MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASI. Daerah feasible A 4. Oleh: Dr. Ir. Endang Yektiningsih, MP. Dr. Ir. Indra Tjahaja Amir, MP.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASI. Daerah feasible A 4. Oleh: Dr. Ir. Endang Yektiningsih, MP. Dr. Ir. Indra Tjahaja Amir, MP."

Transkripsi

1 MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASI 6s-16 Linear Programming X2 2X1 = 8 6X1 + 5X2 = 30 6 D 5 C 3X2 = 15 Daerah feasible B A X1 Oleh: Dr. Ir. Endang Yektiningsih, MP. Dr. Ir. Indra Tjahaja Amir, MP. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2018

2 KARTU PESERTA PRAKTIKUM RISET OPERASI No Nama Mahasiswa : NPM : Semester / Program Studi : / Agribisnis Tahun Akademi : 2017 / 2018 Golongan :.. Nilai Akhir :.. Acara Praktikum Tanggal Nilai Nilai Paraf Praktikum Aktivitas Laporan Pembimbing Mengetahui, Kalab Agribisnis Koor. Dosen Pengampu Ir. Eko Priyanto, MP Dr. Ir. Endang Yektiningsih, MP

3 KARTU PESERTA PRAKTIKUM RISET OPERASI Nama Mahasiswa : NPM : Semester / Program Studi : / Agribisnis Tahun Akademi : 2017 / 2018 Golongan :.. Nilai Akhir :.. No Acara Praktikum Tanggal Nilai Nilai Paraf Praktikum Aktivitas Laporan Pembimbing Mengetahui, Kalab Agribisnis Koor. Dosen Pengampu Ir. Eko Priyanto, MP Dr. Ir. Endang Yektiningsih, MP

4 KATA PENGANTAR Belajar merupakan proses meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan peserta didik yang dapat dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Tujuan pembelajaran adalah membentuk manusia yang mampu memecahkan masalah secara ilmiah dengan tetap memegang prinsip etika dan estetika sehingga diharapkan menjadi insan yang lebih berdaya guna. Selaras dengan prinsip dan tujuan pembelajaran tersebut maka Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur menyusun kurikulum yang sarat akan praktek sehingga diharapkan mahasiswanya tidak hanya mampu memecahkan masalah secara konsep saja tetapi juga terampil secara praktis melalui tugas-tugas praktikum. Salah satu mata praktikum adalah Riset Operasi yang melatih mahasiswa memecahkan menggunakan masalah (mengoperasikan) dalam penelitian. alat-alat Praktikum ini analisis dalam lebih banyak diselenggarakan di dalam kelas setelah menghimpun data-data di lapangan dan menghasilkan pengambilan keputusan yang paling tepat (optimum). Modul Praktikum Riset Operasi ini tersusun tanpa terlepas dari masukan berbagai pihak, oleh karena itu selayaknya penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Dengan berbekal ketidaksempurnaan maka penyusun berharap adanya saran yang membangun sehingga materi dari Modul Praktikum Riset Operasi ini semakin berbobot dan bermanfaat. Surabaya, Februari 2018 Penyusun

5 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i KARTU PESERTA PRAKTIKUM... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv PENDAHULUAN... 1 ACARA I : LINEAR PROGRAMMING Menjalankan Pom For Windows Menyimpan File Pada Pom For Windows Modul Pom For Windows... a. Modul Grafik... b. Model Simplex ACARA II : METODE TRANSPORTASI Vogel s Approximation Method (VAM) Soal-soal Latihan ACARA III : MASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT) Penugasan Standar Penugasan Non-Standar Soal-soal Latihan ACARA IV : MASALAH PERSEDIAAN (INVENTORY) ACARA V : MODEL ANTRIAN Rumus rumus dalam antrian Contoh Aplikasi ACARA VI : BREAK EVENT POINT ACARA VII : DECISION ANALISYS... 40

6 PENDAHULUAN Menurut Siswanto (1990), Operations Research adalah sebuah pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode-metode optimisasi untuk menyelesaikan suatu persoalan matematis. Sedangkan Pemrograman Linear (Linear Programming) adalah salah satu model Riset Operasi yang sering digunakan untuk memecahkan masalah yang terkait dengan pengalokasian sumber daya perusahaan secara optimal untuk mencapai keuntungan maksimal atau biaya minimum. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan untuk memilih atau menentukan tingkat setiap kegiatan yang akan dilakukannya, dimana masing-masing kegiatan membutuhkan sumber yang sama sedangkan jumlahnya terbatas. Dalam model LP dikenal 2 (dua) macam fungsi, 1. Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan tujuan sasaran di dalam permasalahan LP yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumberdaya-sumberdaya, untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya minimal. Pada umumnya nilai yang akan dioptimalkan dinyatakan sebagai Z. 2. Fungsi batasan merupakan bentuk penyajian secara matematis batasanbatasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan. Bagian terpenting dari Riset Operasi adalah bagaimana menerjemahkan permasalahan sehari-hari ke dalam model matematis. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan dan apabila ada data yang kurang, kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi dengan pendekatan yang bersifat rasional. Dalam Riset Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan logika. Untuk mendapatkan solusi yang optimal dan memudahkan kita mendapatkan hasil, kita dapat menggunakan komputer. Software yang dapat digunakan antara lain: LINDO (Linear, Interactive 1

7 and Discrete Optimizer) dan POM For Windows. Selain itu, dalam mempelajari Riset Operasi, diperlukan model untuk penyederhanaan yang sengaja dibuat untuk mempermudah mempelajari dunia nyata yang kompleks dan hasilnya dikembalikan ke dunia nyata kembali. Model bisa berbentuk gambar, simulator/prototype, matematis/grafik, dan lain-lain. Dalam pengambilan keputusan dapat dibantu dengan banyak alat analisis. Untuk melakukan analisis diperlukan data. Data dibagi menjadi dua: Data Kualitatif (data yang wujudnya kategori/atribut atau data yang tidak berwujud angka, jika berwujud angka, angka tersebut hanya sekedar pengganti kategori). Data Kuantitatif (data yang berujud angka atau numeris, dan angka-angka itu bisa dilakukan operasi matematika) Fokus Riset Operasi menekankan Metode Kuantitatif dalam pengambilan keputusan. 1. LANGKAH UMUM MEMECAHKAN MASALAH KUANTITATIF Siapkan formula masalahnya, misalnya akan dipecahkan suatu masalah linier programming maka langkah kerjanya adalah: a. Tentukan masalahnya apakah kasus maksimum atau minimum b. Berapa jumlah variabel yang ada c. Berapa jumlah batasan yang ada d. Masukkan masalah tersebut ke dalam computer e. Lakukan pengecekan pada masalah bila terjadi kesalahan input f. Lakukan perhitungan dan lihat hasilnya dengan meng-klik SOLVE g. Tampilkan hasil-hasil perhitungan h. Simpan formulasi masalah atau datanya 2

8 MODEL Linear Programming Kegiatan Sumber Pemakaian sumber per unit Kegiatan (keluaran) Kapasitas Sumber n 1 a11 a12 a13. a1n b1 2 a21 a22 a23. a2n b2 3 a31 a32 a33. a3n b3 m am1 am2 am3 amn bm ΔZ pertambahan tiap unit C1 C2 C3 Cn X1 X2 X3 Xn Tingkat kegiatan. Gambar 1. Matriks Model Linear Programming Model Matematis Fungsi tujuan: Maksimumkan Z = C1X1+ C2X2+ C3X3+.+ CnXn Batasan : a11x11+ a12x2 + a13x3 +.+ a1nxn b1 a21x11+ a22x2 + a33x3 +.+ a2nxn b1 am1x11+ am2x2 + am3x3 +.+ amnxn bm dan X1 0, X2 0,. Xn 0 3

9 Asumsi-asumsi Dasar Linear Programming 1. Proportionality Naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding (proportional) dengan perubahan tingkat kegiatan 2. Additivity Nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam LP dianggap bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain 3. Divisibility Keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan. Demikian pula dengan nilai Z yang dihasilkan 4. Deterministic (Certainty) Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model LP (aij, bi Cj) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan tepat. 4

10 ACARA I LINEAR PROGRAMMING Dalam praktek mempelajari penyelesaian masalah dengan linear programming ini digunakan perangkat lunak (software) POM for Windows. 1. MENJALANKAN POM FOR WINDOWS a. Melalui Shortcut Apabila ada shortcut POM for Windows maka di klik 2x pada icon (Gambar) Shortcut POM for Windows. b. Melalui Menu Program Klik start Program Pilih POM for Windows sehingga akan muncul pada layar sebagai berikut : Gambar 1.1. Langkah KE-1 Linear Programming Secara garis besar layar POM for Windows terdiri atas : a. Title Bar Terdiri dari: The control Main Box, program name dan button untuk layar yaitu Minimize, Maximize, dan close. b. Menu Bar Terdiri dari: File, Edit, View, Modul, Tables, Tools, Windows, dan Help. 5

11 c. Tool Bar atau Button Bar Terdiri dari: Command Bar, contohnya print screen dan solve, Instruction Panel, Extra Data Area, Data Table, Annotation Area, Status Panel. 2. MENYIMPAN FILE PADA POM FOR WINDOWS Ketika hendak menyimpan file maka tutup semua hasil yang dibuka melalui tombol WINDOW. Kemudian kembali ke data awal dengan menekan tombol edit data sehingga muncul tabel. Apabila grafik tidak ditutup dulu maka akan muncul pertanyaan save as bmp file? Berikut ekstensi yang harus diperhatikan ketika menyimpan file pada MODULE yang akan dibahas : a. Linear Programming save as file dengan ekstensi.lin b. Transportations save as file dengan ekstensi.tra c. Assignment save as file dengan ekstensi.ass d. Break-even / Cost Volume Analysis save as file dengan ekstensi.bre e. Inventory save as file dengan ekstensi.inv 3. MODUL POM FOR WINDOWS Untuk memberikan gambaran singkat, berikut ini akan diuraikan beberapa materi pada modul POM beserta contoh kasus dan langkah pemecahannya. Modul ini digunakan untuk memecahkan masalah yang terkait dengan pengalokasian sumber daya perusahaan secara optimal untuk mencapai keuntungan maksimal atau biaya minimum. Ada dua model dalam Linier Programming, yaitu: a. Model Grafik Model grafik digunakan untuk memecahkan masalah penentuan kombinasi optimum (maksimal dua variabel) guna memaksimumkan laba atau meminimumkan biaya dengan kendala tertentu. 6

12 Contoh kasus1 Maksimisasi: Dua produk diproses berangkai menggunakan 4 mesin. Waktu setiap mesin per hari tersedia 8 jam. Waktu proses produksi dan profit sebagai berikut: Tabel 1.1. Contoh Matrik Model LP Maksimisasi PRODUK MESIN 1 MESIN 2 MESIN 3 MESIN 4 PROFIT 1 10 menit 6 menit 8 menit 0 menit Rp menit 20 menit 15 menit 30 menit Rp Hitung jumlah produksi optimal setiap jenis produk dan keuntungan totalnya! Penyelesaian: Pada kasus diatas disebutkan bahwa waktu yang tersedia adalah 8 jam sedangkan proses produksi mesin menggunakan satuan menit sehingga perlu dilakukan penyesuaian satuan waktu menjadi menit sehingga diperoleh angka 8 jam x 60 menit = 480 menit. Langkah selanjutnya adalah menyusun formulasi sesuai data yang terdapat dalam tabel diatas. Untuk mempermudah, jika soal yang diberikan dalam bentuk narasi, dibuat dahulu dalam bentuk tabel. Formulasi Linier Programming: Max Z = X X2 Kendala : X1 + 5 X X X X X X2 480 X1, X2 0 Setelah formulasi selesai disusun maka masukkan data pada program POM for Windows dengan langkah sebagai berikut: 7

13 Pada menu POM klik MODULE lalu pilih Linear Programming, lalu klik NEW sehingga muncul gambar berikut : Gambar 1.2. Langkah ke-1 Formulasi Linier Programming: Keterangan: Title judul kasus yang diselesaikan, misalnya PT. LAKU LAN JAYA Number of Constraint jumlah fungsi batasan yang ada pad kasus. Isikan 4 buah mesin untuk produksi (A,B,C,D) sebagai fungsi batasan. Number of Variables jumlah variabel yang ada pad fungsi tujuan. Isikan 2 sesuai kasus di atas terdapat 2 produk (1,2) sebagai fungsi tujuan. Objective tujuan pengalokasian sumber daya. Klik Maximize sesuai kasus di atas (memaksimalkan keuntungan) Row Name Options Nama batasan yang diinginkan, misalnya A,B,C, Selanjutnya Klik OK sehingga muncul tampilan isian untuk memasukkan koefisien fungsi batasan dan fungsi tujuan serta kapasitas maksimum batasan pada kolom RHS (Right Hand Side) seperti berikut: 8

14 Gambar 1.3. Langkah ke-2 Linear Programming Klik SOLVE apabila data sudah lengkap dan benar sehingga akan tampak hasilnya. Kemudian dengan meng-klik Window akan tampil pilihan Linear Programming Result, Ranging, Solution List, Iterations, dan Graph seperti pada gambar berikut: Gambar 1.4. Langkah ke-3 Linear Programming 9

15 Gambar 1.5. Langkah ke-4 Linear Programming Gambar 6. Langkah ke-5 Linear Programming 10

16 Gambar 1.7. Output dari penyelesaian CONTOH SOAL LINEAR PROGRAMMING Kesimpulan : Area warna pink pada grafik merupakan Feaseble Area yaitu daerah batas yang mungkin untuk pengalokasian sumber daya produksi yang ada dengan waktu yang tersedia. Produksi tidak boleh melebihi titik-titik yang ada pada daerah Feaseble Area. Pada grafik terdapat Isoprofit Line yang berada pada titik (34,29:13,71) di mana garis tersebut merupakan titik koordinat maksimum produksi guna mencapai profit yang maksimal. Pada grafik sisi kanan terdapat Kolom Constraint Display yang akan menunjukkan garis dari persamaan formulasi Linear Programming yang ada apabila di-klik salah satu check-box di depannya. Di bawah kolom Constraint Display terdapat kolom Corner Points yang menunjukkan hubungan antara variabel X1 dan X2 serta Z. 11

17 Jadi, jika X1 = 48 dan X2 = 0 maka Z (profit) akan bernilai Jumlah produksi untuk produk :1. (X1) = 34,29 2. (X2) = Keuntungan Total : Z = Rp ,9,- Contoh kasus2 Minimisasi: Min Z = 8 X1 + 2X2 Kendala 1. = 2 X1 6 X = 5 X1 + 4 X = 4. = X = X1, X2 0 X1 + 2 X2 12 Penyelesaian: Klik Module Linear Programming New Ketikkan judul pada Title Number of Constraint diisi 4 karena pada kasus di atas terdapat 4 fungsi batasan / kendala. Number of Variable diisi 2 karena pada kasus di atas terdapat dua fungsi tujuan, yaitu X1 dan X2. Pada kolom Objective pilih Minimize dan pada Row Name Options pilih A, B, C,. Klik OK lalu SOLVE dan lihat hasilnya dengan meng-klik WINDOW untuk memilih hasil tampilan. 12

18 Pada grafik minimisasi, kolom Corner Points menunjukkan titik-titik optimal untuk produksi X1 = 3,2 dan X2 = 6 serta Z (biaya minimum) = 3,76 b. Model Simplex Model simplex digunakan untuk memecahkan masalah programasi linear melalui iterasi di mana tahapan-tahapan komputasional diulangi terus menerus sebelum diperoleh tingkat optimal. Tujuannya sama seperti Model Grafik Linear Programming yaitu untuk mendapatkan keuntungan maksimal (Maksimisasi) dan biaya minimum (minimisasi). Namun pada model simplex, jumlah variabel bisa dua atau lebih dari dua. Contoh Kasus Maksimisasi: Lihat kembali kasus 1 Maksimisasi Isikan formulasi Linear Programming untuk kasus 1 lalu seperti pada langkah-langkah sebelumnya. Kemudian klik SOLVE untuk melihat hasilnya. Selanjutnya akan dibahas mengenai iterasinya. Formulasi simplex untuk kasus 1 tersebut adalah: Z = X X2 = 10 X1 + 5 X2 + S = 6 X X2 + S

19 = 8 X X2 + S3 480 = 30 X2 + S4 480 Adapun S (Slack) adalah variabel semu. Pada Window pilih Iterations sehingga akan muncul gambar berikut: P ada tabel iterasi tampak bahwa iterasi terjadi sebanyak 4 kali. Hal tersebut berarti untuk mencapai kombinasi angka optimum diperlukan empat kali langkah komputasi. Pada tabel Iterasi ke-4 dapat ditarik kesimpulan bahwa: Pada Basic Variable menyatakan jumlah produksi untuk Produk 1 (X1) = 34,29 dan Produk 2 (X2) = 13,71. Dan S1 bernilai 1, artinya ada sisa pada kendala 1 (480) sebanyak 1. Contoh Kasus Minimisasi: Lihat kembali kasus 2 Minimisasi. Langkah pengerjaan sama dengan kasus 2 minimisasi. Hal yang akan di bahas adalah ITERASI. Perhatikan tabel berikut. 14

20 Pada tabel iterasi tersebut disebutkan bahwa iterasi terjadi sebanyak 7 kali. Pada tabel tersebut muncul komponen Artfcl (artificial) dan Surplus yang akan muncul bila kasus tersebut bukan kasus standar dan membutuhkan variabel pembantu untuk mencapai iterasi maksimal. Soal soal Latihan : 1. Loris Bakery menghasilkan 2 macam roti, yaitu roti A dan Roti B. untuk membuat roti A diperlukan bahan baku I 3Kg dan bahan baku II 2 Kg. sedangkan untuk membuat roti B diperlukan bahan baku I 4Kg dan bahan baku II 5Kg. jumlah bahan baku I dan bahan baku II yang di miliki Loris bakery sebanyak 80Kg dan 100Kg. Harga jual roti A Rp dan roti B Rp berapa hasil maksimal yang akan didapatkan perusahaan? 2. Toko Laris Menyediakan 2 merk pupuk, Standard & Super. Tiap jenis mengandung campuran bahan Nitrogen & Fosfat dalam jumlah tertentu. Seorang petani membutuhkan paling sedikit 16Kg & 24Kg Nitrogen Dan Fosfat lahannya. Harga pupuk Standard & Super 3000 & Petani tersebut ingin mengetahui berapa sak masing - masing jenis pupuk yang harus dibeli agar 15

21 total harga pupuk mencapai nilai minimum (harga paling murah) agar kebutuhan pupuk lahannya dapat terpenuhi? 3. PT LAQUNA TEKSTIL memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi 2 jenis produk, yaitu kain sutera dan kain wol. Untuk memproduksi kedua produk tersebut diperlukan bahan baku benang sutera, bahan baku benang wol dan tenaga kerja. Maksimum penyediaan benang sutera adalah 60 kg per hari, benang wol 30 kg per hari dan tenaga kerja 40 jam per hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan jam tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel berikut: Jenis Bahan Baku dan Tenaga Kerja Kg Bahan Baku dan Jam Tenaga Kerja Kain sutera Kain wol Maksimum Penyediaan Benang Sutera Kg Benang Wol Kg Tenaga Kerja Jam Kedua jenis produk memberikan keuntungan sebesar Rp 40 juta untuk kain sutera dan Rp 30 juta untuk kain wol. Masalahnya adalah bagaimana menentukan jumlah unit setiap jenis produk yang akan diproduksi setiap hari agar keuntungan yang diperoleh bisa maksimal. 4. Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat dua jenis mak anan yaitu Royal Bee dan Royal Jelly. Kedua jenis makanan tersebut mengandung vitamin dan protein. Royal Bee paling sedikit diproduksi 2 unit dan Royal Jelly paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan jumlah vitamin dan protein dalam setiap jenis makanan: 16

22 Vitamin Protein (Unit) (unit) Royal Bee Royal Jelly Minuman Kebutuhan 8 12 Jenis Makanan Biaya / unit Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar meminimumkan biaya produksi? 5. Perusahaan minuman MARIGOLD merencanakan untuk membuat tiga jenis minuman yaitu Soy Bean, Yoghurt, dan Peel Fresh. Untuk menghasilkan ketiga jenis minuman tersebut, diperlukan adanya bahan baku, tenaga kerja, tenaga mesin, dan lainnya. Soy Bean dipasarkan dengan harga empat ribu rupiah/ botol, Yoghurt dipasarkan dengan harga dua ribu lima ratus rupiah/ botol, dan Peel Fresh dipasarkan dengan harga tiga ribu rupiah/ botol. Kebutuhan proses produksi untuk ketiga jenis minuman tersebut dapat ditabelkan sebagai berikut: Keperluan Jenis Minuman MARIGOLD Kapasitas Soy Bean Yoghurt Peel Fresh tersedia Bahan Baku ,000 Tenaga Kerja ,000 Tenaga Mesin ,000 Lainnya ,500 Bagaimana menentukan kombinasi ketiga jenis minuman, berapa banyak Soy Bean, Yoghurt, ataupun Peel Fresh yang harus dihasilkan agar memberikan keuntungan terbesar dengan tidak melampaui kapasitas (kendala) yang tersedia? 6. PT B menghasilkan 2 jenis tas yaitu tas kerja dan tas wanita dengan bahan baku berupa kulit dan plastik. Untuk setiap unit tas kerja dibutuhkan 6 lembar 17

23 kulit dan 3 lembar plastik. Bahan baku yang dimiliki perusahaan adalah 240 lembar kulit dan 180 lembar plastik. Harga jual tas kerja Rp dan tas wanita Rp Tentukan jumlah produksi agar menghasilkan penerimaan yang optimal. 18

24 ACARA II METODE TRANSPORTASI Metode ini diigunakan untuk memecahkan masalah pengangkutan komoditi tunggal dari sejumlah sumber ke sejumlah destinasi (tempat tujuan) dengan tujuan untuk meminimkan biaya pengangkutan, memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan total waktu pengangkutan. Masalah Transportasi dapat diselesaikan dengan menggunakan POM for Windows yang akan memberikan pilihan pemecahan masalah dengan menggunakan 4 pilihan metode, yaitu: a. Any Starting Method, b. Northwest Corner Method, c. Minimum Cost Method, dan d. Vogel s approximation Method Pada masalah transportasi, ada tiga bentuk kasus, antara lain: Jumlah barang yang tersedia (Supply) sama dengan jumlah barang yang diminta (Demand). Jumlah barang yang tersedia lebih besar dari jumlah barang yang diminta. Dalam keadaan ini muncul Dummy Destination. Jumlah barang yang tersedia lebih sedikit dari jumlah barang yang diminta. Dalam keadaan ini muncul Dummy Source. Vogel s Approximation Method (VAM): Suatu pabrik memiliki tiga daerah pemrosesan, yaitu daerah D, E, F dan memiliki tiga gudang yang berlokasi di A, B, dan C sebagai tempat tujuan distribusi hasil produksi. Kapasitas produksi per bulan pabrik D = 90 ton, E = 60 ton, dan F = 50 ton. Permintaan masing-masing gudang A = 50 ton, B = 110 ton, dan C = 40 ton per bulan. Berikut biaya transportasi dari pabrik ke gudang (Rp): 19

25 Gudang Pabrik D E F A B C Tentukan dari pabrik mana dikirim ke gudang mana dan berapa jumlah serta total biaya transportasinya. Penyelesaian: Klik Module Transportation New Title ketikkan judul, misalnya PT. Laku Lan Jaya Number of Source jumlah sumber yang ada (pabrik). Ketikkan 3 Number of Destination jumlah tujuan yang ada (gudang). Ketikkan 3 Objective pilih minimize karena menghitung biaya minimal. Row Name Options pilih source1, source2,. Klik OK sehingga muncul tabel isian dan isikan data sesuai kasus: Pilih Vogel s approximation Method pada Starting Menthod. Setelah itu klik SOLVE untuk melihat hasilnya. 20

26 Soal-soal Latihan 1. Perusahaan air mineral ingin mendistribusikan produk terbarunya ke empat agen yang menjadi pelanggan perusahaan air mineral tersebut dan ingin mendistribusikannya ke beberapa kota di Indonesia dengan biaya atar kepada para agen di hitung dengan jarak tempat agen tersebut setiap per galonnya. Berikut biaya pengiriman produk tersebut dalam bentuk rupiah (Rp): Tabel 3.1 Data Transportasi Ke Dari Agen 1 Cilegon Kuningan Bandung Padang Supply Agen Agen Agen Demand Tentukan alokasi yang memberikan biaya transportasi yang paling minimum? 2. Suatu perusahaan mempunyai tiga pabrik di W, H, O. Dengan kapasitas produksi tiap bulan masing- masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton; dan mempunyai tiga gudang penjualan di A, B, C dengan kebutuhan tiap bulan masing- masing 50 ton, 110 ton, dan 40 ton. Biaya pengangkutan setiap ton produk dari pabrik W, H, O ke gudang A, B, C adalah sebagai berikut: Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah? 21

27 3. MG Auto memiliki 3 pabrik mobil di Los Angeles, Detroit dan New Orleans dan 2 distributor utama di Denver dan Miami. Jumlah produksi mobil tiap tiap pabrik dalam satu tahun adalah 100 unit, 150 unit dan 50 unit. Permintaan kedua distributor setiap tahunnya masing masing sejumlah 175 unit dan 125 unit. Biaya pengiriman tiap unit mobil dari tiap pabrik ke tiap distributor ditunjukkan pada matriks berikut: Tentukan pendistribusian yang optimal (jumlah pengiriman mobil dari tiap pabrik tiap distributor, dengan total biaya minimal)? 4. Perusahaan Hardrock memiliki 3 pabrik pada daerah yang berbeda-beda dan memiliki 3 proyek dengan lokasi yang berbeda juga. Biaya pengiriman per truk tercantum dalam table di bawah ini: Proyek Proyek A Proyek B Proyek C Pabrik Pabrik Pabrik Pabrik Adapun kapasitas harian pabrik, masing-masing adalah: Pabrik 1 kapasitas 70, Pabrik 2 kapasitas 50, Pabrik 3 kapasitas 30, dengan kebutuhan tiap proyek adalah: Proyek A = 40, Proyek B = 50, Proyek C = 60. Tentukan alokasi yang memberikan biaya transportasi paling minim. 22

28 ACARA III : MASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT) Model ini digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan penugasan optimal dari bermacam-macam sumber produktif atau personalia yang mempunyai tingkat efisien berbeda-beda untuk tugas yang berbeda-beda pula. Contohnya: bagaimana penugasan sejumlah karyawan dengan sejumlah tugas yang harus dikerjakan dengan tujuan memaksimalkan keuntungan. Dalam model ini akan dibahas dua masalah, yaitu masalah standar, yaitu jika jumlah karyawan sama dengan jumlah tugasnya (m=n) serta masalah non-standar, yaitu jika jumlah karyawan tidak sama dengan jumlah tugasnya (m n). Penugasan Standar Bagian pemasaran sebuah perusahaan mempunyai empat orang salesman, sebut saja Akhmad, Andi, Bagus dan Ida yang akan ditugaskan ke empat kota yang berbeda, yaitu kota A, B, C, dan D. Ke empat calon salesman kemudian diuji cobakan pada empat kota yang ada selama empat bulan secara bergilir, masingmasing selama satu bulan. Selama uji coba kinerja mereka diukur berdasarkan unit barang yang mampu dijualnya dan hasilnya ditunjukkan pada tabel berikut: KOTA Salesman A B C D Akhmad Andi Bagus Ida Bagaimana sebaiknya susunan penugasan ke empat salesman perusahaan tersebut yang tepat? 23

29 Penugasan Standar2 Sebuah bengkel menerima enam jenis pekerjaan, masing-masing membutuhkan pengelolaan pada mesin bubut. Bengkel tersebut mempunyai enam mesin bubut dengan tingkat kecepatan yang berbeda. Tabel berikut menggambarkan waktu yang dibutuhkan (dalam jam) untuk memproses tiap pekerjaan pada tiap mesin. Mesin Pekerjaan M-1 M- M-3 M-4 M-5 M-6 A B C D E F Tentukan penugasan tiap pekerjaan ke tiap mesin agar total waktu pengolahannya sekecil mungkin! Contoh kasus penugasan non-standar1 Soal sama dengan pada kasus sebelumnya (pada penugasan standar), yang berbeda pada uji coba mereka dikirim ke lima kota daerah pemasaran selama lima bulan. Kinerja ke empat salesman di kota E sebagai berikut: Akhmad 245, Andi 130, Bagus 195, dan Ida 185. Bagaimanakah sebaiknya susunan penugasan ke empat salesman perusahaan tersebut ke empat kota dari lima kota potensial yang bisa dijangkau agar kinerja salesman optimal? Soal-soal Latihan: 1. Seorang pengusaha konveksi mempunyai 4 orang karyawati yang memproduksi 4 jenis produk. Jumlah produk yang dihasilkan dari masingmasing karyawan adalah sebagai berikut: 24

30 Nama Baju Celana Rok Safari Aya Ana Lilo Kina Buatlah penugasan karyawan agar dihasilkan produk maksimum? 2. Sebuah perusahaan pengecoran mempunyai 4 mesin, yaoitu M1, M2, M3, dan M4. Setiap mesin mempunyai kapasitas yang berbeda dalam pengoperasiannya. Dalam minggu mendatang, perusahaan mempunyai pesanan untuk menyelesaikan 4 pekerjaan, yaitu J1, J2, J3, dan J4. Biaya pengoperasian pekerjaan oleh keempat mesin adalah sebagai berikut: Mesin M1 M2 M3 M4 J J J J Pekerjaan 25

31 ACARA IV : INVENTORY (PERSEDIAAN) Model ini digunakan untuk memecahkan kasus yang berhubungan dengan persediaan barang untuk proses produksi dan biaya produksi dalam kaitannya dengan permintaan pelanggan terhadap suatu produk dan menyangkut biaya perawatan stok barang di gudang. Yang tercakup dalam system persediaan bahan baku ini meliputi: pengadaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, serta pengeluaran bahan baku. Modul ini merupakan variasi dari model EOQ (Economical Order Quantity). EOQ adalah suatu jumlah pembelian untuk memenuhi kebutuhan bahan dalam satu periode yang mempunyai biaya persediaan paling ekonomis untuk dilaksanakan setiap kali pembelian. Dalam perhitungan EOQ digunakan asumsi sebagai berikut: a. Pola pemakaian bahan baku tetap b. Terdapat persediaan yang cukup di pasar bebas c. Terdapat tingkat harga yang sama dalam satu periode d. Terdapat tingkat biaya yang sama dalam satu periode e. Bahan baku yang direncanakan pembeliannya adalah bahan baku di mana jumlah unit fisik yang dipergunakan sedang, sedangkan nilai rupiahnya juga sedang. Dari asumsi model EOQ, maka konsep TIC (Total Inventory Cost) atau Biaya Total Persediaan dapat dirumuskan sebagai berikut: TIC = Set Up Cost + Holding Cost Perilaku biaya pesan tidak dipengaruhi oleh berapa unit yang dipesan, tetapi dipengaruhi oleh berapa kali kita melakukan pemesanan. Untuk biaya simpan tergantung dari banyaknya barang yang disimpan (dari rata-rata persedaan dikalikan biaya simpan per unit per periode). 26

32 Kasus Economic Order Quantity (EOQ) Toko elektronik Brilliant menjual TV merk Sukhoi. Dari pengalaman menjual selama beberapa tahun diperoleh data bahwa rata-rata unit terjual tiap bulannya adalah 50 unit. Biaya penyimpanan sebesar 20% dari harga pembelian per unit. Biaya pesan sekali pemesanan Rp dan harga pembelian per unit sebesar Rp Tentukan EOQ! Penyelesaian: Formulasi untuk kasus di atas adalah: Permintaan (demand) = 50 unit x 12 bulan = 600 unit per tahun Biaya pesan = Rp tiap kali pesan Biaya simpan (gudang) = 20% x Rp = Rp Harga pembelian = Rp Langkah pengerjaan: Klik module lalu pilih Inventory New Economic Order Quantity (EOQ) Model. Isikan judul pada kolom Title lalu klik OK. Isikan data sesuai formula di atas seperti tampak pada gambar berikut : Klik SOLVE untuk melihat hasilnya. 27

33 Safety Stock: Safety stock/iron Stock yaitu persediaan minimal yang harus ada untuk menjamin kelancaran proses produksi akibat adanya kemungkinan kekurangan persediaan (Out of Stock). Oleh karena itu sebisa mungkin persediaan minimum jumlahnya harus ditekan (seminimal mungkin). Out of stock bisa terjadi karena beberapa hal: 1. Penggunaan bahan dasar di dalam proses produksi yang lebih besar dari pada yang diperkirakan sebelumnya. 2. Pesanan/pembeliaan bahan dasar tidak dapat datang tepat pada waktunya (atau lead time tidak terpenuhi/tidak tepat). Reorder Point (ROP) Adalah titik pemesanan kembali, yaitu saat kondisi barang persediaan ada beberapa unit kita harus melakukan pemesanan kembali, mengingat adanya kebutuhan untuk Safety Stock dan kebutuhan selama waktu menunggu Lead Time. Soal-soal Latihan: 1. Sebuah perusahaan membutuhkan bahan baku klasifikasi B dalam satu tahun = 4500 unit. Biaya tiap kali pesan sebesar Rp Harga bahan baku per unit sebesar Rp Dan biaya simpan per unit per tahun = 5% dari harga beli bahan baku. Pertanyaan: a. Hitung EOQ b. Persediaan maksimum c. Rata-rata persediaan d. Berapa kali pesan dalam 1 tahun e. Jarak waktu antar pemesanan satu dengan pemesanan berikutnya (asumsi 1th=360 hari) f. Hitung TIC g. Hitung Total cost untuk keseluruhan termasuk untuk beli bahan baku! 28

34 2. Sebuah perusahaan sepatu merencanakan untuk menjual 1000 pasang sepatu pada tahun 2018 mendatang. Untuk memenuhi pemesanan tersebut, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan dan supplier. Adapun dalam ketentuan itu, ditetapkan bahwa biaya transportasi ditanggung oleh pihak perusahaan sebesar $40 per order. Sedangkan biaya simpan sebesar $30. Dengan berasumsi bahwa semua kesepakatan tersebut tidak berubah dalam sepanjang tahun Hitunglah: a. EOQ b. Total Cost c. Jumlah pemesanan dalam 1 tahun d. Biaya pemesanan total per tahun e. Biaya simpan total per tahun 3. Gudang Rabat Alfa berencana untuk melakukan pengadaan sereal pada tahun 2007 besok. Adapun kebutuhan tahunan produk sereal adalah 4000 karton. Toko tersebut menanggung $60 per pemesanan sereal. Dan dibutuhkan $0.80 per karton pertahunnya untuk menyimpan sereal tersebut dalam persediaan. Harga per karton sereal adalah $50. Hitunglah: a. EOQ d. Biaya pemesanan total per tahun b. Total Cost e. Biaya simpan total per tahun c. Jumlah pemesanan dalam 1 tahun 4. Berdasarkan soal nomor 2 di atas, jika saat ini Alfa setiap kali melakukan pemesanan sereal sebanyak 500 karton. Berikan rekomendasi anda, apakah perusahaan akan menggunakan EOQ pada soal nomor 2 atau menggunakan kuantitas pemesanan sebanyak 500 karton? Mengapa? 5. Kebutuhan bahan mentah selama 1 tahun sekitar unit. Harga beli per unit Rp. 200, biaya pengiriman setiap kali pesan Rp biaya persiapan setiap kali pesan Rp Biaya penerimaan barang setiap kali pesan Rp Biaya pemeliharaan per unit per tahun Rp.15. Biaya bunga atas modal per tahun Rp. 15. Biaya sewa gudang per unit per tahun Rp. 20. Safety stock 29

35 ditetapkan sebesar kebutuhan 15 hari. Lead time 5 hari dengan catatan 1 tahun dihitung 300 hari. Hitung: a. EOQ d. Biaya pemesanan total per tahun b. total Cost e. Biaya simpan total per tahun c. Reorder Point atau pemesanan kembali 6. Sebuah perusahaan membutuhkan bahan baku klasifikasi B dalam 1 tahun ada 4500 unit. Biaya tiap kali pesan Rp 400. Harga bahan baku per unit sebesar Rp. 800 dan biaya simpan per unit per tahunnya sebesar 5% dari harga beli bahan baku. Hitunglah: a. EOQ b. Berapa kali melakukan pemesanan dalam 1 periode c. Total biaya pesan d. Total biaya simpan e. Total cost 30

36 ACARA V : ANTRIAN (WAITING LINES) Masalah antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan pelayanan atau fasilitas pelayanan, sehingga pengguna fasilitas yang datang tidak segera dapat pelayanan dan harus menunggu hingga dilayani. Tujuan dasar dari model antrian ini adalah untuk meminimumkan biaya fasilitas pelayanan dan biaya antrian. Contoh: Suatu hipermarket mencoba membuat sistem antrian baru pada tempat pembayaran (kasir). Rata-rata tingkat kedatangan pelanggan 12 org/jam dan setiap pelanggan dapat dilayani dalam 4 menit. Gaji yang diberikan pada kasir adalah Rp 2500/jam. Diketahui biaya menunggu dalam antrian untuk setiap pelanggan adalah Rp 20/menit. Dengan data diatas, perusahaan melakukan ana lisis terhadap 3 pilihan yaitu, 1. Tetap memberlakukan sistem yang ada yaitu satu saluran satu tahap 2. Merekrut karyawan yang lebih terampil dengan gaji Rp.3000/jam. Dengan cara ini setiap pelanggan dapat dilayani 2 menit. 3. Memberlakukan sistem antrian baru dengan 2 tempat pembayaran Hitung biaya total per jam yang harus dikeluarkan untuk setiap alternatif dan pilih alternatif terbaik. Penyelesaian: 1. Jalankan program QM for Windows, pilih Module Waiting Lines 2. Pilih menu File - New, pilih model yang sesuai dengan studi kasus. Untuk contoh diatas alternatif pertama yang dipilih adalah M/M/1, sehingga muncul tampilan seperti Gambar di bawah ini. 31

37 Gambar 5.1. Tampilan awal Antrian Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian Title: Hipermarket. Jika Title tidak diisi, program QM for Windows akan membuat judul sendiri sesuai default (patokan)- nya. Default Title ini dapat dirubah dengan meng-klik modify default title. Judul dapat diubah/edit dengan meng-klik ikon title. Pilih pada bagian Cost Analysis,pada pilihan Use Cost. Sekarang tampilan akan seperti pada Gambar 5.2, lanjutkan dengan meng-klik tombol hingga akan muncul tampilan seperti pada Gambar

38 Gambar 5.2 Tampilan modul Waiting Lines setelah beberapa pilihan diisikan Gambar 5.3 Tampilan untuk mengisikan angka-angka sesuai dengan contoh soal Selesaikan Contoh Soal ini dengan meng-klik tombol pada toolbar atau dari menu File Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard. Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki, klik tombol pada toolbar atau dari menu File Edit. Jangan lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File Save (atau menekan tombol Ctrl+S. Pilihan untuk menyimpan file dengan format Excel (.xls) dan html (.html) juga disediakan. Hasil Perhitungan Ada 5 output (tampilan) yang dihasilkan dari penyelesaian soal, dapat dipilih untuk ditampilkan dari menu Windows yaitu: 1. Waiting Lines Result 2. Table of Probabilities 3. Graphs of Prababilities 33

39 Output-output ini dapat ditampilkan secara bersaman dengan memilih menu Window Tile, atau secara bertumpuk dengan menu Window Cascade. Gambar 5.4 Output waiting lines results Gambar 5.5 Output table of probabilitie 34

40 Gambar 5.6 Output Graph of Probabilit 35

41 ACARA VI : BREAK EVENT POINT Break event point (BEP) adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi atau impas (penghasilan = total biaya). BEP merupakan hal yang sangat penting jika ingin membuat usaha agar di kemudian hari tidak mengalami kerugian. Manfaat BEP: 1. Sebagai alat perencanaan untuk hasilkan laba. 2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan. 3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan. 4. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti. Kompenen yang berperan dalam BEP adalah biaya. Yang dimaksud dengan biaya adalah biaya variabel dan biaya tetap, yang dalam prakteknya memisahkan biaya kedalam biaya variabel atau biaya tetap bukanlah pekerjaan yang mudah. Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit proses produksi. Biaya ini tidak ada jika tidak melakukan produksi. Salah satu kelemahan dari BEP adalah hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual, jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Pada era sekarang ini, perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan daya saingnya dengan menciptakan banyak produk, sehingga sangat sulit menentukan BEP. Cara menghitung BEP Untuk menghitung BEP dapat dilakukan dengan cara menghitung dalam bentuk unit atau hharga tergantung pada kebutuhannya. 36

42 Rumus Analisis Break Even: BEP = Total Fixed Cost / (Harga perunit - Variabel Cost Perunit) Keterangan: Fixed cost: adalah biaya tetap yang nilainya cenderung stabil tanpa dipengaruhi unit yang diproduksi. Variable cost: adalah biaya variabel yang besar kecil nilainya tergantung pada banyak dan sedikit jumlah barang yang diproduksi. Contoh: Misalnya ada perusahaan asesoris yang harga satu buah asesoris adalah Rp ,- dengan biaya variabel sebesar Rp 5.000,- per buah dan biaya tetap sebesar Rp ,- BEP = / ( ) BEP = Sehingga diperlukan memproduksi buah asesoris untuk mendapatkan kondisi seimbang antara biaya dengan keuntungan atau dikatakan profitnya nol. Penyelesaian dengan menggunakan applikasi POM for Windows seperti di bawah ini: 1. Buka POM for Windows 2. Pilih module dari fungsi-fungsi yang tersedia atau juga bisa menggunakan perintah (ALT + M) kemudian pilih breakevent. 3. Setelah memilih breakevent kemudian pilih => NEW dan pilihh => BREAK EVEN ANALSIS dan akan muncul form seperti dibawah ini. Gambar 6.1. Langkah ke-1 BREAK EVEN ANALSIS 37

43 4. Ketikan judul pada title, sebagai contoh BEP-1. Setelah memasukkan judul kemudian akan muncul form seperti dibawah ini. Klik OK. Gambar 6.2. Langkah ke-2 BREAK EVEN ANALSIS 5. Masukkan nilai seperti pada kasus yang akan diselesaikan. Gambar 6.3. Langkah ke-3 BREAK EVEN ANALSIS Gambar 6.4. Langkah ke-4 BREAK EVEN ANALSIS 38

44 6. Kemudian tekan Solve atau juga bisa menggunakan perintah (ALT + S ) 7. Kemudian akan keluar hasil seperti dibawah ini. Gambar 6.5. Langkah ke-5 BREAK EVEN ANALSIS Hasil perhitungan: Nilai break event dari kasus diatas adalah = 2000 asesoris. Gambar 6.6 Output dari penyelesaian CONTOH SOAL BREAK EVEN ANALSIS 39

45 ACARA VII : DECISION ANALISYS Decision Analisys (DA) adalah salah satu metode untuk menyelesaikan masalah mengenai analisa keputusan. Analisa ini dilakukan melalui tabel yang akan ditunjukkan oleh output hasil pengolahan data. Tujuan yang diinginkan adalah untuk memilih keputusan yang lebih optimal berdasarkan alternatif - alternat Menguntungkan Tidak menguntungkan Probabilitas Pabrik Besar Pabrik Kecil Peningkatan Kapasitas Do Nothing 0 0 0if pilihan yang ada. a. Contoh soal PT. Naruto adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi makanan. Perusaah ini akan melakukan ekspansi dengan pilihan beberapa alternatif yang akan dipertimbangkan. Alternatif keputusan antara lain membuat pabrik besar, pabrik kecil, peningkatan kualitas, atau tidak melakukan apapun (do nothing). Dalam keputusan tersebut akan ada hal yang dipengaruhi yaitu sangat menguntungkan, menguntungkan, atau tidak menguntungkan dengan probalitilas untuk masing-masing kemungkinan yaitu 0.2, 0.7,dan 0.1.Data akan dijelaskan lebih lanjut dengan tabel dibawah ini. Tabel 7.1 Data Perusahaan PT. Naruto Sangat Menguntungkan menguntungkan Probabilitas Tidak menguntungkan 0,2 0,7 0,1 Pabrik Besar Pabrik Kecil Peningkatan Kapasitas Do Nothing Pertanyaan : Hitung nilai disetiap alternatif pilihan, kemudian pilih alternatif terbaik dan berapa keuntungan yang akan didapatkan. 40

46 b. Langkah penyelesaian soal : Jalankan program QM for Windows, pilih Module - New, sehingga muncul tampilan seperti Gambar 7.1. Gambar 7.1. Tampilan awal modul Decision Analysis Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian Title: CONTOH SOAL DECISION ANALYSIS. Jika Title tidak diisi, program QM for Windows akan membuat judul sendiri sesuai default (patokan)-nya. Default Title ini dapat dirubah dengan meng-klik modify default title. Judul dapat diubah/edit dengan meng-klik ikon title. Isikan (set) jumlah keputusan dengan 2, dengan cara meng-klik tanda pada kotak Number of Decisions (dalam program QM for Windows, tidak perlu memasukkan keputusan non negatif). Isikan (set) jumlah nature states dengan 2, dengan cara meng-klik tanda pada kotak. Biarkan pada bagian Objective, tetap pada pilihan Profit (Maximize) 41

47 Sekarang tampilan akan seperti pada Gambar 7.2, lanjutkan dengan meng-klik tombol hingga akan muncul tampilan seperti pada Gambar 7.3. Gambar 7.2. Tampilan modul decision Analysis setelah beberapa pilihan diisikan. Gambar 7.3 Tampilan untuk mengisikan angka-angka sesuai dengan contoh soal 42

48 Selesaikan Contoh Soal ini dengan meng-klik tombol pada toolbar atau dari menu File Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard. Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki, klik tombol pada toolbar atau dari menu File Edit. Jangan lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File Save (atau menekan tombol Ctrl+S. Pilihan untuk menyimpan file dengan format Excel (.xls) dan html (.html) juga disediakan. Hasil Perhitungan: Ada 5 output (tampilan) yang dihasilkan dari penyelesaian soal, dapat dipilih untuk ditampilkan dari menu Windows yaitu : 1. Decision Table Result 2. Expected value Multiplications 3. Perfect Information 4. Regret or Opportunity Loss 5. Hurwicz Tabe Output-output ini dapat ditampilkan secara bersaman dengan memilih menu Window Tile, atau secara bertumpuk dengan menu Window Cascade. Gambar 7.4 Output dari penyelesaian CONTOH SOAL DECISION ANAL 43

PENDAHULUAN. Program POM program komputer yang digunakan untuk

PENDAHULUAN. Program POM program komputer yang digunakan untuk PENDAHULUAN Program POM program komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang produksi dan operasi yang bersifat kuantitatif. Tampilan grafis yang menarik dan mudahan pengoperasiannya membantu

Lebih terperinci

PANDUAN MENGGUNAKAN POM for WINDOWS DISUSUN OLEH BAMBANG YUWONO, ST, MT PUTRI NUR ISTIANI ( )

PANDUAN MENGGUNAKAN POM for WINDOWS DISUSUN OLEH BAMBANG YUWONO, ST, MT PUTRI NUR ISTIANI ( ) PANDUAN MENGGUNAKAN POM for WINDOWS DISUSUN OLEH, ST, MT PUTRI NUR ISTIANI (123030113) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA 2007 I. PENDAHULUAN Program POM for

Lebih terperinci

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku : INVENTORY Model ini digunakan untuk memecahkan kasus yang berhubungan dengan persediaan barang untuk proses produksi dan biaya produksi dalam kaitannya dengan permintaan pelanggan terhadap suatu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Tampilan awal program QM for windows

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Tampilan awal program QM for windows BAB I PENDAHULUAN QM adalah kepanjangan dari quantitatif method yang merupakan perangkat lunak dan menyertai buku-buku teks seputar manajemen operasi. QM for windows merupakan gabungan dari program terdahulu

Lebih terperinci

BAB III. POM-QM for Windows

BAB III. POM-QM for Windows BAB III POM-QM for Windows QM adalah kepanjangan dari quantitatif method yang merupakan perangkat lunak dan menyertai buku-buku teks seputar manajemen operasi. QM for windows merupakan gabungan dari program

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH TEKNIK RISET OPERASI

BAHAN KULIAH TEKNIK RISET OPERASI BAHAN KULIAH TEKNIK RISET OPERASI JURUSAN FAKULTAS KOMPUTER UNDA - SAMPIT 28 Materi : SILABUS Matakuliah :Riset Operasional (Operation Research) 1 PENDAHULUAN Perkembangan Riset Operasi Arti Riset Operasi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM OPERATIONAL RESEARCH (OR)

MODUL PRAKTIKUM OPERATIONAL RESEARCH (OR) MODUL PRAKTIKUM OPERATIONAL RESEARCH (OR) JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014 KATA PENGANTAR Alhamdulillah atas segala rahmat dan karunia Allah SWT, perbaikan

Lebih terperinci

POM FOR WINDOWS (PRODUCTION AND OPERATIONS MANAGEMENT) Program ini menyediakan beberapa modul berbeda, yaitu:

POM FOR WINDOWS (PRODUCTION AND OPERATIONS MANAGEMENT) Program ini menyediakan beberapa modul berbeda, yaitu: POM FOR WINDOWS (PRODUCTION AND OPERATIONS MANAGEMENT) A. PENDAHULUAN Program POM adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang produksi dan operasi yang bersifat

Lebih terperinci

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. INTRODUCTION Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal,

Lebih terperinci

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS] MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT011215 / 2 SKS] LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Optimalisasi Distribusi Sistem distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen

Lebih terperinci

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 IT 011215 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Penerapan Riset Operasi Bidang akuntansi dan keuangan Penentuan jumlah kelayakan kredit Alokasi modal investasi, dll Bidang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TRANSPORTASI

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TRANSPORTASI LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TRANSPORTASI NAMA : Yusrinda Nurhajizah NIM : 12023231 KELAS/GEL : FKKb/ 2 TGL PRAKTIKUM : 3 Oktober 2015 DOSEN : Lolita, M.sc,. Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Riset Operasi. Program Linear. Mata Kuliah STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Heri Sismoro, M.Kom.

Riset Operasi. Program Linear. Mata Kuliah STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Heri Sismoro, M.Kom. Mata Kuliah Riset Operasi Mt Materi Program Linear Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ringroad Utara Condong Catur Yogyakarta. Telp. 0274 884201 Fax 0274 884208

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode-metode ilmiah dari teori-teori yang digunakan dalam penyelesaian persoalan untuk menentukan model program linier dalam produksi.. 2.1 Teori

Lebih terperinci

DEFINISI LP FUNGSI-FUNGSI DALAM PL MODEL LINEAR PROGRAMMING. Linear Programming Taufiqurrahman 1

DEFINISI LP FUNGSI-FUNGSI DALAM PL MODEL LINEAR PROGRAMMING. Linear Programming Taufiqurrahman 1 DEFINISI LP PENGANTAR LINEAR PROGRAMMING Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan baik.

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition LINEAR PROGRAMMING Suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara

Lebih terperinci

Panduan Program Aplikasi

Panduan Program Aplikasi Panduan Program Aplikasi QM for Windows versi 2.0 o contoh soal o langkah penyelesaian o intepretasi hasil perhitungan untuk membantu mahasiswa yang mengambil mata kuliah Metode Kuantitatif Manajemen Sains

Lebih terperinci

PROGRAM LINEAR. tersebut. Dua macam fungsi Program Linear: tujuan perumusan masalah

PROGRAM LINEAR. tersebut. Dua macam fungsi Program Linear: tujuan perumusan masalah PROGRAM LINEAR Program linear adalah salah satu model matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang bergantung pada sejumlah

Lebih terperinci

RISET OPERASI. DISUSUN OLEH: tim dosen riset operasi UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

RISET OPERASI. DISUSUN OLEH: tim dosen riset operasi UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA RISET OPERASI DISUSUN OLEH: tim dosen riset operasi UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Daftar Isi 1 Hal. I. RISET OPERASI 2 I.1 Linear Programming 2 I.2 Metode Transportasi 5 I.3 Teori Antrian 8 I.4 Soal-soal

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model RISET OPERASIONAL MINGGU KE- Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik riset operasi

Lebih terperinci

MANAGEMENT SCIENCE ERA. Nurjannah

MANAGEMENT SCIENCE ERA. Nurjannah MANAGEMENT SCIENCE ERA Nurjannah Sasaran Memahami proses optimasi dan pendekatan sistemik terintegrasi dalam menyelesaikan permasalahan. Dibutuhkan ilmu manajemen karena sumber daya yang terbatas. Menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Riset Operasi (Operation Research) Istilah riset operasi pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil di Inggris bernama Bowdsey.

Lebih terperinci

Model Matematis (Program Linear)

Model Matematis (Program Linear) Model Matematis (Program Linear) Pertemuan I Ayundyah Kesumawati, M.Si PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015 Pengembangan Model Matematis Menurut Taha (2002), pengembangan model matematis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan nilai yang optimal dengan biaya tertentu yang dikeluarkannya. Proses penciptaan nilai yang optimal dapat

Lebih terperinci

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq Software Application II (Before Final Test) wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

Lebih terperinci

PROGRAM LINIER METODE GRAFIK

PROGRAM LINIER METODE GRAFIK PROGRAM LINIER METODE GRAFIK Program Linier merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumbersumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila

Lebih terperinci

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi Modul 5 MODEL TRANSPORTASI 5.1 Pengertian Model Transportasi Model transportasi adalah kelompok khusus program linear yang menyelesaikan masalah pengiriman komoditas dari sumber (misalnya pabrik) ke tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Heizer dan Render (2006:4) manajemen operasi (operation management-om) adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai

Lebih terperinci

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB 1 LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN inear programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Menurut Gunawan (2002, p57), optimasi adalah usaha menggunakan sumber daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk

Lebih terperinci

METODE KUANTITATIF Bahan Pelatihan QM For Windows Linear Programming Transportation Assignment Dr. Ir. Nuhfil Hanani Rosihan Asmara, SE. MP.

METODE KUANTITATIF Bahan Pelatihan QM For Windows Linear Programming Transportation Assignment Dr. Ir. Nuhfil Hanani Rosihan Asmara, SE. MP. METODE KUANTITATIF Bahan Pelatihan QM For Windows Linear Programming Transportation Assignment Dr. Ir. Nuhfil Hanani Rosihan Asmara, SE. MP. METODE KUANTITATIF Untuk menyelesaikan masalah-masalah Kuantitatif

Lebih terperinci

LINEAR PROGRAMMING. 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik

LINEAR PROGRAMMING. 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik LINEAR PROGRAMMING 1. Pengertian 2. Model Linear Programming 3. Asumsi Dasar Linear Programming 4. Metode Grafik PENGERTIAN LINEAR PROGRAMMING LP merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan

Lebih terperinci

Manajemen Operasional

Manajemen Operasional Linear Programming (LP) Dosen Febriyanto, SE. MM. www.febriyanto79.wordpress.com Linear Programming Linear programing (LP) adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk membantu manajer dalam

Lebih terperinci

BAB 2. PROGRAM LINEAR

BAB 2. PROGRAM LINEAR BAB 2. PROGRAM LINEAR 2.1. Pengertian Program Linear Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH RISET OPERASIONAL

BAHAN KULIAH RISET OPERASIONAL BAHAN KULIAH RISET OPERASIONAL Disusun oleh: Abdullah Basuki Rahmat, S.Si,M.T JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERISTAS TRUNOJOYO MADURA 2009 Materi : SILABUS Matakuliah :Riset Operasional

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Modul ke: PEMROGRAMAN LINIER Fakultas Program Pasca Sarjana Hamzah Hilal Program Studi Magister Teknik Elektro 13.1 UMUM Banyak keputusan manajemen dan atau riset operasi berkaitan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam analisis pada PT.Tirta Aroma Sari, yang terkait dengan peramalan permintaan, persediaan, dan pengambilan

Lebih terperinci

Matematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.

Matematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM. (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com - Linear Programming Linear programing (LP) adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PROGRAM LINIER DENGAN METODE GRAFIK

PROGRAM LINIER DENGAN METODE GRAFIK PROGRAM LINIER DENGAN METODE GRAFIK Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana hanya terdapat dua variabel keputusan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, langkah

Lebih terperinci

LINDO. Lindo dapat digunakan sampai dengan 150 kendala dan 300 variabel

LINDO. Lindo dapat digunakan sampai dengan 150 kendala dan 300 variabel LINDO Pegertian: Lindo (Linear Interactive Discrete Optimize) adalah paket program siap pakai yang digunakan untuk memecahkan masalah linear, integer dan quadratic programming. Kemampuan: Lindo dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP )

BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP ) A. Tujuan Praktikum BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP ) Meningkatkan kemanpuan dengan mengunakan teknoligi B. Landasan Tori Dalam model LP di kenal 2 macam pungsi yaitu : a. Secara Umum : Program linier merupakan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASI. Oleh : ROBERT MARCO, ST., MT.

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASI. Oleh : ROBERT MARCO, ST., MT. MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASI Oleh : ROBERT MARCO, ST., MT. STMIK AMIKOM Yogyakarta 2010/2011 0 I. LINEAR PROGRAMMING Metode ini digunakan untuk memecahkan masalah yang terkait dengan pengalikasian sumber

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012)

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012) MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIOANAL (ATA 2011/2012) Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2012 1. Hadir H 2. Hendri R Tim Penyusun 3. Yulius Nursyamsi 4. Ridwan Zulpi Agha 5. Wahyu Ageng Laboratorium Manajemen Menengah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB LANDASAN TEORI Efisiensi Menurut Vincent Gaspersz (998, hal 4), efisiensi adalah ukuran yang menunjukan bagaimana baiknya sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output Efisiensi

Lebih terperinci

M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan

M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan Aplikasi Linear Program (LP) dalam Formulasi Ransum M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan Linear Programming Model hubungan linear antara fungsi tujuan (objective function) dan keterbatasan

Lebih terperinci

M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan

M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan Persamaan Matematis LP Minimumkan (minimized) n Aplikasi Linear Program (LP) dalam Formulasi Ransum M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan Z j = Σ c j x j j=1 Faktor pembatas : n Σ a ij

Lebih terperinci

PRAKTIKUM II PEMROGRAMAN LINIER (METODE SIMPLEKS)

PRAKTIKUM II PEMROGRAMAN LINIER (METODE SIMPLEKS) PRAKTIKUM II PEMROGRAMAN LINIER (METODE SIMPLEKS) A. Tujuan Praktikum 1. Memahami bagaimana merumuskan/ memformulasikan permasalahan yang terdapat dalam dunia nyata. 2. Memahami dan dapat memformulasikan

Lebih terperinci

Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment

Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment week 08 W. Rofianto, ST, MSi Model Transportasi Kota 1 2 3 4 Pabrik 1 $ 2 /ton $ 3 /ton $ 1.5 /ton $ 2.5 /ton 900 Pabrik 2 $ 4 /ton $ 3.5

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Sub Terminal Agribisnis (STA) Rancamaya yang berlokasi di Jl. Raya Rancamaya Rt 01/01, Kampung Rancamaya Kidul, Desa Rancamaya,

Lebih terperinci

CCR-314 #2 Pengantar Linear Programming DEFINISI LP

CCR-314 #2 Pengantar Linear Programming DEFINISI LP PENGANTAR LINEAR PROGRAMMING DEFINISI LP Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan baik.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Produksi Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output) yang berupa

Lebih terperinci

TUGAS BESAR RISET OPERASI PROGRAM QM

TUGAS BESAR RISET OPERASI PROGRAM QM TUGAS BESAR RISET OPERASI PROGRAM QM Dosen Pengampu : Ika Atsari Dewi, STP., MP Nama Anggota : Dian Fatmawati (115100300111021) Saundra Rosallina L. (115100300111043) Ita Winda Sari H. (115100300111063)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Produksi dan Operasi Manajeman (management) merupakan proses kerja dengan menggunakan orang dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan (Bateman, Thomas S. : 2014)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Menurut Nash dan Sofer (1996), optimasi adalah sarana untuk mengekspresikan model matematika yang bertujuan memecahkan masalah dengan cara terbaik. Untuk tujuan bisnis,

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan

Lebih terperinci

CCR314 - Riset Operasional Materi #2 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL

CCR314 - Riset Operasional Materi #2 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL Materi #2 CCR314 RISET OPERASIONAL Definisi LP 2 Linear Programming/LP (Program Linear) merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasional (Operation Research) yang paling luas digunakan dan dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi 3.1.1 Analisa Kondisi Perusahaan saat ini CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri parfum. Merek parfum

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT

LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT

Lebih terperinci

Program Linier. Rudi Susanto

Program Linier. Rudi Susanto Program Linier Rudi Susanto 1 Pengunaan Program linier Keputusan manajemen harus segera diambil untuk segera mencapai tujuan profit maksimal Namun hal ini tidak mudah karena faktor pembatas meliputi sumber

Lebih terperinci

PENDEKATAN KUANTITATIF SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF METODE PEMECAHAN MASALAH. Dewi Atika Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

PENDEKATAN KUANTITATIF SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF METODE PEMECAHAN MASALAH. Dewi Atika Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan PENDEKATAN KUANTITATIF SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF METODE PEMECAHAN MASALAH Dewi Atika Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan ABSTRAK Pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Masalah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali muncul di Inggris selama Perang Dunia II. Inggris mula-mula tertarik menggunakan metode kuantitatif dalam

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal (nilai efektif yang dapat dicapai). Optimasi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR PROGRAM LINIER

BAB I PENGANTAR PROGRAM LINIER BAB I PENGANTAR PROGRAM LINIER Pengertian Program linier merupakan kata benda dari pemogramman linier (linear programming), muncul dalam penelitian operasional (operational research) Menurut George B Dantzing

Lebih terperinci

Model Linear Programming:

Model Linear Programming: Model Linear Programming: Pengertian, Contoh masalah dan Perumusan model Metode penyelesaian (grafik dan simpleks) Interpretasi hasil Analisis sensistivitas Model Dualitas Penyelesaian kasus (Aplikasi

Lebih terperinci

Dualitas Dalam Model Linear Programing

Dualitas Dalam Model Linear Programing Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c Dualitas Dalam Model Linear Programing Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi KONSEP

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Dian Wirdasari Abstrak Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) Menurut Sri Mulyono (1999), Program Linier (LP) merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai

Lebih terperinci

Model Transportasi 1

Model Transportasi 1 Model Transportasi 1 Model ini berawal dari tahun 1941 ketika F.L. Hitchkok mengetengahkan studi yang berjudul The Distribution of a Product from Several Sources to Numerous Localities Tahun 1947, T.C.Koopmans

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengumpulan Data

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengumpulan Data BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan selama 1 bulan, terhitung mulai tanggal 28 Mei 2013 sampai 28 Juni 2013, sesuai dengan izin yang diberikan oleh Kepala Cabang PT. Mega

Lebih terperinci

Bentuk Standar dari Linear Programming pada umumnya adalah sebagai berikut: Sumber daya 1 2. n yang ada

Bentuk Standar dari Linear Programming pada umumnya adalah sebagai berikut: Sumber daya 1 2. n yang ada Permasalahan dalam linear programming pada umumnya adalah sebagai berikut: Terdapat dua atau lebih produk yang dibentuk dari campuran dua atau lebih bahan. Terdapat mesin atau fasilitas lain yang digunakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KAPASITAS

PERENCANAAN KAPASITAS PERENCANAAN KAPASITAS kapasitas Setelah memutuskan produk atau jasa apa yang akan ditawarkan dan bagaimana itu akan dibuat, pihak manajemen harus merencanakan sistem kapasitas. Kapasitas adalah maksimum

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada PENDAHULUAN Riset Operasional (Operation Research) kadang-kadang juga disebut sebagai management science atau System An/ysis. Riset Operasional adalah suatu teknik pengambilan keputusan untuk memecahkan

Lebih terperinci

Manajemen Sains. Model Transportasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011

Manajemen Sains. Model Transportasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Manajemen Sains Model Transportasi Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Pengertian Model transportasi adalah kelompok khusus program linear yang menyelesaikan masalah pengiriman

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Buku Bacaan Sementara : Diktat Gunadarma penulis Media Anugrah Ayu Riset Operasi penulis a.l. Pangestu Subagyo, T.

PENDAHULUAN. Buku Bacaan Sementara : Diktat Gunadarma penulis Media Anugrah Ayu Riset Operasi penulis a.l. Pangestu Subagyo, T. PENDAHULUAN Catatan : Bahan kuliah ini diperuntukan bagi Mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Riset Operasional. (Mohon materi dicek dengan bukunya, untuk menghindari salah pemahaman atau pengertian,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: TIPE, MANFAAT DAN BIAYA Jenis Persediaan: a. Persediaan bahan mentah. Bahan mentah adalah bahan yang akan digunakan untuk memproduksi barang dagangan. b. Persediaan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi globalisasi dunia saat ini mendorong persaingan diantara para pelaku bisnis yang semakin ketat. Di Indonesia sebagai negara berkembang, pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap perusahaan manufaktur mempunyai bahan baku, baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Ketergantungan perusahaan terhadap bahan baku sangat besar sehingga

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis : IV Pertemuan Ke : 12 Pokok Bahasan : Perencanaan Persediaan Dosen :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel dalam persamaan tersebut adalah satu (Ayres, 2004).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel dalam persamaan tersebut adalah satu (Ayres, 2004). 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Persamaan linier adalah suatu persamaan dengan pangkat tertinggi dari variabel dalam persamaan tersebut adalah satu (Ayres, 2004). Suatu

Lebih terperinci

Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming dengan

Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming dengan I. Pendahuluan A. Latar Belakang (Min. 1 lembar) B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang ada pada modul 1 ini adalah : Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan

Manajemen Persediaan Manajemen Persediaan 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 A B C 20 40 60 80 100 100 80 60 40 20 Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Persediaan Pengertian

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 1

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 1 MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 1 Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Sonny Yulian 2. Dani Darmawan 3. Anisa Prawidia Laboratorium Manajemen Menengah Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Metode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49

Metode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS Presented by Group 5 E49 0 SOAL-JAWAB PEMODELAN TRANSPORTASI DENGAN STUDI KASUS DISTRIBUSI KOMODITI GANDUM, BARLEY DAN OAT DI NEGARA EROPA MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Linear Programming

Sejarah Perkembangan Linear Programming Linear programming merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasikan sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Masalah tersebut timbul apabila seseorang diharuskan

Lebih terperinci

Metode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan

Metode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan Metode Simpleks (Simplex Method) Kuliah 03 TI2231 Penelitian Operasional I 1 Materi Bahasan 1 Rumusan Pemrograman linier dalam bentuk baku 2 Pemecahan sistem persamaan linier 3 Prinsip-prinsip metode simpleks

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif kuantitatif. Obyek penelitian ini adalah UKM yang bergerak di sektor kuliner yaitu kafe

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 65 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Kebutuhan Komponen Dalam pembuatan cat, diperlukan beberapa komponen yang menyusun terbentuknya cat tersebut menjadi produk jadi. Data

Lebih terperinci

Model Transportasi /ZA 1

Model Transportasi /ZA 1 Model Transportasi 1 Model Transportasi: Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang tertentu dari sejumlah sumber (sources)

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN BAB 6. KONDISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Pendahuluan 2. Kondisi Pengambilan Keputusan dalam Kepastian 3. Kondisi Pengambilan Keputusan dalam Ketidakpastian 4. Kondisi Pengambilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen Produksi dan Operasi terdiri dari kata manajemen, produksi dan operasi. Terdapat beberapa pengertian untuk kata manajemen

Lebih terperinci

perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan mempunyai peranan yang penting dalam perekonomian dalam suatu negara. Sedangkan perusahaan mempunyai kegiatan yang beragam, mulai perencanaan, proses

Lebih terperinci

MATA KULIAH PEMODELAN & SIMULASI

MATA KULIAH PEMODELAN & SIMULASI MATA KULIAH PEMODELAN & SIMULASI MODEL INVENTORY Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Pertemuan Ke- 9 Riani L. L JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan Inventory merupakan pengumpulan

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY

LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY I. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat literatur dan melakukan studi kepustakaan untuk mengkaji dan menelaah berbagai buku, jurnal, karyai lmiah, laporan dan berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL LINEAR PROGRAMMING

ANALISIS MODEL LINEAR PROGRAMMING VII ANALISIS MODEL LINEAR PROGRAMMING 7.1. Penentuan Model Linear Programming Produksi Tempe Dampak kenaikan harga kedelai pada pengrajin tempe skala kecil, menengah, dan besar dianalisis dengan menggunakan

Lebih terperinci