Pengantar Topologi - MK : Prinsip Matematika

dokumen-dokumen yang mirip
INTERVAL, PERTIDAKSAMAAN, DAN NILAI MUTLAK

GEOMETRI ALJABARIK I: RUANG AFFINE DENIK AGUSTITO

DIMENSI FRAKSIONAL DAN APLIKASINYA DALAM FRAKTAL

sebagai, dan dua buah variabel dan dapat digunakan untuk memparameterisasi sebuah permukaan sebagai

Sifat Barisan Subhimpunan Tutup di Ruang Metrik yang Completion-nya adalah Ruang Atsuji

PATH-CONNECTED SPACE

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

KALKULUS BAB I. PENDAHULUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kajian menarik dalam analisis adalah teori himpunan.

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kata topologi berasal dari bahasa yunani yaitu topos yang artinya tempat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Masalah taklinear dalam sains dan teknik dituliskan dalam bentuk

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Dari Algebraic Topology ke Aljabar

Materi Olimpiade Matematika Vektor Nasional 2016 Jenjang SD:

Sistem Bilangan Riil

03/08/2015. Sistem Bilangan Riil. Simbol-Simbol dalam Matematikaa

BAB II TEORI DASAR. S, torus, topologi adalah suatu himpunan yang mempunyai topologi, yaitu koleksi dari

GRUP HOMOLOGI DARI RUANG TOPOLOGI. Denik Agustito 1, Sriwahyuni 2

Sistem Bilangan Ri l

Geometri di Bidang Euclid

PENGANTAR TOPOLOGI. Dosen Pengampu: Siti Julaeha, M.Si EDISI PERTAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015

Silabus. 1 Sistem Bilangan Real. 2 Fungsi Real. 3 Limit dan Kekontinuan. Kalkulus 1. Arrival Rince Putri. Sistem Bilangan Real.

Pembelajaran Klasifikasi Geometris dari Transformasi Mӧbius Suatu Sarana Penyampaian Konsep Grup

PENGANTAR KALKULUS PEUBAH BANYAK. 1. Pengertian Vektor pada Bidang Datar

Hendra Gunawan. 30 Agustus 2013

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Bagian 2 Matriks dan Determinan

PETA KOMPETENSI MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG (PEMA4317) XIII

KEKONVERGENAN NET DAN SUBNET PADA RUANG TOPOLOGIS. Oleh : FATKHAN YUDI RIANSA J2A Skripsi

KISI-KISI SOAL OLIMPIADE MATEMATIA VEKTOR NASIONAL (OMVN) 2015 HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

GRUP MONOTETIK TOPOLOGI DISKRIT BERHINGGA PADA DUALITAS PONTRYAGIN

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

BAB I PENDAHULUAN. Misalkan diberikan suatu ruang vektor atas lapangan R atau C. Jika

TOPOLOGI RUANG LINEAR

Bab 2. Teori Dasar. 2.1 Erlanger Program Kongruen

Matematika Semester IV

Menggambar Teknik & CAD

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

SIFAT-SIFAT TOPOLOGI RUANG LINEAR. Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika Jalan KHA Dahlan 3 Purworejo. Abstrak

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

PEMBAHASAN TRANSFORMASI KEBALIKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Peta Kompetensi Mata Kuliah Geometri Analitik Bidang dan Ruang (PEMA4317) xiii

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

Kalkulus Diferensial

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

Matematika EBTANAS Tahun 1999

EKUIVALENSI TOPOLOGI PADA RUANG TOPOLOGI

SILABUS. 1 / Silabus Matematika XII-IA. : 1.Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah. Nilai Karakter

HIMPUNAN KUBIK ASIKLIK DAN KUBUS DASAR

Hendra Gunawan. 8 November 2013

Teori Himpunan Ole l h h : H anu n n u g n N. P r P asetyo

Matematika EBTANAS Tahun 1991

Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI

Bab 1 Sistem Bilangan Kompleks

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979

atau y= f(x) = ax 2 + bx + c (3.17) y= f(x) = a 2 x + a 0 x 2 + a 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. September 12, Dosen FMIPA - ITB

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

Grup USp(2n,C) 1. Definisi dan Parameterisasi Grup USp ( 2, C )

TURUNAN, EKSTRIM, BELOK, MINIMUM DAN MAKSIMUM

KONSTRUKSI, SIFAT DAN DIMENSI HIMPUNAN CANTOR MIDDLE THIRD. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

PENGGUNAAN TEOREMA HOMEOMORPHY 2-MANIFOLD DAN TEOREMA EULER POINCARE PADA TORUS T DAN SIMPLICIAL COMPLEX K QOWIYYUL AMIN SIREGAR

LATIHAN SOAL PROFESIONAL

PROGRAM TAHUNAN. Sekolah : MTs... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun pelajaran : Target Nilai Portah : 55

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

HIMPUNAN. A. Pendahuluan

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

SIFAT RUANG METRIK TOPOLOGIS SKRIPSI. Oleh : Deki Sukmaringga J2A

KONVERGENSI DAN KELENGKAPAN PADA RUANG QUASI METRIK

13 Segi-Tak-Terhingga dan Fraktal

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen

6/28/2016 al muiz

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

MA3231 Analisis Real

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Hendra Gunawan. 19 Maret 2014

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1992

ISTIYANTO.COM. memenuhi persamaan itu adalah B. 4 4 C. 4 1 PERBANDINGAN KISI-KISI UN 2009 DAN 2010 SMA IPA

BAB III FUNGSI UJI DAN DISTRIBUSI

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

SRI REDJEKI KALKULUS I

PERTIDAKSAMAAN PECAHAN

MA3231 Analisis Real

Transkripsi:

Pengantar Topologi - MK : Prinsip Matematika Topologi merupakan kajian pemetaan dari suatu obyek dalam ruang baik dalam struktur global maupun dalam struktur lokal yang lebih halus. Dapat dikatakan bahwa kajian ini merupakan perluasan kajian geometri, dengan mempertimbangkan baik himpunan titik-titiknya maupun keluarga himpunan-himpunan tersebut. Pertimbangan yang digunakan tersebut berupa sifat-sifat dalam konteks ruang (yang disebut kemudian dengan ruang topologi). Dengan tinjauan awam, topologi merupakan kajian obyek geometri yang fleksibel, dengan mempertimbangkan proses deformasi obyek, seperti dapat ditekuk, ditarik keluar/kedalam tanpa mengakibatkan sobeknya (rusaknya) obyek tsb. Kita dapat membayangkan bahwa pada bidang datar, apabila diberikan suatu lingkaran, maka elips yang dibentuk oleh lingkaran yang ditarik kedua sisinya, secara topologis adalah sama. Demikian juga suatu bola dan elipsoida yang terbentuk adalah sama secara topologis. (1) (2) (3) Gambar 1. Lingkaran elips bujur sangkar (1) (2) Gambar 2. Pita terhubung pita Mobius Dengan mempertimbangkan pendekatan dan arah observasi kajiannya, dapat diklasifikasikan beberapa subbidang kajian topologi, misalnya - topologi himpunan-titik (point-set topology). Di sini dilakukan kajian terhadap sifat-sifat ruang dan pemetaannya,termasuk di dalamnya konsep kekompakan (compactness), keterhubungan (connectedness), dan ketercacahan (countability)

- topologi aljabar (algebraic topology). Di sini dalam kajiannya menggunakan struktur dalam aljabar abstrak (khususnya grup) yang di dalamnya dikaji ruang topologi dan pemetaan antar ruang. Di dalamnya diobservasi konsep homotopi dan homologi - topologi geometri (geometric topology), yang melakukan kajian dari konsep manifold dan emmbeding-nya. Kajian elementer topologi dilakukan pada subbidang pertama. Dalam hal ini, abstraksi geometrisnya dilakukan dengan mengabaikan jarak.(i.e bagian geometri yang bebas dari ukuran, bentuk permukaan (shape), atau lokasinya. Di dalamnya dilakukan penyelidikan dengan fondasi teoritis dalam himpunan untuk fungsi kontinu. Sedangkan dalam kajian himpunan digunakan konsep kedekatan dari titik-titik yang diberikan. Kajian elementer topologi ini biasanya berangkat dari - topologi Euclidean, i.e topologi dalam ruang R n, yang selanjutnya diperluas dengan - topologi umum (general topology), topologi dalam ruang yang lebih umum Sering juga kedua pendekatan di atas dilakukan sekaligus. Dengan demikian, topologi himpunan-titik (point-set topology) di atas disebut juga dengan topologi umum (general topology). Konsep inti dari topologi (1) Topologi dan ruang topologi Diberikan himpunan S, A : himpunan indeks. Didefinisikan T = {T A}, keluarga himpunan dari subhimpunan dalam S, dengan sifat berikut: (i) gabungan dari elemen-elemen dalam T juga merupakan elemen dalam T T T A (ii) (iii) irisan elemen-elemen dalam T juga merupakan elemen dalam T T T A dan S juga merupakan elemen dalam T, S T T disebut dengan topologi (terhadap S), sedangkan pasangan {S, T} disebut dengan ruang topologi. (2) metriks dan ruang metriks Diberikan himpunan S. Metriks pada S merupakan fungsi d yang menghubungkan setiap pasangan elemen (p,q) S dengan d(p,q), sedemikian sehingga 2

(i) p, q S, d(p,q) 0. Dalam hal ini, d(p,q) = 0, jik-ka p = q (ii) p, q S, d(p,q) = d(q,p) (iii) p, q, r S, d(p,r) d(p,q) + d(p,r) Pasangan {S,d) di atas disebut dengan ruang metrik. (bandingkan dengan definisi jarak euclidean dan ruang euclidean!) (3) Homeomorfisme fungsi homeomorfis Diberikan X R n dan Y R m Fungsi f : X Y disebut homeomorfis jika (i) f merupakan korespondensi 1 1 antara X dan Y (ii) f kontinu (iii) invers f kontinu Dua himpunan homeomorfik Diberikan X R n dan Y R m. X disebut homeomorfik pada Y, jika terdapat homeomorfisme dari X ke Y Ekivalent (secara) topologis Diberikan G himpunan semua subhimpunan T T R n. Maka, X homeomorfik pada Y adalah relasi ekivalen pada G Jika X ekivalen Y, maka X dan Y disebut mempunyai tipe homeomorfisme (atau disebut X dan Y ekivalen secara topologis atau mempunyai sifat topologis yg identik) yang sama Ketiga bangun pada Gambar 1 adalah identik (sama) secara topologis Lingkaran homeomorfik pada elips, homeorfik pada kubus Pita terhubung dan Pita Mobius pada Gambar 2 adalah identik (sama) secara topologis Pita (1) homeomorfik pada pita Mobius (2) Bayangkan kubus dan bola! Bayangkan pula, donat dan cangkir (Gambar 3)! Tapi, lingkaran tidak homemorfik pada donat! 3

Gambar 3. Donat dan cangkir (mug) Mengapa demikian? Untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut, pelajari buku atau literatur Pengantar Topologi, Topologi elementar. 4

Materi pokok dalam literatur Pengantar topologi, Topologi elementer. Pengertian dasar (Konsep Euclidean) Garis Real? Titik, jarak 2 titik Interval Tetangga (neigbourhood) suatu titik Bidang? Titik, jarak 2 titik Garis Tetangga suatu titik Lingkaran dan cakram, keliling lingkaran Segitiga dan segitiga lubang, dan keliling segiiga Bujur sangkar dan segipanjang Bidang keseluruhan Setengah bidang Himpunan hampa Kurva sembarang Ruang? Titik, jarak 2 titik Tetangga suatu titik Garis Bidang (datar) Setengah bidang Bola Kubus. Kurva sembarang R 2, ruang real dimensi 2 Himp titik-titik atau pasangan pasangan berturut dari bilangan real Ruang Euclidean dimensi 2: Sistem kordinat tegak lurus : sumbu X dan sumbu Y Bidang datar?, titik?, garis,. dst R n, ruang real dimensi n, Himpunan aemua n-tuples dari bilangan real, yg dilengkapi dengan pengertian jarak : unt 2 titik anggota R n, sebut p = (x 1,.x n ) dan q = (y 1,, y n ), jarak 2 titik tersebut D(p,q) = n i1 ( x i y i ) 2 5

Sifat : untuk semua p, q R n, (i) d(p,q) 0 (sifat definit positif) d(p,q) = 0 jik-ka p = q (ii) d(p,q) = d(q,p) (sifat simetri) (iii) untuk semua p, q., r R n, d(p,r) d(p,q) + d(q,r) (sifat pertaksamaan segitiga) Konsep lain : Subhimpunan buka dan tutup dalam R n cakram tertutup / terbuka, bola tertutup/terbuka tetangga titik p, himpunan titik-titik yg dekat dengan p (p pusat cakram, bola) Konsep kedekatan Subhimpunan buka, subhimpunan tutup dari himpunan Topologi dari subhimpunan sembarang X R n. Semua himpunan dari semua subhimpunan buka dari X disebut topologi dari X Sifat-sifat subhimpunan buka, subhimpunan tutup Kepadatan (dense) A X R n ; A padat di dalam X jika setiap subhimp buka di dlm X mengandung suatu titik di dalam A Contoh: Q : bil rasional, Z : bil irasional. Maka Q dan Z adalah padat dlm R 1 Titik limit Titik terisolasi Dari konsep-konsep dalam ruang Euclidean di atas, dibuat konsep lebih umum yang menjadi dasar Topologi Umum Topologi Ruang topologi Derived topology, induccd topology Ruang Hausdorff Metrik dan ruang metrik Topologi yg dibangkitkan dari suatu metrik Transformasi affin Hilbert cube Kontinuitas fungsi Konstruksi dari fungsi-fungsi kontinu Grafik fungsi Kontinuitas fungsi dalam ruang topologi Homeomorfisme 6

Ekivalen secara topologis Interval dan homeomorfisme Sifat-sifat topologis Konsep lanjut: Himpunan Cantor Embeddings Connectivity Path Connectedness Boundary dan interior dari suatu subhimpunan Dimensi Kekompakan (compactness) Jarak 2 subhimpunan Topologi kompak-buka Keterhubungan lokal (local connectivity) Topik Lanjut - Space-Filling Curves - Manifolds - Knots dan Knootings - Simple Connectivity Homotopi Retraction dan deformation - Deformation Type Deformation retract - Complexes Simplicial complexes k-simplex topological graph - Higher dimension - Poincare conjecture Silahkan baca buku-buku Dasar-Dasar Topologi ataupun Topologi Elementer Misal, Elementary Topology oleh Dennis Roseman, Prentice-Hall, 1999 7

Contoh Topologi diskret 1.S = {1, 2, 3}, T = {, {1, 2, 3}}, T 1 =, T 2 = {1, 2, 3}, A = {1, 2} (i) T 1 T 2 = {1, 2, 3} T (ii) T 1 T 2 = T (iii) T, S T 2. S = {1, 2, 3}, T = {, {1}, {1, 2, 3}}, T 1 =, T 2 = {1}, T 3 = {1, 2, 3}, A = {1, 2, 3} (i) T 1 T 2 = {1} T, T 2 T 3 = {1, 2, 3} T, T 1 T 3 = {1,2, 3} T, T 1 T 2 T 2 = {1, 2, 3} T (ii) T 1 T 2 = T, T 2 T 3 = {1} T,. T 1 T 2 T 3 = T (iii) T, S T 3. S = {1, 2, 3}, T = {, {1, 2}, {1, 2, 3}}. Coba periksa! 4. S = 1, 2, 3}, T = {, {1, 2}, {2}, {2, 3}, {1, 2, 3}} tetapi 5. S = {1, 2, 3}, T = {, {2}, {3}, {1, 2, 3}},.. T bukan topologi thd S, karena 8

(i) T 2 T 3 = {2, 3} T 6. S = {1, 2, 3}, T = {, {1, 2}, {2, 3}, {1, 2, 3}},. T bukan topologi, karena (ii) {1, 2} {2, 3} = {2} T Bagaimana dengan? S = { x x R, 1 < x < 3}, T = {, S}? S = { x x R, 1 < x < 3}, T = {, {1}, S}? S = { x x R, 1 < x < 3}, T = {, {1}, {2},{x x R, 1<x< 2}, S}? {x x R, 1<x< 2} S = {x x R, 1<x< 2} T S = { x x R, 1 < x < 3}, T = {, S, (1 2), (2 3), S} (1 2) (2 3) = T (1 2) (2 3)? dlm T? beda dgn [1 2] [2 3] = {2} T jika T topologi, maka semua himpunan dlm T adalah himpunan buka. 9