Latar Belakang. Manfaat. a. Bagi Stakeholders/ Pengguna. - Meningkatnya peran serta dan kepedulian masyarakat terhadap ibu hamil dan ibu nifas;

Transkripsi

1 1/8 UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI MELALUI PEMBENTUKAN KADER PEDULI IBU HAMIL SERTA NIFAS BERBASIS MASYARAKAT (DERU BUMI SERASI) DI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV Angkatan CI Tahun : 2017 Ruang lingkup inovasi : Kecamatan Cluster inovasi : Pemberdayaan Masyarakat Desa Inovator : Dewi Fibriana Herawati, S.STP, M.Si. Jabatan : Kasi. Kesejahteraan Rakyat pada Kec. Tuntang Kab. Semarang Instansi : Pemerintah Kabupaten Semarang Latar Belakang Menurunkan angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir sebagai salah satu indikator kunci di dalam target pencapaian pembangunan berkelanjutan, merupakan upaya yang sangat berat dan hingga kini masih belum memenuhi harapan. Penyebab langsung kematian ibu adalah kurang-lebih 90% disebabkan oleh seputar persalinan, dan kematian tersebut terjadi karena komplikasi, sedangkan sebab tidak langsungnya antara lain dilatar belakangi oleh sosial ekonomi, pendidikan, kedudukan dan peranan wanita, sosial budaya, dan transformasi yang dapat digambarkan dengan istilah tiga terlambat yaitu terlambat mengambil keputusan, terlambat sampai di tempat pelayanan dan terlambat mendapatkan pertolongan serta empat terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, terlalu rapat jarak kelahiran). AKI berkolerasi dengan angka kematian bayi (AKB). Angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir di wilayah Kecamatan Tuntang termasuk yang tertinggi di Kabupaten Semarang. Sedangkan tenaga kesehatan yang menjadi tumpuan, jumlahnya masih sangat terbatas. Oleh karena itu, diperlukan peran masyarakat dalam melaksanakan pendampingan terutama pada masa kehamilan dan dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan. Mendasari kondisi ini, maka Project Leader membuat inovasi UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI MELALUI PEMBENTUKAN KADER PEDULI IBU HAMIL SERTA NIFAS BERBASIS MASYARAKAT (DERU BUMI SERASI) DI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG. Manfaat a. Bagi Stakeholders/ Pengguna - Meningkatnya peran serta dan kepedulian masyarakat terhadap ibu hamil dan ibu nifas;

2 2/8 - Merupakan salah satu upaya dalam rangka pencapaian target pembangunan manusia berkelanjutan; - Informasi terkait kesehatan ibu hamil, nifas serta penanganan bayi baru lahir dapat lebih cepat tersebar melalui jejaring kader. b. Bagi Peningkatan kualitas Pelayanan Publik: - Mendukung program Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang terutama yang tertuang dalam visi misi Bupati Semarang dimana pada pondasi pokoknya adalah bidang kesehatan; - Menjadi salah satu upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di wilayah Kabupaten Semarang pada umumnya dan Kecamatan Tuntang pada khususnya. c. Bagi Peningkatan Kinerja Organisasi - Kecamatan Tuntang tidak lagi menjadi sorotan Pemerintah Daerah akibat tingginya temuan angka kematian ibu dan bayi; - Meningkatnya citra Kecamatan Tuntang dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi; - Menjadi Pilot Project bagi model pendampingan ibu hamil dan nifas di wilayah Kabupaten Semarang. Milestone Pentahapan/Milestone No. TAHAPAN OUTPUT WAKTU A JANGKA PENDEK (2 BULAN)

3 3/8 Koordinasi internal dan membentuk tim efektif 1. a. Melaksanakan rapat koordinasi dengan stakeholder internal b. Penyusunan draft SK Tim dan uraian tugas tim Tersusunnya SK Tim Efektif dan time schedule yang jelas Minggu III Juli 2017 c. Pengesahan SK tim efektif d. Penyusunan time schedule Penyusunan pedoman proses penjaringan kader 2. a. Persiapan administrasi, sarana dan prasarana b. Pelaksanaan rapat dan pembuatan pedoman penjaringan kader Tersusunnya Pedoman penjaringan kader jelas Minggu III Juli 2017

4 4/8 Penjaringan calon DERU BUMI SERASI di 16 desa (2 orang per desa) 3. a. Pembuatan dan pendistribusian surat pemberitahuan ke desa b. Penunjukan dari kepala desa melalui surat tugas penjaringan calon DERU BUMI SERASI di 16 desa (2 orang per desa) Minggu IV Juli 2017 c. Pengumpulan data calon kader ke kecamatan Pembuatan SK DERU BUMI SERASI 4. a. Inventarisasi calon kader yang memenuhi syarat a. Perumusan tugas tanggung jawab Tersedianya SK DERU BUMI SERASI Minggu I Agustus 2017 b. Penyusunan draft SK c. Pengesahan SK No. TAHAPAN OUTPUT WAKTU

5 5/8 Persiapan dan pelaksanaan pembekalan DERU BUMI SERASI pembekalan DERU BUMI SERASI 5. a. Persiapan administrasi dan sarpas Kesiapan tempat, undangan, daftar hadir, narasumber, dan modul pembekalan Minggu I-II Agustus 2017 b. Pelaksanaan pembekalan DERU BUMI SERASI pembekalan dengan baik sesuai time schedule, hasil kegiatan dan dokumentasi kegiatan

6 6/8 Pelaksanaan pendampingan oleh DERU BUMI SERASI kepada ibu hamil dan ibu nifas (sampel 3 desa) pendampingan oleh DERU BUMI SERASI a. Pendataan ibu hamil dan ibu nifas a. Tersedianya data bumil dan bufas 6. b. Pembuatan materi pendampingan c. Pelaksanaan pendampingan yang diintegrasikan dengan kelas ibu hamil di masing-masing desa b. Tersedianya materi pendampingan c. pendampingan yang terintegrasi kelas bumil Minggu II s.d IV Agustus 2017 d. Pelaksanaan observasi lapangan atas kondisi ibu hamil dan nifas yang memerlukan perhatian lebih d. observasi lapangan e. Pelaporan hasil pendampingan b. Tersusunnya laporan 7. Monitoring dan pelaporan a. Pelaksanaan evaluasi monitoring dan laporan Minggu I September 2017 b. Pembuatan laporan No. TAHAPAN OUTPUT WAKTU

7 7/8 B. JANGKA MENENGAH (6 BULAN) 1. Menjalin kerjasama antara DERU BUMI SERASI dengan Puskesmas, bidan desa, kader pendamping Resti serta organisasi perempuan - Terjalinnya kerjasama yang sinergis antara Puskesmas, Minggu III Oktober 2017 bidan desa, kader pendamping Resti dengan DERU BUMI SERASI dan LSM 2. Pendampingan ibu hamil dan ibu nifas di 13 desa Minggu I November Maret 2018 pendampingan ibu hamil dan ibu nifas C. JANGKA PANJANG 1. Penjaringan lebih banyak DERU BUMI SERASI (minimal 3 orang per desa) Meningkatnya peran serta dan kepedulian masyarakat terhadap upaya menurunkan AKI/AKB Minggu I April 2018

8 Powered by TCPDF ( 8/8 2. Pendampingan ibu hamil dan ibu nifas yang memerlukan perhatian lebih secara periodik angka kematian ibu dan bayi mengalami penurunan Minggu I Mei 2018 Dicetak pada: 22/04/ :42:23