FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA"

Transkripsi

1 No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 1 dari Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi: dapat memahami script files dan struktur pengaturan aliran. 2. Sub Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki sub kompetensi : a. Memahami tentang script files. b. Memahami tentang struktur pengaturan aliran. c. Memahami tentang operator relasi dan operator logika. d. Memahami tentang if-else-. e. Memahami tentang perintah switch. f. Memahami tentang perintah for. g. Memahami tentang perintah while. h. Memahami tentang perintah break. i. Memahami tentang perintah continue. j. Memahami tentang metode bisection. 3. Dasar Teori a. Script Files Permasalahan singkat adalah memecahkan masalah dengan mudah dan efisien pada command window MATLAB. Ketika kita mempunyai sebuah masalah kompleks, kita harus masuk kedalam beberapa perintah pada command window. Pada kasus ini, hal ini akan sulit untuk merubah satu nilai atau beberapa variabel atau perintah-perintah dan mengevaluasikannya kembali. Sudah tentu dengan masuk kedalam perintah command window, kita dapat masuk kedalam sebuah text file. Text file ini biasa disebut script files atau M-files. Nama-nama script file harus diakhir dengan ekstensi m seperti contoh.m. Untuk membuat sebuah script file, pilih menu FileNewScript (versi 2012) atau FileNewm-file (versi sebelumnya). Sebuah jela text editor akan muncul. Menggunakan editor ini, perintah-perintah MATLAB akan dapat dimasukkan. Seperti sebuah contoh memasukkan kode, % Akar kuadrat persamaan ax^2+bx+c=0 a=input('masukkan koefisien a: '); b=input('masukkan koefisien b: '); c=input('masukkan koefisien c: '); disc=b*b-4*a*c; x1=(-b+sqrt(disc))/(2*a);

2 No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 2 dari 14 x2=(-b-sqrt(disc))/(2*a); % Tampilan akar kuadrat disp(['akar persamaan kuadrat adalah ',num2str(x1),' dan ',num2str(x2)]) Pada kode ini, setiap text diikuti yang diikuti dengan simbol % merupakan komentar yang tidak dianggap sebagai kode program. Setelah memasukkan kode diatas, simpanlah file tersebut sebagai M-file sample.m. M-file ini akan dieksekusi ketika nama file pada command window MATLAB dituliskan. Seperti :» sample Ketika, ketika file tersebut menghasilkan keluaran 3, 2 dan 2 dimasukkan sebagai koefisien a, b dan c. Masukkan koefisien a: 3 Masukkan koefisien b: 2 Masukkan koefisien c: 2 Akar persamaan kuadrat adalah i dan i b. Struktur Pengaturan MATLAB adalah sistem interaktif dan sebuah bahasa program. Gambaran dasar seluruh bahasa program adalah kemampuan merubah urutan dimana instruksi-instruksi dapat dieksekusi dengan program. Jika anda menggunakan sedikitnya lebih dari satu bahasa program, anda akan menemukan bagian-bagian yang sama. MATLAB menawarkan beberapa struktur pengaturan aliran (flow-control structures). Seperti pernyataan if-else, switch, for, while, continue dan break. Sebelum pernyataan-pernyataan ini, kita akan menentukan hubungan dan operasi logika. c. Operator Relasi dan Operator Logika MATLAB, seperti bahasa program lainnya, memiliki operator relasi dan operator logika. Operator relasi MATLAB berupa : < lebih kecil dari pada <= lebih kecil dan sama dengan > lebih besar dari pada >= lebih besar dan sama dengan == sama dengan ~= tidak sama dengan

3 No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 3 dari 14 Operator-operator ini dapat digunakan untuk membandingkan isi nilai skalar maupun vektor/matriks yang ukurannya sama. Sebagai contoh buatlah vektor dan matriks berikut ini:» a=[ ];» b=[ ];» x=[3 6; 9 4];» y=[1 9; 5 4]; Perintah yang diikuti» hasil=a>=b hasil = Adalah membandingkan apakah elemen a lebih besar atau sama dengan elemen pada b. Jika elemen tersebut lebih besar dari atau sama, maka menghasilkan nilai 1, jika salah menghasilkan nilai 0. 1 dan 0 digunakan untuk menyatakan relasinya benar atau salah. Contoh lain:» hasil=x~=y hasil = menyatakan kebenaran relasi elemen x tidak sama dengan elemen pada y.» hasil=x-(x~=y) hasil = Merupakan pengurangan matriks x dengan resultan matriks x~=y (ditentukan diatas).

4 No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 4 dari 14 Ekspresi perintah di Matlab juga dapat disusun dari hubungan ungkapan yang dibentuk dari hubungan operator relasi dikombinasikan dengan operator logika: & and operator or operator ~ not operator Sebagai berikut:» hasil=(x>=4)&(y==x) hasil = Perhatikan urutan operator menyatakan urutan operasi. Urutan yang tertinggi akan dihitung terlebih dahulu. Bila anda menginginkan urutan yang lain, gunakan tanda kurung untuk mengubah urutan perhitungan. ^,.^,,. tertinggi *,.*, /,./, \ +, -, ~ >, <, >=, <=, ==, ~=, & terah d. If-else- Pernyataan if-else- digunakan untuk membuat keputusan dan pemilihan aliran perintah eksekusi pada sebuah program. Struktur sederhana if-else- adalah, if expression commands dimana perintah-perintah akan dieksekusi jika seluruh elemen pada ungkapan adalah benar. Seperti contoh,» A=[1 2; -3 6];» if det(a)>0 Ainv=inv(A); disp(ainv)

5 menampilkan FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 5 dari Dimana determinan A adalah bilangan positif. Bentuk lainnya adalah if else expression commands-1 commands-2 dimana perintah-1 dieksekusi ketika expression bernilai benar, jika salah jalankan perintah-2. Sebagai contoh:» x=[ ];» y=[ ];» if y>x disp(x) else disp(y) Keluarannya adalah Bagian else perintah if dieksekusi dan array y ditampilkan karena nilai y>x adalah salah (karena elemen ketiga y tidak lebih besar dari pada elemen ketiga x). Dengan mengikuti pernyataan umum if-else-. if elseif. expression-1 commands-1 expression-2 commands-2

6 No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 6 dari 14.. elseif else expression-(n-1) commands-(n-1) commands-n Pernyataan ini dipakai pada saat kita mempunyai tiga atau lebih pilihan, dengan perintah ke-i yang diasosiasikan dengan kebenaran ungkapan ke-i. Jika tidak ada ungkapan true, perintah perintah pada bagian else akan dieksekusi. Seperti contoh, %Menentukan akar persamaan kuadrat %ax^2+bx+c=0 a=input('masukkan koefisien a: '); b=input('masukkan koefisien b: '); c=input('masukkan koefisien c: '); disc=b*b-4*a*c; x1=(-b+sqrt(disc))/(2*a); x2=(-b-sqrt(disc))/(2*a); % Tampilan akar persamaan kuadrat dengan pesan pek if disc==0 disp(['akar kuadrat adalah ', num2str(x1)]) elseif disc<0 disp(['akar kuadrat adalah bilangan kompleks ', num2str(x1),' and ', num2str(x2)]) else disp([akar kuadrat adalah bilangan riil ',num2str(x1),' and ', num2str(x2)]) dengan mengikuti keluaran yang ditampilkan kemudian perintah eksekusi seperti contoh dibawah ini, e. Switch Masukkan koefisien a: 2 Masukkan koefisien b: -3 Masukkan koefisien c: -5 Akar kuadrat adalah bilangan riil 2.5 dan 1 Pernyataan switch statement juga dapat digunakan untuk implementasi struktur pilihan. Walaupun pernyataan switch tidak umum dipakai seperti

7 No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 7 dari 14 pernyataan if, pernyataan swicth digunakan dalam menerangkan implementasi perintah. Bentuk umum seperti : switch (selector) case label-1 commands-1 case label-2 commands-2... case label-n commands-n otherwise commands-m dimana bagian lainnya merupakan pilihan. Ketika pernyataan switch dieksekusi, selector dapat dievaluasi; jika nilai ini pada label adalah i, kemudian perintah-i dieksekusi dan kelanjutan pernyataan eksekusi diikuti pernyataan. Jika nilai selektor tidak ada pada daftar label, kemudian perintah khusus lainnya dapat dieksekusi. Sebagai contoh buatlah script file berikut ini dan simpan sebagai file makan.m: disp( Menu Makanan ) disp( 1. Bakso ) disp( 2. Mie Ayam ) disp( 3. Sate ) menu = input( Pilihlah menu makanan : ) switch (menu) case 1 disp( Harga Bakso Rp 7000 ) case 2 disp( Harga Mie Ayam Rp 5000 ) case 3 disp( Harga Sate Rp ) otherwise disp( Menu yang anda pilih tidak ada ) contoh lain:»a=[ ];

8 No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 8 dari 14»switch (det(a)) case 1 b=a'; disp(b) case 2 b=a*a; disp(b) perintah diatas akan menghitung perkalian matriks a dan menampilkannya sebagai, Karena determinan matriks diatas adalah 2. f. Perintah for Untuk melakukan perulangan dalam jumlah yang tetap, kita dapat menggunakan perintah for, dengan format: for x=array commands Perintah perintah yang dieksekusi pada seluruh nilai x dimana array kolom ke-i menandakan x pada setiap iterasi. Sebagai contoh,» k=1;» for num=[ ] disp(['elemen ke-',num2str(k), ' adalah ', num2str(num)]) k=k+1; dimana keluarannya adalah elemen ke-1 adalah 6 elemen ke-2 adalah 37 elemen ke-3 adalah 23 elemen ke-4 adalah -1

9 No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 9 dari 14 Dengan mengikuti contoh berikut:» sum(1)=1;» for n=2:10 sum(n)=sum(n-1)+n;» disp(sum) Maka akan terbentuk sebuah vektor sum yang panjangnya bertambah menjadi 10 kolom yaitu sum = [ ] Selanjutnya:» for i=1:5 for j=1:5 if i>j a(i,j)=-1; elseif i<j a(i,j)=1; else a(i,j)=0; Kode kode diatas membentuk matriks a dalam bentuk: Contoh berikutnya pada bagian ini :» k=1;» for n=0:0.2:1 x(k)=n; f(k)=n*n; k=k+1;

10 No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 10 dari 14 Kode-kode ini mengevaluasikan fungsi f(x)=x 2 untuk nilai x pada interval [0, 1] dengan penambahan nilai adalah 0.2. Contoh ini juga dapat dituliskan sebagai,» x=0:0.2:1;» f=x.*x; Kedua kode membentuk vektor baris x dan f. Tetapi solusi kedua sangat ringkas dan perangkat MATLAB dapat digunakan. Serta kode tersebut dapat bekerja dengan cepat. Alasan ini, apabila terdapat sebuah array yang sama atau pekatan matrik MATLAB, for loop seharusnya dapat dihindari. g. Perintah while Bentuk umum loop while adalah while expression commands dan pada contoh di bawah ini perintah eksekusi dijalankan selama x lebih besar atau sama dengan nol.» y=zeros(1,2);» x=[2 3];» while x>=0 y=y+x; x=x-1; disp(y) dan keluaran vektor y pada setiap eksekusi while loop adalah, h. Break Pernyataan break dapat dipakai untuk mengakhiri proses eksekusi forloop atau while-loop. Pada contoh di bawah ini pernyataan break dipakai untuk keluar dari while-loop.» y=zeros(1,2);

11 No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 11 dari 14» x=[2 3];» while x>=0 y=y+x; x=x-1; if y>=3 break disp(y) menghasilkan keluaran 2 3 Ungkapan y>=3 bernilai true untuk seluruh elemen y sehingga while-loop berakhir. i. Continue Pernyataan continue dapat dipakai untuk melewatkan pengaturan iterasi berikutnya dari pernyataan for-loop atau while-loop. Kembali menentukan contoh yang telah diberikan pada bagian sebelumnya. Dengan mengikuti contoh continue digunakan untuk melewatkan beberapa iterasi.»y=zeros(1,2);»x=[2 3];»while x>=0 y=y+x; x=x-1; if y<=3 continue disp(y) dan keluarannya adalah

12 No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 12 dari 14 Vektor (2, 3) tidak akan menampilkan ungkapan awal y<=3 adalah true untuk seluruh elemen y dan melewatkan iterasi berikutnya. j. Contoh Pada Metode Bisection Pada bagian ini, diimplementasikan metode bisection yang mekati akar persamaan f(x)=0 pada interval [a,b]. kode program yang mengacu pada setiap buku metode numerik adalah sebagai berikut: % approximates the positive root of the equation % x*x-64=0 (exact root is 8) by using bisection % method. % inputs: a and b are left and right points % tole is the error estimate for the root % % a=input('enter the left point a: '); b=input('enter the right point b: '); tole=input('enter the tolerance : '); fprintf('\n'); ya=a*a-64; yb=b*b-64; if ya*yb>0 break else fprintf('left point Midpoint Right point Exact error\n') while abs(b-a)>=tole c=(a+b)/2; yc=c*c-64; fprintf('%8.5f %8.5f %8.5f %8.5f \n',a,c,b,c-8) if yc==0 a=c; b=c; elseif yb*yc>0 b=c; yb=yc; else a=c; ya=yc;

13 No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 13 dari 14 fprintf('\napproximate root is: %8.5f\n', c) Setelah memasukkan kode diatas, dan menyimpan file tersebut sebagai script file bisect.m, maka dapat dilakukan eksekusi file pada waktu kapanpun dengan cara menuliskan nama program tersebut. Dengan mengikuti contoh program yang telah dijalankan.» bisect Enter the left point a: 0 Enter the right point b: 10 Enter the tolerance : 0.01 Left point Midpoint Right point Exact error Approximate root is: Tugas 1. Bukalah bagian clear pada Command Window, Command History dan Workspace pada MATLAB. 2. Diberikan deret: e x 2 3 x x x ! 2! 3! Tuliskan perintah MATLAB untuk menentukan jumlah deret apabila bagian nilai sekarang lebih besar daripada variabel tol. Program anda seharusnya memasukkan nilai x dan tol dan keluarannya diharuskan memberikan pesan. Hasil program seharusnya diuji dengan fungsi MATLAB log. 3. Tuliskan perintah MATLAB untuk membentuk matrik.

14 No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 14 dari 14 d t s d t s d t 0 Perintah program anda digunakan oleh pemakai untuk memasukkan setiap nilai d, t dan s. 4. Tuliskanlah perintah MATLAB untuk melaksanakan perintah dibawah: Memasukkan nilai integer N (N 30) dan integer N kedalam array. 0 0 s d t s d Hitunglah nilai keluaran rata-rata aritmatik. Simpanlah elemen matrik yang lebih besar dari rata-rata masukan array kedalam array lainnya. Tampilkanlah array yang baru.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LSKD/EKO/DEL221/1 Revisi : 2 Tgl : 27/11/212 Hal 1 dari 13 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi: dapat memahami script files dan struktur pengaturan aliran.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (TEKNIK KOMPUTASI)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (TEKNIK KOMPUTASI) No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 03 Tgl : 11/12/2012 Hal 1 dari 6 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi: dapat memahami fungsi terdefinisi bagi pemakai. 2. Sub

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : - Hal 1 dari 12 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi: dapat memahami input, output dan grafik pada. 2. Sub Kompetensi

Lebih terperinci

BAB 6 KONTROL ALIRAN

BAB 6 KONTROL ALIRAN BAB 6 KONTROL ALIRAN Pahuluan Ada delapan pernyataan kontrol kali yang disediakan di dalam Matlab. Kedelapan pernyataan tersebut antara lain 1. if, termasuk di dalamnya pernyataan else dan elseif. Pernyataan

Lebih terperinci

MODUL 1. Command History Window ini berfungsi untuk menyimpan perintah-perintah apa saja yang sebelumnya dilakukan oleh pengguna terhadap matlab.

MODUL 1. Command History Window ini berfungsi untuk menyimpan perintah-perintah apa saja yang sebelumnya dilakukan oleh pengguna terhadap matlab. MODUL 1 1. Pahuluan Matlab merupakan bahasa pemrograman yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang sudah ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic maupun C++.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (TEKNIK KOMPUTASI)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (TEKNIK KOMPUTASI) No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : - Hal 1 dari 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi: dapat memahami vector dan komputasi vector. 2. Sub Kompetensi Setelah

Lebih terperinci

BAB 6 KONTROL ALIRAN

BAB 6 KONTROL ALIRAN BAB 6 KONTROL ALIRAN Pahuluan Ada delapan pernyataan kontrol kali yang disediakan di dalam Matlab. Kedelapan pernyataan tersebut antara lain 1. if, termasuk di dalamnya pernyataan else dan elseif. Pernyataan

Lebih terperinci

PENGENALAN MATLAB UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 06 Maret 2017

PENGENALAN MATLAB UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 06 Maret 2017 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER PENGENALAN MATLAB ILHAM SAIFUDIN Senin, 06 Maret 2017 Universitas Muhammadiyah Jember Ilham Saifudin MI MATEMATIKA DASAR

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET 1 (TEKNIK KOMPUTASI)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET 1 (TEKNIK KOMPUTASI) No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 03 Tgl : 30/10/2012 Hal 1 dari 8 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi dapat memahami operasi matematika sederhana pada Matlab.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M.

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M. i KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk memudahkan siapa saja yang ingin belajar MATLAB terutama bagi yang baru mengenal MATLAB. Buku ini sangat cocok untuk pemula terutama untuk pelajar yang sedang menempuh

Lebih terperinci

Selection, Looping, Branching

Selection, Looping, Branching Selection, Looping, Branching Struktur If untuk membuat percabangan alur program dengan satu pilihan saja dapat mengatur apakah sebuah perintah akan dijalankan atau tidak tergantung kepada kondisinya setidaknya

Lebih terperinci

Modul 2 Kontrol Program. Tujuan Memahami logika alur program Mampu menggunakan sintaks kontrol program dalam pemrograman

Modul 2 Kontrol Program. Tujuan Memahami logika alur program Mampu menggunakan sintaks kontrol program dalam pemrograman Modul 2 Kontrol Program Tujuan Memahami logika alur program Mampu menggunakan sintaks kontrol program dalam pemrograman Teori dasar dan Praktikum Matlab bisa berlaku seperti bahasa pemrograman C ataupun

Lebih terperinci

Dasar-dasar MATLAB. by Jusak Irawan, STIKOM Surabaya

Dasar-dasar MATLAB. by Jusak Irawan, STIKOM Surabaya Dasar-dasar MATLAB by Jusak Irawan, STIKOM Surabaya Perintah-Perintah Dasar MATLAB akan memberikan respons secara langsung terhadap ekspresi apapun yang diketikkan pada editor MATLAB. Sebagai contoh: >>

Lebih terperinci

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python Objektif: 1. Mahasiswa mengetahui percabangan dan perulangan pada Python. 2. Mahasiswa mengetahui bentuk umum dari percabangan dan perulangan pada Python.

Lebih terperinci

BAB 6 KONTROL ALIRAN

BAB 6 KONTROL ALIRAN BAB 6 KONTROL ALIRAN Ada delapan pernyataan kontrol kali yang disediakan di dalam Matlab. Kedelapan pernyataan tersebut antara lain 1. if, termasuk di dalamnya pernyataan dan if. Pernyataan ini menjalankan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PEMROGRAMAN KOMPUTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PEMROGRAMAN KOMPUTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PEMROGRAMAN KOMPUTER Mata Kuliah: Pemrograman Komputer Semester: 4, Kode: KMM 162 Program Studi: Pendidikan Matematika Dosen: Khairul Umam, S.Si, M.Sc.Ed Capaian Pembelajaran:

Lebih terperinci

A. Dasar Teori. Urutan (Sequence) Pemilihan (Selection) Pengulangan (Iteration) Pernyataan Kondisional (If Statement)

A. Dasar Teori. Urutan (Sequence) Pemilihan (Selection) Pengulangan (Iteration) Pernyataan Kondisional (If Statement) A. Dasar Teori PHP melakukan eksekusi perintah mulai dari baris pertama kemudian ke baris berikutnya, sampai baris yang terakhir. Struktur kontrol digunakan untuk mengatur alur logika program agar sesuiai

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman. Kondisi dan Perulangan. By : Hendri Sopryadi, S.Kom, M.T.I

Dasar Pemrograman. Kondisi dan Perulangan. By : Hendri Sopryadi, S.Kom, M.T.I Dasar Pemrograman Kondisi dan Perulangan By : Hendri Sopryadi, S.Kom, M.T.I Kondisi dan Perulangan Pendahuluan Dalam sebuah proses program, biasanya terdapat kode penyeleksian kondisi, kode pengulangan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved 1 Pengenalan Matlab Pendahuluan Matlab adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk analisis dan visualisasi data. Matlab didesain untuk mengolah data dengan menggunakan operasi matriks. Matlab juga

Lebih terperinci

MATERI KULIAH 25 NOVEMBER DESEMBER 2015 Sri Istiyari Uswatun Chasanah G Struktur aliran atau bagan program kontrol.

MATERI KULIAH 25 NOVEMBER DESEMBER 2015 Sri Istiyari Uswatun Chasanah G Struktur aliran atau bagan program kontrol. MATERI KULIAH 25 NOVEMBER 2015 10 DESEMBER 2015 Sri Istiyari Uswatun Chasanah G551150341 Selama kita belajar Scilab, kita sudah mengetahui sedikit tentang bahasa pemrograman Scilab, seperti membuat beberapa

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN MATLAB

MODUL I PENGENALAN MATLAB MODUL I PENGENALAN MATLAB 1. Apa Matlab itu? Matlab merupakan bahasa pemrograman dengan kemampuan tinggi dalam bidang komputasi. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman.

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN Praktikum 5 (1/3) PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang operator kondisi (operator relasi dan logika) 2. Menjelaskan penggunaan pernyataan if 3. Menjelaskan penggunaan pernyataan if-else

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 9 KONTROL ALIRAN

PRAKTIKUM 9 KONTROL ALIRAN PRAKTIKUM 9 KONTROL ALIRAN Pahuluan Ada delapan pernyataan kontrol kali yang disediakan di dalam Matlab. Kedelapan pernyataan tersebut antara lain 1. if, termasuk di dalamnya pernyataan dan if. Pernyataan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN

PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN Obektif: Praktikan mengetahui arra, percabangan, dan perulangan pada Java. Praktikan mengetahui bentuk umum

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET BAHASA PEMROGRAMAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET BAHASA PEMROGRAMAN 1. Kompetensi FAKULTAS TEKNIK No. LST/EKA/EKA255/03 Revisi : 00 Tgl : 8 Sept 2014 Hal 1 dari 5 Setelah melaksanakan praktek mahasiswa diharapkan mampu : a. Menjelaskan tentang operator kondisi (operator

Lebih terperinci

A.Firmansyah 1. Pendahuluan. 2. Lingkungan Kerja Matlab. Lisensi Dokumen: 2.1 Beberapa Bagian dari Window Matlab

A.Firmansyah 1. Pendahuluan. 2. Lingkungan Kerja Matlab. Lisensi Dokumen: 2.1 Beberapa Bagian dari Window Matlab Dasar-dasar Pemrograman Matlab A.Firmansyah firman03@gmail.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

Lebih terperinci

Bab 3. Decision 1 (Pengambilan Keputusan)

Bab 3. Decision 1 (Pengambilan Keputusan) Bab 3. Decision 1 (Pengambilan Keputusan) Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Overview Kondisi & Operator Kondisi Operator Relasi Operator Logika Prioritas Operator Relasi & Logika

Lebih terperinci

Andry Pujiriyanto

Andry Pujiriyanto Cepat Mahir Matlab Andry Pujiriyanto andrypuji@hmgm.geoph.itb.ac.id Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan. Konsep Pemrograman Oleh Tita Karlita

Pengambilan Keputusan. Konsep Pemrograman Oleh Tita Karlita Pengambilan Keputusan Konsep Pemrograman Oleh Tita Karlita Topik Menjelaskan tentang operator kondisi (operator relasi dan logika) Menjelaskan penggunaan pernyataan if Menjelaskan penggunaan pernyataan

Lebih terperinci

4.1. Pernyataan Kondisi dan Perulangan Pernyataan kondisi digunakan apabila kita ingin membandingkan atau mengetahui nilai suatu objek.

4.1. Pernyataan Kondisi dan Perulangan Pernyataan kondisi digunakan apabila kita ingin membandingkan atau mengetahui nilai suatu objek. 4.1. Pernyataan Kondisi dan Perulangan Pernyataan kondisi digunakan apabila kita ingin membandingkan atau mengetahui nilai suatu objek. 4.2. Perintah If Perintah If adalah sesuatu yang paling penting pada

Lebih terperinci

CONTROL FLOW. 4.1.Loop for

CONTROL FLOW. 4.1.Loop for CONTROL FLOW 47 BAB 4 CONTROL FLOW Untuk mengatur jalannya eksekusi dari statement di dalam script/m-file maka diperlukan adanya kontrol program. Kontrol program sangat berguna karena memungkinkan komputansikomputansi

Lebih terperinci

Pemrograman pada MATLAB

Pemrograman pada MATLAB Pemrograman pada MATLAB 5.1 Struktur dan Tipe Data Sebelum membahas tentang pemrograman, akan lebih baik jika kita mengetahui tentang struktur data dan tipenya dalam MATLAB. Tipe data yang digunakan pada

Lebih terperinci

Web Programming. Pengenalan PHP

Web Programming. Pengenalan PHP Web Programming Pengenalan PHP Pokok Bahasan Pengenalan PHP Tag-tag Dasar PHP Struktur Kontrol Pengenalan PHP (1) Situs/web dapat dikategorikan menjadi dua yaitu web statis dan web dinamis/interaktif.

Lebih terperinci

Laporan Praktikum 14 (3) ( ) Metode Komputasi Matematika. Catatan Video, Bahan Relevan dan Buku Syaifudin. Syarif Abdullah (G )

Laporan Praktikum 14 (3) ( ) Metode Komputasi Matematika. Catatan Video, Bahan Relevan dan Buku Syaifudin. Syarif Abdullah (G ) Laporan Praktikum 14 (3) (19-01-2015) Metode Komputasi Matematika Perulangan dan Kondisional Catatan Video, Bahan Relevan dan Buku Syaifudin Syarif Abdullah (G551150381) Matematika Terapan FMIPA Institut

Lebih terperinci

BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINEAR

BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINEAR BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINEAR METODE GRAFIK DAN TABULASI A. Tujuan a. Memahami Metode Grafik dan Tabulasi b. Mampu Menentukan nilai akar persamaan dengan Metode Grafik dan Tabulasi c. Mampu membuat

Lebih terperinci

PHP mendukung komentar yang digunakan pada C, C++ dan Shell Unix. Sebagai contoh:

PHP mendukung komentar yang digunakan pada C, C++ dan Shell Unix. Sebagai contoh: Perintah Dasar Tag PHP Ketika PHP membaca suatu file, proses akan berlangsung hingga ditemukan tag khusus yang berfungsi sebagai tanda dimulainya interpretasi teks tersebut sebagai kode PHP. PHP akan menjalankan

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer 2. Catatan Kuliah. Lusiana Prastiwi. Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Dr.

Aplikasi Komputer 2. Catatan Kuliah. Lusiana Prastiwi. Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Dr. Catatan Kuliah Prastiwi Universitas Dr. Soetomo Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Materi Kuliah Dan Referensi Materi Kuliah Dan Referensi Materi kuliah : Materi Kuliah Dan

Lebih terperinci

Turbo C adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C

Turbo C adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C 1. Pendahuluan Lingkungan Turbo C++ 4.5 Turbo C++ 4.5 adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C++ 4.5. 1 2 3 4 1 : Menu Utama

Lebih terperinci

Sebelum membahas mengenai pemrograman LabVIEW, sebaiknya pembaca mengenal istilah istilah penting berikut ini.

Sebelum membahas mengenai pemrograman LabVIEW, sebaiknya pembaca mengenal istilah istilah penting berikut ini. Pemrograman LabVIEW 6.1 Istilah-Istilah Penting Sebelum membahas mengenai pemrograman LabVIEW, sebaiknya pembaca mengenal istilah istilah penting berikut ini. 1. G: dari kata graphical, merupakan sebutan

Lebih terperinci

Decission : if & if else

Decission : if & if else PRAKTIKUM 5 Decission : if & if else A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan tentang operator kondisi (operator relasi dan logika) 2. Menjelaskan penggunaan pernyataan if 3. Menjelaskan penggunaan pernyataan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PEMOGRAMAN KOMPUTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PEMOGRAMAN KOMPUTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PEMOGRAMAN KOMPUTER Mata Kuliah: Pemograman Komputer Semester : 4 (Empat); Kode : KMM 162; SKS : 3 (Tiga) Program Studi : Pendidikan Matematika Dosen : Khairul Umam,

Lebih terperinci

MATERI IV ARRAY. Materi Praktikum Pemograman Bahasa C++ dengan menggunakan variabel Array

MATERI IV ARRAY. Materi Praktikum Pemograman Bahasa C++ dengan menggunakan variabel Array MATERI IV ARRAY Materi Praktikum Pemograman Bahasa C++ dengan menggunakan variabel Array Durasi 180 menit TIU/TIK 1. Pendahuluan 2. Deklarasi Variabel Array 3. Array Berdimensi Satu 4. Array Berdimensi

Lebih terperinci

BAB VII DASAR-DASAR PHP

BAB VII DASAR-DASAR PHP BAB VII DASAR-DASAR PHP A. KOMPETENSI DASAR Memahami struktur dasar dokumen PHP. Mampu membuat dokumen PHP yang baik dan benar. Mampu memanfaatkan elemen-elemen dasar untuk mengolah dan menampilkan informasi.

Lebih terperinci

KENDALI PROSES. Untuk mengatur arus program, pemrograman java menyediakan struktur perulangan (looping), kondisional, percabangan, dan lompatan.

KENDALI PROSES. Untuk mengatur arus program, pemrograman java menyediakan struktur perulangan (looping), kondisional, percabangan, dan lompatan. KENDALI PROSES Untuk mengatur arus program, pemrograman java menyediakan struktur perulangan (looping), kondisional, percabangan, dan lompatan. PERINTAH KONDISIONAL Pemrograman Java memiliki 2 Decision-making

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 4 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PRAKTIKUM 4 PENGAMBILAN KEPUTUSAN PRAKTIKUM 4 PENGAMBILAN KEPUTUSAN A TUJUAN 1 Menjelaskan tentang operator kondisi (operator relasi dan logika) 2 Menjelaskan penggunaan pernyataan if 3 Menjelaskan penggunaan pernyataan if- 4 Menjelaskan

Lebih terperinci

OPERATOR DAN STATEMEN I/O

OPERATOR DAN STATEMEN I/O OPERATOR DAN STATEMEN I/O PEMROGRAMAN TURBO C++ OPERATOR Operator adalah symbol yang biasa dilibatkan dalam program untuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi. OPERATOR PENUGASAN Operator Penugasan

Lebih terperinci

Control Structure. Dasar Pemrograman C Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti Oktober 2009

Control Structure. Dasar Pemrograman C Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti Oktober 2009 Control Structure Dasar Pemrograman C Mikrokontroler AVR Hendawan Soebhakti Oktober 2009 Kategori Control Structure Bahasa C menyediakan empat kategori control structures: sequential, selection, iteration

Lebih terperinci

Saifoe El Unas 2. Free Format

Saifoe El Unas 2. Free Format Saifoe El Unas FPS 4.0 mempunyai 2 macam format penulisan program yg dapat dipilih oleh programmer : 1. Fixed Format Menggunakan standar Fortran 77. 2. Free Format Menggunakan standar Fortran 90. 1 Program

Lebih terperinci

3. Struktur Perulangan dalam C++

3. Struktur Perulangan dalam C++ 3. Struktur Perulangan dalam C++ Obyektif Praktikum : Mengerti struktur perulangan dalam C++ Dapat menggunakan struktur perulangan berdasarkan penggunaannya Struktur perulangan (loops) Loops merupakan

Lebih terperinci

Zaid Romegar Mair Lisensi Dokumen: Gambaran umum : Break statement

Zaid Romegar Mair  Lisensi Dokumen: Gambaran umum : Break statement Zaid Romegar Mair romegardm@gmail.com http://mairzaid.wordpress.com Lisensi Dokumen: Seluruh kumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

Lebih terperinci

BAB V. STATEMEN KONTROL

BAB V. STATEMEN KONTROL BAB V. STATEMEN KONTROL Statemen kontrol digunakan untuk mengatur jalannya alur program sesuai dengan yang diinginkan. Statemen ini dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu pemilihan, pengulangan dan peloncatan

Lebih terperinci

a. TRUE b. FALSE c. Jawaban A dan B keduanya dimungkinkan benar d. Tidak dapat ditentukan e. Tidak ada jawaban di antara A, B, C, D yang benar

a. TRUE b. FALSE c. Jawaban A dan B keduanya dimungkinkan benar d. Tidak dapat ditentukan e. Tidak ada jawaban di antara A, B, C, D yang benar Bidang Studi : Informatika / Komputer Kode Berkas : KOM-L01 (solusi) 1. Jika : A bernilai FALSE B bernilai TRUE Maka pernyataan di bawah bernilai? ((A and B) or (B and not A)) xor (A and B) a. TRUE b.

Lebih terperinci

Pertemuan 2. Muhadi Hariyanto

Pertemuan 2. Muhadi Hariyanto Pertemuan 2 Muhadi Hariyanto Variabel Diperlukan dalam pemrograman PHP karena berfungsi sebagai tempat untuk menampung suatu nilai data. Bisa berupa masukan atau keluaran. Tidak diperlukan deklarasi awal

Lebih terperinci

Pemrograman Fery Updi,M.Kom

Pemrograman Fery Updi,M.Kom Pemrograman Fery Updi,M.Kom 1 Pokok Bahasan Struktur Kontrol Perulangan (while loop, do-while loop, for loop) Pernyataan Percabangan (break, continue, return) 2 Tujuan Mahasiswa mampu: Menggunakan struktur

Lebih terperinci

Chapter 1 KONSEP DASAR C

Chapter 1 KONSEP DASAR C Chapter 1 KONSEP DASAR C Sejarah Dan Standar C Akar dari bahasa C adalah BCPL (dikembangkan oleh Martin Richard tahun 1967). Kemudian Tahun 1970, Ken Thompson mengembangkan bahasa tersebut yang di kenal

Lebih terperinci

PHP (HYPERTEXT PREPROCESSOR)

PHP (HYPERTEXT PREPROCESSOR) LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 4 PEMROGRAMAN WEB PHP (HYPERTEXT PREPROCESSOR) Disusun Oleh: Deny Kurniawan Novianto (130533608222) PTI OFF B UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam, Banda Aceh

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam, Banda Aceh 08/02/2017 Nama Mata Kuliah : Pemograman Komputer Kode Mata Kuliah : KMM 162 Bobot SKS : 3 (Tiga) Semester : Genap Hari Pertemuan : 1 (pertama) Tempat Pertemuan : Ruang kuliah Koordinator MK : Khairul

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN JAVA PUTU INDAH CIPTAYANI JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAHASA PEMROGRAMAN JAVA PUTU INDAH CIPTAYANI JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 1 BAHASA PEMROGRAMAN JAVA PUTU INDAH CIPTAYANI JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA IDENTIFIER Identifier adalah suatu tanda yang mewakili nama-nama variabel, method, class, dsb. Ingat : Bahasa

Lebih terperinci

[ 1 1 PENDAHULUAN SCILAB. Modul Praktikum Metode Numerik. 1. Struktur Scilab

[ 1 1 PENDAHULUAN SCILAB. Modul Praktikum Metode Numerik. 1. Struktur Scilab PENDAHULUAN SCILAB 1. Struktur Scilab Program Scilab sudah memiliki text editor di dalamnya. Perintah/kode program Scilab dapat dituliskan di dalam window Scilab Execution (Scilex) ataupun di window Scipad

Lebih terperinci

P9 Seleksi & Perulangan

P9 Seleksi & Perulangan P9 Seleksi & Perulangan A. Sidiq Purnomo Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami : Mengetahui dan memahami lebih lanjut Perulangan

Lebih terperinci

BAB III PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB III PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAB III PENGAMBILAN KEPUTUSAN Tujuan : 1 Menjelaskan tentang operator kondisi (operator relasi dan logika) 2 Menjelaskan penggunaan pernyataan if 3 Menjelaskan penggunaan pernyataan if- 4 Menjelaskan penggunaan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN

PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN Obyektif: Praktikan mengetahui array, percabangan, dan perulangan pada Java. Praktikan mengetahui bentuk umum dari array, percabangan, dan perulangan dalam

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Fakultas/Program Studi : MIPA/Pendidikan Matematika. Mata Kuliah/Kode : Aplikasi Komputer/MAT33 3. Jumlah SKS : Teori = Praktek

Lebih terperinci

3. Struktur Perulangan dalam Bahasa C++

3. Struktur Perulangan dalam Bahasa C++ Pertemuan 3 3. Struktur Perulangan dalam Bahasa C++ Obyektif Praktikum : 1. Mengerti struktur perulangan dalam C++ 2. Dapat menggunakan struktur perulangan berdasarkan penggunaannya P.3.1 Struktur perulangan

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman. Loop control structures: WHILE. Loop control structures: WHILE Perhatikan potongan program berikut: 12/29/2011

Algoritma dan Pemrograman. Loop control structures: WHILE. Loop control structures: WHILE Perhatikan potongan program berikut: 12/29/2011 Algoritma dan Pemrograman WHILE while (kondisi) statement; FALSE kondisi? TRUE statement Pernyataan (statements) di dalam struktur WHILE akan diproses minimum NOL kali. Mengapa? WHILE Perhatikan potongan

Lebih terperinci

Looping : break, continue, nested loop

Looping : break, continue, nested loop PRAKTIKUM 11 Looping : break, continue, nested loop A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan penggunaan pernyataan break 2. Menjelaskan penggunaan pernyataan continue 3. Menjelaskan penggunaan pernyataan

Lebih terperinci

MENYUSUN KONTROL ALUR POGRAM

MENYUSUN KONTROL ALUR POGRAM BAB 2 MENYUSUN KONTROL ALUR POGRAM A. PENDAHULUAN Setelah kita membahas sekilas tentang cara kerja dan kemampuan MATLAB pada Bab 1, selanjutnya pada bab ini akan dijelaskan tentang kemampuan pemrograman

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 [TIK] BAB VIII PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK [Alfa Faridh Suni] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017 BAB VIII

Lebih terperinci

P10 Seleksi & Perulangan

P10 Seleksi & Perulangan P10 Seleksi & Perulangan A. Sidiq Purnomo Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami : Mengetahui dan memahami lebih lanjut Perulangan

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB PETUNJUK PRAKTIKUM PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MENGGUNAKAN MATLAB Oleh Ahmad Kamsyakawuni JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2009 MODUL 1 MENGENAL MATLAB A.

Lebih terperinci

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY Bab 5 Perulangan dan Array 66 BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan perulangan 2. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan seleksi kondisi 3. Praktikan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 4 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PRAKTIKUM 4 PENGAMBILAN KEPUTUSAN PRAKTIKUM 4 PENGAMBILAN KEPUTUSAN A TUJUAN 1 Menjelaskan tentang operator kondisi (operator relasi dan logika) 2 Menjelaskan penggunaan pernyataan if 3 Menjelaskan penggunaan pernyataan if- 4 Menjelaskan

Lebih terperinci

Tujuan : A. Percabangan Percabangan di dalam Java terdapat 2 macam, yaitu dengan memakai if dan switch.

Tujuan : A. Percabangan Percabangan di dalam Java terdapat 2 macam, yaitu dengan memakai if dan switch. Modul 2 Percabangan dan Loop Tujuan : 1. Praktikan mengetahui macam macam percabangan pada Java 2. Praktikan mengetahui macam macam loop pada Java 3. Praktikan mampu memahami logika percabangan dan loop

Lebih terperinci

2.3 Algoritma Tidak Berhubungan dengan Bahasa Pemrograman Tertentu

2.3 Algoritma Tidak Berhubungan dengan Bahasa Pemrograman Tertentu DAFTAR ISI BAB 1 Pengantar Sistem Komputer Dan Pemrograman 1.1 Sistem Komputer 1.2 Program, Aplikasi, Pemrogram, dan Pemrograman 1.3 Kompiler dan Interpreter 1.4 Kesalahan Program BAB 2 Pengantar Algoritma

Lebih terperinci

Bab 7 Komponen Dasar Visual Basic 29 BAB VII KOMPONEN DASAR VISUAL BASIC TUJUAN PRAKTIKUM

Bab 7 Komponen Dasar Visual Basic 29 BAB VII KOMPONEN DASAR VISUAL BASIC TUJUAN PRAKTIKUM Bab 7 Komponen Dasar Visual Basic 29 BAB VII KOMPONEN DASAR VISUAL BASIC TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengerti tipe-tipe data yang dimiliki oleh Visual Basic 2. Memahami berbagai struktur kondisi yang terdapat

Lebih terperinci

if (ekspresi_boolean) {

if (ekspresi_boolean) { PRAKTIKUM 4 PERCABANGAN DAN PERULANGAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami logika percabangan 2. Memahami logika perulangan 3. Memakai percabangan dan perulangan yang tepat 4. Memahami pemberian kondisi

Lebih terperinci

OPERATOR, PERULANGAN DAN SELEKSI KONDISI

OPERATOR, PERULANGAN DAN SELEKSI KONDISI PRAKTIKUM KE 2 OPERATOR, PERULANGAN DAN SELEKSI KONDISI TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengerti macam macam operator yang tersedia dalam bahasa C / C++. 2. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan perulangan.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 PENGEMBANGAN PSEUDOCODE STRUKTUR KONTROL PEMILIHAN

PERTEMUAN 4 PENGEMBANGAN PSEUDOCODE STRUKTUR KONTROL PEMILIHAN PERTEMUAN 4 PENGEMBANGAN PSEUDOCODE STRUKTUR KONTROL PEMILIHAN POKOK BAHASAN 1. Definisi Struktur Kontrol Pemilihan 2. Pseudocode Struktur Kontrol Pemilihan 3. Desk Checking Struktur Kontrol Pemilihan

Lebih terperinci

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS Obyektif : 1. Mahasiswa mengetahui tentang Matriks 2. Mahasiswa mengerti tentang penjumlahan matriks 3. Mahasiswa mengerti tentang pengurangan matriks Definisi Matriks

Lebih terperinci

24/09/2017 PERCABANGAN

24/09/2017 PERCABANGAN 1 PERCABANGAN STATEMENT IF Pernyataan if akan menentukan sebuah pernyataan (atau blok kode) yang akan dieksekusi jika dan hanya jika persyaratan bernilai benar (true). 2 BENTUK PERNYATAAN IF atau 3 PENJELASAN

Lebih terperinci

Pemrograman Berorientasi Objek. Beni Suranto, S.T.

Pemrograman Berorientasi Objek. Beni Suranto, S.T. Pemrograman Berorientasi Objek Beni Suranto, S.T. Pada bab ini akan dibahas mengenai control structure pada bahasa pemrograman Java, meliputi seleksi (decision making) dan pengulangan (loop/repetition).

Lebih terperinci

AP2B Dini Triasanti STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON

AP2B Dini Triasanti STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON 1. Aturan Penulisan Program-program yang ditulis dalam Python secara khas jauh lebih pendek dibandingkan dengan program-program C atau C++, karena beberapa pertimbangan: tipe

Lebih terperinci

Aliran Kendali (Flow Control)

Aliran Kendali (Flow Control) Aliran Kendali (Flow Control) Pernyataan-pernyataan yang menentukan urutan eksekusi Pernyataan/struktur berurutan (sequence) Pencabangan bersyarat (selection, conditional structure) if, if-else, switch-case

Lebih terperinci

Pemrograman PHP7 untuk Pemula

Pemrograman PHP7 untuk Pemula Pemrograman PHP7 untuk Pemula Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud

Lebih terperinci

IT234 - Algoritma dan Struktur Data. Ramos Somya

IT234 - Algoritma dan Struktur Data. Ramos Somya IT234 - Algoritma dan Struktur Data Ramos Somya Pengertian Looping Beberapa instruksi diulang untuk suatu jumlah pengulangan yang tertentu. Jumlah pengulangan dapat diketahui sebelumnya atau ditentukan

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++)

Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++) Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++) Jurusan Sistem Komputer Dr. Lily Wulandari Materi 3 PERCABANGAN DAN PERULANGAN PADA C++ 1 Outline - If - if else. - Else if - Switch case - Statement for, while,

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Pemrograman (Pengendalian Proses Program)

Dasar-Dasar Pemrograman (Pengendalian Proses Program) Dasar-Dasar Pemrograman (Pengendalian Proses Program) Pertemuan 4-5 Overview Deskripsi Tujuan Instruksional Selection Looping Lompatan Jurusan Teknik Informatika III - 2 Universitas Widyatama 1 Deskripsi

Lebih terperinci

Pemrograman Web. Javascript. Indrato, S.Kom Introduction. Penyisipan JS dalam HTML. PemrogramanWeb.2009

Pemrograman Web. Javascript. Indrato, S.Kom Introduction. Penyisipan JS dalam HTML. PemrogramanWeb.2009 Pemrograman Web Indrato, S.Kom indra.ndr7@gmail.com Javascript Page 2 Introduction JavaScript merupakan bahasa berbasis objek, akan tetapi bukanlah bahasa berorientasi objek karena tidak memiliki kelas

Lebih terperinci

Perulangan, Percabangan, dan Studi Kasus

Perulangan, Percabangan, dan Studi Kasus Perulangan, Percabangan, dan Studi Kasus Perulangan dan percabangan merupakan hal yang sangat penting dalam menyusun suatu program Pada pertemuan kali ini akan dibahas secara detail tentang perulangan

Lebih terperinci

Pemrograman Dasar S E L E C T I O N

Pemrograman Dasar S E L E C T I O N Pemrograman Dasar S E L E C T I O N Aliran Kendali (Flow Control) 2 Pernyataan-pernyataan yang menentukan urutan eksekusi Pernyataan/struktur berurutan (sequence) Pencabangan bersyarat (selection, conditional

Lebih terperinci

Control Flow & Array. Pemrograman Web. Rajif Agung Yunmar, S.Kom

Control Flow & Array. Pemrograman Web. Rajif Agung Yunmar, S.Kom Control Flow & Array Pemrograman Web Rajif Agung Yunmar, S.Kom Control Flow Aliran kendali : bagaimana urutan eksekusi perintah dalam program. Contoh: Percabangan ( Branching ) Perulangan ( Looping ) Perpindahan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 PENGEMBANGAN PSEUDOCODE STRUKTUR KONTROL PENGULANGAN

PERTEMUAN 5 PENGEMBANGAN PSEUDOCODE STRUKTUR KONTROL PENGULANGAN 1 PERTEMUAN 5 PENGEMBANGAN PSEUDOCODE STRUKTUR KONTROL PENGULANGAN POKOK BAHASAN 1. Definisi Struktur Kontrol Pengulangan 2. Jenis Struktur Kontrol Pengulangan 3. Pseudocode Struktur Kontrol Pengulangan

Lebih terperinci

Soal hari Jumat (16/10) Latihan 10 MS

Soal hari Jumat (16/10) Latihan 10 MS hari Jumat (16/10) Latihan 10 MS count, sum, i adalah variabel tunggal bertipe data integer i 1 count 0 sum 0 while (i < 30) do sum sum + i count count + 1 i i + i 1. Berapakah final state variabel sum?

Lebih terperinci

V. PENGULANGAN. while (kondisi) { Pernyataan ; } Copyright PIK Unsri Agustus 2006

V. PENGULANGAN. while (kondisi) { Pernyataan ; } Copyright PIK Unsri Agustus 2006 V. PENGULANGAN Sebuah / kelompok instruksi diulang untuk jumlah pengulangan tertentu. Baik yang terdifinisikan sebelumnya ataupun tidak. Struktur pengulangan terdiri atas dua bagian : 1. Kondisi pengulangan

Lebih terperinci

PENGENALAN ALAT HITUNG: KALKULATOR DAN FUNGSI KALKULATOR PADA PROGRAM R STATISTIKA

PENGENALAN ALAT HITUNG: KALKULATOR DAN FUNGSI KALKULATOR PADA PROGRAM R STATISTIKA Praktikum Perancangan Percobaan 1 PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ALAT HITUNG: KALKULATOR DAN FUNGSI KALKULATOR PADA PROGRAM R STATISTIKA A. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa diharapkan mampu: a. Menggunakan

Lebih terperinci

Minggu III STRUKTUR PEMILIHAN (KONTROL PROGRAM)

Minggu III STRUKTUR PEMILIHAN (KONTROL PROGRAM) Minggu III STRUKTUR PEMILIHAN (KONTROL PROGRAM) Motivasi Dalam kehidupan sehari-hari selalu diperlukan pemilihan dari beberapa alternatif Contoh : Terdapat beberapa alternatif untuk memilih sabun mandi

Lebih terperinci

BAB III EKSPERIMEN AWAL

BAB III EKSPERIMEN AWAL BAB III EKSPERIMEN AWAL Bab ini mendiskusikan mengenai eksperimen awal yang dilakukan dalam penelitian ini. Eksperimen dilakukan untuk mengeksplorasi kapabilitas T2 Framework sebagai sebuah verification

Lebih terperinci

MODUL III CONTROL FLOW & FLOWCHART

MODUL III CONTROL FLOW & FLOWCHART Modul III Control Flow & Flowchart MODUL III CONTROL FLOW & FLOWCHART III.1. III.1.1 CONTROL FLOW Pernyataan dengan if if (kondisi-dari ekspresi logika) if (a > b) //Jika ekspresi logika ++c; //bernilai

Lebih terperinci

BAB 6. Struktur Kontrol

BAB 6. Struktur Kontrol BAB 6 Struktur Kontrol 6.1 Tujuan Pada bab sebelumnya, kita sudah mendapatkan contah dari program sequential, dimana statement dieksekusi setelah statement sebelumnya dengan urutan tertentu. Pada bagian

Lebih terperinci

1.1 Tujuan a. Mahasiswa dapat menggunakan operator Logika b. Mahasiswa dapat membuat program kecil dengan mengikutkan control flow

1.1 Tujuan a. Mahasiswa dapat menggunakan operator Logika b. Mahasiswa dapat membuat program kecil dengan mengikutkan control flow Modul 5 Control Flow 1.1 Tujuan a. Mahasiswa dapat menggunakan operator Logika b. Mahasiswa dapat membuat program kecil dengan mengikutkan control flow 1.2 Materi a. Operator Logika b. Operator Aritmatika

Lebih terperinci