PENGARUH HUTANG JANGKA PENDEK, PERPUTARAN PIUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR FOOD AND BEVERAGE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH HUTANG JANGKA PENDEK, PERPUTARAN PIUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR FOOD AND BEVERAGE"

Transkripsi

1 PENGARUH HUTANG JANGKA PENDEK, PERPUTARAN PIUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TUGAS AKHIR Dajukan Sebaga Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahl Madya Oleh : YESSY CHIA NIM PROGRAM STUDI AKUNTANSI AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM 2017

2 PENGARUH HUTANG JANGKA PENDEK, PERPUTARAN PIUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TUGAS AKHIR Dajukan Sebaga Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahl Madya Oleh : YESSY CHIA NIM PROGRAM STUDI AKUNTANSI AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM 2017 HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

3 Judul Tugas Akhr : Pengaruh Hutang Jangka Pendek, Perputaran Putang dan Ukuran Perusahaan Terhadap Proftabltas Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Food and Beverage Yang Terdaftar D Bursa Efek Indonesa Perode Nama : Yessy Cha TM/NIM : 2014/ Program Stud : Akuntans Insttus : Akadem Akuntans Permata Harapan Batam Dsetuju oleh : Pembmbng Batam, 04 Jul 2017 Sahara S.Pd., M.Pd.E. Mengetahu: Ketua Program Stud Hermaya Ompusunggu, SE., M.Ak

4 SURAT PERNYATAAN Dengan n saya menyatakan bahwa : 1. Tugas Akhr n berjudul Pengaruh Hutang Jangka Pendek, Perputaran Putang dan Ukuran Perusahaan Terhadap Proftabltas Perusahaan Sektor Manufaktur Food and Beverage Yang Terdaftar d Bursa Efek Indonesa Perode adalah asl dan belum pernah dajukan untuk mendapatkan gelar akademk (ahl madya, sarjana, magster, dan/atau doktor), bak d Akadem Akuntans Permata Harapan Batam maupun dperguruan tngg lannya; 2. Tugas Akhr n adalah murn gagasan, rumusan, dan peneltan saya sendr, tanpa bantuan phak lan, kecual arahan Pembmbng; 3. Dalam Tugas Akhr n tdak terdapat karya atau pendapat yang telah dtuls atau dpublkaskan orang lan, kecual secara tertuls dengan jelas dcantumkan sebaga acuan dalam naskah dengan dsebutkan nama pengarang dan dcantumkan dalam daftar pustaka; 4. Pernyataan n saya buat dengan sesungguhnya dan apabla dkemudan har terdapat penympangan dan ketdakbenaran dalam pernyataan n, maka saya berseda menerma sanks akademk berupa pencabutan gelar yang telah dperoleh, serta sanks lannya sesua dengan norma dan ketentuan yang berlaku. Batam, 10 Jun 2017 Yang membuat pernyataan, Yessy Cha NIM

5 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Yessy Cha NIM : Tempat /Tanggal Lahr : Tanjung Pnang, 06 Desember 1996 Jens Kelamn : Perempuan Agama : Buddha Status : Belum Menkah Alamat Rumah : Perumahan Taman serun Indah Blok E no 7 Emal : yessycha1796@gmal.com Penddkan Formal : 2002 sampa dengan 2009 : SD Neger 002 Tanjung Uban 2009 sampa dengan 2011 : SMP Neger 11 Tanjung Uban 2011 sampa dengan 2014 : SMA YKPP Tanjung Uban 2014 sampa dengan 2017: D3 Program Stud Akuntans GICI Busness School Permata Harapan Pengalaman Kerja : Perode : Purchasng PT. Mudah Indo Bersatu Perode : Admn & Purchasng PT. Weldbro Internatonal

6 PENGESAHAN TIM PENGUJI Nama : Yessy Cha NIM : Dnyatakan lulus setelah mempertahankan Tugas Akhr d depan Tm Penguj Program Stud Akuntans Akadem Akuntans Permata Harapan Batam Dengan judul Pengaruh Hutang Jangka Pendek, Perputaran Putang dan Ukuran Perusahaan Terhadap Proftabltas Perusahaan Sektor Manufaktur Food and Beverage Yang Terdaftar d Bursa Efek Indonesa Perode Batam, 17 Jul 2017 Tm Penguj Tanda Tangan 1. Ketua : Sahara, S.Pd.,M.Pd.E ( ) 2. Anggota : Wldayat, S.Pd.,M.Pd.E ( ) 3. Anggota : Letanl Ayu Susantr, S.Pd.,M.Pd.E ( )

7 ABSTRAK PENGARUH HUTANG JANGKA PENDEK, PERPUTARAN PIUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR FOOD AND BEVERAGE PERIODE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Yessy Cha Dosen Pembmbng: Sahara S.Pd., M.Pd.E Peneltan n dlakukan dengan tujuan untuk mengetahu Pengaruh Hutang Jangka Pendek yatu varable (X1), Perputaran Putang yatu varable (X2) dan Ukuran Perusahaan yatu varable (X3) Terhadap varable (Y) yatu Proftabltas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar D Bursa Efek Indonesa. Yang menjad objek peneltan n adalah perusahaan dalam ndeks LQ 45 yang terdaftar d bursa efek ndonesa perode Dalam peneltan n teknk penentuan samplng dlakukan dengan metode purposve samplng dlakukan dengan analsa data menggunakan program SPSS (Statstcal Package for the Socal Scence) vers 2.1. Hasl peneltan n adalah Pengaruh Hutang Jangka Pendek (X1) berpengaruh sgnfkan terhadap Proftabltas pada perusahaan yang dalam ndeks LQ 45 yang terdaftar d bursa efek ndonesa perode dengan nla sgnfkans uj t kurang dar 0,05 atau 0,029 < 0,05, Perputaran Putang (X2) berpengaruh secara sgnfkan terhadap Proftabltas dalam ndeks LQ 45 yang terdaftar d bursa efek ndonesa perode dengan nla sgnfkans uj t kurang dar 0,05 atau 0,000 < 0,05 dan Ukuran Perusahaan (X3) berpengaruh secara sgnfkan terhadap Proftabltas dalam ndeks LQ 45 yang terdaftar d bursa efek ndonesa perode dengan nla sgnfkans uj t kurang dar 0,05 atau 0,036 < 0,05. Dar hasl uj Rsquare (R²) bernla sebesar 0,449 n berart hutang jangka pendek, perputaran putang dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap proftabltas sebesar 44.9% sedangkan ssanya 55.1% dpengaruh oleh varable lan yang tdak dtelt. Kata kunc : Proftabltas, Hutang Jangka Pendek, Perputaran Putang dan Ukuran Perusahaan.

8 ABSTRACT INFLUENCE OF SHORT TERM LIABILITY, RECEIVABLE TURNOVER AND FIRM SIZE ON PROFITABILITY IN SECTOR MANUFACTURING FOOD AND BEVERAGE COMPANY YEARS (Proftablty, Short Term Lablty, Recevable Turnover and Frm Sze) Yessy Cha Lecturer n Charge : Sahara S.Pd., M.Pd.E Ths research was conducted wth the am to fnd out the nfluence of Short Term Lablty varable (X1), Recevable Turnover varable (X2) and Frm Sze varable (X3) on Proftablty (ROA) varable (Y) namely the proftablty n the manufacturng companes lsted on the Indonesa stock Exchange. Who becomes the object of the research s the company n the ndex LQ 45 lsted n Indonesa stock exchange perod In ths study the technque of determnaton of the samplng do by the method of purposve samplng s done wth data analyss usng program SPSS (Statstcal Package for the Socal Scence) verson 2.1. the results of ths research s the nfluence of Short Term Lablty (X1) effect sgnfcantly to proftablty at the companes n the ndex LQ 45 lsted n Indonesa stock exchange perod wth a value of sgnfcantly test of t less than 0,05 or 0,029 < 0,05, Recevable Turnover (X2) effect sgnfcantly to proftablty at the companes n the ndex LQ 45 lsted n Indonesa stock exchange perod wth a value of sgnfcantly test of t less than 0,05 or 0,000 < 0,05 and Frm sze (X3) effect sgnfcantly to proftablty at the companes n the ndex LQ 45 lsted n Indonesa stock exchange perod wth a value of sgnfcantly test f t less than 0,05 or 0,036 < 0,05. From the test result Rsquare (R²) worth of 0,449 ths means short Term Lablty, Recevable Turnover and Frm sze effect on proftablty of 44,1% whle the rest 55,1% was nfluenced by other varables not examned. Keywords: Proftablty, Short Term Lablty, Recevable Turnover and Frm Sze.

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... v ABSTRAK... v ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 B. Batasan Masalah 7 C. Rumusan Masalah 8 D. Tujuan Peneltan 8 E. Manfaat Peneltan 9 1. Manfaat Teorts 9 2 Manfaat Prakts 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajan Teor Proftabltas 11 a. Return on Assets (ROA) 13 b. Return on Equty (ROE) 14 c. Proft Margn Rato 15 d. Basc Earnng Power Hutang 17 a. Hutang Jangka Pendek 17 b. Hutang Jangka Panjang Perputaran Putang Ukuran Perusahaan 20 B. Peneltan Terdahulu 23 C. Kerangka Pemkran Konseptual 25

10 D. Hpotess 29 BAB III BAB IV METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan 31 B. Objek Peneltan 31 C. Jens dan Sumber Data Jens Data Sumber Data 32 D. Populas dan Sampel Peneltan Populas Peneltan Sampel Peneltan 34 E. Teknk Pengumpulan Data 35 F. Varabel Peneltan Varabel Bebas 35 a. Hutang Jangka Pendek 36 b. Perputaran Putang 36 c. Ukuran Perusahaan Varabel Terkat 37 G. Metode Analss Data 38 H. Pengujan Hpotess Statstk Deskrptf Uj Asums Klask 41 a) Uj Normaltas 42 b) Uj Multkolneartas 43 c) Uj Heterokedaststas 45 d) Uj Autokorelas Analss Regres Lnear Berganda Uj T (Uj Parsal) Uj F (Uj Smultan) Koefsen Determnas 50 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statstk Deskrptf Varbel Peneltan Data Peneltan Analss Statstk Deskrptf 53 B. Hasl Uj Asums Klask 55

11 1. Hasl Uj Normaltas Hasl Uj Multkolneartas Hasl Uj Heteroskedaststas Hasl Uj Autokorelas 61 C. Hasl Uj Hpotess Analss Regres Lnear Berganda Uj T (Uj Parsal) Uj F (Uj Smultan) Uj koefsen Determnas 67 D. Pembahasan hasl Peneltan Pengaruh Hutang Jangka Pendek Terhadap Proftabltas Pengaruh Perputaran Putang Terhadap Proftabltas Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Proftabltas Pengaruh Hutang Jangka Pendek, Perputaran Putang dan Ukuran Perusahaan Terhadap Proftabltas 71 BAB V PENUTUP 73 A. Kesmpulan 73 B. Saran 74 DAFTAR PUSTAKA 75 LAMPIRAN 80 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proftabltas adalah kemampuan perusahaan menghaslkan keuntungan (laba)dalam waktu tertentu. Kemampuan waktu untuk menghaslkan laba dalam kegatan operasnya merupakan fokus utama dalam penlaan prestas perusahaan. Semakn tngg proftabltas suatu perusahaan maka akan semakn tngg juga permntaan sahamnya. Dalam mencapa tujuan tersebut, dperlukan manajemen dengan tngkat efektftas yang tngg untuk mengukur tngkat efektftas manajemen yang dtunjukkan oleh laba yang dhaslkan dar penjualan dan pendapatan nvestas, dapat dlakukan dengan mengetahu seberapa besar proftabltas yang dmlk. Bag manajemen perusahaan, proftabltas dgunakan sebaga tolak ukur berhasl atau tdak perusahaan yang dpmpnnya. Proftabltas juga mempunya art pentng dalam usaha mempertahankan kelangsungan hdupnya dalam jangka panjang, karena proftabltas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunya prospek yang bak dmasa yang akan datang. Dengan demkan setap badan usaha akan selalu berusaha menngkatkan proftabltasnya, karena semakn tngg tngkat proftabltas suatu badan usaha maka kelangsungan hdup badan usaha tersebut akan terjamn. Sepert yang dungkapkan

13 oleh Mark Roberts (2011) dalam jurnalnya yang berjudul R&D Investment exportng and productvty dynamcs. Proftabltas yang ddapatkan oleh perusahaan dapat mendukung kegatan operasonal. Manajer keuangan perlu mengetahu faktor-faktor yang memlk pengaruh besar terhadap proftabltas perusahaan. Dengan mengetahu pengaruh dar masng-masng faktor terhadap proftabltas, perusahaan dapat menentukan langkah untuk mengatas masalah-masalah dan memnmalsr dampak negatf yang tmbul. Jka perusahaan berhasl menngkatkan proftabltasnya maka dapat dkatakan bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola sumber daya yang dmlknya secara efektf dan efsen sehngga mampu menghaslkan laba yang tngg. Tngg rendahnya proftabltas banyak mempengaruh pada faktor sepert modal kerja. Modal kerja adalah nvestas perusahaan jangak pendek sepert kas, surat berharga, putang dan nventor atau seluruh aktva lancar (Putra,2012). Jka perusahaan kelebhan modal kerja akan menyebabkan banyak dana yang menganggur, sehngga dapat memperkecl proftabltas. Sebalknya apabla kekurangan modal kerja, maka akan menghambat kegatan operasonal perusahaan.untuk mengetahu seberapa besar modal kerja yang dalokaskan perusahaan untuk operas perusahaan, dapat dgunakan raso lancar atau yang lebh dkenal dengan current rato. Adapun tga komponen modal kerja yatu kas, putang, dan persedaan. Ketga komponen modal kerja tersebut dapat dkelola dengan cara yang berbeda untuk memaksmalkan proftabltas ataupun untuk menngkatkan pertumbuhan

14 perusahaannya (Lazards dan Tryfonds, 2006). Modal kerja yang cukup dapat memungknkan perusahaan dalam beroperas seekonoms mungkn, perusahaan tdak mengalam kesultan untuk menghadap bahaya-bahaya yang mungkn tmbul karena adanya krss keuangan. Pengendalan jumlah modal kerja yang tepat akan menjamn kontnutas operas dar perusahaan secara efsen dan ekonoms. Modal kerja yang cukup akan memberkan beberapa keuntungan kepada perusahaan karena dapat melndung perusahaan terhadap krss modal kerja akbat turunnya nla aktva lancar, memungknkan perusahaan untuk membayar semua kewajban-kewajban tepat pada waktunya, dan memungknkan perusahaan untuk memlk persedaan dalam jumlah yang cukup untuk melayan para konsumennya. Berdasarkan Tabel dbawah, dalam peneltan n dalam varabel hutang jangka pendek mengalam penurunan sebesar 790,245 dan mengalam kenakan sebesar , perputaran putang mengalam penngkatan sebesar 15, dan mengalam penurunan sebesar 10, dan ukuran perusahaan mengalam penurunan sebesar 5, dan mengalam penngkatan sebesar 4, berpengaruh terhadap proftabltas yang mengalam penurunan sebesar 594,654 dan penngkatan sebesar 813,650 dalam tap tahun yang berbeda-beda, dmana proftabltas tersebut menggunakan return on assets (ROA). Martono (2010:254) menyebutkan bahwa hutang tu mengandung resko. Semakn tngg resko perusahaan, semakn tngg tngkat proftabltas yang dharapkan sebaga mbalan terhadap

15 tnggnya resko dan sebalknya. Semakn rendah resko perusahaan, semakn rendah tngkat proftabltas yang dharapkan sebaga mbalan rendahnya resko. Keberhaslan suatu perusahan dalam menjalankan aktvtasnya serng kal ddasarkan pada tngkat laba yang dperoleh. Akan tetap laba yang ddapat belum tentu menjad ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja secara efsens. Tngkat efsens baru dketahu dengan cara membandngkan laba yang ddapat dengan kekayaan atau modal yang menghaslkan laba. Namun perlu dketahu bahwa putang merupakan kegatan pembelanjaan untuk mengalokaskan dana atau keputusan nvestas. Semakn besar putang semakn besar pula kebutuhan dana yang dtanamkan pada putang. Dan semakn besar putang semakn besar pula resko yang tmbul, dsampng memperbesar proftabltas. Perusahaan yang memlk total aset besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapa tahap kedewasaan dmana dalam tahap n arus kas perusahaan sudah postf dan danggap memlk prospek yang bak dalam jangka waktu yang relatf lama. Selan tu aset perusahaan yang besar akan membuat perusahaan lebh stabl dbandngkan perusahaan kecl, karena memlk control yang lebh bak terhadap konds pasar, kurang rentan terhadap fluktuas ekonom, sehngga mampu menghadap persangan ekonom. Tabel 1.1 Data Sampel Hutang Jangka Pendek Pada Perusahaan Sektor Manufakur Food and Beverage Selama Hutang Jangka Pendek No KODE ADES

16 2 DLTA CPIN CEKA SKBM SKLT INDF AISA ALTO MYOR MLBI ULTJ Sumber :Laporan Keuangan yang dolah pada perusahaan manufaktur tahun 2017 Tabel 1.2 Data Sampel Perputaran Putang Pada Perusahaan Sektor Manufakur Food and Beverage Selama No KODE Perputaran Putang ADES 7, , , , , DLTA 8, , , , , CPIN 12, , , , , CEKA 6, , , , , SKBM 48, , , , , SKLT 6, , , , , INDF 12, , , , , AISA 56, , , , , ALTO 6, , , , , MYOR 8, , , , , MLBI ULTJ 5, , , , , Sumber : Laporan Keuangan yang dolah pada perusahaan manufaktur tahun 2017 Tabel 1.3 Data Sampel Ukuran Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Food and Beverage Selama No KODE Ukuran Perusahaan ADES 7, , , , , DLTA 7, , , , ,

17 3 CPIN 8, , , , , CEKA 6, , , , , SKBM 6, , , , , SKLT 6, , , , , INDF 7, , , , , AISA 7, , , , , ALTO 7, , , , , MYOR 7, , , , , MLBI 7, , , , , ULTJ 7, , , , , Sumber :Laporan Keuangan yang dolah pada perusahaan manufaktur tahun 2017 Tabel 1.4 Data Sampel Proftabltas Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Food and Beverage Selama No KODE Proftabltas ADES 0,13 0,15 0,02-0,04-0,05 2 DLTA ,06 0,03 0,03 0,03 3 CPIN 0,14 0, ,09 0,06 4 CEKA 0,27 0,05 0,04 0,05 0,07 5 SKBM 0,27 0,22 0,16 0,08 0,07 6 SKLT 0,06 0,06 0,03 0,07 0,09 7 INDF 0, ,09 0, AISA 0,42 0,38 0,39 0,36 0,27 9 ALTO 0,14 0,13 0, ,11 10 MYOR 0,14 0,03 0,02 0,07 0,02 11 MLBI 0,09 0,08 0,04 0,06 0,04 12 ULTJ ,21 0,19 0,18 0,16 Sumber : Laporan Keuangan yang dolah pada perusahaan manufaktur tahun 2017 Penuls tertark untuk melakukan peneltan tentang hutang jangka pendek, perputaran putang, ukuran perusahaan terhadap proftabltas dmana data yang dperlukan untuk menelt varabel-varabel tersebut terseda pada laporan keuangan

18 yang dpublkaskan oleh perusahaanmanufaktur yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa perode Berdasarkan uraan serta permasalahan yang telah dkemukakan sebelumnya maka penuls tertark untuk melakukan peneltan dengan judul Pengaruh Hutang Jangka Pendek, Perputaran Putang dan Ukuran Perusahaan terhadap Proftabltas pada Perusahaan Sektor Manufaktur Food and Beverage yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa Perode Peneltan n mencoba untuk mengetahu seberapa besar pengaruh masng-masng varabel terhadap proftabltas perusahaan. Dengan demkan, perusahaan dapat mengetahu kebjakan yang harus dambl untuk kelangsungan usaha. B. Batasan Masalah Agar peneltan dapat tercapa, maka penuls membuat batasan peneltan sebaga berkut : 1. Objek dalam peneltan na dalah Perusahaan Sektor Manufaktur Food and Beverage yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa perode Data laporan keuangan perusahan Sektor Manufaktur Food and Beverage yang dgunakan adalah laporan keuangan tahunan yang telah daudt perode

19 3. Laporan keuangan yang dsajkan selama perode dalam Currency Rupah (Rp). C. Rumusan Masalah Sehubung dengan latar belakang permasalahan yang telah dkemukakan datas, maka penuls mengdentfkas perumusan dalam peneltan ns ebaga berkut: 1. Apakah hutang jangka pendek berpengaruh terhadap proftabltas (ROA)? 2. Apakah perputaran putang berpengaruh terhadap proftabltas (ROA)? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap proftabltas (ROA)? 4. Apakah hutang jangka pendek, perputaran putang dan ukuran perusahaan secara smultan berpengaruh terhadap proftabltas (ROA)? D. Tujuan Peneltan Berdasarkan rumusan masalah yang telah durakan d atas, maka tujuan peneltan n adalah sebaga berkut : 1. Untuk mengetahu hutang jangka pendek berpengaruh terhadap proftabltas (ROA). 2. Untuk mengetahu perputaran putang berpengaruh terhadap proftabltas (ROA).

20 3. Untuk mengetahu ukuran perusahaan berpengaruh terhadap proftabltas (ROA). 4. Untuk mengetahu hutang jangka pendek, perputaran putang, ukuran perusahaan secara smultan berpengaruh terhadap proftabltas (ROA). E. Manfaat Peneltan Peneltan n dharapkan dapat bermanfaat, adapun manfaat dar peneltan n dbag menjad dua aspek sebaga berkut : 1. Aspek Teorts Untuk memperkuat teor yang ada, penuls terlbat secara langsung dalam kegatan peneltan untuk memperluas wawasan penuls ddalam bdang akuntans mengena hutang jangka pendek, perputaran putang dan ukuran perusahaan terhadap proftabltas pada perusahaan Sektor Manufaktur Food and Beverage yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa perode Aspek Prakts A. Bag Penuls Sebaga bahan masukan tentang analss hutang jangka pendek, perputaran putang, ukuran perusahaan yang berpengaruh terhadap proftabltas B. Bag perusahaan

21 Sebaga bahan masukan dan pertmbangan untuk pengamblan keputusan keuangan bdang pendanaan. C. Bag nvestor Sebaga bahan masukan dan nformas dalam pengamblan keputusan keuangan. D. Bag peneltan selanjutnya Sebaga bahan referens yang nantnya dapat memberkan perbandngan dalam melakukan peneltan-peneltan selanjutnya yang

22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajan Teor 1. Proftabltas Raso Proftabltas merupakan raso untuk menla kemampuan perusahaan dalam mencar keuntungan. Raso n juga memberkan ukuran tngkat efektftas manajemen suatu perusahaan (Kasmr, 2012:196). Raso n sangat dperhatkan oleh calon nvestor maupun pemegang saham karena berkatan dengan harga saham serta dvden yang akan dterma. Proftabltas sebaga tolak ukur dalam menentukan alternatf pembayaan, namun cara untuk menla proftabltas suatu perusahaan adalah bermacam-macam dan sangat tergantung pada laba dan aktva atau modal yang akan dbandngkan dar laba yang berasal dar opersa perusahaan atau laba netto sesudah pajak dengan modal sendr. Dengan adanya berbaga cara dalam peneltan proftabltas suatu perusahaan tdak mengherankan bla ada beberapa perusahaan yang mempunya perbedaan dalam menentukan suatu alternatf untuk menghtung proftabltas. Hal n bukan keharusan tetap yang palng pentng adalah proftabltas mana yang akan dgunakan, tujuannya adalah semata-mata sebaga alat mengukur efsens penggunaan modal d dalam perusahaan yang bersangkutan.

23 Raso proftabltas dapat dukur dar dua pendekatan yakn pendekatan penjualan dan pendekatan nvestas. Ukuran yang banyak dgunakan adalah return on assets dan return on equty. Raso proftabltas yang dukur dar ROA dan ROE mencermnkan daya tark bsns. Return on assets merupakan pengukuran kemampuan perusahaaan secara keseluruhan dalam menghaslkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktva yang terseda d dalam perusahaan. Return on assets dgunakan untuk melhat tngkat efsens operas perusahaan secara keseluruhan. Semakn tngg raso n, semakn bak suatu perusahaan. Salah satu ukuran raso proftabltas yang serng juga dgunakan adalah return on equty yang merupakan tolak ukur kemampuan perusahaan dalam menghaslkan laba dengan total modal sendr yang dgunakan. Raso n menunjukkan tngkat efsens nvestas yang nampak pada efektvtas pengelolaan modal sendr. Cara menla proftabltas perusahaan adalah bermacam-macam tergantung dar total aktva atau modal mana yang akan dperbandngkan satu dengan yang lannya. Tngkat proftabltas yang konssten akan menjad tolak ukur bagamana perusahaan tersebut mampu bertahan dalam bsnsnya dengan memperoleh return yang memada dbandng dengan reskonya. Salah satu ndkator pentng untuk melhat knerja serta prospek perusahaan dmasa yang akan datang adalah dengan melhat raso proftabltas perusahaan tersebut. Manfaat raso proftabltas adalah : a. Mengetahu besarnya tngkat laba yang dperoleh perusahaan dalam satu perode.

24 b. Mengetahu poss laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. c. Mengetahu perkembangan laba dar waktu ke waktu. d. Mengetahu besarnya laba bersh sesudah pajak dengan modal sendr. e. Mengetahu produktvtas dar seluruh dana perusahaan yang dgunakan bak modal pnjaman maupun modal sendr. Alat yang dgunakan menghtung proftabltas menurut Sudana, (2011) : 1) Retur non Assets = Earnng After Taxes Total Assets Menurut Sudana (2011), Return on assets dapat mengukur tngkat pengembalan nvestas dbandngkan total asset. Semakn besar posentas return on assets maka akan semakn bak knerja perusahaan. Raso n menunjukan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktva yang dmlk untuk menghaslkan laba setelah pajak. Raso n pentng bag phak manajemen untuk mengevaluas efektvtas dan efsens manajemen perusahaan dalam mengelola seluruh aktva perusahaan. yatu : Menurut Munawr (2010), return on assets dapat dpengaruh oleh dua factor a) Turn over dar operatng assets (tngkat perputaran aktva yang dgunakan untuk operas). b) Proft margn, yatu besarnya keuntungan operas yang dnyatakan dalam persentase dan jumlah penjualan bersh. Proft margn n

25 mengukur tngkat keuntungan yang dapat dcapa oleh perusahaan dhubungkan dengan penjualan. 2) Retur non Equty = Earnng After Taxes Total Equty Menurut Sudana (2011), Return on equty merupakan suatu pengukuran dar penghaslan yang terseda bag para pemlk perusahaan atas modal yang mereka nvestaskan d dalam perusahaan. Secara umum semakn tngg raso atau penghaslan yang dperolehakan semakn bak kedudukan pemlk perusahaan. Return on equty berguna untuk mengetahu besarnya keuntungan yang dberkan oleh perusahaan untuk setap modal dar pemlk. Return on equty menunjukan kesuksesan manajemen dalam memaksmalkan pengembalan pada pemegang saham, semakn tngg raso n maka akan semakn bak karena memberkan tngkat pengembalan yang lebh besar pada pemegang saham. Semakn tngg raso n, semakn bak artnya poss pemlk perusahaan semakn kuat, demkan pula sebalknya.yang danggap modal sendr adalah saham basa, ago saham, laba dtahan, saham preferen dan cadangan-cadangan lan. 3) Proft Margn Rato

26 Menurut Sudana (2011), Proft margn rato mengukur kemampuan perusahaan untuk menghaslkan laba dengan menggunakan penjualan yang dcapa perusahaan. Semakn tngg raso menunjukkan bahwa perusahaan semakn efsen dalam menjalankan operasnya. Proft margn rato dbedakan menjad: a. Net Proft Margn = Earnng After Taxes Sales Menurut Sudana (2011), Net proft margn adalah raso antara laba bersh yatu penjualan sesudah dkurang dengan seluruh baya termasuk pajak dbandngkan dengan penjualan. Semakn tngg net proft margn, semakn bak operas suatu perusahaan. Suatu net proft margn yang dkatakan bak akan sangat tergantung dar jens ndustry ddalam mana perusahaan berusaha. b. Operatng Proft Margn = Earnng Before Interest and Taxes Sales Raso n mengukur kemampuan untuk menghaslkan laba sebelum bunga dan pajak dengan penjualan yang dcapa perusahaan. Raso n menunjukkan efsens bagan produks, personala, serta pemasaran dalam menghaslkan laba.

27 Gross Proft c. Gross Proft Margn = Sales Raso n mengukur kemampuan perusahaan untuk menghaslkan laba kotor dengan penjualan yang dlakukan perusahaan. Raso n menunjukkan efsens yang dcapa oleh bagan produks. 4) Basc Earnng Power Raso n mengukur kemampuan perusahaan untuk menghaslkan laba sebelum bunga dan pajak dengan menggunakan total aktva yang dmlkperusahaan. Dengan kata lan raso n mencermnkan efektvtas dan efsens pengelolaan seluruh nvestas yang telah dlakukan oleh perusahaan. Semakn tngg raso n berart semakn efektf dan efsen pengelolaan seluruh aktva yang dmlk perusahaan untuk menghaslkan laba sebelum bunga dan pajak. Basc Earnng Power = Earnng Before Interest and Taxes Total Assets Dalam peneltan n untuk mengukur tngkat proftabltas perusahaan sektor perusahaan pembayaan yang terdaftar d BEI dgunakan return on assets, karena return on assets mengukur kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktva yang dmlk untuk menghaslkan laba setelah pajak.

28 2. Hutang Dalam akuntans danggap sebaga pengorbanan ekonoms yang bertujuan untuk kepentngan masa depan, dengan berbentuk penyerahan aset (terutama dana atau uang) atau produk yang dbuat perusahaan. Menurut IAI, kewajban merupakan hutang perusahaan masa kn yang tmbul dar perstwa masa lalu, penyelesaannya dharapkan mengakbatkan arus keluar dar sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonom (Ghozal, 2013). Menurut Munawr (2010), hutang adalah semua kewajban keuangan perusahaan kepada phak lan yang belum terpenuh, d mana hutang n merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dar kredtor. Hutang merupakan salah satu sumber pembayaan eksternal yang dgunakan oleh perusahaan untuk membaya kebutuhannya. Dalam pengamblan keputusan akan penggunaan hutang n harus mempertmbangkan besarnya baya tetap yang muncul dar hutang berupa bunga yang akan menyebabkan semakn menngkatnya leverage keuangan dan semakn tdak pastnya tngkat pengembalan bag para pemegang saham basa. Hutang atau kewajban perusahaan dapat dbedakan kedalam hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang (Munawr, 2010). a. Hutang Jangka Pendek Hutang jangka pendek adalah kewajban yang akan dbayarkan dar asset lancer dan jatuh tempo dalam waktu sngkat (basanya dalam 1 tahun atau satu sklus akuntans, mana yang lebh panjang) (Reeve, 2010:53). Sklus operas

29 adalah perode waktu yang dperlukan antara akuss barang dan jasa yang terlbat dalam proses manufaktur serta realsas kas akhr yang dhaslkan dar penjualan dan penaghan selanjutnya. Yang termasuk Hutang jangka pendek adalah : 1) Hutang dagang adalah hutang yang tmbul karena adanya pembelan barang dagang. 2) Hutang Wesel adalah janj tertuls untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal tertentu dmasa depan dan dapat berasal dar pembelan, pembayaan, atau transaks lannya. 3) Baya yang mash harus dbayar adalah baya-baya yang sudah terjad tetap belum dlakukan pembayarannya. 4) Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo adalah sebagan atau seluruh hutang jangka panjang yang sudah menjad hutang jangka pendek, karena harus segera dlakukan pembayaran. 5) Penghaslan yang dterma dmuka adalah penermaan uang untuk penjualan barang dan jasa yang belum terealsr. b. Hutang Jangka Panjang Hutang jangka panjang adalah kewajban keuangan yang jangka waktu pembayarannya atau jatuh temponya mash jangka panjang. Jatuh temponya dapat terjad dalam 1,5 tahun atau 2 tahun atau 5 tahun atau lebh dar tu (Munawr, 2010). Hutang jangka panjang basanya tmbul karena adanya kebutuhan dana

30 untuk pembelan tambahan aktva tetap, menakkan jumlah modal kerja permanen, membel perusahaan lan atau mungkn juga melunas hutang-hutang lan. Yang termasuk Hutang jangka panjang adalah: 1) Hutang Oblgas merupakan surat pengakuan hutang (dengan bunga) jangka panjang yang akan dbayar pada tanggal tertentu. 2) Hpotk merupakan pengadaan kekayaan nyata tertentu untuk mendapatkan suatu pnjaman dengan beban bunga yang tetap. Kekayaan nyata ddefnskan sebaga gedung, dan lan-lan. 3) Hutang Bank adalah hutang yang tmbul dar transaks pemberan pnjaman bank kepada perusahaan. Hutang bank basanya mencakup persyaratan pembayaran, jangka waktu pnjaman dan bunga pnjaman yang dbebankan. 3. Perputaran Putang Perputaran putang adalah masa-masa penermaan putang dar suatu perusahaan selama perode tertentu. Perputaran putang akan menunjukkan berapa kal putang yang tmbul sampa putang tersebut dapat tertagh kembal kedalam kas perusahaan. Kelancaran penermaan putang dan pengukuran bak tdaknya nvestas dalam putang dapat dketahu dar tngkat perputarannya. Menurut (Kasmr, 2011:176) menyatakan bahwa perputaran putang adalah raso yang dgunakan untuk mengukur berapa lama penaghan putang selama satu perode atau berapa kal dana yang dtanam dalam putang n berputar dalam satu perode. Meskpun putang bsa terbentuk tdak dengan penjualan kredt, sepert para

31 karyawan yang mengajukan permohonan pnjaman kepada perusahaan, perusahaan lan memnjam uang kepada perusahaan tersebut tanpa ada hubungannya dengan transaks penjualan. Tetap dalam peneltan n, penuls membcarakan putang dalam perusahaan. Pada beberapa perusahaan, putang merupakan hal yang sangat pentng dan memerlukan analss yang seksama. Ryanto (2008) mengemukakan bahwa penjualan kredt tdak segera menghaslkan penermaan kas, tetap menmbulkan putang langganan. Putang merupakan hak untuk menagh sejumlah uang dar s penjual kepada s pembel yang tmbul karena adanya suatu transaks. Perputaran Putang menurut Sudana (2011) dengan rumus : Recevable Turnover = Sales Recevables 4. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dalam peneltan n merupakan cermnan dar besar/ keclnya perusahaan yang nampak dalam nla total aktva perusahaan pada neraca akhr tahun. Ukuran perusahaan juga merupakan ukuran atau besarnya asset yang dmlk perusahaan. Penentuan ukuran perusahaan n ddasarkan pada total asset perusahaan (Suwto dan Herawaty, 2005). Ukuran perusahaan mempunya pengaruh pentng dalam perusahaan, Hal n dsebabkan karena ukuran perusahaan yang besar memlk sumber daya pendukung yang lebh besar dbandng perusahaan yang lebh kecl. Pada suatu perusahaan yang kecl maka komplekstas yang terdapat dalam organsas juga kecl.

32 Perusahaan kecl sangat rentan terhadap perubahan konds ekonom dan cenderung kurang menguntungkan sedangkan perusahaan besar dapat mengakses pasar modal dan dengan kemudahan tersebut maka dapat dsmpulkan bahwa perusahaan memlk fleksbltas dan kemampuan untuk mendapatkan dana atau permodalan. Perusahaan-perusahaan besar cenderung lebh mudah untuk memperoleh pnjaman dar phak ketga, karena kemampuannya mengakses phak lan atau jamnan yang dmlk berupa asset bernla lebh besar dbandng perusahaan kecl. Selan tu, perusahaan besar akan cenderung menggunakan dana serng pertumbuhannya. Tngkat pertumbuhan perusahaan juga merupakan faktor yang mempengaruh struktur modal, perusahaan yang memlk tngkat pertumbuhan pesat cenderung lebh banyak menggunakan hutang darpada perusahaan yang memlk tngkat pertumbuhan yang lebh lambat. Pertumbuhan perusahaan berbandng lurus dengan ukuran perusahaan, sehngga semakn cepat pertumbuhan perusahaan maka semakn besar pula ukuran perusahaan, sehngga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal karena perusahaan yang lebh besar akan mudah memperoleh pnjaman dbandngkan perusahaan kecl. Perusahaan yang besar akan lebh aman dalam memperoleh hutang karena perusahaan mampu dalam pemenuhan kewajbannya dengan adanya dversfkas yang lebh luas dan memlk arus kas yang stabl. Menurut Suwto dan Herawaty (2005), ukuran perusahaan menggambarkan besar keclnya suatu perusahaan yang dtunjukkan oleh total aktva dan jumlah penjualan. Perusahaan besar dan lebh memlk dversfkas usaha memlk resko operasonal kecl dbandng perusahaan kecl mono-produk, sehngga sze dkatkan

33 secara negatf dengan peluang falt. Dar sudut pandang asmetrk nformas, pada perusahaan besar, masalah asmetrk nformas antara manajemen dan nvestor lebh kecl, sehngga perusahaan besar lebh mudah melakukan ems surat berharga yang cukup peka terhadap masalah asmetrk nformas, sepert saham. Berdasarkan pemkran n, perusahaan besar kurang berhutang dbandng perusahaan kecl (Nofal, 2007). Berdasarkan pendapat datas, perusahaan besar dapat menggunakan dua alternatf sebaga sumber pendanaan yatu, dengan menggunakan hutang dan menerbtkan saham baru. Dengan demkan, ukuran perusahaan bsa berkorelas postf maupun negatf dengan struktur modal perusahaan. Menurut Amarjtdan John(2012), cara untuk mengukuran varabel tersebut dhtung dengan rumus sebaga berkut: SIZE_ASSET = Natural log of total asset perusahaan pada akhr perode B. Peneltan Terdahulu Peneltan yang berkatan dengan Hutang Jangka Pendek, Perputaran Putang, Ukuran Perusahaan yang dhubungkan dengan predks proftabltas yang telah banyak dlakukan oleh beberapa peneltan. 1. Peneltan yang dlakukan oleh Clarene E.E. Santoso (2013) dengan judul Perputaran modal kerja dan perputaran putang pengaruhnya terhadap proftabltas pada PT. Pegadaan (Persero) Teknk samplng yang dgunakan adalah non probablty samplng yatu teknk penentuan sampel dengan

34 menggunakan pertmbangan tertentu atau d (purposve samplng) dengan menggunakan laporan keuangan dar tahun 2000 sampa dengan tahun Hasl uj hpotess dengan menggunakan metode analss regres berganda menunjukan bahwa secara smultan perputaran modal kerja dan perputaran putang pada PT. Pegadaan (Persero) perode berpengaruh sgnfkan terhadap net proft margn. Sedangkan secara parsal perputaran modal kerja pada PT. Pegadaan (Persero) perode tdak memlk hubungan yang sgnfkan terhadap net proft margn namun, perputaran putang memlk pengaruh yang sgnfkan terhadap net proft margn pada PT. Pegadaan (Persero) Perode Peneltan yang dlakukan oleh May Anggreyn Srat (2013) dengan judul Analss Pengaruh Struktur Aset, Kualtas Aset, Permodalan, Efsens, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Proftabltas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar d Bursa Efek Indonesa Tahun Pengujan secara smultan menunjukan bahwa Struktur aset, kualtas aset, permodalan, efsens dan ukuran perusahaan yang dukur berdasarkan raso (LAR, NPL, CAR, BOPO dan Log aset) berpengaruh secara smultan terhadap proftabltas (ROA) bank mlk pemerntah untuk tahun Uj parsal yang dlakukan menunjukan bahwa yang berpengaruh sgnfkan terhadap proftabltas bank mlk pemerntah adalah ukuran perusahaan. 3. Peneltan yang dlakukan oleh Lza Nadra (2013) dengan judul Pengaruh Hutang Jangka Pendek dan Jangka Panjang terhadap Proftabltas pada

35 Perusahaan Perbankan yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa. Pengumpulan data dlakukan secara stud dokumentas dengan teknk analss data menggunakan regres berganda. Adapun hasl peneltan n menunjukkan bahwa pengujan hpotess berdasarkan tabel Coeffcents dketahu bahwa hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang mempunya pengaruh yang sgnfkan terhadap return on asset pada perusahaan perbankan yang terdapat d Bursa Efek Indonesa untuk tahun 2010 sampa dengan tahun Peneltan yang dlakukan oleh Rna Yulan (2013) dengan judul Pengaruh perputaran putang terhadap ROA pada perusahaan PT. Unlever Indonesa Tbk Tahun Peneltan n juga menggunakan metode kuanttatf deskrptf eksplanator dan bersfat replca yang terdr dar dua varable yatu perputaran putang sebaga varable ndependen dan ROA sebaga varable dependen. Hasl peneltan n menunjukkan bahwa perputaran putang berpengaruh yang sgnfkan terhadap proftabltas ROA pada PT. Unlever Indonesa Tbk. Adanya pengaruh yang sgnfkan n mengdntfkas bahwa nak turunnya perputaran putang dapat menjelaskan atau mempredks nak turunnya ROA. Dengan semakn menngkatnya proftabltas perusahan berart kebjakan penjualan kredt yang dberkan perusahaan kepada para pelanggan telah berjalan dengan bak yatu dengan memberkan persyaratan kredt berupa potongan tuna (Cash Dscount), standar kredt yang bak serta aktfnya perusahaan dalam usaha pengumpukan putang sehngga memungknkan perusahaan dalam memperoleh laba akan semakn mengkat.

36 C. Kerangka Pemkran Konseptual Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dkemukakan sebelumnya jka hutang jangka pendek perusahaan untuk membel materal dan djual kembal kephak yang lan secara kredt dan penaghan secara lancer maka otomats perusahaan akan menghaslkan proft. Jka sebalknya dbel oleh perusahaan dengan hutang jangka pendek dan djual kephak yang lan secara kredt terjad hambatan dalam penaghan kembal otomats proftabltas perusahaan akan terhambat. Kehambatan dalam penaghan kembal putang dapat mengakbatkan perusahaan tdak dapat melunas hutangnya dan jka dalam nomnalnya yang besar dapat mengakbatkan palt. Selan hal tersebut, pos putang dalam neraca basanya merupakan bagan yang cukup besar dar aktva lancar dan oleh karena tu perusahaan perlu memberkan perhatan yang cukup serus agar perkraan putang n dapat datur dengan cara yang seefsen mungkn, sehngga dapat menngkatkan proftabltas perusahaan. Membaknya konds aktva perusahaan yang dalam kesempatan n berfokus pada aktva lancar yang sangat besar pada seluruh atau sebagan aktvtas perusahaan. Dengan terakomodrnya aktvtas perusahaan maka proftabltas perusahaan akan menngkat. Teor krtkal menekankan pada pengendalan oleh pemlk perusahaan terhadap sumber daya perusahaan terhadap sumber daya perusahaan sepert asset, teknolog, kekayaan ntelektual sebaga factor-faktor yang menentukan ukuran perusahaan. Dengan adanya sumber daya yang besar, maka perusahaan dapat

37 melakukan nvestas bak untuk aktva lancar maupun aktva tetap dan juga memenuh permntaan produk. Hal n akan semakn memperluas pangsa pasar. Dengan adanya penjualan yang semakn menngkat, perusahaan dapat menutup baya yang keluar pada saat proses produks. Sehngga Kerangka pemkran peneltan dapat dgambarkan sebaga berkut:

38 Gambar 2.1 Kerangka Pemkran HUTANG JANGKA PENDEK (X1) H1 PERPUTARAN PIUTANG (X2) UKURAN PERUSAHAAN (X3) H2 H3 PROFITABILITAS (Y) H4 B. Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran datas, maka hpotess untuk peneltan n drumuskan sebaga: Ho1 : Tdak terdapat pengaruh sgnfkan antara Hutang jangka pendek terhadap proftabltas (ROA) Ha1 : Terdapat pengaruh sgnfkan antara Hutang jangka pendek terhadap proftabltas (ROA) Ho2 : Tdak terdapat pengaruh sgnfkan antara Perputaran putang terhadap proftabltas (ROA) Ha2: Terdapat pengaruh sgnfkan antara Perputaran putang terhadap proftabltas (ROA) Ho3 : Tdak terdapat pengaruh sgnfkan antara Ukuran perusahaan terhadap proftabltas (ROA)

39 Ha3 : Terdapat pengaruh sgnfkan antara Ukuran perusahaan terhadap terhadap proftabltas (ROA) Ho4 : Tdak terdapat pengaruh sgnfkan antara hutang jangka pendek, perputaran putang, ukuran perusahaan secara smultan terhadap proftabltas (ROA) Ha4 : Terdapat pengaruh sgnfkan antara hutang jangka pendek, perputaran putang, ukuran perusahaan terhadap proftabltas (ROA)

40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n bersfat kuanttatf dan merupakan kategor peneltan dasar. Peneltan kuanttatf menekankan pada pengujan teor-teor melalu pengukuran varabel-varabel peneltan dengan angka dan melakukan analss data dengan prosedur statstk (Indranto & Supomo, 2009:12). Tujuan peneltan n untuk mengembangkan dan mengevaluas konsep-konsep teorts dengan menguj hpotess apakah varabel ndependen mempengaruh varabel dependen secara sgnfkan. Peneltan n hanya bersfat memecah permasalahan secara teorts dan tdak mempunya pengaruh secara langsung dalam penentuan kebjakan, tndakan atau knerja (Indrantoro & Supomo, 2009:23). B. Objek Peneltan Objek peneltan merupakan sesuatu yang menjad sasaran dalam peneltan lmah, objek peneltan n menjad sasaran dalam peneltan untuk mendapatkan jawaban ataupun solus dar permasalahan yang terjad. Menurut Sugyono (2014:13) dalam objek peneltan n adalah sasaran lmah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektf, vald, dan relable tentang suatu hal (varable tertentu). Objek peneltan dalam peneltan n adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa perode

41 C. Jens dan Sumber Data 1. Jens Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data kuanttatf. Data kuanttatf menurut Sugyono (2012) adalah semua data yang dnyatakan dalam bentuk angka-angka dan analssnya menggunakan statstk. Data peneltan n dperoleh dar laporan keuangan perusahaan dalam bentuk neraca dan laba rug perusahaan Manufaktur yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa yang dtelt dar tahun Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder, Sumber data sekunder menurut Sregar (2012) adalah data yang dterbtkan atau dgunakan oleh organsas yang bukan pengolahannya, msalnya melalu meda perantara (dperolehdan dcatat oleh phak lan). Atau data yang dperoleh dengan cara pengamblan data langsung dar perusahaan dan peneltan kepustakaan. Data sekunder umumnya berupa bukt,catatan atau laporan hstors yang telah tersusun dalam arsp (data dokumen perusahaan) yang dpublkaskan dan yang tdak dpublkaskan.

42 D. Populas dan Sampel Peneltan 1. Populas Peneltan Populas dengan karakterstk tertentu ada yang jumlahnya terhngga dan ada yang tdak terhngga. Peneltan hanya dapat dlakukan pada populas yang terhngga saja Menurut Hartono (2011:46). Populas dalam peneltan n adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI) tahun 2011 sampa dengan tahun 2015 yang berjumlah 20 perusahaan. Penuls menetapkan BEI sebaga tempat peneltan karena BEI sebaga tempat untuk memperoleh data berupa laporan keuangan yang djadkan sampel dalam peneltan. Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Manufaktur yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI) No Code Nama Perusahaan 1 ADES PT. Akasha Wra Internatonal Tbk 2 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk 3 DAVO PT. Davomas Abad Tbk 4 MLBI PT. Mult Bntang Indonesa Tbk 5 CPIN Charoen Pokphand Indonesa Tbk.[S] 6 CEKA Wlmar Cahaya Indonesa Tbk. [S] 7 PSDN PT. Prasdha Aneka Naga Tbk 8 SKBM PT. Sekar Bum Tbk 9 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.[S] 10 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 11 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.[S]

43 12 STTP PT. Santar TOP Tbk 13 AISA PT. Tga Plar Sejahtera Food Tbk 14 ALTO PT. Tr Banyan Trta Tbk 15 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 16 JPFA PT. JAPFA Comfeed Indonesa Tbk 17 MAIN PT. Malndo Feedmll Tbk 18 ROTI Nppon Indosar Corpndo Tbk. [S] 19 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 20 ULTJ Ultrajaya Mlk Industry & Tradng Co. Tbk. [S] Sumber : Data dolah pada perusahaan manufaktur tahun Sampel Peneltan Sampel adalah bagan dar jumlah dan karakterstk yang dmlk oleh populas tersebut (Sugyono, 2012:91). Teknk pengamblan sampel yang d gunakan dalam peneltan n adalah purposve samplng menurut Sregar (2012) merupakan metode penetapan responden untuk djadkan sampel berdasarkan pada krtera-krtera tertentu. Adapun krtera yang d tetapkan penelt untuk d jadkan sampel dalam peneltan n adalah sebaga berkut: a. Perusahaan yang termasuk dalam kelompok perusahaan Manufaktur yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI) perode b. Selama perode peneltan perusahaan membuat laporan keuangan tahunan per 31 desember dan telah d audt. c. Laporan keuangan yang dsajkan selama perode dalam Currency Rupah (Rp).

44 Maka berdasarkan krtera datas, sampel yang dambl oleh penelt berjumlah 12 perusahaan dar total 20 populas perusahaan manufaktur yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa selama perode tga tahun yatu tahun Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Manufaktur yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI) Yang Menjad Sampel No Code Nama Perusahaan 1 ADES PT. Akasha Wra Internatonal Tbk 2 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk 3 CPIN Charoen Pokphand Indonesa Tbk.[S] 4 CEKA Wlmar Cahaya Indonesa Tbk. [S] 5 SKBM PT. Sekar Bum Tbk 6 AISA PT. Tga Plar Sejahtera Food Tbk 7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.[S] 8 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 9 ALTO PT. Tr Banyan Trta Tbk 10 MLBI PT. Mult Bntang Indonesa Tbk 11 MYOR Mayora Indah Tbk. [S] 12 ULTJ Ultrajaya Mlk Industry & Tradng Co. Tbk. [S] Sumber : Data dolah pada perusahaan manufaktur tahun 2017

45 E. Teknk Pengumpulan Data Teknk Pengumpulan data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data yang terdr dar laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa perode 2011 sampa dengan 2015 sebaga objek peneltan. Data n dperoleh dar stus resm Bursa Efek Indonesa ( Indonesan Captal Market Drectory (ICMD) tahun pada perusahan yang tercatat d Bursa Efek Indonesa. F. Varabel Peneltan Varabel peneltan n menggunakan dua macam varabel, yatu varabel bebas (Independent Varable) dan varabel terkat (Dependent Varable). 1. Varabel Bebas (Independent Varable) Varabel bebas (ndependent) adalah varabel bebas atau varable yang mempengaruh varabel terkat (Sugyono, 2011:60-64). Varabel bebas dapat juga dartkan sebaga varabel yang fungsnya menerangkan (mempengaruh varabel lannya). Varabel n dalam notasnya serng kal dber notas X. Varabel bebas (Independent Varable) dalam peneltan n adalah Hutang jangka pendek, perputaran putang, dan ukuran perusahaan. a. Hutang Jangka Pendek

46 Hutang jangka pendek adalah kewajban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dlakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan mengunakan aktva lancar yang dmlk oleh perusahaan (Munawr, 2010). Sklus operas adalah perode waktu yang dperlukan antara akuss barang dan jasa yang terlbat dalam proses manufaktur serta realsas kas akhr yang dhaslkan dar penjualan dan penaghan selanjutnya. b. Perputaran Putang Perputaran putang adalah penjualan dan putang. Menurut Sudana (2011) recevable turnover mengukur perputaran putang dalam menghaslkan penjualan. Semakn tngg perputaran putang berart semakn efektf dan efsen manajemen putang yang dlakukan oleh perusahaan, dan sebalknya. Menurut Sudana (2011) Perputaran Putang dapat dukur dengan rumus : Recevable Turnover = Sales Recevables c. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan total asset perusahaan dalam akhr perode. Menurut Amarjt dan John (2012) ukuran perusahaan dapat dukur melalu nature log of total asset. Menurut Amarjtdan John (2012), cara untuk mengukuran varabel tersebut dhtung dengan rumus sebaga berkut: SIZE_ASSET = Natural log of total asset perusahaan pada akhr perode

47 2. Varabel terkat (Dependent Varable) Varabel dependent merupakan varabel terkat atau varabel yang dpengaruh oleh keberadaban varabel bebas (Sugyono, 2011:60-64). Varabel terkat atau varabel dependen merupakan varabel yang dpengaruh atau menjad akbat karena adanya varabel lan (varabel bebas). Varabel n dalam notasnya serng kal dber notas Y. Varabel n merupakan varabel yang menjad perhatan utama penelt. Varabel dependen dalam peneltan n adalah proftabltas (ROA). Proftabltas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghaslkan laba selama perode tertentu. Menurut Irham Fahm (2011:135) Proftablty rato mengukur efektvtas secara keseluruhan yang dtunjukkan oleh besar keclnya tngkat keuntungan yang dperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun nvestas.proftabltas dalam peneltan n dtetapkan dengan menghtung langsung raso ROA (Return on Assets) berdasarkan sumber data yang ddapatkan.return on assest atau ROA dapat drumuskan sebaga berkut (Sudana,2011): Return on Assets = G. Metode Analss Data Earnng After Taxes Total Assets Metode analss data merupakan salah satu cara yang dgunakan untuk mengetahu sejauh mana varabel yang mempengaruh varabel lan. Tujuan dar analss data untuk mengnterprestaskan dan menark kesmpulan dar sejumlah data yang terkumpul. Supaya data yang dkumpulkan menjad bermanfaat, maka

48 data yang dperoleh harus dolah dan danalss terlebh dahulu sehngga dapat djadkan sebaga dasar pengamblan keputusan. Analss data yang dgunakan dalam peneltan n adalah analss deskrptf dan analss kuanttatf. Analss deskrptf adalah merupakan bentuk analss data peneltan untuk menguj generalsas hasl peneltan berdasarkan satu sampel. Analss deskrptf n dlakukan dengan pengujan hpotess deskrptf (Sregar, 2012). Data kuanttatf adalah semua data yang dnyatakan dalam bentuk angkaangka (Wbowo,2012). Analss kuanttatf adalah bentuk analsa yang menggunakan angka-angka dan perhtungan dengan metode statstk untuk menguj kebenaran hpotess peneltan yang telah dajukan sebelumnya. Metode analss n dgunakan pada data yang dperoleh dar ICMD ( Indonesan Captal Market Drectory) dan Bursa Efek Indonesa (BEI) berupa laporan keuangan audted yang telah d htung dalam bentuk rumusan raso, untuk menganalss data yang berbentuk angka-angka dan perhtungan dengan metode statstk, untuk tu akan dgunakan program software SPSS (Statstcal Package for Socal Scence) yang berfungs untuk menganalss data, melakukan perhtungan statstk bak untuk statstk parametrk maupun nonparametrk dengan bass IBM. Dalam peneltan n akan menggunakan program IBM SPSS Verson 2.1. Dalam suatu peneltan jens data dan hpotess sangat menentukan dalam ketepatan pemlhan statstk alat uj. Untuk menguj hpotess dalam peneltan n dgunakan tahapan analss sebaga berkut:

49 1. Menghtung besarnya raso hutang jangka pendek, perputaran putang, ukuran perusahaan dan proftabltas (ROA) perusahaan Manufaktur yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa (BEI) perode yang djadkan sampel. 2. Melakukan uj lolos kendala lner atau yang serng dsebut uj asums klask, untuk melhat apakah model regres berganda layak atau tdak dgunakan dalam peneltan n. 3. Melakukan uj hpotess yatu analss lner berganda, yang harus memenuh krtera yatu, uj T-test (uj parsal), uj F-test (uj smultan) dan Koefsen Determnas (R 2 ). H. Pengujan Hpotess Hpotess adalah jawaban terhadap masalah yang mash bersfat praduga karena mash harus dbuktkan kebenarannya. Menurut Dantes (2012) menyatakan hpotess sebaga praduga atau asums yang harus duj melalu data atau fakta yang dperoleh dengan jalan peneltan. Uj hpotess adalah metode pengamblan keputusan yang ddasarkan dar analss data, bak dar percobaan yang terkontrol, maupun dar observas (tdak terkontrol). Uj hpotess Menurut Wbowo (2012) dapat dlakukan dengan menggunakan dua cara, yatu dengan menggunakan tngkat sgnfkans atau probabltas (a), dan tngkat kepercayaan atau confdence ntervall. Jka dlakukan

50 dengan menggunakan tngkat sgnfkans, kebanyakan peneltan menggunakan 0,05. Tngkat sgnfkans adalah probabltas melakukan kesalahan tpe I, yatu kesalahan menolak hpotess ketka hpotess tersebut adalah benar. Tngkat kepercayaan pada umumnya alah sebesar 95%, art dar angka tersebut adalah tngkat dmana sebesar 95% nla sampel akan mewakl nla populasnya, dmana sampel tersebut dambl. Pengujan hpotess yang dlakukan akan memperhatkan hal-hal sebaga berkut (Wbowo, 2012); 1. Uj hpotess merupakan uj dengan menggunakan data sampel 2. Uj menghaslkan keputusan menolak Ho atau sebalknya menerma Ha 3. Nla uj dapat dlhat dengan menggunakan nla F atau nla t htung maupun nla Sg 4. Pengamblan kesmpulan dapat pula dlakukan dengan melhat gambar atau kurva, untuk melhat daerah tolak dan daerah terma suatu hpotess nul. 1. Statstk Deskrptf Statstk deskrptf menurut Ghozal (2011:19) Statstk deskrptf memberkan gambaran atau deskrps suatu data yang dlhat dar nla rata-rata (mean), standar devas, varan, maksmum, mnmum, sum, range, kurtoss dan

51 skewness. Pengujan n dlakukan untuk mempermudah dalam memaham varabel-varabel yang dgunakan dalam peneltan. 2. Uj Asums Klask Sepert dketahu d depan bahwa syarat uj regres dan korelas adalah data harus memenuh prnsp BLUE; Best Lner Unbased Estmator. Model regres yang dperoleh dar metode kuadrat terkecl yang umum, atau Ordnary Least Square merupakan suatu model regres yang memberkan nla estmas atas prakraan lner tdak bsa yang palng bak. Maka untuk memperoleh BLUE (Best Lner Unbased Estmator) ada konds atau syarat-syarat mnmum yang harus ada pada data, syarat-syarat tersebut dkenal dengan suatu uj yang dsebut uj asums klask (Wbowo, 2012). Uj asums klask bertujuan untuk mengetahu konds data yang dpergunakan dalam peneltan. Hal tersebut dlakukan agar dperoleh model analss yang tepat. Model analss regres peneltan n mensyaratkan uj asums terhadap data yang melput: 1) Uj Normaltas Uj normaltas dlakukan guna mengetahu apakah nla resdu (perbedaan yang ada) yang dtelt memlk dstrbus normal atau tdak normal (Wbowo, 2012). Uj normaltas bertujuan untuk menguj apakah dalam model regres, varabel pengganggu atau resdual memlk dstrbus normal. Sepert dketahu

52 bahwa uj t dan F mengasumskan bahwa nla resdual mengkut dstrbus normal. Kalau asums n dlanggar maka uj statstk menjad tdak vald untuk jumlah sampel kecl (Ghozal, 2013). Peneltan n dlakukan dengan melhat pada grafk hstogram yang dbandngkan dstrbus kumulatf dar data sesungguhnya dengan dstrbus kumulatf dar dstrbus normal. Apabla dstrbus kumulatf dar data sesungguhnya yang dtunjukkan oleh grafk hstogram mengkut pola dstrbus kumulatf dar dstrbus normal yang dtunjukkan oleh kurva normal, maka model regres yang dgunakan dalam peneltan n danggap layak dan memenuh asums normaltas. Selan dlhat pada grafk hstogram, dapat juga dlhat dar grafk normal probablty plot. Apabla ttk-ttknya menyebar d sektar gars dagonal dan mengkut arah gars dagonal, maka model regres yang dgunakan danggap layak dan memenuh asums normaltas. Dalam uj normaltas resdual dengan hstogram maupun grafk dapat menyesatkan apabla tdak hat-hat secara vsual kelhatan normal, oleh karena tu untuk melengkap uj hstogram dan grafk dlakukan juga uj statstk lan yang dapat dgunakan untuk menguj normaltas resdual adalah uj statstk nonparametrk Kolmogorov-Smrnov (K-S). Uj Kolmogorov-Smrnov dapat dlakukan untuk menguj apakah resdual terdstrbus secara normal. 2) Uj Multkolneartas D dalam persamaan regres tdak boleh terjad multkolneartas, maksudnya tdak boleh ada korelas atau hubungan yang sempurna atau mendekat sempurna antara varabel bebas yang membentuk persamaan tersebut. Jka pada model persamaan tersebut terjad gejala multkolneartas tu berart sesama

53 varabel bebasnya terjad korelas (Wbowo, 2012). Uj multkolonertas menurut Ghozal (2013) bertujuan untuk menguj apakah model regres dtemukan adanya korelas antar varabel bebas (ndependen). Model regres yang bak seharusnya tdak terjad korelas d antara varabel ndependen. Jka varabel ndependen salng berkorelas, maka varabel-varabel n tdak ortogonal. Varabel ortogonal adalah varabel ndependen yang nla korelas antar sesama varabel ndependen sama dengan nol. Untuk mendeteks ada atau tdaknya multkolonertas d dalam model regres adalah sebaga berkut (Ghozal, 2013): a) Nla R 2 yang dhaslkan oleh suatu estmas model regres sangat tngg, tetap secara ndvdual varabel-varabel ndependen banyak yang tdak sgnfkan mempengaruh varabel dependen. b) Menganalss matrk korelas varabel-varabel ndependen. Jka antar varabel ndependen ada korelas yang cukup tngg (umumnya d atas 0.90), maka hal n merupakan ndkas adanya multkolonertas. Tdak adanya korelas yang tngg antar varabel ndependen tdak berart bebas dar multkolonertas. Multkolonertas dapat dsebabkan karena adanya efek kombnas dua atau lebh varabel ndependen. c) Multkolonertas dapat juga dlhat dar (1) nla tolerance dan lawannya (2) varance nflaton factor (VIF). Kedua ukuruan n menunjukkan setap varabel ndependen manakah yang djelaskan oleh varabel ndependen lannya. Dalam pengertan sederhana setap varabel ndenpenden menjad varabel dependen (terkat) dan dregres terhadap varabel ndependen

54 lannya. Tolerance mengukur varabltas varabel ndependen yang terplh yang tdak djelaskan oleh varabel ndependen lannya. Jad nla tolerance yang rendah sama dengan nla VIF tngg (karena VIF = 1/Tolerance). Nla cutoff yang umum dpaka untuk menunjukkan adanya multkolonertas adalah nla Tolerance 0.10 atau sama dengan nla VIF 10. Setap penelt harus menentukan tngkat kolonertas yang mash dapat dtolerr. Sebaga msal nla tolerance = 0.10 sama dengan tngkat kolonertas Walaupun multkolonertas dapat ddeteks dengan nla Tolerance dan VIF, tetap kta mash tetap tdak mengetahu varabel-varabel ndependen mana sajakah yang salng berkorelas. 3) Uj Heteroskedaststas Suatu model dkatakan memlk problem heteroskedaststas tu berart ada atau terdapat varan varabel dalam model yang tdak sama. Gejala n dapat pula dartkan bahwa dalam model terjad ketdaksamaan varan dar resdual pada pengamatan model regres tersebut. Uj heteroskedaststas dperlukan untuk menguj ada tdaknya gejala n (Wbowo, 2012). Uj Heteroskedaststas menurut (Ghozal, 2013) bertujuan menguj apakah dalam model regres terjad ketdaksamaan varance dar resdual satu pengamatan ke pengamatan yang lan. Jka varance dar resdual satu pengamatan ke pengamatan lan tetap, maka d sebut Homoskedaststas dan jka berbeda dsebut Heteroskedaststas. Model regres yang bak adalah yang Homoskedaststas atau tdak terjad Heteroskedaststas.

55 Kebanyakan data crosssecton mengandung stuas heteroskesdatstas karena data n menghmpun data yang mewakl berbaga ukuran (kecl, sedang dan besar). Salah satu cara untuk mendeteks ada atau tdaknya heteroskedaststas menurut (Ghozal, 2013) dengan Melhat Grafk Plot antara nla predks varabel terkat (dependen) yatu ZPRED dengan resdualnya SRESID. Deteks ada tdaknya heteroskedaststas dapat dlakukan dengan melhat ada tdaknya pola tertentu grafk scatterplot antara SRESID dan ZPRED dmana sumbu Y adalah Y yang telah dpredks, dan sumbu X adalah resdual (Y predks - Y sesungguhnya) yang telah d-subdentzed. Dasar analss sebaga berkut: a) Jka ada pola tertentu, sepert ttk-ttk yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudan menyempt), maka mengndkaskan telah terjad heteroskedaststas. b) Jka tdak ada pola yang jelas, serta ttk-ttk yang menyebar d atas dan d bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tdak terjad heteroskedaststas. 4) Uj Autokorelas Uj autokorelas dgunakan untuk suatu tujuan yatu mengetahu ada tdaknya korelas antar anggota serangkaan data yang dobservas dan danalss menurut ruang atau menurut waktu, cross secton atau tme-seres. Uj n bertujuan untuk melhat ada tdaknya korelas antara resdual pada suatu pengamatan dengan pengamatan yang lan pada model (Wbowo, 2012). Uj autokorelas menurut Ghozal (2013) bertujuan menguj apakah dalam model regres lnear ada korelas

56 antara kesalahan pengganggu pada perode t dengan kesalahan pengganggu pada perode t-1 (sebelumnya). Jka terjad korelas, maka dnamakan ada problem autokorelas. Autokorelas muncul karena observas yang berurutan sepanjang waktu berkatan satu sama lannya. Masalah n tmbul karena resdual (kesalahan penganggu) tdak bebas dar satu observas ke observas lannya. Hal n serng d temukan pada data runtut waktu (tme seres) karena "gangguan" pada seseorang ndvdu/kelompok cenderung mempengaruh "gangguan" pada ndvdu/kelompok yang sama pada perode berkutnya. Pada data crossecton (slang waktu), masalah autokorelas relatf jarang terjad karena "gangguan" pada observas yang berbeda berasal dar ndvdu. Kelompok yang berbeda. Model regres yang bak adalah regres yang bebas dar autokorelas. Salah satu cara yang dapat dgunakan untuk mendeteks ada atau tdaknya autokorelas yatu Uj Durbn - Watson (DW test) (Ghozal, 2013). Kesmpulan dapat dlakukan dengan asums dan bantuan dua buah nla dar tabel Durbn-Watson d bawah, yatu nla dl dan nla du pada K tertentu, K = jumlah varabel bebas dan pada n tertentu, n=jumlah sampel yang dgunakan. Kesmpulan ada tdaknya autokorelas ddasarkan pada;jka nla Durbn-Watson berada pada range nla du hngga (4-dU) maka dtark kesmpulan bahwa model tdak terdapat autokorelas. Nla krts yang dgunakan adalah default spss = 5%. Cara yang lan adalah dengan menla tngkat probabltas, jka > 0.05 berart tdak terjad autokorelas dan sebalknya (Wbowo, 2012). Tabel 3.3 Tabel Durbn-Watson

57 Durbn -Watson Kesmpulan < dl Tedapat autokorelas (+) dl sampa dengan du Tanpa kesmpulan du sampa dengan 4-dU Tdak terdapat autokorelas 4 - du sampa dengan 4 - dl Tanpa kesmpulan > 4 - dl Ada autokorelas (-) 3. Analss Regres Lnear Berganda Analss regres lnear berganda pada dasarnya merupakan analss yang memlk pola tekns dan substans yang hampr sama dengan analss regres lnear sederhana. Analss n memlk perbedaan dalam hal jumlah varabel ndependen yang merupakan varabel penjelas jumlahnya lebh dar satu buah (Wbowo, 2012). Regres berganda menurut Sregar (2012) adalah pengembangan dar regres lner sederhana, yatu sama-sama alat yang dapat dgunakan untuk mempredks permntaan d masa akan datang berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahu pengaruh satu atau lebh varabel bebas (ndependent) terhadap satu varabel tak bebas (dependent). Dalam peneltan n varabel dependen adalah proftabltas (ROA), sedangkan yang menjad varabel ndependen adalah hutang jangka pendek, perputaran putang dan ukuran perusahaan. Regres lner berganda d notaskan sebaga berkut (Wbowo, 2012); Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 Keterangan;

58 Y = Proftabltas ( Return on Assets ) a = Nla konstanta b = Nla koefsen regres X1 = Hutang Jangka Pendek X2 = Perputaran putang X3 = Ukuran Perusahaan 4. Uj-T (Uj Parsal) Uj beda t-test dgunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tdak berhubungan memlk nla rata-rata yang berbeda (Ghozal, 2013). Sedangkanmenurut Wbowo (2012) uj yang dgunakan untuk mengetahu ada tdaknya perbedaan rata-rata antara; populas dan sampel, antara sampel dan sampel, bak dengan karakter yang salng berhubungan maupun yang tdak salng berhubungan dantara sampel atau populas yang dtelt.uj n sekalgus melhat manakah rata-rata yang lebh tngg, jka ada perbedaan tersebut. Dalam hal n, apakah varabel hutang jangka pendek, perputaran putang dan ukuran perusahaanberpengaruh terhadap proftabltas (ROA). Peneltan n dlakukan dengan melhat pada Coeffcents yang membandngkan Unstandardzed Coeffcents B dan Standard error of estmate sehngga ddapat hasl yang dnamakan t htung.

59 Krtera varable ndependen secara ndvdual dapat dkatakan berpengaruh terhadap varable dependen apabla t htung> t table atau -t htung < -t table dan tngkat sgnfkans < a (0,05), Ho dtolak dan Ha dterma. Jka-t table < t htung< t table dan tngkat sgnfkans > a (0,05) maka Ho dterma dan Ha dtolak. 5 Uj F (Uj Smultan) Pengujan n dlakukan untuk mengetahu apakah semua varabel ndependen secara bersama-sama (smultan) dapat berpengaruh terhadap varabel dependen. Uj statstk F menurut Ghozal (2013) pada dasarnya menunjukkan apakah semua varabel ndependen atau bebas yang dmasukkan dalam model mempunya pengaruh secara bersama-sama terhadap varabel dependen/terkat. Dalam hal n, apakah varabel hutang jangka pendek, perputaran putang dan ukuran perusahaan secara bersama-sama (smultan) berpengaruh terhadap proftabltas (ROA). Pengujan terhadap pengaruh varabel ndependen secara bersama-sama (smultan) terhadap perubahan nla varabel dependen yang dapat djelaskan (explaned) oleh perubahan nla semua varabel ndependen. Peneltan n dlakukan dengan melhat pada Anova yang menbandngkan Mean Square dar regresson dan Mean Square dar resdual sehngga ddapat hasl yang dnamakan F htung. Apabla F htung > F tabel dan apabla tngkat sgnfkans < a (0,05),

60 maka varabel ndependen secara bersama-sama berpengaruh terhadap varabel dependen sehngga Ho dtolak dan Ha dterma. 6. Koefsen Determnas (R 2 ) Koefsen determnas (R2) pada ntnya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan varas varabel dependen. Nla koefsen determnas adalah nol dan satu. Nla R 2 yang kecl berart kemampuan varabelvarabel ndependen dalam menjelaskan varas varabel dependen amat terbatas. Nla yang mendekat satu berart varabel-varabel ndependen memberkan hampr semua nformas yang dbutuhkan untuk mempredks varas varabel dependen (Ghozal, 2013). Koefsen determnas (R2) dmaksudkan untuk mengetahu tngkat ketepatan palng bak dalam analss regres, dmana hal yang dtunjukkan oleh besarnya koefsen determnas (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefsen determnas n d tunjukan dengan R Square dalam Model Summary yang dhaslkan oleh SPSS. Apabla R 2 semakn mendekat angka 1, maka model regres danggap semakn bak karena varabel ndependen yang dpaka dalam peneltan n mampu menjelaskan varabel dependennya. Peneltan n berpatokan pada nla Ajusted R Square atau koefsen determnas yang sudah dsesuakan karena apbla nla R Square akan menmbulkan suatu bas yang dapat menngkatkan R 2 jka ada penambahan varabel ndependen. Berbeda dengan R Square, nla Ajusted R Square tdak akan menmbulkan bas karena R Squaredapat nak atau turun apabla

61 sebuah varabel ndependen dtambahkan dalam model. Selan tu koefsen determnas dpergunakan untuk mengetahu presentase perubahan varabel terkat (Y) yang dsebabkan oleh varabel bebas (X).

62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statstk Deskrptf Varabel Peneltan Statstk deskrptf adalah lmu statstk yang menjelaskan tentang bagamana data akan dkumpulkan dan selanjutnya drngkas dalam unt analss yang pentng yang melput; frekuens, nla rata-rata (mean), nla tengah (medan), modus, dan range serta varas lan. 1. Data Peneltan Metode analss data yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode analss statstk yang menggunakan persamaan regres lner berganda. analss data dmula dengan mengolah data menggunakan Mcrosoft excel, selanjutnya dlakukan pengujan asums klask dan pengujan menggunakan regres lner berganda. Pengujan asums klask dan regres lner berganda dlakukan dengan menggunakan software SPSS vers 2.1. Prosedur dmula dengan memasukkan varabel-varabel peneltan ke program SPSS tersebut dan menghaslkan outputoutput sesua metode analss data yang dtentukan. Berdasarkan krtera yang dtetapkan, ddapat 15perusahaan yang memenuh krtera dan djadkan sampel dalam peneltan n dan damat selama perode

63 Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Sektor Manufaktur Food and Beverage Yang Terdaftar D Bursa Efek Indonesa Perode Yang Memenuh Krtera Peneltan No Code Nama Perusahaan 1 ADES PT. Akasha Wra Internatonal Tbk 2 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk 3 CPIN Charoen Pokphand Indonesa Tbk.[S] 4 CEKA Wlmar Cahaya Indonesa Tbk. [S] 5 SKBM PT. Sekar Bum Tbk 6 AISA PT. Tga Plar Sejahtera Food Tbk 7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.[S] 8 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 9 ALTO PT. Tr Banyan Trta Tbk 10 MLBI PT. Mult Bntang Indonesa Tbk 11 MYOR Mayora Indah Tbk. [S] 12 ULTJ Ultrajaya Mlk Industry & Tradng Co. Tbk. [S] Sumber: Data dolah pada perusahaa manufaktur tahun Analss Statstk Deskrptf Informas yang dbutuhkan dalam peneltan n merupakan data sekunder yang dperoleh dar Indonesan Captal Market Drectory (ICDM) dan Bursa Efek Indonesa (BEI) berupa data keuangan sampel perusahaan manufaktur dar tahun yang djabarkan dalam bentuk statstk. Varabel dar peneltan n adalah hutang jangka pendek, perputaran putang dan ukuran perusahaan sebaga varabel bebas (ndependent varable) dan

64 proftabltas (ROA) sebaga varabel terkat (dependent varable). Statstk deskrptf dar varabel tersebut dar sampel perusahaan manufaktur selama perode dsajkan dalam tabel 4.2 berkut. Tabel 4.2 Hasl Statstk Deskrptf Varabel Selama Tahun Descrptve Statstcs Mean Std. Devaton N ROA HUTANGJANGKAPENDEK PERPUTARANPIUTANG UKURANPERUSAHAAN Sumber: Data sekunder dolah SPSS Vers 2.1 (2017) Berdasarkan hasl perhtungan pada tabel 4.2 tersebut terlhat bahwa dar 12 perusahaan Manufaktur sampel dengan 5 tahun pengamatan (12 x 5) maka N = 60. Rata-rata hutang jangka pendek selama perode pengamatan sebesar dengan SD (standar devas) sebesar Perputaran putang memlk rata-rata dengan SD (standar devas) Ukuran perusahaan memlk rata-rata dengan SD (standar devas) Dan ROA memlk rata-rata dengan SD (standar devas) Nla rata-rata yang terdapat pada tabel d atas dapat menjelaskan bahwa apabla rata-rata dar masng-masng varabel lebh kecl dar standar devas maka dapat dkatakan hasl yang kurang bak, dkarenakan standar devas merupakan hal yang mencermnkan penympangan dar data varabel tersebut cukup tngg karena lebh besar darpada nla rata-ratanya. Varabel yang nla rata-ratanya lebh kecl dar standar devasnya alah ukuran perusahaan.

65 Sebalknya jka nla rata-rata dar masng-masng varabel yang dhaslkan lebh besar dar nla standar devas maka dkatakan memlk hasl yang bak. Varabel yang nla rata-ratanya lebh besar dar standar devasnya alah hutang jangka pendek, perputaran putang, dan proftabltas (ROA). B. Hasl Pengujan Asums Klask 1. Uj Normaltas Uj normaltas bertujuan apakah dalam model regres varabel pengganggu atau resdual memlk dstrbus normal. Ada dua cara untuk mendeteks apakah resdual berdstrbus normal atau tdak yatu dengan hstogram dan grafk.

66 Gambar 4.3 Grafk Hstogram Sumber: Data sekunder dolah SPSS Vers 2.1 (2017) Jka melhat kurva normal pada Hstogram d atas maka dapat dambl kesmpulan bahwa model memlk dstrbus normal, hal n dperlhatkan oleh bentuk kurva yang memyerupa lonceng, bell shaped dan tdak menceng ke kanan atau ke kr.

67 Gambar 4.4 Dagram Normal P-P Plot of Sumber: Data sekunder dolah SPSS Vers 2.1 (2017) Dar grafk normal probablty plot ttk-ttk menyebar berhmpt dsektar gars dagonal dan hal n menunjukan bahwa resdual terdstrbus secara normal. Dalam uj normaltas resdual dengan hstogram dan grafk dapat menyesatkan apabla tdak hat-hat secara vsual kelhatan normal, oleh karena tu untuk dlengkap uj hstogram dan grafk dlakukan juga uj statstk lan yang dapat dgunakan untuk menguj normaltas resdual adalah uj statstk nonparametrk Kolmogorov-Smrnov (K-S). Uj Kolmogorov-Smrnov dapat dlakukan untuk menguj apakah resdual terdstrbus secara normal. Hasl uj K-S dapat dlhat pada tabel 4.5 sebaga berkut: Tabel 4.5 Uj One-Sample Kolmogorov Smrnov

68 One-Sample Kolmogorov-Smrnov Test Unstandardzed Resdual N 60 Normal Parameters a,b Most Extreme Dfferences Mean Std. Devaton Absolute.071 Postve.071 Negatve Kolmogorov-Smrnov Z.548 Asymp. Sg. (2-taled).925 a. Test dstrbuton s Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data sekunder dolah SPSS Vers 2.1 (2017) Dar hasl uj data pada tabel datas dapat dambl kesmpulan bahwa, data memlk dstrbus normal karena na Kolmogorov-Smrnov memlk sgnfkans lebh besar dar Uj Multkolneartas Uj multkolneartas bertujuan untuk menguj apakah model regres dtemukan adanya korelas antar varabel bebas (ndependen). Jka nla Tolerance 0.10 dan Nla VIF 10 maka antar varabel ndependen tdak terjad multkolneartas. Berkut n adalah hasl uj multkolneartas: Tabel 4.6 Hasl Uj Multkolneartas Coeffcents a Model Collnearty Statstcs Tolerance VIF 1 (Constant) HUTANGJANGKAPENDEK

69 PERPUTARANPIUTANG UKURANPERUSAHAAN a. Predctors: (Constant), UKURANPERUSAHAAN, PERPUTARANPIUTANG, HUTANGJANGKAPENDEK b. Dependent Varable: ROA Sumber: Data sekunder dolah SPSS Vers 2.1 (2017) Dar data tabel d atas dapat dlhat bahwa nla Tolerance dan VIF dar hutang jangka pendek sebesar 0,612; 1.635; nla perputaran putang sebesar 0,957; 1.045; dan ukuran perusahaan sebesar 0,632; Nla Tolerance untuk semua varabel ndependen lebh besar dar 0,10 (Tolerance 0,10) dan nla VIF lebh kecl dar 10 (VIF 10). Berdasarkan nla tersebut dapat dsmpulkan bahwa ketga varabel ndependen tdak terjad multkolneartas. 3. Uj Heteroskedaststas Uj heteroskedaststas bertujuan menguj apakah dalam model regres terjad ketdaksamaan varan dar resdual suatu pengamatan ke pengamatan lan. Salah satu cara untuk mengetahu ada tdaknya heteroskedaststas dalam suatu model regres lner adalah dengan melhat grafk scatterplot antara nla predks varabel terkat yatu ZPRED dengan resdual error yatu SRESID. Jka tdak ada pola tertentu dan ttk menyebar datas dan dbawah angka 0 pada sumbu Y, maka tdak terjad heteroskedaststas. Grafk scatterplot dtunjukkan pada grafk berkut : Gambar 4.7 Scatterplot

70 Sumber: Data sekunder dolah SPSS Vers 2.1 (2017) Gambar 4.7 menunjukan bahwa data tersebar secara acak dan tdak membentuk suatu pola tertentu.data tersebar bak d atas maupun d bawah angka 0 pada sumbu Y, tdak berkumpul d satu tempat, serta tdak membentuk pola tertentu.hal n menunjukan bahwa tdak terdapat heteroskedaststas pada model regres yang dgunakan. 4. Uj Autokorelas Uj autokorelas merupakan pengujan yang bertujuan apakah dalam sebuah model regres lner ada korelas antara kesalahan pengganggu pada perode t dengan kesalahan pada perode t-1 (sebelumnya) dengan asums dan bantuan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tnjauan Teorts 2.1.1 Saham Menurut Anoraga (2006:58) saham adalah surat berharga bukt penyertaan atau pemlkan ndvdu maupun nsttus dalam suatu perusahaan. Saham berwujud selembar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN PT. BANGUN SUKSES PRATAMA TUGAS AKHIR

PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN PT. BANGUN SUKSES PRATAMA TUGAS AKHIR PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN PT. BANGUN SUKSES PRATAMA TUGAS AKHIR Dajukan Sebaga Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahl Madya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN 1 PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN Pembmbng: Surtkant, SE., M.S Penuls: Ecatarna Febola Annsa Program Stud Akuntans Fakultas Ekonom Unverstas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang semakn berkembang n, duna usaha dan ndustr mengalam kemajuan yang pesat, khususnya d bdang ndustr. Kemajuan perekonoman d Indonesa tdak terlepas dar

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, TOTAL ASSET TURN OVER, EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, DAN CURRENT RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

Nama : Crishadi Juliantoro NPM : ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desan Peneltan Jens peneltan yang dlakukan oleh penuls yatu korelasonal dan verfkatf yatu suatu metode yang dgunakan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSET

PENGARUH RETURN ON ASSET PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), NET INTEREST MARGIN (NIM) TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013 Oleh : I Wayan Wardita

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN, EFISIENSI MODAL KERJA, DAN KEBIJAKAN PENDANAAN TERHADAP PROFITABILITAS

PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN, EFISIENSI MODAL KERJA, DAN KEBIJAKAN PENDANAAN TERHADAP PROFITABILITAS PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN, EFISIENSI MODAL KERJA, DAN KEBIJAKAN PENDANAAN TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) SKRIPSI Dajukan sebaga

Lebih terperinci

TOTAL ASSETS TURNOVER DAN NET PROVIT MARGIN PENGARUHNYA TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PT ASTRA INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

TOTAL ASSETS TURNOVER DAN NET PROVIT MARGIN PENGARUHNYA TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PT ASTRA INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN TOTAL ASSETS TURNOVER DAN NET PROVIT MARGIN PENGARUHNYA TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PT ASTRA INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Oleh : Tettie Setiyarti 1 Ida Bagus Gede Udiyana 2 Ni Putu Wahyu Mahayanti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian 58 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan merupakan varabel-varabel yang menjad perhatan penelt. Peneltan n terdr dar dua varabel yatu ndependent varable/varabel bebas (X)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci