8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan. Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode korelasonal. Analss korelas ganda untuk mencar besarnya pengaruh atau hubungan antara dua varabel bebas (X) atau lebh secara smultan (bersama-sama) dengan varabel terkat (Y). Metode peneltan n dmaksudkan untuk membuktkan bahwa asums dan hpotess dajukan oleh penelt benar-benar terbukt dan dpertanggungjawabkan sesua dengan data yang ada. B. Varabel Peneltan Dalam peneltan n dgunakan varabel yatu : 1. Varabel bebas (X) adalah kekuatan otot tungka dan kelncahan.. Varabel terkat (Y) adalah kecepatan menggrng bola.
9 C. Desan Peneltan Peneltan n bertujuan untuk mengetahu hubungan antara kekuatan otot tungka (X1) dan kelncahan (X) dengan kecepatan menggrng bola (Y). Desan peneltan dbuat agar penelt mampu menjawab pertanyaan peneltan dengan objektf, tepat dan sehemat mungkn. Adapun desan pada peneltan n adalah: X1 Y X Gambar 1: Desan Peneltan. Sumber Sugyono (008: 10) Keterangan: X1=Kekuatan otot tungka X=Kelncahan Y =Kecepatan menggrng bola
30 D. Penetapan Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam suatu peneltan merupakan kumpulan ndvdu atau obyek yang mempunya sfat-sfat umum. Pada peneltan n populas yang dambl berdasarkan dengan jens populas terbatas, yatu sumber data yang jelas batasnya secara kuanttatf sehngga relatf dapat dhtung jumlahnya. Populas yang dgunakan dalam peneltan n adalah Sswa Ekstrakurkuler Sepakbola SMA Neger Padang Cermn Tahun Ajaran 01/013.. Sampel Sswa yang mengkut ekstrakurkuler sepakbola terdapat 18 sswa, maka sampel dambl semua populas yatu 18 sswa. E. Instrumen Peneltan Instrumen peneltan merupakan alat atau cara yang dgunakan untuk mengambl data peneltan. Untuk mengumpulkan data dalam peneltan n dgunakan metode pengumpulan data menggunakan tes Leg Strength, tes zg-zag run, dan tes drbblng, penjelasan lengkapnya ada d lampran 5,6, dan 7 halaman 56-60.
31 1. Leg Strength a. Tujuan: Untuk mengukur kekuatan otot tungka. b. Pelaksanaan Leg Dynamometer (Nurhasan : 1986): 1. Sswa yang dtes berdr d atas alat leg dynamometer dan lutut d tekuk membentuk sudut 130-140 derajat,tubuh tetap tegak lurus dan pandangan lurus ke depan.. Panjang ranta dukur sedemkan rupa sesua dengan sswa yang d tes dengan poss berdr. 3. Tongkat pegangan d genggam dengan poss tangan menghadap belakang. 4. Tark tongkat pegangan sekuat mungkn dan meluruskan lutut perlahan-lahan. 5. Baca angka ada skala maksmum tercapanya tarkan dalam satuan klogram (kg). 6. Pengukuran d ambl sebanyak tga kal dan hasl terbak yang dpaka sebaga hasl pengukuran. 7. Skor: Angka yang dtunjukan alat tersebut menyatakan besar nya kekuatan otot tungka yang dukur dalam satuan klogram (kg).. Zg Zag Run a. Tujuan: Untuk mengukur kelncahan. b. Pelaksanaan : Tes kelncahan (Nurhasan : 1986): 1. Start dlakukan dengan start berdr.. Kak sswa berada d belakang gars start. 3. Pada aba-aba sap sswa sap berlar. 4. Pada saat ya sswa berlar secepat mungkn mengkut arah panah sesua dengan dagram sampa batas fnsh. 5. Bersama-sama aba-aba ya stop watch djalankan dan dhentkan pada saat sswa mencapa gars fnsh. 6. Sswa dnyatakan gagal dan harus mengulang kembal bla : 1. Menggeserkan cone.
3. Tdak sesua arah panah pada dagram tes tersebut. 7. Setap sswa dber kesempatan melakukan tga kal dan dambl hasl yang terbak. 8. Skor: Waktu terbak dar tga kal kesempatan yang dcatat sampa 1/10 detk. 3. Drbblng a. Tujuan: Untuk mengukur kecepatan menggrng bola. b. Pelaksanaan Tes menggrng bola (Nurhasan : 1986). 1. Permulaan menggrng bola tanpa aba-aba.. Pada saat bola menyentuh gars start yang terdapat pada rntangan 1 (satu) stopwatch dhdupkan. 3. Selanjutnya sswa menggrng bola sesua dengan arah panah. 4. Gars fnsh n terletak pada rntangan terakhr, bersamaan dengan tu stopwatch dmatkan. 5. Salah jalan selama melakukan drbblng harus dperbak d mana terjadnya pelanggaran dan stopwatch tetap berjalan. 6. Setap sswa dber kesempatan melakukan tga kal dan dambl hasl yang terbak. 7. Skor: Waktu terbak dar tga kal kesempatan yang dcatat sampa 1/10 detk. F. Teknk Analsa Data Setelah dperoleh data selanjutnya dapat dtentukan analsa statstk yang tepat pengolahannya. Adapun rumus yang dgunakan : Rumus Korelas Lner, menurut (Sudjana, 003:369), sebaga berkut : r = { n. X n X Y ( X )( ( X ) }{ n. Y Y ) ( Y ) }
33 Keterangan : r X Y N = Korelas = Varabel Bebas = Varabel Terkat = Jumlah Sampel Menurut Rduwan (005: 98), harga r yang dperoleh dar perhtungan hasl tes dkonsultaskan dengan Tabel r product moment. Interprestas tersebut adalah sebaga berkut: Interval Koefsen Korelas Interpretas Hubungan 0,80 1,00 Sangat kuat 0,60 0,79 Kuat 0,40 0,59 Cukup kuat 0,0 0,39 Rendah 0,00 0,19 Sangat rendah Sumber : Rduwan. 005 Tabel 1: Interpretas Koefsen Korelas Nla r. Setelah dketahu besar keclnya r xy maka taraf sgnfkan dlhat dengan : t = r n- 1-r
34 Krtera pengujan hpotess tolak H O jka t htung > t tabel, dan terma Ho jka t htung < t tabel. Untuk dk dstrbus t dambl n- dengan α = 0,05, dan untuk mencar besarnya sumbangan (kontrbus) antara varabel X dan varabel Y maka menggunakan rumus Koefsan Determnans : KP = r x 100% Keterangan: KP = Nla Koefsen Detremnans r = Koefsen Korelas