BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Indah Nursuprianah, Darsono

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Hukum Newton pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian 7. Jawab. Uji Hipotesis. Beberapa Uji Hipotesis pada Statistika Parametrik. Beberapa Uji Hipotesis pada Statistika Nonparametrik

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

PEMBELAJARAN 5 STATISTIK NON PARAMETRIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Muhammad Firdaus, Ph.D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati

BAB III METODE PENELITIAN

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar

Unnes Science Education Journal

PENERAPAN PERHITUNGAN FISHER-SNEDECOR UNTUK UJI F

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Statistika Inferensi Tentang Ratarata Dua Populasi Independen

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA

Volume 1, Nomor 1, Juni 2007 ISSN

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

Bab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance.

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM BERBANTUAN PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS V

Metode Regresi Linier

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

IV. METODE PENELITIAN

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ahmad Riyadi Sampurno 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

PENGARUH KOMPOSISI FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN DAN RESAPAN PADA PEMBUATAN PAVING BLOK

Penentuan Pelebaran Window Time Optimal Pada Data Deret Waktu

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

*Corresponding Author:

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

Proyeksi Penduduk Provinsi Riau Menggunakan Metode Campuran

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

LILIK SULISTYO Fakultas Sains dan Teknologi UNISNU Jepara ABSTRACT

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Peneliian 4... Daa Hasil Peneliian Dari hasil peneliian diperoleh daa kemampuan dribble. hasilnya sebagai mana pada abel I (dilampirkan) 4... Deskripsi Hasil Peneliian Variabel X Dalam peneliian ini, yang menjadi variabel X adalah skor daa yang di peroleh melalui pegukuran pre- es aau es awal kemampuan dirbble. Dari hasil pengeesan diperoleh skor eringgi yaiu 80 dan skor erendah adalah 76. Seelah dilakukan analisis dipeoleh skor raa-raa sebesar 77,85 ; median sebesar 78; modus sebesar 78 dan sandar deviasi sebesar,7. Diliha dari pengukuran besaran-besaran saisik di aas dapa diarikan bahwa kemampuan dasar dribble, menunjukkan skor yang idak erlalu jauh berbeda dengan skor raa-raa, akan eapi kemampuan dibble ersebu masih di bawah raa-raa.... Deskripsi Hasil Peneliian Variabel X Variabel X adalah skor daa yang diperoleh melalui pengukuran pos es aau es akhir kemampuan dasar driblle seelah eksperimen dilakukan aau seelah diberikan meode pembelajaran modeling. Dari hasil pengeesan diperoleh skor eringgi yaiu 85 dan skor erendah adalah 8. Seelah dilakukan analisis diperoleh skor raa-raa sebesar 8; median sebesar 8; modus sebesar 8 dan sandar deviasi sebesar,7.

No Tabel II Tebel deskripsi hasil peneliian Meode Pembelajaran Pree Tes Modeling Sandar Deviasi,7 Modus 78 Median 78 Pos Tes,7 8 8 Diliha dari pengukuran besaran-besaran saisik diaas dapa diarikan bahwa, ada peningkaan kemampuan dasar dribble. Hal ini dapa diliha dari peningkaan raa-raa sebelum diberikan meode pembelejaran modeling sebesar 77,85 dan sesudah diberikan meode pembelejaran modeling 8. Oleh karena iu penelii berasumsi bahwa kemampaun dasar dribble dalam permainan bola baske pada SMA Negeri Goronalo meningka. 00% 90% 80 % 70% P r e T e s P o s T e s Diagram Tabel Dengan demikian perlu adanya pembukian erhadap asumsi ersebu. Unuk membukikan hal ini dapa dilakukan dengan pengujiain analisis varians (uji ) aau pengujian dua raa-raa.

..4. Pengujian Persyaraan Analisis. Pengujian Normalias Daa Sebagai persyaraan dalam rangka pengujian hipoesis melalui analisis sasisika paramerik, maka pengujian normalias varians perlu dilakukan dengan maksud unuk mengeahui apakah daa hasil peneliian berasal dari populasi dengan varians yang normal aau idak berasal dari populasi dengan varians yang normal. a) Pengujian normalias daa pada variabel X Berdasarkan krieria penggujian bahwa, erima hipoesis varians populasi normal jika : hiung dafar k dengan araf nyaa, 05 0 sera deraja kebebasan dk = k, maka chi kuadra hiung hiung diperoleh harga sebesar =,70. Berdasarkan dafar abel disribusi chi kuadra pada 0, 05 yaiu dafar k aau: dafar 0,05 5 = dafar 0,95 diperoleh harga sebesar = 5,99. Lebih jelasnya bahwa, : hiung lebih kecil dari dafar aau (,70 < 5,99 ). Hal ini sesuai dengan krieria penggujian, sehingga dapa disimpulkan bahwa daa pada variabel X memiliki varians populasi yang normal. b) Pengujian normalias daa pada variabel X Berdasarkan krieria penggujian bahwa, erima hipoesis varians populasi normal jika : hiung dafar k dengan araf nyaa, 05 0 sera deraja kebebasan dk = k, maka chi kuadra hiung hiung diperoleh harga sebesar =

,. Berdasarkan dafar abel disribusi chi kuadra pada 0, 05 yaiu dafar k aau: dafar 0,05 5 = dafar 0,95 diperoleh harga sebesar = 5,99. Lebih jelasnya bahwa, : hiung lebih kecil dari dafar aau (, < 5,99 ). Hal ini sesuai dengan krieria penggujian, sehingga dapa disimpulkan bahwa daa pada variabel X memiliki varians populasi yang normal.. Pengujian Homogenias Daa Sebagai prasyaraan dalam rangka pengujian hipoesis melalui analisis saisika paramerik, maka pengujian homogenias varians perlu dilakukan dengan maksud unuk mengeahui apakah daa hasil peneliian berasal dari populasi dengan varians yang homogen aau idak berasal dari populasi dengan varians yang homogen. Berdasarkan krieria penggujian bahwa, erima hipoesis varians populasi homogen jika : hiung dafar k dengan araf nyaa, 05 0 sera deraja kebebasan dk = k, maka chi kuadra hiung hiung diperoleh harga sebesar = 0,0. Berdasarkan dafar abel disribusi chi kuadra pada 0, 05 yaiu dafar k aau: dafar 0,05 = dafar 0,95 diperoleh harga sebesar =,84. Lebih jelasnya bahwa, : hiung lebih kecil dari dafar aau ( 0,0 <,84 ). Hal ini sesuai dengan krieria penggujian, sehingga dapa disimpulkan bahwa daa hasil peneliian memiliki varians populasi yang homogen.

4..5. Pengujian Hipoesis Unuk menguji hipoesis yang menyaakan bahwa erdapa pengaruh meode pembelejaran modeling, maka hal ini dianalisis dengan pengujian analisis varians dua raa-raa dengan menggunakan rumus (uji ). Berdasarkan krieria penggujian bahwa, Terima H 0 jika: dengan araf nyaa 0, 05dengan deraja kebebasan dk = n i. Dengan demikian sama dengan,005,005 dengan dk = 0 aau 0,05 0, 975 = (9); dengan araf nyaa 0, 05 diperoleh harga hiung sebesar 4,7 dan dafar diperoleh harga sebesar,09. Hal iu membukikan bahwa harga hiung lebih besar dari pada harga dafar. Berdasarkan hal ersebu, maka harga hiung elah berada di luar daerah penerimaan H 0. Sehingga H 0 yang menyaakan bahwa Tidak erdapa pengaruh meode pembelejaran modeling erhadap peningkaan kemampuan dasar dribble dalam permainan bola baske pada siswa SMA N Goronalo, di olak dan menerima hipoesis H A yang menyaakan ; erdapa pengaruh meode pembelajaran modeling erhadap peningkaan kemampuan dasar dribble dalam permainan bola baske pada siswa SMA N Goronalo. Unuk jelasnya dapa diliha pada gambar beriku ini. 4

H0 HA HA -4,7 -,09 0,09 4,7 Gambar : Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipoesis 4. Pembahasaan Bola baske merupakan olahraga yang dapa dilakukan oleh siapa saja unuk mengembangkan mina dan baka aau poensi yang ada dengan idak mengeluarkan biaya besar. Akan eapi unuk mengembangkan kemampuan pada cabang olahraga bola baske diperlukan adanya proses melaih dan berlaih yang sisemais dan erencana. Dalam usaha unuk meningkakan keerampilan mendribble bola sangalah dipengaruhi oleh sekian banyak fakor sehingga benar-benar diperlukan kemampuan unuk dapa mengaplikasikan pendekaan secara ilmiah sesuai dengan disiplin ilmu. Peneliian dengan meode eksperimen ini dimaksud unuk mengukur dan memperoleh gambaran enang pengaruh meode pembelajaran modeling erhadap peningkaan kemampuan dasar dribble dalam permainan bola baske pada siswa SMA N Goronalo. Berdasarkan hasil eksperimen yang elah dianalisis dengan 5

pengujian saisik, menunjukan bahwa adanya peningkaan kemampuan dasar dribble yang signifikan seelah dilakukanya eksperimen aau meode pembelajaran modeling. Hal ini dapa diliha pada peningkaan raa-raa kemampuan mendribble yaiu, Sebelum di berikan meode pembelajaran modeling raa-raa kemampuan mendribble adalah 77,85 dan sesudah diberikan pembelajaran memperoleh raaraa sebesar 8. Dengan demikian penelii berasumsi bahwa penerapan meode pembelajaran modeling selama bulan, memberikan pengaruh erhadap kemampuan mendribble. Pengaruh yang signifikan ini dapa dibukikan dengan pengujian dua raaraa aau analisis varians bahwa, seelah dianalisis menunjukan harga hiung = 4,7 dan abel sebesar,09 dengan demikian harga hiung lebih besar dari pada harga abel aau harga hiung elah berada di luar daerah penerimaan H 0. Sehingga hipoesis H 0 yang menyaakan bahwa idak erdapa pengaruh pembelajaran modeling erhadap kermampuan dribble pada permainan bola baske di olak dan menerima hipoesis H A yang menyaakan ; erdapa pengaruh meode pembelajaran modeling erhadap peningkaan kemampuan dasar dribble dalam permainan bola baske pada siswa SMA N Goronalo. Dengan demikian dapa disimpulkan bahwa hipoesis yang menyaakan bahwa erdapa pengaruh meode pembelajaran modeling erhadap peningkaan kemampuan dasar dribble dalam permainan bola baske pada siswa SMA N Goronalo dapa dierima. 6