ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH PDAM TIRTA MEULABOH MELALUI KAJIAN PARAMETER KEANDALAN, KERAWANAN DAN KELENTINGAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ)

III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Pengumpulan Data 3.3 Pengolahan dan Analisis Data Analisis catch per unit effort

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

PERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013,

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

Gambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

MODEL PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BANGLI

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galatia Ballangan)

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

PERENCANAAN ULANG SISTEM DRAINASE BANDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG, DALAM PENGEMBANGANNYA DARI STATUS MILITER MENUJU KOMERSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

IV METODE PENELITIAN

DAMPAK KERUSAKAN EKOSISTEM HUTAN BAKAU (MANGROVE) TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT PANTAI DI KECAMATAN SECANGGANG, KABUPATEN LANGKAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kontrol Optimal pada Model Economic Order Quantity dengan Inisiatif Tim Penjualan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab IV Pengembangan Model

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN

Abstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih.

JIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN BARANG (STUDI KASUS KOPEGTEL MOJOKERTO)

Analisis Model dan Contoh Numerik

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PERSEDIAAN KOMPONEN PADA MESIN CETAK BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN DI PT KARYA KITA

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Transkripsi:

ISSN 2302-0253 10 Pages pp. 77-86 ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH PDAM TIRTA MEULABOH MELALUI KAJIAN PARAMETER KEANDALAN, KERAWANAN DAN KELENTINGAN Cu Suciaina Silvia 1, Masimin 2, Azmeri 3 1) Magiser Teknik Sipil Program Banda Aceh 2,3) Fakulas Teknik Universias Syiah Kuala coesilvia@gmail.com Absrac: Fresh waer is a basic human need, hence, uilizaion of waer needs was no limied. PDAM Tira Meulaboh as local governmen waer managemen company has no been able o mee he needs of fresh waer for he communiy, where he level of service ha is produced is no running properly and opimally. Therefore, i is necessary o conduc a sudy relaed o he performance of he fresh waer disribuion service sysem, which he sudy aims o see he real condiion of he waer disribuion nework performance and problems of waer loss ha occurs in PDAM Tira Meulaboh. The mehod ha applied in his research is survey and quaniaive mehods which is suppored by he primary daa and secondary daa. Based on he resul of analysis on performance of he fresh waer disribuion nework o he use of discharge during he year 2013, from he 99 samples of exising cusomers in Johan Pahlawan found such cusomers who experienced inciden of failure/lack of a oal of 41 samples. These failures is caused by he disribuion nework condiions ha were no good, he exisence of illegal splicing which caused high waer loss, and he influence of he pump which is used by he communiy around he sudy area ha resuled in considerable pressure loss, so ha he minimum discharge of 23,4 m3/monh is no up o cusomers. The performance of nework sysem will be said o saisfy if i me he minimum reliabiliy level of 80%. The resul of analysis on he performance of waer disribuion nework sysem showed only 58,59% reliabiliy rae wih he lengh of he sysem is a faul condiions for 4,65 monhs, he average frequency of occurrence of failure as much as 2 imes, and he average occurrence of a defici of 12,55 %, hen he nework performance sysem is said o be no saisfacory. Keywords: Performance of disribuion nework, Waer Loss, Non Revenued Waer Absrak: Air bersih merupakan kebuuhan mendasar bagi manusia oleh karena iu pemanfaaan kebuuhan air pun idak erbaas. PDAM Tira Meulaboh sebagai perusahaan daerah pengelola air bersih belum mampu memenuhi kebuuhan air bersih bagi masyaraka, dimana ingka pelayanan yang dihasilkan belum berjalan dengan baik dan opimal. Unuk iu perlu dilakukan sudi erkai dengan kinerja sisem pelayanan disribusi air bersih, dimana sudi ini berujuan unuk meliha kondisi nyaa dari kinerja jaringan disribusi air bersih dan permasalahan kehilangan air yang erjadi pada PDAM Tira Meulaboh. Meode yang digunakan pada peneliian ini adalah meode survei dan kuaniaif yang didukung oleh daa primer dan daa sekunder. Berdasarkan hasil analisis pada kinerja jaringan disribusi air bersih erhadap pemakaian debi selama ahun 2013, dari 99 sampel pelanggan yang ada di Kecamaan Johan Pahlawan didapai pelanggan yang mengalami kejadian gagal/kurang sebanyak 41 sampel. Kegagalan ini disebabkan oleh kondisi jaringan disribusi yang idak baik, adanya penyambungan ilegal yang menyebabkan ingginya kehilangan air, dan pengaruh pompa yang digunakan oleh masyaraka disekiar wilayah sudi mengakibakan erjadinya kehilangan ekanan yang cukup besar, sehingga debi minimal 23,4 m 3 /bulan idak sampai kepada pelanggan. Sisem kinerja jaringan akan dikaakan memuaskan jika ingka keandalan minimumnya erpenuhi sebesar 80%. Hasil analisis erhadap kinerja sisem jaringan disribusi air bersih menunjukkan ingka keandalan hanya 58,59% dengan lamanya sisem berada pada kondisi gagal selama 4,65 bulan, raa-raa frekuensi erjadinya kegagalan sebanyak 2 kali, dan raa-raa erjadinya defisi sebesar 12,55%, maka sisem kinerja jaringan dikaakan belum memuaskan. Kaa Kunci : Kinerja jaringan disribusi, Kehilangan Air, Non Revenued Waer 77 - Volume 4, No. 3, Agusus 2015

PENDAHULUAN Kebuuhan air bersih akan meningka seiring dengan adanya perambahan penduduk. Penanganan akan pemenuhan kebuuhan air bersih dapa dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada. Dengan sisem pengolahan dan sisem jaringan perpipaan yang ada, PDAM Tira Meulaboh sebagai perusahaan daerah pengelola air bersih seharusnya mampu unuk memenuhi kebuuhan air bersih bagi masyaraka. Peneliian ini difokuskan hanya pada wilayah koa Meulaboh yaiu Kecamaan Johan Pahlawan yang memiliki luas kecamaan 44,91 km², karena ingka pelayanan jaringan disribusi air bersih yang dihasilkan oleh PDAM Tira Meulaboh erhadap pelanggan di wilayah Kecamaan Johan Pahlawan belum berjalan dengan baik dan opimal (Syahpura, 2005). Belum baik dan belum opimalnya ingka pelayanan yang diberikan oleh PDAM Tira Meulaboh sanga dipengaruhi oleh beberapa fakor seperi perumbuhan penduduk, karakerisik masyaraka, ingka ekonomi dan saus sosial masyaraka yang beragam, perilaku aau pola penggunaan air oleh masyaraka. Berdasarkan fakor ersebu di aas, maka perlu dilakukan sudi menyangku kinerja sisem pelayanan disribusi air bersih. Sudi ini dilakukan agar didapakan kondisi nyaa erkai kondisi dari penyediaan air bersih pada wilayah layanan PDAM Tira Meulaboh. Dari hasil kajian sera analisa dari peneliian ini naninya diharapkan dapa memberi masukan erhadap sisem pelayanan pemenuhan kebuuhan air bersih dan menjadi konribusi bagi PDAM Tira Meulaboh erhadap peningkaan pelayanannya bagi pelanggan. KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Pengoperasian Jaringan Air Bersih Indikaor kinerja jaringan harus dapa memberikan indikasi seberapa besar inensias kegagalan dan berapa lama kegagalan iu erjadi, sehingga kinerja jaringan air bersih dapa dikeahui. Parameer kinerja ersebu melipui keandalan (reliabiliy), keleningan (resiliency), sera kerawanan (vulnerabiliy) (Resu, 2003). Unuk menganalisa kinerja sisem jaringan disribusi air bersih, menggunakan sampel pelanggan yang pengambilan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin (Idris, 2012). N n 1 Nxe (1) n = Jumlah sampel; N = Ukuran populasi; E = Nilai kriis (biasa digunakan 10%) Keandalan (reliabiliy) Parameer keandalan menunjukkan kemampuan dari suau jaringan pipa unuk memenuhi kebuuhan pelanggan. Secara maemais, keandalan dapa didefinisikan dimana nilai variable Z. Z unukr D 1 0 unu R D 2 (2) Volume 4, No. 3, Agusus 2015-78

Z = Indikaor unuk menghiung kejadian, dimana R D; R = Besarnya debi layanan pipa pada periode waku erenu (m3/bulan); D = Kebuuhan air pada periode waku (). Dalam hal ini kebuuhan airnya merupakan debi keluaran minimum yang seharusnya sampai kepada pelanggan. Perhiungan baas normal kebuuhan air/pelanggan/bulan dengan anggapan jumlah penduduk sau pelanggan erdiri dari 6 orang per KK dan kebuuhan air iap orang per hari 130 lier/orang/hari, maka kebuuhan pelanggan seiap bulannya adalah 23,4 m3/pelanggan /bulan (BPPDU, 2006). Kerawanan (vulnerabiliy) Jika erjadi kegagalan, maka kinerja kerawanan menujukkan seberapa besar suau kegagalan iu erjadi. Dalam mengukur ingka kerawanan (vulnerabiliy), dapa digunakan variabel kekurangan (defici). DEF DR jika R D 0 jika R D (3) DEF = Kekurangan (defici) pada periode (m3/bulan) Kinerja kerawanan dapa didefinisikan dengan beberapa pengerian, seperi: Nilai maksimum defici, Nilai maksimum deficiraio dan Nilai maksimum defici-raio. Keleningan (resiliency) Kinerja keleningan (resiliency) adalah unuk mengukur kemampuan jaringan pipa dari keadaan gagal agar dapa kembali ke keadaan idak gagal aau ke keadaan memuaskan (saisfacory). Semakin cepa jaringan pipa dapa kembali ke keadaan memuaskan, maka konsekuensi akiba kegagalan ersebu akan semakin kecil, sehingga perlu dikeahui kapan jaringan pipa mengalami masa ransisi dari keadaan gagal ke keadaan memuaskan aaupun sebaliknya, dimana dalam jangka panjang, masa ransisi jaringan pipa dari keadaan gagal ke keadaan memuaskan akan sama dengan masa ransisi dari keadaan memuaskan ke keadaan gagal. unuk menghiung masa ransisi dari keadaan gagal ke keadaan memuaskan dapa digunakan persamaan di bawah ini, dimana menggunakan variable W. W 1 unukr 1D 1 0 oherwise dan R D (4) W = Masa ransisi jaringan pipa dari keadaan gagal ke keadaan memuaskan ; R -1 = Debi layanan jaringan pipa pada periode -1 (m3/bulan); D -1 = Kebuuhan air minimum yang diharapkan pada periode -1 (m3/bulan); Oherwise = keadaan dimana kondisi (R -1 < D -1 dan R D) idak dipenuhi 79 - Volume 4, No. 3, Agusus 2015

Jumlah raa-raa jangka panjang erjadinya masa ransisi ini dapa diliha pada persamaan di bawah ini: ρ (5) = Probabilias aau reraa frekwensi masa ransisi jaringan pipa dari keadaan gagal ke keadaan memuaskan pada bulan sekarang; n = lamanya waku pengoperasian Lamanya jaringan pipa berada dalam keadaan gagal secara beruruan dapa diperlihakan pada persamaan di bawah ini: (6) Tgagal = Jangka waku raa-raa jaringan pipa berada dalam keadaan gagal secara beruruan (bulan). Dalam jangka panjang, waku raa-raa jaringan pipa berada dalam keadaan gagal secara beruruan adalah: (7) E[Tgagal] = Jangka waku raa-raa jaringan pipa berada dalam keadaan beruruan dalam jangka panjang (bulan); E lim T gagal n i n n 1 n 1 n. 1 (1 Z ) W E T 1 gagal W = Operaor expeced ; gagal secara 1-α = Kinerja jaringan pipa berada dalam keadaan gagal dalam jangka panjang. Kinerja keleningan dapa diliha pada persamaan di bawah ini: 1 E T gagal 1 (8) = Kinerja keleningan. METODE PENELITIAN Lokasi, waku dan jenis peneliian Lokasi peneliian ini dibaasi dan dilakukan hanya pada wilayah layanan Kecamaan Johan Pahlawan Kabupaen Aceh Bara uni WTP Lapang dengan luas wilayah 44,91 km 2, dikarenakan zona layanan Kecamaan Johan Pahlawan memiliki jumlah pelanggan yang lebih besar dibandingkan dengan zona layanan Meureubo dan Kaway XVI. Meode pengumpulan daa Meode pengumpulan daa melipui sumber daa dan jenis daa yang digunakan. Sumber dan jenis daa yang digunakan adalah daa sekunder yang diperoleh dari PDAM Tira Meulaboh. Jumlah sampel pelanggan yang didapa menggunakan rumus Slovin sebanyak 99 sampel pelanggan. 5522 n 1 5522x(0,1 99 Pelanggan 2 98,2 ) Volume 4, No. 3, Agusus 2015-80

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis kinerja jaringan disribusi air bersih Analisis erhadap ingka layanan air bersih kepada pelanggan dilakukan berdasarkan debi aliran yang sampai kepada 99 sampel pelanggan, dengan asumsi dasar bahwa air yang ercaa pada kemampuan layanan jaringan air bersih. Dengan anggapan bahwa jumlah penduduk dalam sau pelanggan erdiri aas 6 orang meeran air pelanggan merupakan dan jumlah kebuuhan air unuk iap orang per harinya adalah 130 lier/orang/hari aau 23,4 m 3 /bulan. Dari hasil analisis ersebu menunjukkan bahwa dari 99 sampel pelanggan, yang mengalami kejadian gagal/kurang sebanyak 41 sampel, dimana mendapakan debi air kurang dari kebuuhan minimal yang harus erpenuhi sebesar 23,4 m 3 /bulan. Tabel 1. Daa Jumlah Pelanggan Per Zona Layanan 81 - Volume 4, No. 3, Agusus 2015

Sumber: PDAM Tira Meulaboh Volume 4, No. 3, Agusus 2015-82

Unuk hasil analisis ingka layanan dan ingka kegagalan dari pelayanan jaringan air bersih Kecamaan Johan Pahlawan Kabupaen Aceh Bara ahun 2013 dapa diliha pada abel di bawah ini. Tabel 2. Hasil Analisis Tingka Layanan dan Tingka Kegagalan 83 - Volume 4, No. 3, Agusus 2015

Sumber: Perhiungan Hasil dari analisis kinerja jaringan disribusi air bersih yang melipui keandalan, keleningan dan kerawanan pada wilayah sudi zona layanan Kecamaan Johan Pahlawan dapa diliha pada Tabel di bawah ini. Tabel 3. Hasil Analisis Kinerja Jaringan Disribusi Air Bersih Sumber: Perhiungan Volume 4, No. 3, Agusus 2015-84

Berdasarkan Tabel ersebu menunjukkan bahwa didapakan debi andalan sebesar 58,59% dengan kejadian kekurangannya sebesar 41,41%. Analisis ingka kerawanan didapakan nilai nilai defisi reraa sebesar 2,94 m 3 /bulan, dimana nilai defisi maksimumnya adalah 5,07 m 3 /bulan dengan rasio defisi maksimumnya sebesar 21,65%. Sedangkan unuk nilai defisi minimumnya adalah sebesar 1,23 m 3 /bulan dengan rasio defisi minimumnya sebesar 5,27%. Dengan nilai analisis ingka kerawanan ersebu, maka secara raa-raa erjadi defisi/kekurangan air erhadap 99 sampel pelanggan yang ada di zona Kecamaan Johan Pahlawan adalah sebesar 12,55%. Jika meliha kepada analisa ersebu, maka secara keseluruhan kinerja keleningan berdasarkan hasil ersebu, maka secara keseluruhan lamanya reraa sisem mengalami defisi sekiar 4,65 bulan dengan frekuensi erjadinya kegagalan secara reraa sebanyak 2 kali. Dengan ingka keandalan dari kinerja jaringan disribusi air bersih oleh PDAM Tira Meulaboh hanya sebesar 58,59%, dan dengan lamanya sisem berada pada kondisi gagal selama 4,65 bulan, maka sisem kinerja jaringan disribusi air bersih pada zona layanan Kecamaan Johan Pahlawan dikaakan belum memuaskan. Sisem kinerja jaringan akan dikaakan memuaskan jika ingka keandalan minimumnya erpenuhi sebesar 80%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis erhadap kinerja sisem jaringan disribusi air bersih, disimpulkan: 1. Tingka keandalan sebesar 58,59% dengan kejadian kekurangannya sebesar 41,41%. dimana debi minimum reraa bulanannya kurang dari nilai baas normal sebesar 23,4 m 3 /bulan. 2. Tingka kerawanan didapakan nilai defisi reraa sebesar 2,94 m 3 /bulan, dimana nilai defisi maksimumnya adalah 5,07 m 3 /bulan dengan rasio defisi maksimumnya sebesar 21,65%. Unuk nilai defisi minimumnya adalah sebesar 1,23 m 3 /bulan dengan rasio defisi minimumnya sebesar 5,27%. Dengan nilai analisis ingka kerawanan ersebu,maka secara raa-raa erjadi defisi/kekurangan air erhadap 99 sampel pelanggan yang ada di zona Kecamaan Johan Pahlawan adalah sebesar 12,55%. 3. Tingka keleningan, secara keseluruhan lamanya reraa sisem mengalami defisi/kekurangan air adalah sekiar 4,65 bulan dengan frekuensi erjadinya kegagalan secara reraa adalah sebanyak 2 kali. Ini berari bahwa seiap erjadinya kegagalan, maka sisem akan erus berada dalam kondisi gagal sekiar 2,33 bulan. Sehingga indeks keleningan sisem aau kemampuan sisem unuk kembali pada kondisi normal adalah 0,43. 85 - Volume 4, No. 3, Agusus 2015

Saran 1. PDAM harus melakukan kajian dan perencanaan ulang erhadap kondisi jaringan disribusi air bersih saa ini. 2. Melakukan upaya pengendalian NRW dengan meode Sep Tes dan Sounding unuk mencari iik-iik kebocoran, agar pihak PDAM dapa dengan segera melakukan perbaikan pada jaringan-jaringan yang mengalami kebocoran secara berkala. DAFTAR PUSTAKA Badan peneliian dan Pengembangan Deparemen PU 2006, Pedoman /Peunjuk Teknik dan Manual, Bagian: 6 Volume VI Peunjuk Teknik Air Minum Perkoaan, Deparemen PU, Jakara. Idris, F., 2012, Analisa Kinerja Jaringan Disribusi Air Bersih Di Perumnas Lingke Kecamaan Syiah Kuala Koa Banda Aceh, Magiser Teknik Sipil Universias Syiah Kuala, Banda Aceh. Resu, A., 2003, Analisa Pelayanan Air Bersih PDAM di Kampung Pesaen Kelurahan Rejomulyo Semarang, Jurnal Tesis, Program Syahpura, B., 2005, Pengaruh Penambahan Debi Kebuuhan Pada Zona Layanan Air Bersih Di PDAM Tira Meulaboh, Fakulas Teknik Jurusan Teknik Lingkungan Universias Islam Sulan Agung, Semarang. Volume 4, No. 3, Agusus 2015-86