I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde 1 (Review)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII MATRIKS DAN SISTEM LINEAR TINGKAT SATU

BAB PDB Linier Order Satu

Persamaan Di erensial Orde-2

Persamaan Diferensial

BAB 2 PDB Linier Order Satu 2

BAB II LANDASAN TEORI

II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Persamaan Diferensial Definisi 1 [Sistem Persamaan Diferensial Linear (SPDL)]

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

Persamaan Diferensial

BAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

BAB III PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER

II. LANDASAN TEORI. Definisi 1 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Linear) Definisi 2 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Taklinear)

5. PERSAMAAN LINIER. 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel.

PRAKTIKUM 3 PAM 253 PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

BAB V PERSAMAAN LINEAR TINGKAT TINGGI (HIGHER ORDER LINEAR EQUATIONS) Persamaan linear tingkat tinggi menarik untuk dibahas dengan 2 alasan :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kestabilan model predator-prey tipe Holling II dengan faktor pemanenan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta

FORMULA PENGGANTI METODE KOEFISIEN TAK TENTU ABSTRACT

Sistem Persamaan Linier dan Matriks

NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN disebut vektor eigen dari matriks A =

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh:

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

Aljabar Linear Elementer

BAB II TEORI KODING DAN TEORI INVARIAN

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan pada bab pembahasan. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan acuan

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL) By SUTOYO,ST.,MT

Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat satu atau lebih turunan fungsi yang tidak diketahui.

dimana a 1, a 2,, a n dan b adalah konstantakonstanta

Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 4) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Created By Aristastory.Wordpress.com BAB I PENDAHULUAN. Teori sistem dinamik adalah bidang matematika terapan yang digunakan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema

BAB I DASAR-DASAR PEMODELAN MATEMATIKA DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL

Dalam bentuk SPL masalah ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALJABAR LINIER DAN MATRIKS

PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER NON HOMOGEN

Edy Sarwo Agus Wibowo, Yuni Yulida, Thresye

Kontrol Optimal Waktu Diskrit

Bab 2 LANDASAN TEORI

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

Teori kendali. Oleh: Ari suparwanto

Matematika Teknik I. Prasyarat : Kalkulus I, Kalkulus II, Aljabar Vektor & Kompleks

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu

Kuliah 2: FUNGSI MULTIVARIABEL. Indah Yanti

TUGAS MANDIRI KULIAH PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Tahun Ajaran 2016/2017

Sifat Strong Perron-Frobenius Pada Solusi Positif Eventual Sistem Persamaan Differensial Linier Orde Satu

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 7

Bab 15. Interaksi antar dua spesies (Model Kerjasama)

Aljabar Linier Elementer

BAB II KAJIAN TEORI. representasi pemodelan matematika disebut sebagai model matematika. Interpretasi Solusi. Bandingkan Data

BAB I PENDAHULUAN. keadaan dari suatu sistem. Dalam aplikasinya, suatu sistem kontrol memiliki tujuan

untuk setiap x sehingga f g

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Riil II: Diferensiasi

dy = f(x,y) = p(x) q(y), dx dy = p(x) dx,

Pertemuan 14. persamaan linier NON HOMOGEN

ALJABAR LINEAR ELEMENTER

TE Sistem Linier. Sistem Waktu Kontinu

8 MATRIKS DAN DETERMINAN

Aljabar Linier Sistem koordinat, dimensi ruang vektor dan rank

Pertemuan 1 dan 2 KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

APLIKASI MATRIKS KOMPANION PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER NON HOMOGEN TUGAS AKHIR

MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI

BAB II LANDASAN TEORI. yang biasanya dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut: =

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

SUBRUANG VEKTOR. Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Aljabar Linier. Dosen Pembimbing: Abdul Aziz Saefudin, M.Pd

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah garis dalam bidang xy secara aljabar dapat dinyatakan oleh persamaan yang berbentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

Aljabar Linear. & Matriks. Evangs Mailoa. Pert. 4

BAB 2. DETERMINAN MATRIKS

, ω, L dan C adalah riil, tunjukkanlah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen ) yang nilainya pada ( ) ( ) ( )

OBSERVER UNTUK SISTEM KONTROL LINIER KONTINU

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 2 - II

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Keterkendalian (Controlability)

II. TINJAUAN PUSTAKA. nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian matematika yang. disebut dunia matematika (mathematical world).

Ruang Vektor. Kartika Firdausy UAD blog.uad.ac.id/kartikaf. Ruang Vektor. Syarat agar V disebut sebagai ruang vektor. Aljabar Linear dan Matriks 1

Suatu himpunan tak kosong F dengan operasi penjumlahan dan perkalian, dikatakan sebagai field jika untuk setiap,, memenuhi sifat-sifat berikut:

BAB II DASAR DASAR TEORI

RUANG VEKTOR. Nurdinintya Athari (NDT)

Karena v merupakan vektor bukan nol, maka A Iλ = 0. Dengan kata lain, Persamaan (2.2) dapat dipenuhi jika dan hanya jika,

BAB 2 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

Persamaan Diferensial Biasa

II. M A T R I K S ... A... Contoh II.1 : Macam-macam ukuran matriks 2 A. 1 3 Matrik A berukuran 3 x 1. Matriks B berukuran 1 x 3

BAB IV PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Transkripsi:

I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Teori Umum Bentuk umum sistem persamaan diferensial linier orde satu adalah sebagai berikut: _x (t) = p (t)x (t) + p (t)x (t) + + p n (t)x n (t) + g (t) _x (t) = p (t)x (t) + p (t)x (t) + + p n (t)x n (t) + g (t). _x n (t) = p n (t)x (t) + p n (t)x (t) + + p nn (t)x n (t) + g n (t) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Teori Umum Bentuk umum sistem persamaan diferensial linier orde satu adalah sebagai berikut: _x (t) = p (t)x (t) + p (t)x (t) + + p n (t)x n (t) + g (t) _x (t) = p (t)x (t) + p (t)x (t) + + p n (t)x n (t) + g (t). _x n (t) = p n (t)x (t) + p n (t)x (t) + + p nn (t)x n (t) + g n (t) Dalam bentuk matriks dapat ditulis: _x(t) = P(t)x(t) + g(t); () 0 0 x (t) p (t) p n (t) B C B dengan x(t) = @. A ; P(t) = @.... C. A dan 0 x n (t) p n (t) g (t) p nn (t) B g(t) = @. g n (t) C A : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Misalkan x (t) = (t); : : : ; x n (t) = n (t): () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

Misalkan x (t) = (t); : : : ; x n (t) = n (t): Suatu vektor x = (t) dikatakan solusi (penyelesaian) dari sistem () jika komponen-komponennya memenuhi sistem persamaan (), dengan 0 B (t) = @ (t). n (t) C A : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

Misalkan x (t) = (t); : : : ; x n (t) = n (t): Suatu vektor x = (t) dikatakan solusi (penyelesaian) dari sistem () jika komponen-komponennya memenuhi sistem persamaan (), dengan 0 B (t) = @ (t). n (t) C A : Sepanjang diskusi ini, kita berasumsi bahwa P dan g kontinu pada interval < t < : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

Misalkan x (t) = (t); : : : ; x n (t) = n (t): Suatu vektor x = (t) dikatakan solusi (penyelesaian) dari sistem () jika komponen-komponennya memenuhi sistem persamaan (), dengan 0 B (t) = @ (t). n (t) C A : Sepanjang diskusi ini, kita berasumsi bahwa P dan g kontinu pada interval < t < : Perhatikan persamaan homogen _x(t) = P(t)x(t); () yang diperoleh dengan mengambil g(t) = 0: Kita akan menggunakan notasi sebagai berikut: 0 0 x (t) x k (t) x () B C (t) = @ A ; ; x (k) B C (t) = @ A :. x n (t). x nk (t) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

Teorema Jika fungsi vektor x () (t) dan x () (t) adalah solusi (penyelesaian) bebas linier sistem (), maka kombinasi linier c x () (t) + c x () (t) juga solusi untuk sebarang konstanta c dan c : Sebagai contoh, perhatikan sistem berikut: _x(t) = x(t) (3) 4 () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 4 / 6

Teorema Jika fungsi vektor x () (t) dan x () (t) adalah solusi (penyelesaian) bebas linier sistem (), maka kombinasi linier c x () (t) + c x () (t) juga solusi untuk sebarang konstanta c dan c : Sebagai contoh, perhatikan sistem berikut: _x(t) = x(t) (3) 4 Dengan mudah dapat diperiksa bahwa vektor x () e 3t (t) = e 3t dan x () (t) = adalah solusi untuk (3). e t e t () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 4 / 6

Teorema Jika fungsi vektor x () (t) dan x () (t) adalah solusi (penyelesaian) bebas linier sistem (), maka kombinasi linier c x () (t) + c x () (t) juga solusi untuk sebarang konstanta c dan c : Sebagai contoh, perhatikan sistem berikut: _x(t) = x(t) (3) 4 Dengan mudah dapat diperiksa bahwa vektor x () e 3t (t) = e 3t dan x () (t) = e t e t adalah solusi untuk (3). Berdasarkan teorema, kombinasi linier e 3t e t x(t) = c e 3t + c e t = c x () (t) + c x () (t) juga solusi sistem (3). () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 4 / 6

Misalkan x () (t); x () (t); ; x (n) (t) adalah n solusi dari sistem (), dan misalkan pula matriks X(t) adalah sebagai berikut: 0 X(t) = x () (t) x (n) (t) x (t) x n (t) B C = @.. A : x n (t) x nn (t) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 5 / 6

Misalkan x () (t); x () (t); ; x (n) (t) adalah n solusi dari sistem (), dan misalkan pula matriks X(t) adalah sebagai berikut: 0 X(t) = x () (t) x (n) (t) x (t) x n (t) B C = @.. A : x n (t) x nn (t) Perhatikan bahwa kolom-kolom dari matriks X(t) adalah bebas linier untuk suatu t jika dan hanya jika det X 6= 0. () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 5 / 6

Misalkan x () (t); x () (t); ; x (n) (t) adalah n solusi dari sistem (), dan misalkan pula matriks X(t) adalah sebagai berikut: 0 X(t) = x () (t) x (n) (t) x (t) x n (t) B C = @.. A : x n (t) x nn (t) Perhatikan bahwa kolom-kolom dari matriks X(t) adalah bebas linier untuk suatu t jika dan hanya jika det X 6= 0. Determinan ini disebut Wronskian dari n solusi x () (t); x () (t); ; x (n) (t); dan dinyatakan dengan: W x () ; ; x (n) (t) = det X () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 5 / 6

Misalkan x () (t); x () (t); ; x (n) (t) adalah n solusi dari sistem (), dan misalkan pula matriks X(t) adalah sebagai berikut: 0 X(t) = x () (t) x (n) (t) x (t) x n (t) B C = @.. A : x n (t) x nn (t) Perhatikan bahwa kolom-kolom dari matriks X(t) adalah bebas linier untuk suatu t jika dan hanya jika det X 6= 0. Determinan ini disebut Wronskian dari n solusi x () (t); x () (t); ; x (n) (t); dan dinyatakan dengan: W x () ; ; x (n) (t) = det X Solusi x () (t); x () (t); ; x (n) (t) adalah bebas linier pada suatu titik jika dan hanya jika W x () (t); ; x (n) (t) 6= 0: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 5 / 6

Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde Koe sien Konstan Dalam bagian ini kita akan menunjukkan bagaimana mengkonstruksi solusi umum dari sistem persamaan linier homogen dengan koe sien konstan, dengan bentuk umum sebagai berikut: _x(t) = Ax(t); (4) dengan A adalah matriks konstan n n; yakni A R nn : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 6 / 6

Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde Koe sien Konstan Dalam bagian ini kita akan menunjukkan bagaimana mengkonstruksi solusi umum dari sistem persamaan linier homogen dengan koe sien konstan, dengan bentuk umum sebagai berikut: _x(t) = Ax(t); (4) dengan A adalah matriks konstan n n; yakni A R nn : Kita akan mencari solusi dengan bentuk dimana r dan vektor akan dicari. x(t) = e rt (5) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 6 / 6

Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde Koe sien Konstan Dalam bagian ini kita akan menunjukkan bagaimana mengkonstruksi solusi umum dari sistem persamaan linier homogen dengan koe sien konstan, dengan bentuk umum sebagai berikut: _x(t) = Ax(t); (4) dengan A adalah matriks konstan n n; yakni A R nn : Kita akan mencari solusi dengan bentuk x(t) = e rt (5) dimana r dan vektor akan dicari. Dengan mensubtitusikan (5) ke dalam (4), diperoleh re rt = Ae rt, (A ri) e rt = 0 () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 6 / 6

Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde Koe sien Konstan Dalam bagian ini kita akan menunjukkan bagaimana mengkonstruksi solusi umum dari sistem persamaan linier homogen dengan koe sien konstan, dengan bentuk umum sebagai berikut: _x(t) = Ax(t); (4) dengan A adalah matriks konstan n n; yakni A R nn : Kita akan mencari solusi dengan bentuk x(t) = e rt (5) dimana r dan vektor akan dicari. Dengan mensubtitusikan (5) ke dalam (4), diperoleh Karena e rt 6= 0; maka re rt = Ae rt, (A ri) e rt = 0 (A ri) = 0; (6) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 6 / 6

dengan I adalah matriks identitas n n; disimbolkan dengan I n : Sehingga untuk menyelesaikan sistem persamaan diferensial (4), kita mestilah menyelesaikan sistem persamaan aljabar (6). () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 7 / 6

dengan I adalah matriks identitas n n; disimbolkan dengan I n : Sehingga untuk menyelesaikan sistem persamaan diferensial (4), kita mestilah menyelesaikan sistem persamaan aljabar (6). Persamaan (6) merupakan persamaan untuk menentukan nilai eigen dan vektor eigen matriks A. () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 7 / 6

dengan I adalah matriks identitas n n; disimbolkan dengan I n : Sehingga untuk menyelesaikan sistem persamaan diferensial (4), kita mestilah menyelesaikan sistem persamaan aljabar (6). Persamaan (6) merupakan persamaan untuk menentukan nilai eigen dan vektor eigen matriks A. Oleh karena itu vektor x yang diberikan dalam persamaan (5) merupakan solusi persamaan (4), jika r adalah nilai eigen matriks A dan adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 7 / 6

dengan I adalah matriks identitas n n; disimbolkan dengan I n : Sehingga untuk menyelesaikan sistem persamaan diferensial (4), kita mestilah menyelesaikan sistem persamaan aljabar (6). Persamaan (6) merupakan persamaan untuk menentukan nilai eigen dan vektor eigen matriks A. Oleh karena itu vektor x yang diberikan dalam persamaan (5) merupakan solusi persamaan (4), jika r adalah nilai eigen matriks A dan adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r: Contoh. Tentukan solusi umum dari sistem _x(t) = 4 x(t): (7) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 7 / 6

dengan I adalah matriks identitas n n; disimbolkan dengan I n : Sehingga untuk menyelesaikan sistem persamaan diferensial (4), kita mestilah menyelesaikan sistem persamaan aljabar (6). Persamaan (6) merupakan persamaan untuk menentukan nilai eigen dan vektor eigen matriks A. Oleh karena itu vektor x yang diberikan dalam persamaan (5) merupakan solusi persamaan (4), jika r adalah nilai eigen matriks A dan adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r: Contoh. Tentukan solusi umum dari sistem _x(t) = 4 x(t): (7) Jawab: Misalkan x(t) = e rt : Subtitusikan x(t) = e rt ke dalam (7), diperoleh re rt = e rt, r e rt = e rt 4 4 () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 7 / 6

,,, 4 4 r 4 r ri e rt = 0 0 r 0 e rt = 0 e rt = 0 Karena e rt 6= 0; maka mestilah r 4 r = 0 (8) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 8 / 6

,,, 4 4 r 4 r ri e rt = 0 0 r 0 e rt = 0 e rt = 0 Karena e rt 6= 0; maka mestilah r 4 r = 0 (8) Persamaan (8) mempunyai solusi nontrivial jika dan hanya jika r 4 r = 0; yakni ( r) 4 = r r 3 = (r 3)(r + ) = 0 r = 3 atau r = () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 8 / 6

3 r = 3 ) 4 3 ) = 0 4 = 0 Persamaan terakhir menghasilkan + = 0; sehingga vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = 3 dapat diambil () = () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 9 / 6

3 r = 3 ) 4 3 ) = 0 4 = 0 Persamaan terakhir menghasilkan + = 0; sehingga vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = 3 dapat diambil () = Selanjutnya r = ) ) ( ) 4 ( ) = 0 4 = 0 () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 9 / 6

3 r = 3 ) 4 3 ) = 0 4 = 0 Persamaan terakhir menghasilkan + = 0; sehingga vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = 3 dapat diambil () = Selanjutnya r = ) ) ( ) = 0 4 ( ) = 0 4 Persamaan terakhir menghasilkan + = 0; sehingga vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = dapat diambil () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 9 / 6

() = : Sehingga, solusi umum persamaan diferensial x () (t) = e 3t dan x () (t) = e t () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 0 / 6

() = : Sehingga, solusi umum persamaan diferensial x () (t) = e 3t dan x () (t) = e t Wronskiannya adalah W x () ; x () (t) = e 3t e 3t e t e t = 4et 6= 0; 8t () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 0 / 6

() = : Sehingga, solusi umum persamaan diferensial x () (t) = e 3t dan x () (t) = e t Wronskiannya adalah W x () ; x () (t) = e 3t e 3t e t e t = 4et 6= 0; 8t Sehingga solusi x () (t) dan x () (t) membentuk himpunan fundamental, dan solusi umumnya adalah x(t) = c x () (t) + c x () (t) (9) = c e 3t + c e t dengan c ; c adalah konstanta sebarang. () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 0 / 6

Untuk sistem persamaan diferensial _x(t) = Ax(t) (0) dengan A R nn ; ada 3 kemungkinan yang terjadi terhadap nilai eigen. () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Untuk sistem persamaan diferensial _x(t) = Ax(t) (0) dengan A R nn ; ada 3 kemungkinan yang terjadi terhadap nilai eigen. Semua nilai eigen bernilai riil dan berbeda () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Untuk sistem persamaan diferensial _x(t) = Ax(t) (0) dengan A R nn ; ada 3 kemungkinan yang terjadi terhadap nilai eigen. Semua nilai eigen bernilai riil dan berbeda Nilai eigen dalam bentuk pasangan konjugat komplex () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Untuk sistem persamaan diferensial _x(t) = Ax(t) (0) dengan A R nn ; ada 3 kemungkinan yang terjadi terhadap nilai eigen. Semua nilai eigen bernilai riil dan berbeda Nilai eigen dalam bentuk pasangan konjugat komplex 3 Nilai eigen berulang () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Untuk sistem persamaan diferensial _x(t) = Ax(t) (0) dengan A R nn ; ada 3 kemungkinan yang terjadi terhadap nilai eigen. Semua nilai eigen bernilai riil dan berbeda Nilai eigen dalam bentuk pasangan konjugat komplex 3 Nilai eigen berulang Nilai eigen Komplex () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Untuk sistem persamaan diferensial _x(t) = Ax(t) (0) dengan A R nn ; ada 3 kemungkinan yang terjadi terhadap nilai eigen. Semua nilai eigen bernilai riil dan berbeda Nilai eigen dalam bentuk pasangan konjugat komplex 3 Nilai eigen berulang Nilai eigen Komplex Untuk sistem (0), jika kita mencari solusi dalam bentuk x(t) = e rt maka r mestilah nilai eigen dari matriks A dan adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Untuk sistem persamaan diferensial _x(t) = Ax(t) (0) dengan A R nn ; ada 3 kemungkinan yang terjadi terhadap nilai eigen. Semua nilai eigen bernilai riil dan berbeda Nilai eigen dalam bentuk pasangan konjugat komplex 3 Nilai eigen berulang Nilai eigen Komplex Untuk sistem (0), jika kita mencari solusi dalam bentuk x(t) = e rt maka r mestilah nilai eigen dari matriks A dan adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r: Nilai eigen r ; : : : ; r n dari matriks A adalah akar dari persamaan dan vektor eigen memenuhi det(a ri n ) = 0; (A ri n ) =0 () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Untuk sistem persamaan diferensial _x(t) = Ax(t) (0) dengan A R nn ; ada 3 kemungkinan yang terjadi terhadap nilai eigen. Semua nilai eigen bernilai riil dan berbeda Nilai eigen dalam bentuk pasangan konjugat komplex 3 Nilai eigen berulang Nilai eigen Komplex Untuk sistem (0), jika kita mencari solusi dalam bentuk x(t) = e rt maka r mestilah nilai eigen dari matriks A dan adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r: Nilai eigen r ; : : : ; r n dari matriks A adalah akar dari persamaan dan vektor eigen memenuhi det(a ri n ) = 0; (A ri n ) =0 Misalkan A R dan akar dari det(a kompleks. ri ) = 0 adalah bilangan () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Jika r = + i; dengan ; R; adalah nilai eigen dari A maka r = i juga nilai eigen dari A: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Jika r = + i; dengan ; R; adalah nilai eigen dari A maka r = i juga nilai eigen dari A: Selanjutnya, jika () adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = + i; maka vektor eigen () yang berkaitan dengan nilai eigen r = i juga saling konjugat dengan () : Misalkan () = a+ib dan () = a ib () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Jika r = + i; dengan ; R; adalah nilai eigen dari A maka r = i juga nilai eigen dari A: Selanjutnya, jika () adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = + i; maka vektor eigen () yang berkaitan dengan nilai eigen r = i juga saling konjugat dengan () : Misalkan () = a+ib dan () = a ib Maka solusi umum dari (0) adalah dan x () (t) = () e rt = (a+ib) e (+i)t ; x () (t) = () e rt ( i)t = (a ib) e x(t) = Cx () (t) + Dx () (t) = C (a+ib) e (+i)t ( i)t + D (a ib) e = Ce t (a+ib) e it + De t (a ib) e it = Ce t (a+ib) (cos t + i sin t) + De t (a ib) (cos t i sin = c e t (a cos t b sin t) + ic e t (a sin t + b cos t) dengan c = C + D dan c = C D: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Untuk kesederhanaan, tulis x(t) = e t (a cos t b sin t) + ie t (a sin t + b cos t) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

Untuk kesederhanaan, tulis x(t) = e t (a cos t b sin t) + ie t (a sin t + b cos t) Jika x(t) ditulis dalam bentuk x(t) = u(t) + iv(t); maka kita peroleh bahwa u(t) = e t (a cos t b sin t) ; v(t) = e t (a sin t + b cos t) adalah solusi bebas linier bernilai riil dari sistem persamaan (0). () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

Untuk kesederhanaan, tulis x(t) = e t (a cos t b sin t) + ie t (a sin t + b cos t) Jika x(t) ditulis dalam bentuk x(t) = u(t) + iv(t); maka kita peroleh bahwa u(t) = e t (a cos t b sin t) ; v(t) = e t (a sin t + b cos t) adalah solusi bebas linier bernilai riil dari sistem persamaan (0). Contoh: Dapatkan solusi dari masalah nilai awal berikut 5 _x(t) = x(t); x(0) = 3 () () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

Untuk kesederhanaan, tulis x(t) = e t (a cos t b sin t) + ie t (a sin t + b cos t) Jika x(t) ditulis dalam bentuk x(t) = u(t) + iv(t); maka kita peroleh bahwa u(t) = e t (a cos t b sin t) ; v(t) = e t (a sin t + b cos t) adalah solusi bebas linier bernilai riil dari sistem persamaan (0). Contoh: Dapatkan solusi dari masalah nilai awal berikut 5 _x(t) = x(t); x(0) = 3 () Jawab: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

Untuk kesederhanaan, tulis x(t) = e t (a cos t b sin t) + ie t (a sin t + b cos t) Jika x(t) ditulis dalam bentuk x(t) = u(t) + iv(t); maka kita peroleh bahwa u(t) = e t (a cos t b sin t) ; v(t) = e t (a sin t + b cos t) adalah solusi bebas linier bernilai riil dari sistem persamaan (0). Contoh: Dapatkan solusi dari masalah nilai awal berikut 5 _x(t) = x(t); x(0) = 3 () Jawab: Misalkan x(t) = e rt : Subtitusikan x(t) = e rt ke dalam (), diperoleh () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

5 re rt = 3 e rt 5, r e rt = e 3 rt 5 0, ri 3 e rt = 0 r 5 0, e 3 r rt = 0 Karena e rt 6= 0; maka mestilah r 5 3 r = 0 () () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 4 / 6

5 re rt = 3 e rt 5, r e rt = e 3 rt 5 0, ri 3 e rt = 0 r 5 0, e 3 r rt = 0 Karena e rt 6= 0; maka mestilah r 5 3 r = 0 () Persamaan () mempunyai solusi nontrivial jika dan hanya jika r 5 3 r = r + r + = 0; yang memberikan r = + i dan r = i: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 4 / 6

Untuk r = + i; diperoleh i 5 i = 0 () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 5 / 6

Untuk r = + i; diperoleh i 5 i = 0 Baris-baris matriks i 5 i saling berkelipatan, sehingga baris kedua menghasilkan ( + i) = 0: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 5 / 6

Untuk r = + i; diperoleh i 5 i = 0 Baris-baris matriks i 5 i saling berkelipatan, sehingga baris kedua menghasilkan ( + i) = 0: Akibatnya, vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = dapat diambil () + i = + i () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 5 / 6

Untuk r = + i; diperoleh i 5 i = 0 Baris-baris matriks i 5 i saling berkelipatan, sehingga baris kedua menghasilkan ( + i) = 0: Akibatnya, vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = dapat diambil () + i = Selanjutnya, untuk r = i; diperoleh () i = + i () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 5 / 6

Sehingga solusi sistem () adalah x () + i (t) = e ( +i)t ; x () (t) = i e ( i)t () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 6 / 6

Sehingga solusi sistem () adalah x () + i (t) = e ( +i)t ; x () i (t) = e ( i)t Untuk mendapatkan solusi bernilai riil, kita harus mendapatkan bagian riil dan bagian imaginer dari x(t). + i x(t) = C e ( +i)t i + D e ( i)t = Ce t + i e it + De t i e it (3) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 6 / 6

Sehingga solusi sistem () adalah x () + i (t) = e ( +i)t ; x () i (t) = = Ce t + i e ( i)t Untuk mendapatkan solusi bernilai riil, kita harus mendapatkan bagian riil dan bagian imaginer dari x(t). + i x(t) = C e ( +i)t i + D e ( i)t e it + De t i e it (3) Dengan menggunakan syarat awal x(0) = + i i C + D = yang dapat ditulis sebagai ( + i)c + ( i)d = C + D = ; ; diperoleh ; () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 6 / 6

yang mempunyai penyelesaian C = ( + i) dan D = ( i) : Sehingga persamaan (3) dapat ditulis menjadi x(t) = e t + i ( + i) e it + e t i ( i) = e t + 3i e it + e t 3i e it + i i = e t + 3i (cos t + i sin t) + e t 3i + i i = e t cos t 6 sin t cos t sin t : = e t cos t 3 sin t cos t sin t e it (cos t i sin t) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 7 / 6

Gra k solusinya diperlihatkan dibawah ini: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 8 / 6

Nilai Eigen Berulang () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 9 / 6

Nilai Eigen Berulang Perhatikan kembali sistem persamaan diferensial linier homogen berikut: _x(t) = Ax(t) (4) dengan A R nn atau A C nn : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 9 / 6

Nilai Eigen Berulang Perhatikan kembali sistem persamaan diferensial linier homogen berikut: _x(t) = Ax(t) (4) dengan A R nn atau A C nn : Jika r = adalah suatu nilai eigen dari matriks A dengan pengulangannya sebanyak k kali, maka dikatakan nilai eigen dengan multiplisitas k: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 9 / 6

Nilai Eigen Berulang Perhatikan kembali sistem persamaan diferensial linier homogen berikut: _x(t) = Ax(t) (4) dengan A R nn atau A C nn : Jika r = adalah suatu nilai eigen dari matriks A dengan pengulangannya sebanyak k kali, maka dikatakan nilai eigen dengan multiplisitas k: Ada kemungkinan kasus yang mungkin terjadi: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 9 / 6

Nilai Eigen Berulang Perhatikan kembali sistem persamaan diferensial linier homogen berikut: _x(t) = Ax(t) (4) dengan A R nn atau A C nn : Jika r = adalah suatu nilai eigen dari matriks A dengan pengulangannya sebanyak k kali, maka dikatakan nilai eigen dengan multiplisitas k: Ada kemungkinan kasus yang mungkin terjadi: Ada sebanyak k vektor eigen bebas linier yang berkaitan dengan nilai eigen () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 9 / 6

Nilai Eigen Berulang Perhatikan kembali sistem persamaan diferensial linier homogen berikut: _x(t) = Ax(t) (4) dengan A R nn atau A C nn : Jika r = adalah suatu nilai eigen dari matriks A dengan pengulangannya sebanyak k kali, maka dikatakan nilai eigen dengan multiplisitas k: Ada kemungkinan kasus yang mungkin terjadi: Ada sebanyak k vektor eigen bebas linier yang berkaitan dengan nilai eigen Banyak vektor eigen bebas linier yang berkaitan dengan nilai eigen kurang dari k: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 9 / 6

Nilai Eigen Berulang Perhatikan kembali sistem persamaan diferensial linier homogen berikut: _x(t) = Ax(t) (4) dengan A R nn atau A C nn : Jika r = adalah suatu nilai eigen dari matriks A dengan pengulangannya sebanyak k kali, maka dikatakan nilai eigen dengan multiplisitas k: Ada kemungkinan kasus yang mungkin terjadi: Ada sebanyak k vektor eigen bebas linier yang berkaitan dengan nilai eigen Banyak vektor eigen bebas linier yang berkaitan dengan nilai eigen kurang dari k: Kasus terjadi jika matriks A simetris, yakni A T = A: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 9 / 6

Nilai Eigen Berulang Perhatikan kembali sistem persamaan diferensial linier homogen berikut: _x(t) = Ax(t) (4) dengan A R nn atau A C nn : Jika r = adalah suatu nilai eigen dari matriks A dengan pengulangannya sebanyak k kali, maka dikatakan nilai eigen dengan multiplisitas k: Ada kemungkinan kasus yang mungkin terjadi: Ada sebanyak k vektor eigen bebas linier yang berkaitan dengan nilai eigen Banyak vektor eigen bebas linier yang berkaitan dengan nilai eigen kurang dari k: Kasus terjadi jika matriks A simetris, yakni A T = A: Kita akan mendiskusi bagian, yaitu banyak vektor eigen bebas linier yang berkaitan dengan nilai eigen kurang dari k: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 9 / 6

Nilai Eigen Berulang Perhatikan kembali sistem persamaan diferensial linier homogen berikut: _x(t) = Ax(t) (4) dengan A R nn atau A C nn : Jika r = adalah suatu nilai eigen dari matriks A dengan pengulangannya sebanyak k kali, maka dikatakan nilai eigen dengan multiplisitas k: Ada kemungkinan kasus yang mungkin terjadi: Ada sebanyak k vektor eigen bebas linier yang berkaitan dengan nilai eigen Banyak vektor eigen bebas linier yang berkaitan dengan nilai eigen kurang dari k: Kasus terjadi jika matriks A simetris, yakni A T = A: Kita akan mendiskusi bagian, yaitu banyak vektor eigen bebas linier yang berkaitan dengan nilai eigen kurang dari k: Perhatikan contoh berikut: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 9 / 6

Contoh 5. Tentukan himpunan solusi fundamental dari sistem berikut ini _x(t) = Ax(t) = x(t): (5) 3 () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 0 / 6

Contoh 5. Tentukan himpunan solusi fundamental dari sistem berikut ini _x(t) = Ax(t) = x(t): (5) 3 Jawab: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 0 / 6

Contoh 5. Tentukan himpunan solusi fundamental dari sistem berikut ini _x(t) = Ax(t) = x(t): (5) 3 Jawab: Misalkan x(t) = e rt : Subtitusikan x(t) = e rt ke dalam (5), diperoleh re rt = e 3 rt, r e rt = e 3 rt 0,, r 3 0 r 3 r e rt = 0 0 0 e rt = 0 () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 0 / 6

Contoh 5. Tentukan himpunan solusi fundamental dari sistem berikut ini _x(t) = Ax(t) = x(t): (5) 3 Jawab: Misalkan x(t) = e rt : Subtitusikan x(t) = e rt ke dalam (5), diperoleh re rt = e 3 rt, r e rt = e 3 rt 0,, r 3 0 r 3 r Karena e rt 6= 0; maka mestilah r 3 r e rt = 0 0 0 = 0 0 e rt = 0 (6) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 0 / 6

Persamaan (6) mempunyai solusi nontrivial jika dan hanya jika r 3 r = r 4r + 4 = 0; yang memberikan r = r = : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Persamaan (6) mempunyai solusi nontrivial jika dan hanya jika r 3 r = r 4r + 4 = 0; yang memberikan r = r = : = 0; yang menghasilkan persamaan + = 0 dan vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = adalah () = : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Persamaan (6) mempunyai solusi nontrivial jika dan hanya jika r 3 r = r 4r + 4 = 0; yang memberikan r = r = : = 0; yang menghasilkan persamaan + = 0 dan vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = adalah () = : Sehingga satu solusi dari sistem (5) adalah x () (t) = () e t = e t dan tidak ada solusi kedua dalam bentuk x(t) = e rt : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Untuk mendapatkan solusi kedua, coba subtitusikan x(t) = te t (7) ke dalam (5), diperoleh te t + e t Ate t = 0: (8) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Untuk mendapatkan solusi kedua, coba subtitusikan ke dalam (5), diperoleh x(t) = te t (7) te t + e t Ate t = 0: (8) Agar persamaan (8) berlaku untuk setiap t; maka haruslah = 0; yang bermakna bahwa tidak ada solusi tak nol dalam bentuk (7) untuk sistem persamaan diferensial (5). () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Untuk mendapatkan solusi kedua, coba subtitusikan ke dalam (5), diperoleh x(t) = te t (7) te t + e t Ate t = 0: (8) Agar persamaan (8) berlaku untuk setiap t; maka haruslah = 0; yang bermakna bahwa tidak ada solusi tak nol dalam bentuk (7) untuk sistem persamaan diferensial (5). Kita melihat bahwa persamaan (8) memuat suku te t ; dan juga e t : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Untuk mendapatkan solusi kedua, coba subtitusikan ke dalam (5), diperoleh x(t) = te t (7) te t + e t Ate t = 0: (8) Agar persamaan (8) berlaku untuk setiap t; maka haruslah = 0; yang bermakna bahwa tidak ada solusi tak nol dalam bentuk (7) untuk sistem persamaan diferensial (5). Kita melihat bahwa persamaan (8) memuat suku te t ; dan juga e t : Oleh karena itu kita bisa mencoba x(t) = te t + e t ; (9) dan subtitusikan ke dalam persamaan (5), kita peroleh: te t + ( + )e t = A(te t + e t ): (0) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

Untuk mendapatkan solusi kedua, coba subtitusikan ke dalam (5), diperoleh x(t) = te t (7) te t + e t Ate t = 0: (8) Agar persamaan (8) berlaku untuk setiap t; maka haruslah = 0; yang bermakna bahwa tidak ada solusi tak nol dalam bentuk (7) untuk sistem persamaan diferensial (5). Kita melihat bahwa persamaan (8) memuat suku te t ; dan juga e t : Oleh karena itu kita bisa mencoba x(t) = te t + e t ; (9) dan subtitusikan ke dalam persamaan (5), kita peroleh: te t + ( + )e t = A(te t + e t ): (0) Dengan menyamakan koe sien-koe sien te t dan e t pada kedua ruas persamaan (0), diperoleh (A I) = 0 () () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 / 6

dan (A I) = : () Persamaan ( ) dipenuhi jika adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

dan (A I) = : () Persamaan ( ) dipenuhi jika adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = : Karena det(a I) = 0; maka persamaan () mungkin tidak dapat diselesaikan. () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

dan (A I) = : () Persamaan ( ) dipenuhi jika adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = : Karena det(a I) = 0; maka persamaan () mungkin tidak dapat diselesaikan. Namun demikian, persamaan () mungkin saja dapat diselesaikan untuk suatu vektor : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

dan (A I) = : () Persamaan ( ) dipenuhi jika adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = : Karena det(a I) = 0; maka persamaan () mungkin tidak dapat diselesaikan. Namun demikian, persamaan () mungkin saja dapat diselesaikan untuk suatu vektor : Perhatikan matriks diperbesar (augmented) dari persamaan (): () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

dan (A I) = : () Persamaan ( ) dipenuhi jika adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = : Karena det(a I) = 0; maka persamaan () mungkin tidak dapat diselesaikan. Namun demikian, persamaan () mungkin saja dapat diselesaikan untuk suatu vektor : Perhatikan matriks diperbesar (augmented) dari persamaan (): Sistem ini dapat diselesaikan, karena kedua baris saling berkelipatan. Dari baris ke dua diperoleh: + = : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

dan (A I) = : () Persamaan ( ) dipenuhi jika adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = : Karena det(a I) = 0; maka persamaan () mungkin tidak dapat diselesaikan. Namun demikian, persamaan () mungkin saja dapat diselesaikan untuk suatu vektor : Perhatikan matriks diperbesar (augmented) dari persamaan (): Sistem ini dapat diselesaikan, karena kedua baris saling berkelipatan. Dari baris ke dua diperoleh: + = : Jika diberikan = m maka = m: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6

dan (A I) = : () Persamaan ( ) dipenuhi jika adalah vektor eigen yang berkaitan dengan nilai eigen r = : Karena det(a I) = 0; maka persamaan () mungkin tidak dapat diselesaikan. Namun demikian, persamaan () mungkin saja dapat diselesaikan untuk suatu vektor : Perhatikan matriks diperbesar (augmented) dari persamaan (): Sistem ini dapat diselesaikan, karena kedua baris saling berkelipatan. Dari baris ke dua diperoleh: + = : Jika diberikan = m maka = m: Jadi dapat ditulis m 0 = = = m + m () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 3 / 6 :

Dengan mensubtitusikan dan ke dalam persamaan ( 9), diperoleh x(t) = te t 0 + + m e t = te t 0 + e t + m e t : (3) () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 4 / 6

Dengan mensubtitusikan dan ke dalam persamaan ( 9), diperoleh x(t) = te t 0 + + m e t = te t 0 + e t + m e t : (3) Suku m e t dalam persamaan ( 3) merupakan kelipatan dari x () (t) sehingga dapat diabaikan, tetapi dua suku pertama merupakan solusi baru: x () (t) = te t 0 + e t : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 4 / 6

Dengan mensubtitusikan dan ke dalam persamaan ( 9), diperoleh x(t) = te t 0 + + m e t = te t 0 + e t + m e t : (3) Suku m e t dalam persamaan ( 3) merupakan kelipatan dari x () (t) sehingga dapat diabaikan, tetapi dua suku pertama merupakan solusi baru: x () (t) = te t 0 + e t : Karena Wronskian dari x () (t) dan x () (t) adalah h W x () ; x ()i (t) = e t te t e t te t e t = e4t 6= 0; maka x () dan x () membentuk himpunan solusi fundamental. () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 4 / 6

Oleh karena itu solusi umum adalah x(t) = c x () (t) + c x () (t) = c e t + c 0 t + e t : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 5 / 6

Oleh karena itu solusi umum adalah x(t) = c x () (t) + c x () (t) = c e t + c 0 t + e t : Catatan: Vektor yang diperoleh dengan cara seperti persamaan () disebut sebagai vektor eigen diperumum yang berkaitan dengan nilai eigen r = : () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 5 / 6

Reduksi persamaan orde tinggi menjadi sistem orde. Contoh Diberikan persamaan diferensial linier orde 3 sebagai berikut:... x + 3x + 4 _x 5x = g(t); (4) x(0) = ; _x() = ; x (0) = : Ubah persamaan (4) menjadi sistem persamaan diferensial orde. Jawab. () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 6 / 6

Reduksi persamaan orde tinggi menjadi sistem orde. Contoh Diberikan persamaan diferensial linier orde 3 sebagai berikut:... x + 3x + 4 _x 5x = g(t); (4) x(0) = ; _x() = ; x (0) = : Ubah persamaan (4) menjadi sistem persamaan diferensial orde. Jawab. Misalkan y = x; y = _x; y 3 = x; maka _y = y _y = y 3 _y 3 = 5y 4y 3y 3 + g(t); yang dalam bentuk matriks dapat ditulis: () I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde (Review) November 0 6 / 6