BAB III PEMBAHASAN. penggunaan metode benefit prorate constant dollar dengan suku bunga model
|
|
- Agus Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai estimasi parameter model Vasicek, penggunaan metode benefit prorate constant dollar dengan suku bunga model Vasicek, kemudian diterapkan dalam perhitungan aktuaria untuk nilai iuran normal dan kewajiban aktuaria. A. Model Vasicek Model Vasicek pertama kali diperkenalkan oleh Oldrich Vasicek pada tahun 1977 (Vasicek, 1977). Model Vasicek merupakan model suku bunga stokastik equilibrium satu faktor. Tingkat suku bunga model Vasicek disebut suku bunga sesaat. Model Vasicek dapat menggambarkan bunga yang fluktuatif, selain dapat memodelkan fluktuasi tingkat bunga, model Vasicek juga dapat memprediksi tingkat bunga di masa yang akan datang dengan melihat pergerakan tingkat bunga sebelumnya. Model Vasicek mengikuti proses Ornstein-Uhlenbeck. Proses Ornstein-Unlenbeck. Proses Ornstein-Unlenbeck merupakan proses stokastik yang digunakan untuk memodelkan data finansial yang bersifat mean reversion (bersifat kembali ke nilai rataan). Proses Ornstein-Unlenbeck juga disebut dengan proses Wiener (gerak Brown). Model Vasicek mempunyai bentuk sebagai berikut: ( ) 47
2 dengan: : kecepatan tingkat bunga menuju titik keseimbangan : titik keseimbangan dari tingkat bunga : tingkat bunga vasicek : volatilitas tingkat bunga : gerak Brown/ proses Wiener Model Vasicek menunjukkan adanya mean reversion yaitu kecenderungan nilai berada disekitar rata-rata titik keseimbangan, atau dapat dikatakan nilai menuju pada nilai tertentu. Jika tingkat bunga berada di atas rata-rata titik keseimbangan, maka faktor drift(nilai ekspektasi) akan bernilai negatif, sehingga tingkat bunga akan ditekan samapai nilai rata-rata. Sebaliknya jika maka faktor drift akan bernilai negatif, sehingga tingkat bunga juga harus ditekan samapai, karena faktor drift yang bernilai positif dapat menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi sehingga suku bunga memiliki kecenderungan untuk kembali pada nilai. Untuk menghitung ekspektasi model Vasicek dimisalkan. Menggunakan persamaan diferensial diperoleh turunan dari Substitusi ke persamaan diperoleh, 48
3 ( ( ) ) dengan mengintegralkan ruas kiri dan kanan diperoleh: diketahui, maka diperoleh 49
4 Tingkat suku bunga berdistribusi normal dengan mean dan variansi sebagai berikut, Diketahui dimana, maka diperoleh ekspektasi dan variansi : ( ) ( ) ( ) ( ) Nilai ekspektasi dapat diperoleh menggunakan persamaan ( berikut: ) sebagai ( ) ( ) ( ) ( ) 50
5 ( ) maka dengan persamaan ( ) diperoleh hasil, Variansi dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan dan sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) ( ) Dari persamaan dan, diperoleh bahwa berdistribusi normal dengan fungsi kepadatan peluang sebagai berikut: ( ) ( ) *. / + dengan diketahui. 51
6 B. Metode Maksimum Likelihood untuk Estimasi Parameter dan Solusi untuk mencari nilai estimator pada persamaan ( ) dapat diselesaikan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE). Metode MLE merupakan metode statistik yang sering digunakan untuk mendapatkan taksiran nilai parameter distribusi data. Fungsi kepadatan peluang pada persamaan ( ) kemudia dibentuk fungsi likelihood sebagai berikut, ( ). / ( ) * + Kemudian membentuk fungsi logaritma dari fungsi likelihood persamaan : ( ). / Untuk memperoleh nilai parameter dari dan, dilakukan dengan cara menentukan turunan dari persamaan terhadap dan yang nilainya sama dengan nol. Mencari nilai dengan persamaan, diturunkan terhadap, misalkan: Untuk mencari estimasi parameter dan, terlebih dahulu akan dicari, 52
7 . ( ) ( ) / ( ) ( ) [ ] [ ] Jadi, 53
8 Substitusi persamaan ke persamaan Kedua ruas dikalikan dengan fungsi logaritma, maka diperoleh ( ) ( ) ( ( )( ) ) ( ) Menggunakan langkah yang sama dicari estimasi parameter, sehingga diperoleh, ( ( ). / ) 54
9 ( ) Untuk memudahkan dalam perhitungan nilai dan dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih sederhana, sehingga digunakan notasi-notasi sebagai berikut: Substitusi notasi-notasi tersebut ke persamaan ( ), diperoleh: ( ( )( ) ) ( ) ( ) ( ) Substitusi persamaan ke persamaan, diperoleh: ( ( ( ( ( )) )) ) 55
10 ( ( ( ) ) ). /. / ( ) ( ) ( ) 56
11 C. Fungsi Tingkat Suku Bunga Model Vasicek Fungsi tingkat bunga model Vasicek dapat dicari menggunakan persamaan,, dan, diperoleh: ( ). / ( ) ( ( )) ( ( )) Dari persamaan dan diperoleh fungsi diskonto persamaan untuk tingkat bunga model Vasicek yaitu:. ( )/ (. ( )/) dengan, dan pada persamaan dan. D. Tabel Pelayanan (Service Table) Tabel pelayanan merupakan aplikasi dari tabel penyusutan jamak. Tabel pelayanan menunjukkan situasi penyusutan karyawan yang dsebabkan oleh faktor kematian, cacat, pengunduran diri, dan pensiun normal. Jika: : jumlah orang yang aktif bekerja saat usia. 57
12 : banyak orang yang masih aktif bekerja yang meninggal antara usia dan. : banyak peserta yang keluar antara usia dan. : banyak peserta yang aktif bekerja yang menjadi cacat antara usia dan. : banyak peserta yang pensiun antara usia dan. Berdasarkan persamaan, peluang orang berusia akan keluar dari sekelompok orang-orang berusia dalam satu tahun yang diakibatkan oleh faktor penyusutan sebanding dengan banyaknya orang yang keluar dikarenakan oleh sebab faktor yang terjadi antara usia dan, dan berbanding terbalik dengan banyak peserta aktif pada usia. Dimana merupakan faktor penyusutan yang dikarenakan meninggal, cacat, pengunduran diri, dan pensiun normal, maka peluang orang berusia akan keluar dari sekumpulan orang berusia dalam satu tahun masing-masing dinyatakan sebagai berikut: 58
13 Berdasarkan persamaan ( ) didapatkan, jumlah orang aktif yang keluar dari sekelompok orang-orang dalam satu tahun pada usia sebanding dengan jumlah orang aktif bekerja akan mengalami penyusutan karena keempat penyebab dan peluang orang berusia keluar dari sekelompok orang-orang berusia dalam satu tahun diakibatkan oleh keempat penyebab adalah: dengan dan dengan : jumlah peserta aktif yang keluar dari sekelompok orang-orang dalam satu tahun pada usia. : jumlah orang yang aktif bekerja pada usia. : peluang peserta aktif akan keluar dari sekelompok orang-orang dalam satu tahun pada usia. 59
14 : peluang orang berusia x akan meninggal dalam satu tahun. : peluang orang berusia x akan cacat dalam satu tahun. : peluang orang berusia x akan mengundurkan diri dalam satu tahun. : peluang orang berusia x akan pensiun normal dalam satu tahun. Sedangkan peserta yang masih aktif bekerja pada usia berdasarkan persamaan ( ) adalah Dari persamaan ( ) dapat dicari peluang bertahan yaitu: 0. /1. / Diperoleh peluang bertahan dari semua penyebab penyusutan, yaitu dengan 60
15 E. Metode Benefit Prorate Constant Dollar 1. Manfaat Pensiun Berdasarkan Metode Benefit Prorate Constant Dollar Manfaat pensiun dibayarkan secara berkala kepada peserta pada saat peserta telah memasuki usia pensiun. Manfaat pensiun pada metode benefit prorate constant dollar diasumsikan bahwa pensiun terjadi awal usia. adalah manfaat pensiun yang dibayarkan saat usia. adalah total manfaat pensiun yang terhimpun dari peserta mulia masuk program pensiun tahun sampai usia pensiun normal tahun. Metode benefit prorate constant dollar mendefinisikan fungsi manfaat sebagai pembagian rata manfaat pensiun pada saat peserta memasuki usia pensiun normal selama masa kerja, yaitu tahun sampai tahun. Dirumuskan sebagai berikut: dengan setiap nilai bernilai konstan. Berdasarkan persamaan dan diperoleh fungsi manfaat terhimpun peserta program pensiun saat peserta mencapai usia, yaitu dengan 61
16 : manfaat terhimpun peserta saat mencapai usia. : manfaat terhimpun peserta yang akan diperoleh saat mencapai usia pensiun normal tahun. : usia peserta program pensiun saat masuk kerja. : usia peserta program pensiun saat ini. : usia peserta program pensiun saat pensiun normal. 2. Iuran Normal Berdasarkan Metode Benefit Prorate Constant Dollar Iuran normal merupakan pembayaran yang dilakukan oleh peserta program pensiun untuk memenuhi nilai manfaat yang akan diterima saat memasuki usia pensiun. Setelah menghitung besar manfaat pensiun, kemudian dapat menghitung besar iuran normal yang harus dibayarkan peserta setiap tahunnya. Iuran normal dibayarkan ketika peserta dapat bertahan dari keempat penyebab penyusutan, yaitu kematian, cacat, pengunduran diri, dan pensiun normal. Sehingga besar iuran normal tergantung pada peluang bertahan peserta dari semua penyebab penyusutan dinotasikan dengan. Berdasarkan persamaan, maka Nilai dan dapat dilihar pada service table yang disajikan pada lampiran 3. 62
17 Anuitas yang biasa digunakan dalam program pesiun adalah anuitas hidup awal seumur hidup yang dinotasikan dengan. Dari persamaan ( ) didapat nilai sekarang anuitas hidup awal seumur hidup, yaitu: dengan persamaan ( ), diperoleh Nilai dan dapat dilihat pada tabel mortalita yang disajikan pada lampiran 1 dan 2. Iuran normal menggunakan metode benefit prorate constant dollar merupakan perhitungan besar iuran normal dengan nilai sekarang manfaat yang akan datang meyebar secara merata untuk setiap masa kerja, dengan kata lain nilai manfaat yang akan datang dibagi total masa kerja. Iuran normal menggunakan metode benefit prorate constant dollar dinotasikan dengan. Berdasarkan persamaan dan besar iuran normal metode benefit prorate constant dollar dirumuskan sebagai berikut: 63
18 Berdasarkan persamaan dan simbol komputasi dapat juga dinyatakan dengan Persamaan dan merupakan rumus iuran normal dengan menggunakan metode benefit prorate constant dollar. 3. Kewajiban Aktuaria Berdasarkan Metode Benefit Prorate Constant Dollar Kewajiban aktuaria merupakan besar dana yang dibutuhkan pihak Dana Pensiun untuk memenuhi besar kewajiban yang harus dibayarkan kepada peserta. Kewajiban aktuaria dipengaruhi oleh tingkat bunga, jika tingkat bunga kecil, maka semakin besar kewajiban aktuaria yang harus dibayarkan. Begitupun sebaliknya. Perhitungan kewajiban aktuaria diperoleh dari selisih nilai sekarang manfaat pensiun yang akan datang dari usia sampai tahun dan nilai sekarang iuran normal dari usia sampai tahun. Hubungan tersebut dapat ditulis: 64
19 ( ) ( ) [ ] [ ] [ ] dengan, : kewajiban aktuaria untuk peserta program pensiun pada usia dengan pensiun normal tahun. : nilai sekarang manfaat pensiun yang akan datang saat peserta berusia tahun. 65
20 : besar manfaat pensiun yang diterima peserta pada saat pensiun normal tahun. : peluang peserta berusia akan tetap bekerja sampai usia pensiun normal tahun. : faktor diskonto dari usia sampai usia pensiun normal tahun. : nilai tunai anuitas awal seumur hidup yang pembayarannya dimulai saat usia pensiun normal tahun. : usia peserta program pensiun pada saat masuk kerja. : usia peserta program pensiun saat ini. : usia peserta program pensiun pada saat pensiun normal. F. Metode Benefit Prorate Constant Dollar Suku Bunga Model Vasicek 1. Iuran Normal Berdasarkan Metode Benefit Prorate Constant Dollar Suku Bunga Model Vasicek Iuran normal metode benefit prorate constant dolllar dengan suku bunga model Vasicek dinotasikan dengan. Menggunakan persamaan dan fungsi diskonto persamaan diperoleh rumus iuran normal metode benefit prorate constant dollar dengan suku bunga Vasicek sebagai berikut: 66
21 (. ( )/) dengan, : iuran normal yang dibayarkan saat peserta berusia tahun dengan menggunakan metode benefit prorate constant dollar suku bunga model Vasicek. : besar manfaat pensiunyang diterima peserta pada saat pensiun normal tahun. : peluang peserta berusia akan tetap bekerja sampai usia pensiun normal tahun. : faktor diskonto dari usia sampai usia pensiun normal tahun. : nilai tunai anuitas awal seumur hidup yang pembayarannya dimulai saat usia pensiun normal tahun. : usia peserta program pensiun pada saat masuk kerja. : usia peserta program pensiun saat ini. : usia peserta program pensiun pada saat pensiun normal. : suku bunga awal yang digunakan saat peserta mulai mengikuti program pensiun. 67
22 2. Kewajiban Aktuaria Berdasarkan Metode Benefit Prorate Constant Dollar Suku Bunga Model Vasicek Kewajiban aktuaria menggunakan metode benefit prorate constant dollar suku bunga model Vasicek dinotasiakan dengan. Berdasarkan persamaan dan faktor diskonto pada persamaan didapat kewajiban aktuaria yang harus dibayarkan dengan metode benefit prorate consant dollar suku bunga model Vasicek sebagai berikut: (. ( )/) dengan, : kewajiban aktuaria yang dibayarkan saat peserta berusia tahun dengan menggunakan metode benefit prorate constant dollar suku bunga model Vasicek. : besar manfaat pensiun yang diterima peserta pada saat pensiun normal tahun. : peluang peserta berusia akan tetap bekerja sampai usia pensiun normal tahun. : faktor diskonto dari usia sampai usia pensiun normal tahun. : nilai tunai anuitas awal seumur hidup yang pembayarannya dimulai saat usia pensiun normal tahun. 68
23 : usia peserta program pensiun pada saat masuk kerja. : usia peserta program pensiun saat ini. : usia peserta program pensiun pada saat pensiun normal. : suku bunga awal yang digunakan saat peserta mulai mengikuti program pensiun. G. Contoh Penerapan Metode Benefit Prorate Constant Dollar Suku Bunga Model Vasicek Untuk contoh penerapan perhitungan manfaat pensiun, iuran normal dan kewajiban aktuaria dengan metode benefit prorate constant dollar suku bunga model Vasicek, diasumsikan seorang karyawan mulai bekerja pada usia 24 tahun ( 24) dan sekarang berusia 44 tahun ( 44). Pegawai mulai terhitung pensiun pada usia 60 tahun ( 60). Dengan menggunakan asumsi penyusutan dan asumsi tingkat bunga Vasicek dengan bunga awal 0, ( ) akan dihitung besar manfaat pensiun yang akan diterima karyawan saat ini, iuran normal saat ini, dan kewajiban aktuaria saat ini. Karyawan menginginkan jumlah manfaat pensiun sebesar Rp ,00 pada saat pensiun normal. 1. Penentuan Estimasi Parameter Model Vasicek Estimasi parameter dan dicari dengan menggunakan data BI rate. Berikut disajikan estimasi parameter dan menggunakan persamaan dan. 69
24 Tabel 3.1 Estimasi Parameter dan Parameter Estimasi 0, , Pemodelan suku bunga Vasicek dapat memprediksi tingkat bunga di masa yang akan datang. Dengan 0, dan diketahui nilai dan. Sehingga diperoleh hasil prediksi sebagai berikut: Tabel 3.2 Hasil Pemodelan Suku Bunga Vasicek Periode Suku Bunga Vasicek 1 0, , , , , , , , , , , Untuk hasil pemodelan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. Selanjutnya, setelah diperoleh pemodelan bunga Vasicek, dibandingan dengan BI rate dan bunga konstan, kemudian dicari nilai mean absoluteerror menggunakan persamaan ( ) sebagai berikut: 70
25 Tabel 3.3 Perbandingan Suku Bunga Vasicek dan Konstan terhadap BI rate BI rate Vasicek Konstan 0, , ,065 0, , , , ,065 0, , , , ,065 0, , , , ,065 0, , , , ,065 0, , Mean Absolute Error 0, , adalah nilai absolute error BI rate dengan suku bunga Vasicek dan adalah nilai absolute error BI rate dengan suku bunga konstan. Untuk selengkapnya perbandingan BI rate dan suku bunga Vasicek dapat dilihat pada lampiran 5. Berdasarkan Tabel 3.3 didapat mean absoluteerror dari BI rate dengan bunga Vasicek yaitu sebesar 0, dan mean absolute error BI rate dengan suku bunga konstan yaitu sebesar 0, Penentuan manfaat pensiun, iuran normal, dan kewajiban aktuaria metode benefit prorate constant dollar Diketahui,,,,. Besar manfaat pensiun yang diterima karyawan saat ini : Menggunakan persamaan ( ) diperoleh: 71
26 Jadi, besar manfaat yang diterima karyawan saat ini adalah Rp ,33. Jumlah manfaat pensiun sampai saat ini (usia 44 tahun) menggunakan persamaan diperoleh: Jadi, besar manfaat pensiun yang telah dikumpulkan karyawan sampai usia 44 tahun adalah Rp ,67. Besar iuran normal saat ini (usia 44 tahun) menggunakan persamaan : (. ( )/) (. ( )/) 72
27 (. ( )/) Jadi, besar iuran yang dibayarkan peserta saat ini menggunakan metode benefit prorate constant dollar dan suku bunga model Vasicek adalah Rp ,69. Nilai sekarang manfaat yang akan datang yang dihitung pada saat ini usia 44 tahun: (. ( )/) (. ( )/) (. ( )/) Jadi nilai sekarang manfaat pensiun yang diperoleh karyawan saat ini (usia 44 tahun) adalah Rp ,80. Kewajiban aktuaria saat ini usia 44 tahun menggunakan persamaan :. ( )/ 73
28 (. ( )/) (. ( )/) Jadi, kewajiban aktuaria yang haru dimiliki dana pensiun peserta saat ini (usia 44 tahun) adalah Rp ,32. Untuk perhitungan selengkapnya dari usia masuk karyawan (24 tahun) sampai usia pensiun dapat dilihat pada lampiran Perbandingan mean absoluteerror iuran normal dan kewajiban aktuaria metode benefit prorate constant dollar dengan suku bunga Vasicek, dan konstan terhadap BI rate Bunga konstan yang diambil dalam penulisan ini adalah 0,065. Hal ini dikarenakan bunga 0,065 lebih mendekati pada hasil perhitungan terhadap BI rate. Tabel 3.4 Perbandingan Mean AbsoluteError Iuran Normal Menggunakan Bunga Vasicek dan Konstan terhadap BI rate , , , , , , Mean Absolute Error , ,
29 adalah nilai absolute error iuran normal menggunakan BI rate dan suku bunga Vasicek dan adalah nilai absolute error iuran normal menggunkan BI rate dan suku bunga konstan. Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa nilai mean absoluteerror iuran normal menggunakan suku bunga Vasicek lebih besar dibandingkan dengan menggunakan suku bunga konstan. Mean absoluteerror iuran normal dengan perhitungan suku bunga konstan sebesar ,1282, sedangkan mean absoluteerror untuk suku bunga Vasicek sebesar ,621. Hasil selengkapnya untuk perbandingan mean absoluteerror iuran normal suku bunga Vasicek dan konstan, terhadap BI rate dapat dilihat pada lampiran 10. Tabel 3.5 Perbandingan Mean AbsoluteError Kewajiban Aktuaria Menggunakan Bunga Vasicek dan Konstan terhadap BI rate , , , , Mean Absolute Error , ,571 adalah nilai absolute error kewajiiban aktuaria menggunakan BI rate dan suku bunga Vasicek dan adalah nilai absolute error kewajiban aktuaria menggunkan BI rate dan suku bunga konstan. Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa nilai mean absoluteerror iuran normal menggunakan suku bunga Vasicek lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan suku bunga konstan.berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa 75
30 besar mean absoluteerror kewajiban aktuaria menggunakan suku bunga Vasicek lebih besar dibandingkan dengan menggunakan suku bunga konstan yaitu sebesar ,26 dengan menggunakan bunga Vasicek, dansebesar ,571 untuk bunga konstan. Berdasarkan hal tersebut diperoleh kesimpulan bahwa tingkat bunga konstan lebih baik dari tingkat bunga Vasicek.Hasil selengkapnya untuk perbandingan mean absoluteerror kewajiban aktuaria suku bunga Vasicek dan konstan terhadap BI rate dapat dilihat pada lampiran
BAB III PEMBAHASAN. A. Penentuan nilai suku bunga menggunakan metode Cox Ingersoll Ross
BAB III PEMBAHASAN A. Penentuan nilai suku bunga menggunakan metode Cox Ingersoll Ross Dalam perkembangan ekonomi, suku bunga konstan dianggap kurang efektif, maka diperlukannya model yang bisa memprediksi
Lebih terperinciPerhitungan Dana Pensiun menggunakan Bunga Model Cox Ingersoll Ross dan Vasicek
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 T - 1 Perhitungan Dana Pensiun menggunakan Bunga Model Cox Ingersoll Ross dan Vasicek Angki Okta Vianus 1, Rosita Kusumawati 2 Program Studi Matematika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Republik Indonesia No.11 Tahun Prinsip dari Dana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dana Pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dasar hukum Dana Pensiun diatur dalam Undang-undang Republik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang
BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori dasar yang akan membantu pembaca dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang akan dibahas pada bab ini adalah probabilitas,
Lebih terperinciMETODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR UNTUK PENGHITUNGAN DANA PENSIUN MENGGUNAKAN SUKU BUNGA MODEL VASICEK TUGAS AKHIR SKRIPSI
METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR UNTUK PENGHITUNGAN DANA PENSIUN MENGGUNAKAN SUKU BUNGA MODEL VASICEK TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai. itu menyusun kejadian, maka probabilitas kejadian
BAB II KAJIAN TEORI A. Probabilitas Teorema 2.1 (Walpole, 1992) Probabilitas menunjukan suatu percobaan mempunyai hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya. Penghasilan tetap yang diperoleh saat bekerja tidak diperoleh lagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pensiun merupakan masa dimana seorang pegawai tidak lagi aktif di pekerjaannya. Penghasilan tetap yang diperoleh saat bekerja tidak diperoleh lagi dimasa pensiun. Keadaan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE COST PRORATE CONSTANT PERCENT DALAM PERHITUNGAN IURAN DANA PENSIUN DENGAN SUKU BUNGA STOKASTIK MODEL COX INGERSOLL ROSS
PENERAPAN METODE COST PRORATE CONSTANT PERCENT DALAM PERHITUNGAN IURAN DANA PENSIUN DENGAN SUKU BUNGA STOKASTIK MODEL COX INGERSOLL ROSS TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tabungan dan Asuransi Pensiun Tabungan dan asuransi pensiun merupakan tabungan jangka panjang yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Saat ini dunia asuransi berkembang sangat pesat sama halnya dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya seperti perbankan dan pasar modal. Hal ini karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Dana Pensiun Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap pegawai yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada Negara. Di sisi lain,
Lebih terperinciPENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang
PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang Abstrak Program dana pensiun merupakan salah satu faktor pendorong
Lebih terperinciPREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN MODEL TINGKAT BUNGA VASICEK
PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN MODEL TINGKAT BUNGA VASICEK Muslim 1*, Hasriati 2, Asli Sirait 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPerhitungan Iuran Normal Program Pensiun dengan Asumsi Suku Bunga Mengikuti Model Vasicek
Jurnal Matematika Vol. 7, No. 2, Desember 2017, pp. 85-91 ISSN: 1693-1394 Perhitungan Iuran Normal Program Pensiun dengan Asumsi Suku Bunga Mengikuti Model Vasicek I Nyoman Widana Program Study Matematika,
Lebih terperinciBAB III MENENTUKAN EKSPEKTASI IURAN PENSIUN CACAT BESERTA VARIANSNYA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENYESUAIAN KURS VALUTA ASING
BAB III MENENTUKAN EKSPEKTASI IURAN PENSIUN CACAT BESERTA VARIANSNYA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENYESUAIAN KURS VALUTA ASING MENGGUNAKAN ACCRUED BENEFIT COST METHOD 3.. Pendahuluan Masa pensiun adalah masa
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan oleh aktuaris dari masing-masing perusahaan berbeda-beda.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Pembebanan aktuaria merupakan kewajiban bagi aktuaris untuk menghitung dana pensiun bagi peserta program pensiun. Aktuaris perlu menghitung iuran pensiun, kewajiban aktuaria,
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA NORMAL PROGRAM PENSIUN USIA NORMAL DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL (PERCENT DOLLAR)
PERHITUNGAN BIAYA NORMAL PROGRAM PENSIUN USIA NORMAL DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL (PERCENT DOLLAR) 1 1 Tenaga Pengajar Program Studi Administrasi Asuransi dan Aktuaria Program Vokasi UI Abstrak - Setiap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini dikaji mengenai nilai ekspektasi saham pada jatuh tempo, persamaan nilai portofolio, penentuan model Black-Scholes harga opsi beli tipe Eropa,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah peubah acak waktu meninggal. Fungsi distribusi dinyatakan
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL PERHITUNGAN PREMI ASURANSI JIWA ENDOWMENT SUKU BUNGA VASICEK DENGAN DAN TANPA SIMULASI MONTE CARLO
E-Jurnal Matematika Vol. 6 (1), Januari 2017, pp. 74-82 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN HASIL PERHITUNGAN PREMI ASURANSI JIWA ENDOWMENT SUKU BUNGA VASICEK DENGAN DAN TANPA SIMULASI MONTE CARLO Desi Kurnia
Lebih terperinciJudul : Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Endowment Suku Bunga Vasicek dengan Simulasi Monte Carlo ABSTRAK
Judul : Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Endowment Suku Bunga Vasicek dengan Simulasi Monte Carlo Nama : Desi Kurnia Sari (NIM: 1208405054) Pembimbing : 1. Drs. I Nyoman Widana, M.Si. 2. Kartika Sari, S.Si,
Lebih terperinciNILAI SEKARANG DARI MANFAAT PENSIUN UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT DENGAN TINGKAT BUNGA RENDLEMAN BARTTER. Anggia Fitri 1, Hasriati 2 ABSTRACT
NILAI SEKARANG DARI MANFAAT PENSIUN UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT DENGAN TINGKAT BUNGA RENDLEMAN BARTTER Anggia Fitri, Hasriati 2,2 Program Studi S Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai batas usia yang telah ditentukan, ada beberapa penyebab lain seorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa pensiun merupakan masa dimana seorang pegawai sudah tidak aktif lagi di pekerjaanya. Masa pensiun tidak hanya terjadi karena seorang pegawai telah mencapai batas
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Penghitungan Manfaat dan Iuran Peserta Program Dana Pensiun dengan Metode Projected Unit Credit dan Individual Level Premium pada PT Taspen
Lebih terperinciPERHITUNGAN NILAI-NILAI AKTUARIA DENGAN ASUMSI TINGKAT SUKU BUNGA BERUBAH SECARA STOKASTIK
PERHITUNGAN NILAI-NILAI AKTUARIA DENGAN ASUMSI TINGKAT SUKU BUNGA BERUBAH SECARA STOKASTIK Kumala Dewi S.; Ferry Jaya Permana; Farah Kristiani Jurusan Matematika, Fakultas Teknologi dan Ilmu Sains, Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM DAN TINGKAT SUKU BUNGA STOKASTIK UNTUK PERHITUNGAN NILAI TUNAI MANFAAT
PENERAPAN HUKUM MORTALITA MAKEHAM DAN TINGKAT SUKU BUNGA STOKASTIK UNTUK PERHITUNGAN NILAI TUNAI MANFAAT Valensia Huang; Farah Kristiani Jurusan Matematika, Fakultas Teknologi Informasi dan Sains, Universitas
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE ATTAINED AGE NORMAL PADA DANA PENSIUN
PERHITUNGAN BIAYA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE ATTAINED AGE NORMAL PADA DANA PENSIUN Chrisna Sandy 1, Sudarwanto 2, Ibnu Hadi 3 Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciPENENTUAN PREMI ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN SUKU BUNGA VASICEK
PENENTUAN PREMI ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN SUKU BUNGA VASICEK SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu pada Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciLampiran 1 Tabel Mortalita
LAMPIRAN 74 Lampiran 1 Tabel Mortalita Usia (x) Sisa Male Female Male Sx Usia Lx Lx Female Sx 0 111 100000 1 100000 1 1 110 99198 0,99198 99630 0,9963 2 109 99120 0,9911963 99574 0,995742072 3 108 99057
Lebih terperinciKONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES
KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES 2.3. Peubah Acak dan Distribusi Peluang Pada statistika kita melakukan percobaan dimana percobaan tersebut akan menghasilkan suatu peluang. Ruang sampel pada percobaan
Lebih terperinciPerhitungan Dana Pensiun untuk Pensiun Normal Berdasarkan Metode Constant Dollar; Studi Kasus: PT. Taspen Palembang
Jurnal Penelitian Sains Volume 12 Nomer 2(A) 12202 Perhitungan Dana Pensiun untuk Pensiun Normal Berdasarkan Metode Constant Dollar; Studi Kasus: PT. Taspen Palembang Yuli Andriani, Des Alwine Z., dan
Lebih terperinciMODEL HULL-WHITE DUA FAKTOR DALAM MENGAPROKSIMASI HARGA ZERO-COUPON BOND REZA HENGANING AYODYA X
MODEL HULL-WHITE DUA FAKTOR DALAM MENGAPROKSIMASI HARGA ZERO-COUPON BOND REZA HENGANING AYODYA 030401048X UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN MATEMATIKA DEPOK
Lebih terperinciPEMODELAN HARGA OBLIGASI DENGAN BUNGA BERFLUKTUASI MENGGUNAKAN MODEL VASICEK JANGKA PENDEK
PEMODELAN HARGA OBLIGASI DENGAN BUNGA BERFLUKTUASI MENGGUNAKAN MODEL VASICEK JANGKA PENDEK Diani Sarah Kamilia1, Deni Saepudin 2, Irma Palupi.3 1,2,3Prodi Ilmu Komputasi Telkom University, Bandung 1dianisarahkamilia@gmail.com,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
15 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diberikan tinjauan pustaka, teori penunjang dan kerangka pemikiran. Tinjauan pustaka terdiri dari penelitian-penelitian sebelumnya yang mendasari skripsi ini, teori
Lebih terperinciPERHITUNGAN NILAI PREMI DAN TUNAI MANFAAT ASURANSI DENGAN BUNGA STOKASTIK MENGGUNAKAN MODEL VASICEK DAN CIR
PERHITUNGAN NILAI PREMI DAN TUNAI MANFAAT ASURANSI DENGAN BUNGA STOKASTIK MENGGUNAKAN MODEL VASICEK DAN CIR skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED BENEFIT)
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 01, No. 1 (2012), hal 41 46. PENGGUNAAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED BENEFIT) Nurmailis, Neva
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Salah satu instrumen derivatif yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak, salah satu pihak (sebagai pembeli) mempunyai hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu formula dalam teori bunga telah diusulkan pada abad
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Salah satu formula dalam teori bunga telah diusulkan pada abad kesembilan belas oleh seorang aktuaris dan ahli matematika Inggris bernama William Makeham.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan
Lebih terperinciterhadap kesehatan persalinan. Sehingga tak heran jika negara-negara maju di
Nama: Ummi Fadilah NIM: 12/339683/PPA/3995 Teori Resiko Aktuaria PROSES PEMODELAN PENDAHULUAN Salah satu ciri dari negara maju adalah pemerintah dan masyarakat yang peduli terhadap kesehatan persalinan.
Lebih terperinciUU No. 13/2003 Ketenagakerjaan Perkiraan Beban Pendanaan
Juli 2007 UU No. 13/2003 Ketenagakerjaan Perkiraan Beban Pendanaan Atas Manfaat Pasal 162 (1), 166, 167 dan 172 DAYAMANDIRI DHARMAKONSILINDO Providing Professional Actuarial Consulting Services Daftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik di dalam maupun di luar hubungan kerja (KBBI,2000). Sedangkan menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kerja adalah orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu pekerjaan, pegawai dan sebagainya atau orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di
Lebih terperinciPERHITUNGAN DANA PENSIUN UNTUK PENSIUN NORMAL BERDASARKAN METODE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus : PT. Taspen Persero Pekanbaru) TUGAS AKHIR
PERHITUNGAN DANA PENSIUN UNTUK PENSIUN NORMAL BERDASARKAN METODE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus : PT. Taspen Persero Pekanbaru) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Joint Life Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan gabungan dari dua faktor atau lebih, misalnya suami-istri, orang tua-anak dan lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pada era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembang sedemikian rupa. Sejalan dengan meningkatnya masyarakat yang memiliki pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian suatu negara adalah hal yang cukup sering diperhatikan dari setiap kalangan masyarakat. Begitu juga dengan perekonomian di Indonesia yang masih naik-turun
Lebih terperinciDistribusi Weibull Power Series
Distribusi Weibull Power Series Maulida Yanti 1, Sarini S.Si.,M.Stats 2 1 Mahasiswa Departemen Matematika, FMIPA UI, Kampus UI Depok, 16424 2 Staff Pengajar Departemen Matematika, FMIPA UI, Kampus UI Depok,
Lebih terperinciBAB III THRESHOLD AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROCEDASTICTY (TARCH) Proses TARCH merupakan modifikasi dari model ARCH dan GARCH.
BAB III THRESHOLD AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROCEDASTICTY (TARCH) 3.1. Model TARCH Proses TARCH merupakan modifikasi dari model ARCH dan GARCH. Pada proses ini nilai residu yang lebih kecil dari nol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku dari harga suatu aset finansial dapat dilihat dari dua parameter,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perilaku dari harga suatu aset finansial dapat dilihat dari dua parameter, yaitu mean dan standar deviasi harga aset tersebut. Dalam bahasa keuangan, standar deviasi
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh: YULI ANITA NIM
PENGHITUNGAN MANFAAT DAN IURAN PESERTA PROGRAM DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM PADA PT TASPEN (PERSERO) CABANG YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena dia berhenti bekerja. Sedangkan perencanaan pensiun (pension plan)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Pensiun adalah suatu kondisi dimana seseorang tidak memiliki pendapatan karena dia berhenti bekerja. Sedangkan perencanaan pensiun (pension plan) adalah suatu upaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Asuransi atau Pertanggungan menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang (K.U.H.D) Republik Indonesia pasal 246 adalah Suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan
Lebih terperinciPERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN UNIT CREDIT COST METHOD (ACCRUED BENEFIT) MAKALAH
PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN UNIT CREDIT COST METHOD (ACCRUED BENEFIT) MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Matematika Aktuaria yang dibimbing oleh Dr. Isnani Darti,
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA
BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA 5.1 Harga Saham ( ( )) Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa opsi Amerika dapat dieksekusi kapan saja saat dimulainya kontrak
Lebih terperinciCADANGAN ASURANSI PENDIDIKAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PARETO DENGAN TINGKAT BUNGA VASICEK. Reinhard Sianipar 1, Hasriati 2 ABSTRACT
CADANGAN ASURANSI PENDIDIKAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PARETO DENGAN TINGKAT BUNGA VASICEK Reinhard Sianipar, Hasriati 2 Mahasiswa Program Studi S Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Jurusan Matematika
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 230/KMK.017/1993 TENTANG MAKSIMUM IURAN DAN MANFAAT PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 230/KMK.017/1993 TENTANG MAKSIMUM IURAN DAN MANFAAT PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa iuran kepada Dana Pensiun merupakan
Lebih terperinciPenerapan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal pada Asuransi Dana Pensiun (Studi Kasus : PT. Inhutani I Cabang Kabupaten Berau)
Penerapan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal pada Asuransi Dana Pensiun (Studi Kasus : PT. Inhutani I Cabang Kabupaten Berau) Application of Projected Unit Credit Method And The Entry Age
Lebih terperinciPERHITUNGAN SUPPLEMENTAL COST DENGAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED BENEFIT)
Buletin Ilmiah Math. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 1 (2014), hal 77-82 PERHITUNGAN SUPPLEMENTAL COST DENGAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED
Lebih terperinciPerhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri
Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri Kristoforus Ardha Sandhy Pradhitya 1), Bambang Susanto 2), dan Hanna Arini Parhusip 3) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlindungan tentu dibutuhkan oleh setiap orang, banyak cara yang dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada zaman yang serba modern
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA TAMBAHAN DENGAN METODE PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI SKRIPSI. Disusun Oleh : SITI NURLATIFAH JURUSAN STATISTIKA
PERHITUNGAN BIAYA TAMBAHAN DENGAN METODE ACCRUED BENEFIT COST PADA PENDANAAN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI SKRIPSI Disusun Oleh : SITI NURLATIFAH 24010211130052 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
Lebih terperinciIII PEMBAHASAN. untuk setiap di dan untuk setiap, dengan. (Peressini et al. 1988)
4 untuk setiap di dan untuk setiap (Peressini et al 1988) Definisi 22 Teorema Deret Taylor Nilai hampiran f di x untuk fungsi di a (atau sekitar a atau berpusat di a) didefinisikan (Stewart 1999) 24 Kontrol
Lebih terperinciBAB III METODE EGARCH, JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NEURO-EGARCH
BAB III METODE EGARCH, JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NEURO-EGARCH 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu data saham Astra Internasional Tbk tanggal 2 Januari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percepatan perubahan budaya tampak begitu terasa dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini. Begitu banyaknya perubahan interaksi sosial dalam masyarakat. Kalau pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembicaraan statistik, jawaban yang diinginkan adalah jawaban untuk ruang lingkup yang lebih luas, yakni populasi. Tetapi objek dari studi ini menggunakan sampel
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori dasar yang digunakan untuk menetapkan harga premi pada polis partisipasi asuransi jiwa endowmen yang terdapat opsi surrender dalam kontraknya,
Lebih terperinciUJIAN A70 PERIODE JUNI 2014 SOLUSI UJIAN PAI A70. A70-Pemodelan dan Teori Risiko 9/14/2014
SOLUSI UJIAN PAI A70 UJIAN A70 PERIODE JUNI 2014 A70-Pemodelan Teori Risiko 9/14/2014 Berikut merupakan solusi ujian PAI yang saya buat secara khusus untuk teman-teman PT Padma Radya Aktuaria, secara umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Catastrophe risk atau resiko bencana alam merupakan kerugian yang ditimbulkan dari bencana alam seperti gempa bumi, angin badai atau angin topan dan banjir, dimana
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM DALAM PEMBIAYAAN PENSIUN PENDETA DI SINODE GEREJA KRISTEN JAWA SKRIPSI. Disusun Oleh :
PENGGUNAAN METODE INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM DALAM PEMBIAYAAN PENSIUN PENDETA DI SINODE GEREJA KRISTEN JAWA SKRIPSI Disusun Oleh : Nama : ADITYAWAN WIDI NUGROHO NIM : J2E 008 001 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen proses demografi yang dapat mempengaruhi struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan karena perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan asuransi dirasa perlu oleh masyarakat yang memiliki kecenderungan untuk menghindari atau mengalihkan risiko. Menurut Undang- Undang No.2 Tahun 1992 tentang
Lebih terperinciIII. PEMBAHASAN. dimana, adalah proses Wiener. Kemudian, juga mengikuti proses Ito, dengan drift rate sebagai berikut: dan variance rate yaitu,
4 masing menyatakan drift rate dan variance rate dari. Untuk roses stokastik yang didefinisikan ada ruang robabilitas (Ω,, berlaku hal berikut: Misalkan adalah roses Wiener ada (Ω,,. Integral stokastik
Lebih terperinciBAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)
BAB III KALMAN FILTER DISKRIT 3.1 Pendahuluan Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) yang memberikan perhitungan efisien dalam mengestimasi state proses, yaitu dengan
Lebih terperinciBAB III EXTENDED KALMAN FILTER DISKRIT. Extended Kalman Filter adalah perluasan dari Kalman Filter. Extended
26 BAB III EXTENDED KALMAN FILTER DISKRIT 3.1 Pendahuluan Extended Kalman Filter adalah perluasan dari Kalman Filter. Extended Kalman Filter merupakan algoritma yang digunakan untuk mengestimasi variabel
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 343/KMK.017/1998 TENTANG IURAN DAN MANFAAT PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 343/KMK.017/1998 TENTANG IURAN DAN MANFAAT PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menumbuhkembangkan penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran tentang sejarah kehidupan suatu kohor yang berangsur-angsur berkurang jumlahnya karena kematian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mortalita atau kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi. Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan bisnis asuransi semakin hari semakin menjanjikan, hal ini dikarenakan hampir semua bidang kehidupan mempunyai resiko, antara lain, kematian,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Asuransi Asuransi menurut Undang Undang Indonesia nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian pada Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa Asuransi atau pertanggungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian bisa menimpa siapa saja di semua kalangan, misalnya cacat karena sakit
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurangnya kemampuan seseorang dalam melaksanakan aktivitas misalnya bekerja atau mencari kebutuhan finansial karena masalah kesehatan atau masalah mental yang mungkin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Opsi Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli atau menjual aset kepada penjual opsi pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan
Lebih terperinci- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.05/2017 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN DENGAN
Lebih terperinciKAITAN PROGRAM DANA PENSIUN DENGAN PENERAPAN PSAK NO. 24 (REVISI 2004) PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
KAITAN PROGRAM DANA PENSIUN DENGAN PENERAPAN PSAK NO. 24 (REVISI 2004) PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN Oleh : PT. BINAPUTERA JAGA HIKMAH Jakarta, 24 November 2006 1 MATERI PRESENTASI I. PENDAHULUAN II.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2. Pengertian Distribusi Eksponensial Distribusi eksponensial adalah distribusi yang paling penting dan paling sederhana kegagalan mesin penghitung otomatis dan kegagalan komponen
Lebih terperinciBAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner
BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL 3.1 Capital Asset Pricing Model Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner dan Mossin pada tahun 1964 hingga 1966. Capital assets pricing model merupakan
Lebih terperinciMENAKSIR PARAMETER µ DARI N( µ, ) DENGAN METODE BAYES
MENAKSIR PARAMETER µ DARI N( µ, ) DENGAN METODE BAYES Hartayuni Saini 1 1 Jurusan Matematika, FMIPA-UNTAD. e-mail: yunh3_chendist@yahoo.co.id Abstrak Untuk menaksir nilai µ dari N(µ, ) umumnya digunakan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 50/PMK.010/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 50/PMK.010/2012 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 343/KMK.017/1998 TENTANG IURAN DAN MANFAAT PENSIUN Keputusan ini telah
Lebih terperinciAsuransi Jiwa
Bab 3: dan Anuitas Atina Ahdika, S.Si, M.Si Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Macam-macam 1. Tunggal ( Tidak Mendapat ) Misalkan P menyatakan pokok, yaitu besarnya pinjaman atau modal pertama.
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA IMPLEMENTASI MODEL RENDLEMAN BARTTER DALAM PERGERAKAN TINGKAT BUNGA T E S I S
UNIVERSITAS INDONESIA IMPLEMENTASI MODEL RENDLEMAN BARTTER DALAM PERGERAKAN TINGKAT BUNGA T E S I S SARI MULYANI NPM. 0806420240 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM MAGISTER MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Regresi Regresi adalah suatu studi statistik untuk menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk persamaan. Salah satu variabel merupakan variabel
Lebih terperinciCADANGAN ZILLMER BERDASARKAN DISTRIBUSI MAKEHAM DENGAN MENGGUNAKAN TINGKAT BUNGA MODEL RENDLEMAN-BARTTER. Rusti Nella Rinawati 1, Hasriati 2 ABSTRACT
CADANGAN ZILLMER BERDASARKAN DISTRIBUSI MAKEHAM DENGAN MENGGUNAKAN TINGKAT BUNGA MODEL RENDLEMAN-BARTTER Rusti Nella Rinawati, Hasriati 2 Mahasiswa Program Studi S Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika
Lebih terperinciBAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER
BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER Pada bab ini akan ditentukan harga premi pada polis partisipasi yang terdapat opsi surrender pada kontraknya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman sekarang, kemajuan sains dan teknologi sangat berkembang pesat. Salah satu ilmu yang berkembang adalah matematika yang merupakan induk dari semua ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjelaskan besarnya imbalan yang diperoleh pemilik modal, yang biasanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bunga adalah suatu bentuk imbalan yang diberikan oleh peminjam modal kepada pemilik modal atas hilangnya kegunaan modal akibat kegiatan pinjammeminjam selama waktu tertentu
Lebih terperinciBAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS. harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga,
BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS 3.1. Pendahuluan Dalam menentukan harga opsi call dan opsi put dibutuhkan parameter harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga, strike price, dan
Lebih terperinciS y S x. Perlu dicatat bahwa kita hanya memerlukan rasio S y dapat diskala kembali.
Bab 2 Landasan Teori 2. Fungsi Salary Jika suatu program pensiun mengkaitkan salary dalam menentukan besarnyabene t pensiun ataupun kontribusinya, maka sangat diperlukan suatu asumsi untuk dapat mengestimasi
Lebih terperinciPERHITUNGAN ASURANSI DANA PENSIUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 24 30 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERHITUNGAN ASURANSI DANA PENSIUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN METODE ENTRY AGE
Lebih terperinciESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER
ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER 1 ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN
Lebih terperinciPENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN
E-Jurnal Matematika Vol. 5 (1), Januari 2016, pp. 14-21 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN Lia Jenita 1, I Nyoman Widana 2, Desak Putu Eka Nilakusmawati 3 1
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK
PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK Muhammad Faizal 1, Irma Palupi 2, Rian Febrian Umbara 3 1,2,3 Fakultas Informatika Prodi Ilmu Komputasi Telkom University, Bandung
Lebih terperinci