1/11 Transparansi dan sinergitas pengelolaan Desa Desa (DD) d Kecamatan Bawang Kabupaten Batang

Transkripsi

1 1/11 Transparansi dan sinergitas pengelolaan Desa Desa (DD) d Kecamatan Bawang Kabupaten Batang Nama Diklat : Diklatpim Tingkat III Angkatan XXXII Tahun : 2017 Ruang lingkup inovasi : Kecamatan Cluster inovasi : Keuangan, Anggaran & Pendapatan Inovator : Khofidhin, S.IP Jabatan : Sekretaris Camat pada Kecamatan Bawang Kabupaten Batang Instansi : Pemerintah Kabupaten Batang Latar Belakang LATAR BELAKANG Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintahannya menganut asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Prinsip penyelenggaraan asas desentralisasi adalah otonomi seluas luasnya, dalam arti daerah diberi kewenangan mengatur dan mengurus semua urusan pemerintahan, diluar urusan yang menjadi urusan pemerintah pusat. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberikan pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat, yang bertujuan peningkatan kesejahteraan rakyat. Kebijakan otonomi daerah melalui Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008, tentang Pemerintahan Daerah dan Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memberikan ruang yang luas bagi pemerintah daerah dan masyarakat di daerah untuk lebih diberdayakan sekaligus diberi tanggung jawab yang lebih besar dalam mempercepat laju pembangunan daerah termasuk di dalamnya pembangunan masyarakat desa. Desa sebagai pemerintahan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat menjadi fokus utama dalam pembangunan pemerintah, hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah Indonesia ada di perdesaan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa menyatakan penatausahaan keuangan pemerintah desa terpisah dari keuangan pemerintah kabupaten. Pemisahan dalam penatausahaan keuangan desa tersebut bukan hanya pada keinginan untuk melimpahkan kewenangan dan pembiayaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, tetapi yang lebih penting adalah keinginan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya keuangan dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Sehubungan dengan telah dilimpahkannya pengelolaan keuangan desa secara mandiri oleh desa yang selanjutnya disebut dengan Dana

2 2/11 Desa (DD). Dalam pasal 1 angka 11 peraturan pemerintah nomor 72 tahun 2005 tentang desa disebutkan bahwa Dana Desa adalah dana yang di alokasikan oleh pemerintah kabupaten/kota untuk desa yang bersumber dari APBN tahun berjalan Dana Desa sebagian besar digunakan untuk pembangunan fisik / sarpras serta untuk pemberdayaan masyarakat di Pedesaan. Yg nantinya desa akan terus berkembang menjadi desa yang mandiri, maju, dan kuat untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Desa memiliki wewenang untuk mengatur sendiri wilah/kawasanya sesuai kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakatnya agar tercapai kesejahteraan dan pemerataan kemampuan ekonomi. Kemajuan pembangunan juga tidak kalah pentingnya, pembangunan ini juga memerlukan perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggung jawaban. Pembangunan desa harus mencerminkan sikap gotong-royong dan kebersamaan sebagai wujud pengamalan sila-sila dalam pancasila demi mewujudkan masyarakat desa yang adil dan sejahtera. Pelaksanaan pembangunan desa harus sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam proses perencanaan dan masyarakat berhak untuk mengetahui dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan pembangunan desa. Pengelolaan DD harus dilaksanakan secara terbuka melalui musyawarah desa dalam bentuk perencanaan baik yang berupa Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa (RPJMDes) kemudian di jabarkan dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) kemudian ditindaklanjuti dengan membuat Rencana Anggaran dan Belanja Desa (RAPBDes). Ketentuan tersebut menunjukkan komitmen dari pengambil keputusan bahwa pengelolaan DD harus mematuhi kaidah good governance yang harus dilaksanakan oleh para pelaku dan masyarakat desa. Pengelolaan Dana Desayang telah diberikan oleh pemerintah agar sesuai dengan tujuan. Agar DD bisa dilaksnakan sesuai dengan harapan Pemerintah maka perlu adanya penerapan fungsi fungsi manajemen pada setiap proses pengelolaan. Kecamatan Bawangmerupakan salah satu dari 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Batang, Kecamatan Bawang terletak di sebelah timur-tenggara dari Kabupaten Batang. Jarak Kecamatan Bawang dari pusat pemerintahan Kabupaten Batang adalah 46 kilometer melalui Bawang Limpung -Banyuputih- Batang. Kecamatan Bawang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Batang dengan luas wilayah ± 7.384,506 Ha yang terdiri dari 20 desa. Jumlah penduduk menurut data BPS akhir tahun 2015 adalah jiwa, dengan perincian jumlah berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki jiwa dan perempuan jiwa. Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani untuk lainnya sebagai pedagang, pengusaha dan buruh industri dll. Manfaat Manfaat Wilayah Kecamatan Bawang terdiri dari 20 ( dua puluh ) Desa sebagai mana dalam tabel dibawah ini : Manfaat dari pelaksanaan proyek perubahan ini antara lain. a. Bagi Peningkatan Kinerja Organisasi dalam mendukung reformasi birokrasi 1. Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan Dana Desa

3 3/11 2. Terwujudnya akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan Desa b. Bagi Peningkatan kualitas pelayanan public 1. Meningkatnya pembinaan pengelolaan Dana Desa(DD) terhadap aparatur Pemerintah desa 2. Terwujudnya pemanfaatan Dana Desayang tepat sasaran Milestone PENTAHAPAN(MILESTONE) No Tahapan dan Kegiatan Output Tahapan WAKTU 1 JangkaPendek 1. Pembentukan Tim Kerja a. Rapat pembentukan tim kerja b. Penyusunan SK Tim Kerja c. Pendistribusian SK Tim Kerja Terlaksananya pembentukan tim kerja Minggu III Juni 2017

4 4/11 2. Koordinasi dengan Stakeholder terkait a. Koordinasi dengan stakeholder internal b. Koordinasi dengan stakeholder eksternal Terlaksananya koordinasi dengan stakeholder terkait Minggu I Juli Pengumpulan data terkait Dana Desa a. Mengumpulkan data terkait DD b. Validasi data DD Tersedianya data terkait Dana Desa MInggu II Juli Pembentukan FGD pengelolaan Dana Desa a. Rapat pembahasan pembentukan FGD pengelolaan DD b. Penyusunan hasil pembentukan FGD pengelolaan DD Terbentuknya FGD pengelolaan Dana Desa MInggu III Juli 2017

5 5/11 5. Pembuatan panduan pengelolaan DD tingkat Kecamatan a. Membuat alur dan prosedur pengelolaan DD tinkat kecamatan. b. Pembuatan SOP pengelolaan DD tingkat Kecamatan tersedianya panduan pengelolaan DD tingkat Kecamatan MInggu IV Juli Pelaksanaan Pendampingan pengelolaan Dana Desa a. Rapat pembahasan pelaksanaan Pendampingan b. Pelaksanaan Pendampingan Terlaksananya Pendampingan pengelolaan Dana Desa MInggu I Agustus 2017 c. Evaluasi Pendampingan

6 6/11 7. Pelaksanaan Pendampingan pengelolaan Dana Desa a. Rapat pembahasan pelaksanaan pendampingan b. Penyusunan hasil pembentukan FGD pengelolaan DD Terlaksananya pendampingan pengelolaan Dana Desa Minggu II Agustus Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan a. Rapat monitoring dan evaluasi b. Penyusunan hasil kegiatan Terlaksananya monev kegiatan Minggu III Agustus Jangka Menengah 1. Membuat klinik konsultasi pengelolaan Dana DesaKecamatan Bawang 2. Membuat website konsultasi pengelolaan Dana DesaKecamatan Bawang Tersedianya klinik konsultasi pengelolaan Dana DesaKecamatan Bawang Tersedianya web konsultasi pengelolaan Dana DesaKecamatan Bawang September 2017 s/d Desember 2018 September 2017 s/d Desember

7 7/11 Jangka Panjang

8 8/11

9 9/11

10 10/11

11 Powered by TCPDF ( 11/11 1. Membuat sistem pengawasan dan pengelolaan DD Tersedianya sistem pengawasan dan pengelolaan DD Tahun Monitoring dan evaluasi Tersusunnya Monev Tahun 2019 Dicetak pada: 01/05/ :36:47