DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

dokumen-dokumen yang mirip
DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

Pertemuan : 9 Materi : Teorema Green Bab IV. Teorema Green, Teorema Divergensi Gauss, dan Teorema Stokes

Teorema Divergensi, Teorema Stokes, dan Teorema Green

DIKTAT KULIAH KALKULUS PEUBAH BANYAK (IE-308)

Catatan Kuliah FI2101 Fisika Matematik IA

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

Dosen Pengampu : Puji Andayani, S.Si, M.Si, M.Sc

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

KALKULUS MULTIVARIABEL II

Program Studi Teknik Mesin S1

Kalkulus Multivariabel I

SIFAT-SIFAT INTEGRAL LIPAT

Dosen Pengampu : Puji Andayani, S.Si, M.Si, M.Sc

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

MODUL PEMBELAJARAN KALKULUS II. ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd

Kalkulus II. Institut Teknologi Kalimantan

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

1.1 Fungsi Dua Peubah Atau Lebih 1.2 Turunan Parsial Fungsi Dua Peubah atau Lebih

AFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii SOAL - SOAL... 2 PEMBAHASAN... 19

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

Matematika Dasar INTEGRAL PERMUKAAN

SRI REDJEKI KALKULUS I

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Suryadi Siregar Metode Matematika Astronomi 2

Dosen Pengampu : Puji Andayani, S.Si, M.Si, M.Sc

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA

Program Studi Teknik Mesin S1

Bagian 4 Terapan Differensial

Hendra Gunawan. 5 Maret 2014

Integral Vektor. (Pertemuan VII) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Kalkulus Multivariabel I

Kinematika. 1 Kinematika benda titik: posisi, kecepatan, percepatan

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1. Integral Lipat Dua Atas Daerah Persegipanjang

Persamaan Parametrik

Geometri dalam Ruang, Vektor

TURUNAN, EKSTRIM, BELOK, MINIMUM DAN MAKSIMUM

Hendra Gunawan. 8 November 2013

Integral Garis. Sesi XIII INTEGRAL 12/7/2015

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Soal dan Solusi Materi Elektrostatika

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Pada integral diatas, dalam mencari penyelesaiannya, pertama diintegralkan terlebih dahulu terhadap x kemudian diintegralkan lagi terhadap y.

Kalkulus Peubah Banyak Modul Pembelajaran. January UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd

A + ( B + C ) = ( A + B ) + C

Solusi: [Jawaban E] Solusi: [Jawaban D]

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

RENCANA PEMBELAJARAN 1. POKOK BAHASAN : KINEMATIKA

Kalkulus II. Diferensial dalam ruang berdimensi n

BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

Bab 1 : Skalar dan Vektor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GEOMETRI ANALIT DI R3

Matematika EBTANAS Tahun 2001

G. Minimum Lokal dan Global Berikut diberikan definisi minimum local (relatif) dan minimum global (mutlak) dari fungsi dua variabel.

PEMBAHASAN KISI-KISI SOAL UAS KALKULUS PEUBAH BANYAK (TA 2015/2016)

Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola. Tim Kalkulus II

Kuliah 2: FUNGSI MULTIVARIABEL. Indah Yanti

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MATEMATIKA PROGRAM STUDY IPA

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

BAB III TURUNAN DALAM RUANG DIMENSI-n

syarat tertentu yang diberikan. Atau bisa juga diartikan sebagai lintasan dari sebuah

Listrik Statik. Agus Suroso

BAB II LANDASAN TEORI

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

Kalkulus Multivariabel I

SOAL&PEMBAHASAN MATEMATIKATKDSAINTEK SBMPTN. yos3prens.wordpres.com

Modul 6 berisi pengertian integral garis (kurva), sifat-sifat dan penerapannya. Pengintegralan sepanjang kurva, kita harus memperhatikan arah kurva,

2. Memahami dan mampu menyelesaikan Permasalahan yang berkaitan dengan vektor di Ruang Tiga, yaitu Persamaan Bidang

MATEMATIKA TEKNIK II BILANGAN KOMPLEKS

10 Grafik Sudut Deviasi Bangun Datar

sebagai, dan dua buah variabel dan dapat digunakan untuk memparameterisasi sebuah permukaan sebagai

UJIAN NASIONAL DINAS PENDIDIKAN DKI JAKARTA SMA/MA

Pertemuan : 4 Materi : Fungsi Bernilai Vektor dan Gerak Sepanjang Kurva Bab II. Diferensial Kalkulus Dari Vektor

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Lipat Tiga

SILABUS. 1 / Silabus Matematika XII-IA. : 1.Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah. Nilai Karakter

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

KARTU SOAL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKALPINANG

IKIP BUDI UTOMO MALANG. Analytic Geometry TEXT BOOK. Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd

Materi UTS. Matematika Optimisasi. Semester Gasal Pengajar: Hazrul Iswadi

ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS. MODUL 10 Kalkulus Vektor. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2007 年 12 月 30 日 ( 日 )

PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MATEMATIKA PROGRAM STUDI IPA

MA5032 ANALISIS REAL

Transkripsi:

DIKTAT KULIAH (IE-308) BAB 7 INTEGRAL PERMUKAAN Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Ir. Rudy Wawolumaja M.Sc JURUSAN TEKNIK INDUSTRI - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG 2012 Diktat ini disusun berdasarkan Calculus III oleh Paul Dawkins, Lamar University dengan penyesuaian berupa penerjemahan, pengurangan dan penambahan dari sumber-sumber lainnya.

Bab 7. INTEGRAL PERMUKAAN 7.1. Permukaan Parametrik Sebelum membahas integral permukaan, maka akan dibahas terlebih dulu bagaimana menuliskan persamaan suatu permukaan dalam bentuk parameter atau bagaimana memparameterisasi (parameterize) suatu permukaan. Dalam melakukan parameterisasi suatu kurva, nilai t dalam interval kedalam diambil dan dimasukkan Menghasilkan vektor posisi untuk setiap titik pada kurva yang dimaksud. Demikian juga dengan permukaan, untuk setiap titik, dimasukkan kedalam persamaan,, dalam ruang 2 dimensi D diambil dan Menghasilkan vector posisi untuk tiap titik pada permukaan S yang dimaksud. Bentuk diatas adalah representasi parametric dari permukaan S. Persamaan parametric / parametric equations dari suatu permukaan adalah setiap komponen dari representasi parametric (vector) yang dituliskan sebagai, Contoh 7.1.1. Tentukan permukaan apakah yang dinyatakan oleh representasi parametric Solution Sehingga didapat persamaan, Dalam bab Permukaan Quadric ini adalah permukaan sebuah cone yang terbuka sepanjang sumbu - x. Bagaimana halnya bila diberikan suatu bentuk permukaan dan diminta untuk menuliskan dalam bentuk representasi parametric. Contoh 7.1.2. Dapatkan representasi parametric dari permukaan berikut ini, (a) elliptic paraboloid. (b) elliptic paraboloid (c) Bola. (d) Silender. (a) Elliptic paraboloid. Karena permukaan dalam bentuk sebagai berikut, yang ada didepan bidang yz. maka dapat dengan cepat ditulis persamaan parametric Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 170

Sehingga vector representasi parametric didapat, (b) Elliptic paraboloid yang berada didepan bidang- yz. Persoalan sama dengan contoh 2b dengan pembatasan, sehingga bentuk vector parametris nya sama dengan contoh 2b, Pembatasan bahwa permukaan ada didepan bidang-yz berarti,. Sehingga, 5y 2 + 2z 2 10 0 atau 5y 2 + 2z 2 10 (c) Bola. Dalam koordinat bola, persamaan sebuah bola dengan radius a adalah, Sehingga persamaan bola dalam soal diatas dalam koordinat bola adalah. Dan dengan rumus konversi dari koordinat Cartesian ke koordinat bola, Sehingga representasi parametric dari permukaan bola diatas adalah, Dengan batasan, (d) Silender. Dalam koordinat silendris, persamaan diatas adalah. Dan dengan rumus konversi koordinat Cartesian ke koordinat Sehingga representasi parametrik dari silender diatas adalah, Dengan batasan Secara umum setiap fungsi permukaan dapat dinyatakan dalam bentuk representasi parametric sebagai berikut, Mencari bidang singgung pada suatu permukaan parametrik. Misal diketahui suatu permukaan parametric S, Dicari bidang singgung pada permukaan S diatas. Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 171

Bila maka adalah orthogonal pada permukaan S. adalah vektor normal yang akan digunakan untuk merumuskan persamaan bidang singgung. Contoh 7.1.3. Cari persamaan bidang singgung pada permukaan, Pada titik. Jawab Let s first compute. Here are the two individual vectors. Perkalian silang, yang merupakan vector normal adalah, Titik (2, 2, 3) pada berarti Didapat dua kemungkinan nilai v. Dengan memasukkan nilai u kepersamaan ke 3, didapat nilai v yang dipakai, yaitu Sehingga, dengan dan, didapat vector normal adalah, Bidang singgung adalah, Mencari luas permukaan parametric S, Untuk mencari luas permukaan parametric S, Dibutuhkan vektor. Luas permukaan S pada range yaitu titik-titik pada daerah D adalah, Contoh 7.1.4. Cari luas permukaan potongan bola radius 4 yang terletak didalam silinder dan diatas bidang - xy. Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 172

Bentuk parameterisasi dari permukaan bola adalah, Perlu ditentukan daerah pembatas D, batasan jangkauan adalah, Untuk menentukan batasan jangkauan., dilakukan substitusi persamaan silinder kedalam persamaan bola untuk mendapatkan niloai z dimana bola dan silinder beririsan. Karena salah satu syarat bahwa potongan bola terletak diatas bidang-xy, maka nilai z yang diambil adalah :. Radius bola =4,. Sehingga batas jangkauan (range) adalah, 0 φ π 3 Langkah berikut menentukan. Nilai absolute (magnitude) : Sehingga luas permukaan yang dicari, A = 16 sin φ da D 2π 0 π = 3 16 sin φ dφ dθ 0 π 2π 3 = 16 cos φ 0 dθ 0 2π = 8 dθ 0 = 16π Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 173

7.2. Integral Permukaan / Surface Integrals Berikut adalah gambar sketsa dari permukaan S, dalam ruang tiga dimensi. Gambar 7.1. Permukaan S terletak diatas daerah D yang terletak dibidang- xy. Dalam gambar contoh diatas, daerah S dan D dipilih berbentuk persegi empat, namun sebenarnya dapat berbentuk lainnya. Juga permukaan S dapat terletak didepan D, dimana D terletak di bidang-yz atau bidang-xz. Bagaimana menghitung integral permukaan (surface integral) ditentukan oleh permukaan yang diberikan. Pada dasarnya ada dua metoda yang dapat digunakan. Metoda Pertama, Integral permukaan dimana permukaan S adalah, sehingga : Bentuk integral yang ada disebelah kiri tanda samadengan (=) adalah integral permukaan, sedangkan bentuk integral yang ada disisi kanan adalah bentuk baku integral ganda. Integral permukaan menggunakan ds sedangkan integral ganda menggunakan da. Rumus yang serupa juga diterapkan untuk permukaan dibawah. (dimana D ada di bidang- xz) dan (dimana D ada dibidang-yz). Rumus tersebut akan ditunjukkan dalam contoh soal Metoda kedua, untuk menghitung integral permukaan dimana permukaan dalam bentuk parameterisasi. Sehingga integral permukaan adalah, Dimana D adalah jangkauan (range) dari parameter. Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 174

Bila rumus metoda kedua diterapkan pada permukaan yang diparameterisasi menjadi, Dan karena, Maka metoda 2 akan menghasilkan rumusan metoda 1, sehingga pada prinsipnya kedua metoda diatas adalah sama. Contoh 7.2.1. Hitung dimana S adalah potongan bidang yang terletak didepan bidang- yz. Solusi Bidang permukaan S adalah potongan bidang permukaan yang terletak didepan bidang-yz, sehingga persamaan permukaan S dapat dituliskan dalam bentuk, yaitu Selanjutnya perlu ditetapkan D. Berikut adalah gambar sketsa dari permukaan S. Sedangkan gambar sketsa dari daerah D. Gambar 7.2. Gambar 7.3. Persamaan garis miring segitiga diatas yang merupakan irisan permukaan S dengan bidang-yz didapat dengan memasukkan x = 0 kedalam persamaan permukaan. Dan untuk jangkauan y dan z didapat, Dengan menggunakan rumus pertama integral permukaan didapat, Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 175

Sehingga untuk penerapan persoalan diatas, didapat : Contoh 7.2.2. Hitung dimana S adalah potongan atas setengah bola dengan radius 2. Solusi Parameterisasi dari bola adalah : Karena permukaan adalah potongan atas setengah bola, maka Untuk mendapatkan : Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 176

Sehingga, Karena dalam range antara 0 dan π maka sin φ selalu positif sehingga tanda absolute dapat 2 dihilangkan, maka integral permukaan menjadi, Dengan merubah z kedalam koordinat bola, didapat integral permukaan menjadi integral ganda : Contoh 7.2.3. Hitung dimana S adalah potongan silinder yang terletak antara dan. Solusi Bentuk parameterisasi dari silinder adalah, Jangkauan (range) parameter adalah, Untuk mendapatkan : Sehingga integral permukaan adalah, Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 177

Contoh 7.2.4. Hitung dimana S adalah permukaan yang dibatasi oleh silinder, dasarnya adalah cakram pada bidang- xy dan bagian atas adalah bidang. Solusi Gambar sketsa permukaan adalah, Gambar 7.4. Karena permukaan S terdiri dari sisi ( S 1 ), tutup ( S 2 ) dan dasar ( S 3 ), maka Integral permukaan menjadi, Sehingga perhitungan integral permukaan dilakukan satu persatu : : The Cylinder Parameterisasi silinder dan adalah, Sehingga integral permukaan silinder adalah, Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 178

: Bidang yang merupakan tutup dari silinder Dalam kasus ini tidak perlu dilakukan parameterisasi, akan digunakan metoda pertama integral permukaan. Persamaan bidang adalah dengan radius berpusat dititik 0. Sehingga,. Dan untuk permukaan ini, daerah D adalah cakram adalah luas daerah D dan D adalah cakram dengan radius perhitungan integral, jadi didapat sehingga tidak usah dilakukan : Bidang yang merupakan dasar dari silinder Persamaan bidang dasar silinder adalah berpusat di titik 0 (origin). Sehingga dan D adalah cakram dengan radius Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 179

Perhitungan akhir integral permukaan menjadi, Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 180

7.3. Integral Permukaan Medan Vektor Seperti halnya dalam integral garis, orientasi kurva berpengaruh pada hasil perhitungan, demikian juga untuk integral permukaan orientasi permukaan berpengaruh pada hasil perhitungan. Pada suatu permukaan setiap titik mempunyai dua unit vektor normal, yaitu and. Pilihan unit vector yang mana yang dipilih untuk mewakili permukaan akan mempengaruhi orientasi dari permukaan. Untuk permukaan dibuat perjanjian (konvensi) untuk orientasi permukaan. Definisi : 1. Suatu permukaan dikatakan tertutup, apabila permukaan tersebut merupakan pembatas (boundary) dari suatu benda pejal E, contoh permukaan bola merupakan permukaan tertutup yang membatasi volume bola, atau kerak bumi merupakan permukaan tertutup yang membatasi bola dunia. 2. Suatu permukaan tertutup S memiliki orientasi positif, bila dipilih himpunan unit vektor normal yang mempunyai arah keluar dari daerah volume E. Dan orientasi negatif bila arah vektor normalnya mengarah kedalam daerah volume E yang diliputi permukaan tersebut, Misal suatu fungsi. Dan suatu fungsi baru dimana, Fungsi baru tersebut memenuhi persamaan. merupakan orthogonal ( normal) terhadap permukaan. Untuk mendapatkan unit vektor normal, Untuk fungsi dalam bentuk ) adalah selalu positif dan selalu mengarah keatas. Proses yang sama dilakukan untuk permukaan dalam bentuk diatas komponen vektor normal pada arah z (dinyatakan oleh (sehingga ) atau untuk permukaan dalam bentuk (sehingga ). Untuk permukaan yang dinyatakan dalam bentuk parametrik (vektor) seperti, Maka vektor adalah normal terhadap bidang singgung pada titik tertentu, dan dengan itu akan juga normal terhadap permukaan dimaksud pada titik tertentu tersebut. Sehingga unit normal vektor, Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 181

Dan untuk setiap permukaan baik (atau atau ) dapat dinyatakan di parameterisasi kedalam bentuk vektor dan dengan mudah dapat dicari unit vektor normal nya. Berikut bentuk integral permukaan untuk medan vektor terhadap permukaan S. Misal medan vektor dengan unit vektor normal, maka integral permukaan atas permukaan S adalah, Bentuk diatas sering disebut flux menembus S. Misal suatu permukaan dan medan vektor dan orientasi positif adalah keatas, maka dengan assumsi ini maka, Bila diberikan permukaan tidak dalam bentuk permukaan, maka akan ada 6 kemungkinan integral. Dua untuk masing-masing permukaan, dan. Untuk setiap permukaan ada dua bentuk pernyataan unit vektor normal yang sebenarnya keduanya adalah identik. Dengan menggunakan unit vektor normal, maka kerumitan perhitungan adanya akar dapat dihindari. Dan sebenarnya bentuk akar adalah, Sehingga dengan menggunakan notasi gradient, akan menjadi lebih sederhana. Rumus integral permukaan atas permukaan yang diberikan dalam bentuk parametrik. Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 182

Contoh 7.3.1. Hitung dimana dan S adalah permukaan suatu paraboloid, dan cakram pada., S berorientasi positif. Solusi Cakram dalam soal ini adalah tutup dari paraboloid, sehingga didapat permukaan yang tertutup. Adanya permukaan tertutup penting, karena S berorientasi positif dan menurut konvensi yang telah di definisikan maka semua unit vektor normal akan mengarah keluar daerah yang dibatasi oleh S. Berikut gambar sketsa permukaan S, Gambar 7.5. Paraboloid dinyatakan oleh dan cakram dinyatakan oleh. Dan supaya unit vektor pada paraboloid mengarah keluar maka akan mengarah kearah negatif y. Sebaliknya supaya unit vektor normal pada cakram mengarah keluar maka akan mengarah kearah positif y. Karena permukaan S terdiri dari dua permukaan, maka perhitungan integral permukaan dilakukan pada setiap permukaan dan hasil akhirnya adalah penjumlahan keduanya. Untuk paraboloid, permukaan diberikan dalam bentuk sebagai, sehingga dapat dinyatakan Vektor gradient fungsi diatas adalah, Vektor gradient diatas memiliki komponen y positif, artinya mengarah ke y positif, sedangkan dari interpretasi gambar sketsa diatas, dibutuhkan unit vektor normal yang mengarah y negatif agar memenuhi syarat arah keluar dari daerah tertutup. Jadi unit vektor normal adalah, Perhitungan integral lipat atas : Paraboloid Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 183

Persamaan permukaan dimasukkan kedalam perhitungan integral diatas dan daerah D adalah cakram dengan 1 pada bidang- xz, sehingga perhitungan akanmenjadi lebih mudah bila dilakukan dengan menggunakan koordinat polar. Berikut konversi ke koordinat polar, Perhitungan integral menjadi, Perhitungan integral lipat atas permukaan : Tutup Paraboloid yang adalah cakram Permukaan tutup paraboloid berupa cakram tidak lain adalah potongan bidang yang ada didepan cakram dengan radius 1 pada bidang- xz (bayangkan cakram pada bidang xz diproyeksikan pada bidang y =1). Dan karena orientasi permukaan disyaratkan positif, maka unit vektor normal mengarah keluar permukaan tertutup artinya orthogonal terhadap bidang y=1, yaitu paralel terhadap sumbu-y dan berarah positif, yaitu Sehingga, Dengan memasukkan nilai y=1 didapat, Dan, Sehingga, Karena D adalah cakram dengan radius 1, maka integral diatas adalah luas cakram daerah D, Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 184

Sehingga hasil akhir adalah, Contoh 7.3.2. Hitung dimana dan S adalah potongan atas setengah bola dan cakram yang terletak pada bidang. Permukaan S berorientasi positif. Solusi Berikut adalah gambar sketsa dari permukaan S, Gambar 7.6. adalah permukaan bola dan adalah dasar / tutup bawah dari potongan atas setengah bola yang berbentuk cakram. Dari gambar diatas, disimpulkan unit vektor normal permukaan bola memiliki komponen z arah positif, sedangkan untuk unit vektor normal dasar permukaan memiliki komponen z arah negatif. Perhitungan Integral dilakukan dua tahap, pertama terhadap Parameterisasi permukaan : Setengah Bola Atas yang berupa bola adalah, Karena permukaan berupa setengah bola bagian atas, maka Langkah berikutnya adalah menentukan. Besaran (magnitude) dari vektor perkalian silang integral nanti akan tercoret sendirinya. tidak perlu dicari, karena dari rumus Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 185

Dari range didapat nilai sine dan cosine keduanya adalah positif, sehingga agar hasil akan memiliki komponen z negatif, sedangkan untuk memenuhi syarat orientasi permukaan tertutup S positif, maka komponen z harus positif, sehingga Karena, Maka, Sehingga, : Tutup dasar permukaan setengah bola atas Permukaan adalah cakram yang terletak pada bidang sehingga persamaan permukaan ini adalah. Maka unit vektor normal adalah, Dibutuhkan nilai negatif, agar memenuhi syarat orientasi positif permukaan S. Sehingga, Dengan memasukkan, Hasil akhir adalah penjumlahan, Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 186

Interpretasi fisis dari integral permukaan adalah dalam aplikasi mekanika fluida. Jika adalah medan vektor kecepatan fluida, maka integral permukaan merepresentasikan volume fluida yang mengalir melalui S per unit waktu (yaitu per detik, per menit atau jam) dengan kata lain debit dari aliran fluida. Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 187

7.4. Teorema Stokes Bila Teorema Green menyatakan hubungan integral garis dengan integral ganda atas suatu daerah. Maka Teorema Stokes menyatakan hubungan antara integral garis dengan integral permukaan. Berikut adalah gambar suatu permukaan S, lintasan C dengan arah panah sebagai orientasi. Gambar 7.7. Mengelilingi ujung dasar permukaan adalah kurva C. Kurva ini dinamakan kurva pembatas ( boundary curve). Orientasi permukaan S akan menentukan orientasi positif kurva C. Untuk mendapatkan orientasi positif kurva C, bayangkan kita berjalan sepanjang kurva. Sementara berjalan, bila kepala kita menunjuk arah sama dengan unit vektor normal dan permukaan ada disebelah kiri, maka kita berjalan dalam arah positif pada kurva C. Teorema Stokes Bila S adalah permukaan rata yang berorientasi dan dibatasi oleh kurva C yang sederhana, tertutup dan rata dan berorientasi positif. Bila adalah medan vektor, maka Contoh 7.4.1. Gunakan teorema Stokes untuk menghitung dimana dan S adalah potongan yang terletak diatas bidang. Orientasi S adalah keatas. Solusi Berikut gambar sketsa permukaan. Gambar 7.8. Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 188

Kurva pembatas (boundary curve) C adalah irisan permukaan dengan bidang dan kurva tersebut adalah 1 = 5 - x 2 y 2 x 2 + y 2 = 4 pada z =1 Jadi kurva pembatas C adalah lingkaran dengan radius 2 yang terletak dibidang. Parameterisasi kurva ini, Dengan menggunakan Teorema Stokes, Sehingga, Contoh 7.4.2. Gunakan Teorema Stokes untuk menghitung dimana dan C adalah segitiga dengan titik ujung, dan dan mempunyai arah rotasi berlawanan dengan jarum jam. Solusi Berikut adalah gambar sketsa permukaan S, kurva pembatas C dan orientasi C. Orientasi permukaan adalah keatas. Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 189

Gambar 7.9. Orientasi kurva menentukan orientasi permukaan dan sebaliknya. Persamaan bidang adalah, Dengan menggunakan Teorema Stokes, didapat Gradient f mempunyai arah keatas, jadi arah untuk unit vektor normal sudah cocok. Berikut gambar sketsa, D daerah terletak di bidang xy, Gambar 7.10. Persamaan sisi miring didapat dengan memasukkan kedalam persamaan bidang. Sehingga ketidaksamaan (range) yang men definisikan D adalah, Sehingga dengan memasukkan z = 1 x y, didapat Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 190

Hasil akhir, Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 191

7.5. Teorema Divergence Bila E adalah wilayah benda pejal sederhana dan S adalah permukaan pembatas (boundary surface) dari E berorientasi positif. adalah medan vektor dengan komponen vektor yang memiliki turunan parsial pertama yang kontinu, maka Teorema Divergence menyatakan hubungan integral permukaan dengan integral lipat tiga. Contoh 7.5.1. Gunakan teorema divergence untuk menghitung dimana dan permukaan pembatas terdiri dari 3 permukaan,, disebelah atas,, pada sisi dan permukaan dasar. Solusi Berikut gambar sketsa permukaan. Gambar 7.11. Dari bentuk benda diatas, maka paling tepat digunakan koordinat silendris, sehingga batas jangkauan (range) adalah, Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 192

Rudy Wawolumaja- Universitas Kristen Maranatha Halaman 193