LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T"

Transkripsi

1 L46 LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan selama melakukan observasi di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Data rekap hasil produksi dan cacat pada proses pembuatan out-sol sepatu di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera periode September 2011 Oktober Data karakteristik kualitas produk yang ada pada lembar pengecekan (Check Sheet) di PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera. Tabel 4.1 CTQ Proses Pembuatan Out-sol Periode September Oktober 2011 No. Pengamatan Hasil Perhitungan Jam Ke- Tanggal Shift CTQ of Out Sol Manufacture Kurang Angin Kurang Isi Oversize - Tebal Mentah Keriting Sobek/Menempel Jumlah Defect (pasang unit) Jumlah Produksi (pasang unit) 1 5-Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep

2 L47 Tabel 4.1 CTQ Proses Pembuatan Out-sol Periode September Oktober 2011 (lanjutan) No. Pengamatan Hasil Perhitungan Jam Ke- Tanggal Shift CTQ of Out Sol Manufacture Kurang Angin Kurang Isi Oversize - Tebal Mentah Keriting Sobek/Menempel Jumlah Defect (pasang unit) Jumlah Produksi (pasang unit) 9 12-Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep

3 L48 Tabel 4.1 CTQ Proses Pembuatan Out-sol Periode September Oktober 2011 (lanjutan) No. Pengamatan Hasil Perhitungan Jam Ke- Tanggal Shift CTQ of Out Sol Manufacture Kurang Angin Kurang Isi Oversize - Tebal Mentah Keriting Sobek/Menempel Jumlah Defect (pasang unit) Jumlah Produksi (pasang unit) Sep Sep Sep Sep Sep Sep Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt

4 L49 Tabel 4.1 CTQ Proses Pembuatan Out-sol Periode September Oktober 2011 (lanjutan) No. Pengamatan Hasil Perhitungan Jam Ke- Tanggal Shift CTQ of Out Sol Manufacture Kurang Angin Kurang Isi Oversize - Tebal Mentah Keriting Sobek/Menempel Jumlah Defect (pasang unit) Jumlah Produksi (pasang unit) Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Total

5 L50 Lampiran Pengolahan Data Berikut merupakan tabel uji kecukupan data terhadap data cacat pada proses pembuatan out-sol periode September 2011-Oktober 2011 Tabel 4.2 Uji Kecukupan Data Proses Out-sol Periode September Oktober 2011 Pengamatan (N) Jumlah produk cacat (np) np² Tabel 4.2 Uji Kecukupan Data Proses Out-sol Periode September Oktober 2011(lanjutan)

6 L51 Pengamatan (N) Jumlah produk cacat (np) np²

7 L52 Tabel 4.2 Uji Kecukupan Data Proses Out-sol Periode September Oktober 2011(lanjutan) Pengamatan (N) Jumlah produk cacat (np) np² Total Berikut merupakan perhitungan uji kecukupan data dengan: Tingkat kepercayaan : k = 95 % Derajat ketelitian : s = 10 % N Data yang seharusnya diambil agar valid. Rumus Uji Kecukupan data: N ' = k s N Di mana N = 52 Np = ( np ) ( np) np 2 2 0,95 0,1 N ' = 52 ( 6608) 558 (558) 2 2 9,5 N ' = , N ' = 558 9, N ' =

8 L ,09 N ' = 558 = ,35 N < N maka data cukup 9,35 < 52 maka data cukup 2

9 L54 Lampiran Peta Pengendali Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan peta kontrol p untuk proses pembuatan out-sol: 1. Menentukan ukuran contoh atau sampel yang cukup besar dan No. Pengamatan mengumpulkannya dalam bentuk sebuah tabel Tanggal Tabel 4.3 Data Perhitungan Peta Kontrol p Shift Jumlah Produksi (pasang unit) Jumlah Defect (pasang unit) Proporsi Kesalaha n (p) Persentase Kesalahan (P,%) 1 5-Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Okt Okt

10 L55 No. Pengamatan Tabel 4.3 Data Perhitungan Peta Kontrol p (lanjutan) Tanggal Shift Jumlah Produksi (pasang unit) Jumlah Defect (pasang unit) Proporsi Kesalahan (p) Persentase Kesalahan (P,%) 32 5-Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Total Rata-rata Menghitung nilai proporsi cacat = = = 0, Menghitung nilai simpangan baku Rumus simpangan baku (S p ): S = S = Rumus simpangan baku dalam persentase (S p, %) S p =

11 L56 S p = Di mana n i = jumlah unit yang diamati = jumlah unit yang diproduksi 4. Menghitung batas kontrol 3-sigma = CL = UCL p = LCL p = Tabel 4.4 Data Hasil Perhitungan Peta Kontrol p No. Pengamatan Tanggal Shift Jumlah Produksi (ni) Jumlah Defect (pasang unit) Proporsi Kesalaha n (p) Persentase Kesalahan (P,%) UCL LCL 1 5-Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep

12 L57 No. Pengamatan Tabel 4.4 Data Hasil Perhitungan Peta Kontrol p (lanjutan) Tanggal Shift Jumlah Produksi (ni) Jumlah Defect (pasang unit) Proporsi Kesalahan (p) Persentase Kesalahan (P,%) Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Sep Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt UCL LCL

13 L58 No. Pengamatan Tabel 4.4 Data Hasil Perhitungan Peta Kontrol p (lanjutan) Tanggal Shift Jumlah Produksi (ni) Jumlah Defect (pasang unit) Proporsi Kesalahan (p) Persentase Kesalahan (P,%) Okt Okt Okt Okt Total Rata-rata UCL LCL

14 L59 Lampiran Diagram Pareto Langkah-langkah dalam pembuatan diagram pareto adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data ketidaksesuaian. Tabel 4.5 Critical to Quality Pembuatan Out-sol No. Critical to Quality Jumlah ( Pasang Unit) 1 Kurang Angin Kurang Isi 26 3 Oversize - Tebal 23 4 Mentah Keriting 29 6 Sobek/Menempel Mengurutkan data dari yang terbesar hingga data yang terkecil. No. Tabel 4.6 Frekuensi CTQ Pembuatan Out-sol Periode September Critical to Quality 2011 Oktober 2011 Frekuensi Cacat Frekuensi Kumulatif Persentase Total % Persentase Kumulatif % 4 Mentah Kurang Angin Keriting Sobek/Menempel Kurang Isi Oversize - Tebal Diagram pareto pada gambar 4.2 di atas memperlihatkan secara jelas bahwa CTQ atau karakteristik kualitas yang terbanyak menghasilkan produk cacat selama periode September 2011 hingga Oktober 2011 ada pada cacat dengan jenis mentah yakni sebanyak 238 pasang unit atau sebesar 42,7 persen. Kemudian diikuti cacat dengan jenis kurang angin sebanyak 214 pasang unit atau sebesar 38,4 persen. Berikutnya adalah jenis

15 L60 cacat keriting sebanyak 29 pasang unit atau sebesar 5,2 persen, sobek/menempel sebanyak 28 pasang unit atau 5 persen, kurang isi sebanyak 26 pasang unit atau sebesar 4,7 persen. Untuk jenis cacat lain-lain (other) adalah jenis cacat oversize tebal dengan jumlah cacat sebesar 23 unit pasang atau 4,1 persen. Lampiran Histogram Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat histogram adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data Pengumpulan dara ini diperoleh dari pengamatan cacat jenis mentah pada proses Out-sol periode September- Oktober 2011 dengan melakukan pengamatan sebanyak 52 kali pengamatan. Di bawah ini merupakan tabel pengumpulan data pada proses Outsol jenis cacat mentah selama periode September-Oktober 2011 dengan n= 52. Table 4.7 Pengumpulan Data Jumlah Unit CacatMentah pada Proses Pembuatan Out-sol Periode September 2011-Oktober 2011 Baris Jumlah Unit Cacat Mentah A B C D Setelah melakukan pengumpulan data jumlah cacat mentah pada proses pembuatan out-sol periode September 2011-Oktober 2011, data tersebut kemudian diurutkan dari nilai yang terbesar sampai nilai yang terkecil. Tujuan pengurutan data ini adalah untuk memudahkan dalam melakukan perhitungan pada langkah kedua yakni membuat histogram, yaitu perhitungan untuk mementukan besarnya range (R). Berikut adalah tabel pengumpulan data jumlah unit cacat mentah pada proses pembuatan out-sol selama periode September Oktober 2011 yang telah diurutkan:

16 L61 Table 4.8 Data Jumlah Unit Cacat Mentah pada Proses Out-sol Periode September 2011-Oktober 2011 Setelah Diurutkan Baris Jumlah Unit Defect Mentah A B C D Menentukan besarnya range (R) Setelah melakukan pengumpulan data jumlah unit cacat mentah pada proses pembuatan out-sol periode September 2011-Oktober 2011, maka langkah kedua yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan perhitungan menentukan besarnya range (R). Penentuan besarnya range (R) digunakan untuk menentukan interval kelas pada langkah keempat, yaitu menentukan interval kelas, batas kelas, dan nilai tengah atas. Rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya range (R) adalah sebagai berikut: R = X max X min = (nilai terbesar-nilai terkecil) = 8 3 = 5 3. Menentukan banyaknya kelas interval Banyaknya kelas interval ditentukan mengikuti banyaknya data pengukuran, berikut merupakan tabel penentuan banyaknya kelas interval dengan n=52. Tabel 4.9 Banyaknya Kelas Interval Banyaknya Data Banyaknya kelas Pengukuran Interval < > K = 1 + 3,3 log n» n = jumlah pengamatan

17 L62 K = 1 + 3,3 log 52 K = 1 + 5,6628 K= 6, Dari hasil perhitungan banyaknya kelas interval di atas, didapat nilai K sebesar 6,6628. Jadi data jumlah Cacat mentah pada proses pembuatan out-sol periode September 2011-Oktober 2011 sebanyak 52 pengamatan mempunyai nilai K = 7 (sudah dibulatkan). Hal ini sesuai dengan tabel 4.9 banyaknya kelas interval yaitu jika banyaknya data pengukuran , maka banyaknya kelas interval adalah 6-10 kelas interval. 4. Menentukan interval kelas, batas kelas, dan nilai tengah kelas a. Interval kelas Lebar dari setiap interval kelas (L) ditentukan berdasarkan pembagian antara range data (R) dan banyaknya kelas interval (K) yang telah didapatkan pada perhitungan sebelumnya. Untuk jumlah data unit cacat mentah pada proses out-sol dapat ditentukan lebar dari setiap kelasinterval sebagai berikut: L = R/K L = 8/7 L= 1,1428 1,15 b. Batas kelas Dalam menetapkan batas untuk setiap kelas pertama, setiap data pengukuran harus jatuh atau berada diantara dua batas kelas yaiutu batas kelas bawah dan batas kelas atas. Berikut merupakan perhitungan untuk mencari batas kelas untuk masing-masing kelas. Batas kelas = nilai terkecil ½ x unit pengukuran Batas kelas = 3 (½ x 0,01) Batas kelas = 2,995 Batas untuk kelas pertama: Batas bawah = 3 Batas atas = 2, ,15 (interval kelas)

18 L63 = 4,145 4,15 Batas untuk kelas kedua: Batas bawah = 4,15 Batas atas = 4,15 + 1,15 = 5,30 Batas untuk kelas ketiga: Batas bawah = 5,30 Batas atas = 5,30 + 1,15 = 6,45 Batas untuk kelas keempat: Batas bawah = 6,45 Batas atas = 6,45 + 1,15 = 7,60 Batas untuk kelas kelima: Batas bawah = 7,60 Batas atas = 7,60 + 1,15 = 8,75 Batas untuk kelas keenam: Batas bawah = 8,75 Batas atas = 8,75 + 1,15 = 9,90 Batas untuk kelas ketujuh: Batas bawah = 9,90 Batas atas = 9,90 + 1,15 = 11,05 c. Nilai tengah kelas Nilai tengah = (batas bawah + batas atas kelas ke-n)/2 Nilai tengah kelas pertama = (3 + 4,15)/2 = 3,58 Nilai tengah kelas kedua = (4,15 + 5,30)/2 = 4,73 Nilai tengah kelas ketiga = (4,73 + 6,45)/2 = 5,59 Nilai tengah kelas keempat = (5,59 + 7,60)/2

19 L64 = 6,60 Nilai tengah kelas kelima = (6,60 + 8,75)/2 = 7,68 Nilai tengah kelas keenam = (7,68 + 9,90)/2 = 12,63 Nilai tengah kelas ketujuh = (12, ,05)/2 = 11,84 5. Menentukan frekuensi dari setiap kelas interval Menentukan frekuensi dari setiap interval, caranya adalah dengan membaca nilai nilai pengukuran satu per satu dan mencatat frekuensifrekuensi yang jatuh dalam setiap kelas interval dengan menggunakan tanda tally (turus). Berikut merupakan tabel frekuensi dari setiap kelas interval yang telah diamati Tabel 4.10 Frekuensi Jumlah Unit Cacat pada Proses Pembuatan Out- Sol Periode September 2011-Oktober 2011 No. Kelas Interval Nilai Tengah Tally Frekuensi 1 3 4,15 3,58 IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII ,15 5,30 4,73 IIIII IIIII ,30 6,45 5,59 IIIII III 8 4 6,45 7,60 6,60 III 3 5 7,60 8,75 7,68 I 1 6 8,75 9,90 12, ,90 11,05 11,84 0

20 L65 Lampiran Run chart Tabel 4.11 Pengumpulan Data Run chart untuk Jumlah Unit Cacat Jenis Mentah Pengamatan Jumlah Pasang Unit Cacat Jenis Mentah

21 L66 Tabel 4.11 Pengumpulan Data Run chart untuk Jumlah Unit Cacat Jenis Mentah (lanjutan) Pengamatan Jumlah Pasang Unit Cacat Jenis Mentah

22 L67 Tabel 4.11 Pengumpulan Data Run chart untuk Jumlah Unit Cacat Jenis Mentah (lanjutan) Pengamatan Jumlah Pasang Unit Cacat Jenis Mentah Informasi-informasi yang didapatkan berdasarkan grafik pada gambar 4.4 di atas adalah sebagai berikut: a) Grafik pada gambar 4.4 menunjukan bahwa sumbu x sebagai banyaknya pengamatan yang dilakukan yaitu sebanyak 52 pengamatan, sedangkan sumbu y sebagai jumlah cacat jenis mentah produk out-sol. b) Nilai tengah atau garis median pada gambar run chart di atas bernilai 4. c) Number of runs about median menjelaskan bahwa terdapat 35 data pengamatan yang berada dekat dengan garis median. d) Number of runs up or down menjelaskan bahwa sebanyak 36 data pengamatan yang bergerak dari atas ke bawah atau bergerak naik dan turun. e) Longest run about median mempunyai arti bahwa terdapat 6 data pengamatan yang berada tepat pada garis median/tengah. f) Longest run up or down menjelaskan bahwa terdapat 4 data pengamatan, di mana data pengamatan tersebut merupakan data pengamatan yang berawal dari satu titik lalu kemudian data tersebut bergerak naik dan bergerak turun melewati garis median tanpa ada data lain yang mengikuti pergerakan dari data tersebut. Informasi-informasi di atas dapat membantu dalam mempelajari dan menganalisa peta run chart yang telah dibuat. Diantaranya adalah dengan informasi tersebut, peta run chart dapat dijadikan sebagai bahan untuk mempelajari pola data yang ada, menyelediki titik-titik data yang terletak terlalu tinggi atau terlalu rendah di sekitar garis nilai tengah sumbu y.

23 L68 Sehingga hal ini nantinya dapat dijadikan sebagai indikasi untuk proses perbaikan. Lampiran Diagram Tebar (Scatter Diagram) Tabel 4.12 Data Jumlah Unit Cacat Mentah dan Total Unit Produk Cacat pada Proses Pembuatan Out-sol pada Periode September 2011-Oktober 2011 No. Jumlah Cacat Jumlah Produk Cacat

24 L69 Tabel 4.12 Data Jumlah Unit Cacat Mentah dan Total Unit Produk Cacat pada Proses Pembuatan Out-sol pada Periode September 2011-Oktober 2011 (lanjutan) No. Jumlah Cacat Jumlah Produk Cacat

25 L70 Tabel 4.12 Data Jumlah Unit Cacat Mentah dan Total Unit Produk Cacat pada Proses Pembuatan Out-sol pada Periode September 2011-Oktober 2011 (lanjutan) No. Jumlah Cacat Jumlah Produk Cacat Total Berikut merupakan tabel perhitungan untuk analisis korelasi sederhana dari kedua variabel diatas, yang kemudian akan dilanjutkan dengan perhitungan analisis korelasi sederhana.

26 L71 Tabel 4.13 Tabel Perhitungan Analisis Korelasi Sederhana Produk Out-Sol No. pengamatan Jumlah Unit Cacat (X) Jumlah Cacat Mentah (Y) X 2 Y 2 XY

27 L72 Tabel 4.13 Tabel Perhitungan Analisis Korelasi Sederhana Produk Out-sol (lanjutan) No. pengamatan Jumlah Unit Cacat (X) Jumlah Cacat Mentah (Y) X 2 Y 2 XY

28 L73 Tabel 4.13 Tabel Perhitungan Analisis Korelasi Sederhana Produk Out-sol (lanjutan) No. pengamatan Jumlah Unit Cacat (X) Jumlah Cacat Mentah (Y) X 2 Y 2 XY Total Perhitungan analisis korelasi sederhana: Analisis Korelasi sederhana dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: r = r = 2448 r = 3586 n xy ( x)( y) { n x }{ } 2 ( x) 2 n y 2 ( y ) 2 52(2601) (558)(238) { 52(6608) (558) 2 }{ 52(1166) (238 ) 2 } r = 0,6286 0,63

29 L74 Lampiran Usulan Perbaikan No. : 1 Page : 1 of 1 Issued by : David Soefran Date : Reference : - Revision : 0.0 File : Manual Pressing Machine SOP Out-Soles Pembuatan: 1. Gunakan sarung tangan! 2. Siapkan cetakan dan bahan di atas meja. 3. Bersihkan cetakan menggunakan kain lap, kemudian tempelkan label sepatu pada cetakan. 4. Gunting bahan dan timbang sesuai dengan ukuran (lihat tabel!). 5. Letakan bahan di atas cetakan. 6. Tutup cetakan. 7. Masukan cetakan ke dalam mesin press. 8. Putar engkel ke arah kanan untuk menaikan cetakan. 9. Tekan tombol hijau untuk memulai proses. 10. Tunggu hingga 1 menit, putar engkel ke arah kiri untuk menurunkan cetakan, congkel sedikit cetakan dengan batang besi yang sudah disediakan. 11. Ulangi langkah 8 dan 10 hingga terdengar bunyi tet 12. Keluarkan sol yang sudah matang dan letakan di tempat yang sudah disediakan. TABEL SIZE A 6B 7 8A 8B 9A 9B DATA BERAT (gram) SIZE 10A 10B 11A 11B DATA BERAT (gram) SIZE DATA BERAT (gram)

30 L75 No. : 2 Page : 1 of 1 Issued by : David Soefran Date : Reference : - Revision : 0.0 File : Automatic Pressing Machine SOP Out-Soles Pembuatan: 1. Gunakan sarung tangan! 2. Siapkan cetakan dan bahan di atas meja. 3. Bersihkan cetakan menggunakan kain lap, kemudian tempelkan label sepatu pada cetakan. 4. Gunting bahan dan timbang sesuai dengan ukuran (lihat tabel!). 5. Letakan bahan di atas cetakan. 6. Tutup cetakan. 7. Masukan cetakan ke dalam mesin press. 8. Tekan tombol hijau untuk memulai proses. 9. Tunggu hingga 1 menit, congkel sedikit cetakan dengan batang besi yang sudah disediakan. 10. Kemudian tunggu hingga terdengar bunyi tet 11. Angkat dan keluarkan cetakan dari mesin press. 12. Keluarkan sol yang sudah matang dan letakan di tempat yang sudah disediakan. TABEL SIZE A 6B 7 8A 8B 9A 9B DATA BERAT (gram) SIZE 10A 10B 11A 11B DATA BERAT (gram) SIZE DATA BERAT (gram)

31 L76 Lampiran Hasil Usulan Perbaikan Setelah melakukan simulasi perbaikan kembali di lantai produksi PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera selama 5 hari berbeda, maka didapatkan data hasil pengamatan sebagai berikut: Tabel 4.14 CTQ Hasil Simulasi Perbaikan Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture Tanggal Shift Mei No. Pengamatan 2 30-Mei Juni Juni Juni Kurang Angin Kurang Isi Oversize - Tebal Mentah Keriting Sobek/Menempel Jumlah Defect (pasang unit) Jumlah Produksi (pasang unit) Total Berikut adalah hasil perhitungan persentase cacat yang terjadi selama 5 kali proses produksi: x 100% = 3,15%

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SOL SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DI PT. TRI TUNGGAL BANGUN SEJAHTERA

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SOL SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DI PT. TRI TUNGGAL BANGUN SEJAHTERA ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SOL SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DI PT. TRI TUNGGAL BANGUN SEJAHTERA David Soefran Muhammad Zuhca Octaria Mulyawati Januar Nasution Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan

Lebih terperinci

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016 7 Basic Quality Tools 14 Oktober 2016 Dr. Kaoru Ishikawa (1915 1989) Adalah seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang. As much as 95% of quality related problems in the factory can be solved

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SEPATU DAN SANDAL WANITA DENGAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) PADA PT.

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SEPATU DAN SANDAL WANITA DENGAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) PADA PT. ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SEPATU DAN SANDAL WANITA DENGAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) PADA PT. GRAMIDO SKRIPSI Oleh : Chrestella - 0900794800 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan

Lebih terperinci

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan, hingga analisa

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk 228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai

Lebih terperinci

Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi

Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi Oleh: Zulhan Widya Baskara FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN Mataram, September 2014 Statistika Statistika Deskriptif Statistika Inferensial Statistika Deskriptif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Produksi merupakan sebuah siklus yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar demi keberlangsungan

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi Petunjuk Sitasi: Suliawati, & Gumay, V. S. (2017). Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D70-75). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran

Lebih terperinci

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module. Sumber : PQM Consultant. 2011. 7QC Tools Workshop module. 1. Diagram Pareto 2. Fish Bone Diagram 3. Stratifikasi 4. Check Sheet / Lembar Pengecekan 5. Scatter Diagram / Diagram sebar 6. Histogram 7. Control

Lebih terperinci

Penyajian Data. Teori Probabilitas

Penyajian Data. Teori Probabilitas Penyajian Data Teori Probabilitas Sub Materi Tabel distribusi frekuensi Tabel distribusi frekuensi relatif Tabel distribusi frekuensi kumulatif, histogram dan kurva ogive Teori Probabilitas - Onggo Wr

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dasar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Adapun data yang diperoleh adalah jumlah dan jenis-jenis cacat pada proses welding hasil audit dari periode akhir September Oktober 2004. Tabel 4.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara yang tepat. Kemudian, penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Langkah langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Djarum adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Untuk tetap mempertahankan predikatnya, PT Djarum berusaha untuk selalu memberikan produk yang bermutu dan memiliki karakteristik

Lebih terperinci

Menemukan Pola Data yang Bermakna

Menemukan Pola Data yang Bermakna Menemukan Pola Data yang Bermakna Terdapat beberapa cara untuk mengurutkan data : Data kuantitatif, dapat diurutkan dari pengamatan terkecil hingga terbesar Data kualitatif/verbal, dapat diurutkan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK Disusun Oleh : Nama : Asep Suryadi NPM : 201210215039 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Banyaknya perusahaan di era globalisasi memicu keberadaan produk lokal dan nasional tidak akan luput dari tuntutan persaingan, selain itu juga mempunyai peluang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah I.1 Latar Belakang Masalah orientasi BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha yang terjadi pada saat ini bukan hanya ber kepada seberapa tinggi tingkat produktifitas dari usaha tersebut melainkan lebih

Lebih terperinci

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018 PETA KENDALI ATRIBUT 9 Pengendalian Kualitas Semester Genap 2017/2018 2 Outline Peta Kendali Variabel 3 PETA KENDALI (CONTROL CHART) Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK Pengendalian kualitas adalah suatu proses yang ditujukan untuk mempertahankan standar kualitas produk yang dijanjikan oleh perusahaan kepada konsumen serta untuk membantu mempertahankan kinerja

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, diperlukan adanya desain atau skema langkah penelitian sebagai acuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan

Lebih terperinci

Seven Quality Control Tools (#2) NUR HADI WIJAYA, STP, MM

Seven Quality Control Tools (#2) NUR HADI WIJAYA, STP, MM Seven Quality Control Tools (#2) NUR HADI WIJAYA, STP, MM Seven Quality Control Tools 1. Fishbone diagram 2. Stratification 3. Check sheets 4. Histograms 5. Pareto analysis 6. Scatter diagrams 7. Control

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu

Lebih terperinci

Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive

Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive Modul ke: 02 Zulkifli, Fakultas Ekonomi dan Bisnis STATISTIK BISNIS Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive SE., MM. Program Studi Akuntansi S1 Distribusi Frekuensi Distribusi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05 ABSTRAK PT Ateja Multi Industri merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri tekstil, dimana produk yang dihasilkannya berupa kain untuk public transportation berdasarkan

Lebih terperinci

: defect, six sigma, DMAIC,

: defect, six sigma, DMAIC, ABSTRAK PD.Langgeng adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam part mesin seperti carbon brus. Untuk meningkatkan daya saing perusahaan maka perusahaan harus memiliki keunggulan. Salah satu faktor

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di CV.Mabar Karya Utama Medan yang berada di Jl. Mabar. Penelitian ini dimulai dari tanggal 08 Agustus 013 sampai tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. CITRA ABADI SEJATI yang beralamat di jalan raya Cileungsi-Jonggol Km: 2.5 kp.sawah, kecamatan Cileungsi Kabupaten

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan

Lebih terperinci

E-book Statistika Gratis... Statistical Data Analyst. Penyajian Data Statistik

E-book Statistika Gratis... Statistical Data Analyst. Penyajian Data Statistik Penyajian Data Statistik Pada penulisan kedua tentang Statistika Elementer ini, penulis akan memberikan bahasan mengenai Penyajian Data Statistik kepada para pembaca untuk mengetahui bentuk penyajian data

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Permasalahan yang Terjadi Sebelum improvement, di bagian produksi coklat compound terdapat permasalahan yang belum dapat diketahui. Proses grinding coklat compound

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. AnalisisTahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

Definisi dan Konsep Pengendalian Kualitas

Definisi dan Konsep Pengendalian Kualitas Definisi dan Konsep Pengendalian Kualitas Aktivitas Pengendalian Kualitas Manajemen Kualitas seringkali disebut sebagai the problem solving, sehingga manajemen kualitas dapat menggunakan metodologi dalam

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PENYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai sigma untuk data atribut produk wajan super ukuran 20 sebesar 3,53. 5.1.1 Menganalisis CTQ (Critical to Quality)

Lebih terperinci

1. Check sheet 2. Flow chart 3. Pareto chart 4. Ishikawa diagram 5. Scatter Plot 6. Run Chart 7. Histogram

1. Check sheet 2. Flow chart 3. Pareto chart 4. Ishikawa diagram 5. Scatter Plot 6. Run Chart 7. Histogram 1 1. Check sheet 2. Flow chart 3. Pareto chart 4. Ishikawa diagram 5. Scatter Plot 6. Run Chart 7. Histogram 2 Check sheet adalah alat bantu manajemen mutu sederhana yang menyerupai tabel dan digunakan

Lebih terperinci

PENYAJIAN DATA. Cara Penyajian Data meliputi :

PENYAJIAN DATA. Cara Penyajian Data meliputi : PENYAJIAN DATA Cara Penyajian Data meliputi : 1. Tabel Tabel terbagi menjadi : - Tabel Biasa - Tabel Kontingensi - Tabel Distribusi Tabel Distribusi terbagi menjadi : Tabel Distribusi Mutlak Tabel Distribusi

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK PD Jaya Sentosa adalah perusahaan manufaktur yang harus berjuang untuk mempertahankan produknya laku dipasaran. Upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan mempertahankan kualitas produk

Lebih terperinci

HISTOGRAM DAN DIAGRAM PARETO

HISTOGRAM DAN DIAGRAM PARETO HISTOGRAM DAN DIAGRAM PARETO Abdus Cahyadi Ramadhan : 0608 3040 0313 Anzar Asgap : 0608 3040 0319 Yulia Nadhirah : 0608 3040 0336 Kelas : V KB Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Mutu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu 48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Arkan Addien 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Pokok Bahasan: MODUL PERKULIAHAN STATISTIKA BISNIS. Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive.

Pokok Bahasan: MODUL PERKULIAHAN STATISTIKA BISNIS. Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive. MODUL PERKULIAHAN STATISTIKA BISNIS Pokok Bahasan: Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6 ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 50 BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Kualitas Kualitas sangat penting bagi sebuah produk, baik berupa produk barang maupun jasa. Hal-hal yang sangat penting bagi produsen berkaitan dengan produk adalah:

Lebih terperinci

STATISTIK DAN STATISTIKA

STATISTIK DAN STATISTIKA STATISTIK DAN STATISTIKA A. Penyajian data dan membaca data dalam bentuk table dan diagram a. Diagram Lambang atau Piktogram Piktogram adalah digram yang menggunakan gambar benda untuk menunjukkan banyak

Lebih terperinci

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 57 BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

ANALISA PENGURANGAN DEFECT

ANALISA PENGURANGAN DEFECT ANALISA PENGURANGAN DEFECT PADA PROSES PRODUKSI BATERAI ABC JENIS R6 DENGAN METODE QCC (QUALITY CONTROL CIRCLE) DAN SEVEN TOOLS DI PT. INTERNATIONAL CHEMICAL INDUSTRY PLANT II SURABAYA SKRIPSI Oleh : ILUL

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data primer

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data primer 46 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan data lapang penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2010. Tempat penelitian dilakukan di PPP Sadeng, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Mengidentifikasi jenis kecacatan atau kerusakan yang terdapat pada proses pembuatan sepatu atau sandal

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan

Lebih terperinci

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA BAB lll Soal dan jawaban DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA 1. Bedakanlah antara daftar-daftar distribusi frekuensi,kontingensi,dan baris kolom! Jawaban : distribusi frekuensi ;merupakan sususnan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan data Observasi dilakukan pada lantai Produksi dan dikhususkan pada proses pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan buku,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN BERMOTIF DI PT RAGAM WARNA UTAMA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS. Jurnal. Oleh: M. LUTFI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN BERMOTIF DI PT RAGAM WARNA UTAMA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS. Jurnal. Oleh: M. LUTFI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN BERMOTIF DI PT RAGAM WARNA UTAMA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS Jurnal Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar sarjana strata 1 (S1) Program

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. ECCO INDONESIA SIDOARJO

PENINGKATAN KUALITAS SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. ECCO INDONESIA SIDOARJO PENINGKATAN KUALITAS SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. ECCO INDONESIA SIDOARJO SKRIPSI Disusun oleh : SABRINA DWI C 0632010035 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia usaha semakin berkembang dengan pesatnya, baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MADU MERK SBA DI PT. INTI KIAT ALAM DENGAN MENGGUNAKAN PETA X DAN R Disusun Oleh: Nama : Lina Reztyani NPM : 34411102 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir.

Lebih terperinci

Statistika Bisnis. Penyajian Data. Ika Sari, SE, M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi.

Statistika Bisnis. Penyajian Data. Ika Sari, SE, M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi. Statistika Bisnis Modul ke: Penyajian Data Fakultas Ekonomi & Bisnis Ika Sari, SE, M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Penyajian Data Distribusi Frekuensi Penyajian Data dengan Grafik Penyajian

Lebih terperinci

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI 1. Pengertian Distribusi Frekuensi 1. Merupakan penyusunan data ke dalam kelas-kelas tertentu di mana setiap indiividu/item hanya termasuk ke dalam salah satu kelas tertentu.

Lebih terperinci

DISTRIBUSI FREKUENSI

DISTRIBUSI FREKUENSI Definisi : DISTRIBUSI FREKUENSI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas-kelas data dan dikaitkan dengan masingmasing frekuensinya Merupakan tabel ringkasan data yang menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Sejarah Umum Perusahaan PT Tirta Agung Wijaya (TAW) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan air minum dalam kemasan (AMDK). Dimulai pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Kasus tugas besar pengendalian kualitas adalah untuk menguji kualitas dan melihat seberapa besar kecacatan produksi shockbreaker yang dihasilkan oleh PT.Akri.

Lebih terperinci

STATISTIK DESKRIPTIF

STATISTIK DESKRIPTIF PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL OLEH HERDIAN S.Pd., M.Pd. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) PRINGSEWU Daftar Distribusi Frekuensi Tunggal Data tunggal seringkali dinyatakan dalam

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data di perusahaan PT. Jasa Putra Plastik dilakukan dari bulan Juli 004 sampai bulan Desember 004. Data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL

ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 1 (2016), hal 1-8 ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL Awaliyah, M. Novitasari Mara, Shantika Martha INTISARI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PROSES PRODUKSI 2.1.1 Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Kerangka pemecahan masalah merupakan susunan kegiatan penelitian, mulai dari dilakukannya kegiatan penelitian tersebut, perencanaan sampai

Lebih terperinci