HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI INPUT MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI INPUT MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNS"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI INPUT MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNS Nur Umi Laifah, Suharno, Nyenyep Sriwardani Program Sudi Pendidikan Teknik Mesin, FKIP, UNS. Kampus UNS Pabelan Jl. Ahmad Yani Nomor 200, Surakara, Telp/Fax nurumilaifah@suden.uns.ac.id ABSTRACT The purpose of his research is o know he correlaion beween ineress and moivaion wih learning achievemen observed from suden inpu (Senior High School and Vocaional High School) in Sudy Program of Mechanical Engineering Educaion Faculy of Teacher Training and Educaion Sebelas Mare Universiy he generaion 2012 and Types of his research is quaniaive research ha uses descripive and cross-secional as correlaional analyic. The populaion of his research are suden in he generaion 2012 and The amouned of suden is 133. The research sample are 100 sudens consis of 52 sudens in he generaion 2012 and 48 sudens in he generaion 2013, he sample is aken by simple random sampling ou of he 69 sudens in he generaion 2012 and 64 sudens in he generaion The daa colleced by quesionaire and documenaion. The echniques of daa analyz conduced by used simple linier regression es and muliple linier regression es using SPSS version The daa analyzed by normalias es, mulikolinierias es dan linierias es. The resul of he saisic muliple linier regression es showed ha:suden (1) There is a significan posiive relaions beween ineress and moivaion of he learning achievemen in heory courses of suden inpu from Senior High School in generaion 2012, i is evidenced wih he value of F coun (5,614 ) > F able (3,259) and p value = 0,008 (p value < 0,05); (2) There is no correlaion beween ineress and moivaion wih learning achievemen in pracice course of suden inpu from Senior High School in generaion 2012, i is evidenced wih he value of F coun (2,344) < F able (3,259) and p value = 0,110 (p value > 0,05); (3) There is a significan posiive correlaion beween ineress and moivaion wih learning achievemen in heory course of suden inpu from Vocaional High School in generaion 2012, i is evidenced wih he value of F coun (6,281) > F able (4,103) and p value = 0,017 (p value < 0,05); (4) There is a significan posiive correlaion beween ineress and moivaion wih learning achievemen in pracice course of suden inpu from Vocaional High School in generaion 2012, i is evidenced wih he value of F coun (7,486) > F able (4,103) and p value = 0,010 (p value < 0,05); (5) There is a significan posiive correlaion beween ineress and moivaion wih learning achievemen in heory course of suden inpu from Senior High School in he generaion 2013, i is evidenced wih he value of F coun (14,481) > F able (3,443) and p value = 0,000 (p value < 0,05); (6) There is a significan posi ive correlaion beween ineress and moivaion wih learning achievemen in pracice course of suden inpu from Senior High School in generaion 2013, i is evidenced wih he value of F coun (5,002) > F able (3,443) and p value = 0,016 (p value < 0,05); (7) There is a significan posiive correlaion beween ineress and moivaion wih learning achievemen in heory course of suden inpu from Vocaional High School in generaion 2013, i is evidenced wih he value of F coun (4,925) > F able (3,493) and p value = 0,018 (p value < 0,05); (8) There is no correlaion beween ineress and moivaion wih lea rning achievemen in pracice course of suden inpu from Vocaional High School in generaion 2013, i is evidenced wih he value of F coun (3,317) < F able (3,493) dan p value = 0,057 (p value > 0,05). The conclusion from he research resul showed ha he ineres and moivaion wih learning achievemen in he heory courses have he significan effec wih he suden inpu boh Senior High School and Vocaional High School. Oherwise, ha should no oo influence wih he pracice courses. Based on his conclusion shows ha he high ineres and moivaion a he same ime will increase he learning achievemen in he same ime will increase, hen o improve learning achievemen should be he lecurer foser he ineres and moivaion of sudens, hus here are expeced o improve he learning achievemen boh heory and pracice cours. Keywords: Suden inpu, Ineres, Moivaion, Learning Achievemen PENDAHULUAN Universias merupakan benuk kelembagaan perguruan inggi yang erdiri aas fakulas-fakulas dan masing-masing fakulas yang menyelenggarakan pendidikan 1

2 akademik aau prefisional dan masing-masing fakulas mempunyai program sudi yang beragam. Salah sau universias negeri di Indonesia adalah Universias Sebelas Mare Surakara. Universias Sebelas Mare menyelenggarakan program sarjana, pascasarjana, pendidikan doker spesialis 1 dan program profesi. Fakulas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah salah sau fakulas di Universias Sebelas Mare. Fakulas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memiliki beberapa program sudi yang salah saunya adalah Program Sudi Pendidikan Teknik Mesin. Menuru Markum (2007: 34) perguruan inggi dalam menjalankan ugasugas di bidang pendidikan inggi diinjau dari dua aspek (Depdiknas RI, 2003) yaiu berdasarkan Oupu (keluaran) dan inpu (masukan). Inpu perguruan inggi sering dikaikan dengan masukan mahasiswa. Kualias inpu perguruan inggi mempengaruhi proses pembelajaran. Hal ini senada dengan pendapa walgio (2006) yang dikuip oleh Indriyani (2014 : 29) yang menyaakan bahwa keberhasilan belajar idak hanya dienukan oleh keersediaan sarana prasarana ( insrumen) belajar dan kualias proses pembelajaran saja eapi juga dipengaruhi oleh kualias pesera didik yang masuk (inpu). Inpu dari penerimaan mahasiswa baru Universias Sebelas Mare Surakara ahun 2012 dan 2013 dilakukan dengan menyelenggarakan seleksi jalur masuk yang elah dieapkan. Menuru Perauran Meneri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2010 enang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerinah, sisem penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan inggi dilakukan melalui seleksi secara nasional dan benuk lain. Inpu yang masuk di Program Sudi Pendidikan Teknik Mesin berasal dari seleksi jalur masuk dan berbagai macam laar belakang pendidikan menengah yang berbeda, yaiu dari SMA dan SMK. Laar belakang pendidikan yang berbeda-beda menimbulkan pemahaman dan pengalaman yang berbeda dalam proses pembelajaran yang berdampak pada presasi belajar mahasiswa. Laar belakang pendidikan mahasiswa sebelum memasuki jenjang Perguruan Tinggi (PT) juga berpengaruh erhadap presasi belajarnya di perguruan inggi. Menuru Kurikulum Tingka Sauan Pendidikan 2009, ujuan dari Sekolah Menegah Aas adalah meningkakan kecerdasan, pengeahuan, kepribadian sera keerampilan unuk hidup mandiri dan mengikui pendidikan lebih lanju, sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang menguamakan pengembangan kemampuan pesera didik unuk dapa bekerja dalam bidang erenu, kemampuan beradapasi di lingkungan kerja, 2

3 meliha peluang kerja dan mengembangkan diri dikemudian hari. Menuru peneliian yang dilakukan oleh Rana Indriyani (2014) menunjukkan bahwa erdapa hubungan asal sekolah (SMA dan SMK) erhadap presasi belajar. Nugroho (2012) berpendapa, Laar belakang pendidikan mahasiswa yang berbeda menimbulkan persepsi yang berbeda enang maa kuliah (hlm. 98). Perbedaan persepsi enang maa kuliah ini enunya akan menimbulkan mina dan moivasi belajar yang berbeda pula pada masing-masing mahasiswa yang naninya akan berpengaruh pada presasi belajar mahasiswa. Mahasiswa yang sebelumnya mengikui pendidikan di SMA enu secara eoriis akan lebih siap menerima maeri pembelajaran di perguruan inggi sebab kurikulum di SMA dirancang unuk mempersiapkan anak didik agar siap melanjukan pendidikannya ke perguruan inggi. Hal ini enu berbeda dengan mahasiswa yang sebelumnya mengikui pendidikan di SMK. Namun hal ini akan menjadi berbeda jika program sudi di perguruan inggi yang mereka ambil sesuai dengan keahlian yang mereka pelajari di SMK, eruama jika jurusan di perguruan inggi yang diambilnya sama dengan jurusannya di SMK. Selain fakor jalur masuk dan inpu mahasiswa juga erdapa fakor lain yakni mina dan moivasi mahasiswa dalam belajar yang kemungkinan dapa mempengaruhi presasi belajar. Menuru Slameo (2010: 54) fakor yang mempengaruhi presasi belajar dapa dikaagorikan dalam dua fakor yakni fakor inernal yang melipui fakor jasmani, psikologi dan kelelahan, fakor eksernal melipui keluarga, sekolah dan masyaraka. Fakor psikologis merupakan fakor dari dalam yang merupakan hal uama yang menenukan inensias belajar yang melipui inelegensi, konsep diri, moivasi berpresasi, mina, persepsi, sikap, baka, kemandirian belajar, kebiasaan belajar, dan lain-lain (Slameo, 2010: 56). Menuru Paul (2014) yang dikuip oleh Kpolovie, Joe dan Okoo (2014: 79) mengaakan bahwa Ineres can help us hink more deeply, and remember more accuraely. Terjemahan pernyaaan ersebu adalah mina dapa membanu kia berpikir lebih jelas, memahami lebih mendalam dan menginga lebih epa. Hal ini menunjukkan bahwa mina berfungsi kogniif yang mempengaruhi mahasiswa dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran pasi akan diemukan mahasiswa yang malas berparisipasi dan akif berparisipasi mengikui pendidikan dan pembelajaran. Mina mempunyai pengaruh besar erhadap akifias belajar. Proses belajar akan berjalan dengan lancar bila diserai mina karena mina merupakan ala moivasi uama yang dapa membangkikan semanga belajar mahasiswa dalam renang waku erenu (Djamarah, 2002: 135). 3

4 Moivasi belajar merupakan salah sau fakor psikologis yang dapa mempengaruhi presasi belajar mahasiswa yang mengandung unsur-unsur yang bersifa dinamis dalam belajar seperi hasra, keinginan, kemauan, perasaan dan lain-lain. Menuru Bakar (2014) mengaakan, learning moivaion of sudens in he educaion is imporan. Wihou learning moivaion is no possible. So in educaion he role of moivaion is effecive on sudens learning. Terjemahan pernyaaan ersebu yakni moivasi belajar siswa dalam pendidikan adalah pening. Tanpa Moivasi belajar idak mungkin. Jadi dalam pendidikan peran moivasi efekif pada pembelajaran siswa. Mc. Donald mengaakan, moivaion is anenergy change wihin he person characerized by affecive arousal and anicipaory goal reacions. Moivasi adalah suau perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang diandai dengan imbulnya afekif (perasaan) dan reaksi unuk mencapai ujuan (Islamuddin, 2012: 259). Menuru Singh (2011: 162), Moivaion is he acivaion of goal-oriened behavior. Moivaion is said o be inrinsic or exrinsic. Terjemahan pernyaaan ersebu yakni moivasi adalah akivasi perilaku yang berorienasi pada ujuan. Moivasi imbul secara inrinsik maupun eksrinsik. Menuru Islamuddin (2012: 262), Moivasi eksrinsik adalah moif-moif yang akif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Kompeensi dasar yang dieapkan pada masing-masing maa kuliah di Program Sudi Pendidikan Teknik Mesin menjadi salah sau moivasi eksrinsik bagi mahasiswa dalam mengikui pendidikan dan pembelajaran pada maa kuliah eori maupun prakik, karena mengikui kegiaan ersebu merupakan suau kewajiban bagi mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin dalam rangka menerapkan ilmu eori dan prakik konsep Pendidikan Teknik Mesin yang didapa saa pembelajaran di kelas. Jadi mau idak mau mahasiswa harus mengikuinya padahal mina yang sesungguhnya dalam diri mahasiswa unuk mengikui pendidikan dan pembelajaran pada maa kuliah eori maupun prakik berbeda anara mahasiswa sau dengan yang lainnya. Moivasi inrinsik lebih uama daripada moivasi eksrinsik karena moivasi inrinsik imbul dari dalam diri individu sendiri anpa adanya rangsangan dari luar (Islamuddin, 2012: 261). Moivasi imbul karena adanya suau mina. Mina sebagai sumber moivasi yang mengarahkan seseorang pada apa yang akan mereka kerjakan bila diberi kebebasan unuk memilihnya. Mina mahasiswa inpu SMA dan SMK dalam mengikui pembelajaran akan menjadi sumber moivasi bagi mahasiswa unuk belajar. Presasi belajar mahasiswa dapa dijadikan pedoman penilaian erhadap keberhasilan dalam kegiaan pembelajaran. Penilaian presasi belajar dalam pendidikan inggi menggunakan Indeks Presasi (IP) yang digunakan sebagai indikaor dari presasi 4

5 belajar mahasiswa dalam sau aau lebih semeser yang diperoleh dengan jalan membagi jumlah nilai ersebu dengan jumlah SKS (Sisem Kredi Semeser) yang diempuh oleh mahasiswa. Nilai adalah kepuusan yang diambil oleh dosen berdasarkan dengan skor hasil pengukuran yang diambil dari nilai uji kompeensi mahasiswa dalam suau maa kuliah/blok dengan menggunakan auran METODOLOGI PENELITIAN Peneliian dilaksanakan pada bulan Okober 2014 Januari 2016 di Program Sudi. Populasi dalam peneliian ini adalah semua mahasiswa angkaan 2012 dan Populasi dalam peneliian ini berjumlah 133 mahasiswa. Sampel peneliian adalah mahasiswa Program Sudi Pendidikan Teknik Mesin angkaan 2012 dan 2013 yang berjumlah 100 orang. Jumlah sampel diambil dengan eknik Simple Random Sampling. Teknik Pengumpulan daa yang digunakan dalam peneliian ini ada 2 jenis, yakni angke dan dokumenasi. Variabel dalam peneliian ini erdiri dari dua variabel yakni variabel dependen dan variabel independen. Presasi belajar mahasiswa dalam peneliian ini merupakan variabel dependen yang dibagi menjadi dua macam yakni presasi belajar dari raa-raa nilai maa kuliah eori dan presasi belajar dari nilai raa-raa maa kuliah prakik. Maa Kuliah Teori erdiri dari Maa Kuliah Maemaika Tenik, Profesi erenu dan bersifa kualiaif yakni A, B, C, D, dan E (Pedoman Pendidikan Uni versias Sebelas Mare, 2010: 23). Berdasarkan hal ersebu maka peneliian ini dilakukan unuk mengeahui hubungan anara mina dan moivasi belajar dengan presasi belajar di Program Sudi. Kependidikan dan Moor Bakar. Maa Kuliah Prakik erdiri dari Maa Kuliah Prakek Kerja Bangku, Prakek Pemesinan dan Prakek Moor Bakar. Mina dan moivasi belajar dalam peneliian ini adalah variabel independen yang merupakan beberapa fakorfakor yang mempengaruhi presasi belajar mahasiswa. Angke dalam peneliian ini erlebih dahulu diuji cobakan ke 33 mahasiswa selain sampel. Angke uji coba ersebu dibedakan menjadi dua macam yakni perama, angke unuk mengukur mina belajar yang erdiri dari 53 iem pernyaaan, dengan hasil pengukuran 0,923 nilai alfa cronbach dan 39 iem peranyaan yang valid; kedua, angke unuk moivasi belajar yang erdiri dari 48 iem pernyaaan, dengan hasil pengukuran 0,748 nilai alfa cronbach dan 25 iem peranyaan yang valid. Seiap iem pernyaaan angke menggunakan skala liker dengan forma sanga seuju, seuju, agak seuju, idak seuju dan sanga idak seuju. Dokumenasi dalam peneliian ini diambil dari daa dafar nama-nama mahasiswa 5

6 Program Sudi Pendidikan Teknik Mesin angkaan 2012 dan 2013 yang kemudian dikaegorikan sebagai mahasiswa yang presasi belajar. Selanjunya daa yang diperoleh dianalisis dengan uji regresi linier sederhana dan ganda dengan banuan Program memiliki laar belakang pendidikan inpu SPSS versi SMA dan inpu SMK, sera nilai raa-raa HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil perhiungan peneliian uji regresi linier sederhana yang elah dilakukan dengan menggunakan Program SPSS versi 17.0 enang hubungan mina dengan presasi belajar mahasiswa di Program Sudi Angkaan Tahun 2012 diliha pada abel beriku: Tebel 1. Maa Kuliah Teori dengan Inpu Mahasiswa SMA Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Mina Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Teori Tabel 2. Maa Kuliah Prakik dengan Inpu Mahasiswa SMA Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Mina Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Prakik Tabel 3. Maa Kuliah Teori dengan Inpu Mahasiswa SMK Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Mina Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Teori Tabel 4. Maa Kuliah Prakik dengan Inpu Mahasiswa SMK Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Mina Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Prakik Hasil perhiungan peneliian uji regresi linier sederhana yang elah dilakukan belajar mahasiswa di Program Sudi dengan menggunakan Program SPSS versi 17.0 enang hubungan mina dengan presasi Angkaan Tahun 2012 beriku: diliha pada abel Tabel 1. Maa Kuliah Teori dengan Inpu Mahasiswa SMA 6

7 Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Mina Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Teori Tabel 2. Maa Kuliah Prakik dengan Inpu Mahasiswa SMA Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Mina Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Prakik Tabel 3. Maa Kuliah Teori dengan Inpu Mahasiswa SMK Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Mina Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Teori Tabel 4. Maa Kuliah Prakik Inpu Mahasiswa SMK Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Mina Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Prakik T Hasil perhiungan peneliian uji regresi linier sederhana yang elah dilakukan presasi belajar mahasiswa di Program Sudi dengan menggunakan Program SPSS versi 17.0 enang hubungan moivasi dengan Angkaan Tahun 2012 beriku: diliha pada abel Tabel 1. Maa Kuliah Teori dengan Inpu Mahasiswa SMA 7 Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Moivasi Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Teori Tabel 2. Maa Kuliah Prakik Inpu Mahasiswa SMA Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Moivasi Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Prakik Tabel 3. Maa Kuliah Teori Inpu Mahasiswa SMK Sandardized Coefficiens 1 (Consan)

8 Moivasi Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Teori Tabel 4. Maa Kuliah Prakik Inpu Mahasiswa SMK Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Moivasi Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Prakik Hasil perhiungan peneliian uji regresi linier sederhana yang elah dilakukan presasi belajar mahasiswa di Program Sudi dengan menggunakan Program SPSS versi 17.0 enang hubungan moivasi dengan Tabel 1. Maa Kuliah Teori Inpu Mahasiswa SMA Angkaan Tahun 2013 beriku: diliha pada abel Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Moivasi Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Teori Tabel 2. Maa Kuliah Prakik Inpu Mahasiswa SMA Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Moivasi Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Prakik Tabel 3. Maa Kuliah Teori Inpu Mahasiswa SMK Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Moivasi Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Teori Tabel 4. Maa Kuliah Prakik Inpu Mahasiswa SMK Sandardized Coefficiens 1 (Consan) Moivasi Belajar a. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Prakik Hasil perhiungan peneliian uji regresi linier ganda yang elah dilakukan dengan menggunakan Program SPSS versi enang hubungan mina dan moivasi dengan presasi belajar mahasiswa di Program Sudi

9 Angkaan Tahun 2012 diliha pada abel beriku: Tabel 1. Maa Kuliah Teori Inpu Mahasiswa SMA Sum of Squares Df Mean Square F 1 Regression a Residual Toal a. Predicors: (Consan), Moivasi Belajar, Mina Belajar b. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Teori Tabel 2. Maa Kuliah Prakik Inpu Mahasiswa SMA Sum of Squares Df Mean Square F 1 Regression a Residual Toal a. Predicors: (Consan), Moivasi Belajar, Mina Belajar b. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Prakik Tabel 3. Maa Kuliah Teori Inpu Mahasiswa SMK Sum of Squares Df Mean Square F 1 Regression a Residual Toal a. Predicors: (Consan), Moivasi Belajar, Mina Belajar b. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Teori Tabel 4.Maa Kuliah Prakik Inpu Mahasiswa SMK Sum of Squares Df Mean Square F 1 Regression a Residual Toal a. Predicors: (Consan), Moivasi Belajar, Mina Belajar b. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Prakik Tabel 5.Maa Kuliah Teori Inpu Mahasiswa SMA Sum of Squares df Mean Square F 1 Regression a Residual Toal a. Predicors: (Consan), Moivasi Belajar, Mina Belajar b. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Teori Tabel 6. Maa Kuliah Prakik Inpu Mahasiswa (SMA) Sum of Squares df Mean Square F 1 Regression a Residual Toal a. Predicors: (Consan), Moivasi Belajar, Mina Belajar b. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Prakik Tabel 7. Maa Kuliah Teori Inpu Mahasiswa SMK Sum of Squares df Mean Square F 1 Regression a 9

10 Residual Toal a. Predicors: (Consan), Moivasi Belajar, Mina Belajar b. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Teori Tabel 8. Maa Kuliah Prakik Inpu Mahasiswa SMK Sum of Squares df Mean Square F 1 Regression a Residual Toal a. Predicors: (Consan), Moivasi Belajar, Mina Belajar b. Dependen Variable: Raa-raa Nilai Prakik Hasil perhiungan peneliian uji hubungan ersebu, maka semakin besar regresi linier sederhana enang hubungan minanya. Sehingga besar kecilnya mina mina dengan presasi belajar menyaakan bahwa ada hubungan anara mina belajar pada inpu mahasiswa SMA dengan presasi belajar pada maa kuliah eori dan prakik dan inpu mahasiswa SMK pada maa kuliah prakik di Program Sudi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS angkaan 2012 sera mina belajar pada inpu mahasiswa SMA pada maa kuliah eori dan inpu mahasiswa SMK pada maa kuliah eori dan prakik di Program Sudi angkaan 2013 sehingga menimbulkan kecenderungan seseorang dalam beringkah laku yang diarahkan unuk memperhaikan suau objek dan melakukan akivias yang didorong oleh perasaan senang karena dapa dianggap bermanfaa bagi dirinya. Menuru Hilmi (2013: 336), Aciviies of a person of ineres, noe ha along wih he coninuous pleasure. Terjemahan pernyaaan ersebu adalah mina seseorang melakukan sesuau idak lepas dari rasa senang. Mina pada dasarnya adalah penerimaan akan suau hubungan anara diri sendiri dengan suau lingkungan luar diri, semakin kua aau deka belajar menenukan bagi keberhasilan melakukan ugas yang dalam peneliian ini adalah presasi belajar pada maa kuliah eori dan prakik. Semakin inggi mina belajar akan menyebabkan seseorang menyukai ugasnya sehingga akan lebih mudah menyelesaikannya. Sedangkan mina belajar pada inpu mahasiswa SMK di Program Sudi angkaan 2012 idak berhubungan dengan presasi belajar pada maa kuliah eori dan juga idak ada hubungan anara mina pendidikan dan pembelajaran dengan presasi belajar pada maa kuliah prakik pada inpu mahasiswa SMA di Program Sudi angkaan Tidak adanya hubungan mina dengan presasi belajar ersebu dipengaruhi oleh fakor lain yang dalam peneliian ini idak dielii dianaranya fakor inelegensi, baka, keluarga, keadaan sekolah dan kondisi masyaraka. Hasil perhiungan peneliian uji regresi linier sederhana enang hubungan moivasi dengan presasi belajar menyaakan 10

11 bahwa menyaakan bahwa ada hubungan anara moivasi belajar pada inpu mahasiswa SMA pada maa kuliah eori di Program Sudi angkaan 2012 dan pada inpu mahasiswa SMA pada maa kuliah eori dan prakik sera moivasi belajar pada maa kuliah eori inpu mahasiswa SMK di Program Sudi angkaan 2013, hal ini menimbulkan perubahan energi dalam diri mahasiswa yang diandai oleh imbulnya perasaan dan reaksi unuk mencapai ujuan. Seseorang yang ermoivasi akan memberikan respon ke arah ujuan erenu, demikian pula halnya dengan moivasi erhadap presasi belajar, sehingga moivasi ini memiliki pengaruh yang besar erhadap keberhasilan dalam proses belajar. Menuru Purwano (2002: 73), menyaakan bahwa ujuan moivasi adalah unuk menggerakkan seseorang agar imbul keinginan dan kemauannya unuk melakukan sesuau sehingga dapa memperoleh hasil aau mencapai ujuan erenu. Jadi sebagai penggerak, jika mahasiswa ingin memperoleh presasi belajar yang baik enunya ia harus memiliki moivasi unuk belajar yang keras. Hal ini juga sependapa dengan Sulisworo dan Suryani (20 14: 60), Moivaion can prediced he learning succes. Terjemahan pendapa ersebu adalah moivasi dapa memprediksi keberhasilan belajar. Sedangkan moivasi belajar pada inpu mahasiswa SMA di Program Sudi angkaan 2012 idak berhubungan dengan presasi belajar pada maa kuliah prakik dan dan pada inpu mahasiswa SMK di Program Sudi angkaan 2012 idak berhubungan dengan presasi belajar pada maa kuliah eori dan prakik, sera pada angkaan 2013 moivasi pendidikan dan pembelajaran pada inpu mahasiswa SMK idak berhubungan dengan presasi belajar pada maa kuliah prakik. Jika moivasi belajar idak berhubungan dengan presasi belajar maka presasi belajar dipengaruhi oleh fakor-fakor belajar lain yang dalam peneliian ini idak dielii. Hasil perhiungan peneliian uji regresi linier ganda enang hubungan mina dan moivasi dengan presasi belajar menyaakan bahwa menyaakan bahwa mina dan moivasi belajar berhubungan posiif pada presasi belajar inpu mahasiswa SMA pada maa kuliah eori dan presasi belajar inpu mahasiswa SMK pada maa kuliah eori dan prakik di Program Sudi Pendidikan Teknik Mesin angkaan Sedangkan di Program Sudi Pendidikan Teknik Mesin angkaan 2013, mina dan moivasi belajar berhubungan posiif pada presasi belajar inpu mahasiswa SMA pada maa kuliah eori dan presasi belajar inpu mahasiswa SMK pada maa kuliah eori. Mina dan moivasi mempunyai peranan yang sanga pening dalam proses belajar mengajar sehingga seseorang merasa senang dan erpanggil unuk 11

12 meningkakan muu pembelajaran, karena fakor-fakor ersebu lebih berpengaruh unuk ujuan, eruama dalam meraih presasi belajar secara opimal. Sedangkan unuk idak adanya hubungan mina dan moivasi dengan presasi belajar inpu mahasiswa SMA angkaan 2012 dan inpu mahasiswa SMK angkaan 2013 pada maa kuliah prakik ersebu dipengaruhi oleh fakor lain yang dalam peneliian ini idak dielii. Mahasiswa dikaakan berhasil aau idak dalam kegiaan pembelajaran salah sau caranya adalah dengan meliha nilai-nilai hasil perolehan mahasiswa dalam Karu Hasil Sudi (KHS) maupun Dokumen Hasil Sudi (DHS) melalui uji kompeensi (KD) yang mencerminkan presasi belajar mahasiswa aau sejauh mana ingka keberhasilan siswa mengikui kegiaan belajar. Unuk mencapai presasi belajar di akademik idaklah mudah, karena bukan hanya diunjang oleh inelegensi yang inggi saja, akan eapi banyak fakor yang mempengaruhinya. Dalam proses belajar mengajar khususnya dikelas selalu erkai dengan dosen, hubungan sosial, pelajaran, waku, keadaan akademik yang kesemuanya iu akan uru mempengaruhi idak hanya fakor psikologis mahasiswa seperi mina, moivasi, baka dan kesiapan, akan eapi juga fakor jasmani mahasiswa iu sendiri erhadap proses belajar mengajar yang pada akhirnya akan mempengaruhi erhadap presasi belajar mahasiswa. KESIMPULAN melaksanakan akifias dalam mencapai suau Berdasarkan hasil peneliian yang elah dilakukan enang hubungan mina dan moivasi belajar dengan presasi belajar diinjau dari inpu mahaiswa di Program Sudi Angkaan Tahun 2012 dan 2013 dapa disimpulkan bahwa mina dan moivasi dengan presasi belajar pada maa kuliah eori memiliki pengaruh yang signifikan baik dari inpu mahasiswa SMA maupun SMK. Sebaliknya, idak erlalu berpengaruh dengan maa kuliah prakik. Dengan demikian ingginya mina dan moivasi belajar secara bersamaan akan meningkakan presasi belajar. Jika sejak awal mina dan moivasi belajar idak berhubungan dengan presasi belajar mahasiswa maka presasi belajar ersebu lebih dominan dipengaruhi oleh fakor-fakor presasi belajar lainnya, seperi fakor jasmani, inelegensi, baka, kesiapan, fakor keluarga, keadaan sekolah dan kondisi masyaraka. DAFTAR PUSTAKA Bagian Sisem Informasi Biro Adminisrasi Perencanaan dan Sisem Informasi. Daa Saisik Universias Sebelas Mare. Diperoleh 29 Juni 2015 dari hp://si.uns.ac.id/cpdaa_new/?id=1&m _id=2&c_id=1. Bakar, Ramli The Effec Of Learning Moivaion On Suden s Producive Compeencies In Vocaional High School, Wes Sumara. Padang: Fakulas Teknik, Univerias Negeri Padang, Indonesia. Inernaional Journal of Asian Social Science (AESS).ISSN(e): 12

13 /ISSN (p): hp:// Djamarah, S. Bahri Belajar & Pembelajaran. Jakara: PT. Rineka Cipa. Hilmi, Fuad Analysis Of Relaionship Beween Learning Achievemen Of Tafsir Al-Quran And Arabic Learning Ineress. Bandung: Program Gelar Dokor Pendidikan Islam, Universias Islam Negeri Sunan Gunung Djai. Inernaional Journal Of Scienific & Technology Research (IJSTR). Volume 2, ISSUE 12, December SSN Indriyani, Rana Pengaruh Asal Sekolah dan Tempa Tinggal Terhadap Presasi Belajar Mahasiswa Prodi D III Kebidanan Universias Wiraraja Sumenep. Surakara: Pascasarjana Universias Sebelas Mare. Islamuddin, Haryu Psikologi Pendidikan. Yogyakara: Pusaka Pelajar. Kpolovie, PJ., Joe, AI., Okoo, T Academic Achievemen Predicion: Role of Ineres in Learning and Aiude Journal of Educaional Planning & Adminisraion. ISSN Volume 1, Number 2 (2011), pp hp:// Slameo Belajar dan Fakor-fakor Yang Mempengaruhinya. Jakara: Rineka Cipa. Subini, Nini., dkk Psikologi Pembelajaran. Yogyakara: Menari Pusaka. owards School. Bayelsa: Universiy of Por harcour. Inernaional Journal of Educaional Planning & Adminisraion (IJHSSE). Volume 1, Issue 11, November 2014, PP Markum, M E Pendidikan Tinggi dalam Perspekif Sejarah dan Perkemabnagnnya di Indonesia. Jakara: Universias Indonesia. Nugroho, Cahyo Pengaruh Moivasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan Laar Belakang Sekolah Pada Maa Kuliah Prakik Dasar Lisrik Dan Maemaika Teknik I Terhadap Presasi Belaja Mahasiswa S1 PTE UNESA ahun angkaan Surabaya: Pendidikan Teknik Elekro UNESA. Purwano, M Ngalim Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sigh, Kulwinder Sudy of Achievemen Moivaion in Relaion o Academic Achievemen of Sudens. Research India Publicaions. Inernaional Sulisworo, Dwi., Suryani, Fadiyah The Effec of Cooperaive Learning, Moivaion and Informaion Technology Lieracy o Achievemen. Yogyakara: Pendidikan Fisika, Universias Ahmad Dahlan. Inernaional Journal of Learning & Developmen (Macrohink Insiue). ISSN Vol. 4, No. 2. hp://dx.doi.org/ /ijld.v4i

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP Halima Rosida 1, Widha Sunarno 2, Supurwoko 3 Program Sudi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UNS Surakara, 57126, Indonesia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Metode Tanya Jawab dan Pemahama Materi.

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Metode Tanya Jawab dan Pemahama Materi. ABSTRAK Skripsi dengan judul Pengaruh Meode Demonsrasi Dan Meode Tanya Jawab Terhadap Peningkaan Pemahama Maeri PAI Kelas X di SMK SORE Tulungagung, ini diulis oleh Sulikhah Khoirul Nikmah, NIM. 2811133252.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM DALAM PEMBENTUKAN MINAT BELAJAR SISWA Erlangga Andalas Saki, Maskun, Suparman Arif. FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Soemanri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

Lebih terperinci

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON Oleh: Nurul Hidayai Mahasiswa S1 Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan dan

Lebih terperinci

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Khairunnisa aubara 1, Ir. Sugiharo Pujangkoro, MM 2, uchari, ST, M.Kes 2 Deparemen Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017 Majalah Ilmiah Institut STIAMI ISSN

BIJAK Volume 14, No. 02, September 2017 Majalah Ilmiah Institut STIAMI ISSN BIJAK Volume 14, No. 02, Sepember 2017 Majalah Ilmiah Insiu STIAMI PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI BAGIAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA

PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) PENERAPAN PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT BERBASIS AKTIVITAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA Rika Mulyai Musika Sari Program Sudi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

Muhammad. Reza.Prasetya

Muhammad. Reza.Prasetya Muhammad. Reza.Praseya YTH Responden Nama saya Muhammad. Reza. Praseya, mahasiswa semeser akhir di Universias Bina Nusanara Inernaional yang saa ini sedang dalam proses mengerjakan ugas akhir (skripsi)

Lebih terperinci

Jl. Tamansari No.1 Bandung

Jl. Tamansari No.1 Bandung Prosiding Hubungan Masyaraka ISSN: 2460-6510 Hubungan anara Komunikasi Insruksional Pembimbing dengan Moivasi Kerja Pesera Prakek Kerja Lapangan Relaion beween Insrucor Insrucional Communicaion wih Work

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh: Arikel Skripsi TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Unuk Memenuhi Sebagian Syara Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III METODOLOGI PENELITIN Meode adalah suau prosedur aau cara unuk mengeahui sesuau yang mempunyai langkah-langkah sisemais. 1 Meode peneliian adalah semua asas, perauran, dan eknik-eknik yang perlu diperhaikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 7-11

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 7-11 PERBEDAAN PENERAPAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA KOMPETENSI MEMBUAT POLA CELANA PANJANG (SLACK) DI SMK NEGERI 3 KEDIRI Aufa Rohmaul Laili Mahasiswi Program

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah 37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan

Lebih terperinci

Eviani Damastuti-Penerapan Strategi KWL untuk..

Eviani Damastuti-Penerapan Strategi KWL untuk.. PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA BERKESULITAN BELAJAR KELAS III SDN MANAHAN SURAKARTA Eviani Damasui dan Sugini *) sugini@fkip.uns.ac.id

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN Oong Karyono Teknik Indusri, Fakulas Teknik Universias Majalengka Email : oong_karyono@rockemail.com ABSTRAK Rumah saki umum daerah (RSUD) Kabupaen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Suau negara yang memuuskan unuk menempuh kebijakan huang luar negeri biasanya didasari oleh alasan-alasan yang dianggap rasional dan pening. Huang luar negeri

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK Oleh : Bambang Sarjono Saf Pengajar Jurusan Teknik Elekro Polieknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudaro SH. Tembalang. Semarang 50275 Absrak Analisis

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Peneliian 4... Daa Hasil Peneliian Dari hasil peneliian diperoleh daa kemampuan dribble. hasilnya sebagai mana pada abel I (dilampirkan) 4... Deskripsi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW

Lebih terperinci

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan*** PELATIHAN MENITI PAPAN JARAK 4 METER 5 REPETISI 2 SET DAN 2 REPETISI 5 SET TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MENGWI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kadek Bayu Wibawa*, I Keu Sumera**,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

Indah Nursuprianah, Darsono

Indah Nursuprianah, Darsono Perbedaan Kemampuan Komunikasi Maemaika Siswa Yang Menggunakan Pendekaan Pembelajaran Realisic Mahemaic Educaion (RME) Dan Pendekaan Konvensional Indah Nursuprianah, Darsono Program Sudi Pendidikan Maemaika,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUAT TATITIK 3.. ejarah ingka BP (Badan Pusa aisik) A. Masa Pemerinahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 920, Kanor aisik perama kali didirikan oleh Direkur peranian, Kerajinan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM BERBANTUAN PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS V

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM BERBANTUAN PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS V Ni Nyoman Niha Samadhi, Puu Nanci Riasini. (17). Pengaruh Pembelajaran Quanum Berbanuan Permainan Dalam Pembelajaran Terhadap Keakifan Dan Hasil Belajar Kogniif IPA Siswa Kelas V. Inernaional Journal of

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

FISHER EFFECT HUBUNGAN ANTARA TINGKAT BUNGA DAN JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA (PENDEKATAN AUTOREGRESIVE MODEL DISTRIBUTED -LAG)

FISHER EFFECT HUBUNGAN ANTARA TINGKAT BUNGA DAN JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA (PENDEKATAN AUTOREGRESIVE MODEL DISTRIBUTED -LAG) Forum Ekonomi Vol. XV No. 2 Juli 2012 FISHER EFFECT HUBUNGAN ANTARA TINGKAT BUNGA DAN JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA (PENDEKATAN AUTOREGRESIVE MODEL DISTRIBUTED -LAG) Michael Fakulas Ekonomi Universias

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DATA PRODUKSI PADI PULAU JAWA MENGGUNAKAN ALGORITMECLASSIFICATION VERSION 4.5 (C4.5)

KLASIFIKASI DATA PRODUKSI PADI PULAU JAWA MENGGUNAKAN ALGORITMECLASSIFICATION VERSION 4.5 (C4.5) KLASIFIKASI DATA PRODUKSI PADI PULAU JAWA MENGGUNAKAN ALGORITMECLASSIFICATION VERSION 4.5 (C4.5) Dwi Seyowai, Yuliana Susani, Supriyadi Wibowo Program Sudi Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs

Lebih terperinci

Description Indicators Verification Asssesstment P

Description Indicators Verification Asssesstment P Logical Framework Qualiy Enhancemen Research Iniiaive (QERI) Descripion Indicaors Verificaion Asssessmen P 1a. Meningkakan 2.a Kemampuan mahasiswa hubungan u kualias peneliian sudi inernasional dalam melakukan

Lebih terperinci

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015

JURNAL ILMU EKONOMI & SOSIAL, VOLUME VI NO. 1, APRIL 2015 FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DENGAN KONFLIK KOGNITIF SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI KABUPATEN MERAUKE Caecilia Henny Seya Wai Universias Musamus Merauke

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

HUMAN CAPITAL. Minggu 16 HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Peneliian ini ialah berujuan (1) unuk menerapkan model Arbirage Pricing Theory (APT) guna memprediksi bea (sensiivias reurn saham) dan risk premium fakor kurs, harga minyak,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOLOGI AUDITOR DALAM PROSES AUDIT (STUDI EMPIRIS BIG FOUR ACCOUNTING FIRM)

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOLOGI AUDITOR DALAM PROSES AUDIT (STUDI EMPIRIS BIG FOUR ACCOUNTING FIRM) PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PSIKOLOGI AUDITOR DALAM PROSES AUDIT (STUDI EMPIRIS BIG FOUR ACCOUNTING FIRM) Anon Wijaya Jl. Indusri Sandang 1 Blok D No. 7A Kemanggisan,

Lebih terperinci

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan

Lebih terperinci

EFISIENSI WAKTU PRODUKSI ES BATU SEBAGAI IMPLIKASI URUTAN PENJADWALAN KEDATANGAN JOB YANG TEPAT

EFISIENSI WAKTU PRODUKSI ES BATU SEBAGAI IMPLIKASI URUTAN PENJADWALAN KEDATANGAN JOB YANG TEPAT Jurnal Ilmiah Teknik Indusri, Vol. 11, No. 1, Juni 2012 ISSN 1412-6869 EISIENSI WKTU PRODUKSI ES BTU SEBGI IMPLIKSI URUTN PENJDWLN KEDTNGN JOB YNG TEPT Hendy Tannady 1 dan Seven 2 bsrak: Efisiensi adalah

Lebih terperinci

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

RANK DARI MATRIKS ATAS RING Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.

Lebih terperinci