BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINEAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2.

Ilustrasi Persoalan Matematika

Persamaan Non Linier

PERSAMAAN NON LINIER

BAB 3 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

METODE NUMERIK. Akar Persamaan (1) Pertemuan ke - 3. Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom

BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN TAKLINIER

PERSAMAAN NON LINIER. Pengantar dan permasalahan persamaan Non-Linier. Sumarni Adi S1 Teknik Informatika STMIK AmikomYogyakarta 2014

Pengantar Metode Numerik

1 Penyelesaian Persamaan Nonlinear

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

METODE NUMERIK. Akar Persamaan (2) Pertemuan ke - 4. Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA

Pertemuan 3: Penyelesaian Persamaan Transedental. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2014

Pertemuan I Mencari Akar dari Fungsi Transendental

Penyelesaian Persamaan Non Linier

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar :

Ëalah satu masalah yang paling umum ditemui di dalam matematika dan teknik adalah mencari akar suatu persamaan; yakni jika diketahui

METODE NUMERIK TKM4104. Kuliah ke-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1

BAB IV. Pencarian Akar Persamaan Tak Linier. FTI-Universitas Yarsi

PRAKTIKUM 2 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Tabel

ITERASI 1 TITIK SEDERHANA METODE NEWTON RAPHSON

BAB I ARTI PENTING ANALISIS NUMERIK

Veetha Adiyani Pardede M Komputasi Fisika METODE BISECTION

METODE NUMERIK TKM4104. KULIAH KE-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1

Menemukan Akar-akar Persamaan Non-Linear

Modul Praktikum Analisis Numerik

Persamaan Non Linier 1

LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENCARI TITIK BALIK MINIMUM DARI SEBUAH FUNGSI SUKU BANYAK

BAB IV MENGHITUNG AKAR-AKAR PERSAMAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penyelesaian Secara Numerik? Penyelesaian Secara Numerik Selesaikanlah persamaan nonlinier f(x) = x x -8 Solve : Misal f(x) = 0 x x 8 = 0 (x 4)(x + )

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4

2 Akar Persamaan NonLinear

PRAKTIKUM 1 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Tabel

Bab 2. Penyelesaian Persamaan Non Linier

APLIKASI ANALISIS TINGKAT AKURASI PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER DENGAN METODE BISEKSIDAN METODE NEWTON RAPHSON

Studi Pencarian Akar Solusi Persamaan Nirlanjar Dengan Menggunakan Metode Brent

Persamaan yang kompleks, solusinya susah dicari. Contoh :

Metode Numerik. Persamaan Non Linier

Persamaan Non Linier

Pertemuan ke 4. Non-Linier Equation

MODUL 1. Command History Window ini berfungsi untuk menyimpan perintah-perintah apa saja yang sebelumnya dilakukan oleh pengguna terhadap matlab.

POKOK BAHASAN. Matematika Lanjut 2 Sistem Informasi

METODE NUMERIK AKAR-AKAR PERSAMAAN. Eka Maulana Dept. of Electrcal Engineering University of Brawijaya

Penyelesaian. n Persamaan. Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi

Mulyono (NIM : ) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menghasilkan diagram alir, kode program serta keluaran

p2(x)

BAB 2 Solusi Persamaan Fungsi Polinomial Denition (Metoda numeris) Metoda numeris adalah suatu model pendekatan dengan menggunakan teknik-teknik

SISTEM BILANGAN RIIL DAN FUNGSI

Course Note Numerical Method Akar Persamaan Tak Liniear.

Modul 5. METODE BIDANG-PARUH (BISECTION) untuk Solusi Akar PERSAMAAN ALJABAR NON-LINIER TUNGGAL

MODUL PRAKTIKUM METODE NUMERIK NAZARUDDIN

temperatur T di pusat bola setelah t detik sebagai : T(t) = 100 ( sinλ ) ( ) n =

Materi Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan kuadrat Persamaan Linear Persamaan Kuadrat Contoh : Persamaan Derajat Tinggi

Modul Praktikum Analisis Numerik

KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH AKAR PERSAMAAN TAK LINEARPADA MATA KULIAH METODE NUMERIK DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

atau y= f(x) = ax 2 + bx + c (3.17) y= f(x) = a 2 x + a 0 x 2 + a 1

Langkah-langkah untuk mencari titik balik minimum dari sebuah fungsi suku banyak.

Studi Kasus Penyelesaian Pers.Non Linier. Studi Kasus Non Linier 1

Implementasi Teknik Bisection Untuk Penyelesaian Masalah Nonlinear Break Even Point

DIKTAT KULIAH (3 sks) MX 211: Metode Numerik

Menurut jenisnya, fungsi dapat dibedakan menjadi (1) Fungsi aljabar (2) Fungsi transenden

BEBERAPA FUNGSI KHUSUS

BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

PEMROGRAMAN DAN METODE NUMERIK Semester 2/ 2 sks/ MFF 1024

Interpolasi. Metode Numerik POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

[ 1 1 PENDAHULUAN SCILAB. Modul Praktikum Metode Numerik. 1. Struktur Scilab

BAGIAN 1 SINTAK DASAR MATLAB

Modul 8. METODE SECANT untuk Solusi Akar PERSAMAAN ALJABAR NON-LINIER TUNGGAL. A. Pendahuluan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODE NUMERIK

PRAKTIKUM 13 PENYELESAIAN PERSAMAAN ALJABAR

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP

PETUNJUK PRAKTIKUM MATLAB LANJUT

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS TINGKAT AKURASI SOFTWARE PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER DENGAN METODE FIXED POINT ITERATION DAN METODE BISECTION

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Langkah Penyelesaian Example 1) Tentukan nilai awal x 0 2) Hitung f(x 0 ) kemudian cek konvergensi f(x 0 ) 3) Tentukan fungsi f (x), kemudian hitung f

PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT

PRAKTIKUM 2 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Biseksi

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (TEKNIK KOMPUTASI)

METODE NEWTON TERMODIFIKASI UNTUK PENCARIAN AKAR PERSAMAAN NONLINEAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET 1 (TEKNIK KOMPUTASI)

METODE NUMERIK. ROBIA ASTUTI, M.Pd. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

KALKULUS 1. Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI /

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar

Pembahasan Simak UI Matematika Dasar 2012

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika Dasar

PENGERTIAN FUNGSI JENIS-JENIS FUNGSI PENGGAMBARAN GRAFIK FUNGSI

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

MODIFIKASI METODE NEWTON-RAPHSON UNTUK MENCARI SOLUSI PERSAMAAN LINEAR DAN NONLINEAR

FUNGSI DAN PERSAMAAN LINEAR. EvanRamdan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Metode Langsung Metode Langsung Eliminasi Gauss (EGAUSS) Metode Eliminasi Gauss Dekomposisi LU (DECOLU),

Analisis Riil II: Diferensiasi

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

Transkripsi:

BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINEAR METODE GRAFIK DAN TABULASI A. Tujuan a. Memahami Metode Grafik dan Tabulasi b. Mampu Menentukan nilai akar persamaan dengan Metode Grafik dan Tabulasi c. Mampu membuat program untuk menentukan nilai akar dengan Metode Grafik dan Tabulasi dengan Matlab B. Perangkat dan Materi a. Software Matlab b. Metode Grafik C. Dasar Teori Fungsi f di sini adalah fungsi atau persamaan tak linear. Nilai x = x 0 yang memenuhi (1) disebut akar persamaan atau fungsi tersebut. Sehingga x 0 di sini menggambarkan fungsi tersebut memotong sumbu-x di x = x 0. Persamaan atau fungsi f dapat berbentuk sebagai berikut: a. Persamaan aljabar atau polinomial f(x) = p n (x) = a n x n + a n-1 x n-1 + + a 1 x + a 0 b. Persamaan transenden Yaitu persamaan yang mengandung fungsi antara lain trigonometri, logaritma, atau eksponen Contoh: (i) e x + cos(x) = 0 (ii) ln(x) + log(x 2 ) = 0 c. Persamaan campuran Contoh: (i) x 3 sin(x) + x = 0 (ii) x 2 + log(x) = 0

Untuk polinomial derajat dua, persamaan dapat diselesaikan dengan rumus akar persamaan kuadrat. Misalkan bentuk persamaan kuadrat adalah: ax 2 + bx + c = 0 dapat dicari akarakarnya secara analitis dengan rumus berikut. x 12 = Untuk polinomial derajat tiga atau empat, rumus-rumus yang ada sangat kompleks dan jarang digunakan. Sedangkan untuk menyelesaikan polinomial dengan derajat yang lebih tinggi atau persamaan tak linear selain polinomial, tidak ada rumus yang dapat digunakan untuk menyelesaikannya. Metode Numerik memberikan cara-cara untuk menyelesaikan bentuk tersebut, yaitu metode hampiran. Penyelesaian numerik dilakukan dengan hampiran yang berurutan (metode iterasi), sedemikian sehingga setiap hasil adalah lebih teliti dari perkiraan sebelumnya. Dengan melakukan sejumlah proisedur iterasi yang dianggap cukup, akhirnya didapat hasil perkiraan yang mendekati hasil eksak (hasil yang benar) dengan toleransi kesalahan yang diijinkan.metode iterasi mempunyai keuntungan bahwa umumnya tidak sangat terpengaruh oleh merambatnya error pembulatan. a. LOKALISASI AKAR Lokasi akar persamaan tak linear diselidiki untuk memperoleh tebakan awal, yaitu: (a) Cara grafik Cara grafik ini dibedakan menjadi dua macam yaitu: (i) Cara grafik tunggal Misalkan f(x) = exp(-x) x

Gambar-1 bisa dibuat dengan Matlab sbb. x=-0.1:0.01:0.67; f=exp(-x) - x; x1=-0.2:0.01:1.5; y1=0.*x1; y2=-0.2:0.01:1.5;x2=0.*y2; plot(x,f,x1,y1,'r',x2,y2,'r'); axis([-0.2 1.5-0.2 1.5]); gtext('f(x)=exp(-x)-x'); gtext('akar'); Gambar-1 Dari Gambar-1, terlihat bahwa fungsi f(x) = exp(-x) x memotong sumbu-x, yaitu (x 0,0). Titik perpotongan tersebut, absisnya (nilai x 0 ) merupakan akar dari f(x 0 ) = exp(-x 0 ) x 0 = 0. (ii) Cara grafik ganda Misalkan f(x) = exp(-x) x dan f 1 (x) = exp(x), f 2 (x) = x, maka f(x) = f 1 (x) - f 2 (x)

Gambar-2 bisa dibuat dengan Matlab sbb. x=-0.1:0.01:2.5; f1=exp(-x); f2=x; x1=-0.2:0.01:2.5; y1=0.*x1; y2=-0.2:0.01:1.5;x2=0.*y2; plot(x,f1,x,f2,x1,y1,'r',x2,y2,'r'); axis([-0.2 2.5-0.2 1.5]); gtext('f1(x)=exp(-x)'); gtext('f2(x)=x'); gtext('akar'); Gambar-2 Dari Gambar-2, terlihat bahwa fungsi f 1 dan f 2 saling berpotongan, yaitu (x 0, y 0 ). Titik perpotongan tersebut, absisnya (nilai x 0 ) merupakan akar dari

f(x 0 ) = exp(-x 0 ) x 0 = 0. (b) Cara tabulasi Nilai-nilai fungsi pada interval yang diminati dihitung dengan membagi interval tersebut menjadi sub interval sub interval, dan nilai-nilai tersebut ditulis dalam bentuk tabulasi. Jika pada suatu interval nilai fungsi berubah tanda, maka pada interval tersebut ada akar. Misalkan f(x) = exp(-x) x, kemudian dibuat tabulasi dengan bantuan Matlab, yaitu: fprintf(' x f(x) tanda\n'); fprintf('------------------\n'); i=1;beda=0.1; for x=0:beda:1; f=exp(-x) - x; fprintf('%3.1f %6.3f',x,f); if sign(f)< 0 tanda(i)='-'; fprintf(' %s\n',tanda(i)); else if sign(f)> 0 tanda(i)='+'; fprintf(' %s\n',tanda(i)); else tanda(i)='0'; fprintf(' %s\n',tanda(i)); end; end; i=i+1; end; i=1;

for x=0:0.1:1; if tanda(i)=='0' fprintf('akarnya adalah = %6.4f\n',x); else if i >1 if tanda(i)~= tanda(i-1) a=x-beda; b=x; fprintf('akar ada di interval [%3.1f, %3.1f]\n', a,b); end; end; end; i=i+1; end; maka hasil tabulasinya adalah sbb. x f(x) tanda ------------------ 0.0 1.000 + 0.1 0.805 + 0.2 0.619 + 0.3 0.441 + 0.4 0.270 + 0.5 0.107 + 0.6-0.051-0.7 0.203-0.8-0.351 -

0.9-0.493-1.0-0.632 - Akar ada di interval [0.5, 0.6] Latihan. Cari akar persamaan tak linier dengan metode garfik dan tabulasi : 3 1. f ( x) 2x 3 2. f ( x) (2x 1) coba dikembangkan dengan mencari sendiri persamaan tak linier yang dapatdiselesaikan dengan metode grafik dan tabulasi.

METODE BISEKSI A. Tujuan a. Memahami Metode Biseksi b. Mampu Menentukan nilai akar persamaan dengan Metode Biseksi c. Mampu membuat program untuk menentukan nilai akar dengan Metode Biseksi dengan Matlab B. Perangkat dan Materi d. Software Matlab c. Metode Biseksi C. Dasar Teori Metode Bisection (Setengah Interval) Landasan utama dari metode ini adalah menentukan suatu interval dalam suatu fungsi dimananilai fungsi dari ujung-ujungnya(batas bawah dan batas atas) harus berbeda tanda untuk menunjukkan bahwa fungsi tersebut memotong sumbu horisontal, kemudian interval tersebut dipecah menjadi dua bagian yang sama untuk mendekati titik potong dengan sumbu horisontal. Di dalam aplikasinya, langkah awal yang dilakukan adalah menetapkan nilai sembarang a dan b sebagai batas bawah dan batas atas interval nilai fungsi yang dicari. Titik a dan b memberikan harga bagi fungsi f(x) untuk x = a dan x = b. Selanjutnya adalah memeriksa apakah f(a).f(b)<0, jika demikian maka terdapat akar fungsi dalam interval yang ditinjau. Jika tidak, maka nilai a dan b ditetapkan lagi sedemikian rupa sehingga terpenuhi ketentuan perkalian f(a).f(b)<0, yaitu nilai f(a) dan f(b) mempunyai tanda yang berbeda. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai tengah interval a dan b dengan rumus m=(a+b)/2, lalu diperiksa apakah nilai mutlak f(m)< toleransi(misal 6 10 ). Jika benar, nilai x = m adalah solusi yang dicari (akar dari persamaan tersebut). tidak terpenuhi, ditetapkan batasan baru dengan mengganti nilai b=m apabila f(a).f(m)<0, dan mengganti a=m bila f(a).f(m)>0 seperti terlihat pada Gambar 3.1 Proses menemukan mbaru dilakukan seperti prosedur yang telah dijelaskan. Jika

Secara sederhana dari langkah-langkah yang dijelaskan di atas dapat disusun suatu algoritma program sebagai berikut: 1. Tentukan fungsi f(x), batas bawah a, batas atas b, toleransi, dan jumlah iterasi maksimum. 2. Hitung f(a) dan f(b). 3. Periksa apakah f(a).f(b)> 0; jika ya, keluar dari progam karena pada interval yang diberikan tidak terdapat akar persamaan. 4. Hitung nilai m = (a+b)/2. 5. Jika nilai mutlak f(m) < toleransi, tuliskan m sebagai hasil perhitungan, dan akhiri program; jika tidak, lanjutkan ke langkah berikutnya. 6. Jika jumlah iterasi > iterasi maksimum, akhiri program. 7. Jika f(a).f(m)<0, maka b=m, jika tidak, a = m. 8. Kembali ke langkah (2). Contoh: Persamaan, f ( x) x x 5. cari akarnya! Langkah 1: Nilai awal: batas bawah a=2, batas atas b=3, sehingga: f(2)=22-5= -1 f(3)=33-5=22 m=(2+3)/2=2.5 f(2.5)=(2.5)2.5-5= 4.8821 > 0.000001 Langkah 2: karena f(a).f(m)= (-1)(4.8821) < 0, maka b=m, sehingga: a=2 _ f(2)=22-5= -1 b=2.5 _ f(2.5)=(2.5)2.5-5=4.8821 m=(2+2.5)/2=2.25 f(2.25)=(2.25)2.25-5= 1.2003 > 0.000001 Langkah 3: karena f(a).f(m)= (-1)(1.2003) < 0, maka b=m, sehingga: a=2 _ f(2)=22-5= -1 b=2.25 _ f(2.25)=(2.25)2.25-5=1.2003 m=(2+2.25)/2=2.125 f(2.125)=(2.125)2.125-5= -0.0382 > 0.000001 Langkah 4: karena f(a).f(m)= (-1)(-0.0382) > 0, maka a=m, sehingga: a=2.125 _ f(2.125)=22.125-5= -0.0382

b=2.25 _ f(2.25)=(2.25)2.25-5=1.2003 m=(2.125+2.25)/2=2.1875 f(2.1875)=(2.1875)2.1875-5= 0.5416 > 0.000001 Langkah 5: karena f(a).f(m)= (-0.0382)(0.5416) < 0, maka b=m,sehingga: a=2.125 _ f(2.125)=22.125-5= -0.0382 b=2.1875 _ f(2.1875)=(2.1875)2.1875-5=0.5416 m=(2.125+2.1875)/2=2.1563 f(2.1563)=(2.1563)2.1563-5= 0.2430 > 0.000001 Seterusnya sampai didapatkan f(m)<toleransi yang disyaratkan. Langkah-langkah tersebut disusun Dengan toleransi sebesar 10-6, pada langkah ke 23 iterasi berhenti dengan hasil x = 2.12937256693840. Contoh di atas bisa memberikan gambaran bahwa metode bisection cukup mudah untuk dipergunakan. Di bawah ini gambar diagram alir untuk proses perhitungan dengan menggunakan metode bisection. Implementasi dengan MATLAB:

function m= TengahInterval(f,a,b,n) % f=fungsi,a=nilai awal,b=nilai akhir,n=jumlah iterasi format long % format angka yang dipakai 15 digit di belakang koma fa = f(a); fb = f(b); if fa*fb > 0.0 % jika nilai f(a) dan f(b) sama tanda error('pesan kesalahan:sama tanda') end for i=1:n m=(a+b)/2; y=f(m); disp([m y]) % menampilkan m dan f(m) ke layar if abs(y) <= 0.000001 % toleransi dipenuhi (akar persamaan ditemukan) break % menghentikan iterasi end if fa*y < 0 b=m; else a=m; end end Cara menggunakan program di atas untuk menyelesaikan persoalan f ( x) x x 5 dalam MATLAB, di command window ketikkan perintah: >>f=inline( x^x-5 ) % mendefinisikan fungsi f ( x) x x 5 >>x=tengahinterval(f,-1,3,15) % memanggil file tengahint.m a=-1,b=3, iterasi=15 dari dua perintah di atas MATLAB akan memberikan jawaban: m y 1-4 2-1 2.50000000000000 4.88211768802618 2.25000000000000 1.20027091141992 2.12500000000000-0.03821735673994 2.18750000000000 0.54161544380854 2.15625000000000 0.24250328354650 2.14062500000000 0.09992110005946 2.13281250000000 0.03030574169645 2.12890625000000-0.00409119118124 2.13085937500000 0.01307328653945 2.12988281250000 0.00448256839976 2.12939453125000 0.00019357102259 2.12915039062500-0.00194933919712 2.12927246093750-0.00087801640156 x = 2.12927246093750

Metode Newton Raphson A. Tujuan d. Memahami Metode Newton Raphson e. Mampu Menentukan nilai akar persamaan dengan Metode Newton Raphson f. Mampu membuat program untuk menentukan nilai akar dengan Metode Newton Raphson dengan Matlab B. Perangkat dan Materi d. Software Matlab e. Metode Newton Raphson C. Dasar Teori Metode Newton Raphson Metode yang lebih baik dalam memilih g (x) adalah dengan membuat garis singgung dari f(x) untuk nilai x yang dipilih, dan dengan menggunakan besaran x dari perpotongan garis singgung terhadap absis sehingga diperoleh nilai xbaru. Metode ini diperlihatkan pada gambar berikut. Garis singgung f(xi) memotong di x i+1. Dari diagram di atas terlihat garis singgung terhadap f(x) adalah: Sehingga ' f ( xi ) 0 ( xi ) xi xi 1 f atau f ' f ( xi ) ( xi ) xi xi 1 f ( xi ) xi 1 xi dimana i = 0, 1,2,... ' f ( x ) i

Metode ini dikenal dengan Metode Newton-Raphson dan merupakan salah satu cara yang paling dikenal dalam metode penyelesaian fungsi f(x)=0. Keuntungan cara ini adalah sifat konvergensi kuadratik dalam proses iterasi. Contoh: 3 ' 2 Carilah akar dari fungsi f ( x) x 3x 20 maka f ( x) 3x 3 Dengan demikian rumus untuk menentukan akarnya adalah : 3 ( x 3x 20) xi 1 xi Perkiraan Awal x 2 0 5 ( x 3) Langkah 1: f (5) 5 x 1 5 3 ' f (5) 3(5) 3(5) 20 90 90 72 Langkah 2: 2 3 72 3.75 f (3.75) 3.75 ' f (3.75) 3(3.75) x 2 3 3(3.75) 20 21.84844 3 39.1875 21.4844 3.75 3.201754 39.1875 Dan seterusnya 2 Algoritma program untuk metode Newton-Raphson 1. Tentukan fungsi, x0, toleransi, dan jumlah iterasi maksimum. 2. Hitung xbaru = x f (x0)/f(x0). 3. Jika nilai mutlak fxbaru < toleransi, diperoleh xbaru sebagai hasil perhitungan; 4. jika tidak, lanjutkan ke langkah berikutnya. 5. Jika jumlah iterasi > iterasi maksimum, akhiri program. 6. x = xbaru, dan kembali ke langkah (2). Flow Chart Metode Newton Raphson

Implementasi dengan MATLAB function x = MetodeNewton(f,x0,n,tol) int i; f0=inline(char(f)); % menyelesaikan persoalan f(x) = 0 dengan Metode Newton g=inline(char(diff(f))); % dengan g sebagai fungsi turunannya. x = x0; i=0; % perkiraan awal x dengan nilai x0 fa=f0(x); while abs(fa) > tol % lakukan sampai toleransi tercapai fa=f0(x); fb=g(x); if fa == 0 or i=n return % program berhenti jika f(x) = 0 end x = x - fa./fb; % rumus Newton disp([i x fa]) % fa = f(x); i=i+1; end

Apabila di run dengan Command Window : f = x^3-3*x-20 >> f0=inline(char(f)) f0 = Inline function: f0(x) = x^3-3*x-20 >> g=inline(char(diff(f))) g = Inline function:h g(x) = 3*x^2-3 >> x=metodenewton(f,-2,20,0.000001) 0 0.4444-22.0000 1.0000-8.3806-21.2455 2.0000-5.5715-583.4706 3.0000-3.6161-176.2331 4.0000-2.0583-56.4347 5.0000 0.2637-22.5450 6.0000-7.1781-20.7728 7.0000-4.7482-368.3180 8.0000-3.0029-112.8032 9.0000-1.4202-38.0705 10.0000 4.6785-18.6037 11.0000 3.5875 68.3674 12.0000 3.1548 15.4078 13.0000 3.0828 1.9339 14.0000 3.0809 0.0487 15.0000 3.0809 0.0000 16.0000 3.0809 0.0000 x = 3.0809