Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil

dokumen-dokumen yang mirip
PROSIDING Seminar Nasional TEKNOKA (Teknologi, Kualitas dan Aplikasi) ke

Karakteristik Pendugaan Emperical Best Linear Unbiased Prediction (EBLUP) Pada Pendugaan Area Kecil

BAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK 2-LEVEL. Model hirarki 2-level merupakan model statistik yang digunakan untuk

PENDUGAAN AREA KECIL TERHADAP ANGKA MELEK HURUF DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN METODE EMPIRICAL BAYES BERBASIS MODEL BETA-BINOMIAL

II. TINJAUAN PUSTAKA

(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST

STUDI SIMULASI BIAS ESTIMATOR GPH PADA DATA SKIP SAMPLING

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB III UJI STATISTIK PORTMANTEAU DALAM VERIFIKASI MODEL RUNTUN WAKTU

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

Uji Rank Mann-Whitney Dua Tahap

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

BAB II LANDASAN TEORI

PENDUGAAN PENGELUARAN PER KAPITA DI KABUPATEN BREBES

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

PEMODELAN INFLASI BERDASARKAN HARGA-HARGA PANGAN MENGGUNAKAN SPLINE MULTIVARIABEL. Abstract

FAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA ABSTRACT

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil

ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK

ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR

PENGARUH PENDUGAAN RAGAM PENARIKAN CONTOH PADA SMALL AREA ESTIMATION

BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN

Penentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul

BAB 2 LANDASAN TEORI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Angka Gizi Buruk Di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA

Model Produksi dan Distribusi Energi

PERBANDINGAN METODE KEMUNGKINAN MAKSIMUM DAN BAYES DALAM MENAKSIR KEMAMPUAN PESERTA TES PADA RANCANGAN TES ADAPTIF ABSTRAK

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS

ESTIMASI LIKELIHOOD MAXIMUM PENALIZED DARI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK. Nur Salam 1

METODE ITERASI TIGA LANGKAH DENGAN ORDE KONVERGENSI LIMA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR BERAKAR GANDA ABSTRACT

PENERAPAN METODE PENDUGAAN AREA KECIL (SMALL AREA ESTIMATION) PADA PENENTUAN PROPORSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN KLUNGKUNG

Kelebihan dan Kekurangan Homotopy Analysis Method (HAM) dan Homotopy Perturbation Method (HPM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODE PENELITIAN

APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

TINJAUAN PUSTAKA Profil Kabupaten Jember Pengeluaran Per kapita

Respon Tanaman Jagung (Zea mays) pada Berbagai Regim air Tanah dan Pemberian Pupuk Nitrogen

Estimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE)

PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT

KELUARGA METODE ITERASI ORDE EMPAT UNTUK MENCARI AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): 1-6. Jurnal Einstein. Available online

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN

2-EKSPONEN DIGRAPH DWIWARNA ASIMETRIK DENGAN DUA CYCLE YANG BERSINGGUNGAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

TERMODINAMIKA TEKNIK II

Persamaan Schrödinger dalam Matriks dan Uraian Fungsi Basis

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM

matematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s

User-Based Collaborative Filtering Dengan Memanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dalam Sistem Rekomendasi

METODE METODE PENGUJIAN UNTUK HIPOTESIS BERGANDA INTAN PERMATA SARI

BAB III METODE PENULISAN. I. Mendeteksi adanya outlier pada model EGARCH (m,n) dengan menggunakan

PERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy

CLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES. Pertemuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

Solusi Treefy Tryout OSK 2018

MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )

1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1

ANALISIS EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) BERBASIS EIGEN VALUE PROBLEM (EVP) PADA DATASET SUHU PERMUKAAN LAUT INDONESIA

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

PENDUGAAN PARAMETER PROPORSI AREA KECIL BERDASARKAN GENERALIZED LINEAR MIXED MODEL. (Skripsi) Oleh NINA DAMAYANTI

PENANGANAN MASALAH COLD START DAN DIVERSITY REKOMENDASI MENGGUNAKAN ITEM-BASED CLUSTERING HYBRID METHOD

PENDEKATAN HIERARCHICAL BAYES SMALL AREA ESTIMATION (HB SAE) DALAM MENGESTIMASI ANGKA MELEK HURUF KECAMATAN DI KABUPATEN INDRAMAYU

Transkripsi:

Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan Ala Universitas Lapung Jl. Soearti Brojonegoro No.1 Rajabasa, Bandar Lapung 35141 E-ail: widiarti08@gail.co Abstrak Metode Epirical Best Linear Unbiased Prediction () erupakan salah satu etode pendugaan area kecil yang digunakan pada data kontinu dengan ensubtitusikan koponen raga yang tidak diketahui ke dala penduga BLUP. Keakuratan penduga salah satunya dapat diperoleh dengan cara engukur Mean Squared Error (MSE). Beberapa etode telah dikebangkan dala pendugaan MSE. Prasad dan Rao (1990) engebangkan penduga bagi MSE dengan enggunakan ekspansi deret aylor. Jiang-Lahiri-Wan (2002) engebangkan penduga bagi MSE dengan enggunakan etode Jackknife. Dala penelitian ini pendugaan MSE bagi dilakukan dengan kedua etode tersebut. Pendugaan MSE dilakukan secara epiris elalui data siulasi yang berdistribusi Noral dengan bantuan software R 3.3.3. Hasil penelitian ini enunjukkan bahwa etode pendugaan MSE dengan etode Jiang-Lahiri-Wan relatif lebih baik karena enghasilkan nilai yang lebih kecil dibanding MSE Prasad dan Rao dan besarnya nilai raga pengaruh acak enyebabkan nilai MSE yang dihasilkan seakin besar. Kata kunci: Pendugaan Area Kecil; Epirical Best Linear Unbiased Prediction (); Mean Squared Error (MSE) 1 Pendahuluan Suatu area disebut kecil apabila contoh yang diabil pada area tersebut tidak encukupi untuk elakukan pendugaan langsung dengan hasil yang akurat. Pendekatan klasik untuk enduga paraeter area kecil didasarkan pada aplikasi odel desain penarikan sapel (design-based) yang dikenal sebagai pendugaan langsung (direct estiation). Dala konteks survei, penduga dikatakan langsung apabila pendugaan terhadap paraeter populasi di suatu area hanya didasarkan pada data sapel yang diperoleh dari area tersebut. Pendugaan langsung pada suatu area kecil erupakan penduga tak bias tetapi eiliki raga yang besar karena diperoleh dari ukuran sapel yang kecil [1]. Pendugaan tidak langsung (indirect estiation) erupakan salah satu upaya untuk enekan raga yang besar pada area kecil yaitu dengan eanfaatkan inforasi dari area sekitarnya yang berhubungan dengan paraeter yang diaati. Pendugaan tidak langsung tersebut dikenal sebagai pendugaan area kecil atau lebih dikenal dengan Sall Area Estiation (SAE). Berbagai etode pendugaan area kecil (sall area estiation) telah dikebangkan khususnya enyangkut etode yang berbasis odel (odel-based estiator). Beberapa etode yang tergolong dala etode berbasis odel adalah etode Epirical Bayes (EB), Hierarchical Bayes (HB), danepirical Best Linear Unbiased Prediction (). Metode EB dan HB digunakan untuk data biner atau cacahan sedangkan etode digunakan pada data kontinu. Metode erupakan perluasan dari etode BLUP. Pada etode BLUP diasusikan koponen raga dari pengaruh acak diketahui. Naun dala kenyataannya, koponen raga sulit untuk diketahui Manuscript received 20 Sepeteber 2017, revised 29 Septeber 2017 I - 56 Copyright 2017 F - UHAMKA. - All rights reserved

Widiarti, R. R. Pertiwi & A. Sutrisno I - 57 sehingga diperlukan pendugaan terhadap koponen raga elalui data sapel. Metode ensubstitusikan koponen raga yang tidak diketahui ke dala penduga BLUP. Keakuratan penduga dapat diperoleh dengan cara engukur ean squared error-nya. Seakin kecil ean squared error suatu penduga aka penduga seakin akurat. Beberapa etode telah dikebangkan dala pendugaan MSE (θ ). Prasad dan Rao (1990) [2] engebangkan penduga bagi MSE (θ ) dengan enggunakan ekspansi deret aylor. Jiang-Lahiri-Wan (2002) [3] engebangkan penduga bagi MSE (θ ) dengan enggunakan etode jackknife. Jackknife erupakan suatu teknik resapling yang secara khusus digunakan untuk enentukan raga dan bias dugaan. Prinsip etode Jackknife adalah dengan cara enghilangkan satu buah data dan engulanginya sebanyak julah yang ada. Pada penelitian ini penulis tertarik untuk ebandingkan nilai dugaan MSE pada penduga enggunakan etode yang dikebangkan Prasad dan Rao dengan etode yang dikebangkan Jiang-Lahiri-Wan dengan engikutsertakan peubah penyerta. Dala penelitian ini juga akan dikaji apakah ada pengaruh besarnya raga pengaruh acak atau raga area terhadap besarnya MSE. Perbandingan dilakukan secara epiris elalui data siulasi dengan bantuan software R 3.3.3 dengan sebaran data berdistribusi noral. 2 Landasan eori Model area kecil erupakan odel dasar dala pendugaan area kecil. Dala pendugaan area kecil terdapatdua jenis odel dasar yang digunakan [1] yaitu : 2. 1. Basic Area Level (ype A) Model Basic Area Level Model atau dapat disebut sebagai odel berbasis area erupakan odel yang didasarkan pada ketersediaan data pendukung yang hanya ada untuk level area tertentu, yaitu x i = (x 1i, x 2i,, x pi ). Paraeter sall area yang ingin diaati adalah θ i. Paraeter sall area ini berhubungan linear dengan x i engikuti odel linear berikut : θ i = x i β + b i v i, i = 1, 2,, (1) dengan v i ~N(0, A) sebagai pengaruh acak yang diasusikan enyebar noral, sedangkan b i erupakan konstanta positif yang diketahui dan β = (β 1,, β p ) adalah vektor koefisien regresi berukuran p 1. Kesipulan engenai θ i dapat diketahui dengan engasusikan bahwa odel penduga langsung y i telah tersedia, yaitu : y i = θ i + e i, i = 1, 2,..., (2) dengan sapling error e i ~ N(0, D i ) dan D i diketahui. Dari kobinasi persaaan (2.1) dan (2.2) didapatkan odel gabungan : y i = x i β + b i v i + e i, i = 1, 2,..., (3) dengan asusi v i dan e i saling bebas. Rao (2003) [1] enyatakan bahwa odel tersebut erupakan bentuk khusus dari odel linear capuran. 2. 2. Basic Unit Level (ype A) Model Basic Unit Level Model atau odel berbasis unit erupakan suatu odel diana data pendukung yang tersedia bersesuaian secara individu dengan data respon, isal x ij = (x ij1,, x ijp ) artinya untuk asing-asing anggota populasi j dala asing-asing area kecil i, naun terkadang cukup dengan rata-rata populasi X ı diketahui saja. Model yang digunakan pada penelitian ini adalah odel Fay-Herriot. Model ini diperkenalkan oleh Fay dan Herriot (1979) [4] sebagai odel dasar untuk enaksir pendapatan per kapita pada sall area (dengan populasi yang kurang dari 1.000 jiwa penduduk) di Aerika Serikat enggunakan odel dua level berikut : Level 1 : y i θ i ~N(θ i, D i ) Level 2 : θ i ~N(x i β, A) Model dua level diatas dapat dituliskan sebagai odel linear capuran : y i = θ i + e i = x i β + v i + e i, i = 1, 2,, (4) Model Fay-Herriot ini erupakan kasus odel area level seperti pada persaaan (3) dengan b i = 1, diana : y i : nilai pendugaan langsung berdasarkan rancangan survei x i : vektor variabel pendukung yang eleeneleennya diketahui β : vektor paraeter berukuran px1 v i : pengaruh acak area kecil dengan asusi v i ~N(0, A) e i : sapling error yang tidak terobservasi dengan asusi e i ~ N(0, D i ) Menurut Rao (2003) [1] penduga BLUP yang terbentuk bagi θ i = x i β + v i adalah : dengan θ i BLUP = x i β + v i = x i β + γ i (y i x i β ) (5) γ i = A A + D i β dapat diperoleh dengan etode generalized least square sehingga diperoleh Copyright 2017 F-UHAMKA. - All rights reserved Seinar Nasional EKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017

Widiarti, R. R. Pertiwi & A. Sutrisno I - 58 β = (X V 1 X) 1 X V 1 y 3 diana X = x i, V = D i + A Penduga BLUP pada persaaan (2) asih bergantung pada koponen raga A yang pada prakteknya tidak diketahui nilainya, sehingga harus ditaksir dari data. Dengan ensubstitusi ke A pada persaaan (2) diperoleh penduga bagi θ i = x i β + v i sebagai berikut : dengan dan γ ı = θ i = x i β + γ (y ı i x i β ) (6), untuk i = 1, 2,,. 4 β = 1 x i x i i=1 (D i +A ) x i y i (D i +A ) i=1 (7) Diana γ ı dan β erupakan nilai γ i dan β saat A disubstitusikan dengan nilai dugaannya. Menurut Wan (1999) [5] nilai tersebut dapat diperoleh dengan etode oent yaitu = ax (0, ) Diana Dengan Dan = 1 y p i x i β OLS 2 i=1 D i (1 h i ) (8) h i = x i i=1 x i x i 1 x i β OLS = i=1 x i x i 1 ( x i y i 2. 3. Mean Squared Error i=1 ) Prasad dan Rao (1990) [2] enggunakan ekspansi deret aylor untuk enduga ean squared error sehingga diperoleh sebagai berikut: MSE PR θ i = g1i + g2i + 2g3i (9) Dengan g1i = D i, g2i = 1 g3i = 2 x i x i x i x i, 2D i 2 Seentara Jiang-Lahiri-Wan (2002) [3] enggunakan konsep jackknife untuk engoreksi bias dugaannya sehingga diperoleh sebagai berikut: 5 MSE JLW (θ i ) = g1i 1 u=1 g1i u g1i θ y i ; u θ y i ; 2 u=1 (10) + 1 Diana θ y i ; = θ i = xi β + θ y i ; u = x i β u + 6 g1i = D i +D i g1i u = (y i x i β ) u u + D i (y i x i β u ) u D i u +D i u dan β u erupakan penduga dan β setelah enghapus data area ke-u. Sehingga pada MSE JLW (θ i ) ini, untuk endapatkan nilai θ y i ; u harus dilakukan pendugaan ulang terhadap u dan β u untuk setiap area ke-u yang dihapus sejulah banyaknya area. 3 Metodologi Penelitian Data yang digunakan dala penelitian ini adalah berupa data siulasi dengan bantuan software R 3.3.3 dan sebaran data berdistribusi noral. Pada kajian ini penulis enetapkan nilai A dan D i serta banyaknya area berdasarkan penelitian sebelunya diana Jiang, Lahiri dan Wan (2002) [3] dala Rao (2003) [1] enetapkan nilai D i = 1 dan banyaknya area = 30, 60 dan 90. Untuk elihat apakah ada pengaruh besarnya raga pengaruh acak atau raga area terhadap perolehan hasil MSE digunakan tiga nilai A yang berbeda yaitu A = 1, 5 dan 10. Metode pendugaan MSE yang digunakan dala penelitian ini yaitu ean squared error Prasad dan Rao (1990) [2] yang dikebangkan dengan aproksiasi deret aylor serta Jiang-Lahiri-Wan (2002) [3] dengan konsep jackknife. Siulasi pada software R 1. Mebangkitkan peubah acak x i sebagai peubah penyerta bagi variabel respon y i, digunakan epat peubah penyerta sebagai berikut : x 1 ~N(1480, 387158) x 2 ~N(721.8, 69525.7) x 3 ~N(14691, 53264948) x 4 ~N(20.76, 40.69) Copyright 2017 F-UHAMKA. - All rights reserved Seinar Nasional EKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017

Widiarti, R. R. Pertiwi & A. Sutrisno I - 59 Nilai tengah dan raga asing asing variabel x tersebut diabil dari nilai tengah dan raga variabel penyerta yang eengaruhi pengeluaran per kapita setiap kecaatan di Kabupaten Brebes tahun 2013 diana pada penelitian sebelunya Ningtyas et al (2015) [6] enggunakan data julah kelahiran penduduk (x 1 ), julah keatian penduduk (x 2 ), julah penduduk yang eiliki kendaraan roda 2 (x 3 ) dan julah sarana kesehatan (puskesas, poliklinik kesehatan desa, balai pengobatan, ruah sakit khusus, ruah bersalin dan ruah sakit uu) (x 4 ). Masing asing dibangkitkan sejulah banyaknya area yaitu 30, 60 dan 90. 2. Mebangkitkan data e i = (e 1, e 2,, e ) sebagai sapling error dengan e i ~N(0,1) 3. Menetapkan nilai β, pada penelitian ini digunakan epat nilai β yaitu -0.000380, 0.001278, 0.000122, - 0.022920 yang diperoleh dari penelitian sebelunya oleh Ningtyas et al (2015) [6] enggunakan data pengeluaran per kapita setiap kecaatan di Kabupaten Brebes tahun 2013. 4. Mebangkitkan data θ i ~N(x i β, A) sejulah banyaknya area yaitu 30, 60 dan 90 juga untuk asingasing nilai A=1, 5 dan 10. 5. Meperoleh data y i sebagai nilai pendugaan langsung diana y i = θ i + e i 6. Menghitung nilai dugaan raga pengaruh acak () 7. Menghitung nilai dugaan ean squared error Prasad dan Rao (1990) [2] MSE PR (θ i ) dengan ensubstitusikan hasil dugaan raga pengaruh acak () (langkah 6) ke persaaan (9). Keudian enghitung rata-rata MSE Prasad dan Rao untuk setiap area (=30, 60 dan 90) dan raga pengaruh acak yang berbeda (A=1,5 dan 10). 8. Menghitung nilai dugaan ean squared error Jiang- Lahiri-Wan (2002) [3] MSE JLW (θ i ) dengan persaaan (10) dengan langkah sebagai berikut : a. Menghitung β dengan persaaan (7) b. Menghitung θ y i ; = θ i dengan ensubstitusikan hasil dan β pada langkah (6) dan (8.a) ke persaaan (6) c. Menghitung nilai dugaan raga pengaruh acak untuk setiap area ke-u yang dihapus ( u ) d. Menghitung β untuk setiap area ke-u yang dihapus (β u ) e. Menghitung θ y i ; u dengan ensubsstitusikan hasil u dan β u f. Mensubstitusikan hasil, u, θ y i ; dan θ y i ; u ke persaaan (10) sehingga diperoleh hasil dugaan ean squared error Jiang-Lahiri-Wan MSE JLW (θ i ) keudian enghitung rata-rata MSE untuk setiap area (=30, 60 dan 90) dan raga pengaruh acak yang berbeda (A=1, 5 dan 10). 9. Mebandingkan hasil (7) dan (8) 4 Hasil dan Pebahasan Seperti yang telah diuraikan sebelunya, bahwa untuk ebandingkan nilai MSE Prasad dan Rao dengan MSE Jiang-Lahiri-Wan, penulis enggunakan data siulasi yang dibangkitkan dengan software R dengan sebaran data berdistribusi noral. Nilai MSE Prasad dan Rao, diperoleh dengan terlebih dahulu encari nilai dugaan bagi raga pengaruh acak (A ). Seentara MSE Jiang-Lahiri-Wan tergolong lebih ruit, karena setelah didapatkan nilai dugaan bagi raga pengaruh acak () selanjutnya enghitung β dan ensubstitusikan nya ke θ y i ; = θ i. Setelah itu dihitung nilai u dan β u yaitu nilai dan β untuk setiap area ke-u yang dihapus untuk endapatkan nilai θ y i ; u. Hasil tersebut keudian disubstitusikan ke persaaan (10) sehingga diperoleh MSE Jiang-Lahiri-Wan. Setelah diperoleh nilai MSE untuk asing-asing julah area (= 30, 60, dan 90) dan raga pengaruh acak atau raga area (A= 1, 5, dan 10) keudian dihitung rata-rata nilai MSE kedua etode tersebut. Hasil rata-rata MSE tersaji pada abel 1 berikut : abel 1 Rata - rata Perolehan MSE Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Rata-Rata MSE Area A=1 A=5 A=10 () PR JLW PR JLW PR JLW 30 0,9151977 0,7295627 4,871824 0,9872269 15,93285 0,9968345 60 0,6435772 0,5298622 2,564093 0,963263 7,076253 0,9903925 90 0,6250407 0,5681524 2,348756 0,9713256 6,507008 0,9927885 Berdasarkan abel 1 terlihat bahwa untuk asing-asing julah area () dan raga pengaruh acak (A), MSE dengan etode Jiang-Lahiri-Wan enghasilkan nilai yang lebih kecil dibandingkan Prasad-Rao. Selain itu terlihat pula bahwa seakin banyak julah area rata-rata nilai MSE yang dihasilkan dari kedua etode tersebut pun relatif seakin kecil. Rata-rata MSE yang diperoleh baik dengan etode Prasad-Rao aupun Jiang-Lahiri-Wan untuk asing-asing nilai raga pengaruh acak atau raga area (A) enghasilkan nilai yang seakin besar. Ini enunjukkan bahwa nilai raga pengaruh acak atau raga area berpengaruh terhadap perolehan MSE, diana seakin besar nilai raga pengaruh acak aka seakin besar pula nilai MSE yang dihasilkan. Copyright 2017 F-UHAMKA. - All rights reserved Seinar Nasional EKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017

Widiarti, R. R. Pertiwi & A. Sutrisno I - 60 5 Sipulan dan Saran Berdasarkan uraian sebelunya, aka dapat disipulkan bahwa etode pendugaan ean squared error dengan etode Jiang-Lahiri-Wan lebih baik karena enghasilkan nilai yang lebih kecil dibandingkan MSE Prasad dan Rao. Seakin besar julah area () aka nilai MSE dengan kedua etode relatif seakin kecil. Sebaliknya, seakin besar nilai raga area (A) aka nilai MSE enjadi seakin besar. Kepustakaan [1] Rao, J.N.K. 2003. Sall Area Estiation. John Willey and Sons, Inc., New York. [2] Prasad, N.G.N., and Rao, J.N.K. 1990. he Estiation of Mean Squared Errors of Sall Area. Estiators. Journal of the Aerican Statistical Association. 85, 163-171. [3] Jiang, J., Lahiri, P., and Wan, S. 2002. A Unified Jackknife Method. Annals of Statistics. 30, 1782-1810. [4] Fay, R.E., and Herriot, R.A. 1979. Estiates of Incoe for Sall Places: an Application of Jaes-Stein Procedure to Cencus Data. Journal of Aerican Statistical Association. 74, 269-277. [5] Wan, S. M. 1999. Jackknife Methods in Sall Area Estiation and Related Probles. (Dissertation). University of Nebraska. Lincoln. [6] Ningtyas, R., Rahawati, R., dan Wilandari, Y. 2015. Penerapan Metode Epirical Best Linear Unbiased Prediction () Pada Model Penduga Area Kecil Dala Pendugaan Pengeluaran Per Kapita Di Kabupaten Brebes. Jurnal Gaussian. 4, 977-986. Copyright 2017 F-UHAMKA. - All rights reserved Seinar Nasional EKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017