BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EKSPLORASI MASALAH LOGARITMA DISKRET PADA FINITE FIELD?????? SALAMIA

LAPORAN PENELITIAN EFISIENSI ALGORITME ARITMETIK ( ) DENGAN OPERASI DIBANGKITKAN DARI SIFAT GRUP SIKLIK PADA KRIPTOGRAFI KURVA ELIPTIK

EKSPLORASI MASALAH LOGARITMA DISKRET PADA FINITE FIELD ( ) Y A N A

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep teori grup, teorema lagrange dan

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI. Latar Belakang Berawal dari definisi grup periodik yaitu misalkan grup, jika terdapat unsur (nonidentitas)

BAB II KAJIAN TEORI. definisi mengenai grup, ring, dan lapangan serta teori-teori pengkodean yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini diberikan beberapa definisi mengenai teori grup yang mendukung. ke. Untuk setiap, dinotasikan sebagai di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... II HALAMAN PENGESAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI... V BAB I PENDAHULUAN...

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini dibahas landasan teori yang akan digunakan untuk menentukan ciri-ciri dari polinomial permutasi atas finite field.

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian pesan dapat dilakukan dengan media telephone, handphone,

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

STRUKTUR ALJABAR: RING

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi teori pendukung dalam proses

Keberlakuan Teorema pada Beberapa Struktur Aljabar

BAB II TEORI DASAR. untuk setiap e G. 4. G mengandung balikan. Untuk setiap a G, terdapat b G sehingga a b =

BAB III. Standard Kompetensi. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian homomorfisma ring dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

0,1,2,3,4. (e) Perhatikan jawabmu pada (a) (d). Tuliskan kembali sifat-sifat yang kamu temukan dalam. 5. a b c d

PENGANTAR PADA TEORI GRUP DAN RING

Antonius C. Prihandoko

BAB III PERLUASAN INTEGRAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Diberikan himpunan dan operasi biner disebut grup yang dinotasikan. (i), untuk setiap ( bersifat assosiatif);

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa materi yang terdapat pada aljabar abstrak, salah satu materi

SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH. Bambang Irawanto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstact. Keywords : extension fields, elemen algebra

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

BAB II LANDASAN TEORI. yang mendasari pembahasan pada bab-bab berikutnya. Beberapa definisi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. modul yang akan digunakan dalam pembahasan hasil penelitian.

II. KONSEP DASAR GRUP. abstrak (abstract algebra). Sistem aljabar (algebraic system) terdiri dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan teori grup dan teori ring yang akan digunakan dalam

Volume 9 Nomor 1 Maret 2015

BAB 6 RING (GELANGGANG) BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

STRUKTUR ALJABAR II. Materi : 1. Ring 2. Sub Ring, Ideal, Ring Faktor 3. Daerah Integral, dan Field.

PROTOKOL PERTUKARAN KUNCI BERBASIS KRIPTOSISTEM KUNCI PUBLIK ELGAMAL RESTU AULIYA

Kriteria Struktur Aljabar Modul Noetherian dan Gelanggang Noetherian

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 65-70, Agustus 2001, ISSN : SYARAT PERLU LAPANGAN PEMISAH

BAB I Ring dan Ring Bagian

STRUKTUR ALJABAR: GRUP

Diktat Kuliah. Oleh:

Jurnal Matematika Murni dan Terapan Vol. 4 No. 2 Desember 2010: IDEAL MAKSIMAL DAN IDEAL PRIMA NEAR-RING

STRUKTUR ALJABAR. Sistem aljabar (S, ) merupakan semigrup, jika 1. Himpunan S tertutup terhadap operasi. 2. Operasi bersifat asosiatif.

RING FAKTOR DAN HOMOMORFISMA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep yang mendasari konsep representasi

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dikaji konsep operasi biner dan ring yang akan digunakan

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan yang mendukung proses penelitian. Dalam penyelesaian bilangan

BAB II DASAR TEORI. membahas tentang penerapan skema tanda tangan Schnorr pada pembuatan tanda

II. TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan pokok bahasan. Berikut ini diberikan pengertian-pengertian dasar

STRUKTUR ALJABAR 1. Winita Sulandari FMIPA UNS

ALJABAR ABSTRAK ( TEORI GRUP DAN TEORI RING ) Dr. Adi Setiawan, M. Sc

1. GRUP. Definisi 1.1 (Operasi Biner) Diketahui G himpunan dan ab, G. Operasi biner pada G merupakan pengaitan

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

Grup Permutasi dan Grup Siklis. Winita Sulandari

BAB 2 LANDASAN TEORI

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup

HASIL KALI TENSOR: KONSTRUKSI, EKSISTENSI DAN KAITANNYA DENGAN BARISAN EKSAK

BAB III m BAHASAN KONSTRUKSI GF(3 ) dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 2.8.

STRUKTUR ALJABAR 1. Kristiana Wijaya

TEORI HEMIRING ABSTRAK

R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

Himpunan Ω-Stabil Sebagai Daerah Faktorisasi Tunggal

AKAR-AKAR POLINOMIAL SEPARABLE SEBAGAI PEMBENTUK PERLUASAN NORMAL PADA RING MODULO

LECTURE NOTES MATEMATIKA DISKRIT. Disusun Oleh : Dra. D. L. CRISPINA PARDEDE, DEA.

STRUKTUR ALJABAR 1 (TEORI GRUP)

Diktat Kuliah STRUKTUR ALJABAR 1 (TEORI GRUP) Oleh : FEBRUL DEFILA, S.Pd

Aljabar Linier Lanjut. Kuliah 1

IDEAL DIFERENSIAL DAN HOMOMORFISMA DIFERENSIAL. Na imah Hijriati, Saman Abdurrahman, Thresye

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

II. LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan didiskusikan unsur tak terdefinisi, aksioma-aksioma, istilahistilah,

BAB 2 LANDASAN TEORI

GRUP MONOTETIK TOPOLOGI DISKRIT BERHINGGA PADA DUALITAS PONTRYAGIN

SOAL DAN PENYELESAIAN RING

LANDASAN TEORI. bilangan coprima, bilangan kuadrat sempurna (perfect square), kuadrat bebas

Teorema-Teorema Utama Isomorphisma pada Near-Ring

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III PEMBAHASAN TEOREMA DAN LEMMA YANG DIBUTUHKAN DALAM KONSTRUKSI ARITMETIK GF(5m)

MODUL STRUKTUR ALJABAR 1. Disusun oleh : Isah Aisah, Dra., MSi NIP

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 2 No.6 Tahun 2017 ISSN

DASAR-DASAR ALJABAR MODERN: TEORI GRUP & TEORI RING

BAB 2 LANDASAN TEORI

III PEMBAHASAN. enkripsi didefinisikan oleh mod dan menghasilkan siferteks c.

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KARAKTERISTIK GELANGGANG BILANGAN BULAT DAN PENGAITANNYA DENGAN TIGA STRUKTUR KHUSUS DAERAH INTEGRAL

ENUMERASI DIGRAF TIDAK ISOMORFIK

Bab 3 Gelanggang Polinom Miring

ELLIPTIC CURVE CRYPTOGRAPHY. Disarikan oleh: Dinisfu Sya ban ( )

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dituliskan beberapa aspek teoritis sebagai landasan teori dalam penelitian ini yaitu teori bilangan, bilangan bulat modulo?, struktur aljabar dan masalah logaritma diskret. 2.1 Teori Bilangan Himpunan integer?ggg????????????? GGG? dinotasikan dengan simbol?. Definisi 2.1.1 (Menezes et al., 1997) Misalkan??? adalah integer. Maka? membagi? jika terdapat integer? sedemikian sehingga????. Jika? membagi??maka dinotasikan oleh???. Definisi 2.1.2 (Menezes et al., 1997). Jika? dan? adalah integer dengan???, maka pembagian? oleh? menghasilkan integer? (hasil pembagian) dan?(sisa pembagian) sehingga??????, di mana????? G Sisa pembagian dinotasikan a mod b dan hasil pembagian dinotasikan a div b. Definisi 2.1.3 (Menezes et al. 1997) Suatu integer?dikatakan pembagi bersama dari? dan? jika??? dan??? G Definisi 2.1.4 (Menezes et al., 1997) Suatu integer tak negatif d disebut pembagi bersama terbesar (greatest common divisor/gcd) dari integer? dan??dinotasikan?????????? jika 1.? adalah pembagi bersama? dan?, 2. jika? dengan??? dan???, maka???. Definisi 2.1.5 (Menezes et al., 1997) Integer? dan? dikatakan prima relatif atau disebut juga koprima jika?????????? G Definisi 2.1.6 (Menezes et al., 1997) Untuk???, didefinisikan???? adalah banyaknya bilangan bulat pada selang????? yang prima relatif dengan?. Fungsi? disebut fungsi-? Euler.

6 Teorema 2.1.7 Teorema dasar aritmetika. (Menezes et al., 1997) bilangan bulat??? dapat difaktorkan sebagai produk kuasa prima yang khas :?? S H S H g S N H N, di mana p i adalah bilangan prima yang berbeda dan e i bilangan bulat positif. Teorema 2.1.8 Sifat-sifat fungsi-? Euler (Menezes, et al., 1997) 1. Jika? prima, maka????????. Setiap 2. Fungsi-? Euler bersifat multiplikatif. Artinya, jika?????????? maka?????????????? 3. Jika?????????? g???? adalah faktorisasi prima dari?, maka????????????????????????????. Definisi 2.1.9 (Childs, 2009) Untuk sebarang bilangan????dapat dituliskan dalam suatu bilangan? menggunakan kuasa?,???????????????? GGG??????? di mana untuk setiap????? GGG??? dimana?????????, hal ini disebut representasi dari? dalam basis (atau radix)?. 2.2 Bilangan Bulat Modulo? Definisi 2.2.1 (Menezes et al., 1997) Misalkan? bilangan bulat positif. Bilangan bulat modulo?, dinotasikan??, adalah himpunan bilangan bulat???????g?????. Operasi penjumlahan, pengurangan dinyatakan dalam modulo?. Definisi 2.2.2 (Menezes et al., 1997) Jika? dan? adalah integer, maka? disebut kongruen? modulo?, ditulis????????, jika? membagi????ginteger? disebut modulus dari kongruensi. Teorema 2.2.3 Sistem Residu Lengkap (Niven et al., 1991, diacu dalam Lestari 2007) Sistem Residu Lengkap Modulo? GJika???????? maka? disebut residu dari? modulo? GSelanjutnya himpunan?????????g???? dinamakan sistem residu lengkap (SRL) modulo? jika untuk setiap integer? terdapat satu dan hanya satu?? sedemikian sehingga?????????g

7 Teorema 2.2.4 Sistem Residu Tereduksi Modulo? (Niven et al., 1991, diacu dalam Lestari 2007). Sistem residu tereduksi (SRT) modulo? adalah himpunan bilangan bulat??, di mana???????????????????????g Selanjutnya, setiap? yang prima relatif dengan? kongruen dengan suatu?? pada himpunan tersebut. Definisi 2.2.5 (Menezes et al., 1997) Misalkan????.? memiliki invers jika dan hanya jika??????????. Definisi 2.2.6 (Menezes et al., 1997) Misalkan????. Multiplikatif invers atau invers perkalian dari? modulo? adalah sebuah bilangan bulat???? sedemikian sehingga?????????. Jika? ada, maka pasti unik, dan? disebut memiliki invers (invertible). Invers dari? dinotasikan sebagai???. Teorema 2.2.7 (Menezes et al. 1997) Misalkan? jika dan hanya jika?????????? G??. Maka? adalah invertibel Definisi 2.2.8 (Menezes et al., 1997) Misalkan??????. Pembagian? oleh? modulo? adalah perkalian? dengan??? modulo?, yang terdefinisi jika? mempunyai invers modulo?. Teorema 2.2.9 (Menezes et al. 1997) Misalkan p adalah prima. 1. (Teorema Fermat) Jika??????????, maka???????????g 2. Jika?????????,???????????? untuk setiap integer? G 3. Khususnya, untuk sembarang integer???????????g Teorema 2.2.10 Teorema Sisa Cina (Menezes????G?1997) Misalkan??????g??? merupakan integer prima relatif satu sama lain, dan misalkan??????g??? adalah sembarang integer maka sistem kongruensi???????????,???????????,,???????????.. (?) mempunyai solusi. Jika?? adalah salah satu solusinya, maka bilangan bulat? memenuhi sistem kongruensi (?) jika dan hanya jika??????? untuk suatu bilangan bulat? dan?????? g??.

8 Algoritma 2.2.11 Gauss (Menezes????G?1997). Solusi? dari Teorema 2.2.10 dapat dihitung sebagai?? s???????????????, dimana??????? dan????????????. Lemma 2.2.12 (Safaat 2007) Andaikan M adalah himpunan hingga dan diketahui ada fungsi????? G Dipilih???? untuk membangkitkan barisan?????????g dengan menggunakan iterasi?????????? untuk???. Ada????? sehingga????? untuk??? dan ada??? sehingga??????. Jika barisan?????????g dibangkitkan oleh????? menggunakan iterasi????????????? untuk??? maka hasilnya akan sama dengan barisan?????????g Teorema 2.2.12 Sifat-sifat kongruensi (Koshy 2007). Misal??????? dan? adalah integer, maka pernyataan berikut benar : 1.???????? jika dan hanya jika?????? untuk suatu integer? G 2.???????? (sifat refleksi) 3. Jika??? (mod n) maka????mod??g(sifat simetri) 4. Jika???????? dan????????? maka????????g(sifat transitif) 5.????????mod?? dan????mod???maka (i)????????????? (ii??????????? 6. Jika???????? maka (i)????????????, (ii)??????????g 7. Jika?????????? dan gcd(??????, maka????????g 8. Jika?????????? dan gcd???????, maka??????????g 9. Jika?????????, di mana?????, maka?????????????ggg?????g 10. Jika????????? maka?????????? untuk sembarang integer positif?.

9 Teorema 2.2.13 (Menezes et al. 1997) Misalkan??????????G Kongruensi????????? mempunyai solusi? jika dan hanya jika? membagi?, dalam hal ini terdapat solusi eksak? antara? dan??. 2.3 Struktur Aljabar 2.3.1 Grup Operasi biner (?? pada suatu himpunan? adalah suatu fungsi??????????????????????????? Operasi biner??? pada himpunan? harus memenuhi ketiga kriteria berikut: 1. Universal, semua elemen??? harus mempunyai nilai. 2. Unik, tidak bernilai ganda. 3. Tertutup, setiap??? harus berada di?. Definisi 2.3.1.1 (Aliatiningtyas, 2002) Sruktur aljabar? dengan operasi biner??) disebut grup jika memenuhi aksioma-aksioma berikut: 1. Opersai biner??? bersifat assosiatif: yaitu berlaku,???????????????????????. 2. Terdapat elemen identitas??? untuk??? pada?, sehingga berlaku??????????????. 3. Untuk setiap??? terdapat?????, sedemikian????????????????????? yang dalam hal ini? adalah elemen identitas dan??? adalah invers dari?. Grup? disebut grup komutatif jika operasi??? bersifat komutatif yaitu :?????????????? G Definisi 2.3.1.2 (Guritman 2004) Misal? sembarang grup,???, dan? bilangan bulat positif, maka:???? G?? G??? g?????????????? G??? G?????? g????????.???????

10 Teorema 2.3.1.3 (Aliatiningtyas, 2002)?????? G? merupakan grup komutatif. Teorema 2.3.1.4 (Guritman 2004) Jika? yaitu suatu grup dan???, maka untuk setiap bilangan bulat? dan? berlaku hukum eksponen: 1.????????? G 2.????????? 3.?????????????. Definisi 2.3.1.5 (Guritman 2004) Misal? dan? grup. Suatu homomorfisma (grup) dari? ke? adalah suatu fungsi????? sehingga untuk sembarang? dan? di dalam? berlaku??????????????g Definisi 2.3.1.6 (Guritman 2004) Misal?? dan?? grup. Homomorfisma??????? yang bijektif disebut isomorfisma dari?? ke??. Dua grup?? dan?? dikatakan isomorfik, dinotasikan??????jika ada suatu isomorfisma dari?? ke?? GBayangan (Imej) dari?? dinotasikan Im????yaitu Im?????????????????????G Kernel dari f, dinotasikan ker (f), yaitu Ker (????????????????G Definisi 2.3.1.7 (Aliatiningtyas 2002) Misalkan? grup dan? subgrup dari?. Maka N disebut subgrup normal dari? jika????,???????????? G Definisi 2.3.1.8 (Aliatiningtyas 2002) Misalkan? grup,? subgrup normal dari? dan himpunan??? beserta operasi perkalian pada??? adalah sebagai berikut:????????????????????? G Maka??? merupakan grup dan disebut grup faktor dari? oleh?. Teorema 2.3.1.9 Teorema Dasar Homomorfisma untuk Grup (Aliatiningtyas 2002) Misalkan?????? epimorfisma (surjektif) grup dengan Ker???? maka??????g

11 Definisi 2.3.1.10 (Menezes, et al. 1997) Suatu grup? dikatakan berhingga jika kardinalitas? berhingga. Banyaknya unsur dari grup hingga disebut order. Definisi 2.3.1.11 (Menezes, et al. 1997) Misalkan? grup dan???. Order dari? (notasi O(a)) didefinisikan sebagai integer positif terkecil? sedemikian sehingga????, jika integer tersebut ada. Jika tidak terdapat integer?yang demikian maka order dari? adalah tak hingga. Definisi 2.3.1.12 (Menezes, et al. 1997) Suatu himpunan bagian tak nol? dari grup? adalah subgrup dari? jika? adalah grup yang operasinya sama dengan?. Jika? adalah subgrup dari? dan???, maka? disebut proper subgrup dari?. Definisi 2.3.1.13 (Aliatiningtyas 2002) Misal? adalah subgrup dari grup? dan??? GHimpunan bagian?????????? disebut koset kiri dari? yang memuat?, dan?????????? dan disebut koset kanan dari? yang memuat? G Teorema 2.3.1.14 Teorema Lagrange (Guritman 2004). Misalkan? yaitu grup berhingga dan? subgrup dari?. Maka order dari? membagi order? G Akibatnya, jika? sembarang elemen?, maka???? membagi order? G Lemma 2.3.1.15 (Rokhayat, 2005) Jika order dari? modulo? adalah? maka,???????g????? saling tidak kongruen. Definisi 2.3.1.16 Guritman, 2004) Grup? disebut siklik jika dan hanya jika ada elemen??? (? disebut generator) sehingga?????????????? Lemma 2.3.1.17 (Guritman 2004) Misalkan????? dengan??????jika???? maka????????????? merupakan subgrup dari? dan?????? G Proposisi 2.3.1.18 (Guritman, 2004)?????????? akan merupakan grup terhadap perkalian jika dan hanya jika? adalah prima. Misalkan? adalah prima,???????????g?????

12 merupakan grup abelian (komutatif) terhadap operasi perkalian modulo?. Jika????? invers dari? adalah solusi dari persamaan???????. Secara umum, untuk sembarang integer? dengan???, himpunan yang didefinisikan??????????????????????? adalah merupakan grup komutatif terhadap operasi perkalian modulo?. Integer? dan? sehingga gcd(?????? disebut prima relatif. Teorema 2.3.1.19 Sifat-sifat Grup Siklik (Guritman 2004). 1. Setiap grup siklik adalah abelian (komutatif). 2. Setiap subgrup dari grup siklik yaitu siklik. 3. Jika????? dan???? maka?????????g 4. Jika G yaitu grup siklik berorder n dan suatu bilangan bulat k n, maka ada b? G sehingga?????? G 5. Misalkan? yaitu grup abelian berorder??dengan? dan? prima relatif. Jika????? dengan????? dan? dengan??????, maka? merupakan grup siklik dengan?????? 6. Unsur?? merupakan generator dari?????dengan????? jika dan hanya jika?dan? prima relatif. 2.3.2 Ring (Gelanggang) Definisi 2.3.2.1 (Aliatiningtyas 2002) Struktur aljabar??????? dengan operasi (+) disebut operasi penjumlahan dan operasi??? disebut operasi perkalian, adalah ring jika memenuhi aksioma-aksioma berikut ini. 1.????? grup komutatif. 2. Operasi perkalian bersifat asosiatif. 3. Hukum distributif kiri berlaku??,?,???,???????????? Hukum distributif kanan berlaku,????????,????????????g Elemen identitas terhadap??? dinotasikan dengan? dan disebut elemen nol. Selanjutnya, 1. Jika operasi perkalian bersifat komutatif,?????????????? maka? disebut ring komutatif.

13 2. Jika ada elemen identitas dibawah operasi perkalian (elemen ini disebut elemen kesatuan, dinotasikan dengan 1 dan disingkat unkes),??????1??,????????? maka? disebut ring dengan elemen kesatuan (unkes). Teorema 2.3.2.2 (Aliatiningtyas, 2002) Himpunan?????? G? terdiri dari bilangan-bilangan bulat modulo? merupakan ring. Teorema 2.3.2.3 (Buchman, diacu dalam Riyanto, 2007) Jika? adalah bilangan bulat dengan??? maka??????g? adalah ring komutatif dengan unkes (uniti)???? selanjutnya ring seperti ini disebut dengan ring bilangan bulat modulo?. Definisi 2.3.2.4 (Aliatiningtyas 2002) Misalkan? ring,??????? G Himpunan bagian I disebut ideal jika memenuhi: 1. a, b? I? a b? I 2. r? R, a? I? ra? I dan ar? I. Definisi 2.3.2.5 (Rosdiana, 2008) Misalkan? ring komutatif dengan elemen kesatuan 1 dan???. Suatu himpunan dilambangkan dengan???, didefinisikan sebagai????????????. Dapat ditunjukkan bahwa??? merupakan ideal dan disebut ideal utama yang dibangun oleh?. Definisi 2.3.2.6 (Aliatiningtyas 2002) Ideal M dari ring R disebut ideal maksimal jika tidak ada ideal sejati dari R yang memuat M. Definisi 2.3.2.7 (Aliatiningtyas 2002) Fungsi? dari ring R ke ring R disebut homomorfisma jika? a,b? R, berlaku? (a + b) =? (a) +? (b)? (ab) =? (a)? (b) Kernel? = { a? R? (a) = 0 }, 0 elemen nol dari R. Im(?????????????????? ). Jika ada isomorfisma dari R ke R, maka dikatakan R isomorfik dengan R, dinotasikan: R? R. Teorema 2.3.2.8 (Rosdiana, 2008) misal???? ker????????????????? merupakan ideal.?? ring homomorfisme. Maka

14 Definisi 2.3.2.9 (Aliatiningtyas 2002) Misalkan R ring, N ideal dari?? maka koset-koset aditif dari N adalah??? dengan???. Definisikan:?????????????. Operasi penjumlahan dan perkalian didefinisikan:?????????????????????????????????? G Teorema 2.3.2.10 (Aliatiningtyas 2002))????????? disebut ring faktor dari? oleh? G merupakan ring dan 2.3.3 Field (Lapangan) Definisi 2.3.3.1 (Menezes et al., 1997) Field adalah ring komutatif, ada elemen kesatuan (unkes) dan semua elemen tak nolnya mempunyai invers perkalian. Definisi 2.3.3.2 (Menezes et al., 1997) Suatu field? dikatakan berhingga (finite field) jika himpunannya memiliki banyak elemen yang berhingga. Order? adalah banyaknya elemen?. Teorema 2.3.3.3 (Menezes, et al,. 1997)?? adalah field jika dan hanya jika? bilangan prima. 2.4 Polinomial Ring Definisi 2.4.1 (Menezes et al., 1997) Jika? adalah ring maka polinomial???? dalam peubah (indeterminit)? yang diekspresikan dalam bentuk?????????????????????? di mana masing-masing???? dan???.?? adalah koefisien dari?? dalam????. Integer terbesar? pada???? disebut derajat????, dinotasikan deg???? dan?? disebut koepisien utama (leading koefisien) dari????. Jika??????? dan???? maka???? berderajat nol dan disebut polinomial konstan. Jika semua koefisien???? adalah nol maka???? disebut polinomial nol dan derajatnya??. Jika koeofisien utamanya 1 maka???? disebut polinomial monik. Definisi 2.4.2 (Rosdiana 2008) Misalkan??????????????????????? dan???????????????????????? dengan asumsi???? dan???? berderajat sama maka operasi penjumlahan dan perkaliannya adalah:

15?????????????????????????????????????????????????????????????????????????? Teorema 2.4.3 (Fraleigh 2000) Himpunan???? terdiri dari setiap polinomial dalam peubah x dengan koefisien dalam ring? merupakan sebuah ring dibawah operasi penjumlahan dan perkalian polinomial. Selanjutnya jika? komutatif maka???? juga komutatif, dan jika? memiliki unkes? maka? juga merupakan unkes dalam????g Teorema 2.4.4 (Rosdiana 2009) Misalkan F field, I ideal tak nol di F[x], dan elemen g(x)? F[x]. Ideal I??J?[?? jika dan hanya jika g(x) merupakan polinomial tak nol berderajat terendah di I. Definisi 2.4.5 (Fraleigh, 2000) Suatu polinomial yang bukan konstanta????????? adalah irreducible atas? atau irreducible atas???? jika???? tidak dapat dinyatakan sebagai perkalian???????? yakni dua polinomial???? dan???? dalam ) >[@yang keduanya berderajat lebih rendah dari????gjika????????? polinomial yang bukan konstanta tak irreducible maka???? adalah reducible. Proposisi 2.4.6 (Laurtzen, 2003) Misalkan????????? maka ideal?????? adalah ideal maksimal jika dan hanya jika???? adalah irreducible atas?. Teorema 2.4.7 (Menezes 1997) Jika???? adalah irreducible atas?, maka ring faktor??????????? adalah field. Teorema 2.4.8 (Menezes et al,. 1997) Polinomial irreducible?????????? berderajat? adalah polinomial primitif jika dan hanya jika???? membagi??? untuk????? dan bukan untuk integer positif terkecil?. Teorema 2.4.9 (Menezes et al. 1997)????? adalah faktorisasi domain tunggal. Yakni, setiap polinomial tak nol?????????? memiliki faktorisasi???????????????????? g??????? di mana????? polinomial irreducible dalam?????,?? adalah positif integer, dan????.

16 2.5 Perluasan Field Teorema 2.5.1 (Rosdiana, 2008) Misal? subfield dari field?,??? dan? tak tentu (indeterminit). Pemetaan????????? yang didefinisikan dengan????????????? di mana???????????????????????,????????? merupakan homomorfisme. Homomorfisma? F disebut homomorfisma evaluasi, dan berlaku???????,???????,???. Definisi 2.5.2 (Rosdiana, 2008) Jika? field yang memuat subfield?, maka? disebut perluasan field dari?. Teorema 2.5.3 (Fraleigh 2000) Misalkan? adalah field dan???? adalah polinomial tak konstan di????. Ada perluasan field? dari? dan ada??? sedemikian sehingga??????. Definisi 2.5.4 (Rosdiana 2009) Jika field E dibangun oleh unsur c atas field F, maka E disebut perluasan dari F dan unsur c disebut unsur primitif atau akar primitif untuk perluasan. Definisi 2.5.5 (Rosdiana 2009) Misal? perluasan field dari field? dan???.? disebut algebraic atas? jika?????? untuk????????? yang tak nol. Teorema 2.5.6 (Rosdiana 2009) Misal?????? dengan??? algebraic atas?, dan deg???????????. Setiap unsur Ε dari?????? dapat dinyatakan secara unik dalam bentuk?????????? GGG?????????, di mana???? G Teorema 2.5.7 (Menezes et al., 1997) 1. Jika F adalah finite field, maka F mempunyai?? elemen untuk? prima dan??? G 2. Untuk setiap perpangkatan bilangan prima??,??? terdapat satu finite field berorder??. Field ini dinotasikan??????. Teorema 2.5.8 (Menezes et al. 1997) Misalkan????????? adalah polinomial irreducible atas? berderajat?. Maka? [x]??i?[?? adalah finite field berorder?? GPenjumlahan dan perkalian polinomial dinyatakan dalam bentuk modulo????g

17 Teorema 2.5.9 (Rosdiana 2009) Misal berderajat m atas??,???? adalah polinomial irredusibel adalah field.?????????????????????????????????g????????? Definisi 2.5.10 (Guritman 2005) Diberikan sembarang himpunan? dan sembarang field?. Pada? didefinisikan aturan penjumlahan dan aturan perkalian skalar vektor.? disebut ruang vektor atas? jika memenuhi aksioma-aksioma berikut. 1.?????????? K????????? G 2.?????????????????????????G 3.?? K??????????????????? G 4.???????? K?????????????, dalam hal ini???? G 5.??????????????? G 6.????????????? K???????? G 7.?????????????????????????G 8.????????????????????????? G 9. (??????,? u?? )???? u =?????G 10.?????????? di mana? adalah unsur identitas dari? terhadap operasi perkalian Definisi 2.5.11 (Rosdiana, 2008) Misalkan? perluasan field dari field? dan??? agebraic atas?. Polinomial irreducible untuk? atas? dari polinomial monik???? dinotasikan dengan irr(???? dan derajat polinomial irreducible untuk? atas? dinotasikan dengan deg(????. Teorema 2.5.12 (Rosdiana 2009) Misal? perluasan field dari field? dan??? algebraic atas?. Jika deg???????, maka???? adalah ruang vektor atas? berdimensi-? dengan basis {??????? GGG??????G Teorema 2.5.13 (Menezes, et al. 1997) Himpunan elemen-elemen tak nol?????? membentuk sebuah grup dibawah operasi perkalian disebut grup perkalian dari??????. dinotasikan dengan???????.

18 Teorema 2.5.14 (Menezes et al. 1997) Grup?????? di mana???? adalah grup siklik multiplikatif berorder??. Karenanya???????????.?? untuk setiap Teorema 2.5.15 (Rosdiana, 2008) Sembarang?????? memuat elemen primitif atau akar primitif. Definisi 2.5.16 (Menezes at.al 1997) Suatu polinomial irreducible?????????? berderajat? disebut polinomial primitif dengan akar?, jika? adalah generator dari???????. 2.6 Masalah Logaritma Diskret Definisi 2.6.1 (Menezes et al. 1997) Misal? adalah grup siklik hingga berorder?. Misal? adalah suatu generator dari?, dan misalkan???. Logaritma diskret dari?, dengan basis?, dinotasikan????? adalah integer tunggal?,?????? 1, sedemikian sehingga???? G Teorema 2.6.2 (Menezes et al. 1997) Jika??adalah generator grup siklik? berorder??????? dan? adalah integer maka????????????????????????? dan?????????????????? Definisi 2.6.3 (Menezes et al. 1997) Diberikan grup siklik hingga? berorder?, suatu generator? dari?, dan???, Masalah logaritma diskret adalah menentukan integer?,??????? sedemikian sehingga???? (mod?) Teorema 2.6.4 (Lestari, 2007) Misalkan? adalah generator dari??, maka untuk Q setiap???? Q terdapat nilai? yang khas pada rentang????????? sedemikian sehingga????????????g