Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian. Jadwal Pelaksanaan Minggu Ke Kegiatan Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian. Jadwal Pelaksanaan Minggu Ke Kegiatan Penelitian"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 50

2 51 Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian No. Kegiatan Penelitian 1. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. 2. Pemijahan Induk Ikan Nilem. 3. Pemulihan Kondisi Induk setelah Pemijahan 4. Aklimatisasi Pemberian Pakan Campuran TTS 5. Pengukuran Bobot Induk Pengukuran Bobot Pakan Campuran TTS Pengukuran Kualitas Air 6. Pemberian Pakan yang Telah Ditambahkan Tepung Testis Sapi. 7. Pemeliharaan Induk Ikan Nilem. 8. Pengamatan Gonad Induk Ikan Nilem. 9. Perhitungan Fekunditas Induk Ikan Nilem. Jadwal Pelaksanaan Minggu Ke

3 52 Lampiran 2. Data Bobot serta Jumlah Testis Sapi yang Digunakan dalam Penelitian. No.Testis Bobot Testis Sapi (g) 1. 77, , , , , , , , , , , ,8 Jumlah 1383,5 Rata rata 115,29 Bobot Tepung Testis Sapi (TTS) setelah testis sapi diolah menggunakan mesin Freeze dry dan dihaluskan menggunakn blender adaah 178 g. Berikut merupakan Jumlah TTS yang digunakan selama Penelitian: Bobot Awal Induk Ikan (Gram) Bt Jumlah TTS yang Diperlukan (Gram) A B C , , , , , , , ,44

4 53 Lampiran 3. Prosedur Pembuatan Tepung Testis Sapi 1. Siapkan Testis Sapi Segar. 6. Masukkan potongan testis sapi ke dalam wadah untuk menghindari kontaminasi. 2. Bersihkan Testis Sapi Segar dari Kotoran. 7. Masukkan potongan testis sapi ke dalam mesin freeze dry 3. Bersihkan Testis Sapi dari Serat Serat. 8. Masukkan testis sapi hasil freeze dry ke dalam wadah. 4. Timbang Testis Sapi 9. Menghaluskan testis sapi hasil freeze dry menggunakan blender. 5. Potong testis sapi sampai ukuran kecil. 10. Simpan tepung testis sapi ke dalam wadah dan kemudian simpan dalam referigator sampai akan digunakan.

5 54 Lampiran 4. Prosedur Pembuatan Larutan Sera 1. Siapkan Alat dan Bahan 5. Masukkan larutan formaldehid tersebut ke dalam botol kaca yang telah berisi alkohol. 2. Masukkan 30 ml larutan alcohol 99% ke dalam gelas ukur menggunakan pipet tetes. 6. Masukkan 5 ml larutan asam asetat 100% ke dalam gelas ukur 3. Masukkan Alkohol tersebut ke dalam botol kaca kosong 7. Masukkan larutan asam asetat tersebut ke dalam botol kaca yang teah berisi campuran alkohol dan formaldehid 4. TMasukkan 15 ml arutan formadehid 40% ke dalam gelas ukur menggunakan pipet tetes 8. Tutup rapat botol kaca lalu goyangkan botol tersebut agar campuran larutan homogen. Simpan larutan sera sampai dibutuhkan.

6 55 Lampiran 5. Prosedur Pembuatan Pakan Uji Siapkan alat dan bahan Hancurkan pakan komersil biasa yang akan dijadikan bahan pakan uji menggunakan blender hingga pakan berbentuk tepung atau bubuk Timbang pakan komersil yang telah menjadi bubuk sebanyak 200 g, kemudian masukkan pakan tersebut ke dalam baskom Timbang Tepung Testis Sapi (TTS) sebanyak 100 g (perbandingan pakan komersil dan TTS yaitu 2:1), lalu masukkan TTS ke dalam baskom yang telah berisi pakan Tambahkan bahan pengikat adonan pakan (binder) merk dagang progol pada adonan di dalam baskom sebanyak 3% dari bobot adonan bahan pakan Tambahkan air secukupnya pada adonan pakan, lalu sampai adonan kalis dan dapat dibentuk menjadi pelet Masukkan adonan ke dalam mesin pencetak pelet Hidupkan alat pencetak pelet sampai adonan terbentuk menjadi pelet

7 56 Lampiran 6. Perhitungan Jumlah Tepung Testis Sapi yang Dibutuhkan pada A. A : Jumlah TTS 0 g/kg induk ( Jumlah testosteron 0 µg/kg induk). Dik : 1 g TTS mengandung 10,01 µg testosteron (Muslim 2010) = 10,01 µg testosteron /1 g TTS 10 µg testosteron /g TTS (Dibulatkan) Maka : Jumlah TTS yang dibutuhkan untuk jumlah perlakuan testosteron 0 µg/kg induk = (1 g TTS / 10 µg testosteron) x (0 µg testosteron/kg induk) = 0 g TTS/Kg induk Biomassa ikan = 0,702 kg Maka : Jumlah TTS untuk Kg induk = 0 g TTS/Kg induk x 0,702 kg ikan = 0 g TTS Pakan uji terdiri dari campuran pakan komersil biasa dan TTS dengan perbandingan pakan biasa : TTS yaitu 2:1, jadi jumlah pakan uji yang dibutuhkan pada perlakuan A yaitu : Pakan Uji = 0 g TTS x (3/1 Pakan Uji) = 0 g Pakan Uji/Kg induk Pemberian pakan dilakukan seminggu sekali selama 8 minggu waktu penelitian: = 0 g / 8 = 0 g Kebutuhan pakan harian untuk induk nilem adaah 3% dari biomassa induk. Kekurangan ransum harian induk yang di beri pakan uji akan dipenuhi dengan pemberian pakan komersil biasa.

8 57 Lampiran 7. Perhitungan Jumlah Tepung Testis Sapi yang Dibutuhkan pada B. B : Jumlah TTS 10 g/kg induk ( Jumlah testosteron 100 µg/kg induk). Dik : 1 g TTS mengandung 10,01 µg testosteron (Muslim 2010) = 10,01 µg testosteron /1 g TTS 10 µg testosteron /g TTS (Dibulatkan) Maka : Jumlah TTS yang dibutuhkan untuk jumlah perlakuan testosteron 100µg/Kg induk = (1 g TTS / 10 µg testosteron) x (100 µg testosteron/kg induk) = 10 g TTS/Kg induk Biomassa ikan = 0,760 kg Maka : Jumlah TTS untuk Kg induk = 10 g TTS/Kg induk x 0,760 kg ikan = 7,6 g TTS Pakan uji terdiri dari campuran pakan komersil biasa dan TTS dengan perbandingan pakan biasa : TTS yaitu 2:1, jadi jumlah pakan uji yang dibutuhkan pada perlakuan A yaitu : Pakan Uji = 7,6 g TTS x (3/1 Pakan Uji) = 22,8 g Pakan Uji/Kg induk Pemberian pakan dilakukan seminggu sekali selama 8 minggu waktu penelitian: = 22,8 g / 8 = 2,85 g Kebutuhan pakan harian untuk induk nilem adaah 3% dari biomassa induk. Kekurangan ransum harian induk yang di beri pakan uji akan dipenuhi dengan pemberian pakan komersil biasa.

9 58 Lampiran 8. Perhitungan Jumlah Tepung Testis Sapi yang Dibutuhkan pada C. C : Jumlah TTS 20 g/kg induk ( Jumlah testosteron 200 µg/kg induk). Dik : 1 g TTS mengandung 10,01 µg testosteron (Muslim 2010) = 10,01 µg testosteron /1 g TTS 10 µg testosteron /g TTS (Dibulatkan) Maka : Jumlah TTS yang dibutuhkan untuk jumlah perlakuan testosteron 200µg/Kg induk = (1 g TTS / 10 µg testosteron) x (200 µg testosteron/kg induk) = 20 g TTS/Kg induk Biomassa ikan = 0,704 kg Maka : Jumlah TTS untuk 0,704 Kg induk = 20 g TTS/Kg induk x 0,704 kg ikan = 14,08 g TTS Pakan uji terdiri dari campuran pakan komersil biasa dan TTS dengan perbandingan pakan biasa : TTS yaitu 2:1, jadi jumlah pakan uji yang dibutuhkan pada perlakuan C yaitu : Pakan Uji = 14,08 g TTS x (3/1 Pakan Uji) = 42,24 g Pakan Uji/Kg induk Pemberian pakan dilakukan seminggu sekali selama 8 minggu waktu penelitian: = 42,24 g / 8 = 5,28 g Kebutuhan pakan harian untuk induk nilem adaah 3% dari biomassa induk. Kekurangan ransum harian induk yang di beri pakan uji akan dipenuhi dengan pemberian pakan komersil biasa.

10 59 Lampiran 9. Prosedur Pengamatan Posisi Inti Telur Siapkan alat dan bahan Bedah induk ikan nilem Ambil gonad induk ikan nilem Sobek gonad induk ikan nilem pada enam bagian gonad yaitu pada bagian pangkal gonad kiri, bagian tengah gonad kiri, bagian ujung gonad kiri, bagian pangkal gonad kanan, bagian tengah gonad kanan dan bagian ujung gonad kanan Ambil sampel telur induk ikan nilem sebanyak 10 butir pada ke enam bagian gonad tersebut Masukkan telur sampel tersebut pada gelas objek Tetesi telur sampel menggunakan larutan sera sampai seluruh bagian telur terlapisi larutan sera Diamkan sampel telur 5-15 menit sampai terlihat pergerakan posisi inti telur Amati posisi inti telur, kemudian catat hasilnya

11 60 Lampiran 10. Prosedur Pengamatan Diameter Telur Siapkan alat dan bahan Bedah induk ikan nilem Ambil gonad induk ikan nilem Sobek gonad induk ikan nilem pada enam bagian gonad yaitu pada bagian pangkal gonad kiri, bagian tengah gonad kiri, bagian ujung gonad kiri, bagian pangkal gonad kanan, bagian tengah gonad kanan dan bagian ujung gonad kanan Ambil sampel telur induk ikan nilem sebanyak 10 butir pada ke enam bagian gonad tersebut Masukkan telur sampel tersebut pada gelas objek Amati diameter telur sampel menggunakan mikroskop yang dilengkapi mikrometer dengan perbesaran 10x Catat hasil pengamatan dan konversikan hasilnya dengan faktor pengali 10x

12 Lampiran 11. Data Hasil Pengamatan Penelitian A B C Bobot Ikan (Gram) Bobot Gonad (Gram) Bobot Hati (Gram) Bobot Sampel Telur (Gram) Jumlah Sampel Telur (Butir) Fekunditas Telur (Butir) Fekunditas (butir) per kilogram Bobot Induk Indeks Kematangan Gonad (%) Hepatosomatic Index (%) Bt Bg Bh Bts Fs F Fpbt IKG HSI Keterangan: A : Tepung Testis Sapi dengan Jumlah 0 g per Kg Induk (Kontrol) B : Tepung Testis Sapi dengan Jumlah 10 g per Kg Induk C: Tepung Testis Sapi dengan Jumlah 20 g per Kg Induk F = Bg/Bts x Fs Fpbt = (F/Bt)*1000 gram GSI (%) = Bg/Bt x 100% HSI (%) = Bh/Bt-Bh x 100% 61

13 62 Lampiran 12. Analisis Sidik Ragam Hepatosomatic Index (HSI) Induk Ikan Nilem Data HSI rata-rata ikan nilem Standar Rata-rata deviasi A 0,33 0,14 0,19 0,72 0,35 0,2623 B 0,23 0,66 0,82 0,73 0,61 0,2600 C 0,91 1,08 1,08 0,41 0,87 0,3151 Data transformasi x Total Rata-rata A 0,58 0,38 0,44 0,85 2,24 0,56 B 0,48 0,81 0,91 0,85 3,05 0,76 C 0,95 1,04 1,05 0,64 3,67 0,92 Total 2,01 2,23 2,38 2,35 8,97 Perhitungan analisis ragam HSI induk ikan nilem Faktor Koreksi (FK) = = (, ) ( )( ) = 6,70 JK Total (JKT) = Yij 2 FK = ((0,58) 2 +(0,38) 2 + +(0,64) 2 ) 6,70 = 0,61 JK (JKP) = FK =, (, ) (, ) = 0,26 JK Galat (JKG) = JKT JKP = 0,61 0, 26 = 0,35 KT (KTP) KT Galat (KTG) = F Hitung (Fh) = ( ) ( ) = =, ( ), = ( ) =,, Tabel Analisis ragam HSI induk ikan nilem Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam db JK KT Fh F ,26 0,129 3,325 3,86 Galat 9 0,35 0,039 Total 11 0,61 = 0,129 = 0,039 = 3,325 6,70 Keterangan: Tidak berbeda nyata (Non Signifikan) taraf kepercayaan 95% (F hitung < F tabel)

14 63 Lampiran 13. Analisis Sidik Ragam Indeks Kematangan Gonad Induk Ikan Nilem a. Data IKG rata-rata ikan nilem Rata-rata Standar deviasi A 9,45 10,75 6,40 8,63 8,81 1,8274 B 8,95 8,31 8,79 6,37 8,11 1,1854 C 6,81 14,08 6,87 4,43 8,05 4,1796 b. Data transformasi x Total Rata-rata A 3,07 3,28 2,53 2,94 11,82 2,95 B 2,99 2,88 2,97 2,52 11,36 2,84 C 2,61 3,75 2,62 2,11 11,09 2,77 Total 8,67 9,91 8,12 7,57 34,27 Perhitungan analisis ragam IKG induk ikan nilem Faktor Koreksi (FK) = = (, ) ( )( ) = 97,87 JK Total (JKT) = Yij 2 FK = ((3,07) 2 +(3,28) 2 + +(2,11) 2 ) 97,87 = 1,96 JK (JKP) = FK =, (, ) (, ) = 0,07 JK Galat (JKG) = JKT JKP = 1,96 0,07 = 1,90 KT (KTP) KT Galat (KTG) = F Hitung (Fh) = ( ) ( ) = =, ( ), = ( ) =,, Tabel Analisis ragam IKG induk ikan nilem Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam db JK KT Fh F ,07 0,034 0,162 3,86 Galat 9 1,90 0,211 Total 11 1,96 = 0,034 = 0,211 = 0,162 97,87 Keterangan: Tidak berbeda nyata (Non Signifikan) taraf kepercayaan 95% (F hitung < F tabel)

15 64 Lampiran 14. Data Diameter Telur Ikan Nilem A Diameter Telur Sampel Ke- (mm) Diameter Telur Rata-rata

16 65 B Diameter Telur Sampel Ke- (mm) Diameter Telur Rata-rata

17 66 C Diameter Telur Sampel Ke- (mm) Diameter Telur Rata-rata

18 67 Lampiran 15. Analisis Sidik Ragam Diameter Telur Induk Ikan Nilem Data diameter telur rata-rata ikan nilem Rata-rata Standar deviasi A 0,9700 0,9700 0,9700 1,0200 0,9825 0,0250 B 1,0100 0,9700 0,9700 0,9600 0,9775 0,0222 C 0,9300 1,0300 0,9600 0,9400 0,9650 0,0451 Data transformasi x Total Rata-rata A 0,98 0,98 0,98 1,01 3,96 0,99 B 1,00 0,98 0,98 0,98 3,95 0,99 C 0,96 1,01 0,98 0,97 3,93 0,98 Total 2,95 2,98 2,95 2,96 11,85 Perhitungan analisis ragam diameter telur induk ikan nilem Faktor Koreksi (FK) = = (, ) ( )( ) = 11,70 JK Total (JKT) = Yij 2 FK = ((0,98) 2 +(0,98) 2 + +(0,97) 2 ) 11,70 = 0,0025 JK (JKP) = FK =, (, ) (, ) 11,70 = 0,0002 JK Galat (JKG) = JKT JKP = 0,0026 0,0002 = 0,0024 KT (KTP) KT Galat (KTG) = F Hitung (Fh) = ( ) ( ) = =, ( ) =, ( ) =,, = 0,0001 = 0,0003 = 0,324 Tabel Analisis ragam diameter telur induk ikan nilem Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam db JK KT Fh F ,0002 0,0001 0,324 3,86 Galat 9 0,0024 0,0003 Total 11 0,0026 Keterangan: Tidak berbeda nyata (Non Signifikan) taraf kepercayaan 95% (F hitung < F tabel)

19 68 Lampiran 16. Data Hasil Pengamatan Fekunditas Induk Ikan Nilem Fekunditas Total Fekunditas Rata-rata Kisaran Fekunditas Per A B C Fekunditas Per Gram Bobot Gonad Fekunditas Rata-rata Kisaran Fekunditas Per A B C Fekunditas Per Kilogram Bobot Induk Fekunditas Rata-rata Kisaran Fekunditas Per A B C Keterangan: A : Tepung Testis Sapi dengan Jumlah 0 g per Kg Induk (Kontrol) B : Tepung Testis Sapi dengan Jumlah 10 g per Kg Induk C: Tepung Testis Sapi dengan Jumlah 20 g per Kg Induk

20 Lampiran 17. Data Hasil Pengamatan Tingkat Kematangan Telur Induk Ikan Nilem A B C Jumlah sampel telur (butir) Keadaan Inti Telur (butir) Menuju Tengah Tepi Melebur Tepi cgv mgv pgv GVBD Fase Vitelogenik (%) Rata rata Fase Vitelogenik (%) Telur awal matang (%) Rata rata Telur awal matang (%) Telur matang (%) ,67 56,67 1, ,33 40,00 44,58 ± 4,38 a 41,67 45,00 46,25 ± 7,12 a 10,00 15, ,33 41,67 10, ,00 50,00 15, ,67 35,83 ± 60,00 49,17 ± 13, ,67 7,52 a 46,67 8,33 a 16, ,00 40,00 15, ,33 41,67 15, ,00 39,58 ± 46,67 42,50 ± 18, ,33 6,44 a 35,00 5,53 a 31, ,67 46,67 6,67 Rata rata Telur awal matang (%) 9,17 ± 5,53 a 15,00 ± 1,36 a 17,92 ± 10,40 a Keterangan: cgv (central germinal vesicle) yaitu tahap inti di tengah mgv (germinal vesicle migration) yaitu tahap inti yang bermigrasi dari tengah ke tepi pgv (pheripheral germinal vesicle) yaitu tahap inti yang telah berada di tepi GVBD (germinal vesicle breakdown) yaitu tahap inti yang telah melebur Fase Vitelogenik = (Jumlah inti telur di tengah/ jumlah sampel) x 100% Fase Awal Matang = (Jumlah inti telur menuju tepi dan tepi)/ jumlah sampel) x 100% Fase GVBD = (Jumlah inti telur yang pecah/ jumlah sampel) x 100% 69

21 70 Lampiran 18. Analisis Sidik Ragam Telur Ikan Nilem yang Berada pada Fase Vitelogenik. Data rata-rata telur ikan nilem pada fase vitelogenik Rata-rata Standar deviasi A ,58 4,3833 B ,83 7,5154 C ,58 6,4370 Data transformasi x Total Rata-rata A 6,45 6,95 6,32 6,95 26,68 6,67 B 5,92 5,16 6,06 6,71 23,84 5,96 C 6,58 5,92 5,77 6,83 25,10 6,28 Total 18,95 18,03 18,15 20,49 75,63 Perhitungan analisis ragam telur ikan nilem pada fase vitelogenik Faktor Koreksi (FK) = = (, ) ( )( ) = 476,67 JK Total (JKT) = Yij 2 FK = ((6,45) 2 +(6,95) 2 + +(6,83) 2 ) 476,67 = 3,33 JK (JKP) = FK =, (, ) (, 476,67 = 1,01 JK Galat (JKG) = JKT JKP = 3,33 1,01 = 2,31 KT (KTP) = =, = 0,506 KT Galat (KTG) = F Hitung (Fh) ( ) ( ) = = ( ), ( ) =,, = 0,257 = 1,970 Tabel Analisis ragam telur ikan nilem pada fase vitelogenik Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam db JK KT Fh F ,01 0,506 1,970 3,86 Galat 9 2,31 0,257 Total 11 3,33 Keterangan: Tidak berbeda nyata (Non Signifikan) taraf kepercayaan 95% (F hitung < F tabel)

22 71 Lampiran 19. Analisis Sidik Ragam Telur Ikan Nilem yang Berada pada Fase Awal Final Oocyte Maturation (FOM). Data rata-rata telur ikan nilem pada fase awal FOM Rata-rata Standar deviasi A ,25 7,1200 B ,17 8,3333 C ,50 5,5277 Data transformasi x Total Rata-rata A 7,53 6,45 6,71 6,45 27,15 6,79 B 7,07 7,75 6,83 6,32 27,97 6,99 C 6,45 6,83 5,92 6,83 26,03 6,51 Total 21,05 21,03 19,46 19,61 81,15 Perhitungan analisis ragam telur ikan nilem pada fase awal FOM Faktor Koreksi (FK) = = (, ) ( )( ) = 548,81 JK Total (JKT) = Yij 2 FK = ((7,53) 2 +(6,45) 2 + +(6,83) 2 ) 548,81 = 2,86 JK (JKP) = FK =, (,, 548,81= 0,47 JK Galat (JKG) = JKT JKP = 2,86 0,47 = 2,38 KT (KTP) = =, = 0,894 KT Galat (KTG) = F Hitung (Fh) ( ) ( ) = = ( ), ( ) =,, = 0,265 = 0,894 Tabel Analisis ragam telur ikan nilem pada fase Awal FOM Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam db JK KT Fh F ,47 0,237 0,894 3,86 Galat 9 2,38 0,265 Total 11 2,86 Keterangan: Tidak berbeda nyata (Non Signifikan) taraf kepercayaan 95% (F hitung < F tabel)

23 72 Lampiran 20. Analisis Sidik Ragam Telur Ikan Nilem yang Berada pada Fase Akhir FOM atau Telah Mengalami Germinal Vesicle Breakdown (GVBD) Data GVBD rata-rata ikan nilem Rata-rata Standar deviasi A ,17 5,5277 B ,00 1,3608 C ,92 10,3972 Data transformasi x Total Rata-rata A 1,29 3,16 3,87 3,16 11,49 2,87 B 3,87 3,65 4,08 3,87 15,48 3,87 C 3,87 4,28 5,63 2,58 16,36 4,09 Total 9,04 11,10 13,58 9,62 43,33 Perhitungan analisis ragam telur ikan nilem yang mengalami GVBD Faktor Koreksi (FK) = = (, ) ( )( ) = 156,48 JK Total (JKT) = Yij 2 FK = ((1,29) 2 +(3,16) 2 + +(2,58) 2 ) 156,48 = 11,86 JK (JKP) = FK =,,, 156,48 = 3,37 JK Galat (JKG) = JKT JKP = 11,86 3,37 = 8,84 KT (KTP) = =, = 1,687 KT Galat (KTG) = F Hitung (Fh) ( ) ( ) = = ( ), ( ) =,, = 0,943 = 1,789 Tabel Analisis ragam telur ikan nilem yang mengalami GVBD Tabel Sidik Ragam Sumber Ragam db JK KT Fh F ,37 1,687 1,789 3,86 Galat 9 8,48 0,943 Total 11 11,86 Keterangan: Tidak berbeda nyata (Non Signifikan) taraf kepercayaan 95% (F hitung < F tabel)

24 73 Lampiran 21. Data Pengamatan Kualitas Air Oksigen Terlarut/DO (ppm) Suhu ( o C) Derajat Keasaman (ph) Minggu Ke - A B C A B C A B C 1 6,2 5,7 5,6 23,6 23,8 23,5 7,38 6,9 7,48 2 6,3 5,5 6,6 23,3 23,2 23 7,58 7,71 7,42 3 5,6 4,8 4,6 23,7 23,4 23,6 8,1 8,82 8,94 4 4,3 4,7 4,6 23,8 23,2 23,4 8,71 8,59 8,6 5 5,4 3, ,9 23,2 8,76 8,89 8,83 6 5,6 4,4 4,8 22,7 22,4 22,5 8,81 7,18 8,71 7 5,2 4,5 4,3 24,5 23,9 24 8,97 8,58 8,64 8 5,1 3,7 4,5 23,4 22,9 22,9 8,03 7,77 7,91

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery dan Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran (FPIK Unpad) pada bulan Juni

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hepatosomatic Index Hepatosomatic Indeks (HSI) merupakan suatu metoda yang dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam hati secara kuantitatif. Hati merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Ciparanje dan Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Penelitian

Lebih terperinci

Jatinangor, Desember Taufan Eka Yudhistira. vii

Jatinangor, Desember Taufan Eka Yudhistira. vii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan sekalian alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

Lebih terperinci

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50 52 Berdasarkan data bobot hidup pada Tabel 2 diperoleh perhitungan analisis ragam sebagai berikut : Tij 2 25.175 633.780.625 FK = = = = 35.210.035 p.r 3 x 6 18 JK(T) = Ʃ (Yij 2 ) FK = (1.425 2 + 1.400

Lebih terperinci

Pengumpulan daun apu-apu

Pengumpulan daun apu-apu 58 Lampiran 1. Pembuatan Tepung Daun Apu-apu Pengumpulan daun apu-apu Pencucian daun apu-apu menggunakan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada daun Penyortiran, daun dipisahkan dari

Lebih terperinci

Berdasarkan data nilai HU telur itik tegal pada Tabel 5 diperoleh perhitungan

Berdasarkan data nilai HU telur itik tegal pada Tabel 5 diperoleh perhitungan LAMPIRAN 45 46 Berdasarkan data nilai HU telur itik tegal pada Tabel 5 diperoleh perhitungan analisis ragam sebagai berikut : Faktor koreksi C = Y.. 2 = (1815,31) 2 r.p 24 = 3.295.350,40 24 = 137.306,27

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2014 bertempat di Labolaturium Teknologi Pascapanen (TPP) dan analisis Kimia dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bahan Penelitian 2.1.1 Rumput Brachiaria humidicola Rumput Brachiaria humidicola yang digunakan pada penelitian ini didapat dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan. Alat dan Bahan yang Digunakan. Proses Pengambilan Bakteri

Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan. Alat dan Bahan yang Digunakan. Proses Pengambilan Bakteri LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Proses Kultur Cair Bacillus sp. yang Akan Digunakan Dalam Pakan Alat dan Bahan yang Digunakan Proses Pengambilan Bakteri Proses inokulasi bakteri ke media cair MRS Broth 42 Lampiran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk LAMPIRAN 40 41 Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data a. Kadar Lemak 1. Menimbang 5 gram sampel dan dibungkus dengan kertas saring bebas lemak, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A = Artemia sp. 100% dan kuning telur bebek 0% (kontrol) B = Artemia sp. 75% dan kuning telur bebek 25% C = Artemia sp. 50% dan kuning telur bebek 50%

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan. Perlakuan N0 Nt SR% A (0,1 ml/l) 10 2 20 B (0,3 ml/l) C (0,5 ml/l) D (0,7 ml/l) E (0,9 ml/l) F (1,1 ml/l) G (1,3 ml/l)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan nilem (Osteochilus hasselti) termasuk kedalam salah satu komoditas budidaya yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ikan nilem

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Maret hingga bulan Mei 2013. Proses fermentasi dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode laktasi 2 dengan bulan ke-2 sampai bulan ke-5 sebanyak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium Basah Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) : Rendemen merupakan persentase perbandingan antara berat produk yang diperoleh dengan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 24 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Daging ayam broiler strain Cobb fillet bagian dada

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium III. MATERI DAN METODE 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2.Alat dan Bahan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu LAMPIRAN 45 44 Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu Tepung Kulit Ubi Kayu + air Dengan perbandingan 1 : 2 Dikukus ± 30 menit Didinginkan dan diinokulasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian LAMPIRAN 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian Keterangan : A B C D = Perlakuan konsentrasi larutan teh 0 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 4 gr/l = Perlakuan konsentrasi larutan teh 6 gr/l

Lebih terperinci

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai : (3.1) Bahan Penelitian, (3.2) Alat Penelitian, dan (3.3) Metode Penelitian. 3.1. Bahan Penelitian Bahan baku penelitian pada proses

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 23 Februari sampai 11 Maret 2013, di Laboratorium Akuakultur dan untuk pengamatan selama endogenous

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Percobaan tahap pertama mengkaji keterkaitan asam lemak tak jenuh n-6 dan n-3 yang ditambahkan dalam pakan buatan dari sumber alami

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan LAMPIRAN 39 40 Lampiran 1. Tata Letak Wadah Perlakuan Perlakuan B Perlakuan C B 3 B 1 C 4 C 3 B 4 B 2 C 2 C 1 Perlakuan D Perlakuan E D 1 D 2 E 1 E 4 D 4 D 3 E 3 E 2 Perlakuan A A 2 A 3 A 1 A 4 41 Lampiran

Lebih terperinci

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014 III.MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen (TPP) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 12 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Maret sampai dengan bulan November 2012 di Instalasi Penelitian Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar, Cijeruk, Bogor. Analisis hormon testosteron

Lebih terperinci

Lampiran 1. Skema Penelitian

Lampiran 1. Skema Penelitian 105 Lampiran 1. Skema Penelitian DOC (Day Old Chick) Ampas kecap - Diberikan air gula & vaksin antistress - Vaksin ND (umur 4 & 20 hari) - Vaksin gumboro (umur 10 & 25 hari) - umur 0-2 minggu (protein

Lebih terperinci

Tabel 7. Data rata-rata kadar air (%) litter yang sudah ditransformasi (Archin)

Tabel 7. Data rata-rata kadar air (%) litter yang sudah ditransformasi (Archin) LAMPIRAN 58 Tabel 7. Data rata-rata kadar air (%) litter yang sudah ditransformasi (Archin) Ulangan Perlakuan P1 P2 P3 ------------------------(%)---------------------------- 1 31,76 33,26 25,48 2 31,53

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi. 1 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Penelitian 1. Karkas ayam broiler yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari ayam broiler berumur 23-28 hari dengan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan pada

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Bahan Penelitian 3.1.1 Keong Mas Keong mas yang digunakan dalam penelitian adalah keong mas yang diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini sudah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Pertenakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 8 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2008 sampai dengan bulan Juli 2009 di Kolam Percobaan Babakan, Laboratorium Pengembangbiakkan dan Genetika Ikan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : (1) Limbah peternakansapiperah (feses, sisapakanternak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem

Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem LAMPIRAN 46 Lampiran 1. Fase Perkembangan Embrio Telur Ikan Nilem Waktu Gambar Keterangan 6 April 2013 Cleavage 19.00 6 April 2013 21.00 Morula 6 April 2013 22.00 Blastula 6 April 2013 23.00 Grastula 47

Lebih terperinci

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk

Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian. Timbangan Duduk Lampiran 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Selama Penelitian Akuarium Salinometer Timbangan Duduk Timbangan Digital Alat Sipon DO meter dan ph meter Pipet Tetes Penggaris 39 40 DO meter ph meter Botol Sampling

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Percobaan Percobaan pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2011 dan percobaan utama yaitu in vivo telah dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan September sampai dengan Oktober 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR.

Lebih terperinci

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven 42 Lampiran 1. Prosedur Penentuan Kadar Bahan Kering Alat : 1. Oven listrik 2. Timbangan analitik 3. Cawan Alumunium 4. Eksikator/Desikator 5. Tang Penjepit Cara Kerja : 1. Cawan alumunium dikeringkan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2014 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PPI Muara Angke, Jakarta Utara dari bulan Januaribulan Maret 2010. Analisis aspek reproduksi dilakukan di Fakultas Perikanan

Lebih terperinci

Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu

Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu LAMPIRAN 59 60 Lampiran 1. Metode Pengukuran Kualitas Air Parameter Satuan Alat Sumber Fisika : Suhu o C Termometer/Pemuaian SNI 06-6989.23-2005 Kimia: Amonia mg/l Ammonia test kit SNI 06-6989.30-2005

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan 20 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 1) Kulit Pisang Nangka Kulit pisang nangka berfungsi sebagai bahan pakan tambahan dalam ransum domba. Kulit pisang yang digunakan berasal dari pisang

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung 18 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Ternak penelitian Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung Sari, Sumedang yang berumur 35 hari. Kisaran bobot badan itik

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak penelitian yang digunakan adalah ayam lokal yang diperoleh dari Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru,

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru, III. BAHAN DAN METODE 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV. Ravi Nursery, di Jl. Kubang Raya Kab. Kampar, dan di Laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi (PEM) UIN Suska Riau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian berupa metode eksperimen dan jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tabel 1. Subset penelitian faktorial induksi rematurasi ikan patin

BAHAN DAN METODE. Tabel 1. Subset penelitian faktorial induksi rematurasi ikan patin II. BAHAN DAN METODE 2.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari subset penelitian faktorial untuk mendapatkan dosis PMSG dengan penambahan vitamin mix 200 mg/kg pakan yang dapat menginduksi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Akuarium

Lampiran 1. Tata Letak Akuarium Lampiran 1. Tata Letak Akuarium B 1 D 1 C 3 B 2 B 3 A 2 D 2 C 2 C 1 A 3 A 1 D 3 Keterangan : A 1 A 3 = kontrol / pakan tanpa pemberian probiotik. B 1 B 3 = pakan dengan penambahan probiotik 5 ml/kg pakan.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di

MATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 22 III. BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Riset Perikanan Budidaya Air Tawar (BRPBAT), Depok, Jawa Barat. Penelitian ini dimulai sejak Juni sampai Desember

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Waktu penelitian selama 2 bulan, yang dimulai Februari sampai

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni 2013) di Laboratorium Patologi Entomologi dan Mikrobiologi (PEM), Fakultas Pertanian dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober 2013, bertempat di Laboratorium UARDS Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru. III. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan AprilAgustus 2013, di Rumah Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI Kelurahan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah DOC ayam Sentul sebanyak 100 ekor yang diperoleh dari Peternakan Warso Unggul

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian ini teleh dilaksanakan di dalam pot di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler. Menggunakan Metode Paraffin

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler. Menggunakan Metode Paraffin LAMPIRAN 51 52 LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Morfometrik Usus Halus Ayam Broiler Menggunakan Metode Paraffin 1) Persiapan Preparat a. Mengisolasi dan mencuci jaringan menggunakan larutan NaCl

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Objek Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix japonica) sebanyak 80 ekor berumur 5-6 minggu

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia. a. Uji Alkaloid

Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia. a. Uji Alkaloid LAMPIRAN 58 59 Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia a. Uji Alkaloid Sampel Daun Enhalus acoroides - Ditimbang sebanyak 1 gram - Dilarutkan dengan amonia (NH₄OH 10%) sampai terendam kemudian ditambahkan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen Fapertapet UIN Suska Riau dan Laboratorium Uji Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan.Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta lokasi penangkapan ikan kembung perempuan (R. brachysoma)

METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta lokasi penangkapan ikan kembung perempuan (R. brachysoma) 11 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Ikan contoh diambil dari TPI Kalibaru mulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan November 2010 yang merupakan hasil tangkapan nelayan Teluk Jakarta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada April sampai dengan Juni 2012 di Perum Polda 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada April sampai dengan Juni 2012 di Perum Polda 2 16 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada April sampai dengan Juni 2012 di Perum Polda 2 Gang Mawar no 7 Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Mei 2011, bertempat di kandang pemuliaan ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan 33 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Pemeliharaan ikan dilakukan di Laboratorium Sistem dan Teknologi Budidaya, IPB. Histologi gonad dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan (LKI), uji glukosa

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di: 1). kebun percobaan Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi dan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

Lebih terperinci

r = =

r = = Lampiran 1. Bobot Edible Ayam Kampung Super Ulangan Perlakuan R-0 R-1 R-2 R-3 R-4......g... 1 237.2 345.8 392 440.5 390 2 290.4 373.1 449.2 482.6 473 3 358.8 395.9 463.2 517.1 534.7 4 363.8 421.5 564.7

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau selama 4 bulan di mulai dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas 15 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. 17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. 2. Jerami

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan H.R. Soebrantas

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi. 16 III BAHAN DAN METODE 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Penelitian ini menggunakan puyuh betina fase produksi yang dipelihara pada umur 8 minggu sebanyak 100 ekor. Puyuh dimasukkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis Statistik Rataan Perubahan Diameter Folikel setelah Preservasi Ovarium Ulangan. Perlakuan P1 P2 P3

Lampiran 1. Analisis Statistik Rataan Perubahan Diameter Folikel setelah Preservasi Ovarium Ulangan. Perlakuan P1 P2 P3 LAMPIRAN Lampiran 1. Analisis Statistik Rataan Perubahan Diameter Folikel setelah Preservasi Ovarium Ulangan Perlakuan P1 P2 P3 Jumlah..mm 1 0,23 0,20 0,09 2 0,71 0,09 0,08 3 0,18 0,10 0,21 4 0,11 0,08

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap 16 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam percobaan adalah DOC ayam sentul sebanyak 100 ekor, yang dipelihara sampai umur 10 minggu. Ayam

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak penelitian yang digunakan adalah Ayam Lokal yang diperoleh dari Jimmy Farm Cianjur. Ayam berumur 1 hari (DOC) yang

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret Juni 2017 di Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi III. MATERI DAN METODE 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan OktoberNovember 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Aquades 2. Sarang Lebah 3. Media Nutrien

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan AprilMei 2014 di Laboratorium Teknologi Pascapanen dan Laboratorium Nutrisi dan Kimia serta Laboratorium Patologi,

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta daerah penangkapan ikan kuniran di perairan Selat Sunda Sumber: Peta Hidro Oseanografi (2004)

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta daerah penangkapan ikan kuniran di perairan Selat Sunda Sumber: Peta Hidro Oseanografi (2004) 12 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-September 2011 dengan waktu pengambilan contoh setiap satu bulan sekali. Lokasi pengambilan ikan contoh

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 17 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Ternak Percobaan Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27 minggu sebanyak 90 ekor dengan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Gedung 4 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Jatinangor. Pelaksanaan

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan kering, Desa Gading PlayenGunungkidul Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. III. MATERI METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen dan Laboratorium Ilmu Nutrisi

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai : (3.1) Bahan dan Alat, (3.2) Metode Penelitian, dan (3.3) Prosedur Penelitian. 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang Digunakan Bahan-bahan

Lebih terperinci

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan 20 III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan jantan dengan kisaran umur 12-14 bulan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian

Lampiran 1. Tata Letak Wadah Penelitian 38 Lampiran. Tata Letak Wadah Penelitian A2 B3 C E A D2 E3 A3 B C3 B2 Stok A D Stok B C2 Stok C D3 Stok D E2 Stok E Keterangan : A, B, C, D, dan E = Perlakuan, 2 dan 3 = Ulangan 39 Lampiran 2. Tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat untuk proses penanaman, pengamatan dan pengolahan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi UIN Raden Fatah Palembang dan Waktunya

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Penelitian Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang berumur 2 minggu. Puyuh diberi 5 perlakuan dan 5 ulangan dengan

Lebih terperinci