PERBANDINGAN APLIKASI CPM, PDM, DAN TEKNIK BAR CHART- KURVA S PADA OPTIMALISASI PENJADWALAN PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab III Analisis Rantai Markov

Catatan Kuliah 12 Memahami dan Menganalisa Optimisasi dengan Kendala Ketidaksamaan

PERANCANGAN JARINGAN AKSES KABEL (DTG3E3)

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 PERHITUNGAN NUMERIK

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI MASALAH PENUGASAN. Siti Maslihah

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

PENERAPAN PROGRAM LINIER KABUR DALAM ANALISIS SENSITIVITAS PROGRAM LINIER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

MENCERMATI BERBAGAI JENIS PERMASALAHAN DALAM PROGRAM LINIER KABUR. Mohammad Asikin Jurusan Matematika FMIPA UNNES. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN METODE PREDIKSI PENYELESAIAN PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT DAN EARNED SCHEDULE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

Kata kunci : daya, bahan bakar, optimasi, ekonomis. pembangkitan yang maksimal dengan biaya pengoperasian unit pembangkit yang minimal.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGURUTAN DATA. A. Tujuan

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 1, 23-32, April 2001, ISSN :

untuk mencapai durasi 30 bulan banyak aktivitas yang harus dijalankan dengan

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

BAB VI MODEL-MODEL DETERMINISTIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

(1.1) maka matriks pembayaran tersebut dikatakan mempunyai titik pelana pada (r,s) dan elemen a

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sifat-sifat Operasi Perkalian Modular pada Graf Fuzzy

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 59-70, Agustus 2003, ISSN :

DISTRIBUSI FREKUENSI

Transkripsi:

uletn Ilmah Math. Stat. dan Terapannya (master) Volume 01, No. 1 (2012), hal 15 22. PERNDINGN PLIKSI PM, PDM, DN TEKNIK R HRT- KURV S PD OPTIMLISSI PENJDWLN PROYEK Wahyu man, Helm, en Irawan INTISRI Jurnal n membahas perbandngan aplkas PM, PDM, teknk bar chart-kurva S pada optmalsas penadwalan proyek pembangunan gedung kantor ala Penyuluhan Pertanan, Perkanan, dan Kehutanan (P3K) yang berlokas d kecamatan Lumar d Kabupaten engkayang. Tuuannya adalah menganalss lntasan krts dan nla optmal pada manaemen proyek tersebut. Untuk menganalssnya dgunakan ketga metode tad dan dcar metode mana yang palng optmal penggunaanya. Peneltan n dlakukan dengan mengambl data tme schedule dan rencana anggaran baya yang dperoleh dar v Lumar gro Mandr yang menangan rencana penadwalan proyek pembangunan gedung kantor P3K pada bulan Jul 2010. Dar data tersebut dapat dhtung lntasan krts dan nla optmum dengan membuat tahap-tahap penyelesaannya yatu 1) menyusun daftar rencana kegatan pelaksanaan pembangunan proyek, 2) menyusun network, 3) menyusun ke dalam model matematka, 4) menentukan perhtungan mau dan perhtungan mundur, serta perhtungan kelonggaran waktu, 5) menentukan lntasan krts dan nla optmum. Hasl perhtungan dar manaemen proyek tersebut dengan menggunakan PM dan teknk bar chart-kurva S mendapatkan lntasan krts 10 mnggu dengan baya Rp.328.415.302,09. Dengan menggunakan PDM lntasan krts yang ddapat 8,5 mnggu dengan baya Rp.314.742.302,09. Hasl penghtungan v Lumar gro Mandr yatu lntasan krts sektar 12 mnggu dengan baya Rp. 347.557.000,00. Dengan demkan hasl dengan menggunakan PDM lebh menguntungkan dbandngkan dengan PM dan teknk bar chart-kurva S. Hal n dapat dketahu dar penghematan waktu 24 har dan penghematan baya sebesar Rp.32.814.697,91. Kata Kunc: PM, PDM, bar chart, kurva S, lntasan krts. PENDHULUN Serng dengan pesatnya perkembangan lmu pengetahuan dan teknolog membuat peranan matematka menad sangat pentng artnya. Matematka dapat dka dan dkembangkan melalu suatu peneltan operasonal atau basa dkenal dengan Rset operas (Operaton Research). Rset operas dgunakan untuk memecahkan masalah optmas. Rset operas dapat dartkan sebaga proses pengamblan keputusan yang optmal dalam penyusunan model dar sstem-sstem, bak determnstk maupun probablstk yang berasal dar kehdupan nyata [1]. Salah satu model dar Rset operas adalah program lnear. Dalam program lnear dkenal teor yang membahas persoalan dan pemecahan masalah manaemen proyek yang menyangkut masalah perencanaan, penadwalan dan pengendalan proyek yatu teor analss arngan (network). Dalam menganalss data dan merencanakan kegatan suatu proyek, tentunya keterlambatan adalah konds yang tdak dkehendak, karena akan merugkan antara phak kontraktor dan pemlk proyek, bak dalam seg waktu, baya maupun tenaga. Oleh karena tu pada pekeraan suatu proyek, perlu adanya penanganan manaemen penadwalan kera yang bak, agar dtangan dengan perhtungan yang cermat dan telt supaya dapat menghemat waktu dan baya proyek. Terdapat beberapa metode yang umum dgunakan untuk mengatas masalah penadwalan proyek, metode tersebut dantaranya rtcal Path Method (PM), Precedence Dagram Method (PDM), dan teknk bar chart-kurva S. Permasalahan yang dtelt adalah bagamana mencar dan menganalss lntasan krts dan nla optmum pada penadwalan proyek dengan menggunakan PM, PDM, dan teknk bar chart kurva S, dan bagamana perbandngan hasl perhtungan waktu dan baya proyek yang penuls haslkan dengan ketga teknk tersebut dengan hasl perhtungan yang dgunakan oleh kontraktor. 15

16 W. MNI, HELMI, DN. IRWN atasan masalah pada peneltan n adalah tentang pengoptmalan waktu dan baya proyek pembangunan gedung kantor ala Penyuluhan Pertanan, Perkanan, dan Kehutanan (P3K) yang berlokas d kecamatan Lumar d Kabupaten engkayang pada tahun anggaran 2010 dengan menggunakan teknk PM, PDM, dan penggabungan teknk bar chart - kurva S. Tuuan peneltan n adalah mencar dan menganalss lntasan krts dengan menggunakan teknk PM, PDM, dan penggabungan teknk bar chart kurva S pada penadwalan proyek pembangunan gedung kantor ala Penyuluhan Pertanan, Perkanan, dan Kehutanan (P3K) yang berlokas d kecamatan Lumar d Kabupaten engkayang, dan menganalss perbandngan hasl perhtungan waktu dan baya proyek yang penuls haslkan dengan teknk PM, PDM, bar chart - kurva S, dengan hasl perhtungan yang dgunakan oleh kontraktor. Metodolog peneltan n adalah analss data dengan menggunakan PM, PDM, dan teknk bar chart-kurva S yatu sebaga berkut: 1. rtcal Path Method (PM) PM (rtcal Path Method) dgambarkan sebaga kegatan pada anak panah (actvty on arrow - O). Pada O kegatan dgambarkan sebaga anak panah yang menghubungkan dua lngkaran yang mewakl dua perstwa/keadan, sehngga pada PM terdapat dummy yang merupakan aktftas semu atau aktftas khayal yatu aktvtas tanpa memerlukan waktu, baya atau fasltas. Pada PM ekor anak panah merupakan awal dan uungnya merupakan akhr kegatan. ontoh 1: Kegatan Kurun Waktu (D) Perstwa (node/event) terdahulu Gambar 1 Kegatan pada anak panah [2] Perstwa (node/event) berkutnya dapun logka ketergantungan kegatan-kegatan dalam PM dapat dnyatakan sebaga berkut [2]: Gambar 2 Kegatan pendahulu kegatan, kegatan pendahulu kegatan Gambar 3 Kegatan dan pendahulu kegatan Gambar 4 Kegatan dan merupakan pendahulu kegatan dan D D dummy D Gambar 5 Kegatan pendahulu kegatan dan

Perbandngan plkas PM, PDM, dan Teknk ar hart-kurva S pada... 17 1 2 Gambar 6 Gambar yang salah bla kegatan,, dan mula dan selesa pada keadan yang sama Untuk membedakan ketga kegatan tu, maka masng-masng harus dgambarkan dummy sepert pada gambar 7. Gambar 7 Kegatan,, dan mula dan selesa pada keadan yang sama Pada metode PM dkenal apa yg dsebut sebaga alur/lntasan krts. Sebuah lntasan krts adalah ranta kegatan-kegatan krts yang menghubungkan keadan awal dan keadan akhr dar suatu proyek. Lntasan krts dapat mengdentfkaskan semua kegatan-kegatan krts dar proyek tersebut [2]. Lntasan krts n yang nantnya dgunakan untuk menentukan waktu penyelesaan proyek. Untuk menentukan lntasan krts pada PM dperlukan langkah-langkah sebaga berkut. 1. Perhtungan Mau (forward pass), yang ddefnskan. max D, untuk semua kegatan Keterangan: = waktu awal tercepat (erlest start tme) untuk semua kegatan yang berasal dar keadan. D = duras kegatan dar keadan ke. Untuk awal selalu bernla 0. 2. Perhtungan Mundur (backward pass) L mn L D, untuk semua kegatan, yang ddefnskan. Keterangan : L = waktu penyelesaan terakhr (latest completon tme) untuk semua kegatan yang datang ke keadan. Jka n =keadan akhr maka n L. n Sebuah kegatan, berada d lntasan krts apabla kegatan tersebut memenuh ketga konds berkut: L L L L D Ketga konds n menyatakan bahwa tdak ada waktu senggang atau waktu mengambang antara awal tercepat penyelesaan dan awal terakhr penyelesaan dar kegatan krts yang bersangkutan [2]. 3. Perhtungan Waktu Mengambang (float atau slack) Float dapat memberkan seumlah kelonggaran waktu dan elaststas pada sebuah arngan kera, n dapat dpaka pada waktu penggunaan arngan kera dalam prakteknya dan memungknkan untuk dgunakan pada waktu mengerakan penentuan umlah materal, peralatan dan tenaga kera. Float n terbag atas dua ens yatu total float dan free float.total float (TF) merupakan waktu mengambang total. Perhtungan total float dapat dcar dengan rumus: TF L D L E LS, yang ddefnskan., untuk semua kegatan Keterangan: LS 1 2 2 4 atau 1 3 dummy dummy 3 L D adalah saat awal terlambat (latest start tme). 4

18 W. MNI, HELMI, DN. IRWN E D adalah saat penyelesaan tercepat (earlest completon tme) untuk semua kegatan,. Free float (FF) merupakan waktu mengambang bebas. Perhtungan free float dapat dcar dengan rumus: FF D, yang ddefnskan [3]., untuk semua kegatan 2. Precedence Dagram Method (PDM) PDM merupakan arngan kera yang termasuk dalam klasfkas ON (actvty on node). Pada klasfkas ON, kegatan dapat dlaksanakan walaupun kegatan pendahulu belum selesa. Kegatan dtuls dalam kotak / lngkaran dan anak panah hanya menelaskan hubungan ketergantungan dantara kegatan-kegatan. Dengan demkan dummy pada PDM tdak dperlukan [3]. ontoh 2: Kegatan Gars penghubung Gambar 8 Kegatan pada kotak Kegatan Penggambaran ON pada prnspnya sama dengan O. erkut adalah beberapa contoh penggambaran arngan dar O ke ON. Tabel 1 Perbedaan network PM dan PDM PM (O) PDM (ON) Sumber: nalss Data ON/PDM mempunya hubungan logs ketergantungan yang bervaras. Hubungan antara dua kegatan dalam PDM ada 4 macam hubungan yang bervaras yatu [4]: FF yatu hubungan yang menunukkan bahwa selesanya (fnsh) kegatan 1. Fnsh to fnsh berkutnya (successor) tergantung pada selesanya (fnsh) kegatan sebelumnya (predecessor). 2. Fnsh to start FS yatu hubungan yang menunukkan bahwa mulanya kegatan berkutnya tergantung pada selesanya kegatan sebelumnya. D dummy E 3. Start to start SS yatu hubungan yang menunukkan bahwa mulanya kegatan berkutnya tergantung pada mulanya kegatan sebelumnya 4. Start to fnsh SF yatu hubungan yang menunukkan bahwa selesanya kegatan berkutnya tergantung pada mulanya kegatan sebelumnya Notas yang dgunakan dalam perhtungan pada PDM adalah sebaga berkut: = Waktu mula palng awal suatu kegatan (Earlest Start Tme). EF = Waktu selesa palng awal suatu kegatan (Earlest Fnsh Tme). la hanya ada satu kegatan terdahulu, maka EF suatu kegatan terdahulu adalah kegatan berkutnya. D E

Perbandngan plkas PM, PDM, dan Teknk ar hart-kurva S pada... 19 LS = Waktu palng akhr kegatan boleh mula (Latest llowable Start Tme), yatu waktu palng akhr kegatan boleh dmula tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan. LF = Waktu palng akhr kegatan boleh selesa (Latest llowable Fnsh Tme). Perhtungan dalam PDM uga berdasarkan pada: 1. Perhtungan mau (Forward Pass) Karena ada 4 hubungan logs ketergantungan, maka untuk mencar dan EF berlaku: 1. Hubungan kegatan fnsh to fnsh 3. Hubungan kegatan start to start EF EF FF SS EF D 2. Hubungan kegatan fnsh to start EF FS EF D EF D Jka pada perhtungan mau ada lebh dar satu kegatan predecessor yang hubungan ketergantungan (konstran) berlanan (FF, FS, SS, SF) maka d ambl dan EF yang maksmum. 2. Perhtungan mundur (ackward Pass) Karena ada 4 hubungan logs ketergantungan, maka untuk mencar LS dan LF berlaku: 1. Hubungan kegatan fnsh to fnsh 3. Hubungan kegatan start to start LF LF FF LS LS SS LS LF D 2. Hubungan kegatan fnsh to start LF LS FS LS LF D Jka pada perhtungan ke belakang ada lebh kegatan successor yang hubungan ketergantungan (konstran) berlanan, maka LS dan LF dambl yang mnmum.suatu kegatan dkatakan krts d dalam PDM ka: a) waktu mula palng awal dan palng akhr sama LS b) waktu selesa palng awal dan akhr harus sama EF LF kurun waktu kegatan adalah sama dengan perbedaan waktu selesa palng akhr dengan waktu c) mula palng awal LF D EF D d) total float 0 LF LS 3. Teknk ar hart Kurva S ar chart atau bagan balok adalah sekumpulan daftar kegatan yang dsusun dalam kolom arah vertkal, dan skala waktu dsusun dalam kolom arah horzontal. Saat mula dan akhr dar sebuah kegatan dapat terlhat dengan elas sedangkan duras kegatan dgambarkan oleh panangnya dagram batang [3]. ontoh 3: 4. Hubungan kegatan start to fnsh EF SF LF LS D 4. Hubungan kegatan start to fnsh LS LF SF LF LS D Gambar 9 ar chart penadwalan proyek

2,40 8,95 18,13 28,71 47,22 56,06 69,53 84,95 96,04 100,00 20 W. MNI, HELMI, DN. IRWN Kurva S secara grafs adalah penggambaran kemauan kegatan (bobot %) kumulatf pada sumbu vertkal atau sumbu Y terhadap waktu pada sumbu horsontal atau sumbu X. Kemauan kegatan basanya dukur terhadap umlah uang yang telah dkeluarkan oleh proyek. Perbandngan kurva S rencana dengan kurva pelaksanaan memungknkan dapat dketahunya kemauan pelaksanaan proyek apakah sesua, lambat, ataupun lebh dar yang drencanakan [6]. ontoh 4: 150,00 100,00 kurva s 50,00 0,00 kurva s Keterangan: Sumbu horzontal = waktu Sumbu vertkal = bobot (%) Gambar 10 Kurva S Pada kurva S bobot kegatan adalah nla persentase proyek dmana penggunaannya dpaka untuk mengetahu kemauan proyek tersebut. Dbawah n adalah rumus untuk mencar bobot kegatan. obot kegatan= baya kegatan : baya total kegatan x 100% HSIL DN PEMHSN Hasl penadwalan proyek pembangunan gedung kantor ala Penyuluhan Pertanan, Perkanan, dan Kehutanan (P3K) yang berlokas d kecamatan Lumar d Kabupaten engkayang yang dlakukan oleh v Lumar gro Mandr memerlukan waktu 12 mnggu atau sektar 84 har yang dmula tanggal22 Jul dan selesa pada tanggal 13 Oktober 2010. aya total proyek tersebut adalah Rp. 347.557.000,00. Hasl analss dengan menggunakan metode PM dan bar chart-kurva S pada proyek n, lntasan krts atau waktu penyelesaan proyek yang ddapat adalah 10 mnggu atau sektar 70 har. Sedangkan dengan metode PDM, lntasan krts atau waktu penyelesaan proyek tersebut adalah 8,5 mnggu atau sektar 60 har. Jka dbandngkan antara hasl perhtungan yang dlakukan oleh v Lumar gro Mandr dengan perhtungan menggunakan metode PM, PDM, bar chart-kurva S, maka dperoleh hasl yang lebh menguntungkan dengan menggunakan metode PDM. Hal n akan memberkan keuntungan dar seg waktu penyelesaan proyek akan lebh cepat beberapa mnggu, akbatnya total baya dapat d hemat. Penghematan yang nampak dar tenaga kera yatu baya pada tenaga kera yang dbayarkan. Dengan tenaga kera rata-rata 50 orang dengan berbaga ens spesalsas pekeraan beserta upah per harnya dapat dlhat pada lampran 16. Maka baya yang dapat dkurang dar upah tenaga kera dkarenakan berkurangnya waktu penyelesaan proyek dantaranya yatu 10 pekera dengan upah Rp. 77.000,00 per orang/har, seorang mandor dengan upah Rp. 88.000,00 per orang/har, seorang masns dengan upah Rp. 88.000,00 per orang/har, seorang penaga ap dengan upah Rp. 99.000,00 per orang/har, dan 2 orang penaga malam dengan upah Rp. 99.000,00 per orang/har. Maka total baya yang dkeluarkan dalam proyek pembangunan gedung kantor ala Penyuluhan Pertanan, Perkanan, dan Kehutanan (P3K) yang berlokas d kecamatan Lumar d Kabupaten engkayang dengan metode PM dan bar chart-kurva S adalah sebaga berkut.

Perbandngan plkas PM, PDM, dan Teknk ar hart-kurva S pada... 21 a. aya pembangunan adalah Rp. 315.961.365,54 (tdak termasuk PPN 10%) b. Dengan metode PM dan bar chart-kurva S dperoleh penghematan tenaga kera yatu: 1) 10 pekera x Rp. 77.000,00 x 14 har = Rp. 10.780.000,00 2) 1 mandor x Rp. 88.000,00 x 14 har = Rp. 1.232.000,00 3) 1 masns x Rp. 88.000,00 x 14 har = Rp. 1.232.000,00 4) 1 penaga ap x Rp. 99.000,00 x 14 har = Rp. 1.386.000,00 5) 2 penaga malam x Rp. 99.000,00 x 14 har = Rp. 2.772.000,00 a) Dengan metode PM dan bar chart-kurva S dperoleh penghematan tenaga kera dar baya pembangunan secara keseluruhan menad Rp. 315.961.365,54 (Rp.10.780.000,00 + Rp.1.232.000,00 + Rp1.232.000,00 + Rp.1.386.000,00 + Rp.2.772.000,00) = Rp.298.559.365,54 b) Paak Pertambahan Nla (PPN) 10% dar nla pembangunan adalah 10% x Rp.298.559.365,54 = Rp.29.855.936,55 c) Total aya pembangunannya yatu Rp.298.559.365,54 + Rp.29.855.936,55= Rp.328.415.302,09 Jad, penghematan baya pembangunan yang dapat dperoleh dengan metode PM dan bar chart-kurva S adalah Rp.347.557.000,00 Rp.328.415.302,09 = Rp.19.141.697,91. c. Dengan metode PDM dperoleh penghematan tenaga kera yatu: 1) 10 pekera x Rp. 77.000,00 x 24 har = Rp. 18.480.000,00 2) 1 mandor x Rp. 88.000,00 x 24 har = Rp. 2.112.000,00 3) 1 masns x Rp. 88.000,00 x 24 har = Rp. 2.112.000,00 4) 1 penaga ap x Rp. 99.000,00 x 24 har = Rp. 2.376.000,00 5) 2 penaga malam x Rp. 99.000,00 x 24 har = Rp. 4.752.000,00 a) Dengan metode PDM dperoleh penghematan tenaga kera dar baya pembangunan secara keseluruhan menad Rp. 315.961.365,54 (Rp. 18.480.000,00 + Rp. 2.112.000,00 + Rp. 2.112.000,00 + Rp. 2.376.000,00 + Rp. 4.752.000,00) = Rp.286.129.365,54. b) Paak Pertambahan Nla (PPN) 10% dar nla pembangunan adalah 10% x Rp. 286.129.365,54= Rp.28.612.936,55 c) Total aya pembangunannya yatu Rp. 286.129.365,54+ Rp.28.612.936,55= Rp. 314.742.302,09 Jad, penghematan baya pembangunan yang dapat dperoleh dengan metode PDM adalah Rp. 347.557.000,00 Rp. 314.742.302,09 = Rp. 32.814.697,91. Pada tabel 2 akan dsakan perbedaan hasl perhtungan waktu dan baya penyelesaan proyek pembangunan gedung kantor P3K dengan menggunakan ketga metode. Tabel 2 Perbandngan hasl perhtungan waktu dan baya Metode Waktu aya Kontraktor 12 mnggu Rp. 347.557.000,00 PM 10 mnggu Rp.328.415.302,09 PDM 8,5 mnggu Rp.314.742.302,09 hart-kurva S 10 mnggu Rp.328.415.302,09 Sumber: nalss Data KIMPULN Dar analss yang telah dlakukan maka dapat dambl beberapa kesmpulan sebaga berkut. 1. Dalam mencar lntasan krts dengan menggunakan metode PM yatu pertama membuat tabel rencana kegatan, kedua membuat network, ketga menghtung mau dan mundur dan terakhr menghtung kelonggaran waktu. Terdapat 12 lntasan krts yang dperoleh dengan menggunakan

22 W. MNI, HELMI, DN. IRWN metode PM. Dengan menggunakan teknk bar chart-kurva S tdak dapat dketahu lntasan krts dar kegatan yang dlakukan, karena untuk mencar lntasan krts pada metode n harus menggabungkan penggunaannya dengan metode lan yang menggunakan network plannng. Sedangkan mencar lntasan krts dengan menggunakan metode PDM mempunya beberapa langkah yatu pertama membuat tabel rencana kegatan, kedua membuat network, ketga menghtung mau dan mundur dan terakhr menghtung kelonggaran waktu. Dan dperoleh 10 lntasan krts dengan menggunakan metode PDM. 2. Hasl perhtungan dengan menggunakan metode PM membutuhkan waktu 10 mnggu atau sektar 70 har dengan baya total proyek yatu Rp. 328.415.302,09. Hasl perhtungan pada kasus n lebh optmal dbandngkan hasl penadwalan proyek oleh v Lumar gro Mandr yang memerlukan waktu 12 mnggu atau sektar 84 har dengan total baya proyek Rp. 347. 557.000,00. Pada bar chart-kurva S untuk mendapatkan waktu total proyek langkah pertama membuat tabel rencana kegatan, kedua membuat grafk bagan balok, ketga menghtung bobot kegatan, keempat menggambar kurva S. Dar bar chart yang dhaslkan dapat dketahu waktu penyelesaan proyek yatu 10 mnggu atau sektar 70 har dan kurva S yang dgambar menunukkan kemauan proyek berdasarkan baya yang telah dkeluarkan. Dan baya total proyek yang dperoleh dar pengurangan waktu penyelesaan proyek selama 2 mnggu yatu Rp. 328.415.302,09. Hasl perhtungan dengan menggunakan metode bar chart-kurva S sama dengan hasl perhtungan menggunakan metode PM. Hasl perhtungan dengan menggunakan metode PDM membutuhkan waktu 8,5 mnggu atau sektar 60 har dengan baya total proyek yatu Rp. 314.742.302,09. Hasl perhtungan dengan menggunakan metode PDM pada kasus n auh lebh optmal dbandngkan hasl perhtungan menggunakan PM, maupun teknk bar chart-kurva S. In dkarenakan pada PDM kegatan yang dlaksanakan bsa tumpang tndh, artnya kegatan selanutnya dapat dmula sebelum kegatan pendahulunya selesa. Sehngga waktu yang dgunakan dapat menad lebh optmal. DFTR PUSTK [1]. mnudn. Prnsp Prnsp Rset Operas. Jakarta: Erlangga. 2005. [2]. Taha, H.. Rset Operas. Jld 2. Wraaya. Danel (alh bahasa). Jakarta:narupa ksara. 1997. [3]. Kammer, H. Metode Penadwalan Proyek [Internet]. 2011. [21 Desember 2011]. http://hansenkam mer.wordpress. com/ 2011/05/05/metode-penadwalan-proyek/ [4]. Herumanta,. Metode PDM [Internet]. 2009. [21 Desember 2011]. http://bambang herumanta. blogspot.com/2009/10/modul-5-metode-pdm.html [5]. Nugra, R. Metode PM (DM) dan PDM [Internet]. 2011. [14 prl 2012]. http://elb.unkom.ac. d/ fles/dsk1/453/bptunkompp-gdl-rzalnugra-22614-5-unkomr-2.pdf, [6]. Pradpta, H. Membuat Kurva S (Manaemen Proyek) [Internet]. 2010. [21 Desember 2011]. http:// harspradpta. blogspot.com/2010/05/membuat-kurva-s-manaemen-proyek.html WHYU MNI: FMIP MTEMTIK Unverstas Tanungpura, Jl.. Yan Pontanak 78124, ayu_muslmah20@yahoo.co.d HELMI: FMIP MTEMTIK Unverstas Tanungpura, Jl.. Yan Pontanak 78124, helm132205@yahoo.co.d ENI IRWN: FMIP MTEMTIK Unverstas Tanungpura, Jl.. Yan Pontanak 78124, bencsc@yahoo.com