Analisis Kapabilitas Proses Produksi Monosodium Glutamat (MSG) di PT. Ajinomoto Indonesia

Transkripsi

1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) (30-98X Print) D-5 Analisis Kaabilitas Proses Produksi Monosodium Glutamat (MSG) di PT. Ajinomoto Indonesia Junta Dwi Kurnia, Sri Mumuni Retnaningsih, dan Lucia Aridinanti Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Seuluh Noember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60 Abstrak Produk Monosodium Glutamat (MSG) di PT. AJINOMOTO INDO-NESIA engendalian kualitasnya baru dilakukan secara kimia dan biologi, sedangkan secara statistik masih dianalisis secara sederhana. Karakteristik kualitas MSG ada emat yaitu H, Moist, Alha D dan Cl -, sehingga di dalam enelitian ini akan dilakukan analisis untuk mening-katkan kualitas secara statistik yaitu analisis kaabilitas roses. Analisis kaabilitas roses dilakukan setelah membuat eta kendali Multivariat yaitu T Hotelling dan Generalized Variance (GV) terkendali. Hasil dari analisis kaabilitas roses secara multivariat adalah roses roduksi MSG jenis RC eriode Bulan Januari samai Maret 0 dikatakan belum kaabel karena memiliki nilai C yang kurang dari satu, yaitu sebesar 0, Kata Kunci Kaabilitas Proses, Monosodium Glutamat Jenis RC, Peta Kendali Generalized Variance, Peta Kendali Multivariat, Peta Kendali T Hotelling. antara karakteristik satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Penelitian statistika yang melibatkan lebih dari satu variabel kualitas telah banyak dilakukan salah satunya adalah enelitian tentang analisis kaabilitas roses multivariat dengan tiga variabel yang saling berhubungan. Langkah untuk menganalisis kaabilitas roses dilakukan dengan cara membuat Peta Kendali Multivariat terlebih dahulu. Analisis kaabilitas roses digunakan untuk mengetahui seberaa besar kaabilitas roses suatu roduk yang sesuai dengan batas sesifikasi yang telah ditentukan oleh erusahaan [3]. Tujuan yang ingin dicaai dalam enelitian ini adalah menganalisis kaabilitas roses roduksi MSG jenis RC di PT. Ajinomoto Indonesia sehingga daat memberikan informasi terkait dengan hasil enelitian ini. P I. PENDAHULUAN T. AJINOMOTO INDONESIA meruakan salah satu erusahaan yang memroduksi bumbu enyeda masakan Monosodium Glutamat (MSG) []. Berdasarkan enelitian mengenai analisis brand image roduk MSG, kometitor terkuat dari PT. Ajinomoto adalah PT. Sasa []. Adanya kometitor tersebut berengaruh terhada hasil enjualan roduk, sehingga dierlukan eningkatan hasil enjualan roduk dengan cara meningkatkan kualitas yaitu dengan melakukan evaluasi analisis kaabilitas roses. Pengendalian kualitas yang dilakukan oleh PT. Ajinomoto hanya melalui engendalian secara kimia dan biologi sedangkan secara statistik analisisnya masih dilakukan secara deskritif sederhana, oleh karena itu di dalam enelitian ini akan dilakukan analisis kaabilitas roses terhada roduk MSG jenis RC eriode Bulan Januari samai Maret 0. Suatu roses dikatakan kaabel aabila terkendali secara statistik, memenuhi batas sesifikasi, serta memiliki tingkat resisi dan akurasi yang tinggi. Dengan demikian untuk melakukan analisis kaabilitas roses erlu membuat eta kendali. Peta kendali yang digunakan adalah eta kendali multivariat yaitu Peta Kendali T Hotelling dan Peta Kendali Generalized Variance karena MSG jenis RC yang biasa digunakan oleh masyarakat secara umum terdiri dari emat karakteristik kualitas yaitu derajat keasaman (H), kelembaban (moist), alha D, serta kandungan Cl - dimana II. TINJAUAN PUSTAKA A. Statistika Deskritif Statistika deskritif adalah metode-metode yang berkaitan dengan engumulan dan enyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Terdaat dua ukuran numerik yang menjelaskan ciri-ciri data yaitu ukuran emusatan dan ukuran enyebaran. Ukuran emusatan yang sering digunakan adalah Rata-rata, sedangkan untuk ukuran enyebaran yang sering digunakan antara lain adalah Range, dan Varian [4]. B. Analisis Multivariat Analisis Multivariat meruakan suatu metode analisis data statistik yang dilakukan secara serentak dengan cara memerhitungkan korelasi antar variabel [5]. Untuk mengetahui aakah data berdistribusi Normal Multivariat, maka dilakukan engujian hiotesis sebagai berikut. H 0 : Data berdistribusi normal multivariat H :Data tidak berdistribusi normal multivariat. Statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut [6]. dd ii = xx iiii xx jj TT SS (xx iiii xx jj ) () Dimana : dd ii meruakan nilai statistik uji ada engamatan ke-i, xx iiii meruakan vektor objek engamatan kei ada variabel ke-j, xx jj meruakan vektor rata-rata ada

2 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) (30-98X Print) D-6 variabel ke-j, dan SS meruakan invers matrik varian kovarian SS H 0 gagal aabila aling tidak 50 ersen dari nilai statistik uji d i kurang dari χ α,df, dimana αα adalah tingkat signifikansi sebesar 0,5, sedangkan df adalah derajat bebas yang besarnya sama dengan jumalah karakteristik kualitas () C. Uji Korelasi Antar Variabel Untuk mengetahui aakah suatu data yang memiliki beberaa variabel saling berhubungan, maka dilakukan uji korelasi dengan menggunakan Uji Bartlett dengan hiotesisi sebagai berikut [7]. H 0 : ρρ=i (variabel tidak berkorelasi) H : ρρ I (variabel berkorelasi) Statistik Uji: χχ hiiiiiiiiii = mm +5 ln RR () 6 H 0 gagal jika nilai χχ hiiiiiiiiii < χχ αα,dddd atau -value kurang dari alha yang ditentukan, dimana df= ( )/, m meruakan jumlah engamatan, dan meruakan jumlah karakteristik kualitas, sedangkan R adalah matrik korelasi antar variabel yang dinyatakan sebagai berikut. rr rr R = (3) rr jj rr jj untuk rr jjjj = xx jjjj xx jj xx xx, SS rr= jjjj SS dan S jj = xx jr xx j. D. Peta Kendali Pengendalian kualitas ststistika telah banyak digunakan di beberaa industri untuk membantu memerbaiki kualitas roses dengan menggunakan tujuh alat statistik, antara lain adalah eta kendali, histogram, Diagram Pareto, Check Sheet (lembar emeriksaan), Diagram Stratifikasi, scatter diagram (diagram encar), serta diagram sebab akibat. Peta kedali bertujuan untuk mengurangi variabilitas dengan membentuk grafik yang meng-gambarkan kondisi suatu roses dari waktu ke waktu. Peta kendali memuat batas kendali atas (BKA), batas kendali bawah (BKB), serta garis tengah (GT) [8]. i. Peta Kendali Variabel Peta kendali variabel meruakan eta kendali yang digunakan untuk mengendalikan nilai mean dan variabilitas dari karakteristik kualitas, untuk kasus multivariat yang melibatkan dua variabel atau lebih yang saling berhubungan digunakan eta kendali multivariat, salah satunya adalah eta kendali T Hotelling. ii. Peta Kendai T Hotelling Peta kendali T Hotelling meruakan salah satu jenis eta kendali variabel yang digunakan ada data lebih dari satu variabel yang saling berhubungan. Peta kendali multivariat dengan engamatan individu biasa dijumai di roses kimia atauun di roses roduksi dengan ukuran subgru n=, m samel engamatan, dan jumlah karakteristik kualitas yang diamati. Berikut meruakan ersamaan untuk eta kendali T Hotelling dengan Pengamatan Individu. TT ii = XX ii XX jj TT SS XX ii XX jj (4) dengan XX ii meruakan samel vektor engamatan ke-i sedangkan S meruakan matrik covarians dengan batas kendali untuk T Hotelling adalah: (mm +)(mm ) BBBBBB = (5) mm mmmm BBBBBB = 0 (6) iii. Peta Kendali Generalized Variance Peta kendali Generalized Variance (GV) digunakan untuk menguji varians. Metode yang digunakan untuk Peta Kendali GV SS menggunakan rata-rata EE( SS ) dan varians VV( SS ) sebagai berikut [8]. EE( SS ) = bb Σ (7) dimana b b VV( SS ) = bb Σ (8) = ( n i ( n ) ) i= = + ( n i) ( n j ) ( n j ( n ) i= j= j= ) dengan batas kendali Peta Kendali GV adalah: BBBBBB = Σ (bb + 3bb / ) (9) GGGG = Σ bb (0) BBBBBB = Σ (bb 3bb / ) () BKB akan bernilai nol jika hasil erhitungan yang didaat bernilai negatif atau kurang dari nol. E. Diagram Ishikawa Diagram sebab akibat sering disebut dengan diagram Ishikawa atau sering juga disebut dengan diagram fishbone (tulang ikan), digunakan untuk menyajikan enyebab suatu masalah secara grafis. Pada umumnya ada lima faktor yang dierkirakan menjadi enyebab dari masalah yang timbul (4M+L). Faktor tersebut antara lain adalah Mesin, Manusia (oerator), Metode, Material (bahan baku), serta Lingkungan [8]. F. Kaabilitas Proses Kaabilitas roses adalah kemamuan suatu roses untuk beroerasi sesuai dengan standar yang ditentukan. Salah satu analisis kaabilitas roses adalah analisis kaabilitas roses multivariat, dalam eneraan analisis kemamuan kaabilitas roses multivariat dierlukan syarat bahwa eta kendali multivariat sudah dalam keadaan terkendali dan asumsi multivariat juga telah terenuhi, indeks kaabilitas roses multivariat adalah sebagai berikut [9]. CCCC = KK (vv ) / () SS χχ αα,dddd Dimana v adalah jumlah engamatan yang sudah terkendali, adalah jumlah karakteristik kualitas, mm SS = (XX ii XX ) TT AA (XX ii XX ) ii= AA = (XX TT i XX i ) KK = (XX i ξξ jj ) TT VV 0 (XX i ξξ jj ) VV 0 =invers matrik varian kovarian ξξ = (BBBBBB + BBBBBB)

3 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) (30-98X Print) D-7 Tabel. Standar Sesifikasi Mutu Produk MSG Jenis RC Parameter AJIS SNI BSB BSA BSB BSA H 6,7 7, 6,7 8, Moist (%) 0 0, 0 0,05 Alha D 4,8 5,3 4,5 5,3 Cl - (%) 0 0,03 0 0, χχ αα,dddd = Chi-Square dengan αα adalah tingkat signifikansi yang besarnya 0,007 dan df adalah derajat bebas yang besarnya sama dengan jumlah karakteristik kualitas (). G. Monosodium Glutamat MSG adalah garam natrium dari Asam Glutamat. MSG daat ditemukan secara alami ada makanan yang mengandung rotein. Dengan roses embuatan dimulai dari emilihan bahan baku, kemudian dilanjutkan dengan fermentasi tetes tebu dengan bakteri Brevibacterium Lactofermentum, roses netralisasi, roses dekolorisasi, roses kristalisasi, engerngan, engawasan roduk antara, dan roses engayakan []. III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Karakteristik kualitas hasil roduk (finish roduct) MSG jenis RC diukur dari emat variabel yaitu derajat keasaman (H) adalah tingkat asam atau basa roduk MSG jenis RC, dimana tingkat keasamannya menurut standar yang telah ditetakan oleh erusahaan daat dilihat ada Tabel. Kelembaban (moist) adalah kadar air yang terkandung dalam MSG jenis RC dengan satuan ersen. Alha D adalah analisa untuk mendeteksi utaran otik dengan satuan derajat yang meruakan endekatan untuk menganalisa kadar kemurnian suatu MSG jenis RC. Serta Cl - meruakan kandungan kadar garam dalam roduk dengan satuan ersen. Dari emat variabel kualitas tersebut semuanya memiliki hubungan atau korelasi. B. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, dimana data yang diambil adalah karakteristik kualitas roduk MSG jenis RC Bulan Januari samai dengan Bulan Maret 0. Untuk melihat kualitas roduk setia kali emasakan diambil samel sebanyak seuluh gram er samel yang selanjutnya diuji di laboratorium aakah roduk MSG jenis RC tersebut sudah memenuhi standar kimia. Setia hari dilakukan satu kali emasakan sehingga samel yang digunakan adalah engamatan secara individu. Struktur data engamatan daat dilihat ada Tabel. Jika ada variabel dan engamatan dilakukan selama m hari maka: X ij = engamatan hari ke-i ada variabel ke-j dengan i=,,...,m dan j=,,...,, XX jj meruakan rata-rata ada variabel ke-j, dan S j meruakan varians ada variabel ke-j. Pengamatan ada hari ke-(i) Tabel. Struktur data engamatan dengan subgru n= Variabel (j) X X X j X X X X j X X X X j X i X i X i X ij X i m X m X m X mj X m Rata-rata tia variabel kualitas Varians tia variabel kualitas XX XX XX jj XX S S S j S C. Langkah Analisis Langkah untuk melakukan analisis kaabilitas roses adalah: I. Melakukan Analisis er Bulan yang meliuti:. Membuat rangkuman secara deskritif. Menguji korelasi er bulan 3. Melakukan uji Dstribusi Normal Multivariat 4. Membuat Peta Kendali T Hotelling 5. Membuat Peta Kendali GV Di dalam analisis er Bulan, terdaat beberaa uji asumsi yang tidak terenuhi karena data yang digunakan masih sedikit, oleh karena itu analisisnya diilih analisis secara keseluruhan dengan langkah sebagai berikut. II. Melakuakan Analisis secara keseluruhan yang meliuti:. Membuat rangkuman secara deskritif. Menguji korelasi er bulan 3. Melakukan uji Dstribusi Normal Multivariat 4. Membuat Peta Kendali T Hotelling 5. Membuat Peta Kendali GV 6. Menghitung Indeks Kaabilitas Proses 7. Membuat kesimulan IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam enelitian ini yang akan dianalisis dan dibahas adalah kualitas MSG jenis RC yang terdiri dari emat karakteristik antara lain H, Moist, Alha D serta Cl -. Analisis dilakukan secara terisah dan secara keseluruhan. A. Analisis Karekteristik Kualitas MSG jenis RC er Bulan Analisis ini dilakukan untuk melihat erubahan variabel karakteristik kualitas MSG jenis RC secara terisah dengan tujuan untuk mengetahui roses roduksi berjalannya meningkat atau menurun sesuai dengan rinsi continuous imrovement. ) Statistika Deskritif Variabel Karakteristik Kualitas MSG Jenis RC er Bulan Analisis karakteristik secara umum daat dilakukan dengan ringkasan statistika deskritif untuk mencari rata-rata, standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum. Berdasarkan hasil analisis rangkuman statistika deskritif, daat diketahui bahwa untuk karakteristik kualitas MSG jenis RC Bulan Januari yaitu nilai rata-rata dari H sebesar 6,936, rata-rata Moist sebesar 0,06, rata-rata Alha D sebesar 5,036, serta rata-rata Cl - sebesar 0,00 semuanya berada di

4 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) (30-98X Print) D-8 antara batas sesifikasi yang telah ditetakan oleh erusahaan (AJIS). Karakteristik kualitas Bulan Februari yaitu nilai rata-rata dari H sebesar 6,9, rata-rata Moist sebesar 0,035, rata-rata Alha D sebesar 5,038, serta rata-rata Cl - sebesar 0,00 semuanya berada di antara batas sesifikasi yang telah ditetakan oleh erusahaan, dan ada Bulan Maret juga memiliki nilai rata-rata yang berada di dalam batas sesifikasi yang telah ditentukan erusahaan yaitu rata-rata dari H sebesar 6,94, rata-rata Moist sebesar 0,05, rata-rata Alha D sebesar 5,043, serta rata-rata Cl - sebesar 0,00. ) Uji Korelasi Antar Variabel Karakteristik Kualitas MSG Jenis RC er Bulan Berdasarkan hiotesis ada sub bab C akan menghasilkan keutusan H 0 gagal aabila nilai χχ hiiiiiiiiii < χχ αα,dddd atau -value kurang dari alha. Hasil engujian korelasi karakteristik kualitas MSG jenis RC didaatkan nilai -value Bulan Januari sebesar 0,34, Bulan Februari sebesar 0,6 dan Bulan Maret sebesar 0,48 mengindikasikan bahwa tidak adanya korelasi antar variabel karena nilai -value lebih dari alha 0,05 yang ditentukan. Hal ini berbeda dengan kondisi di laangan dimana keemat variabel saling berhubungan satu dengan lainnya, yaitu hubungan variabel karakteristik kualitas H dengan variabel lain adalah aabila H tinggi maka moistnya rendah, aabila nilai H tinggi maka nilai Alha D juga akan tinggi, dan aabila nilai H tinggi maka nilai Cl - rendah. Hubungan antara variabel karakteristik kualitas Moist terhada variabel lain yaitu aabila nilai Moist tinggi maka nilai Alha D rendah, aabila nilai Moist tinggi maka nilai Cl - rendah. Hubungan antara variabel karakteristik kualitas Alha D dengan variabel Cl -, aabila nilai Alha D tinggi maka nilai Cl - akan tinggi. 3) Uji Distribusi Normal Multivariat er Bulan Dengan menggunakan ersamaan didaatkan hasil engujian Distribusi Normal Multivariat. Persentase nilai d i untuk bulan Januari sebesar 5 ersen dan Bulan Februari sebesar 54 ersen maka dieroleh kesimulan bahwa data karakteristik kualitas MSG jenis RC ada Bulan Januari dan Februari mengikuti sebaran Distribusi Normal Multivariat, sedangkan untuk Bulan Maret, ersentase nilai d i yang kurang dari χ 0.5, 4 adalah 39 ersen, karena nilai d i yang kurang dari χ lebih kecil dari 50 ersen maka dieroleh kesimulan bahwa data karakteristik kualitas MSG jenis RC ada Bulan Maret tidak mengikuti sebaran Distribusi Normal Multivariat. Karena uji korelasi dan uji normal multivariat untuk bulan Maret tidak terenuhi maka diilih analisis yang digunakan atau diilih selanjutnya adalah analisi secara keseluruhan, namun teta ditamilkan hasil analisis dengan menggunakan Peta Kendali Mulivariat. 4) Peta Kendali T Hotelling Peta Kendali T Hotelling digunakan untuk engontrolan atau engendalian terhada mean. Hasil analisis menggunakan ersamaan 4,5, dan 6 ada Bulan Januari adalah ada batas kendali atas sebesar 9,4 dan nilai tengah sebesar 5,44 tidak Material Kualitas bahan baku kurang bagus Kadar air bahan baku terlalu tinggi Metode kurang teat Methods Personnel Kelelahan oerator Setting mesin kurang teat Machines Kualitas roduk MSG kurang bagus Gambar Diagram Ishikawa terdaat titik engamatan yang berada di luar batas kendali tersebut, maka daat dikatakan bahwa karakteristik kualitas MSG jenis RC ada eriode Bulan Januari sudah terkendali secara statistik. Peta Kendali T Hotelling eriode Bulan Februari memiliki batas kendali atas sebesar 8,68 dan nilai tengan sebesar 5,49 terdaat titik engamatan yang berada di luar batas kendali yaitu titik engamatan ke-8, oleh karena itu titik tersebut harus dicari enyebabya dengan menggunakan Diagram Ishikawa sebelum dihilangkan dan dibuat Peta Kendali baru. Dari Gambar daat diketahui faktor yang diduga menyebabkan titik engamatan berada di luar batas kendali. Untuk faktor Mesin diduga disebabkan oleh setting mesin yang kurang teat, faktor Manusia diduga disebabkan oleh kelelahan oerator, faktor Material (bahan baku) diduga disebabkan oleh kualitas bahan baku yang dieroleh dari emasok memiliki kualitas yang kurang bagus serta kadar air dari bahan baku biasanya memiliki kandungan kadar air yang cuku tinggi, serta faktor Metode juga diduga menjadi enyebab kualitas roduk MSG jenis RC kurang bagus, setelah mengetahui enyebab dari titik engamatan yang berada di luar batas kendali, maka langkah selanjutnya adalah menghilangkan titik engamatan ada Bualan Februari yang berada di luar batas kendali tersebut. Peta Kendali T Hotelling untuk Bulan Februari setelah dihilangkan titik engamatan ke-8 memiliki batas kendali atas sebesar 8,40 dan nilai tengah sebesar 5,5 sudah dalam keadaan yang terkendali secara statistik, serta Peta Kendali T Hotelling untuk Bulan Maret memiliki batas kendali atas sebesar 9,4 dan nilai tengah sebesar 5,44 sudah dalam keadaan yang terkendali secara statistik. 5) Peta Kendali Generalized Variance (GV) Peta Kendali GV digunakan untuk engendalian varian. Dengan menggunakan ersamaan 7,8,9,0, dan dihasilkan Peta Kendali GV bulan Januari yang memiliki batas kendali atas sebesar,80 dan batas kendali bawah 0 tidak ada titik engamatan yang berada di luar batas kendali tersebut, sehingga untuk eriode Bulan Januari sudah terkendali secara statistik. Peta akendali GV Bulan Februari memiliki batas kendali atas,73 dan batas kendali bawah 0 juga terkendali secara statistik, begituula untuk Bulan Maret yang memiliki batas kendali atas sebesar,403 dan batas kendali bawah 0 juga telah terkendali secara statistik.

5 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) (30-98X Print) D-9 Tabel 3. Statistika Deskritif Karakteristik Kualitas Produk MSG Jenis RC Bulan Januari samai dengan Bulan Maret Sesifikasi Perusahaan Variabel Mean Standar Deviasi Minimum Maksimum BSA BSB H 6,94 0,08 6,840 6,970 6,7 7, Moist 0,08 0,0 0,008 0, , Alha D 5,039 0,038 4,960 5,0 4,8 5,3 Cl- 0,00 0,000 0,00 0, ,03 Tabel 4. Nilai Korelasi Antar Variabel untuk engamatan Bulan Januari samai Maret secara Keseluruhan Hubungan Antara Variabel Nilai Koefisisen Korelasi -value H dengan Moist 0,007 0,948 H dengan Alha D 0,069 0,5 Keutusan H dengan CL - 0,4 0,04 H 0 Moist dengan Alha D 0,9 0,07 Moist dengan CL - 0,67 0,0 H 0 Alha D dengan CL - 0,077 0,473 6) Analisis Karekteristik Kualitas MSG jenis RC secara Keseluruhan Pada analisis er bulan uji korelasi dan uji Distribusi Normal Multivariat belum terenuhi dikarenakan jumlah data engamatan masih terlalu sedikit, oleh karena itu diilih analisis secara keseluruhan dengan menggabungkan data tiga bulan menjadi satu. 7) Statistika Deskritif Variabel Kualitas MSG Jenis RC Hasil statistika deskritif karakteristik kualitas MSG jenis RC Bulan Januari samai Maret secara keseluruhan yang dirangkum ada Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 rata-rata, nilai maksimum serta nilai minimum variabel H, Moist, Alha D, serta Cl - yang dihasilkan ada Bulan Januari samai dengan Bulan Maret 0 telah berada di dalam batas sesifikasi yang ditentukan oleh erusahaan (AJIS). 8) Pengujian Korelasi antar Variabel Dengan menggunakan ersamaan dan 3 secara keseluruhan dieroleh hasil engujian Bartlett. Dari data engamatan sebanyak 90 variabel karakteristik kualitas dieroleh -value sebesar 0,05 yang kurang dari 0,05 maka H 0 dan disimulkan bahwa antar variabel kualitas roduk MSG terdaat korelasi. Pada Tabel 4 akan disajikan nilai korelasi antar masingmasing variabel karakteristik kualitas dengan hiotesis sebagai berikut H 0 : ρρ = 0, H : ρρ 0, dimana ρρ adalah nilai korelasi antara dua variabel. Akan menghasilkan keutusan H 0 aabila nilai statistik uji -value kurang dari nilai alha yang ditetakan. Artinya antara dua variabel terdaat hubungan erat. Hasil ada Tabel 4 menunjukkan bahwa ada taraf signifikan 5% terdaat beberaa nilai -value yang tidak signifikan. Hal ini berbeda dengan kondisi laangan, dimana keemat variabel saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga asumsi adanya korelasi antar variabel daat diasumsikan telah terenuhi. 9) Pengujian Distribusi Normal Multivariat Dengan menggunakan ersamaan dieroleh nilai d i yang kurang dari χ sebesar 54 ersen dimana nilai χ sebesar 3,36 dari data karakteristik kualitas MSG jenis RC secara keseluruhan. Karena nilai d i yang kurang dari χ lebih besar dari 50 ersen maka dieroleh kesimulan bahwa data karakteristik kualitas MSG jenis RC secara keseluruhan mengikuti sebaran Distribusi Normal Multivariat. Aabila karakteristik kualitas MSG jenis RC sudah diketahui memenuhi uji korelasi dan memenuhi asumsi distribusi multivariat normal maka analisis daat dilanjutkan dengan membuat Peta Kendali. 0) Pembuatan Peta Kendali T Hotelling Hasil analisis menggunakan ersamaan 4,5, dan 6 dihasilkan Peta Kendali T Hotelling secara Keseluruhan dengan nilai batas kendali atas sebesar 4,4 dan median atau nilai tengah sebesar 5,6 terdaat titik engamatan yang berada di luar batas kendali tersebut yaitu titik engamatan 5 dan 59, dengan asumsi mengetahui enyebab titik engamatan tersebut berada di luar batas kendali, yaitu dengan melihat Gambar, maka titik tersebut dihilangkan dan dibuat eta kendali baru. Peta Kendali baru memiliki nilai batas kendali atas sebesar 4,05 dengan median atau nilai tengah sebesar 5,7 sudah tidak terdaat titik engamatan yang berada di luar batas kendali tersebut, maka daat dikatakan bahwa karakteristik kualitas MSG jenis RC secara keseluruhan telah terkendali secara statistik, sehingga diilih batas kendali tersebut. ) Peta Kendali Generalized Variance Hasil Peta Kendali GV secara keseluruhan menggunakan ersamaan 7,8,9,0,dan memiliki batas kendali atas sebesar,40 dan batas kendali bawah 0 terdaat titik engamatan yang berada di luar batas kendali yaitu titik engamatan ke- 59. Titik engamatan ke-58 juga diduga berada di luar batas kendali sehingga titik-titik tersebut, dengan asumsi mengetahui enyebab titik tersebut berada di luar batas kendali dengan melihat Gambar, maka titik tersebut kemudian dihilangkan dan dibuat eta kendali baru. Peta Kendali GV baru memiliki nilai batas kendali atas,395 dengan batas kendali bawah 0 sudah tidak terdaat titik engamatan yang berada di luar batas kendali tersebut, sehingga karakteristik kualitas MSG jenis RC secara keseluruhan telah terkendali secara statistik, sehingga diilih batas kendali tersebut untuk titik-titik engamatan secara keseluruhan. ) Analisis Kaabilitas Proses Multivariat Analisis kaabilitas roses roduk MSG jenis RC mengunakan ersamaan dihasilkan nilai K sebesar 44,06, nilai S sebesar 6883,05, nilai chi square sebesar 6,5, serta nilai C 0, kurang dari menunjukkan bahwa roses belum kaabel, oleh karena itu akan dilihat analisis kaabilitas roses secara univariat.

6 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (03) (30-98X Print) D-30 Analisis kaabilitas roses secara univariat menghasilkan nilai indeks kaabilitas roses untuk karakteristik H sebesar 5,5, Moist sebesar 3,44, Alha D sebesar,44, dan Cl - sebesar 8,7 sudah daat dikatakan kaabel karena memiliki nilai indeks kaabilitas (C) yang lebih dari satu. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan kesimulan yang dieroleh adalah bahwa variabel karakteristik kualitas roduk MSG jenis RC ada eriode Bulan Januari samai dengan Bulan Maret 0 memunyai nilai indeks kaabilitas roses 0, yang lebih kecil dari satu sehingga daat disimulkan bahwa roses MSG jenis RC dikatakan belum kaabel. B. Saran Terkait hasil enelitian yang telah dilakukan secara statistik, yaitu mengetahui faktor-faktor enyebab data berada di luar batas kendali serta informasi mengenai kaabilitas roses, diharakan ihak erusahaan lebih memertimbangkan dalam melakukan engendalian secara statistik dengan melihat faktor-faktor enyebab kondisi yang tidak terkendali antara lain adalah faktor mesin yang disebabkan oleh setting mesin yang kurang teat, faktor manusia yang disebabkan oleh kelelahan oerator, faktor metode yang kurang teat, dan faktor bahan baku yang disebabkan oleh kualitas bahan baku yang kurang baik serta kadar air dari bahan baku yang terlalu tinggi sebagai embanding engendalian kualitas yang telah dilakukan oleh ihak erusahaan agar roses roduksi teta berjalan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA [] K.D. Larasati, Asek Fisologi Nutrisi. Seminar Ajinomoto. Mojokerto, (0). [] R. Chartika, Analisis Brand Image Produk MSG Bagi Konsumen Rumah Tangga. Skrisi, Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian, IPB, (005). [3] I.P. Roosdyana, Analisis Kaabilitas Proses ada Produksi Basmilang 480 Sl. Laoran Tugas Akhir D3. Statistika FMIPA ITS, Surabaya, (0). [4] R. E.Walole, Pengantar Statistika Edisi 3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, (995). [5] N. Iriawan and S.P. Astuti, Mengolah Data Statistik dengan Mudah Menggunakan Minitab 4. Yogyakarta: Andi Publishing, (006). [6] R.A. Johnson dan D.W. Wichern, Alied Multivariate Statistical Analysis. United States of America, Person International Edition, (007). [7] D.F. Morrison, Multivariate Statistical Methods Third Edition. Mc Graw Hill Inc, USA, (990). [8] D. Montgomery, Introduction to Statistical Quality Control Fifth Edition. John Wiley &Sons, Inc: New York, (005). [9] S. Kotz, R.A. Johnson and L. Norman, ProcessCaability Indices, st edition, Chaman & Hall, (993).