MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGOLAHAM BANDENG ASAP Dl KABUPATEN SIDOARJO, PROPlNSl JAWA TIMUR

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGOLAHAM BANDENG ASAP Dl KABUPATEN SIDOARJO, PROPlNSl JAWA TIMUR"

Ivan Santoso
6 tahun lalu
Tontonan:

1 MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGOLAHAM BANDENG ASAP Dl KABUPATEN SIDOARJO, PROPlNSl JAWA TIMUR OIeh HELI MULY ANINGSIH C JURUSAN SOSIAL EKONONll PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1991

2 ..... "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung" (Q.S. Ali 'Inron : 173). Kuperseobahkan kepada yang tercin ta Bapak Aroidin, Ibu Hasi 'a, Uni Sunarsih, Ubak Nining, Dik Gun, Dik Sugik, Dik Lusi serta "seseorang yang seooga Allah ridhoi untuk oeobinbingku"

3 RINGKASAN HELI HULYAHINGSIH (C ). Hanajenen Produksi dan Penasaran Industri Runah Tangga Bandeng Asap di Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Tinur (Di bawah binbingan Ir. Hasril H. Jasin, H.Sc.. sebagai ketua, Ir. Dadi Rochnadi Sukarsa dan Ir. Dinarwan sebagai anggota). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pengolahan bandeng asap di Sidoarjo, menganalisis biaya pemasaran, marj in pemasaran dan farmer's share i kan bandeng dan producer's share bandeng asap, mengetahui respon konsumen terhadap produk bandeng asap dan untuk mengetahui kela-yakan usaha pengolahan bandeng asap. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sidoarjo, pada tanggal 15 Maret 1990 sampai dengan tanggal 31 Mei Salah satu kabupaten di Jawa Timur yang berpotensi usaha perikanan tambak adalah Kabupaten Daerah Tingkat I1 Sidoarjo. Usaha perikanan tambak ini umumnya dilakukan secara tradisional dengan sistem polikultur antara ikan bandeng dan udang windu. Usaha perikanan tambak untuk budidaya ikan bandeng di Sidoarjo mulai terdesak oleh budidaya udang windu, karena harganya yang lebih tinggi. Hal ini terbukti dengan jumlah penebaran nener yang jauh lebih kecil dari benur, dan budidaya ikan bandeng umumnya hanya sebagai usaha sampingan. Produksi ikan bandeng di Kabupaten Dae- rah Tingkat I1 Sidoarjo tahun 1988 mengalami penurunan,

4 dan tahun 1989 produksi ikan bandeng turun mencapai 17,13%. Kondisi produksi ikan bandeng yang mengalami penurunan dan umumnya petani tambak memproduksi untuk dikonsumsi segar (berukuran kecil atau gram per ekor) akan mempengaruhi pengelolaan produksi dan pemasaran bandeng asap. Dengan mengetahui sistem pemasaran ikan bandeng dalam penyediaan bahan baku bandeng asap dan produksi serta pemasaran bandeng asap di Sidoarjo, maka akan didapat gambaran pengelolaan industri rumah tangga pengolahan bandeng asap ini. Atas dasar produksi bandeng asap yang terjual selama ini, akan dihitung analisis finansial usaha ini untuk mengetahui kelayakan usaha, di samping juga respon konsumen terhadap produk bandeng asap ini. Pengolahan bandeng asap di Sidoarjo dilakukan oleh 9 unit industri rumah tangga yang berketurunan Cina. Pengolahan ini dilakukan secara turun temurun sejak sekitar tahun 1970-an. Bahan baku bandeng asap adalah ikan bandeng yang berukuran minimal 500 gram per ekor. Pengolah bandeng asap membeli bahan baku pada pedagang ikan bandeng dan atau petani tambak secara berlangganan. Hal ini dilakukan untuk persediaan bahan baku dan memenuhi permintaan yang mendadak. Proses pengasapan terdiri dari tahap persiapan, tahap penggaraman, tahap penirisan dan tahap pengasapan. Lama pengasapan dapat diubah-ubah antara 1 sampai 3 jam

5 atau lebih. Makin lama proses pengasapan maka ikan semakin awet, karena kandungan airnya semakin berkurang. Jumlah produksi setiap kali proses pengasapan berkisar antara 10 sampai 20 ekor bandeng asap atau 5 kg sampai 10 kg ikan bandeng. Setiap hari bisa dilakukan dua kali proses pengasapan, tergantung pada jumlah bandeng asap yang terjual. Harjin pemasaran ikan bandeng sebesar Rp 300,00 per kg ikan bandeng ukuran 500 gram per ekor. Biaya pemasaran ikan bandeng berkisar antara Rp 130,88 sampai Rp 142,08 per kg. Keuntungan pedagang ikan bandeng sebesar Rp 180,42 per kg. Farmer's share ikan bandeng sebesar 88,00%. Penjualan bandeng asap dilakukan oleh pengolah pada sebuah toko eceran yang menjual bermacam-macam produk perikanan. Pelayanan penjual dan rasa bandeng asap mempengaruhi sikap konsumen untuk membeli bandeng asap pada toko tertentu. Keuntungan pengolah/pedagang bandeng asap sebesar RP 298,62/kg. Producer,s share bandeng asap sebesar 95,022. Titik impas usaha pengolahan bandeng asap dicapai pada saat produksi sebesar 198,6 kg bandeng asap (331 kg ikan bandeng dengan susut bobot 40%). Sedangkan biaya produksi total selama satu tahun sebesar Rp Analisis finansial usaha pengolahan bandeng asap sebagai usaha sampingan adalah : NPV pada DF 20% sebesar

6 P RP ,34, Net B/C = 2,91 dan IRK = 52,532. ae- dangkan hasil analisis f inansial pada usaha pengolahart bandeng asap sebagai usaha pokok didapat nilai NPV pada DF 20% negatif. Jadi usaha pengolahan bandeng asap layak diusahakan sebagai usaha sampingan dengan produk perikanan Lainnya. Konsumen bandeng asap umumnya berasal dari luar Sidoarjo dark tergolong konsumen menengah ke atas. Alasan membeli bandeng asap karena kesukaan pada aroma bandeng asap yang khas.

7 HANAJEHEN PHODURSI DAN PEHASARAN IHI)US'I'RI RUHAH 'SANGGA PEN(;OLAIIAN UANDENG ASAP 1) 1 KAl3lJI'A'l'liN SIDOAItJO, PROPINSI JAWA TIHUR SKRIPSI Sehagai Salah Sntu Syarat untuk Henperoleh Gelar Sarjnna dnlan Uidang Keahlian Sosial Ekononi Perikanan 1,ada Pakultas Perikanan Institut Pertaninn Bodor Oleh IlELI HULYANINGSIH C

8 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pad8 tanggal 30 Juli 1968 di Bondowusu, Jawa Timur sebagai anak keempat dari empat bersaudara dari Bapak Armidin dan Ibu Wasi'a. Penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri Dabasah V1 Bondowoso pada tahun 1980, Sekolah Kenengah Pertaula Negeri I1 Bondowoso pada tahun 1083 dari Sekolah Menengah Atas Negeri I Bondowoso pada tahun Pada tahun 1986 penulis diterima. di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Penelusuran Minat Dan Keu~au~puan (PKDK). Selanjutnya pada tahun 1987 penulis diterima di Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor pada Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan. Penulis dinyatakan lulus dari Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor pada sidang ujian tanggal 27 April 1991.

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115 Lampiran 8. Analisis Finansial Usaha Sampingan Pengolahan Bandeng Asap di Kabupaten DATI II Sidoarjo 99 ============================================================================================================================================= Uraian Tahun-0 Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Tahun-6 Tahun-7 Tahun-8 Tahun-9 :Tahun :INFLOW : -Nilai Produksi (2300 kg x Rp 6000),,,,,, : : : : : : : : : Depresiasi,,72750: 72750: 72750: 72750: 72750: 72750: 72750: 72750: 72750: 72750: : : : : : : : : : : : : : l : OUTFLOW Investasi -Oven Pengasapan (1m x 0,75m x 2m) -Etalase Kaca (0,75m x 0,75m x 0,5m) -Kawat Penirisan -Pisau (2 buah) -Ember (2 buah) -Meja (1 buah) -Ember Penyimpanan Ikan (2 buah) Modal Kerj a : -Upah (2 orang) -Perbaikan Oven -Pemeliharaan Etalase f _+-- L -=-Sewa-Tok0-(-4 nr-x-81!r),-~f---- -Listrik -Pajak -Ikan Bandeng ( kg x Rp 2500) -Garam (197 kgxrp200) -Bumbu -Bahan Pengemas -Tali Pengikat Ikan :. -Bahan Bakar (150 It x Rp 250) -Kayu/serbuk gergaji : -Es (150 bal x Rp 1400) :Depresiasi , , : 12500e) ' ' , : : , : : : : : : : "" :--~ :~ :- ~-~m , 39400, 39400, : : : : : : : : : : : ' f f : :TOTAL OUTFLOW : : : : : : : : ~ : :, : ~ :Net Benefit : : : : : : : : : :Net Incremental Benefit : : : : : : : : : :DF 20% : : 0.233: 0.194: :PV 20% : : : : : : : : :12806~.4 :DF 40% 1: 0.714: 0.51: : : 0.068: 0.048: :PV 40% : : : : : : : : :DF 50% 1: : : 0.059: : :PV 50% : : : : : : : : : : :DF 55% 1: 0.645: 0.416: : 0.03: 0.019: :PV 55% : : : : : : : : : : :DF 52.7% 1 : : : : : : : : : :PV 52.7% : : : : : : : : : : : ~===================================================== ======================================================================================: NPV 20% = Rp NPV 40% = Rp NPV 55% = - Rp B/(l+i)t = Rp Net BIC = 2.91 NPV 50% = Rp NPV 52.7% = - Rp C/(l+i)t = Rp IRR = 50% +( /( » x 2.7% = 52.53% Gross BIC ratio = 1.03, f

116 Lampiran 9. Analisis Finansial Usaha Pokok PenQolahan BandenQ Asap di Kabupaten DATI II Sidoarjo 100 ============================================================================================================================================= Uraian Tahun-0 Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Tahun-6 Tahun-7 Tahun-8 Tahun-9 :Tahun-10 :It'lFLOW : -t'lilai Produksi (3000 kg x Rp 6000) -Depresiasi :OUTFLOW Investasi -Oven Pengasapan (1m x 0,75m x 2m) -Etalase Kaca (0,75m x 0,75m x 0,5m) -Kawat Penirisan -Pisau (2 buah) -Ember (2 buah) -Meja (1 buah) -Ember Penyimpanan Ikan (2 buah) Modal Kerja : -Upah (2 orang) -Perbaikan Oven PemeIlnaraan Etalase -Sewa Toko (4m x 8m) -Biaya promosi -Listrik -Paj ak -Ikan Bandeng (5000 kg x Rp 2500) -Gar am (257 kgxrp200) -Bumbu -Bahan Pengemas -Tali Pengikat Ikan -Bahan Bakar (150 It x Rp 250) -Kayu/serbuk gergajl -Es (150 bal x Rp 1400),.,, ~Depresiasi, : ,, : , : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :,, , '"""'... J ,, 't , , , :.._ :~~20000-:~-20000~:~~ : : : : : : : : : : 72750: 72750: 72750: : 72750: : ; : : : : : : : : : : : : :TOTAL OUTFLOW : : : :Net Benefit : : : : : : : : : :t'let Incremental Benefit : : : : : : : : : :DF 20% 1: 0.833: 0.694: 0.579: 0.482: 0.402: 0.335: 0.279: 0.233: :PV 20% : : : : : : : : : t'lpv 20% =-Rp B/(l+i)t = Rp C/(l+i)t = Rp Gross B/C ratio = 0.91

dokumen-dokumen yang mirip

MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGOLAHAM BANDENG ASAP Dl KABUPATEN SIDOARJO, PROPlNSl JAWA TIMUR

MANAJEMEN PRODUKSI DAN PEMASARAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGOLAHAM BANDENG ASAP Dl KABUPATEN SIDOARJO, PROPlNSl JAWA TIMUR OIeh HELI MULY ANINGSIH C 23. 0883 JURUSAN SOSIAL EKONONll PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN