Mulyono (NIM : ) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menghasilkan diagram alir, kode program serta keluaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mulyono (NIM : ) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menghasilkan diagram alir, kode program serta keluaran"

Transkripsi

1 Mulyono (NIM : ) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menghasilkan diagram alir, kode program serta keluaran berupa tingkat ketelitian metode Biseksi dan metode Regula Falsi dalam menyelesaikan persamaan non-linear satu variabel. A. Diagram Alir Diagram alir dibuat untuk mempermudah urutan langkah-langkah penyelesaian masalah. Adapun diagram alir yang dihasilkan secara garis besar terdiri dari : 1. Program Utama Dalam diagram alir untuk program utama berisi perintah untuk menentukan pilihan pada menu utama (masuk, bantuan dan keluar) serta pilihan untuk memanggil prosedur penyelesaian metode biseksi, penyelesaian metode regula falsi, memasukan jumlah persamaan dan derajat tertinggi serta pernyataan untuk memanggil prosedur perbandingan utama. 2. Prosedur Penyelesaian Metode Biseksi Dalam diagram alir ini berisi perhitungan penyelesaian persamaan non-linear dengan menggunakan metode Biseksi. 3. Prosedur Penyelesaian Metode Regula Falsi Dalam diagram alir ini berisi perhitungan penyelesaian persamaan non-linear dengan menggunakan metode Regula Falsi. 24

2 Mulyono (NIM : ) Prosedur Perbandingan Utama Dalam diagram alir untuk prosedur perbandingan utama berisi perhitungan untuk metode Biseksi dan metode Regula Falsi serta perhitungan untuk mengetahui perbedaan kecepatan antara metode Biseksi dan metode Regula Falsi dalam menyelesaikan persamaan non-linear ditinjau dari banyaknya iterasi. Diagram alir secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 1. B. Kode Program Kode program yang dihasilkan diberi nama NUMERIK yaitu program yang digunakan untuk mengetahui perbedaan kecepatan antara metode Biseksi dan metode Regula Falsi dalam menentukan akar penyelesaian persamaan non-linear ditinjau dari banyaknya iterasi. Secara garis besar kode program ini terdiri dari : 1. Program Utama Dalam kode program untuk program utama berisi pernyataan untuk menampilkan menu utama, pernyataan untuk memanggil prosedur penyelesaian metode biseksi, penyelesaian metode regula falsi, memasukan jumlah persamaan dan derajat tertinggi serta pernyataan untuk memanggil prosedur perbandingan utama.

3 Mulyono (NIM : ) Prosedur-prosedur a). Prosedur Tunggu Prosedur tunggu menampilkan kondisi pada saat program Numerik sedang menyimpan file hasil perhitungan. b). Prosedur Judul Prosedur judul menampilkan judul program pada setiap langkah-langkah program Numerik. c). Prosedur Bantuan Prosedur bantuan menampilkan bantuan dari program. d). Prosedur Bye_bye Prosedur bye_bye menampilkan kondisi pada saat keluar program. e). Prosedur Penyelesaian Metode Biseksi Prosedur ini berisi perhitungan untuk menghitung persamaan non-linear menggunakan metode Biseksi. f). Prosedur Penyelesaian Metode Regula Falsi Prosedur ini berisi perhitungan untuk menghitung persamaan non-linear menggunakan metode Regula Falsi. g). Prosedur Memasukkan Jumlah Persamaan dan Derajat Tertinggi Prosedur ini berisi perintah untuk memasukkan jumlah persamaan dan derajat tertinggi dari persamaan non-linear.

4 Mulyono (NIM : ) 27 h). Prosedur Tampil Derajat Prosedur tampil derajat menampilkan jumlah persamaan dan derajat tertinggi pada setiap langkah-langkah program Numerik. i). Prosedur Pilihan Input Prosedur ini berisi pilihan cara memasukkan data. j). Prosedur Perbandingan Utama Dalam prosedur perhitungan utama berisi perhitungan untuk metode Biseksi dan metode Regula Falsi serta perhitungan untuk mengetahui perbedaan kecepatan antara metode Biseksi dan metode Regula Falsi dalam menyelesaikan persamaan non-linear ditinjau dari banyaknya iterasi. Kode program secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran 2. C. Hasil Keluaran Pada saat pemanggilan pertama program, tampak MENU UTAMA : < < < M E N U U T A M A > > > 1. Masuk 2. Bantuan 3. Keluar/Exit Pilihan anda (1/2/3) = 1 Gambar 7. Tampilan Menu Utama

5 Mulyono (NIM : ) 28 Jika pilihannya adalah 1 maka selanjutnya akan muncul pilihan untuk jenis penyelesaian persamaan non-linear. Silahkan pilih!!! 1. Penyelesaian Persamaan Non-Linear Menggunakan Metode Biseksi 2. Penyelesaian Persamaan Non-Linier Menggunakan Metode Regula Falsi 3. Penyelesaian Metode Biseksi dan Metode Regula Falsi untuk mengetahui ketelitiannya Pilihan (1/2/3) ==>> 1 Gambar 8. Tampilan Pilihan Jenis Penyelesaian Setelah dipilih penyelesaian yang pertama yaitu penyelesaian persamaan non-linear menggunakan metode Biseksi, selanjutnya muncul perintah untuk memasukan derajat tertinggi persamaan non-linear, koefisien dari x serta nilai awal x1 dan nilai awal x2. Penyelesaian Persamaan Non-Linear Menggunakan Metode Biseksi Masukkan pangkat tertinggi = 3 Menentukan Koefisien x^1, x^2, x^3,..., x^n Nilai a ==>> 1 Nilai b ==>> 0 Nilai c ==>> -7 Nilai d ==>> 1 Menentukan 2 Nilai Awal x1 dan x2 Masukkan nilai x1 awal ==>> 2.5 Masukkan nilai x2 awal ==>> 2.6 Gambar 9. Tampilan Memasukkan Koefisien x dan Nilai Awal x1, x2

6 Mulyono (NIM : ) 29 Apabila derajat tertinggi, koefisien dari x serta nilai awal x1 dan nilai awal x2 telah ditentukan, sebagai ilustrasi untuk derajat tertingginya adalah 3 nilai a = 1 (koefisien x 3 ), b = 0 (koefisien x 2 ), c = -7 (koefisien x 1 ), d = 1 (koefisien x 0 ) dengan nilai x1 awal = 2,5 dan nilai x2 awal = 2,6. Selanjutnya akan ditampilkan hasil perhitungan menggunakan metode Biseksi. Hasil Perhitungan Menggunakan Metode Biseksi Salah satu akar pendekatannya = diperoleh pada iterasi ke 20 dengan error = (ε = 1E-7) nilai fungsinya = Gambar 10. Tampilan Hasil Perhitungan Menggunakan Metode Biseksi Untuk pilihan penyelesaian yang kedua yaitu penyelesaian persamaan non-linear menggunakan metode Regula Falsi, tampilannya hampir sama dengan pilihan penyelesaian yang pertama, perbedaannya hanya pada nilai hasil perhitungan karena menggunakan rumus iterasi yang berbeda. Hasil Perhitungan Menggunakan Metode Regula Falsi Salah satu akar pendekatannya = diperoleh pada iterasi ke 29 dengan error = (ε = 1E-7) nilai fungsinya = Gambar 11. Tampilan Hasil Perhitungan Menggunakan Metode Regula Falsi

7 Mulyono (NIM : ) 30 Jika yang dipilih adalah penyelesaian yang ke tiga yaitu penyelesaian metode Biseksi dan metode Regula Falsi untuk mengetahui perbedaan kecepatan dalam menyelesaikan persamaan non-linear ditinjau dari banyaknya iterasi, maka akan muncul perintah untuk memasukkan jumlah persamaan non-linear, pangkat tertinggi dan batas jumlah iterasi. Gambar 12. Tampilan Perintah Memasukkan Jumlah Persamaan dan Derajat Tertinggi serta Batas Jumlah Iterasi Setelah jumlah dan pangkat tertinggi ditentukan sebagai ilustrasi jumlah persamaannya adalah 10 dengan derajat tertinggi 2, selanjutnya muncul pilihan cara memasukkan data yaitu data dimasukkan satu persatu dari keyboard atau data didapat dari angka random untuk menentukan koefisien dari x 2 (Nilai a), x 1 (Nilai b) dan x 0 (Nilai c) serta dua nilai awal x1 dan x2. Masukkan jumlah persamaan ==>> 10 Masukkan derajat tertinggi ==>> 2 Masukkan batas jumlah iterasi ==>> 10 P i l i h a n M a s u k k a n 1. Masukkan dari Keyboard 2. Masukkan berupa angka Random Pilihan ==>> 2 Gambar 13. Tampilan Pilihan Memasukkan Data

8 Mulyono (NIM : ) 31 Jika yang dipilih memasukkan data satu persatu, maka muncul perintah untuk memasukkan nilai koefisien dari x serta dua nilai awal x1 dan x2 sejumlah persamaan yang ditentukan sebelumnya. Tetapi jika yang dipilih adalah cara memasukkan berupa angka random maka program secara otomatis menentukan nilai koefisien dari x serta dua nilai awal x1 dan x2 sejumlah persamaan yang ditentukan sebelumnya. Persamaan ke 10 dari 10 persamaan Menentukan Koefisien x^1, x^2, x^3,..., x^n Nilai c ==>> 0.32 Menentukan 2 Nilai Awal x1 dan x2 Menentukan nilai x1 awal ==>> Menentukan nilai x2 awal ==>> 2.08 Gambar 14. Tampilan Program Menentukan Koefisien serta Nilai x1 dan x2 Awal dengan Angka Random Pada saat program menentukan nilai x1 awal dan x2 awal, syarat yang harus dipenuhi adalah f(x1).f(x2)<0, jika tidak ditemukan nilai yang memenuhi persyaratan maka program akan menentukan nilai a, b, c,, n yang baru. Setelah semua persamaan non-linear mempunyai nilai koefisien dan nilai awal x1 dan x2 maka selanjutnya program melakukan perhitungan menggunakan rumus iterasi pada masing-masing metode. Pada metode Biseksi, langkah-langkahnya adalah :

9 Mulyono (NIM : ) Menentukan nilai x3 dengan rumus x1 + x2 x3 = dan nilai f(x3) 2 2. Jika f(x1).f(x3) < 0, maka akar berada pada selang x1 dan x3. Ulangi langkah ke 1 dengan x2 = x3. 3. Jika f(x1).f(x3) > 0, maka akar berada pada selang x1 dan x2. Ulangi langkah ke 1 dengan x1 = x3. 4. Jika f(x1).f(x3) = 0, maka akar persamaan non-linearnya adalah x3 dan perhitungan selesai. Sedangkan pada metode Regula Falsi, langkah-langkahnya adalah : f (x2) 1. Menentukan nilai x3 dengan rumus x3 = x2 (x2 x1) dan f (x2) f (x1) nilai f(x3) 2. Jika f(x1).f(x3) < 0, maka akar berada pada selang x1 dan x3. Ulangi langkah ke 1 dengan x2 = x3. 3. Jika f(x1).f(x3) > 0, maka akar berada pada selang x1 dan x2. Ulangi langkah ke 1 dengan x1 = x3. 4. Jika f(x1).f(x3) = 0, maka akar persamaan non-linearnya adalah x3 dan perhitungan selesai. Proses perhitungan pada kedua metode berjalan ketika pada layar monitor tampak :

10 Mulyono (NIM : ) 33 Silahkan tunggu...!!! Persamaan Ke 10 Iterasi metode Biseksi ke = Iterasi metode Regula Falsi ke = Gambar 15. Tampilan Proses Iterasi Metode Biseksi dan Metode Regula Falsi Jika proses iterasi untuk metode Biseksi dan metode Regula Falsi sudah selesai, maka selanjutnya muncul pertanyaan apakah hasil perhitungan akan ditampilkan langsung pada layar monitor. Jika menginginkan langsung ditampilkan maka ketikkan y atau Y dan jika tidak ingin menampilkan hasilnya maka ketikkan t atau T. Tampilkan Hasil perhitungan (Y/T)? Y Gambar 16. Tampilan Pertanyaan Tampilkan Hasil Perhitungan Setelah dipilih untuk menampilkan hasil perhitungan oleh metode Biseksi dan metode Regula Falsi dengan mengetikkan y atau Y maka selanjutnya akan ditampilkan nilai a, b, c,, n serta nilai x1 awal dan nilai x2 awal untuk setiap persamaan. Selanjutnya akan ditampilkan pula salah satu

11 Mulyono (NIM : ) 34 akar pendekatan dan akar pada saat iterasi ke 10 serta kesimpulan yang didapat. Persamaan Ke=10 (x1awal = dan x2awal = 2.08) Nilai a = Nilai b = 0.61 Nilai c = 0.32 Tekan tombol ENTER...!!! Gambar 17. Tampilan Koefisien serta Nilai x1 Awal dan x2 Awal Persamaan ke 10 * **** Program penyelesaian Persamaan Non-Linear *** *** Menggunakan Metode Biseksidan Regula Falsi *** * Salah satu akar penyelesaiannya ================================================== Pers. Metode Biseksi Metode Regula Falsi ================================================== ================================================== Rata ================================================== Gambar 18. Hasil Perhitungan berupa Salah-satu akar Penyelesaian

12 Mulyono (NIM : ) 35 * **** Program penyelesaian Persamaan Non-Linear *** *** Menggunakan Metode Biseksidan Regula Falsi *** * Akar penyelesaian pada saat iterasi ke 10 ================================================== Pers. Metode Biseksi Metode Regula Falsi ================================================== ================================================== Rata ================================================== Gambar 19. Hasil Perhitungan berupa Salah-satu akar pada Iterasi ke 10 * **** Program penyelesaian Persamaan Non-Linear *** *** Menggunakan Metode Biseksidan Regula Falsi *** * K E S I M P U L A N Selisih metode Biseksi = Selisih metode Regula Falsi = Karena selisih rata-rata akar pendekatan dengan rata-rata akar pada iterasi ke 10 metode Biseksi lebih KECIL dari selisih rata-rata akar pendekatan dengan rata-rata akar pada iterasi ke 10 metode Regula falsi maka dapat disimpulkan bahwa : Metode Biseksi lebih teliti dari metode Regula Falsi karena hanya dengan 10 iterasi, akar metode Biseksi sudah mendekati akar pendekatannya. Ini ditunjukan dengan selisih untuk metode Biseksi yang lebih KECIL dari selisih metode Regula Falsi. Gambar 20. Tampilan Kesimpulan

13 Mulyono (NIM : ) 36 Setelah ditampilkan hasil perhitungan metode Biseksi dan metode Regula Falsi serta kesimpulannya, selanjutnya muncul pertanyaan apakah hasil perhitungan akan disimpan di file. Jika menginginkan hasil perhitungan disimpan maka ketikkan y atau Y selanjutnya ketikkan nama file untuk menyimpannya (misal nama filenya hasil). Simpan hasil perhitungan (Y/T)? Y Gambar 21. Tampilan Pertanyaan Simpan Hasil Perhitungan Hasil perhitungan akan disimpan dalam file text Ketikkan nama filenya ===>>> hasil Gambar 22. Tampilan Perintah Ketikkan Nama File Hasil perhitungan sudah disimpan pada file ===>>> c:\numerik\hasil.txt Gambar 23. Tampilan Keterangan Hasil Perhitungan Telah Disimpan

14 Mulyono (NIM : ) 37 Gambar 24. Hasil Perhitungan Program NUMERIK pada File Hasil.txt

15 Mulyono (NIM : ) 38 Pertanyaan terakhir yang muncul adalah apakah akan mengulang menjalankan program. Jika menginginkan mengulangi dan melakukan perhitungan lagi maka ketikkan y atau Y dan program akan kembali ke MENU UTAMA. Apakah akan mengulang (Y/T)? Y Gambar 25. Tampilan Pertanyaan Apakah Akan Mengulang Selanjutnya jika yang dipilih nomor 2 pada MENU UTAMA, maka akan muncul penjelasan tentang program NUMERIK. Tekan ENTER untuk kembali ke MENU UTAMA. < < B A N T U A N > > Program ini berfungsi untuk menentukan salah satu akar penyelesaian persamaan Non-Linier dengan menggunakan metode Numerik yaitu metode Biseksi dan metode Regula Falsi serta mengetahui ketelitian ke dua metode dengan membandingkan selisih antara rata-rata akar pendekatan dengan rata-rata akar pada saat iterasi ke 10. Untuk dapat mengoperasikannya silahkan pada MENU UTAMA - ketik 1 untuk Masuk Program - ketik 2 untuk Bantuan Program - ketik 3 untuk Keluar Program Jika menginginkan hasil perhitungan disimpan di file maka pilih "Y" pada pertanyaan Simpan hasil perhitungan (Y/T)? dan ketikan NAMA FILE nya. Jika ingin melakukan perhitungan lagi ketikkan "Y" pada pernyataan Apakah akan mengulang (Y/T)? Gambar 26. Tampilan Penjelasan Program Numerik << E N T E R >>

16 Mulyono (NIM : ) 39 Jika pada MENU UTAMA dipilih 3 maka program akan berhenti. ############################## T E R I M A K A S I H Bye!!! ############################# Gambar 27. Tampilan Terakhir Program Numerik D. Perbandingan Metode Biseksi dan Metode Regula Falsi Setelah dilakukan perbandingan selisih rata-rata akar pendekatan dengan rata-rata akar pada iterasi ke n untuk metode Biseksi dengan metode Regula Falsi dalam menyelesaikan persamaan non-linear khususnya persamaan polinomial satu variabel maka didapat data seperti pada tabel berikut (ε = 1 x 10-7 dan n = 10). Tabel Hasil Perhitungan Selisih untuk Berbagai Jumlah Persamaan dan Derajat Tertinggi Jumlah Persamaan Derajat Tertinggi Selisih rata-rata metode Biseksi Selisih rata-rata metode Biseksi Dari contoh-contoh keluaran di atas dengan jumlah persamaan dan derajat tertinggi yang berbeda-beda diperoleh selisih rata-rata akar pendekatan dengan rata-rata akar pada iterasi ke n (iterasi ke 10) untuk metode Biseksi yang selalu lebih kecil dari selisih metode Regula Falsi. Karena selisih

17 Mulyono (NIM : ) 40 metode Biseksi selalu lebih kecil dari selisih metode Regula falsi maka dapat disimpulkan bahwa metode Biseksi lebih dari metode Regula Falsi karena hanya dengan 10 iterasi, akar metode Biseksi sudah mendekati akar pendekatannya.

METODE NUMERIK. Akar Persamaan (1) Pertemuan ke - 3. Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom

METODE NUMERIK. Akar Persamaan (1) Pertemuan ke - 3. Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom METODE NUMERIK Pertemuan ke - 3 Akar Persamaan (1) Metode Akar Persamaan Metode Grafik Metode Tabulasi Metode Setengah Interval Metode Regula Falsi Metode Newton Rephson Metode Iterasi bentuk x = g(x)

Lebih terperinci

METODE NUMERIK. Akar Persamaan (2) Pertemuan ke - 4. Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom

METODE NUMERIK. Akar Persamaan (2) Pertemuan ke - 4. Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom METODE NUMERIK Pertemuan ke - 4 Akar Persamaan (2) Metode Akar Persamaan Metode Grafik Metode Tabulasi Metode Setengah Interval Metode Regula Falsi Metode Newton Rephson Metode Iterasi bentuk = g() Metode

Lebih terperinci

METODE NUMERIK SOLUSI PERSAMAAN NON LINEAR

METODE NUMERIK SOLUSI PERSAMAAN NON LINEAR METODE NUMERIK SOLUSI PERSAMAAN NON LINEAR Metode Biseksi Ide awal metode ini adalah metode table, dimana area dibagi menjadi N bagian. Hanya saja metode biseksi ini membagi range menjadi 2 bagian, dari

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Yuliana Setiowati Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2007 1 Topik Pendahuluan Persoalan matematika Metode Analitik vs Metode Numerik Contoh Penyelesaian

Lebih terperinci

Penyelesaian Persamaan Non Linier

Penyelesaian Persamaan Non Linier Penyelesaian Persamaan Non Linier Pengantar Penyelesaian Pers. Non Linier Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi Metode Numerik Tabel/Biseksi/RegulaFalsi 1 Pengantar Penyelesaian Persamaan Non

Lebih terperinci

Persamaan yang kompleks, solusinya susah dicari. Contoh :

Persamaan yang kompleks, solusinya susah dicari. Contoh : AKAR PERSAMAAN NON LINEAR Persamaan hingga derajat dua, masih mudah diselesaikan dengan cara analitik. Contoh : a + b + c = 0 Solusi : 1 = b ± b 4 ac a Persamaan yang kompleks, solusinya susah dicari.

Lebih terperinci

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Pendahuluan Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan (bidang fisika, kimia, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Elektro

Lebih terperinci

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2.

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2. KOMPUTASI NUMERIS Teknik dan cara menyelesaikan masalah matematika dengan pengoperasian hitungan Mencakup sejumlah besar perhitungan aritmatika yang sangat banyak dan menjemukan Diperlukan komputer MOTIVASI

Lebih terperinci

Studi Kasus Penyelesaian Pers.Non Linier. Studi Kasus Non Linier 1

Studi Kasus Penyelesaian Pers.Non Linier. Studi Kasus Non Linier 1 Studi Kasus Penyelesaian Pers.Non Linier Studi Kasus Non Linier 1 Contoh Kasus Penyelesaian persamaan non linier terkadang muncul sebagai permasalahan yang terpisah, tetapi terkadang pula muncul sebagai

Lebih terperinci

Persamaan Non Linier

Persamaan Non Linier Persamaan Non Linier MK: METODE NUMERIK Oleh: Dr. I GL Bagus Eratodi FTI Undiknas University Denpasar Persamaan Non Linier Metode Tabulasi Metode Biseksi Metode Regula Falsi Metode Iterasi Sederhana Metode

Lebih terperinci

A. Buka dan login ke dalam PPOB Masa, kemudian click tombol LPB pada bagian kanan atas layar.

A. Buka dan login ke dalam PPOB Masa, kemudian click tombol LPB pada bagian kanan atas layar. Membuka tampilan utama LPB(Listrik Pra Bayar) Masa A. Buka dan login ke dalam PPOB Masa, kemudian click tombol LPB pada bagian kanan atas layar. B. Setelah tombol LPB di click akan muncul tampilan utama

Lebih terperinci

ATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ANALISA NUMERIK (S1/TEKNIK SIPIL) KODE / SKS : KK /2

ATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ANALISA NUMERIK (S1/TEKNIK SIPIL) KODE / SKS : KK /2 ATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ANALISA NUMERIK (S1/TEKNIK SIPIL) KODE / SKS : KK-031248 /2 Ming gu Pokok Bahasan & TIU Sub-pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara Pengajara n Media Tugas Referensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam matematika ada beberapa persamaan yang dipelajari, diantaranya adalah persamaan polinomial tingkat tinggi, persamaan sinusioda, persamaan eksponensial atau persamaan

Lebih terperinci

CARA INSTALL DAN REMOVE APLIKASI. Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman repo.slemankab.go.id

CARA INSTALL DAN REMOVE APLIKASI. Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman repo.slemankab.go.id CARA INSTALL DAN REMOVE APLIKASI Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman cara menginstal dan remove/uninstall aplikasi ada beberapa cara yang akan dijelaskan dalam panduan ini terutama adalah linux yang menggunakan

Lebih terperinci

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan Fakultas Teknik No. Dokumen : FT SSAP-S3-10 Program Studi Teknik Elektro No. Revisi : 02 Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan Tgl.Revisi :13-07-2006 Tgl. Berlaku :13-07-2006 KOMPUTASI NUMERIK DAN SIMBOLIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

Pengantar Metode Numerik

Pengantar Metode Numerik Pengantar Metode Numerik Metode numerik adalah teknik dimana masalah matematika diformulasikan sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan oleh pengoperasian matematika. Metode numerik menggunakan perhitungan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah : MAtematika Lanjut 2 Kode / SKS : IT012220 / 2 SKS Program Studi : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 Pendahuluan Metode Numerik Pengertian Metode Numerik Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINEAR

BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINEAR BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINEAR METODE GRAFIK DAN TABULASI A. Tujuan a. Memahami Metode Grafik dan Tabulasi b. Mampu Menentukan nilai akar persamaan dengan Metode Grafik dan Tabulasi c. Mampu membuat

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA. 17 Maret 2010

Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA. 17 Maret 2010 Solusi Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA 17 Maret 2010 (Program Studi Pendidikan Matematika Solusi UNTIRTA) 17 Maret 2010 1 / 12 Rumusan Masalah Tentukan solusi dengan f fungsi nonlinear. f (x)

Lebih terperinci

PERSAMAAN NON LINIER

PERSAMAAN NON LINIER PERSAMAAN NON LINIER Obyektif : 1. Mengerti penggunaan solusi persamaan non linier 2. Mengerti metode biseksi dan regulafalsi 3. Mampu menggunakan metode biseksi dan regula falsi untuk mencari solusi PENGANTAR

Lebih terperinci

PENGENALAN MATLAB UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 06 Maret 2017

PENGENALAN MATLAB UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 06 Maret 2017 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER PENGENALAN MATLAB ILHAM SAIFUDIN Senin, 06 Maret 2017 Universitas Muhammadiyah Jember Ilham Saifudin MI MATEMATIKA DASAR

Lebih terperinci

Pertemuan I Mencari Akar dari Fungsi Transendental

Pertemuan I Mencari Akar dari Fungsi Transendental Pertemuan I Mencari Akar dari Fungsi Transendental Daftar Isi: 1.1 Tujuan Perkuliahan 1. Pendahuluan 1.3 Metoda Bisection 1.3.1 Definisi 1.3. Komputasi mencari akar 1.3.3 Ilustrasi 1.4 Metoda Newton-Raphson

Lebih terperinci

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4 METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1 Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER METODE NUMERIK TEKNIK INFORMATIKA S1 3 SKS Mohamad Sidiq MATERI PERKULIAHAN SEBELUM-UTS Pengantar

Lebih terperinci

Menjalankan Pemasang SIDALIH Portabel

Menjalankan Pemasang SIDALIH Portabel Menjalankan Pemasang SIDALIH Portabel Berikut adalah langkah-langkah untuk menjalankan Pemasang SIDALIH Portabel di dalam media DVD dan memasangnya ke dalam media penyimpanan USB (USB flash drive/usb harddisk).

Lebih terperinci

BAB 3 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER

BAB 3 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER BAB 3 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER 3.. Permasalahan Persamaan Non Linier Penyelesaian persamaan non linier adalah penentuan akar-akar persamaan non linier.dimana akar sebuah persamaan f(x =0 adalah

Lebih terperinci

Bab 2. Penyelesaian Persamaan Non Linier

Bab 2. Penyelesaian Persamaan Non Linier Bab 2. Penyelesaian Persamaan Non Linier 1 Persamaan Non Linier Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi Metode Iterasi Sederhana Metode Newton-Raphson Metode Secant. 2 Persamaan Non Linier penentuan

Lebih terperinci

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum Umi Sa adah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2012 Pendahuluan Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

CONTOH Dengan mengunakan Metode Regula Falsi, tentukanlah salah satu akar dari persamaan f(x) = x - 5x + 4. Jika diketahui nilai awal x = dan x = 5 se

CONTOH Dengan mengunakan Metode Regula Falsi, tentukanlah salah satu akar dari persamaan f(x) = x - 5x + 4. Jika diketahui nilai awal x = dan x = 5 se METODE REGULA FALSI METODE REGULA FALSI Solusi Persamaan Non Linier Universitas Budi Luhur Metode regula falsi merupakan salah satu metode tertutup untuk menentukan solusi akar dari persamaan non linier,

Lebih terperinci

Panduan KPRS TELEGRAM

Panduan KPRS TELEGRAM Panduan KPRS TELEGRAM https://idtelegram.budiluhur.ac.id DIREKTORAT TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2017 1 PENDAHULUAN Berikut ini adalah panduan penggunaan dan instalasi KPRS telegram BOT,

Lebih terperinci

Modul Metode Numerik Ghofar Paturrohman, S.Kom.

Modul Metode Numerik Ghofar Paturrohman, S.Kom. Praktik 1 I. Penyelesaian Akar-Akar Persamaan Karakteristik Persamaan karakteristik ini bias berupa persamaan Polinomial Tingkat Tinggi, Sinusioda, Eksponensial, Logaritmik, atau Kombinasi dari persamaan-persamaan

Lebih terperinci

Penyelesaian Secara Numerik? Penyelesaian Secara Numerik Selesaikanlah persamaan nonlinier f(x) = x x -8 Solve : Misal f(x) = 0 x x 8 = 0 (x 4)(x + )

Penyelesaian Secara Numerik? Penyelesaian Secara Numerik Selesaikanlah persamaan nonlinier f(x) = x x -8 Solve : Misal f(x) = 0 x x 8 = 0 (x 4)(x + ) Fungsi Polinomial METODE BISEKSI Solusi Persamaan Non Linier Universitas Budi Luhur Bentuk Umum : f (x) = a + = a + 0 1 3 n 0x + a1x + a x + a 3x +... a nx 3 n 0 + a1x + ax + a3x +... anx Dengan n = derajat

Lebih terperinci

METODE NUMERIK TKM4104. Kuliah ke-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1

METODE NUMERIK TKM4104. Kuliah ke-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1 METODE NUMERIK TKM4104 Kuliah ke-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER Metode pengurung (Bracketing Method) Metode Konvergen Mulai dengan terkaan awal yang mengurung atau memuat akar

Lebih terperinci

METODE NUMERIK TKM4104. KULIAH KE-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1

METODE NUMERIK TKM4104. KULIAH KE-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1 METODE NUMERIK TKM4104. KULIAH KE-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1 METODE NUMERIK TKM4104 Kuliah ke-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER Metode pengurung (Bracketing Method) Metode Konvergen

Lebih terperinci

Menemukan Akar-akar Persamaan Non-Linear

Menemukan Akar-akar Persamaan Non-Linear Menemukan Akar-akar Persamaan Non-Linear Muhtadin, ST. MT. Agenda Metode Tertutup Biseksi Regula Falsi Metode Terbuka Newton Method 3 Solusi untuk Persamaan Non Linear Akar-akar dari persamaan (y = f())

Lebih terperinci

Modul Praktikum Analisis Numerik

Modul Praktikum Analisis Numerik Modul Praktikum Analisis Numerik (Versi Beta 1.2) Mohammad Jamhuri UIN Malang September 27, 2013 Mohammad Jamhuri (UIN Malang) Modul Praktikum Analisis Numerik September 27, 2013 1 / 12 Praktikum 1: Deret

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 3 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Regula Falsi

PRAKTIKUM 3 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Regula Falsi PRAKIKUM 3 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Regula alsi ujuan : Mempelajari metode Regula alsi untuk penyelesaian persamaan non linier Dasar eori : Metode regula falsi adalah metode pencarian akar

Lebih terperinci

Ilustrasi Persoalan Matematika

Ilustrasi Persoalan Matematika Pendahuluan Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi, atau pada persoalan rekayasa (engineering), seperti

Lebih terperinci

Metode Numerik. Persamaan Non Linier

Metode Numerik. Persamaan Non Linier Metode Numerik Persamaan Non Linier Persamaan Non Linier Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi Metode Iterasi Sederhana Metode Newton-Raphson Metode Secant. Persamaan Non Linier penentuan akar-akar

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 3 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Regula Falsi

PRAKTIKUM 3 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Regula Falsi PRAKIKUM 3 Penyelesaian Persamaan Non Linier Metode Regula alsi ujuan : Mempelajari metode Regula alsi untuk penyelesaian persamaan non linier Dasar eori : Metode regula falsi adalah metode pencarian akar

Lebih terperinci

BAB IX LEMBAR KERJA DAN RANGKAIAN DATA

BAB IX LEMBAR KERJA DAN RANGKAIAN DATA Memasukkan Data Ke Lembar Kerja Berbagai jenis data dapat dimasukkan ke dalam lembar kerja seperti teks, nilai, tanggal, jam, dan lain sebagainya. Untuk memasukkan data ke dalam suatu sel dapat mengikuti

Lebih terperinci

esaian Pers.Non Linier Studi Kasus Penyele S. Hadi, ST. MSc. Muhammad Zen Studi Kasus Non Linier

esaian Pers.Non Linier Studi Kasus Penyele S. Hadi, ST. MSc. Muhammad Zen Studi Kasus Non Linier Studi Kasus Penyele esaian Pers.Non Linier 1 Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. Contoh Kasus Penyelesaian persamaan non linier permasalahan yang terpisah, tetapi 2 terkadang muncul sebagai terkadang pula muncul

Lebih terperinci

Persamaan Non Linier 1

Persamaan Non Linier 1 Persamaan Non Linier 1 Persamaan Non Linier Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi Metode Iterasi Sederhana Metode Newton-Raphson Metode Secant. 2 Persamaan Non Linier Penentuan akar-akar persamaan

Lebih terperinci

METODE NUMERIK AKAR-AKAR PERSAMAAN. Eka Maulana Dept. of Electrcal Engineering University of Brawijaya

METODE NUMERIK AKAR-AKAR PERSAMAAN. Eka Maulana Dept. of Electrcal Engineering University of Brawijaya METODE NUMERIK AKAR-AKAR PERSAMAAN Eka Maulana Dept. of Electrcal Engineering University of Brawijaya Pendekatan Pencarian Akar-akar Persamaan Metode Pencarian Akar Persamaan > Metode Pengurung - metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengantar Bahasa ISETL

BAB I PENDAHULUAN Pengantar Bahasa ISETL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Bahasa ISETL 1.1.1. Pemrograman Dewasa ini perkembangan teknologi berkembang dengan pesatnya dan dapat digunakan dalam segala bidang, diantaranya bidang kesehatan, bidang

Lebih terperinci

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 8

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 8 METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1 Moamad Sidiq PERTEMUAN : 8 DIFERENSIASI NUMERIK METODE NUMERIK TEKNIK INFORMATIKA S1 3 SKS Moamad Sidiq MATERI PERKULIAHAN SEBELUM-UTS Pengantar Metode Numerik

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Gambar 1 Kurva untuk interpolasi linier. Sehingga diperoleh persamaan dari interpolasi linier sebagai berikut :

BAB II TEORI DASAR. Gambar 1 Kurva untuk interpolasi linier. Sehingga diperoleh persamaan dari interpolasi linier sebagai berikut : BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Interpolasi adalah suatu cara untuk mencari nilai di antara beberapa titik data yang telah diketahui. Di dunia nyata, interpolasi dapat digunakan untuk memperkirakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI Modul V & VI Disusun Oleh : Nama : Adrian Rananda Putra Nim : 2011101003 Prodi/Jenjang : Teknik Informatika / D3 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN

BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN 2.1 PENDAHULUAN Salah satu masalah yang sering terjadi pada bidang ilmiah adalah masalah untuk mencari akar-akar persamaan berbentuk : = 0 Fungsi f di sini adalah fungsi atau

Lebih terperinci

Pertemuan 3: Penyelesaian Persamaan Transedental. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2014

Pertemuan 3: Penyelesaian Persamaan Transedental. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2014 Pertemuan 3: Penyelesaian Persamaan Transedental Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2014 Persamaan Dalam Matematika Persamaan Linier Persamaan Kuadrat Persamaan Polynomial Persamaan Trigonometri

Lebih terperinci

Modul Praktikum Analisis Numerik

Modul Praktikum Analisis Numerik Modul Praktikum Analisis Numerik (Versi Beta 1.2) Mohammad Jamhuri UIN Malang December 2, 2013 Mohammad Jamhuri (UIN Malang) Modul Praktikum Analisis Numerik December 2, 2013 1 / 18 Praktikum 1: Deret

Lebih terperinci

Penyelesaian. n Persamaan. Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi

Penyelesaian. n Persamaan. Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi Penyelesaian n Persamaan Non Linier 1 Pengantar Penyelesaian Pers. Non Linier Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. Pengantar Penyelesaian Persa amaan Non Linier

Lebih terperinci

Tugas ini berkaitan dengan Metode-metode yang ada pada komputasi numerik. Tujuan dari tugas ini adalah:

Tugas ini berkaitan dengan Metode-metode yang ada pada komputasi numerik. Tujuan dari tugas ini adalah: PENDAHULUAN Tugas ini berkaitan dengan Metode-metode yang ada pada komputasi numerik. Tujuan dari tugas ini adalah: 1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa Metode yang ada pada komputasi numerik. 2. Meningkatkan

Lebih terperinci

Mengkompilasi Source Code C++ dengan g++.

Mengkompilasi Source Code C++ dengan g++. Mengkompilasi Source Code C++ dengan g++. Untuk mengubah source code menjadi sebuah program, kita membutuhkan sebuah alat yang disebut dengan compiler. Cara memanggil compiler GNU C++: g++ nama_file.cpp

Lebih terperinci

Persamaan Non Linier

Persamaan Non Linier Persamaan Non Linier Persamaan Non Linier Metode Tabel Metode Biseksi Metode Regula Falsi Metode Iterasi Sederhana Metode Newton-Raphson Metode Secant. Persamaan Non Linier penentuan akar-akar persamaan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN CARA PENGGUNAAN APLIKASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

BUKU PANDUAN CARA PENGGUNAAN APLIKASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI LAMPIRAN BUKU PANDUAN CARA PENGGUNAAN APLIKASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI 1. Cara Membuka Aplikasi Langkah awal membuka Aplikasi Perhitungan Harga Pokok Produksi yaitu dengan membuka web browser,

Lebih terperinci

Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya

Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya Petunjuk Pemakaian Sistem Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya dapat dilihat bersamaan dengan tampilan

Lebih terperinci

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 35 Bab III PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Spesifikasi Rumusan Rancangan Perancangan program aplikasi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu proses, yaitu : proses input dan hasil keluaran atau output Proses

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET

PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET Microsoft Excel merupakan program aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik). Fungsi dari Microsoft Excel adalah untuk melakukan operasi perhitungan serta dapat mempresentasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1.Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari computer kedalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

Mengenal dan Mulai Bekerja dengan Access 2007

Mengenal dan Mulai Bekerja dengan Access 2007 Mengenal dan Mulai Bekerja dengan Access 2007 1. Klik tombol yang ada di taskbar. 2. Pilih atau klik menu All Programs > Microsoft Office > Microsoft Office Access 2007. 3. Pada jendela Getting Started

Lebih terperinci

ISBN: Cetakan Pertama, tahun Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

ISBN: Cetakan Pertama, tahun Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini METODE NUMERIK, oleh Sri Adi Widodo, M.Pd. Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id Hak Cipta

Lebih terperinci

Membuat File Database

Membuat File Database Membuat File Database Untuk membuat file database harus dimulai dengan pembuatan strukturnya terlebih dahulu yang dimaksudkan untuk menentukan kreteria dari field yang akan digunakan seperti Nama Field,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Metode Numerik Kode Mata Kuliah : TI 016 Bobot Kredit : 3 SKS Semester Penempatan : III Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Keilmuan Keterampilan Mata

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Analisis Numerik & Pemrograman Kode/Bobot : TSP-303/3 SKS Deskripsi Singkat : Mata Kuliah ini mempelajari tentang analisis numerik dan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

Metode Numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk memformulasikan masalah matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan

Metode Numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk memformulasikan masalah matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan Pengertian Metode Numerik Metode Numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk memformulasikan masalah matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan Metode Numerik Tujuan Metode Numerik

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE REGULA-FALSI DAN SECANT DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN NON-LINEAR SKRIPSI

PERBANDINGAN METODE REGULA-FALSI DAN SECANT DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN NON-LINEAR SKRIPSI PERBANDINGAN METODE REGULA-FALSI DAN SECANT DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN NON-LINEAR SKRIPSI Oleh: Eko Wahyudianto NIM 091810101044 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DASAR DASAR MICROSOFT ACCESS

DASAR DASAR MICROSOFT ACCESS BASISDATA Basisdata (database) adalah sekumpulan data tentang satu atau lebih kelompok komponen atau individu. Contoh: basisdata untuk buku perpustakaan, video, software, toko, rumah sakit/klinik, dan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2015 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 17 halaman Mata Kuliah : Analisis Numerik

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI BEBAS TANGGUNGAN

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI BEBAS TANGGUNGAN PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI BEBAS TANGGUNGAN Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember 2013 DAFTAR ISI 1 PENGENALAN... 3 1.1 Sibeta... 3 1.2 Pengguna sibeta... 3 2 MENU ADMINISTRATOR...

Lebih terperinci

3. Setelah berhasil login maka Admin Satuan Kerja akan masuk kehalaman awal Aplikasi Bantu Perbendaharaan, seperti gambar berikut ini:

3. Setelah berhasil login maka Admin Satuan Kerja akan masuk kehalaman awal Aplikasi Bantu Perbendaharaan, seperti gambar berikut ini: LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN DATA PADA APLIKASI BANTU PERBENDAHARAAN 1. Setelah Admin Satuan Kerja (Admin Satker) mendapatkan Username dan Password untuk login maka Admin Satker bisa masuk pada aplikasi dengan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Metode Numerik Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Unified Modelling Language; Use Case Diagram; Class Diagram dan Object Diagram;

Lebih terperinci

BAB IX LEMBAR KERJA DAN RANGKAIAN DATA

BAB IX LEMBAR KERJA DAN RANGKAIAN DATA DIKTAT MATA KULIAH SOFTWARE TERAPAN I BAB IX LEMBAR KERJA DAN RANGKAIAN DATA IF Memasukan Data Ke Lembar Kerja Berbagai jenis data dapat dimasukkan kedalam lembar kerja seperti teks, nilai, tanggal, jam,

Lebih terperinci

Gambar 4.41 Form Nota Retur. retur ke pemasok. User harus mengklik Retur Barang ke Pemasok pada Form Menu

Gambar 4.41 Form Nota Retur. retur ke pemasok. User harus mengklik Retur Barang ke Pemasok pada Form Menu 131 4.7.16 Form Nota Retur Gambar 4.41 Form Nota Retur Form Nota Retur ini digunakan oleh bagian gudang untuk merekam transaksi retur ke pemasok. User harus mengklik Retur Barang ke Pemasok pada Form Menu

Lebih terperinci

Modul 12 Open Office Calc

Modul 12 Open Office Calc Modul 12 Open Office Calc 12.1 Mengenal Open Office Calc Open Office Calc adalah sebuah program yang akan membantu anda bekerja pada lingkungan spreadsheet. Dengan fasilitas-fasilitas yang disediakan anda

Lebih terperinci

METODE NUMERIK BISEKSI

METODE NUMERIK BISEKSI February 24, 2016 Metode Biseksi 1. Metode Biseksi 1 1. Metode Biseksi 2 Metode Biseksi Metode Biseksi memberikan alternatif perhitungan numerik menentukan x yang meminimumkan atau memaksimumkan suatu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

The Indonesian Accounting Society Sampling dengan ACL

The Indonesian Accounting Society Sampling dengan ACL ACL for Windows/Halaman 71 www.akuntan.org The Indonesian Accounting Society Sampling dengan ACL Topik ini akan membahas bagaimana menentukan ukuran besaran sampel (size), kemudian bagaimana menetapkan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. dari perangkat lunak. Tujuannya dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. dari perangkat lunak. Tujuannya dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian di lakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui

Lebih terperinci

BERKENALAN DENGAN MAXIMA

BERKENALAN DENGAN MAXIMA BERKENALAN DENGAN MAXIMA Muda Nurul K. Saat ini ada banyak software open source yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran matematika., diantaranya adalah Maxima. Maxima merupakan salah satu software open

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software Arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler Arduino menggunakan Arduino

Lebih terperinci

Kopertis Wilayah I Buku Panduan Aplikasi SIPATEN HAK Akses Sekretariat PAK

Kopertis Wilayah I Buku Panduan Aplikasi SIPATEN HAK Akses Sekretariat PAK DAFTAR ISI Kata Sambutan Koordinator... I A. Menginstal Aplikasi SIPATEN... 1 B. Menginstal Laporan Aplikasi SIPATEN... 3 C. Menjalankan Aplikasi SIPATEN & Mengganti Username Dan Password... 4 D. Pengajuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Dalam Bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Program pengujian disimulasikan di suatu sistem yang sesuai. Pengujian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Eksplorasi Gradien Menggunakan Geogebra. Muh. Tamimuddin H

Eksplorasi Gradien Menggunakan Geogebra. Muh. Tamimuddin H Eksplorasi Gradien Menggunakan Geogebra Muh. Tamimuddin H Geogebra dapat digunakan untuk membuat sebuah lembar kerja dinamis. Pada tulisan ini, GeoGebra akan kita gunakan untuk menggambarkan sebuah garis

Lebih terperinci

1.Dasar dasar Keyboard a. Pengertian dan pengenalan keyboard b. Pemasangan Keyboard c. Fungsi dan penggunaan keyboard

1.Dasar dasar Keyboard a. Pengertian dan pengenalan keyboard b. Pemasangan Keyboard c. Fungsi dan penggunaan keyboard Nama Modul Kode Kompetensi : Keterampilan mengetik 10 Jari : TIK.OP01.001.01 Ruang Lingkup : 1.Dasar dasar Keyboard a. Pengertian dan pengenalan keyboard b. Pemasangan Keyboard c. Fungsi dan penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Data Statistik Pembuatan KTP Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan

Lebih terperinci

Aplikasi ideb Viewer Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)

Aplikasi ideb Viewer Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi ideb Viewer Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Petunjuk Penggunaan Aplikasi ideb Viewer 0 Petunjuk Penggunaan Aplikasi ideb Viewer 1 DAFTAR ISI Informasi Revisi... Error!

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah aplikasi Pembelajaran Berbasis

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah aplikasi Pembelajaran Berbasis 32 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah aplikasi Pembelajaran Berbasis Multimedia tentang Fungsi Aljabar, yaitu suatu aplikasi yang membantu user

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komputer adalah sebuah alat yang dipakai untuk mengolah informasi menurut prosedur yang telah dirumuskan (Wikipedia, 2007: Komputer). Komputer berkembang mulai

Lebih terperinci

BAGIAN 1 SINTAK DASAR MATLAB

BAGIAN 1 SINTAK DASAR MATLAB BAGIAN 1 SINTAK DASAR MATLAB Pada bagian 1 ini, akan diuraikan tentang bagaimana mendefinisikan data, operasi data dan teknik mengakses data pada Matlab. Untuk lebih memahami, pembaca sebaiknya mecobanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem. 1. Halaman Login Pada halaman Login, user memasukkan nama pengguna ( user name ) dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Tahapan analisa masalah yang dimaksud merupakan masalah penerimaan siswa baru pada sekolah yang masih menggunakan cara manual. Dalam beberapa sekolah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. digunakan dalam pengujian program perbandingan solusi numerik persamaan integral

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. digunakan dalam pengujian program perbandingan solusi numerik persamaan integral BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini disajikan hasil pengujian program beserta spesifikasi sistem yang digunakan dalam pengujian program perbandingan solusi numerik persamaan integral Volterra

Lebih terperinci

1. Prosedur Persiapan Aplikasi Berikut ini adalah panduan untuk melakukan install aplikasi untuk dapat menjalankan program penilai esai otomatis :

1. Prosedur Persiapan Aplikasi Berikut ini adalah panduan untuk melakukan install aplikasi untuk dapat menjalankan program penilai esai otomatis : PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM 1. Prosedur Persiapan Aplikasi Berikut ini adalah panduan untuk melakukan install aplikasi untuk dapat menjalankan program penilai esai otomatis : 1.1. Download Aplikasi berikut:

Lebih terperinci

CHATING A. Pengertian Chating B. Chating dengan mirc start All Programs mirc mirc Connect to server

CHATING A. Pengertian Chating B. Chating dengan mirc start All Programs mirc mirc Connect to server CHATING A. Pengertian Chating Chating adalah fasilitas di internet untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan mengetikkan kata-kata percakapan atau menggunakan webcam dan microphone untuk dapat bercakap-cakap

Lebih terperinci

EKONOMETRI MENGGUNAKAN EVIEWS 4

EKONOMETRI MENGGUNAKAN EVIEWS 4 MODUL PRAKTIKUM EKONOMETRI MENGGUNAKAN EVIEWS 4 Oleh: Eko Yuliasih JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 BAB 1 PENDAHULUAN Program Eviews

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK PROGRAM MAU PERANCAH PT. MULTIBRATA ANUGERAH UTAMA

BUKU PETUNJUK PROGRAM MAU PERANCAH PT. MULTIBRATA ANUGERAH UTAMA BUKU PETUNJUK PROGRAM MAU PERANCAH PT. MULTIBRATA ANUGERAH UTAMA I. PENDAHULUAN Program MAU PERANCAH adalah sebuah program yang dibuat khusus bagi divisi PERANCAH didalam lingkungan perusahaan, untuk dapat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS 29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 aplikasi perangkat ajar pengelolaan dan perhitungan ekspresi matematika yang akan dibangun dalam penelitian

Lebih terperinci

[ 1 1 PENDAHULUAN SCILAB. Modul Praktikum Metode Numerik. 1. Struktur Scilab

[ 1 1 PENDAHULUAN SCILAB. Modul Praktikum Metode Numerik. 1. Struktur Scilab PENDAHULUAN SCILAB 1. Struktur Scilab Program Scilab sudah memiliki text editor di dalamnya. Perintah/kode program Scilab dapat dituliskan di dalam window Scilab Execution (Scilex) ataupun di window Scipad

Lebih terperinci

BAB IV MEMBUAT KARYA GRAFIS SEDERHANA

BAB IV MEMBUAT KARYA GRAFIS SEDERHANA BAB IV MEMBUAT KARYA GRAFIS SEDERHANA Kompetensi Dasar : Membuat karya grafis sederhana Indikator : - Membuat proyek baru - Melakukan format pada teks - Melakukan format pada grafis - Melakukan penggabungan

Lebih terperinci