DAILY REPORT 08 April 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 06 April 2016

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 13 April 2016

DAILY REPORT 14 February 2014

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 21 April 2017

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 13 May 2014

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT. 09 October 2013

WEEKLY REPORT 18 April 2016

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 15 April 2015

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT 14 Januari 2016

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 01 Maret 2016

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 13 Mei 2016

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 08 November 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 02 Februari 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 04 April 2016

WEEKLY REPORT 27 April 2015

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 17 Mei 2016

DAILY REPORT 14 October 2016

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 24 October 2013

WEEKLY REPORT 16 Mei 2016

DAILY REPORT 12 May 2015

DAILY REPORT 10 Mei 2016

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

DAILY REPORT 22 Januari 2016

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 15 November 2016

WEEKLY REPORT 29 Februari 2016

DAILY REPORT 27 Mei 2016

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 27 Juli 2017

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 22 March 2017

Weekly Report. 12 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 30 January 2014

WEEKLY REPORT 30 January 2017

DAILY REPORT 11 Jun 2014

DAILY REPORT 03 Mei 2016

DAILY REPORT 14 November 2013

DAILY REPORT 31 Maret 2016

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 07 Juli 2017

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 19 April 2016

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 12 December 2017

Transkripsi:

DAILY REPORT 08 April 2016 NEWS HEADLINES RUPS TINS setuju bagi dividen tahun 2015 sebesar Rp 4,092/saham TINS tetap batasi produksi timah 00 ton di tahun 2016 TINS siapkan Rp400 miliar Rencana MEDC untuk mengakuisisi Newmont MEDC raih perpanjangan hingga 2037 Modal Ventura TLKM segera beroperasi penuh di Silicon Valley Kinerja PTPP lampaui target Sisa dana IPO PPRO untuk bangun mal HSMP stock split 1:25 RUSP BBCA setuju bagi dividen tahun 2015 total Rp 160/saham Kredit BBCA tumbuh 12% pada kuartal I-2016 BBCA eksekusi kuartal III/2016 BMRI targetkan aset jaringan luar negeri USD 3,5 miliar Perkuat modal, NISP tidak bagi dividen BBRI dan JCB kerja sama terbitkan kartu kredit MEGA menargetkan laba bersih Rp1,1 triliun BSWD catat rugi Rp 44,66 miliar di 2015 dari laba Rp 106,38 miliar PLIN memilih konservatif Dua perusahaan tertarik sewa gudang MMLP CJ CGV tambah saham di BLITZ Waters Partners Bottling SA jual 2,45 juta saham ADES Rp 850/saham JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyalemen Support Level teknikal terkonfirmasi 4850/4833/4808 positif bagi IHSG untuk pekan ini, Sinyal tersebut tercermin dari lagging maupun leading indikator. Resistance Level 4892/4917/4934 Dimana MA5 dan MA20 terkonfirmasi positif bagi IHSG, demikian dengan Major Trend inidikator MACD dan Stochastic Down mensinyalkan upside bagi IHSG Minor untuk Trend pekan ini.. Up JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4867.285-0.945 6,235.39 5,809.38 LQ-45 845.534-0.435 2,079.00 4,553.17 MARKET REVIEW Perdagangan IHSG hari ini (07/04) ditutup turun tipis 0,94 poin (0.02%) di level 4.867,28. Dari domestik, Menteri Keuangan (MenKeu) mengaku defisit anggaran tahun ini diperkirakan bisa melebar ke 2,5% terhadap produk domestik bruto (PDB). Dalam APBN 2016 pemerintah menargetkan pendapatan negara tahun ini sebesar Rp1.822,5 triliun dan belanja negara sebesar Rp2.095,7 triliun sehingga defisit anggaran dipatok sebesar Rp273,2 triliun atau 2,15% terhadap PDB. Pemerintah memastikan, beberapa asumsi dasar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 mengalami perubahan. Pasalnya, saat ini pemerintah telah membahas mengenai RAPBNP 2016 yang akan mulai dibahas oleh DPR pada 17 Mei 2016.MenKeu mengatakan, beberapa asumsi dasar APBN yang mengalami perubahan adalah seperti nilai tukar Rupiah (kurs), inflasi, hingga asumsi dasar harga minyak dunia. MenKeu juga menuturkan, untuk inflasi diperkirakan turun dari 4,7%menjadi 4%, nilai tukar yang semula Rp13.900 per USD menguat menjadi Rp13.400 per USD, sedangkan harga minyak mengalami penurunan dari USD50 per barel menjadi USD35 per barel. Dengan beberapa asumsi yang mengalami perubahan, Bambang menyadari, sisi penerimaan dari sektor migas akan mengalami penurunan, dari PPh migas diprediksi akan mengalami penurunan hingga Rp17 triliun. Sedangkan PNBP terkait migas itu juga diperkirakan turun sampai Rp50,6 triliun. Adapun pengurangan penerimaan di nonmigas, PNBP nonmigas khususnya hasil tambang yang diperkirakan turun hampir Rp25 triliun. Selanjutnya, pemerintah akan menerapkan efisiensi belanja lainnya, seperti belanja pemeliharaan maupun pengadaan peralatan kantor, belanja iklan, belanja modal non infrastruktur, baik gedung atau kantor baru hingga kendaraan operasional maupun kendaraan dinas kementerian/lembaga. Dari global, saham Eropa dan AS naik pada hari Rabu (06/04) karena kenaikan harga minyak yang lebih dari 5% setelah Departemen Energi AS melaporkan penurunan besar dalam persediaan minyak mentah komersial. Dari regional, indeks Nikkei 225 ditutup naik 34,48 poin (0,22%) di level 15.749,84. Indeks Hang Seng di Hong Kong ditutup naik 59,38 poin (0,29%) di level 20.266,05 sedangkan indeks Shanghai ditutup turun 42,17 poin (1,38%) di level 3.008,42. Dari Eropa, bursa saham di Eropa dibuka tentatif menguat. MARKET VIEW Sidang kabinet paripurna kemarin membahas empat topik yaitu RAPBNP 2016, program prioritas dan pagu indikatif, easy doing business serta one map policy. Pemerintah menyebutkan penerimaan sektor migas tahun 2016 diperkirakan akan mengalami penurunan atau tidak sesuai dengan target dalam APBN 2016. Oleh karena itu pemerintah menurunkan belanja kementerian/lembaga dari Rp 784 triliun menjadi Rp 738 triliun atau turun sekitar Rp 45,5 triliun, sedangkan belanja non kementerian/lembaga naik Rp 9,6 triliun. Dalam penurunan Rp 45,5 triliuin untuk belanja KL ada pnghematan Rp 50,6 triliuin, tapi juga ada tambahan belanja untuk kebutuhan mendesak sebesar Rp 5,2 triliun. Selain itu Pemerintah kemungkinan merevisi asumsi makro dalam APBN 2016, yaitu inflasi menjadi 4% dari 4,7%, nilai rupiah menjadi Rp 13.400/USD dari Rp 13.900/USD dan harga minyak menjadi USD 35/barel dari USD 50/barel. Pemerintah juga memperkirakan defisit anggaran tahun 2016 melebar menjadi 2,5% dari PDB. Sementara itu Bank Indonesia (BI) mengisyaratkan mungkin menghentikan sementara kebijakan siklus pelonggaran moneter karena akan melakukan penilaian atas efek dari kebijakan ini. BI ingin melihat dampak pada pertumbuhan dan inflasi sebelum melakukan pemangkasan berikutnya. BI telah memangkas BI Rate sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2016 ini sebesar 75 bps menjadi 6,75% karena inflasi bertahan dalam kisaran target 3%-5%. Pemerintah per 1 April 2016 menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif angkutan publik yang diharapkan mengurangi tekanan inflasi, setelah naik menjadi 4,45% pada Maret 2016. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia berikutnya akan diselenggarakan pada 21 April 2016. Kebijakan BI untuk menghentikan penurunan BI Rate diperkirakan juga terkait dengan pernyataan The Fed. Risalah rapat The Federal Reserve menegaskan bahwa para pembuat kebijakan AS tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Risalah rapat itu menyebutkan The Fed tampaknya tidak mungkin menaikkan suku bunga sebelum Juni, karena kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global. Sentimen yang bervariasi dari global maupun domestik itu diperkirakan akan mendorong bursa saham Indonesia bergerak fluktuatif. IHSG yang telah rally dan menguat sekitar 3% sejak akhir Maret lalu mulai overbought dan diperkirakan akan mengalami relaksasi, sehingga berpotensi terkoreksi. 1

8 April 2016 Timah (TINS) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2015 sebesar Rp 4,092 per saham, senilai total Rp 30.475.799.384 atau 30% dari total laba bersih tahun 2015. Dividen tunai kepada Negara RI sebesar Rp 19,81 miliar dan kepada publik itu sebesar Rp 10,66 miliar. Peraturan Menteri Perdagangan No.33 tahun 2015 yang mengatur kembali tata niaga komoditas logam timah di triwulan I 2016 mengakibatkan harga komoditas logam timah dunia mencapai USD 17.625 per metrik ton (Mt), dimana pada tahun 2015 sempat mencapai harga USD 13.000/Mt. Namun meskipun harga timah terus memperlihatkan potensi kenaikan, tetapi Timah (TINS) tetap membatasi produksi bijih pada tahun 2016 sebesar 00 Ton Sn. Langkah ini untuk menjaga sustainabilitas bisnis perusahaan, dimana saat ini cadangan timah khususnya di darat terus menipis. TINS menargetkan produksi logam tahun 2016 sebesar 31.200 metrik ton dan penjualan logam 31.000 metrik ton dengan rencana pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 9,21 triliun. Perseroan menargetkan laba bersih tahun ini sekitar Rp 406 miliar atau meningkat 300% YoY. TINS saat ini sedang fokus melakukan hilirisasi produk timah, diantaranya tins solder dan tin chemical yang sudah mulai memasarkan produknya serta melakukan diversifikasi usaha yang berbasis kompetensi dengan mendirikan beberapa anak perusahaan di bidang properti, layanan kesehatan dan agrobisnis. Sedangkan untuk produk non timah, TINS telah melakukan pengembangan dan penelitian rare earth. Timah (TINS) memperkirakan anggaran belanja modal untuk anak usaha mencapai sekitar Rp400 miliar pada 2016. Anggaran belanja modal tersebut salah satunya untuk pengembangan anak usaha yang bergerak di sektor fasilitas kesehatan, PT Rumah Sakit Bhakti Timah sekitar Rp105-200 miliar. Pada saat ini, perusahaan memiliki sejumlah anak usaha di luar penambangan timah seperti sektor fasilitas kesehatan, property, perkapalan, dan sebagainya. Kontribusi anak usaha nontimah terhadap pendapatan konsolidasi diharapkan dapat membesar menjadi 10-15% pada masa mendatang dibandingkan dengan 5% di 2015. Rencana akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara oleh Medco Energi Internasional (MEDC), yang diklaim telah direstui Presiden Joko Widodo, akan didukung oleh pinjaman dana perbankan yang dipimpin oleh Bank Mandiri (BMRI) dengan nilai US$1 miliar. Adapun, manajemen MEDC masih belum memberikan konfirmasi mengenai hal ini. Sebaliknya, MEDC menjelaskan total capex perusahaan tahun ini mencapai US$50 juta. Dana capex tersebut akan digunakan untuk pembangunan fasilitas produksi gas blok A di Aceh. Medco E&P Indonesia, anak usaha Medco Energi Internasional (MEDC) memperoleh perpanjangan kontrak Blok Lematan di Sumatera Selatan hingga 2037. Dalam kontrak kali ini, bagi hasil pemerintah dinaikkan. MEDC memilih kembali melakukan kegiatan di Blok Lematang untuk mempertahankan produksi. Dengan demiian, produksi minyak dan gas bumi sebesar 40 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD) bisa dipertahankan. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui Metra Digital Inovasi atau MDI Ventures siap menyuntikkan dana sebesar USD 25 juta kepada sejumlah perusahaan rintisan (start up) di Indonesia tahun ini. Seiring dengan itu, perusahaan modal ventura tersebut segera beroperasi penuh di pusat industri teknologi informasi di Silicon Valley, Amerika Serikat. MDI Ventures fokus ke beberapa sektor di industri digital seperti digital advertising, payment solutions, cloud computing, big data, media services, digital life, mobile apps, e- Commerce, forms of future communications, dan internet of things. Perseroan berencana mengakuisisi lima hingga enam start up yang akan diberikan pendanaan. Pembangunan Perumahan (PTPP) mengantongi kontrak baru Rp4,17 triliun pada kuartal I/2016 atau melampaui target Rp2,6 triliun. Kontrak baru perusahaan tersebut mencapai 13,5% dari total target yang ditetapkan sebesar Rp31 triliun sepanjang 2016. Salah satu proyek dengan nilai kontrak besar adalah sebagai kontraktor rancang bangun proyek gedung BNI 46 Jakarta dengan nilai Rp790,5 miliar dengan masa pelaksanaan 600 hari kalender. Selain itu, proyek lain adalah proyek mobile power plant senilai Rp447 miliar, Setiabudi Residence di Medan senilai Rp281 miliar, peningkatan air bersih Angkasa Pura II Tangerang senilai Rp253 miliar, Transmart di Depok dan Surabaya Rp392 miliar, dan sebagainya. Total Order Book sampai dengan akhir Maret mencapai Rp 43,2 Triliun termasuk Carry Over tahun 2015 sebesar Rp 39 Triliun. PP Properti (PPRO) berencana menghabiskan sisa dana hasil IPO saham sebesar Rp240 miliar untuk membangun pusat perbelanjaan di Bekasi dan Surabaya. Pusat perbelanjaan yang akan dibangun akan terintegrasi dengan bangunan apartemen. Lokasi proyek, memang terletak di superblok yang tengah dikembangkan perusahaan. PPRO akan membangun pusat perbelanjaan dengan luas area sewa bersih mencapai 00 m2 di Grand Kamala Lagoon, Bekasi. Perusahaan juga akan membangun mal seluas 25.000 m2 di Grand Sungkono Lagoon (GSL), Surabaya. Kedua pusat perbelanjaan ini ditargetkan bisa rampung pada paruh pertama 2017. Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) berniat untuk memecah harga saham untuk meningkatkan likuiditas dan menambah minat investor ritel. HMSP menyatakan pemecahan saham atau stock split yang akan dilakukan dengan rasio 1:25. Persetujuan stock split akan meminta restu dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 27 April 2016. Perusahaan telah memastikan tidak aka nada kendala berarti untuk aksi korporasi tersebut. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank Central Asia (BBCA) menyepakati pembagian dividen tahun buku tahun 2015 sebesar Rp 160 per saham. Dividen tersebut termasuk dividen interim yang sudah dibagikan sebesar Rp 55 per saham. Sehingga dividen final sebesar Rp 105 per saham. Bank Central Asia (BBCA) memperkirakan penyaluran kredit pada kuartal I-2016 turun sekitar Rp 9 triliun menjadi Rp 379 triliun, dibandingkan posisi akhir tahun lalu Rp 388 triliun. Meskipun demikian, secara YoY, kredit tumbuh 12,8%. Penurunan penyaluran kredit pada kuartal I-2016 dibandingkan akhir tahun lalu terjadi pada kredit korporasi di sektor perdagangan, manufaktur, dan distribusi. Saat ini, rata-rata bunga kredit pada segmen korporasi tercatat 10,3%, sedangkan rata-rata kredit pada segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dan komersial berada di kisaran 11%. Bank Central Asia (BBCA) akan merealisasikan rencana akuisisi bank lain pada kuartal III/2016. Saat ini perusahaan sedang mempelajari rencana akuisisi bank tersebut. Proses akuisisi tersebut akan bergantung pada proses yang berlangsung saat ini. Adapun, proses akuisisi akan berjalan cepat jika telah dicapai kesepakatan dan kecocokan dengan bank yang akan diakuisisi. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan total aset yang dikelola jaringan perseroan di luar negeri mencapai USD 3,3-3,5 miliar. 2

8 April 2016 Hingga akhir tahun lalu, total aset jaringan luar negeri perseroan di tujuh negara mencapai USD 3 miliar. Khusus bisnis BMRI di luar negeri, perseroan akan fokus di wilayah Asean dan dengan jaringan yang ada dulu. Adapun secara kontribusi, bisnis di luar negeri baru menyumbang sekitar 3% terhadap total pendapatan. BMRI menargetkan menargetkan offshore branch di Singapura dapat menumbuhkan penyaluran kredit sebesar 25% YoY. Tahun ini, perseroan menargetkan kenaikan kredit di kantor cabang Shanghai mencapai 40% YoY. Bank OCBC NISP (NISP) memutuskan untuk tidak membagikan dividen pada tahun ini. Keputusan tersebut bertujuan untuk memperkuat modal perseroan. NISP menargetkan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga sebesar 15% pada 2016. Perseroan menargetkan rasio LDR tahun ini sebesar 92%. Di tengah penurunan suku bunga, NISP juga berusaha untuk mendiversifikasi pendapatan non bunga. Cheil Jedang Golden Village (CJ CGV) menambah kepemilikan saham pada Graha Layar Prima (BLITZ) dengan nilai transaksi 34,7 miliar won atau setara USD 30,1 juta. Aksi ini merupakan bagian dari rights issue perseroan dengan target dana Rp 850 miliar. Kepemilikan CJ CGV pada BLITZ meningkat dari 14,75% menjadi 40,25%. Waters Partners Bottling SA, pemegang saham mayoritas Akasha Wira International (ADES) menjual 2.450.400 saham ADES dengan harga Rp 850 per saham atau total transaksi mencapai Rp 2.082.800. Transaksi dilakukan pada 28 Maret 2016 dengan tujuan investasi. Dengan pelepasan ini, maka Waters Partners memiliki saham sebanyak 539.896.713 saham sebanyak 91,52%. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) kembali menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan JCB International Co Ltd. Penandatanganan MoU Project Kick Off BRI-JCB Credit Card Issuing tersebut dilakukan di Tokyo. Bagi BBRI, kerja sama tersebut akan menambah basis nasabah baru serta meningkatkan pelayanan kepada nasabah melalui seluruh transaksi e-channel BRI. Bank Mega (MEGA) menargetkan laba bersih tahun ini mencapai Rp1,10 triliun atau tumbuh 4,76% dibandingkan dengan tahun lalu senilai Rp1,05 triliun. Target tahun ini cenderung konservatif dibandingkan pertumbuhan yang mampu dicapai pada tahun lalu. Kendati demikian, MEGA berharap realisasi tahun ini jauh lebih baik dibandingkan dengan target tersebut. Adapun strategi yang akan dipakai pada tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu. MEGA akan mencoba menggenjot realisasi kredit agar pendapatan bunga ikut naik, dengan target pertumbuhan kredit sebesar 10,80% menjadi Rp35,9 triliun dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 9,57% menjadi Rp54,5 triliun. Bank of India Indonesia (BSWD) membukukan rugi sebesar Rp 44,66 miliar per Desember 2015 dari sebelumnya mencatatkan laba Rp 106,38 miliar di tahun 2014. Pendapatan bunga naik menjadi Rp 553,94 miliar dari sebelumnya Rp 441,36 miliar. Plaza Indonesia Realty (PLIN) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,3% sepanjang tahun ini, lebih rendah dari pertumbuhan sepanjang tahun lalu 8,07%. Persaingan yang kian ketat di situasi ekonomi yang masih dalam fase pemulihan membuat perusahaan tidak berani mematok target yang agresif. Kendati demikian, tahun ini PLIN berupaya menggenjot segmen perhotelan dan perkantoran di samping menjaga kinerja pusat perbelanjaan. Tahun ini tingkat okupansi perkantoran diproyeksi 92% sedangkan okupansi perhotelan diharapkan bisa mencapai 62%. Mega Manunggal Property (MMLP) menandatangani letter of intent (LOI) penyewaan gudang dengan Linfox Logistics Indonesia dan ARK Logistic & Transportation. Kedua perusahaan logistik tersebut akan mulai menyewa gudang di kawasan industri MMLP pada semester II tahun ini. Kedua perusahaan akan menyewa gudang dengan jangka waktu sewa selama 5 tahun dan dapat diperpanjang. ARK ingin menyewa gudang seluas 00 meter persegi. Linfox berencana untuk menyewa fasilitas gudang modern seluas 46.000 meter persegi di Bekasi. 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 37.50 0.24 TLKM (US) 51 16,871 102 Natural Gas (US$)/mmBtu 2.02 0.00 ANTM (GR) 0.03 464 120 Gold (US$)/Ounce 1239.41-1.04 Nickel (US$)/MT 8390.00-200.00 Tin (US$)/MT 16650.00 150.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 49.60-12.80 Coal (RB) (US$)/MT* 51.05-12.31 CPO (ROTH) (US$)/MT 715.00 0.00 CPO (MYR)/MT 2683.00-33.00 Rubber (MYR/Kg) 689.50 7.00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 718.51-18.28 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS. 17541.96-0.98 0.67 16.23 14.44 3.01 2.87 5,297.6 USA NASDAQ COMPOSITE 4848.37-1.47-3.18 20.56 17.44 3.33 3.03 7,606.6 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6136.89-0.40-1.69 16.33 13.74 1.68 1.63 1,511.4 CHINA SHANGHAI SE A SH 3148.26-1.39-15.01 13.04 11.60 1.41 1.28 3,919.0 CHINA SHENZHEN SE A SH 2018.99-1.61-16.42 26.60 21.39 3.19 2.84 3,134.8 HONG KONG HANG SENG INDEX 20266.05 0.29-7.52 10.75 9.75 1.02 0.96 1,656.1 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4867.29-0.02 5.97 16.94 14.74 2.52 2.29 392.9 JAPAN NIKKEI 225 15749.84 0.22-17.25 14.48 13.41 1.29 1.21 2,608.6 MALAYSIA KLCI 1724.29 0.42 1.88 16.54 15.32 1.74 1.64 260.3 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2813.59 0.08-2.40 12.72 12.05 1.07 1.03 289.7 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,162.50-75.50 1000 IDR/ USD 0.08 0.0004 EUR/IDR 14,968.26-20.67 EUR / USD 1.14-0.0006 JPY/IDR 121.43 0.04 JPY / USD 0.01 0.0000 SGD/IDR 9,729.75-27.94 SGD / USD 0.74-0.0001 AUD/IDR 9,893.03-86.71 AUD / USD 0.75 0.0011 GBP/IDR 18,505.16-32.93 GBP / USD 1.41 0.0003 CNY/IDR 2,036.75-2.90 CNY / USD 0.15 0.0004 MYR/IDR 3,361.43-16.91 MYR / USD 0.26 0.0002 KRW/IDR 11.43-0.02 100 KRW / USD 0.09 0.0004 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.05 BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.07 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.07 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.81 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI Description March-16 February-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 0.62 0.42 SBI (9M) 7.10 Inflation YOY % 4.45 4.42 SBIS (9M) 7.10 Inflation MOM % 0.19-0.09 SBI (12M) 7.15 Foreign Reserve (USD) 107.50 Bn 104.54 Bn SBIS (12M) 7.15 GDP (IDR Bn) 2,945,028.50 2,998,622.50 4

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 08 Apr US Consumer Credit Naik menjadi $15.00 Bn dari $10.53 Bn 08 Apr US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.2% dari 0.3% 08 Apr US Wholesale Trade Sales MoM Turun menjadi -1.7% dari -1.3% 12 Apr US Import Index MoM Naik menjadi 1.0% dari -0.3% 12 Apr US Import Index YoY -- 13 Apr US Monthly Budget Statement Sekitar -$88.00 Bn 13 Apr US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.2% dari -0.1% 13 Apr US PPI MoM Naik menjadi 0.2% dari -0.2% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt LPPF IJ 19100 5.82 2.89 HMSP IJ 99500-1.51-6.70 ASII IJ 7300 1.04 2.87 UNVR IJ 43150-0.80-2.52 ANTM IJ 625 20.19 2.38 BMRI IJ 10300-0.72-1.64 MEGA IJ 2990 10.74 1.89 MIKA IJ 2450-3.35-1.17 KLBF IJ 1445 2.12 1.33 BBRI IJ 11100-0.45-1.15 BBNI IJ 5275 1.44 1.31 NISP IJ 1210-6.56-0.91 BYAN IJ 7900 5.33 1.26 INTP IJ 19900-1.00-0.70 UNTR IJ 15600 2.30 1.23 JSMR IJ 5375-1.83-0.64 BBCA IJ 13100 0.38 1.15 WSKT IJ 2090-2.34-0.64 EMTK IJ 9650 2.12 1.07 BIRD IJ 5500-4.35-0.59 UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Banking & 102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities Finance Consumer 420-500 70 TBA TBA Bahana Securities 5

8 April 2016 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment JSMR 43.12 Cash Dividend 06 Apr-16 07 Apr-16 11 Apr-16 29 Apr-16 WTON 6.26 Cash Dividend 06 Apr-16 07 Apr-16 11 Apr-16 29 Apr-16 MFMI 2.20 Cash Dividend 06 Apr-16 07 Apr-16 11 Apr-16 29 Apr-16 ABDA 10 Cash Dividend 06 Apr-16 07 Apr-16 11 Apr-16 29 Apr-16 MLPT 7.00 Cash Dividend 07 Apr-16 08 Apr-16 12 Apr-16 30 Apr-16 CSAP 2.50 Cash Dividend 07 Apr-16 08 Apr-16 12 Apr-16 04 May-16 JPFA 15.00 Cash Dividend 11 Apr-16 12 Apr-16 14 Apr-16 27 Apr-16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr 16 05 Apr 16 11 Apr 09 May 16 SIPD Rights Issue 108:46 1000.00 04 Apr 16 05 Apr 16 11 Apr 15 Apr 16 MCOR Rights Issue 100:154 100.00 07 Apr 16 08 Apr 16 14 Apr 27 Apr 16 BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May 16 09 May 16 13 May 26 May 16 BBYB Rights Issue 5:4 115-150 10 May 16 13 May 16 17 May 23 May 16 EXCL Rights Issue 100:32 TBA 13 May 16 16 May 16 20 May 26 May 16 BNLI Rights Issue TBA TBA 17 May 16 18 May 16 24 May 30 May 16 ACST Rights Issue TBA TBA TBA TBA 15 Jun 21 Jun 16 BINA Rights Issue TBA TBA 10 July 16 11 July 16 15 Jul 21 Jul 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda PGAS RUPST 08-Apr-16 ADHI RUPST 08-Apr-16 AALI RUPST/LB 11-Apr-16 BBTN RUPST 12-Apr-16 MPPA RUPST 13-Apr-16 BKSW RUPSLB 13-Apr-16 PTBA RUPST 14-Apr-16 TGKA RUPST 14-Apr-16 BNGA RUPST 15-Apr-16 RMBA RUPST/LB 15-Apr-16 KBLV RUPST 15-Apr-16 MEGA RUPST 15-Apr-16 ADRO RUPST 18-Apr-16 AGRO RUPST 20-Apr-16 ASGR RUPST 20-Apr-16 PTRO RUPST/LB 20-Apr-16 TCID RUPST 21-Apr-16 AUTO RUPST 21-Apr-16 BTEK RUPST/LB 21-Apr-16 TURI RUPST/LB 21-Apr-16 6

8 April 2016 KLBF S1 1415 R1 1490 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1365 R2 1540 KLBF Up ward Sloping Channel 1,700 1445 MACD line dan signal line indikasi negatif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1415-Rp 1490 Entry Rp 1445, take Profit Rp 1490 Stochastics 80.58 Positif MACD 7 Negatif True Strength Index (TSI) 38.89 Positif Bollinger Band (Mid) 1343 Positif MA5 1429 Positif 1,500.67 1,600 1,500.67 1,470 1,445 1,500 1,445 1,445 1,429 1,400 1,411.25 1,343 1,300 1,276.67 1,276.67 1,272.88 1,200 1,270 80 September October No vemb er De cemb er 2016 February March April 72.1755 KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 72.18, Stochastic %K = 66.20, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 100.0 50.0 60.0 70.0 90.0 72.1755 66.1998 66.1998 20 KLBF - MACD (5,3) = -9.00, Signal() = -9.86-8.99566 - - - - -9.86268 117,209,50 KLBF - TSI(3,5,3) = 38.89, Volume() = 117,209,504.00 60.0 44.3216 38.8889-60.0 - - 0.0 117,209,50 0.00000 KLBF - William's % R(14) = -12.50, Volume() = 117,209,504.00-12.5 PTBA S1 6450 R1 6725 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 6175 R2 7000 6550 MACD line dan signal line indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral PT BA Up ward Sloping Channel 7,929.17 7,929.17 7,800 7,225 7,200 6,550 6,550 6,550 6,600 6,481.25 6,415 6,000 6,393.75 6,137.5 6,137.5 5,400 6,125 5,281.99 4,800 Trading range Rp 6450-Rp 6725 Entry Rp 6550, take Profit Rp 6725 Stochastics 23.87 Positif MACD 12.40 Positif True Strength Index (TSI) 9.65 Positif Bollinger Band (Mid) 6481 Positif MA5 6415 Positif 4,200 80 September October No vemb er De cemb er 2016 February March April 59.0062 PT BA - Stochastic %D(6,3,3) = 49.81, Stochastic %K = 59.01, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 50.0 60.0 70.0 90.0 59.0062 49.8137 49.8137 PT BA - MACD (5,3) = -37.06, Signal() = -18.84 20-18.8436 100 200 0-100 -37.0617 10,905,50-200 PT BA - TSI(3,5,3) = 9.65, Volume() = 10,905,500.00 60.0 9.64543 - -60.0 - - 0.00000-1.48976 PT BA - William's % R(14) = -61.36, Volume() = 10,905,500.00-61.3636

8 April 2016 UNTR S1 15400 R1 15725 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 15075 R2 16050 15600 MACD line dan signal line indikasi positif RSI mendekati area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 15400-Rp 16050 Entry Rp 15600, take Profit Rp 16050 Stochastics 47.89 Positif MACD 21.57 Positif True Strength Index (TSI) 33.28 Positif Bollinger Band (Mid) 15349 Positif MA5 15350 Positif UNTR Broadening Wedge 18,000 16,195 15,789.3 17,000 15,789.3 15,600 15,600 16,000 15,600 15,400 15,000 15,350 15,348.8 14,000 15,325 13,000 80 14,925 13,025 September October No vemb er De cemb er 2016 February March April 72.5279 13,025 UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 72.53, Stochastic %K = 71.97, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 72.5279 50.0 60.0 70.0 90.0 71.9697 71.9697 20 0.0 UNTR - MACD (5,3) = -51.05, Signal() = -24.78-24.7753 100 200 300 400-400 -300-200 -100-51.0495 0 7,103,300 UNTR - TSI(3,5,3) = 33.28, Volume() = 7,103,300.00 60.0 33.2843 15.7629 - -60.0 - - 0.0 0.00000 7,103,300 UNTR - William's % R(14) = -15.63, Volume() = 7,103,300.00-15.625 21,000 20,000 19,000 LPKR S1 1050 R1 1100 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 995 R2 1155 1070 MACD line dan signal line indikasi positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area netral Trading range Rp 1050-Rp 1100 Entry Rp 1070, take Profit Rp 1100 Stochastics 11.53 Positif MACD -7.29 Positif True Strength Index (TSI) -32.07 Positif Bollinger Band (Mid) 1089 Negatif MA5 1042 Positif LPKR Up ward Sloping Channel 1,260.0 1,212 1,212 1,200.0 1,180 1,1 1,092.25 1,070 1,070 1,0 1,070 1,049.38 1,0 1,049 1,049 960.0 1,042 1,023.04 1,020 900.0 September October No vemb er De cemb er 2016 February March April LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 20.87, Stochastic %K = 39.97, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 100.0 80 50.0 60.0 70.0 90.0 39.9691 39.9691 20.8719 LPKR - MACD (5,3) = 0.11, Signal() = 5.49 20.8719 5.48593 0.110382 0.0 - - LPKR - TSI(3,5,3) = -32.07, Volume() = 115,290,896.00 100.0 115,290,89 60.0 0.00000 - -60.0 - - 115,290,89-32.0737-47.2049 LPKR - William's % R(14) = -68.75, Volume() = 115,290,896.00-68.75 1,3 1,3

8 April 2016 KRAS S1 490 R1 525 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 460 R2 555 505 MACD line dan signal line indikasi positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 490-Rp 525 Entry Rp 505, take Profit Rp 525 Stochastics 64.28 Positif MACD 4.87 Positif True Strength Index (TSI) 55.47 Positif Bollinger Band (Mid) 470 Positif MA5 490.4 Positif KRAS Up ward Sloping Channel 505 5 505 505 491.2 491.2 4 490.4 484.5 484 4 469.75 468 371.108 360.0 300.0 80 75.5969 September October No vemb er De cemb er 2016 February March April KRAS - Stochastic %D(6,3,3) = 75.60, Stochastic %K = 74.30, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 75.5969 50.0 60.0 70.0 90.0 74.3022 74.3022 20 KRAS - MACD (5,3) = -4.70, Signal() = -3.66-3.65765-12.0 - -8.0-6.0-4.0-2.0 2.0 4.0 0.0-4.69674 65,336,10 KRAS - TSI(3,5,3) = 55.47, Volume() = 65,336,100.00 100.0 55.4713 60.0 41.7715 - -60.0 - - 65,336,10 0.00000 KRAS - William's % R(14) = -27.40, Volume() = 65,336,100.00-27.3973 598 600.0 598 PNLF S1 183 R1 212 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 167 R2 228 196 MACD line dan signal line indikasi positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 183-Rp 212 Entry Rp 196, take Profit Rp 212 Stochastics 38.11 Positif MACD 2.23 Positif True Strength Index (TSI) 54.48 Positif Bollinger Band (Mid) 179 Positif MA5 181 Positif PNLF Up ward Sloping Channel 2 212 2 212 196 196 200.0 196 188 1 181 179.45 177.5 160.0 168.273 168.273 1 165 147.786 83.0037 September October No vemb er De cemb er 2016 February March April 83.0037 PNLF - Stochastic %D(6,3,3) = 65.34, Stochastic %K = 83.00, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 50.0 60.0 70.0 90.0 80 65.3358 65.3358 20 PNLF - MACD (5,3) = -4.21, Signal() = -2.65 6.0 2.0 4.0-2.64597 0.0 266,624,09-2.0-4.0-4.21338 PNLF - TSI(3,5,3) = 54.48, Volume() = 266,624,096.00 60.0 54.4753 26.7619 - -60.0 - - 266,624,09 0.00000 PNLF - William's % R(14) = -11.43, Volume() = 266,624,096.00-11.4286 2 260.0

8 April 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 07-04-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 17000 17000 16875 16525 16875 17225 17575 Negatif Negatif Negatif 18300 14000 LSIP Trading Sell 1735 1735 1715 1655 1715 1775 1835 Negatif Negatif Negatif 1840 1335 SGRO Trading Buy 1980 1980 1990 1950 1970 1990 2010 Negatif Positif Positif 1995 1810 Mining PTBA Trading Buy 6550 6550 6725 6175 6450 6725 7000 Positif Positif Positif 7225 4765 ADRO Trading Buy 690 690 705 655 680 705 730 Positif Positif Positif 800 570 MEDC Trading Buy 1700 1700 1775 1525 1650 1775 1900 Positif Negatif Positif 1860 795 INCO Trading Buy 1850 1850 1885 1765 1825 1885 1945 Positif Positif Positif 2045 1475 ANTM Trading Buy 625 625 660 458 560 660 760 Positif Positif Positif 525 356 TINS Trading Buy 785 785 800 730 765 800 835 Positif Positif Positif 810 555 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 980 980 975 955 975 995 1015 Negatif Negatif Negatif 1040 930 SMGR Trading Buy 10300 10300 10475 10100 10225 10350 10475 Positif Positif Positif 10750 9925 INTP Trading Sell 19900 19900 19800 19525 19800 20075 20350 Positif Negatif Negatif 20850 18750 SMCB Trading Buy 1080 1080 1095 1035 1065 1095 1125 Positif Positif Positif 1145 920 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 7300 7250 7350 7175 7250 7350 7425 Negatif Positif Negatif 7525 6225 GJTL Trading Buy 755 755 770 720 745 770 795 Negatif Positif Negatif 820 480 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 7225 7225 7325 7100 7175 7250 7325 Positif Positif Positif 7575 6500 GGRM Trading Buy 67150 67150 68350 64100 66225 68350 70475 Positif Negatif Positif 68300 58750 UNVR Trading Buy 43150 43150 43625 42125 42875 43625 44375 Positif Positif Negatif 47800 40850 KLBF Trading Buy 1445 1445 1490 1365 1415 1490 1540 Negatif Positif Positif 1470 1265 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1835 1835 1845 1795 1820 1845 1870 Positif Positif Positif 1940 1655 PTPP Trading Sell 3750 3750 3735 3690 3735 3780 3825 Negatif Negatif Negatif 3985 3645 WIKA Trading Sell 2615 2615 2600 2550 2600 2650 2700 Negatif Negatif Negatif 2730 2425 ADHI Trading Sell 2670 2670 2655 2610 2655 2700 2745 Negatif Positif Negatif 2840 2475 WSKT Trading Sell 2090 2090 2070 2010 2070 2130 2190 Positif Negatif Negatif 2155 1855 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2785 2785 2840 2670 2755 2840 2925 Positif Negatif Positif 2815 2535 JSMR Trading Sell 5375 5375 5325 5200 5325 5450 5575 Negatif Negatif Negatif 5700 5200 ISAT Trading Buy 6225 6225 6350 5950 6150 6350 6550 Positif Positif Positif 6450 4700 TLKM Trading Buy 3400 3400 3420 3360 3390 3420 3450 Positif Positif Positif 3500 3170 Finance BMRI Trading Sell 10300 10300 10150 9850 10150 10450 10750 Negatif Negatif Positif 10450 9175 BBRI Trading Sell 11100 11100 11000 10825 11000 11175 11350 Negatif Negatif Negatif 11500 10425 BBNI Trading Buy 5275 5275 5350 5200 5250 5300 5350 Positif Positif Positif 5450 4880 BBCA Trading Sell 13100 13100 13050 12900 13050 13200 13350 Negatif Negatif Negatif 13925 12875 BBTN Trading Buy 1740 1740 1755 1705 1730 1755 1780 Positif Positif Positif 1865 1430 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 15600 15600 16050 15075 15400 15725 16050 Positif Positif Positif 15825 14475 MPPA Trading Sell 1640 1640 1615 1550 1615 1680 1745 Negatif Negatif Negatif 1865 1575