Turunan Tingkat Tinggi

dokumen-dokumen yang mirip
Memahami konsep dasar turunan fungsi dan mengaplikasikan turunan fungsi pada

Memahami konsep dasar turunan fungsi dan menggunakan turunan fungsi pada

TURUNAN. Ide awal turunan: Garis singgung. Kemiringan garis singgung di titik P: lim. Definisi

DERIVATIVE Arum Handini primandari

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 61

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

DIFERENSIAL TOTAL. 1 Kalkulus Lanjut Blog: aswhat.wordpress.com. dz dx dy x y dx x y dy. dz , ,04 0,65

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 75

TURUNAN. Bogor, Departemen Matematika FMIPA-IPB. (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Turunan Bogor, / 50

Persamaan Diferensial

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic

PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

BAB III Diferensial. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

Definisi. Turunan (derivative) suatu fungsi f di sebarang titik x adalah. f merupakan fungsi baru yang disebut turunan dari f (derivative of f).

11. Turunan Perkalian Fungsi, Pangkat Dari Fungsi, Fungsi Rasional, Fungsi Implisit

Nughthoh Arfawi Kurdhi, M.Sc Department of Mathematics FMIPA UNS

Kalkulus II. Diferensial dalam ruang berdimensi n

Turunan. Ayundyah Kesumawati. January 8, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah Kesumawati (UII) Turunan January 8, / 15

= + atau = - 2. TURUNAN 2.1 Definisi Turunan fungsi f adalah fungsi yang nilainya di setiap bilangan sebarang c di dalam D f diberikan oleh

BAB I PERTIDAKSAMAAN RASIONAL, IRASIONAL & MUTLAK

A. PERSAMAAN GARIS LURUS

Department of Mathematics FMIPAUNS

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Catatan Kuliah MA1123 KALKULUS ELEMENTER I BAB III. TURUNAN

INTEGRAL. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Integral tak tentu Fungsi aljabar Derivatif Antiderivatif A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 1 - I

BAB I PENGERTIAN DASAR

Dari contoh di atas fungsi yang tak diketahui dinyatakan dengan y dan dianggap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HITUNG DIFERENSIAL

Hendra Gunawan. 16 Oktober 2013

Kalkulus Diferensial week 09. W. Rofianto, ST, MSi

BAB I INTEGRAL TAK TENTU

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

KALKULUS I MUG1A4 PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM (PPDU) TELKOM UNIVERSITY IV. TURUNAN

Integral Tak Tentu. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

BAB II LANDASAN TEORI

RANGKUMAN MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

Gambar 1. Gradien garis singgung grafik f

Open Source. Not For Commercial Use

BAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi

Hendra Gunawan. 2 Oktober 2013

Kalkulus Multivariabel I

Asimtot.wordpress.com FUNGSI TRANSENDEN

Bab 2 Fungsi Analitik

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A

BAB II LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta

Bab 16. Model Pemangsa-Mangsa

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS MINGGU IX

Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Pertama)

BAB 2 PDB Linier Order Satu 2.1 PDB Linier Order Satu Homogen PDB order satu dapat dinyatakan dalam atau dalam bentuk derivatif = f(x y) dx M(x y)dx +

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

1 Sistem Bilangan Real

Rencana Pembelajaran

Metode Koefisien Tak Tentu untuk Penyelesaian PD Linier Homogen Tak Homogen orde-2 Matematika Teknik I_SIGIT KUSMARYANTO

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU

BAB V PERSAMAAN LINEAR TINGKAT TINGGI (HIGHER ORDER LINEAR EQUATIONS) Persamaan linear tingkat tinggi menarik untuk dibahas dengan 2 alasan :

asimtot.wordpress.com BAB I PENDAHULUAN

Modul Matematika MINGGU 4. g. Titik Potong fungsi linier

Matematika Teknik Dasar-2 9 Aplikasi Turunan Parsial dan Pengerjaannya Secara Geometri

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3

Fakultas Teknik UNY Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif INTEGRASI FUNGSI. 0 a b X A. b A = f (X) dx a. Penyusun : Martubi, M.Pd., M.T.

Homepage : ekopujiyanto.wordpress.com HP :

TIM MATEMATIKA DASAR I

1 SISTEM BILANGAN REAL

SISTEM PERSAMAAN LINEAR, KUADRAT DAN PERTIDAKSAMAAN SATU VARIABEL

MA5032 ANALISIS REAL

TURUNAN, EKSTRIM, BELOK, MINIMUM DAN MAKSIMUM

Matematika

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih

MODUL 2 OPTIMISASI OPTIMISASI EKONOMI EKONOMI. SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP. Ari Darmawan, Dr., S.AB, M.AB

4 DIFERENSIAL. 4.1 Pengertian derivatif

Hendra Gunawan. 25 September 2013

1 SISTEM BILANGAN REAL

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

KALKULUS (IT 131) Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana. Bagian 4. Derivatif ALZ DANNY WOWOR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen ) yang nilainya pada ( ) ( ) ( )

KALKULUS. Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah KALKULUS Dosen Pengampu : Ibu Kristina Eva Nuryani, M.Sc. Disusun Oleh :

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU

MATERI PERKULIAHAN. Gambar 1. Potensial tangga


MAKALAH FUNGSI KUADRAT GRAFIK FUNGSI,&SISTEM PERSAMAAN KUADRAT

D. OPTIMISASI EKONOMI DENGAN KENDALA - Optimisasi dengan metode substitusi - Optimisasi dengan metode pengali lagrange

BEBERAPA FUNGSI KHUSUS

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

BAGIAN KEDUA. Fungsi, Limit dan Kekontinuan, Turunan

MATEMATIKA TURUNAN FUNGSI

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

SISTEM BILANGAN REAL

TURUNAN FUNGSI. dy (y atau f (x) atau ) dx. Hal-hal yang perlu diingat untuk menyelesaikan turunan fungsi aljabar adalah :

Persamaan Diferensial

4.1 Konsep Turunan. lim. m PQ Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema )

1.1 SISTEM BILANGAN Sistem bilangan Bilangan Asli, Bilangan Cacah, Bilangan Bulat dan Bilangan Rasional

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

Transkripsi:

Turunan Tingkat Tinggi Operasi diferensial mengambil sebah fungsi f dan menghasilkan sebuah fungsi baru f. Jika f sekarang kita difernsialkan, kita masih tetap menghasilkan fungsi lain, dinyatakan oleh f (dibaca f dua aksen ) dan disebut turunan kedua dari f. Pada gilirannya dia boleh didiferensiasikan lagi, dengan demikian menghasilkan f, yang disebut turunan ketiga dari f. Turunan keempat dinyatakan f (4), turunan kelima dinyatakan f (4), dan seterusnya. Jika, sebagai contoh, f(x) = 2x 3 4x 2 + 7x 8 maka f(x) = 6x 2 8x + 7 f (x) = 12x 8 f (x) = 12 f (4) (x) = 0 Karena turunan fungsi nol adalah nol, maka turunan keempat dan semua turunan tingkat yang lebih tinggi (higher-order derivative). Dari f akan nol. Kecepatan dan Percepatan Terdapat peebedaan teknis antara kecepatan ( velocity ) dan laju ( speed ). Kecepatan memiliki tanta; mengkin positif mungkin negative. Laju didefinisikan sebagai nilai mutlak dari kecepatan. Sekarang kita ingin memberikan tafsiran fisik mengenai turunan kedua d 2 s/dt 2. Tentu saja ini hanyalah turunan pertama dari kecepatan. Jadi, ia

mengukur laju perubahan kecepatan terhadap waktu, yang mempunyai nama percepatan. Jika percepatan dinyatakan oleh a maka a = dv = d2 s dt dt 2 Notasi Leibniz untuk turunan kedua dibaca turunan kedua dari y terhadap x. Turunan ke Notasi f (n) Notasi y (n) Notasi D Notasi Leibniz Pertama f (x) y Dxy Ke dua f (x) y D x y d 2 y 2 = d ( ) Ke tiga f (x) y D x y d 3 y 3 = d y (d2 2) Ke empat f (4) (x) y (4) D 4 x y d 4 y 4 Ke-n f (n) (x) y (n) D n x y d n y x Diferensial Implisit Dalam persamaan y 3 + 7y = x 3 kita tidak dapat memecahkan y dalam bentuk x. Namun boleh jadi masih tetap menjadi kasus, bahwa terdapat tepat satu y yang berkorespondensi terhadap masing-masing x. Misalnya, kita menanyakan berapa nilai-nilai y (jika ada) yang berkorespondensi terhadap x = 2. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus memecahkan y 3 + 7y = 8 Tentu saja, y = 1 adalah satu penyelesaian, dan ternyata bahwa y = 1 adalah satu-satunya penyelesaian real. Diberikan x = 2, persamaan y 3 + 7y = x 3 menentukan nilai y yang berkorespondensi. Kita katakana bahwa persamaan mendefinisikan y sebagai fungsi implisit x. Grafik persamaan ini, diperlihatkan

dalam gambar 1, tentu saja Nampak seperti grafik suatu fungsi yang terdeferensiasikan. Elemen baru ini tidak berbentuk y = f(x). Berdasarkan grafik, kita anggap bahwa y adalah suatu fungsi yang tidak diketahui dari x. Jika kita nyatakan fungsi ini oleh y(x), kita dapat menuliskan persamaan tersebut sebagai [y(x)] 3 + 7y(x) = x 3 Walaupun kita tidak mempunyai rumus untuk y(x), kita masih tetap dapat memperoleh kaitan antara x, y(x), dan y (x), dengan mendiferensiasikan kedua ruas persamaan itu terhadap x. Dengan menggunakan aturan rantai, kita peroleh Perhatikan bahwa untuk d (y3 ) + d (7y) = d x3 3y 2 + 7 = 3x2 (3y2 + 7) = 3x 2 = 3x2 3y 2 + 7 melibatkan x dan y suatu fakta yang sering menyulitkan. Tetapi, jika hanya ingin mencari kemiringan pada suatu titik yang keduakoordinatnya diketahui, tidak ada kesukaran. Pada (2,1) = 3(2)2 3(1) 2 + 7 = 12 10 = 6 5 Kemiringannya adalah 6 5 Metode yang baru saja diilustrasikan untuk mencari tanpa terlebih dahulu menyelesaikan secara gambling persamaan yang diberikan untuk y dalam x diseut diferensiasi implisit.

Contoh: Penyelesaian: Cari jika 4x2 y 3y = x 3 1 Metode 1 : kita dapat menyelesaikan persamaan yang diberikan untuk y secara gambling sebagai berikut y() = x 3 1 y = x3 1 Jadi = (4x2 3)(3x 2 ) (x 3 1)(8x) = 4x4 9x 2 +8x (4x 2 3) 2 (4x 2 3) 2 Metode 2 diferensiasi implisit : samakan turunan-turunan kedua ruas dari d (4x2 y 3y = d (x3 1) Setelah menggunakan aturan hasil kali pada suku pertama maka diperoleh 4x 2. + y. 8x 3 = 3x2 (4x2 3) = 3x 2 8xy = 3x2 8xy Dua jawaban ini kelihatannya berlainan. Untuk satu hal, jawaban yang diperoleh dari metode 1 hanya melibatkan x, sedangkan jawaban ari metode 2 melibatkan x maupun y. namun ingat bahwa persamaan yang semula dapat dipecahkan untuk y dalam bentuk x dan memberikan y = (x3 1) (4x 2 3). Ketika mensubstitusi y = (x3 1) (4x 2 3) ke dalam ekspresi untuk yang baru saja diperoleh, kita mendapatkan berikut

= 3x2 8xy 12x 4 9x 2 8x 4 + 8x () 2 x = 3x2 8x 3 1 = 4x4 9x 2 + 8x () 2