ESTIMASI MODEL EKSPONENSIAL LIFETIME DENGAN DOUBLE CENSORING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

P(A S) = P(A S) = P(B A) = dengan P(A) > 0.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB III BAGAN CUSUM Dasar statistik bagan kendali Cumulative Sum untuk rata-rata

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

PELABELAN TOTAL BUSUR-AJAIB b-busur BERURUTAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

ESTIMASI PARAMETER PADA REGRESI SEMIPARAMETRIK UNTUK DATA LONGITUDINAL

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka diperlukan suatu metode yang

Bayesian Survival Analysis Untuk Mengestimasi Parameter Model Weibull-Regression Pada Kasus Ketahanan Hidup Pasien Penderita Jantung Koroner

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

Bab III Reduksi Orde Model Sistem LPV

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB II DASAR TEORI DAN METODE

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: X D-324

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Corresponding Author:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

Bab 4 ANALISIS KORELASI

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

SIFAT - SIFAT MATRIKS UNITER, MATRIKS NORMAL, DAN MATRIKS HERMITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

PENERAPAN MODEL REGRESI LINEAR ROBUST DENGAN ESTIMASI M PADA DATA NILAI KALKULUS II MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

ANALISIS PEUBAH RESPONS KONTINU NON NEGATIF DENGAN REGRESI GAMMA DAN REGRESI INVERSE GAUSSIAN 1

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

KALKULUS VARIASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

KONSTRUKSI LIFE TABLE UNTUK INDIVIDU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

ANALISIS PEUBAH RESPONS KONTINU NON NEGATIF DENGAN REGRESI GAMMA DAN REGRESI INVERSE GAUSSIAN 1. Kismiantini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN

WEIBULL TWO PARAMETER

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

Bab III Analisis Rantai Markov

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Catatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hand Out Fisika II HUKUM GAUSS. Fluks Listrik Permukaan tertutup Hukum Gauss Konduktor dan Isolator

PERBANDINGAN MODEL DATA RESPON BERGANDA BERULANG DARI SEBARAN NORMAL BAKU, LOGNORMAL, DAN GAMMA

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

(DS.2) MENENTUKAN STATISTIK PENGUJIAN UNTUK EKSPERIMEN FAKTORIAL DENGAN DUA KALI PEMBATASAN PENGACAKAN (Studi kasus untuk Desain Split Plot)

Pemetaan Penyakit Demam Berdarah (DBD) Kota Makassar Dengan Penduga Empirical Bayes

Apabila dua variabel X dan Y mempunyai hubungan, maka nilai variabel X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk mempekirakan / menaksir Y.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-65X Vol. 7, No. 2, Novembe 21, 27 4 ESTIMASI MODEL EKSPONENSIAL LIFETIME DENGAN DOUBLE CENSORING Fada Agustn W. 1, Thatht Puwanngtyas 2 Juusan Matematka, FMIPA ITS Suabaya 1 fada sahlan@yahoo.com, 2 thatht@sss sub.sg.co.d Abstak Analss lfetme meupakan analss statstk yang memodelkan lama waktu sampa tejadnya suatu kejadan. Peneltan n menggunakan Dstbus Eksponensal untuk mengestmas data lfetme dengan double censong dan menggunakan metode Bayesan yang bedasakan dstbus po gamma. Infomas sampel dstbus po) tesebut dkombnaskan dengan fungs lkelhood untuk mendapatkan dstbus posteo, sehngga ddapatkan estmato da yatu dan nteval kepecayaan 1 α) 1% untuk, yatu: P c 1 c 2 x) 1 α dmana penentuan nla c 1,c 2 ) ddapatkan dengan pendekatan numek dengan bantuan Matlab 7. pada peneapan kasus. Katakunc: Dstbus eksponensal, double censong, metode bayesan, dstbus posteo 1. Pendahuluan Pengamatan data lfetme beguna dalam melakukan pengujan daya tahan dan keandalan suatu hasl teknolog dan ndust. Selan sangat dpelukan dalam penngkatan kualtas suatu poduk, analss tehadap data lfetme 27

28 Estmas model eksponensal lfetme dengan double censong pada konds pelakuan atau opeasonal tetentu banyak dlakukan oleh paa lmuwan d bebaga bdang lmu. Bebeapa model dstbus yang seng dgunakan dalam pengamatan data lfetme n yatu dstbus Webull, dstbus Gamma, dstbus Eksponensal dan dstbus Lognomal. Pada peneltan n dstbus yang dgunakan adalah dstbus Eksponensal kaena dstbus tesebut banyak dgunakan dalam analss uj lfetme. Pengamblan sampel dalam uj lfetme dlakukan secaa censong sehngga waktu pengujan lebh efsen. Tedapat bebaga macam tpe sampel censong yang bsa dgunakan dantaanya sampel sngle censong dan double censong. Sampel double censong adalah sampel data yang dsenso kedua-duanya yatu ght censong dan left censong, sedangkan sampel sngle censong meupakan tpe censong yang hanya dlakukan satu kal, yatu ght censong saja atau left censong. Penggunaan sampel double censong lebh menghemat waktu dan tenaga jka dbandngkan dengan sampel sngle censong kaena pengamatan bsa dlakukan dengan mengunakan data yang teseda. Peneltan n melput estmas paamete yang menggunakan Metode Bayes, yang meupakan metode estmas bedasakan penggabungan nfomas data sampel dengan pengetahuan subyektf mengena dstbus peluang paamete yang tdak dketahu yang dsebut dstbus po dan po yang dgunakan adalah po nvese Gamma. Tujuannya da peneltan n adalah untuk mendapatkan estmato paamete dstbus Eksponensal pada data double censong bedasakan dstbus po nvese Gamma seta nteval kepecayaannya. 2. Dasa teo Msalkan G x) adalah fungs da vaabel acak x, nla haapan untuk G x) adalah: E[Gx)] x R Gx)fx) jka x dskt E[Gx)] Gx)fx) dx jka x kontnu

Fada Agustn W., Thatht Puwanngtyas. 29 Msalkan X dan Y adalah dstbus besama da vaabel acak maka nla haapan besyaat da Y dmana X x adalah : E[Y x)] y yfy x) jka X dan Y dskt E[Y x)] yfy x) dx jka X dan Y kontnu Defns 2.1 [3] Sebuah vaabel acak kontnu X dkatakan memlk dstbus Invese Gamma dengan paamete bentuk α dan paamete skala β, jka fungs kepadatan pobabltas pdf) da X bebentuk f x) { β α Γα) x α 1) e β x ; untuk ; untuk x > x lannya dan α > ; β > Dalam analss Bayesan basanya keputusan penentuan dstbus po memegang peanan pentng. Dengan menggunakan teoema Bayes, nfomas awal po) n dgunakan untuk mendapatkan nla da estmas, yang dnyatakan dengan fungs lkelhood yang dkombnaskan untuk membentuk dstbus posteo. Dstbus Po da paamete dlambangkan dengan p ) adalah fungs pobabltas yang menyatakan tngkat kepecayaan nla, dstbus posteo lkelhood x dstbus po. Bebeapa censong dalam analss uj hdup adalah [11]: a. Uncensoed Dalam uj sampel lengkap n ekspemen akan dhentkan jka semua komponen yang duj telah mat atau gagal. b. Left Censong Jka sebuah ttk pont beada d bawah sebuah nla tetentu tetap tdak dketahu beapa banyaknya. c. Rght Censong Jka sebuah ttk pont beada datas sebuah nla tetentu tetap tdak dketahu beapa banyaknya [2].

3 Estmas model eksponensal lfetme dengan double censong Rght Censong ted da: Censong Tpe I: Dalam censong tpe I, ekspemen akan dhentkan jka telah dcapa waktu tetentu waktu censong). Censong Tpe II: Suatu sampel dkatakan censong tpe II apabla ekspemen dhentkan setelah kegagalan ke- telah dpeoleh.. d. Double Censong[5] Dalam Double Censong, pengamatan tehadap waktu hdup n sampel acak dengan dua censong yatu ght censong dan left censong, sedangkan untuk yang ght censong dgunakan ght censong tpe II.Double censong da n sample acak adalah pengamatan tehadap waktu hdup sampel ke X, X +1,..., X s, yang teuut dengan 1) sampel tekecl seta n s) sampel tebesa dsenso. { dsenso }}{ dsenso X 1, X 2,..., X 1, X, X +1,..., X }{{} s, { X }}{ s+1, X s+2,..., X n damat Salah satu metode yang dgunakan untuk mendapatkan estmato da paamete adalah Metode Bayesan Estmaton. Paamete dpandang sebaga vaabel acak dalam uang paamete dan mempunya dstbus pobabltas p ) yang meupakan tngkat kepecayaan awal tentang paamete sebelum pengamatan dlakukan, dsebut dstbus po. Teoema umum da Bayes [4] p y ) p y ) p ) p y) dmana p y)dstbus posteo. Dstbus besama p y, ) dan dstbus magnal p y) pada umumnya tdak dketahu, basanya hanya dstbus po dan fungs lkelhood nya yang dnyatakan. Rumus Bayes dapat juga dtuls [4] p y) l, y) p ) Dstbus posteo lkelhood x dstbus po

Fada Agustn W., Thatht Puwanngtyas. 31 Inteval c 1, c 2 ) da 1 1 α) % dsebut Inteval Bayesan untuk jka c 1 < c 2 adalah dua konstanta, maka [7]: πθ x)dθ, kontnu; 1 α P C x) C πθ x), dskt. θ C dengan π θ x) adalah dstbus posteo. 3. Analss dan pembahasan 3.1. Estmas paamete dstbus eksponensal Dstbus Eksponensal secaa luas dgunakan sebaga suatu model lfetme yang ddasakan peneltan yang menyetakan ketahanan suvval). Jka x lfetme bedstbus Eksponensal dengan paamete maka pdf f x) adalah [6] f x) 1 exp x ) x > > 3.2. Fungs suvval Pobabltas suatu ndvdu oleh dstbus Eksponensal yang akan betahan hdup sampa waktu x dsebut fungs suvval adalah: R x ) P X > x ) 1) Sehngga da Pesamaan 1) ddapatkan fungs suvval sebaga bekut: R x ) exp x ) 2) 3.3. Fungs Lkelhood Msalkan x vaabel acak bedstbus Eksponensal dengan fungs pobabltas fx, ),dan adalah paamete yang tdak dketahu maka pengkonstuksan fungs lkelhood dapat dnyatakan dengan

32 Estmas model eksponensal lfetme dengan double censong Lx ) fx 1, )fx 2, )...fx n ) n fx ; ) 3) 1 Fungs lkelhood pada Pesamaan 2) belaku untuk tpe complete samplng, kaena data pada tpe n semua uncensoed, atnya semua unt yang duj gagal. Sedangkan untuk tpe censoed samplng mempunya fungs lkelhood yang bebeda dengan complete samplng. Ketka mengejakan analsa maxmum lkelhood pada data dengan tem yang belum gagal, fungs lkelhood pelu dpeluas untuk menghtung tem-tem yang belum gagal. Secaa keseluuhan teknk estmasnya tdak beubah, hanya saja pada fungs lkelhood dkenakan fungs suvvo. Fungs lkelhood untuk model suvval dengan keadaan data censong, dbekan fomulas bekut n [8]: Untuk uncensoed: P X x ) fx ) Uj pada sampel lengkap n ekspemen akan dhentkan jka semua komponen yang duj telah mat atau gagal. Untuk left censong: P X < x ) 1 R x ) Jka sebuah ttk pont beada d bawah sebuah nla tetentu tetap tdak dketahu beapa banyaknya. Untuk ght censong: P X > x ) R x ) Jka sebuah ttk pont beada datas sebuah nla tetentu tetap tdak dketahu beapa banyaknya. Sample acak beukuan n da dstbus Exp ), dmana U, ) adalah paamete yang tdak dketahu, dan menuut Fenandez 2) msalkan x,..., x s meupakan pengamatan teuut da 1) pengamatan tekecl dan n s) pengamatan tebesa pada double censong adalah sebaga bekut: dsenso dsenso {}}{ x 1, x 2,..., x 1, x, x +1,..., x }{{} s, { x }}{ s+1, x s+2,..., x n damat

Fada Agustn W., Thatht Puwanngtyas. 33 selanjutnya subttus Pesamaan 2) dan 3) ddapatkan fungs lkelhood untuk pada data double censong adalah L x) n! 1)!n s)! {1 Rx )} 1 {Rx )} n s s fx ) 4) sehngga dpeoleh { )} 1 n! L x) 1 exp x 1)!n s)! { s x + n s)x s )} s +1) exp 5) Pada Pesamaan 4) dmsalkan m s + 1 dan ξ x) s x + n s) x s sehngga { n! L x) 1 exp x )} 1 { m exp ξ x) ) } 1)! n s)! 6) dengan kesebandngan ddapatkan fungs lkelhood untuk adalah { L x) 1 exp x )} 1 { m exp ξ x) ) } 3.4. Dstbus po Menuut [5] dstbus yang tepat untuk nomas po da adalah dstbus Invese Gamma a, b). Dstbus po tesebut bebentuk g ) ab Γ b) b+1) exp a ) dmana > a >, b >. dengan kesebandngan ddapatkan dstbus po sebaga bekut: g ) b+1) exp a ) dmana >, a >, b > 8) dengan a dan b dketahu. 7)

34 Estmas model eksponensal lfetme dengan double censong 3.5. Dstbus posteo Metode Bayesan mempunya keuntungan dengan mengkombnaskan pengetahuan subjektf da dstbus po dengan pengetahuan yang ada dalam data. Dengan mengkombnaskan fungs lkelhood dan dstbus po ddapatkan dstbus posteonya. Pesamaan umum da dstbus posteo tesebut adalah : h x) L x) p ) L x) p ) d 9) dengan L x) adalah fungs lkelhood dan p ) adalah dstbus po. Bedasakan Pesamaan 6) dan 8) nla da L x) p ) d adalah: L x) p ) d b+1) exp ) a m exp a + ξx) m+b+1) exp ξ x) ) 1 exp x )) 1 d ) 1 exp x )) 1 d 1) dengan 1 exp x )) 1 1 1 1 1 ) exp x )) 1) 1 ) 1) exp x ) 11)

Fada Agustn W., Thatht Puwanngtyas. 35 Kemudan subttuskan Pesamaan 1) ke 11), sehngga ddapatkan L x) p ) d maka a + ξx) m+b+1) exp 1 1 o 1 1 ) ) 1) ) 1 1 ) 1) exp x ) d ) a + ξx) + m+b+1) x exp d 1) Γ b + m) a + ξ x) + x ) b+m) a + ξ x) + x ) b+m) ) a + ξx) + m+b+1) x exp d 12) Γ b + m) o a + ξ x) + x ) b+m) ) m+b+1) exp a+ξx)+x Γ b + m) d 1 sehngga Pesamaan 12) akan menjad 1 L x) p ) d Γ b + m) 1 ) 1) 1 + x )) b+m) dengan : a + ξ x), dpeoleh dstbus posteonya dnyatakan sebaga bekut: ) ) )) 1 b+1) a exp m exp ξx) 1 exp x d h x) 1 ) 1 Γ b + m) 1) a + ξ x) 1 + x )) b+m) a + ξx) 13) Msalkan ) 1 ) 1 F [a + ξ x), b + m] 1) x b+m) 1 + a + ξx) dengan a + ξx), m + b >. Sehngga dstbus posteo pada Pesamaan

36 Estmas model eksponensal lfetme dengan double censong 13) dapat dnyatakan sebaga bekut: ) )) 1 b+m+1) exp a+ξx) 1 exp x d h x) Γ b + m) a + ξ x)) b+m) F [a + ξ x), b + m] 14) 3.6. Estmato Bayes Dengan menggunakan fungs keugan kuadatk, estmato Bayes untuk ) adalah mean da dstbus posteo. Estmas Bayes dapat dnyatakan sebaga bekut: E x) h x) d 15) dmana h x) adalah dstbus posteo sesua Pesamaan 14), sehngga Pesamaan 15) menjad ) )) 1 a + ξ x)) b+m) exp a+ξx) 1 exp x d Γb + m) b+m+1) F [a + ξ x), b + m] a + ξ x)) b+m) Γ b + m) F [a + ξ x), b + m] a + ξx) b+m) exp Pesamaan sebaga bekut: kaena b+m) exp ) 1 exp x )) 1 d 16) ) )) 1 a+ξx) 1 exp x d dapat dtuls ) a + ξx) b+m) exp 1 exp x )) 1 d a + ξ x) + x ) b+m 1) ) a + ξx) + b+m 1)+1) x ) exp d 1 Γ b + m + 1)

Fada Agustn W., Thatht Puwanngtyas. 37 sehngga ) 1 exp x )) 1 d a + ξx) b+m) exp ) 1 1 1) Γ b + m 1) a + ξ x) + x ) b+m 1) 1 Γ b + m 1) x)) b+m 1) 1 ) 1) 1 + x ) b+m 1) 17) dengan : a + ξ x). Msalkan 1 F [a + ξ x), b + m 1] 1 ) ) 1) x b+m 1) 1 + a + ξx) dengan a + ξx), m + b 1 > Sehngga Pesamaan 17) dapat dtuls sebaga bekut: ) a + ξx) b+m) exp 1 exp x )) 1 d Γ b + m + 1) a + ξ x)) b+m 1) F [a + ξ x), b + m 1] 18) Dengan demkan estmato Bayes untuk pada Pesamaan 16) dan substtus da Pesamaan 18) dapat dnyatakan sebaga bekut: Γ b + m 1) F [a + ξ x), b + m 1] Γ b + m) F [a + ξ x), b + m] a + ξ x)) dengan Γ b + m) b+m 1) Γ b + m 1), maka estmato Bayes untuk adalah sebaga bekut: { F [a + ξ x), b + m 1] F [a + ξ x), b + m] } { } a + ξ x)) b + m 1 dengan m s 1 dan ξ x) s x + n s) x s

38 Estmas model eksponensal lfetme dengan double censong 3.7. Inteval kepecayaan Bayes Dketahu bahwa dstbu posteo da adalah: h x) a + ξx))b+m) exp a+ξx)) )1 exp x Γb + m) b+m+1) F [a + ξx), b + m] )) 1 dengan > yatu 1 1 α) % nteval kepecayaan untuk dan 1 α) dsebut koefsen kepecayaan πθ x)dθ, 1 α P C x) C πθ x), θ C kontnu; dskt. dengan π θ x) adalah dstbus posteo. Selanjutnya akan dca nteval kepecayaan 1 α) 1% untuk, yatu: P c 1 c 2 x) 1 α dmana adalah paamete yang tdak dketahu dengan batas bawah memenuh pesamaan S c 1 x) c 1 dan batas atas juga memenuh pesamaan S c 2 x) c 2 h x) d α 2 h x) d 1 α 2 Batas bawah c 1 ) dan batas atas c 2 ) dtentukan dengan menggunakan pendekatan numek. Pendekatan ntegas numek yang dgunakan pada peneltan adalah Atuan Smpson s 1 / 3 bedasakan dengan bantuan matlab 7.. Contoh kasus Ilustas pemasalahan flue tme waktu kegagalan)dengan satuan ment, untuk jens sekatan lstk type B pada suatu pecobaan dmana sekatan dgunakan teus meneus untuk menngkatkan tekanan voltase...., 24.4, 28.6, 43.2, 46.9, 7.7, 75.3, 95.5,... Pada contoh n pengamat gagal untuk mengamat dua waktu kegagalan palng kecl dan pengamatan dhentkan pada saat waktu kegagalan ke-9,

Fada Agustn W., Thatht Puwanngtyas. 39 dan dketahu a 26 dan b 27. Oleh kaena tu ddapatkan n 12, 3, s 9, dan m 7. sehngga dpoleh: 2,47555772 dan nteval kepecayaannya 15.75 < < 28.75 4. Kesmpulan dan saan 4.1. Kesmpulan Bedasakan hasl dan pembahasan dsmpulkan sebaga bekut: a. Estmato paamete dstbus Eksponensal pada data double censong bedasakan po nvese gamma adalah: { } { } F [a + ξ x), b + m 1] a + ξ x)) F [a + ξ x), b + m] b + m 1 b. Inteval kepecayaan 1 α) 1% paamete dstbus Eksponensal pada data Double censong bedasakan dstbus po nvese Gamma dengan α, 5, yatu P c 1 c 2 x) 1 α. dengan batas,25 dan batas atas,975. Nla batas bawah c 1 ) dan batas atas c 2 ) ddapatkan dengan pendekatan numek Atuan Smpson s 1 / 3 dengan bantuan Matlab 7.. Pada peneapan contoh kasus ddapatkan nla estmas ) 2,47555772 dengan α, 5 dan ddapatkan nteval kepecayaan bayes dengan nla batas bawah c 1 ) 15.75 dan batas atas c 2 ) 28.75 sehngga nteval kepecayaannya 15.75 < < 28.75 4.2. Saan Saan yang dapat dbekan pada pembahasan estmas Eksponensal lfetme dengan double censong yang menggunakan metode Estmas Bayesan dan bedasakan dstbus po nvese gamma, dapat dkembangkan lebh lanjut dengan pendekatan dstbus po yang lan msalnya : Non- Imfomatf Po, Conjugate Po, Po Pope, Po Impope seta Refeence Po.

4 Estmas model eksponensal lfetme dengan double censong Pustaka [1] Ban, L. J. dan Max E., Intoducton to Pobablty and Mathematcal Statstcs, 2nd edton, Calfona: Duxbuy Pess, 1991. [2] Bege, J.O., Statstcal Decson Theoy and Bayesan Analyss, 2nd ed., Spnge Velag, New Yok, 1998. [3] Benado, J.M, dan Smth, A.F.M., Bayesan theoy, Chcheste : John Wley & Sons, Ltd, 2. [4] Box, G., dan Tao, G. C., Bayesan Infeence n Statstcal Analyss, Addson-Wesley Pubhlsng Company, Inc., Phlppnes, 1973 [5] Fenandez, J. Atuo., Estmaton and Hypothess Testng fo Eksponental Lfetme Models wth Double censong and Po Infomaton, Jounal of Economc and Socal Reseach, 2. [6] Hanald., Pnsp-Pnsp Statstk Untuk Teknk dan Sans, Elangga, Jakata, 26. [7] Lason, H. J., Intoducton to Pobablty Theoy and Statstcal Infeence, John Wley and Sons, Sngapoe, 1982. [8] Mlle, R. G., Suvval Analyss, Wley classcs lbay, Stanfod Unvesty, Canada, 1998. [9] Sawoko, Statstk Infeens untuk Ekonom dan Bsns, And, Yogyakata, 27. [1] Soehadjo, Analss Numek, Dosen Matematka ITS dan Insttut Adh Tama Suabaya, Suabaya, 1986. [11] Wkpeda, the fee encyclopeda., Types Of Censong, http://www.wkpeda.com., Dakses pada tanggal 23 Jun 28.