DAILY REPORT 14 October 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 19 October 2016

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT 22 September 2015

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 13 October 2016

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 24 January 2014

Indonesia Outlook

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 27 October 2016

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 09 Desember 2016

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 15 November 2016

DAILY REPORT 01 November 2016

DAILY REPORT 25 October 2016

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 31 January 2017

WEEKLY REPORT 17 October 2016

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 11 September 2015

WEEKLY REPORT 03 October 2016

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 17 September 2014

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 29 September 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 21 April 2017

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 12 December 2017

DAILY REPORT 22 November 2016

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 02 September 2016

DAILY REPORT 23 September 2016

DAILY REPORT 21 September 2016

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 22 Juli 2016

DAILY REPORT 05 October 2016

DAILY REPORT 22 February 2017

DAILY REPORT 20 October 2016

DAILY REPORT 16 January 2018

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 09 February 2017

DAILY REPORT 31 October 2017

DAILY REPORT. 09 October 2013

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 20 April 2016

LAPORAN Oktober 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 01 Desember 2016

DAILY REPORT 16 November 2016

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 27 April 2016

Juni 2017 RESEARCH TEAM

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 10 Aug 2017

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 26 August 2016

Weekly Report. 19 February 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 30 September 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

WEEKLY REPORT 19 September 2016

DAILY REPORT 28 Juli 2017

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 29 Desember 2016

DAILY REPORT 02 February 2017

DAILY REPORT 07 October 2016

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 12 January 2018

WEEKLY REPORT 20 February 2017

DAILY REPORT 20 September 2016

WEEKLY REPORT 13 September 2016

Transkripsi:

DAILY REPORT NEWS HEADLINES UNTR akuisisi perusahaan batubara UNTR tingkatkan sektor logistik Kontrak baru ADHI mencapai Rp 11 triliun Laba BBNI per 9M16 tumbuh 28,7% YoY, NII tumbuh 15% BBNI akan jaga NPL di level 3% hingga akhir tahun BBNI ekspansi ke Malaysia pada 2017 BMRI salurkan program Jaring Rp1,33 T hingga Agustus 2016 NPL BJTM per 9M16 naik 4,92% Laba BJTM per 9M16 naik 20,11% YoY NISP dukung amnesti pajak dan tawarkan produk investasi BSDE akan terbitkan global bond US$200 juta ASRI akan terbitkan obligasi US$250 juta APLN kembangkan Taruma City TLKM fokus garap bisnis digital ICBC siap danai ANTM, GIAA, dan SMGR USD 4 miliar GREN naikkan target dana rights issue menjadi Rp 40 triliun CPIN dan JPFA kena denda ABMA Land turunkan target dana IPO NPL perbankan pada Agustus 2016 capai 3,2% Pertumbuhan kredit tahun 2016 antara 6-7% JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART IHSG dalam pekan lalu bergerak dalam fase konsolidasi, IHSG secara Support Level 5325/5310/5280 beruntun melemah. Penurunan tersebut secara teknis memperlihatkan trend Resistance IHSG Level terkonfirmasi negatif. 5370/5400/5415 Sinyal tersebut tercermin dari indikator Major Trend MACD dan stochastics Up yang mengindikasikan bearish pattern IHSG Minor akan Trendmenguji MA20, jika Upberhasil bertahan sebaliknya akan menjadi sinyal positif untuk potensi upside bagi IHSG. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5340.400-24.211 8,391.53 7,784.53 LQ-45 917.274-2.926 3,699.01 4,351.84 MARKET REVIEW Perdagangan IHSG hari Kamis (13/10) ditutup turun sebesar 24,21 poin (0,45%) ke level 5.340,40. Dari domestik, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong perbankan Indonesia, terutama bank besar BUMN untuk ekspansi ke ASEAN. Hal ini seiring dengan langkah OJK yang sudah membuka jalan ekspansi berupa kerjasama dengan beberapa bank sentral seperti Malaysia dan Thailand. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, masih minimnya bank yang berkomitmen untuk melakukan ekspansi ke ASEAN. Oleh karena itu, bank domestik bisa memanfaatkan bisnis yang terkait dengan kegiatan usaha di luar negeri. Hal ini membutuhkan peran aktif perbankan untuk mencari peluang bisnis terkait dengan pembukaan cabang di luar negeri. Selain Malaysia dan Thailand, OJK juga telah bekerja sama dengan beberapa negara seperti Myanmar, Kamboja, Vietnam dan Singapura. Ia menekankan, untuk kerja sama OJK dengan bank sentral Thailand merupakan hal yang cukup penting karena bisa menjadi gateway ke beberapa negara lain seperti Kamboja, Vietnam Laos dan Myanmar. Dari global, bursa AS ditutup stabil setelah pertemuan terakhir dari The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga bulan Desember. Dari regional, bursa Jepang Nikkei ditutup sebanyak 65,76 poin (0,39%) ke level 16.774,24 setelah yen naik terhadap dollar sehingga melemahnya permintaan untuk eksportir. Pengiriman luar negeri China dalam yuan turun 5,6 % pada bulan September dari tahun sebelumnya dan menghentikan kenaikan beruntun enam bulannya, meleset dari perkiraan ekonom untuk kenaikan 2,5 %. Investor juga menimbang notulensi dari pertemuan September Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang menunjukkan beberapa pembuat kebijakan mengatakan kenaikan diperlukan "secara relatif segera". Di sisi lain, secara mengejutkan kinerja ekspor China turun sehingga menyeret saham Hong Kong ke level yang lebih rendah. Bursa Hang Seng di Hong Kong ditutup turun 375,75 (1,6%) ke level 23.031,30 dan bursa Shanghai Composite ditutup naik 2,85 poin (0,09%) ke level 3.061,35. MARKET VIEW Federal Reserve (the Fed) telah memberikan sinyal yang lebih dekat untuk menaikkan suku bunga, dalam risalah pertemuan Fed 20-21 September. Beberapa anggota (Komite Pasar Terbuka Federal) menilai bahwa pihaknya akan tepat meningkatkan kisaran target suku bunga federal fund relatif segera jika perkembangan ekonomi hampir sama seperti yang Komite harapkan. Kendati, risalah menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan masih terpecah atas penilaian mereka tentang kondisi pasar tenaga kerja. Peserta umumnya memperkirakan tingkat pengangguran berjalan agak di bawah perkiraan dari tingkat normal jangka panjangnya selama beberapa tahun, tetapi mereka menawarkan perbedaan pandangan-pandangan tentang sejauh mana pelambatan saat ini di pasar tenaga kerja. Beberapa pembuat kebijakan berpendapat ada pembatasan atau tidak ada pelambatan di pasar tenaga kerja, sementara beberapa yang lainnya melihat ruang untuk perbaikan lebih lanjut. Sementara itu, pada pertemuan September lalu The Fed mempertahankan suku bunga federal fund tidak berubah dalam pertemuan September di tengah data ekonomi lemah baru-baru ini dan inflasi lesu, tapi sangat mengisyaratkan bahwa bank sentral bisa memiliki satu kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini. Sinyal the Fed tersebut, mengindikasikan bahwa ekspektasi kenaikan suku bunga AS terjadi pada bulan Desember. Namun demikian, sinyal ini masih memicu ketidakpastian di pasar mengingat dalam setiap pertemuan otoritas moneter AS ini, tetap mempertimbangan konsisi akhir dari data ekonomi AS, pertimbangan dari politik jelang pemilihan presiden AS serta faktor ekonomi global yang masih tidak menentu. Selain sentimen dari AS tersebut pelaku pasar juga mencemaskan depresiasi yuan. Pelemahan Yuan ini menjadi kekhawatiran karena akan mengurangi daya tarik perusahaan Cina daratan yang terdaftar di Hong Kong, dimana asetnya dalam mata uang Cina. Mata uang Cina melemah, karena spekulasi dimana penguatan dolar terhadap yuan atas ekspektasi kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember.. Ditengah kondisi dari ekonomi global dan Cina masih melambat, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi indonesia tahun 2017 pada rentang 5,1% hingga 5,5%. Proyeksi ini lebih rendah dari yang disampaikan sebelumnya yakni 5,2% hingga 5,6%. Akan tetapi, proyeksi tersebut lebih tinggi dibandingkan perkiraan tahun ini sebesar 4,9% hingga 5,3%. Namun, menurut pejabata BI, prediksi ini tergantung juga pada pemulihan komoditi, kondisi ekonomi Cina, dan stabilitas kurs mata uang serta kondisi dunia usaha. Dukungan sentimen dalam negeri yang akan dibatasi oleh kekhawatiran sentimen negatif ekternal seperti ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed dan depresiasi yuan, sentiment ini bisa mendorong IHSG ke zona negatif. 1

United Tractors (UNTR) melalui anak usahanya, Tuah Turangga Agung (TTA), mengakuisisi perusahaan batubara di Kalimantan Tengah, Suprabari Mapindo Mineral. Nilai akuisisi diperkirakan mencapai USD 45,73 juta. TTA menandatangani conditional sales and purchase agreement (CSPA) dengan para penjual, yakni Vasse Holdings Pte Ltd, Saiman Ernawan, Eddy Winata, dan Cipta Olah Alam Lestari, sehubungan dengan pembelian 80,1% saham Suprabari Mapindo Mineral. Persiapan produksi akan dilakukan pada 2017. Ketika berproduksi tahap pertama, maksimal 1 juta ton, lalu bertahap hingga full capacity menjadi 4 juta ton per tahun. United Tractors (UNTR) men gungkapkan strategi penjualan truk sepanjang tahun ini menyasar sektor logistik daripada pertambangan. Perseroan fokus ke on road, yaitu truk sektor logistik dan pengangkutan, sedangkan offroad belum bisa diharapkan bertumbuh. Adhi Karya (ADHI) meraih kon trak baru sebesar Rp 11 triliun, meningkat 10,4% YoY. Perolehan tersebut setara 44% dari target kontrak baru perseroan tahun ini senilai Rp 25 triliun. Kontribusi lini per bisnis pada perolehan kontrak baru hingga September 2016 masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 88,5% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri atas swasta dan lainnya sebanyak 24,9%, BUMN tercatat 41,3%, sementara APBN/APBD sebesar 33,8%. Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatat laba sebesar Rp 7,72 triliun di kuartal III 2016, tumbuh 28,7% YoY. Kenaikan laba bersih ini ditopang antara lain oleh kinerja penyaluran kredit BNI yang tumbuh secara stabil sejak Kuartal I. Pendapatan bunga bersih sebesar 15,0%. Pertumbuhan laba BNI juga berkat Pendapatan Berbasis Komisi (fee based income) yang meningkat 20,0%. Bank Negara Indonesia (BBNI) membukukan kenaikan NPL dan 3% pada kuartal II-2016 menjadi 3,1% pada kuartal III-2016. Perseroan akan menjaga NPL di level 3% hingga akhir tahun ini, sedangkan coverage ratio akan dijaga pada kisaran 140%. BBNI memproyeksikan laba bersih hingga akhir tahun tetap tumbuh di atas 10%. Adapun NIM diproyeksikan masih berada di level 6% hingga akhir tahun ini. Bank Negara Indonesia (B BNI) sedang mengajukan izin ke regulator di Indonesia dan Malaysia untuk dapat membangun jaringan kantor di Malaysia tersebut, yang diharapkan dapat terealisasi pada semester I-2017. Perseroan ingin membidik bisnis remitansi dan layanan pengiriman uang bagi tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Selain itu, BBNI ingin memperoleh pendapatan dari pembiayaan perdagangan (trade finance) di Malaysia. Bank Mandiri (BMRI) terus mendukung pengembangan sektor kelautan dan perikanan melalui penyaluran pembiayaan dalam Program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (JARING). Pada periode Januari-Agustus 2016, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan pada program Jaring hingga Rp 1,33 triliun dengan total outstanding penyaluran sebesar Rp 2,47 triliun sejak program Jaring diluncurkan. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) pada akhir kuartal III 2016 mengalami kenaikan menjadi 4,92%. Peningkatan rasio kredit bermasalah itu lebih banyak disumbang oleh kreditkredit terkait dengan proyek pemerintah yaitu kredit-kredit standby loan terkait Keppres proyek proyek yang dibiayai oleh pemerintah. Dengan berlakunya PMK itu, maka setiap dan juga berpengaruh kepada aset BJTM. Sedangkan porsi kredit terkait dengan pemerintah daerah sebesar 20,3%. Ke depan BJTM akan menyalurkan standby loan khusus nasabah prima yang sudah terbukti kredibilitas dan kapabilitasnya. BJTM mengharapkan pada akhir tahun NPL dapat ditekan menjadi 4,5%. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) mencatat kan laba bersih sebesar Rp 836,58 miliar per September 2016 atau naik 20,11% YoY dari sebelumnya Rp 696,49 miliar. Laba tersebut terkait dengan penurunan bunga deposito yang biasanya berkisar 8,25% menjadi 7,25%. Di sisi lain, Bank Jatim meraih untung dari bunga kredit tinggi yang masih berjalan. Return on equity (ROE) 20,14%, net interest margin (NIM) 6,7%, return on asset (ROA) 3,09%. Sementara biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) di level 71,15%, dengan loan to deposit ratio (LDR) 71,97%. Bank OCBC NISP (NISP) mendukung program amnesti pajak dengan siap menapung dana repatriasi melalui sejumlah produk investasi. NISP menawarkan simpanan berupa tabungan, giro, dan deposito, dan investasi dalam bentuk reksa dana dan obligasi pemerintah, serta proteksi asuransi. Bumi Serpong Damai (BSDE) berencana menerbitkan obligasi global senilai US$200 juta melalui anak usahanya Global Prime Capital Pte Ltd. Sebagian besar obligasi yang akan jatuh tempo pada 2023 tersebut akan digunakan untuk melunasi obligasi jatuh tempo pada 2020. Perseroan telah mendapatkan peringkat BBdari Fitch Ratings untuk obligasi yang memiliki kupon 5,5% per tahun itu. Adapun sebesar US$36 juta dari total obligasi tersebut akan digunakan untuk belanja modal. Alam Sutera Realty (ASRI) akan memperpanjang tenor utang dengan menerbitkan obligasi baru guna menggantikan obligasi lama. Perseroan akan menerbitkan obligasi baru sebanyakbanyaknya US$250 juta dan akan jatuh tempo pada 2022. Obligasi itu akan digunakan untuk menebus obligasi yang jatuh tempo pada 2019 dan membayar biaya penukarannya. Adapun obligasi tersebut telah mendapatkan peringkat B dari S&P, dimana peringkat tersebut mencerminkan ekspektasi dari lembaga pemeringkat tersebut terhadap penjualan properti yang lebih baik. Agung Podomoro Land (APLN) melalui anak usahanya, yakni Pesona Gerbang Karawang, berencana kembali meluncurkan proyek kawasan bisnis Taruma City seluas 5,5 hektarr untuk mengakomodasi kegiatan niaga masyarakat kelas menengah atas di Jalan Kertabumi, Karawang Barat, Jawa Barat. Untuk tahap pertama, dalam waktu dekat perseroan akan meluncurkan 70 unit rumah toko atau ruko dari total 320 unit dengan kisaran harga Rp2 miliar hingga belasan miliar rupiah. Pada tahap selanjutnya, perseroan akan melengkapi pengembangan Taruma City dengan rumah tapak unit terbatas dan apartemen. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) akan lebih fokus dan serius dalam menggarap bisnis digital seiring terjadinya digitalisasi berbagai sektor di Indonesia dan kontribusi yang semakin besar bagi pertumbuhan bisnisnya. Hal itu ditandai dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman Telkom Group dengan beberapa mitra lokal dan internasional baru. Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) berkomitmen memberikan pinjaman kepada Aneka Tambang (ANTM) senilai 2

USD 1,5 miliar, Garuda Indonesia (GIAA) senilai USD 1,5 miliar, dan Semen Indonesia (SMGR) senilai USD 1 miliar. GIAA kemungkinan membutuhkan tenor lebih panjang untuk ekspansi pengadaan 13 pesawat baru. SMGR dapat meraih tenor yang lebih pendek atau sekitar 24 bulan untuk ekspansi pabrik semen di dalam negeri ataupun luar negeri. Selain itu, ANTM dapat memanfaatkan pinjaman untuk proyek utama yang sedang berjalan atau proyek baru di masa mendatang. Evergreen Invesco (GREN) menaikkan target dana rights issue menjadi Rp 40 triliun dibandingkan perkiraan semula Rp 30 triliun. Jumlah saham baru yang diterbitkan juga dinaikkan dari 150 miliar menjadi 200 miliar saham. Perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana rights issue untuk melunasi kewajiban sesuai laporan keuangan perseroan yang berakhir pada 15 Oktober 2016. Skema ini memungkinkan utang perseroan akan dikonversi menjadi saham. Jika pemegang saham publik tidak melaksanakan haknya dalam rights issue, pemegang saham tersebut akan terdilusi dari 40,53% menjadi 1%. Presiden Joko Widodo meminta kepada para menteri untuk mengendalikan harga-harga kebutuhan, agar daya beli masyarakat tidak tertekan. Bank Indonesia (BI) juga mengkhawatirkan laju inflasi tahun 2017 naik. Hal ini diakibatkan oleh anomali iklim yang berdampak pada gejolak harga pangan dan adanya rencana kenaikan tarif listrik 900 watt yang berdampak pada kenaikan harga bahan pokok. Hingga akhir tahun 2016, tingkat inflasi diperkirakan masih terkendali, namun pada tahun 2017 diperkirakan naik, mengingat hingga kini hampir sebagian besar daerah di Indonesia lebih awal dilanda hujan yang akan berpengaruh terhadap menurunnya produksi pangan. Meski pun inflasi tahun 2017 diperkirakan akan naik, namun secara spesifik hingga Agustus 2016 inflasi masih terkendali terutama dipengaruhi oleh rendahnya inflasi dari dua pulau, yakni Jawa dan Sumatera. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan Japfa Comfeed (JPFA) dihukum denda maksimal oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). CPIN dan JPFA didenda Rp 25 miliar karena terbukti melanggar Pasal 11 UU No.5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Anugerah Berkah Madani (ABMA Land) berencana menurunkan target penghimpunan dana dari IPO saham menyusul mundurnya salah satu penjamin pelaksana emisi dan respon pasar yang tidak sesuai dengan harapan. Perseroan hanya akan melepas 1,76 miliar lembar saham atau 15% dari modal perseroan. Jumlah tersebut lebih rendah dari rencana semula sebanyak 3,3 miliar lembar saham. Adapun setelah proses penawaran selesai, CIMB Securities Indonesia selaku salah satu penjamin pelaksana emisi mengundurkan diri sehingga penjamin pelaksana emisi yang lain yakni Mandiri Sekuritas dan RHB Securities Indonesia keberatan melanjutkan proses IPO karena saat itu perseroan menargetkan dana yang cukup besar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio kredit bermasalah (non performing loan /NPL) pada Agustus 2016 mencapai 3,2% atau meningkat dibandingkan Juli 2016 sebesar 3,18%. NPL itu merupakan sisa 2015, terutama berasal dari sektor pertambangan dan terkait dengan itu, misal sewa menyewa alat transportasi dan sebagainya. Meski NPL naik, tapi bank-bank sudah membentuk percadangan yang memadai, karena sebetulnya NPL net 1,4% dan tidak berubah 3-4%. NPL saat ini sudah tertutup dengan cadangan yang mencukupi. Selain itu rasio kecukupan modal (Capital Adequancy Ratio/CAR) perbankan mencapai 23%. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pertumbuhan kredit tahun 2016 belum menunjukan perbaikan yang berarti. Hal ini ditunjukkan dengan masih rendahnya pertumbuhan kredit 2016 di level single digit dibandingkan dengan pertumbuhan kredit tahun 2015. Pertumbuhan kredit tahun 2016 masih antara 6%-7% sampai bulan lalu, tapi pertumbuhan kredit rupiah cukup menggembirakan. Pertumbuhan kredit rupiah tercatat masih mengalami peningkatan sebesar 9,8%. Padahal pertumbuhan kredit secara keseluruhan baru sekitar 6,7% atau lebih rendah dari pertumbuhan kredit sampai dengan Juli 2016 yang mencapai 7,6%. Pemerintah memprediksi laju inflasi pada tahun 2017 lebih tinggi dibanding tahun 2016 seiring dengan peningkatan belanja atau konsumsi masyarakat karena kesejahteraan yang meningkat. 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 50.61 0.17 TLKM (US) 64 20,982 199 Natural Gas (US$)/mmBtu 3.35 0.00 ANTM (GR) 0.04 535 0 Gold (US$)/Ounce 1257.28-0.85 Nickel (US$)/MT 10430.00-135.00 Tin (US$)/MT 19485.00-340.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 88.00 25.60 Coal (RB) (US$)/MT* 80.30 16.94 CPO (ROTH) (US$)/MT 680.00 0.00 CPO (MYR)/MT 2650.50 13.50 Rubber (MYR/Kg) 674.50-4.00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 655.89-5.68 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS. 18098.94-0.25 3.87 16.83 14.82 3.07 2.88 5,428.4 USA NASDAQ COMPOSITE 5213.33-0.49 4.11 21.89 18.65 3.44 3.12 8,195.5 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6977.74-0.66 11.78 17.01 14.64 1.73 1.69 1,692.8 CHINA SHANGHAI SE A SH 3204.53 0.09-13.49 14.36 12.70 1.46 1.35 4,021.9 CHINA SHENZHEN SE A SH 2143.70 0.11-11.25 25.74 19.78 3.29 2.98 3,372.1 HONG KONG HANG SENG INDEX 23031.30-1.61 5.10 12.63 11.55 1.17 1.10 1,883.9 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5340.40-0.45 16.27 17.56 14.88 2.48 2.25 441.3 JAPAN NIKKEI 225 16774.24-0.39-11.87 16.82 15.66 1.48 1.39 2,877.6 MALAYSIA KLCI 1665.02-0.12-1.62 16.68 15.43 1.64 1.55 237.3 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2805.48-0.29-2.68 13.42 12.84 1.08 1.04 326.9 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,073.00 55.00 1000 IDR/ USD 0.08-0.0003 EUR/IDR 14,447.89 76.19 EUR / USD 1.11-0.0004 JPY/IDR 126.02 0.39 JPY / USD 0.01 0.0000 SGD/IDR 9,452.02 16.65 SGD / USD 0.72-0.0010 AUD/IDR 9,893.19 63.80 AUD / USD 0.76-0.0001 GBP/IDR 16,003.18 104.83 GBP / USD 1.22-0.0013 CNY/IDR 1,943.25 0.52 CNY / USD 0.15-0.0002 MYR/IDR 3,103.38 2.75 MYR / USD 0.24-0.0008 KRW/IDR 11.51-0.08 100 KRW / USD 0.09-0.0010 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.21 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 5.00 LIBOR (GBP) England 0.27 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.71 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description September-16 August-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 1.97 1.74 SBI (9M) 6.40 Inflation YOY % 3.07 2.79 SBIS (9M) 6.40 Inflation MOM % 0.22-0.02 SBI (12M) 6.70 Foreign Reserve (USD) 115.67 Bn 113.54 Bn SBIS (12M) 6.70 GDP (IDR Bn) 3,086,559.00 2,941,951.00 SBI 4

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 14-20 Oct Indonesia Local Auto Sales -- 14-20 Oct Indonesia Motorcycle Sales -- 14 Oct US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.6% dari -0.3% 14 Oct US PPI MoM Naik menjadi 0.2% dari0.0% 14 Oct US PPI YoY Naik menjadi 0.6% dari0.0% 14 Oct US Business Inventories Naik menjadi 0.1% dari0.0% 15 Oct US Monthly Budget Statement Turun menjadi $30.0 Bn dari $91.1 Bn 17 Oct Indonesia Trade Balance -- 17 Oct Indonesia Total Exports YoY -- 17 Oct Indonesia Total Imports YoY -- 17 Oct US Empire Manufacturing Naik menjadi 1.00 dari -1.99 17 Oct US Industrial Production MoM Naik menjadi 0.2% dari -0.4% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt TLKM IJ 4180 0.97 3.74 ASII IJ 8200-1.20-3.76 BBNI IJ 5375 3.86 3.43 UNVR IJ 44500-1.11-3.54 GGRM IJ 64925 1.05 1.21 ICBP IJ 9475-3.32-3.52 BMRI IJ 11050 0.45 1.07 BBCA IJ 15450-0.96-3.40 UNTR IJ 19400 1.57 1.04 EMTK IJ 8900-6.32-3.14 TPIA IJ 15725 2.11 0.99 HMSP IJ 4000-0.50-2.16 BJBR IJ 1735 4.52 0.67 INDF IJ 8700-2.52-1.83 KLBF IJ 1725 0.88 0.65 MYOR IJ 1435-4.65-1.45 GEMS IJ 1640 6.49 0.55 AMRT IJ 476-6.67-1.31 KREN IJ 448 6.67 0.47 MIKA IJ 2750-2.83-1.08 UPCOMING IPO'S Company PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Property & Real 800-1250 3,333.33 TBA 03 Oct 16 RHB Securities, Mandiri, Estate CIMB Securities Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period IGAR Tender Offer -- 274.00 -- -- 28 Sep 27 Oct 16 UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA TOTO Stock Split 1:10 -- TBA TBA TBA SRAJ Rights Issue 3:2 280.00 03 Oct 16 04 Oct 16 10 Oct 17 Oct 16 BMAS Rights Issue 65:10 340.00 07 Oct 16 10 Oct 16 14 Oct 20 Oct 16 APIC Rights Issue 1:3 105.00 07 Oct 16 10 Oct 16 14 Oct 27 Oct 16 KRAS Rights Issue 250000:52592-59429 500-565 17 Oct 16 18 Oct 16 24 Oct 28 Oct 16 WIKA Rights Issue TBA 1525-2505 27 Oct 16 28 Oct 16 03 Nov 05 Nov 16 JSMR Rights Issue TBA TBA 31 Oct 16 01 Nov 16 07 Nov 11 Nov 16 PTPP Rights Issue TBA TBA 18 Nov 16 21 Nov 16 23 Nov 29 Nov 16 SILO Rights Issue 8:1 9000.00 29 Nov 16 30 Nov 16 06 Dec 13 Dec 16 BEKS Rights Issue TBA TBA 01 Dec 16 02 Dec 16 08 Dec 15 Dec 16 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda MCOR RUPSLB 14-Oct-16 GREN RUPSLB 17-Oct-16 LPGI RUPSLB 19-Oct-16 INDF RUPSLB 21-Oct-16 MSKY RUPSLB 21-Oct-16 FASW RUPSLB 26-Oct-16 INVS RUPSLB 27-Oct-16 BEKS RUPSLB 31-Oct-16 YPAS RUPSLB 01-Nov-16 PBRX RUPSLB 07-Nov-16 KBLI RUPSLB 07-Nov-16 6

TLKM S1 4150 R1 4230 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 4080 R2 4300 4180 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band TLKM Downward SlopingChannel 4,600 4,400 4,372.95 4,372.95 4,400 4,358.84 4,228.5 4,213.75 4,200 4,180 4,180 4,180 4,000 4,168 4,100 3,834.5 3,800 3,834.5 3,600 Trading range Rp 4150-Rp 4230 Entry Rp 4180, take Profit Rp 4230 Stochastics 15.24 Positif MACD 10.07 Negatif True Strength Index (TSI) -50.13 Positif Bollinger Band (Mid) 4229 Negatif MA5 4168 Positif TLKM - Stochastic %D(6,3,3)= 12.74, Stochastic %K = 18.77,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 TLKM - MACD(5,3) = 11.30, Signal()= 16.46 TLKM - TSI(3,5,3) = -50.13,Volume()= 95,797,800.00 Created TLKMwith - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -78.57, and technical Volume()= analysis 95,797,800.00 software. http://www.amibroker.com 3,400 3,200 80 20 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 18.7716 18.7716 16.4568 12.7361 12.7361-60.0-40.0-20.0 20.0 40.0 11.2953 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 95,797,80 0.00000 95,797,80-60.0-40.0-20.0-49.6312-78.5714-50.1306 BBNI S1 5200 R1 5475 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 4930 R2 5750 5375 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 5200-Rp 5475 Entry Rp 5375, take Profit Rp 5475 Stochastics 13.72 Positif MACD -36.78 Positif True Strength Index (TSI) -42.26 Positif Bollinger Band (Mid) 5459 Negatif MA5 5270 Positif BBNI Downward SlopingChannel BBNI - Stochastic %D(6,3,3)= 15.51, Stochastic %K = 24.22,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 BBNI - MACD(5,3) = 10.70, Signal()= 31.02 BBNI - TSI(3,5,3) = -42.26,Volume()= 75,763,600.00 Created BBNI with - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -57.14, and Volume()= technical analysis 75,763,600.00 software. http://www.amibroker.com 6,000 5,906.69 5,800 5,675 5,567.86 5,600 5,567.86 5,458.75 5,425 5,400 5,375 5,375 5,200 5,375 5,356.25 5,270 5,000 4,975 4,975 4,800 4,600 4,400 80 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 24.2196 24.2196 15.5104 31.0181 20.0 40.0 60.0 15.5104-60.0-40.0-20.0 10.6955 75,763,600 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0 75,763,600-42.258-57.1429-56.1475

BMRI S1 10900 R1 11150 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 10650 R2 11400 11050 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral BMRI BroadeningWedge 11,905.8 12,000 11,807.7 11,807.7 11,750 11,400 11,233.8 11,050 11,050 11,050 10,800 10,981.3 10,940 10,500 10,200 10,087.5 10,087.5 9,600 Trading range Rp 10900-Rp 11150 Entry Rp 11050, take Profit Rp 11150 9,000 Stochastics 10.40 Positif MACD -36.02 Positif True Strength Index (TSI) -20.34 Positif Bollinger Band (Mid) 11234 Negatif MA5 10940 Positif 80 BMRI -Stochastic %D(6,3,3)= 29.98, Stochastic %K = 49.61,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 49.6078 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 49.6078 29.9839 BMRI -MACD(5,3) = -4.98,Signal()= 17.17 120.0 29.9839-240.0-180.0-120.0-60.0 60.0 17.1688-4.9773 BMRI -TSI(3,5,3) = -20.34,Volume()= 18,684,300.00 18,684,30 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000 18,684,30-60.0-40.0-20.0-20.3387 BMRI - William's% R(14)= -70.00, Volume()= 18,684,300.00-35.3496-70 Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com CTRA S1 1545 R1 1580 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 1510 R2 1615 1555 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif RSI berada dalam area netral CT RA 1,720 1,720 1,720 1,700 1,610.75 1,600 1,568.13 1,555 1,555 1,555 1,500 1,540 1,490 1,484.43 1,460 1,400 1,460 Harga berada dalam area netral Trading range Rp 1545-Rp 1580 Entry Rp 1555, take Profit Rp 1580 Stochastics 13.91 Negatif MACD -9.79 Positif True Strength Index (TSI) -15.37 Positif Bollinger Band (Mid) 1611 Negatif MA5 1540 Positif 80 51.2335 CTRA-Stochastic %D(6,3,3)= 31.87, Stochastic %K = 51.23,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 51.2335 31.8745 CT RA- MACD(5,3) = 2.88, Signal()= 6.78 31.8745 20 10.0 20.0 30.0 6.77637-30.0-20.0-10.0 2.87552 4,498,700 CTRA-TSI(3,5,3) = -15.37,Volume()= 4,498,700.00 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-60.0-40.0-20.0-15.3675 4,498,700 CTRA-William's% R(14)= -71.74, Volume()= 4,498,700.00-22.2366-71.7391 Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com 1,300 1,200

INAF S1 2500 R1 2710 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 2290 R2 2920 2610 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area netral INAF Upward SlopingChannel 3,130 3,130 2,636.67 3,000 2,636.67 2,610 2,610 2,610 2,540 2,400 2,486 2,477.5 2,390 2,170.25 1,800 1,766.75 Harga berada dalam area upper band 1,200 Trading range Rp 2500-Rp 2710 Entry Rp 2610, take Profit Rp 2710 Stochastics 82.22 Positif MACD 53.08 Negatif True Strength Index (TSI) 54.10 Positif Bollinger Band (Mid) 2170 Positif MA5 2486 Positif INAF - Stochastic %D(6,3,3)= 48.22, Stochastic %K = 54.90,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 INAF - MACD(5,3) = -33.37,Signal()= -26.41 INAF - TSI(3,5,3) = 54.10, Volume()= 2,806,300.00 Created INAF with - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -10.17, and Volume()= technical analysis 2,806,300.00 software. http://www.amibroker.com 600 80 54.8977 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 54.8977 48.2194 48.2194-120.0 - -80.0-60.0-40.0-20.0 20.0 40.0-26.4094-33.3715 2,806,300 54.0977 20.0 40.0 60.0 80.0 49.1468-60.0-40.0-20.0 2,806,300 0.00000-10.1695 TBLA S1 1035 R1 1080 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 990 R2 1125 1065 TBLA Upward Sloping Channel 1,110 1,110 1,065 1,065 1,100 1,065 1,060 1,034 1,000 1,009.38 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band 955 948.25 900 842.5 842.5 800 771.597 700 Trading range Rp 1035-Rp 1080 Entry Rp 1065, take Profit Rp 1080 Stochastics 86.44 Positif MACD 16.66 Positif True Strength Index (TSI) 60.00 Positif Bollinger Band (Mid) 948 Positif MA5 1034 Positif TBLA -Stochastic %D(6,3,3)= 74.41, Stochastic %K = 77.85,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 TBLA -MACD(5,3) = -12.83,Signal()= -11.74 TBLA -TSI(3,5,3) = 60.00, Volume()= 8,573,500.00 Created TBLAwith -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -2.38, and Volume()= technical analysis 8,573,500.00 software. http://www.amibroker.com 600 80 500 77.8499 77.8499 60.0 80.0 74.4094 20.0 40.0 74.4094 0.0 20-11.7359-20.0-15.0-10.0-5.0 5.0 0.0-12.8343 8,573,500 60.0034 20.0 40.0 60.0 80.0 58.4763-80.0-60.0-40.0-20.0 0.00000 8,573,500-2.38095

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 13-10-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 14775 14775 14650 14250 14650 15050 15450 Negatif Negatif Negatif 16750 14800 LSIP Trading Sell 1455 1455 1430 1365 1430 1495 1560 Negatif Negatif Negatif 1625 1455 SGRO Trading Sell 1915 1915 1910 1900 1910 1920 1930 Positif Negatif Negatif 2180 1900 Mining PTBA Trading Buy 11600 11600 11700 11350 11525 11700 11875 Positif Negatif Positif 11875 9075 ADRO Trading Buy 1405 1395 1420 1370 1395 1420 1445 Negatif Negatif Positif 1415 1105 MEDC Trading Sell 1385 1385 1370 1335 1370 1405 1440 Negatif Positif Negatif 1655 1365 INCO Trading Buy 2760 2760 2790 2690 2740 2790 2840 Positif Positif Positif 3160 2530 ANTM Trading Buy 830 830 845 795 820 845 870 Negatif Negatif Positif 865 615 TINS Trading Sell 800 800 795 780 795 810 825 Negatif Negatif Negatif 890 720 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 890 890 885 865 885 905 925 Negatif Negatif Negatif 950 840 SMGR Trading Buy 10075 10075 10175 9675 9925 10175 10425 Negatif Positif Negatif 10750 9625 INTP Trading Buy 17200 17200 17425 16725 17075 17425 17775 Negatif Negatif Negatif 18400 16900 SMCB Trading Sell 995 995 990 975 990 1005 1020 Negatif Positif Negatif 1190 985 Miscellaneous Industry ASII Trading Sell 8200 8200 8075 7850 8075 8300 8525 Negatif Negatif Negatif 8875 7700 GJTL Trading Sell 1290 1290 1230 1105 1230 1355 1480 Negatif Positif Negatif 1590 1245 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 8700 8700 8625 8425 8625 8825 9025 Negatif Negatif Negatif 9200 7850 GGRM Trading Buy 64925 64925 65250 63550 64400 65250 66100 Negatif Positif Positif 67725 59225 UNVR Trading Sell 44500 44500 44325 43900 44325 44750 45175 Negatif Negatif Negatif 46000 44000 KLBF Trading Buy 1725 1725 1735 1685 1710 1735 1760 Positif Positif Positif 1805 1650 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 2140 2140 2120 2060 2120 2180 2240 Negatif Negatif Negatif 2260 1965 PTPP Trading Sell 4090 4090 4030 3880 4030 4180 4330 Negatif Negatif Negatif 4690 3970 WIKA Trading Sell 2720 2720 2700 2640 2700 2760 2820 Negatif Negatif Negatif 3310 2490 ADHI Trading Sell 2320 2320 2300 2240 2300 2360 2420 Negatif Negatif Negatif 2730 2310 WSKT Trading Buy 2670 2670 2680 2620 2650 2680 2710 Positif Positif Positif 2800 2380 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 2570 2570 2550 2490 2550 2610 2670 Negatif Negatif Negatif 3160 2540 JSMR Trading Buy 4640 4640 4660 4560 4610 4660 4710 Positif Positif Negatif 4930 4550 ISAT Trading Sell 6375 6375 6350 6325 6350 6375 6400 Negatif Negatif Positif 6400 5150 TLKM Trading Buy 4180 4180 4230 4080 4150 4230 4300 Negatif Positif Positif 4400 3950 Finance BMRI Trading Buy 11050 11050 11150 10650 10900 11150 11400 Positif Positif Positif 11750 10500 BBRI Trading Buy 11975 11975 12125 11525 11825 12125 12425 Negatif Positif Positif 12400 11500 BBNI Trading Buy 5375 5375 5475 4930 5200 5475 5750 Positif Positif Positif 5875 5150 BBCA Trading Buy 15450 15450 15625 14975 15300 15625 15950 Negatif Positif Negatif 16200 14800 BBTN Trading Sell 1900 1900 1855 1855 1890 1925 1960 Negatif Negatif Negatif 2030 1890 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 19400 19400 19275 18925 19275 19625 19975 Negatif Negatif Positif 19525 16525 MPPA Trading Sell 1785 1785 1775 1740 1775 1810 1845 Negatif Negatif Negatif 2020 1635