PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 55 / PID / 2017/ PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-pekara pidana pada pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa ; Nama Lengkap Tempat Lahir Umur / Tanggal Lahir Jenis Kelamin Kebangsaan/Kewarganegaraan Tempat Tinggal A g a m a Pekerjaan Pendidikan Terdakwa tidak ditahan; Halaman 1 dari 12 hal Bistok Hutahaean Simatibung 57 Tahun / 6 Mei Laki-laki Indonesia Banjar Ganjang, Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir. Kristen Protestan Petani SLTA Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya Marlas Hutasoit, S.H, Advokat, berkantor di Jalan Raya Pasir Putih Komplek Taman Duta Mas Blok C4 No. 7 Pekan Baru, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 10 Pebruari 2016 Pengadilan Tinggi Tersebut Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 09 Agustus 2016 Nomor 9/Pid.B/2016/PN.Blg dalam perkara terdakwa tersebut diatas;

2 Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Penuntut Umum tanggal 29 Januari 2016 No.Reg.PerkaraPDM-46/BLG/OHARDA/12/2015, Terdakwa didakwa dengan Dakwaan sebagai berikut D AK W AAN Pertama Bahwa ia Terdakwa Bistok Hutahaean bersama Terdakwa Saut Sibuea, Terdakwa Fendy Hutahaean, dan Terdakwa Panahatan Hutahaean (masingmasing Terdakwa dalam berkas terpisah) pada hari Sabtu, tanggal 09 Agustus 2014 sekira pukul 15.³ᴼ Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu lainnya dalam bulan Agustus 2014 bertempat di Lumban Namora Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir atau setidaktidaknya pada suatu tempat tertentu lainnya dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Balige, secara bersama-sama bersepakat (bersekutu) ataupun masingmasing bertindak sendiri-sendiri dengan melawan hak membinasakan, merusakkan, membuat sehingga tidak dapat dipakai lagi atau menghilangkan sesuatu barang berupa tanaman jengkol, pohon kemiri dan pohon alpukat yang sama sekali atau sebagian milik orang lain yaitu milik saksi korban Dumanggar Hutahaean yang dilakukan dengan cara sebagai berikut - Bahwa sebelumnya Terdakwa Bistok Hutahaean dan sdr. Sihol Hutahaean mengusulkan kepada masyarakat untuk diadakan rapat Ria raja untuk membahas permasalahan yang ada di desa Lumban Namora dan oleh sdr. Jhonson Hutahaean selaku kepala Desa lalu mengundang saksi korban beserta dengan saksi Burman Hutahaean dan saksi Tiur Sihombing pada hari Sabtu tanggal 9 Agustus 2014 sekira pukul wib untuk hadir di acara rapat ria raja yang diadakan di rumah tetangga saksi korban yaitu di rumah sdr. Sunggul Hutapea. Adapun pada saat saksi korban Dumanggar Hutahaean bersama dengan saksi Burman Hutahaean dan saksi Tiur Sihombing menghadiri acara Rapat Ria raja tersebut, oleh masyarakat yang turut hadir dalam acara Rapat Ria raja tersebut kemudian meminta kepada saksi korban Dumanggar Hutahaean untuk menandatangani Surat Pernyataan bahwa lahan tanah milik saksi korban yang ditanami tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat yang terletak di Lumban Namora Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir agar diwakafkan oleh saksi korban Dumanggar Hutahaean untuk kepentingan perluasan tanah perkuburan bagi keluarga masyarakat Marga Hutahaean. Oleh karena saksi korban Halaman 2 dari 12 hal

3 merasa keberatan atas hasil keputusan Rapat Ria raja tersebut, saksi korban bersama dengan saksi Tiur Sihombing lalu pergi meninggalkan tempat Rapat Ria raja tersebut dan pulang menuju ke rumahnya, sedangkan saksi Burman Hutahaean masih tetap berada di lokasi Rapat Ria raja tersebut. - Bahwa kemudian, karena tidak terjadi kesepakatan antara saksi korban Dumanggar Hutahaean dengan masyarakat yang hadir pada acara Rapat Ria raja tersebut, oleh sdr. Panahatan Hutahaean lalu bersama dengan sdr. Saut Sibuea pergi menuju rumah sdr. Fendy Hutahaean di Huta Tinggi desa Pardouan Nauli Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir dengan mengendari becak milik sdr. Saut Sibuea dan sesampainya sdr. Panahatan Hutahaean dan sdr. Saut Sibuea di rumah sdr. Fendy Hutahaean lalu sdr. Saut Sibuea meminta kepada sdr. Fendy Hutahaean untuk melakukan pekerjaan menebang pohon dengan mengatakan ada kerjaan menebang kayu, apakah kau mau, oleh sdr. Fendy Hutahaean lalu mengatakan kepada sdr. Saut Sibuea kerja sebentarnya itu, kalau sebentar ya ayoklah, banyaknya kayu yang mau ditebang?, dijawab oleh sdr. Panahatan Hutahaean dan sdr. Saut Sibuea sedikitnya kayu yang mau ditebang, langsung aja kau bawa mesin sinshaw mu, mendengar perkataan sdr. Panahatan Hutahaean dan sdr. Saut Sibuea tersebut, sdr. Fendy Hutahaean kemudian mengambil mesin shen shawnya dari rumah lalu dengan mengendarai becak, sdr. Fendy Hutahaean dan sdr. Panahatan Hutahaean kemudian pergi ke lokasi kejadian tempat dimana tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean tersebut, sedangkan sdr. Saut Sibuea dengan mengendarai becak miliknya pergi ke kedai kopi dan tidak ikut kembali ke lokasi kejadian dimana tanaman milik saksi korban Dumangar Hutahaean dimaksud. - Bahwa sesampainya sdr. Fendy Hutahaean dan sdr. Panahatan di lokasi Lumban Namora tepatnya di lokasi tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean sudah ramai masyarakat disekitar lokasi dan oleh sdr. Fendy Hutahaean yang sebelumnya mengetahui bahwa tanaman pohon jengkol, pohon kemiri dan pohon alpukat yang hendak ditebang adalah milik saksi korban Dumanggar Hutahaean lalu bertanya kepada sdr. Panahatan Hutahaean mana yang mau ditebangi pohonnya dijawab oleh sdr. Panahatan Hutahaean inilah pohon yang mau ditebangi sambil menunjukkan lokasi Halaman 3 dari 12 hal

4 tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean yang hendak ditebang lalu dengan menggunakan mesin shin shaw yang sebelumnya telah diisi bensin yang dibeli oleh Terdakwa Bistok Hutahaean di simpang Sirongit, sdr. Fendy Hutahaean kemudian menebang satu persatu tanaman pohon kemiri dan tanaman jengkol milik saksi korban Dumangar Hutahaean hingga tumbang ke tanah dan pada saat sdr. Fendy Hutahaean hendak menebang tanaman pohon alpukat milik saksi korban, saksi Tiur Sihombing (isteri saksi korban) yang sebelumnya berteriak dan menangis melihat kejadian penebangan tersebut dan mengatakan kepada sdr. Fendy Hutahaean boasa lomo-lomo muna manabai haukku tanpa izin sian au artinya kenapa suka-suka kalian menebang kayu ku, namun sdr. Fendy Hutahaean tidak menghiraukan perkataan isteri saksi korban (Tiurlan Sihombing) dan tetap terus melakukan penebangan tanaman pohon milik saksi korban hingga akhirnya isteri saksi korban (Tiur Sihombing) tiba-tiba terjatuh dan pingsan di lokasi kejadian penebangan tanaman pohon kemiri, pohon jengkol dan pohon alpukat milik saksi korban. Oleh sdr. Fendy Hutahaean yang melihat isteri saksi korban (Tiur Sihombing) tiba-tiba terjatuh dan pingsan di lokasi kejadian lalu menghentikan pekerjaannya menebang pohon alpukat milik saksi korban dan selanjutnya pergi meninggalkan lokasi tanaman pohon kemiri, pohon jengkol dan pohon coklat yang telah ditebang oleh sdr. Fendy Hutahaean tersebut. - Bahwa pengrusakan tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean tersebut, dilakukan tanpa seizin dan sepengetahuan saksi korban Dumangar Hutahaean sehingga saksi korban Dumangar Hutahaean menderita kerugian materiil kurang lebih senilai Rp ,- (lima juta rupiah) dan selanjutnya oleh karena saksi korban merasa keberatan, kemudian Halaman 4 dari 12 hal mengadukan kejadian tersebut ke Kantor Polres Toba Samosir guna pengusutan proses lebih lanjut Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 406 ayat (1) KUHPidana jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Atau Kedua

5 Bahwa ia Terdakwa Bistok Hutahaean bersama Terdakwa Saut Sibuea, Terdakwa Fendy Hutahaean, dan Terdakwa Panahatan Hutahaean (masingmasing Terdakwa dalam berkas terpisah) pada hari Sabtu, tanggal 09 Agustus 2014 sekira pukul 15.³ᴼ Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu lainnya dalam bulan Agustus 2014 bertempat di Lumban Namora Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir atau setidaktidaknya pada suatu tempat tertentu lainnya dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Balige, secara bersama-sama bersepakat (bersekutu) ataupun masingmasing bertindak sendiri-sendiri dengan melawan hak membinasakan, merusakkan, membuat sehingga tidak dapat dipakai lagi atau menghilangkan sesuatu barang berupa tanaman jengkol, pohon kemiri dan pohon alpukat yang sama sekali atau sebagian milik orang lain yaitu milik saksi korban Dumanggar Hutahaean yang dengan sengaja membantu sebelum atau pada waktu kejahatan itu akan dilakukan, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut - Bahwa sebelumnya Terdakwa Bistok Hutahaean dan sdr. Sihol Hutahaean mengusulkan kepada masyarakat untuk diadakan rapat Ria raja untuk membahas permasalahan yang ada di desa Lumban Namora dan oleh sdr. Jhonson Hutahaean selaku kepala Desa lalu mengundang saksi korban beserta dengan saksi Burman Hutahaean dan saksi Tiur Sihombing pada hari Sabtu tanggal 9 Agustus 2014 sekira pukul wib untuk hadir di acara rapat ria raja yang diadakan di rumah tetangga saksi korban yaitu di rumah sdr. Sunggul Hutapea. Adapun pada saat saksi korban Dumanggar Hutahaean bersama dengan saksi Burman Hutahaean dan saksi Tiur Sihombing menghadiri acara Rapat Ria raja tersebut, oleh masyarakat yang turut hadir dalam acara Rapat Ria raja tersebut kemudian meminta kepada saksi korban Dumanggar Hutahaean untuk menandatangani Surat Pernyataan bahwa lahan tanah milik saksi korban yang ditanami tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat yang terletak di Lumban Namora Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir agar diwakafkan oleh saksi korban Dumanggar Hutahaean untuk kepentingan perluasan tanah perkuburan bagi keluarga masyarakat Marga Hutahaean. Oleh karena saksi korban merasa keberatan atas hasil keputusan Rapat Ria raja tersebut, saksi korban bersama dengan saksi Tiur Sihombing lalu pergi meninggalkan tempat Rapat Ria raja tersebut dan pulang menuju ke rumahnya, sedangkan saksi Burman Hutahaean masih tetap berada di lokasi Rapat Ria raja tersebut. Halaman 5 dari 12 hal

6 - Bahwa kemudian, karena tidak terjadi kesepakatan antara saksi korban Dumanggar Hutahaean dengan masyarakat yang hadir pada acara Rapat Ria raja tersebut, oleh sdr. Panahatan Hutahaean lalu bersama dengan sdr. Saut Sibuea pergi menuju rumah sdr. Fendy Hutahaean di Huta Tinggi desa Pardouan Nauli Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir dengan mengendari becak milik sdr. Saut Sibuea dan sesampainya sdr. Panahatan Hutahaean dan sdr. Saut Sibuea di rumah sdr. Fendy Hutahaean lalu sdr. Saut Sibuea meminta kepada sdr. Fendy Hutahaean untuk melakukan pekerjaan menebang pohon dengan mengatakan ada kerjaan menebang kayu, apakah kau mau, oleh sdr. Fendy Hutahaean lalu mengatakan kepada sdr. Saut Sibuea kerja sebentarnya itu, kalau sebentar ya ayoklah, banyaknya kayu yang mau ditebang?, dijawab oleh sdr. Panahatan Hutahaean dan sdr. Saut Sibuea sedikitnya kayu yang mau ditebang, langsung aja kau bawa mesin sinshaw mu, mendengar perkataan sdr. Panahatan Hutahaean dan sdr. Saut Sibuea tersebut, sdr. Fendy Hutahaean kemudian mengambil mesin shen shawnya dari rumah lalu dengan mengendarai becak, sdr. Fendy Hutahaean dan sdr. Panahatan Hutahaean kemudian pergi ke lokasi kejadian tempat dimana tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean tersebut, sedangkan sdr. Saut Sibuea dengan mengendarai becak miliknya pergi ke kedai kopi dan tidak ikut kembali ke lokasi kejadian dimana tanaman milik saksi korban Dumangar Hutahaean dimaksud. - Bahwa sesampainya sdr. Fendy Hutahaean dan sdr. Panahatan di lokasi Lumban Namora tepatnya di lokasi tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean sudah ramai masyarakat disekitar lokasi dan oleh sdr. Fendy Hutahaean yang sebelumnya mengetahui bahwa tanaman pohon jengkol, pohon kemiri dan pohon alpukat yang hendak ditebang adalah milik saksi korban Dumanggar Hutahaean lalu bertanya kepada sdr. Panahatan Hutahaean mana yang mau ditebangi pohonnya dijawab oleh sdr. Panahatan Hutahaean inilah pohon yang mau ditebangi sambil menunjukkan lokasi tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean yang hendak ditebang lalu dengan menggunakan mesin shin shaw yang sebelumnya telah diisi bensin yang dibeli oleh Terdakwa Bistok Hutahaean di simpang Sirongit, sdr. Fendy Hutahaean kemudian menebang satu persatu tanaman pohon kemiri dan Halaman 6 dari 12 hal

7 tanaman jengkol milik saksi korban Dumangar Hutahaean hingga tumbang ke tanah dan pada saat sdr. Fendy Hutahaean hendak menebang tanaman pohon alpukat milik saksi korban, saksi Tiur Sihombing (isteri saksi korban) yang sebelumnya berteriak dan menangis melihat kejadian penebangan tersebut dan mengatakan kepada sdr. Fendy Hutahaean boasa lomo-lomo muna manabai haukku tanpa izin sian au artinya kenapa suka-suka kalian menebang kayu ku, namun sdr. Fendy Hutahaean tidak menghiraukan perkataan isteri saksi korban (Tiurlan Sihombing) dan tetap terus melakukan penebangan tanaman pohon milik saksi korban hingga akhirnya isteri saksi korban (Tiur Sihombing) tiba-tiba terjatuh dan pingsan di lokasi kejadian penebangan tanaman pohon kemiri, pohon jengkol dan pohon alpukat milik saksi korban. Oleh sdr. Fendy Hutahaean yang melihat isteri saksi korban (Tiur Sihombing) tiba-tiba terjatuh dan pingsan di lokasi kejadian lalu menghentikan pekerjaannya menebang pohon alpukat milik saksi korban dan selanjutnya pergi meninggalkan lokasi tanaman pohon kemiri, pohon jengkol dan pohon coklat yang telah ditebang oleh sdr. Fendy Hutahaean tersebut. - Bahwa pengrusakan tanaman pohon jengkol, pohon kemiri, dan pohon alpukat milik saksi korban Dumangar Hutahaean tersebut, dilakukan tanpa seizin dan sepengetahuan saksi korban Dumangar Hutahaean sehingga saksi korban Dumangar Hutahaean menderita kerugian materiil kurang lebih senilai Rp ,- (lima juta rupiah) dan selanjutnya oleh karena saksi korban merasa keberatan, kemudian Halaman 7 dari 12 hal mengadukan kejadian tersebut ke Kantor Polres Toba Samosir guna pengusutan proses lebih lanjut Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 406 ayat (1) KUHPidana jo. Pasal 56 ayat (1) ke-1 KUHPidana Menimbang, bahwa berdasarkan surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 29 Juni terdakwa telah dituntut sebagai berikut 2016 Nomor.Reg.PerkPDM-46/BLG/OHARDA/12/ Menyatakan Terdakwa Bistok Huthaean terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana membantu melakukan pengrusakan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 406 ayat (1) KUHP Jo. Pasal 56 ayat (1) KUHPidana dalam Dakwaan Jaksa Penuntut Umum.

8 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa berupa pidana penjara selama 6 (enam) bulan penjara. 3. Menyatakan barang bukti berupa - 3 (tiga) lembar bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) an. Dumangar Hutahaean yang beralamat di desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Tobasa dengan letak objek pajak Saba Pukkaan Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kab. Tobasa dengan luas tanah 800 M2 (delapan ratus meter persegi) yang disetorkan pada tanggal 30 September 2010, tanggal 30 September 2012, dan tanggal 30 September 2013, digunakan untuk pembuktian dalam perkara Panahatan Hutahaean. 4. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (dua ribu rupiah). Menimbang, bahwa berdasarkan atas tuntutan tersebut, Pengadilan Negeri Balige telah menjatuhkan putusan Tanggal 09 Agustus 2016 Nomor 10/Pid.B/2016/PN.Blg yang amarnya berbunyi sebagai berikut 1. Menyatakan Terdakwa Bistok Hutahaean telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Turut Serta melakukan Pengrusakan ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama 4 (Empat) bulan; 3. Menetapkan bahwa pidana tersebut tidak perlu dijalani, kecuali kemudian hari ada putusan hakim yang menentukan lain karena Terpidana melakukan suatu tindak pidana sebelum berakhir masa percobaan selama 8 (Delapan) Bulan; 4. Menetapkan barang bukti 3 (tiga) lembar bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) an. Dumangar Hutahaean yang beralamat di Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kabupaten Tobasa dengan letak objek pajak Saba Pukkaan Desa Simatibung Kecamatan Laguboti Kab. Tobasa dengan luas tanah 800 M2 (delapan ratus meter persegi) yang disetorkan pada tanggal 30 September 2010, tanggal 30 September 2012, dan tanggal 30 September 2013, dipergunakan untuk pembuktian dalam perkara Panahatan Hutahaean. 5. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp ,00 (Dua ribu rupiah); Halaman 8 dari 12 hal

9 Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut Penasehat Hukum Terdakwa telah menyatakan banding dihadapan ROBIN NAINGGOLAN, SH.MH Panitera Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 10 Agustus 2016 dan Jaksa Penuntut Umum telah menyatakan banding dihadapan HOTMAN SINAGA, SH Plh. Panitera Pengadilan Negeri Balige tanggal 15 Agustus 2016 sebagaimana ternyata dari akta permintaan banding masing masing Nomor 15/Akta.Bdg/Pid/2016/PN.Blg dan Nomor 25/Akta.Bdg/Pid/ 2016/PN.Blg, dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan dengan cara seksama kepada Penuntut Umum Halaman 9 dari 12 hal tanggal 11 Nopember 2016 dan kepada Penasehat Hukum Terdakwa tanggal 21 Nopember 2016 ; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan memori banding sebagaimana tersebut dalam memori bandingnya yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige pada pokoknya sebagai berikut tanggal 21 September 2016 yang 1. Bahwa putusan Pengadilan Negeri Balige Nomor 09/Pid.B/2016/PN.Blg tanggal 09 Agustus 2016 dalam amar putusannya tidak mencerminkan rasa keadilan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat ; 2. Bahwa hukuman yang dijatuhi oleh Majelis Hakim sangatlah ringan dibandingkan efek atau akibat dari perbuatan terdakwa dan hukuman yang cenderung ringan sehingga tidak memiliki efek jera maka ada kemungkinan terdakwa akan mengulangi kejahatan yang sama dimasa pasal 1 angka 15 UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika disebutkan depan ; 3. Bahwa dengan demikian tujuan pemidanaan yang bersifat edukatif dan keadilan mungkin tidaklah tepat sasaran ; 4. Bahwa sejalan dengan itu para Sarjana yang menganut tiori tujuan atau tiori perbaikan bahwa tujuan pemidanaan adalah bertujuan untuk menakut-nakuti calon penjahat ; 5. Bahwa dengan demikian penjatuhan hukuman yang cenderung ringan akan menimbulkan efek dikemudian hari ; 6. Bahwa Majelis Hakim dalam pertimbangannya kurang memperhatikan pengaruh atau dampak terhadap penegakan hukum ditengah-tengah masyarakat. Tujjuan pemidanaan adalah untuk mendidik terdakwa untuk memperbaiki dirinya agar tidak lagi melakukan tindak pidana yang sama ;

10 Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Balige kepada Penuntut Umum maupun kepada berkas perkara Halaman 10 dari 12 hal telah memberitahukan Terdakwa untuk mempelajari Nomor 09/Pid.B./2016/PN.Blg sebagaimana tersebut dalam surat pemberitahuan mempelajari berkas perkara Nomor W2.U.18/1641/PID.01.10/XII/2016 masing-masing tanggal 14 Desember Menimbang, bahwa permintaan banding Penuntut Umum dan Penasehat Hukum Terdakwa tersebut diajukan dalam tenggang waktu dan menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima. Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, Pengadilan Tinggi berpendapat terhadap hal-hal yang dikemukakan dalam memori banding adalah merupakan pengulangan saja dan bukan hal-hal yang baru, dimana semuanya telah dipertimbangkan dengan seksama oleh Majelis Hakim tingkat pertama; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan mempelajari dengan seksama berkas perkara yang dimintakan banding yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan dari penyidik dan di Sidang Pengadilan Negeri Balige beserta surat yang timbul di sidang yang berhubungan dengan perkara ini dan salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 09 Agustus 2016 Nomor 09/Pid.B/2016/PN.Blg, Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa pertimbangan hukum Pengadilan Tingkat Pertama yang mendasari putusannya bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pengrusakan pasal 406 ayat (1) jo Pasal 56 ayat (1) ke-1 KUHPidana telah tepat dan benar, karena pertimbangan-pertimbangan tersebut berdasarkan fakta fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, oleh karena itu Pengadilan Tinggi mengambil alih pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama menjadi pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam mengadili perkara a quo ditingkat banding ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas maka Majelis Hakim tingkat banding berkesimpulan bahwa putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 09 Agustus 2016 Nomor 09/Pid.B/2016/PN.Blg, telah sesuai menurut hukum karena itu patut untuk

11 dipertahankan oleh karenanya putusan Pengadilan Negeri Balige Halaman 11 dari 12 hal tanggal 09 Agustus 2016 Nomor 09/Pid.B/2016/PN.Blg, yang dimintakan banding tersebut harus dikuatkan ; Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka kepadanya harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding. Mengingat Pasal 406 ayat (1) jo pasal 56 ayat (1) ke-1 KUHPidana dan pasal pasal dari UU. No.8 Tahun 1981 tentang KUHAP serta peraturan Perundang-undangan lain yang bersangkutan ; M E N G A D I L I -- Menerima permintaan banding dari Penuntut Umum dan Penasehat Hukum Terdakwa ; -- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 09 Agustus 2016 Nomor 09/Pid.B/2016/PN.Blg, yang dimintakan banding tersebut ; -- Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam dua tingkat pengadilan, yang ditingkat banding sebesar Rp (dua ribu lima ratus rupiah ). Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 13 Pebruari 2017 oleh kami DHARMA E.DAMANIK, SH,MH sebagai Ketua Majelis dengan LINTON SIRAIT, SH.MH dan ADI SUTRISNO, SH.MH masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 31 Januari 2017 Nomor 55/PID/2017/PT.MDN untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut pada hari Senin tanggal 20 Pebruari 2017 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-hakim

12 anggota, serta ROSELINA, SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi tersebut, akan tetapi tanpa dihadiri Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa. Hakim Anggota ; Hakim Ketua ; Ttd 1. LINTON SIRAIT, SH.MH DHARMA E.DAMANIK, SH,MH Ttd 2. ADI SUTRISNO, SH.MH Halaman 12 dari 12 hal Ttd Panitera Pengganti Ttd ROSELINA,SH