BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. Mojokerto pada kelas IX-A yang berjumlah 34 siswa. Penelitian ini dilaksanakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Hasil penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

Integrasi. Metode Integra. al Reimann

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Uji Homogenitas Varians

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

U JIAN A KHIR S EMESTER M ATEMATIKA T EKNIK

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Penelitian

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

57 BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN A. Deskrps Pelaksanaan Peneltan Kegatan peneltan n tela dlaksanakan ole penelt d MTs Neger Mojokerto pada kelas IX-A yang berjumla 34 sswa. Peneltan n dlaksanakan pada tanggal 3, 6, dan 8 September 013 selama tga kal pertemuan. Pada pertemuan ketga setela usa sekola dlaksanakan post-test dkarenakan adanya keterbatasan waktu dar sekola yang menyedakan waktu untuk peneltan anya tga kal pertemuan. Adapun pelaksanaan peneltan n dsesuakan dengan jadwal mata pelajaran matematka d kelas IX-A MTs Neger Mojokerto. Secara leb lengkap, jadwal pelaksanaan peneltan dsajkan dalam tabel 4.1 berkut : Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Peneltan Tanggal Jam ke- Alokas Waktu Kegatan Pembelajaran 3 September 013 7 8 1 x 45 ment Pelaksanaan tes sebelum penerapan model CORE (pretest). 6 September 013 5 6 x 40 ment Pelaksanaan pembelajaran matematka dengan penerapan model CORE sesua rancangan RPP pada pertemuan pertama. 8 September 013 3 4 x 40 ment Pelaksanaan pembelajaran matematka dengan penerapan model CORE sesua rancangan RPP pada pertemuan kedua. 8 September 013 Pelaksanaan tes sesuda Usa 1 x 45 ment penerapan model CORE (posttest). sekola 57

58 B. Aktvtas Guru dalam Mengelola Pembelajaran No. I Pengamatan aktvtas guru dalam mengelola pembelajaran dlakukan ole dua orang pengamat yakn Sungkono, S.Pd. selaku guru bdang stud matematka d MTs Neger Mojokerto dan Layna Tussa selaku maassw IAIN Sunan Ampel Surabaya selama dua kal pertemuan. Data asl pengamatan aktvtas guru dalam mengelola pembelajaran matematka dengan menggunakan model CORE yang dserta dengan analss datanya dsajkan secara terpernc pada lampran 6. Adapun secara rngkasnya, terdapat pada tabel 4. berkut : Tabel 4. Hasl Pengamatan Aktvtas Guru dalam Mengelola Pembelajaran Matematka dengan Menggunakan Model CORE Aspek Yang Damat PERSIAPAN (secara keseluruan termasuk RPP, penguasaan teradap mater yang akan dajarkan, alat dan baan yang dgunakan, sumber belajar, strateg yang akan dgunakan, dan lan-lan) SA Pertemuan ke- RSA RA I II 3,5 3,5 3,5 3,5 II PENDAHULUAN 3,13 a. Menyampakan tujuan pembelajaran/ndkator. 4 4 4 b. Mengngatkan sswa kembal mater pada pertemuan sebelumnya. 1 4,5 c. Memotvas sswa dengan mengatkan 4 1,5

59 mater dalam kedupan sear-ar. d. Memberkan normas tentang model pembelajaran yang akan dgunakan. 4 3 3,5 III KEGIATAN INTI 3,63 a. Mengelompokkan sswa menjad beberapa kelompok. 4 4 4 b. Membmbng sswa untuk membangun keterkatan antara normas lama dengan normas baru atau antar konsep 3,5 4 3,75 (Connectng). c. Membmbng sswa untuk mengorgansaskan normas yang dperole dengan membuat bagan atau 3,5 3,5 3,5 peta konsep (Organzng). d. Memnta sswa untuk mengs bagan atau peta konsep yang tela dbuat ole 3 4 3,5 guru (Organzng). e. Mengamat kerja kelompok dan member bantuan bla ada kesultan. 3,5 3 3,5. Memnta sswa untuk memerksa kembal asl kerja kelompok 4 3 3,5 (Relectng) pada taap Organzng. g. Memperluas pengetauan sswa (Extendng). 4 4 4. Mengevaluas asl kerja kelompok. 3 3 3. Memberkan conto soal atau masala tentang mater yang sedang dpelajar. 4 3,5 3,75 j. Memnta sswa untuk mengerjakan LKS 4 4 4

60 IV PENUTUP,75 a. Menark kesmpulan dar mater 4 3 3,5 pembelajaran. b. Memberkan normas untuk pertemuan berkutnya. 3 1 V PENGOLAHAN WAKTU 3 3 3 3 VI SUASANA KELAS 3,38 a. Antusas sswa 4 3,5 3,75 b. Antusas guru 3 3 3 Rata-rata Total (RTA) 3,3 Keterangan : SA RSA RA RTA : Rata-rata tap sub aspek dar setap pertemuan : Rata-rata tap sub aspek dar beberapa pertemuan : Rata-rata tap aspek dar beberapa pertemuan : Rata-rata total Berdasarkan tabel 4. datas dapat dlat bawa rata-rata total dar asl pengamatan aktvtas guru dalam mengelola pembelajaran matematka menggunakan model CORE sebesar 3,3 yang termasuk dalam krtera bak. C. Aktvtas Sswa Pengamatan aktvtas sswa selama pembelajaran matematka dengan menggunakan model CORE dlakukan ole dua orang pengamat yakn Sungkono, S.Pd. selaku guru bdang stud matematka d MTs Neger Mojokerto dan Layna Tussa selaku maassw IAIN Sunan Ampel Surabaya selama dua

61 kal pertemuan. Data asl pengamatan aktvtas sswa selama pembelajaran matematka dengan menggunakan model CORE yang dserta dengan analss datanya secara terpernc terdapat pada lampran 7. Adapun secara rngkasnya tercantum pada tabel 4.3 berkut : No I II Tabel 4.3 Hasl Pengamatan Aktvtas Sswa Selama Pembelajaran Matematka dengan Menggunakan Model CORE Aktvtas Sswa Aktvtas Sswa yang Post Teradap Pembelajaran 1. Mendengarkan/memperatkan penjelasan guru/teman.. Membaca/memaam tugas/masala yang dberkan. 3. Mengerjakan/menyelesakan tugas/masala yang dberkan. 4. Menuls yang relevan dengan Kegatan Belajar Mengajar (KBM). 5. Berdskus,bertanya, menyampakan kepada guru/teman. de/pendapat 6. Menark kesmpulan suatu prosedur/konsep. Aktvtas Sswa yang Negat Teradap Pembelajaran 7. Berprlaku yang tdak relevan dengan KBM. Pert. I Prosentase Pert. II Ratarata (%) 0,31 18,75 19,53 14,06 1,5 13,8 17,19 19,53 18,36 13,8 14,06 13,67 1,09 1,88 1,49 13,8 11,7 1,5 0,78 1,56 1,17 Jumla Ratarata (%) 98,83 1,17

6 Keterangan : Pert. I Pert. II : Pertemuan pertama : Pertemuan kedua Pada tabel 4.3 dapat dketau bawa jumla rata-rata prosentase aktvtas sswa yang post teradap pembelajaran sebesar 98,83% dan jumla rata-rata prosentase aktvtas sswa yang negat teradap pembelajaran sebesar 1,17%, yang berart jumla rata-rata prosentase aktvtas sswa yang post teradap pembelajaran leb besar dbandng jumla rata-rata prosentase aktvtas sswa yang negat teradap pembelajaran. Sengga aktvtas sswa selama pembelajaran matematka dengan menggunakan model CORE dkatakan post teradap pembelajaran. D. Respon Sswa Data asl angket respon sswa dberkan untuk mengetau pendapat atau komentar sswa teradap pembelajaran matematka dengan menggunakan model CORE. Data asl angket respon sswa yang dserta dengan analss datanya secara terpernc dapat dlat pada lampran 8. Adapun secara rngkasnya dapat dlat pada tabel 4.4 d bawa n :

63 No Tabel 4.4 Hasl Angket Respon Sswa Teradap Pembelajaran Matematka dengan Uraan Pertanyaan 1 Apaka kamu merasa senang mengkut pembelajaran matematka dengan menggunakan model CORE? Apaka menurutmu pembelajaran matematka dengan menggunakan model CORE n menark? 3 Apaka kamu merasa senang dengan cara guru mengajar menggunakan model CORE? 4 Apaka kamu merasa senang membangun konsep sendr ketka belajar matematka? 5 Apaka dengan menggunakan model CORE kamu merasa leb muda untuk memaam mater yang dajarkan? 6 Apaka pembelajaran matematka dengan menggunakan model CORE dapat membantumu untuk memecakan masala matematka? Menggunakan Model CORE Kategor Respon Sswa 1. Ya. Tdak Jumla Prosentase Jumla Prosentase 9 85,9 5 14,71 7 79,41 7 0,59 8 8,35 6 17,65 6 76,47 8 3,53 31 91,18 3 8,8 30 88,4 4 11,76 7 Setela mengkut pembelajaran 4 70,59 10 9,41

64 matematka dengan menggunakan model CORE, apaka kamu merasa matematka merupakan sala satu mata pelajaran yang menark? Rata-rata 7,86 81,93 6,14 18,07 Dar tabel 4.4 terlat bawa rata-rata prosentase respon sswa dalam kategor ya sebanyak 81,93% dan kategor tdak sebanyak 18,07%. Karena ratarata prosentase respon sswa dalam kategor ya > 75% sengga respon sswa teradap pembelajaran matematka dengan menggunakan model CORE dkatakan post. E. Tes Kemampuan Pemecaan Masala Matematka Berkut n adala datar skor tes kemampuan pemecaan masala matematka sswa kelas IX-A : Tabel 4.5 Datar Skor Tes Kemampuan Pemecaan Masala Matematka Sswa Kelas IX-A No. Skor Nama Absen Pre-test Post-test 1. Abdul Mud 5 8. Amad Sudrajat 10 14 3. Al Maulana 3 7 4. Barotul Ilma 14 16 5. Dna Ftr Ana 9 9

65 6. Dnyatuzzaro 4 8 7. Eva Aprlya Sutyono 10 15 8. Farkatul Indana Zula 13 1 9. Frda Nurkarma 4 9 10. Frdaus Acmed 15 18 11. Fuada Dzakya 9 1 1. Habb Amrula 4 10 13. Han Farka 4 9 14. Han Alw Mut Akmad 16 19 15. Han Nur Kayla Syatr 8 14 16. Istanatul Munro 10 16 17. Lalatul Isro ya 7 1 18. Lalatus Sa dya 11 11 19. Lal Inayatussoa 11 17 0. Moammad Islakuddn 6 13 1. Muammad Anul Yaqn 15 18. Muammad Ardanto Selan 1 17 3. Muammad Kad Syaron 8 13 4. Muammad Kurnawan A. S. 10 17 5. Muammad Muzakk M. 10 13 6. Nov Ramawat 1 10 7. Nur Lalatul Muda 6 1 8. Nur Roqo 1 16 9 Rzk Dw Ramawat 10 15 30. St Fatma 1 16 31. Ummaatul Lalatn N. 7 10 3. Wayu Amala Putr 11 14 33. Wayu Irawan 9 15 34. Yul Wjayant 7 11 Adapun analss data skor tes kemampuan pemecaan masala matematka sswa adala sebaga berkut :

66 1. Uj Normaltas Uj normaltas dlakukan pada dua data yatu skor pre-test dan skor post-test. Adapun analssnya sebaga berkut : a. Uj normaltas skor pre-test 1. Merumuskan potess H 0 : Data berdstrbus normal H 1 : Data tdak berdstrbus normal. Menentukan derajat kesalaan atau 5 % atau = 0,05 3. Statstk uj Uj statstk yang dgunakan untuk menguj kenormalan skor pre-test dalam peneltan n adala uj statstk C-Kuadrat dengan rumus sebaga berkut : tung k ( = 1 ) Untuk uj normaltas menggunakan C-Kuadrat, data arus berjens data nterval. Untuk tu, data berupa skor pre-test yang semula data tunggal terleb daulu duba menjad data jens nterval. Hasl uj normaltas skor pre-test secara terpernc terdapat pada lampran 9. Sedangkan secara rngkasnya terdapat pada tabel 4.6 dan 4.7 berkut : o

67 Tabel 4.6 Skor Pre-test untuk Uj Normaltas No Kelas Interval x x x 1 3 4 5 3,5 1,5 17,5 61,5 5 6 3 5,5 30,5 16,5 90,75 3 7 8 5 7,5 56,5 37,5 81,5 4 9 10 9 9,5 90,5 85,5 81,5 5 11 1 7 11,5 13,5 80,5 95,75 6 13 14 13,5 18,5 7 364,5 7 15 16 3 15,5 40,5 46,5 70,75 Jumla 34 66,5 743,75 311 356,5 x 311 x = 9, 15 n 34 s n x ( x ) n( n 1) s 34.356,5 (311) 34(34 1) 11071 9671 1, 48 = 3,53 11 Tabel 4.7 Pengujan Normaltas Skor Pre-test dengan Rumus C-Kuadrat No 1 3 4 Kelas Interval 3 4 5 6 7 8 9 10 Batas Kelas,5 4,5 6,5 8,5 10,5 Z-score 1,88 1,3 0,75 0,18 0,38 Luas O Z 0,4699 0,4066 0,734 0,0714 0,1480 Luas Tap Kelas Interval 0,0633 0,133 0,0 0,198 o 5 3 5 9,15 4,53 6,87 7,47 o -,85 1,53 1,87 1,53 ( o - ) 8,15,3409 3,4969,3409 ( o ) 1,6 0,78 0,70 0,6

68 5 6 7 11 1 13 14 15 16 1,5 14,5 16,5 0,95 1,5,08 0,1809 7 6,15 0,85 0,75 0,10 0,389 0,1068 3,63 0,63 0,3969 0,0 0,4357 0,0455 3 1,55 1,45,105 0,70 0,431 Jumla 4,36 tung k ( = 1 0 ) = 4,36 tabel = (, dk) = (0,05,6) = 1,59 Berdasarkan pertungan d atas, dapat dketau bawa nla tung < tabel (4,36 < 1,59). 4. Kesmpulan Karena nla tung < tabel berart cukup bukt untuk menolak H 1 dan menerma H 0, dengan kata lan skor pre-test dnyatakan berdstrbus normal. b. Uj Normaltas skor post-test 1. Merumuskan potess H 0 : Data berdstrbus normal H 1 : Data tdak berdstrbus normal. Menentukan derajat kesalaan atau 5 % atau = 0,05

69 3. Statstk uj Uj statstk yang dgunakan untuk menguj kenormalan skor post-test dalam peneltan n adala uj statstk C-Kuadrat dengan rumus sebaga berkut : No Kelas Interval tung k ( = 1 ) Untuk uj normaltas menggunakan C-Kuadrat, data arus berjens data nterval. Untuk tu, data berupa skor post-test yang semula data tunggal terleb daulu duba menjad data jens nterval. Hasl uj normaltas skor post-test secara terpernc terdapat pada lampran 9. Sedangkan secara rngkasnya terdapat pada tabel 4.8 dan 4.9 berkut : Tabel 4.8 Skor Post-test untuk Uj Normaltas x x o x x 1 7 8 3 7,5 56,5,5 168,75 9 10 6 9,5 90,5 57 541,5 3 11 1 6 11,5 13,5 69 793,5 4 13 14 6 13,5 18,5 81 1093,5 5 15 16 7 15,5 40,5 108,5 1681,75 6 17 18 5 17,5 306,5 87,5 1531,5 7 19 0 1 19,5 380,5 19,5 380,5 Jumla 34 94,5 1387,75 445 6190,5

70 x 445 x = 13, 09 n 34 s n x ( n( n 1) x ) s 34.6190,5 (445) 34(34 1) 145 11, 10 = 3,33 11 No 1 3 4 5 6 7 Kelas Interval 7 8 9 10 11 1 13 14 15 16 17 18 19 0 Tabel 4.9 Pengujan Normaltas Skor Post-test dengan Rumus C-Kuadrat Batas Kelas 6,5 8,5 10,5 1,5 14,5 16,5 18,5 0,5 Z-score 1,98 1,38 0,78 0,18 0,4 1,0 1,6,3 Luas O Z 0,4761 0,416 0,83 0,0714 0,168 0,3461 0,4471 0,4871 Luas Tap Kelas Interval 0,0599 0,1339 0,109 0,34 0,1833 0,1013 0,0397 o 3 6 6 6 7 5 1,04 4,55 7,17 7,96 6,3 3,44 1,35 o - 0,96 1,45 1,17 1,96 0,77 1,56 0,35 ( o - ) 0,916,105 1,3689 3,8416 0,599,4336 0,15 ( o ) 0,45 0,46 0,19 0,48 0,10 0,71 0,09 Jumla,48 k tung = 1 ( 0 ) =,48 tabel = (, dk) = (0,05,6) = 1,59

71 Berdasarkan pertungan datas, dapat dketau bawa nla tung < tabel (,48 < 1,59). 4. Kesmpulan Karena nla tung < tabel berart cukup bukt untuk menolak H 1 dan menerma H 0, dengan kata lan skor post-test dnyatakan berdstrbus normal.. Uj Homogentas Adapun analss asl uj omogentas adala sebaga berkut : a. Merumuskan potess H 0 : Data bersat omogen H 1 : Data tdak bersat omogen b. Menentukan derajat kesalaan atau 5 % atau = 0,05 c. Statstk uj Uj statstk yang dgunakan untuk menguj omogentas skor pre-test dan post-test dalam peneltan n adala uj statstk Homogentas Varans dengan rumus sebaga berkut : s F tung s (varans terbesar) (varans terkecl) Adapun aslnya secara terpernc terdapat pada lampran 10. Untuk asl secara rngkasnya terdapat pada tabel 4.10 dan 4.11 berkut

7 Skor pre-test ( x ) Tabel 4.10 Skor Pre-test untuk Uj Homogentas Frekuens ( ) x x x 3 1 3 9 9 4 4 16 16 64 5 1 5 5 5 6 1 36 7 7 3 1 49 137 8 16 64 18 9 3 7 81 43 10 6 60 100 600 11 3 33 11 363 1 4 48 144 576 13 1 13 169 169 14 1 14 196 196 15 30 5 450 16 1 16 56 56 Jumla 34 314 1491 388 s x n n 1 n x x 1 n( n 1) s x 34.388 314 34(34 1) 11179 98596 13196 11,76 34.33 11 Skor post-test ( y ) Tabel 4.11 Skor Post-test untuk Uj Homogentas Frekuens ( ) y y y 7 1 7 49 49 8 16 64 18

73 9 3 7 81 43 10 3 30 100 300 11 11 4 1 4 48 144 576 13 3 39 169 507 14 3 4 196 588 15 3 45 5 675 16 4 64 56 104 17 3 51 89 867 18 36 34 648 19 1 19 361 361 Jumla 34 446 379 608 s y n n 1 n y y 1 n( n 1) s y 34.608 446 34(34 1) 1107 198916 1156 10,83 34.33 11 s (varans terbesar) sx 11,76 F 1, 09 s (varans terkecl) s 10,83 Ftabel F, v, v ) (0,05,33,33 ) 1,795 ( F 1 y Berdasarkan pertungan datas, dapat dketau bawa nla F tabel > F tung (1,795 > 1,09 ). d. Kesmpulan Karena nla F tabel > F tung berart cukup bukt untuk menolak H 1 dan menerma H 0, dengan kata lan kedua data tersebut (skor pre-test dan post-test) bersat omogen.

74 3. Uj Hpotess Data Berpasangan Berdasarkan uraan d atas, kedua data (skor pre-test dan post-test) terbukt berdstrbus normal dan bersat omogen sengga uj potess pada data pre-test dan post-test dapat dlakukan menggunakan uj potess Data Berpasangan. Adapun analss asl uj potess data berpasangan dar skor pre-test dan post-test adala sebaga berkut : a. Merumuskan potess H 0 : Rata-rata skor pre-test rata-rata skor post-test H 1 : Rata-rata skor pre-test < rata-rata skor post-test b. Menentukan derajat kesalaan atau 5 % atau = 0,05 c. Statstk uj Uj potess yang dgunakan untuk menguj apaka terdapat penngkatan atau tdak dar skor pre-test ke post-test dalam peneltan n adala uj potess Data Berpasangan. Adapun rumusnya adala sebaga berkut : t tung Adapun aslnya secara terpernc terdapat pada lampran 11. Untuk asl secara rngkasnya terdapat pada tabel 4.1 berkut : S d d n

75 Tabel 4.1 Skor Pre-test dan Post-test untuk Uj Hpotess Data Berpasangan No. Absen Pre-test (x) Skor Post-test (y) d ( y x) ( d d) 1. 5 8 3 6,1956. 10 14 4 0,0864 3. 3 7 4 0,0864 4. 14 16 3,5344 5. 9 9 0 30,1088 6. 4 8 4 0,0864 7. 10 15 5 8,7808 8. 13 1 1 3,8144 9. 4 9 5 8,7808 10. 15 18 3 6,1956 11. 9 1 3 6,1956 1. 4 10 6 6,9664 13. 4 9 5 8,7808 14. 16 19 3 6,1956 15. 8 14 6 6,9664 16. 10 16 6 6,9664 17. 7 1 5 8,7808 18. 11 11 0 30,1088 19. 11 17 6 6,9664 0. 6 13 7 19,4688 1. 15 18 3 6,1956. 1 17 5 8,7808 3. 8 13 5 8,7808 4. 10 17 7 19,4688 5. 10 13 3 6,1956 6. 1 10 34,5744 7. 6 1 6 6,9664 8. 1 16 4 0,0864 9 10 15 5 8,7808 30. 1 16 4 0,0864

76 31. 7 10 3 6,1956 3. 11 14 3 6,1956 33. 9 15 6 6,9664 34. 7 11 4 0,0864 Jumla 13 153,53 d 13 d = 3, 88 n 34 d d 153,53 153,53 S d 4,654, 16 n 1 34 1 33 d ttung 3,88 3,88 S 10, 49 d,16 n 0,37 34 t = t(, v) = t (0,05,33) = 1,69 tabel Berdasarkan pertungan datas, dapat dketau bawa nla t tung > t tabel (10,94 > 1,69). d. Kesmpulan Karena t tung > t tabel berart cukup bukt untuk menolak H 0 dan menerma H 1. Hal n menunjukkan bawa rata-rata skor pre-test leb kecl darpada rata-rata skor post-test. Dengan kata lan rata-rata skor post-test leb bak darpada rata-rata skor pre-test yang berart adanya penerapan model CORE berdampak post pada kemampuan pemecaan masala matematka sswa atau adanya penerapan model CORE dapat menngkatkan kemampuan pemecaan masala matematka sswa kelas XI-A.

1. 77