BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Peneliian 4... Daa Hasil Peneliian Dari hasil peneliian diperoleh daa kemampuan dribble. hasilnya sebagai mana pada abel I (dilampirkan) 4... Deskripsi Hasil Peneliian Variabel X Dalam peneliian ini, yang menjadi variabel X adalah skor daa yang di peroleh melalui pegukuran pre- es aau es awal kemampuan dirbble. Dari hasil pengeesan diperoleh skor eringgi yaiu 80 dan skor erendah adalah 76. Seelah dilakukan analisis dipeoleh skor raa-raa sebesar 77,85 ; median sebesar 78; modus sebesar 78 dan sandar deviasi sebesar,7. Diliha dari pengukuran besaran-besaran saisik di aas dapa diarikan bahwa kemampuan dasar dribble, menunjukkan skor yang idak erlalu jauh berbeda dengan skor raa-raa, akan eapi kemampuan dibble ersebu masih di bawah raa-raa.... Deskripsi Hasil Peneliian Variabel X Variabel X adalah skor daa yang diperoleh melalui pengukuran pos es aau es akhir kemampuan dasar driblle seelah eksperimen dilakukan aau seelah diberikan meode pembelajaran modeling. Dari hasil pengeesan diperoleh skor eringgi yaiu 85 dan skor erendah adalah 8. Seelah dilakukan analisis diperoleh skor raa-raa sebesar 8; median sebesar 8; modus sebesar 8 dan sandar deviasi sebesar,7.
No Tabel II Tebel deskripsi hasil peneliian Meode Pembelajaran Pree Tes Modeling Sandar Deviasi,7 Modus 78 Median 78 Pos Tes,7 8 8 Diliha dari pengukuran besaran-besaran saisik diaas dapa diarikan bahwa, ada peningkaan kemampuan dasar dribble. Hal ini dapa diliha dari peningkaan raa-raa sebelum diberikan meode pembelejaran modeling sebesar 77,85 dan sesudah diberikan meode pembelejaran modeling 8. Oleh karena iu penelii berasumsi bahwa kemampaun dasar dribble dalam permainan bola baske pada SMA Negeri Goronalo meningka. 00% 90% 80 % 70% P r e T e s P o s T e s Diagram Tabel Dengan demikian perlu adanya pembukian erhadap asumsi ersebu. Unuk membukikan hal ini dapa dilakukan dengan pengujiain analisis varians (uji ) aau pengujian dua raa-raa.
..4. Pengujian Persyaraan Analisis. Pengujian Normalias Daa Sebagai persyaraan dalam rangka pengujian hipoesis melalui analisis sasisika paramerik, maka pengujian normalias varians perlu dilakukan dengan maksud unuk mengeahui apakah daa hasil peneliian berasal dari populasi dengan varians yang normal aau idak berasal dari populasi dengan varians yang normal. a) Pengujian normalias daa pada variabel X Berdasarkan krieria penggujian bahwa, erima hipoesis varians populasi normal jika : hiung dafar k dengan araf nyaa, 05 0 sera deraja kebebasan dk = k, maka chi kuadra hiung hiung diperoleh harga sebesar =,70. Berdasarkan dafar abel disribusi chi kuadra pada 0, 05 yaiu dafar k aau: dafar 0,05 5 = dafar 0,95 diperoleh harga sebesar = 5,99. Lebih jelasnya bahwa, : hiung lebih kecil dari dafar aau (,70 < 5,99 ). Hal ini sesuai dengan krieria penggujian, sehingga dapa disimpulkan bahwa daa pada variabel X memiliki varians populasi yang normal. b) Pengujian normalias daa pada variabel X Berdasarkan krieria penggujian bahwa, erima hipoesis varians populasi normal jika : hiung dafar k dengan araf nyaa, 05 0 sera deraja kebebasan dk = k, maka chi kuadra hiung hiung diperoleh harga sebesar =
,. Berdasarkan dafar abel disribusi chi kuadra pada 0, 05 yaiu dafar k aau: dafar 0,05 5 = dafar 0,95 diperoleh harga sebesar = 5,99. Lebih jelasnya bahwa, : hiung lebih kecil dari dafar aau (, < 5,99 ). Hal ini sesuai dengan krieria penggujian, sehingga dapa disimpulkan bahwa daa pada variabel X memiliki varians populasi yang normal.. Pengujian Homogenias Daa Sebagai prasyaraan dalam rangka pengujian hipoesis melalui analisis saisika paramerik, maka pengujian homogenias varians perlu dilakukan dengan maksud unuk mengeahui apakah daa hasil peneliian berasal dari populasi dengan varians yang homogen aau idak berasal dari populasi dengan varians yang homogen. Berdasarkan krieria penggujian bahwa, erima hipoesis varians populasi homogen jika : hiung dafar k dengan araf nyaa, 05 0 sera deraja kebebasan dk = k, maka chi kuadra hiung hiung diperoleh harga sebesar = 0,0. Berdasarkan dafar abel disribusi chi kuadra pada 0, 05 yaiu dafar k aau: dafar 0,05 = dafar 0,95 diperoleh harga sebesar =,84. Lebih jelasnya bahwa, : hiung lebih kecil dari dafar aau ( 0,0 <,84 ). Hal ini sesuai dengan krieria penggujian, sehingga dapa disimpulkan bahwa daa hasil peneliian memiliki varians populasi yang homogen.
4..5. Pengujian Hipoesis Unuk menguji hipoesis yang menyaakan bahwa erdapa pengaruh meode pembelejaran modeling, maka hal ini dianalisis dengan pengujian analisis varians dua raa-raa dengan menggunakan rumus (uji ). Berdasarkan krieria penggujian bahwa, Terima H 0 jika: dengan araf nyaa 0, 05dengan deraja kebebasan dk = n i. Dengan demikian sama dengan,005,005 dengan dk = 0 aau 0,05 0, 975 = (9); dengan araf nyaa 0, 05 diperoleh harga hiung sebesar 4,7 dan dafar diperoleh harga sebesar,09. Hal iu membukikan bahwa harga hiung lebih besar dari pada harga dafar. Berdasarkan hal ersebu, maka harga hiung elah berada di luar daerah penerimaan H 0. Sehingga H 0 yang menyaakan bahwa Tidak erdapa pengaruh meode pembelejaran modeling erhadap peningkaan kemampuan dasar dribble dalam permainan bola baske pada siswa SMA N Goronalo, di olak dan menerima hipoesis H A yang menyaakan ; erdapa pengaruh meode pembelajaran modeling erhadap peningkaan kemampuan dasar dribble dalam permainan bola baske pada siswa SMA N Goronalo. Unuk jelasnya dapa diliha pada gambar beriku ini. 4
H0 HA HA -4,7 -,09 0,09 4,7 Gambar : Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipoesis 4. Pembahasaan Bola baske merupakan olahraga yang dapa dilakukan oleh siapa saja unuk mengembangkan mina dan baka aau poensi yang ada dengan idak mengeluarkan biaya besar. Akan eapi unuk mengembangkan kemampuan pada cabang olahraga bola baske diperlukan adanya proses melaih dan berlaih yang sisemais dan erencana. Dalam usaha unuk meningkakan keerampilan mendribble bola sangalah dipengaruhi oleh sekian banyak fakor sehingga benar-benar diperlukan kemampuan unuk dapa mengaplikasikan pendekaan secara ilmiah sesuai dengan disiplin ilmu. Peneliian dengan meode eksperimen ini dimaksud unuk mengukur dan memperoleh gambaran enang pengaruh meode pembelajaran modeling erhadap peningkaan kemampuan dasar dribble dalam permainan bola baske pada siswa SMA N Goronalo. Berdasarkan hasil eksperimen yang elah dianalisis dengan 5
pengujian saisik, menunjukan bahwa adanya peningkaan kemampuan dasar dribble yang signifikan seelah dilakukanya eksperimen aau meode pembelajaran modeling. Hal ini dapa diliha pada peningkaan raa-raa kemampuan mendribble yaiu, Sebelum di berikan meode pembelajaran modeling raa-raa kemampuan mendribble adalah 77,85 dan sesudah diberikan pembelajaran memperoleh raaraa sebesar 8. Dengan demikian penelii berasumsi bahwa penerapan meode pembelajaran modeling selama bulan, memberikan pengaruh erhadap kemampuan mendribble. Pengaruh yang signifikan ini dapa dibukikan dengan pengujian dua raaraa aau analisis varians bahwa, seelah dianalisis menunjukan harga hiung = 4,7 dan abel sebesar,09 dengan demikian harga hiung lebih besar dari pada harga abel aau harga hiung elah berada di luar daerah penerimaan H 0. Sehingga hipoesis H 0 yang menyaakan bahwa idak erdapa pengaruh pembelajaran modeling erhadap kermampuan dribble pada permainan bola baske di olak dan menerima hipoesis H A yang menyaakan ; erdapa pengaruh meode pembelajaran modeling erhadap peningkaan kemampuan dasar dribble dalam permainan bola baske pada siswa SMA N Goronalo. Dengan demikian dapa disimpulkan bahwa hipoesis yang menyaakan bahwa erdapa pengaruh meode pembelajaran modeling erhadap peningkaan kemampuan dasar dribble dalam permainan bola baske pada siswa SMA N Goronalo dapa dierima. 6