1. Persamaan Energi Total

dokumen-dokumen yang mirip
lim 0 h Jadi f (x) = k maka f (x)= 0 lim lim lim TURUNAN/DIFERENSIAL Definisi : Laju perubahan nilai f terhadap variabelnya adalah :

NAMA : KELAS : theresiaveni.wordpress.com

ALIRAN BERUBAH BERATURAN

Integrasi 2. Metode Integral Kuadratur Gauss 2 Titik Metode Integral Kuadratur Gauss 3 Titik Contoh Kasus Permasalahan Integrasi.

Integra. asi 2. Metode Integral Kuadr. ratur Gauss 2 Titik

- Jarang ditemukan di alam - Di labotorium saluran sangat panjang So = Sw = Sf - Penting, karena banyak aliran yang mendekati aliran uniform

BAB RELATIVITAS Semua Gerak adalah Relatif

PENYELESAIAN LUAS BANGUN DATAR DAN VOLUME BANGUN RUANG DENGAN KONSEP DETERMINAN

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA MODEL KEMOPROFILAKSIS DAN PENANGANAN TUBERKULOSIS

URUNAN PARSIAL. Definisi Jika f fungsi dua variable (x dan y) maka: atau f x (x,y), didefinisikan sebagai

MODEL MATEMATIKA WAKTU PENGOSONGAN TANGKI AIR

Untuk pondasi tiang tipe floating, kekuatan ujung tiang diabaikan. Pp = kekuatan ujung tiang yang bekerja secara bersamaan dengan P

(x, f(x)) P. x = h. Gambar 4.1. Gradien garis singgung didifinisikan sebagai limit y/ x ketika x mendekati 0, yakni

TUGAS TERSTRUKTUR KALKULUS PEUBAH BANYAK. Dari Buku Kalkulus Edisi Keempat Jilid II James Stewart, Penerbit Erlangga.

BAB III LIMIT DAN FUNGSI KONTINU

Tujuan Pembelajaran Umum Setelah membaca modul mahasiswa memahami penggunaan atau penerapan persamaan momentum untuk aliran saluran terbuka.

CHAPTER 6. INNER PRODUCT SPACE

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

PERTEMUAN IX PERSAMAAN BERNOULLI

BUKU AJAR METODE ELEMEN HINGGA

Beberapa Permasalahan pada Teori Gelombang Linier. Syawaluddin Hutahean 1) Hang Tuah 2) Widiadnyana Merati 2) Leo Wiryanto 2)

Hasil Kali Titik. Dua Operasi Vektor. Sifat-sifat Hasil Kali Titik. oki neswan (fmipa-itb)

Aliran Dalam Saluran Terbuka

HASIL KALI TITIK DAN PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR (Aljabar Linear) Oleh: H. Karso FPMIPA UPI

BAB III 3. METODOLOGI PENELITIAN

(a) (b) Gambar 1. garis singgung

38 Soal dengan Pembahasan, 426 Soal Latihan

Persamaan gerak dalam bentuk vektor diberikan oleh: dv dt dimana : (1) v = gaya coriolis. = gaya gravitasi

GEOMETRI DALAM RUANG DIMENSI TIGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sumber gambar:

Dengan substitusi persamaan (1.2) ke dalam persamaan (1.3) maka kedudukan x partikel sebagai fungsi waktu dapat diperoleh melalui integral pers (1.

Galeri Soal. Dirangkum Oleh: Anang Wibowo, S.Pd

h maks = tinggi maksimum X maks = Jauh maksimum

PENELUSURAN LINTASAN DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

III PEMODELAN SISTEM PENDULUM

BAB 2 LANDASAN TEORI

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 5 BILANGAN REYNOLD

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

EKONOMETRIKA PERSAMAAN SIMULTAN

Sub Kompetensi. Bab III HIDROLIKA. Analisis Hidraulika. Saluran. Aliran Permukaan Bebas. Aliran Permukaan Tertekan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. curah hujan ini sangat penting untuk perencanaan seperti debit banjir rencana.

Kondisi ini terjadi jika gaya penggerak dan gaya geser tidak seimbang, hasilnya bahwa kedalaman aliran berubah beraturan sepanjang saluran

Penerapan Masalah Transportasi

OPTIMASI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR UNIT PLTGU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL FUZZY GOAL PROGRAMMING STUDI KASUS DI PT.PJB GRESIK

LONCAT AIR (HYDRAULICS JUMP) Terjadi apabila suatu aliran superkritis berubah menjadi aliran subkritis, akan terjadi pembuangan energi.

Jadi F = k ρ v 2 A. Jika rapat udara turun menjadi 0.5ρ maka untuk mempertahankan gaya yang sama dibutuhkan

PEMODELAN & PERENCANAAN DRAINASE

Aliran berubah lambat laun. surut di muara saluran atau. air atau pasang surut air laut. berpengaruh sampai ke hulu dan atau ke hilir.

Hidraulika Terapan. Energi di saluran terbuka

GESERAN (TRANSLASI) S = M M. Dalam Bab ini akan dibahas. hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.

ISOMETRI DAN HASIL KALI TRANSFORMASI

ALJABAR LINEAR (Vektor diruang 2 dan 3) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.

MAKALAH OLEH KELOMPOK II

HASIL KALI TRANSFORMASI

Bab 5 RUANG HASIL KALI DALAM

BAB VIII ALIRAN DI BAWAH PINTU

Pemodelan Dinamika Gelombang dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi. Syawaluddin H 1)

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET. Jurusan Teknik Informatika ( ) 2) Dosen Jurusan Teknik Komputer 3)

p da p da Gambar 2.1 Gaya tekan pada permukaan elemen benda yang ter benam aliran fluida (Mike Cross, 1987)

Penghitungan panjang fetch efektif ini dilakukan dengan menggunakan bantuan peta

Trihastuti Agustinah

Session 18 Heat Transfer in Steam Turbine. PT. Dian Swastatika Sentosa

METODE FINITE DIFFERENCE INTERVAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PANAS ABSTRACT 1. PENDAHULUAN

MODUL PERKULIAHAN. Kalkulus. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

1 Posisi, kecepatan, dan percepatan

Solusi Sistem Persamaan Linear Fuzzy

mengenalkan kampus Teknik Informatika ITS kepada pengguna perangakat berbasis Android. II. METODOLOGI

FAKULTAS DESAIN dan TEKNIK PERENCANAAN

PERENCANAAN DRAINASE SSC (SURABAYA SPORT CENTER) DI SURABAYA BARAT. Oleh : Hengky Irawan Achmad Yany

Trihastuti Agustinah

WALIKOTA BANJARMASIN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Sekolah Olimpiade Fisika davitsipayung.com

FORMULA PIPA RESAPAN AIR HUJAN PADA TANAH BERPASIR (MEMPERCEPAT DAYA RESAP TANAH DENGAN TEKANAN KOLOM AIR)

BEBERAPA IDENTITAS PADA GENERALISASI BARISAN FIBONACCI ABSTRACT

TEKANAN TANAH PADA DINDING PENAHAN METODA RANKINE

BEBERAPA SIFAT JARAK ROTASI PADA POHON BINER TERURUT DAN TERORIENTASI

Pengenalan Pola. Ekstraksi dan Seleksi Fitur

Aliran Pada Saluran Terbuka. Dr. Ir. Bambang Yulistiyanto T SipiI UGM. KIasifikas Aliran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS. Roda Pelton

SIMULASI PADA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS SRI REJEKI PURI WAHYU PRAMESTHI DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP WIDYA DARMA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. RUANG VEKTOR. dan jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar ku didefinisikan oleh

Model Hidrodinamika Pasang Surut Di Perairan Pulau Baai Bengkulu

Permeabilitas dan Rembesan

METODE SIMPLEKS PRIMAL-DUAL PADA PROGRAM LINIER FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN TRAPEZOIDAL

Gerak Dua Dimensi Gerak dua dimensi merupakan gerak dalam bidang datar Contoh gerak dua dimensi : Gerak peluru Gerak melingkar Gerak relatif

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aliran Lobang dan Peluap

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat.

Aljabar Linear Elementer

BAB VI TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS

KAJIAN PENGGUNAAN KOMPRESOR AKSIAL

SOLUSI. m θ T 1. atau T =1,25 mg. c) Gunakan persaman pertama didapat. 1,25 mg 0,75mg =0,6 m 2 l. atau. 10 g 3l. atau

MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI TENTANG GESERAN (TRANSLASI)

Fisika Ebtanas

PENYELESAIAN MASALAH KONTROL OPTIMAL KONTINU YANG MEMUAT FAKTOR DISKON

Transkripsi:

. Persamaan Eneri Total Eneri total adala jmla eneri karena ketinian elevasi (potential enery), eneri tekanan (pressre enery), dan eneri kecepatan (velocity ead). Prinsip eneri kekal ini lebi dikenal denan Teorema ernolli dan denan persamaan sebaai berikt : E z (0) denan lamban notasi : z = tini tempat dari datm, (m) = kedalaman aliran, (m) = koefisien kecepatan, = kecepatan aliran rata-rata, (m/dt) = percepatan ravitasi, (m/dt ). Definisi Eneri Spesifik Tini tenaa pada sembaran penampan salran, dikr dari dasar salran. Es meninat kecepatan aliran,, (denan : debit; : las penampan aliran) persamaan tersebt menjadi :

Es (0) ntk debit tertent (debit tetap), ntk penampan salran yan sama, dapat dinyatakan bawa eneri spesifik Es, merpakan fnsi dari kedalaman aliran. Es f (0) Hbnan antara Es dan diambarkan dalam bentk rafik, disebt Diaram Eneri Spesifik. Garis Es = Es min Es Gambar. Diaram Eneri Spesifik Seperti ditampilkan pada Gambar, ntk sat ara Es, terdapat sepasan yait dan yan nilainya berbeda. Pasanan dan disebt alternate depts (kedalaman selan-selin) ata conjate depts (kedalaman konjasi). Es minimm akan terjadi saat itis.

. Membat Diaram Eneri Spesifik Diaram eneri spesifik akan berbeda ntk tiap-tiap bentk penampan salran dan masin-masin debit. kan dibat diaram eneri spesifik ntk salran persei denan lebar dasar salran m dan debit 8 m /dt b = m = 8 m /dt Diitn nilai Es ntk berbaai kedalaman denan rmsan sbb : Es ; = Untk = 0,4 m = b. =. 0,4 =. m 8 Es 0,4. 9,8., =, m denan cara yan sama diitn ntk nilai yan lain (m) Es (m) 0.4. 0.6.4 0.8.6.09...4.8.6.8.8.40.54..69.4.85.6.0

membat rafik eneri spesifik adala : 4.0 Garis Es =.5.0.5.0 Es min 0.5 0.0 0.0 0.5.0.5.0.5.0.5 Es Gambar. Diaram eneri spesifik sal. persei b = m, =8 m /dt Untk penampan yan sama namn denan debit yan berbeda, akan menasilkan rafik sebaai berikt ini 8.0 7.0 6.0 5.0 4.0.0.0.0 = m /dt = 8 m /dt = 4 m /dt 0.0 0.0.0 4.0 6.0 8.0 Es Gambar. Diaram eneri spesifik sal. persei b = m, denan berbaai nilai debit

4. Eneri Spesifik Minimm 5 Persamaan eneri spesifik Es ntk mencari nilai Es minimm, persamaan tersebt ars dideferensialkan (ditrnkan). des d d ; karena d =, yait lebar salran des persamaan akan mnimm jika = 0, seina 0 0 0 ; karena D = D, yait kedalaman ratarata idrolik. Untk penampan persei, D = D Gambar 4. Kedalaman rata-rata idrolik

6 ata dalam bentk D D D Fr = karena nilai D adala rmsan ntk ilanan Frode, Fr maka dapat dinyatakan bawa eneri spesifik akan bernilai minimm jika alirannya itis. Es min D Es (04) ntk penampan persei berlak rmsan berikt : Es min 5. Menitn nilai Untk mendapatkan nilai, dapat dilakkan denan rmsan ilanan Frode D D ; ntk salran persei, (D = )dan ( = b. ) b (05) b

6. Pennaan Eneri Spesifik dan Kedalaman Kritis 7 a. Penyempitan lebar salran Lebar sat salran akan dikrani dari b ke b, ketinian dasar salran tetap. Keilanan eneri dari penampan ke penampan diabaikan. b b b b b b sbitik speritik Gambar 5. liran melali penyempitan (kontraksi) Mencari lebar penyempitan seina menyebabkan aliran itis Es Terjadi loncat air i ii iii b > b b = b b < b Es b b,84 (06) Es / Jika penyempitan salran menjadi lebi kecil dari nilai b, akan terjadi pembendnan. Pada keadaan tersebt kedalaman aliran di l akan naik sementara aliran di penyempitan akan itis.

8 b. Naiknya ketinian dasar salran, lebar salran tetap z sbitik z z speritik i z ii z Terjadi loncat air iii z z > z z = z z > z Gambar 6. liran pada kenaikan dasar salran Menitn tini z yan menyebabkan aliran itis ntk salran persei E E z E b E z z b Fr z, 5Fr (07)

LIRN PERMNEN ERUH ERTURN (STEDY NON UNIFORM FLOW) 9. Rms mm aliran permanen berba beratran Walapn tidak konstan (non niform), dianap perbaan terjadi secara beransr-ansr seina tidak ada eneri yan ilan. Kemirinan aris eneri Sf Sf. Kemirinan dasar z Garis referensi (orizontal) Gambar 7. Eneri pada steady non niform flow Eneri total pada setiap titik dalam aliran E z ntk mendapatkan rmsan perbaan kedalaman teradap jarak ( ), maka persamaan eneri tersebt ars ditrnkan (diferensial). de dz d

0 dz de dz sesai denan Gambar 7, = -Sf, sementara = - seina : Sf Sf Sf (08) ata dalam bentk lain dapat ditlis Sf (09) Persamaan Cezy ntk aliran : C R. Sf C R. Sf Sf (0) C R Sbstitsi Pers. (0) ke Pers. (09) menasilkan : C. R. ()

. Tinjaan teradap perbaan aris mka air Tinjaan didasarkan pada perbaan kedalaman sepanjan aliran,. a. = 0 Kondisi ini berarti tidak ada perbaan kedalaman di sepanjan aliran, artinya aliran bersifat permanen beratran (steady niform flow). Kondisi = 0 terjadi jika : (dari Pers. ) C. R. C. R. C. R. 0 yan jika diraikan menjadi sbb : C R. yan tidak lain adala rms Cezy dimana Sf = Jadi normal terjadi jika Sf =, pada saat it berlak : C.. P P C. 0 C () P b. = Kondisi ini berarti aris sinn mka air berdiri teak lrs teradap dasar aliran. Kondisi ini terjadi pada loncat air, aliran

berba dari speritik menjadi sbitik. Dari Pers., al ini terjadi jika : 0 yan jika diraikan menjadi sbb : 0 yan berarti aliran itik, Fr =. D Jadi itik terjadi jika : 0 () c. 0 0 Kondisi ini berarti seakan-akan terjadi aliran permanen beratran denan =. Pada keadaan ini kemirinan dasar salran disebt itik (). Kondisi ini terjadi jika (Pers. ) : C. R. 0 yan kemdian didapat Pers. dan 0 yan kemdian didapat Pers..

Sbstitsi () ke () menasilkan rmsan ntk yait : C P ata dapat dinyatakan dalam bentk :. C. C. C P P P ntk aliran itik, (4) ntk aliran sbitik, (5) ntk aliran speritik. (6) ntk menitn kecepatan itik,, diitn denan : yan dapat diba menjadi Sbstitsi persamaan tersebt ke Pers. didapatkan : (7) adala lebar salran saat terjadi kedalaman itik,. Kedalaman itik diitn denan Persamaan 5 berikt :. Klasifikasi kemirinan dasar salran a. Kemirinan landai (mild slope) Dapat diidentifikasi denan Pers. 5 :. C P Kemirinan ini menyebabkan aliran sbitik dimana kecepatan normalnya lebi kecil dari kecepatan itik.

n 4 n > n NDL = normal dept line CDL = critical dept line < b. Kemirinan itik (critical slope) Dapat diidentifikasi denan Pers. 4 :. C P Kemirinan ini menyebabkan aliran itik. n n = n CDL = NDL = c. Kemirinan cram (steep slope) Dapat diidentifikasi denan Pers. 6 :. C P Kemirinan ini menyebabkan aliran speritik dimana kecepatan normalnya lebi besar dari kecepatan itik. n

5 n < CDL n NDL > 4. Hitnan ntk beberapa bentk salran Untk menentkan jenis aliran (sbitik, itik, speritik), lebi dal diitn besaran kedalaman air normal, kedalaman air itis, kecepatan itis dan kemirinan dasar itis. Persamaan mm aliran permanen tidak beratran ntk sebaran penampan adala Persamaan yan dapat ditlis : P C.. denan lamban notasi : C P = selisi kedalaman air antara potonan salran, = jarak antara potonan tersebt, = kemirinan dasar salran, = debit, = koefisien Cezy, = las penampan salran, = percepatan ravitasi, = lebar mka air = kelilin basa. Kedalaman air normal, n dapat diperole dari Pers. C P Kedalaman itik, diperole dari Pers.

6 Kecepatan itik, diperole dari Pers. 7 Kemirinan itis diperole dari Pers. 4 C P a. Untk salran persei Kedalaman air normal b C b b (diselesaikan denan coba lan) C b Kedalaman itis b Kecepatan itis b Kemirinan itis C b b b. Untk salran persei denan lebar sanat besar (b >>> ) Pada salran ini berlak : q b q =. = b. P = b

Kedalaman air normal 7 q C Kedalaman air itis q Kecepatan itis q Kemirinan itis C c. Untk salran trapesim Kedalaman air normal b C b m m (denan coba lan) Kedalaman itis b m b m (diselesaikan denan coba lan) Kecepatan itis b m Kemirinan itis C b b m m Persamaan-persamaan ntk salran trapesim sama denan ntk salran persei denan memaskkan nilai m = 0

5. Karakteristik aris mka air 8 Untk memdakan analisa, dinakan salran denan b =. Persamaan perbaan kedalaman sepanjan aliran : q C.. q kedalaman air normal dan kedalaman itis dirmskan : q dan C n q Dari ketia persamaan tersebt dapat dirmskan n Profil aris mka air (flow profile) dapat dibedakan menjadi da : a. backwater, jika kedalaman air, bertamba seara aliran ( 0 ) Hal ini kemnkinan terjadi pada kondisi : i. n 0 yan berarti n dan 0 yan berarti aliran terjadi di zone, bersifat sbitik. ii. n 0 yan berarti n dan 0 yan berarti aliran terjadi di zone, bersifat speritik. b. drawdown, jika kedalaman air, berkran seara aliran ( 0 )

Hal ini kemnkinan terjadi pada kondisi : 9 i. n 0 yan berarti n dan 0 yan berarti aliran terjadi di zone, bersifat speritik. ii. n 0 yan berarti n dan 0yan berarti aliran terjadi di zone, bersifat sbitik. 7. Peritnan liran erba eransr-ansr (steady non niform flow) a. Metode interasi rafis Persamaan Mannin R S f n n S f (8) 4 R Pers. (08) kita ditlis kembali Sf Sbstitsi Pers. (8) ke Pers. (08) n R ata persamaan tersebt dapat kita balik menjadi 4

(9) n 4 R Jika mennakan Rms Cezy C R C S f S f R Persamaan (9) menjadi 0 (0) C R

HITUNGN INTEGRSI GRFIS-MNNING m= 5 m 5 m m= Data : = 0.000 m n = 0.0 n =.5 m = m Debit konstan, dn rms Mannin ntk normal didapatkan = 0.59 m/dt = 4.64 m/dt Fr = 0.6 v Fr x R n D S 0 n R 4 n n n n H P R n n x Jarak (m) (m) (m) (m) (m) R 4 R 4 (m) (m).00.00 64.00.49.9 0.006 8.8E-06 0.9974 9.E-05 098.9 0 800.96.75 0.50 56..78.7 0.007.E-05 0.996 8.69E-05 468.77 800.96 999.56.50 0.00 48.75.07.5 0.0057.06E-05 0.994 7.94E-05 57.74 5800.5 464.75.5 9.50 4..6. 0.009.48E-05 0.9909 6.5E-05 590.4 965.7 64.6.5 9.0 8.7.08. 0.0 4.9E-05 0.9887 5.6E-05 764.97 0906.5 04.99.05 9.0 5.45 0.80.5 0.04 5.65E-05 0.9857 4.5E-05 664.87 9.5 96.90.00 9.00 4.00 7.8.9 0.006.E-05 0.9894 6.87E-05 44.08 848.4

Diitn denan yan lebi kecil, asil yan diperole akan lebi teliti P R n n x Jarak 4 (m) (m) (m) (m) (m) R R 4 (m) (m).00.00 64.00.49.9 0.006 8.8E-06 0.9974.8E-05 8446.66 0 4778.74.90 0.80 60.9.0.8 0.000.0E-05 0.9970 8.97E-05. 4778.74.9.80 0.60 57.84.9.76 0.005.E-05 0.9965 8.79E-05 4.7 590. 47.85.70 0.40 54.79.64.68 0.0040.4E-05 0.9960 8.57E-05 6.6 7048.98 8..60 0.0 5.76.5.60 0.0048.7E-05 0.995 8.9E-05 004.5 80. 6.60.50 0.00 48.75.07.5 0.0057.06E-05 0.994 7.94E-05 57.74 9456.9 90.07.40 9.80 45.76.79.44 0.0068.5E-05 0.99 7.48E-05 7.7 0746.99 8.5.0 9.60 4.79.5.6 0.008.E-05 0.998 6.89E-05 496.69 0.5 5.6.0 9.40 9.84..8 0.00.90E-05 0.9898 6.0E-05 68.44 66.77 79.04.0 9.0 6.9 0.94.9 0.07 4.97E-05 0.987 5.0E-05 96. 5454.8 70.7.00 9.00 4.00 7.8.9 0.006.E-05 0.9894 6.87E-05 44.08 756.98 50.9.90 8.80. 7.69.8 0.04.75E-05 0.9876 6.5E-05 5807.5 8667.9

Catatan : jika inin diketai kedalaman aliran pada jarak tertent yan ditetapkan, penitnan dapat dilakkan denan coba-lan denan berbaai nilai seina didapat jarak yan diminta. HITUNGN INTEGRSI GRFIS-CHEZY m= 5 m 5 m m= m Data : = 0.000 C = 55 m / /d n =.5 m = m Debit konstan, denan rms Cezy ntk normal didapatkan = 0.6 m/dt = 5.44 m/dt Fr = 0.7 P R x Jarak (m) (m) (m) (m) (m) C R C R (m) (m).00.00 64.00.49.9 0.009.0E-05 0.997 8.99E-05 087.09 0 84.6.75 0.50 56..78.7 0.004.45E-05 0.9959 8.55E-05 64. 84.6 04.88.50 0.00 48.75.07.5 0.006.8E-05 0.997 7.8E-05 708.86 5885.05 49.5.5 9.50 4..6. 0.00.50E-05 0.9898 6.50E-05 59.9 978.55 6..5 9.0 8.7.08. 0.06 4.E-05 0.9874 5.67E-05 747.04 0.86 95.78.05 9.0 5.45 0.80.5 0.059 5.45E-05 0.984 4.55E-05 608.48 96.64 94.68.00 9.00 4.00 7.8.9 0.07.57E-05 0.988 6.4E-05 578.67 888. C Fr x R D C n R n n n

4

b. Metode taapan standar (Standard Step) 5 Persamaan eneri ntk da penampan yan berjarak x S f S f. x. x x S 0 x S f x E E S f. x Untk rmsan Metode Taapan Standar (Standard Step) rmsan diatas diformlasikan sebaai berikt : E i z i i () Sf i Sf i E E x () jika mennakan Persamaan Cezy C R S f n S f jika mennakan Persamaan Mannin 4 R Fr H H 5 R Sf i i x ()

Fr i i bar = lama - 6 Conto : Snai denan penampan berbentk trapesim denan lebar dasar,5 m, kemirinan dasar snai, = 0,0005, kemirinan tald, m = dan koefisien kekasaran Cezy, C = 70 m / /dt, pada baian ilirnya berakir denan terjnan. Pada saat banjir, debit snai 00 m /dt. Hitn kedalaman mka air di l terjnan pada jarak yan ditentkan! Penyelesaian : Pada terjnan terjadi aliran itis, kedalaman itis diitn denan b m b m Denan coba lan didapatkan =,788 m. Ditetapkan jarak sembaran, misal 8.44 m,. dicoba nilai sembaran, misal m,. diitn nilai, P,, R, ntk = m, 4. diitn nilai E denan Pers. (), 5. diitn nilai E denan Pers. (), 6. cek 0, jika tidak maka itn nilai bar, 7. bar = lama -. lani lanka 6 ina 0.