BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasl Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen terbag dalam dua kelas yatu kelas ekspermen (kelas XA) dan kelas kontrol (XB). Kegatan peneltan n dlaksanakan pada tanggal Januar 009 sampa Februar 009 d MA NU Nurul Huda Semarang. Peneltan n bertujuan untuk mengetahu hasl belajar bolog dengan menggunakan peta konsep pada mater pokok Plantae d MA NU Nurul Huda Semarang dapat mencapa KKM yang telah dtentukan oleh sekolah dan untuk mengetahu pengaruh peta konsep terhadap hasl belajar peserta ddk. Dkatakan peta konsep n dapat memepengaruh hasl belajar apabla terdapat perbedaan rata-rata nla dar kelas kontrol dan kelas ekspermen yang mana rata-rata pada kelas ekspermen lebh bak dar kelas kontrol. Pelaksanaan pembelajaran d MA NU Nurul Huda Semarang, melput:. Tahap Persapan Persapan yang perlu dlakukan sebelum melaksanakan peneltan yatu Koordnas perjnan yang merupakan langkah awal dalam sebuah peneltan d suatu lembaga penddkan sekolah adalah koordnas dan perjnan peneltan d sekolah tersebut. Dalam hal n MA NU Nurul Huda Semarang. Untuk menentukan subjek peneltan, maka perlu dketahu ukuran populas dan sampel. Dalam hal n yang menjad populas adalah semua peserta ddk kelas X MA NU Nurul Huda Semarang. Teknk yang dgunakan dalam pengamblan sampel pada peneltan n adalah teknk rendom samplng cluster yang merupakan samplng berdasarkan daerah dengan mengambl dua kelas sebaga sampel peneltan. Dengan pengamblan acak dperoleh kelas XA sebaga kelompok ekspermen dan kelas XB sebaga kelompok kontrol dan XC sebaga kelas uj nstrument. 47

2 48 Langkah-langkah menyusun nstrument adalah sebada berkut:. Membatas mater yang akan d teskan.. Membuat ks-ks soal. 3. Menentukan tpe soal. 4. Menentukan jumlah tem soal dan alokas waktu. 5. Melakukan uj coba tes. Sebelum nstrument dberkan pada kelas ekspermen maupun kelas kontrol sebaga alat ukur hasl belajar peserta ddk, terlebh dahulu dlakukan uj coba kepada kelas yang bukan sampel, dalam hal n yang djadkan sebaga kelas uj nstrumen adalah kelas X C. Uj coba soal n dlakukan untuk mengetahu apakah butr soal tersebut sudah memenuh kualtas soal yang bak atau belum, yang dgunakan dalam pengujan n melput: valdtas, relabeltas, ndeks kesukaran, dan daya pembeda. Soal nstrumen test uj coba berjumlah 30 tem soal objektf atau soal plhan ganda dengan 5 alternatf jawaban. Setelah danalss semua soal vald, tetap ada 7 soal yang tdak relabel sehngga 7 soal tersebut tdak dgunakan untuk soal tes evaluas sebaga alat ukur hasl belajar yang berupa paper and pencl. Adapun hasl data dar analss tem adalah sebaga berkut: a. Analss Valdtas Tes Uj valdtas dgunakan untuk mengetahu vald tdaknya tem tes. Soal yang tdak vald akan dbuang dan tdak dgunakan sedangkan tem yang vald berart tem tersebut dapat dgunakan untuk mempresentaskan mater pokok Plantae. Berdasarkan hasl perhtungan valdtas butr soal dperoleh hasl sebaga berkut: Tabel 4. Hasl Uj Coba Valdtas Item Soal No No. Soal Keterangan.,,3,4,5,6,7,8,9,0,,,3,4,5,6,7,8, 9,0,,,3,4,5,6,7,8,9,30 Semua tem soal vald

3 49 b. Analss Relabeltas Tes Uj relabltas dgunakan untuk mengetahu tngkat konsstens jawaban nstrument. Instrument yang bak secara akurat memlk jawaban yang konssten. Adapun perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran. c. Analss Indeks Kesukran Tes Uj ndeks kesukaran dgunakan untuk mengetahu tngkat kesukaran soal apakah soal tersebut memlk krtera sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasl perhtungan koefsen ndeks butr soal dperoleh: Tabel 4. Hasl Uj Coba Tngkat Kesukaran Item Soal No No. Soal Keterangan.,7,0,,4,0, Mudah.,3,4,5,6,8,9,,3,5,6,7,8,9,,,3, 4,5,6,7,8,9,30 Sedang 3. 5,,,3, Jelek d. Analss Daya Beda Tes Daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara sswa yang panda (berkemampuan tngg) dengan sswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Berdasarkan hasl perhtungan daya beda butr soal dperoleh hasl sebaga berkut: Tabel 4.3 Hasl Uj Coba Daya Pembeda Item Soal No No. Soal Keterangan.,,3,9,0,,3,4,5, 8,9,0,8,9,30 Cukup. 4,6,7,4,5,6,7 Bak 3. 5,6,8,,,,3, Jelek Jad soal yang dgunakan dalam peneltan n adalah soal nomor,,3,4,6,9,0,,3,4,5,6,7,8,9,0,4,5,6,7,8,9,30.

4 50. Tahap Pelaksanaan Langkah-langkah yang dtempuh pada waktu pelaksanaan adalah sebaga berkut: a. Proses pembelajaran pada kelompok ekspermen (dkena perlakuan berupa pembelajaran bolog dengan menggunakan peta konsep). Pembelajaran yang dlaksanakan pada kelompok ekspermen adalah pembelajaran dengan menggunakan peta konsep. Dalam pelaksanaan peneltan n adalah 3 kal pertemuan (6 jam pelajaran). Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok ekspermen pada awalnya dlakukan pre test, untuk mengetahu pengetahuan awal peserta ddk. Pada kelompok ekspermen dber pengetahuan tentang keanekaragaman tumbuhan dan fungsnya secara umum bag kehdupan. Kemudan peserta ddk dkelompokkan menjad 8 kelompok masng-masng kelompok 5 anak. Guru memberkan contoh bentuk peta konsep dan dbagkan ke masng-masng kelompok. Peta konsep yang dberkan kepada peserta ddk berupa bagan, kemudan peserta ddk melengkap s dar bagan tersebut, sepert contoh pada lampran. Hasl dar dskus melengkap bagan konsep dbahas bersama, dlanjutkan penjelasan dar guru kepada peserta ddk untuk membuat peta konsep pada mater pokok Plantae. Kemudan peserta ddk mempresentaskan hasl peta konsep mereka. Guru dan peserta ddk mengoreks bersama presentas peta konsep dar kelompok yang presentas sehngga kesalahan pemahaman dar peserta ddk dapat dketahu dar hasl presentas mereka yang dtuangkan dalam bentuk peta konsep. Pada akhr pembelajaran guru membantu peserta ddk mereflekskan kembal mater yang telah dpelajar. Pemberan evaluas berupa tes bertujuan untuk mengetahu tngkat keberhaslan yang dcapa oleh peserta ddk setelah mengkut kegatan pembelajaran, apakah peserta ddk mampu mencapa KKM yang telah

5 5 dtentukan sekolah atau tdak. Hal n dapat dketahu dar hasl tes bahwa pada kelompok ekspermen n peserta ddk dapat mencapa KKM yang dtentukan oleh sekolah yatu 60. Pada kelas ekspermen n semua peserta ddk dapat mencapa KKM yang dtentukan sekolah. b. Proses pembelajaran pada kelompok kontrol Pembelajaran yang dlakukan pada kelompok kontrol menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pada proses pembelajaran awal dlakukan pre tes, untuk mengetahu kemampuan awal peserta ddk. Pada proses pembelajaran kelas kontrol n peserta ddk cenderung pasf dan hanya anak-anak tertentu yang mau bertanya, sehngga guru kesultan untuk mengetahu apakah peserta ddk sudah paham dengan mater yang dajarkan atau belum. Selan tu kelemahan kelas kontrol yatu ketka guru menjelaskan kepada peserta ddk ada sebagan peserta ddk mencatat penjelasan dan ada sebagan dar peserta ddk yang tdak memperhatkan. Sehngga ketka evaluas peserta ddk dar kelas kontrol n ada beberapa peserta ddk yang mendapatkan nla dbawah KKM yang dtetapkan oleh sekolah. 3. Tahap Evaluas Tujuan evaluas n adalah untuk mengetahu penguasaan mater setelah melakukan proses pembelajaran. Dar hasl belajar kedua kelas yatu kelas kontrol dan kelas ekspermen dperoleh hasl yang berbeda yatu hasl evaluas dar kelas ekspermen lebh bak dar hasl belajar kelas kontrol. B. Analss Uj Hpotess Pembahasan n dgunakan penelt untuk menguj hpotess. Dalam hal n penelt menggunakan uj-t test dengan langkah-langkah sebaga berkut:. Analss Tahap Awal a. Uj Normaltas Uj normaltas dstrbus populas dgunakan uj ch kuadrat. Nla awal yang dgunakan untuk menguj normaltas dstrbus

6 5 populas adalah nla pre test. Adapun langkah-langkahnya sebaga berkut: ) Uj Normaltas Nla Pre Test Kelas Kontrol Hpotess: H o = Data berdstrbus normal H a = Data tdak berdstrbus normal Pengujan hpotess: x = ( O E E k ) = Krtera yang dgunakan dterma H o = X htung < X tabel Langkah Pengujan Hpotess Nla Maksmal : 76 Nla Mnmal : 40 Rentang Nla (R) : = 36 Banyak Kelas (K) : + (3,3) log 4 = 6,357 = 6 Panjang Kelas (P) : 36/6 = 6 Tabel 4.4 Dstrbus Nla Pre Test Kelas Kontrol XB Kelas f X X f.x f.x Jumlah X = fx 89 = = 54,5 f 4

7 53 s = n f. x ( n( n ) fx) = (89) 4(4 ) s = s = Tabel 4.5 Daftar Nla Frekuens Observas Kelas Kontrol Kelas Bk Z P(Z ) (Pre Test XB) Luas Daerah X² = 9.86 Berdasarkan penghtungan uj normaltas pre test kelas kontrol XB untuk α = 5%, dengan dk = k-3 = 7-3 = 4 sehngga dperoleh X tabel adalah = 9,49 dan X htung 9,86, karena X < X htung tabel, maka data tersebut berdstrbus normal. ) Uj Normaltas Pre Test Kelas Ekspermen Hpotess: H o = Data berdstrbus normal H a = Data tdak berdstrbus normal E O ( O E ) E Pengujan hpotess: x = ( O E E k ) =

8 54 Krtera yang dgunakan dterma H o = X htung < X tabel Langkah Pengujan Hpotess Nla Maksmal : 76 Nla Mnmal : 40 Rentang Nla (R) : = 36 Banyak Kelas (K) : + (3,3) log 4 = 6,357 = 6 Panjang Kelas (P) : 36/6 = 6 Tabel 4.6 Dstrbus Nla Pre Test Kelas Ekspermen (XA) Kelas f X X f.x f.x Jumlah X = fx 50 = = 55,5 f 39 s = n f. x ( n( n ) fx) = 39.8 (49,5) 4(4 ) s = 96,49 s = 9,8035

9 55 Tabel 4.7 Daftar Nla Frekuens Observas Kelas Ekspermen (Pre Test XA) Kelas Bk Z P(Z ) Luas ( O E ) E O Daerah E X² = Berdasarkan penghtungan uj normaltas pre test kelas kontrol XB untuk α = 5%, dengan dk = k-3 = 7-3 = 4 sehngga dperoleh X tabel adalah = 9,49 dan X htung 8,9050, karena X htung < X tabel, maka data tersebut berdstrbus normal. b. Uj Homogentas Uj homogentas dgunakan untuk mengetahu apakah data nla awal mempunya varans yang sama (Homogen). Pengujan homogentas data dlakukan dengan Uj Varan. Suatu populas dkatakan homogen jka X < htung X tabel. Uj homogentas n dlakukan untuk memperoleh asums bahwasanya penelt berangkat dar konds yang sama, maksudnya bahwa uj homogentas varan dgunakan untuk mengetahu apakah kedua kelas yatu kelas ekspermen dan kelas kontrol mempunya varan yang sama atau tdak.

10 56 Jka kedua kelompok mempunya varan yang sama maka dkatakan kedua kelompok homogen. Hpotess yang dgunakan yatu: H 0 = σ = H a = σ Keterangan: σ (varannya homogen) σ (varannya tdak homogen) σ = Varan kelompok kontrol σ = Varan kelompok ekspermen Untuk menguj kesamaan varan tersebut, rumus yang dgunakan adalah sebaga berkut: F htung = V V Keterangan: b x V b = Varan yang lebh besar V x = Varan yang lebh kecl Tabel 4.8 Hasl Data Yang Dperoleh Dar Pre Test Kelas Kontrol Dan Kelas Ekspermen Sumber varas Ekspermen Kontrol Jumlah n 39 4 X Varans (s ) Standart devas (s) Berdasarkan rumus d atas dperoleh: F = = Dengan α = 5% dengan: dk pemblang = nk = 4 = 4 dk penyebut = nb - = 39 - = 38 F (0.05)(38: 4) =,7 Ho dterma apabla F < F /a (nb-):(nk-)

11 57 Berdasarkan hasl tersebut d atas dperoleh bahwa F=,0 dan F /a (nb-):(nk-) =,7, karena F < F /a (nb-):(nk-), sehngga dapat dlatakan bahwa kedua kelas tersebut homogen. c. Uj kesamaan dua rata-rata Uj kesamaan dua rata-rata n dgunakan untuk mengetahu apakah kelompok ekspermen dan kelompok kontrol mempunya ratarata yang tdak berbeda pada tahap awal n. Jka rata-rata kedua kelompok tersebut tdak berbeda berart kelompok tersebut mempunya konds yang sama. H o = µ = µ H a = µ µ Keterangan µ = Rata-rata kelompok ekspermen µ = Rata-rata kelompok kontrol H o dterma apabla t tabel < t htung < t tabel Untuk menguj hpotess dgunakan rumus: t = s X s X + n n dmana S = ( ) n ( ) s + n n + n S t tabel = t [- α,( n+n )] Berdasarkan rumus d atas dperoleh: S = ( ) n ( ) s + n n + n S S = (39 -)04,685 + (4 -)5, S = (39 )04,685 + (4 )5,369 = 0,

12 58 t = 54,8 53,45 0, = 0,355 Dar perhtungan dperoleh t htung = 0,355 dan t tabel = t ( 0,9750)(79) =,99 dengan taraf sgnfkan α = 5%, dk = n + n - = = 79, peluang = -/ α = -0,05 = 0, 975. Sehngga dapat dketahu bahwa t tabel = -,99< t htung = 0,355< t tabel =,99. maka berdasarkan hasl tersebut dapat dkatakan bahwa rata-rata pre test kedua kelompok tdak berbeda, berart kedua kelompok tersebut mempunya konds yang sama.. Analss Tahap Akhr Langkah-langkahnya sebaga berkut: a. Uj Normaltas ) Uj Normaltas Nla Post Test Kelas Kontrol Hpotess: H o = Data berdstrbus normal H a = Data tdak berdstrbus normal Pengujan hpotess: x = ( O E E k ) = Krtera yang dgunakan dterma H o = X htung < X tabel Langkah Pengujan Hpotess Nla Maksmal : 80 Nla Mnmal : 50 Rentang Nla (R) : = 30 Banyak Kelas (K) : + (3,3) log 4 = 6,357 = 6 Panjang Kelas (P) : 30/6 = 5

13 59 Tabel 4.9 Dstrbus Nla Post Test Kelas Kontrol XB Kelas f X X f.x f.x Jumlah X = s = n fx 789 = = 66,405 f 4 s = 47,8078 s = 6,943 f. x ( n( n ) fx) = (789) 4(4 ) Tabel 4.0 Daftar Nla Observas Kelas Kontrol (Post Test XB) Kelas Bk Z P(Z ) Luas Daerah X² = 6.95 E O ( O E ) E

14 60 Berdasarkan penghtungan uj normaltas post test kelas kontrol XB untuk α = 5%, dengan dk = k-3 = 7-3 = 4 sehngga dperoleh X tabel adalah = 9,49 dan X htung 6,95, karena X htung < X tabel, maka data tersebut berdstrbus normal. ) Uj Normaltas Nla Post Tes Kelas Ekspermen Hpotess: H o = Data berdstrbus normal H a = Data tdak berdstrbus normal Pengujan hpotess: x = ( O E E k ) = Krtera yang dgunakan dterma H o = X < X htung tabel Langkah Pengujan Hpotess Nla Maksmal : 90 Nla Mnmal : 65 Rentang Nla (R) : = 5 Banyak Kelas (K) : + (3,3) log 39 = 6,5= 6 kelas Panjang Kelas (P) : 5/6 = 4,667 Tabel 4. Dstrbus Nla Post Test Kelas Ekspermen XA Kelas f X X f.x f.x Jumlah

15 6 fx X = = X = f fx 878 = = 73,795 f 39 s = n f. x ( n( n ) fx) = (8787) 39(39 ) s = 38,7989 s = 6,888 Tabel 4. Daftar Nla Frekuens Observas Kelas Ekspermen Kelas Bk Z P(Z ) (Post Test XA) Luas Daerah E O ( O E ) X² = E Berdasarkan penghtungan uj normaltas post test kelas ekspermen XA untuk α = 5%, dengan dk = k-3 = 6-3 = 3 sehngga dperoleh X tabel adalah = 7,8 dan X htung 7,5705, karena X < X htung tabel, maka data tersebut berdstrbus normal. b. Uj Homogentas Uj homogentas dgunakan untuk mengetahu apakah data nla awal mempunya varans yang sama (Homogen). Pengujan homogentas data dlakukan dengan Uj Varan. Suatu populas dkatakan homogen jka X < htung X. tabel

16 6 Hpotess yang dgunakan yatu: H 0 = σ = H a = σ Keterangan: σ (varannya homogen) σ (varannya tdak homogen) σ = Varan kelompok kontrol σ = Varan kelompok ekspermen Untuk menguj kesamaan varan tersebut, rumus yang dgunakan adalah sebaga berkut: F htung = V V b x Keterangan: V b = Varan yang lebh besar V x = Varan yang lebh kecl Tabel 4.3 Hasl Data yang Dperoleh Dar Post Test Kelas Kontrol dan Kelas Ekspermen Sumber varas Ekspermen Kontrol Jumlah n 39 4 X 7,79 64,40 Varans (s ) 38, ,8070 Standart devas (s) 6,3 6,9 Berdasarkan rumus d atas dperoleh: F = 47,8070 =,3 38,7989 Dengan α = 5% dengan: dk pemblang = nk = 4 = 4 dk penyebut = nb - = 39 - = 38 F (0.05)(38: 4) =,7 Ho dterma apabla F < F /a (nb-):(nk-)

17 63 Berdasarkan hasl tersebut d atas dperoleh bahwa F=,3 dan F /a (nb-):(nk-) =,7 karena F < F /a (nb-):(nk-), sehngga dapat dlatakan bahwa kedua kelas tersebut homogen. c. Uj Ketuntasan Hasl Belajar Hasl uj ketuntasan belajar bak kelompok ekspermen dan kelompok kontrol menggunakan uj rata-rata atau one sample test dengan t value 60 sebaga batas nla ketuntasan belajar. Hasl uj ketuntasan belajar dapat dlhat pada tabel 4.5 Tabel 4.4 Hasl Uj Ketuntasan Belajar Kelompok n Mean µo t htung t tabel Krtera Ekspermen 39 7,79 60,90,686 Ha dterma Kontrol 4 64, ,00,683 Ha dterma Keterangan: Ho : µ < 60 (belum tuntas) Ha : µ 60 (tuntas belajar) Berdasarkan hasl analss tersebut dperoleh nla t htung untuk hasl belajar kelompok ekspermen sebesar,90 >,686, yang berart secara nyata rata-rata hasl belajar n lebh dar 60, atau mencapa ketuntasan belajar. Nla t htung untuk kelompok kontrol sebesar 4,00 >,683, yang berart secara nyata rata-rata hasl belajar <60, atau belum mencapa ketuntasan belajar. d. Uj kesamaan dua rata-rata Uj kesamaan dua rata-rata n dgunakan untuk mengetahu apakah kelompok ekspermen dan kelompok kontrol mempunya ratarata yang tdak berbeda pada tahap awal n. Jka rata-rata kedua kelompok tersebut tdak berbeda berart kelompok tersebut mempunya konds yang sama.

18 64 H o = µ = µ H a = µ µ Keterangan : µ = Rata-rata kelompok ekspermen µ = Rata-rata kelompok kontrol H a d terma apabla t htung > t ( )( n= n ) Untuk menguj hpotess dgunakan rumus: α t = S X X + n n dmana S = ( ) n ( ) s + n n + n S t tabel = t [(- α ),(n+ n )] Berdasarkan rumus d atas dperoleh: S = ( ) n ( ) s + n n + n S (39 -) 38, (4 -) 47,8070 S = S = t = (39 )38, (4 )47,8070 = 6, ,79 64,40 6, = 5,040 Berdasarkan perhtungan hasl belajar kelas kontrol dan ekspermen dperoleh Dar perhtungan dperoleh t htung = 5,040 dan t tabel = t ( 0,95)(79) =,66 dengan taraf sgnfkan α = 5%, dk = n + n - = = 79, peluang = - α = -0,05 = 0,95. Sehngga dapat dketahu bahwa t htung = 5,040 > t tabel =,66. Maka berdasarkan hasl tersebut dapat dkatakan bahwa rata-rata hasl belajar tdak

19 65 sama/berbeda dmana kelompok ekspermen lebh bak dar kelompok kontrol. C. Pembahasan Hasl Peneltan Untuk mengetahu apakah kelas yang dgunakan untuk peneltan tu homogen atau tdak maka perlu dketahu kemampuan awal dar kedua kelas ekspermen dan kelas kontrol. Oleh karena tu penelt mengambl nla pre test sebaga data awal. Hasl analss data awal menunjukkan bahwa:. Berdasarkan uj normaltas data awal dperoleh hasl peneltan bahwa kedua kelas kontrol dan ekspermen berdstrbus normal.. Berdasarkan uj homogentas dperoleh hasl peneltan bahwa kedua kelas kontrol dan ekspermen adalah homogen. 3. Berdasarkan uj perbedan rata-rata dperoleh hasl peneltan bahwa tdak ada perbedaan rata-rata dar kedua kelas tersebut sehngga dapat dkatakan bahwa kedua kelas tersebut mempunya konds yang sama. Berdasarkan hasl data awal peneltan tersebut maka kedua kelas tersebut (XA dan XB) dapat dber perlakuan yang berbeda. Kelas ekspermen (XA) dber pengajaran dengan pembelajaran yang mengguakan peta konsep. Dan kelas kontrol (XB) dber pengajaran dengan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah. Berdasarkan data analss akhr yatu hasl belajar bolog kelas XA dan XB MA NU Nurul Huda Semarang pada kelas ekspermen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa data masng-masng kelas berdstrbus normal dan kedua kelas mempunya varan yang sama (homogen). Hal n dapat dambl kesmpulan bahwa kedua sampel mempunya konds yang sama dan dapat dgunakan sebaga peneltan yang akan dkena metode pembelajaran yang berbeda, yatu kelas ekspermen menggunakan peta konsep dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah dserta dskus. Setelah pembelajaran selesa, kelompok ekspermen dan kelompok kontrol dber tes akhr (post test) yang sama. Dar hasl tes yang telah dlakukan dperoleh rata-rata hasl belajar kelompok ekspermen 7,79

20 66 sedangkan kelompok kontrol rata-rata nla hasl belajar adalah 64,40. Berdasarkan hasl analss ketuntasan hasl belajar dperoleh nla t htung untuk hasl belajar kelompok ekspermen sebesar,90 dan t tabel,686 karena t htung > t tabel yang berart secara nyata rata-rata hasl belajar n lebh dar 60, atau mencapa ketuntasan belajar. t htung Berdasarkan uj perbedaan rata-rata phak kanan dperoleh =5,040 dan t tabel =,66 karena t htung > t tabel maka sgnfkan dan hpotess yang dajukan dapat dterma, sebalknya jka t htung < t tabel maka hpotess dtolak. Dar uj hpotess d atas, menunjukkan bahwa t htung > t tabel sehngga sgnfkan. Oleh karena tu dapat dkatakan bahwa hpotess dterma. Dengan demkan dapat dsmpulkan Peta konsep dapat mempengaruh hasl belajar bolog mater pokok Plantae d MA NU Nurul Huda Semarang tahun pelajaran 008/009 D. Keterbatasan Peneltan Dalam peneltan yang penuls lakukan tentunya mempunya banyak keterbatasan-keterbatasan antara lan :. Keterbatasan Tempat Peneltan Peneltan yang penuls lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yatu MA NU Nurul Huda Semarang untuk djadkan tempat peneltan. Apabla ada hasl peneltan d tempat lan yang berbeda, tetap kemungknannya tdak jauh menympang dar hasl peneltan yang penuls lakukan.. Keterbatasan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama pembuatan skrps. Waktu yang sngkat n termasuk sebaga salah satu faktor yang dapat mempersempt ruang gerak peneltan. Sehngga dapat berpengaruh terhadap hasl peneltan yang penuls lakukan.

21 67 3. Keterbatasan dalam Objek Peneltan Dalam peneltan n penuls hanya menelt tentang pembelajaran dengan menggunakan peta konsep pada pembelajaran bolog mater pokok Plantae. Dar berbaga keterbatasan yang penuls paparkan d atas maka dapat dkatakan bahwa nlah kekurangan dar peneltan n yang penuls lakukan d MA NU Nurul Huda Semarang. Meskpun banyak hambatan dan tantangan yang dhadap dalam melakukan peneltan n, penuls bersyukur bahwa peneltan n dapat terselesakan dengan lancar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Sesua dengan permasalahan yang sudah dkemukakan pada bab sebelumnya, peneltan n dlakukan dengan tujuan untuk:. Mengetahu hasl belajar dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Setelah melakukan peneltan, penelt mendapatkan stud lapangan untuk memperoleh data nla pos test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang efektftas penggunaan model Group Investgaton (GI) terhadap Hasl Belajar Sswa Kelas VIII MTs Fatahllah Brngn Ngalyan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A Tujuan Peneltan Berdasarkan rumusan dan alasan pemlhan judul d atas, maka dalam peneltan n tujuan yang ngn dcapa adalah sebaga berkut: Untuk mengetahu ada tdaknya perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode peneltan merupakan serangkaan strateg yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltan yang dperlukan untuk mencapa suatu tujuan peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada semester ganjl tahun ajaran 010/011 antara bulan September - November 010 d SMP Neger 1 Kalanda Kabupaten Lampung Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Peneltan Penuls dalam peneltan n mengambl lokas d salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Neger d Kabupaten Canjur tepatnya d SMK Neger 1 Tanggeung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana A. Jens dan Desan Peneltan BAB III METODE PENELITIAN Jens peneltan yang dlaksanakan adalah quas ekspermen, dmana kelompok kontrol tdak dapat berfungs sepenuhnya untuk mengontrol varabel-varabel luar yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal dperlukan agar tdak terjad salah pengertan dan penafsran terhadap stlah-stlah yang terkandung d dalam judul peneltan n. Istlah-stlah yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek, Waktu dan Jens Peneltan Pada bagan n akan dbahas tentang tempat peneltan, waktu peneltan dar perencanaan sampa penulsan hasl peneltan, serta ens peneltan n.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Dalam melaksanakan peneltan n dbutuhkan suatu metode peneltan untuk mengumpulkan data atau nformas tentang masalah pokok yang akan dtelt, sehngga dapat

Lebih terperinci

Uji Homogenitas Varians

Uji Homogenitas Varians Uj Homogentas Varans I. DUA VARIANS Pengujan hpotess dua varans dlakukan untuk mengetahu varans dua populas sama (homogen atau tdak (heterogen. S dan S merupakan penduga σ dan σ Rumus varans : x ( x S

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode peneltan Metode peneltan yang dlakukan adalah metode ekspermen melakukan tes awal dengan pemberan lathan dan pemberkan tes akhr yang kemudan melhat penngkatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang pemanfaatan meda vdeo kma sebaga meda pembelajaran pada mater pokok larutan elektrolt dan nonelektrolt, peneltan

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk A. Metode dan Desan Peneltan 1. Metode Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara lmah yang dgunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam art yang lebh luas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt Penerapan Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n menggunakan desan peneltan deskrptf verfkatf dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawaw (003: 61), peneltan deskrptf adalah peneltan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan. Peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt perbandngan hasl belajar sswa melalu model

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (009:6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Dalam melaksanakan suatu peneltan basanya dgunakan lebh dar satu metode atau nstrumen, dengan maksud agar kelemahan yang satu dapat dtutup dengan kebakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014. 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu, dan Sasaran Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d SMKN 3 Kunngan yang berlokas d d jalan Gunung Kelng,Crendang-Kunngan 4551, tepatnya d Jurusan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metodolog peneltan adalah cara yang dlakukan secara sstemats mengkut aturan-aturan, drencanakan oleh para penelt untuk memecahkan permasalahan yang hdup

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci