJARAN Pertemuan ke 1 No Kegiatan Pembelajaran Karakter Waktu 1 Pendahuluan A. Orientasi 1. Cermat 2. Teliti 10 menit Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 3. Kritis Guru mengecek presensi siswa 4.Tanggung jawab Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Apersepsi Menjelaskan mengenai kalimat pernyataan C. Motivasi Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai pernyataan 2 Kegiatan Inti A. Eksplorasi 75 menit iswa mendiskusikan mengenai perbedaan pernyataan dan bukan pernyataan iswa mendiskusikan mengenai kalimat terbuka. Elaborasi iswa memberikan contoh pernyataan dan bukan pernyataan iswa mengerjakan soal-soal mengenai pernyataan C. Konfirmasi Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa, siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan MGMP Matematika Hal 2

3 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya iswa yang aktif diberikan penghargaan iswa yang belum aktif di berikan motivasi 3 Penutup iswa membuat kesimpulan iswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya 5 menit Pertemuan ke 2 No Kegiatan Pembelajaran Karakter Waktu 1 Pendahuluan A. Orientasi 1. Cermat 2. Teliti 10 menit Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 3. Kritis Guru mengecek presensi siswa 4.Tanggung jawab Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Apersepsi Guru menjelaskan materi pertemuan sebelumnya Guru menjelaskan mengenai nilai kebenaran yang dimiliki oleh suatu pernyataan C. Motivasi Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai nilai kebenaran suatu pernyataan 2 Kegiatan Inti A. Eksplorasi 75 menit iswa mendiskusikan mengenai nilai kebenaran. Elaborasi iswa memberikan contoh nilai kebenaran dari beberapa pernyataan iswa mengerjakan soal-soal mengenai penentuan nilai kebenaran suatu pernyataan C. Konfirmasi Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa, siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan iswa yang aktif diberikan penghargaan iswa yang belum aktif di berikan motivasi 3 Penutup iswa membuat kesimpulan iswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya 5 menit V. UMER ELAJAR A. umber elajar : 1. Loedji, Willa Adrian Matematika ilingual untuk MK. CV. YRAMA WIDYALK MGMP Matematika Hal 3

4 . Alat dan Media elajar : Powerpoint Kurikulim MK Negeri 1 urabaya 2. Kharisma Modul Matematika untuk MK. CV. HaKa MJ VI. PENILAIAN HAIL ELAJAR A. Teknik Penilaian : Tes tertulis. entuk Instrumen : Uraian C. Instrumen Penilaian : No 1 Indikator Pernyataan dan bukan pernyataan dibedakan entuk soal Uraian oal Penyelesaian kor 1. elidiki apakah kalimat dibawah ini pernyataan atau bukan pernyataan : A. 16 merupakan bilangan kuadrat < 7 C. Tutup pintu itu 1. A. Pernyataan. Pernyataan C. ukan Pernyataan 50 2 uatu pernyataan ditentukan nilai kebenarann ya 2. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut : A. Lima adalah bilangan ganjil. Nilai x yang memenuhi 2x+6 = 0 adalah -3 C A. enar. enar C. alah 50 Total skor maksimal 100 VII. PEDOMAN PENKORAN ݓݏ ݏ h ݎ ݕݎ = ݓݏ ݏ 100 ݔ ݏ ݎ Mengetahui, Kepala MK Negeri 1 urabaya urabaya Juli 2012 Guru Mata Diklat Drs. ugiono, M.Pd NIP NIP. MGMP Matematika Hal 4

5 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya RENCANA PELAKANAAN PEMELAJARAN (RPP) Nama ekolah : MK Negeri 1 urabaya Program Keahlian : Mata Pelajaran : Matematika Kelas / emester : tandar Kompetensi : Mendeskripsikan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya Indikator :1.Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi dibedakan 2. Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi ditentukan nilai kebenarannya 3. Ingkaran dari konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi ditentukan nilai kebenarannya Jumlah n suku suatu deret aritmatika ditentukan dengan menggunakan rumus Alokasi Waktu : 4 x 90 menit I. TUJUAN PEMELAJARAN 1. iswa mampu memberi contoh dan membedakan ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya 2. iswa mampu membuat tabel kebenaran dari ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya 3. iswa mampu menentukan nilai kebenenaran dari ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya MGMP Matematika Hal 5

6 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya II. MATERI PEMELAJARAN Ingkaran, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, iimplikasi dan Ingkarannya A. Ingkaran/Negasi Misalkan p adalah suatu pernyataan, maka ingkaran/negasi pernyataan p ditulis ~p atau p ( p dibaca bukan p atau tidak benar bahwa p). Jika p adalah pernyataan yang bernilai benar, maka ~p merupakan pernyataan bernilai salah, dan sebaliknya. Contoh: 1. p : Lima adalah bilangan ganjil. () ~p : Lima bukan bilangan ganjil. () 2. q : = 8 () ~q: () 3. r : emua manusia akan mati. () ~r : Tidak benar bahwa semua manusia akan mati. (). Konjungsi, Disjungsi, dan Ingkarannya - Konjungsi adalah dua pernyataan yang dihubungkan dengan kata hubung dan. Konjungsi dari pernyataan p dan q ditulis: p q, dibaca: p dan q. - Disjungsi adalah dua pernyataan yang dihubungkan dengan kata hubung atau. Disjungsi dari pernyataan p dan q ditulis: p q, dibaca: p atau q Tabel Kebenaran : p q pq p q pq Perhatikan: - Konjungsi benilai benar (), jika keduanya benar (). - Disjungsi bernilai salah (), jika keduanya salah (). MGMP Matematika Hal 6

7 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya Catatan: ~(p q) = ~p ~q ~(p q) = ~p ~q dikenal sebagai hukum De Morgan C. Implikasi, iimplikasi, dan Ingkarannya - Implikasi dari pernyataan p dan q ditulis dengan p q, dibaca Jika p maka q, dengan p disebut anteseden atau hipotesis dan q disebut konsekuen atau konklusi atau kesimpulan. - iimplikasi dari pernyataan p dan q ditulis dengan p q, dibaca p jika dan hanya jika q. p q artinya (p q) dan (q p) Tabel Kebenaran : p q pq p q pq Perhatikan: - Implikasi bernilai salah (), jika dari menuju. - iimplikasi bernilai benar (), jika keduanya sama. Negasi/Ingkaran dari Implikasi dan iimplikasi ~( p q) = p ~ q ~( p q) = (p ~ q) (q ~ p) D. Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen Dua pernyataan majemuk disebut ekuivalen, jika mempunyai nilai kebenaran yang sama. Pernyataan p ekuivalen dengan q, ditulis: p q. MGMP Matematika Hal 7

8 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya III. METODE PEMELAJARAN 1. Pembelajaran Langsung dan TAD 2. Ceramah, diskusi dan pemberian tugas IV. KEGIATAN PEMELAJARAN Pertemuan ke 1 No Kegiatan Pembelajaran Karakter Waktu 1 Pendahuluan A. Orientasi 1. Cermat 2. Teliti 10 menit Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 3. Kritis Guru mengecek presensi siswa 4.Tanggung jawab Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Apersepsi Guru menjelaskan mengenai definisi dari ingkaran C. Motivasi Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai ingkaran suatu pernyataan 2 Kegiatan Inti A. Eksplorasi iswa mendiskusikan mengenai ingkaran. Elaborasi iswa berdiskusi menyelesaikan soal-soal mengenai ingakaran dan nilai kebenaran dari ingkaran C. Konfirmasi Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa, siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan iswa yang aktif diberikan penghargaan iswa yang belum aktif di berikan motivasi 3 Penutup iswa membuat kesimpulan iswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya 75 menit 5 menit Pertemuan ke 2 No Kegiatan Pembelajaran Karakter Waktu 1 Pendahuluan A. Orientasi 1. Cermat 2. Teliti 10 menit Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 3. Kritis Guru mengecek presensi siswa 4.Tanggung jawab Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Apersepsi MGMP Matematika Hal 8

9 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya Guru menjelaskan materi pertemuan sebelumnya Guru menjelaskan mengenai pernyataan majemuk Guru menjelaskan mengenai konjungsi, disjungsi C. Motivasi Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai pernyataan majemuk 2 Kegiatan Inti A. Eksplorasi iswa mendiskusikan mengenai konjungsi, disjungsi iswa mendiskusikan mengenai nilai kebenaran dari konjungsi, disjungsi. Elaborasi iswa mengerjakan soal-soal mengenai konjungsi, disjungsi C. Konfirmasi Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa, siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan iswa yang aktif diberikan penghargaan iswa yang belum aktif di berikan motivasi 3 Penutup iswa membuat kesimpulan iswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya 75 menit 5 menit Pertemuan ke 3 No Kegiatan Pembelajaran Karakter Waktu 1 Pendahuluan A. Orientasi 1. Cermat 2. Teliti 10 menit Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 3. Kritis Guru mengecek presensi siswa 4.Tanggung jawab Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Apersepsi Guru menjelaskan materi pertemuan sebelumnya Guru menjelaskan mengenai implikasi dan biimplikasi C. Motivasi Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi 2 Kegiatan Inti A. Eksplorasi iswa mendiskusikan mengenai implikasi dan biimplikasi iswa mendiskusikan mengenai nilai kebenaran dari implikasi dan biimplikasi 75 menit MGMP Matematika Hal 9

10 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya. Elaborasi iswa mengerjakan soal-soal mengenai implikasi dan biimplikasi C. Konfirmasi Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa, siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan iswa yang aktif diberikan penghargaan iswa yang belum aktif di berikan motivasi 3 Penutup iswa membuat kesimpulan iswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya 5 menit Pertemuan ke 4 No Kegiatan Pembelajaran Karakter Waktu 1 Pendahuluan A. Orientasi 1. Cermat 2. Teliti 10 menit Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 3. Kritis Guru mengecek presensi siswa 4.Tanggung jawab Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Apersepsi Guru menjelaskan materi pertemuan sebelumnya Guru menjelaskan mengenai ingkaran dari pernyataan majemuk C. Motivasi Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai ingkaran 2 Kegiatan Inti A. Eksplorasi iswa mendiskusikan mengenai ingakaran dari konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi. Elaborasi iswa mengerjakan soal-soal mengenai ingakaran dari konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi C. Konfirmasi Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa, siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan iswa yang aktif diberikan penghargaan iswa yang belum aktif di berikan motivasi 3 Penutup iswa membuat kesimpulan iswa diberikan tugas 75 menit 5 menit MGMP Matematika Hal 10

11 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya V. UMER ELAJAR A. umber elajar : 1. Loedji, Willa Adrian Matematika ilingual untuk MK. CV. YRAMA WIDYALK 2. Kharisma Modul Matematika untuk MK. CV. HaKa MJ. Alat dan Media elajar : Powerpoint VI. PENILAIAN HAIL ELAJAR A. Teknik Penilaian : Tes tertulis. entuk Instrumen : Uraian C. Instrumen Penilaian : No 1 2 Indikator Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi dibedakan Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi ditentukan nilai kebenarannya entuk soal Uraian oal Penyelesaian kor 1. Tentukan ingkaran dari > ݔ 2 : 2. Tentukan nilai kebenaran dari ~(pq) 3. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan : 5 merupakan bilangan ganjil atau bilangan ganjil selalu prima ݔ = 3 Ingkaran dari konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi ditentukan nilai kebenarannya 4. Tentukan negasi dari pernyataan : 3 adalah bilangan prima dan 4 adalah bilangan genap 4. 3 bukan bilangan prima atau 4 bukan bilangan genap Total skor maksimal 100 MGMP Matematika Hal 11

12 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya VII. PEDOMAN PENKORAN ݓݏ ݏ h ݎ ݕݎ = ݓݏ ݏ 100 ݔ ݏ ݎ Mengetahui, Kepala MK Negeri 1 urabaya urabaya Juli 2012 Guru Mata Diklat Drs. ugiono, M.Pd NIP NIP. MGMP Matematika Hal 12

13 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya RENCANA PELAKANAAN PEMELAJARAN (RPP) Nama ekolah : MK Negeri 1 urabaya Program Keahlian : Mata Pelajaran : Matematika Kelas / emester : tandar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan invers, konvers dan kontraposisi Indikator :1. Invers, konvers, dan kontraposisi ditentukan dari suatu implikasi 2. Invers, konvers dan kontraposisi ditentukan dari suatu implikasi dan ditentukan nilai kebenarannya Alokasi Waktu : 2 x 90 menit I. TUJUAN PEMELAJARAN 1. iswa mampu menjelaskan pengertian invers, konvers dan kontraposisi dari implikasi 2. iswa mampu menentukan invers, konvers dan kontraposisi dari implikasi 3. iswa mampu menentukan nilai kebenaran dari invers konvers dan kontraposisi II. MATERI PEMELAJARAN Konvers, Invers, dan Kontraposisi uatu Implikasi Dari suatu implikasi p q dapat dibentuk implikasi baru, yaitu konvers, invers, dan kontraposisi. Jika p q suatu implikasi, maka: A. q p disebut konvers. ~p ~q disebut invers C. ~q ~p disebut kontraposisi MGMP Matematika Hal 13

14 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya Contoh: Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan: Jika ada gula, maka ada semut. Penyelesaian: Konvers : Jika ada semut, maka ada gula. Invers : Jika tidak ada gula, maka tidak ada semut. Kontraposisi : Jika tidak ada semut, maka tidak ada gula. III. METODE PEMELAJARAN 1. Pembelajaran Langsung dan TAD 2. Ceramah, diskusi dan pemberian tugas IV. KEGIATAN PEMELAJARAN Pertemuan ke 1 No Kegiatan Pembelajaran Karakter Waktu 1 Pendahuluan A. Orientasi 1. Cermat 2. Teliti 10 menit Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 3. Kritis Guru mengecek presensi siswa 4.Tanggung jawab Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Apersepsi Guru menjelaskan mengenai definisi dari invers, konvers dan kontraposisi dari suatu implikasi C. Motivasi Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai implikasi 2 Kegiatan Inti A. Eksplorasi iswa mendiskusikan mengenai invers, konvers dan kontraposisi. Elaborasi iswa berdiskusi menyelesaikan soal-soal mengenai invers, konvers dan kontraposisi C. Konfirmasi Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa, siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan iswa yang aktif diberikan penghargaan iswa yang belum aktif di berikan motivasi 3 Penutup iswa membuat kesimpulan 75 menit 5 menit MGMP Matematika Hal 14

15 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya Pertemuan ke 2 iswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya No Kegiatan Pembelajaran Karakter Waktu 1 Pendahuluan A. Orientasi 1. Cermat 2. Teliti 10 menit Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 3. Kritis Guru mengecek presensi siswa 4.Tanggung jawab Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Apersepsi Guru menjelaskan materi pertemuan sebelumnya Guru menjelaskan mengenai nilai kebenaran suatu invers, konvers dan kontraposisi C. Motivasi Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai nilai kebenaran invers, konvers dan kontraposisi 2 Kegiatan Inti A. Eksplorasi iswa mendiskusikan mengenai nilai kebenaran invers, konvers dan kontraposisi. Elaborasi iswa mengerjakan soal-soal mengenai nilai kebenaran invers, konvers dan kontraposisi C. Konfirmasi Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa, siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan iswa yang aktif diberikan penghargaan iswa yang belum aktif di berikan motivasi 3 Penutup iswa membuat kesimpulan iswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya 75 menit 5 menit V. UMER ELAJAR A. umber elajar : 1. Loedji, Willa Adrian Matematika ilingual untuk MK. CV. YRAMA WIDYALK 2. Kharisma Modul Matematika untuk MK. CV. HaKa MJ. Alat dan Media elajar : Powerpoint MGMP Matematika Hal 15

16 VI. PENILAIAN HAIL ELAJAR A. Teknik Penilaian : Tes tertulis. entuk Instrumen : Uraian C. Instrumen Penilaian : No Indikator 1 Invers, konvers dan kontraposisi ditentukan dari suatu implikasi entuk soal Uraian Kurikulim MK Negeri 1 urabaya oal Penyelesaian kor 1. Tentukan konvers dari pernyataan Jika adalah bilangan bulat, maka 4 adalah bilangan asli 1. Jika 4 adalah bilangan asli, maka adalah bilangan bulat 2. Tentukan invers dari pernyataan (ݍ~ ) : ~ (ݍ~ )~.2 ~ (ݍ ~ 3. Tentukan invers dari pernyataan Jika Nana diare, maka ibu membawanya ke dokter 3. Jika Nana tidak diare, maka ibu tidak membawanya ke dokter 4. Tentukan kontraposisi dari Jika devisa negara bertambah, maka pembangunan berjalan lancar 4. Jika pembangunan tidak berjalan lancar, maka devisa negara berkurang Total skor maksimal 100 MGMP Matematika Hal 16

17 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya VII. PEDOMAN PENKORAN ݓݏ ݏ h ݎ ݕݎ = ݓݏ ݏ 100 ݔ ݏ ݎ Mengetahui, Kepala MK Negeri 1 urabaya urabaya Juli 2012 Guru Mata Diklat Drs. ugiono, M.Pd NIP NIP. MGMP Matematika Hal 17

18 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya RENCANA PELAKANAAN PEMELAJARAN (RPP) Nama ekolah : MK Negeri 1 urabaya Program Keahlian : Mata Pelajaran : Matematika Kelas / emester : tandar Kompetensi : Mendeskripsikan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor Kompetensi Dasar : Menerapkan modus ponens, modus tollens dan prinsip silogisme dalam penarikan kesimpulan Indikator :1. Modus ponens, modus tollens dan silogisme dijelaskan perbedaannya 2. Modus ponens, modus tollens dan silogisme digunakan untuk menarik kesimpulan 3. Penarikan kesimpulan ditentukan kesahihannya Alokasi Waktu : 3 x 90 menit I. TUJUAN PEMELAJARAN 1. iswa mampu menjelaskan pengertian modus ponens, modus tollens dan silogisme 2. iswa mampu menarik kesimpulan menggunakan modus ponens, modus tollens dan silogisme 3. iswa mampu menentukan kesahihan penarikan kesimpulan II. MATERI PEMELAJARAN Modus Ponens, Moduls Tollens, dan ilogisme Pada hakikatnya, kesimpulan adalah suatu pernyataan baru atau suatu penegasan dari pernyataan- pernyataan sebelumnya yang berhubungan secara selaras. Penarikan kesimpulan yang mempunyai nilai benar dikatakan sah atau valid, jika semua premisnya benar. Di antaranya ada tiga aturan dasar penarikan kesimpulan, yaitu modus ponens, modul tollens, dan silogisme. MGMP Matematika Hal 18

19 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya A. Modus Ponens Aturan dasar penarikan kesimpulan yang disebut modus ponens, yaitu Jika p q benar dan p benar, maka q bernilai benar. Modus Tollens Aturan dasar penarikan kesimpulan yang disebut modus tollens, yaitu Jika p q benar dan ~q benar, maka ~p bernilai benar C. ilogisme Aturan dasar penarikan kesimpulan yang disebut silogisme, yaitu Jika p q dan q r keduanya benar, maka p r juga benar III. METODE PEMELAJARAN 1. Pembelajaran Langsung dan TAD 2. Ceramah, diskusi dan pemberian tugas IV. KEGIATAN PEMELAJARAN Pertemuan ke 1 No Kegiatan Pembelajaran Karakter Waktu 1 Pendahuluan A.Orientasi 1. Cermat 2. Teliti 10 menit Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 3. Kritis Guru mengecek presensi siswa 4.Tanggung jawab Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.apersepsi Guru menjelaskan mengenai penarikan kesimpulan C.Motivasi Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai penarikan kesimpulan suatu fakta 2 Kegiatan Inti A.Eksplorasi iswa mendiskusikan mengenai macam-macam penarikan kesimpulan iswa mendiskusikan perbedaan modus ponens, modus tollens dan silogisme.elaborasi iswa berdiskusi menyelesaikan soal-soal mengenai modus ponens, modus tollens dan silogisme C.Konfirmasi Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa, siswa menemukan jawaban 75 menit MGMP Matematika Hal 19

20 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya atas permasalahan yang ditemukan iswa yang aktif diberikan penghargaan iswa yang belum aktif di berikan motivasi 3 Penutup iswa membuat kesimpulan iswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya 5 menit Pertemuan ke 2 No Kegiatan Pembelajaran Karakter Waktu 1 Pendahuluan A.Orientasi 1. Cermat 2. Teliti 10 menit Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 3. Kritis Guru mengecek presensi siswa 4.Tanggung jawab Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.apersepsi Guru menjelaskan materi pertemuan sebelumnya Guru menjelaskan mengenai penarikan kesimpulan beberapa argument menggunakan modus ponens, modus tollens dan silogisme C.Motivasi Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai penarikan kesimpulan beberapa argument menggunakan modus ponens, modus tollens dan silogisme 2 Kegiatan Inti A.Eksplorasi iswa mendiskusikan mengenai penarikan kesimpulan beberapa argument menggunakan modus ponens, modus tollens dan silogisme.elaborasi iswa mengerjakan soal-soal mengenai penarikan kesimpulan beberapa argument menggunakan modus ponens, modus tollens dan silogisme C.Konfirmasi Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa, siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan iswa yang aktif diberikan penghargaan iswa yang belum aktif di berikan motivasi 3 Penutup iswa membuat kesimpulan iswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya 75 menit 5 menit MGMP Matematika Hal 20

21 Pertemuan ke 3 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya No Kegiatan Pembelajaran Karakter Waktu 1 Pendahuluan A.Orientasi 1. Cermat 2. Teliti 10 menit Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 3. Kritis Guru mengecek presensi siswa 4.Tanggung jawab Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.apersepsi Guru menjelaskan materi pertemuan sebelumnya Guru menjelaskan mengenai kesahihan suatu kesimpulan C.Motivasi Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai kesahihan suatu kesimpulan 2 Kegiatan Inti A.Eksplorasi iswa mendiskusikan mengenai kesahihan suatu kesimpulan.elaborasi iswa mengerjakan soal-soal mengenai kesahihan suatu kesimpulan C.Konfirmasi Guru melakukan tanya jawab sambil mengarahkan siswa, siswa menemukan jawaban atas permasalahan yang ditemukan iswa yang aktif diberikan penghargaan iswa yang belum aktif di berikan motivasi 3 Penutup iswa membuat kesimpulan iswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya 75 menit 5 menit V. UMER ELAJAR A. umber elajar : 1. Loedji, Willa Adrian Matematika ilingual untuk MK. CV. YRAMA WIDYALK 2. Kharisma Modul Matematika untuk MK. CV. HaKa MJ. Alat dan Media elajar : Powerpoint VI. PENILAIAN HAIL ELAJAR A. Teknik Penilaian : Tes tertulis. entuk Instrumen : Uraian MGMP Matematika Hal 21

22 C. Instrumen Penilaian : No 1 Indikator Modus ponens, modus tollens dan silogisme dijelaskan perbedaannya Kurikulim MK Negeri 1 urabaya entuk oal Penyelesaian kor soal Uraian 1. Diketahui suatu 1. ilogisme argument : ݍ ~ ~ ݎ~ ݍ ݎ~ Jadi Disebut sebagai 2 Modus ponens, modus tollens dan silogisme digunakan untuk penarikan kesimpulan 2. Diketahui : R1 : Jika upri merokok, maka ia sakit jantung R2 : upri tidak sakit jantung Penarikan kesimpulan yang benar adalah. 2. upri tidak merokok 3. Diketahui : P : Jika Rina rajin mengerjakan tugas, maka ia mendapat nilai yang bagus Q : Jika Rina mendapat nilai yang bagus, maka ia naik kelas R : Rina tidak naik kelas Kesimpulan yang benar adalah 3. Rina tidak rajin mengerjakan tugas 3 Penarikan kesimpulan ditentukan kesahihannya 4. Apakah penarikan kesimpulan berikut sahih? ݍ~ ݍ~ 4. ahih Total skor maksimal 100 MGMP Matematika Hal 22

23 Kurikulim MK Negeri 1 urabaya VII. PEDOMAN PENKORAN ݓݏ ݏ h ݎ ݕݎ = ݓݏ ݏ 100 ݔ ݏ ݎ Mengetahui, Kepala MK Negeri 1 urabaya urabaya Juli 2012 Guru Mata Diklat Drs. ugiono, M.Pd NIP NIP. MGMP Matematika Hal 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Surabaya Program Keahlian : Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : Standar Kompetensi : Menerapkan konsep barisan dan deret dalam

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. Oleh : Siardizal, S.Pd., M.Kom

LOGIKA MATEMATIKA. Oleh : Siardizal, S.Pd., M.Kom LOGIKA MATEMATIKA Oleh : iardizal,.pd., M.Kom elamat datang di CD berprogram Menu Utama Info Guru Diskripsi Materi Pelajaran LOGIKA MATEMATIKA Kompetensi Dasar Materi Latihan oal 2 elamat datang di CD

Lebih terperinci

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA A 6 LOGIKA MATEMATIKA A RINGKAAN MATERI 1. Pengertian Logika adalah suatu metode yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran (bentuk pemikiran yang masuk akal). Pernyataan adalah kalimat yang hanya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Alokasi Waktu

Lebih terperinci

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah.

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah. LOGIKA MATEMATIKA 1. Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah. Pernyataan dilambangkan dengan huruf kecil, misalnya p, q, r dan seterusnya.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO. 05/2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO. 05/2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO. 05/2 Nama Sekolah : SMK Diponegoro Lebaksiu Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (1 x pertemuan) Standar Kompetensi Kompetensi

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) LOGIKA MATEMATIKA Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X Created By Ita Yuliana 37 Logika Matematika Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Materi Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : X / 2 Pertemuan ke : 1,2 Alokasi Waktu : 5 x 45 menit Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan

Lebih terperinci

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN Updated by Admin of Bahan Belajar Logika matematika merupakan salah satu materi pelajaran matematika dan cabang logika yang mengandung kajian matematis logika.

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. d. 6 + a > -4 e. 7 adalah faktor dari 63. c. 4 x 6 2. Tentukan variabel dan himpunan penyelesaian dari: a.

LOGIKA MATEMATIKA. d. 6 + a > -4 e. 7 adalah faktor dari 63. c. 4 x 6 2. Tentukan variabel dan himpunan penyelesaian dari: a. LOGIKA MATEMATIKA A. Definisi 1). Pernyataan Pernyataan adalah suatu kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah. Air laut rasanya asin, adalah bilangan prima, urabaya

Lebih terperinci

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si. Logika Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si. Logika Matematika Kalimat Terbuka dan Tertutup Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak mengandung nilai kebenaran Contoh: Semoga kamu

Lebih terperinci

Pertemuan 2. Proposisi Bersyarat

Pertemuan 2. Proposisi Bersyarat Pertemuan 2 Proposisi ersyarat Proposisi ersyarat Definisi 4 Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk jika p, maka q disebut proposisi bersyarat (implikasi dan dilambangkan dengan p q Proposisi

Lebih terperinci

Tingkat 2 ; Semester 3 ; Waktu 44 menit

Tingkat 2 ; Semester 3 ; Waktu 44 menit MK Negeri 3 Jakarta tandar Kompetensi H Menerapkan Logika Matematika Dalam Pemecahan Dalam Pemecahan Masalah Yang erkaitan Dengan Pernyataan Majemuk Dan Pernyataan erkuantor. Tingkat 2 ; emester 3 ; Waktu

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (RPP) Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ketapang Mata Pelajaran : Matematika

RENCANA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (RPP) Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ketapang Mata Pelajaran : Matematika RENCANA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (RPP) Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ketapang Mata Pelajaran : Matematika Kelas : X Semester : 2 Materi Pokok : Logika Matematika Alokasi Waktu : 1 x 40 menit (1 pertemuan)

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA) LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA) Disampaikan Pada MGMP Matematika SMA Provinsi Bengkulu Tahun Ajaran 2007/2008 Oleh: Supama Widyaiswara LPMP Bengkulu DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA

BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA Ingkaran, Disjungsi, Konjungsi, Implikasi, Biimplikasi : Konvers, Invers, Kontraposisi : Tabel Kebenaran : p q ~ p ~ q p q p q p q p q B B S S B B B B B S S B B S S S S B B S

Lebih terperinci

Jadi penting itu baik, tapi jadi baik jauh lebih penting

Jadi penting itu baik, tapi jadi baik jauh lebih penting LOGIKA MATEMATIKA Logika Matematika - Pernyataan, Nilai Kebenaran, dan Kalimat Terbuka - Pernyataan Majemuk - Konvers, Invers, dan Kontraposisi - Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial - Ingkaran dari

Lebih terperinci

BAB I LOGIKA MATEMATIKA

BAB I LOGIKA MATEMATIKA BAB I LOGIKA MATEMATIKA A. Ringkasan Materi 1. Pernyataan dan Bukan Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus benar dan salah. (pernyataan disebut

Lebih terperinci

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA 1 BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA DI SUSUN OLEH : DRS. ABD. SALAM,MM KELAS X BM & PAR SMK NEGERI 1 SURABAYA LOGIKA MATEMATIKA Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG LOGIKA MATEMATIKA A. PERNYATAAN DAN KALIMAT TERBUKA Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar dan salah). 1. Gadis itu cantik. 2. Bersihkan lantai itu. 3. Pernyataan/kalimat

Lebih terperinci

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya A. emesta Pembicaraan yaitu himpunan semua objek yang dibicarakan a. 1 + 1 = 2 Jika semesta pembicaraannya adalah himpunan bilangan bulat, himpunan bilangan cacah, himpunan bilangan asli. b. x 2 1 = 0

Lebih terperinci

6. LOGIKA MATEMATIKA

6. LOGIKA MATEMATIKA 6. LOGIKA MATEMATIKA A. Negasi (Ingkaran) Negasi adalah pengingkaran terhadap nilai kebenaran suatu pernyataan. ~ p : tidak p p ~ p B S S B B. Operator Logika 1) Konjungsi adalah penggabungan dua pernyataan

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. Pernyataan

LOGIKA MATEMATIKA. Pernyataan LOGIKA MATEMATIKA 1 PERNYATAAN DAN UKAN PERNYATAAN A Pengertian logika Matematika Logika adalah ilmu untuk berpikir dan menalar dengan benar. Logika matematika (logika simbolik) adalah ilmu tentang penyimpulan

Lebih terperinci

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya

B. Proposisi (Pernyataan) yaitu kalimat yang mempunyai nilai salah atau benar tetapi tidak sekaligus keduanya A. emesta Pembicaraan yaitu himpunan semua objek yang dibicarakan a. 1 + 1 = 2 Jika semesta pembicaraannya adalah himpunan bilangan bulat, himpunan bilangan cacah, himpunan bilangan asli. b. x 2 1 = 0

Lebih terperinci

Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Program Keahlian Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan Ke- Alokasi Waktu : SMK Negeri 1 Salatiga : Akuntansi : Matematika : X / 2 (dua) : 1(satu) : 2

Lebih terperinci

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012 Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah September 26, 2012 Cara menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu dengan membagi beberapa bagian (kolom). Nilai kebenarannya

Lebih terperinci

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah/SKS Program Studi Semester Dosen Pengampu : Matematika Diskrit : MAT-3615/ 3 sks : Pendidikan Matematika : VI (Enam) : Nego Linuhung, M.Pd /Nurain Suryadinata, M.Pd Referensi

Lebih terperinci

LOGIKA. Logika Nilai kebenaran pernyataan majemuk Ingkaran suatu pernyataan Penarikan kesimpulan. A. Pernyataan, Kalimat Terbuka, Ingkaran.

LOGIKA. Logika Nilai kebenaran pernyataan majemuk Ingkaran suatu pernyataan Penarikan kesimpulan. A. Pernyataan, Kalimat Terbuka, Ingkaran. LOGIKA Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk, serta mampu menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan

Lebih terperinci

SOAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar antara pilihan a, b, c, d, atau e!

SOAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar antara pilihan a, b, c, d, atau e! OAL PILIHAN GANDA Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar antara pilihan a, b, c, d, atau e! 1. Ordo dari matriks A = ( ) adalah. a. 2 x 2 d. 4 b. 2 x 3 e. 6 3 x 2 2. ila ( ) ( ), maka nilai dari

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B

LOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B LOGIKA MATEMATIKA A. Pernyataan, kalimat terbuka, dan ingkaran pernyataan. 1. Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus kedua-duanya. a. Hasil kali

Lebih terperinci

Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika

Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika Oleh : Markus Yuniarto, S.Si Tahun Pelajaran 2014 2015 SMA Santa Angela Jl. Merdeka No. 24 Bandung LOGIKA MATEMATIKA A. Standar Kompetensi : Menggunakan

Lebih terperinci

I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA

I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA 1 I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA A. Pernyataan. Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah, tetapi tidak sekaligus keduanya. Benar atau salahnya suatu pernyataan dapat ditunjukkan

Lebih terperinci

LOGIKA SIMBOLIK. Bagian II. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 1

LOGIKA SIMBOLIK. Bagian II. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 1 LOGIKA IMOLIK agian II eptember 2005 Pengantar Dasar Matematika 1 LOGIKA Realitas Kalimat/ Pernyataan Logis LOGIKA eptember 2005 Pengantar Dasar Matematika 2 Apakah logika itu? Logika: Ilmu untuk berpikir

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i UCAPAN TERIMA KASIH...ii ABSTRAK.iii DAFTAR ISI.iv DAFTAR TABEL.vi DAFTAR BAGAN ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN.xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah..

Lebih terperinci

LOGIKA. Arum Handini Primandari

LOGIKA. Arum Handini Primandari LOGIKA Arum Handini Primandari LOGIKA MATEMATIKA KALIMAT TERBUKA DAN TERTUTUP Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak mengandung nilai kebenaran Contoh: Apakah kamu tahu pencipta lagu PPAP? Semoga ujian

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rosihan Ari Y. Indriyastuti MODEL ilabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PERPEKTIF MATEMATIKA 1 untuk Kelas X MA dan MA erdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang tandar Isi dan Permendiknas

Lebih terperinci

Konvers, Invers dan Kontraposisi

Konvers, Invers dan Kontraposisi MODUL 5 Konvers, Invers dan Kontraposisi Represented by : Firmansyah,.Kom A. TEMA DAN TUJUAN KEGIATAN PEMELAJARAN 1. Tema Konvers, Invers dan Kontraposisi 2. Fokus Pembahasan Materi Pokok 1. Konvers, invers

Lebih terperinci

KISI - KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KISI - KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011 YAYASAN INSAN INDONESIA MANDIRI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK WIJAYA PUTRA Kompetensi Keahlian : Akuntansi, Multimedia, Teknik Kendaraan Ringan STATUS : TERAKREDITASI A Jalan Raya Benowo 1-3, (031) 7413061,

Lebih terperinci

INGKARAN DARI PERNYATAAN

INGKARAN DARI PERNYATAAN HAND-OUT Student Name : Subject : Matematika Wajib Grade/Class : / Toic : Logika Matematika Date : Teacher(s) : Mr. Daniel Kristanto Semester : 2 Parent s Signature : LOGIKA MATEMATIKA Kalimat logika matematika

Lebih terperinci

F/751/WKS1/ SMK NEGERI 2 WONOGIRI KISI-KISI PEMBUATAN SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

F/751/WKS1/ SMK NEGERI 2 WONOGIRI KISI-KISI PEMBUATAN SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SMK NEGERI 2 WONOGIRI KISI-KISI PEMBUATAN SOAL UJIAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 F/751/WKS1/6 01 07-07-2010 Mata Pelajaran/ Kompetensi : Matematika Tingkat : 3 Program Studi Keahlian : Semua

Lebih terperinci

kebenaran 2. Diskusi 3. Ceramah 4. Presentasi

kebenaran 2. Diskusi 3. Ceramah 4. Presentasi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : XI / 1 Pertemuan Ke : Alokasi Waktu : x 45 menit Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah

Lebih terperinci

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 1 SURABAYA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA BISMEN KELAS / SEMESTER : X / 1 STANDAR : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan riil KODE : D.9 : 36 x 45

Lebih terperinci

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : Matematika KELAS : XI STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan logika matematka dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor KODE KOMPETENSI

Lebih terperinci

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1 2. ALJABAR LOGIKA 2.1 Pernyataan / Proposisi Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai kebenaran (benar atau salah), tetapi tidak keduanya. Contoh 1 : P = Tadi malam BBM mulai naik (memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat?

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat? BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara etimologi, istilah Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang berarti kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bisa juga ilmu pengetahuan. Dalam arti

Lebih terperinci

DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN

DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA SMK JENJANG DASAR TAHUN I TU URI HANDAY AN TW DIKLAT GURU PENGEMANG MATEMATIKA MK JENJANG DAAR TAHUN 2009 Logika Matriks GY A Y O M AT E M A T AK A R hadiq, M.App.c. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NAIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB IX LOGIKA MATEMATIKA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB IX LOGIKA MATEMATIKA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB IX LOGIKA MATEMATIKA Dr. Djadir, M.Pd. Dr. Ilham Minggi, M.Si Ja faruddin,s.pd.,m.pd. Ahmad Zaki, S.Si.,M.Si Sahlan Sidjara,

Lebih terperinci

PENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka.

PENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka. BAB 2 LOGIKA PENGERTIAN Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Proposisi Kalimat deklaratif yang

Lebih terperinci

4. LOGIKA MATEMATIKA

4. LOGIKA MATEMATIKA 4. LOGIKA MATEMATIKA A. Negasi (Ingkaran) Negasi adalah pengingkaran terhadap nilai kebenaran suatu pernyataan. ~ p : tidak p p ~ p B S S B B. Operator Logika 1) Konjungsi adalah penggabungan dua pernyataan

Lebih terperinci

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus.

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus. Logika Proposisi 1 I. Logika Proposisi Logika adalah bagian dari matematika, tetapi pada saat yang sama juga merupakan bahasa matematika. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ada kepercayaan bahwa

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup ab I Pendahuluan A. Latar elakang ecara etimologis, logika berasal dari kata Yunani 'logos' yang berarti kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bisa juga berarti ilmu pengetahuan (Kusumah, 1986). Dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb.

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Matematika tidak dapat terlepas dalam kehidupan manusia sehari-hari, baik saat mempelajari matematika itu sendiri maupun mata kuliah lainnya. Mata kuliah Pengantar

Lebih terperinci

50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. 50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas / Semester : X / 1 Pertemuan Ke : 1-5 Alokasi : 10 x 45 Menit Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan real Kompetensi Dasar : Menerapkan operasi pada bilangan

Lebih terperinci

BAB IV LOGIKA A. Pernyataan B. Operasi uner

BAB IV LOGIKA A. Pernyataan B. Operasi uner BAB IV LOGIKA A. Pernyataan Pernyataan adalah kalimat matematika tertutup yang benar atau yang salah, tetapi tidak kedua-duanya pada saat yang bersamaan. Pernyataan biasa dilambangkan dengan p, q, r,...

Lebih terperinci

KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 2014

KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 2014 LKS SMK 214 Bidang : Matematika Teknologi KISI KISI LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR 214 1 Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep aljabar memaham, mengaplikasikan, menganalisai

Lebih terperinci

CBT Psikotes CBT UN SMA IPA SBMPTN. FPM Matematika. Tes Buta Warna

CBT Psikotes CBT UN SMA IPA SBMPTN. FPM Matematika. Tes Buta Warna GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Aplikasi CBT UN SMA IPA android dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. CBT Psikotes Aplikasi CBT Psikotes

Lebih terperinci

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012 Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah September 26, 2012 yang diharapkan Dasar: Menggunakan logika matematika. Indikator Esensial: 1 Mengidentifikasi suatu tautologi 2 Menentukan ingkaran suatu pernyataan

Lebih terperinci

A. Pengertian Logika B. Pernyataan C. Nilai Kebenaran

A. Pengertian Logika B. Pernyataan C. Nilai Kebenaran HAND OUT PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Pengantar Dasar Matematika ub Materi : Pernyataan, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, iimplikasi Pertemuan : 1 URAIAN POKOK PERKULIAHAN LOGIKA A. Pengertian Logika

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014

LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014 LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014 A. PERNYATAAN MAJEMUK Jenis-jenis pernyataan majemuk: 1. Konjungsi (^ = dan ) A: Hari ini Jowoki kampanye B: Hari ini Jowoki Umroh Konjungsi (A ^ B): Hari ini Jowoki kampanye

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. A. Negasi/Ingkaran Pernyataan Tunggal ~p p (dibaca negasi/ingkaran dari p) B S S B B S B S

LOGIKA MATEMATIKA. A. Negasi/Ingkaran Pernyataan Tunggal ~p p (dibaca negasi/ingkaran dari p) B S S B B S B S LOGIKA MATEMATIKA A. Negasi/Ingkaran Pernyataan Tunggal ~ (dibaca negasi/ingkaran dari ) ~ ( ), ~ ( ), ~ ( ), ~ ( ) ~ ( ) ~ (~ ) ~ ( ) dibaca negasi/ingkaran dari semua/setia equivalen/sama dengan ada/beberaa

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN Logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika dan pelajaran-pelajaran lainnya, sehingga dapat membantu dan memberikan bekal tambahan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa p q = q p.

Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa p q = q p. PEMAHAAN 1. Pengertian Kata LOGIKA mengacu pada suatu metode atau cara yang sistematis dalam berpikir (reasoning), dan terdapat dua sistem khusus yaitu : suatu metode dasar yang disebut dengan Kalkulus

Lebih terperinci

E-learning matematika, GRATIS

E-learning matematika, GRATIS E-learning matematika, GRATI 1 A. ahasa Matematika Penyusun : Istijab,.H. M.Hum. ; Lustya Rubiati,.Pd. Editor : Drs. Keto usanto, M.i. M.T. ; Istijab,.H. M.Hum. Imam Indra Gunawan,.i. Logika matematika

Lebih terperinci

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA. Oleh: Fadjar Shadiq

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA. Oleh: Fadjar Shadiq MK Teknik Tingkat Dasar AHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA Oleh: Fadjar hadiq DEPARTEMEN PENDIDIKAN NAIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DAAR DAN MENENGAH PUAT PENGEMANGAN PENATARAN GURU MATEMATIKA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Logika Matematika. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Logika Matematika. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI Logika Matematika 1. Pengertian Logika 2. Pernyataan Matematika 3. Nilai Kebenaran 4. Operasi Uner 5. Operasi Biner 6. Tabel kebenaran Pernyataan 7. Tautologi, Kontradiksi dan Kontingen 8. Pernyataan-pernyataan

Lebih terperinci

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P D SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P D SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SILABUS KELAS / SEMESTER : X / 1 STANDAR : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan riil KODE : D.9 : 44 x 45 menit 1. Menerapkan operasi pada bilangan riil Dua atau lebih bilangan bulat

Lebih terperinci

Bab 1 LOGIKA MATEMATIKA

Bab 1 LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA MATEMATIKA ab 1 Dalam setiap melakukan kegiatan sering kita dituntut untuk menggunakan akal dan pikiran. Akal dan pikiran yang dibutuhkan harus mempunyai pola pikir yang tepat, akurat, rasional,

Lebih terperinci

VARIASI MODEL SILOGISME UNTUK PENGAMBILAN KESIMPULAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

VARIASI MODEL SILOGISME UNTUK PENGAMBILAN KESIMPULAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR 98 VARIASI MODEL SILOGISME UNTUK PENGAMBILAN KESIMPULAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Elly s Mersina Mursidik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP

Lebih terperinci

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN 2.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dibicarakan rumus-rumus tautologi dan prinsip-prinsip pembuktian yang tidak saja digunakan di bidang matematika, tetapi

Lebih terperinci

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Logika (logic) 1 Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements). Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai

Lebih terperinci

LOGIKA Matematika Industri I

LOGIKA Matematika Industri I LOGIKA TIP FTP UB Pokok Bahasan Pengertian Logika Pernyataan Matematika Nilai Kebenaran Operasi Uner Operasi Biner Tabel kebenaran Pernyataan Tautologi, Kontradiksi dan Kontingen Pernyataan-pernyataan

Lebih terperinci

ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMK DIPONEGORO LEBAKSIU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMK DIPONEGORO LEBAKSIU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Kompetensi Keahlian : TKR dan Farmasi Kelas : X Semester : 1 ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL () SMK DIPONEGORO LEBAKSIU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Memecahkan

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. A. Negasi/Ingkaran Pernyataan Tunggal ~p p (dibaca negasi/ingkaran dari p) B S S B B S B S

LOGIKA MATEMATIKA. A. Negasi/Ingkaran Pernyataan Tunggal ~p p (dibaca negasi/ingkaran dari p) B S S B B S B S LOGIKA MATEMATIKA A. Negasi/Ingkaran Pernyataan Tunggal ~ (dibaca negasi/ingkaran dari ) ~ ( ), ~ ( ), ~ ( ), ~ ( ) ~ ( ) ~ (~ ) ~ ( ) dibaca negasi/ingkaran dari semua/setia equivalen/sama dengan ada/beberaa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari tahap analysis (analisis), design (perancangan), development

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari tahap analysis (analisis), design (perancangan), development A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran materi Logika dengan menggunakan pendekatan kontekstual ini dilakukan dengan model ADDIE yang terdiri

Lebih terperinci

MODUL LOGIKA MATEMATIKA

MODUL LOGIKA MATEMATIKA PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODUL LOGIKA MATEMATIKA AUTHOR: Navel Mangelep UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA KATA PENGANTAR Salah satu penunjang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SILABUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGEMBANGAN SILABUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENGEMBANGAN SILABUS TAHUN PELAJARAN 01/013 NAMA SEKOLAH : SMK DIPONEGORO LEBAKSIU MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS / SEMESTER : X / 1 STANDAR KOMPETENSI : MEMECAHKAN MASALAH BERKAITAN DENGAN KONSEP OPERASI

Lebih terperinci

Silogisme Hipotesis Ekspresi Jika A maka B. Jika B maka C. Diperoleh, jika A maka C

Silogisme Hipotesis Ekspresi Jika A maka B. Jika B maka C. Diperoleh, jika A maka C MSH1B3 Logika Matematika Dosen: Aniq A Rohmawati, M.Si Kalkulus Proposisi [Definisi] Metode yang digunakan untuk meninjau nilai kebenaran suatu proposisi atau kalimat Jika Anda belajar di Tel-U maka Anda

Lebih terperinci

NEGASI KALIMAT DAN KALIMAT MAJEMUK (Minggu ke-3)

NEGASI KALIMAT DAN KALIMAT MAJEMUK (Minggu ke-3) NEGASI KALIMAT DAN KALIMAT MAJEMUK (Minggu ke-3) 1 1 Kata Penghubung Kalimat 1. Konjungsi: menggunakan kata penghubung: dan 2. Disjungsi: menggunakan kata penghubung: atau 3. Implikasi: menggunakan kata

Lebih terperinci

Silabus. Tugas individu, tugas kelompok, kuis.

Silabus. Tugas individu, tugas kelompok, kuis. Silabus Nama Sekolah : SMK Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : X / TEKNOLOGI, KESEHATAN, DAN PERTANIAN Semester : GANJIL Sandar Kompetensi: 1. Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi

Lebih terperinci

BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI DAN MATEMATIKA NON-TEKNOLOGI

BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI DAN MATEMATIKA NON-TEKNOLOGI BIDANG MATEMATIKA TEKNOLOGI DAN MATEMATIKA NON-TEKNOLOGI JENIS SOAL TULIS KOMPUTER JENIS SOAL : TULIS PILIHAN GANDA 20 S0AL ISIAN SINGKAT 10 SOAL ESSAY 10 SOAL SESI 1 120 MENIT SESI 2 90 MENIT JENIS SOAL

Lebih terperinci

Paket Rumus Matematika Dasar

Paket Rumus Matematika Dasar 1 2 Paket Rumus Matematika Dasar (Bilangan dan Perbandingan, Deret Matematika, Himpunan dan Peluang, Bangun Datar dan Bangun Ruang) Bilangan Bilangan asli (A) A = {1,2,3,4, } Himpunan bagian A antara lain:

Lebih terperinci

5. 1 Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka)

5. 1 Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka) Sumber: Art and Gallery Standar Kompetensi 5. Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor Kompetensi Dasar 5. 1 Mendeskripsikan

Lebih terperinci

VARIASI MODEL SILOGISME UNTUK PENGAMBILAN KESIMPULAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

VARIASI MODEL SILOGISME UNTUK PENGAMBILAN KESIMPULAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR 64 VARIASI MODEL SILOGISME UNTUK PENGAMBILAN KESIMPULAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Elly s Mersina Mursidik * Abstract Logical argumentations are required in communication and interactions

Lebih terperinci

PETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321. SEMESTER : GANJIL (5) DOSEN : MAULANA, S.Pd., M.Pd.

PETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321. SEMESTER : GANJIL (5) DOSEN : MAULANA, S.Pd., M.Pd. Doc Logika Matematika PGSD Maulana 1 PETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321 BOBOT SKS : 2 (DUA) TAHUN AKADEMIK : 2007/2008 PROGRAM : PGSD S-1 KELAS SEMESTER : GANJIL

Lebih terperinci

Logika Matematika. ILFA STEPHANE, M.Si. September Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

Logika Matematika. ILFA STEPHANE, M.Si. September Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang ILFA STEPHANE, M.Si September 2012 Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang Definisi 1 Logika adalah usaha dalam memutuskan ya atau tidaknya (whether or not) suatu keputusan yang sah. Oleh karena

Lebih terperinci

PENARIKAN KESIMPULAN/ INFERENSI

PENARIKAN KESIMPULAN/ INFERENSI PENARIKAN KESIMPULAN/ INFERENSI Proses penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi disebut inferensi (inference). Argumen Valid/Invalid Kaidah-kaidah Inferensi Modus Ponens Modus Tollens Silogisme Hipotesis

Lebih terperinci

MODUL 5 PROGRAM LINEAR

MODUL 5 PROGRAM LINEAR MODUL 5 PROGRAM LINEAR 1 KATA PENGANTAR Modul pembelajaran ini dirancang untuk mengarahkan bagaimana siswa belajar menguasai kompetensi Menerapkan Konsep Program Linear secara mandiri, tanpa mengesampingkan

Lebih terperinci

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA BAB I DASAR-DASAR LOGIKA 11 Pendahuluan Logika adalah suatu displin yang berhubungan dengan metode berpikir Pada tingkat dasar, logika memberikan aturan-aturan dan teknik-teknik untuk menentukan apakah

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X ( 1 ) SEMESTER I

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X ( 1 ) SEMESTER I KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X ( 1 ) SEMESTER I KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Sekolah : SMA/MA... Kelas : X Semester : I (SATU) KKM

Lebih terperinci

ULANGAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Hari, Tanggal : Senin, 17 Mei 2010 Waktu : WIB (120 menit)

ULANGAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Hari, Tanggal : Senin, 17 Mei 2010 Waktu : WIB (120 menit) PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 1 DEMAK Jalan Sultan Trenggono No. 87 Telp/Fax : (0291) 685519 Demak (Email : smk1dmk@yahoo.com) ULANGAN SEMESTER GENAP TAHUN

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 3 F T T F T F T F

PERTEMUAN KE 3 F T T F T F T F PEREMUAN KE 3 E. DISJUNGSI EKSLUSI (Exclusive OR) Misalkan p dan q adalah proposisi. Exclusive or p dan q, dinyatakan dengan notasi, adalah proposisi yang bernilai benar bila hanya salah satu dari p dan

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. Negasi/ingkaran pernyataan tunggal: ~p P (dibaca negasi/ingkaran dari p) B S

LOGIKA MATEMATIKA. Negasi/ingkaran pernyataan tunggal: ~p P (dibaca negasi/ingkaran dari p) B S ia UN Matematika LOGIKA MATEMATIKA Negasi/ingkaran ernyataan tunggal: ~ P (dibaca negasi/ingkaran dari ) ~ ( ) dibaca negasi/ingkaran dari lebih dari equivalen/sama dengan kurang dari sama dengan ~ ( )

Lebih terperinci

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. 51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang

Lebih terperinci

Logika. Modul 1 PENDAHULUAN

Logika. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Logika Drs. Sukirman, M.Pd. L PENDAHULUAN ogika merupakan salah satu bidang ilmu yang mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan penarikan kesimpulan yang absah, baik yang bersifat deduktif

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA

SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA SILABUS MATEMATIKA SMK PROGRAM KEAHLIAN BISNIS MANAGEMEN SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN SMK WIJAYA PUTRA Program Keahlian : Akuntansi, Multimedia, Teknik Kendaraan Ringan STATUS

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom Pendahuluan Untuk menemukan suatu gagasan baru dari informasi dan gagasan yang telah ada, diperlukan proses berpikir. Proses ini dikenal

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 125 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) JENJANG PENDIDIKAN : SMA KELAS : X MATA PELAJARAN : MATEMATIKA POKOK BAHASAN : LOGIKA MATEMATIKA ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT PERTEMUAN KE- : 1 STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KISI-KISI PENLISAN JIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH KEJRAN (SMK) MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : XII KELOMPOK : TEKLOGI, PERTANIAN DAN KESEHATAN KRIKLM : KTSP & JML : PILIHAN GANDA = 40, RAIAN = 5 BTIR

Lebih terperinci

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : MATEMATIKA : Melatih berfikir dan bernalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktifitas kreatif dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide/gagasan

Lebih terperinci