USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

IV. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

Perencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

III METODE PENELITIAN

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

IV METODE PENELITIAN

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017 Majalah Ilmiah Institut STIAMI ISSN

*Corresponding Author:

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

III KERANGKA PEMIKIRAN

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

1999 sampai bulan September Data ini diperoleh dari yahoo!finance.

Bab IV Pengembangan Model

PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN

III. METODE PENELITIAN

Statistika Inferensi Tentang Ratarata Dua Populasi Independen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Suatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

PERAMALAN FUNGSI TRANSFER SINGLE INPUT INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP SAHAM NEGARA TERDEKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

Transkripsi:

USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri Jl Lejen Suprapo No 6 Jakara usa hdwihardiman@yahoocom Absrak Meode koefisien manajemen (bowman s) pada dasarnya mencoba memodelkan kepuusan manajemen analisis korelasi kepuusan manajemen masa lalu Model yang dikembangkan adalah model enaga kerja model kecepaan produksi Analisis korelasi menghasilkan model enaga kerja persamaan = 5,43 + 0,39-0, ( I * I ) + 0,04, segkan Analisis korelasi menghasilkan model kecepaan produksi = -80,05 + 9,48 + 0,60 ( I * I ) + 0,7 i Seelah melalui serangkaian analisis i0 i korelasi, model enaga kerja kecepaan produksi yang dihasilkan secara saisik dapa digunakan unuk mendukung pengambilan kepuusan dalam menenukan jumlah enaga kerja yang akan digunakan kecepaan produksi yang diinginkan Kaa Kunci: Koefisien Manajemen, Analisis Regresi Korelasi, Model Tenaga Kerja, Model Kecepaan roduksi ENDAHULUAN T X merupakan perusahaan berskala nasional yang memproduksi priner ipe LX400 pada salah sau line produksinya Dalam menjalankan kegiaan produksinya, T X berpedoman kepada ingka persediaan minimal di gug yang merupakan kebijakan manajemen, maksudnya adalah produksi akan dilaksanakan ujuan memenuhi ingka persediaan minimal ersebu Akan eapi dalam waku (sau) ahun erakhir ini, kegiaan produksi pola seperi ersebu di aas dirasakan kurang opimal enyebabnya adalah ingka perminaan erhadap produk priner ipe LX400 yang semakin bergejolak sehingga juga mengakibakan bergejolaknya ingka penggunaan enaga kerja Kondisi ini enunya idak mengunungkan bagi perusahaan, karena ada kemungkinan idak erpenuhinya perminaan dari pelanggan / aau erjadinya ingka persediaan yang berlebihan Mengamai gejala ini, perlu kiranya dikembangkan suau model perencanaan produksi yang mampu menganisipasi semakin bergejolaknya ingka perminaan ingka penggunaan enaga kerja ersebu Model yang dapa dikembangkan unuk siuasi seperi ini adalah perencanaan produksi model koefisien manajemen (bowman s), dimana

pendekaan ini mencoba memodelkan kepuusan manajemen analisis kepuusan manajemen masa lalu Dalam siuasi yang repeiif, model ini menyaakan fakor kepuusan dalam benuk nilai yang dapa diamai aau diramalkan Kepuusan yang akan diambil mencakup (dua) hal, yaiu besarnya enaga kerja ingka aau laju produksi Model yang dikembangkan adalah () model enaga kerja sebagai fungsi dari ramalan perminaan, ingka persediaan, sera jumlah enaga kerja di periode sebelumnya, dimana f, () model, *,, I I kecepaan produksi sebagai fungsi dari ingka penggunaan enaga kerja, ingka persediaan, ramalan perminaan (dalam peneliian ini ramalan perminaan yang digunakan adalah unuk periode 3 (iga) bulanan, dimana f, I*, I,,, Diharapkan model koefisien manajemen (bowman s) ini dapa menjadi salah sau alernaif model perencanaan produksi yang sesuai kondisi produksi di T X enunya berdampak minimum erhadap biaya produksi METODOLOGI EMECAHAN MASALAH Meodologi pemecahan masalah unuk peneliian ini dikembangkan berpedoman kepada bagaimana suau rencana produksi pendekaan koefisien manajemen (bowman s) iu disusun Seperi elah dijelaskan sebelumnya bahwa model koefisien manajemen (bowman s) ini mencoba memodelkan kepuusan manajemen analisis kepuusan manajemen masa lalu Beriku ini adalah model enaga kerja model kecepaan produksi yang dikembangkan dalam model koefisien manajemen (bowman s): ) Model Tenaga Kerja f, *,, I I dimana: = Jumlah enaga kerja di periode = Ramalan perminaan di periode I* = Tingka persediaan yang diinginkan I - = Tingka persediaan akual pada akhir periode - - = Jumlah enaga kerja di periode - segkan persamaan nya adalah sebagai beriku: I I 0 * 3 ) Model Kecepaan roduksi f, I*, I,,, dimana: = Jumlah produksi di periode

= Jumlah enaga kerja di periode I* = Tingka persediaan yang diinginkan I - = Tingka persediaan akual pada akhir periode - = Ramalan perminaan di periode + = Ramalan perminaan di periode + + = Ramalan perminaan di periode + segkan persamaan nya adalah sebagai beriku: 0 I * I 3 i0 i i Berdasarkan kedua model ersebu di aas, hasil pengembangan erhadap meodologi pemecahan masalah dalam peneliian ini disajikan pada Gambar eneapan Tujuan eneliian engumpulan Daa engolahan Daa (Model Tenaga Kerja) engolahan Daa (Model Kecepaan roduksi) enenuan Koefisien Manajemen (Bowman s) Model Tenaga Kerja Dengan Analisis Regresi Dan Korelasi Berganda enenuan Koefisien Manajemen (Bowman s) Model Kecepaan roduksi Dengan Analisis Regresi Dan Korelasi Berganda Rencana roduksi Dengan Model Koefisien Manajemen (Bowman s) Gambar Meodologi emecahan Masalah 3 ENGUMULAN DAN ENGO- LAHAN DATA ) engumpulan Daa: Daa dalam peneliian ini diperoleh cara sebagai beriku: a engamaan Langsung Dilakukan cara pengamaan langsung erhadap kegiaan produksi yang seg berlangsung, eruama proses produksi b awancara Dilakukan cara konak langsung pihak-pihak yang berkaian, eruama yang ada kaiannya kegiaan

perencanaan pengendalian produksi perusahaan c Sudi Kepusakaan Dilakukan cara mengkaji buku-buku, jurnal-jurnal, aaupun sumber bacaan lainnya yang berhubungan sisem produksi, khususnya perencanaan pengendalian produksi Selama periode pengamaan lebih kurang 6 (enam) bulan (Juli 0 sampai Desember 0), beriku adalah daa yang dihasilkan berkenaan kegiaan perencanaan pengendalian produksi di perusahaan, yaiu: Tingka penggunaan enaga kerja, Tabel Tingka enggunaan Tenaga Kerja Juli Agusus Sepember Minggu Ke 0 0 03 04 05 06 07 08 09 0 Jumlah Tenaga Kerja 5 5 8 8 8 5 0 8 8 8 0 Minggu Ke Okober November Desember 3 4 5 6 7 8 9 0 3 4 Jumlah Tenaga Kerja 8 30 33 33 30 30 8 8 8 8 8 Sumber: T X Tingka aau laju produksi priner ipe LX400, Minggu Ke Jumlah roduksi (Uni) Tabel Tingka aau Laju roduksi riner Tipe LX400 Juli Agusus Sepember 0 0 03 04 05 06 07 08 09 0 09 30 40 55 55 00 75 60 0 0 0 80 Minggu Ke Jumlah roduksi (Uni) Sumber: T X Okober November Desember 3 4 5 6 7 8 9 0 3 4 00 50 70 300 300 40 40 96 96 05 05 0 Tingka persediaan akual, Minggu Ke Jumlah ersediaan (Uni) Tabel 3 Tingka ersediaan Akual Juli Agusus Sepember 0 0 03 04 05 06 07 08 09 0 65 80 75 75 60 65 7 80 80 55 3 55 Okober November Desember Minggu Ke 3 4 5 6 7 8 9 0 3 4 Jumlah ersediaan 68 77 95 95 98 95 86 96 98 98 95 - (Uni) Akhir periode Juni 0 ada persediaan awal sebesar 65 uni Sumber: T X Caaan: Jumlah persediaan minimal yang diinginkan perusahaan (kebijakan perusahaan) seiap minggunya adalah 50 uni Tingka ramalan perminaan, Minggu Ke Tingka Ramalan (Uni) Tabel 4 Tingka Ramalan erminaan riner Tipe LX400 Juli Agusus Sepember 0 0 03 04 05 06 07 08 09 0 00 0 40 300 50 00 60 50 00 0 60 00

Okober November Desember Minggu Ke 3 4 5 6 7 8 9 0 3 4 Tingka 0 0 60 300 70 30 00 80 60 80 00 00 Ramalan (Uni) Minggu Bulan Januari 0 diramalkan jumlah produksi sebesar 00 uni Sumber: T X Caaan: Ramalan perminaan yang digunakan adalah unuk periode 3 (iga) bulanan, Jam kerja perusahaan, Jam kerja biasa = 8 jam kerja per hari (Senin sampai Kamis Sabu, jam 0800-00, isiraha jam 00-300, jam 300-600, segkan hari jum a, jam 0800-30, isiraha jam 30-330, jam 330-700) ) engolahan Daa: a Model Tenaga Kerja: Unuk keperluan analisis korelasi beriku adalah daa yang digunakan unuk memodelkan enaga kerja, Tabel 5 Daa Unuk Model Tenaga Kerja Minggu Ke - I - I* - I - 5 5 65-5 00 5 8 65-5 0 3 8 8 80-30 40 4 8 8 75-5 300 5 8 5 75-5 50 6 5 60-0 00 7 0 65-5 60 8 0 8 7-50 9 8 8 80-30 00 0 8 8 80-30 0 8 0 55-5 60 0 3 9 00 3 8 55-5 0 4 8 30 68-8 0 5 30 33 77-7 60 6 33 33 95-45 300 7 33 30 95-45 70 8 30 30 98-48 30 9 30 8 95-45 00 0 8 8 86-36 80 8 8 96-46 60 8 8 98-48 80 3 8 8 98-48 00 4 8 4 95-45 00 4 00 00 Sumber: Hasil engolahan Daa enenuan koefisien manajemen (bowman s) model enaga kerja ini didasarkan aas analisis korelasi berganda Dengan menggunakan perangka lunak SSS, beriku adalah hasil analisis korelasi berganda unuk model kecepaan produksi:

Raa-raa penggunaan enaga kerja periode () aau ( jumlah daa 4) adalah 5,88 deviasi sandar 4,57 Raa-raa penggunaan enaga kerja periode (-) aau ( jumlah daa 4) adalah 5,83 deviasi sandar 4,58 Raa-raa selisih anara ingka yang persediaan diinginkan Saisik Deskripif Tabel 6 Saisik Deskripif Mean Sd Deviaion N () 5,88 4,57 4 (-) 5,83 4,58 4 I* - I(-) -7,46 7,45 4 04,58 50,39 4 Sumber: Hasil engolahan Daa ingka persediaan periode (- ) aau I * I ( jumlah daa 4) adalah -7,46 deviasi sandar 7,45 Raa-raa ramalan perminaan aau ( jumlah daa 4) adalah 04,58 deviasi sandar 50,39 Korelasi Tabel 7 Korelasi () (-) I* - I(-) earson Correlaion (),00 0,87-0,64 0,75 (-) 0,87,00-0,43 0,77 I* - I(-) -0,64-0,43,00-0, 0,75 0,77-0,,00 Sig (-ailed) () 0,00 0,00 0,00 (-) 0,00 0,0 0,00 I* - I(-) 0,00 0,0 0,9 0,00 0,00 0,9 N () 4 4 4 4 (-) 4 4 4 4 I* - I(-) 4 4 4 4 4 4 4 4 Sumber: Hasil engolahan Daa Besar hubungan anara yang dihiung koefisien korelasi adalah 0,87,

* I I adalah -0,64, segkan adalah 0,75 Secara eoriis, korelasi karena anara paling besar, maka lebih berpengaruh erhadap dibanding I * I Korelasi yang cukup kua dianara hanya erjadi pada, yaiu 0,77 Segkan anara I * I adalah * I -0,43, sera I adalah -0, Sehingga kemungkinan aya mulikolinierias diharapkan erlalu idak berpengaruh erhadap model enaga kerja ini Tingka si koefisien korelasi sau sisi dari oupu (diukur dari seluruhnya probabilias) menghasilkan angka di bawah 0,05 ( adalah 0,00; * I I adalah 0,00; adalah 0,00), maka korelasi anara

, I * I, nyaa sanga Ringkasan Model Tabel 8 Ringkasan Model Model R R Square Adjused R Square Sd Error of he Esimae 0,95 0,9 0,90,47 a redicors: (Consan),, I* - I(-), (-) b Dependen Variable: () Sumber: Hasil engolahan Daa R Square adalah 0,9, arinya 9% mengenai jumlah penggunaan enaga kerja aau dapa dijelaskan oleh, I * I, Segkan sisanya (00% - 9% = 9%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain Sd Error of he Esimae adalah,47 (sauan yang dipakai adalah ) Angka ini lebih kecil dari angka deviasi sandar dalam saisik deskripif (yaiu, 4,57), sehingga disimpulkan dapa bahwa model lebih bagus sebagai digunakan pendekaan ramalan daripada raaraa ANOVA Tabel 9 ANOVA Model Sum of Squares df Mean Square Sig Regression 437,6 3 45,87 67,83 0,00 Residual 43,0 0,5 Toal 480,63 3 a redicors: (Consan),, I* - I(-), (-) b Dependen Variable: () Sumber: Hasil engolahan Daa penggunaan enaga kerja iu sendiri Dari uji ANOVA aau Tes, didapa hiung adalah 67,83 ingka si 0,00 Oleh karena probabilias (0,00) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model

dapa dipakai unuk jumlah meramalkan penggunaan enaga kerja aau Dengan kaa lain,, Coefficiens I * I, bersama-sama secara berpengaruh erhadap jumlah penggunaan enaga kerja aau Tabel 0 Coefficiens Model Unsandardized Coefficiens Sandardized Coefficiens Sig B Sd Error Bea (Consan) 5,43,79 3,04 0,0 (-) 0,39 0, 0,39 3,7 0,00 I* - I(-) -0, 0,0-0,43-5,4 0,00 0,04 0,0 0,40 3,59 0,00 a Dependen Variable: () Sumber: Hasil engolahan Daa ersamaan : = 5,43 + 0,39-0, I * I ) + 0,04 ( Uji koefisien dari Berdasarkan probabilias: H 0 : Koefisien H : Koefisien idak Jika probabilias > 0,05, maka H 0 dierima Jika probabilias < 0,05, maka H 0 diolak Kepuusan: Terliha bahwa memiliki ingka si sebesar 0,00 aau probabilias < 0,05, maka H 0 diolak aau koefisien Berari benar-benar berpengaruh secara erhadap Uji koefisien dari ( I * I )

Berdasarkan probabilias: H 0 : Koefisien H : Koefisien idak Jika probabilias > 0,05, maka H 0 dierima Jika probabilias < 0,05, maka H 0 diolak Kepuusan: Terliha ( bahwa I * I ) memiliki ingka si sebesar 0,00 aau probabilias < 0,05, maka H 0 diolak aau koefisien ( Berari I * I ) benarbenar secara erhadap berpengaruh Uji koefisien dari Berdasarkan probabilias: Grafik H 0 : Koefisien H : Koefisien idak Jika probabilias > 0,05, maka H 0 dierima Jika probabilias < 0,05, maka H 0 diolak Kepuusan: Terliha bahwa memiliki ingka si sebesar 0,00 aau probabilias < 0,05, maka H 0 diolak aau koefisien Berari benarbenar secara erhadap Hubungan berpengaruh anara

Gambar Hubungan Tingka enggunaan Tenaga Kerja eriode () Dengan Tingka enggunaan Tenaga Kerja eriode (-) Terliha bahwa sebaran daa membenuk ke arah kanan aas, jika diarik garis lurus akan didapa slope yang posiif Hal ini sesuai koefisien (yang adalah nilai slope) posiif Hubungan ( I * I ) yang anara Gambar 3 Hubungan Tingka enggunaan Tenaga Kerja Dengan Tingka ersediaan Terliha bahwa sebaran daa membenuk ke arah kanan bawah, jika diarik garis lurus akan didapa slope yang negaif Hal ini sesuai koefisien (yang adalah nilai slope) ( I * I ) negaif Hubungan yang anara Gambar 4 Hubungan Tingka enggunaan Tenaga Kerja Dengan Ramalan erminaan

Terliha bahwa sebaran daa membenuk ke arah kanan aas, jika diarik garis lurus akan didapa slope yang posiif Hal ini sesuai koefisien (yang adalah nilai slope) yang posiif b Model Kecepaan roduksi Unuk keperluan analisis korelasi beriku adalah daa yang digunakan unuk memodelkan kecepaan produksi, Tabel Daa Unuk Model Kecepaan roduksi i i0 i Minggu Ke I - I* - I - 5 09 65-5 385 5 30 65-5 430 3 8 40 80-30 473 4 8 55 75-5 49 5 8 55 75-5 403 6 5 00 60-0 330 7 75 65-5 68 8 0 60 7-40 9 8 0 80-30 3 0 8 0 80-30 67 8 0 55-5 333 0 80 3 9 383 3 00 55-5 47 4 8 50 68-8 450 5 30 70 77-7 500 6 33 300 95-45 5 7 33 300 95-45 45 8 30 40 98-48 390 9 30 40 95-45 343 0 8 96 86-36 30 8 96 96-46 37 8 05 98-48 347 3 8 05 98-48 367 4 8 0 95-45 367 4 Sumber: Hasil engolahan Daa enenuan koefisien manajemen (bowman s) model kecepaan produksi ini didasarkan aas analisis korelasi berganda Dengan menggunakan perangka lunak SSS, beriku adalah hasil analisis korelasi berganda unuk model kecepaan produksi: Saisik Deskripif Tabel Saisik Deskripif Mean Sd Deviaion N (),9 50,7 4 () 5,88 4,57 4 I* - I(-) -7,46 7,45 4 (), (+), (+) 374,96 8,07 4 Sumber: Hasil engolahan Daa Raa-raa kecepaan produksi aau ( jumlah daa 4) adalah,9 deviasi sandar 50,7 Raa-raa ingka penggunaan enaga

() kerja aau ( jumlah daa 4) adalah 5,88 deviasi sandar 4,57 Raa-raa selisih anara ingka yang persediaan diinginkan ingka persediaan periode (- ) aau I * I ( jumlah daa 4) adalah -7,46 deviasi sandar 7,45 Raa-raa perminaan ramalan dalam periode 3 (iga) bulanan i0 i i aau ( jumlah daa 4) adalah 374,96 deviasi sandar 8,07 Korelasi Tabel 3 Korelasi () () I* - I(-) (), (+), (+) earson Correlaion (),00 0,9-0,36 0,84 () 0,9,00-0,64 0,67 I* - I(-) -0,36-0,64,00-0,04 (), (+), (+) 0,84 0,67-0,04,00 Sig (-ailed) () 0,00 0,04 0,00 () 0,00 0,00 0,00 I* - I(-) 0,04 0,00 0,43 (), (+), (+) 0,00 0,00 0,43 N () 4 4 4 4 () 4 4 4 4 I* - I(-) 4 4 4 4 (), (+), (+) 4 4 4 4 Sumber: Hasil engolahan Daa Besar hubungan anara dihiung koefisien yang korelasi adalah 0,9, * I I adalah -0,36, segkan 30 0 0 0-0 -0-30 arial Regression lo i adalah i0 i Dependen Variable: () 0,84 Secara eoriis, karena korelasi anara paling besar, maka lebih berpengaruh erhadap -0-0 0 0 0 30 I* - I(-) dibanding I * I

i0 i i Korelasi yang cukup kua dianara hanya erjadi pada i0 i i, yaiu 0,67 Segkan anara * I I adalah -0,64, sera I * I i0 i i adalah -0,04 Sehingga kemungkinan aya mulikolinierias diharapkan erlalu erhadap idak berpengaruh model kecepaan produksi ini Tingka si koefisien korelasi sau sisi dari oupu (diukur dari seluruhnya menghasilkan probabilias) angka di bawah 0,05 ( adalah 0,00; * I I adalah 0,04; i0 i i adalah 0,00), maka korelasi anara, I * I, i0 i nyaa i sanga

R Square adalah 0,94, Ringkasan Model Tabel 4 Ringkasan Model Model R R Square Adjused R Square Sd Error of he Esimae 0,97 0,94 0,94,8 a redicors: (Consan), (), (+), (+), I* - I(-), () b Dependen Variable: () Sumber: Hasil engolahan Daa arinya 94% kecepaan produksi aau dijelaskan dapa oleh, I * I, i0 i Segkan i sisanya (00% - 94% = 6%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain Sd Error of he Esimae adalah,8 (sauan yang dipakai adalah ) Angka ini lebih kecil dari angka deviasi sandar dalam deskripif saisik (yaiu, 50,7), sehingga dapa disimpulkan bahwa model lebih bagus sebagai digunakan pendekaan ramalan daripada raaraa ANOVA Tabel 5 ANOVA Model Sum of Squares df Mean Square Sig Regression 54850,43 3 883,48,50 0,00 Residual 379,40 0 63,97 Toal 589,83 3 a redicors: (Consan), (), (+), (+), I* - I(-), () b Dependen Variable: () Sumber: Hasil engolahan Daa kecepaan produksi iu sendiri Dari uji ANOVA aau es, didapa hiung adalah,50 ingka si 0,00 Oleh karena probabilias (0,00) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model dapa dipakai unuk meramalkan kecepaan produksi aau Dengan kaa lain,, I * I,

i secara i0 i bersama-sama Coefficiens berpengaruh erhadap kecepaan produksi aau Tabel 6 Coefficiens Model Unsandardized Coefficiens Sandardized Coefficiens Sig B Sd Error Bea (Consan) -80,05 7,5-4,67 0,00 () 9,48,40 0,86 6,78 0,00 I* - I(-) 0,60 0,7 0,,9 0,04 (), (+), (+) 0,7 0,06 0,7,8 0,0 ersamaan : = -80,05 + 9,48 + 0,60 ( I * I ) + 0,7 i i Uji koefisien Berari dari Berdasarkan probabilias: H 0 : Koefisien H : Koefisien idak Jika probabilias > 0,05, maka H 0 dierima Jika probabilias < 0,05, maka H 0 diolak Kepuusan: Terliha bahwa memiliki ingka si sebesar 0,00 aau probabilias < 0,05, maka H 0 diolak aau koefisien 0 benarbenar secara erhadap i berpengaruh Uji koefisien dari ( I * I ) Berdasarkan probabilias: H 0 : Koefisien H : Koefisien idak Jika probabilias > 0,05, maka H 0 dierima Jika probabilias < 0,05, maka H 0 diolak Kepuusan:

Terliha ( bahwa I * I ) memiliki ingka si sebesar 0,04 aau probabilias < 0,05, maka H 0 diolak aau koefisien ( Berari secara erhadap berpengaruh Uji koefisien dari i0 i Berdasarkan probabilias: i H 0 : Koefisien H : Koefisien idak Jika probabilias > Kepuusan: Terliha i0 i memiliki si bahwa i ingka sebesar 0,0 aau probabilias < 0,05, maka H 0 diolak aau koefisien Berari i0 i benarbenar secara erhadap i I * I ) benarbenar berpengaruh Grafik Hubungan anara 0,05, maka H 0 dierima Jika probabilias < 0,05, maka H 0 diolak

Gambar 5 Hubungan Kecepaan roduksi Dengan Tingka enggunaan Tenaga Kerja Terliha bahwa sebaran daa membenuk ke arah kanan aas, jika diarik garis lurus akan didapa slope yang posiif Hal ini sesuai koefisien (yang adalah nilai slope) posiif Hubungan ( I * I ) yang anara Gambar 6 Hubungan Kecepaan roduksi Dengan Tingka ersediaan Terliha bahwa sebaran daa membenuk ke arah kanan aas, jika diarik garis lurus akan didapa slope yang posiif Hal ini sesuai koefisien (yang adalah nilai slope) I * I ) ( yang posiif Hubungan anara i0 i i Gambar 7 Hubungan Kecepaan roduksi Dengan Ramalan erminaan Terliha sebaran bahwa daa membenuk ke arah kanan aas, jika

diarik garis lurus akan didapa slope yang posiif Hal ini sesuai koefisien (yang adalah nilai slope) i0 i posiif 4 ANALISIS MASALAH i yang Meode koefisien manajemen (bowman s) pada dasarnya mencoba memodelkan kepuusan manajemen analisis korelasi kepuusan manajemen masa lalu Model yang dikembangkan adalah model enaga kerja model kecepaan produksi Dengan analisis korelasi diperoleh model linear unuk enaga kerja adalah = 5,43 + 0,39-0, I * I ) + ( 0,04 model linear unuk kecepaan produksi adalah = -80,05 + 9,48 + 0,60 I * I ) + 0,7 i i 0 i ( Melalui serangkaian analisis korelasi pada ahap pengolahan daa dapa dikaakan bahwa kedua model ersebu secara saisik dapa digunakan unuk mendukung pengambilan kepuusan dalam menenukan jumlah enaga kerja yang akan digunakan kecepaan produksi yang diinginkan Sebagai conoh adalah sebagai beriku: Apabila pada periode 4 5 dikeahui sebagai beriku: - 4 = 8 orang - I * = 50 uni - I 4 = 80 uni - 5 = 5 uni maka unuk periode 5 dapa dienukan jumlah enaga kerja yang akan digunakan, yaiu: = 5,43 + 0,39 0, ( I * I ) + 0,04-5 = 5,43 + (0,39 x 8) - (0, x (50-80) + (0,04 x 5) = 8,65 9 orang Segkan kecepaan produksinya apabila pada periode 4 5 dikeahui sebagai beriku: - I * = 50 uni - I 4 = 80 uni - 5 = 9 orang - 5 = 5 uni - 6 = 5 uni - 7 = 5 uni maka unuk periode 5 dapa dienukan kecepaan produksi yang diinginkan, yaiu: = -80,05 + 9,48 + 0,60 ( I * I ) + 0,7 i i 0 i

5 = -80,05 + (9,48 x 9) + (0,60 x (50-80) + (0,7 x ((/x5)+(/x5)+(/3 x 5)) = 6,098 7 uni Hal yang sama dapa dilalukan unuk periode selanjunya dalam rangka menenukan jumlah enaga kerja kecepaan produksi 5 SIMULAN Beberapa kesimpulan yang dapa diambil adalah sebagai beriku: ) Meode koefisien manajemen (bowman s) pada dasarnya mencoba memodelkan kepuusan manajemen analisis korelasi kepuusan manajemen masa lalu Model yang dikembangkan adalah model enaga kerja model kecepaan produksi ) Analisis korelasi menghasilkan model enaga kerja persamaan = 5,43 + 0,39-0, ( I * I ) + 0,04 3) Analisis korelasi menghasilkan model kecepaan produksi = -80,05 + 9,48 + 0,60 ( I * I ) + 0,7 i i 0 i 4) Melalui serangkaian analisis korelasi, model enaga kerja kecepaan produksi yang dihasilkan secara saisik dapa digunakan unuk mendukung pengambilan kepuusan dalam menenukan jumlah enaga kerja yang akan digunakan kecepaan produksi yang diinginkan 6 DATAR USTAKA Gaspersz, Vincen 00 roducion lanning and Invenory Conrol: Berdasarkan endekaan Sisem Terinegrasi MRII JIT Menuju Manufakur T Gramedia usaka Uama Jakara Kusuma, Hendra 00 erencanaan engendalian roduksi enerbi Andi Yogyakara Sanoso, Singgih 003 SSS Versi 0: Mengolah Daa Saisik Secara rofesional Elex Media Kompuindo Jakara Sipper, Daniel Bulfin, JR Rober 997 RODUCTION: lanning, Conrol, and Inegraion McGraw-Hill Unied Saes of America alpole, Ronald E 99 enganar Saisik Edisi 3 Terjemahan T Gramedia usaka Uama Jakara ignjosoebroo, Sriomo 99 Teknik Taa Cara Gunawidya Jakara