Hasil Wawancara. Wawancara dengan Dra. N. Sodriyatun, S. H., M. Si. Hakim Pengadilan Agama

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 Hasil Wawancara Wawancara dengan Dra. N. Sodriyatun, S. H., M. Si. Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Bantul : 1. Pertanyaan : Dari perkara perceraian yang masuk ke Pengadilan Agama Bantul, rata-rata apa yang menjadi alasan perceraian? : secara umum, perceraian di Pengadilan Agama Bantul terjadi karena masalah ekonomi atau pertengkaran karena ekonomi, adanya pria idaman lain (pil) atau wanita idaman lain (wil), ditinggal pergi oleh salah satu pihak, atau lebih rinci lihat Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam. 2. Pertanyaan : Dari gugatan perceraian yang masuk ke pengadilan, apabila hanya salah satu pihak saja yang ingin bercerai dan pihak lain tidak ingin bercerai, bagaimana sikap dan putusan Hakim? : dilakukan upaya mediasi oleh pengadilan yang dimediatori oleh Hakim yang ditunjuk Ketua Pengadilan, namun jika upaya mediasi tidak berhasil dan alasan-alasan perceraian dapat dibuktikan maka Hakim akan memutus untuk dikabulkan. 3. Pertanyaan : Mengapa gugatan perceraian yang masuk ke pengadilan tekesan selalu dikabulkan oleh Hakim? : tidak terlalu mudah bahkan mempersulit, karena ketika pertama kali dipanggil akan dilakukan mediasi meskipun terkadang para pihak yang bersangkutan berdalih sudah

3 melakukan upaya mediasi di luar pengadilan namun Hakim tidak langsung percaya. Hal tersebut sesuai dengan Perma RI Nomor 1 Tahun Pertanyaan : Apa yang menjadi dasar pertimbangan Hakim dalam memutus perkara perceraian? 5. : Perma RI Nomor 1 Tahun Pertanyaan : Dari perkara perceraian yang masuk di Pengadilan Agama Bantul adakah upaya mediasi yang berhasil dilakukan sehingga perceraian tidak terjadi? : banyak mediasi yang tidak berhasil, tapi ada satu dua yang berhasil. 6. Pertanyaan : Pertimbangan yuridis apa saja yang dilakukan Hakim dalam menjatuhkan putusan hak asuh anak karena perceraian? : Kompilasi Hukum Islam, Undang-Undang Perkawinan, Undang-Undang Perlindungan Anak 7. Pertanyaan : Adakah pertimbangan non yuridis yang digunakan oleh Hakim dalam emmutus perkara hak asuh anak kerena perceraian? : keadaan orang tua, secara psikologis kedekatan pada ibu atau ayah, kemampuan ekonomi orang tua, perhatian atau kasih sayang orang tua pada anak. Selain itu yang sangat diperhatikan adalah psikis anak di mana hak anak sebisa mungkin dapat terpenuhi.

4 Hasil Wawancara Wawancara dengan Titik Handriyani, S. H., M. Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Bantul : 1. Pertanyaan : Dari perkara perceraian yang masuk ke Pengadilan Agama Bantul, rata-rata apa yang menjadi alasan perceraian? : secara umum, perceraian di Pengadilan Agama Bantul terjadi sesuai alasan perceraian pada Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam. 2. Pertanyaan : Dari gugatan perceraian yang masuk ke pengadilan, apabila hanya salah satu pihak saja yang ingin bercerai dan pihak lain tidak ingin bercerai, bagaimana sikap dan putusan Hakim? 3. : adanya upaya mediasi oleh pengadilan Pertanyaan : Mengapa gugatan perceraian yang masuk ke pengadilan tekesan selalu dikabulkan oleh Hakim? : tidak demikian, setiap perkara yang masuk kepengadilan akan dilakukan upaya mediasi terlebih dahulu. 4. Pertanyaan : Apa yang menjadi dasar pertimbangan Hakim dalam memutus perkara perceraian? 5. : Perma RI Nomor 1 Tahun Pertanyaan : Dari perkara perceraian yang masuk di Pengadilan Agama Bantul adakah upaya mediasi yang berhasil dilakukan sehingga perceraian tidak terjadi?

5 6. : hanya ada satu dua perkara saja yang mediasinya berhasil. Pertanyaan : Pertimbangan yuridis apa saja yang dilakukan Hakim dalam menjatuhkan putusan hak asuh anak karena perceraian? : Kompilasi Hukum Islam, Undang-Undang Perkawinan, Undang-Undang Perlindungan Anak 7. Pertanyaan : Adakah pertimbangan non yuridis yang digunakan oleh Hakim dalam emmutus perkara hak asuh anak kerena perceraian? : keadaan orang tua, kedekatan pada ibu atau ayah, kemampuan ekonomi orang tua, kasih sayang orang tua pada anak