PENINGKATAN PERFORMANSI SISTEM TEMU BALIK INFORMASI DENGAN METODE PHRASAL TRANSLATION DAN QUERY EXPANSION
|
|
- Farida Kartawijaya
- 9 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN PERFORMANSI SISTEM TEMU BALIK INFORMASI DENGAN METODE PHRASAL TRANSLATION DAN QUERY EXPANSION Ar Wbowo Teknk Multmeda dan Jarngan, Polteknk Neger Batam Abstract Development of the Internet as a medum of nformaton very rapdly today. Almost all of 24 hours a day people spend tme at the computer. All ths can not be separated from one branch of scence called the nformatcs behnd nformaton retreval systems (nformaton retreval). Even though most people use the nternet, there are also some people who stll cloud ths ssue. How would someone want to fnd an artcle n another language, but he dd not know or forget the word (n other languages before). In ths case there s a part of nformaton retreval called CLIRS (Cross Lngual Informaton Retreval System) or through the nformaton retreval systems across languages. The system works lke a user enters a word he was lookng for an artcle later mentranslaskannya system and remove these artcles are certanly n a dfferent language. For ths study, CLIRS vewed from several methods, namely, dctonary, phrasal translaton and query expanson. Key Word : CLIRS, query, phrasal 1. PENDAHULUAN Saat n jumlah nformas yang terseda d nternet semakn banyak dan terus menngkat dengan tajam. Informas-nformas tersebut terseda dalam berbaga format, sepert teks, audo, dan vsual. Dengan semakn banyak dan beragamnya nformas yang terseda, kebutuhan pengguna nternet telah bergeser dar arah kuanttatf ke arah kualtatf. Kebutuhan yang semula berupa nformas sebanyak-banyaknya telah bergeser menjad nformas secukupnya asalkan relevan dengan keperluan. Walaupun terseda secara grats dan dalam jumlah banyak, keberadaan mesn pencar (Search Engne) d nternet drasakan mash kurang dar aspek kualtas. Hal n wajar, mengngat hasl pencaran yang dberkan oleh mesn-mesn pencar tersebut serngkal membludak dan kurang relevan. Oleh karena tu, kebutuhan akan suatu mekansme pencaran dokumen yang lebh efektf drasakan semakn mendesak. Indkator yang lazm dpaka untuk menla keakuratan dan kerelevansan hasl pencaran suatu dokumen adalah kesesuaan (press) antara query yang dberkan dan dokumen yang dperoleh. D dalam bdang lmu Sstem Temu Balk Informas (STBI), dkenal berbaga model untuk menla secara obyektf press dar suatu pencaran, antara lan model ruang-vektor (Vector- Space Model) dan model probablstc (Probablstc Model). Penggunaan salah satu model d atas dapat dlhat pada Cross Lngual Informaton Retreval System (CLIRS) atau sstem temu balk nformas lntas bahasa. Jens Informaton Retreval (IR) satu n menggunakan dua atau lebh bahasa sebaga query dan hasl yang ngn ddapat sehngga dapat melhat satu artkel yang artnya bsa berbeda jka dterjemahkan ke dalam bahasa yang berbeda pula. 2. METODE PENELITIAN Metodolog yang dterapkan dalam peneltan n adalah sebaga berkut: 1. Stud Lteratur Eksploras dan stud lteratur dlakukan dengan mempelajar cara kerja phrasal translaton, query expanson, dan CLIRS melalu lteratur lteratur sepert buku (textbook), paper dan sumber lmah lan sepert stus nternet, artkel dokumen teks yang berhubungan. 2. Analss dan Perancangan Perangkat Lunak Analss dan perancangan perangkat lunak dlakukan untuk menentukan permasalahan 37
2 mengena bahasa pemrograman apa yang dgunakan, struktur data, nput/output dar program, dan permasalahan teknk bagamana algortma akan dmplementaskan. 3. Implementas Program dan Pengujan Performans Detal mengena mplementas program dlakukan sesua hasl analss pada tahap sebelumnya. Pengujan performans phrasal translaton dan query expanson dlakukan dengan membandngkan Non-Interpolated Average Precson (NIAP) dar kedua metode CLIRS tersebut. 4. Analss Hasl dan Penarkan Kesmpulan Analss hasl dlakukan untuk mengetahu performans metode phrasal translaton dan query expanson pada CLIRS tersebut. Jka ternyata performans yang dtamplkan lebh bak, akan dlakukan analss mengapa bsa demkan. Setelah analss hasl selesa, dlakukanlah penarkan kesmpulan terhadap performans metode phrasal translaton dan query expanson. 2.1 Sstem Temu Balk Informas Sstem Temu Balk Informas (Informaton Retreval) adalah lmu mencar nformas dalam suatu dokumen, mencar dokumen tu sendr dan mencar metadata yang menggambarkan suatu dokumen. Sstem Temu Balk Informas merupakan cabang dar lmu komputer terapan (appled computer scence) yang berkonsentras pada representas, penympanan, pengorgansasan, akses dan dstrbus nformas [KAN05]. Dalam sudut pandang pengguna, Sstem Temu Balk Informas membantu pencaran nformas dengan memberkan koleks nformas yang sesua dengan kebutuhan pengguna. 2.2 Sstem Temu Balk Informas Lntas Bahasa Sstem temu balk nformas lntas bahasa atau dalam bahasa Inggrs dnamakan Cross-Lngual Informaton Retreval System (CLIRS) merupakan cabang dar IR yang menangan pemenuhan nformas yang dtulskan dalam bahasa yang berbeda dengan apa yang dmasukkan oleh query user. Msalnya user memasukkan query dalam bahasa Indonesa kemudan sstem mencar dokumen-dokumen yang relevan dalam bahasa Inggrs. Penggunaan CLIRS tu sendr sebenarnya dtekankan untuk seseorang yang msalnya da bsa berbahasa Inggrs namun pasf kemudan da hendak mencar suatu dokumen yang berhubungan dengan kerajaan Inggrs da memasukkan query kerajaan Inggrs lalu sstem me-retreve semua dokumen (dalam bahasal lan) yang memuat query tersebut. Workshop pertama mengena CLIRS dadakan d Zurch ketka konferens SIGIR-96. Hasl dar workshop n bsa dtemukan pada buku Cross- Language Informaton Retreval (Grefenstette, ed; Kluwer, 1998) ISBN X. Kemudan workshop dlakukan secara rutn sejak tahun 2000 pada pertemuan Cross Language Evaluaton Forum (CLEF). Term "cross-language nformaton retreval" mempunya banyak snonm, basanya yang serng dgunakan adalah : cross-lngual nformaton retreval, translngual nformaton retreval, multlngual nformaton retreval. Term "multlngual nformaton retreval" bsa dartkan CLIR pada umumnya, namun juga memlk makna yang spesfk dalam sstem temu balk nformas lntas bahasa dmana dokumen koleksnya multlngual. 2.3 Phrasal Translaton Gagal dalam mentranslaskan konsep multterm sebaga frase sangat mengurang keefektfan dar dctonary translaton. Pada ekspermen d mana frase query dtranslas secara manual [BC96], performans menngkat sebanyak 25% melebh automatc word-by-word (WBW) translas query. Ada hpotess yang mengatakan bahwa cara n secara otomats mengndentfkas frase dan mendefnskannya sepert WBW dapat menngkatkan keefektfan. Phrasal translaton berbasskan bass data frase dan kata yang telah ddefnskan terlebh dahulu. Ketka frase dtranslaskanm bass data mencar frase dalam bahasa Inggrs. Jka ketemu maka mengeluarkan art kata dalam bahasa Indonesa yang berbentuk frase juga. Jka lebh dar satu yang dtemukan maka dtambahkan ke query. 2.4 Model Probablstk Menurut [DIK02], model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dar sesuatu yang akan dbuat atau dhaslkan. Selan tu, model secara lmah dapat dartkan sebaga dealsas atau abstraks 38
3 dar proses yang sebenarnya. Kesmpulan yang dambl berdasarkan suatu model akan sangat tergantung dar kesesuaan model tersebut dengan keadaan sebenarnya. Model dalam Sstem Temu Balk Informas dpaka untuk menentukan detal dar sstem, yatu bagamana merepresentaskan dokumen dan query, melakukan pencaran, dan notas kesesuaan antara dokumen dan query[kan05]. Dalam model probablstk, notas yang lazm dpaka untuk merepresentaskan kerelevansan suatu dokumen adalah P (X ) dan P ( X Y). P (X ) adalah notas untuk kemungknan X, sementara P ( X Y) adalah notas untuk kemungknan X, jka dberkan Y. Salah satu mplementas model probablstk yang sangat populer dan lazm dpaka adalah Bnary Independence Retreval Model (BIR). Dalam BIR, sama sepert model probablstk lannya, sstem akan mencar probabltas suatu dokumen d m relevan terhadap query q k. Notas yang dpaka bag nla probabltasnya adalah [RIJ79] P ( R q k, d m ). Karena model probablstk mengasumskan bahwa setap dokumen ddeskrpskan lewat ada atau tdak ada -nya term ndeks, maka dokumen dapat drepresentaskan menjad vektor bner. Secara matemats [RIJ79]: x x, x,... x )... (2.1) ( 1 2 n 1 Dmana x 0 jka term ndeks tdak terdapat d dalam dokumen tersebut dan x 1 1 jka term ndeks ada d dalam dokumen tersebut. Dengan demkan, dokumen juga dapat drepresentaskan dengan notas d 1 dan d 2. d 1 = Dokumen adalah relevan d 2 = Dokumen yang tdak relevan Karena sfatnya yang bner, maka persamaan [RIJ79]: P ( d1 x) d 2 x) 1... (2.2) harus terpenuh. Untuk memperoleh rumus yang tepat bag penghtungan probabltas, model probablstk mengaplkaskan dua jens transformas [FUH92]: 1. Teorema Bayes, dalam bentuk a) a b) b a) (2.3) b) 2. Penggunaan faktor O, yatu O( b a)..(2.4) (1 ) Dalam model probablstk, smlarty dhtung berdasarkan faktor O antara query yang menghaslkan dokumen relevan dengan query yang menghaslkan dokumen yang tdak relevan [FUH92]. 1. Query yang menghaslkan dokumen relevan [FUH92]: P O( p) x 1 R).(2.5) 1 P 2. Query yang menghaslkan dokumen tdak relevan [FUH92]: r O( r) x 1 R).(2.6) 1 r 3. Sehngga smlarty (dalam bentuk logartma) adalah [FUH92]: p (1 r ) S log.. (2.7) r (1 p ) Semakn besar nla probabltas bahwa S, semakn besar pula d relevan terhadap query m qk. Prnsp nlah yang dpaka dalam Probablty Rankng Prncple (PRP) dalam pengurutan dokumen. 3. ANALISIS PERANCANGAN 3.1 Analss Kebutuhan Perangkat Lunak Dalam peneltan n, akan dbangun sebuah perangkat lunak Sstem Temu Balk Informas Lntas Bahasa (Indonesa - Inggrs) yang mengmplementaskan metode phrasal translaton dan query expanson. Analss kebutuhan perangkat lunak terdr dar spesfkas kebutuhan perangkat lunak, tujuan pengembangan perangkat lunak dan analss use case. Perancangan perangkat lunak terdr dar batasan perancangan perangkat lunak, perancangan arstektur perangkat lunak, class dagram, sequence dagram dan perancangan antarmuka perangkat lunak. Perangkat lunak yang dbangun nantnya dharapkan mampu mengmplementaskan fungsfungs berkut: 1. Melakukan dentfkas frase dar dokumen dan query 39
4 2. Melakukan translas ke bahasa Inggrs dar query yang dmasukkan. 3. Melakukan pengndeksan terhadap dokumen dan query. 4. Melakukan pencaran dokumen yang relevan dengan query. 5. Melakukan pengurutan perngkat dokumen hasl pencaran. 6. Melakukan pengndeksan ulang jka adanya kata tambahan yang dmasukkan sesua perngkat dokumen. 7. Menghtung nla Non-Interpolated Average Precson untuk menla performans sstem. Gambar 1 Use Case Dagram 3.2 Dagram Kelas Perancangan kelas perangkat lunak mengacu pada hasl analss kelas potensal pada Tabel III- 2. Hasl perancangan kelas tersebut dtuangkan dalam Gambar III-3 berkut: Keterangan mengena kelas-kelas d atas adalah sebaga berkut: 1. Interface Kelas antarmuka, memlk satu atrbut saja, yatu ntrface. Kelas n menangan operas yang berkatan dengan tamplan. 2. Dokumen Kelas n mempunya atrbut Nama, Ukuran, sindexed, dan Frase. Kelas n menangan operas-operas berkatan dengan dokumen, sepert pengndeksan dan penghlangan stopwords. 3. Query Kelas n memlk atrbut sindexed, dan Frase. Kelas n menangan operas-operas berkatan dengan query, sepert pengndeksan, translas dan penghlangan stopwords. 4. Frase Kelas n memlk atrbut Pembentuk, dan Length.Kelas n menangan operasoperas berkatan dengan frase, sepert kata pembentuk, dan length. Kelas n dhaslkan dar kelas dokumen dan query. 5. Relevant Judgement Kelas bawaan sstem. Kelas n merupakan kelas yang berfungs untuk membandngkan perhtungan sstem dengan bass data yang telah ddefnskan terlebh dahulu. Mempunya beberapa operas yatu kalkulas performans dan perbandngan perhtungan smlarty. 3.3 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak Rancangan layar utama pada perangkat lunak dperlhatkan pada gambar III-10. Tampak ada sebuah kotak (textbox) untuk memasukkan query yang kemudan akan dtranslaskan dengan mengklk button CARI. D kr bawah adalah kotak yang nantnya berskan kata setelah translas, bobotnya, dokumen-dokumen yang dhaslkan dan nla smlartas yang ddapat setelah perhtungan. D kanan bawah ada kotak yang nantnya berskan ekspans kata dar query dar dokumen-dokumen yang memuat kata-kata sesua query. Gambar 2 Kelas Dagram 40
5 Gambar 3 Rancangan Antarmuka 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Batasan Pengujan Batasan pengujan perangkat lunak adalah sebaga berkut: 1. Mnmal kata pada frase adalah 2 kata dan maksmal 3 kata. Pembatasan n dlakukan karena ada beberapa query yang hanya memlk panjang 2 kata. 2. Pengujan doman frase tdak dperhtungkan, karena sama sekal tdak mempengaruh hasl NIAP. 3. Pengujan untuk query expanson hanya dapat dlakukan jka query awal sudah dcoba terlebh dahulu. 4. Maksmal panjang query adalah 60 kata dan sebaknya hndar penggunaan stopwords untuk hasl yang lebh maksmal. 5. Maksmal waktu eksekus query adalah 60 detk dan jka lebh dar tu sstem akan hang. Pelaksanaan Pengujan 1. Pengujan dlakukan dengan melakukan pencaran dokumen yang sesua dengan query yang ada dalam koleks 2. Jumlah dokumen yang hasl pencaran yang dtamplkan adalah 10 perngkat teratas 3. Perhtungan rata-rata bobot dlakukan terhadap 50 query yang telah terdefns terlebh dahulu Hasl Pengujan Tabel 1 Hasl Pengujan Query Query Worb By Frase Query Word Expanson Query Worb By Frase Query Word Expanson , Rata-rata Pengujan dengan Membandngkan Nla Performans antara Frase Dua dan Tga Pengujan n dlakukan untuk membandngkan nla NIAP dar frase yang terdr dar dua dan tga kata. Nla n dperoleh dengan menggunakan aplkas lan dluar CLIRS yang dkembangkan secara bersamaan. Adapun nla yang dbandngkan adalah frase dua dan tga kata dalam bahasa Inggrs dan frase dua dan tga kata setelah dlakukannya translas. 41
6 Pelaksanaan Pengujan 1. Pengujan dlakukan dengan menghtung nla NIAP sesua dokumen relevan yang dhaslkan 2. Frase dbag menjad 2 dan 3 kata kemudan dlakukan translas untuk query bahasa Indonesa 3. Jumlah dan letak dokumen relevan telah terdefns terlebh dahulu pada relevant judgement yang dberkan Hasl Pengujan Tabel 2 - Perbandngan Nla NIAP antara Frase Dua dan Tga Frase 2 (translas) Frase 2 (Inggrs) Frase 3 (translas) Frase 3 (Inggrs) Analss Hasl Pengujan Berdasarkan Tabel 1 dapat dlhat dar 50 query yang dgunakan untuk pengujan bahwa hampr semua nla melalu metode query expanson mendapatkan hasl yang lebh bak darpada kata per kata. Sebalknya, tdak semua query melalu metode phrasal translaton mendapatkan nla yang lebh bak dar kata per kata. Sepertnya kamu yang dgunakan belum terlalu lengkap sehngga banyak kata tdak dartkan secara frase pada sstem tersebut. Selan tu, karena koleks dokumen yang terlalu banyak, sstem hanya menggunakan 10 dokumen teratas saja untuk perhtungan (namun n bukan menjad penyebab utama mengapa nla frase lebh kecl). Dar nla rata-rata bobot masng-masng metode dapat dambl kesmpulan bahwa metode query expanson merupakan metode terbak dalam hal penngkatan bobot query dsusul kata per kata dan frase. Pada Tabel 2 yatu perbandngan nla NIAP antara frase dua dan tga kata terlhat bahwasanya untuk frase tga kata memlk nla yang lebh bak. Melalu nla n, ddapat bahwa untuk sebuah query akankah lebh bak jka kata yang ngn dlakukan pencaran adalah lebh dar satu kata. Hal n dmaksudkan agar dokumen yang dhaslkan akan lebh akurat dan relevan. Sepert paragraf d atas, yatu untuk pencaran memang bahasa asl lebh akurat darpada setelah dlakukan translas. 5. KESIMPULAN 1. Identfkas frase akan memberkan hasl yang lebh bak jka kamus kata yang dmlk lebh lengkap. 2. Ekspans query sangat efektf untuk mendapatkan dokumen yang sesua karena memlk nla keakuratan yang tertngg. 3. Nla performans dar sstem dengan translas frase lebh tngg dar sstem dengan translas kata per kata. 4. Nla performans dar frase tga kata lebh bak dar frase dua kata bak setelah translas maupun sebelum. 5. Performans asal tanpa translas selalu lebh bak darpada setelah dlakukan translas bak kata per kata maupun frase. 6. SARAN 1. Term ndeks sebaknya langsung dbuat dluar sstem namun yang dapat merangkum koleks dokumen yang lebh banyak. 2. Untuk peneltan berkutnya, sebaknya koleks dokumen yang sudah ada dtambahkan dengan dokumen-dokumen baru dengan tema yang lebh ambgu. Hal n dmaksudkan untuk menguj lebh lanjut performans yang dberkan oleh model probablstas. 7. DAFTAR PUSTAKA [1] Ballesteros, L. & Croft, B. (1996). "Dctonary methods for cross-lngual nformaton retreval". In: Database and Expert Systems Applcatons. 7th Internatonal Conference, DEXA '96 Proceedngs. Sprnger-Verlag Berln, Germany. [2] Ballesteros, L. & Croft, W. B. (1997). "Phrasal translaton and query expanson technques for cross-language nformaton retreval". In: Proceedngs of the 20th annual nternatonal ACM SIGIR conference on Research and development n nformaton retreval, pp Assocaton for Computng Machnery. 42
7 [3] Ballesteros, L. & Croft, W. B. (1998). "Resolvng ambguty for cross-language retreval". In: Proceedngs of the 21st Annual Internatonal ACM SIGIR Conference on Research and Development n Informaton Retreval. Assocaton for Computng Machnery. [4] Document Retreval: An Examnaton of Syntactc and Non-Syntactc Methods. Cornel Unversty [5] Fuhr, Norbert Probablstc Models n Informaton Retreval. Computer Journal 43
BAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciALGORITMA UMUM PENCARIAN INFORMASI DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS METODE VEKTORISASI KATA DAN DOKUMEN
ALGORITMA UMUM PENCARIAN INFORMASI DALAM SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI BERBASIS METODE VEKTORISASI KATA DAN DOKUMEN Hendra Bunyamn Jurusan Teknk Informatka Fakultas Teknolog Informas Unverstas Krsten Maranatha
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN MODEL
BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciANALISIS SENTIMEN PENGGUNA JEJARING SOSIAL MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE
ANALISIS SENTIMEN PENGGUNA JEJARING SOSIAL MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE M. Fachrurroz, M.T. 1, Nov Yuslan, M.T. 2 1,2 Jurusan Teknk Informatka Fakultas Ilmu Komputer, Unverstas Srwjaya 1 obetsobets@gmal.com,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kamus Buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, basanya dsusun menurut abjad berkut keterangan tentang makna, pemakaan, atau terjemahannya, kamus juga dsebut buku yang memuat
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Peneltan n merupakan jens peneltan pengembangan yang dkenal dengan stlah Research and Development ( R& D ). Menurut Sukmadnata (2005:164), peneltan pengembangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciBab III Analisis dan Rancangan Sistem Kompresi Kalimat
Bab III Analss dan Rancangan Sstem Kompres Kalmat Bab n bers penjelasan dan analss terhadap sstem kompres kalmat yang dkembangkan d dalam tess n. Peneltan n menggunakan pendekatan statstcal translaton
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciBab III Analisis Rantai Markov
Bab III Analss Ranta Markov Sstem Markov (atau proses Markov atau ranta Markov) merupakan suatu sstem dengan satu atau beberapa state atau keadaan, dan dapat berpndah dar satu state ke state yang lan pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)
Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciDidownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciRANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan
. Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity
37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter
Lebih terperinciBAB VB PERSEPTRON & CONTOH
BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam memlh sesuatu, mula yang memlh yang sederhana sampa ke hal yang sangat rumt yang dbutuhkan bukanlah berpkr yang rumt, tetap bagaman berpkr secara sederhana. AHP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada
Lebih terperinciUJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD
UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Matematka sebaga bahasa smbol yang bersfat unversal memegang peranan pentng dalam perkembangan suatu teknolog. Matematka sangat erat hubungannya dengan kehdupan nyata.
Lebih terperinciTeori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang
Modul 1 Teor Hmpunan PENDAHULUAN Prof SM Nababan, PhD Drs Warsto, MPd mpunan sebaga koleks (pengelompokan) dar objek-objek yang H dnyatakan dengan jelas, banyak dgunakan dan djumpa dberbaga bdang bukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tnjauan Pustaka Dar peneltan yang dlakukan Her Sulstyo (2010) telah dbuat suatu sstem perangkat lunak untuk mendukung dalam pengamblan keputusan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
Latar Belakang PENDAHULUAN Sejalan dengan semakn populernya penggunaan Internet dan Perpustakaan Dgtal nformas dalam jumlah yang luar basa besar kn bsa dakses secara luas oleh masyarakat suatu hal yang
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Studi Kasus: CV. Triad)
Jurnal Informatka Mulawarman Vol. 10 No. 2 September 2015 1 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN PERANGKAT KOMPUTER DENGAN METODE TOPSIS (Stud Kasus: CV. Trad) Bunga Annete Bennng 1), Indah Ftr Astut 2),
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Node. Edge. Gambar 1 Directed Acyclic Graph
TINJAUAN PUSTAKA Bayesan Networks BNs dapat memberkan nformas yang sederhana dan padat mengena nformas peluang. Berdasarkan komponennya BNs terdr dar Bayesan Structure (Bs) dan Bayesan Parameter (Bp) (Cooper
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Baker (1974) mendefnskan penjadwalan sebaga proses pengalokasan sumber-sumber dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan sejumlah pekerjaan. Menurut Morton dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode
Lebih terperinciTinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal
157 Vol. 13, No. 2, 157-161, Januar 2017 Tnjauan Algortma Genetka Pada Permasalahan Hmpunan Httng Mnmal Jusmawat Massalesse, Bud Nurwahyu Abstrak Beberapa persoalan menark dapat dformulaskan sebaga permasalahan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEOREMA BAYES UNTUK MENGANALISA KERUSAKAN PADA AIR CONDITIONER RUANGAN BERBASIS ANDROID I Putu Warma Putra
IMPLEMENTASI TEOREMA BAYES UNTUK MENGANALISA KERUSAKAN PADA AIR CONDITIONER RUANGAN BERBASIS ANDROID I Putu Warma Putra Sstem Komputer STMIK STIKOM BALI Jalan Raya Puputan No. 86 Renon - Denpasar, telp.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun
Lebih terperinciIMAGE CLUSTER BERDASARKAN WARNA UNTUK IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH TOMAT DENGAN METODE VALLEY TRACING
IMAGE CLUSTER BERDASARKAN WARNA UNTUK IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH TOMAT DENGAN METODE VALLEY TRACING M. Helmy Noor 1, Moh. Harad 2 Program Pasasarjana, Jurusan Teknk Elektro, Program Stud Jarngan Cerdas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciPERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM
PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT
PENGEMBANGAN MODEL PERSEDIAAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA BAHAN DAN FAKTOR INCREMENTAL DISCOUNT Har Prasetyo Jurusan Teknk Industr Unverstas Muhammadyah Surakarta Jl. A. Yan Tromol Pos Pabelan
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING
Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciKecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi
Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagan besar peneltan-peneltan bdang statstka berhubungan dengan pengujan asums dstrbus, bak secara teor maupun praktk d lapangan. Salah satu uj yang serng dgunakan
Lebih terperinci