BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Sesua dengan permasalahan yang sudah dkemukakan pada bab sebelumnya, peneltan n dlakukan dengan tujuan untuk:. Mengetahu hasl belajar dengan menggunakan meda lngkungan sektar sekolah pada mater pokok ekosstem kelas VII d MTs NU Nurul Huda Semarang.. Mengetahu hasl belajar dengan menggunakan pemutaran flm pada mater pokok ekosstem kelas VII d MTs NU Nurul Huda Semarang. 3. Mengetahu perbedaan hasl belajar antara menggunakan meda lngkungan sektar sekolah dengan pemutaran flm. B. Waktu dan Tempat Peneltan. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan mula -8 Oktober 00.. Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d MTs NU Nurul Huda Semarang yatu pada kelas VII B dan Kelas VII C. C. Verabel Peneltan Varabel peneltan pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar sehngga dperoleh nformas tentang hal tersebut, kemudan dtark kesmpulannya. Menurut Kerlnger (973) Varabel adalah sfat yang dpelajar. Sedangkan menurut Kdder (98) varabel adalah suatu kualtas dmana penelt mempelajar dan menark kesmpulannya. 5 Berdasarkan dar pengertan d atas, maka dapat dsmpulkan varabel peneltan adalah suatu atrbut atau sfat atau nla seseorang, obyek atau kegatan 5 Sugyono, Statstka Untuk Peneltan, (Bandung: Alfabeta, 007), cet.xii, hlm. -3.

2 34 yang mempunya varas tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar dan dtark kesmpulannya. Dalam peneltan n varabel yang dgunakan yatu varabel kontrol. Varabel kontrol adalah varabel yang dkendalkan atau dbuat konstan atau dbuat konstan, sehngga pengaruh varabel ndependen yatu yang menjadkan sebab (varabel ndependen dalam peneltan n berupa meda yang dgunakan yatu lngkungan sektar sekolah dan pemutaran flm), sedangkan varabel dependen yatu yang menjad akbat dar adanya varabel dependen (varabel dependen dalam peneltan n adalah hasl nla pre test dan post test sswa). Dan varabel kontrol serng dgunakan dalam peneltan yang bersfat membandngkan. 5 Indkator dar hasl belajar yang bak jka ada perbedaan atau penngkatan nla dar hasl antara sebelum dan sesudah dber perlakuan dalam proses belajar mengajar, maka nla pre test lebh bak dar nla post test. D. Metode Peneltan Peneltan pada dasarnya merupakan cara lmah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 53 Metode adalah proses berfkr deduktfnduktf untuk memecahkan masalah. Sedangkan peneltan adalah usaha-usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguj kebenaran, dmana usaha tu dlakukan dengan metode. Metode peneltan adalah tatacara bagamana sesuatu peneltan dlaksanakan. 54 Peneltan n adalah peneltan kuanttatf dengan pendekatan ekspermental. Karena pada pendekatan peneltan n adalah menghubungkan sebab akbat dantara varabel-varabel dengan cara menghadapkan klompok ekspermen dengan membandngkan haslnya dengan lompok kontrol yang tdak dber perlakuan Sugyono, Metode Peneltan Kuanttatf Kualtatf Dan R &D, (Bandung: Alfabeta,008), hlm. 53 Sugyono, Statstk Nonparametrs, (Bandung: Alfabeta, 008), hlm.. 54 Muchamad Fauz, Metode Peneltan Kuanttatf, (Semarang: Walsongo Press, 009), hlm Ibd. hlm.

3 35 Jad, suatu peneltan ekspermen pada prnspnya dapat dddefnskan sebaga metode sstemats guna membangun hubungan yang mengandung sebab akbat. E. Populas, Sempel, dan Teknk Pengamblan Sempel. Populas Populas adalah wlayah generalsas yang terdr atas obyek atau subyek yang mempunya kualtas dan karakterstk tertentu yang dtetapkan penelt untuk dpelajar dan kemudan dtark kesmpulannya. 56 Jad populas tdak hanya orang, namun juga obyek dan benda-benda alam lannya. Populas juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek dan subyek yang dpelajar, tap melput seluruh karekterstk atau sfat yang dmlk oleh subyek dan obyek yang dteltnya yatu sswa kelas VII B dan VII C MTs NU Nurul Huda Semarang.. Sempel Sempel adalah bagan dar jumlah dan karakterstk yang dmlk oleh populas. Apabla populas besar, dan penelt tdak mungkn mempelajar semua yang ada populas, msalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelt dapat menggunakan sempel yang dambl dar populas tu. Apa yang dpelajar dar sempel, kesmpulannya akan dapat dberlakukan untuk populas. Untuk tu sempel yang dambl dar populas harus betul-betul representatf (mewakl). 57 Pada sempel dalam peneltan n adalah sswa kelas VII A sebaga kelas uj coba soal, VII B sebaga kelas ekspermen, dan kelas VII C sebaga kelas kontrol d MTs NU Nurul Huda Semarang. Pada peneltan n dlakukan pada kelas yang berbeda hal n dkarenakan kemampuan dar sswa kelas VII B dan VII C mempunya rata-rata kemampuan yang sama, data nama sswa yang dperlukan dalam peneltan n berbeda. 56 Sugyono, OP.Ct, hlm Ibd. hlm. 6.

4 36 3. Teknk Pengamblan Sempel Teknk pengamblan sempel atau teknk samplng adalah cara untuk menentukan samplng yang jumlahnya sesua dengan ukuran sempel yang djadkan sumber data sebenarnya, dengan memperhhatkan sfat-sfat dan populas agar dperoleh sempel yang representatve. 58 Teknk pengamblan sempel yang dgunakan dalam peneltan n adalah Nonprobablty Samplng adalah tekhnk pengamblan sempel yang tdak member peluang atau kesempatan sama bag setap unsur atau anggota populas untuk dplh menjad sempel. Teknk n melput, samplng sstemats, kuota, aksdental, purposve, jenuh, snowball. Pada peneltan n menggunakan samplng jenuh yatu teknk penentuan sempel jka semua anggota sempel dgunakan sebaga sempel. 59 Pengamblan sempel dlakukan dengan memperhatkan cr-cr sebaga berkut: a. Sswa mendapatkan mater berdasarkan pada kurkulum yang sama. b. Sswa dampu oleh guru yang sama. c. Sswa duduk pada kelas yang sama. Pada peneltan n, pengamblan sempel dlakukan dengan mengambl dua kelas yang masng-masng tap kelasnya berjumlah 40 sswa yatu sswa kelas VII B sebaga kelas ekspermen dengan pengajaran menggunakan meda lngkungan sektar sekolah, dan sswa kelas VII C sebaga kelas kontrol dengan pengajaran menggunakan meda pemutaran flm, yang dlaksanakan d MTs NU Nurul Huda Semarang. F. Teknk Pengumpulan Data Menurut Suharsm yang dkutp oleh Sugyono, dalam buku yang berjudul Metode Peneltan Kuanttatf Kualtatf Dan R & D, metode pengumpulan data adalah cara yang dapat dgunakan oleh penelt untuk pengumpulan data Muchamad Fauz, Op. Ct. hlm Sugyono, Op.Ct hlm Ibd. hlm. 7.

5 37 Untuk mendukung keperluan penganalssan data peneltan n, penelt memerlukan sejumlah data pendukung yang berasal dar dalam dan luar kelas VII MTs NU Nurul Huda Semarang. Adapun teknk pengumpulan data yang dlakukan penelt dsesuakan dengan jens data yang dambl sebaga berkut: a. Metode Dokumentas Metode dokumentas yatu mencar data mengena hal-hal atau varabel yang berupa catatan, transkp, buku, surat kabar, majalah, prasast, notulen rapat, agenda, dan sebaganya. 6 Pada peneltan n, dokumentas untuk melengkap data yang dbutuhkan, antara lan: daftar sswa kelas VII B dan kelas VII C MTs NU Nurul Huda Semarang sepert yang dapat dlhat pada lampran, mater slde berupa power pont dapat dlhat pada lampran 6, daftar hasl nla pre test dan post test sswa yang dapat dlhat pada lampran 3, data pengamatan sswa yang dapat dlhat pada lampran 4, foto kegatan proses belajar mengajar yang dapat dlhat pada lampran 5, dan profl MTs NU Nurul Huda Semarang yang dapat dlhat pada lampran 6. b. Metode Tes Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yatu alat untuk mengumpulkan nformas karakterstk suatu objek. Menurut Djemar yang dkutp oleh Eko Putro Wdoko dalam buku yang berjudul Evaluas Program Pembelajaran, tes merupakan salah satu cara untuk menaksr besarnya kemampuan seseorang secara tdak langsung, yatu melalu respon seseorang terhadap stmulus atau pertanyaan. 6 Maka dapat dartkan sebaga sejumlah pertanyaan yang harus dber tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tngkat kemampuan seseorang atau mengungkapkan aspek tertentu dar orang yang dkena tes. Teknk n, dlakukan untuk melengkap data yang dbutuhkan, yatu untuk memperoleh data tentang hasl belajar sswa kelas VII B dan VII C pada 6 Suharsm Arkunto, Prosedur Peneltan Suatu Pendekatan Praktk, (Jakarta: PT Rneka Cpta, 006), hlm Eko Putro Wdoko, Evaluas Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 009), hlm.45.

6 38 mater pokok ekosstem d MTs NU Nurul Huda Semarang yang sumber datanya adalah nla dar tes tersebut. G. Uj Instrumen Peneltan Selan menggunakan slabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Sswa (LKS) dan menggunakan meda pembelajaran (lngkungan sektar sekolah dan audo vsual), penelt juga menggunakan tes. Soal tes tersebut harus terlebh dahulu duj cobakan untuk memperoleh nstrumen yang berkualtas. Adapun metode untuk menganalss soal tes yatu:. Valdtas Valdtas dalam bahasa ndonesa vald yang dsebut dengan stlah sahh. Tes dkatakan vald jka tes tersebut mengukur apa yang hendak dukur. 63 Valdtas adalah kebenaran dan keabsahan nstrumen peneltan yang dgunakan. 64 Atau dapat dartkan juga bahwa valdtas adalah kualtas yang menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran (dagnoss) dengan art atau tujuan krtera belajar atau tngkah laku. 65 Untuk mengetahu valdtas butr soal dgunakan rumus korelas Product Moment dar person adalah sebaga berkut: r xy = Keterangan : N xy ( x y) x ( x) N y [ N ][ ( y) ] rxy : koofsen korelas antara varabel X dan Y N : Jumlah subjek x : Skor tap butr soal y : Skor total 66 selanjutnya hasl perhtungan dcar harga thtung dengan memasukkan hasl perhtungan ke dalam rumus. Dengan berkonsultas pada tabel harga krtk 63 Suharsm Arkunto, Dasa-Dasar Evaluas Penddkan (Yogyakarta: PT Bum Aksara, 007), hlm Muchamad Fauz, Op. Ct. hlm M. Ngalm Purwanto, Prnsp-Prnsp Dan Tekns Evaluas Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,009) hlm Suharsm Arkunto, Op. Ct. hlm. 7.

7 39 product moment. Dengan taraf sgnfkan 5%, apabla dar hasl perhtungan d dapat thtung > ttabel maka dkatakan butr soal nomor tersebut tdak sgnfkan atau tdak vald. 67 Pada taraf sgnfkas 5%, dengan N = 40 dperoleh ttabel = 0,3. Dar hasl perhtungan uj coba terhadap 40 sswa kelas uj coba dperoleh dar 7 soal yang vald dan 3 soal yang tdak vald. Hasl perhtungan uj coba soal n dapat terangkum dalam tabel 3. sebaga berkut: Tabel 3. Rangkuman Valdtas Soal Uj Coba NO Krtera Nomor Soal Jumlah. Vald,, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 3, 6, 7, 8, 9, 0,, 3, 4, 6, 7, 9, 30, 34, 38, 39, 40, 44, 47, 49.. Tdak Vald 7, 0,,, 4, 5,, 5, 8, 3, 3, 33, 35, 36, 37, 4, 4, 43, 45, 46, 48, Jumlah 50. Reabltas Reabltas adalah ketetapan atau keteltan suatu alat evaluas. 68 Uj n dlakukan untuk memperoleh soal yang dapat dengan tetap memberkan data sesua dengan kenyataan. Artnya soal tersebut dapat dpercaya dan dandalkan sebaga alat pengumpul data. Reabltas nstrumen adalah ketetapan alat evaluas dalam pengukur. Suatu tes dapat dkatakan mempunya taraf kepercayaan tngg jka tes tersebut dapat memberkan hasl yang tetap. Maka pengertan reabltas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasl 67 Ibd. hlm M.Ngalm Purwanto, Prnsp-Prnsp Dan Teknk Evaluas Pengajaran, (Bandung: PT Rosda Karya, 008), hlm.39.

8 40 tes. Atau seandanya haslnya berubah-ubah, maka perubahan yang terjad dapat dkatakan tdak berart. 69 r Untuk menghtung reabltas tes menggunakan rumus K-R. N S pq = N S Keterangan : r : relabltas tes secara keseluruhan N S p : banyaknya tem soal : standar devas dar teks (akar dar varans) : propors subyek yang menjawab soal dengan benar q : propors subyek yang menjawab soal dengan salah (q = - p) pq : jumlah hasl perkalan antar p dan q 70 Rumus varans: Varan ( SD ) ( ) X X = N ( N ) Klasfkas reabltas soal adalah: r 0,0 : sangat rendah 0,0 < r 0,40 : rendah 0,40 < r 0,60 : sedang 0,60 < r 0,70 : tngg 0,70 < r I : sangat tngg Krtera pengujan reabltas yatu setelah ddapatkan harga r. nstrumen dkatakan reabel apabla r > 0,50. Berdasarkan hasl uj coba nstrumen dperoleh r sebesar 0,50557 dengan taraf sgnfkan 5% dan N=30 harga n menunjukkan bahwa nstrumen tersebut relabel dan termasuk dalam krtera sedang 3. Tngkat Kesukaran 69 Ibd. hlm Ibd. hlm.00-0.

9 4 Tngkat kesukaran merupakan prosentase jumlah sswa yang menjawab dengan benar. Nla yang dperoleh dengan menggunakan rumus ndeks kesukaran (dffculty ndex). Dalam stlah evaluas ndeks kesukaran n dber smbol P sngkatan dar propors. 7 p = B JS Keterangan : P : tngkat kesukaran B : banyaknya responden yang menjawab benar JS : jumlah seluruh responden Nla yang dperoleh kemudan dklasfkaskan sebaga berkut: Antara 0,00 samapa dengan 0,0 = soal sanagat sukar Antara 0, samapa dengan 0,30 = soal sukar Antara 0,3 samapa dengan 0,70 = soal sedang Antara 0,7 samapa dengan 0,90 = soal mudah Berdasarkan uj coba nstrumen tes dperoleh dengan krtera sangat sukar= 0, sukar = 0, sedang = 9, mudah = dan sangat mudah = 0. Yang terangkum dalam tabel d bawah n: Tabel 3. Rangkuman Tngkat Kesukaran Soal Uj Coba No. Krtera Nomor Soal Jumlah. Sangat sukar - 0. Sukar 7, 4, 5,, 5, 37, 4, 4, 43, Sedang 3, 5, 6, 0,,, 3, 6, 7, 8, 9, 0,, 3, 6, 7, 8, 30, 3, 3, 33, 35, 36, 40, 44, 45, 47, 48, Ibd. hlm. 09.

10 4 4. Mudah,, 4, 8, 9, 4, 9, 34, 38, 39, Sangat Mudah - 0 Jumlah Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara sswa yang kemampuan tngg dengan sswa yang berkemampuan rendah. 7 Angka yang menunjukan daya pembeda dsebut ndeks dskrmnas yang dsngkat D. Daya pembeda dperoleh dengan menggunakan rumus yatu: DP = BA JA Keterangan: BB = PA PB JB BA = banyaknya sswa yang menjawab benar pada kelompok atas BB = banyaknya sswa yang menjawab benar pada kelompok bawah JA = Jumlah sswa pada kelompok atas JB = Jumlah sswa pada kelompok bawah Klasfkas daya pembeda: Antara 0,00 sampa dengan 0,0 = Jelek (poor) Antara 0,0 sampa dengan 0,40 = Cukup (Satsfactory) Antara 0,40 sampa dengan 0,70 = Bak (Good) Antara 0,70 sampa dengan,00 = Bak Sekal (excellent) Berdasarkan hasl uj coba dperoleh soal yang mempunya daya pembeda denga krtera sangat jelek = 5, jelek = 3, cukup =, bak = 7, dan sangay bak = 3. yang terangkum dalam tabel dbawah n: Tabel 3.3 Rangkuman Tngkat Kesukaran Soal Uj Coba 7 Ibd. hlm..

11 43 No. Krtera Nomor Soal Jumlah. Sangat jelek 4,, 3, 33, Jelek 0,,, 5, 5, 8, 35, 36, 37, 4, 43, 46, Cukup, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 9, 3, 4, 6, 7, 9, 30, 3, 34, 38, 39, 40, 45, 48, Bak, 3, 6, 8, 0,, Sangat bak 3, 7, Jumlah 50 H. Teknk Analss Data Dalam penelta n analss data terbag menjad dua tahap, yatu analss tahap awal dan tahap akhr, analss tahap awal dgunakan untuk melhat konds awal populas yang dgunakan sebaga pertmbangan dalam pengamblan sempel. Pada tahap akhr dgunakan untuk mengetahu ada tdaknya perbedaan hasl belajar setelah pembelajaran dar kedua kelompok sempel.. Analss Tahap Awal Analss tahap awal dgunakan untuk mengetahu konds awal dar sempel yatu antara kelompok ekspermen dan kelompok kotrol. Untuk menganalss tahap awal dalam peneltan n yatu dengan menggunakan nla pre test pada meter pokok ekosstem. a. Uj Normaltas Uj normaltas dlakukan untuk menentukan apakah kelas tersebut berdstrbus normal atau tdak. Rumus yang dgunakan adalah uj Ch- Kuadrat: ( ) χ fo - fh = fh

12 44 Krtera pengujan jka χ htung χ tabel maka dnyatakan dstrbus data normal. Dan apabla lebh besar (>) dnyatakan tdak normal. Dalam Ch Kuadrat ada dua hal yang dbandngkan, yakn frekuens pengamatan dan frekuens teotork atau yang dharapkan. Langkah-langkah pengujannya adalah sebaga berkut:. Menentukan nla besar dan nla kecl. Menentukan rentangan (R) = nla maksmal - nla mnmal 3. Menentukan banyak kelas (BK), dengan rumus: (BK) = + (3,3) log n 4. Panjang kelas (P) dengan rumus: P = Rentang (R) Banyak Kelas 5. Menentukan rata-rata atau mean ( x ), dengan rumus: x = f f x Keterangan: f = frekuens yang sesua dengan tanda x x = tanda kelas nterval 6. Menentukan smpangan baku (S), dengan rumus: s n fx = n ( n ) ( f x ) 7. Menentukan batas kelas jumlah kelas nterval. Dengan masng-masng luasnya:,7 %, 3,34 %, 33,96 %, 33,96 %, 3,34 %,,7 %. 8. Menyusun ke dalam tabel dstrbus frekuens, yang sekalgus tabel penolong untuk menghtung ch kuadrat. 9. Menghtung frekuens yang dharapkan (fh), dengan cara mengalkan presentase luas tap bdang kurva normal dengan jumlah anggota sempel. 0. Memasukkan harga fh ke dalam tabel pada kolom fh, sekalgus menghtung harga (fo-fh) dan (fo-fh)² dan menjumlahkannya. fh

13 45. Harga (fo-fh)² merupakan harga ch kuadrat htung. fh. Membandngkan nla uj χ²htung dengan χ²tabel, dengan krtera perhtungan: Krtera pengujan jka χ htung χ tabel maka dnyatakan dstrbus data normal. Dan apabla lebh besar ( >) dnyatakan tdak normal. 73 b. Uj Kesamaan Dua Varan (Homogentas) Uj homogentas dgunakan untuk mengetahu apakah kelompok ekspermen dan kelompok kontrol yang dtetapkan berasal dar populas yang memlk varans yang relatf sama, rumus yang dgunakan adalah: var ansterbesar F= var ansterkecl Jka Fhtung < F tabel, dengan dk (nb - ) (nk - ) dan taraf sgnfkan 5% maka kedua kelompok mempunya varas sama. Dengan hpotess: H 0 : σ = σ H 0 : σ σ Ho dtolak jka F >F ½ α (V, V) dengan taraf sgnfkan 5% dan derajat kebebasan V = n-, V = n-. Adapun langkah-langkahnya adalah sebaga berkut:. Menghtung rata-rata x = f f x. Menghtung varans (S²) dengan rumus: s n fx = n ( n ) ( f x ) 3. Menghtung F dengan rumus: hlm Sugyono, Metode Peneltan Kuanttatf Kualtatf Dan R &D, (Bandung: Alfabeta,008),

14 46 var ansterbesar F= var ansterkecl Membandngkan Fhtung dengan Ftabel ½ a (nb-) (nk-) dan dk = (k-). Apabla Fhtung < Ftabel maka data berdstrbus homogen. c. Uj Perbedaan Rata-Rata Uj n dgunakan untuk menguj apakah kelompok ekspermen dan kelompok kontrol yang telah dtetapkan memlk perbedaan rata-rata yang sgnfkan, dar data nla pre test hasl belajar mater pokok ekosstem, rumus yang dgunakan adalah sebaga berkut: Χ Χ t = dengan s s + n n = ( n ) s + ( n ) Keterangan: X : rata-rata data kelompok ekspermen. X : rata-rata data kelompok kontrol. n : banyaknya kelompok ekspermen. n : banyaknya kelompok kontrol. S : smpangan baku kelas ekspermen. S : smpangan baku kelas kontrol. Hpotess yang dgunakan adalah sebaga berkut: H 0 : σ = σ H a : σ σ krtera untuk pengujan n, dengan taraf nyata α adalah dterma Ho jka t ( - ½ α) t t ( - ½ α) (n + n - ), dmana t ( - ½ α). Dalam hal lannya, hpotess Ho dtolak.. Analss Tahap Akhr a. Uj Normaltas Uj normaltas n dgunakan untuk mengetahu normal tdaknya data yang akan dpaka. Uj statstk yang dgunakan adalah uj Ch Kuadrat, rumusnya adalah n + n s

15 47 ( ) χ fo - fh = fh Krtera pengujan jka χ htung χ tabel maka dnyatakan dstrbus data normal. Dan apabla lebh besar (>) dnyatakan tdak normal.dalam Ch Kuadrat ada dua hal yang dbandngkan, yakn frekuens pengamatan dan frekuens teotork atau yang dharapkan. Langkah-langkah pengujannya adalah sebaga berkut:. Menentukan nla besar dan nla kecl. Menentukan rentangan (R) = nla maksmal - nla mnmal 3. Menentukan banyak kelas (BK), dengan rumus: (BK) = + (3,3) log n 4. Panjang kelas (P) dengan rumus: P = Rentang (R) Banyak Kelas 5. Menentukan rata-rata atau mean ( x ), dengan rumus: x = f f x Keterangan: f = frekuens yang sesua dengan tanda x x = tanda kelas nterval 6. Menentukan smpangan baku (S), dengan rumus: s n fx = n ( n ) ( f x ) 7. Menentukan batas kelas jumlah kelas nterval. Dengan masng-masng luasnya:,7 %, 3,34 %, 33,96 %, 33,96 %, 3,34 %,,7 %. 8. Menyusun ke dalam tabel dstrbus frekuens, yang sekalgus tabel penolong untuk menghtung ch kuadrat. 9. Menghtung frekuens yang dharapkan (fh), dengan cara mengalkan presentase luas tap bdang kurva normal dengan jumlah anggota sempel.

16 48 0. Memasukkan harga fh ke dalam tabel pada kolom fh, sekalgus menghtung harga (fo-fh) dan (fo-fh)² dan menjumlahkannya. fh. Harga (fo-fh)² merupakan harga ch kuadrat htung. fh b. Uj Kesamaan Dua Varan (Homogentas) Uj homogentas dgunakan untuk mengetahu apakah kelompok ekspermen dan kelompok kontrol yang dtetapkan berasal dar populas yang memlk varans yang relatf sama, rumus yang dgunakan adalah: var ansterbesar F= var ansterkecl Jka Fhtung < F tabel, dengan dk (nb - ) (nk - ) dan taraf sgnfkan 5% maka kedua kelompok mempunya varas sama. Dengan hpotess: H 0 : σ = σ H 0 : σ σ Ho dtolak jka F >F ½ α (V, V) dengan taraf sgnfkan 5% dan derajat kebebasan V = n-, V = n-. Adapun langkah-langkahnya adalah sebaga berkut:. Menghtung rata-rata x = f f x. Menghtung varans (S²) dengan rumus: s n fx = n ( n ) ( f x ) 3. Menghtung F dengan rumus var ansterbesar F = var ansterkecl 4. Membandngkan Fhtung dengan Ftabel ½ a (nb-) (nk-) dan dk = (k-). Apabla Fhtung < Ftabel maka data berdstrbus homogen. c. Uj Hpotess (Uj t)

17 49 Uj t dgunakan untuk menguj apakah kelompok ekspermen dan kelompok kontrol yang telah dtetapkan memlk perbedaan rata-rata sgnfkan dar data hasl belajar ekosstem. Rumus yang dgunakan adalah sebaga berkut: Χ Χ t = dengan s s + n n = ( n ) s + ( n ) n + n Keterangan: X : rata-rata data kelompok ekspermen. X : rata-rata data kelompok kontrol. n : banyaknya kelompok ekspermen. n : banyaknya kelompok kontrol. S : smpangan baku kelas ekspermen. S : smpangan baku kelas kontrol. Dengan hpotess: Ho: µ < µ Ha: µ µ Dengan krtera pengujannya adalah Ho dterma jka t < t a, dan Ho dtolak jka t mempunya harga lan. Dengan derajat kebebasan untuk daftar dstrbus t alah (n +n -) dengan peluang ( - α). Jka Ho dtolak dan Ha dterma, berart rata-rata kelompok pertama lebh bak dar pada kelompok kedua. Hpotess d atas dapat duj dengan menggunakan rumus uj t phak kanan yang dgunakan untuk menentukan adanya perbedaan hasl belajar antara menggunakan meda lngkungan sektar sekolah dengan pemutaran flm pada mater pokok ekosstem. Krtera pengujannya adalah Ho dterma jka thtung < ttabel, jka thtung > ttabel maka Ha dterma, artnya hasl belajar dengan menggunakan meda lngkungan sektar sekolah lebh bak dar pada menggunakan pemutaran flm. In berart hasl belajar meda lngkungan sektar sekolah berbeda dengan hasl belajar menggunakan pemutaran flm. s

18 50 t = Χ Jka varans tdak sama, maka menggunakan rumus: s + n Χ Ho : µ = µ Ha : µ > µ n krtera pengujannya adalah hpotess Ho dtolak jka t = w t + w t dan hpotess Ha dterma jka terjad sebalknya dengan w = S² peluang untuk penggunaan dstrbus t adalah ( - α) t = t (-α) dk = n - t = t (-α) dk = n - w + t n w = S² n

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang efektftas penggunaan model Group Investgaton (GI) terhadap Hasl Belajar Sswa Kelas VIII MTs Fatahllah Brngn Ngalyan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Untuk memperoleh data tentang pemanfaatan meda vdeo kma sebaga meda pembelajaran pada mater pokok larutan elektrolt dan nonelektrolt, peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (009:6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode peneltan merupakan serangkaan strateg yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltan yang dperlukan untuk mencapa suatu tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Dalam melaksanakan peneltan n dbutuhkan suatu metode peneltan untuk mengumpulkan data atau nformas tentang masalah pokok yang akan dtelt, sehngga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk A. Metode dan Desan Peneltan 1. Metode Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara lmah yang dgunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam art yang lebh luas,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal dperlukan agar tdak terjad salah pengertan dan penafsran terhadap stlah-stlah yang terkandung d dalam judul peneltan n. Istlah-stlah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana A. Jens dan Desan Peneltan BAB III METODE PENELITIAN Jens peneltan yang dlaksanakan adalah quas ekspermen, dmana kelompok kontrol tdak dapat berfungs sepenuhnya untuk mengontrol varabel-varabel luar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan. Peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt perbandngan hasl belajar sswa melalu model

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Peneltan Penuls dalam peneltan n mengambl lokas d salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Neger d Kabupaten Canjur tepatnya d SMK Neger 1 Tanggeung Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metodolog peneltan adalah cara yang dlakukan secara sstemats mengkut aturan-aturan, drencanakan oleh para penelt untuk memecahkan permasalahan yang hdup

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A Tujuan Peneltan Berdasarkan rumusan dan alasan pemlhan judul d atas, maka dalam peneltan n tujuan yang ngn dcapa adalah sebaga berkut: Untuk mengetahu ada tdaknya perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt Penerapan Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek, Waktu dan Jens Peneltan Pada bagan n akan dbahas tentang tempat peneltan, waktu peneltan dar perencanaan sampa penulsan hasl peneltan, serta ens peneltan n.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA 009 T u g a s a p l k a s S t a t s t k P a g e 1 A. Soal 1 yg dkerjakan seharan tad ttg regres tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA Persamaan umum regres lnear sederhana adalah : Ŷ = a + bx Contoh

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK ANALISIS DATA 33 III METODE PENELITIN DN TEKNIK NLII DT. Tujuan Peneltan esua dengan permasalahan yang sudah dkemukakan pada bab sebelumnya, peneltan n dlakukan dengan tujuan:. Untuk mendeskrpskan proses penerapan strateg

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap melakukan penelitian ilmiah diperlukan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap melakukan penelitian ilmiah diperlukan suatu metode penelitian 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Setap melakukan peneltan lmah dperlukan suatu metode peneltan tertentu yang dharapkan dapat memberkan arah dan cara dalam memecahkan permasalahan peneltan.

Lebih terperinci