DAILY REPORT 27 April 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 14 April 2016

WEEKLY REPORT 18 August 2014

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 13 April 2016

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 14 February 2014

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 06 April 2016

DAILY REPORT 24 January 2014

WEEKLY REPORT 18 April 2016

DAILY REPORT 19 April 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

WEEKLY REPORT 25 April 2016

DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 03 Mei 2016

WEEKLY REPORT 27 April 2015

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 04 Mei 2016

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 13 Mei 2016

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 23 Aug 2017

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 31 October 2013

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 27 Juli 2017

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 22 Januari 2016

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

DAILY REPORT 14 Januari 2016

DAILY REPORT 21 April 2017

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 16 Mei 2016

WEEKLY REPORT 08 Juni 2015

DAILY REPORT 09 November 2016

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 12 Februari 2016

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 11 Mei 2016

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 11 Agustus 2015

BAB III METODE PENELITIAN

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

Indonesia Outlook

DAILY REPORT 01 Maret 2016

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 31 Maret 2016

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

DAILY REPORT 15 September 2015

DAILY REPORT 28 Januari 2016

DAILY REPORT 29 Juli 2016

DAILY REPORT 23 September 2015

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 10 Mei 2016

DAILY REPORT 21 September 2016

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 08 Juni 2016

DAILY REPORT 24 April 2015

DAILY REPORT 18 Mei 2016

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 07 April 2015

DAILY REPORT 05 April 2017

Transkripsi:

DAILY REPORT NEWS HEADLINES Bisnis alat berat tekan kinerja ASII Laba AALI per 1Q16 naik 167,5% YoY, pendapatan turun 6,8% Laba UNTR turun 55% YoY pada kuartal I-2016 Laba bersih ACST naik 59,2% YoY pada kuartal I-2016 JSMR targetkan rual tol Bawen-Salatiga bisa dilalui pemudik SMBR targetkan penjualan semen 45% BMRI targetkan KPR di Bali & Nusa Tenggara Rp 1 T di 2016 BBRI setor dividen Rp4,36 triliun ke pemerintah BBTN siapkan Rp 2 triliun untuk dukung holding property BBCA akan tingkatkan investasi digital Laba BDMN per 1Q16 naik 18% YoY Penyaluran kredit BDMN 1Q16 turun 7% BDMN bangun gedung baru Rp600 miliar Laba bersih NISP 1Q16 tumbuh 23% Laba BNII per 1Q16 naik 73,7% YoY, pendapatan naik 8,86% Pembiayaan ADMF 1Q16 turun 8% Laba WOMF per 1Q16 naik 1769% YoY, pendapatan naik 9,9% Laba TURI per 1Q16 naik 40% YoY, pendapatan naik 14% BNBR catat laba di 1Q16 dari rugi Rp 311,59 miliar BNBR akan terbitkan obligasi wajib konversi senilai Rp 990 miliar Laba HMSP per 1Q16 naik 7,6% YoY, pendapatan naik 1,7% LPPF bukukan pendapatan 1Q16 Rp1,86 triliun JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyal Support IHSG Level yang berada di ruang 4780/4745/4702 jenuh beli terkonfirmasikan dari indikator Stochastic, bahwa peluang kenaikan mulai terbatas, Resistance Level 4858/4901/4936 sementara peluang koreksi akan lebih besar. Konfirmasi indeks dari MACD Major Trend tercermin positif. Secara Down teknis peluang kenaikan terbatas, maka Minor target Trend resistance di level 4927 Up dan support di level 4860.. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4814.093-64.769 5,216.99 6,021.89 LQ-45 830.83-14.820 1,873.33 4,561.05 MARKET REVIEW Pada perdagangan hari selasa (26/04), IHSG jatuh 1,33% ke level 4.814,09, dari level 4.878,86 sehari sebelumnya. Semua sektor yang tercatat di IHSG mengalami pelemahan kecuali sektor perdagangan yang menguat tipis dan sektor pertanian yang ditopang oleh penguatan harga CPO. Penurnunan didukung oleh aksi profit taking dan juga dari mulainya musim keluar laporan keuangan pada kuartal pertama 2016 yang dinilai tidak sebagus ekspektasi. Penurunan di pasar saham juga mengikuti penurunan indeks regional dan juga global. Namun, rencana pemerintah yang akan kembali mengluarkan paket kebijakan ekonomi tahap ke XII dinantikan pelaku pasar. Paket terbaru tersebut akan fokus kepada perbaikan iklim bisnis, terutama kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang masih menjadi fokus dari paket deregulasi pemerintah. Dari pasar global, indeks Wall Street melemah pada awal minggu didukung oleh banyaknya data ekonomi AS yang masih menunjukan pelemahan, pertemuan the Fed, dan juga keluarnya laporan keuangan perusahaan-perusahaan AS yang masih melemah. Data- data yang menunjukan ekonomi terbesar dunia masih melemah membuat investor ragu untuk data PDB AS 1Q16 yang akan keluar hari Kamis (28/04). Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 menguat 86,02 poin (0,49%) ke level 17.353,28, dari level 17.436,30 sehari sebelumnya. Pelemahan didukung oleh pertemuan the Fed yang akan berlangsung pecan ini dan jatuhnya Mitsubishi Motors yang disebabkan oleh laporan yang menunujukan bahwa perseroan tidak memakai metode yang benar untuk fuel-testing selama bertahun-tahun. Bank sentral Jepang juga akan mengadakan pertemuan pada pekan ini. Pasar mengestimasi bahwa BoJ masih ada peluang untuk pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite menguat menjelang akhir perdagangan dan berhasil mencatat kenaikan 18,03 poin (0,61%) ke level 2.964,70, dari level 2.946,67 sehari sebelumnya. Volume transaksi pada perdagangan hari itu relatif tipis dengan penguatan datang dari growth stocks. Adapun, indeks Hang Seng menguat 102,83 poin (0,48%) ke level 21.407,27, dari level 21.304,44 sehari sebelumnya mengikuti pasar Cina. Dari pasar Eropa, indeksindeks terbesar eropa mengalami rebound pada pembukaan perdagangan hari Selasa (26/04) dengan semua mata tertuju pada pertemuan the Fed yang akan segera dimulai. MARKET VIEW Data ekonomi AS yang rilis menunjukan kinerja yang positif, hal ini menjadi clue bagi otoritas moneter dalam mengambil kebijakannya kedepan. Klaim pengangguran di AS turun ke level terendah sejak 1973, seiring pasar tenaga kerja AS masih menjadi pilar yang menopang perekonomian terbesar di dunia tersebut. Jumlah klaim pengangguran turun sebanyak 6,000 menjadi 247,000 pekan lalu, Secara keseluruhan trend untuk klaim pengangguran masih menunjukkan penguatan bagi pasar tenaga kerja, yang mana akan menopang tingkat belanja dan aktivitas sektor perumahan. Data lainnya, Departemen Perdagangan AS melaporkan penjualan rumah baru turun 1,5% menjadi 511.000 di bulan Maret. Data di bulan Februari direvisi naik, dan menjadi bukti pasar perumahan AS menunjukkan perkembangan secara bertahap. Data di bulan Maret lebih rendah dari perkiraan ekonom sebesar 518.000, dan data bulan Februari direvisi nak menjadi 519.000. Data bulan Maret masih lebih tinggi 5,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan rumah baru di atas 5000 dalam empat bulan beruntun, dan kali terakhir terjadi pada awal 2008. Harga rara-rata rumah di bulan Maret US$288.000 atau turun 1,8% dibandingkan Maret 2015. Dampak data tersebut dapat tereliminasikan karena pelaku pasar AS lebih fokus pada laporan laba perusahaan. Namun, perdagangan Selasa pelaku pasar lebih menyikapi kenaikan harga minyak, indeks Wall Street di tutup variatif. Sementara sentimen dari data Durable Goods Orders AS, indeks harga perumahan AS versi Standard & Poor dan indeks kepercayaan konsumen AS. hanya sebagai komplementer sentimen bagi pasar. Sedangkan hari ini, pelaku pasar akan menyikapi data penting dari AS berupa data neraca perdagangan AS dan persediaan minyak mentah untuk industri di AS per 22 April 2016. Ekspektasi atas persediaan minyak mentah untuk industri di AS per 22 April 2016, dapat mendorong trend harga minyak dunia. Sementara itu, harga minyak mentah di Asia naik pada Selasa, didorong oleh depresiasi dollar. Namun, kenaikan minyak diperkirakan tidak akan bertahan lama, karena pasar masih dicemaskan kelebihan pasokan global. Sementara sentimen dari dalam negeri berkenaan dengan laba perusahaan, nampaknya belum berhasil menopang pergerakan IHSG. Jika sentimen dari internal masih lemah, potensi tekanan bagi IHSG bisa kembali terjadi pada hari ini... 1

Astra International (ASII) membukukan pendapatan sebesar Rp 41,88 triliun pada kuartal I-2016, turun 7% YoY. Sementara itu, laba bersih turun 22% YoY menjadi Rp 3,11 triliun pada 1Q16. Penurunan laba terutama dipicu oleh pelemahan bisnis alat berat. Sisanya dari bisnis pertambangan, jasa keuangan, teknologi informasi dan otomotif. Adapun penurunan pendapatan disebabkan oleh turunnya pendapatan alat berat, pertambangan, serta agribisnis. Selain itu, terdapat penurunan kontribusi pendapatan bersih dari Toyota sales operations, setelah pelaksanaan restrukturisasi model distribusi dua tingkat. Grup Astra masih mengalami rendahnya permintaan otomotif dan lemahnya harga komoditas, serta penurunan kualitas kredit korporasi di Bank Permata. Astra Agro Lestari (AALI) membukukan laba bersih per Maret 2016 sebesar Rp 417,54 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 156,09 miliar. Pendapatan bersih turun menjadi Rp 3,01 triliun dari sebelumnya Rp 3,23 triliun. United Tractors (UNTR) membukukan penurunan laba bersih sebesar 55,2% YoY menjadi Rp 730,51 miliar pada kuartal I-2016. Pendapatan bersih perseroan turun dari Rp 12,65 triliun pada 1Q15 menjadi Rp 10,69 triliun pada 1Q16. Acset Indonusa (ACST) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 457,68 miliar pada kuartal I-2016, naik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 313,35 miliar. Laba bersih mengalami kenaikan 59,2% YoY menjadi Rp 19,28 miliar pada kuartal I-2016. Jasa Marga (JSMR) melalui anak usahanya, yaitu PT Trans Marga Jateng (TMJ), menargetkan ruas Tol Bawen-Salatiga seksi 3 bisa dilalui pemudik secara fungsional pada Angkutan Lebaran tahun 2016. Perseroan menargetkan pada akhir April 2016 kemajuan konstruksi mencapai 60%, sehingga secara fungsional bisa digunakan pemudik kendaraan kecil secara gratis satu arah. Hingga saat ini kemajuan pembangunan konstruksi seksi 3 ruas Bawen - Salatiga sepanjang 17,5 km rata-rata hanya sekitar 30%. Kondisi jalan sudah berbeton ringan atau 'lean concrete' sehingga aman dilalui dengan kecepatan 20-30 km per jam. Semen Baturaja (SMBR) menargetkan penjualan semen sebesar 45% pada semester I/2016 dari target penjualan 1,75 juta ton sepanjang tahun. Penjualan semen akan ditopang oleh pembangunan infrastruktur di Sumatra Selatan, salah satunya proyek kereta ringan (light rail transit/lrt). Bank Mandiri (BMRI) menargetkan realisasi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) di kisaran Rp 900 miliar atau mendekati Rp 1 triliun di Bali dan Nusa Tenggara tahun 2016, setelah menurunkan suku bunga KPR menjadi 8,5%. Target itu naik sekitar 12% YoY. BMRI mengharapkan target tersebut bisa terealisasi dengan porsi yang lebih besar biasanya tumbuh di Provinsi Bali sebesar 60%, Nusa Tenggara Barat 30% dan Nusa Tenggara Timur 20%. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyetorkan dividen kepada pemerintah senilai Rp4,36 triliun dari laba bersih yang diperoleh sepanjang tahun lalu senilai Rp25,4 triliun (konsolidasi). Nilai dividen tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan yang disetorkan tahun lalu senilai Rp4,12 triliun. Dividen yang disetorkan tersebut telah meyumbang 12,74% dari target penerimaan negara melalu dividen BUMN sesuai dengan yang tercatat dalam informasi APBN 2016 senilai Rp34,2 triliun. Adapun total dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham tahun ini mencapai Rp7,62 triliun atau sebesar 30% dari laba bersih tahun lalu. Bank Tabungan Negara (BBTN) menyiapkan dukungan dana bagi induk usaha (holding) BUMN properti sebesar Rp 2 triliun. Anggaran tersebut diharapkan mampu mempercepat pembangunan sejuta rumah di Indonesia. Fokus BBTN adalah pembiayaan perumahan kelas menengah bawah, termasuk pembiayaan tanah atau konstruksi bagi KPR subsidi. Bank Central Asia (BBCA) mulai memangkas investasi layanan bank konvensional dan lebih banyak mengaplikasikan dana pada pengembangan layanan digital. Saat ini potensi pengembangan layanan perbankan digital masih berfokus pada pengembangan sistem pembayaran. Nantinya, perseroan tidak hanya menjalankan bisnis financial atau keuangan, namun akan berkembang secara lebih luas karena proses keuangan dan bisnis saling terkait dengan sistem pembayaran. Bank Danamon Indonesia (BDMN) mencatat laba bersih setelah pajak kuartal I 2016 sebesar Rp 814 miliar, meningkat 18% YoY. Laba Operasional Sebelum Pencadangan BDMN tumbuh 12% menjadi Rp 22 triliun. Rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) sebesar 48,7% dibanding 53,9% di kuartal I 2015. Peningkatan laba ini berasal dari upaya peningkatan efisiensi serta kenaikan fee income. Biaya operasional sebesar Rp 2,1 triliun, atau turun 9% YoY. Penyaluran kredit Bank Danamon (BDMN) pada kuartal I/2016 turun 7% menjadi Rp125,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Turunnya kredit yang disalurkan perseroan salah satunya didorong oleh adanya penyusutan kredit dari segmen perbankan komersial sebanya 3% menjadi Rp15,4 triliun. Bank Danamon (BDMN) membangun gedung baru senilai Rp600 miliar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Hal ini dikarenakan terus naiknya biaya sewa gedung. Perseroan telah menyiapkan pembangunan gedung sejak tiga tahun lalu dan tahun ini kantor pusat tersebut sudah resmi digunakan. Bank OCBC NISP (NISP) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 23% pada 1Q16 menjadi Rp457 miliar. Naiknya laba tersebut didukung oleh terkendalinya pertumbuhan biaya disamping pertumbuhan volume usaha. Pertumbuhan dana pihak ketiga mencapai 9% YoY menjadi Rp89,6 triliun dan kredit tumbuh 22% menjadi Rp85,1 triliun. Kualitas asset tetap terjaga secara optimal yang tercermin dari rasi NPL gross sebesar 1,4% dan net sebesar 0,8%. Maybank Indonesia (BNII) membukukan laba per Maret 2016 Rp 443,90 miliar naik dibandingkan sebelumnya Rp 255,61 miliar. Pendapatan bunga dan syariah neto mencapai Rp 1,72 triliun naik dari sebelumnya Rp 1,58 triliun. Pembiayaan Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) mengalami penurunan 8% YoY pada kuartal pertama tahun ini. Total kredit kendaraan roda dua yang diperoleh perseroan pada 1Q16 tercatat sebesar Rp21,5 triliun, sedangkan kredit kendaraan roda empat mencapai sekitar Rp22,7 triliun. Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) meraih pendapatan per Maret 2016 sebesar Rp 458,32 miliar naik dari sebelumnya Rp 417,18 miliar. Laba periode berjalan Rp 20,75 miliar naik dari sebelumnya Rp 1,11 miliar. 2

Tunas Ridean (TURI) mencatat pertumbuhan laba kuartal I 2016 sebesar 40% YoY menjadi Rp 104 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 74 miliar. Pendapatan bersih meningkat 14% YoY menjadi Rp 2,83 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 2,48 triliun. Peningkatan laba didukung oleh kontribusi yang kuat dari penjualan mobil, Mandiri Tunas Finance dan bisnis retail diimbangin oleh berkurangnya kontribusi dari bisnis motor. Bakrie & Brothers (BNBR) membukukan laba per Maret 2016 sebesar Rp164,87 miliar dari sebelumnya mencatatkan rugi Rp 311,59 miliar. Pendapatan neto turun menjadi Rp 924,04 miliar dari sebelumnya Rp 1,57 triliun. Bakrie & Brothers (BNBR) akan melakukan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) yang akan dikonversi dengan saham biasa seri D tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Perseroan berencana melakukan OWK sebesar Rp 990.692.339.000 yang akan dikonversi dengan saham baru melalui Penambahan Modal Tanpa HMETD sebanyak 10.813.846.780 saham seri D atau sebesar 17,45% dari modal ditempatkan perseroan. Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 2 Juni 2016. Jangka waktu OJK selama 5 tahun, dimana pemegang OWK bisa melakukan konversi saham baru tiap 15 Juni atau 15 Desember. Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) membukukan laba bersih per Maret 2016 sebesar Rp 3,11 triliun naik dibandingkan sebelumnya Rp 2,89 triliun. Penjualan bersih naik menjadi Rp 21,92 triliun dari sebelumnya Rp 21,56 triliun. Ciputra Property (CTRP) menargetkan proyek Ciputra World 2 Jakarta dengan nilai investasi sekitar Rp3 triliun dapat diselesaikan akhir tahun ini. Penutupan atap proyek Ciputra World II Jakarta sudah dilakukan tahun lalu dan kini dalam proses penyelesaian akhir untuk diserahterimakan kepada pembeli maupun penyewa. Matahari Department Store (LPPF) meraih pendapatan bersih per Maret 2016 sebesar Rp1,86 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 1,62 triliun. Laba bersih naik menjadi Rp 243,72 miliar dari sebelumnya Rp 184,97 miliar. Bali Towerindo Sentra (BALI) mencatakan kenaikan laba bersih per Maret 2016 sebesar 178,81% YoY menjadi Rp 39,95 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 14,32 miliar. Pendapatan usaha naik menjadi Rp 57,25 miliar dari sebelumnya Rp 35,85 miliar. sebanyak 6 kapal akan beroperasi di kuartal I tahun 2017. Perseroan saat ini sudah membeli 7 tunnel freezer. Sebanyak 1 tunnel freezer akan beroperasio pada bulan Mei 2016, sedangkan 6 tunnel freezer masih dalam tahap instalasi dan ditargetkan akan beroperasi pada kuartal III 2017. Dua Putra Utama Makmur (DPUM) menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp1 triliun sepanjang tahun ini, tumbuh 36,5% dibandingkan dengan realisasi sepanjang tahun lalu sebesar Rp732,16 miliar. Pertumbuhan pendapatan tahun ini akan ditunjang oleh peningkatan kapasitas produksi. Perseroan akan menambah kapasitas cold storage hingga 25.000 ton, menambah armada kapal, dan memperluas penangkapan ikan. Adapun pendanaan untuk pembangunan cold storage dengan kapasitas 16.000 ton berasal dari perbankan, sedangkan untuk kapasitas 5.000 ton berasal dari dana hasil IPO. Sementara itu, perseroan akan menambah 25 armada kapal penangkap ikan sehingga total armada yang dimiliki mencapai 30 kapal, dimana ukuran kapal tidak akan melebihi 200 gross ton. Mahaka Radio Integra (MARI) berencana mengakuisisi satu radio di Jakarta tahun ini, juga membidik akuisisi radio di tiga kota besar di Indonesia. Perseroan membidik satu perusahaan radio komersil yang memiliki pendengar dari segmen menengah bawah dan akuisisi ini ditargetkan selesai pada kuartal IV/2016. Dengan tambahan satu radio hasil akuisisi tersebut, perseroan menargetkan pangsa pasar tahun ini mencapai 15%-20% dari saat ini sebesar 15%. Adapun untuk di luar Jakarta, MARI berencana ekspansi ke Bandung, medan, dan Makasar. Akuisisi di ketiga kota tersebut rencananya berjalan pada 2017. Mahaka Radio Integra (MARI) menetapkan pembagian dividen final tahun buku 2015 sebesar Rp 16,1 miliar atau sebesar Rp 5,1 per saham. Dividen tersebut setara dengan 50% dari laba bersih konsolidasi 2015 setelah dikurangi dengan dividen interim yang sudah dibagikan sebelumnya. Sri Rejeki Isman (SRIL) berencana mengakuisisi perusahaan seragam asal Jerman. Perseroan memperkirakan dapat menyelesaikan akuisisi tersebut tahun depan. Perusahaan produsen seragam Jerman itu akan menjadi salah satu perpanjangan tangan bisnis SRIL di Eropa. Perusahaan yang akan diakuisisi merupakan perusahaan seragam militer. Saat ini, nilai ekspor perseroan di Eropa mencapai 15% dari total pendapatan ekspor. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Dua Putra Utama Makmur (DPUM) menyetujui untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2015. Laba tahun 2015 ditahan guna mendukung ekspansi bisnis perusahaan pada tahun 2016. Sebagian laba bersih Perseroan di 2015, dialokasikan untuk dana cadangan sebesar Rp 5 miliar. Dua Putra Utama Makmur (DPUM) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2016 sebesar Rp 400 miliar. Dana ini akan dipergunakan untuk ekspansi bisnis Perseroan di tahun 2016. Sumber dana capex akan berasal dari kas internal hasil IPO dan laba ditahan serta dari hasil pinjaman perbankan. Saat ini perusahaan sedang menambah kapasitas cold storage menjadi 21.000 ton yang masih dalam proses pembangunan. Cold storage tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada semester II 2016. Perseroan juga sedang menambah kapal penangkapan ikan sebanyak 20 kapal. Sebanyak 14 kapal ditargetkan akan beroperasi di kuartal IV 2016 dan sisanya 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 44.54 0.50 TLKM (US) 55 18,315-244 Natural Gas (US$)/mmBtu 2.04 1 ANTM (GR) 4 552-15 Gold (US$)/Ounce 1242.85-0.60 Nickel (US$)/MT 9190 60 Tin (US$)/MT 17425.00-25.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 51.05-11.35 Coal (RB) (US$)/MT* 52.80-10.56 CPO (ROTH) (US$)/MT 717.50-2.50 CPO (MYR)/MT 2644.50-20.50 Rubber (MYR/Kg) 713.00 2.00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 705.81-2.45 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS. 17990.32 7 3.24 16.72 14.85 3.05 2.91 5,358.9 USA NASDAQ COMPOSITE 4888.29-0.15-2.38 20.79 17.66 3.36 3.08 7,674.6 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6284.52 0.38 0.68 16.99 14.40 1.75 1.69 1,559.8 CHINA SHANGHAI SE A SH 3102.56 0.61-16.24 13.17 11.60 1.40 1.28 3,854.7 CHINA SHENZHEN SE A SH 1968.43 1.19-18.51 26.04 21.30 3.08 2.79 3,067.7 HONG KONG HANG SENG INDEX 21407.27 0.48-2.31 11.46 10.38 1.07 1.01 1,737.5 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4814.09-1.33 4.81 15.00 12.98 2.25 2.03 387.3 JAPAN NIKKEI 225 17353.28-0.49-8.83 16.34 15.03 1.42 1.34 2,803.3 MALAYSIA KLCI 1692.50-1.28 0 16.28 15.08 1.71 1.61 255.1 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2894.66-0.19 0.41 13.05 12.37 1.11 1.06 299.4 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,205.00 6.00 1000 IDR/ USD 8 000 EUR/IDR 14,917.29 3.26 EUR / USD 1.13 000 JPY/IDR 118.72-0.44 JPY / USD 1 000 SGD/IDR 9,771.64 0.89 SGD / USD 0.74 001 AUD/IDR 10,228.13 6.60 AUD / USD 0.77-003 GBP/IDR 19,243.78 2.18 GBP / USD 1.46-009 CNY/IDR 2,033.57 0.88 CNY / USD 0.15 000 MYR/IDR 3,360.91-16.95 MYR / USD 0.25-014 KRW/IDR 11.47-2 100 KRW / USD 9-002 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.03 BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 4 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 3 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.83 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI Description March-16 February-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 0.62 0.42 SBI (9M) 6.60 Inflation YOY % 4.45 4.42 SBIS (9M) 6.60 Inflation MOM % 0.19-9 SBI (12M) 6.75 Foreign Reserve (USD) 107.50 Bn 104.54 Bn SBIS (12M) 6.75 GDP (IDR Bn) 2,945,028.50 2,998,622.50 4

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 27 Apr US Advance Goods Trade Balance Naik menjadi -$62.80 Bn dari -$62.86 Bn 27 Apr US Pending Home Sales MoM Turun menjadi 0.1% dari 3.5% 27 Apr US Pending Home Sales YoY Turun menjadi 1.2% dari 5.1% 28 Apr FOMC Rate Decision Tetap 0.25% - 0.50% 28 Apr US Initial Jobless Claims Naik menjadi 260 ribu dari 247 ribu 28 Apr US Continuing Claims Naik menjadi 2145 ribu dari 2137 ribu 28 Apr US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 0.6% dari 1.4% 28 Apr US GDP Index Turun menjadi 0.6% dari 0.9% 28 Apr US Personal Consumption Turun menjadi 1.7% dari 2.4% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt GGRM IJ 69200 1.76 2.18 TLKM IJ 3645-3.57-12.85 GEMS IJ 1695 20.64 1.61 HMSP IJ 92500-2.94-12.31 MNCN IJ 2270 4.37 1.28 BBRI IJ 10200-2.86-6.92 IIKP IJ 3200 14.29 1.27 UNVR IJ 43900-1.95-6.31 AALI IJ 16300 3.49 0.82 ASII IJ 7200-2.04-5.74 PGAS IJ 2675 1.33 0.80 BMRI IJ 9500-1.81-3.82 BMTR IJ 1120 5.16 0.74 BBCA IJ 12950-1.15-3.46 SIMP IJ 540 8.22 0.61 BBNI IJ 4650-3.02-2.53 LPPF IJ 17900 1.13 0.55 KLBF IJ 1340-3.60-2.21 CPIN IJ 3735 0.95 0.54 UNTR IJ 15500-3.13-1.76 UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Banking & 102-105 6100 TBA TBA Indo Premier Securities Finance Consumer 420-500 710 TBA TBA Bahana Securities 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment ADRO $013 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16 TRIS 8.00 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16 CINT 8.00 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16 ACST 33.50 Cash Dividend 26 Apr-16 27 Apr-16 29 Apr-16 20 May-16 PPRO 4.27 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16 HDFA 3.50 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16 AGRO 1.36 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16 ASGR 93.00 Cash Dividend 27 Apr-16 28 Apr-16 02 May-16 20 May-16 AUTO 17.00 Cash Dividend 28 Apr-16 29 Apr-16 03 May-16 25 May-16 TCID 410 Cash Dividend 28 Apr-16 29 Apr-16 03 May-16 24 May-16 TURI 12.00 Cash Dividend 28 Apr-16 29 Apr-16 03 May-16 23 May-16 TLKM 94.63 Cash Dividend 29 Apr-16 02 May-16 04 May-16 26 May-16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period GOLD Tender Offer - 535.00 -- -- 22 Apr 22 May 16 BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr 16 05 Apr 16 11 Apr 09 May 16 MCOR Rights Issue 100:154 100 07 Apr 16 08 Apr 16 14 Apr 27 Apr 16 BSIM Rights Issue 13:1 400 04 May 16 09 May 16 13 May 26 May 16 BBYB Rights Issue 5:4 115-150 10 May 16 13 May 16 17 May 23 May 16 EXCL Rights Issue 100:32 TBA 13 May 16 16 May 16 20 May 26 May 16 BNLI Rights Issue TBA TBA 17 May 16 18 May 16 24 May 30 May 16 AALI Rights Issue 4:1 TBA 30 May 16 31 May 16 06 Jun 10 Jun 16 ACST Rights Issue 5:3 TBA 08 Jun 16 09 Jun 16 15 Jun 21 Jun 16 RMBA Rights Issue 36:145 480 09 Jun 16 10 Jun 16 16 Jun 22 Jun 16 BINA Rights Issue TBA TBA 10 July 16 11 July 16 15 Jul 21 Jul 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda ARNA RUPST 27-Apr-16 HMSP RUPST/LB 27-Apr-16 DSSA RUPST 27-Apr-16 ASII RUPST 27-Apr-16 TMAS RUPST/LB 27-Apr-16 BDMN RUPST 28-Apr-16 AKRA RUPST 28-Apr-16 INDY RUPST/LB 28-Apr-16 ELSA RUPST 28-Apr-16 WIKA RUPST 28-Apr-16 BBKP RUPST/LB 28-Apr-16 IATA RUPST/LB 28-Apr-16 BTEL RUPSLB 28-Apr-16 BTPN RUPST/LB 28-Apr-16 DEWA RUPST/LB 29-Apr-16 PTPP RUPST 29-Apr-16 BMTR RUPST/LB 02-May-16 MNCN RUPST/LB 02-May-16 MYOH RUPST/LB 03-May-16 SSIA RUPST 03-May-16 BCAP RUPST/LB 03-May-16 BABP RUPST/LB 03-May-16 KPIG RUPST/LB 04-May-16 MLPL RUPST 04-May-16 6

WIKA S1 2670 R1 2735 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 2605 R2 2800 2715 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 2670-Rp 2800 Entry Rp 2715, take Profit Rp 2800 Stochastics 82.28 Positif MACD 17 Positif True Strength Index (TSI) 30.43 Positif Bollinger Band (Mid) 2650 Positif MA5 2712 Positif WIKA Do wnwa rd Sloping Channel Bullish Breakout 3,100 3,000 2,765 2,900 2,715 2,715 2,715 2,800 2,712 2,694.55 2,700 2,694.55 2,671.88 2,600 2,649.75 2,537.29 2,500 2,520 2,487.69 2,400 2,487.69 80.2551 80.2551 WIKA - Stochastic %D(6,3,3) = 80.26, Stochastic %K = 75.98, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 80 1 2 3 4 5 6 7 8 9 75.9779 75.9779 WIKA - MACD (5,3) = -8.45, Signal() = -10.59 2 4-8.4545-2 -10.5885-4 6,379,200 WIKA - TSI(3,5,3) = 30.43, Volume() = 6,379,200 2 4 6 8 31.5133 30.4322-8 -6-4 -2 0000 6,379,200 WIKA - William's % R(14) = -20.41, Volume() = 6,379,200-20.4082 AALI S1 15775 R1 16725 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 14825 R2 17675 16300 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area netral Trading range Rp 15775-Rp 16725 Entry Rp 16300, take Profit Rp 16725 Stochastics 11.87 Positif MACD -82.06 Positif True Strength Index (TSI) -22.86 Positif Bollinger Band (Mid) 16698 Negatif MA5 16015 Positif AALI Up ward Sloping Channel 22,000 21,000 20,421.1 19,470 20,000 19,470 19,470 19,000 18,000 16,697.5 17,000 16,650 16,300 16,000 16,300 16,300 15,000 16,168.8 16,015 14,000 15,875 13,000 15,512.9 80 AALI - Stochastic %D(6,3,3) = 16.38, Stochastic %K = 27.92, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 27.9154 27.9154 AALI - MACD (5,3) = -0.12, Signal() = 43.54 16.3833 43.5419 600 16.3833 400 200-0.121627 0-200 -400 3,096,000 AALI - TSI(3,5,3) = -22.86, Volume() = 3,096,000 2 4 6 0000-8 -6-4 -2-22.86-35.2641 3,096,000 AALI - William's % R(14) = -63.64, Volume() = 3,096,000-63.6364

SIMP S1 505 R1 570 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 450 R2 625 540 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band SIMPAscending Triangle Bullish Breakout 540 540 535 535 54 535 513.8 506.25 48 502.632 502.632 493 480.8 42 396.273 36 Trading range Rp 505-Rp 570 Entry Rp 540, take Profit Rp 570 Stochastics 67.74 Positif MACD 7.16 Positif True Strength Index (TSI) 35.41 Positif Bollinger Band (Mid) 481 Positif MA5 513.8 Positif 80 SIMP - Stochastic %D(6,3,3) = 51.91, Stochastic %K = 53.71, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 10 53.7112 8 53.7112 6 4 51.9088 2 51.9088 SIMP - MACD (5,3) = -6.71, Signal() = -4.44 20 8.0-4.44102 4.0-4.0-8.0-6.70517-12.0 26,817,70 SIMP - TSI(3,5,3) = 35.41, Volume() = 26,817,700 10 35.4122 2 4 6 8 32.719-8 -6-4 -2 26,817,70 0000 SIMP - William's % R(14) = -14.02, Volume() = 26,817,700-14.0187 30 TLKM S1 3600 R1 3720 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 3480 R2 3840 3645 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound TLKM Wedge, 3,645 3,800 3,645 3,645 3,636.88 3,600 3,490.71 3,400 3,490.71 3,484.25 3,396.67 3,200 3,396.67 3,359.71 3,350 3,000 RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 3600-Rp 3720 Entry Rp 3645, take Profit Rp 3720 Stochastics 78.61 Negatif MACD 35.22 Negatif True Strength Index (TSI) 39.32 Negatif Bollinger Band (Mid) 3484 Positif MA5 3665 Negatif 80 75.1707 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 75.17, Stochastic %K = 69.25, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 75.1707 69.2472 69.2472 20 TLKM - MACD (5,3) = -16.90, Signal() = -26.60 1 2 3-16.8996-4 -3-2 -1 122,013,00-26.6008 TLKM - TSI(3,5,3) = 39.32, Volume() = 122,013,000 48.8636 6 2 4 39.3159-4 -2 122,013,00 0000 TLKM - William's % R(14) = -35.87, Volume() = 122,013,000-35.8696 2,800 2,600

BMRI S1 9325 R1 9650 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 9000 R2 9975 9500 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band BMRI Wedge 12,000 10,228.7 11,000 10,000 9,918.18 9,918.18 9,876.25 10,000 9,755 9,668.75 9,500 9,500 9,000 9,500 9,204.86 9,204.86 8,000 9,200 Trading range Rp 9325-Rp 9650 Entry Rp 9500, take Profit Rp 9650 Stochastics 57 Negatif MACD -22.89 Negatif True Strength Index (TSI) -4.40 Positif Bollinger Band (Mid) 9876 Negatif MA5 9755 Negatif 80 79.2074 BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 79.21, Stochastic %K = 61.53, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 10 79.2074 8 6 61.5254 4 2 61.5254 20 BMRI - MACD (5,3) = 40.21, Signal() = 8.10 18 40.2141 12 6 8.09578-6 -18-12 35,930,90 BMRI - TSI(3,5,3) = -4.40, Volume() = 35,930,900 2 4 6 8 3.17677-8 -6-4 -2 0000-4.39609 BMRI - William's % R(14) = -76.00, Volume() = 35,930,900-76 MNCN S1 2155 R1 2325 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1985 R2 2495 2270 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band MNCN Do wnwa rd Sloping Channel Bullish Breakout 2,205 2,184.29 2,200 2,184.29 2,160.63 2,160 2,134.25 2,000 2,055 1,890 1,890 1,800 1,729.17 1,600 1,400 Trading range Rp 2155-Rp 2325 Entry Rp 2270, take Profit Rp 2325 Stochastics 86.31 Positif MACD 20.13 Positif True Strength Index (TSI) 49.64 Positif Bollinger Band (Mid) 2134 Positif MA5 2205 Positif 88.5621 1,200 88.5621 85.2941 MNCN - Stochastic %D(6,3,3) = 88.56, Stochastic %K = 85.29, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 10 8 85.2941 6 4 80 2 MNCN - MACD (5,3) = -22.93, Signal() = -18.73 2 4-18.7309-2 -4 18,646,00-22.9276-6 49.6401 MNCN - TSI(3,5,3) = 49.64, Volume() = 18,646,000 2 4 6 8 44.6006-8 -6-4 -2 0000 18,646,00 MNCN - William's % R(14) = 0, Volume() = 18,646,000 0000

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 26-04-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 16300 16300 16725 14825 15775 16725 17675 Positif Positif Positif 18300 15750 LSIP Trading Buy 1670 1670 1705 1535 1620 1705 1790 Positif Positif Positif 1840 1610 SGRO Trading Buy 2010 2010 2030 1985 2000 2015 2030 Positif Positif Positif 2025 1885 Mining PTBA Trading Sell 7325 7325 6875 6875 7175 7475 7775 Negatif Negatif Negatif 7800 6075 ADRO Trading Sell 720 720 705 670 705 740 775 Negatif Negatif Negatif 770 640 MEDC Trading Sell 1460 1460 1420 1325 1420 1515 1610 Negatif Negatif Negatif 1860 905 INCO Trading Sell 1890 1890 1845 1750 1845 1940 2035 Negatif Negatif Negatif 2015 1710 ANTM Trading Sell 705 705 660 660 690 720 750 Negatif Negatif Negatif 740 441 TINS Trading Sell 825 825 805 770 805 840 875 Negatif Negatif Negatif 945 710 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 965 965 930 930 955 980 1005 Negatif Negatif Negatif 1040 955 SMGR Trading Sell 10325 10325 10200 9900 10200 10500 10800 Negatif Negatif Negatif 10800 10000 INTP Trading Sell 19775 19775 19100 19100 19550 20000 20450 Negatif Negatif Negatif 20850 19250 SMCB Trading Sell 1100 1100 1015 1015 1075 1135 1195 Negatif Negatif Negatif 1295 1050 Miscellaneous Industry ASII Trading Sell 7200 7200 7125 6925 7125 7325 7525 Negatif Negatif Negatif 7850 6900 GJTL Trading Buy 680 680 705 645 665 685 705 Positif Positif Negatif 820 615 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 7025 7025 6750 6750 6950 7150 7350 Negatif Negatif Negatif 7500 6800 GGRM Trading Buy 69200 69200 69725 66575 68150 69725 71300 Positif Positif Positif 68600 58750 UNVR Trading Buy 43900 43900 44575 42325 43450 44575 45700 Positif Positif Negatif 47300 42000 KLBF Trading Sell 1340 1340 1310 1245 1310 1375 1440 Negatif Positif Negatif 1470 1270 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1940 1940 1955 1885 1920 1955 1990 Positif Positif Positif 2005 1720 PTPP Trading Sell 3680 3680 3655 3585 3655 3725 3795 Negatif Negatif Negatif 3970 3705 WIKA Trading Buy 2715 2715 2800 2605 2670 2735 2800 Positif Positif Positif 2765 2520 ADHI Trading Buy 2840 2840 2900 2690 2795 2900 3005 Positif Positif Negatif 2895 2635 WSKT Trading Buy 2270 2270 2295 2215 2255 2295 2335 Positif Positif Positif 2355 1920 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2675 2675 2695 2585 2640 2695 2750 Positif Positif Positif 2860 2555 JSMR Trading Buy 5300 5300 5350 5200 5275 5350 5425 Positif Positif Negatif 5700 5250 ISAT Trading Sell 6525 6525 6600 6200 6400 6600 6800 Positif Negatif Positif 6700 5700 TLKM Trading Buy 3645 3645 3720 3480 3600 3720 3840 Positif Positif Negatif 3810 3280 Finance BMRI Trading Buy 9500 9500 9650 9000 9325 9650 9975 Positif Positif Negatif 10450 9200 BBRI Trading Buy 10200 10200 10425 9625 10025 10425 10825 Positif Positif Negatif 11425 9800 BBNI Trading Buy 4650 4650 4755 4395 4575 4755 4935 Positif Positif Negatif 5450 4770 BBCA Trading Buy 12950 12950 13075 12525 12800 13075 13350 Positif Positif Negatif 13925 12875 BBTN Trading Buy 1735 1735 1745 1705 1725 1745 1765 Positif Positif Positif 1865 1625 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 15500 15500 15850 14800 15325 15850 16375 Positif Positif Negatif 17100 14925 MPPA Trading Sell 1560 1560 1540 1490 1540 1590 1640 Negatif Negatif Negatif 1795 1560