BAB III METODELOGI PENELITIAN
|
|
- Utami Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desan Peneltan Suatu peneltan membutuhkan sebuah desan peneltan untuk djadkan acuan dalam langkah-langkah peneltan. Langkah-langkah dalam peneltan n dantaranya: 1. Menetapkan populas dan sampel peneltan 2. Pengamblan dan pengumpulan data melalu tes dan pengukuran 3. Menganalss data 4. Menetapkan kesmpulan Desan peneltan yang dgunakan adalah sebaga berkut: (X r x 1 ) r x 1 y r x 12 y (Y) (X 2 ) r x 2 r x 2 y Keterangan: Bagan 3.1 Desan Peneltan Sumber: Sugyono (2013, hlm. 68) X 1 X 2 Y rx1y rx2y : Fleksbltas Pergelangan Tangan : Power Otot Lengan : Kecepatan Smash : koefsen korelas X 1 terhadap Y : koefsen korelas X 2 terhadap Y r x 12y : koefesen korelas X 1 dan X 2 terhadap Y
2 27 B. Partspan Partspan yang terlbat dalam peneltan n adalah atlt ukm up bulutangks, dan sampel n adalah 20 atlt ukm up bulutangks dengan jumlah keseluruhan ukm 262 dan yang atlt 80 orang. Sampel n dambl dengan cara purposve samplng teknk penentuan dengan pertmabnagn tertentu. Ada beberapa syarat dar teknk purposve samplng. sepert yang d jelaskan Arkunto (2010, hlm. 183) sebaga berkut: 1) Pengamblan sampel harus ddasarkan atas cr-cr, sfat-sfat atau karakterstk tertentu, yang merupakan cr-cr pokok populas. 2) Subjek yang dambl sebagan sampel benar-benar merupakan subjek yang palng banyak mengandung cr-cr yang terdapat pada populas. 3) Penentuan karakterstk populas dlakukan dengan cermat d dalam stud pendahuluan. C. Populas dan Sampel 1. Populas Menurut Sugyono (2013, hlm. 117) Populas adalah wlayah generalsas yang terdr atas: obyek/subyek yang mempunya kualtas dan krakterstk tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar dan kemudan dtark kesmpulannya. Populas dalam peneltan n adalah mahasswa yang menjad anggota d ukm bulutangks up. 2. Sampel Untuk mempermudah dalam pengumpulan data dalam peneltan n, penelt menggunakan sampel. Sugyono (2013, hlm. 118) menjelasakan bahwa, Sampel adalah bagan dar jumlah dan karaktertk yang dmlk oleh populas tersebut. Pengamblan sampel dalam peneltan n menggunakan teknk purposve samplng yatu teknk pengamblan sampel dengan pertmbangan tertentu.
3 28 Berdasarkan uraan d atas, maka sampel yang dperoleh sebanyak 20 orang. Adapun karakterstk dar sampel tersebut adalah sebaga berkut: 1) Merupakan atlt atau anggota yang terdaftar d UKM Bulutangks UPI. 2) Merupakan anggota yang tergabung d salah satu klub bulutangks d luar UKM Bulutangks UPI. 3) Keaktfan dalam kehadran dan proses lathan yang dspln 4) Frekuens lathan mnmal 4 kal dalam semnggu atau memlk frekuens lathan yang lebh banyak d bandng anggota ukm non atlt 5) Telah menguasa teknk pukulan smash yang bak 6) Memlk pengalaman dalam mengkut kejuaraan dan memenangkan kejuaraan Ukuran sampel yang dterma akan sangat bergantung pada jens peneltannya, menurut Gay dan Dehl (1992), Jka peneltannya bersfat deskrptf, maka sampel mnmumnya adalah 10% dar populas. Berdasarkan pendapat d atas, maka jumlah sampel yang dgunakan dalam peneltan n bsa dterma. D. Instrumen Peneltan Menurut Nurhasan dan Choll (2007, hlm. 12) Tes merupakan alat ukur untuk memperoleh data/nformas, sedangkan pengukran merupakan proses untuk memperoleh data/nformas dar ndvdu atau obyek. Untuk mengumpulkan data dar sampel peneltan dperlukan suatu alat yang dsebut nstrumen. Sugyono (2013, hlm.148) alat ukur dalam peneltan basanya dnamakan nstrumen peneltan, jad nstrumen peneltan adalah suatu alat yang dgunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosal yang damat. Instrumen yang dgunakan dalam peneltan n sebaga berkut : 1. Untuk mengukur power otot lengan dgunakan tes soft ball throw, dengan valdtas 0,85 dan rehabltas 0,77 (Nurhasan Hasanudn, 2007, hlm.52). a. Tujuan : Mengukur power otot lengan. b. Perlengkapan : Bola soft ball 3 buah, meteran, pelut, alat tuls.
4 29 1) Pelaksanaan : a. Subjek berdr d belakang gars pembatas sambl memegang bola. b. Subjek melemparkan bola sejauh mungkn dengan kak dan badan tdak melewat gars pembatas dan tegak lurus. c. Subjek melakukan lemparan sebanyak tga kal kesempatan. 2) Skor : Skor yang d ambl adalah jarak lemparan yang palng jauh. 3) tes soft ball throw menggunakan bola softball 2. Tes pengukuran Fleksbltas Pergelangan Tangan (Geometer) dengan valdtas 0,97 dan relabltas 0,51 (Tono Supratna 2002, hlm. 56) dalam skrps Yurr Erlando (2008, hlm. 46). a. Tujuan :Untuk mengukur fleksbltas pergelangan tangan. b. Alat :Busur Gonometr, ballpont, pensl, penghapus, penggars dan kertas. c. Pelaksanaan Tes: Tangan dletakan lurus sejajar dengan ttk 0 0 dan pergelangan tangan tepat berada pada ttk pusat. Poss tangan dletakkan sesua dengan tujuan dan arah pengukuran. Tangan dbengkokkan sejauh mungkn sesua dengan tujuan dan arah pengukuran pergelangan tangan tetap berada tepat pada ttk pusat. Mencatat angka yang dtunjukan, yang merupakan skornya, atau luas gerak send pergelangan tangan pada salah satu arah gerak. Skor :Nla yang dperoleh testee adalah angka yang dtunjukkan oleh jarum yang terdapat pada busur sesua kemampuan fleksbltas pergelangan tangan. 3. Tes kecepatan smash dengan melakukan pukalan smash kemudan d analss menggunakan vdeo vsual dengan menggunakan aplkas Knovea.
5 30 a. Tujuan : Untuk mengukur kecepatan bola (shuttlecock). b. Perlengkapan : Lapangan bulutangks, raket bulutangks, net dan tang net, shuttlecock 5 buah, kamera, alat tuls. c. Pelaksanaan : Testee berada d dalam daerah serang atau bebas d dalam lapangan permanan. Shutllecock dlambungkan ke atas ke arah testee. Dengan atau tanpa awalan, testee loncat dan memukul shuttlecock semaksmal mungkn dengan menggunakan raket. Kamera djalankan untuk merekam hasl pukulan smash Selanjutnya hasl rekaman vdeo dar kamera d analss menggunakan aplkas knovea untuk melhat kecepatan bola. Kecepatan bola mula dukur/dhtung saat bola menyentuh raket dan d stop saat bola menyentuh lanta. Aplkas knovea d. Skor : Skor penlaan dalam peneltan n dlhat dar waktu kecepatan jarak waktu tempuh jalannya bola sampa menyentuh lanta yang terekam pada alat kamera dengan skor yang d ukur kecepatannya dengan aplkas knovea dalam waktu detk. E. Prosedur Peneltan 1. Prosedur peneltan yang dgunakan sebaga berkut: 2. Menetapkan populas dan sampe peneltan 3. Melakukan tes fleksbltas pergelangan tangan kepada sampel 4. Melakukan tes power otot lengan kepada sampel 5. Melakukan tes smash kepada sampel 6. Melakukan pengolahan dan analss data dar ketga tes 7. Menetapkan kesmpulan
6 31 Adapun langkah-langkah dalam peneltan n adalah sebaga berkut: Populas Sampel Tes Fleksbltas Pergelangan Tangan (Geometer) Tes Power Otot Lengan (soft ball throw) Tes Kecepatan (Smash) Pengolahan Data dan Analss Kesmpulan Bagan 3.2 Langkah-Langkah Peneltan F. Analss Data Teknk analass data yang dgunakan adalah korelas dengan derajat kepercayaan 0,05. Peneltan n bersfat deskrptf dengan teknk korelasonal. Menurut Ibrahm dan Sudjana (2004, hlm. 64), Peneltan deskrptf adalah peneltan yang berusaha mendeskrpskan suatu gejala, perstwa dan kejadan yang terjad pada saat sekarang.sedangkan menurut Arkunto (2010, hlm. 3), Peneltan deskrptf adalah peneltan yang dmaksudkan untuk menyeldk keadaaan, konds atau hal lan-lan yang sudah dsebutkan, yang haslnya dpaparkan dalam bentuk laporan peneltan.
7 32 Peneltan deskrptf bertujuan untuk menggambarkan suatu perstwa pada saat sekarang dalam suatu stuas. Data yang dperoleh dkumpulkan, dsusun, djelaskan, dan danalss untuk memperoleh kesmpulan. Hal n untuk memperoleh gambaran yang jelas agar tujuan peneltan tercapa sesua yang dharapkan. Kemudan mengena teknk korelasonal Arkunto (2010, hlm. 4) menjelaskan bahwa, Peneltan korelasonal adalah peneltan yang dlakukan oleh penelt untuk mengetahu tngkat hubungan antara dua varabel atau lebh, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manpulas terhadap data yang memang sudah ada. Pemecahan dar peneltan n menggunakan metode peneltan kuanttatf, karna hasl dar peneltan n berupa nla atau angka dan d htung menggunakan statstk. Menurut Sugyono (2013, hlm. 3) Metode peneltan adalah sebaga cara lmah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan metode peneltan kuanttatf dapat dartkan sebaga metode peneltan yang berlandasakan pada flsafat postvsme, dgunakan untuk menelt pada populas atau sampel tertentu, teknk pengamblan sampel pada umumnya dlakukan secara random, pengumpulan data menggunakan nstrument peneltan, analss data bersfat kuanttatf atau statstk dengan tujuan untuk menguj hpotess yang telah dtetapkan (Sugyono, 2013, hlm. 14). hasl smash dmana analss dolah dengan menggunakan teknk pengumpulan data menggunakan cara deskrptf yatu peneltan dlakukan berdasarkan percobaan terhadap varabel yang akan dtelt, dengan kata lan peneltan dlakukan dengan praktek dlapangan. Pengumpulan data menurut Nazr (1999, hlm. 211) adalah: prosedur yang sstemats dan standar untuk memperoleh data yang dperlukan. Setelah data dperoleh dar tes dan pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah mengolahnya dengan menggunakan rumus-rumus statstk. Adapun rumus-rumus statstka yang dgunakan dalam peneltan n d kutp dar buku Hand Out Statstka Nurhasan (2002). Adapun langkah- langkah pengolahan data dalam peneltan n terdapat d halaman berkutnya: Menghtung nla rata-rata dar hasl data mentah setap varabel. Menurut Nurhasan (2002, hlm. 21): Rata-rata adalah suatu nla yang mencermnkan keadaan suatu kelompok secara keseluruhan.
8 33 Rumus untuk menghtung rata-rata adalah: = Keterangan: : Nla rata-rata yang dcar : Jumlah skor yang ddapat n : Banyak sampel 2. Menghtung smpangan baku dar semua varabel. Menurut Nurhasan (2002, hlm. 35): Smpangan baku adalah rentang penyebaran skor-skor dan besarnya penympangan suatu skor dar nla ratarata yang dstandarnsr. Rumus yang dgunakan adalah: Keterangan : S : Smpangan baku : Nla yang ddapat : Nla rata-rata n : Banyaknya sampel 1. Menghtung T-skor Menurut Nurhasan (2002, hlm. 41): T-skor adalah suatu cara mengubah skor mentah (raw score) ke dalam skor baku (skor standar). T-skor berfungs untuk menyetarakan skor-skor yang berbeda satuan ukurannya, membandngkan skor yang dperoleh dan mempunya bobot yang berbeda dan menggabungkan skor tes yang berbeda satuan ukurannya. Rumus yang dgunakan adalah: T-skor = atau
9 34 = ( untuk Waktu ) Art unsur-unsur pada halaman sebelumnya adalah T-skor = skor standar yang dcar X S = skor yang dperoleh seseorang/perstwa = nla rata-rata = Smpangan baku 4 Menguj normaltas drstbus data dengan menggunakan pendekatan Uj Llefors. Menguj normaltas data, untuk mengatahu apakah data tersebut normal atau tdak, maka harus mengadakan uj normaltas secara non parametrk dengan menggunakan uj Llefors. Prosedur yang dgunakan adalah sebaga berkut : a. Pengamatan X 1, X 2,...Xn djadkan blangan baku 1, 2... b. dengan menggunakan rumus: n X S X ( X dan S masng-masng merupakan rata-rata dan smpangan baku sampel ) c. Untuk tap blangan baku n menggunakan daftar dstrbus normal baku, kemudan menghtung peluang. F Z PZ Z d. Selanjutnya dhtung propors 1, Jka n dnyatakan oleh S ( 1 ), maka yang lebh kecl atau sama dengan n S Banyaknya e. Htung selsh F -S 1, 2,... n n yang kemudan tentukan harga mutlaknya. f. Besar dantara harga-harga mutlak selsh tersebut. Sebutlah harga terbesar n adalah Lo. Untuk menerma atau menolak hpotess nol,
10 35 bandngkan Lo dengan nla krts yang dambl dar daftar untuk taraf nyata α yang dplh. Krteranya adalah tolak hpotess nol bahwa populas berdstrbus normal, jka Lo yang dperoleh dar data pengamatan melebh L dar daftar. Dalam hal lannya hpotess dterma. g. Untuk menerma atau menolak hpotess nol, maka kta bandngkan Lo n dengan nla krts Lo yang dambl dar daftar nla krts untuk uj Lelefors, dengan taraf nyata = 0,05. Krteranya adalah: 1. Hpotess dterma apabla Lo < L = Normal 2. Hpotess dtolak apabla Lo > L = Tdak normal 1. Menghtung koefsen korelas Perhtungan n dlakukan untuk mencar hubungan kedua varabel. Dengan rumus sebaga berkut: n xy ( x) ( y) r xy = {n x 2 ( x) 2 } {n y 2 ( y) 2 } Keterangan: = Korelas yang dcar Jumlah sampel x =Skor pada varabel x y =Skor pada varabel y x = Jumlah x y =Jumlah y xy =Jumlah x kal y x =Jumlah dar kuadrat x y =Jumlah dar kuadrat y 2. Menghtung uj sgnfkan korelas dengan rumus:
11 36 Keterangan : t : Nla t htung yang dcar r : Koefsen korelas yang dcar n : Banyaknya sampel Krtera : -t (1- ½α ) < < t (1- ½α ) 3. Menghtung derajat hubungan tga varable atau koefsen korelas multpel dengan menggunakan rumus: Keterangan : R y12 : Koleras berganda yang dcar r y1 : Koefsen koleras antara varabel y dan x 1 r y2 : Koefsen koleras antara varabel y dan x 2 r y12 : Koefsen koleras antara varabel x 1 dan x 2 4. Menghtung sgnfkan koefsen korelas. Perhtungan n dlakukan untuk mengetahu sejauh mana korelas varabel-varabel dengan hasl prestas panjat dndng kategor rntsan (lead). Rumus yang dgunakan adalah sebaga berkut : Keterangan : F = Nla sgnfkan ganda k = Jumlah varabel bebas R = Korelas ganda antara dan n = Jumlah sampel 5. Langkah terakhr adalah mencar seberapa besar presentase dukungan atau kontrbus dar tap-tap varabel bebas terhadap varabel terkat, maka dgunakan rumus determnan sebaga berkut : D = r 2 x 100% Keterangan : D: determnan atau presentase dukungan
12 37 r 2 : kuadrat dar korelas 100% :konstanta tetap Uj hpotess a. X 1. Y Ho : ρ 0 = Tdak terdapat korelas dar fleksbltas pergelangan tangan kecepatan smash H : ρ > 0 = Terdapat korelas dar fleksbltas pergelangan tangankecepatan smash b. X 2.Y Ho : ρ 0 = Tdak terdapat korelas dar power otot lengan terhadap kecepatan smash. H : ρ > 0 = Terdapat kontrbus dar power otot lengan terhadap kecepatan smash. c. X 1 X 2.Y Ho : ρ 0 = Tdak terdapat korelas antara fleksbltas pergelangan tangan dan power otot lengan secara bersama-sama terhadap kecepatan smash. H : ρ > 0 = Terdapat korelas antara fleksbltas pergelangan tangan dan power otot lengan secara bersama-sama terhadap kecepatan smash.
BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan
39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metodolog peneltan adalah cara yang dlakukan secara sstemats mengkut aturan-aturan, drencanakan oleh para penelt untuk memecahkan permasalahan yang hdup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5
33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode
34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciBAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai
3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode peneltan Metode peneltan yang dlakukan adalah metode ekspermen melakukan tes awal dengan pemberan lathan dan pemberkan tes akhr yang kemudan melhat penngkatan dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciPost test (Treatment) Y 1 X Y 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya
Lebih terperinciUJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD
UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap melakukan penelitian ilmiah diperlukan suatu metode penelitian
4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Setap melakukan peneltan lmah dperlukan suatu metode peneltan tertentu yang dharapkan dapat memberkan arah dan cara dalam memecahkan permasalahan peneltan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan. Peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt perbandngan hasl belajar sswa melalu model
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk
A. Metode dan Desan Peneltan 1. Metode Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara lmah yang dgunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam art yang lebh luas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d Jurusan Penddkan Teknk Spl, Fakultas Penddkan Teknolog dan Kejuruan, Unverstas Penddkan Indonesa.Yang terdr dar 3 program stud yatu: Penddkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (009:6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal dperlukan agar tdak terjad salah pengertan dan penafsran terhadap stlah-stlah yang terkandung d dalam judul peneltan n. Istlah-stlah yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Peneltan Penuls dalam peneltan n mengambl lokas d salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Neger d Kabupaten Canjur tepatnya d SMK Neger 1 Tanggeung Kabupaten
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Sesua dengan permasalahan yang sudah dkemukakan pada bab sebelumnya, peneltan n dlakukan dengan tujuan untuk:. Mengetahu hasl belajar dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperincipendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n menggunakan desan peneltan deskrptf verfkatf dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawaw (003: 61), peneltan deskrptf adalah peneltan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode peneltan merupakan serangkaan strateg yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltan yang dperlukan untuk mencapa suatu tujuan peneltan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:
BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Perusahaan Daerah Kebershan Kota Bandung Jl. Surapat No. 15 Bandung. Adapun yang menjad responden dalam peneltan n adalah para
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal merupakan penjelasan maksud dar stlah yang menjelaskan secara operasonal mengena peneltan yang akan dlaksanakan. Defns operasonal n
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Metode Peneltan Suharsm Arkunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan cara yang dlakukan oleh seseorang dalam mencapa tujuan Metode peneltan menurut Nana Syaodh (005:5)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Dalam melaksanakan peneltan n dbutuhkan suatu metode peneltan untuk mengumpulkan data atau nformas tentang masalah pokok yang akan dtelt, sehngga dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt Penerapan Model Pembelajaran
Lebih terperinci