DAILY REPORT 22 Maret 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

WEEKLY REPORT 11 April 2016

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 14 February 2014

WEEKLY REPORT 18 April 2016

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 23 Aug 2017

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 28 February 2014

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT 13 April 2016

DAILY REPORT 23 Maret 2016

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 26 Maret 2015

R i Danareksa Research Institute

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

Market View. Today s Pick. Highlight. Ekonomi : Neraca transaksi berjalan proyeksi US$ 27 miliar. MDLN : Meraih laba Rp 873,42 miliar di 2015.

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 30 Maret 2016

WEEKLY REPORT 04 August 2014

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT. 09 October 2013

WEEKLY REPORT 18 May 2015

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 02 Februari 2016

WEEKLY REPORT 16 Mei 2016

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 27 Juli 2017

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 31 Maret 2016

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 22 Januari 2016

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 14 Januari 2016

WEEKLY REPORT 26 Oktober 2015

DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 19 April 2016

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 17 September 2015

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 28 Januari 2016

DAILY REPORT 12 December 2017

DAILY REPORT 30 January 2014

Monthly View. Februari PT. Mega Capital Indonesia

DAILY REPORT 06 April 2016

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 22 March 2017

DAILY REPORT 28 Juli 2017

WEEKLY REPORT 27 April 2015

DAILY REPORT 31 October 2017

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 13 Mei 2016

DAILY REPORT 29 January 2014

WEEKLY REPORT 04 April 2016

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 10 Mei 2016

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 23 September 2016

WEEKLY REPORT 29 Februari 2016

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 02 September 2016

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 21 April 2015

Transkripsi:

DAILY REPORT 22 Maret 2016 NEWS HEADLINES BMRI bagikan dividen Rp 261,44 per lembar BBTN bidik 15.000 karyawan kemenhub jadi nasabah KPR BNLI perbaiki kualitas aset BBRI siap pangkat bunga kredit mengikuti penurunan BI rate BBRI dan GIAA co-branding kartu debit GIAA raih penghargaan Indonesia Green Company BTEK akan rights issue Rp5,3 triliun TCID raih kenaikan laba 209% di 2015 KAEF bidik penjualan konsolidasi Rp 5,75 triliun Laba MPPA turun 66,96% YoY di 2015 Laba MARI naik 98,34% YoY pada 2015 SMGR siap tarik pinjaman Rp2 triliun CINT raih laba Rp28,34 miliar di 2015 LINK alami kenaikan laba bersih 14,66% per Desember DEFI alami penurunan laba jadi Rp622,32 juta PSKT mengalami kenaikan rugi di 2015 APLN andalkan proyek yang ada MMLP alami penurunan laba jadi Rp114,41 miliar Anak usaha SCBD tengah menjajaki pinjaman USD 1,45 miliar NIRO ekspansi 10 mal baru JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyalemen Support Level teknikal masih mengkonfirmasikan 4865/4845/4825 positif bagi pergerakan IHSG dalam pekan ini. Indikasi tersebut terkonfirmasi baik dari leading Resistance Level 4905/4925/4945 dan lagging indikator. Indikator MACD dan Stochastic mengkonfirmasikan Major Trend positif bagi Down indeks. Demikian halnya lagging indikator Minor Trend jangka pendek yakni MA5 Up dan MA20, mensinyalkan positif. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4885.163-0.545 6,220.27 6,499.33 LQ-45 852.589 +0.487 2,798.30 5,159.70 MARKET REVIEW Pada perdagangan hari Senin (21/03), IHSG ditutup turun tipis sebanyak 0.54 poin (1%) ke level 4.885,16. Dari global, sahamsaham Wall Street naik pada hari Jumat (18/03) dimana market mendapat angin segar setelah The Fed memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga. Ditambah lagi, IMF beranggapan masa depan perekonomian global masih akan terus bergantung pada kebijakan suku bunga rendah dimana Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF), kebijakan suku bunga negatif akan efektif menolong kesembuhan ekonomi dunia seperti Suku bunga negatif yang ditetapkan oleh bank sentral di Jepang dan Eropa untuk memerangi deflasi, dinilai baik untuk ekonomi global. Dengan demikian, IMF mendorong negara-negara di dunia menerapkan suku bunga negatif, agar perekonomian dunia bisa keluar dari perlambatan. Bank Sentral Eropa (ECB), Bank sentral Jepang (BoJ) serta bank sentral Swedia, Denmark dan Swiss, telah menerapkan suku bunga negatif pada tahun lalu dalam upaya memacu bank-bank komersial mendorong lebih banyak dana-dana surplus mereka ke dalam perekonomian untuk menghasilkan lebih banyak pengeluaran dan investasi. Ditambah lagi, Gubernur Federal Reserve Janet Yellen, yang menaikkan suku bunga pada Desember, mengatakan pada hari pekan lalu bahwa Fed sedang memantau pengalaman suku bunga negatif di negara-negara lain. Dari regional, indeks Jepang Nikkei 225 tutup dikarenakan libur nasional. Sedangkan indeks Hong Kong Hangseng ditutup naik tipis 55,74 poin (6%) ke level 20.684,15 dan indeks Shanghai Composite naik 63,67 poin (2,15%) ke level 3.018,8. Semua mata tertuju kepada negara Tiongkok dimana kendati mendukung kebijakan suku bunga negatif, IMF menilai prospek pertumbuhan ekonomi dunia berpeluang membaik seiring ada harapan pemulihan dari China dimana IMF memberikan pernyataan bahwa IMF berpotensi menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negeri tembok raksasa itu. Saat ini, IMF memprediksi ekonomi China akan tumbuh 6,3% tahun ini. IMF menambahkan, perekonomian China akan terangkat lewat kebijakan reformasi ekonomi dan stimulus. Pekan lalu, Perdana Menteri China optimistis negaranya tahun ini bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% 7%. Dari Eropa, saham-saham Eropa dibuka tentative mixed. MARKET VIEW Penurunan harga minyak mentah dunia menghentikan laju indeks bursa global ke zona positif pada Senin. Harga minyak mentah dunia jenis WTI turun 1,95% ke US$ 38,67, Brent turun 1,48% ke US$ 40,59. Penurunan harga minya dipicu kekhawatiran kelebihan pasokan setelah pembatasan produksi negara produsen tidak tercapai. Pelemahan harga minyak mensinyalkan bahwa recovery harga minyak dunia masih akan terbatas meskipun wacana pemangkasan produksi minyak oleh para produsen masih tetap diupayakan. Pelambatan ekonomi dunia dan over supply bisa kembali membebani recovery harga minyak dunia. Fluktuasi di pasar minyak diperburuk dengan pelemahan komoditas sehingga menekan pertumbuhan Cina. Hal ini mengguncang pasar keuangan dalam beberapa bulan terakhir. Selain itu, kekhawatiran prospek pertumbuhan global akibat Federal Reserve pada pekan lalu belum berencana menaikkan suku buga di masa depan. Ditengah kondsi ekonomi global yang tengah dihadapi perlambatan, Bank Indonesia (BI) kembali memangkas Bi rate untuk, sebagai upaya mendorong perekonomian. BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,75%. Selain itu, BI menurunkan suku bunga fasilitas pinjaman dan suku bunga fasilitas deposito masing-masing sebesar 25 basis poin. Seiring perlambatan ekspor dan penurunan harga komoditas, pemerintah mendesak BI untuk mengikuti langkah pelonggaran bank sentral lainnya di dunia dan menambah stimulus moneter guna menopang perekonomian. IHSG mencatatkan kenaikan sepanjang pekan lalu, bersamaan dengan apresiasi Rupiah. Namun, pada Senin kemarin rupiah tertekanan oleh sentimen dari penurunan harga minyak. Sebelumnya, dolar AS sempat tertekan setelah pengumuman FOMC meeting yang mengambil keputusan untuk tidak menaikan Fed rate. Para investor akan mencermati serangkaian indikator ekonomi AS di pekan ini sebagai clue terhadap kebijakan moneter The Fed selanjutnya. Data GDP, durable good orders, home sales serta pernyataan dari beberapa anggota federal reserve seperti James Bullard, Dennis Lochart, Jeffery Lackers, Charles Evans dan Patrick Harker. Dari dalam negeri, laporan laba perusahaan akan dinantikan pelaku pasar. Katalis positif bagi pasar saham Indonesia, sebagian dari indeks bursa saham utama Asia hari ini di buka menguat, membuka peluang bagi IHSG untuk melaju ke teritorial positif. 1

Bank Mandiri (BMRI) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 30% dari laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp 20,3 triliun, atau setara Rp 6,1 triliun atau Rp 261,44 per lembar. Bank Permata (BNLI) memilih untuk tidak terlalu agresif dalam ekspansi bisnis tahun ini. Naiknya rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/npl) tahun lalu membuat BNLI memilih untuk fokus memperbaiki kualitas aset kreditnya pada 2016. BNLI menyatakan rasio NPL gross dan net tahun lalu masing-masing naik dari 1,70% dan 0,63% pada 2014 menjadi 2,74% dan 1,40% pada 2015. Hal ini didorong oleh penurunan kredit dalam kredit komersial di berbagai sektor industri. Untuk mencegah hal tersebut kembali terulang di tahun ini, BNLI menerapkan strategi close monitoring yang lebih intensif. BNLI akan melakukan langkah preventif dengan pendekatan ke nasabah secara lebih aktif agar bisa dilakukan restructuring atau rescheduling kredit sedini mungkin. Bank Tabungan Negara (BBTN) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyepakati kerja sama dalam penyediaan dan pemanfaatan jasa layanan perbankan di lingkungan Kemenhub. Kerja sama ini diharapkan memberi keuntungan bagi kedua belah pihak. Kerja sama yang dilakukan yakni dalam bentuk penyediaan mesin ATM dan pembukaan fasilitas kantor outline di Kantor Kemenhub. Namun demikian, perseroan berharap agar kerja sama ini bisa lebih dari hal itu. BBTN berharap bisa menawarkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi para pegawai negeri di lingkungan Kemenhub. Hal ini dilakukan lantaran BTN memiliki core business yang kuat di sektor perumahan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) siap untuk menurunkan suku bunga kreditnya mengikuti kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah menurunkan suku bunga acuannya atau BI rate sebesar 25 bps menjadi 6,75%. Penyesuaian suku bunga dievaluasi perseroan setiap bulan. Namun untuk menurunkan suku bunga kredit, BBRI juga perlu menurunkan suku bunga deposito terlebih dahulu sebagai salah satu bentuk efisiensi perbankan. Setelah bunga deposito turun, dengan sendirinya suku bunga kredit juga akan turun. Yang jadi patokan perseroan sekarang adalah secara bertahap menurunkan tingkat suku bunga deposito, atau pindah dari bunga mahal ke bunga murah, ke tabungan atau ke giro, kemudian juga melakukan efisiensi dalam operasional cost. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Syariah telah menjalin hubungan kerjasama dengan 80 perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia dalam rangka pemaksimalan pembangunan manusia. Secara nasional BRI Syariah telah bekerjasama dengan 80 perguruan tinggi seluruh Indonesia. 80 perguruan tinggi tersebut yaitu Perguruan Tinggi Islam Negeri, misalkan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, perguruan tinggi negeri umum atau naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta perguruan tinggi swasta. Kerjasama yang dibangun oleh BRI Syariah dengan perguruan tinggi meliputi bidang pembangunan manusia, yaitu dengan memberikan bantuan dan kerjasama kurikulum perguruan tinggi. BRI Syariah juga bekerjasama dengan perguruan tinggi yang berdampak pada kemudahan mahasiswa dalam melakukan transaksi baik pembayaran SPP dan lainnya yang menjadi kewajiban mahasiswa. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) bekerja sama dengan Garuda Indonesia (GIAA) meluncurkan corporate branding debit card. Peluncuran co-branding debit card ini merupakan salah satu langkah sinergi yang bertujuan untuk meningkatkan performa masing-masing BUMN, agar layanan yang diberikan kepada pelanggan dapat semakin optimal, serta memberikan manfaat positif dalam menggerakkan roda perekonomian nasional. Garuda Indonesia (GIAA) maskapai flag carrier Indonesia untuk ketiga kalinya menerima penghargaan "Indonesia Green Company 2015" dari SWA Network. Penghargaan itu merupakan yang ketiga kalinya diterima Garuda Indonesia sejak tahun 2013. Peraihan penghargaan Indonesia Green Company ini sejalan dengan program perusahaan dalam upaya konsisten dalam menjaga kelestarian lingkungan. Garuda Indonesia menjalankan berbagai program sebagai bagian dari komitmennya untuk menjadi "Green Company" yang mewujudkan lingkungan sehat, disamping juga meminimalisasi kerusakan lingkungan serta secara berkelanjutan menjaga kelangsungan alam. Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) berniat mengakuisisi perusahaan industri kakao PT Golden Harvest Cocoa Indonesia Rp5,3 triliun. BTEK menuturkan persaingan di industri pengelolaan hutan dan hutan tanaman industri (HTI) semakin meningkat. Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk mendiversifikasi unit usaha dengan menambah unit usaha pengolahan kakao yang memiliki pabrik di Serang, Banten dan berorientasi pasar ekspor ke Eropa dan Amerika Serikat. Adapun, nilai pasar PT Golden Harvest Cocoa Indonesia ditaksir US$224,08 juta atau setara Rp3,09 triliun. Adapun total dana yang harus dikeluarkan BTEK untuk mengakuisisi 100% aset dan saham PT Golden Harvest Cocoa Indonesia mencapai Rp5,3 triliun. Semen Indonesia (SMGR) berencana menarik pinjaman perbankan senilai Rp2 triliun sebagai salah satu sumber pendanaan belanja modal pada 2016. Belanja modal perusahaan mencapai Rp7 triliun pada 2016. Rp5 triliun akan ditarik dari kas internal. Pegunaan dana pinjaman tersebut tidak khusus untuk suatu proyek, melainkan serangkaian proyek yang dimiliki oleh SMGR. Perusahaan menginformasikan sejumlah bank telah menyatakan komitmennya untuk memberikan pinjaman. Terbatasnya suplai produk yang mengandung aerosol akibat kebakaran pabrik aerosol pada pertengahan tahun lalu, membuat kinerja penjualan Mandom Indonesia (TCID) sepanjang 2015 hanya tumbuh 0,3% dari Rp2,30 triliun menjadi Rp2,31 triliun.perusahaan menyatakan bahwa kondisi ekonomi domestic dan global yang belum kondusif, kebakaran yang terjadi di area produksi aerosol memberikan dampak signifikan pada kinerja perusahaan. Penjualan sebesar Rp2,31 triliun terdiri dari penjualan domestik Rp1,69 triliun dan penjualan ekspor Rp618,11 miliar. Penjualan domestic tercatat tumbuh 5,6%, sedangkan ekspor menurun 11,95%. Penurunan penjualan ekspor merupakan dampak dari terbatasnya suplai produk yang mengandung aerosol. Hal tersebut dikarenakan produk aerosol berkontribusi sebesar 17% terhadap penjualan ekspor. Beban pokok tercatat naik jadi Rp1,43 triliun dari beban pokok tahun sebelumnya yang Rp1,41 triliun. Laba bruto turun menjadi Rp877,91 miliar dibandingkan laba bruto tahun sebelumnya Rp897,29 miliar. Beban usaha naik menjadi Rp659,23 miliar dari beban sebelumnya Rp640,77 miliar. Laba usaha turun menjadi Rp218,68 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp256,51 miliar. Namun penghasilan lain-lain bersih naik jadi Rp364,44 miliar dibandingkan beban lain-lain bersih tahun sebelumnya yang Rp15,06 miliar. Hal itu membuat laba sebelum pajak naik tajam menjadi Rp583,12 miliar dibandingkan laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp241,44 miliar. Meski pertumbuhan penjualan naik tipis, laba bersih Mandom Indonesia (TCID) mencatatkan laba bersih sebesar Rp544,47 2

miliar atau tumbuh 209,7% dibandingkan dengan 2014 yang tercatat Rp175,82 miliar. Pertumbuhan laba itu sebagian besar dikontribusikan oleh laba dari penjualan tanah, bangunan kantor dan pabrik di Sunter, Jakarta Utara. Kimia Farma (KAEF) membidik penjualan secara konsolidasi tahun ini sebesar Rp 5,75 triliun atau naik 18,39% YoY. Perseroan optimis mencapai target tersebut karena didukung ekspansi bisnis garam industri dan gerai apotik baru. Target penjualan konsolidasi diproyeksikan berasal dari penjualan produk sebesar Rp 1,76 triliun atau tumbuh 35,64% YoY. Adapun penjualan Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) pada 2016 ditargetkan tumbuh 21,17% YoY menjadi Rp 2,4 triliun. Untuk penjualan Kimia Farma Apotek (KFA) tahun ini menetapkan target hingga Rp 3,18 triliun atau tumbuh 14,84% YoY. Adapun pada 2016, KAEF menargetkan laba bersih sebesar Rp 268,37 miliar atau tumbuh 6,09% YoY. Matahari Putra Prima (MPPA) mengalami penurunan laba bersih sebesar 66,96% YoY hingga Desember 2015 menjadi Rp 182,99 miliar. Penjualan bersih mengalami kenaikan menjadi Rp 13,93 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 13,59 triliun. Mahaka Radio Integra (MARI) membukukan laba bersih sebesar Rp 32,21 miliar pada 2015 atau meningkat 98,34% YoY. Pendapatan bersih naik menjadi Rp 101,99 miliar dari tahun sebelumnya Rp 95,05 miliar. Chitose International (CINT) alami kenaikan laba bersih per Desember 2015 sebesar 13,40% menjadi Rp28,34 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp25,09 miliar. Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan penjualan bersih naik jadi Rp315,22 miliar dibandingkan penjualan bersih tahun sebelumnya yang Rp286,46 miliar dan laba kotor meningkat menjadi Rp105,28 miliar dari laba kotor tahun sebelumnya yang Rp94,70 miliar. Sedangkan beban usaha naik menjadi Rp65,09 miliar dari beban usaha tahun sebelumnya Rp57,32 miliar membuat laba usaha hanya naik tipis menjadi Rp40,18 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp37,38 miliar. Sedangkan penghasilan lain-lain diraih Rp575,16 juta dari beban lain-lain tahun sebelumnya Rp624,07 juta membuat laba sebelum pajak tercatat meningkat menjadi Rp40,76 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya Rp36,75 miliar. Total aset per Desember 2015 mencapai Rp382,80 miliar naik dari total aset per Desember 2014 yang Rp370,17 miliar. Link Net (LINK) alami kenaikan laba bersih sebesar 14,66 persen per Desember 2015 menjadi Rp639,52 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp557,71 miliar. Laporan keuangan perseroan menyebutkan pendapatan naik jadi Rp2,56 triliun dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya Rp2,13 triliun dan laba usaha naik jadi Rp934,76 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp837,26 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan naik jadi Rp856,40 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp755,91 miliar. Grahamas Adisentosa, anak usaha Danayasa Arthatama (SCBD), tengah menjajaki pinjaman jangka panjang hingga sebesar USD 1,45 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun gedung tertinggi di Indonesia, Signature Tower Jakarta. Tenor pinjaman ini diharapkan selama 13 tahun dan akan dicari melalui special purpose vehicle (SPV). Dalam penggalangan dana ini ada klausul yang membatasi loan to value ratio di bawah 60%. mengakuisisi 7-10 mal baru pada tahun ini. Perseroan membutuhkan dana sekitar Rp 1-1,5 triliun untuk ekspansi tersebut. Perseroan membutuhkan dana minimal sebesar Rp 150 miliar per mal. NIRO akan menggunakan dana hasil pelepasan (divestasi) saham anak usahanya untuk ekspansi di sektor mal. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan EBITDA sebesar 40% YoY. Agung Podomoro Land (APLN) akan mengandalkan sejumlah proyek yang ada (existing) untuk menaikkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales yang ditargetkan Rp3 triliun- Rp3,5 triliun pada tahun ini. Tahun ini, APLN menargetkan prapenjualan lebih tinggi 20-40% dari realisasi sepanjang 2015 sebesar Rp2,5 triliun. APLN akan meneruskan proyek existing, antara lain Podomoro Golf View. Proyek tersebut merupakan kawasan hunian vertical yang digarap di atas lahan seluas 40 hektare. APLN akan membangun 37 menara dan saat ini perusahaan telah memasarkan tiga menara berkapasitas 2.700 unit. Sampai saat ini, penjualan tahap pertama mencapai 50%. Mega Manunggal Property (MMLP) alami penurunan laba bersih sebesar 60 persen per Desember 2015 menjadi Rp114,41 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp286,40 miliar. Laporan keuangan perseroan menyebutkan pendapatan tercatat alami kenaikan menjadi Rp163,49 miliar dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang Rp141,91 miliar. Beban pokok naik menjadi Rp16,06 miliar dari beban pokok tahun sebelumnya yang Rp13,08 miliar dan laba kotor naik jadi Rp147,43 miliar dari laba kotor tahun sebelumnya yang Rp128,83 miliar. Laba operasi naik tipis menjadi Rp121,67 miliar dari laba operasi tahun sebelumnya yang Rp114,21 miliar. Pendapatan lainlain turun tajam jadi Rp9,32 miliar dibandingkan pendapatan lainlain tahun sebelumnya Rp195,14 miliar membuat laba sebelum pajak turun jadi Rp131 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp309,36 miliar. Red Planet Indonesia (PSKT) meraih kenaikan pendapatan per Desember 2015 menjadi Rp66,48 miliar dibandingkan pendapatan periode sama tahun sebelumnya yang Rp52,96 miliar. Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan beban langsung naik jadi Rp17,92 miliar dari beban langsung tahun sebelumnya yang Rp16,42 miliar dan laba kotor naik jadi Rp48,56 miliar dibandingkan laba kotor tahun sebelumnya Rp36,54 miliar. Sementara beban umum dan administrasi naik jadi Rp99,52 miliar dari beban Rp59,40 miliar membuat rugi operasi naik jadi Rp50,95 miliar dari rugi operasi tahun sebelumnya yang Rp22,86 miliar. Beban lain-lain naik jadi Rp29,59 miliar dari beban lain-lain tahun sebelumnya yang Rp17,15 miliar dan rugi sebelum pajak naik jadi Rp80,54 miliar dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp40,01 miliar. Danasupra Erapasific (DEFI) alami penurunan laba tahun berjalan menjadi Rp622,32 juta per Desember 2015 dibandingkan laba tahun berjalan periode sama tahun sebelumnya yang Rp4,49 miliar. Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan pendapatan perseroan turun tajam menjadi Rp3,93 miliar dari pendapatan tahun sebelumnya yang Rp8,81 miliar terutama karena anjloknya pendapatan lain-lain menjadi Rp667,9 juta dari Rp6,04 miliar tahun sebelumnya. Jumlah beban naik tipis menjadi Rp2,76 miliar dari jumlah beban tahun sebelumnya yang Rp2,66 miliar. Laba sebelum pajak turun menjadi Rp1,16 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp6,15 miliar. Nirvana Development (NIRO) berencana membangun atau 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 41.60 8 TLKM (US) 53 17,298-322 Natural Gas (US$)/mmBtu 1.81-2 ANTM (GR) 2 340 30 Gold (US$)/Ounce 1244.31 0.62 Nickel (US$)/MT 8770 110 Tin (US$)/MT 16900 0 Coal (NEWC) (US$)/MT* 52.00-10.40 Coal (RB) (US$)/MT* 53.95-9.41 CPO (ROTH) (US$)/MT 685.00 5.00 CPO (MYR)/MT 2590.50 47.00 Rubber (MYR/Kg) 619.50-3.50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 740.72-0.68 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 17623.87 0.12 1.14 16.12 14.43 3.01 2.88 5,286.3 USA NASDAQ COMPOSITE 4808.87 0.28-3.96 20.29 17.23 3.29 3.00 7,533.4 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6184.58-8 -0.92 16.58 14.10 1.73 1.67 1,544.8 CHINA SHANGHAI SE A SH 3159.28 2.16-14.71 12.84 11.44 1.40 1.28 3,911.6 CHINA SHENZHEN SE A SH 1972.96 2.68-18.32 23.76 20.50 3.14 2.77 3,029.3 HONG KONG HANG SENG INDEX 20684.15 6-5.61 10.98 9.86 1.04 0.98 1,683.2 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4885.16-1 6.36 16.94 14.68 2.54 2.31 394.6 JAPAN NIKKEI 225 16724.81-1.25-12.13 17.32 15.08 1.44 1.35 2,685.4 MALAYSIA KLCI 1718.36 0.12 1.53 16.46 15.24 1.74 1.65 250.4 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2880.69-0.90-7 13.15 12.46 1.10 1.06 293.9 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,151.50 34.50 1000 IDR/ USD 8-002 EUR/IDR 14,769.79-28.14 EUR / USD 1.12-011 JPY/IDR 117.22-0.80 JPY / USD 1 000 SGD/IDR 9,654.82-21.98 SGD / USD 0.73-012 AUD/IDR 9,960.49-58.72 AUD / USD 0.76-004 GBP/IDR 18,897.26-35.02 GBP / USD 1.44 000 CNY/IDR 2,028.14-3.79 CNY / USD 0.15-003 MYR/IDR 3,239.09-1.20 MYR / USD 0.25-001 KRW/IDR 11.30 0 100 KRW / USD 9 000 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.05 BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 7 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 7 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.69 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI Description February-16 January-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 0.42 0.51 SBI (9M) 7.10 Inflation YOY % 4.42 4.14 SBIS (9M) 7.10 Inflation MOM % -9 0.51 SBI (12M) 7.15 Foreign Reserve (USD) 104.54 Bn 102.13 Bn SBIS (12M) 7.15 GDP (IDR Bn) 2,945,028.50 2,998,622.50 4

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 23 Mar US New Home Sales Naik menjadi 502 ribu dari 494 ribu 23 Mar US New Home Sales MoM Naik menjadi 1.6% dari -9.2% 24 Mar US Initial Jobless Claims Naik menjadi 268 ribu dari 265 ribu 24 Mar US Continuing Claims Turun menjadi 2220 ribu dari 2235 ribu 24 Mar US Durable Goods Orders Turun menjadi -2.5% dari 4.7% 25 Mar US GDP Annualized QoQ Tetap 1.0% 25 Mar US GDP Index Tetap 0.9% 25 Mar US Personal Consumption Tetap 2.0% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt TOWR IJ 4100 5.13 1.93 UNVR IJ 44000-1.01-3.24 INDF IJ 7100 3.27 1.87 CPIN IJ 3470-3.61-2.01 BBCA IJ 13775 0.55 1.73 BYAN IJ 7500-6.25-1.57 PGAS IJ 2655 1.92 1.15 MIKA IJ 2500-3.85-1.38 BMRI IJ 10150 0.50 1.09 AKRA IJ 7125-3.72-1.03 EMTK IJ 9900 2.06 1.07 PWON IJ 520-3.70-0.91 TLKM IJ 3470 0.29 0.95 LPPF IJ 18000-1.37-0.69 BDMN IJ 4125 2.48 0.90 MEGA IJ 2700-3.57-0.65 SCMA IJ 3155 1.94 0.83 AMRT IJ 535-2.73-0.59 ADRO IJ 705 3.68 0.76 LINK IJ 3945-3.19-0.37 UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Banking & 102-105 6100 TBA TBA Indo Premier Securities Finance Consumer 420-500 710 TBA TBA Bahana Securities 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment BBYB 1.48 Cash Dividend 17 Mar-16 18 Mar-16 22 Mar-16 08 Apr-16 BBNI 122.53 Cash Dividend 17 Mar-16 18 Mar-16 22 Mar-16 13 Apr-16 BSSR $019 Cash Dividend 22 Mar-16 23 Mar-16 28 Mar-16 15 Apr-16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period ALKA Stock Split 1:5 -- -- TBA TBA BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr 16 05 Apr 16 11 Apr 09 May 16 SIPD Rights Issue 108:46 1000 28 Mar 16 29 Mar 16 04 Apr 08 Apr 16 MCOR Rights Issue 100:154 100 07 Apr 16 08 Apr 16 14 Apr 27 Apr 16 BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May 16 09 May 16 13 May 26 May 16 BNLI Rights Issue TBA TBA 15 May 16 16 May 16 24 May 30 May 16 MERK Tender Offer -- 100,000 -- -- 22 Feb 18 Mar 16 TRIL Tender Offer -- 50 -- -- 02 Mar 22 Mar 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda SDPC RUPST 22-Mar-16 BJBR RUPST 23-Mar-16 SDRA RUPST/LB 23-Mar-16 BBRI RUPST 23-Mar-16 LPCK RUPST 23-Mar-16 AISA RUPSLB 24-Mar-16 LPKR RUPST 24-Mar-16 BBTN RUPST 24-Mar-16 BIMA RUPSLB 28-Mar-16 ITMG RUPST 28-Mar-16 MERK RUPST 29-Mar-16 BNLI RUPST/LB 29-Mar-16 MFMI RUPST 30-Mar-16 LPLI RUPST 30-Mar-16 LPPS RUPST 30-Mar-16 KARW RUPSLB 30-Mar-16 ABDA RUPST 30-Mar-16 JSMR RUPST 30-Mar-16 FMII RUPSLB 31-Mar-16 NIKL RUPST 31-Mar-16 CSAP RUPST/LB 31-Mar-16 ANTM RUPST 30-Mar-16 6

WSKT S1 2000 R1 2020 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1980 R2 2040 2010 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought WSKT Up ward Sloping Channel 2,189 2,200 2,189 2,100 2,010 2,010 2,010 2,000 1,969 1,961.25 1,961.25 1,900 1,955.63 1,955 1,800 1,932.5 1,880 1,798.43 1,700 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 2000-Rp 2040 Entry Rp 2010, take Profit Rp 2040 Stochastics 74.15 Negatif MACD 17 Positif True Strength Index (TSI) 73.18 Positif Bollinger Band (Mid) 1933 Positif MA5 1969 Positif 80 78.8056 78.8056 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 78.81, Stochastic %K = 77.92, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 7 77.9167 6 5 77.9167 WSKT - MACD (5,3) = -15.12, Signal() = -12.49 1-12.4914 - - -1 28,384,30-15.1174 73.1806 WSKT - TSI(3,5,3) = 73.18, Volume() = 28,384,300 6 59.4322-6 - - 0000 28,384,30 WSKT - William's % R(14) = -21.21, Volume() = 28,384,300-21.2121 1,600 INDF S1 6975 R1 7200 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 6750 R2 7425 7100 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound INDF Up ward Sloping Channel 8,070 7,833.33 7,800 7,833.33 7,500 7,250 7,200 7,165 7,132.5 7,100 6,600 7,100 7,100 7,000 6,000 6,091.35 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 6975-Rp 7200 Entry Rp 7100, take Profit Rp 7200 Stochastics 58.08 Positif MACD -26.08 Negatif True Strength Index (TSI) -36.09 Positif Bollinger Band (Mid) 7133 Negatif MA5 7165 Negatif 5,400 4,800 80 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 21.67, Stochastic %K = 16.76, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 1 5 6 7 9 21.672 21.672 INDF - MACD (5,3) = 51.20, Signal() = 50.38 16.7619 1 51.2014 1 16.7619 6 50.3761-1 -6 INDF - TSI(3,5,3) = -36.09, Volume() = 14,135,900 6 0000 - -6 - - 14,135,90-28.1936-36.0945 INDF - William's % R(14) = -67.86, Volume() = 14,135,900-67.8571

LSIP S1 1635 R1 1700 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1570 R2 1765 1660 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral LSIP Up ward Sloping Channel 1,745 1,800 1,694 1,692.5 1,700 1,660 1,660 1,600 1,660 1,655 1,500 1,623 1,623 1,400 1,543.75 1,387.51 1,300 1,200 1,100 1,000 Trading range Rp 1635-Rp 1700 Entry Rp 1660, take Profit Rp 1700 Stochastics 84.62 Negatif MACD 21.42 Negatif True Strength Index (TSI) 21.87 Negatif Bollinger Band (Mid) 1544 Positif MA5 1694 Negatif 80 900 63.6595 LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 63.66, Stochastic %K = 44.68, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 1 5 6 7 9 63.6595 44.6798 44.6798 LSIP - MACD (5,3) = -1.19, Signal() = -10.44 20 1-1.18768 - - - -1-10.4428 11,452,00 LSIP - TSI(3,5,3) = 21.87, Volume() = 11,452,000 6 36.2642 21.874 - -6 - - 11,452,00 0000 LSIP - William's % R(14) = -36.49, Volume() = 11,452,000-36.4865 AKRA S1 7000 R1 7350 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 6650 R2 7700 7125 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band AKRA Wedge 8,389.83 8,237.5 8,400 7,950 7,918.33 7,918.33 7,918.33 7,800 7,656.25 7,600 7,556.25 7,200 7,425 7,125 7,125 6,600 7,125 6,000 Trading range Rp 7000-Rp 7350 Entry Rp 7125, take Profit Rp 7350 Stochastics 17.87 Negatif MACD -73.84 Negatif True Strength Index (TSI) -54.50 Negatif Bollinger Band (Mid) 7656 Negatif MA5 7425 Negatif 5,400 AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 14.80, Stochastic %K = 14.43, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 80 1 5 6 7 9 20 14.8031 14.8031 93.9475 AKRA - MACD (5,3) = 93.95, Signal() = 70.52 10 14.4268 14.4268 5 70.5235-10 -5-15 AKRA - TSI(3,5,3) = -54.50, Volume() = 10,022,000 10,022,00 6 0000 - - 10,022,00-44.7809 AKRA - William's % R(14) = -95.00, Volume() = 10,022,000-54.4983-95

SMRA S1 1680 R1 1750 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1650 R2 1780 1705 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band SMRA Up ward Sloping Channel 1,705 1,705 1,800 1,697.73 1,697.73 1,700 1,697.73 1,677 1,600 1,651.25 1,630 1,500 1,615.5 1,575 1,400 1,492.76 1,300 1,200 1,100 Trading range Rp 1680-Rp 1750 Entry Rp 1705, take Profit Rp 1750 Stochastics 81.23 Negatif MACD 14.44 Positif True Strength Index (TSI) 70.46 Positif Bollinger Band (Mid) 1616 Positif MA5 1677 Positif 1,000 80.8253 80.8253 SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 80.83, Stochastic %K = 78.43, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 80 9 1 5 6 7 78.43 78.43 SMRA - MACD (5,3) = -14.19, Signal() = -13.37-13.3685-22,225,20-14.186-70.4561 SMRA - TSI(3,5,3) = 70.46, Volume() = 22,225,200 6 59.4857 - -6 - - 0000 22,225,20 SMRA - William's % R(14) = -21.21, Volume() = 22,225,200-21.2121 BISI S1 1735 R1 1835 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1695 R2 1875 1795 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif BISI Broadening Wedge Bullish Breakout 1,768.89 1,800 1,768.89 1,743 1,695 1,660 1,600 1,575 1,565.25 1,400 1,332.95 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band 1,200 1,096.43 1,096.43 1,000 Trading range Rp 1735-Rp 1835 Entry Rp 1795, take Profit Rp 1835 Stochastics 92.68 Positif MACD 36.21 Positif True Strength Index (TSI) 58.92 Positif Bollinger Band (Mid) 1565 Positif MA5 1743 Positif 800 85.2587 85.2587 82.0104 BISI - Stochastic %D(6,3,3) = 85.26, Stochastic %K = 82.01, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 1 5 6 7 9 82.0104 80 BISI - MACD (5,3) = -25.88, Signal() = -26.39 6-25.8762-693,300 - -26.3932 63.3553 BISI - TSI(3,5,3) = 58.92, Volume() = 693,300 10 6 58.9217 - -6 - - 0000 693,300 BISI - William's % R(14) = -10.39, Volume() = 693,300-10.3896

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 21-03-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 17700 17700 17575 17300 17575 17850 18125 Negatif Negatif Negatif 19550 14000 LSIP Trading Buy 1660 1660 1700 1570 1635 1700 1765 Positif Positif Negatif 1795 1335 SGRO Trading Sell 1920 1920 1900 1860 1900 1940 1980 Negatif Negatif Positif 1945 1715 Mining PTBA Trading Buy 6825 6825 6950 6350 6650 6950 7250 Positif Positif Positif 7225 4350 ADRO Trading Sell 705 705 685 650 685 720 755 Negatif Negatif Negatif 800 565 MEDC Trading Sell 1000 1000 980 935 980 1025 1070 Negatif Negatif Positif 1060 670 INCO Trading Buy 1840 1840 1865 1765 1815 1865 1915 Positif Positif Negatif 2045 1375 ANTM Trading Buy 470 470 477 455 466 477 488 Positif Positif Positif 480 335 TINS Trading Buy 785 785 800 750 775 800 825 Positif Positif Positif 805 530 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy 985 985 1000 950 975 1000 1025 Positif Positif Negatif 1040 930 SMGR Trading Sell 10450 10450 10350 10175 10350 10525 10700 Negatif Negatif Negatif 11175 9925 INTP Trading Buy 20750 20750 20925 19825 20375 20925 21475 Positif Positif Positif 20850 18750 SMCB Trading Sell 1100 1100 1080 1025 1080 1135 1190 Negatif Negatif Positif 1140 900 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 7450 7450 7525 7225 7375 7525 7675 Positif Positif Positif 7525 6200 GJTL Trading Sell 620 620 610 590 610 630 650 Negatif Negatif Negatif 695 480 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 7100 7100 7200 6750 6975 7200 7425 Positif Positif Negatif 7575 6175 GGRM Trading Sell 60800 60800 59875 57975 59875 61775 63675 Negatif Negatif Negatif 67375 57500 UNVR Trading Buy 44000 44000 44600 42450 43525 44600 45675 Positif Negatif Negatif 47800 38625 KLBF Trading Sell 1300 1300 1285 1255 1285 1315 1345 Negatif Negatif Positif 1370 1250 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1910 1910 1890 1845 1890 1935 1980 Negatif Negatif Positif 1920 1655 PTPP Trading Sell 3860 3860 3845 3805 3845 3885 3925 Negatif Negatif Negatif 4015 3645 WIKA Trading Sell 2645 2645 2625 2565 2625 2685 2745 Negatif Negatif Negatif 2760 2425 ADHI Trading Buy 2760 2760 2795 2685 2740 2795 2850 Positif Positif Negatif 2840 2475 WSKT Trading Buy 2010 2010 2040 1980 2000 2020 2040 Positif Positif Positif 2045 1765 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 2655 2655 2625 2575 2625 2675 2725 Negatif Negatif Positif 2760 2395 JSMR Trading Sell 5500 5500 5425 5250 5425 5600 5775 Negatif Negatif Negatif 6250 5200 ISAT Trading Buy 6000 6000 6100 5650 5875 6100 6325 Positif Positif Negatif 6200 4700 TLKM Trading Buy 3470 3470 3485 3415 3450 3485 3520 Positif Positif Positif 3510 3140 Finance BMRI Trading Buy 10150 10150 10300 10000 10100 10200 10300 Positif Positif Positif 10400 9175 BBRI Trading Buy 11150 11150 11425 10900 11075 11250 11425 Positif Positif Positif 12300 10425 BBNI Trading Sell 5375 5375 5225 5225 5325 5425 5525 Negatif Negatif Positif 5675 4880 BBCA Trading Buy 13775 13775 13900 13400 13650 13900 14150 Positif Positif Positif 13925 12875 BBTN Trading Buy 1790 1790 1805 1725 1765 1805 1845 Positif Positif Positif 1790 1365 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 15675 15675 15950 15350 15550 15750 15950 Positif Positif Positif 17300 14475 MPPA Trading Buy 1680 1680 1700 1610 1655 1700 1745 Positif Positif Positif 1875 1635