MODUL PRAKTIKUM OPERATIONAL RESEARCH (OR)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PRAKTIKUM OPERATIONAL RESEARCH (OR)"

Transkripsi

1 MODUL PRAKTIKUM OPERATIONAL RESEARCH (OR) JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah atas segala rahmat dan karunia Allah SWT, perbaikan modul petunjuk praktikum mata kuliah Operational Research (OR) sebagai tambahan materi muatan lokal jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian- Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang dalam rangka meningkatkan mutu lulusan pertanian yang mempunyai nilai lebih (soft skill). Modul Praktikum Manajemen Operasi ini secara umum berisi panduan penggunaan software, uraian singkat teori/konsep-konsep dan soal-soal latihan yang disesuaikan dengan materi perkuliahan yang telah disampaikan di kelas. Sofware yang digunakan untuk kegiatan praktikum ini adalah POM for Windows version 4.5 Tujuan penulisan modul praktikum ini bukan hanya membekali mahasiswa tentang pengetahuan-pengetahuan praktis dibidang operational research saja, akan tetapi juga membekali mahasiswa dengan pengetahuan dasar tentang manajemen operasi. Dalam kegiatan praktikum ini, materi yang dibahas difokuskan pada beberapa hal sebagai berikut, yaitu: Pengambilan Keputusan (Decision Analysis), Linier Programing, Model Antrian (Waiting Lines), Metode Transportasi, peramalan (forecasting), dan persediaan (inventory). Pemilihan sebagian materi yang dibahas dalam kegiatan praktikum ini, diharapkan dapat merepresentasikan hal-hal yang terkait dengan fungsi manajemen secara umum: planning, organizing, actuating, controlling. Untuk tujuan pemahaman lebih jauh atas berbagai materi lainnya, mahasiswa dapat mempelajari sendiri dengan bantuan menu Help alam software POM for Windows ini, dan buku-buku penunjang lainnya. Kritik dan saran kiranya kami harapkan dari pembaca untuk perbaikan dan penyempurnaan modul praktikum Operational Research ini dimasa mendatang. Malang, Oktober 2014 Penyususn Ir. Dyah Erni Widyastuti, MM, Endang Ratnasari, Yulistiani. 2

3 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...4 BAB II DECISION ANALISYS...7 BAB III WAITING LINES BAB IV LINEAR PROGRAMMING BAB V TRANSPORTATION METHOD BAB VI FORECASTING (PERAMALAN) BAB VII INVENTORY / PERSEDIAAN DAFTAR PUSTAKA

4 BAB I PENDAHULUAN QM adalah kepanjangan dari quantitatif method yang merupakan perangkat lunak dan menyertai buku-buku teks seputar manajemen operasi. QM for windows merupakan gabungan dari program terdahulu DS dan POM for windoes, jadi jika dibandingkan dengan program POM for windows modul-modul yang tersedia pada QM for windows lebih banyak. Namun ada modul-modul yang hanya tersedia pada program POM for windows, atau hanya tersedia di program DS for windows dan tidak tersedia di QM for windows. Berikut ini adalah contoh tampilan awal pada saat QM for windows dijalankan. Gambar 1.1 Tampilan awal program QM for windows 4

5 Gambar 1.2 Pilihan modul yang tersedia pada program QM for Windows Gambar 1.3 Menubar saat sebelum dipilih modul tertentu Gambar 1.4 Menubar saat setelah dipilih modul tertentu Gambar 1.5 Toolbar saat sebelum dipilih modul tertentu Gambar 1.6 Toolbar saat setelah dipilih modul tertentu 5

6 6

7 BAB II DECISION ANALISYS Decision Analisys (DA) adalah salah satu metode untuk menyelesaikan masalah mengenai analisa keputusan. Analisa ini dilakukan melalui tabel yang akan ditunjukkan oleh output hasil pengolahan data. Tujuan yang diinginkan adalah untuk memilih keputusan yang lebih optimal berdasarkan alternatif - alternatif pilihan yang ada. 2.1 Contoh soal PT. Naruto adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi makanan. Perusaah ini akan melakukan ekspansi dengan pilihan beberapa alternatif yang akan dipertimbangkan. Alternatif keputusan antara lain membuat pabrik besar, pabrik kecil, peningkatan kualitas, atau tidak melakukan apapun (do nothing). Dalam keputusan tersebut akan ada hal yang dipengaruhi yaitu sangat menguntungkan, menguntungkan, atau tidak menguntungkan dengan probalitilas untuk masing-masing kemungkinan yaitu 0.2, 0.7,dan 0.1.Data akan dijelaskan lebih lanjut dengan tabel dibawah ini. Tabel 2.1 Data Perusahaan PT. Naruto Sangat menguntungkan Menguntungkan Tidak menguntungkan Probabilitas Pabrik Besar Pabrik Kecil Peningkatan Kapasitas Do Nothing Pertanyaan : Hitung nilai disetiap alternatif pilihan, kemudian pilih alternatif terbaik dan berapa keuntungan yang akan didapatkan. 2.2 Langkah penyelesaian soal Jalankan program QM for Windows, pilih Module Decision Analysis Pilih menu File - New, sehingga muncul tampilan seperti Gambar 2.1 7

8 Gambar 2.1 Tampilan awal modul Decision Analysis Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian Title: CONTOH SOAL DECISION ANALYSIS. Jika Title tidak diisi, program QM for Windows akan membuat judul sendiri sesuai default (patokan)-nya. Default Title ini dapat dirubah dengan meng-klik modify default title. Judul dapat diubah/edit dengan meng-klik ikon title. Isikan (set) jumlah keputusan dengan 2, dengan cara meng-klik tanda pada kotak Number of Decisions (dalam program QM for Windows, tidak perlu memasukkan keputusan non negatif) Isikan (set) jumlah nature states dengan 2, dengan cara meng-klik tanda pada kotak Biarkan pada bagian Objective, tetap pada pilihan Profit (Maximize) Sekarang tampilan akan seperti pada Gambar 2.2, lanjutkan dengan meng-klik tombol hingga akan muncul tampilan seperti pada Gambar 2.3 8

9 Gambar 2.2 Tampilan modul decision Analysis setelah beberapa pilihan diisikan Gambar 2.3 Tampilan untuk mengisikan angka-angka sesuai dengan contoh soal 9

10 Selesaikan Contoh Soal ini dengan meng-klik tombol pada toolbar atau dari menu File Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard. Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki, klik tombol pada toolbar atau dari menu File Edit Jangan lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File Save (atau menekan tombol Ctrl+S. Pilihan untuk menyimpan file dengan format Excel (.xls) dan html (.html) juga disediakan. 2.3 Hasil Perhitungan Ada 5 output (tampilan) yang dihasilkan dari penyelesaian soal, dapat dipilih untuk ditampilkan dari menu Windows yaitu 1.Decision Table Result 2. Expected value Multiplications 3. Perfect Information 4. Regret or Opportunity Loss 5. Hurwicz Tabe Output-output ini dapat ditampilkan secara bersaman dengan memilih menu Window Tile, atau secara bertumpuk dengan menu Window Cascade. 10

11 Gambar 2.4 Output dari penyelesaian CONTOH SOAL DECISION ANALYSIS 11

12 BAB III WAITING LINES Waiting Lines adalah salah satu modul yang digunakan untuk menyelesaikan masalh antrian. Masalah antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan pelayanan atau fasilitas pelayanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak segera dapat pelayanan dan harus menunggu hingga dilayani. Tujuan dasar dari model antrian adalah untuk meminimumkan biaya fasilitas pelayanan dan biaya antrian. 3.1 Contoh Soal Toko Maju Jaya mencoba membuat sistem antrian baru pada tempat pembayaran. Rata-rata tingkat kedatangan pelanggan 12 org/jam dan setiap pelanggan dapat dilayani dalam 4 menit. Gaji yang diberikan pada kasir adalah Rp 2500/jam. Diketahui biaya menunggu dalam antrian untuk setiap pelanggan adalah Rp.20/menit. Dengan data diatas, perusahaan melakukan analisis terhadap 3 pilihan yaitu, 1. Tetap memberlakukan sistem yang ada yaitu satu saluran satu tahap 2. Merekrut karyawan yang lebih terampil dengan gaji Rp.3000/jam. Dengan cara ini setiap pelanggan dapat dilayani 2 menit. 3. Memberlakukan sistem antrian baru dengan 2 tempat pembayaran Pertanyaan : Hitung biaya total per jam yang harus dikeluarkan untuk setiap alternatif dan pilih alternatif terbaik. 3.2 Langkah penyelesaian soal Jalankan program QM for Windows, pilih Module Waiting Lines Pilih menu File - New, pilih model yang sesuai dengan studi kasus, sebagai contoh untuk alternatif pertama memilih M/M/1, sehingga muncul tampilan seperti Gambar

13 Gambar 3.1 Tampilan awal modul Waiting Lines Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian Title: toko 1. Jika Title tidak diisi, program QM for Windows akan membuat judul sendiri sesuai default (patokan)- nya. Default Title ini dapat dirubah dengan meng-klik modify default title. Judul dapat diubah/edit dengan meng-klik ikon title. Pilih pada bagian Cost Analysis,pada pilihan Use Cost Sekarang tampilan akan seperti pada Gambar 3.2, lanjutkan dengan meng-klik tombol hingga akan muncul tampilan seperti pada Gambar

14 Gambar 3.2 Tampilan modul Waiting Lines setelah beberapa pilihan diisikan Gambar 3.3 Tampilan untuk mengisikan angka-angka sesuai dengan contoh soal Selesaikan Contoh Soal ini dengan meng-klik tombol pada toolbar atau dari menu File Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard. Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki, klik tombol pada toolbar atau dari menu File Edit Jangan lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File Save (atau menekan tombol Ctrl+S. Pilihan untuk menyimpan file dengan format Excel (.xls) dan html (.html) juga disediakan. 3.3 Hasil Perhitungan Ada 5 output (tampilan) yang dihasilkan dari penyelesaian soal, dapat dipilih untuk ditampilkan dari menu Windows yaitu 1.Waiting Lines Result 2. Table of Probabilities 3. Graphs of Probabilities Output-output ini dapat ditampilkan secara bersaman dengan memilih menu Window Tile, atau secara bertumpuk dengan menu Window Cascade. 14

15 Gambar 3.4 Output waiting lines results Gambar 3.5 Output table of probabilities 15

16 Gambar 3.6 Output Graph of Probabilities 16

17 BAB IV LINEAR PROGRAMMING Linear Programming (LP) adalah salah satu metode untuk menyelesaikan masalah optimasi. Masalah optimalisasi produksi menjadi salah satu masalah yang paling populer diselesaikan dengan LP. Tujuan yang ingin dicapai biasanya memaksimumkan keuntungan dan meminimasi biaya produksi. 4.1 Contoh soal Perusahaan mebel RAPI, membuat meja dan kursi dari kayu. Setiap meja membutuhkan pekerjaan tukang kayu rata-rata selama 4 jam dan pengecatan rata-rata 2 jam; setiap kursi membutuhkan pekerjaan tukang kayu rata-rata 3 jam dan pengecatan rata-rata 1 jam. Dalam satu minggu tersedia 240 jam kerja untuk tukang kayu dan 100 jam kerja untuk pengecatan. Jika dijual, setiap meja menghasilkan keuntungan rata-rata $7 dan setiap kursi $5. Ringkasan data mengenai meja dan kursi ada pada Tabel 2.1. Tabel 4.1 Data perusahaan RAPI Pekerjaan Jam yang dibutuhkan Jam kerja tersedia Meja Kursi per minggu kerja Tukang kayu Pegecatan Profit per unit $7 $5 Pertanyaan: Berapa seharusnya produksi meja dan kursi dalam satu minggu kerja agar profit total perusahaan RAPI maksimal? 2.2 Langkah-Langkah Penyelesaian Soal Jalankan program QM for Windows, pilih Module Linear Programming Pilih menu File - New, sehingga muncul tampilan seperti Gambar

18 Gambar 4.1 Tampilan awal modul Linier Programming Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian Title: CONTOH SOAL LP. Jika Title tidak diisi, program QM for Windows akan membuat judul sendiri sesuai default (patokan)-nya. Default Title ini dapat dirubah dengan meng-klik modify default title. Judul dapat diubah/edit dengan meng-klik ikon title. Isikan (set) jumlah kendala dengan 2, dengan cara meng-klik tanda pada kotak Number of Constraints (dalam program QM for Windows, tidak perlu memasukkan kendala non negatif) Isikan (set) jumlah variabel dengan 2, dengan cara meng-klik tanda pada kotak Number of Variables Pilih pada bagian Row names, kemudian isi dengan nama jam kerja Pilih pada bagian Column names, 18

19 Biarkan pada bagian Objective, tetap pada pilihan Maximize Sekarang tampilan akan seperti pada Gambar 4.2, lanjutkan dengan meng-klik tombol hingga akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.3 Gambar 4.2 Tampilan modul Linear Programming setelah beberapa pilihan diisikan Gambar 4.3 Tampilan untuk mengisikan angka-angka sesuai dengan contoh soal 19

20 Isikan angka-angka pada kotak-kotak yang bersesuaian antara jam kerja dan variabel (X1 = meja; X2 = kursi), yaitu Selesaikan Contoh Soal ini dengan meng-klik tombol pada toolbar atau dari menu File Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki, klik tombol edit pada toolbar atau dari menu File Edit Jangan lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File Save (atau menekan tombol Ctrl+S. Pilihan untuk menyimpan file dengan format Excel (.xls) dan html (.html) juga disediakan. 4.3 Hasil Perhitungan Ada 5 output (tampilan) yang dihasilkan dari penyelesaian soal, dapat dipilih untuk ditampilkan dari menu Windows yaitu 1. Linear Programming Results 2. Ranging 3. Solution list 4. Iterations 5. Graph Output-output ini dapat ditampilkan secara bersaman dengan memilih menu Window Tile, atau secara bertumpuk dengan menu Window Cascade. 20

21 21

22 Gambar 4.4 Output dari penyelesaian CONTOH SOAL LINEAR PROGRAMMING Tampilan Linear Programming Results menunjukkan hasil perhitungan. Solution X1 = 30; X2=40; RHS=410, menunjukkan jumlah produksi optimal Meja=30 unit, kursi=40 unit dan keuntungan yang diperoleh dari jumlah produksi itu adalah $410. Tampilan Iterations, menunjukkan langkah-langkah dalam metode Simplex, untuk menyelesaikan persoalan LP. Tampilan Iterations ini hanya muncul jika persoalan yang dipecahkan tidak rumit. Tampilan Ranging khususnya pada kolom Lower Bond dan Upper Bond menunjukkanbatas maksimal (minimum dan maksimum) pada koefisien variabel dan pada nilai kendala, dimana pada rentang nilai antara Lower Bond dan Upper Bond, penambahan atau pengurangan nilai solusi yang optimal adalah sebanding (linear) dengan penambahan atau pengurangan koefisien variabel atau nilai kendala (dibahas/dijelaskan dalam Analisis Sensitivitas) Tampilan Graph, menunjukkan secara grafik, hasil perhitungan LP. Tampilan ini hanya akan muncul jika yang diselesaikan persoalan 2 dimensi (bisa digambarkan dengan grafik dengan sumbu x dan y) 22

23 BAB V TRANSPORTATION METHOD Transportation Method (metode/model transportasi) digunakan untuk mencari biaya transportasi total minimal. Perbedaan biaya transportasi per satuan dari masing-masing lokasi sumber ke lokasi tujuan, perbedaan jumlah maksimal barang yang dapat diangkut dari setiap sumber serta perbedaan jumlah kebutuhan barang di tiap-tiap tujuan, menjadi variabel yang menentukan biaya total minimum. Ada beberapa teknik dalam metode transportasi, namun yang populer adalah teknik stepping stone dengan kaidah kiri atas kanan bawah (Nortwest Corner Method), artinya iterasi (perhitungan) dilakukan secara bertahap dengan dimulai dari kiri atas ke kanan bawah. Teknik lainnya adalah Vogel s Approximation Method dan Minimum Cost Method. 5.1 Contoh Soal Ada tiga pabrik mebel A, B dan C masing masing memiliki kapasitas produksi maksimal dalam satu periode waktu tertentu 100, 300, dan 300 unit mebel. Ada tiga gudang D, E, dan F yang masing masing dapat menampung maksimal 300, 200 dan 200 unit mebel. Rata-rata biaya angkut per unit mebel dari masing-masing pabrik ke masing-masing gudang disajikan dalam Tabel 4.1 berikut ini Tabel 5.1 Rata-rata biaya angkut setiap unit mebel dari masing-masing pabrik ke tiap-tiap gudang yang berbeda Gudang D Gudang E Gudang F Pabrik A $5 $4 $3 Pabrik B $8 $4 $3 Pabrik C $9 $7 $3 Pertanyaan: Berapa unit mebel harus diangkut dari masing-masing pabrik ke tiap-tiap gudang sehingga biaya transportasi total minimum? 23

24 5.2 Langkah-Langkah Penyelesaian Soal Jalankan program QM for Windows, pilih Module Transportation Pilih menu File - New, sehingga muncul tampilan seperti Gambar 5.1 Gambar 5.1 Tampilan awal modul Transportation Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian Title: CONTOH SOAL TRANSPORTASI. Jika Title tidak diisi, program QM for Windows akan membuat judul sendiri sesuai default (patokan)- nya. Default Title ini dapat dirubah dengan mengklik. Judul dapat diubah/edit dengan meng-klik ikon Isikan (set) jumlah sumber dengan 3, dengan cara meng-klik tanda pada kotak Number of Sources Isikan (set) jumlah tujuan dengan 3, dengan cara meng-klik tanda pada kotak Number of Destinations Pilih pada bagian Row names, kemudian isi dengan nama Pabrik Pilih pada bagian Column names, kemudian isi dengan nama Gudang 24

25 Biarkan pada bagian Objective, tetap pada pilihan Minimize Sekarang tampilan akan seperti pada Gambar 5.2, lanjutkan dengan meng-klik tombol hingga akan muncul tampilan seperti pada Gambar 5.3 Gambar 5.2 Tampilan pada modul Transportation setelah beberapa pilihan diisikan Gambar 4.3 Tampilan untuk mengisikan angka-angka sesuai dengan contoh soal (perhatikan bahwa Pabrik A, B, C menjadi 1,2,3, juga Gudang D,E,F, menjadi 1,2,3) 25

26 Isikan angka-angka yang sesuai pada kotak-kotak yang bersesuaian antara Pabrik dan Gudang, yaitu Selesaikan Contoh Soal ini dengan meng-klik tombol pada toolbar atau darimenu File Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard. Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki, klik tombol pada toolbar atau dari menu File Edit Jangan lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File Save (atau menekan tombol Ctrl+S. Pilihan untuk menyimpan file dengan format Excel (.xls) dan html (.html) juga disediakan. 5.3 Hasil Perhitungan Ada 6 output (tampilan) yang dihasilkan dari penyelesaian soal, dapat dipilih untuk ditampilkan dari menu Windows yaitu 1. Transportation Shipments 2. Marginal Costs 3. Final Solution Table 4. Iterations 5. Shipments with costs 6. Shipping list Output-output ini dapat ditampilkan secara bersaman dengan memilih menu Window Tile, atau secara bertumpuk dengan menu Window Cascade. 26

27 Gambar 5.4 Output dari penyelesaian CONTOH SOAL TRANSPORTASI Tampilan Transportation Shipments menunjukkan hasil perhitungan, yaitu jumlah mebel yang diangkut dari masing-masing Pabrik ke tiap-tiap Gudang, dengan biaya angkut total minimum 27

28 Tampilan Marginal Costs menunjukkan tambahan biaya per unit muatan pada sel-sel yang bersesuaian, seandainya muatan dialihkan ke sel-sel tersebut. Tampilan Final Solution Table adalah gabungan dari Transportation Shipments dan Marginal Costs. Tampilan Iterations menunjukkan langkan-langkah perhitungan yang dilakukan oleh program QS for Windows Tampilan Shipments with costs menunjukkan jumlah muatan dan jumlah biaya angkut dari masing-masing Pabrik ke tiap-tiap Gudang Tampilan Shipping List menunjukkan daftar jumlah muatan, biaya per unit dan biaya total dari masing-masing Pabrik ke tiap-tiap Gudang Contoh Soal 2 Mengacu pada Contoh Soal di bagian 4.2, namun dengan sedikit perubahan yaitu kapasitas maksimum pabrik A yang semula 100 sekarang diganti menjadi 200. Data yang lainya tetap Langkah Penyelesaian Soal 2 Bisa dimulai seperti pada bagian 4.2, namun juga bisa dengan cara yang lebih cepat yaitu menggunakan file CONTOH SOAL TRANSPORTASI yang sudah ada, kemudian klik tombol pada toolbar atau dari menu File Edit Ganti angka pada kotak yang bersesuaian antara Pabrik 1 dan SUPPLY menjadi 200, yaitu Selesaikan Contoh Soal ini dengan meng-klik tombol pada toolbar atau dari menu File Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard. Jangan lupa simpan (save) file kerja ini dengan menu File Save As Pilihan untuk menyimpan file dengan format Excel (.xls) dan html (.html) juga disediakan Hasil Perhitungan Soal 2 28

29 Hasil perhitungannya menjadi: Perhatikan bahwa sekarang muncul kolom Dummy dengan angka 100 pada sel yang bersesuaian dengan Pabrik 3. Ini berarti terdapat kelebihan kapasitas di Pabrik 3 (C) sebesar 100 unit. 29

30 BAB VI FORECASTING (PERAMALAN) 6.1 Pengertian Forecasting merupakan salah satu fungsi perencanaan dan pengendalian produksi. Fungsi ini akan membuat ramalan kebutuhan (demand) dari produk yang harus dibuat yang dinyatakan dalam kuantitas (jumlah) produk sebagai fungsi dari waktu. Peramalan dilakukan dalam jangka panjang (long term), jangka menengah (medium term), dan jangka pendek (short time). Estimasi yang berkaitan dengan pertanyaan (1) what will be demanded?, (2) how many?, dan (3) when it should be supplied? Monitoring peramalan sangat diperlukan dengan jalan melakukan perbandingan antara kebutuhan yang diramalkan dengan yang senyatanya. Untuk itu bisa segera dilakukan tindak koreksi terhadap kebutuhan yang diramalkan. Peramalan memerlukan pengambilan data historis dan memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model matematis. Peramalan biasanya dikelompokkan oleh horizon waktu masa depan yang mendasarinya, dengan kategori sebagai berikut: Peramalan jangka pendek (< 3 bulan) Peramalan jangka menengah (3 bulan - 3 tahun) Peramalan jangka panjang (> 3 tahun) Metode permalan secara umum dibagi dua: Kualitatif; metode Delphi, judgment para ahli/opini eksekutif, survey pasar konsumen, dsb. Kuantitatif; moving average (rata-rata bergerak), exponential smoothing (penghalusan eksponensial), trend projection (proyeksi trend), linear regression (regresi linier). ( Render & Heizer, 45-90, 2001). Dalam kegiatan praktikum ini, persoalan-persoalan peramalan akan diselesaikan dengan metode kuantitatif, menggunakan software POM for Windows, yang pengopersiannya sebagai berikut. Contoh Forecasting Linear Regression Toko SEGAR adalah took kelontong yang menjual air mineral botol 600 ml. Data penjualan air mineral botol dalam 6 bulan pertama tahun 2009 adalah sebagai berikut. Bulan Penjualan Januari 215 Februari 222 Maret

31 April 228 Mei 210 Juni 240 Berdasarkan data diatas, tentukanlah: a. Ramalan penjualan penjualan pada tahun 2009 dengan metode regresi linier? b. MAD (Mean Absolute Deviation) dan MSE (Mean Squared Error)? 6.2 Pengoperasian data dengan QM For Window 1. Aktifkan program QM for Windows. Klik menu Module, pilih Forecasting 2. Klik menu File, pilih New dan Time Series Analysis. 31

32 3. Isi kolom Title dengan Toko SEGAR dan kolom Number of Past Periods dengan 6, Klik OK. 4. Isi kolom sesuai dengan data pada soal. Pada menu Method pilih Linier Regression/Least Square. Isi kolom x value for forecast dengan angka 7. Isi Time (x) secara berurutan dari angka 1 sampai 6. 32

33 5. Klik Solve untuk mendapatkan hasil perhitungan. 33

34 6. Klik menu Window dan pilih title untuk melihat perhitungan semua. Forecasting result : menampilkan hasil akhir forecasting dengan ukuran dan nilai tertentu, missal untuk demand periode berikutnya, atau koefisien korelasi, dan lain sebagainya. Details and Error Analysis :menampilkan total rata-rata, nilai forecast, beta, macam eror (bias, MAD, dan MSE) Graph : menampilkan grafik hasil forecasting sesuai metode yang dipilih. 34

35 BAB VII INVENTORY / PERSEDIAAN 7.1 Pengertian Persediaan (inventory) memiliki arti penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu asset yang nilainya besar, secara umumhampir mencakup 40% dari total modal yang diinvestasikan. Persediaan memiliki beberapa fungsi yang dapat menambah fleksibilitas dari operasi perusahaan, yaitu untuk: Memberikan stok barang agar dapat mengantisipasi permintaan yang akan timbul dari konsumen Menyesuaikan produksi dengan distribusi Menurunkan biaya produk, yaitu dari discount atas pembelian jumlah besar Melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga Menghindari kekurangan stok karena berbagai hal, misal cuaca, kesalahan pengiriman, dsb. Menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan baik Terdapat 4 jenis persediaan; persediaan bahan mentah, persediaan barang dalam proses (Work-in-process-WIP), persediaan MRO (perlengkapan pemeliharaan/perbaikan/operasi), dan persediaan barang jadi. Model Persediaan berkaitan erat dengan jenis permintaan, yaitu permintaan dependen dan independen, sehingga metode yang digunakan juga berbeda. Model persediaan untuk permintaan independen antara lain: Economic Order Quantity(EOQ), Production Order Quantity (POQ), Quantity Discount, dsb. Model persediaan untuk permintaan dependen; Material Requirement Planning (MRP). Dalam POM for Windows, model persediaan untuk permintaan independent termasuk ke dalam modul inventory, sedangkan MRP dipisahkan dalam modul tersendiri. A. Pengoperasian Software Langkah-langkah penyelesian/solusi untuk Persediaan (inventory) adalah sebagai berikut: 1. Klik Module 2. Klik Inventory 35

36 3. Klik New 36

37 4. Pilih salah satu antara; Economic Order Quantity (EOQ), Production Order Quantity (POQ), Quantity Discount, dst. 5. Misalnya dipilih Economic Order Quantity (EOQ), maka kemudian, 6. Isi identitas data dengan mengarahkan mouse ke dalam format creating a new data sheet, untuk beberapa model, misal EOQ, data yang harus diisi cukup hanya Tittle (judul masalah) saja. 7. Klik no reorder point (tanpa point penyediaan persediaan kembali) atau compute reorder point (point saat persedian dilakukan kembali) 8. Klik OK 9. Lengkapi identitas tabel masalah. 37

38 10. Masukkan nilai untuk baris demand rate (tingkat permintaan), Ordering Cost (biaya pemesanan), Holding Cost (biaya simpan), dst. 11. Klik Solve untuk mengetahui solusi/penyelesaian masalah. 12. Klik Window untuk mengetahui semua jenis solusi. Solusi yang diberikan oleh POM WIN untuk pilihan Economic Order Quantity (EOQ) meliputi: Inventory result: menampilkan hasil akhir inventory dengan nilai tertentu untuk berbagai parameter, misalnya Optimal Order Quantity, Total Cost, dsb. Cost Curve: menampilkan kurva inventory, yang menggambarkan Quantity dan Cost (Ordering Cost, Holding Cost, dan Total Cost). Sedangkan untuk beberapa model lainnya, solusi yang ditampilkan melalui window, termasuk Detail, dengan informasi yang lebih spesifik, namun ada juga yang hanya menampilkan Inventory result nya saja. 38

39 Contoh soal menggunakan metode EOQ : Sebuah perusahaan eksportir buah manggis CV. Mastin Good memiliki stok 3 ton buah manggis. Permintaan per tahun Kg buah manggis dengan demand constant. Biaya pemesanan kembali $100 per pemesanan dan biaya penyimpanan persediaan diperkirakan $1 per unit. Serta diasumsikan jumlah hari kerja dalam satu tahun adalah 250 hari. Pertanyaan : a. Berapakah kuantitas pesanan yang harus dipenuhi perusahaan untuk meminimalkan biaya yang berhubungan dengan persediaan? b. Pada titik berapa pesanan harus disiapkan? c. Berapakah rata-rata persediaan yang akan terjadi (dalam satuan buah)? d. Berapakah total pesanan dan biaya penyimpanan yang terjadi? 7.2 Langkah-langkah dalam POM : 1. Jalankan program POM, Module Inventory New Economic Order Quantity (EOQ) compute reorder point 2. Pada bagian title, ketikan judul sesuai dengan soal 3. Klik OK 39

40 4. Isikan data sesuai dengan soal 5. Klik Solve 6. Muncul Output Inventory Result dan Cost Curve 40

41 a. Output Inventory result b. Output Cost Curve Simpulan : a. Kuantitas pesanan yang harus disediakan perusahaan untuk meminimalkan biaya yang berhubungan dengan persediaan adalah buah manggis 41

42 b. 0 buah (waktu pesanan bersifat segera, sehingga untuk menurunkan persediaan menjadi nol sebelum dilakukan pesanan kembali. c. Rata-rata persediaan yang akan terjadi (dalam satuan buah) = buah d. Total pesanan dan biaya penyimpanan yang terjadi $

43 DAFTAR PUSTAKA Anonimous. (2014, 10 24). Manajemen Operasi. Retrieved from Google: Sarjon, H. (2010). Aplikasi Riset Operasi. Jakarta: Salemba Empat. 43

BAB III. POM-QM for Windows

BAB III. POM-QM for Windows BAB III POM-QM for Windows QM adalah kepanjangan dari quantitatif method yang merupakan perangkat lunak dan menyertai buku-buku teks seputar manajemen operasi. QM for windows merupakan gabungan dari program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Tampilan awal program QM for windows

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Tampilan awal program QM for windows BAB I PENDAHULUAN QM adalah kepanjangan dari quantitatif method yang merupakan perangkat lunak dan menyertai buku-buku teks seputar manajemen operasi. QM for windows merupakan gabungan dari program terdahulu

Lebih terperinci

Panduan Program Aplikasi

Panduan Program Aplikasi Panduan Program Aplikasi QM for Windows versi 2.0 o contoh soal o langkah penyelesaian o intepretasi hasil perhitungan untuk membantu mahasiswa yang mengambil mata kuliah Metode Kuantitatif Manajemen Sains

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi 3.1.1 Analisa Kondisi Perusahaan saat ini CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri parfum. Merek parfum

Lebih terperinci

PANDUAN MENGGUNAKAN POM for WINDOWS DISUSUN OLEH BAMBANG YUWONO, ST, MT PUTRI NUR ISTIANI ( )

PANDUAN MENGGUNAKAN POM for WINDOWS DISUSUN OLEH BAMBANG YUWONO, ST, MT PUTRI NUR ISTIANI ( ) PANDUAN MENGGUNAKAN POM for WINDOWS DISUSUN OLEH, ST, MT PUTRI NUR ISTIANI (123030113) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN VETERAN YOGYAKARTA 2007 I. PENDAHULUAN Program POM for

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Program POM program komputer yang digunakan untuk

PENDAHULUAN. Program POM program komputer yang digunakan untuk PENDAHULUAN Program POM program komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam bidang produksi dan operasi yang bersifat kuantitatif. Tampilan grafis yang menarik dan mudahan pengoperasiannya membantu

Lebih terperinci

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq Software Application II (Before Final Test) wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa kata to manage yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Yang dimaksud dengan optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal (nilai efektif yang dapat dicapai). Optimasi

Lebih terperinci

RISET OPERASI. DISUSUN OLEH: tim dosen riset operasi UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

RISET OPERASI. DISUSUN OLEH: tim dosen riset operasi UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA RISET OPERASI DISUSUN OLEH: tim dosen riset operasi UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Daftar Isi 1 Hal. I. RISET OPERASI 2 I.1 Linear Programming 2 I.2 Metode Transportasi 5 I.3 Teori Antrian 8 I.4 Soal-soal

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DISUSUN OLEH: TIM MANAJEMEN OPERASI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENGANTAR ini secara umum berisi panduan penggunaan software, uraian singkat teori/konsep-konsep dan soal-soal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam analisis pada PT.Tirta Aroma Sari, yang terkait dengan peramalan permintaan, persediaan, dan pengambilan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASI. Daerah feasible A 4. Oleh: Dr. Ir. Endang Yektiningsih, MP. Dr. Ir. Indra Tjahaja Amir, MP.

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASI. Daerah feasible A 4. Oleh: Dr. Ir. Endang Yektiningsih, MP. Dr. Ir. Indra Tjahaja Amir, MP. MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASI 6s-16 Linear Programming X2 2X1 = 8 6X1 + 5X2 = 30 6 D 5 C 3X2 = 15 Daerah feasible B A 4 0 5 X1 Oleh: Dr. Ir. Endang Yektiningsih, MP. Dr. Ir. Indra Tjahaja Amir, MP. PROGRAM

Lebih terperinci

TUGAS BESAR RISET OPERASI PROGRAM QM

TUGAS BESAR RISET OPERASI PROGRAM QM TUGAS BESAR RISET OPERASI PROGRAM QM Dosen Pengampu : Ika Atsari Dewi, STP., MP Nama Anggota : Dian Fatmawati (115100300111021) Saundra Rosallina L. (115100300111043) Ita Winda Sari H. (115100300111063)

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan konsumen pada PT. Aneka Indofoil terkait dengan jumlah persediaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan seluruh proses dalam perencanaan serta pelaksanaan suatu penelitian. Dan menurut Murti Sumarmi dan Salamah Wahyuni (2005, p47),

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TRANSPORTASI

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TRANSPORTASI LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TRANSPORTASI NAMA : Yusrinda Nurhajizah NIM : 12023231 KELAS/GEL : FKKb/ 2 TGL PRAKTIKUM : 3 Oktober 2015 DOSEN : Lolita, M.sc,. Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Selama ini, manajer PT. Focus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2009:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT. Sebastian Citra Indonesia terkait dengan jumlah penjualan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2011 sampai Mei 2011 di PT. Pindo Deli Pulp and Paper di bagian Paper machine 12. Lokasi Industri

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku : INVENTORY Model ini digunakan untuk memecahkan kasus yang berhubungan dengan persediaan barang untuk proses produksi dan biaya produksi dalam kaitannya dengan permintaan pelanggan terhadap suatu produk

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM MANAJEMEN OPERASI (MBOP201)

MODUL PRAKTIKUM MANAJEMEN OPERASI (MBOP201) MODUL PRAKTIKUM MANAJEMEN OPERASI (MBOP201) Disusun oleh: Gama HNNR PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIMIK ESQ DEKLARASI HAK CIPTA DAN LISENSI Hak cipta 2015 oleh Gama HNNR, ST, MSc. Program Studi Manajemen, Sekolah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Mahadevan (2010 : 3) manajemen operasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi organisasi, apakah mereka berada di industri manufaktur

Lebih terperinci

METODE KUANTITATIF Bahan Pelatihan QM For Windows Linear Programming Transportation Assignment Dr. Ir. Nuhfil Hanani Rosihan Asmara, SE. MP.

METODE KUANTITATIF Bahan Pelatihan QM For Windows Linear Programming Transportation Assignment Dr. Ir. Nuhfil Hanani Rosihan Asmara, SE. MP. METODE KUANTITATIF Bahan Pelatihan QM For Windows Linear Programming Transportation Assignment Dr. Ir. Nuhfil Hanani Rosihan Asmara, SE. MP. METODE KUANTITATIF Untuk menyelesaikan masalah-masalah Kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kebutuhan produksi pada PT Dinamika Indonusa Prima terkait dengan jumlah permintaan akan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna. 47 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna. Penelitian ini merupakan penelitian terapan (applied research). Penelitian terapan adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PRODUK OBAT, VITAMIN, DAN VAKSIN PADA PT. ROMINDO PRIMAVETCOM Jonathan Nandana Pratama Binus University, Jakarta, Indonesia, jonathan_nandanapratama@yahoo.com

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Langkah-langkah Pengerjaan QM ABC Analysis Langkah 1, klik menu Module Inventory. Lampiran 1.1 Langkah 1 Perhitungan ABC Analysis

LAMPIRAN 1. Langkah-langkah Pengerjaan QM ABC Analysis Langkah 1, klik menu Module Inventory. Lampiran 1.1 Langkah 1 Perhitungan ABC Analysis L-1 LAMPIRAN 1 Langkah-langkah Pengerjaan QM ABC Analysis Langkah 1, klik menu Module Inventory Lampiran 1.1 Langkah 1 Perhitungan ABC Analysis Langkah 2, klik menu File New ABC Analysis Lampiran 1.2 Langkah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional Heizer dan Render (2009:4) mengatakan bahwa manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian yang akan dilakukan di dalam penelitian ini yaitu dengan metode deskriptif eksploratif. Penelitian deskriptif eksploratif adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *) Jonathan Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA

PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Strategi Bisnis, Jurnal Management Strategic, Aug 2015 PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FORECASTING DAN EOQ PADA PT. COSMO MAKMUR INDONESIA Ardiz Sebastian ardiz.sebastian@gmail.com Mulyono,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi Seluruh Data Tetap Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen SEKILAS MENGENAI PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Teori Dunia industri biasanya tak lepas dari suatu peramalan, hal ini disebabkan bahwa peramalan dapat memprediksi kejadian di masa yang akan datang untuk mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING)

PERAMALAN (FORECASTING) #3 - Peramalan (Forecasting) #1 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Operasional Menurut Heizer dan Render (2009:4) mengatakan bahwa manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan

Lebih terperinci

BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP )

BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP ) A. Tujuan Praktikum BAB II LINIER PROGRAMMING ( LP ) Meningkatkan kemanpuan dengan mengunakan teknoligi B. Landasan Tori Dalam model LP di kenal 2 macam pungsi yaitu : a. Secara Umum : Program linier merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Heene dan Desmidt (2010:8), menyatakan bahwa manajemen adalah serangkaian aktivitas manusia yang berkesinambungan dalam mencapai suatu tujuan yang telat ditetapkannya.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELIAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. JAYA TAMA

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELIAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. JAYA TAMA RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELIAN DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. JAYA TAMA Muhammad Royyan Asrillah 1) S1/Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya

Lebih terperinci

M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan

M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan Persamaan Matematis LP Minimumkan (minimized) n Aplikasi Linear Program (LP) dalam Formulasi Ransum M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan Z j = Σ c j x j j=1 Faktor pembatas : n Σ a ij

Lebih terperinci

M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan

M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan Aplikasi Linear Program (LP) dalam Formulasi Ransum M.K. Teknik Formulasi Ransum dan Sistem Informasi Pakan Linear Programming Model hubungan linear antara fungsi tujuan (objective function) dan keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Industri Kertas Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kertas yang besar. Sampai tahun 2011 terdapat 84 pabrik pulp dan kertas. Pabrik-pabrik tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk penganalisaan tugas akhir ini adalah data jumlah hasil produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 Tabel 3.1 Data Produksi

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ABSTRAK Vendy Santoso Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE TRANSPORTASI UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA DISTRIBUSI PADA PT. DELI AGUNG PATRIA PERKASA

ANALISIS PENERAPAN METODE TRANSPORTASI UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA DISTRIBUSI PADA PT. DELI AGUNG PATRIA PERKASA ANALISIS PENERAPAN METODE TRANSPORTASI UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA DISTRIBUSI PADA PT. DELI AGUNG PATRIA PERKASA Fernandez, Kevin Tanner dan Harry Indra Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No 9,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Dalam kegiatan produksi perusahaan tentunya harus dikelola dan dikoordinasikan dengan baik. Menurut Robbins dan Coutler (2012:36) manajemen mengacu pada proses

Lebih terperinci

Model Transportasi /ZA 1

Model Transportasi /ZA 1 Model Transportasi 1 Model Transportasi: Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang tertentu dari sejumlah sumber (sources)

Lebih terperinci

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP

Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP Matakuliah : Ekonomi Produksi Peternakan Tahun : 2014 Oleh. Suhardi, S.Pt.,MP 1 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menunjukkan jenis Peramalan Menggunakan Metode Peramalan Kuantitatif

Lebih terperinci

Enter the Problem (Masukkan Permasalahan)

Enter the Problem (Masukkan Permasalahan) FORECASTING PENGANTAR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN FORECASTING Program ini mempraktekkan time series forecasting dan linear regresi. Metode time series meliputi simple average, moving average, dengan atau

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PERMINTAAN PADA CV. ANDELA JAYA

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PERMINTAAN PADA CV. ANDELA JAYA ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN TERHADAP PERMINTAAN PADA CV. ANDELA JAYA Delinda Nathalie 1401117122 Universitas Bina Nusantara, Jakarta Abstrak CV. Andela Jaya adalah perusahaan distributor

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan

Lebih terperinci

Model Transportasi 1

Model Transportasi 1 Model Transportasi 1 Model ini berawal dari tahun 1941 ketika F.L. Hitchkok mengetengahkan studi yang berjudul The Distribution of a Product from Several Sources to Numerous Localities Tahun 1947, T.C.Koopmans

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Modul ke: PEMROGRAMAN LINIER Fakultas Program Pasca Sarjana Hamzah Hilal Program Studi Magister Teknik Elektro 13.1 UMUM Banyak keputusan manajemen dan atau riset operasi berkaitan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGEMBILAN KEPUTUSAN

MANAJEMEN PENGEMBILAN KEPUTUSAN Julian Adam Ridjal PS Agribinis Universitas Jember www.adamjulian.net Penjelasan singkat tentang linear programming dapat dilihat di : www.adamjulian.net 1. Penyelesaian LP dengan metode Grafik Contoh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2001), peramalan merupakan sebuah seni dan sains dalam memprediksi masa yang akan datang. Peramalan melibatkan dara historis dan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 49 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Standar Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimalkan supply chain management pada Honda Tebet (PT. Setianita Megah Motor) dari proses bisnis perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif kuantitatif. Obyek penelitian ini adalah UKM yang bergerak di sektor kuliner yaitu kafe

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen menurut Robbins dan Coulter (2012:36), mengatakan bahwa manajemen melibatkan aktifitas-aktifitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen BAB V PEMBAHASAN 5.1 Permintaan Konsumen Permintaan konsumen selama 12 periode (bulan) terakhir terhadap produk sandal kelom di Sagitria Collection adalah 6654 pasang dengan perincian 379 pasang pada periode

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan suatu kerangka yang mengungkapkan suatu teori-teori yang sesuai dengan pokok permasalahan penelitian yang dibahas.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemikiran pemecahan masalah dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flow Diagram Kerangka Pikir Pemecahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Dyck dan Neubert (2009) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut pendapat Assauri (2004,p.12) : Manajemen adalah kegiatan atau usaha

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut pendapat Assauri (2004,p.12) : Manajemen adalah kegiatan atau usaha BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut pendapat Assauri (2004,p.12) : Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005, p4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Operasional

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Operasional BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasional Serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. (Heizer dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

PENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA

PENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA PENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA PENGENALAN WINQSB Software QSB (Quantity System for business) atau umumnya juga dikenal dengan nama WINQSB (QSB yang berjalan pada sistem operasi Windows) merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi setiap saat dibidang usaha, baik dagang ataupun industri.

Lebih terperinci

EMA302 Manajemen Operasional

EMA302 Manajemen Operasional 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information that is available now. (Peramalan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 65 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Kebutuhan Komponen Dalam pembuatan cat, diperlukan beberapa komponen yang menyusun terbentuknya cat tersebut menjadi produk jadi. Data

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. WIJAYA TUNGGAL ABADI

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. WIJAYA TUNGGAL ABADI ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. WIJAYA TUNGGAL ABADI Widianto 1501178803 ABSTRAK PT Wijaya Tunggal Abadi adalah sebuah perusahaan distributor berbagai macam suku cadang motor

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan pada CV. Armindo Inti Perkasa adalah sebagai berikut : 1. Dari metode peramalan yang terdiri dari Moving Average, Weighted

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang atau bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

Manajemen Persediaan (Inventory Management) Manajemen Persediaan (Inventory Management) 1 A. PERSEDIAAN (INVENTORY) Persediaan adalah bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu misalnya untuk proses produksi atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI INVENTORY MANAGEMENT MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI Manajemen Persediaan Manajemen persediaan merupakan suatu cara untuk mengelola dan mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat sehingga

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu melakukan perencanaan untuk memastikan kelancaran operasi rantai pasok 1. Peramalan dalam organisasi 2. Pola permintaan 3. Metode peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Pengertian manajemen menurut Robbins dan Coulter (2010;23) adalah pengkoordinasikan dan pengawasan dari aktivitas pekerjaan orang lain sehingga pekerjaan mereka

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #7

Pembahasan Materi #7 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Pengertian Moving Average Alasan Tujuan Jenis Validitas Taksonomi Metode Kualitatif Metode Kuantitatif Time Series Metode Peramalan Permintaan Weighted Woving

Lebih terperinci

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK Robby Hidayat, Moses L.Singih, Mahasiswa MMT ITS Manajemen Industri Email : Robbie_First@Yahoo.Com ABSTRAK PT. Siantar Top Tbk adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA Christianto¹ dan Harry Indra² Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan-Jakarta Barat, 021-5345830

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Optimalisasi Distribusi Sistem distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Menurut Gunawan (2002, p57), optimasi adalah usaha menggunakan sumber daya yang ada seefisien mungkin, dengan biaya yang sekecil-kecilnya untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING Kusumawati, Aulia Jurusan Teknik Industri Universitas Serang Raya Jl Jalan Raya Serang, Cilegon KM. 5 Taman

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi semakin sulit untuk diperkirakan. Sebenarnya perusahaan sudah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Daft (2006:216) mendefinisikan manajemen operasi sebagai bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang.artinya kegiatan operasi hanya berfokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Manajemen inventory merupakan suatu faktor yang penting dalam upaya untuk mencukupi ketersediaan stok suatu barang pada distribusi dan

Lebih terperinci

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan BAB I Persyaratan Produk I.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan performance perusahaan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia. Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia. Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012 L1 LAMPIRAN Lampiran 1 Data Pendukung dari PT. Sebastian Citra Indonesia Data Penjualan Roti O Outlet Stasuin Kota Jakarta Tahun 2012 Bulan Penjualan Mei 1.826 Juni 6.089 Juli 5.268 Agustus 5.083 September

Lebih terperinci