Jurusan Fisika,FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan, 20221, Indonesia.

Transkripsi

1 ISSN Jural Peelitia Bidag Pedidika Volume 0(): -9, 04 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DAN PENDEKATAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK KALOR DAN PERPINDAHAN Heok Siagia ) da Asiroha Siboro ) ) Jurusa Fisika,FMIPA, Uiversitas Negeri Meda, Meda, 0, Idoesia. ) Prodi Pedidika Fisika, FKIP, Uiversitas Darma Agug, Meda Diterima 8 November 03, disetujui utuk publikasi 4 Jauari 04 Abstract Peelitia ii bertujua utuk megetahui perbedaa hasil belajar siswa yag diajar dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM) da Pedekata Kovesioal pada materi pokok kalor da perpidaha di SMP Sato Petrus Meda. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Sato Petrus terdiri atas 3 kelas yag berjumlah 35 orag da sampel dalam peelitia ii diambil dua kelas yag dipilih secara acak (cluster radom samplig), yaitu kelas VII- sebagai kelas eksperime yag diajar dega Pedekata STM da kelas VII-3 sebagai kelas kotrol yag diajar dega Pedekata Kovesioal yag masig masig terdiri dari 45 siswa. Hasil uji kemampua awal diperoleh rata-rata hasil pretes kedua kelas sampel diperoleh thitug < ttabel (0,68 <,99), ii berarti kemampua awal kedua kelas sama. Setelah diberi perlakuka yag berbeda pada masig-masig kelas, kemudia diberi postes. Hasil uji perbedaa rata-rata postes kedua kelas sampel diperoleh thitug > ttabel (3,79 >,99), ii berarti ada perbedaa yag sigifika hasil belajar siswa yag diajar dega Pedekata STM da Pedekata Kovesioal pada materi pokok kalor da perpidaha di kelas VII semester I SMP Sato Petrus Meda. Kata kuci: Hasil Belajar, Pedekata Sais Tekologi Masyarakat, Kovesioal, Kalor da Perpidaha. Pedahulua Perkembaga IPTEK merupaka kemajua zama yag membuka peluag besar utuk hadirya produk-produk tekologi yag dapat memperbaiki kualitas hidup mausia. Kemajua tekologi seperti, alat komuikasi, trasportasi da idustri begitu pesatya sehigga hampir tidak ada bidag kehidupa mausia yag bebas dari terpaa dampak tekologi tersebut, cepat atau lambat da lagsug atau tidak lagsug (Hassa, 007). Keyataa di atas teryata medorog duia pedidika di setiap Negara utuk dapat meghasilka output (SDM) yag berkualitas dalam meguasai IPTEK. Karea itu diperluka upaya utuk megembagka SDM yag berkualitas sehigga mampu meaggapi isu global masyarakat yag diakibatka oleh dampak perkembaga tekologi. Pedidika Matematika da Ilmu Pegetahua Alam (MIPA) mempuyai potesi besar utuk meghasilka sumber daya mausia dalam meghadapi laju perkembaga ilmu da tekologi. Hal ii dapat terwujud apabila pedidika MIPA mampu meghasilka siswa yag cakap da berhasil meumbuhka kemampua berpikir logis, kritis, kreatif da adaftif terhadap perubaha da meaggapi isu di masyarakat yag dihasilka oleh perkembaga IPTEK. Fisika sebagai salah satu cabag dari IPA yaitu suatu ilmu yag mempelajari gejalagejala alam da peristiwa atau feomea alam. Dalam keseluruha proses pedidika di Lembaga Peelitia Uiversitas Negeri Meda

2 Perbedaa Hasil Belajar Siswa yag Diajar Dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat da Pedekata Kovesioal pada Materi Pokok Kalor da Perpidaha sekolah kegiata belajar merupaka kegiata pokok. Namu, saat ii masih bayak permasalaha yag dihadapi dalam proses pembelajara tersebut. Sebagaimaa yag diamati peeliti ketika melakuka Pembimbiga Program Pegalama Terpadu (PPLT), bayak siswa yag tidak meyukai pelajara fisika, karea pembelajara yag dilakuka oleh guru masih didomiasi oleh pegguaa metode ceramah. Aktivitas siswa dapat dikataka haya medegarka, meghafal da mecacat hal-hal yag diaggap petig yag disampaika oleh guru, padahal fisika itu sagat dekat hubugaya dega kehidupa sehari-hari da belajar fisika aka meyeagka jika mereka mampu memahami mafaat mempelajari fisika dalam kehidupa seharihari. Misalya : dega mempelajari pesawat sederhaa dapat membatu merigaka pekerjaa sehari-hari ( memidahka miyak taah dalam drum besar dari bawah ke atas truk, memidahka lemari dari ruaga tamu ke dalam kamar), dega mempelajari pemuaia siswa megetahui keapa ketika sebuah balo ditiup sampai besar kemudia meyimpaya di tempat yag paas, maka setelah beberapa saat teryata balo itu aka meledak da bayak lagi mafaat laiya ketika siswa mempelajari fisika. Syah (003) meyataka bahwa: faktor yag turut berpera mempegaruhi redahya hasil belajar siswa yaitu: faktor pedekata megajar (approach to learig) yaki jeis upaya megajar yag meliputi strategi da metode yag diguaka guru utuk melakuka kegiata pembelajara. Utuk itu diperluka suatu pedekata atau strategi pembelajara yag tepat dalam megajarka setiap materi dalam pembelajara fisika. Dalam hal ii, pedekata pembelajara yag diharapka sesuai dega perkembaga IPTEK adalah Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM). Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM) adalah: Pembelajara sais dega pedekata pada kosep-kosep da proses sais dega siswa dalam aktivitas megidetifikasi, megaalisis da meemuka solusi isu atau masalah yag dihadapi dalam kehidupa sehari-hari, medorog siswa utuk meerapka kosepkosep dalam proses sais da tekologi dalam situasi kehidupa yata. (Poedjiadi, 005). Pembelajara dega Pedekata STM sudah perah diteliti sebelumya, oleh Prayekti (007) meyataka, bahwa: pembelajara IPA dega megguaka pedekata STM dapat meigkatka peguasaa kosep pesawat sederhaa yag telah dibuktika dega ilai tes akhir (posttes) da meigkatka kepedulia siswa terhadap kegiata masyarakat sehari-hari. Tariga, (006) meyataka bahwa: pegguaa pedekata STM dalam pembelajara pecemara ligkuga berpegaruh terhadap hasil belajar siswa. Namu dari hasil kedua peelitia tersebut masih terdapat kedala-kedala yag dialami peeliti diataraya: kurag maksimalya pelaksaaa praktikum disebabka keterbatasa alat da baha, kurag efektifya pembagia kelompok sehigga meggaggu kelacara proses pembelajara da juga dari segi emosioal terdapat pada sebahagia siswa belum siap meerima proses belajar megajar dari pegajar yag buka guruya lagsug. Peelitia ii bertujua utuk megetahui ada tidakya perbedaa yag sigifika hasil belajar siswa yag diajar dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM) da Pedekata Kovesioal pada materi pokok Kalor da Perpidaha di SMP Sato Petrus Meda. Hidayat dalam Galib (00) meyataka bahwa: Zima mecoba megugkapka suatu harapa bahwa kosep sais da proses sais yag diajarka di sekolah harus sesuai dega koteks sosial da releva dega kehidupa sehari-hari. Sais Tekologi Masyarakat (STM) merupaka terjemaha dari Scieces-Techology-Society (STS), yaitu usaha meyajika IPA dega memperguaka masalah-masalah dari duia yata (NSTA Report dalam Rusmasyah, 00). Jural Peelitia Bidag Pedidika Volume 0 Nomor Maret 04 3

3 Heok Siagia da Asiroha Siboro STM megadug tiga kata kuci yaitu Sais, Tekologi da Masyarakat. Karea itu pedekata STM dalam pembelajara sais pada hakikatya dapat ditijau dari pegertia dasar Sais, Tekologi da Masyarakat. Meurut Hugeford dalam Galib (00), istilah sais sediri adalah: () Proses memperoleh iformasi melalui metode empiris (empirical method). () Iformasi yag diperoleh melalui peyelidika yag telah ditata secara logis da sistematis. (3) Kombiasi suatu proses berfikir kritis yag meghasilka iformasi yag dapat dipercaya. Berdasarka tiga defeisi tersebut, Huger Ford, Volk da Ramsey dalam Galib (00) meyataka bahwa: scieces megadug dua eleme utama yaitu proses da produk yag salig megisi dalam derap kemajua da perkembaga sais. Kata kedua dari istilah STM adalah tekologi (techology), meurut Fishcer dalam Galib (00) tekologi adalah keseluruha upaya yag dilakuka oleh masyarakat utuk megadaka bedabeda agar memperoleh keyamaa da maka bagi mausia itu sediri. Galib (00) meyataka bahwa: tekologi sebagai suatu keahlia, artiya melibatka keterampila peracaga, pegembaga da membuahka hasil yag bermafaat utuk pemecaha masalah yag dihadapi. Kata terakhir dari istilah STM adalah masyarakat (society). Berkaita dega pedekata STM, meurut Aike Haad dalam Galib (00) memberika batasa bahwa: society is the social milieu. Jadi masyarakat megadug pegertia ligkuga pergaula sehari-hari, tekologi, praata, aspek-aspek sosial budaya, da ilai-ilai yag diaut oleh suatu kelompok masyarakat. Pedekata STM di sekolah ialah belajar megajarka sais da tekologi dalam koteks pegalama dalam kehidupa umat mausia sehari-hari dega bertitik tolak dari masalah-masalah yag sedag dihadapi oleh masyarakat dalam kehidupa sehari-hari secara lokal, regioal, asioal maupu iterasioal yag memiliki kompoe sais da tekologi. Yag mejadi dasar apa yag dilakuka dalam program STM ii adalah meghasilka warga egara yag memiliki pegetahua yag cukup sehigga mampu membuat keputusa-keputusa yag krusial tetag masalah da isu-isu yag mutakhir da megambil tidaka sesuai dega keputusa yag dibuatya tersebut. (Fajar, 00). Iskadar dalam Rusmasyah (00) meyataka bahwa pedekata STM ii mempuyai karakteristik sebagai berikut: ). Idetifikasi masalah (oleh siswa) da masyarakat yag mempuyai dampak egatif. ). Memperguaka masalah yag ada di dalam masyarakat yag ditemuka oleh siswa yag ada hubugaya dega ilmu pegetahua alam sebagai wahaa meyampaika pokok bahasa. 3). Megguaka sumber daya yag terdapat di dalam masyarakat maupu mausia sebagai ara sumber utuk iformasi maupu iformasi tekologi diterapka dalam pemecaha masalah yata dari kehidupa sehari-hari. 4). Meigkatka pegetahua melampaui jam pelajara dalam kelas, ruag kelas, da gedug sekolah. 5). Meigkatka kualitas aka dampak ilmu pegetahua da tekologi. 6). Memperluas wawasa siswa meigkatka pegetahua alam lebih dari sesuatu yag perlu utuk lulus ujia atau tes semata. 7). Membatu siswa utuk mecari iformasi ilmiah atau iformasi tekologi yag dapat diterapka dalam masalah yata yag diagkat dari kehidupa sehari-hari. 8). Memperkealka peraa ilmu pegetahua di dalam suatu istitusi da masyarakat. 9). Fokus aka karir yag erat hubugaya dega pegetahua alam da tekologi. 0). Meigkatka kesadara siswa aka taggug jawabya, kepada egara dalam meyelesaika atau memecahka masalah yag timbul di dalam masyarakat terutama masalah yag erat hubugaya dega iptek. ). Ilmu pegetahua alam merupaka pegetahua yag meyeagka bagi siswa. ). Ilmu pegetahua alam yag megacu masa depa. Pembelajara STM adalah belajar da megajarka sais da tekologi dega koteks pegalama mausia dalam 4 Jural Peelitia Bidag Pedidika Volume 0 Nomor Maret 04

4 Perbedaa Hasil Belajar Siswa yag Diajar Dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat da Pedekata Kovesioal pada Materi Pokok Kalor da Perpidaha kehidupa sehari-hari. Lagkah-lagkah yag harus dilakuka adalah sebagai berikut: Tahap (Tahap Pedahulua) Dikemukaka isu-isu atau masalah yag ada di masyarakat yag dapat digali dari siswa, tetapi apabila guru tidak berhasil memperoleh taggapa dari siswa dapat saja dikemukaka oleh guru sediri. Tahap ii disebut tahap iisiasi (megawali/memulai) da dapat juga disebut ivitasi yaitu udaga agar siswa memusatka perhatia pada pembelajara. Apersepsi yaitu megkaitka peristiwa yag diketahui siswa dega materi yag aka dibahas. Eksplorasi meliputi sumbag sara alteratif yag sesuai tetag iformasi yag aka dicari. Tahap (Tahap Pembetuka Kosep) Proses pembetuka kosep dapat dilakuka melalui pedekata da metode. Misalya metode demostrasi, eksperime atau diskusi kelompok. Pedekata keterampila melalui peugasa pada siswa dapat diguaka dalam pegembaga kosep. Akhir tahap kedua ii diharapka siswa meemuka kosep yag bear. Tahap 3 (Tahap Aplikasi Kosep) Siswa melakuka aalisa isu atau peyelesaia masalah yag disebut aplikasi kosep, dalam proses pembetuka kosep peyelesaia masalah da aalisa isu, guru perlu meluruska kalau ada miskosepsi selama kegiata berlagsug. Tahap 4 (Tahap Pematapa Kosep) Pematapa kosep melalui peekaa pada kosep-kosep kuci yag petig diketahui, hal ii meghidari siswa yag megalami miskosepsi yag tidak terdeteksi Tahap 5 (Tahap Peilaia/Evaluasi) Memberika peilaia dari semua ragkaia kegiata pembelajara. Peerapa pedekata STM dalam pembelajara dapat megembagka keterampila kogitif, keterampila apektif da psikomotorik. Yager dalam Galib (00) megataka bahwa: ada eam raah dalam STM utuk pegajara da peilaia yaitu : ().Domai kosep meliputi fakta, kosep-kosep, hukum (prisip-prisip), serta teori da hipotesis yag diguaka oleh para ilmuwa. ().Domai proses meliputi hal-hal yag berhubuga dega cara memperoleh ilmu atau produk sais seperti observasi. (3).Domai kreativitas meliputi kombiasi objek, ide atau gagasa dega cara yag baru. (4).Domai sikap meliputi pegembaga sikap positif terhadap guruguru dari pelajara sais di sekolah, kepercayaa diri, motivasi, daya tagkap serta membuat keputusa isu-isu ligkuga. (5).Domai aplikasi meliputi peerapa kosep da keterampila dalam memecahka masalah megguaka proses ilmiah. (6).Domai keterkaita meujukka cotoh kosep-kosep ilmiah dalam kehidupa sehari-hari. Utuk megetahui sejauhmaa peguasaa siswa terhadap materi yag telah diajarka dapat dilihat dari hasil belajar yag diperoleh siswa, yag diperoleh melalui tes yag diberika pada siswa setelah medapat pegajara. Seperti yag diugkapka Abdurrahma (999) bahwa: aak yag berhasil dalam belajar ialah yag berhasil mecapai tujua-tujua pembelajara atau tujua-tujua istruksioal. Syah (003) meyataka bahwa secara global, faktor-faktor yag mem-pegaruhi belajar siswa dapat dibedaka mejadi tiga macam, yaitu: ).Faktor Iteral (faktor dari dalam diri siswa) yaki aspek fisiologis (kodisi jasmai) da aspek psikologis (tigkat kecerdasa/iteligesi, sikap, bakat, miat da motivasi siswa) ).Faktor Eksteral (faktor dari luar diri siswa) yaki kodisi ligkuga di sekitar siswa. 3).Faktor Pedekata Belajar (approach to learig) yaki jeis upaya megajar yag meliputi strategi da metode yag diguaka guru utuk melakuka kegiata pembelajara materi-materi pembelajara. Bloom dalam Abdurrahma (999) mejelaska bahwa: ada tiga raah (domai) hasil belajar, yaitu aspek kogitif, afektif da psikomotorik. Romiszowski dalam Abdurrahma (999) mejelaska bahwa: hasil belajar merupaka keluara (output) dari suatu sistem pemrosesa masuka (iput). Masuka dari sistem tersebut berupa Jural Peelitia Bidag Pedidika Volume 0 Nomor Maret 04 5

5 Heok Siagia da Asiroha Siboro macam-macam iformasi sedagka keluaraya adalah perbuata atau kierja (performace) da perbuata merupaka petujuk bahwa proses belajar telah terjadi da hasil belajar dapat dikelompokka ke dalam empat macam, yaitu () pegetahua tetag fakta, () pegetahua tetag prosedur, (3) pegetahua tetag kosep, da (4) pegetahua tetag prisip. Keterampila juga terdiri dari empat kategori, yaitu () keterampila utuk berfikir atau keterampila kogitif, () keterampila utuk bertidak atau keterampila motorik, (3) keterampila utuk bereaksi atau bersikap, da (4) keterampila utuk beriteraksi. Dari beberapa pedapat di atas, dapat disimpulka bahwa hasil belajar adalah perubaha tigkah laku siswa yag meliputi raah kogitif, afektif da psikomotorik setelah megikuti kegiata pembelajara. Metode Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di SMP Sato Petrus Meda kelas VII semester I pada bula Juli 00 Tahu Pelajara 00/0. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII yag terdiri dari 3 kelas paralel dega jumlah 35 orag. Sampel dalam peelitia ii diambil secara acak (cluster radom samplig), yag terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII- (45 orag) sebagai kelas eksperime yag diajar dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM) da kelas VII-3 (45 orag) sebagai kelas kotrol yag diajar dega Pedekata Kovesioal. Racaga peelitia ii adalah sebagai berikut: Tabel. Racaga Peelitia Kelas Pretes a Perlaku Post-tes Eksperime T X T Kotrol T Y T Keteraga: X = pegajara dega pedekata STM Y = pegajara dega pedekata kovesioal T = pre-test T = post-test Utuk megetahui perbedaa hasil belajar siswa kelas eksperime da kelas kotrol, diguaka uji t. Rumus utuk uji t adalah (Sudjaa, 00) : da: S t S X dega : t = Distribusi t X X X S S = Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperime = Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kotrol = Jumlah siswa kelas eksperime = Jumlah siswa kelas kotrol S = Varias ilai hasil belajar kelas eksperime S = Varias ilai hasil belajar kelas kotrol S = Varias gabuga Hipotesis yag aka diuji adalah : Ho : X = X. Tidak ada perbedaa yag sigifika hasil belajar siswa yag diajar dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM) da Pedekata Kovesioal pada materi pokok kalor da perpidaha di kelas VII semester I SMP Sato Petrus Meda T.P. 00/0 Ha : X X. Ada perbedaa yag sigifika hasil belajar siswa yag diajar dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM) da Pedekata Kovesioal pada materi pokok kalor da perpidaha di kelas VII semester I SMP Sato Petrus Meda T.P. 00/0 Kriteria pegujiaya adalah : Terima Ho : jika t(-/ α) < t hitug < +t(-/ α) Terima Ha : jika t hitug mempuyai hargaharga laiya dega taraf yata α=0,05. Derajat kebebasa adalah dk = + dari daftar distribusi t dega peluag (-/ α ). 6 Jural Peelitia Bidag Pedidika Volume 0 Nomor Maret 04

6 Perbedaa Hasil Belajar Siswa yag Diajar Dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat da Pedekata Kovesioal pada Materi Pokok Kalor da Perpidaha Hasil Peelitia da Pembahasa Data hasil peelitia dari ilai rata-rata pre-tes kelas kotrol adalah 37, da ilai rata-rata pre-tes kelas eksperime adalah 38,88. Dari uji kesamaa rata-rata pre-tes diperoleh thitug = 0,68 da ttabel =,99 (thitug ttabel), maka dapat disimpulka kemampua awal kedua kelas sampel adalah sama. Kemudia diberi perlakua yag berbeda, yaitu kelas eksperime diajar dega Pedekata STM da kelas kotrol diajar dega Pedekata Kovesioal. Setelah selesai pembelajara dilakuka post-tes. Hasil pre-tes da post-tes dari kedua kelas sampel dapat dilihat pada tabel da tabel 3 berikut ii: Tabel. Data Nilai Pre-tes da Post-tes Kelas Kotrol. Nilai Pre-tes Nilai Post-tes Nilai F Rata- Rata- SD Nilai F Rata Rata SD ,, ,44 9, Tabel 3. Data Nilai Pretes da Postes Kelas Eksperime. Nilai Pre-tes Nilai Post-tes Nilai F Rata-Rata SD Nilai F Rata-Rata SD ,88, ,33 0, Berdasarka Tabel da Tabel 3 diperoleh ilai rata-rata pretes kelas kotrol sebesar 37, dega stadar deviasi sebesar,36 da utuk kelas eksperime ilai ratarata sebesar 38,88 dega stadar deviasi sebesar,57. Sedagka hasil postes diperoleh ilai rata-rata utuk kelas kotrol sebesar 67,44 dega stadar deviasi sebesar 9,45 da utuk kelas eksperime ilai rata-rata sebesar 73,33 dega stadar deviasi sebesar 0,30. Berdasarka pegolaha data yag dilakuka dega Uji Liliefors, diperoleh bahwa data berdistribusi ormal. Hasil uji ormalitas diyataka dalam tabel 4. Jural Peelitia Bidag Pedidika Volume 0 Nomor Maret 04 7

7 Heok Siagia da Asiroha Siboro Tabel 4. Data Uji Normalitas Lilliefors Kelas Sampel Lhitug Ltabel Ketera ga Pretes 0,7 0,3 Normal Eksperime Posttes 0, 0,3 Normal Pretes 0, 0,3 Normal Kotrol Posttes 0,05 0,3 Normal Utuk megetahui apakah kelas sampel berasal dari populasi yag homoge atau tidak, maka dilakuka pegujia homogeitas dega uji F, yaitu membadigka harga Fhitug dega harga Ftabel pada taraf sigifikasi α = 0,05. Teryata Fhitug Ftabel, yaitu,038<,054 utuk pretes da,88<,054 utuk data postes. Hal ii meujukka bahwa populasi berasal dari varias yag sama (homoge). Hasil uji homogeitas data yag diperoleh dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Data Uji homogeitas kelas eksperime da kelas kotrol Data Kelompok Varias Fhitug Ftabel Kesimpula Eksperime 33,96 Pre-tes,038 homoge Kotrol 9,04,054 Eksperime 06,4 Post-tes,88 homoge Kotrol 89,34 Pegujia hipotesis dilakuka utuk megetahui apakah ada perbedaa hasil belajar siswa yag diajar dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM) da Pedekata Kovesioal pada materi pokok kalor da perpidaha di SMP Sato Petrus Meda semester I T.P 00/0. Uji hipotesis yag diguaka adalah uji kesamaa rata-rata dua pihak (uji-t dua pihak) pada taraf sigifikasi α = 0,05 da derajat kebebasa (dk) = + = 88, dega hasil seperti pada tabel 6 berikut : Tabel 6. Data Uji Hipotesis Nilai Post-tes thitug ttabel Eksperime Kotrol 75,33 67,44 3,79,99 Hasil peelitia meujukka bahwa ada perbedaa hasil belajar siswa yag diajar dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM) da Pedekata Kovesioal pada materi pokok kalor da perpidaha di SMP Sato Petrus Meda semester I T.P 00/0. Hal ii dapat dilihat melalui data hasil peelitia, dimaa ilai rata-rata post-tes pada kelas eksperime adalah 75,33 sedagka ilai rata-rata post-tes pada kelas kotrol adalah 67,44. Dalam hal ii terdapat perbedaa ilai rata-rata post-tes kelas eksperime dega kelas kotrol sebesar 7,89. Berdasarka hasil perhituga statistik (uji t dua pihak) diperoleh thitug = 3,79 da ttabel =,99 (thitug > ttabel), maka dapat disimpulka ada perbedaa yag sigifika atara hasil belajar siswa yag diajar dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM) da Pedekata Kovesioal pada materi pokok kalor da perpidaha di kelas VII semester I SMP Sato Petrus Meda T.P 00/0. Simpula da Sara Dari hasil peelitia da pembahasa dapat disimpulka bahwa terdapat perbedaa yag sigifika atara hasil belajar siswa yag diajar dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM) da Pedekata Kovesioal pada materi pokok kalor da perpidaha di kelas VII semester I SMP Sato Petrus T.P 00/0. Ii dibuktika dari peroleha ilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperime yag diajar dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM) adalah 75,33 da ilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kotrol yag diajar dega Pedekata Kovesioal adalah 67,44. 8 Jural Peelitia Bidag Pedidika Volume 0 Nomor Maret 04

8 Perbedaa Hasil Belajar Siswa yag Diajar Dega Pedekata Sais Tekologi Masyarakat da Pedekata Kovesioal pada Materi Pokok Kalor da Perpidaha Daftar Pustaka Abdurrahma, M Pedidika Bagi Aak Berkesulita Belajar, Jakarta: Rieka Cipta. Fajar, A. 00/00/009 Portofolio dalam Pembelajara IPS, Jakarta : Rosda Karya. Galib, La Marota. 00. Pedekata Sais- Tekologi-Masyarakat dalam pembelajara Sais di Sekolah, (diakses taggal 7 April 00). Hassa, F Tekologi da Dampak Kebudayaaya Tataga dalam Laju Tekologi, zkarai. trpso.com.tts.. (diakses taggal 4 April 00). Poedjiadi, A Sais Tekologi Masyarakat, Jakarta: Rosda Karya. Prayekti Kosep Pesawat Sederhaa Dalam Pembelajara IPA Di Kelas 5 Sekolah Dasar. (diakses taggal 0 Mei 00). Rusmasyah. 00. Implemetasi Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM) dalam Pembelajara Kimia di SMU Negeri Kota Bajarmasi. depdikas. go.id (diakses taggal 0 Mei 00). Sudjaa. 00. Metoda Statistik, Badug: Tarsito Syah, M Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafido Persada Tariga, S Pegaruh Pedekata Sais Tekologi Masyarakat (STM), dalam Meigkatka Hasil Belajar Siswa Kelas II SMA pada Pokok Bahasa Pecemara Ligkuga di SMA Negeri Bijai, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Meda. Jural Peelitia Bidag Pedidika Volume 0 Nomor Maret 04 9