PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK

BAB 2 LANDASAN TEORI

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

Ningrum Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Syiah Kuala. JURNAL PESONA DASAR Vol. 3, No. 3, April 2015, hal ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

Uji Homogenitas Varians

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

Transkripsi:

PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN DI PAPAN TULIS DIIRINGI LKS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMP N 3 PARIAMAN Elsa Ftra Irman 1, Nnwat 1, Yusr Wahyun 1 1 Penddkan Matematka, Fakultas Keguruan dan Ilmu Penddkan Bung Hatta E-mal :elsarman@yahoo.co.d Abstract The result of learnng math n SMPN 3 Paraman class VII s low caused by lack of student s actvty n followng lesson. One of the many mays to ncrease the actvty s by applyng Accelerated Learnng approach by usng queston that s stcked n the blackboard and followed by student worksheet to math lesson SMPN 3 Paraman class VII. The purpose of the research s to recognze how ths Accelerated Learnng approach coned ncrease studnt actvty, and the result of student s learnng by usng queston method that s stcked n the blackboard and followed by student worksheet to math lesson toward student s who nvolved n. The type of the research s eksperment. Populaton n the research s the whole student s of SMPN 3 Paraman class VII school years 01/013, and the sample consst of four class that s chosen wth random samplng. Instrument that used s actvty and the study result. Accordng to the analyss, t s actved the descrpton that the math study actvty of student SMPN 3 Paraman class VII school year 01/013 by applyng ths approach generallys showng tendency of ncreasng of student actvty. Accordng to the explanaton above, t could be concluded that the result of learnng math after applyng ths approach by usng queston method that s stcked n blackboard and followed by student worksheet s better than conventonal method n SMPN 3 Paraman class VII school year 01/013. Key words: Actvty, Result, Accelerated Learnng Approach, Stcked Queston, student worksheet Pendahuluan Matematka merupakan salah satu mata pelajaran yang dberkan dsetap jenjang penddkan. Sebagan besar sswa menganggap matematka merupakan pelajaran yang sult dpaham. Anggapan yang sepert n membuat mnat belajar sswa menjad berkurang. Padahal matematka merupakan salah satu pelajaran pokok dalam setap jenjang penddkan. Guru sebaga salah satu faktor pendukung yang terlbat langsung dalam proses pembelajaran dapat mengupayakan banyak hal untuk menngkatkan pemahaman dan keteramplan sswa. Dantaranya adalah dengan menggunakan berbaga model pembelajaran baru yang tepat dan menyenangkan bag sswa sehngga anggapan bahwa matematka sult dapat berubah. Berdasarkan observas yang penelt lakukan pada tanggal 9 Nopember 01, dketahu bahwa dalam proses pembelajaran matematka d kelas VII SMPN 3 Paraman pembelajaran yang berlangsung saat n mash ada yang ddomnas oleh guru. Guru mengajarkan dengan menggunakan metode ekspostor. Guru menerangkan mater

ddepan kelas, kemudan dberkan contoh soal dan lathan, apabla ada yang belum dmengert sswa dperbolehkan untuk bertanya. Akan tetap pada saat guru memberkan kesempatan untuk bertanya, kebanyakan sswa cenderung dam. Sehngga guru tdak tahu apakah sswa tersebut sudah paham atau belum. Sswa yang telah paham cenderung malu untuk memberkan penjelasan kepada sswa yang belum paham. Keadaan sswa yang malu untuk bertanya atau mengemukakan kesultan mereka dalam belajar mengakbatkan aktvtas sswa dalam pembelajaran tdak terlhat. Dampaknya sebagan hasl belajar matematka dbawah KKM yatu 75. Padahal pembelajaran sudah dupayakan guru untuk mendapatkan hasl yang maksmal. Hal n dsebabkan karena rendahnya mnat sswa untuk mengkut pelajaran dengan bak dan bersungguhsungguh, sehngga dalam proses pembelajaran sswa cenderung hanya mendengarkan saja dan menerma apa yang dberkan oleh guru. Untuk mengatas permasalahan datas, perlu dadakan perubahan dalam pembelajaran matematka. Guru sebaga penyelenggara proses pembelajaran perlu mengusahakan suatu metode, strateg dan pendekatan untuk memperbak pembelajaran sehngga hasl belajar sswa dapat lebh bak dan aktvtas sswa menngkat dalam pembelajaran matematka. Salah satu pendekatan yang dapat dgunakan untuk mengatas masalah datas adalah dengan menerapkan pendekatan Accelerated Learnng. Pendekatan Accelerated Learnng memungknkan sswa lebh cepat memaham mater yang dpelajar. Hal n dsebabkan karena pendekatan Accelerated Learnng memlk cenderung luwes, gembra, banyak jalan, mementngkan tujuan, bekerjasama, manusaw, mult-ndraw, mementngkan aktvtas, melbatkan mental, emosonal dan fsk serta lebh mengutamakan hasl (Meer:005). Belajar merupakan proses yang dtanda oleh adanya perubahan tngkah laku pada dr seseorang. Slameto menyatakan (010:) belajar adalah suatu proses usaha yang dlakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tngkah laku yang baru secara keseluruhan. Menurut Slameto (010:3) ada beberapa cr-cr perubahan tngkah laku orang yang telah belajar adalah: a. Perubahan terjad secara sadar. b. Perubahan terjad dalam belajar bersfat kontnu dan fungsonal. c. Perubahan dalam belajar bersfat tetap. d. Perubahan dalam belajar bersfat aktf dan postf. e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. f. Perubahan dalam belajar mencakup seluruh aspek. Orang yang memlk cr-cr datas berart telah mengalam proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu upaya yang mencptakan konds yang memungknkan sswa dapat belajar, mengenal dan memaham mater pelajaran dengan lebh

bak. Sardman (011:158) menyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses yang dselenggarakan oleh guru untuk sswa dalam belajar, bagamana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keteramplan, skap. Accelerated Learnng adalah pendekatan belajar palng maju dgunakan pada masa sekarang ddasarkan pada peneltan mutakhr mengena otak dan belajar. Accelerated Learnng adalah pembelajaran terpadu yang melahrkan suatu pandangan tentang proses belajar yang mempunya crr cenderung luwes, gembra, banyak jalan, mementngkan tujuan, bekerjasama, manusaw, mult-ndraw, mementngkan aktvtas, melbatkan mental, emosonal, dan fsk dalam pencapaan tujuan pembelajaran (Meer:005). Sedangkan Russel (011:5) menyatakan bahwa Accelerated Learnng adalah sebuah proses perubahan kebasaan yang dsebabkan oleh penambahan keteramplan, pengetahuan, atau skap baru. Accelerated Learnng tdak harus dterapkan pada kelas akseleras karena nt dar pendekatan n adalah hasl. Hal n dapat dlhat dar contoh yang dberkan Meer yatu bagamana seorang pelath menerapkan pendekatan n kepada pegawa baru yang sedang dalam proses tranng. In membuktkan bahwa Accelerated Learnng juga dapat dterapkan pada kelas basa. Kemampuan bertanya menunjukkan pkran yang selalu ngn tahu dan merupakan tanda dar pembelajaran yang bak. Meer (005:01) menyatakan kecerdasan terlhat bukan hanya dengan memberkan jawaban yang benar melankan dengan lebh mampu memberkan pertanyaan yang tepat. Melalu pertanyaan, guru memnta partspas sswa untuk menyampakan mater dan contoh soal yang tdak dpaham. Pertanyaan merupakan hal pentng dalam kegatan pembelajaran. Djamarah (000:75) menyatakan mengajar yang gagal adalah mengajar yang tdak mendapatkan tanggapan dan umpan balk dar anak ddk sedktpun. Teknk pertanyaan yang dtempel merupakan salah satu cara yang dapat menmbulkan partspas sswa melalu tulsan. Intnya, dalam pembelajaran sswa atau kelompok dmnta berpartspas mengungkapkan pertanyaan secara tertuls pada sebuah kertas tentang mater ataupun contoh soal yang kurang dpaham, kemudan dtempelkan d papan tuls. Menurut Meer (005:0-03) prosedur dar teknk pertanyaan yang dtempelkan adalah: a. Membagkan beberapa kertas tempel kesetap kelompok atau sswa. b. Setap sswa atau kelompok dnstrukskan menuls pada kertas tersebut mengena mater ataupun contoh soal yang tdak dpaham. c. Sswa atau kelompok menempelkan pertanyaan yang telah dbuat ke papan tuls secara bersamaan. 3

d. Sswa atau kelompok dmnta untuk mengambl kertas pertanyaan dar kelompok lan untuk d dskuskan dengan kelomponya. e. Setelah selesa dskus, sswa atau perwaklan masng-masng kelompok membacakan pertanyaan yang telah mereka ambl dan memberkan jawabannya. f. Guru sebaga fasltator dan temanteman sekelas boleh menambahkan jawaban. g. Pertanyaan yang mash tdak mampu djawab sswa atau kelompok dapat djawab oleh guru. Pada peneltan n sswa dbag dalam kelompok kecl berdasarkan tes awal yang penelt lakukan pada pra peneltan. Setelah tu setap kelompok dtugaskan membuat pertanyaan pada sebuah kertas tentang mater ataupun contoh soal yang tdak mereka paham. Kemudan anggota kelompok berusaha menjawab pertanyaan dar kelompok lan. Dengan demkan kemampuan berpkr krts dan kreatf sswa akan muncul. Berpkr krts dan kreatf memungknkan sswa untuk mempelajar masalah secara sstemats, menghadap tantangan dengan cara yang terorgansas, merumuskan pertanyaan novatf, dan merancang solus orsnl. Pada akhrnya hasl belajar sswa dapat dtngkatkan. Selan guru dan sswa komponenkomponen yang palng pentng dalam proses pembelajaran adalah bahan ajar. Bahan ajar yang dgunakan pada peneltan n adalah Lembar Kerja Sswa (LKS). Menurut Tranto (01:111) LKS adalah panduan sswa yang dgunakan untuk melakukan kegatan penyeldkan atau pemecahan masalah. Jad, student worksheet merupakan suatu unt program pembelajaran yang berskan mater pelajaran dan dsajkan dalam bentuk tugas, soal dan pertanyaan. Selan untuk menngkatkan hasl belajar, sekolah juga merupakan arena mengembangkan aktvtas karena sekolah merupakan salah satu pusat kegatan belajar. Indkator yang menyatakan aktvtas sswa dalam proses belajar mengajar menurut Dedrch dalam Sardman(011:100) adalah: a. Vsual Actvtes b. Oral Actvtes c. Lstenng Actvtes d. Wrtng Actvtes e. Drawng Actvtes f. Motor Actvtes g. Mental Actvtes h. Emosonal Actvtes Berdasarkan pendapat datas, kegatan pon a, e, dan f tdak penelt amat karena tdak terlalu mendukung dalam pembelajaran yang penelt lakukan. Adapun tujuan dar peneltan n adalah: a. Untuk mengetahu aktvtas belajar matematka sswa kelas VII SMPN 3 Paraman yang pembelajarannya dengan pendekatan Accelerated Learnng menggunakan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls. b. Untuk mengetahu hasl belajar matematka sswa yang pembelajaran- 4

nya menggunakan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls lebh bak dar hasl belajar sswa matematka sswa yang menggunakan pembelajaran konvensonal. Metodolog Jens peneltan yang dlakukan adalah ekspermen. Sukard (007:16) mengemukakan bahwa metode ekspermen adalah metode yang membag objek atau subjek yang dtelt menjad dua grup yatu grup treatment atau yang memperoleh perlakuan. Berdasarkan jens peneltan tersebut, peneltan n dlakukan terhadap dua kelas yatu kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen yatu kelas yang pembelajarannya dengan pendekatan Accelerated Learnng menggunakan teknk mengajukan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls dan kelas kontrol adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensonal. Populas peneltan n adalah sswa kelas VII SMPN 3 Paraman sebanyak empat kelas. Tabel 4: Jumlah Sswa Kelas VII SMPN 3 Paraman Tahun Pelajaran 01/013 Kelas Jumlah Sswa VII.1 39 VII. 39 VII.3 40 VII.4 40 Sumber: Guru Bdang Stud Matematka SMPN 3 Paraman Sampel terdr atas dua kelas yatu kelas ekspermen dan kelas kontrol. Langkah-langkah penentuan sampel dlakukan sebaga berkut : a. Mengumpulkan nla Ulangan Haran 3 kelas VII SMPN 3 Paraman, setelah tu dhtung rata-rata dan smpangan bakunya. b. Uj Normaltas Melakukan uj normaltas terhadap masng-masng kelompok data dengan menggunakan uj Ch Kuadrat. Dalam uj normaltas akan duj hpotess apakah data hasl belajar matematka sswa keempat kelas sampel berdstrbus normal. Untuk pengujan hpotess n dlakukan langkah-langkah yang dkemukakan oleh Arkunto (010:360-363) sebaga berkut: 1) Data dsajkan dalam bentuk tabel dstrbus frekuens ) Tentukan harga batas kelas nterval 3) Ubahlah nla batas kelas menjad nla-nla baku Z = X X S dengan : S = Smpangan baku sampel X = Skor rata-rata X = Nla sswa 4) Dengan menggunakan tabel dstrbus normal baku, dhtung luas 5

daerah bawah kurva pada setap kelas nterval 5) Htung frekuens harapan untuk setap kelas nterval 6) Menghtung harga 7) Membandngkan dengan 8) Membuat kesmpulan dengan krtera: Terma bla Tolak bla Keterangan ; c. Melakukan uj homogentas varans populas dengan mengunakan uj barlett dengan langkah-langkah yang dkemukakan oleh Sudjana (005:63) sebaga berkut: 1) Menghtung varans gabungan dar semua populas dengan rumus: S = ( n 1) S ( n 1) ) Menghtung harga satuan barlett (B) dengan rumus: ( ) B = log S n 1 3) Melakukan uj barlett mengunakan statstk Ch-Kuadrat dengan Rumus: χ { B ( n 1) log } = ln10 S Dalam hal n akan duj: : Kemudan harga dbandngkan dengan harga dengan taraf nyata, krtera pengujan terma adalah populasnya mempunya varans yang homogen. Dar analss yang dlakukan ddapat 1,3438 dan 7,81 pada taraf nyata 0,05 karena maka dapat dsmpulkan bahwa populas tersebut bervarans homogen. d. Melakukasn uj kesamaan rata-rata dengan mengunakan teknk anava satu arah. Adapun langkah-langkah yang dkemukakan oleh Sudjana (005:30-305) adalah sebaga berkut: 1) Menentukan jumlah kuadrat ratarata dengan rumus:... ) Menghtung jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus: 3) Menghtung jumlah kuadrat total dengan rumus: 6

4) Menghtung jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus: 5) Menghtung rata-rata kelompok dengan rumus: A= 6) Menghtung rata-rata kuadrat dalam kelompok dengan rumus: D= 7) Menguj sgnfkan dar kelompok dengan rumus: A F = D 8) Menyusun hasl perhtungan langkah 1-7 kedalam tabel analss varans untuk uj kesamaan ratarata. Krtera pengujan adalah terma jka,, pada tngkat kepercayaan 95%, artnya populas mempunya kesamaan rata-rata. Setelah danalss dperoleh F htung = 1,18 dan F (0,05;3;154) =,6684. Hal n berart F F,;;, sehngga hpotesa : dterma pada tngkat kepercayaan 95%. Kesmpulan yang dperoleh adalah keempat kelas memlk rata-rata nla yang sama. e. Menentukan sampel dar populas Setelah dlakukan uj homogentas varans dan uj kesamaan rata-rata, maka yang dlakukan selanjutnya adalah menentukan kelas sampel dengan cara Random Samplng sebanyak dua kelas yatu satu kelas untuk kelas ekspermen dan satu kelas untuk kelas kontrol. Ddapat kelas VII.1 sebaga kelas ekspermen dan kelas VII. sebaga kelas kontrol. Peneltan n mempunya dua varabel yatu: a. Varabel bebas Varabel bebas dalam peneltan n adalah pembelajaran matematka d kelas VII SMPN 3 Paraman. Pada kelas ekspermen dengan menggunakan teknk mengajukan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensonal. b. Varabel terkat Varabel terkat dalam peneltan n yatu aktvtas dan hasl belajar sswa yang dperoleh setelah dberkan perlakuan. Jens data dalam peneltan n ada dua yatu: a. Jens data 1) Data Kualtatf adalah data mengena aktvtas sswa. 7

) Data Kuanttatf adalah data nla hasl belajar sswa. b. Sumber data 1. Sumber data prmer adalah data yang dperoleh dar d kelas ekspermen dan kelas kontrol.. Sumber data sekunder adalah data yang dperoleh dar guru dan tata usaha SMPN 3 Paraman. Prosedur peneltan dapat dbag atas tga bagan yatu: 1) Tahap persapan; ) Tahap pelaksanaan; dan 3) Tahap penyelesaan. Sedangkan nstrumen peneltan yang penelt gunakan dantaranya adalah lembar observas dan tes hasl belajar. Adapun langkah-langkah dalam melakukan tes adalah sebaga berkut: 1. Menyusun tes.. Ujcoba tes, ujcoba tes dlakukan d SMPN 3 Batang Ana. 3. Analss butr soal. Dalam melakukan anals butr tem, komponen yang perlu dperhatkan adalah tngkat kesukaran, daya pembeda, serta relabltas tes. 4. Pelaksanaan tes akhr yang dlakukan pada kedua kelas yatu kelas ekspermen dan kelas kontrol. Teknk analss data yang penelt lakukan adalah sebaga berkut: 1. Aktvtas sswa Hasl observas danalss dengan menggunakan rumus yang dkemukakan oleh Ibrahm dalam Sudjana (007:130) yatu: dengan : 10 P = Persentase aktvtas F = Frekuens aktvtas N = Jumlah sswa Data berupa persentase dolah dengan menggunakan crtera yang dkemukakan oleh Dmyat dalam Mudjono (010:15) yatu: Persentase Aktvtas Belajar (P) Aktvtas Belajar < P 5% Sedkt sekal 5% < P 5 Sedkt 5 < P 75% Banyak 75% < P 10 Banyak sekal. Hasl belajar Teknk analss data yang dgunakan adalah perbedaan t-test. Dengan langkah-langkah: a. Menentukan rata-rata hasl belajar masng-masng kelompok, smpangan baku (S) dan varans ( ). b. Uj Normaltas. c. Uj Homogentas Varans Rumus yang dgunakan untuk menguj hpotess adalah uj F yang dkemukakan Sudjana (005:49) adalah : dengan : S 1 S = Varans hasl belajar terbesar = Varans hasl belajar terkecl 8

F = Perbandngan antaraa varans hasl belajar terbesar dengann varans hasl belajar terkecl Krtera pengujan adalah terma hpotess H 0 jka : F 1 ( 1 α ) ( n 1: n1 1) dmana F 1 ( 1 α ) ( n 1: n1 1) < F < F = 1 α ( n1 1: n 1), dalam konds lan H o dtolak. d. Uj Hpotess Pasangan hpotess yang akan duj dalam peneltan n adalah: H 0 : : Hasl belajar matematkaa sswa yang pembelajaran- nya menerapkann pendekatann Accelerated Learnng dengan menggunakan teknkk mengajukan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls samaa dengan hasl belajar matematka sswa yang dajar menggunakan pembe- lajaran konvensonal. H 1 : μ1 > μ : Hasl belajar matematkaa sswa yang pembelajarannyaa menerapkan pendekatann Accelerated Learnng dengan menggunakan teknkk mengajukan pertanyaan yang matematka sswa yang menggunakan pembelajaran konvensonal. Hasl dan Pembahasan 1. Data aktvtas sswa dperleh melalu lembar observas. Data aktvtas sswa n dapat dlhat pada dagram berkut : 4 3 1 %% b. Sswa mejawab pertanyaan yang dberkan oleh kelompok lan atau guru yang berhubungan dengan mater yang sedang dpelajar 10 8 6 40 0 Indkator 1 Pertemuan Pertemuan dtempelkan lebh bak dar pada hasl belajar a. Sswa mengajukan pertanyaan kepada guru Indkator 9

c. Sswa mendengar penjelasan dar kelompok lan 10 8 6 4 d. Sswa bekerjasama dengann kelompoknya membuat partanyaann yang dtuls pada kertas tempel 10 8 6 4 %% Indkator 3 Pertemuan Indkator 4 e. Sswa menyelesakan soal-soal padaa LKS 10 4 6 8 Indkator 5 Pertemuan f. Sswa mempresentaskan jawaban/hasl kerjasama dengan kelompokny ya d depan kelas 3% 3% % % 1% 1% g. Sswa pendapat 6 5 4 3 1 %% Pertemuan Indkator 6 Indkator 7 Pertemuan menanggap/memberkan 10

h. Sswa merbut pembelajaran dalam proses Indkator 8 4 3 1 Pertemuan. Hasl Belajar a. Uj Normaltas Data Kelas Jumlah sswa Ekspermen Kontrol 39 39 9,47 7,95 9,49 9,49 b. M Menguj Homogentas Varans Dar skor hasl tes akhr dperoleh: Varans terbesar = 184,70 Varans terkecl = 19,30 c. Pengujan Perbedaan Rata-rata untuk pengujann hpotesss dgunakann statstk sebaga berkut: = 6,18 C. Pembahasan 1. Aktvtas Belajar Sswa Pada saat penerapan melalu Setelah Matematka pendekatan Accelerated Learnng dengan menggunaka an teknk mengajukan pertanyan yang dtempelkan d papan tuls dalam pembelajaran penelt melakukan pengamblan data pada aktvtas belajar sswa observas pada setap pertemuan. dadakan observas selama pembelajaran berlangsung dperoleh gambaran mengena aktvtas sswa selama penerapan pendekatan Accelerated Learnng dengan menggunakan teknk mengajukan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls. 11

Secara umum aktvtas sswa kecenderungan menngkat.. Hasl Belajar Sswa Pada saat penelt melaksanakan pembelajaran penelt ada mengalam beberapa kekelruan dar tahap pendekatan yang dlakukan. Dantaranya dalam pelaksanaan kegatan peneltan pada setap pertemuan yang mana seharusnya sswa membuat pertanyaan seharusnya dar mater atau contoh soal yang tdak mereka paham bukan soal yang d dapat dar LKS atau buku cetak yang dmlk oleh sswa. Hal n dsebabkan karena penelt kurang mengontrol dan mengawas pada saat proses dskus berlangsung sehngga pada pertemuan kedua ada dua kelompok yang menempelkan pertanyaan yang sama. Dakhr pembelajaran tap pertemuan sebaknya dadakan lathan dengan tujuan untuk mengetahu kemampuan sswa tetap pada peneltan n penelt tdak melakukan tu karena keterbatasan waktu akan tetap penelt memberkan PR kepada sswa untuk menambah pemahaman sswa terhadap mater. Selan tu, pada pertemuan 3, 6, dan 9 peneltan tdak berlangsung dengan optmal, penelt tdak melakukan dskus untuk membuat pertanyaan pada kertas tempel. Pada pertemuan tersebut penelt hanya melakukan presentase menjawab kertas tempel yang belum djawab oleh sswa. Hal n dsebabkan karena keterbatasan waktu dalam peneltan yang mana pada pertemuan n hanya 1X40 ment sehngga tdak cukup buat penelt menjelaskan mater baru serta memnta sswa untuk berdskus mengena mater atau contoh soal yang tdak mereka paham. Untuk tu penelt mengantspasnya dengan membahas pertanyaan dan PR pada pertemuan tersebut.. Kesmpulan Berdasarkan hasl peneltan yang dperoleh maka dapat dsmpulkan bahwa: 1. Penerapan pendekatan Accelerated Learnng dengan menggunakan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls drng LKS dapat menngkatkan aktvtas belajar matematka sswa Kelas VII SMPN 3 Paraman.. Hasl belajar matematka sswa yang pembelajarannya menerapkan pendekatan Accelerated Learnng dengan menggunakan pertanyaan yang dtempelkan d papan tuls drng LKS lebh bak dar hasl belajar matematka sswa yang pembelajarannya menerapkan pembelajaran konvensonal pada sswa kelas VII SMPN 3 Paraman pada pokok bahasan Hmpunan. Daftar Pustaka Arkunto, S. (010). Prosedur peneltan suatu pendekatan praktk. Jakarta: Rneka Cpta. 1

Djamarah, S. B. (000). Guru dan anak ddk dalam nteraks edukatf. Jakarta: Rneka Cpta. Meer, D. (005). The accelerated learnng. Bandung: Kafa. Mudjono. (010). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT. Rneka Cpta. Roussel, L. (011). The accelerated learnng feldbook panduan belajar cepat untuk pelajar dan umum. Bandung: Nusa Meda. Sardman. (011). Interaks dan motvas belajar mengajar. Jakarta: Raja Grafndo Persada. Slameto. (010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhnya. Jakarta:PT.Rneka Cpta. Sudjana. (005). Metode statstka. Bandung: Tarsto. Sudjana, N & Ibrahm. (007). Peneltan dan penlaan penddkan. Bandung: Sanar Baru. Sukard. (007). Metodolog peneltan penddkan kompetens dan praktknya. Jakarta: Bum Aksara. Tranto. (01). Model pembelajaran terpadu. Jakarta: Bum Aksara. 13